Anda di halaman 1dari 4

PERSALINAN NORMAL

No. Dokumen : 
No. Revisi : 0
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 
PUSKESMAS NURZAHRI,SKM
NIP197712262007011 001
NIBONG

1. Pengertian Asuhan persalinan normal adalah asuhan yang bersih dan aman selama
pengeluaran hasil konsepsi setelah pembuahan berumur lebih dari 37 minggu
dan setelah bayi lahir serta upaya pencegahan komplikasi
2. Tujuan Membantu persalinan supaya bersih dan aman, serta mencegah terjadinya
komplikasi dalam persalinan
3. Kebijakan Dilakukan oleh bidan lulusan DIII Kebidanan sesuai dengan standar pelayanan
kebidanan
4..Referensi Maternal dan neonatal 2002
5. Persiapan Alat dan 1. BAK instrument berisi partus set (klem 2, gunting tali pusat 1, setengan
bahan koher 1, kateter 1, benang tali pusat 2)
2. Sarung tangan steril
3. Kom berisi kapas dan air DTT
4. Pengisap lender atau delle
5. Oksitosin
6. Spuit 3cc
7. Monoral
8. Kasa steril
9. Kain untuk ibu dan bayi
10. Bengkok
11. Tempat plasenta
12. Baskom berisi air DTT dan waslap
13. Baskom berisi cairan klorin 0,5%
14. Tempat sampah basah dan kering
5. Langkah - langkah I. MENGENAL GEJALA DAN TANDA KALA II
1. Ibu merasakan adanya dorongan kuat untuk meneran
2. Ibu merasakan tekanan rectum dan vagina semakin meningkat
3. Perenium tampak menonjol
4. Vulva dan spingter ani membuka
II. MENYIAPKAN PERTOLONGAN PERSALINAN
1. Pastikan kelengkapan peralatan bahan dan obat-obatan esensial untuk
menolong persalinan dan penatalaksanaan komplikasi ibu dan bayi
baru lahir
2. Menggelar kain diatas perut ibu dan tempat resusitasi serta ganjal bahu
bayi
3. Menyiapkan oksitosin 10 unit dan alat suntik steril sekali pakai
didalam partus set
4. Memakai celemek plasti
5. Melepas dan menyimpan semua perhiasan yang diapakai, cuci tangan
dengan sabun dan air bersih mengalir, kemudian keringkan dengan
handuk bersih dan kering
6. Pakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan untuk
pemeriksaan dalam
7. Memasukkan oksitosin dalam spuit (gunakan tangan yang
menggunakan sarung tangan DTT dan steril), pastikan tidak terjadi
kontaminasi pada alat suntik
III. MEMASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP DAN KEADAAN
JANIN BAIK
8. Membersihkan vulva dan perenium dari depan kebeakang dengan
menggunakan kapas atau kasa dengan dibasahi air DTT
Jika introitus vagina, perenium atau anus terkontaminasi tinja
bersihkan dengan seksama
a. Buang kasa atau kapas pembersih (terkontaminasi) dalam wadah
yang tersedia
b. Ganti jika sarung tangan terkontaminasi (dekontaminasi) lepas
dan rendam dalam larutan klorin 0,5%
9. Melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan
lengkap
Bila selaput ketuban belum pecah dan pembukaan sudah lengkap
lakukan amniotomi
10. Dekontaminasi sarung dengan mecelupkan tangan yang masih
menggunakan sarung tangan kedalam larurtan klorin 0,5%
Kemudian lepaskan dan rendam sarung tangan dalam posisi terbalik
selama 10 menit kemudian cuci tangan
11. Periksa denyut jantung janin setelah kontaksi atau saat relaksasi
uterus untuk memastikan DJJ dalam batas normal (120-160x/menit)
Mengambil tindakan yang sesuai jika tidak normal
Mendokumentasikan hasil-hasil pemeriksaan dalam DJJ dan semua
hasil penilaian serta asuhan pada partograf
IV. MENYIAPKAN IBU DAN KELUARGA UNTUK MEMBANTU
PROSES BIMBINGAN UNTUK MENERAN
12. Beritahu bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik dan
bantu ibu dalam menemukan posisi yang nyaman dan yang sesuai
dengan keinginannya
a. Tunggu hingga ada rasa ingin meneran, lanjutkan pemantauan
kondisi dan kenyamanan ibu dan janin (ikuti pedoman
penatalaksanaan fase aktif) dan dokumentasikan temuan yang ada
b. Jelaskan pada anggota keluarga bagaimana peran mereka untuk
mendukung dan member semangat kepada ibu untuk meneran
secara benar
13. Meminta keluarga untuk membantu menyiapkan posisi untuk meneran
(bila ada rasa untuk meneran dan terjadi konteraksi yang kuat, bantu
ibu untuk keposisi setengah duduk atau posisi lain yang diinginkan dan
pastikan ibu merasa nyaman)
14. Laksanakan bimbingan meneran pada saat ibu merasa ada dorongan
kuat untuk meneran:
a. Bimbing ibu untuk meneran secara benar
b. Dukung dan beri semangat saat meneran dan perbaiki cara meneran
apabila caranya tidak sesuai
c. Bantu ibu untuk mengambil posisi yang nayaman
d. Anjurkan ibu untuk beristirahat diantara kontraksi
e. Anjurkan keluarga untuk memberi dukungan pada ibu
f. Beri cukup minum pada ibu
g. Menilai DJJ
h. Segera rujuk jika bayi tidak segera lahir setelah 2 jam meneran
untuk primigravida dan 1 jam untuk multigravida
15. Anjurkan ibu untuk berjalan-jalan, berjongkok atau mengambil piosisi
yang nyaman jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran
dalam 60 menit
V. PERSIAPAN PERTOLONGAN PERSALINAN
16. Letakkan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) diatas perut ibu,
jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6cm
17. Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 dibawah bokong ibu
18. Buka tutup pasrtus set dan perhatikan kembali perlengkapan alat dan
bahan
19. Pakai sarung tangan steril pada kedua tangan
VI. PERSIAPAN PERTOLONGAN KELAHIRAN BAYI
− LAHIR KEPALA
20. Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6cm membuka vulva
maka lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi dengan
kain bersih yang kering, tangan yang lain menahan kepala bayi untuk
menahan posisi depleksdi dan membantu lahirnya kepala. Anjurkan
ibu untuk meneran perlahan sambil bernafas cepat dan dangkal
21. Periksa kemungkinan danya lilitan tali pusat dan ambil tindakan yang
sesuai jika hal itu terjadi, dan lanjutkan proses kelahiran bayi
a. Jika tali puisat melilit dileher secara longgar, lepaskan lewat atas
kepala bayi
b. Jika tali pusat melilit secara kuat, klem tali pusat di dua tempat
dan potong diantara dua klem tersebut
22. Tunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan
− LAHIRKAN BAHU
23. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara biparietal,
anjurkan ibu unrtuk meneran saat kontraksi, dengan lembut gerakkan
kearah bawah dan distal hingga bahu depan muncul dibawah arkus
pubis dan kemudian gerakkan kearah atas dan distal untuk
mengeluarkan bahu belakang
− LAHIRKAN BADAN DAN TUNGKAI
24. Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah kearah perineum ibu
untuk menyanggah kepala, lengan, dan siku sebelah bawah. Gunakan
tangan atas untuk menelusuri dan memegang lengan dan siku sebelah
atas
25. Setelah tubuh dan lengan lahir, penulusuran tangan atas berlanjut
kepunggung, bokong, tungkai, dan kaki. Pegang kedua mata kaki
(masukkan diantara kaki dan pegang masing-masing mata kaki dengan
ibu jari dan jari-jari lainnya)
VII. PENANGANAN BAYI BARU LAHIR
26. Lakukan penilaian (sepintas)
Apakah bayi menangis kuat atau bernafas tanpa kesulitan?
Apakah bergerak dengan aktif?
Jika bayi tidak menangis, tidak bernafas atau megap-megap, lakukan
tindakan resusitasi (langkah 26 ini berlanjut kerlangkah prosedur
resusitasi bayi baru lahir dengan asfeksia)
Keringkan dan letakkan bayi diatas perut ibu
Periksa kondisi perut ibu untuk memastikan tidak ada bayi kedua
dalam uterus (bayi tunggal)

Anda mungkin juga menyukai