Anda di halaman 1dari 302

1.

Seorang perempuan umur 43 tahun, P2A0 akseptor KB pil sudah 15 tahun datang
ke Puskesmas mengeluh sejak beberapa minggu ini keputihan berwarna coklat
kekuningan berbau, keluar darah dari kemaluan setelah bersenggama. Hasil anamnesa
ibu perokok aktif, minum pil tidak pernah lupa. pemeriksaan TD: 110/80 mmHg, N:
80x/menit, S:36,5ºC, P: 24x/menit, palpasi abdomen tidak ada kelainan, inspekulo portio
tampak kemerahan dan perdarahan aktif. Pemeriksaan lanjutan apakah yang tepat
pada kasus tersebut?

a. Biopsi

b. IVA test

c. Pap Test

d. Pap smear

e. Rujuk ke Rumah Sakit

Pembahasan :
Pada kasus di atas gambaran klinis portio tidak normal kemerahan dan perdarahan.
Pasien mempunyai faktor resiko sebagai perokok aktif. Nikotin, mempermudah semua
selaput lendir sel-sel tubuh bereaksi atau menjadi terangsang, baik pada mukosa
tenggorokan, paru-paru, maupun serviks. Selain itu pasien sebagai akseptor KB Pil
mungkin dapat meningkatkan risiko kanker serviks karena jaringan leher rahim
merupakan salah satu sasaran yang disukai oleh hormon steroid perempuan.
Kemungkinan diagnosa pada kasus diatas adalah kanker serviks diperkut dengan
perdarahan setelah berhubungan seksual. Karena ini di Puskesmas maka pemeriksaan
IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) merupakan metode inspeksi yang sangat
sederhana, murah, nyaman, praktis, dan mudah. Pemeriksaan ini dilakukan dengan
cara mengoleskan larutan asam asetat 3% - 5% pada serviks sebelum melakukan
inspeksi visual. Pemeriksaan ini disebut positif bila terdapat area putih (acetowhite)
didaerah sekitar porsi serviks.
(Janah dkk, 2017. Kesehatan Reproduksi & KB. EGC: Jakarta)

2. Seorang perempuan umur 48 tahun datang ke PMB dengan suaminya mengeluh


belum hamil setelah 3 tahun menikah. Hasil anamnesis haid teratur, saat ini tinggal
bersama dengan suami, berhubungan seksual aktif dan tidak menggunakan KB. Hasil
pemeriksaan TD:150/90 mmHg, N:79x/menit, S:36,6°C, P:20x/menit. Dukungan
kesehatan apakah yang tepat pada kasus tersebut?
a. Menganjurkan bayi tabung
b. Memberikan pengertian terhadap ibu untuk bersabar
c. Bersikap baik dan simpatik terhadap ibu agar dapat menerima kondisi ini
d. Membantu mencari alternatif untuk mengadopsi anak karena ibu sudah tidak
memungkinkan hamil lagi
e. Membantu pasangan supaya dekat dengan anak-anak dan bisa menerima
kenyataan hidup

Pembahasan :

Infertilitas ( pasangan mandul) adalah pasangan suami istri yang telah menikah selama
satu tahun dan sudah melakukan hubungan seksual tanpa alat kontrasepsi, tetapi
belum memiliki anak (Prawirohardjo, 2005). Kemampuan reproduksi wanita menurun
drastis setelah usia 35 tahun. Hal ini dikarenakan cadangan sel telur semakin sedikit.
Fase reproduksi wanita adalah masa sistem reproduksi wanita berjalan optimal
sehingga berkemapuan untuk hamil. Penanganan infertilitas diarahkan kepada
penyebab itu sendiri. Oleh karena itu dibutuhkan kejelian dalam langkah langkah
pemeriksaan dalam mencari penyebabnya. Pada kasus di atas wanita dengan usia 48
tahun sudah tidak subur lagi, untuk itu petugas kesehatan harus memberikan dukungan
berupa Membantu mencari alternatif untuk mengadopsi anak karena ibu sudah
tidak memungkinkan hamil lagi.
(Janah dkk, 2017. Kesehatan Reproduksi & KB. EGC: Jakarta)

3. Seorang perempuan umur 50 tahun P3A0 datang ke Rumah Sakit dengan keluhan
pusing, keluar perdarahan sampai bergumpal-gumpal dari kemaluannya. Hasil
pemeriksaan Ku tampak lemah, Konjungtiva anemis, TD: 100/60 mmHg, N: 96x/menit,
S: 37° C, P: 18x/menit. Palpasi abdomen teraba massa yang sulit digerakkan sebesar
buah meylon. Apakah tindakan yang dilakukan petugas kesehatan sesuai dengan hak
reproduksi pada kasus tersebut?
a. Hak mendapat pelayanan dan perlindungan ksehatan reproduksi
b. Hak kebebasan berpikir tentang pelayanan kesehatan reproduksi
c. Hak mendapat informasi dan pendidikan kesehatan reproduksi
d. Hak atas kerahasiaan pribadi berkaitan dengan pilihan pelayanan reproduksinya
e. Hak atas kerahasiaan pribadi berkaitan dengan pilihan kehidupan reproduksinya

Pembahasan:

Hak reproduksi sebagai bagian dari hak asasi manusia dijamin dalam beberapa
perjanjian internasional seperti termuat dalam The convention on the elimination alls
forms of discrimination againt woment (CEDAW), ICPD ke 4 di Kairo dan konferensi ke
4 tentang perempuan di Beijing 1995. Hak-hak tersebut meliputi:
1. Hak untuk mendapatkan informasi dan pendidikan kesehatan sesuai dengan
masalah kesehatan reproduksinya
2. Hak mendapatkan pelayanan dan perlindungan kesehatan sesuai dengan masalah
kesehatan reproduksinya
3. Hak atas kebebasan berpikir dan membuat keputusan tentang kesehatan
reproduksinya
4. Hak mendapatkan pelayanan dan keamanan kesehatan sesuai dengan masalah
kesehatan reproduksinya
(Kusmiran, 2011. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Salemba Medika:
Jakarta)

4. Seorang perempuan umur 52 tahun P2A0 sudah menopause 1 tahun yang lalu
datang ke PMB dengan keluhan malas melakukan hubungan suami istri karena nyeri
dan perih vagina pada saat melakukan hubungan suami istri. Hasil pemeriksaan TD:
130/90 mmHg, N: 86x/menit, S: 36,3° C, P: 18x/menit. Palpasi payudara dan perut tidak
ada kelainan, vagina tampak lecet dan kemerahan. Apakah konseling yang sesuai pada
kasus tersebut?
a. Menghindari makanan pedas dan minuman panas, berkafein, atau beralkohol.
b. Mengkonsumsi makanan yang mengandung estrogen alami
c. Menggunakan pelumas vagina berbahan dasar air
d. Mengenakan pakaian tipis berbahan katun
e. Menerapkan teknik relaksasi

Pembahasan :

Menggunakan pelumas vagina berbahan dasar air Tujuannya adalah untuk


mengurangi rasa tidak nyaman akibat vagina yang kering. Jangan menggunakan
produk pelumas vagina yang mengandung gliserin, karena berisiko menimbulkan
iritasi. Untuk mencegah penyakit yang dapat timbul akibat menopause, seorang wanita
disarankan untuk menjalani gaya hidup sehat. Caranya adalah dengan tidur yang
cukup, rutin berolahraga, serta menerapkan pola makan yang sehat. Pola makan yang
dianjurkan adalah mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan memperbanyak
asupan serat, seperti buah, sayur, atau biji-bijian. Selain itu, batasi asupan lemak, gula,
dan minyak. Jika dibutuhan, konsumsi suplemen kalsium dan vitamin D untuk
memelihara kesehatan tulang. Selain itu, hindarilah konsumsi alkohol, karena bisa
menyebabkan sulit tidur.
(Kusmiran, 2011. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Salemba Medika:
Jakarta)

5. Seorang perempuan umur 55 tahun P5A0 sudah menopause 10 tahun yang lalu
datang ke PMB dengan keluhan panas dan perih saat kencing bahkan sesekali pernah
berdarah. Hasil pemeriksaan TD: 130/90 mmHg, N: 84x/menit, S: 36,3° C, P: 18x/menit.
Palpasi payudara dan perut tidak ada kelainan, lubang uretra tampak lecet dan
kemerahan. Apakah konseling yang sesuai pada kasus tersebut?
a. Anjurkan ibu banyak minum
b. Melakukan kolaborasi dengan dokter
c. Anjurkan ibu untuk tidak menahan kencing
d. Anjurkan ibu untuk melakukan senam kegel
e. Anjurkan untuk tidak mengkonsumsi minuman mengandung kafein

Pembahasan :

Kesulitan menahan keinginan untuk buang air kecil merupakan hal yang wajar dialami
oleh wanita menopause. Ibu mungkin mengalami keinginan untuk buang air kecil
walaupun kandung kemih ibu belum penuh. Ibu juga mungkin mengalami nyeri saat
berkemih. Hal ini disebabkan karena selama menopause, jaringan di vagina dan saluran
kemih Anda kehilangan elastisitasnya. Selain itu, otot-otot yang mengelilingi pelvis Ibu
juga melemah. Untuk mengatasinya Ibu dapat minum air putih lebih sering, hindari
minuman beralkohol, dan lakukan latihan kegel untuk memperkuat otot pelvis ibu.
Penurunan kadar estrogen dalam tubuh juga dapat membuat ibu lebih rentan terhadap
infeksi. Beberapa wanita dapat menjadi lebih sering mengalami infeksi saluran
kencing pada masa ini. Jika Ibu mengalami keinginan berkemih yang sering, atau
mengalami sensasi panas saat berkemih, Ibu mungkin harus berkonsultasi pada
dokter.

(Kusmiran, 2011. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Salemba Medika:


Jakarta)

Soal Kehamilan (5 soal)

6. Seorang perempuan usia 36 tahun G3P2A0 hamil 7 bulan datang ke PMB ingin
mengikuti senam hamil. Hasil anamnesis, ibu perokok aktif. Hasil USG 1 mg terakhir
plasenta letak rendah. Hasil pemeriksaan TD: 120/80 mmHg, N: 88x/menit, S: 36,4°C,
TFU 24 cm, puka, letak kepala, belum masuk PAP, DJJ + 146x/menit. Bidan
menyarankan ibu tidak mengikuti senam hamil. Apakah penyebab ibu tidak dapat
mengikuti senam hamil sesuai kasus tersebut?
a. Paritas
b. Usia 36 tahun
c. Perokok Berat
d. Plasenta letak rendah
e. Usia kehamilan 30 minggu

Pembahasan:
Ada 3 kontra indikasi atau larangan seorang wanita untuk melakukan senam hamil: 1).
Kontra indikasi absolut atau mutlak.
Bila seorang wanita hamil mempunyai penyakit jantung, penyakit paru, servik
inkompeten (servik membuka), kehamilan kembar, riwayat perdarahan pervaginam
pada trisemester II dan III, kelainan letak ari-ari seperti plasenta previa, pre-eklamsi
maupun hipertensi
2). Kontra indikasi relatif. Bila seorang ibu hamil menderita anemia berat, irama jantung
yang tidak teratur, penyakit paru bronkitis yang kronis, riwayat penyakit diabetes
melitus, kegemukan yang sangat hebat, terlalu kurus (BMI di bawah 12), penyakit darah
tinggi, penyakit-penyakit dengan riwayat operasi tulang ortopedik dan perokok berat
3). Segera menghentikan senam hamil.
Bila terjadi gejala seperti perdarahan pervaginam, rasa sesak sewaktu senam, sakit
kepala, sakit dada, nyeri kelenjar, gejala-gejala kelahiran premature, penurunan
gerakan bayi intra uterin
(Husin, 2014, Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti, Sagung Seto:Jakarta)

7. Seorang perempuan umur 32 tahun G3P2A0 hamil 7 bulan datang ke PMB


mengeluh demam dan nyeri hebat pada area kemaluan. Hasil pemeriksaan TD: 120/70
mmHg, S: 37,80C, P: 20x/menit, TFU 24 cm, puki, letak kepala, DJJ (+) 144x/menit,
pemeriksaan genitalia terlihat benjolan kecil-kecil berair di sisi kiri vagina ibu. Apakah
kemungkinan diagnosa pada kasus tersebut?
a. Cytomegalovirus
b. Klamidia
c. Rubella
d. Herpes
e. Sipilis

Pembahasan :

Herpes merupakan jenis penyakit menular yang dapat menyerang siapa saja, termasuk
ibu hamil. Herpes saat hamil merupakan kondisi yang harus diwaspadai. Patut Anda
ketahui, penyakit herpes disebabkan oleh virus, yaitu virus herpes simplex tipe 1 dan
virus herpes simplex tipe 2. Kedua jenis virus herpes tersebut disebarkan melalui dua
cara yang berbeda. Gejalanya adalah :
- Mengalami gejala-gejala flu seperti demam, kehilangan nafsu makan, dan
kelelahan.
- Luka yang terbuka dan terlihat merah tanpa disertai rasa sakit, gatal, atau geli.
- Bermacam sensasi rasa sakit, gatal, atau geli di sekitar daerah genital atau daerah
anal.
(Hernawati, 2017. Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal. Trans Info Media:
Jakarta)

8. Seorang perempuan umur 37 tahun datang ke PMB dengan keluhan telat haid 4
bulan, pusing, mual dan merasa ada yang bergerak diperutnya. Hasil anamnesis ibu
menikah sudah 16 tahun dan belum pernah hamil dan tidak pernah ber KB. Hasil
pemeriksaan TD: 120/80 mmHg, N: 88x/menit, S: 36,3°C, P: 20x/menit. Palpasi
payudara lembek, TFU tidak teraba bagian-bagian janin, DJJ tidak ditemukan,
pemeriksaan penunjang test pack (-). Penatalaksanaan apakah yang tepat pada kasus
tersebut?
a. Konsul untuk USG
b. Konsul Psikolog
c. Konsul Psikiater
d. Konsul kespro
e. Konsul gizi

Pembahasan :
Hamil palsu atau pseudocyesis adalah kondisi yang membuat seorang wanita percaya
bahwa dirinya hamil, padahal tidak. Ia bahkan memiliki banyak gejala umum dari
kehamilan. Pseudocyesis sering menyerupai kehamilan yang sesungguhnya, dalam
segala hal, kecuali kehadiran jabang bayi. Pada semua kasus pseudocyesis yang
terjadi, wanita benar-benar yakin bahwa ia hamil. Secara fisik, gejala yang paling umum
adalah perut yang buncit, mirip seperti sedang mengandung bayi. Perut dapat mulai
membesar seperti halnya kehamilan ketika bayi mulai tumbuh dan berkembang. Selama
hamil palsu, pembesaran perut ini bukan disebabkan oleh adanya bayi, melainkan
disebabkan oleh penumpukan gas, lemak, kotoran, air seni. Untuk menentukan apakah
seorang wanita mengalami hamil palsu, biasanya dokter akan mengevaluasi gejalanya,
yaitu dengan melakukan pemeriksaan panggul dan USG perut. 
(Husin, 2014, Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti, Sagung Seto:Jakarta)

9. Seorang perempuan umur 39 tahun, G2P1A0 merasa hamil 3 bulan datang ke


PMB dengan keluhan mual muntah berlebih sudah sejak 1 mg yang lalu disertai
beberapa hari ini keluar darah flek coklat dari kemaluan. Hasil pemeriksaan TD: 100/70
mmHg, N 108x/menit, S:36,5°C, P:20x/menit, tinggi fundus uteri setinggi pusat, tidak
teraba bagian janin, DJJ tidak ditemukan. Pemeriksaan penunjang PP test (+). Apakah
kemungkinan diagnosa pada kasus tersebut?
a. Abortus Iminen
b. Molahidatidosa
c. Abortus Insipiens
d. Abortus incomplit
e. Kehamilan ektopik terganggu

Pembahasan :

Molahidatidosa adalah suatu kehamilan yang tidak wajar, yang sebagian atau seluruh
vili korialisnya mengalami degenerasi hidrofik berupa gelembung yang menyerupai
anggur (Martaadisoebrata, 2005). Pada awalnya, molar pregnancy mem
punyai gejala mirip kehamilan biasa. Namun, ada beberapa gejala mendasar lainnya
yang dapat menandakan hamil anggur. Antara lain:

- Bercak darah dari vagina di trimester pertama yang berwarna coklat tua hingga
merah terang
- Rasa sakit atau tekanan pada panggul
- Rahim yang lebih besar dari biasanya
- Mual dan muntah parah
- Tanda-tanda hipertiroidisme, seperti mudah cemas/gugup atau lelah, detak jantung
cepat dan tidak teratur, banyak berkeringat.
- Jaringan atau cairan kental menyerupai anggur yang keluar dari vagina.
- Tekanan darah tinggi.
- Sesak napas, batuk berdahak darah. Ini terjadi karena koriokarsinoma dari hamil
anggur sudah menyebar ke paru-paru sebelum didiagnosis.

(Hernawati, 2017. Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal. Trans Info Media:


Jakarta)

10. Seorang perempuan umur 29 tahun G2P1A0 hamil 7 bulan datang ke PMB pertama
kali untuk memeriksakan kehamilannya. Hasil anamnesa anak pertama lahir dengan
tindakan VE. Hasil pemeriksaan IMT ibu masuk pada kategori obes dan kenaikan BB
saat hamil sekarang 16 kg. TTV dalam batas normal, TFU 35 cm, puki, letak kepala
belum masuk PAP, DJJ + 148x/menit. Asuhan awal apakah yang paling tepat dilakukan
pada kasus tersebut?
a. Mengkaji riwayat DM dan mengkaji riwayat persalinan dengan BB bayi lebih
4000 gr
b. Melakukan pemeriksaan glukosa urine
c. Pemeriksaan gula darah sewaktu
d. Konseling mengenai pola nutrisi
e. Melakukan pemeriksaan TFU

Pembahasan :
Makrosomia merupakan salah satu keabnormalan pertumbuhan janin dalam
kandungan dimana janin berkembang melebihi perkembangan normal. Penegakkan
diagnosis sementara makrosomia yang dapat dilakukan bidan adalah melakukan
pemeriksaan TFU dan pada bayi makrosomia akan ditemukan TFU lebih dari ukuran
normal. Asuhan bidan yang paling tepat adalah :
- Mengkaji riwayat DM dan mengkaji riwayat persalinan dengan BB bayi lebih 4000 gr
- Melakukan pemeriksaan glukosa urine
- Pemeriksaan gula darah sewaktu
- Melakukan pemeriksaan TFU
- Konseling mengenai pola nutrisi
(Husin, 2014, Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti, Sagung Seto:Jakarta)

Soal Persalinan (5 soal)

11. Seorang perempuan 32 tahun P2A0 parturien aterm kala II di PMB . Setelah badan
bayi seluruhnya lahir, hasil pemeriksaan selintas: bayi menangis kuat, warna kulit
kemerahan dan bergerak aktif. Penatalaksanaan lanjut apakah pada kasus tersebut?
a. Pemotongan tali pusat
b. Mengecek bayi kedua
c. Mengeringkan bayi
d. Menyuntik oksitosin
e. IMD

Pembahasan:
Dalam prosedur 60 langkah asuhan persalinan normal, setelah pertolongan kelahiran
bayi selanjutnya melakukan penanganan bayi baru lahir dengan cara:
- Lakukan penilaian (selintas)
a. Apakah bayi menangis kuat dan atau bernafas tanpa kesulitan?
b. Apakah bayi bergerak dengan aktif? Jika bayi tidak menangis, tidak bernafas
atau mengap-mengap lakukan langkah resusitasi (lanjut ke langkah resusitasi pada
asfiksia bayi baru lahir).
- Keringkan tubuh bayi
a. Keringkan bayi mulai dari muka, kepala, dan bagian tubuh lainnya kecuali bagian
tangan tanpa membersihkan verniks.
b. Ganti handuk basah dengan handuk atau kain yang kering. Biarkan bayi di atas
perut ibu.
(JNPK-KR, 2014. Asuhan Persalinan Normal)

12. Seorang perempuan berusia 24 tahun dengan G1P0A0 parturient aterm di PMB
melahirkan bayi perempuan normal 2 menit yang lalu mengeluh perut terasa mulas
tetapi lebih berkurang dibanding pada saat mengedan sebelumnya, hasil pemeriksaan
nadi 96x/mt, TFU setinggi pusat, tampak tali pusat menjulur di jalan lahir. Apakah
karakteristik dan sifat his pada kasus tersebut?
a. His pendahuluan
b. His kala I
c. His kala II
d. His kala III
e. His kala IV

Pembahasan :
Karakteristik dan sifat his:
- His pendahuluan : tidak teratur dan tidak kuat, menyebabkan timbulnya”show”
atau lendir darah
- His kala I : Pembukaan menjadi lengkap, his teratur, mulai kuat dan sakit
- His kala II : Sangat kuat, teratur dan lama. Berfungsi untuk mengeluarkan janin
- His kala III : Kontraksi menurun dan tidak seberapa sakit. Berfungsi untuk
mengeluarkan plasenta
- His kala IV : Kontraksi lemah
(JNPK-KR, 2014. Asuhan Persalinan Normal)
13. Seorang perempuan umur 24 tahun dengan G1P0A0 parturient aterm datang ke
PMB mengeluh mules-mules sejak tadi malam melingkar sampai pinggang, dari
kemaluan keluar lendir bercampur darah. Hasil anamnesis ibu belum BAB sudah 2 hari,
TTV dalam batas normal, TFU 32 cm, puki, letak kepala, DJJ + 144x/mt, his+ 3x10’40”,
PD pembukaan 4 cm, portio tebal lunak, kk+, kepala station 0. Apakah kebutuhan ibu
bersalin yang tepat pada kasus tersebut?
a. Memberikan makan dan minum
b. Mengatur sirkulasi udara dalam ruangan
c. Menganjurkan istirahat jika tidak ada his
d. Menolong persalinan sesuai dengan standar
e. Menganjurkan ibu untuk BAB dan BAK terlebih dahulu

Pembahasan :

Pemenuhan kebutuhan eliminai selama persalinan perlu difasilitasi oleh bidan, untuk


membantu kemajuan persalinan dan meningkatkan kenyamanan pasien. Anjurkan ibu
untuk berkemih secara spontan sesering mungkin atau minimal setiap 2 jam sekali
selama persalinan. Kandung kemih yang penuh, dapat mengakibatkan:

1. Menghambat proses penurunan bagian terendah janin ke dalam rongga panggul,


terutama apabila berada di atas spina isciadika
2. Menurunkan efisiensi kontraksi uterus/his
3. Mengingkatkan rasa tidak nyaman yang tidak dikenali ibu karena bersama dengan
munculnya kontraksi uterus
4. Meneteskan urin selama kontraksi yang kuat pada kala II
5. Memperlambat kelahiran plasenta
6. Mencetuskan perdarahan pasca persalinan, karena kandung kemih yang penuh
menghambat kontraksi uterus.

Apabila masih memungkinkan, anjurkan ibu untuk berkemih di kamar mandi, namun
apabila sudah tidak memungkinkan, bidan dapat membantu ibu untuk berkemih dengan
wadah penampung urin. Bidan tidak dianjurkan untuk melakukan kateterisasi kandung
kemih secara rutin sebelum ataupun setelah kelahiran bayi dan placenta. Kateterisasi
kandung kemih hanya dilakukan apabila terjadi retensi urin, dan ibu tidak mampu untuk
berkemih secara mandiri. Kateterisasi akan meningkatkan resiko infeksi dan trauma
atau perlukaan pada saluran kemih ibu.

Sebelum memasuki proses persalinan, sebaiknya pastikan bahwa ibu sudah BAB.
Rektum yang penuh dapat mengganggu dalam proses kelahiran janin. Namun apabila
pada kala I fase aktif ibu mengatakan ingin BAB, bidan harus memastikan kemungkinan
adanya tanda dan gejala kala II. Apabila diperlukan sesuai indikasi, dapat dilakukan
lavement pada saat ibu masih berada pada kala I fase latent.

(JNPK-KR, 2014. Asuhan Persalinan Normal)

14. Seorang perempuan berusia 24 tahun dengan G2P1A0 parturient aterm kala II di
PMB sedang dipimpin bersalin. Ibu berteriak-teriak tidak mau di episiotomi karena
trauma dengan persalinan sebelumnya. Hasil pemeriksaan TTV dalam batas normal,
TFU 34 cm, puki, letak kepala, DJJ + 144x/mt, his+ 5x10’45”, PD pembukaan 10 cm,
kk-, kepala didasar panggul. Apakah kebutuhan rasa aman pada ibu bersalin yang tepat
pada kasus tersebut?
a. Memantau persalinan
b. Melakukan tindakan sesuai kebutuhan
c. Memberikan pilihan posisi pada persalinan
d. Memberikan pilihan tempat dan penolong persalinan
e. Memberikan informasi tentang proses persalinan atau tindakan yang akan dilakukan

Pembahasan:

Dukungan fisik dan psikologis tidak hanya diberikan oleh bidan, melainkan
suami, keluarga, teman, maupun tenaga kesehatan yang lain. Dukungan dapat dimulai
sejak awal ibu mengalami kehamilan. Dukungan fisik dan emosional harus sesuai
dengan aspek sayang ibu yaitu:

1. Aman, sesuai evidence based dan menyumbangkan keselamatan jiwa ibu;


2. Memungkinkan ibu merasa nyaman, aman, serta emosional serta merasa didukung
dan didengarkan;
3. Menghormati praktek budaya, keyakinan agama, ibu/keluarga sebagai pengambil
keputusan;
4. Menggunakan cara pengobatan yang sederhana  sebelum memakai teknologi
canggih; dan
5. Memastikan bahwa informasi yang diberikan adekuat serta dapat dipahami oleh ibu.

(Pratami, 2014. Evidence- Based Dalam Kebidanan, EGC:Jakarta)

15. Seorang perempuan umur 26 tahun G2P1A0 parturient aterm di PMB. Ibu mengeluh
mules-mules, sakit melingkar ke pinggang. Hasil pemeriksaan TD: 120/80x/mt, N:
100x/mt, S: 37,6°C, P: 20x/mt, TFU 34 cm, puki, letak kepala, DJJ + 144x/mt, his+
4x10’40”, PD pembukaan 8 cm, portio tipis melingkar, kk+, kepala station 0. Bak 50 cc
warna coklat pekat. Apakah asuhan yang tepat diberikan pada kasus tersebut?
a. Berikan ibu banyak minum air putih
b. Anjurkan ibu untuk jalan-jalan
c. Pasang infus normal salin
d. Berikan obat diuretik
e. Rujuk

Pembahasan :
Sebagian ibu masih berkeinginan untuk makan selama fase laten persalinan, tetapi
memasuki fase aktif, hanya ingin minum saja. Pemberian makan dan minum selama
persalinan merupakan hal yang tepat, karena memberikan lebih banyak energi dan
mencegah dehidrasi (dehidrasi dapat menghambat kontraksi/tidak teratur dan kurang
efektif). Oleh karena itu, anjurkan ibu makan dan minum selama persalinan dan
kelahiran bayi, anjurkan keluarga selalu menawarkan makanan ringan dan sering
minum pada ibu selama persalinan.
Jika urine hanya tampak lebih gelap atau pekat dari biasanya, mungkin saja karena ibu
sedang mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan. Hal ini terjadi
karena konsentrasi tinggi yang dihasilkan dari senyawa dalam urine dapat membuat
warnanya menjadi lebih gelap.

(Pratami, 2014. Evidence- Based Dalam Kebidanan, EGC:Jakarta)

Soal Nifas (5 soal)


16. Seorang perempuan umur 21 tahun P1A0 PP normal 2 hari yang lalu di PMB,
mengeluh lelah, sering tidur dan tidak nafsu makan. Hasil anamnesa semua keperluan
ibu dan bayi dibantu oleh mertuanya. hasil pemeriksaan TTV dalam batas normal,
payudara lembek, ASI keluar sedikit, TFU 3 jari bawah pusat, kontraksi baik, Lochea
berwarna merah. Apakah adaptasi psikososial yang dialami ibu pada kasus tersebut ?

a. Taking In
b. Taking On
c. Letting Go
d. Letting hold
e. Taking hold
Pembahasan :
Reva Rubin (1963) membagi fase-fase adaptasi psikologis pasca persalinan menjadi 3
tahapan antara lain:

1. Taking In Phase (Perilaku dependen)

Fase ini merupakan periode ketergantungan, dan ibu mengharapkan pemenuhan


kebutuhan dirinya dapat dipenuhi oleh orang lain dalam hal ini suami, keluarga atau
tenaga kesehatan dalam seperti bidan yang menolongnya. Kondisi ini berlangsung
selama 1-2 hari postpartum, dan ibu lebih fokus pada dirinya sendiri. Beberapa hari
setelah melahirkan, ia akan menangguhkan keterlibatannya terhadap tanggung
jawabnya. Ibu akan lebih sensitive dan cenderung pasif terhadap lingkungannya karena
kelelahan. Kondisi ini perlu dipahami dengan cara menjaga komunikasi yang baik.
Pemenuhan nutrisi yang baik perlu diperhatikan pada fase ini karena ibu akan
mengalami nafsu makan yang meningkat.

(Marliandiani, 2015. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas dan Menyusui.


Salemba Medika:Jakarta)

17. Seorang perempuan umur 23 tahun P1A0 PP 2 hari normal di PMB mengeluh tidak
bisa BAB karena takut jahitannya lepas lagi. Hasil anamnesis rangsangan untuk BAB
ada tapi karena ibu takut sehingga tidak bisa keluar. Hasil pemeriksaan TTV dalam
batas normal, payudara ASI (+), TFU setengah pusat simfisis, kontraksi baik, lochea
rubra. Asuhan kebidanan apakah yang tepat pada kasus tersebut?
a. Anjurkan makan makanan yang mengandung tinggi serat
b. Anjurkan untuk mengkonsumsi obat pencahar
c. Anjurkan untuk tetap BAB tanpa menahannya
d. Anjurkan untuk melakukan ambulasi dini
e. Anjurkan untuk memperbanyak minum

Pembahasan :

Konstipasi yang diakibatkan rasa takut dapat menghambat fungsi bowel jika wanita
takut bahwa hal tersebut dapat merobek jahitan atau akibat nyeri yang disebabkan oleh
ingatannya tentang tekanan bowel pada saat persalinan. Konstipasi lebih lanjut
mungkin diperberat dengan longgarnya abdomen dan oleh ketidaknyamanan jahitan
robekan perineum. Masalah kontipasi dapat dikurangi dengan mengkonsumsi
makanan tinggi serat dan tambahan asupan cairan. Penggunaan laksatif pada
wanita yang mengalami laserasi derajat tiga atau empat dapat membantu mencegah
wanita mengejan.

(Marliandiani, 2015. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas dan Menyusui.


Salemba Medika:Jakarta)

18. Seorang perempuan umur 22 tahun P1A0 PP 4 hari normal di PMB mengeluh sakit
di daerah bekas jahitan perineum. Hasil anamnesis obat pereda nyeri yang diberikan
oleh bidan hanya sedikit pengaruhnya. Hasil pemeriksaan TTV dalam batas normal,
payudara ASI (+), TFU setengah pusat simfisis, kontraksi baik, lochea rubra, luka
jahitan tidak terdapat tanda-tanda infeksi. Asuhan kebidanan apakah yang tepat pada
kasus tersebut?
a. Anjurkan untuk mengompres luka jahitan dengan bethadin
b. Anjurkan untuk mengkonsumsi obat pereda nyeri
c. Anjurkan untuk menggunakan salep pereda nyeri
d. Anjurkan untuk melakukan latihan kegel
e. Anjurkan untuk berendam di air panas

Pembahasan :
Beberapa tindakan dapat mengurangi ketidaknyamanan atau nyeri akibat laserasi atau
luka episiotomi dan jahitan laserasi atau episiotomi tersebut. Sebelum tindakan
dilakukan, penting untuk memeriksa perineum untuk menyingkirkan komplikasi seperti
hematoma. Latihan Kegel bertujuan menghilangkan ketidaknyamanan dan nyeri yang
dialami wanita ketika duduk atau hendak berbaring dan bangun dari tempat tidur.
Latihan Kegel akan meningkatkan sirkulasi ke area perineum sehingga
meningkatkan penyembuhan. Latihan ini juga dapat mengembalikan tonus otot
panggul. Tindakan ini merupakan salah satu tindakan yang paling bermanfaat dan
seringkali menghasilkan akibat yang dramatis dalam memfasilitasi kemudahan
pergerakan dan membuat wanita lebih nyaman.

(Marliandiani, 2015. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas dan Menyusui.


Salemba Medika:Jakarta)

19. Seorang perempuan berumur 24 tahun dengan P1A0 PP 1 hari melahirkan normal
ditolong Bidan di RS mengeluh bayinya tidak mau menyusu karena puting susu ibu
besar dan ASI belum keluar, bidan mengajarkan dan membimbing ibu teknik menyusui
yang baik dan benar. Apakah peran dan tanggung jawab bidan yang paling tepat pada
pada kasus tersebut?

a. Mendorong ibu untuk menyusui bayinya dengan meningkatkan rasa nyaman


b. Mengurangi ketegangan fisik dan psikologis selama masa nifas
c. Sebagai promotor hubungan antara ibu dan bayi serta keluarga
d. Mendeteksi komplikasi dan perlunya rujukan
e. Memberikan asuhan secara profesional

Pembahasan :

Saat ini, masih ada ibu yang mungkin merasa takut untuk menyusui anaknya,
karena bayak hal. Maka dari itu, bidan sangat berperan penting dalam hal ini. Bidan
dituntut untuk mampu mendorong dan memotivasi sang ibu agar dapat memberikan ASI
kepada anaknya yang baru lahir secara nyaman dan aman, sekaligus memberikan
informasi kepada sang ibu mengenai fakta dan juga mitos yang sering muncul di
kalangan masyarakat mengenai program ASI yang diberikan kepada anak.

(Rukiyah, 2018. Asuhan Kebidanan pada Ibu Masa Nifas. TIM: Jakarta)
20. Seorang perempuan berusia 21 tahun dengan P1A0 post partum 6 minggu
datang ke PMB. Hasil pemeriksaan TD: 120/80mmHg, N:88x/mt, S:36,5˚C, P:20x/mt,
TFU sudah tidak teraba, perineum luka jahitan sudah kering dan ibu tetap memberikan
ASI. Apakah asuhan yang tepat dilakukan oleh bidan sesuai kasus tersebut ?
a. Memberikan konseling KB
b. Memastikan pemberian ASI awal
c. Menilai ada tidaknya tanda-tanda infeksi
d. Memastikan involusi uterus berjalan baik
e. Mencegah perdarahan nifas karena atonia uteri

Pembahasan:
Program kunjungan Nifas ke IV yaitu 6 mg post partum yang bertujuan untuk:
- Menanyakan kepada ibu tentang penyulit-penyulit yang dialami baik oleh ibu
maupun bayinya
- Memberikan konseling KB secara dini
- Menganjurkan ibu membawa bayinya ke posyandu, Bidan Praktik Mandiri atau
puskesmas untuk melakukan penimbangan dan imunisasi

(Rukiyah, 2018. Asuhan Kebidanan pada Ibu Masa Nifas. TIM: Jakarta)

21. Seorang bidan desa di komunitas sedang melaksanakan sosialisasi kelas ibu
hamil kepada tokoh agama, tokoh masyarakat dan seluruh masyarakat di balai desa.
Sosialisasi yang disampaikan meliputi buku kesehatan ibu dan anak, apa itu kelas ibu
hamil, tujuan dan manfaat kelas ibu hamil. Apakah tujuan kegiatan yang dilakukan pada
kasus tersebut?
a. Agar unsur masyarakat dapat memberikan respon dan dukungan sehingga
kelas ibu hamil dapat dikembangkan dan berjalan sesuai dengan yang diharapkan
b. Memotivasi ibu hamil dan keluarganya agar mau mengikuti kelas ibu hamil
c. Memberikan informasi tentang kelas ibu hamil pada masyarakat
d. Memberikan informasi tentang kelas ibu hamil pada para tokoh
e. Memberikan informasi tentang kelas ibu hamil pada keluarga

Pembahasan :
Sosialisasi kelas ibu hamil pada tokoh agama, tokoh masyarakat dan stakeholder
sebelum kelas ibu hamil dilaksanakan sangat penting. Melalui kegiatan sosialisasi ini
diharapkan semua unsur masyarakat dapat memberikan respon dan dukungan
sehingga kelas ibu hamil dapat dikembangkan dan berjalan sesuai dengan yang
diharapkan.
(Runjati, 2011. Asuhan Kebidanan Komunitas.EGC:Jakarta)

22. Seorang bidan desa di komunitas untuk memantau perkembangan dan dampak
pelaksanaan kelas ibu hamil, maka seluruh pelaksanaan kegiatan kelas ibu hamil
dibuatkan pelaporan dan didokumentasikan. Tahapan apakah yang dilakukan untuk
melaksanakan kelas ibu hamil pada kasus tersebut?
a. Pelatihan bagi pelatih
b. Pelatihan bagi fasilitator
c. Sosialisasi kelas ibu hamil
d. Pelaksanaan kelas ibu hamil
e. Monitoring, evaluasi dan pelaporan

Pembahasan :
Untuk memantau perkembangan dan dampak pelaksanaan kelas ibu hamil perlu
dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala dan berkesinambungan. Seluruh
pelaksanaan kegiatan kelas ibu hamil dibuatkan pelaporan dan didokumentasikan.
(Runjati, 2011. Asuhan Kebidanan Komunitas.EGC:Jakarta)

23. Seorang bidan desa di komunitas sedang mengunjungi dukun bayi di desanya
serta menanyakan dan mencatat kegiatan dukun bayi dalam merawat ibu nifas dan
bayi. Termasuk aspek pembinaan dukun bayi apakah pada kasus tersebut?
a. Pembinaan hasil kegiatan yang dilakukan dukun bayi
b. Meningkatkan keterampilan dukun bayi
c. Pembinaan keterampilan dukun bayi
d. Merangkul dukun bayi
e. Kegiatan kemitraan

Pembahasan :
Supervisi/pembinaan dukun bayi adalah bimbingan teknis yang terus menerus dan
berkesinambungan dalam mencapai tujuan. Salah satunya aspek pembinaan hasil
kegiatan yang dilakukan dukun bayi dalam merawat ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas
dan bayi sebagai bahan asupan dalam pencatatan dan pelaporan.
(Runjati, 2011. Asuhan Kebidanan Komunitas.EGC:Jakarta)

24. Seorang perempuan umur 18 tahun dengan G1P0A0 umur kehamilan 9 bulan di
posyandu menerima dana bantuan persiapan persalinan dari kader kesehatan yang
diambil dari sumbangan para warga. Apakah nama dana yang diberikan sesuai kasus
tersebut ?
a. Tabulin
b. Dasolin
c. Dana hibah
d. Dana jimpitan
e. Dana santunan

Pembahasan :
Dasolin adalah dana sosial ibu bersalin yaitu dana bersama yang dikumpulkan oleh
warga dan dikelola oleh pengurus berdasarkan kesepakatan bersama dengan warga
bahkan pengumpulan dana bisa berbentuk barang yang dapat diuangkan.
(Runjati, 2011. Asuhan Kebidanan Komunitas.EGC:Jakarta)

25. Seorang bidan di Puskesmas sedang membuat grafik PWS (Pemantauan Wilayah
Setempat) KIA dan mendapatkan salah satu desa dengan cakupan di bawah target
pada bulan tertentu namun mempunyai kecenderungan cakupan bulanan yang
meningkat jika dibandingkan dengan cakupan bulan sebelumnya. Termasuk analisis
grafik apakah yang sesuai dengan kasus tersebut?
a. Status baik
b. Status jelek
c. Status Buruk
d. Status kurang baik
e. Status cukup baik

Pembahasan :
Grafik PWS KIA perlu dianalisis dan ditafsirkan agar dapat diketahui desa mana
yang paling memerlukan perhatian dan tindak lanjut yang perlu dilakukan. Status cukup
baik adalah desa dengan cakupan di bawah target pada bulan tertentu namun
mempunyai kecenderungan cakupan bulanan yang meningkat jika dibandingkan
dengan cakupan bulan sebelumnya.
(Runjati, 2011. Asuhan Kebidanan Komunitas.EGC:Jakarta)

Soal Bayi Baru Lahir (5 soal)

26. Seorang bayi laki-laki segera setelah lahir normal di PMB difasilitasi kontak langsung
oleh bidan dengan ibunya, ketika bayi diletakkan di dada ibu, bayi menangis kuat, ibu
tersebut mencoba mengelus-elus tungkai bayi, bokong dan punggung bayi sehingga
bayi terlihat tenang di pelukan ibunya. Termasuk elemen bounding attachment apakah
pada kasus tersebut?
a. Kontak mata
b. Kontak dini
c. Sentuhan
d. Suara
e. Aroma

Pembahasan:
Bounding attachment adalah kontak dini secara langsung antara ibu dan bayi setelah
proses persalinan, dimulai pada saat persalinan kala III sampai dengan post partum.
Adapun salah satu element bounding attachment adalah sentuhan atau indra peraba
dipakai secara ekstensif oleh orang tua sebagai suatu sarana untuk mengenali bayi
baru lahir dengan cara mengeksplorasi tubuh bayi dengan ujung jarinya.Cara ini dipakai
untuk menenangkan bayi.
(Nelson, 2011. Ilmu Kesehatan Anak Esensial. IDAI: Jakarta)

27. Seorang bayi perempuan umur 6 jam di PMB pada saat pemeriksaan fisik
didapatkan bercak kebiruan didaerah bokong, hasil pemeriksaan N: 148x/menit, S:
36,9°C, P: 54xmenit. Apakah penkes yang tepat pada kasu tersebut?
a. Informasikan kepada keluarga untuk mengurangi kekhawatiran dan
kecemasan
b. Rujuk untuk mendapatkan pengobatan dengan alasan estetika
c. Biarkan saja karena akan hilang dengan sendirinya
d. Berikan ASI yang adekuat
e. Rujuk untuk bedah laser

Pembahasan :
Bercak mongol adalah bercak kebiruan, kehitaman atau kecoklatan yang luas, lebar,
difus, terdapat didaerah bokong atau lumbosakral yang akan menghilang setelah
beberapa bulan atau tahun. Timbulnya bercak akibat ditemukannya lesi yang berisi sel
melanosit pada lapisan dalam dermis atau sekitar folikel rambut. Penatalaksanaannya
adalah tidak perlu pengobatan cukup konservatif saja. Informasikan kepada keluarga
untuk mengurangi kekhawatiran dan kecemasan.
(Nelson, 2011. Ilmu Kesehatan Anak Esensial. IDAI: Jakarta)

28. Seorang bayi laki-laki umur 3 hari di bawa ibunya ke PMB dengan keluhan ada
benjolan di payudara, hasil anamnesa riwayat persalinan normal, bayi tidak rewel,
menyusui kuat, tidur cukup. Hasil pemeriksaan N : 120x/menit, P: 42x/menit, S: 36,8°C,
payudara kiri kanan tampak menonjol besar sebesar kacang merah, pengeluaran (-).
Apakah kemungkinan diagnosa pada kasus tersebut?
a. Newborn breast swelling
b. Tumor payudara
c. Mongolian spot
d. Bercak salmon
e. Milia

Pembahasan:
Pembesaran dada dapat terjadi baik pada bayi laki-laki maupun perempuan dalam tiga
hari pertama lahir. Hal ini disebut Newborn breast swelling, yang dihubungkan dengan
hormon ibu dan menghilang dalam beberapa hari sampai beberapa minggu.
(Nelson, 2011. Ilmu Kesehatan Anak Esensial. IDAI: Jakarta)

29. Seorang bayi perempuan umur 4 hari dibawa ibunya ke PMB dengan keluhan
sudah 1 hari bayi rewel menangis terus, menyusui kuat namun sebentar-sebentar,
sehingga setelah menyusu ASI keluar lagi. Hasil pemeriksaan N : 120x/menit, P:
40x/menit, S: 36,4°C. Penatalaksanaan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. Sendawakan setiap kali sesudah menyusui
b. Beri bayi minum sedikit-sedikit tapi sering
c. Berikan PASI yang lebih kental
d. Kaji faktor penyebab muntah
e. Kaji sifat muntah

Pembahasan :
Keluarnya kembali sebagian besar atau seluruh isi lambung yang terjadi setelah agak
lama makanan masuk kedalam lambung disebut gumoh. Hal ini terjadi karena ada
udara di dalam lambung yang terdorong keluar kala makanan masuk kedalam lambung.
Gumoh terjadi secara pasif atau spontan. Salah satu penyebabnya adalah karena bayi
terlampau aktif atau menagis pada saat menyusu, penatalaksanaan awal adalah kaji
lebih dulu apa faktor penyebab bayi meangis dan muntah.
(Nelson, 2011. Ilmu Kesehatan Anak Esensial. IDAI: Jakarta)

30. Seorang bayi perempuan umur 1 hari lahir spontan di Rs dengan keadaan
terdapat celah pada bibir atas. Hasil anamnesis dengan ibunya ASI sudah banyak
namun bayi kesulitan menghisap saat menyusui. Hasil pemeriksaan N : 124x/menit, P:
36x/menit, S: 36,4°C. Penatalaksanaan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. ASI diperah dan berikan dengan sendok
b. Berikan ASI dengan menggunakan botol
c. Gunakan plat untuk menutupi celah
d. Tetap rawat di RS sampai operasi
e. Sendawakan setelah menyusui

Pembahasan:
Labioskizis adalah deformitas daerah mulut berupa celah atau sumbing atau
pembentukan yang kurang sempurna semasa embrional berkembang, bibir atas bagian
kanan dan bagian kiri tidak tumbuh bersatu. Karena bayi mengalami kesulitan pada saat
menyusui maka ASI dapat diperah dan diberikan dengan sendok secara hati-hati.
(Nelson, 2011. Ilmu Kesehatan Anak Esensial. IDAI: Jakarta)

Soal Masa Anatar/KB (5 soal)

31. Seorang perempuan umur 26 tahun P1A0 akseptor KB pil 2 tahun datang ke PMB
untuk konsultasi KB. Hasil anamnesis suami pindah kerja keluar kota dan pulang 1 mg 1
kali. Berdasarkan informasi dari teman-temannya pil tidak perlu diminum setiap hari
cukup bila suami datang saja. Hasil pemeriksaan TTV dalam batas normal. Bidan
memberikan konseling KB. Apakah tujuan konseling sesuai kasus tersebut?
a. Meningkatkan penerimaan
b. Menjamin pilihan yang cocok
c. Menjamin konseling pemantapan
d. Menjamin penggunaan yang efektif
e. Menjamin kelangsungan yang lebih lama

Pembahasan :
Konseling adalah proses pemberi bantuan yang dilakukan melalui wawancara antara
konselor dan konseli yang mengalami suatu masalah. Pada masalah kasus diatas
konseling yang efektif diperlukan agar ibu tahu cara menggunakan KB dengan benar
dan mengatasi informasi yang keliru tentang cara tersebut.
(Hartanto, hanafi. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka
Sinar Harapan)

32. Seorang perempuan umur 29 tahun P2A0 akseptor KB IUD 2 tahun datang ke PMB
dengan keluhan tidak haid sudah 2 bulan. Hasil anamnesis tidak ada tanda-tanda
kehamilan seperti pusing, mual. Hasil pemeriksaan TD: 120/80 mmHg, N: 88x/menit, S:
36,5°C, P: 20x/menit.Palpasi payudara tidak ada kelainan, abdomen tidak teraba
ballotement. Inspekulo : v/v taa, portio licin, benang (+). Pemeriksaan penunjang
apakah yang sesuai kasus tersebut?
a. Lepas IUD
b. Test pack
c. Test sondase
d. Rujuk untuk USG
e. Berikan obat hormonal

Pembahasan :
Efek samping dari AKDR adalah perubahan siklus haid, haid menjadi lebih lama dan
banyak, perdarahan diantara siklus haid, sakit perut bagian bawah, sehingga apabila
mengalami keterlambatan haid 2 bulan kemungkinan hamil lebih besar. Untuk itu
pemeriksaan penunjang yang diperlukan adalah test kehamilan sebelum merujuk untuk
dilakukan USG.
(Hartanto, hanafi. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka
Sinar Harapan)

33. Seorang perempuan umur 37 tahun, P 2A0 datang ke PMB untuk ber KB, hasil
anamnesa 1 tahun tidak memakai KB, KB terakhir suntik, saat ini ibu sedang haid hari
ke 3, siklus haid normal sejak 2 bulan yang lalu, memiliki riwayat hipertensi. Hasil
pemeriksaan TD: 165 / 100 mmHg, N: 78x/mt, S: 36˚C, P: 18x/mt, Palpasi abdomen
tidak ada kelainan, v/v taa. Apakah jenis kontrasepsi yang paling sesuai digunakan
pada kasus tersebut?
a. Implan
b. Minipill
c. Pil kombinasi
d. Suntik DMPA
e. AKDR non-hormonal

Pembahsan :
Penggunaan alat kontrasepsi yang berupa hormonal seperti kb implan, suntik
dan pil merupakan jenis yang dapat beresiko mempengaruhi hormonal di dalam tubuh
pemakainya, karena kb ini mengandung hormonal tambahan yang akan diterima oleh
tubuh untuk menunda kehamilan. Kandungan hormonal didalamnya berbeda-beda,
seperti progesteron dan estrogen, dan kandungan yang berisi estrogen yang sebaiknya
tidak digunakan pada penderita hipertensi, karena estrogen beresiko meningkatkan
tekanan darah dari beberapa penelitian.Jadi KB yang sesuai untuk kasus diatas
adalah AKDR non-hormonal.
_________. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi/ editor, Biran Affandi,
George Adriaansz, Eka Rusdianto Gunardi, Harni Koesno, Ed.3, Cet.3. Jakarta :
PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2013

34. Seorang perempuan umur 26 tahun P1A0, akseptor KB pil kombinasi, datang ke
PMB untuk berkonsultasi karena terlewat meminum pil KB. Hasil anamnesis Ia terlewat
meminum 2 pil KB aktif, namun ia tidak membawa kemasan pil KB-nya. Pemeriksaan
TD:120/80mmHg, N:84x/mt, S:36˚C, P:18x/mt. Apakah petunjuk yang harus bidan
sampaikan pada kasus tersebut ?
a. Buang pil yang lupa dan gunakan kontrasepsi darurat
b. Buang pil yang lupa diminum, minum pil sisanya seperti biasa.
c. Buang sisa pil pada kemasan tersebut, mulai minum pil dari kemasan baru
d. Minum 1 pil sesegera mungkin, minum pil sisanya seperti biasa, dan gunakan
kondom atau abstinensia selama 7 hari
e. Minum 1 pil sesegera mungkin, minum pil sisanya seperti biasa, dan tidak perlu
menggunakan metode kontrasepsi lainnya.

Pembahasan :
Segera minum dosis yang tertinggal begitu ingat, bahkan Ibu minum dua pil dalam satu
hari. Asal tidak lebih dari 12 jam di hari yang sama. Seterusnya, lanjutkan minum dosis
seperti biasa. Anjurkan ibu menggunakan kondom ketika berhubungan seks jika sudah
ketinggalan dosis lebih dari 2 hari.
_________. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi/ editor, Biran Affandi,
George Adriaansz, Eka Rusdianto Gunardi, Harni Koesno, Ed.3, Cet.3. Jakarta :
PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2013

35. Seorang perempuan umur 23 tahun, P1A0, datang ke PMB untuk menjadi akseptor
suntik DMPA, hasil anamnesa riwayat persalinan normal ditolong oleh Bidan 3 bulan
yang lalu dan saat ini sedang memberi ASI eksklusif kepada bayinya, ibu belum
mendapatkan menstruasi kembali dan belum pernah berhubungan suami istri.
Pemeriksaan TD:120/80mmHg, N:84x/mt, S:36,5˚C, P:18x/mt, palpasi abdomen tidak
ada kelainan. Kapankah waktu pemberian suntik DMPA yang tepat pada kasus
tersebut?
a. Segera pada saat itu juga.
b. Pada 6 bulan postpartum.
c. Segera setelah dipastikan tidak hamil.
d. Setelah mendapatkan menstruasi kembali.
e. Pada 6 bulan postpartum atau setelah mendapatkan menstruasi kembali,

Pembahasan :
Waktu mulai menggunakan suntik pada ibu yang tidak haid injeksi pertama
dapat diberikan kapan saja asalkan saja dipastikan ibu tersebut tidak hamil. Ibu baru
dapat berhubungan setelah 7 hari dari disuntik.
_________. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi/ editor, Biran Affandi,
George Adriaansz, Eka Rusdianto Gunardi, Harni Koesno, Ed.3, Cet.3. Jakarta :
PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2013

Soal Remaja (5 soal)

36. Seorang perempuan berusia 17 tahun datang ke RS, mengeluh sejak satu hari
lalu terasa nyeri dan kram di bagian perut bawah dan pinggang. Saat ini sedang
mengalami menstruasi hari pertama. hasil anamnesis menarche 1 tahun lalu, siklus haid
normal dan belum menikah. Hasil pemeriksaan TD: 100/70mmHg, N: 88x/mt, S: 36˚C,
P: 18x/mt. Apakah kemungkinan diagnosa pada kasus tersebut?
a. Dismenorre sekunder sindrome
b. Dismenorre primer sindrome
c. Premenstruasi sindrome
d. Gangguan siklus haid
e. Anovulator siklus

Pembahasan :
Dismenore primer merupakan nama lain dari kram menstruasi yang biasa terjadi.
Kram biasanya terjadi pada satu atau dua hari sebelum seorang wanita mendapatkan
menstruasi. Selama periode menstruasi, dinding uterus memproduksi hormon yang
disebut prostaglandin. Hormon ini menyebabkan uterus berkontraksi dan sering kali
menimbulkan rasa sakit. Wanita dengan jumlah prostaglandin yang lebih dari normal
dapat mengalami keram. Nyeri terjadi ketika bagian dari otot kehilangan pasokan
oksigen selama beberapa waktu.
(Kusmiran, 2011. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Salemba Medika:
Jakarta)

37. Seorang perempuan berusia 15 tahun diantar ibunya datang ke PMB mengeluh
nafsu makannya kurang, cepat lelah dan sering tidur di kelas saat kegiatan
pembelajaran. Hasil pemeriksaan TB: 160 cm, BB: 40 kg, Lila : 21 cm, TD:90/60 mmHg,
N: 88x/mt lemah kecil, S: 36,6 ˚C, P: 20x/mt. Apakah kemungkinan diagnosa pada
kasus tersebut?
a. KEK
b. Anemia
c. Gizi buruk
d. Kurang gizi
e. Kwashiorkor

Pembahasan :

Kurang energi kronis merupakan keadaan dimana seseorang menderita kurang


asupan gizi energi dan protein yang berlangsung lama atau menahun. Seseorang
dikatakan menderita risiko kurang energi kronis bilamana lingkar lengan atas LLA <
23,5 cm. Kurang energi kronis mengacu pada lebih rendahnya masukan energi,
dibandingkan besarnya energi yang dibutuhkan yang berlangsung pada periode
tertentu, bulan hingga tahun .
(Fitri, 2015. Gizi Reproduksi dan Bukti. GP: Jogjakarta)

38. Seorang perempuan berusia 12 tahun diantar ibunya datang ke PMB mengeluh
sakit perut bagian bawah sejak 1 hari yang lalu dan disertai keluar darah pertama
kalinya dari kemaluan, payudara sering terasa sakit, hasil pemeriksaan TD:110/70
mmHg, N: 88x/mt, S: 36,6 ˚C, P: 20x/mt. Palpasi payudara tidak ada kelainan. Apakah
pendidikan kesehatan yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. Pendidikan tentang perkembangan fisik
b. Pendidikan tentang persiapan pernikahan
c. Pendidikan proses reproduksi yang bertanggung jawab
d. Pendidikan pergaulan yang sehat antara laki-laki dan perempuan
e. Pendidikan tentang kehamilan, persalinan serta cara pencegahannya
Pembahasan :
Perubahan dan perkembangan fisik pada remaja tidaklah sama dan terdapat perbedaan
individual, yakni terjadinya penurunan dalam laju pertumbuhan dan perkembangan
internal lebih menonjol daripada perkembangan ekternal yang secara normal akan
terjadi disetiap diri remaja. Ada 4 perubahan tubuh yang paling menenjol pada remaja
perempuan yakni : Pertambahan tinggi badan yang cepat, Menarche (Menstruasi)
,Pertumbuhan buah dada, Pertumbuhan rambut kemaluan.

(Kusmiran, 2011. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Salemba Medika:


Jakarta)

39. Seorang perempuan berusia 16 tahun datang ke PMB untuk konsultasi kesehatan
reproduksi dan kehadirannya tidak ingin diketahui orang lain, hasil anamnesis remaja
tersebut sudah tidak sekolah dan sudah beberapa kali melakukan hubungan seksual
terselubung dengan berganti-ganti pasangan untuk mendapatkan uang. Hasil
pemeriksaan TD:110/70 mmHg, N: 88x/mt, S: 36,6 ˚C, P: 20x/mt. Palpasi payudara
tidak ada kelainan. V/v tidak ada kelainan. Termasuk hak reproduksi apakah yang
sesuai dengan kasus tersebut?
a. Hak atas kebebasan dan keamanan
b. Hak atas kesejahteraan dan bebas
c. Hak atas kerahasiaan pribadi
d. Hak memilih bentuk keluarga
e. Hak untuk hidup

Pembahasan :

12 hak-hak reproduksi yang dirumuskan oleh International Planned Parenthood


Federation (IPPF) pada tahun 1996. Salah satunya adalah hak atas kerahasiaan pribadi
Setiap individu mempunyai hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan seksual dan
reproduksi dengan menghormati kerahasiaan pribadi. Setiap perempuan mempunyai
hak untuk menentukan sendiri pilihan reproduksinya. Peran Bidan dalam hal ini adalah
memberikan pendidikan kesehatan reproduksi yang aman.
(Kusmiran, 2011. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Salemba Medika:
Jakarta)
40. Seorang perempuan berusia 17 tahun datang ke PMB untuk konsultasi
kesehatan reproduksi dan kehadirannya tidak ingin diketahui orang lain, hasil anamnesa
remaja tersebut sudah tidak sekolah dan bekerja sebagai PSK terselubung, saat ini
remaja tersebut menggunakan Pil KB. Hasil pemeriksaan TD:110/70 mmHg, N:
88x/mt, S: 36,6 ˚C, P: 20x/mt. Palpasi payudara tidak ada kelainan, v/v tampak
keputihan berwarna putih seperti ragi. Konseling apakah yang tepat pada kasus
tesebut?
a. Anjurkan meminum pil kontrasepsi darurat apabila setiap sehabis berhubungan
tanpa pengaman
b. Lanjutkan Pil untuk mencegah kehamilan dan memakai kondom untuk
mencegah PMS
c. Lakukan hubungan seksual ketika hanya di masa-masa tidak subur saja
d. Gunakan female barrier ketika berhubungan dengan pasangan
e. Lakukan senggama terputus untuk keamanan

Pembahasan :
Pemerintah memberikan komitmen penanganan kesehatan bagi pekerja seks, terutama
untuk penanggulangan HIV. Kementerian Sosial mengakui bahwa komunitas pekerja
seks adalah kelompok rentan dan dianggap dapat menjadi mitra untuk mengatasi
permasalahan HIV. Untuk itu penkes yang paling tepat adalah menggunakan kondom
pada saat berhubungan seksual.

(Kusmiran, 2011. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Salemba Medika:


Jakarta)

Soal Pra konsepsi (5 soal)

41. Seorang perempuan umur 26 tahun dengan P1A0 anak hidup laki-laki usia 3 tahun
datang ke PMB untuk konsultasi rencana kehamilan. Hasil anamnesa ibu memakai alat
kontrasepsi kondom sudah 2 tahun dan memiliki riwayat penyakit DM sejak kehamilan
anak pertama. Pemeriksaan fisik BB: 70 kg, TB: 155 cm T: 120/80 mmHg, N: 88x/mt, S:
36,4˚C, P: 20x/mt, saat ini kadar gula darah tidak terkontrol namun ibu tidak ada
keluhan luar biasa. Sikap bidan apakah yang tepat pada kasus tersebut?
a. Kolaborasi dengan Sp.OG dan ahli endokrinologi
b. Kolaborasi dengan Sp.OG dan ahli kardiologi
c. Kolaborasi dengan Sp.OG dan ahli genetik
d. Kolaborasi dengan Sp.OG dan ahli gizi
e. Kolaborasi dengan Sp.OG dan Sp.PD

Pembahasan :

Sesuai dengan standar kompetensi bidan yang ketiga yaitu bidan memberikan asuhan
antenatal yang bermutu tinggi untuk mengoptimalkan kesehatan selama kehamilan
yang meliputi ddeteksi dini, pengobatan atau rujukan dari komplikasi tertentu. Pada
kasus diatas ibu dengan komplikasi diabetes yang ingin merencanakan kehamilan
harus dikonsultasikan dengan dokter ahli  kesehatan khusus. Para ahli ini dapat
membantu ibu menangani komplikasi yang mungkin muncul selama kehamilan. Ada
beberapa spesialis yang diperlukan dalam hal ini yaitu, dr. Sp.OG, termasuk
perinatologist yang menangani wanita dengan kehamilan berisiko tinggi, dan
endokrinologi yang menangani wanita dengan diabetes dan kondisi kesehatan lainnya.

(Sumber : Setyarini dkk. 2016, Asuhan Kegawatdaruratan Kebidanan Maternal


Neonatal. Kemenkes RI)

42. Sepasang calon suami istri dengan perempuan umur 24 tahun datang ke RS
untuk konsultasi rencana kehamilan. Hasil anamnesis calon pengantin perempuan
mempunyai 10 hewan peliharaan kucing dirumah. Hasil pemeriksaa BB: 48 kg, TB: 160
cm, TD: 110/70 mmHg, N: 84x/mt, S: 36˚C, P:20x/mt. Pemeriksaan skreening apakah
yang dianjurkan untuk memeriksa status antibody pada kasus tersebut?
a. Gula Darah Sewaktu
b. Golongan Darah
c. Talasemia
d. Urine Rutin
e. TORCH

Pembahasan :
Salah satu penyebab kematian dan cacat pada bayi yang baru lahir adalah adanya
infeksi TORCH selama kehamilan. Untuk itu pemeriksaan TORCH penting dilakukan
terutama bagi perempuan yang memiliki risiko tinggi.
TORCH (Toksoplasma, Rubela, Cytomegalovirus/CMV dan Herpes simplex) adalah
sekelompok infeksi yang dapat ditularkan dari perempuan hamil kepada bayinya.
Perempuan yang terinfeksi selama masa kehamilan memiliki risiko tinggi
menularkankan ke janin yang bisa berakibat fatal. Dr Yuditia Purwosunu, SpOG(K) dari
divisi Fetomaternal Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI mengatakan tidak semua
perempuan perlu tes TORCH.
Tapi tes TORCH penting untuk perempuan yang memiliki risiko tinggi dengan kriteria:
1. Perempuan yang gemar mengonsumsi sayuran mentah (salad atau karedok)
2. Perempuan yang senang mengonsumsi daging yang tidak dimasak sempurna
3. Perempuan yang suka memelihara binatang seperti kucing, anjing tapi tidak
memperhatikan kebersihan binatang peliharaannya.
(Sumber : Kemenkes RI, 2015. Kesehatan Reproduksi dan Seksual Bagi Calon
pengantin. Jakarta).

43. Sepasang suami istri yang baru menikah 1 minggu datang ke PMB untuk
konsultasi kesehatan reproduksi. Hasil anamnesis suami mengeluh dan meminta
pemeriksaan keperawanan karena sudah 3 kali berhubungan intim istri tidak
mengeluarkan darah dari kemaluannya. Hasil pemeriksaa BB: 48 kg, TB: 160 cm, T:
110/70 mmHg, N: 84x/mt, S: 36˚C, P:20x/mt, payudara taa, palpasi abdomen taa, v/v
tidak ada kelainan. Apakah sikap bidan yang sesuai pada kasus tersebut?
a. Memastikan suami tidak ada gangguan seksual
b. Konsultasikan untuk mendapat visum keperawanan
c. Meminta suami istri tersebut untuk saling terbuka satu sama lain
d. Memberikan penkes tentang mitos dan fakta pada perkawinan
e. Memberikan informasi tentang gangguan dalam hubungan seksual suami isteri
Pembahasan :
Mitos adalah sesuatu yang belum tentu benar tetapi sudah dianggap benar oleh
masyarakat. Biasanya mitos didapat secara turun temurun baik secara langsung
maupun lewat catatan sejarah. Umumnya mitos-mitos tersebut sudah berakar dan hidup
subur di masyarakat. Contoh mitos pada kasus diatas adalah: Hubungan seks
pertama kali selalu ditandai dengan keluarnya darah dari vagina. Faktanya
adalah : darah yang keluar dari vagina setelah berhubungan pertama kali timbul karena
terjadinya peradangan dan perobekan pada selaput dara. Selaput dara ini merupakan
selaput yang juga memiliki pembuluh darah. Apabila terjadi robekan pada bagian yang
terdapat pembuluh darah maka terjadi perdarahan, apabila terjadi robekan tetapi tidak
mengenai pembuluh darah maka pendarahan tidak terjadi.
(Sumber : Kemenkes RI, 2015. Kesehatan Reproduksi dan Seksual Bagi Calon
pengantin. Jakarta).

44. Seorang perempuan umur 27 tahun P1A0 datang ke PMB untuk konsultasi
kesehatan reproduksi. Hasil anamnesis setiap berhubungan suami istri vagina terasa
panas dan perih. Saat ini ibu menggunakan sabun khusus untuk pembersih kemaluan.
Hasil pemeriksaa TD: 110/70 mmHg, N: 84x/mt, S: 36˚C, P:20x/mt, v/v tidak ada
kelainan. Apakah penatalaksanaan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Anjurkan untuk menggunakan pelumas saat berhubungan intim
b. Anjurkan untuk menghindari mencuci vagina dengan sabun
c. Anjurkan untuk menggunakan pelembab khusus vagina
d. Anjurkan untuk menggunakan vagina estrogen cream
e. Anjurkan untuk menggunakan vaginal estrogen ring
Pembahasan :
Menurut Journal of Women’s Health yang dipublikasikan pada Agustus 2015, vagina
kering juga menjadi masalah untuk perempuan di bawah usia 60 tahun. Ini merupakan
kasus yang sangat umum dialami oleh perempuan. Penting bagi Anda untuk membuat
vagina tetap lembap, sebab kelembapan tersebut dapat menjaga jaringan tetap sehat
dan membantu mencegah infeksi serta penyakit menular seksual. Penatalaksanaan
pada kasus diatas: Hindari mencuci vagina dengan sabun. Ibu harus menghindari
membersihkan vagina dengan sabun banyak busa, sabun yang wangi, serta lotion. Hal
ini dapat menyebabkan kekeringan semakin parah. Jika ingin mencegah infeksi vagina
yang diakibatkan oleh jamur dan bakteri, Ibu bisa menggunakan pembersih kewanitaan
yang mengandung povidone-iodine. Jika digunakan di bagian luar vagina, cairan
povidone-iodine terbukti ampuh mematikan parasit penyebab infeksi, namun sekaligus
menjaga keseimbangan pH vagina dan tak membuat vagina kering.

45. Sepasang calon suami istri dengan perempuan umur 23 tahun datang ke PMB
untuk konsultasi rencana kehamilan. Hasil anamnesis calon pengantin perempuan
mempunyai riwayat operasi tumor jinak di payidara. Hasil pemeriksaan TD: 110/70
mmHg, N: 84x/mt, S: 36˚C, P:20x/mt. Palpasi payudara tidak ada kelainan. Apakah
sikap bidan yang paling tepat pada pada kasus tersebut?
a. Anjurkan untuk menghindari makanan siap saji
b. Anjurkan untuk melakukan rutin SADARI
c. Anjurkan untuk melakukan olah raga rutin
d. Anjurkan untuk melakukan mamography
e. Anjurkan untuk screening ca payudara

Pembahasan :
Kanker payudara adalah kanker terbesar kedua yang berisiko diderita oleh
perempuan setelah kanker leher rahim. Sampai saat ini, penyebab pasti kanker
payudara belum dapat diketahui. Tetapi dapat dipastikan beberapa penyebab terjadinya
kanker payudara. Ibu mempunyai faktor resiko untuk mengalami ca payudara salah
satunya pernah mengalami operasi pada payudara yang disebabkan oleh kelainan
tumor jinak atau tumor ganas. SADARI merupakan cara deteksi dini akan adanya
benjolan atau perubahan pada payudara dibandingkan dengan keadaan sebelumnya
oleh karena itu SADARI dianjurkan dilakukan sebulan sekali setelah selesai haid.
(Sumber : Kemenkes RI, 2015. Kesehatan Reproduksi dan Seksual Bagi Calon
pengantin. Jakarta).

Soal Bayi dan Balita (5 soal)

46.Seorang anak laki-laki umur 14 bulan dibawa ibunya ke posyandu mengeluh tidak
mau lepas dari gendongan ibunya dan tidak mau bermain dengan teman-teman
sebayanya. Hasil anamnesis pola makan dan tidur anak normal. Hasil pemeriksaan BB:
10 kg, TB: 75 cm. Stimulasi apakah yang sesuai dengan kasus tersebut ?
a. Stimulasi yang perlu dilanjutkan yaitu : dorong agar anak mau main balok-balok,
memasukkan benda yang satu ke dalam benda lainnya, menggambar dengan crayon,
spidol, pensil berwarna, menggambar pakai tangan.
b. Memasukkan dan mengeluarkan benda, yaitu dengan cara mengajari anak cara
memasukkan benda-benda ke dalam wadah seperti kotak, pot bunga, botol dan
lain-lain.
c. Meniup, yaitu dengan cara mengajari anak meniup busa sabun dengan
menggunakan alatnya. Bicarakan mengenai bentuk dan bagaimana rasa meraba busa
itu.
d. Membuat berbagai bentuk dari adonan kue atau lilin mainan yaitu dengan mengajari
anak bagaimana cara membuat berbagai bentuk.
e. Bermain puzzle yaitu dengan memberi anak permainan puzzle sederhana yang
hanya terdiri dari 2-3 potong saja.

Pembahasan :
Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak umur 0-6 tahun agar
anak tumbuh dan berkembang secara optimal.
a. Stimulasi pada umur 12-15 bulan:
1) Stimulasi yang perlu dilanjutkan adalah memasukkan benda ke dalam wadah,
bermain dengan mainan yang mengapung di air, menggambar menyusun kubus dan
mainan.
2) Permainan balok, yaitu dengan mengajari anak cara menyusun balok menumpuk ke
atas tanpa menjatuhkannya.
3) Memasukkan dan mengeluarkan benda, yaitu dengan cara mengajari anak cara
memasukkan benda-benda ke dalam wadah seperti kotak, pot bunga, botol dan lain-
lain.
4) Memasukkan benda yang satu benda lainnya yaitu dengan cara menunjukkan
kepada anak cara meletakkan mangkuk yang ukurannya lebih kecil ke mangkuk lebih
besar.

(Sumber : Kemenkes RI 2015, Pedoman pelaksanaan stimulasi, deteksi dan


intervensi dini tumbuh kembang anak di tingkat pelayanan dasar: Jakarta)

47.Seorang perempuan membawa bayinya berumur 9 bulan untuk mendapatkan


imunisasi campak ke PMB. Hasil anamnesa bayi tidak sedang menderita penyakit
apapun. Hasil pemeriksaan N: 100x/mt, S:36,5˚C, P: 28x/mt. Setelah pemberian vaksin
campak bidan menganjurkan kembali ibu untuk membawa bayinya mendapatkan vaksin
DPT/HB/HIB pada usia 18 bulan. Termasuk jenis imunisasi apakah pada kasus
tersebut?
a. Imunisasi rutin
b. Imunisasi wajib
c. Imunisasi pilihan
d. Imunisasi anjuran
e. Imunisasi lanjutan

Pembahsan :
Imunisasi lanjutan merupakan imunisasi ulangan untuk mempertahankan tingkat
kekebalan atau untuk memperpanjang masa perlindungan. Imunisasi lanjutan diberikan
kepada anak usia bawah tiga tahun (Batita), anak usia sekolah dasar, dan wanita usia
subur. Jadwal imunisasi lanjutan pada usia balita :Imunisasi lanjutan DPT/HB/HIB pada
18 bulan dan imunisasi lanjutan campak pada balita 24 bulan.
(Sumber : Buku Ajar Imunisasi, 2014. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
2014: Jakarta).

48.Seorang bayi perempuan 7 bulan di bawa ibunya ke posyandu untuk mendaptkan


vitamin A di bulan Agustus. Hasil anamnesa bayi dalam keadaan sehat, ASI masih
diberikan dan sudah mendapatkan MP-ASI. Hasil pemeriksaan N: 104x/mt, S:36,5˚C, P:
28x/mt. Berapakah dosis vitamin A yang tepat diberikan pada kasus tersebut?
a. 100.000 SI
b. 200.000 SI
c. 300.000 SI
d. 400.000 SI
e. 500.000 SI

Pembahasan :
Pemberian kapsul vitamin A
Vitamin A bersumber dari sayur-sayuran berwarna hijau (bayam, daun katuk, serta
buah-buahan segar berwarna cerah seperti pepaya, tomat, wortel, mangga dan dari
sumber hewani seperti telur, hati, ikan). Vitamin A membuat mata sehat, tubuh kuat dan
mencegah kebutaan. Beri kapsul vitamin A pada bayi dan anak balita, kapsul biru
dengan dosis 100.000 SI untuk bayi dan kapsul merah dengan dosis 200.000 SI untuk
anak balita. Dapatkan kapsul vitamin A secara gratis setiap bulan Februari dan Agustus
di Posyandu atau Puskesmas.
(Sumber : Kemenkes RI, Pusat Promosi Kesehatan, 2012. Buku Saku Posyandu)

49.Seorang bayi perempuan 6 bulan di bawa ibunya ke posyandu untuk ditimbang rutin.
Hasil anamnesa bayi dalam keadaan sehat, ASI masih diberikan dan ingin memberikan
MP-PASI. Hasil pemeriksaan BB: 6 kg, TB: 65 cm, N: 100x/mt, S:36,5˚C, P: 28x/mt.
Apakah jenis MP-ASI yang sesuai diberikan pada kasus tersebut?
a. ASI+Nasi tim
b. ASI+sari buah
c. ASI+Bubur nasi
d. ASI+Bubur susu
e. ASI+Nasi yang dilumatkan

Pembahasan :
Pola Makan Anak
USIA POLA MAKAN
0-6 bulan ASI saja
6-9 bulan ASI + Makanan pendamping ASI (MP-ASI) Contohnya,
bubur susu atau bubur tim yang dilumat
9-11 bulan ASI + MP-ASI yang lebih padat
Contohnya, bubur nasi, nasi tim, dan nasi lembek
1-2 tahun Makanan keluarga/makanan yang dicincang atau
dihaluskan 3-4 kali sehari
2-3 tahun Makanan keluarga + makanan selingan 2 kali sehari
(Sumber : Kemenkes RI, Pusat Promosi Kesehatan, 2012. Buku Saku
Posyandu)

50.Seorang anak laki-laki 2 tahun di bawa ibunya ke PMB dengan keluhan muntah-
muntah dalam 1 jam terakhir lebih dari 5x memuntahkan makanan dan minuman yang
masuk. Hasil pemeriksaan KU tampak lemah, muka pucat, tangan dan kaki sianosis, N:
120x/menit, S: 36,2°C, P: 30 x/menit. Penatalaksanaan awal apakah yang tepat pada
kasus tersebut?
a. Cegah agar gula darah tidak turun
b. Berikan o2 3-5L/menit
c. Berikan obat anti mual
d. Jaga kehangatan
e. Rujuk segera

Pembahasan :
Bila ada gejala anak memuntahkan semua makanan dan/atau minuman hal ini
termasuk klasifikasi penyakit sangat berat dan penatalaksanaan awal sebelum di rujuk
adalah memberikan o2 3-5 L/menit. Seorang anak dengan tanda bahaya umum
memerlukan penanganan SEGERA, selesaikan seluruh penilaian secara cepat dan
lakukan penanganan pra rujukan segera yaitu berikan o2, jaga kehangatan, jaga jangan
sampai gula darah turun, sehingga rujukan tidak tertunda.
(Sumber : Kemenkes RI, 2015. Buku Bagan MTBS: Jakarta).

51. Seorang perempuan usia 20 tahun datang Ke bidan ingin memeriksakan


kehamilannya. Hasil anamnesis: usia kehamilan 6 bulan, ibu merasa tidak nyaman
karena banyaknya secret vagina. Hasil pemeriksaan; TD: 110/80 mmHg. Inspeksi:
pengeluaran pervaginam cairan bening, tidak berwarna dan tidak berbau.
Disebabkan oleh apakah keadaan yang dialami pada kasus diatas ?
a. Peningkatan kadar progesteron
b. Penurunan kadar progesteron
c. Peningkatan kadar estrogen
d. Penurunan kadar estrogen
e. Kurangnya hygiene ibu
Jawaban : peningkatan kadar estrogen
Pembahasan : secret vagina berlebih selama kehamilan disebabkan meningkatnya
kadar estrogen pada vagina dan peningkatan vaskularisasi dan hyperemia pada bagian
serviks dan vagina hal ini menyebabkan pengentalan mukosa dan jaringan ikat
melonggar.

52. Seorang perempuan usia 24 tahun, datang ke BPM ingin memeriksakan


kehamilannya ibu. Hasil anamnesis: hamil 6 bulan anak pertama, mengalami
perubahan pada permukaan tubuhnya terutama perut, paha, dan muka yang berbentuk
garis-garis berwarna biru kehitaman dan bercak kehitaman pada muka.
Disebabkan apakah perubahan tersebut ?
a. Peningkatan melanosit stimulating hormon
b. Peningkatan hormon progesteron
c. Peningkatan hormone androgen
d. Peningkatan hormon prolaktin
e. Peningkatan hormon estrogen
Jawaban: Peningkatan melanosit stimulating hormon
Pembahasan :
Striae gravidarum merupakan salah satu efek dari peningkatan melanosit stimulating
hormone yang akan mengakibatkan terjadinnya perubahan pada kulit terutama deposit
pigmen dan hiperpigmentasi.

53. Seorang perempuan berusia 28 tahun datang ke Polindes untuk memeriksakan


kehamilannya. Hamil anak kedua, usia kehamilan 8 bulan. Hasil anamnesis: ibu sering
merasa sesak dan sulit untuk bernafas. Hasil pemeriksaan: TD: 110/80 mmHg, S: 36,8
C, TFU: 3 Jari diatas pusat, puka, terbawah kepala dan belum masuk PAP.
Disebabkan apakah ketidaknyamanan pada kasus diatas ?
a. Pengaruh hormon estrogen pada sistem pencernaan
b. Pembesaran uterus dan penekanan pada diafragma
c. Sirkulasi darah pada sistem pernafasan terganggu
d. Pengaruh hipertropi dan peregangan ligamen
e. Tekanan dari uterus pada ligamentum
Jawaban: Pembesaran uterus dan penekanan pada diafragma
Pembahasan :
Pada kehamilan 33-36 minggu sebagian besaar ibu hamil akan mengalami sesak dan
sulit bernafas karena tekanan bayiyang berada dibawah diafragma menekan paru –
paru ibu hamil.pembesaran uterus menghalangi pengembangan paru-paru secara
maksimal. Diafragma terdorong ke atas.
Saat kepala sudah masuk PAP, biasanya keluhan akan sedikit berkurang.

54. Seorang perempuan usia 30 tahun datang ke bidan dengan keluhan pusing. Hasil
anamnesis : sejak 5 hari yang lalu penglihatan kabur,dan kaki oedema. Hasil
pemeriksaan: TD: 140/100 mmHg, S: 37 0C,N: 80 x/menit, P: 16 x/menit, tungkai bawah
oedema, dan pemeriksaan laboratorium didapat protein urine (+).
Diet apakah yang tepat untuk kasus diatas?
a. Cukup protein,tinggi kalori dan lemak serta rendah garam
b. Tinggi protein, cukup kalori, rendah lemak dan garam
c. Cukup protein,tinggi kalori,rendah lemak dan garam
d. Tinggi protein,tinggi kalori,rendah lemak dan garam
e. Cukup protein,rendah kalori,lemak dan garam
Jawaban: Tinggi protein, cukup kalori, rendah lemak dan garam
Pembahasan :
Dari data didapatkan bahwa ibu terdiagnosis PER.
Tujuan dari pengaturan diet pada preeklampsi adalah :
- mencapai dan mempertahankan status gizi normal
- Mencapai dan mempertahankan tekanan darah
- Mencegah dan mengurangi retensi garam dan air
- Menjaga keseimbangan nitrogen
- Menjaga agar pertambahan berat badan tidak melebihi normal.
Syarat pemberian diet preeklampsi adalah:
- energy dan semua zat gizi cukup
- garam diberikan rendah
- protein tinggi
- lemak sedang dan rendah
- mineral dan vitamin cukup

55. Seorang perempuan umur 25 tahun, hamil pertama datang ke bidan praktik mandiri
pada tanggal 20 Juni 2019 untuk memeriksakan kehamilannya, dari hasil anamnesis
didapatkan HPHT 4 Januari 2019. Ini merupakan kunjungan yang ketiga.
Bagaimana perkembangan janin sesuai dengan umur kehamilannya?
a. Terbentuknya jari tangan dan kaki
b. Janin menelan dan menendang
c. Lanugo menutupi tubuh
d. Berat janin 0,7 - 0,8 kg
e. Embrio menjadi janin
Jawaban: Janin menelan dan menendang
Pembahasan :
Usia janin saat ini adalah 23 minggu.
Perkembangan yang dialami janin adalah panjangnya 28-29 cm beratnya 0,5 kg, bayi
mulai mempunyai reflex menghisap, janin akan mendorong dinding rahim dengan
gerakan menendang. Organ lain hampir sempurna. Bibirnya lebih jelas dan matanya
kadang terbuka.

56. Seorang perempuan umur 25 tahun G1 P0 A0 hamil 32 minggu datang ke klinik


bersalin untuk memeriksakan kehamilannya. Hasil anamnesis: nyeri di punggung dan
ibu sedikit cemas menghadapi persalinannya. Hasil pemeriksaan; tinggi fundus uteri: 30
cm, letak memanjang, terbawah kepala, sudah masuk PAP, DJJ 140 x/menit, TD:
120/90 mmHg, P: 24x/menit
Disebabkan apakah keluhan fisik pada kasus diatas?
a. Pembesaran uterus yang menekan diafragma
b. Penekanan bagian terbawah janin pada saraf
c. Dilatasi pada otot-otot daerah lumbosakral
d. Bagian terbawah sudah masuk PAP
e. Posisi duduk yang salah
Jawaban: Dilatasi pada otot-otot daerah lumbosakral
Pembahasan :
Nyeri punggung bawah merupakan nyeri pinggang pada daerah lumbosakral. Intensitas
nyeri biasanya bertambah seiring bertambahnya usia kehamilan, karena hasil dari
perubahan pusat gravitasi dari perubahan postur tubuhnya, yaitu akibat dari
penambahan berat dari pembesaran uterus. Jika ibu hamil berusaha untuk memperbaiki
posturnya dia akan berjalan condong kearah belakang dari peningkatan lordosis.
Lengkungan ini mengakibatkan ketegangan pada otot daerah lumbosakral dan
menyebabkan nyeri yang sangat.

57. Seorang perempuan usia 28 tahun hamil 8 bulan anak pertama datang kebidan
dengan keluhan nyeri ulu hati. Hasil anamnesis: nyeri dirasakan sejak 2 minggu yang
lalu dan ibu merasa tidak nyaman. Hasil pemeriksaan didapatkan TFU ½ PX-Pst, di
bagian fundus teraba keras, bulat dan melenting, teraba bagian yang rata di sebelah
kanan dan bagian kecil sebelah kiri. Pada bagian fundus teraba lunak, tidak melenting.
Pada bagian manakah tempat untuk mendengarkan DJJ?
a. Di bawah pusat sebelah kanan
b. Dua jari tepat di bawah pusat
c. Di atas pusat sebelah kanan
d. Di bawah pusat sebelah kiri
e. Di atas pusat sebelah kiri
Jawaban: Di bawah pusat sebelah kanan
Pembahasan :
Dari kasus dinyatakan usia kehamilan 32 minggu dengan punggung terletak disebelah
kanan dan presentasi kepala. Djj didengarkan sesuai dengan arah punggung janin
dalam hal ini sebelah kanan, dan bila presentasi kepala maka djj didengarkan diarah
bawah pusat karena dada janin lebih dekat ke kepala.
58. Seorang perempuan umur 20 tahun G1P0A0 datang ke BPM untuk memeriksakan
kehamilannya. Hasil anamnesis: Usia kehamilan 20 minggu, ibu tidak merasa mual dan
ibu mulai banyak makan, ibu belum pernah mendapatkan imunisasi TT. Hasil
Pemeriksaan: KU baik, TTV; TD: 110/70 mmHg, S; 36,7C. Bidan akan memberikan
imunisasi TT1.
Berapakah dosis dan bagaimana cara pemberiannya sesuai kasus diatas?
a. 1 cc secara intra vena
b. 1 cc secara intra cutan
c. 0,5 cc secara intra kutan
d. 1 cc secara intramuskuler
e. 0,5 cc secara intramuskuler
Jawaban: 0,5 cc secara intramuskuler
Pembahasan :
Imunisasi TT mutlak diperlukan bagi ibu hamil sebagai upaya pengendalian infeksi
tetanus yang sangat berbahaya baik bagi ibu maupun bagi janin yang dikandung.
Menurut Teori seseorang akan mendapatkan perlindungan seumur hidup dari tetanus
jika sudah mendapatkan imunisasi TT sebanyak 5 kali dengan dosis satu kali suntik 0,5
CC secara Intramuskuler atau subkutan. Pemberian imunisasi TT tidak perlu dilakukan
bila hasil screening menunjukkan WUS sudah mendapatkan 5 kali TT dengan interval
tertentu.
Dari kasus didapatkan bahwa ibu belum pernah mendapatkan imunisasi TT, maka
jawaban yang benar adalah E, yaitu pemberian suntikan TT dengan dosis 0,5 cc secara
intramuskuler

59. Seorang perempuan G2 P1 A0 umur 24 tahun, hamil 8 bulan datang ke BPM untuk
memeriksakan kehamilannya. Hasil anamnesis: kaki sering kram dan bengkak bila
berdiri lama. Hasil pemeriksaan TTV; TD: 120/70 mmHg, P; 28 x/menit, S: 36,5 C;
palpasi; TFU: 32 cm, puka, presentasi kepala, belum masuk PAP. Kaki oedema (+),
protein urine (-)
Konseling apakah yang tepat diberikan pada kasus diatas ?
a. Istirahat yang cukup
b. Meninggikan kaki bila tidur
c. Konsumsi vitamin dan kalsium
d. Anjurkan minum tablet Sulfas ferroses
e. Anjurkan konsumsi Obat-obatan kehamilan
Jawaban: Meninggikan kaki bila tidur
Pembahasan :
Kaki kram dan bengkak selama hamil yang disebabkan berdiri terlalu lama bukanlah hal
berbahaya. Bengkak terjadi karena rahim yang semakin besar sehingga menekan
pembuluh vena dan membuat bendungan sehingga peredaran darah mengalir lancer.
Ketika aliran darah tidak lancer akan membuat cairan keluar melalui rongga antar sel
dan menjadi bengkak.
Penangannnya:
- Hindari berdiri lama
- Berbaring dengan kaki lebih tinggi dari kepala
- Gunakan kompres dingin
- Hindari pakaian ketat
- Minum air putih
- Kurangi asupan sodium
60. Seorang perempuan berumur 25 tahun hamil 3 bulan datang ke Puskesmas dengan
keluhan muntah terus menerus. Hasil anamnesis: sejak 3 hari yang lalu muntah terus
menerus, lemas dan pusing. Hasil pemeriksaan KU lemah, TD: 90/60 mmHg, N: 100
x/menit, P: 24 x/menit, S: 36,8 C, mata cekung, lidah kering dan kotor, turgor kulit jelek.
Tindakan apakah yang tepat pada kasus tersebut?
a. Konsumsi makanan porsi kecil tapi sering
b. Makan permen tiap kali mual muntah
c. Melakukan rujukan ke rumah sakit
d. Banyak makan makanan berlemak
e. Banyak minum dan makan
Jawaban: Melakukan rujukan ke rumah sakit
Pembahasan :
dari kasus dapat disimpulkan bahwa ibu mengalami hiperemesis gravidarum grade I.
Penatalaksanaannya adalah :
- KIE tentang fisiologi kehamilan dengan emesis
- Nasehat tentang diit ibu hamil
- Pemberian obat-obatan
- Dukungan psikologis
- Perawatan di Rumah sakit.
Kondisi ibu muntah terus menerus, sehingga ibu memerlukan perawatan di rumah sakit
untuk diisolasi sampai mual muntah berkurang.

61. Seorang perempuan usia 19 tahun datang rumah sakit dengan keluhan terlambat
menstruasi 1 bulan. Hasil anamnesis: merasakan nyeri hebat di perut bagian kanan
bawah dan keluar flek darah. Hasil pemeriksaan; Ku lemah, muka pucat, gelisah,
tekanan darah 90/60 mmHg. N: 100 kali/ menit. suhu 37°c, Pemeriksaan dalam
diperoleh hasil terdapat nyeri goyang portio.
Diagnosis apakah yang mungkin pada kasus diatas?
a. Suspect kehamilan ektopik terganggu
b. Suspect Abortus inkomplit
c. Suspect abortus incipiens
d. Suspect appendicitis
e. Suspect adneksitis
Jawaban: Suspect kehamilan ektopik terganggu
Pembahasan :
Tanda dan gejala kehamilan ektopik adalah:
- Terlambat haid
- Dapat ada/ tidak ada perdarahan pervaginam
- Nyeri perut kanan/ kiri bawah
- Adanya tanda syok hipovolemik (hipotensi, pucat, ekstremitas dingin )
- Nyeri tekan dan nyeri lepas dinding abdomen
- PD: serviks teraba lunak, nyeri tekan pada portio

62. Seorang perempuan usia 29 tahun datang kebidan ingin memeriksakan diri. Ibu
melahirkan anak ke dua, 7 hari yang lalu secara normal. Hasil pemeriksaan: keadaan
umum baik, tekanan darah 120/80 mmHg, suhu 37˚c, nadi 76x/ menit, pernapasan 20x/
menit, pengeluaran ASI meningkat.
Jenis Apakah pengeluaran ASI tersebut?
a. ASI post matur
b. ASI dismatur
c. ASI Transisi
d. Kolostrum
e. ASI matur
Jawaban: ASI Transisi
Pembahasan :
Pemeriksaan dilakukan pada hari ke 7 postpartum.

Jenis/ macam ASI adalah:

- Kolostrum: cairan kental berwarna kekuningan yang dihasilkan pada hari pertama
sampai hari ke-3. Kolostrum banyak mengandung protein untuk daya tahan tubuh.
- ASI transisi : asi yang diproduksi setelah kolostrum antara hari ke-4 sampai dengan
hari ke-10. Dalam susu ini terdapat immunoglobulin, protein dan laktosa dengan
konsentrasi lebih rendah dari kolostrum tetapi lemak dan kalori lebih tinggi.
- Susu matur: susu yang keluar setelah hari ke-10. Berwarna putih kental.

63. Seorang perempuan berusia 26 tahun melahirkan anak pertama 2 hari yang lalu di
BPM. Hasil anamnesis: ibu demam dan payudara bengkak, bayi tidak diberi susu
formula. Hasil pemeriksaan: TD; 110/70 mmHg, suhu 38˚C, terlihat pembengkakkan
pada payudara sampai ke aksila.
Diagnosis apakah yang mungkin terjadi pada kasus tersebut?
a. Radang payudara
b. Bendungan ASI
c. Tumor payudara
d. Abses payudara
e. Mastitis
Jawaban: Bendungan ASI
Pembahasan :
Bendungan asi adalah terjadinya pembengkakan pada payudara karena peningkatan
aliran vena dan limfe sehingga menyebabkanbendungan asi dan rasa nyeri disertai
peningkatan suhu.
Tanda dan gejala bendungan asi adalah payudara yang terbendung, bengkak, keras
panas dan nyeri, terlihat mengkilap, asi tidak mengalir dengan mudah dan bayi sulit
menghisap asi.

64. Seorang perempuan usia 27 tahun postpartum 7 hari datang ke BPM untuk
memeriksakan diri. Hasil anamnesis: ibu sudah mampu menyusui bayinya, nyeri di
perut berkurang. Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, suhu 37˚c, nadi 84 x/menit,
pernapasan 24x/ menit, TFU pertengahan pusat simpisis.
Lochea apakah pada kasus diatas?
a. Lochea sanguinolenta
b. Lochea cruenta
c. Lochea serosa
d. Lochea rubra
e. Lochea Alba
Jawaban: Lochea sanguinolenta
Pembahasan :
Jenis – jenis lochea:
- Lochea rubra (cruenta): berisi darah segar sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel
desidua, verniks caseosa, lanugo dan mekoneum, selama 2 hari pasca persalinan
- Lochea sanguinolenta: warnanya merah kuning berisi darah dan lendir, terjadi pada
hari ke 3–7 pasca salin
- Lochea serosa: cairan putih yang terjadi pada hari ke 7-14 pasca salin
- Lochea alba:cairan putih yang terjadi pada hari setelah 2 minggu pasca salin

65. Seorang perempuan umur 23 tahun melahirkan anak   pertama 3 hari yang lalu di
BPM, mengeluh belum bisa Buang Air Besar, hasil pemeriksaan tekanan darah 120/ 70
mmHg, nadi 72x/menit, pernafasan 20x/menit, suhu 37 0C, tinggi fundus uteri setengah
pusat simpisis. Pada kasus tersebut ibu mengalami perubahan sistem pencernaan
pada masa nifas sering kali menyebabkan konstipasi.
Disebabkan apakah keluhan yang dialami pada kasus tersebut?

a. meningkatnya tonus otot abdomen


b. menurunnya tonus otot abdomen
c. motilitas usus meningkat
d. motilitas usus menurun
e. kurang mobilisasi
Jawaban: motilitas usus menurun
Pembahasan :
Konstipasi adalah penuruna frekuensi defekasi yang diikuti oleh pengeluaran faeses
yang lama atau kering. Konstipasi ini disebabkan oleh statisnya usus besar dan
motilitas usus yang melambat.

66. Seorang perempuan berumur 25 tahun melahirkan anak ketiga secara spontan 2
hari yang lalu, bidan melakukan kunjungan rumah. Hasil anamnesis: perut masih terasa
mules-mules dan mengeluarkan darah pervaginam berwarna merah segar. Hasil
pemeriksaan fisik: TD: 110/80 mmHg, S: 36,5 C,
Berapakah tinggi fundus uteri yang normal sesuai kasus diatas?

a. pertengahan pusat dan simpisis


b. 3 jari dibawah pusat
c. 2 jari dibawah pusat
d. 3 jari atas simpisis
e. Setinggi pusat

Jawaban: 2 jari dibawah pusat

Pembahasan :

Tinggi fundus uteri

- Plasenta lahir: setinggi pusat


- Hari ke -2 : 1 jari dibawah pusat
- Hari ke 3 - 4: 2 jari dibawah pusat
- Hari 5 -7 : pertengahan pusat – simfisis
- Hari ke- 10 : tidak teraba

67. Seorang perempuan berusia 27 tahun melahirkan anak pertama di BPM 3 jam yang
lalu secara normal. Hasil anamnesis: perut masih terasa mules, dan ibu merasa lemah.
Hasil pemeriksaan TD 90/60 mmHg, N 86x/menit, S: 370C, TFU 1 jari dibawah pusat,
kontraksi uterus baik.
Disebabkan apakah keluhan sesuai dengan kasus diatas?

a. Retensio plasenta
b. Involusi uteri
c. Atonia uteri
d. Peradangan
e. Perdarahan

Jawaban: Involusi uteri

Pembahasan :

Setelah proses persalinan uterus akan berkontraksi untuk kembali ke kondisi semula
sebelum hamil dengan berat sekitar 60 gram. Kontraksi inilah yang membuat perasaan
mules pada perut ibu. Uterus yang berkontraksi ini disebut dengan proses involusi
uterus.

68. Seorang perempuan usia 27 tahun melahirkan anak pertamanya 4 hari yang lalu,
datang ke klinik mengeluh cemas karena payudara tegang serta bayinya tidak dapat
menyusu dengan baik. Hasil pemeriksaan didapatkan payudara tegang, keras, ASI
keluar sedikit, puting susu kiri lecet,tekanan darah110/80mmHg, pernafasan 24x/menit,
Nadi 88 x/mnt, Suhu 37,5 0C.
Tindakah apakah yang harus dilakukan pada kasus tersebut?

a. Anjurkan ibu untuk tetap menyusui dengan kedua payudara


b. Anjurkan ibu menjaga payudara tetap bersih dan kering
c. Anjurkan ibu menyusui pada payudara yang sehat
d. puting susu yang lecet diberi zalf antiseptic
e. Puting susu yang lecet diistirahatkan
Jawaban: Puting susu yang lecet diistirahatkan
Pembahasan :
Penatalaksanaan putting susu lecet:
1. Cari penyebab putting susu lecet
2. Asi harus dikeluarkan
3. Olesi putting susu dengan asi akhir (hind milk)
4. Putting susu yang sakit diistirahatkan
5. Selama putting susu diistirahatkan, sebaiknya asi tetap dikeluarkan dengan tangan
6. Berikan asi perah dengan sendok atau gelas

69. Seorang perempuan berusia 22 tahun melahirkan anak keduanya 5 minggu yang
lalu secara normal. Anak pertama yang berumur 2,5 tahun, saat ini menunjukkan
perubahan sifat yang sangat drastis. Diantaranya ngompol lagi, sering rewel dan
menjadi sangat agresif, melarang adiknya untuk menyusu pada ibunya.
Konseling apakah yang tepat pada kasus di atas ?

a. Menganjurkan orang tua agar tetap memberikan perhatian pada anak


pertamanya
b. Memberikan pengertian kepada anak pertama tentang kehadiran adiknya
c. Menganjurkan orangtua agar bersikap tegas pada anak pertamanya
d. Menganjurkan pada keluarga agar anaknya sementara dipisah
e. Membelikan barang yang sama dengan adiknya
Jawaban: Menganjurkan orang tua agar tetap memberikan perhatian pada anak
pertamanya
Pembahasan :
Dari kasus diatas dapat diketahui bahwa anak pertama mengalami sibling rivalry, anak
pertama merasa tersaingi dengan kehadiran anaknya. Yang paling dibutuhkan adalah
raasa saying dan cinta dari kedua orang tua. konseling yang paling tepat untuk
mengatasinya adalah dengan Menganjurkan orang tua agar tetap memberikan
perhatian pada anak pertamanya.

70. Seorang perempuan berumur 26 tahun, melahirkan 4 jam yang lalu, saat ini telah
menyusui bayinya. Dari hasil pemeriksaan didapatkan KU baik, tanda-tanda vital TD:
120/70 mmHg, S; 36,8 C, bekas jahitan perineum terasa sedikit nyeri, pengeluaran
pervaginam softek tidak basah penuh oleh darah, TFU sepusat, kontraksi uterus baik.
Asuhan kebidanan apakah yang tepat pada saat ini?

a. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak ada penyulit


b. Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermi
c. Memastikan ibu dapat merawat bayi dengan benar
d. Memastikan laktasi berjalan dengan lancar
e. Konseling tentang breast care
Jawaban: Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak ada penyulit

Pembahasan :

Tujuan kunjungan kunjungan masa nifas 4-6 jam:

- Mencegah perdarahan karena atonia uteri


- Memberikan konseling kepada ibu bagaimana mencegah perdarahan
- Pemberian asi awal (memastikan ibu mampu menyusui dengan baik)
- Melakukan hubungan antara ibu dan bayi
- Menjaga bayi tetap sehat dan mencegah hipotermi

71. Bidan melakukan kunjungan rumah pada seorang perempuan berusia 35 tahun
postpartum 6 hari. Hasil pemeriksaan: TTV ; TD: 120/80 mmHg, S: 36,7C, TFU 2 jari
diatas sympsis, lokhea sanguinolenta
Asuhan apakah yang tepat bidan berikan pada kasus di atas?

a. menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermia


b. mencegah perdarahan masa nifas karena atonnia uteri
c. memastikan involusi uterus berjalan dengan normal
d. mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan
e. pemberian ASI awal kepada ibu
Jawaban: memastikan involusi uterus berjalan dengan normal

Pembahasan :

Tujuan kunjungan ibu pada 6 hari postpartum:

- memastikan involusi uterus normal, uterus berkontraksi, fundus dibawah umbilicus,


tidak ada perdarahan abnormal, tidak berbau
- menilai tanda-tanda infeksi
- memastikan ibu mendapat cukup makanan, cairan dan istirahat
- memberikan konseling perawatan bayi sehari-hari

72.  Seorang perempuan berusia 35 tahun P3A0 post partum 2 minggu, datang ke BPM
dengan keluhan demam-menggigil, nyeri bagian perut bawah, lokhia berbau dan
mengeluarkan nanah. Hasil pemeriksaan didapatkan TD: 100/80 mmHg, N: 110 x/menit,
P: 25x/menit, S: 38,5°C, dan terdapat nyeri tekan uterus
Diagnosis apakah yang tepat pada kasus di atas ?

a. Abses Pelvik
b. Peritonitis
c. Metritis
d. Mastitis
e. Selulitis
Jawaban: Peritonitis

Pembahasan :
Gejala peritonitis:
- Nyeri perut
- Perut kembung atau distensi
- Mual dan muntah
- Diare
- Sembelit
- anoreksia

73. Seorang perempuan usia 30 tahun, G2P1A0 baru saja melahirkan bayi laki-laki
secara spontan di BPM. Hasil Pemeriksaan; KU baik ,TD: 110/80 mmHg, N: 70 x/menit,
S: 36,5 0C, P: 20 x/menit. Setelah bayi lahir dan dikeringkan kemudian dilakukan IMD.
Bidan mengamati tanda-tanda lepasnya plasenta. Ternyata tali pusat terlihat menjulur
keluar melalui vulva tanpa adanya perdarahan pervaginam.
Disebut apakah tanda tersebut ?
a. Duncan
b. Kustner
c. Schultz
d. Ahfeld
e. Klein
Jawaban : Ahfeld
Pembahasan:
Pelepasan plasenta dapat dimulai dari tengah (menurut Schultze) atau dari pinggir
plasenta (menurut Mathew Duncan) atau serempak dari tengah dan dari pinggir
plasenta.
Pelepasan plasenta dari tengah ditandai oleh makin panjang tali pusat yang keluar dari
vagina tanpa adanya perdarahan pervaginam. Tanda ini dikemukakan oleh Ahfeld

74. Seorang perempuan usia 28 tahun, G3P2A0 baru saja melahirkan bayi perempuan
secara spontan di RS. Hasil pemeriksaan: KU lemah ,TD: 100/80 mmHg, N: 70 x/menit,
S: 36,5 0C, P: 20 x/menit, plasenta lahir lengkap, kontraksi uterus lembek, perdarahan +
400 cc. Setelah dilakukan tindakan awal penatalaksanaan atonia uteri, uterus masih
belum berkontraksi.
Apakah tindakan selanjutnya yang dilakukan Bidan pada kasus tersebut ?
a. Pemberian infus dan oksitosin
b. Kompresi Bimanual Eksterna
c. Kompresi Aorta Abdominalis
d. Kompresi Bimanual Interna
e. Kateter kondom
Jawaban : Kompresi Bimanual Eksterna
Pembahasan:
Menurut bagan alur penatalaksanaan atonia uteri, langkah awal yang dilakukan adalah
massase uterus selama maksimal 15 detik. Jika uterus tidak berkontraksi maka lakukan
evaluasi/ bersihkan bekuan darah/ selaput ketuban dan lakukan kompresi bimanual
interna

75. Seorang perempuan hamil 38 minggu, datang ke klinik dengan keluhan merasakan
perut mules sejak pagi yang semakin lama semakin sering. H;asil pemeriksaan KU baik,
TD: 110/70 mmHg, N: 82 x/menit, TFU 30 cm, kepala sudah masuk 3/5, hasil PD: portio
tipis dan lunak, pembukaan servik 7 cm, selaput ketuban utuh, presentasi kepala,
penurunan H III.
Berada dimanakah penurunan kepala janin sesuai kasus diatas?
a. Pada lingkaran PAP sejajar dengan bagian atas simfisis dan promontorium
b. Pada bidang sejajar hodge I setinggi bagian bawah simfisis
c. Pada bidang sejajar Hodge I setinggi spina ischiadika
d. Pada bidang sejajar Hodge I setinggi tulang koksigis
e. Pada bidang sejajar Hodge I didepan vulva
Jawaban: Pada bidang sejajar Hodge I setinggi spina ischiadika
Pembahasan:
Bidang Hodge
Hodge I : dibentuk pada lingkaran pintu atas panggul dengan bagian atas simfisis dan
promontorium
Hodge II : sejajar dengan hodge I setinggi tepi bawah simfisis
Hodge III : sejajar Hodge I dan II setinggi spina ischiadica kanan dan kiri
Hodge IV : Sejajar Hodge I, II, dan III setinggi os coccigis

76. Seorang perempuan usia 22 tahun hamil 39 minggu, datang ke bidan dengan
keluhan merasakan perut mules sejak pagi yang semakin sering, hasil pemeriksaan KU
baik, TD 100/70 mmHg, Nadi 82 x/menit, TFU 32 cm, kepala sudah masuk 1/5, DJJ 160
x/menit, hasil PD: portio tidak teraba, pembukaan servik lengkap, selaput ketuban
sudah pecah, presentasi kepala, penurunan H IV.
Tindakan utama apakah yang dilakukan oleh bidan pada kasus diatas?
a. Pasang hand scoend
b. Minta Ibu meneran
c. Atur posisi ibu
d. Siapkan alat
e. Episiotomi
Jawaban : Episiotomi

Pembahasan:

Dari data didapatkan bahwa pembukaan sudah lengkap, ketuban sudah pecah, namun
DJJ 160 x/ menit. Hal ini menandakan bahwa ada gawat janin, sehingga untuk
mempercepat proses persalinan dan keselamatan janin dilakukan episiotomi.
77. Seorang perempuan usia 30 tahun telah melahirkan anak pertama di PMB pukul 07.10 WIB
dengan BB 3600 gr dan PB: 50 cm, plasenta lahir lengkap. Hasil pemeriksaan; TTV; TD;
110/70 mmHg, N: 78 x/ menit, S; 36,8 C, kontraksi uterus baik, TFU 2 jari dibawah pusat,
kandung kemih tidak penuh, perdarahan jalan lahir 200 cc, perineum laserasi derajat III.
Sampai dimanakah robekan jalan lahir pada kasus diatas ?
a. spingter ani
b. kulit perinium
c. mucosa vagina
d. muskulus vagina
e. muskulus spingter ani
Jawaban: musculus spinkter ani
Pembahasan:
Jenis laserasi jalan lahir adalah sebagai berikut:
Derajat I : perlukaan terjadi pada mukosa vagina, komisura posterior dan kulit perineum
Derajat II : perlukaan terjadi pada mukosa vagina, komisura posterior kulit dan otot perineum
Derajat III : perlukaan terjadi pada mukosa vagina, komisura posterior kulit, otot perineum dan
otot spinkter ani
Derajat IV : perlukaan terjadi pada mukosa vagina, komisura posterior kulit, otot perineum, otot
spinkter ani dan dinding depan rectum

78. Seorang perempuan usia 33 tahun hamil cukup bulan anak ke 3 datang ke klinik
Bersalin dengan keluhan mau melahirkan. Ibu sudah merasa sakit di perut yang
menjalar kepinggang sejak 7 jam yang lalu, dan sudah ada lendir bercampur darah.
Hasil pemeriksaan KU: baik TD: 110/70 mmHg, T: 36 C, P: 23x/menit, TFU : 33 cm,
punggung kiri, djj 120 x/mnt, his 4 x/10’/45”, periksa dalam didapatkan portio tidak
teraba, pembukaan lengkap, ketuban utuh, terbawah kepala penurunan Hodge III,
penunjuk UUK kiri depan.
Asuhan kebidanan apakah yang dilakukan bidan selanjutnya?

a. Pecahkan ketuban pimpin persalinan bila diamenter kepala 5-6 cm divulva


b. Pecahkan ketuban, pimpin persalinan bila ibu ingin meneran
c. Tunggu sampai kepala kelihatan di vulva pimpin persalinan
d. Tunggu ketuban pecah sendiri dan pimpin persalinan
e. Ibu disuruh berjalan-jalan bila tidak sedang his
Jawaban: Pecahkan ketuban, pimpin persalinan bila ibu ingin meneran
Pembahasan:
Pada langkah ke 8 APN dinyatakan bahwa lakukan periksa dalam untuk memastikan
pembukaan lengkap, bila selaput ketuban masih utuh saat pembukaan sudah lengkap
maka lakukan amniotomi. Pada langkah ke 13 dinyatakan bahawa laksanakan
bimbingan meneran pada saat ibu ingin meneran atau timbul kontraksi yang kuat.

79. Seorang perempuan usia 25 tahun hamilan 40 minggu, datang ke PMB ingin
melahirkan anak kedua, hasil pemeriksaan KU baik, TD 110/70 mmHg, Nadi 82 x/menit,
TFU 32 cm, kepala sudah masuk 2/5, DJJ 160 x/menit, hasil VT: tidak teraba,
pembukaan servik 10 cm, selaput ketuban pecah, presentasi kepala, penurunan H IV.
Bidan melakukan episiotomi.
Atas indikasi apakah episiotomi pada kasus diatas?
a. Terdapat penyulit persalinan pervaginam
b. Jaringan parut pada vagina
c. His tidak adekuat
d. Distosia bahu
e. Gawat janin
Jawaban: Gawat janin
Pembahasan:
Dari kasus didapatkan bahwa djj 160 x/menit, ini menandakan bahwa janin mengalami
fetal distress. Kondisi ini jika dibiarkan akan menimbulkan masalah pada janin.
Sehingga salah satu upaya untuk menjaga keselamatan bayi adalah dengan dilakukan
episiotomy.
Salah satu indikasi dilakukan episiotomy adalah fetal distress.

80. Seorang perempuan usia 30 tahun baru saja melahirkan anak kedua secara
spontan di PMB. Hasil pemeriksaan; KU: baik ,TD: 110/80 mmHg, N: 70 x/menit, S: 36,5
0
C, P: 20 x/menit. Setelah bayi lahir dan dikeringkan kemudian diletakkan tengkurap
didada ibu. Bidan mengamati tanda-tanda lepasnya plasenta.
Apakah salah satu tanda-tanda pada fase tersebut ?
a. Semburan darah mendadak dan singkat
b. Tali pusat menjadi lebih pendek
c. Uterus berbentuk bulat penuh
d. Uterus mengarah ke sisi kiri
e. TFU berada diatas pusat
Jawaban: Semburan darah mendadak dan singkat

Pembahasan:

Tanda lepasnya plasenta adalah: perubahan bentuk dan tinggi fundus, tali pusat
memanjang, semburan darah mendadak dan singkat

81. Seorang perempuan usia 30 tahun, G2P1A0 baru saja melahirkan bayi laki-laki
secara spontan di PMB. KU baik ,TD 110/80 mmHg, N 70 x/menit, S 36,5 0C, P 20
x/menit. Setelah bayi lahir, dikeringkan dan diberikan pada ibu untuk dilakukan IMD.
Bidan melakukan asuhan segera setelah bayi lahir yang efektif untuk membantu
melahirkan plasenta. Plasenta dan selaput ketuban lahir lengkap, tidak ada laserasi
jalan lahir.
Apakah tindakan selanjutnya yang dilakukan oleh Bidan?
a. Tempatan peralatan bekas pakai dalam larutan klorin
b. Bersihkan ibu dari paparan darah
c. Menyuntikkan oksitosin 10 IU
d. Memeriksa bayi kedua
e. Masase uterus
Jawaban: Masase uterus

Pembahasan:

Pada langkah 38 APN segera setelah plasenta lahir, lakukan masase uterus dengan
kedua telapak tangan difundus dan lakukan masase dengan gerakan mellimgkar
dengan lembut hingga uterus berkontraksi (fundus teraba keras).
82. Seorang perempuan,usia 30 tahun melahirkan anak keduanya 40 menit yang lalu di
BPM. Plasenta dilahirkan secara spontan dan baik, plasenta maupun selaput ketuban
keduanya lengkap. Tekanan darah 120/70 mmHg, suhu 36.8°C, TFU 2 jari bawah
pusat, kontraksi lembek, kandung kemih penuh dan perdarahan (+) aktif, pemeriksaan
Hb: 10 gr%
Tindakan Apakah yang harus dilakukan oleh bidan untuk kasus diatas?
a. Mengosongkan kandung kemih
b. Melakukan kompresi bimanual
c. Memberikan uterotonika
d. Melakukan masasse
e. Memasang tampon
Jawaban : Mengosongkan kandung kemih
Pembahasan:
Kandung kemih yang penuh dapat menyebabkan uterus sulit untuk berkontraksi. Untuk
itulah jika dalam kala III persalinan didapatkan uterus lembek dan kandung kemih
penuh, maka tindakan utama yang harus dilakukan adalah mengosongkan kandung
kemih

83. Seorang perempuan hamil 7 bulan datang ke klinik memeriksakan


kehamilannya. Bidan melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik dan TTV,
pemeriksaan abdominal, pemeriksaan HB, protein dan glukosa urine
serta memberikan asuhan kehamilan dan konseling.
Apa tujuan pemeriksaan yang dilakukan oleh bidan pada kasus di atas?
a. Mendapatkan kepastian tentang jenis kelamin bayi
b. Mendapatkan kepastian kehamilan normal
c. Mendapatkan intervensi asuhan dari bidan
d. Mendapatkan asuhan rutin kehamilan
e. Mendapatkan pengobatan yang tepat

Tujuan asuhan antenatal salah satunya adalah


Menyiapkan kehamilan yang sehat dengan memantau kemajuan kehamilan untuk
memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi serta mengenali secara
dini adanya ketidak normalan atau komplikasi
tujuan pemeriksaan yang dilakukan oleh bidan yaitu mendapatkan kepastian kehamilan
normal dengan gambaran Ibu sehat
Tidak ada riwayat obstetri buruk
Ukuran uterus sama / sesuai usia kehamilan
Pemeriksaan fisik dan laboratorium normal

84. Seorang perempuan hamil pertama, usia kehamilan 7 bulan datang ke


BPS ingin memeriksakan kehamilan. Hasil pemeriksaan bidan,
perkembangan kehamilan dan janin baik. Bidan mengajarkan ibu tentang
cara menghitung gerakan janin dan memberikan pendidikan kesehatan
tentang tanda bahaya kehamilan.
Apa filosofi asuhan kebidanan pada kasus di atas?
a. Keyakinan kehamilan dan persalinan merupakan hal yang normal
b. Pelayanan melibatkan peran serta keluarga dan masyarakat
c. Memberdayakan perempuan
d. Standar asuhan kebidanan
e. Asuhan berkelanjutan

Filosofi asuhan kebidanan pada kasus adalah Memberdayakan perempuan (Women


Empowering). Itu artinya bidan memastikan bahwa asuhan yang diberikan adalah
Asuhan Kebidanan yang bersifat emansipatoris, bidan menekankan bahwa proses
kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah, sifatnya fisiologis bukan
patologis, Intervensi minimal pada ibu, Pendekatan promotif, Pelaksanaan KIE,
Pemantauan kehamilan dan Penatalaksanaan ketidak nyaman

85. Seorang perempuan usia 35 tahun, hamil ke-3 usia kehamilan 8 bulan,
datang ke BPS ingin meminta rujukan untuk pemeriksaa dokter di rumah
sakit. Hasil pemeriksaan didapatkan TD: 110/80 mmHg, N: 80x/menit, P:
20x/menit, S: 36,7°C, palpasi leopold menunjukkan bokong janin berada di
fundus, puka, bagian terendah janin kepala dan belum masuk panggul.
Bidan memberikan konseling tentang kehamilan dan persalinan normal.
Apa filosofi asuhan kehamilan pada kasus di atas?
a. Kehamilan merupakan proses yang alamiah.
b. Pelayanan berpusat pada keluarga (family centered)
c. Pelayanan yang terpusat pada wanita (women centered)
d. Menghargai hak ibu hamil untuk berpartisipasi dan memperoleh pengetahuan
e. Asuhan kehamilan mengutamakan kesinambungan pelayanan (continuity of care)

Asuhan Kebidanan merupakan asuhan alami yang menyeluruh didasarkan pada


pemahaman sosial, emosional, pengalaman budaya, spiritual, psikologis, dan fisik
perempuan dan berdasarkan bukti terbaik yang tersedia (Evidence Based). Keyakinan
yang kuat untuk membantu perempuan dengan perbandingan bahwa kehamilan dan
persalinan merupakan suatu bagian kehidupan yang normal (normal and natural
childbirth)

86.Seorang perempuan hamil anak pertama usia kehamilan 9 bulan datang


ke BPS. Hasil pemeriksaan bidan menyatakan kehamilan dengan posisi
sungsang. Bidan memberikan rujukan ke rumah sakit tetapi ibu
menginginkan pemeriksaan ulang oleh bidan yang lain. Bidan menghargai
hak ibu untuk diperiksa kembali oleh bidan lain.
Apa hak ibu yang dihargai bidan pada kasus di atas?
a. Hak untuk second opinion tentang kondisi kehamilannya
b. Hak untuk didampingi selama proses kehamilan dan persalinan
c. Hak untuk mengetahui catatan medik dan mendapatkan salinannya.
d. Hak mendapatkan informasi tentang prognosa tindakan yang dilakukan
e. Hak untuk mengambil keputusan tentang kehamilan dan persalinannya

Asuhan yang diberikan bidan termasuk dalam Pemberdayaan Perempuan, yang


berarti :
Bidan membantu bumil merasa aman dan nyaman serta dukungan emosional
Bidan memberikan informasi, penjelasan serta konseling
Peran aktif klien/keluarga dalam pengambilan keputusan (pada kasus)
Bidan menghindari sikap negatif dan mengkritik

87. Seorang perempuan hamil anak pertama usia kehamilan 7 bulan datang
ke BPS. Hasil pemeriksaan didapatkan TD: 110/80 mmHg, N: 80x/menit, P:
20x/menit, S: 36,7°C. Bidan memberikan konseling tentang perencanaan
persalinan dan tanda bahaya kehamilan.
Apa standar pemeriksaan ANC yang sedang dilakukan bidan pada kasus di
atas?
a. Tingkatkan kesegaran jasmani dengan senam hamil
b. Temukan kelainan pada pemeriksaan fisik
c. Tanya dan sapa ibu dengan ramah
d. Tentukan pemeriksaan Lab
e. Temu wicara dan konseling

Temu wicara (konseling) Temu wicara (konseling) dilakukan pada setiap kunjungan
antenatal yang meliputi :

Kesehatan Ibu. Setiap ibu hamil dianjurkan untuk memeriksakan kehamilannya secara
rutin ketenaga kesehatan dan menganjurkan ibu hamil agar beristirahat yang cukup
selama kehamilannya (sekitar 9 -10 jam per hari) dan tidak bekerja keras.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Setiap ibu hamil dianjurkan untuk menjaga kebersihan
badan selama kehamilan misalnya mencuci tangan sebelum makan, mandi dua kali
sehari dengan menggunakan sabun, menggosok gigi setelah sarapan dan sebelum tidur
serta melakukan olah raga ringan.
Peran Suami/Keluarga Dalam Kehamilan. Setiap ibu hamil perlu mendapatkan
dukungan
dari keluarga terutama suami dalam kehamilannya. Suami, keluarga, atau masyarakat
perlu menyiapkan biaya persalinan, kebutuhan bayi, transportasi rujukan, dan calon
donor
darah. Hal ini penting apabila terjadi komplikasi kehamilan, persalinan, dan nifas agar
segera dibawa ke fasilitas kesehatan.
Tanda Bahaya Pada Kehamilan, Persalinan dan Nifas Setiap ibu hamil diperkenalkan
mengenal tanda – tanda bahaya baik selama kehamilan, persalinan, maupun nifas
misalnya perdarahan pada hamil muda maupun hamil tua, keluar cairan berbau pada
jalan lahir saat nifas. Mengenal tanda – tanda bahaya ini penting agar ibu hamil segera
mencari pertolongan ke tenaga kesehatan. (pada kasus)
Asupan Gizi Seimbang. Selama hamil ibu dianjurkan untuk mendapatkan asupan
makanan yang cukup dengan pola gizi yang seimbang karena hal ini penting untuk
proses tumbuh kembang janin dan derajat kesehatan ibu. Misalnya ibu hamil disarankan
minum tablet tambah darah secara rutin untuk mencegah terjadinya anemia pada
kehamilannya.
Gejala Penyakit Menular dan Tidak Menular. Setiap ibu hamil harus tahu mengenai
gejala – gejala penyakit menular dan penyakit tidak menular karena dapat
mempengaruhi pada kesehatan ibu dan janinnya.
Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan Pemberian ASI Eksklusif. Setiap ibu hamil dianjurkan
untuk memberikan ASI kepada bayinya segera setelah bayi lahir karena ASI
mengandung zat kekebalan tubuh yang penting untuk kesehatan bayi. Pemberian ASI
dilanjutkan sampai bayi berusia 6 bulan.
KB (Keluarga Berencana) Paska Persalinan. Ibu hamil diberikan pengarah tentang
pentingnya ikut KB setelah persalinan untuk menjarangkan kehamilan agar ibu punya
waktu merawat kesehatan diri sendiri, anak, dan keluarga. .

88. Seorang perempuan hamil anak kedua usia kehamilan 8 bulan datang
ke BPS ingin memeriksakan kehamilannya. Bidan melakukan pemeriksaan
tinggi fundus uteri berdasarkan evidence based menggunakan metlin di
ukur dari pinggir atas simpisis sampai fundus.
Bagaimana posisi ibu pada pemeriksaan kasus di atas?
a. Posisi ibu setengah duduk
b. Posisi ibu terlentang
c. Posisi ibu jongkok
d. Posisi ibu berdiri
e. Posisi Ibu duduk

Memeriksa leopold I (kaki ditekuk : mengumpulkan uterus, mengukur TFU dengan jari
dan menentukan bagian yang ada di fundus ibu).

89. Seorang perempuan usia 26 tahun datang ke BPS merasa hamil anak
ke-2 usia kehamilan 2 bulan. Ibu mengatakan anak pertama menderita
cacat lahir. Berdasarkan evidence based, bidan melakukan kolaborasi
dengan dokter untuk USG mendeteksi kelainan kongenital.
Kapan waktu yang tepat dilakukan kolaborasi pada kasus di atas ?
a. Usia kehamilam 4-7 minggu
b. Usia kehamilan 8-18 minggu
c. Usia kehamilan 18-23 minggu
d. Usia kehamilan 23-35 minggu
e. Usia kehamilan 36-42 minggu

USG adalah alat utama untuk diagnosis prenatal kelainan kongenital, Bisa mendeteksi
kelainan eksternal maupun internal organ janin, baik kelainan major ataupun minor.
Pemeriksaan dilakukan pada kehamilan 18-23 minggu (diagnostik window)

90. Seorang perempuan hamil anak pertama usia kehamilan 5 bulan datang
ke BPS kunjungan ulang kehamilannya dengan keluhan pusing dan lemes.
Hasil pemeriksaan didapatkan TD: 110/80 mmHg, N: 80x/menit, P:
20x/menit, S: 36,7°C., conjungtiva pucat, HB 10 gr/dl. Berdasarkan
evidence based bidan memberikan obat tablet tambah darah.
Berapa dosis yang dibutuhkan untuk kasus tersebut di atas?
a. 30 mg/hari selama 3 bulan
b. 40 mg/hari selama 3 bulan
c. 50 mg/hari selama 3 bulan
d. 60 mg/hari selama 3 bulan
e. 70 mg/hari selama 3 bulan

Berdasarkan PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR


88 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR TABLET TAMBAH DARAH BAGI WANITA
USIA SUBUR DAN IBU HAMIL Komposisi Setiap tablet tambah darah bagi wanita
usia subur dan ibu hamilsekurangnya mengandung : a.Zat besi setara dengan 60
mg besi elemental (dalam bentuk sediaan Ferro Sulfat, Ferro Fumarat atau Ferro
Gluconat); dan b.Asam Folat 0,400 mg. Bagi wanita usia subur diberikan sebanyak
1 (satu) kali seminggu dan 1 (satu) kali sehari selama haid dan untuk ibu hamil
diberikan setiap hari selama masa kehamilannya atau minimal 90 (sembilan puluh)
tablet

91. Seorang perempuan hamil anak pertama usia kehamilan 8 bulan datang
ke BPS mengatakan sering tidur dengan posisi terlentang. Bidan
mengajurkan sebaiknya ibu menghindari posisi terlentang dan mengambil
posisi miring.
Apa dampak negatif dari kasus di atas?
a. Menyebabkan supine hipotension sindrome
b. Menyebabkan pertumbuhan janin terhambat
c. Menyebabkan terhambat pergerakan janin
d. Menyebabkan peningkatan aliran darah
e. Mempengaruhi sistem pernafasan ibu
Pada uterus dalam keadaan hamil terjadi obstruksi vena kava inferior dan juga vena
femoralis pada 90% wanita, dan efek ini dapat dihilangkan dengan mengubah posisi ke
posisi lateral recumbent. Sebagai tambahan, sirkulasi paravertebral dan kolateral akan
memfasilitasi aliran balik vena dari kaki dan organ-organ pelvis yang dihambat oleh
penekanan vena kava inferior. Berbagai penelitian juga menunjukkan bahwa uterus
yang besar mampu menekan sistem arterial. Supine hypotension syndrome disebabkan
oleh karena penekanan pada aorta dan vena kava inferior oleh uterus yang gravid,
dapat
bermanifestasi yaitu sebagai takikardia, pucat, berkeringat, mual, serta hipotensi dan
pusing. Pada posisi supine terjadi obstruksi vena kava inferior yang hampir lengkap
pada kehamilan aterm. Darah kembali dari ektremitas bawah terjadi melalui vena
vertebra intraoseus, vena paravertebralis, dan vena epidural. Akan tetapi, kembalinya
darah melalui kolateral lebih sedikit daripada yang terjadi melalui vena kava inferior,
menyebabkan penurunan tekanan atrium kanan. Pada posisi supine juga aorta tertekan
oleh uterus yang dalam keadaan hamil dan pada aterm, posisi left lateral decubitus
(posisi miring ke kiri) menyebabkan peningkatan aktivitas sistem saraf simpatis dan
aktivitas vagal daripada posisi supine atau right lateral decubitus berkurang.

92. Seorang perempuan hamil anak pertama usia kehamilan 4 bulan datang
ke BPS ingin memeriksakan kehamilan. Bidan menanyakan berat badan ibu
sebelum hamil dan mengukur berat dan tinggi badan sekarang untuk
mengetahui status gizi ibu.
Apa yang harus diketahui bidan dalam kasus di atas?
a. Index Masa Tubuh
b. Tinggi Fundus Uteri
c. Taksiran Persalinan
d. Lingkar Lengan Atas
e. Taksiran Berat Janin

Selama proses kehamilan, terdapat penumpukan cairan dan


lemak pada tubuh ibu, perkembangan plasenta, cairan amnion, dan juga perkembangan
janin itu sendiri sebagai persiapan kelahiran bayi,
perubahan tersebut mengakibatkan kenaikan berat badan yang bervariasi antara ibu
satu dan lainnya. Kenaikan berat badan ibu pada waktu hamil (gestational weight gain,
GWG) telah banyak diteliti dapat menunjukkan pertumbuhan janin di dalam kandungan
dan merefleksikan berat badan bayi pada waktu lahir.

93. Seorang ibu membawa bayi laki-laki berumur 1 bulan ke PMB untuk mendapatkan
pelayanan imunisasi. Hasil pemeriksaan N 100x/menit, S 36,5˚C, P 36x/menit. Bidan
mengencerkan vaksin BCG dan memberikan imunisasi BCG tersebut dengan dosis
0.05 ml secara intra cutan.
Pengelolaan vaksin bagaimanakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. Simpan pada suhu 6-8˚C
b. Hindari sinar matahari langsung
c. Vaksin dapat disimpan didalam frezzer
d. Habiskan vaksin sesuai dengan jumlah pelayanan
e. Vaksin yang telah diencerkan harus dibuang dalam waktu 8 jam
Pembahasan :
Vaksin BCG merupakan vaksin hidup, supaya vaksin tidak rusak harus memperhatikan
cara penyimpanannya yaitu : harus terhindar dari sinar matahari, disimpan pada suhu 2-
8°C, jaga vaksin jangan sampai beku, tidak dianjurkan vaksin ulang dan vaksin baru
yang telah dibuka dan diencerkan harus dibuang dalam waktu 8 jam.

94. Seorang ibu membawa bayi laki-laki berumur 1 bulan ke PMB untuk mendapatkan
imunisasi BCG. Hasil anamnesis ibu menderita TB paru aktif dan baru mendapat
pengobatan 1 bulan. Hasil pemeriksaan bayi N 100x/menit, S 36,5˚C, P 36x/menit.
Penatalaksanaan apakah yang tepat pada kasus tersebut?
a. Bayi jangan diberi BCG
b. Berikan vaksin BCG sesuai jadwal
c. Berikan pengobatan anti TB sesuai program
d. Rujuk bayi untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut
e. Cegah TB pada bayi dengan isoniazid profilaksis (INH) 5 mg/kgBB 1x1 per oral

Pembahasan :
Jika ibu menderita tuberkulosis paru aktif dan diobati selama kurang dari dua bulan
sebelum melahirkan atau terdiagnosis menderita tuberkulosis sesudah melahirkan :

 Yakinkan ibu bahwa aman untuk memberikan ASI pada bayinya;


 Jangan memberikan vaksin tuberkulosis (BCG) saat bayi baru lahir;
 Berikan isoniazid profilaktik 5 mg/kg oral satu kali sehari;
 Pada umur enam minggu, evaluasi kembali bayi, perhatikan pertambahan berat
badan dan jika mungkin lakukan pemeriksaan foto dada;
 Jika terdapat temuan-temuan ke arah penyakit aktif, mulailah pengobatan anti
tuberkulosis lengkap;
 Jika bayi terlihat baik dan hasil pemeriksaan negatif, lanjutkan isoniazid profilaktik
sampai lengkap enam bulan pengobatan;
 Tunda pemberian vaksin BCG sampai dua minggu sesudah pengobatan selesai.
Jika BCG sudah diberikan, ulangi imunisasi BCG dua minggu sesudah pengobatan
dengan isoniazid selesai.

Pada kasus di atas bayi datang ke Praktik Bidan Mandiri, Bidan tidak ada kewenangan
untuk memberikan terapi sehingga jawaban yang tepat adalah Rujuk bayi untuk
mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.

95. Seorang ibu membawa bayi perempuan berumur 2 bulan untuk imunisasi ke PMB.
Hasil anamnesa bayi tidak sedang menderita penyakit apapun dan telah mendapatkan
imunisasi sesuai dengan jadwal pada bulan-bulan sebelumnya yaitu HB0 pada saat
lahir dan BCG serta polio 1 pada saat usia bayi 1 bulan. Hasil pemeriksaan N:
100x/menit, S:36,5˚C, R: 34x/menit.
Jenis imunisasi apakah yang tepat diberikan pada kasus tersebut?
a. Polio 2, Pentabio 1
b. Polio 2, Pentabio 2
c. Polio 3, Pentabio 2
d. Polio 3, Pentabio 3
e. Polio 4, Pentabio 3

Pembahasan :
Imunisasi dasar diberikan untuk mendapat kekebalan awal secara aktif. Jadwal
imunisasi yang diwajibkan sesuai program pengembangan imunisasi adalah:

UMUR JENIS IMUNISASI


0 bulan (Dalam HB0
waktu 12 jam
setelah lahir)
1 bulan BCG, Polio1
2 bulan DPT 1, HB 1, Polio 2
3 bulan DPT 2, HB 2, Polio 3
4 bulan DPT 3, HB 3, Polio 4
9 bulan Campak

96. Seorang ibu membawa bayi laki-laki berumur 4 bulan ke PMB. Ibu mengeluh
bayinya muntah setelah mencoba memakan kertas, hasil anamnesa bayi tidak sedang
menderita penyakit apapun dan telah mendapatkan imunisasi sesuai dengan anjuran
Bidan pada bulan-bulan sebelumnya. Hasil pemeriksaan N 100x/menit, S 36,5˚C, P
34x/menit.
Perkembangan motorik halus apakah yang sesuai dengan kasus tersebut?
a. Memegang benda dan memasukan kedalam mulut
b. Memegang benda dengan telunjuk dan ibu jari
c. Melemparkan benda yang dipegang
d. Mencari dan meraih benda kecil
e. Mengikuti gerakan jari tangan

Pembahasan :

Kemampuan motorik halus pada bayi usia 4 bulan adalah :

- Mulai suka memasukkan jari-jarinya ke mulut 


- Menggenggam mainan yang diberikan kepadanya dengan cara membuka telapak
tangan, menekuk kelingking ke arah telapak tangan
- Berusaha memperluas lapangan pandangan
- Suka menarik rambut orangtuanya, pakaian atau selimut.

97. Seorang ibu membawa bayi perempuan berumur 4 bulan ke PMB. Ibu mengeluh
bayinya jatuh dari tempat tidur saat sedang tidur, hasil anamnesis bayi tidak sedang
menderita penyakit apapun. Hasil pemeriksaan N 100x/menit, S 36,5˚C, P 34x/menit.
Pemeriksaan fisik dalam batas normal.
Perkembangan motorik kasar apakah yang sesuai dengan kasus tersebut?
a. Duduk tanpa pegangan
b. Bangkit dengan kepala tegak
c. Memalingkan kepala ke kiri dan ke kanan
d. Berguling dari terlentang ke tengkurap
e. Duduk dengan bantuan dalam waktu yang singkat

Pembahasan :
Kemampuan motorik kasar pada bayi usia 4 bulan adalah :
- Dapat memiringkan badannya ke sisi kiri dan kanan
- Mengangkat kepala sampai 90° dan mengangkat dada dengan bertopang tangan
- Tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak bermain
- Mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang
- Berguling dari terlentang ke tengkurap

98. Seorang perempuan membawa bayinya berumur 9 bulan untuk diimunisasi campak
ke PMB. Hasil anamnesa 1 bulan yang lalu bayinya terkena penyakit campak. Hasil
pemeriksaan N 104x/menit, R 34 x/menit, suhu 36,6ᴼC, pemeriksaan fisik dalam batas
normal. Bidan tidak memberikan imunisasi campak.
Jenis kekebalan apakah yang ada pada bayi tersebut?
a. Kekebalan aktif alamiah
b. Kekebalan aktif dan pasif
c. Kekebalan pasif alamiah
d. Kekebalan aktif buatan
e. Kekebalan pasif buatan

Pembahasan :

Kekebalan aktif alami (natural immunity) adalah kekebalan tubuh yang diperoleh tubuh
setelah seseorang sembuh dari serangan suatu penyakit. Contoh di atas, bayi pernah
terserang penyakit campak tidak akan terserang penyakit yang sama untuk kedua
kalinya. Sebab, tubuh yang terserang sudah begitu kenal atau tidak asing dengan
antigen yang menyerang. Akibatnya, darah membentuk antibodi untuk melawan antigen
tersebut.

99. Seorang ibu membawa bayi laki-laki berumur 2 bulan ke RS. Ibu mengeluh penis
anaknya melengkung ke bawah, air kencing yang keluar menyebar dan mengalir
melalui batang penis. Hasil pemeriksaan TTV dalam batas normal, meatus uretra
eksterna (lubang kencing) terletak di bagian bawah dari penis dan letaknya lebih kearah
pangkal penis.
Diagnosis apakah yang mungkin pada kasus tersebut?
a. Hidrokel
b. Torsio testis
c. Hipospadia
d. Hernia inguinalis
e. Testis undesenden

Pembahasan :
Hipospadia merupakan kelainan konginetal dimana lubang uretra tidak terletak pada
tempatnya yang disebabkan oleh uretra terlalu pendek sehingga tidak mencapai gland
penis, kelainan terbatas pada uretra anterior dan leher kandung kemih. Gejala klinisnya
penis terlihat agak bengkok, kadang terjadi keluhan miksi yaitu air kencing yang keluar
menyebar dan mengalir melalui batang penis.

100. Seorang ibu membawa anak laki-laki berumur 3 tahun ke RS. Ibu mengeluh
anaknya tidak mau makan, berat badan turun berturut-turut selama 3 bulan, BAB
mencret. Hasil pemeriksaan BB 12 kg, TB 80 cm, N 120x/menit, P 28x/menit, S 37˚C,
badan kurus, tidak terdapat lemak sub cutan, kulit keriput dan longgar.
Diagnosis apakah yang mungkin pada kasus tersebut?
a. Sindroma nefrotik
b. Pellagra infantil
c. Actinic prurigo
d. Sirosis hepatis
e. Marasmus

Pembahasan :
Marasmus adalah bentuk gangguan nutrisi yang disebabkan tubuh kekurangan protein
dan kalori. Kedua nutrisi tersebut sangat dibutuhkan untuk menjalankan berbagai fungsi
tubuh. Saat tubuh kekurangan protein dan kalori, berbagai fungsi fisik mengalami
perlambatan bahkan dapat terhenti. Selain itu, marasmus sering diawali dengan
kelaparan dan beberapa gejala malnutrisi, di antaranya:

 Kelelahan
 Penurunan suhu tubuh
 Gangguan emosi – tidak menunjukan ekspresi emosi
 Mudah marah
 Lesu
 Perlambatan pernapasan
 Tangan bergetar
 Kulit kering dan kasar
 Kebotakan

101. Seorang ibu membawa anaknya berusia 3 tahun ke PMB. Ibu mengeluh anaknya
sering diare karena sering jajan diluar. Hasil pemeriksaan: KU: tampak kurus, BB: 15
kg, keadaan rambutnya pirang dan jarang.
Penatalaksanaan apakah yang paling sesuai dengan kasus tersebut?
a. Mengajarkan ibunya pengolahan menu
b. Melakukan rujukan untuk pemeriksaan lebih lanjut
c. Memberikan PMT (Pemberian Makanan tambahan) khusus
d. Memberikan penyuluhan gizi dan kebersihan lingkungan
e. Menganjurkan ibu untuk diberi makanan tambahan dan minum susu

Pembahasan :

Cara terbaik agar terhindar dari marasmus adalah dengan menerapkan pola makan
seimbang dengan cara memenuhi protein dari susu, ikan, telur atau kacang-
kacangan. Selain itu konsumsi sayur dan buah diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
vitamin dan mineral agar terhindar dari kondisi malnutrisi secara umum.

Pencegahan infeksi juga merupakan hal penting karena berbagai penyakit dapat
berpotensi menyebabkan gangguan nutrisi pada seseorang, terutama jika ia pernah
mengalami marasmus. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan diri
dan lingkungan, serta memastikan bahwa makanan yang dikonsumsi terbebas
dari penyakit.

102. Seorang bayi umur 1 hari, lahir di PMB dengan riwayat BBLR, berat badan lahir
2300 gr. sebelum pulang bidan menyarankan kepada ibu untuk melakukan metode
kangguru di rumah.
Bagaimanakah cara yang tepat pada kasus tersebut?
a. Dilakukan ketika bayi sedang tidur
b. Kontak kulit dengan posisi horizontal
c. Dilakukan setiap pagi selama 15 menit
d. Letakkan bayi dengan posisi tegak diantara payudara ibu, kontak kulit
dada ke dada.
e. Kepala bayi menghadap ke dada ibu dengan posisi sedikit menunduk supaya
jalan nafas terbuka dan ada kontak mata dengan ibu.
Pembahasan :
Perawatan Metode Kangguru (PMK) adalah perawatan bayi prematur melalui kontak
kulit ke kulit dengan ibu. PMK diketahui efektif untuk pengaturan suhu, menyusui dan
membangun ikatan antara ibu dan bayi, oleh karena itu dapat dilakukan untuk bayi
prematur di Rumah Sakit maupun di rumah.
Caranya adalah sebagai berikut :
 Letakkan bayi dengan posisi tegak diantara payudara ibu, kontak kulit dada ke
dada.
 Kepala bayi menghadap ke samping dengan posisi sedikit menengadah supaya
jalan nafas terbuka dan ada kontak mata dengan ibu.
 Panggul bayi dalam posisi seperti katak.
 Ikat dengan kain di bawah telinga bayi. Ikatan yang kencang di bagian punggung
sedangkan bagian perut dilonggarkan supaya bayi dapat bernafas lega.

103. Seorang perempuan 25 tahun, P1A0, Post Partum 1 bulan datang ke PMB untuk
berKB, hasil anamnesis: bayi hanya diberikan ASI saja, ibu belum melakukan hubungan
seksual, hasil pemeriksaan TD 110/70 mmHg, N 88x/menit, S 36˚C, P 18x/menit, TFU
sudah tidak teraba, perdarahan -. Kapan waktu yang tepat melakukan hubungan suami
istri pada kasus tersebut?

a. Setelah berKB, tidak ada perdarahan dan tidak sakit


b. Setelah tidak ada perdarahan dan ibu merasa siap
c. Apabila ibu terus memberikan ASI
d. Setelah luka jahitan kering
e. Setelah 40 hari

Pembahasan :
Setelah melahirkan, vagina mengalami banyak perubahan dan butuh waktu untuk
kembali putih seperti sedia kala. Apalagi jika proses melahirkan ini melalui proses
normal. Saat melahirkan dengan proses normal, tidak menutup kemungkinan hal ini
membuat vagina meregang, tertarik sampai batas maksimal, luka, robek hingga luka
episiotomi. Menurut penelitian yang diterbitkan di Journal of Sexual
Medicine menyebutkan jika rata-rata wanita yang telah melahirkan akan melakukan
hubungan intim kembali setelah 2,1 bulan pasca melahirkan. Selama ibu siap, suami
siap dan vagina siap untuk melakukan hubungan intim kembali, ibu bisa segera
melakukannya. Tapi tetap harus ekstra hati-hati agar tidak menyakiti salah satu pihak
maupun keduanya dan dipastikan sudah ber KB.

104. Seorang perempuan berumur 21 tahun, P1A0 post partum 7 hari datang ke PMB
dengan keluhan puting susu lecet, hasil anamnesis: sakit saat menyusui sejak 3 hari
yang lalu. Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, N 80x/menit, S 37,4 OC P 24x/menit
puting susu lecet, TFU 2 jari diatas simfisis, lochea serosa dan luka perineum bersih
dan sudah kering.
Penatalaksanaan apakah yang tepat diberikan pada kasus tersebut?
a. Breast Care
b. Teknik Hoffman
c. Kompres air hangat
d. Mengajarkan teknik menyusui
e. Menggunakan Bra yang menyangga

Pembahasan :
Teknik menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan
perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar. Akibat dari teknik menyusui yang
tidak benar dapat menyebabkan puting susu lecet, ASI tidak keluar secara optimal yang
akibatnya mempengaruhi produksi ASI. Puting lecet bisa disebabkan karena saat
menyusui puting dan bagian sekitar payudara tidak masuk dengan benar ke dalam
mulut bayi. Sehingga bayi justru mengisap bagian puting dan bukan payudara. Meski
awalnya hanya menyebabkan sakit atau tidak nyaman saat menyusui, lama kelamaan
kondisi ini bisa membahayakan puting.

105. Seorang perempuan berumur 23 tahun, P1A0 post partum 3 hari datang ke PMB
untuk memeriksakan dirinya. Hasil pemeriksaan TD 120/80 mmHg, N 80x/menit, S
36,7OC P 24x/menit,. Payudara terlihat kotor pada daerah aerola, puting susu
tenggelam dan teraba agak keras.
Penatalaksanaan pakah yang tepat pada kasus tersebut?
a. Breast Care
b. Teknik Hoffman
c. Teknik Menyusui
d. Kompres hangat-dingin
e. Menganjurkan penggunaan Bra yang menyangga

Pembahasan :
Puting susu terbenam adalah puting susu yang tidak dapat menonjol dan cenderung
masuk kedalam, sehingga ASI tidak dapat keluar dengan lancar. Pada kasus seperti ini
biasanya bayi kesulitan dan mungkin tidak mau untuk menyusu. Salah satu cara yang
dapat digunakan untuk merangsang puting susu keluar adalah dengan teknik
Hoffman yaitu dengan cara : Letakkan ibu jari di atas puting. Tolak perlahan-lahan
kedalam tisu payudara dan pada masa yang sama tarik ibu jari. Dengan itu, ibu akan
melakukan regangan keatas puting dan melonggarkannya. Jadi puting mudah bergerak
kedalam dan keluar. Lakukan teknik ini sekurng-kurangnya lima kali sehari.

106. Seorang perempuan berusia 21 tahun, P1A0 post partum 2 minggu datang ke
PMB untuk memeriksakan dirinya. Hasil anamnesis riwayat persalinan bayi lahir kembar
normal dan ibu merasa kebingungan karena tidak jarang kedua bayinya harus disusui
secara bersamaan. Hasil pemeriksaan TD 110/70 mmHg, N 84x/menit, S 36,4˚C, P
20x/menit.
posisi menyusui apakah yang tepat pada kasus tersebut?
a. clutch
b. cradle
c. reclining
d. cross-cradle
e. Baby upright

Pembahasan :

Menyusui bayi dengan posisi menyangga kepala (the clutch or football hold)

Pemberian ASI pada bayi kembar bukanlah hal mudah. Sebagai seorang ibu, harus
memiliki cara tersendiri dalam memberikan ASI untuk kedua bayinya sehingga si
kembar bisa nyaman dan tenang ketika menyusu. Kondisi yang nyaman dalam
pemberian ASI memiliki peran penting dalam kelancaran selama proses menyusui.
Posisi pertama yang bisa dilakukan ketika menyusui bayi kembar yaitu dengan posisi
menyangga kepala bayi dengan cara menyangga kedua kepala bayi dengan
menggunakan telapak tangan. Sementara itu tubuh bayi diselipkan di bawah kedua
tangan ibu. Jika ibu menyusui bayi dengan payudara kanan, Anda bisa memegangnya
dengan menggunakan tangan kanan. Begitu pun sebaliknya. Ibu bisa meletakkan
bayinya di atas penyangga atau bantal, atau di pangkuan. Sangga bagian leher, bahu
dan kepala bayi dengan menggunakan tangan. Arahkan mulut bayi, biarkan kaki bayi
menjulur ke belakang.

107. Seorang perempuan umur 23 tahun, P1A0, post partum 12 jam yang lalu di PMB.
Ibu mengatakan masih merasakan nyeri pada bekas luka jahitan. Hasil anamnesis nyeri
dirasakan pada saat duduk. Hasil pemeriksaan TD 100/60 mmHg, N 84x/menit, S 37,8 0
C, P 26x/menit, darah berwarna merah, perineum luka jahitan masih basah.
Penatalaksanaan apakah yang tepat sesuai kasus tersebut?
a. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi
b. Menganjurkan ibu untuk banyak istirahat
c. Menganjurkan ibu untuk makan makanan berserat
d. Memberitahu ibu mengenai perawatan luka perineum
e. Menganjurkan ibu untuk mengganti pembalut sehari minimal 3x

Pembahasan :

Merawat luka merupakan suatu usaha untuk mencegah trauma (injury) pada kulit,
membran mukosa atau jaringan lain yang disebabkan oleh adanya trauma, fraktur, luka
operasi yang dapat merusak permukaan kulit (Ismail, 2012). Perawatan luka perineum
menurut APN adalah sebagai berikut:

 Menjaga agar perineum selalu bersih dan kering.


 Menghindari pemberian obat trandisional.
 Menghindari pemakaian air panas untuk berendam.
 Mencuci luka dan perineum dengan air dan sabun 3-4 x sehari.
 Kontrol ulang maksimal seminggu setelah persalinan untuk pemeriksaan
penyembuhan luka.
108. Seorang perempuan umur 25 tahun, P1A0 post partum 10 hari datang ke PMB.
Ibu mengeluh nyeri tungkai. Hasil anamnesis nyeri dirasakan sejak 3 hari yang lalu.
Hasil pemeriksaan TD 140/90 mmHg, N 120x/menit, S 38,5 oC, R : 24x/menit, kedua
payudara tidak ada kelainan, ASI+, TFU 3 jari atas simfisis, lochea normal tidak berbau,
ekstremitas edema pergelangan kaki dan tungkai, tanda Homan positif. Diagnosis
apakah yang paling tepat pada kasus tersebut ?
a. Tromboflebitis pelvis
b. Tromboflebitis arteri
c. Tromboflebitis superfisial
d. Tromboflebitis vena dalam
e. Tromboflebitis femoralis

Pembahasan :

Tomboflebitis merupakan inflamasi permukaan pembuluh darah disertai


pembentukan pembekuan darah. Tomboflebitis cenderung terjadi pada periode pasca
partum pada saat kemampuan penggumpalan darah meningkat akibat peningkatan
fibrinogen; dilatasi vena ekstremitas bagian bawah disebabkan oleh tekanan kepala
janin selama kehamilan dan persalinan, dan aktifitas pada periode tersebut yang
menyebabkan penimbunan, statis dan membekukan darah pada ekstremitas bagian
bawah (Adele Pillitteri, 2007).

Tromboflebitis femoralis mengenai vena-vena pada tungkai, misalnya vena


vemarolis, vena poplitea dan vena safena. Sering terjadi sekitar hari ke-10 pasca
partum. (Abdul Bari SAifudin, dkk., 2002)

109. Seorang perempuan berumur 24 tahun, P1A0 PP 1 hari melahirkan normal ditolong
Bidan di RS mengeluh bayinya tidak mau menyusu karena puting susu ibu besar dan
ASI belum keluar, bidan mengajarkan dan membimbing ibu teknik menyusui yang baik
dan benar.
Peran dan tanggung jawab bidan apakah yang paling tepat pada pada kasus tersebut?
a. Mendorong ibu untuk menyusui bayinya dengan meningkatkan rasa nyaman
b. Mengurangi ketegangan fisik dan psikologis selama masa nifas
c. Sebagai promotor hubungan antara ibu dan bayi serta keluarga
d. Mendeteksi komplikasi dan perlunya rujukan
e. Memberikan asuhan secara profesional

Pembahasan:

Bidan mempunyai peran yang sangat penting dalam pemberian asuhan post partum.
Adapun salah satu peran dan tanggung jawab bidan dalam masa nifas pada saat laktasi
adalah mendorong ibu untuk menyusui bayinya dengan meningkatkan rasa nyaman.

110. Seorang perempuan umur 21 tahun, P1A0 post partum 6 minggu datang ke PMB.
Hasil pemeriksaan TD 120/80mmHg, N 88x/menit, S 36,5˚C, P 20x/menit, TFU sudah
tidak teraba, perineum luka jahitan sudah kering dan ibu tetap memberikan ASI.
Asuhan kebidanan apakah yang tepat pada kasus tersebut ?
a. Memberikan konseling KB
b. Memastikan pemberian ASI awal
c. Menilai ada tidaknya tanda-tanda infeksi
d. Memastikan involusi uterus berjalan baik
e. Mencegah perdarahan nifas karena atonia uteri

Pembahasan :

Kunjungan/asuhan post partum pada ibu 6 minggu persalinan adalah :

- Menanyakan kepada ibu tentang penyulit-penyulit yang dialaminya atau bayinya


- Memberikan konseling KB secara dini

111. Seorang perempuan umur 29 tahun, P1A0 PP 1mg datang kontrol ke PMB,
mengeluh kemaluan tercium bau, hasil pemeriksaan TD 120/80mmHg, N 84x/menit, S
36˚C, P 20x/menit, payudara tak ada kelainan, ASI+ banyak, luka epis masih basah,
tampak perineum sampai anus kotor, berbau.
Anjuran apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?

a. Mencuci tangan memakai sabun dan air sebelum menyentuh daerah genetalia
b. Mengganti pembalut setiap kali mandi, BAB,BAK setiap 3 jam 1x
c. Tidak sering menyentuh luka episiotomi dan laserasi
d. Menjaga kebersihan seluruh tubuh
e. Merendam dengan air hangat
Pembahasan :
Perawatan khusus perineal bagi wanita setelah melahirkan anak mengurangi rasa
ketidaknyamanan, kebersihan, mencegah infeksi, dan meningkatkan penyembuhan
dengan prosedur pelaksanaan menurut Hamilton (2002) adalah sebagai berikut:
a. Mencuci tangannya
b. Mengganti pembalut setiap kali mandi, BAB,BAK setiap 3 jam 1x
c. Membuang pembalut yang telah penuh dengan gerakan ke bawah mengarah ke
rectum dan letakkan pembalut tersebut ke dalam kantung plastik
d. Berkemih dan BAB ke toilet
e. Semprotkan ke seluruh perineum dengan air
f. Keringkan perineum dengan menggunakan tissue dari depan ke belakang
g. Pasang pembalut dari depan ke belakang
h. Cuci kembali tangan.

112. Seorang perempuan umur 29 tahun, P2A0 PP 12 jam di RS, mengeluh perut
terasa mulas, hasil pemeriksaan TD 110/70mmHg, N 88x/menit, S 37˚C, P 20x/menit,
payudara tak ada kelainan, colostrum +, TFU 3 jari bawah pusat, kontraksi uterus baik,
perdarahan normal, BAK spontan+.
Penatalaksanaan apakah yang sesuai pada kasus tersebut?
a. Berbaring rileks dan mengangkat pantat perlahan-lahan
b. Mengangkat lurus kedua tangan
c. Melakukan pernafasan perut
d. Menekuk kedua kaki
e. Melakkan sit up
Pembahasan :
Senam nifas yang dilakukan pada tahap hari pertama adalah : posisi tubuh terlentang
dan rileks, kemudian lakukan pernafasan perut diawali dengan mengambil nafas melalui
hidung, kembungkan perut, dan tahan hingga hitungan ke 5, kemudian keluarkan nafas
pelan-pelan melalui mulut sambil mengkontraksikan otot perut. Ulangi sebanyak 8 kali.

113. Seorang perempuan umur 23 tahun, P1A0 PP 1 mg datang ke PMB


mengeluh pusing. Hasil anamnesa ibu kurang tidur karena bayinya rewel, sering
terbangun, hasil pemeriksaan TD 130/90mmHg, N 88x/menit, S 36,5˚C, P 18x/menit,
muka terlihat pucat.
Penkes apakah yang tepat pada kasus tersebut?

a. Istirahat yang cukup untuk mengurangi kelelahan


b. Usahakan tidur siang 2 jam dan malam 7-8 jam
c. Mengatur kegiatan rumahnya
d. Istirahat selagi bayi tidur
e. Tidur lebih awal

Pembahasan :
Ibu nifas memerlukan istirahat yang cukup, istirahat berarti suatu keadaan tenang,
relaks, tanpa tekanan emosional dan bebas dari perasaan gelisah. Hal ini penting
karena jika ibu kurang istirahat akan mempengaruhi kondisi kesehatan secara umum.
Akibat kelelahan akan berdampak dalam proses pemulihan terutama yang berkaitan
dengan organ reproduksi yaitu memperlambat proses involusi uterus, yang bisa
mengakibatkan perdarahan, mengganggu laktasi dengan penurunan jumlah ASI, serta
ketidaknyamanan dalam merawat bayi serta bisa mengakibatkan depresi dan
ketidakmampuan untuk merawat bayi dan diri sendiri. Usahakan tidur siang 2 jam dan
malam 7-8 jam.

114. Seorang perempuan umur 24 tahun, P1A0 PP 8 jam di PMB, mengeluh takut jahitannya
lepas pada saat BAB, hasil anamnesis riwayat persalinan anak besar dan luka epis
yang lebar, hasil pemeriksaan TD 120/80mmHg, N 100x/menit, S 37˚C, P 24x/menit.
TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi uterus baik, perdarahan normal, luka jahitan masih
basah.
Penkes apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. Optimalkan mobilisasi dini
b. Kalau belum BAB 2-3 hari PP menandakan normal
c. Bila lebih 3 hari tidak BAB boleh minum obat pencahar
d. Asupan cairan yang adekuat dan makanan tinggi serat
e. Minum air putih setiap bangun pagi dan pergi ke kamar mandi
Pembahasan :
Eliminasi biasanya tertunda selama 2-3 hari, karena edema persalinan, diit cairan, obat-
obatan, analgetik, dan perineum yang sakit. Bila lebih dari 3 hari belum BAB bisa
diberikan pencahar. Ambulasi secara dini dan teratur akan membantu dalam regulasi
BAB. Asupan cairan yang adekuat dan diit tinggi serat sangat dianjurkan.

115. Seorang perempuan umur 25 tahun, P1A0 PP 2 minggu datang ke PMB. Hasil
anamnesa riwayat persalinan normal, saat ini ibu merawat bayi dan menyelesaikan
pekerjaan rumah tangganya sendiri tanpa bantuan orang lain. Pemeriksaan TD 110/70
mmHg, N 80x/menit, S 36˚C, P 20x/menit. Payudara tidak ada kelainan, produksi ASI
banyak, TFU 3 jari atas simfisis, lochea alba.
Asuhan kebidanan apakah yang tepat pada periode nifas tersebut?
a. Mengajarkan senam nifas
b. Mengajarkan cara perawatan luka
c. Mengajarkan cara perawatan bayi
d. Mengajarkan teknik menyusui yang baik dan benar
e. Menyampaikan kepada keluarga untuk memberi dukungan yang penuh untuk
membantu merawat bayi

Pembahasan :
Asuhan kebidanan pada ibu 2 minggu postpartum salah satunya adalah memberikan
konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga bayinya tetap
hangat, dan merawat bayi sehari-hari. Karena ibu mengerjakan pekerjaan semua ini
sendiri maka keluarga perlu memberi dukungan yang penuh untuk membantu merawat
bayinya.

116. Seorang perempuan umur 23 tahun, P1A0 2 jam post partum di RS, hasil
anamnesis riwayat Preeklampsi Berat. Hasil pemeriksaan KU: lemah TD 150/100
mmHg, N 90x/menit, S 38° C, P 16x/menit, , TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi baik,
darah yang keluar lebih dari 600 ml. Ibu mendapatkan pemantauan ketat dari bidan jaga
dengan infus MgSO4 terpasang.
Standar asuhan kebidanan apakah pada kasus tersebut?
a. Standar 25 (retensio plasenta)
b. Standar 20 (vakum ekstraktor)
c. Standar 24 (sepsis purperium)
d. Standar 23 (perdarahan pasca partum sekunder)
e. Standar 21 (perdarahan pasca partum primer)

Pembahasan :

Standar 21 penanganan perdarahan post partum primer. Tujuannya adalah


mengenali dan mengambil tindakan pertolongan kegawatdaruratan yang tepat pada ibu
yang mengalami perdarahan postpartum primer / atoni uteri. Pernyataan standarnya
adalah : Bidan mampu mengenali perdarahan yang berlebihan dalam 24 jam pertama
setelah persalinan (perdarahan postpartum primer) dan segera melakukan pertolongan
pertama untuk mengendalikan perdarahan.

117. Seorang perempuan umur 23 tahun, P1A0 post partum 3 hari datang ke
Puskesmas mengeluh payudaranya bengkak sebelah. Hasil pemeriksaan fisik dan TTV
dalam batas normal, payudara terlihat lebih tegang disebelah kanan. Bidan melakukan
konseling mengenai teknik menyusui yang baik.
Kode pemeriksaan apakah yang tepat ditulis dalam kohort pada kasus tersebut?
a. PK
b. KN
c. KF 1
d. KF 2
e. KF 3

Pembahasan :
Nifas adalah periode mulai dari enam jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan.
Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan pada ibu nifas sesuai
standar, yang dilakukan sekurang-kurangnya tiga kali sesuai jadwal yang dianjurkan,
yaitu pada enam jam sampai dengan tiga hari pasca persalinan, pada hari ke empat
sampai dengan hari ke-28 pasca persalinan, dan pada hari ke-29 sampai dengan hari
ke-42 pasca persalinan. Keberhasilan upaya kesehatan ibu nifas diukur melalui
indikator cakupan pelayanan kesehatan ibu nifas (Cakupan KF3). Indikator ini menilai
kemampuan negara dalam menyediakan pelayanan kesehatan ibu nifas yang
berkualitas sesuai standar.

118. Seorang perempuan umur 23 tahun, P2A0 datang ke PMB ingin menggunakan
kontrasepsi karena ingin menunda kehamilan. Hasil pemeriksaan TD 120/90 mmHg, N
80x/menit, S 36,50C P 20x/menit. Tidak ada kelainan pada abdomen dan genitalia. Bidan
memberikan informasi mengenai kontrasepsi dan mempersilahkan ibu untuk memilih
jenis kontrasepsi yang diinginkan sesuai dengan kesehatan ibu.
Tindakan apakah yang tepat pada kasus tersebut?
a. Penapisan awal
b. Informed choise
c. Informed consent
d. Konseling pra tindakan
e. Konseling post tindakan

Pembahasan :
Informed choice adalah membuat pilihan setelah mendapatkan penjelasan tentang
alternatif asuhan yang akan dialaminya, pilihan (choice) harus dibedakan dengan
persetujuan (concent). Persetujuan penting dari sudut pandang bidan, karena itu
berkaitan dengan aspek hukum yang memberikan otoritas untuk semua prosedur yang
dilakukan oleh bidan. Sedangkan pilihan (choice) lebih penting dari sudut pandang
wanita (pasien) sebagai konsumen penerima jasa asuhan kebidanan.

119. Seorang perempuan umur 21 tahun, G1P0A0 hamil 8 bulan datang ke PMB
untuk memeriksakan kehamilannya. Hasil pemeriksaan TD 120/80 mmHg, N 80x/menit,
S 36,5oC P 24x/menit. TFU 30 cm letak sungsang, TBBJ 3500 gram, DJJ 132x/menit.
Bidan memberikan penjelasan mengenai resiko persalinan sungsang dan melakukan
rujukan namun pasien dan keluarganya menolak ingin menunggu sampai dengan cukup
bulan.
Kondisi apakah yang terjadi pada kasus tersebut?
a. Issue etik
b. Konflik etik
c. Dilema etik
d. Dilema moral
e. Konflik moral
Pembahasan :
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak pada perubahan pola pikir
manusia. Masyarakat semakin kritis sehingga terjadi penguatan tuntutan terhadap mutu
pelayanan kebidanan yang baik perlu dilandasan komitmen yang kuat dengan basis etik
dan moral yang baik. Dalam praktik kebidanan seringkali bidan dihadapkan pada
beberapa permasalahan yang dilematis, artinya pengambilan keputusan yang sulit yang
berkaitan dengan etik. Dilema etik muncul karena terbentur konflik moral, pertentangan
batin atau pertentangan antara nilai-nilai yang diyakini bidan dengan kenyataan yang
ada. Beberapa permasalahan pembahasan etik dalam kehidupan sehari-hari adalah
sebagai berikut:
a. Memilih dan mengambil keputusan dalam persalinan.
b. Pelaksanaan (Ultrasonogarfi) USG dalam kehamilan.
c. Konsep normal pelayanan kebidanan.
d. Persetujuan dalam proses melahirkan.
e. Kegagalan dalam proses persalinan.
f. Bidan dan pendidikan seks

120. Seorang perempuan umur 35 tahun, P4A0 datang ke PMB untuk berKB. Hasil
konseling KB didapatkan ibu ingin menggunakan kontrasepsi IUD. Hasil pemeriksaan TD
120/80 mmHg, N 80x/menit, S 36,70C P 24x/menit. Payudara, abdomen dan v/v tidak
ada kelainan. Bidan meminta ibu menandatangani lembar persetujuan. Tindakan apakah
yang sesuai pada kasus tersebut?
a. Penapisan awal
b. Informed choise
c. Informed consent
d. Konseling pra tindakan
e. Konseling post tindakan

Pembahasan :
Informed consent adalah suatu kesepakatan/persetujuan pasien atas upaya medis
yang akan dilakukan oleh petugas kesehatan terhadap dirinya, setelah pasien
mendapatkan informasi dari petugas kesehatan mengenai upaya medis yang dapat
dilakukan untuk menolong dirinya, disertai informasi mengenai segala resiko yang
mungkin terjadi.

121. Seorang perempuan umur 24 tahun, G1P0A0 hamil 8 bulan datang ke RS dengan
keluhan keputihan. Hasil anamnesis kemaluan terasa gatal dan berbau sejak 2
minggu yang lalu. Hasil pemeriksaan TD 120/80 mmHg, N 80x/menit, S 36,6 oC P
24x/menit. TFU 28 cm, puki, letak kepala, DJJ + 128x/menit. Vulva vagina terdapat
kutil-kutil kecil menyebar. Setelah dokter Sp.OG menjelaskan penyakit kelamin
tersebut pasien dan suami meminta dokter dan bidan untuk merahasiakan
penyakitnya kepada keluarga. Pernyataan apakah yang sesuai pada kasus
tersebut?
a. Hak bidan
b. Hak Pasien
c. Kewajiban bidan
d. Kewajiban pasien
e. Hak dan kewajiban pasien

Pembahasan :
Menurut UU no 36 tahun 2009 tentang kesehatan pasal 4-8 disebutkan setiap orang
berhak atas kesehatan, akses atas sumber daya, pelayanan kesehatan yang aman,
bermutu dan terjangkau, menentukan pelayan kesehatan sendiri yang dibutuhkan,
lingkungan yang sehat, info dan edukasi kesehatan yang seimbang dan bertanggung
jawab, dan informasi tentang data kesehatannya sendiri, hak atas rahasia pribadi.

122. Seorang Bidan di PMB sedang menyiapkan pergi berlibur dengan keluarganya, tiba-
tiba datang pasien G2P1A0 parturient aterm kala I fase aktif sehingga bidan memutuskan
untuk menunda pergi bersama keluarga dan melayani pasien yang akan melahirkan
tersebut.
Pernyataan apakah yang sesuai dengan kasus tersebut?
a. Kewajiban bidan terhadap masyarakat
b. Kewajiban bidan terhadap pemerintah
c. Kewajiban bidan terhadap diri sendiri
d. Kewajiban bidan terhadap profesinya
e. Kewajiban bidan terhadap negara

Pembahasan:

Beberapa kewajiban bidan yang diatur dalam pengabdian profesinya adalah :

1. Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat


a. Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah
jabatannya dalam melaksanakan tugas pengabdiannya
b. Setiap bidan dalam menjalankan tugas proofesinya menjunjung tinggi harkat dan
martabat kemanusiaan yang yang utuh dan memelihara citra bidan
c. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman pada peran
tugas dan tanggung jawab sesuai dengan kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat
d. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya mendahulukan kepentingan klien,
menghormati hak klien, dan menghormati nilai – nilai yang berlaku dimasyarakat
e. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa mendahulukan kepentingan
klien, keluarga dan masyarakat dengan indentitas yang sama sesuai dengan kebutuhan
berdasarkan kemampuan yang dimilikinya
f. Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalam hubungan
pelaksanaan tugasnya, dengan mendorong partisipasi masyarakat untuk meningkatkan
derajat kesehatannya secara optimal.

123. Seorang bidan desa rutin memberikan pelayanan kebidanan kepada masyarakat
mulai dari pelayanan kehamilan, persalinan, imunisasi dan KB di PMB, pada saat bidan
koordinator PKM menata ulang kelengkapan administrasi didapatkan salah satu bidan
desa yang surat ijin praktik bidannya kadaluwarsa 2 tahun.
Termasuk penyimpangan apakah pada kasus tersebut?
a. Malpraktik etik
b. Malpraktik yuridis
c. Malpraktik perdata
d. Malpraktik pidanan
e. Malpraktik administratif

Pembahasan:

Malpraktik administratif adalah apabila tenaga kesehatan melakukan pelanggaran


terhadap hukum administrasi negara yang berlaku. Misalnya menjalankan praktik bidan
tanpa adanya izin praktik, menjalankan praktik bidan dengan izin praktk yang
kadaluwarsa.

124. Seorang perempuan umur 23 tahun, P1A0 PP 8 jam lahir spontan normal di PMB,
ibu dalam kondisi normal, ASI cukup, kebutuhan eliminasi dan mobilisasi terpenuhi, bayi
perempuan normal, menyusu kuat. Ibu dan bayi sudah diijinkan pulang dan mendapatkan
surat keterangan lahir yang tertulis bayi laki-laki.
Lingkup masalah apakah yang terjadi pada kasus tersebut?
a. Kelalaian
b. Malpraktik
c. Malpraktek
d. Pemalsuan
e. Etika pelayanan

Pembahasan :

Kelalaian adalah sebagai terjemahan dari 'Negligence" (Belanda : Nalatigheid) dalam


arti umum bukanlah suatu pelanggaran hukum atau kejahatan. Seseorang dikatakan
lalai apabila ia bertindak acuh dan tak peduli. Juga tidak memperhatikan kepentingan
orang lain sebagaimana lazimnya didalam tata pergaulan hidup masyarakat. Selama
akibat dari kelalaian itu tidak sampai membawa kerugian atau cedera dan menyangkut
hal yang sepele, maka kelalaian itu tidak berakibat hukum. Prinsip ini berdasarkan " De
minimis not curat lex, The law does not concern itself with trifles". Yaitu hukum
tidak mencampuri hal-hal yang dianggap sepele.
Apabila kelalaian yang dilakukan sudah mencapai tingkat tidak memperdulikan
keselamatan orang lain, maka kelalaian yang dilakukan akan berubah menjadi tindakan
kriminal. Jika akibat dari kelalaian yang dilakukan menyebabkan celaka, cedera, bahkan
sampai merenggut nyawa maka kelalaian tersebut termasuk tindak pidana dan
pelanggaran hukum.
Kasus diatas termasuk kedalam lingkup masalah kelalaian dimana contoh
kasusnya adalah kesalahan penulisan jenis kelamin.

125. Seorang bidan hadir pada pertemuan rutin IBI cabang dan mendapat teguran dari
kepala IBI cabang karena menggunakan seragam IBI namun warna kerudungnya tidak
sesuai dengan yang telah ditentukan oleh organisasi.
Bentuk pelanggaran apakah yang dilakukan pada kasus tersebut?
a. Pelanggaran etika
b. Pelanggaran moral
c. Pelanggaran etiket
d. Pelanggaran kode etik
e. Pelanggaran hukum kebidanan

Pembahasan :

Etika sangat berbeda dengan etiket. Etika berarti ’’moral’’ sementara etiket berarti
’’sopan santun’’. Bentuk kata keduanya dalam bahasa Inggris ethics dan etiquette.
Keduanya menyangkut perilaku manusia. Istilah etiket dipakai sehari-hari, dan
mempunyai arti lebih terbatas ada aturan yang mengatur perbuatan yang dilakukan
seseorang berkaitan dengan sopan santun.
Etiket hanya berlaku dalam pergaulan. Bila tidak ada orang lain hadir atau saksi, maka
etiket tidak berlaku. Meletakkan kaki di atas meja di hadapan orang lain dianggap
melanggar etiket, namun jika sendirian atau tidak ada saksi mata, tidak dianggap
melanggar etiket, sementara etika tidak bergantung pada hadir tidaknya orang lain.
Misalnya, larangan untuk mencuri selalu berlaku, entah ada orang lain atau tidak, dan
barang pinjaman selalu harus dikembalikan meski pemiliknya sudah lupa.

126. Seorang perempuan umur 16 tahun G1P0A0 hamil 4 bulan, diantar oleh ibunya ke
PMB. Hasil anamnesa kehamilan tidak diinginkan dan tidak ada suami yang bertanggung
jawab. Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital dalam batas normal, TFU setengah pusat
simfisis teraba ballotemen, DJJ + 152x/menit. Bidan dan kedua temannya berdiskusi
untuk melakukan pendampingan asuhan pada pasien tersebut. Bentuk penerapan etika
dan moral apakah pada kasus tersebut?
a. Akuntabilitas
b. Advokasi
c. Loyalitas
d. Moralitas
e. Caring

Pembahasan :

Yang dimaksud loyalitas adalah meliputi simpati, peduli terhadap suatu hubungan yang
timbal-balik antara profesi-profesi. Loyalitas dapat mengancam asuhan kebidanan
apabila hubungan anggota profesi atau pertemanan atau sejawat lebih dipentingkan
(diutamakan) dibandingkan dengan kepentingan akan kualitas dalam melaksanakan
asuhan tersebut (antar profesi bidan, sifat tidak berani mengingatkan jika ada bidan
tidak baik yang dilakukan oleh sejawat adalah perbuatan tidak loyal).

Peran Nyata bidan dalam Loyalitas Agar dicapai kualitas yang tinggi, maka loyalitas
kepada pasien, teman sejawat, dan rumah sakit harus seimbang dan dipertahankan
dengan mempertimbangkan berbagai hal, antara lain:

- Bahwa masalah pasien tidak boleh didiskusikan dengan teman lain, kecuali secara
profesional
- Harus dihindari pembicaraan tidak bermanfaat yang berkaitan dengan pasien
(terutama tentang penyakitnya).
- Saling menghargai dan memberikan bantuan diantara sejawat.
- Bidan harus menunjukkan loyalitas kepada profesi dan berperilaku secara tepat saat
bertugas.

127. Seorang perempuan umur 17 tahun datang ke PMB, mengeluh telat haid 2 bulan.
Hasil anamnesa belum menikah dan sudah melakukan hubungan suami istri, meminta
obat agar bisa menstruasi. Hasil pemeriksaan TD 120/80 mmHg, N 88x/menit, S 36,4˚C,
P 20x/menit, Palpasi abdomen belum teraba ballotement, pemeriksaan penunjang βhCG
positif (+).
Tindakan apakah yang harus dilakukan bidan pada kasus tersebut?

a. Melakukan rujukan pemeriksaan USG untuk memastikan kehamilan


b. Menuruti permintaan dengan memberikan obat misoprostol
c. Memberi tahukan hasil pemeriksaan kepada orang tuanya
d. Menganjurkan ke rumah sakit untuk dilakukan kuret
e. Memberikan asuhan kehamilan trimester satu
Pembahasan :
Langkah pertama yang harus dilakukan oleh bidan adalah memastikan dulu kehamilan
ini pati atau tidak, karena tanda pasti kehamilan pada usia kehamilan 2 bulan hanya
dapat dipastikan dengan USG maka tugas bidan adalah melakukan kolaborasi
dengan Sp.OG. Jika remaja tersebut memutuskan untuk tidak meneruskan
kehamilannya maka perlu dipertimbangkan risiko yang akan dihadapi, kemungkinan
timbulnya penyesalan &
perasaan bersalah kemungkinan terjadinya infeksi yang mengakibatkan peradangan
dan resiko kemungkinan timbulnya kemandulan. Maka dari itulah carilah informasi, agar
remaja tau kemana dapat mencari pertolongan yang tepat dan aman.

128. Seorang perempuan umur 37 tahun, P 2A0 datang ke PMB untuk ber KB, hasil
anamnesis 1 tahun tidak memakai KB, KB terakhir suntik, saat ini ibu sedang haid hari ke
3, siklus haid normal sejak 5 bulan yang lalu, memiliki riwayat hipertensi. Hasil
pemeriksaan TD 165 / 100 mmHg, N 78x/menit, S 36˚C, P 18x/menit, Palpasi abdomen
tidak ada kelainan, darah haid merah kecoklatan.
Jenis kontrasepsi apakah yang tepat pada kasus tersebut?
a. Implan
b. Minipill
c. Pil kombinasi
d. Suntik DMPA
e. AKDR non-hormonal

Pembahasan :
AKDR adalah Suatu alat untuk mencegah kehamilan yang efektif, aman dan reversibel
yang terbuat dari plaslik atau logam kecil yang dimasukan dalam uterus melalui kanalis
servikalis (WHO, 2007).
Indikasi pemasangan AKDR:
 Usia reproduktif (dalam kasus diatas usia ibu 37 tahun)
 Pernah melahirkan dan mempunyai anak, serta ukuran rahim tidak kurang dari 5 cm.
 Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang.
 Menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi.
 Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi.
 Resiko rendah dari IMS.
 Tidak menghendaki metode hormonal (karena salah satu kontra indikasi
penggunaan KB hormonal adalah hipertensi, pada kasus di atas tidak boleh
menggunakan KB hormonal)
 Tidak ada kontraindikasi (Saifuddin, 2006).

129. Seorang perempuan umur 26 tahun, akseptor KB pil kombinasi, datang ke PMB
untuk berkonsultasi KB. Hasil anamnesis terlewat meminum 2 pil pengingat (pil yang
berjumlah 7 butir), namun tidak membawa kemasan pil KB-nya. Hasil pemeriksaan TD
120/80mmHg, N 84x/menit, S 36˚C, P 18x/menit.
Penatalaksanaan apakah yang tepat pada kasus tersebut ?
a. Buang pil yang lupa diminum, minum pil sisanya seperti biasa.
b. Buang sisa pil pada kemasan tersebut, mulai minum pil dari kemasan baru
c. Minum 1 pil sesegera mungkin, minum pil sisanya seperti biasa, dan tidak perlu
menggunakan metode kontrasepsi lainnya.
d. Minum 1 pil sesegera mungkin, minum pil sisanya seperti biasa, dan gunakan
kondom atau abstinensia selama 7 hari.
e. Minum 1 pil sesegera mungkin, minum sisa pil pada baris tersebut 1 pil per hari,
buang pil sisanya, mulai kemasan pil baru pada hari berikutnya, dan gunakan kondom
atau abstinensia selama 7 hari.

Pembahasan :
Jika jeda waktu lupa konsumsi pil KB lebih dari 24 jam dari aturan minum biasanya, bisa
diteruskan konsumsi dobel tapi biasanya ada risiko mual. Atau, bisa juga drop out yang
berarti konsumsi pil KB harus diulang lagi dari awal. "Kalau di-drop out berarti ulang.
Tunggu saja sampai haid berikutnya kemudian mulai kemasan yang baru lagi. Biasanya
setelah di-drop out akan terjadi perdarahan kemudian selesai perdarahan, lanjut dengan
kemasan yang baru.
130. Seorang perempuan umur 23 tahun, P1A0, datang ke PMB untuk ber KB suntik 3
bulan, hasil anamnesa riwayat persalinan normal ditolong oleh Bidan 3 bulan yang lalu
dan saat ini sedang memberi ASI eksklusif kepada bayinya, belum mendapatkan
menstruasi kembali dan belum pernah berhubungan suami istri. Hasil pemeriksaan TD
120/80mmHg, N 84x/menit, S 36,5˚C, P 18x/menit, palpasi abdomen tidak ada kelainan.
Kapankah waktu pemberian suntik DMPA yang tepat pada kasus tersebut?
a. Pada 6 bulan postpartum.
b. Segera pada saat itu juga.
c. Segera setelah dipastikan tidak hamil.
d. Setelah mendapatkan menstruasi kembali.
e. Pada 6 bulan postpartum atau setelah mendapatkan menstruasi kembali, kejadian
mana yang berlangsung terlebih dahulu.

Pembahasan :
Waktu mulai menggunakan KB suntik DMPA apabila post partum ≤ 6 bulan, sedang
menyusui, belum mendapatkan haid, apalagi pada kasus diatas belum pernah
melakukan hubungan suami istri pasca salin maka pastikan tidak ada kehamilan dan KB
suntik dapat langsung diberikan.

131.Seorang perempuan umur 32 tahun, P2A0, akseptor KB suntik 3 bulan, datang ke


puskesmas dengan keluhan tidak haid sejak suntik pertama. Hasil anamnesa saat ini
suntik ke 4. Hasil pemeriksaan TD 120/80mmHg, N 80x/menit, S 36,4°C P 18x/menit,.
Palpasi tidak ditemukan tanda-tanda kehamilan.
Konseling apakah yang tepat pada kasus tersebut?
a. Memberikan obat pelancar haid
b. Melakukan pemeriksaan laboratorium
c. Menyampaikan komplikasi alat kontrasepsi
d. Menyampaikan efek samping alat kontrasepsi
e. Menyarankan mengganti cara alat kontrasepsi lain

Pembahasan :

Suntikan untuk KB suntik berisi hormon progesteron. Hormon ini bersifat


mengentalkan lendir di mulut rahim sehingga menghalangi sel sperma masuk ke rahim.
Hormon progesteron yang disuntikkan ini sama dengan progesteron yang diproduksi
tubuh ketika wanita sedang masa haid. Ketika menggunakan KB suntik, tidak
mengalami haid karena sifat hormon progesteron ini menghentikan produksi dan
pelepasan sel telur (ovulasi). Kondisi lapisan rahim juga menjadi lebih tipis sehingga jika
ada sel telur yang berhasil dibuahi, maka rahim tidak mampu mendukung dan
kehamilan bisa dicegah.

132.Seorang perempuan umur 38 tahun P4A1 PP normal 1 mg datang ke RS ingin


konsultasi KB, hasil anamnesa anak ke 4 ini karena kegagalan KB AKDR, hasil
pemeriksaan TD 120/80mmHg, N 84x/menit, S 36,3°C, P 20x/menit.

Alkon apakah yang sesuai pada kasus tersebut?


a. AKBK
b. AKDR
c. MOW/MOP
d. Pil progestin
e. Suntik progestin

Pembahasan :

Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan dapat bersifat


sementara maupun permanen, dan upaya ini dapat dilakukan dengan menggunakan
cara, alat atau obat - obatan (Atikah dkk, 2010). Tujuan KB fase menghentikan atau
mengakhiri kehamilan ditujukan bagi keluarga setelah mempunyai 2 anak dan umur istri
lebih 30 tahun tidak hamil lagi. Dapat menggunakan kontrasepsi yang mempunyai
efektivitas tinggi, kerena jika terjadi kegagalan hal ini dapat menyebabkan terjadinya
kehamilan dengan resiko tinggi bagi ibu dan anak. Kontrasepsi yang cocok adalah
metode kontap yaitu MOW/MOP (Suratun dkk, 2008).

133.Seorang perempuan umur 39 tahun, P4A0 PP 40 hari datang ke RS ingin


menggunakan alat kontrasepsi MOW, hasil pemeriksaan TD 120/80mmHg, N
88x/menit, S 36,4 °C, P 20x/menit. TFU sudah tidak teraba.
Termasuk fase/kategori apakah tujuan KB pada kasus tersebut?
a. Fase memilih alat kontrasepsi
b. Fase menjarangkan kehamilan
c. Fase Memilih alat kontrasepsi mantap
d. Fase menunda perkawinan/kesuburan
e. Fase menghentikan/mengakhiri kehamilan/kesuburan

Pembahasan :

Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan dapat bersifat


sementara maupun permanen, dan upaya ini dapat dilakukan dengan menggunakan
cara, alat atau obat - obatan (Atikah dkk, 2010). Tujuan KB fase menghentikan atau
mengakhiri kehamilan ditujukan bagi keluarga setelah mempunyai 2 anak dan umur istri
lebih 30 tahun tidak hamil lagi. Dapat menggunakan kontrasepsi yang mempunyai
efektivitas tinggi, kerena jika terjadi kegagalan hal ini dapat menyebabkan terjadinya
kehamilan dengan resiko tinggi bagi ibu dan anak. Kontrasepsi yang cocok adalah
metode kontap yaitu MOW/MOP (Suratun dkk, 2008).

134. Seorang perempuan umur 28 tahun, P1A0 datang ke PMB untuk ber KB. Hasil
anamnesis sedang haid hari pertama dan menginginkan KB Pil yang berisi 21 tablet,
hasil pemeriksaan TD 110/70mmHg, N 80x/menit, S 36,3°C, P 18x/menit, palpasi
payudara tidak ada kelainan, palpasi abdomen tidak ada kelainan.
Penkes apakah yang tepat pada kasus tersebut?
a. Anjurkan mulai minum pil hari ke 5 haid
b. Anjurkan minum pil sesuai petunjuk panah
c. Anjurkan mulai minum pil sejak pertama hari haid
d. Anjurkan mulai minum pil hari ke 5 haid, bila telah habis lanjutkan pada kemasan
yang baru
e. Anjurkan mulai minum pil hari ke 5 haid, bila telah habis istirahat dan tunggu
haid baru lanjutkan pada kemasan yang baru

Pembahasan :

Cara minum pil KB pada kemasan 21 tablet, diminum setiap hari dari awal hingga hari
ke 21, setelah itu libur atau tidak minum pil KB selama 7 hari sebelum mengambil blister
yang baru. Waktu terbaik untuk memulai menggunakan pil KB kombinasi adalah saat
terjadinya menstruasi, yaitu pada rentang hari pertama haid sampai hari kelima. Dengan
cara seperti ini, maka ketika sudah selesai menstruasi akan terlindung dari kehamilan.

135. Pasangan usia subur baru menikah 1mg datang ke PMB ingin berkonsultasi. Hasil
anamnesis ibu sedang haid hari ke 2, rencana menunda kehamilannya 1 tahun karena
alasan pekerjaan, siklus haid 28 hari teratur, hasil pemeriksaan TD 100/60 mmHg, N
88x/menit, S 36,1°C, P 18x/menit. Palpasi payudara dan abdomen tidak ada kelainan.
Alat kontrasepsi apakah yang sesuai pada kasus tersebut?
a. Pil
b. IUD
c. MOW
d. AKBK
e. Suntik
Pembahasan :

Pil kombinasi adalah alat kontrasepsi oral yang diminum setiap hari dan mengandung
estrogen dan progesteron. Kontrasepsi ini 99 persen lebih efektif bila digunakan sesuai
instruksi.
 Membuat menstruasi lebih ringan dan lebih teratur
 Tidak sulit memulai dan berhenti mengkonsumsinya
 Kesuburan dapat segera kembali setelah berhenti menggunakan pil KB

Kekurangan pil kombinasi:

 Lupa meminum pil, muntah, atau diare berat bisa membuat kerja pil kurang efektif
 Tidak cocok untuk wanita yang kelebihan berat badan atau perokok berusia lebih
dari 35 tahun
 Ada risiko rendah efek samping serius seperti pembekuan darah, kanker payudara,
dan kanker serviks
 Bisa menyebabkan efek samping sementara seperti sakit kepala, mual,
perubahan mood, dan payudara lembek.

136. Seorang perempuan umur 23 tahun akseptor KB IUD sudah 1 tahun datang ke
klinik untuk konsultasi KB. Hasil anamnesa sudah 2 bulan mengalami haid lebih banyak
dari biasanya sampai 10 – 14 hari, ganti pembalut 3x/hari. Hasil pemeriksaan TD
120/70mmHg, N 84x/menit, S 36°C, P 20x/menit.
Konseling apakah yang tepat pada kasus tersebut?
a. Lakukan inspekulo melihat perdarahan
b. Sebaiknya IUD ganti dengan KB Norplan
c. Sebaiknya IUD diangkat ganti dengan KB yang lain
d. Lakukan inspekulo melihat apakah benang IUD masih ada
e. Memberikan konseling bahwa hal itu masih dalam batas normal

Pembahasan :
Sebagai alat kontrasepsi IUD memiliki efek samping. Efek samping tersebut yang
terkadang membuat akseptor KB merasa tidak cocok. Namun efek samping tersebut
memang umum terjadi dan tidak berbahaya serta dapat ditangani.
 Perubahan siklus haid
 Haid lebih lama dan banyak
 Perdarahan (spotting) antar menstruasi
 Saat haid lebih sakit bahkan dapat mengalami dismenorrhoe
 Keputihan

137. Seorang perempuan umur 25 tahun, P1A0 PP 45 hari datang ke klinik untuk KB IUD,
hasil anamnesa ibu belum melakukan hubungan suami istri pasca salin, TD 120/80
mmHg, N 88x/menit, S 36,4°C, P 16x/menit, palpasi abdomen tidak ada kelainan,
pemeriksaan bimanual untuk menentukan besar dan posisi uterus pemeriksa tidak dapat
meraba corpu uteri. Posisi uterus apakah yang tepat pada kasus tersebut?
a. Retroversiofleksi
b. Anteversiofleksi
c. Retrofleksi
d. Anteflesi
e. Defleksi

Pembahasan :
Rahim retrofleksi atau sering juga disebut rahim terbalik. Rahim retrofleksi adalah
kondisi rahim berada pada posisi yang lurus ke belakang, menghadap ke arah anus
atau tulang belakang. Kebanyakan wanita memiliki rahim menghadap ke depan
(antefleksi) atau ke arah perut dan letaknya berada di atas kandung kemih.

Banyak wanita tidak menyadari bahwa mereka mengalami rahim retrofleksi karena
kondisi ini umumnya tidak menimbulkan gejala. Meski demikian, rahim retrofleksi
diketahui dapat berkaitan dengan beberapa kondisi lain yang bisa saja menimbulkan
keluhan atau gejala mengganggu.

138.Seorang perempuan umur 28 tahun, P2A0 post partum 40 hari datang bersama
suaminya ke PMB untuk mendapatkan pelayanan KB IUD yang ke dua setelah riwayat
KB IUD anak pertama. Hasil anamnesa ibu sudah tahu mengenai efek samping dan
merasa yakin atas pilihannya. Hasil pemeriksaan TD 120/80mmHg, N 84x/menit, S
36,6°C, P 18x/menit. Palpasi abdomen tidak ada kelainan, pemeriksaan bimanual
normal.
Jenis konseling apakah yang tapat pada kasus tersebut?
a. Konseling pemilihan cara
b. Konseling pemantapan
c. Konseling pengayoman
d. Konseling perawatan
e. Konseling awal

Pembahasan :
Konseling pemantapan dilakukan kepada mereka yang telah memahami dan akan
menggunakan alat kontrasepsi. Tujuannya adalah agar klien yakin bahwa alat
kontrasepsi yang dipakai sesuai dengan kondisi dan kebutuhannya, tahu kemungkinan
efek samping, dan cara mengatasinya. Pada konseling ini sudah dilengkapi dengan
pemeriksaan kesehatan, dan keterangan biodata yang diperlukan untuk mengetahui
cocok tidaknya memakai alat kontrasepsi yang dipilih.
139.Seorang perempuan umur 24 tahun, P1A0 PP 40 hari datang ke PMB untuk ber
KB, Bidan menanyakan bio data lengkap, menanyakan riwayat KB sebelumnya dan
menanyakan KB apa yang ingin digunakan.
Langkah konseling apakah yang tepat pada kasus tersebut?
a. Sapa dan salam
b. Kunjungan ulang
c. Uraikan
d. Tanya
e. Bantu

Pembahasan :
Langkah konseling SATU TUJU yang sesuai kasus diatas adalah “Tanya” :
 Tanyakan informasi tentang dirinya
 Bantu klien pengalaman tentang KB dan kesehatan reproduksi
 Tanyakan kontrasepsi yang ingin digunakan.

140.Seorang perempuan umur 25 tahun, G1P0A0 parturient aterm kala II di PMB, Hasil
pemeriksaan TD 120/80 mmHg, N 88x/menit, S 36,5°C, P 24x/menit, his + 5x10’50”, PD
v/v taa, portio tidak teraba, pembukaan lengkap, ketuban -, kepala di station +2, Bd
meminta pendampingan persalinan.
Konseling apakah yang tepat pada kasus tersebut?
a. Menghargai privasi ibu
b. Menjelaskan proses persalinan pada ibu dan keluarganya
c. Menjelaskan semua asuhan dan perawatan kepada ibu sebelum persalinan
d. Memperhatikan dan mendukung ibu selama persalinan dan kelahiran bayinya
e. Menganjurkan ibu untuk ditemani suami/keluarga selama persalinan dan
kelahiran bayinya

Pembahasan :

Salah satu prinsip dasar asuhan sayang ibu adalah mengikutsertakan suami dan
keluarga selama proses persalinan dan kelahiran bayi. Banyak hasil penelitian
menunjukkan bahwa para ibu yang diperhatikan dan diberi dukungan selama persalinan
dan kelahiran bayi, serta mengetahui dengan baik proses persalinan dan asuhan yang
akan mereka terima, mendapatkan rasa aman dan penampilan yang lebih baik (Enkin,
et al, 2000). Disebutkan juga bahwa asuhan tersebut dapat mengurangi jumlah
persalinan dengan tindakan seperti ekstraksi vakum, cunam, dan seksio
cesarea/Caesar. Selain itu, asuhan ini juga dapat membuat persalinan berlangsung
lebih cepat. (Enkin, et al, 2000).

141. Seorang perempuan umur 24 tahun, G1P0A0 parturient aterm datang ke PMB
mengeluh mules-mules sejak tadi malam melingkar sampai pinggang. Hasil anamnesa
dari kemaluan keluar lendir bercampur darah, ibu belum BAB sudah 2 hari, TTV dalam
batas normal, TFU 32 cm, puki, letak kepala, DJJ + 144x/mt, his+ 3x10’40”, PD
pembukaan 4 cm, portio tebal lunak, kk+, kepala station 0.
Konseling apakah yang tepat pada kasus tersebut?
a. Memberikan makan dan minum
b. Mengatur sirkulasi udara dalam ruangan
c. Menganjurkan istirahat jika tidak ada his
d. Menolong persalinan sesuai dengan standar
e. Menganjurkan ibu untuk BAB dan BAK terlebih dahulu

Pembahasan :

Pemenuhan kebutuhan eliminai selama persalinan perlu difasilitasi agar membantu


kemajuan persalinan dan pasien merasa nyaman. Oleh karena itu, anjurkan ibu untuk
BAK/BAB secara spontan minimal 2 jam sekali selama persalinan, apabila tidak
mungkin dapat dilakukan kateterisasi. Pengaruh kandung kemih penuh selama
persalinan, sebagai berikut:

 Menghambat penurunan bagian terendah janin, terutama bila berada di atas


spina isciadika;
 Menurunkan efisiensi kontraksi uterus;
 Menimbulkan nyeri yang tidak perlu;
 Meneteskan urin selama kontraksi yang kuat pada kala II;
 Memperlambat kelahiran plasenta; dan
 Mencetuskan perdarahan pasca persalinan dengan menghambat kontraksi
uterus.
Rectum yang penuh akan mengganggu penurunan bagian terbawah janin, namun bila
ibu mengatakan ingin BAB, bidan harus memastikan kemungkinan adanya tanda dan
 Memantau persalinan gejala masuk pada kala II.
 Melakukan tindakan sesuai kebutuhan
142. Seorang
 Memberikan pilihan posisi pada persalinan
perempuan umur 24 tahun,
 Memberikan pilihan tempat dan penolong persalinan
G2P1A0 parturient aterm
kala II di PMB sedang
dipimpin bersalin. Ibu berteriak-teriak tidak mau di episiotomi karena trauma dengan
persalinan sebelumnya. Hasil pemeriksaan TTV dalam batas normal, TFU 34 cm, puki,
letak kepala, DJJ + 144x/mt, his+ 5x10’45”, PD pembukaan 10 cm, kk-, kepala didasar
panggul.
Konseling apakah yang tepat pada kasus tersebut?
a. Memantau persalinan
b. Melakukan tindakan sesuai kebutuhan
c. Memberikan pilihan posisi pada persalinan
d. Memberikan pilihan tempat dan penolong persalinan
e. Memberikan informasi tentang proses persalinan atau tindakan yang akan dilakukan

Pembahasan :

Perubahan psikologis keseluruhan seorang wanita yang sedang mengalami persalinan


sangat bervariasi, tergantung pada persiapan dan bimbingan antisipasi yang ia terima
selama persiapan menghadapi persalinan, dukungan yang di terima wanita dari
pasangannya, orang terdekat lain, keluarga dan pemberi perawatan, lingkungan tempat
wanita tersebut berada dan apakah bayi yang di kandungnya merupakan bayi yang di
inginkan atau tidak.
Dukungan yang di terima atau tidak di terima oleh seorang wanita di lingkungan
tempatnya melahirkan, termasuk dari mereka yang mendampinginya, sangat
mempengaruhi aspek psikologinya pada saat kondisinya sangat rentan setiap kali
kontraksi timbul juga pada saat nyerinya timbul secara berkelanjutan. Begitupun dengan
pengalaman persalinan sebelumnya membuat kekhawatiran ibu lebih besar sehingga
bidan hanya melakukan tindakan berdasarkan kebutuhan saja.
143.Seorang perempuan umur 24 tahun, G1P0A0 parturient aterm kala II di PMB, hasil
pemeriksaan TTV dalam batas normal, kondisi his dan bayi baik, pembukaan sudah
lengkap tapi belum ada dorongan untuk meneran.
Konseling apakah yang tepat pada kasus tersebut?
a. Bantu ibu mencari posisi yang nyaman
b. Anjurkan ibu untuk berjalan-jalan disekitar ruang bersalin
c. Beri semangat dan ajarkan cara bernapas cepat selama kontraksi berlangsung
d. Anjurkan ibu untuk merubah-rubah posisi dan mengambil posisi berdiri untuk
membantu penurunan bayi
e. Bimbing ibu untuk meneran secara efektif dan benar dan mengikuti dorongan
alamiah yg terjadi

Pembahasan :
Penatalaksanaan kala II :
 Setelah pembukaan lengkap, pimpin  untuk meneran apabila timbul dorongan
spontan untuk melakukan hal itu.
 Beristirahat diantara kontraksi
 Berikan posisi yang nyaman bagi ibu
 Pantau kondisi janin
 Bila ingin meneran, tapi pembukaan belum lengkap, anjurkan bernafas  biasa. Atur
posisi agar nyaman, upayakan tidak meneran hingga pembukaan lenngkap.
 Bila pembukaan sudah lengkap tetapi ibu tidak ingin meneran, anjurkan untuk
mobilisasi atau merubah-ubah posisi hingga timbul dorongan untuk meneran atau
anjurkan berdiri untuk membantu penurunan bagian terendah bayi.
 Bila kontraksi kuat tetapi ibu tidak ingin meneran setelah 60 menit dari pembukaan
lengkap, pimpin untuk meneran saat kontaksi puncak (beri asupan yang cukup)
 Bila 60 menit setelah itu kelahiran bayi masih belum terjadi, rujuk ibu ke fasilitas
rujukan.

144.Seorang perempuan umur 26 tahun, P1A0 anak hidup laki-laki usia 3 tahun datang
ke PMB untuk konsultasi rencana kehamilan. Hasil anamnesis ibu memakai alat
kontrasepsi kondom sudah 2 tahun dan memiliki riwayat penyakit DM sejak kehamilan
anak pertama. Hasil pemeriksaan BB 70 kg, TB 155 cm TD 120/80 mmHg, N 88x/menit,
S 36,4˚C, P 20x/menit, saat ini kadar gula darah tidak terkontrol namun ibu tidak ada
keluhan luar biasa.
Konseling apakah yang tepat pada kasus tersebut?
a. Kolaborasi dengan Sp.OG dan ahli endokrinologi
b. Kolaborasi dengan Sp.OG dan ahli kardiologi
c. Kolaborasi dengan Sp.OG dan ahli genetik
d. Kolaborasi dengan Sp.OG dan ahli gizi
e. Kolaborasi dengan Sp.OG dan Sp.PD

Pembahasan :
Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, hal utama yang perlu dilakukan dalam
mempersiapkan kehamilan bagi perempuan dengan diabetes tentu saja dengan
melakukan konsultasi dengan dokter kandungan dan dokter ahli endokrinologi. Dengan
begitu, dokter bisa membantu merencanakan kehamilan dengan baik dan sehat. Serta
menentukan pengobatan yang paling tepat dan dibutuhkan. 
“Pemeriksaan tentu saja harus dilakukan sejak awal merencanakan kehamilan. Jika
memang sejak awal gula darah tidak terkontrol, dokter tentu akan menyarankan untuk
melakukan pemeriksaan dua minggu sekali. Kalau perlu dokter nanti akan memberikan
catatan, dosis insulin atau pengobatan yang memang diperlukan.”Pemeriksaan yang
perlu dilakukan tentu saja yang berhubungan dengan diabetes seperti komplikasi mata,
darah tinggi, obesitas, dan penyakit ginjal. 

145.Sepasang suami istri dengan perempuan umur 24 tahun, P1A0 datang ke RS untuk
konsultasi kehamilan. Hasil anamnesis anak pertama meninggal 1 tahun yang lalu
karena down syndrom dan sakit jantung. Hasil pemeriksaan BB 40 kg, TB 160 cm, TD
110/70 mmHg, N 84x/menit, S 36˚C, P 20x/menit.
Konseling apakah yang tepat pada kasus tersebut?
a. Identifikasi masalah kesehatan
b. Pemberian imunisasi sebelum konsepsi
c. Anjurkan untuk melakukan diet sebelum konsepsi
d. Pemeriksaan laboratorium rutin sebelum konsepsi
e. Anjurkan melakukan skrining dan tes diagnostik sebelum terjadi konsepsi
Pembahasan :

Down syndrome merupakan sebuah kondisi genetik yang menyebabkan


ketidakmampuan dalam mempelajari sesuatu. Kondisi ini juga memperlihatkan adanya
fitur yang berbeda secara fisik. Berikut adalah sejumlah cara mencegah down syndrome
yang dapat dilakukan oleh para ibu hamil di awal kehamilan.
 Hamil diusia yang seharusnya
 Melakukan pemeriksaan kromosom
 Melakukan Skrining dan Tes Diagnostik
Pencegahan down syndrome dapat juga dilakukan dengan cara melakukan tes skrining
semasa hamil dan juga tes diagnostik. Diketahui bahwa pada saat proses
pembuahanlah down syndrome terjadi karena adanya kegagalan pembelahan
kromosom sehingga bukannya terbelah menjadi 2 tapi malah menjadi 3. Dengan
menempuh pemeriksaan dengan tes diagnostik dan skrining akan sangat membantu di
mana secara lebih awal Anda akan dapat mengetahui terjadi kelebihan kromosom dan
mengakibatkan down syndrome.
 Melakukan tes antenatal
 Melakukan Pemeriksaan Kehamilan secara Rutin
 Olahraga Teratur
 Mengonsumsi Makanan Bergizi
 Memiliki Pikiran dan Hati yang Tenang
 Mendapatkan Istirahat Cukup
 Menghindari Keadaan yang Berisiko Memperburuk Kandungan

146.Sepasang calon suami istri dengan perempuan umur 24 tahun datang ke RS untuk
konsultasi rencana kehamilan. Hasil anamnesis calon pengantin perempuan
mempunyai 10 hewan peliharaan kucing dirumah. Hasil pemeriksaa BB 48 kg, TB 160
cm, TD 110/70 mmHg, N 84x/menit, S 36˚C, P 20x/menit.
Konseling apakah yang tepat pada kasus tersebut?
a. Darah lengkap
b. Glukosa darah
c. Hepatitis B
d. TORCH
e. Rubella
Pembahasan :
Hewan peliharaan memiliki parasit dalam tubuhnya. Parasit ini dapat masuk ke dalam
tubuh manusia apabila sering melakukan kontak dengan hewan peliharaannya. Bagi ibu
yang suka membelai atau menggendong hewan peliharaannya sebaiknya melakukan
pemeriksaan TORCH. Hampir 90% wanita yang melakukan kontak dengan hewan
terinfeksi oleh toxoplasma dan hal ini bisa membuat mereka mengalami pembesaran
getah bening dan juga flek pada saat hamil. Untuk menjaga kehamilan sehat sebaiknya
tidak berinteraksi dulu dengan hewan peliharaan. Karena jika sudah terinfeksi
toksoplasma, akan memicu bahaya yang besar sampai bisa mengancam janin yang ada
di kandungan nantinya.

147.Sepasang calon suami istri dengan perempuan umur 22 tahun datang ke PMB
untuk konsultasi rencana kehamilan. Hasil anamnesis calon pengantin perempuan
menstruasi tidak lancar, tidak suka olah raga dan pola makan besar 2 x lipat orang lain
yang normal dan mudah merasa lelah saat beraktifitas. Hasil pemeriksaan BB 85 kg, TB
154 cm, TD 110/70 mmHg, N 84x/menit, S 36˚C, P 20x/menit.
Konseling apakah yang sesuai dengan kasus tersebut?
a. Konseling gizi dan makanan seimbang
b. Identifikasi masalah kesehatan keluarga
c. Konseling gaya hidup yang sehat
d. Identifikasi masalah kesehatan
e. Lakukan medical chek up

Pembahasan :
Berat badan yang terlalu berlebihan dapat berdampak pada kesehatan kehamilan dan
juga bayi dalam kandungan. Berbagai risiko komplikasi bisa meningkat jika kelebihan
berat badan saat hamil, seperti diabetes gestasional, tekanan darah tinggi,
dan preeklampsia.

Oleh karena itu, jika overweight saat hamil, perlu memerhatikan makanan yang makan,
aktivitas yang dilakukan, dan berapa banyak kenaikan berat badan yang didapatkan
selama kehamilan. Ketiga hal ini membantu dalam mendapatkan kehamilan yang sehat
dan untuk mencegah dari komplikasi kehamilan:
 Kontrol berat badan saat hamil
 Konsumsi makanan sehat
 Lakukan olahraga teratur

148.Seorang perempuan, umur 32 tahun, P1A0, melahirkan spontan di RS 15 menit


yang lalu, namun plasenta belum lahir, sudah dilakukan PTT. Hasil pemeriksaan:
TD110/80 mmhg, N 80x/menit, S 36,5 °C, P 18x/menit,TFU setinggi pusat, kontraksi
baik, kandung kemih kosong. Prosedur apakah selanjutnya yang tepat pada kasus
tersebut?
A. Eksplorasi
B. Manual plasenta
C. Pemasangan infuse
D. Kompresi bimanual internal
E. Suntik oksitosin 10 ui di paha IM

Pembahasan :
Penanganan manajemen aktif kala III yaitu
- Memeriksa fundus uteri apakah fundus uteri ganda atau tunggal
- Jika tunggal maka beritahu ibu untuk disuntik
- Suntik oksitosin 10 unit di 1/3 paha atas bagian luar
- Jika ada kontraksi lakukan peregangan tali pusat terkendali.
- Dalam waktu 15 menit pertama setelah penyuntikan dan PTT plasenta tidak lahir
maka dilakukan penyuntikan kembali 0ksitosin 10 unit IMdi 1/3 paha atas bagian luar.
Dan dilakukan PTT kembali jika uterus berkontraksi (APN, 2016)

149.Seorang perempuan, umur 32 tahun, P1A0, melahirkan spontan di RS 30 menit


yang lalu, namun plasenta belum lahir, sudah dilakukan Suntik oksitosin 10 ui di paha
IM yg kedua dan PTT. Hasil pemeriksaan: TD110/80 mmhg, N 80x/menit, S 36,5 °C, P
18x/menit,TFU 1jari atas pusat, kandung kemih kosong, banyak darah keluar dari
jalanlahir. Prosedur apakah selanjutnya yang tepat pada kasus tersebut?
A. Eksplorasi
B. Manual plasenta
C. Pemasangan infuse
D. Kompresi bimanual internal
E. Kuret
Pembahasan :
Setelah uterus berkontraksi, regangkan tali pusat dengan tangan kanan,
sementara tangankiri menekan uterus dengan hati-hati kearah dorsokranial.
Jika plasenta t idak lahir setelah30-40 detik, hentikan peregangan tali pusat dan
menunggu hingga timbul kontraksi berikutnya dan mengulangi prosedur, selanjutnya
melakukan manual pasenta.(APN, 2016)
150.Seorang perempuan, umur 32 tahun, P1A0, melahirkan spontan di RS 30 menit
yang lalu, namun plasenta belum lahir, sudah dilakukan manual plasenta tidak berhasil.
Hasil pemeriksaan: TD110/80 mmhg, N 80x/menit, S 36,5 °C, P 18x/menit,TFU 1jari
atas pusat, kandung kemih kosong. Prosedur apakah selanjutnya yang tepat pada
kasus tersebut?
A. PTT
B. Kuret
C. Di rujuk
D. Eksplorasi
E. Kompresi bimanual internal
Pembahasan :
Bila semua metode (penyuntikan oksitosin kedua, PTT, manual plasenta), tidak berhasil
mengeluarkan plasenta dari rahim, dokter akan menjalankan prosedur bedah. Langkah
ini merupakan pilihan terakhir. Yaitu dilakukan kuretage (APN 2016)

151.Seorang perempuan, umur 32 tahun, P1A0, melahirkan spontan di RS 30 menit


yang lalu, namun plasenta belum lahir, sudah dilakukan manual plasenta tidak berhasil.
Hasil pemeriksaan: TD110/80 mmhg, N 80x/menit, S 36,5 °C, P 18x/menit,TFU 1jari
atas pusat, kandung kemih kosong. Faktor apakah yang tepat penyebab terjadi kasus
tersebut?
a. Infeksi
b. Makrosomia
c. Atonia uteri
d. Tetania uterus
e. Kekurangan nutrisi
Pembahasan :
Jenis retensio plasenta yang paling umum terjadi adalah ketika rahim tidak berkontraksi
atau berhenti berkontraksi menyebabkan plasenta tidak keluar dari rahim. (APN,2016)

152.Seorang perempuan, umur 32 tahun, P1A0, melahirkan spontan di RS 30 menit


yang lalu, namun plasenta belum lahir, sudah dilakukan manual plasenta tidak berhasil.
Hasil pemeriksaan: TD110/80 mmhg, N 80x/menit, S 36,5 °C, P 18x/menit,TFU 1jari
atas pusat, kandung kemih kosong. Komplikasi apakah yang dapat terjadi pada kasus
tersebut?
a. Perdarahan
b. Kekurangan nutrisi
c. Kerusakan jaringan
d. Kesadaran menurun
e. Oksigen terhambat ke tubuh
Pembahasan:
Retensi plasenta menyebabkan pembuluh darah yang melekat pada plasenta terus
mengalirkan darah. Selain itu, rahim tidak dapat menutup sempurna, sehingga tidak
bisa menghentikan perdarahan. Bila plasenta tidak keluar hingga 30 menit setelah
persalinan, akan terjadi perdarahan yang signifikan dan dapat mengancam nyawa
pasien. (APN,2016)
153.Seorang perempuan, umur 32 tahun, P1A0, melahirkan spontan di RS, 15 menit
yang lalu, terjadi nyeri perut hebat bagian bawah dan perdarahan. Hasil pemeriksaan:
TD110/70 mmhg, N 80x/menit, S 36,5 °C, P 18x/menit,TFU tidak teraba, plasenta lahir
lengkap, terdapat massa dalam vaginam. Diagnose apakah yg tepat pada kasus
tersebut?
a. Atonia uteri
b. Inversio uteri
c. Rest plasenta
d. Retensio plasenta
e. Gangguan pembakuan darah
Pembahasan :
Inversio uteri adalah bagian atas uterus memasuki cavum uteri, sehingga fundus uteri
sebelah dalam menonjol ke dalam cavum uteri dan tidak teraba diperut. Gejalanya :
terlihat uterus dilumen vagina,plasenta bisa masih menempel atau lepas, nyeri perut
bagian bawah yg hebat hingga syok.pucat dan limbung. (Prawirohardjo S, 2009)

154.Seorang perempuan, umur 32 tahun, P1A0, melahirkan spontan di RS, 15 menit


yang lalu, terjadi nyeri perut hebat bagian bawah dan perdarahan. Hasil pemeriksaan:
pucat dan KU menurun. TD110/70 mmhg, N 80x/menit, S 36,5 °C, P 18x/menit,TFU
tidak teraba, plasenta lahir lengkap, terdapat massa dalam vaginam. Di diagnose
sebagai inversion uteri. Tindakan apakah yg tepat pada kasus tersebut?
A. Operasi
B. Reposisi
C. Suntik oksitosin
D. Pemasangan tampon
E. Infuse dan transfusi darah
Pembahasan :
Apabila terdapat inversio uteri dengan gejala-gejala syok, maka harus diatasi lebih dulu
dengan infuse i.v cairan elektrolit dan transfusi darah. (Prawirohardjo S, 2009)

155.Seorang perempuan, umur 32 tahun, P1A0, melahirkan spontan di RS, 15 menit


yang lalu, terjadi nyeri perut hebat bagian bawah dan perdarahan. Hasil pemeriksaan:
pucat dan KU menurun. TD100/60 mmhg, N 70x/menit, S 36,5 °C, P 18x/menit,TFU
tidak teraba, plasenta lahir lengkap, terdapat massa dalam vaginam. Di diagnose
sebagai inversion uteri. Telah dilakukan transfuse dan infuse. Prosedur apakah yang
tepat pada kasus tersebut?
A. Operasi
B. Reposisi
C. Laparatomi
D. Suntik oksitosin
E. Pemasangan tampon
Pembahasan:
Setelah infus intravena cairan elektrolit dan tranfusi darah maka untuk memperkecil
kemungkinan terjadinya renjatan vasovagal dan perdarahan maka harus segera
dilakukan tindakan reposisi secepat mungkin. (Prawirohardjo, S.209)
156.Seorang perempuan, umur 26 tahun, G1P0A0, hamil 40 minggu, datang ke PMB,
Keluhan nyeriperut melingkar diperut. Hasil anamnesis: ibu ada keinginan meneran.
Hasil pemeriksaan: TD 110/80 mmhg, N80x/menit, S36,8 °C, P25x/menit, TFU 35 cm,
presentasi kepala,  DJJ 145 kali/menit, 5x/10’/45”, pengeluaran lender dan darah. VT
pembukaan 10 cm, ketuban utuh, kepala hodge IV. Nampak 6 cm kepala janin di vulva.
Prosedur apakah yang tepat pada kasus tersebut?
a. Menyokong perineum
b. Siap-siap sangga susur
c. Memakai sarung tangan
d. Meletakkan handuk dibawah bokong ibu
e. Memberikan makan dan minum pada ibu
Pembahasan: langkah berikutnya setelah kepala terlihat 5-6 cm didepan vulwa adalah
seletakkan handuk dibawa bokong ibu untuk membantu tangan dalam menyokong
perineum karena persalinan akan segera dimula. (APN, 2016)
157. Seorang perempuan, umur 38 tahun, G2P1A0, hamil 40 minggu, datang ke bidan,
rujukan dari dukun.kenceng-kenceng sejak dua hari yang lalu. Hasil anamnesa:
dipimpin meneran oleh dukun sudah 3 jam. Hasil pemeriksaan: KU Lemah, TD 90/60
mmhg, N100x/menit, S39°C, P28x/menit, TFU 37 cm, presentasi kepala,  DJJ 180
kali/menit, 4x/10’/42”, pengeluaran lender dan darah. VT pembukaan 8 cm, kepala turun
di hodge III. Persalinan berlangsung 18 jam. Diagnosa apakah yang tepat pada kasus
tersebut?
a. Partus lama
b. Partus kasep
c. Partus macet
d. Partus lambat
e. Partus tak maju
Pembahasan : Partus lama adalah persalinan yang berlangsung lebih dari 24 jam pada
primi dan lebih dari 18 jam pada multi (Rustam mochtar, 1998)
Menurut winkjosastro (2002). Persalinan (partus) lama ditandai dengan fase laten lebih
dari 8 jam, persalinan telah berlangsung 12 jam atau lebih tanpa kelahiran bayi, dan
dilatasi serviks di kanan garis waspada pada partograf.

158.Seorang perempuan, umur 34 tahun, G2P1A0, hamil 42 minggu, datang ke bidan.


kenceng-kenceng sejak dua hari yang lalu. Hasil anamnesa: rujukan dari dukun,
dipimpin meneran oleh dukun sudah 3 jam. Hasil pemeriksaan: KU Lemah, TD 90/60
mmhg, N100x/menit, S39°C, P28x/menit, TFU 37 cm, presentasi kepala,  DJJ 180
kali/menit, 4x/10’/42”, pengeluaran lender dan darah. VT pembukaan 10 cm, kepala
turun di hodge III. Tindakan apakah yang seharusnya dilakukan pada kasus tersebut?
a. Anjurkan makan dan minum
b. Rujuk dengan infus
c. Suntik vitamin B12
d. Induksi persalinan
e. Pasang infuse RL
Pembahasan : pada persalinan yang lama dengan riwayat dipimpin meneran oleh
dukun maka bidan harus melakukan rujukan dengan memperbaiki keadaan umum dari
ibu. (APN, 2016)
159.Seorang perempuan, umur 38 tahun, G2P1A0, hamil 40 minggu, datang ke bidan.
kenceng-kenceng sejak dua hari yang lalu. Hasil anamnesa: rujukan dari dukun,
dipimpin meneran oleh dukun sudah 3 jam. Hasil pemeriksaan: KU Lemah, TD 90/60
mmhg, N100x/menit, S39°C, P28x/menit, TFU 37 cm, presentasi kepala,  DJJ 180
kali/menit, 4x/10’/42”, pengeluaran lender dan darah. VT pembukaan 10 cm, kepala
turun di hodge III., kepala turun di hodge III. Komplikasi apakah yang dapat terjadi pada
kasus tersebut?.
a. Sepsis
b. Febris
c. foetal distress
d. Infeksi intra partum
e. Ruptur Uteri Incompletus
Pembahasan: Partus lama menimbulkan efek berbahaya baik terhadap ibu maupun
anak. Beratnya cedera meningkat dengan semakin lamanya proses persalinan, resiko
tersebut naik dengan cepat setelah waktu 24 jam. Terdapat kenaikan pada insidensi
atonia uteri, laserasi, perdarahan, infeksi, kelelahan ibu dan shock. (Prawiroharjo, S,
2009)

160.Seorang perempuan, umur 36 tahun, P3A0, baru selesai melahirkan bayinya di


RB, mengeluh mengeluarkan banyak darah keluar dari jalan lahir. Hasil anamnesis:
kondisi terasa lemas. Hasil pemeriksaan: KU lemah, komposmentis, TD100/60mmhg,
N80x/menit, S36,5°C, P18x/menit, Uterus lembek dan tidak teraba, perdarahan (+).
Diagnosa apakah yang tepat pada kasus tersebut?
a. Atonia uteri
b. Rest plasenta
c. Inversio uteri
d. Retensio plasenta
e. Robekan jalan lahir
Pembahasan :
Atonia uteri terjadi jika uterus tidak berkontraksi dalam 15 detik setelah dilakukan
rangsangan taktil (pemijatan) fundus uteri. (Manuaba & APN 2016). Atonia Uteri adalah
gagalnya uterus untuk mempertahankan kontraksi dan retraksi normalnya (Ben dan
taber, 2002) dengan tanda perut lembek , tidak ada kontraksisertaterjadi perdarahan
yang banyak darijalan lahir. (APN, 2016)

161.Seorang perempuan, umur 36 tahun, P3A0, postpartum 8 jam, di RB, mengeluh


mengeluarkan banyak darah. Hasil anamnesis: kondisi terasa lemas. Hasil
pemeriksaan: KU lemah, komposmentis, TD100/60mmhg, N80x/menit, S36,5°C,
P18x/menit, Uterus lembek dan tidak teraba, perdarahan (+). Tindakan awal apa yang
harus dilakukan bidan untuk menangani kasus diatas?
A. KBI
B. KBE
C. Massase Uterus
D. Evakuasi pekuan darah
E. Kosongkan kandung kemih
Pembahasan:
Langkah-langkah rinci penatalaksanaan Atonia uteri pasca persalinan : Lakukan
massage pundus uteri segera setelah plasenta dilahirkan : massage merangsang
kontraksi uterus. Sambil melakukan massage sekaligus dapat dilakukan penilaian
kontraksi uterus. (APN,2016)

162. Seorang bayi perempuan, lahir 1 jam, di BPM. Hasil pemeriksaan: sudah
dilakukan inisiasi menyusu dini selama 1 jam dan belum berhasil. Pemeriksaan fisik: KU
baik, BB 2500 gr, PB 50 cm, denyut jantung 125 x/menit, S 37ºc, P 45 x/menit. Prosedur
apakah selanjutnya yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. Observasi tanda-tanda vital
B. Melakukan injeksi vitamin K
C. Memberikan Imunisasi BCG
D. Penyuluhan pemberian ASI Eksklusif
E. Mengulang Inisiasi 1 jam berikutnya
Pembahasan :
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) menjadi salah satu kunci keberhasilan menyusui. Proses ini
biasanya dilakukan sesegera mungkin setelah bayi dilahirkan. Jika satu jam pertama
tidak berhasil maka dilakukan IMD kembali 1 jam berikutnya. (APN,2016)

163. Seorang perempuan, umur 30 tahun, G3 P2 A0, hamil 40 minggu, di


Puskesmas. Sementara proses persalinan. Kepala telah lahir, tidak ada lilitan talipusat.
Prosedur apakah selanjutnya yang tepat dilakukan pada kasus tersebut?
a. Melakukan sangga susur
b. Menyiapkan pakaian bayi
c. Melakukan penilaian bayi
d. Menunggu putaran paksi luar
e. Melahirkan seluruh badan bayi
Pembahasan :
Pada asuhan persalinan normal saat kepala sudah lahir maka bersihkan mata, hidung
dan mulut bayi, setelah itu cek lilitan tali pusat. Prosedur selanjutnya setelah itu adalah
menuggu putaran paksi luar. (APN,2016)

164. Seorang bayi perempuan lahir 1 jam yang lalu di PMB. Hasil pemeriksaan: BB
2600gr, PB 48 cm, denyut jantung 140x/menit,S 36, 5 °C, P42x/menit, sudah inisiasi
menyusu dini selama 1 jam. Prosedur apakah selanjutnya yang paling tepat pada kasus
tersebut?
A. Membersihkan vulva
B. Memberikan ASI eksklusif
C. Memberikan Imunisasi BCG
D. Memberikan Vitamin K injeksi
E. Melakukan observasi anda vital
Pembahasan :
Pada asuhan persalinan normal setelah IMD berhasil maka prosedur selanjutnya adalah
asuhan pada bayi baru lahir dengan memberikan suntikan oksitosin. (APN, 2016)
165.Seorang perempuan, umur 23 tahun, G0P0A0, usia kehamilan 39 minggu, datang
ke PMB dengan keluhan Mules. Hasil pemeriksaan: KU baik,TD 120/70 mmhg, N
85x/menit, P24x/menit, tampak vulva membuka dan perineum menonjol. Tindakan
apakah yang tepat pada kasus tersebut?
A. Memantau DJJ
B. Mengatur posisi ibu
C. Mempersiapkan Alat
D. Menganjurkan meneran
E. Menghadirkan pendamping
Pembahasan :
Langkah –langkah APN yang pertama adalah melihat adanya tanda dan gejala kala
dua yaitu doran, teknus, perjol, vulka. Setelah itu ada maka selanjutnya siapkan Alat.
(APN,2016)

166.Seorang perempuan, umur 45 tahun, P5A0, baru saja melahirkan bayi perempuan
di RS, hasil pemeriksaan: uterus tidak berkontraksi, fundus uteri tidak teraba, dan
terdapat perdarahan jalan lahir, kandung kemih kosong, teraba massa dalam vagina.
Didiagnosa sebagai inversion uteri. Faktor apakah yang mempermudah terjadi kasus
tersebut?
A. Tonus otot rahim yang lemah
B. Mengedan belum waktunya
C. Kala II yang lebih dari 2 jam
D. Pemberian uterotonika
E. Nullipara
Pembahasan :
Beberapa factor penyebab yang mempermudah inversion uteri:
1. Tunus otot rahim yang lemah
2. Tekanan atau tarikan pada fundus (tekanan intraabdominal, tekanan dengan tangan,
tarikan pada tali pusat)
3. Canalis servikalis yang longgar.
4. Patulous kanalis servikalis.Frekuensi inversio uteri : angka kejadian 1:
20.000 persalinan. (Prawirohardjo, S,2009)

167.Seorang perempuan, umur 23 tahun, P1A0, dalam proses persalinan di RS. Hasil
pemeriksaan: kontraksi baik, kepala Nampak di vulva, perineum tinggi dan Nampak
retak-retak. Tindakan apakah yang tepat pada kasus tersebut?
A. Episiotomi
B. Koreksi DJJ
C. Cek perineum
D. Pantau kontraksi
E. Sangga perineum
Pembahasan :
Indikasi episiotomy:
Untuk persalinan dengan tindakan atau instrument (persalinan dengan cunam, ekstraksi
dan vakum); untuk mencegah robekan perineum yang kaku atau diperkirakan tidak
mampu beradaptasi terhadap regangan yang berlebihan, dan untuk mencegah
kerusakan jaringan pada ibu dan bayi pada kasus letak / presentasi abnormal (bokong,
muka, ubun-ubun kecil di belakang) dengan menyediakan tempat yang luas untuk
persalinan yang aman (Prawirohardjo, S, 2009).

168.Seorang perempuan, umur 23 tahun, P1A0, dalam proses persalinan di RS. Hasil
pemeriksaan: kontraksi baik, kepala Nampak di vulva, perineum tinggi dan kaku. Akan
dilakukan episiotomi. Kapan saat yang tepat dilakukan tindakan pada kasus tersebut?
A. Perineum menonjol
B. Pembukaan lengkap
C. Vulva dan anus membuka
D. Saat perineum telah menipis
E. Kontraksi uterus mulai menurun
Pembahasan:
Waktu Pelaksanaan Episiotomi
Saat yang dianggap tepat melakukan episiotomi menurut Manuaba (2007) adalah :
1)    Saat kepala crowning sekitar 4-5 cm
2)    Saat his dan mengejan sehingga rasa sakit tertutupi
3)    Saat perineum telah menipis, sehingga mengurangi perdarahan

Bila episiotomi dilakukan terlalu cepat, maka perdarahan yang timbul dari luka
episiotomi bisa terlalu banyak, sedangkan bila episiotomi dilakukan terlalu lambat maka
laserasi tidak dapat dicegah. sehingga salah satu tujuan episiotomi itu sendiri tidak akan
tercapai. Episiotomi biasanya dilakukan pada saat kepala janin sudah terlihat dengan
diameter 3 - 4 cm pada waktu his. Jika dilakukan bersama dengan penggunaan
ekstraksi forsep, sebagian besar dokter melakukan episiotomi setelah pemasangan
sendok atau bilah forsep (Williams, 2009, hal. 161).

169.Seorang perempuan, umur 23 tahun, P1A0, dalam proses persalinan di RS. Hasil
pemeriksaan: kontraksi baik, kepala Nampak di vulva, perineum tinggi dan kaku. Akan
dilakukan episiotomy dan anastesi. Bagaimana posisi jarum yang tepat pada kasus
tersebut?
A. Bagian sudut bawah vulva/fourchette
B. Diantara kepala dan perineum
C. Ujung bawah perineum
D. Menyokong perineum
E. Di atas symphisis
Pembahasan:
Posisi jarum saat akan melakukan anastesi yaitu tusukkan jarum tepat dibawah kulit
perineum pada daerah komisura posterior (fourchette) yaitu bagian sudut bawah vulva.
(Prawirohardjo S, 2009)
170.Seorang perempuan, umur 23 tahun, P1A0, dalam proses persalinan di RS. Hasil
pemeriksaan: kontraksi baik, kepala Nampak di vulva, perineum tinggi dan kaku. Akan
dilakukan episiotomy. Posisi apakah yang tepat untuk dilakukan tindakan pada kasus
tersebut?
A. Trandelenburg
B. Semifowler
C. Kneechest
D. Fowler
E. Litotomi
Pembahasan :
Posisi ibu saat akan dilakukan episiotomy yang tepa tadalah dalam posisi litotomi agar
mudah agar memudakan dalam menggunting danmenjahit perineum. (APN, 2016)

171.Seorang perempuan, umur 32 tahun, P2A0, baru saja melahirkan bayi perempuan
di PMB, hasil pemeriksaan: uterus tidak berkontraksi, fundus uteri tidak teraba, dan
terdapat perdarahan jalan lahir, kandung kemih kosong. Tindakan segera apakah yang
tepat pada kasus tersebut?
A. Eksplorasi
B. Manual plasenta
C. Pemasangan infuse
D. Kompresi bimanual internal
E. Pemasangan tampon vagina
Pembahasan : Kompresi bimanual interna merupakan salah satu upaya pertolongan
pertama pada perdarahan pasca persalinan yang disebabkan oleh atonia uteri.
Tindakan ini bertujuan menjepit pembuluh darah dalam dinding uterus serta
merangsang miometrium untuk berkontraksi.

172.Seorang perempuan, umur 32 tahun, P1A0, melahirkan spontan di RS 15 menit


yang lalu, namun plasenta belum keluar, sudah dilakukan PTT. Hasil pemeriksaan:
TD110/80 mmhg, N 80x/menit, S 36,5 °C, P 18x/menit,TFU 1jari atas pusat, kontraksi
baik, kandung kemih kosong. Prosedur selanjutnya apakah yang tepat pada kasus
tersebut?
A. Menegangkan talipusat
B. Melakukan masage uterus
C. Melakukan palpasi abdomen
D. Memberikan oksitosin 10 unit
E. Melakukan manual plasenta
Pembahasan: 15 menit kedua plasenta blmlahir maka dilakukan suntikan oksitosin
dengan dosis yg sama pada suntikan awal. Kemudian jika ada kontraksi maka dilakuka
PTT.
173.Seorang bayi perempuan lahir 1 jam yang lalu di PMB. Hasil pemeriksaan: BB
2600gr, PB 48 cm, denyut jantung 140x/menit,S 36, 5 °C, P42x/menit, sudah inisiasi
menyusu dini selama 1 jam. Asuhan apakah selanjutnya yang paling tepat pada kasus
tersebut?
A. Memandikan bayi
B. Memberikan ASI eksklusif
C. Memberikan Imunisasi BCG
D. Memberikan Vitamin K injeksi
E. Melakukan observasi anda vital

Pembahasan : Membiarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu paling
sedikit 1 jam. Setelah satu jam, lakukan penimbangan/pengukuran bayi, beri tetes mata
antibiotik profilaksis, dan vitamin K1 1 mg intramaskuler di paha kiri anterolateral.

174.Seorang bayi perempuan cukup bulan, umur 1 jam, di PMB dengan riwayat
persalinan spontan tanpa komplikasi. Hasil pemeriksaan: BB 3000gr, PB 50 cm, FJ
140x/menit, S 36, 5 °C, P42x/menit,setelah diberikan injeksi vitamin K pada paha
kiri,1jam berikutnya bayi diberikan Hbo pada paha kanan. Tindakan apakah yang
dilakukan pada kasus tersebut?
A. Rehabilitatif
B. Preventif
C. Promotif
D. Edukatif
E. Kuratif
Pembahasan : mencegah perdarahan dikepala bayi

175.Seorang perempuan, umur 25 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 37 minggu, datang


ke PMB dengan keluhan Mules. Hasil pemeriksaan: KU baik,TD 120/70 mmhg, N
85x/menit, P24x/menit, tampak vulva membuka dan perineum menonjol, pembukaan
10 cm, penurunan kepala H IV, UUK depan. Asuhan berikutnya apakah yang paling
tepat pada kasus tersebut?
A. Memantau DJJ
B. Mengatur posisi ibu
C. Mempersiapkan Alat
D. Menganjurkan meneran
E. Menghadirkan pendamping.
Pembahasan :
Setelah Mendengar dan melihat adanya tanda persalinan kala dua. Selanjutnya
Memastikan kelengkapan alat pertolongan persalinan
176.Seorang perempuan, umur 27 tahun, G2P1A0, usia kehamilan 37 minggu, berada
di RS dengan keluhan Mules. Sudah dilakukan pemeriksaan dalam. Hasil pemeriksaan:
KU baik,TD 110/70 mmhg, N 80x/menit, P20x/menit, pembukaan 10 cm, penurunan
kepala H IV, UUK kiri depan. Prosedur selanjutnya apakah yang tepat pada kasus
tersebut?
A. Periksa DJJ
B. Bantu menyiapkan posisi ibu
C. Siap-siap untuk menolong persalinan
D. Menyampaikan pada ibu pembukaan sudah lengkap
E. Celup sarung tangan dan rendam dalam larutan klorin 0,5%
Pembahsan:
Melakukan pemeriksaan dalam – pastikan pembukaan sudah lengkap dan selaput
ketuban sudah pecah maka prosedur selanjutnya Mencelupkan tangan kanan yang
bersarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5%, membuka sarung tangan dalam
keadaan terbalik dan merendamnya dalam larutan klorin 0,5%.

177.Seorang perempuan, umur 30 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 40 minggu, datang


ke RS dengan keluhan nyeri perut tembus kebelakang. Hasil pemeriksaan: KU baik,TD
110/70 mmhg, N 80x/menit, P20x/menit, Nampak kepala bayi 5-6 cm di depan vulva .
Prosedur selanjutnya apakah yang tepat pada kasus tersebut?
a. Membuka partus set
b. Memakai sarung tangan DTT
c. Menganjurkan ibu meneran
d. Meletakkan handuk diatas perut ibu
e. Meletakkan kain 1/3 bagian di bawah bokong ibu
Pembahasan :
Meletakan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di perut ibu, jika kepala bayi telah
membuka vulva dengan diameter 5 – 6 cm.(APN 2016)

178.Seorang perempuan, umur 30 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 40 minggu, berada


di PMB, dengan keluhan mules. Telah meletakkan handuk 1/3 di bawah bokong ibu.
Hasil pemeriksaan: KU baik,TD 100/70 mmhg, N 88x/menit, P24x/menit, Nampak
kepala bayi 5-6 cm di depan vulva. Prosedur apakah selanjutnya yang tepat pada kasus
tersebut?
A. Membuka tutup partus set
B. Memakai sarung tangan DTT
C. Menganjurkan ibu meneran
D. Meletakkan handuk diatas perut ibu
E. Mendengarkan Denyut jantung janin

PEMBAHASAN:
Setelah Meletakan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian bawah bokong ibu, prosedur
selanjutnya Membuka tutup partus set dan memperhatikan kembali kelengkapan alat
dan bahan

179.Seorang perempuan, umur 23 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 38 minggu, berada


di PMB, dengan keluhan mules. Telah membuka tutup partus set. Hasil pemeriksaan:
KU baik,TD 100/70 mmhg, N 88x/menit, P24x/menit, Nampak kepala bayi 5-6 cm di
depan vulva. Prosedur apakah selanjutnya yang tepat pada kasus tersebut?
A. Menganjurkan ibu meneran
B. Meletakkan handuk diatas perut ibu
C. Mendengarkan Denyut jantung janin
D. Meletakkan kain 1/3 bagian di bawah bokong ibu
E. Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan
Pembahasan:
Membuka tutup partus set dan memperhatikan kembali kelengkapan alat dan bahan
Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan

180.Seorang perempuan, umur 29 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 40 minggu, ke PMB


telah mengedan, tampak kepala didepan perineum. Hasil pemeriksaan: KU lemah,
kontraksi baik, belum terjadi putaran paksi luar. Prosedur apakah selanjutnya yang tepat
pada kasus tersebut?
A. Penilaian sepintas
B. Lakukan sangga susur
C. Periksa lilitan tali pusat
D. Letakkan tangan biparietal
E. Membersihkan mulut,hidung, mata dari lender dan darah
Pembahasan :
Begitu kepala lahir langsung bersihkan mulut,hidung,mata dari lender dan darah dengan
menggunakan kassa steril

181.Seorang perempuan, umur 30 tahun datang ke RS dengan keluhan gatal pada daerah
kemaluan. Hasil anamnesis : keputihan, panas, dan merasa nyeri waktu kencing. Hasil
pemeriksaan : KU baik, CM, TD 110/70 mmHg, N 90x/mnt, P 24x/menit dan S 38˚C. Vulva
tampak berwarna merah dan bengkak, serta terdapat cairan berwarna putih. Diagnosa apakah
yang paling tepat pada kasus tersebut ?
A. Bartholinitis
B. Vulvitis
C. Endometritis
D. Servisitis
E. Vaginitis

Pembahasan
Vulvitis adalah suatu kondisi peradangan pada vulva yang dapat menyerang wanita dalam
rentang usia berapapun.
Gejala vulvitis : rasa sangat gatal di alat kelamin, terutama pada malam hari, keputihan, rasa
seperti terbakar dan kulit pecah pecah di sekitar vulva, kulit bersisik dan area putih yang
menebal di vulva, bengkak dan merah di labia dab vulva, benkolan berisi cairan (blister) pada
vulva.

182.Seorang perempuan, umur 45 tahun datang ke PMB mengeluh terlambat haid 2 bulan.
Hasil anamnesis : haid tidak teratur sejak 6 bulan terakhir, akseptor AKDR, sering merasakan
panas, memerah dan berkeringat pada wajah. Hasil pemeriksaan : KU baik, CM, TD 120/80
mmHg, N 80x/mnt, P 24x/menit dan S 36,5˚C. Abdomen tidak teraba adanya masa. Diagnosa
apakah yang paling tepat pada kasus tersebut ?
A. Perimenopause
B. Hamil
C. Perimenorhoe
D. Amenorhoe
E. Menopause

Pembahasan
Keluhan yang dirasakan menunjukkan gejala perimenopause. Apabila ibu sudah tidak
mendapatkan haid selama satu tahun, dapat dikatakan menopause.

183.Seorang perempuan, umur 37 tahun datang ke PMB ingin menggunakan alat kontrasepsi.
Hasil anamnesis : melahirkan anak ke empatnya 40 hri yang lalu dan tidak ingin memiliki anak
lagi. Hasil pemeriksaan : KU baik, CM, TD 150/90 mmHg, N 88x/mnt, P 24x/menit dan S 37˚C.
terdapar varises. Alat kontrasepsi apa yang paling tepat pada kasus tersebut ?
A. AKDK
B. PIL
C. MOW
D. SUNTIK
E. AKDR

Pembahasan
MOW (Metode Operatif Wanita) atau sering disebut dengan tubektomi sesuai untuk pasangan
yang tidak ingin menambah anak lagi, ibu pasca bersalin, ibu menyusui, perempuan dengan
gangguan Kesehatan yang bertambah berat jika terjadi kehamilan.

184.Seorang perempuan, umur 27 tahun datang ke PMB dengan keluhan tidak ingin hamil lagi.
Hasil anamnesis : suami biasa menggunakan kondom namun tadi malam tidak menggunakan
karena kehabisan. Hari ini adalah hari ke 10 siklus haid. Hasil pemeriksaan : KU baik, CM, TD
120/80 mmHg, N 80x/mnt, P 28x/menit dan S 36,5˚C. Alat kontrasepsi apakah yang paling tepat
digunakan pada kasus tersebut ?
A. Pil Progestin
B. Pil Kombinasi
C. Suntik Kombinasi
D. Pil Kontrasepsi Darurat
E. Suntil cyclofem

Pembahasan
Kontrasepsi darurat adalah cara untuk mencegah kehamilan setelah hubungan seks yang tidak
menggunakan pengaman. Sering disebut sebagai morning after pill. Pil ini mengandung
hormone yang dapat dikonsumsi wanita setelah melakukan hubungan seks. Hormon seperti
levonogestrel progesterone diberikan dalam dosis tinggi untuk mencegah kehamilan, mencegah
perlekatan sel telur yang sudah dibuahi ke didnding Rahim.Cara kerja kontrasepsi ini adalah
dengan menunda ovulasi (pelepasan sel telur wanita selama siklus bulanan). Jenis kontrasepsi
ini paling efektif Ketika dikonsumsi secepat mungkin setelah hubungan seks, pil ini berfungsi
paling baik jika diminum maksimal 72 jam pertama setelah hubungan seks tanpa menggunakan
pengaman.

185.Seorang perempuan, umur 27 tahun datang ke PMB dengan keluhan tidak ingin hamil lagi.
Hasil anamnesis : suami biasa menggunakan kondom namun tadi malam tidak menggunakan
karena kehabisan. Hari ini adalah hari ke 10 siklus haid. Hasil pemeriksaan : KU baik, CM, TD
120/80 mmHg, N 80x/mnt, P 28x/menit dan S 36,5˚C. Bidan memberikan pil kontrasepsi
darurat. Berapa jam kah maksimal penggunaan alat kontrasepsi pada kasus tersebut?
A. 12 jam sejak hubungan seksual
B. 24 jam sejak hubungan seksual
C. 48 jam sejak hubungan seksual
D. 72 jam sejak hunungan seksual
E. 96 jam sejak hubungan seksual

Pembahasan
Kontrasepsi darurat adalah cara untuk mencegah kehamilan setelah hubungan seks yang tidak
menggunakan pengaman. Sering disebut sebagai morning after pill. Pil ini mengandung
hormone yang dapat dikonsumsi wanita setelah melakukan hubungan seks. Jenis kontrasepsi
ini paling efektif Ketika dikonsumsi secepat mungkin setelah hubungan seks, pil ini berfungsi
paling baik jika diminum maksimal 72 jam pertama setelah hubungan seks tanpa menggunakan
pengaman.

186.Seorang perempuan, umur 48 tahun datang ke Posyandu dengan keluhan menstruasi yang
sangat banyak. Hasil anamnesis : sering merasa pusing dan lemas, sudah menstruasi selama
10 hari, siklus haid tidak teratur 2 – 3 bulan, kadang sulit tidur dan gelisah, akseptor AKDR.
Hasil pemeriksaan : KU baik, CM, TD 120/80 mmHg, N 92x/mnt, P 20x/menit dan S 37˚C.
Abdomen tidak teraba masa, inspekulo tampak darah mengalir dari OUI. Penyebab apakah
yang paling mungkin pada kasus tersebut ?
A. Gangguan alat reproduksi
B. Neoplasia
C. Penggunaan kontrasepsi
D. Infeksi
E. Gangguan hormonal
Pembahasan
Perhatikan kata kunci pada soal, diantaranya : keluhan (menstruasi yang sangat banyak), umur
(48 tahun), siklus haid (tidak teratus 2 – 3 bulan), hasil anamnesis (kadang sulit tidur dan
gelisah) merupakan kunci kasus ini adalah perdarahan pada masa perimenopause. Berikutnya
perhatikan hasil pemeriksaan tanda vital dalam batas normal, abdomen tidak teraba massa,
inspekulo darah mengalir dai OUI, tidak disampaikan adanya darah yang keluar berbau atau
kelainan pada organ genetalia merupakan kunci kasus ini perdarahan, bukan disebabkan oleh
infeksi, neoplasma, maupun karena penggunaan kontrasepsi karena tidak dijelaskan riwayat
perdarahan sebelumnya dengan sebab masih menggunakan kontrasepsi. Menopause bukan
pilihan karena menopause sudah tidak mengalami haid selama satu tahun.

187.Seorang perempuan, umur 40 tahun P6A1 datang ke PMB dengan keluhan mengalami
keputihan yang berbau, kurang lebih 1 tahun. Hasil anamnesis : mengalami perdarahan saat
melakukan hubungan seksual. Hasil pemeriksaan : KU pucat, CM, TD 90/60 mmHg, N 88x/mnt,
P 18x/menit dan S 37,6˚C, Hb 7 mg/dl. Pemeriksaan penunjang apakah yang harus dilakukan
pada kasus tersebut ?
A. Histereskopi
B. Histerosalpingomamografi
C. Pap smear
D. Biopsy
E. Kolposkopi

Pembahasan
Melakukan pemeriksaan panggul dan pap smear secara berkala adalah salah satu cara yang
direkomendasikan untuk mendeteksi dini kanker serviks. Melalui pemeriksaan ini, dapat
mengetahui apakah terdapat kelainan pada sel-sel leher Rahim. Pemeriksaan pap smear
dianjurkan untuk dilakukan setiap 3 tahun pada wanita wanita berusia 21 – 29 tahun, dan tiap 3
– 5 tahun pada wanita berusia 30 – 65 tahun. Jika hasil pemeriksaan mengarah pada
kemungkinan kanker serviks, akan dipastikan dengan melakukan pemeriksaan lebih lanjut, yaitu
kolkoskopi dan biopsi.

188.Seorang perempuan, umur 20 tahun P1A1 datang ke PMB dengan keluhan keluar
keputihan berbau dari kemaluanya. Hasil anamnesis : dirasakan sejak 2 bulan yang lalu. Hasil
pemeriksaan : KU pucat, CM, TD 110/70 mmHg, N 90x/mnt, P 24x/menit dan S 38˚C, tampak
keluar cairan kekuningan dari vulva. Pemeriksaan tambahan apakah yang dapat dilakukan pada
kasus diatas untuk menunjang diagnosa ?
A. Pemeriksaan IVA
B. Pemeriksaan pap smear
C. Pemeriksaan dalam
D. Pemeriksaan secret vagina
E. Pemeriksaan inspekulo

Pembahasan
Adanya bau yang tercium : busuk dan amis
Permukaan organ luar reproduksi wanita : adakah tanda-tanda radang, secret, luka, benjolan
dsb. Kemudian dengan bantuan speculum : melihat permukaan dinding vagina dan serviks
(mulut Rahim) dan secret yang terlihat di dalam vagina ataupun dari serviks. Kemudian secret
vagina tersebut diambil untuk dapat digunakan sebagai bahan pemeriksaan IVA ataupun pap
smear.

189.Seorang remaja perempuan, umur 28 tahun P1A0 datang ke PMB ingin ber KB. Hasil
anamnesis : ibu tertarik menggunakan alat kontrasepsi jangka panjang, saat ini ibu sedang haid
hari ke 5. Hasil pemeriksaan : KU baik, CM, TD 120/80 mmHg, N 80x/mnt, P 24x/menit dan S
36,5˚C. Setelah melakukan konseling klien memilih menggunakan alat kontrasepsi AKDR.
Prosedur apakah yang harus dilakukan bidan sebelum memasang AKDR pada pasien ?
A. Pemeriksaan panggul
B. Pemeriksaan urinalis
C. Pemeriksaan tekanan darah
D. Pemeriksaan pap smear
E. Pemeriksaan payudara
Pembahasan
Prosedur pemasangan AKDR :
1. Pemeriksaan panggul, jika ini pemeriksaan panggul pertama, jelaskan prosedur
pemeriksaannya, jelaskan alat dan fungsinya serta jelaskan termasuk posisi selama
pemeriksaan.
2. Membersihkan vagina dan mulut Rahim
3. Pemasangan AKDR

190.Seorang remaja perempuan, umur 18 tahun datang ke RS dengan keluhan rasa sakit pada
panggul dan perut bagian bawah. Hasil anamnesis : demam tinggi dan keputihan yang
berwarna kuning, gatal, melakukan hububfab seksual secara aktif. Hasil pemeriksaan : KU baik,
CM, TD 120/80 mmHg, N 84x/mnt, P 20x/menit dan S 37,5˚C. Tindakan apakah yang
seharusnya dilakukan untuk mencegah kejadiaan tersebut ?
A. Menggunakan kondom
B. Mengkonsumsi antibiotic sesuai resep dokter
C. Melakukan pap smear
D. Melakukan IVA
E. Rajin membasuh cagina dengan sabun wanita

Pembahasan
Penyakit menular Seksual (PMS) atau yang sekarang biasa disebut Infeksi Menular Seksual
(IMS). PMS terjadi karena melakukan hubungan seksual yang tidak aman. Media penularan
penyakit ini melalui suatu cairan seperti cairan vagina, sperma, darah maupun cairan tubuh
lainnya.
Cara penularan : saat melakukan hubungan seksual, berbagi jarum suntik dan menggunakan
berkali kali. Saat sedang hamil, ibu dapat menularkan penyakit ini kepada janinnya.
Maka pencegahan yang seharusnya dilakukan adalah dengan menggunakan kondom.

191. Seorang perempuan umur 29 tahun, G2P1A0 dibawa oleh keluarganya ke RS dengan
keluhan pusing dan pandangan kabur, hasil anamnesis dengan keluarga, ibu sedang hamil 8
bulan. Hasil pemeriksaan : TD 170/100 mmHg, N 94x/menit, S 36,7◦C, P 24x/menit. TFU 32 cm,
puki, letak kepala, DJJ (+) 120/menit, pemeriksaan penunjang protein urine (++). Apakah
kemungkinan diagnosa pada kasus tersebut?

A. G2P1A0 gravida 32 minggu dengan eklampsia

B. G2P1A0 gravida 32 minggu dengan hipertensi kronis

C. G2P1A0 gravida 32 minggu dengan preeklampsia berat

D. G2P1A0 gravida 32 minggu dengan preeklampsia ringan

E. G2P1A0 gravida 32 minggu dengan superimposed preeklampsia

Pembahasan
preeklampsi berat di tandai dengan gejala – gejala nyeri kepala di daerah frontal, gangguan
penglihatan, mual, nyeri epigastrium, dan hiperefleksia. Dari hasil pemeriksaan di dapatkan
Tekanan darah >160/110 mmHg kemudian pemeriksaan penunjang dengan protein urin (++)
sebagai pendukung diagnose dengan preeklampsi berat. Bila keadaan ini tidak segera diobati,
akan timbul kejang atau eklampsi.

192. Seorang pasien berumur 26 tahun G1P0A0 datang ke klinik bersalin mengatakan sejak 2
bulan terakhir tidak mengalami menstruasi. Pasien mengeluh nyeri perut bagian bawah disetai
pengeluaran darah bercak berwarna coklat tua. Hasil pemeriksaan di dapatkan tinggi fundus
uteri sepusat, belum ada pembukaan dan pplano test (+). Apakah kemungkinan diagnosa pada
kasus tersebut?

A. G1P0A0 8 minggu dengan abortus iminen

B. G1P0A0 8 minggu dengan molahidatidosa

C. G1P0A0 8 minggu dengan kehamilan ektopik

D. G1P0A0 8 minggu dengan plasenta previa

E. G1P0A0 8 minggu dengan retensio plasenta

Pembahasan
Molahidatidosa atau hamil anggur merupakan salah satu kegawatdaruratan pada kehamilan
trimester I yang ditandai dengan tinggi fundus uteri lebih besar dari usia kehamilan

193. Seorang perempuan dating ke klinik bersalin untuk melakukan control ulang kehamilan.
Ny. A mengatakan mual dan sedikit pusing. Hasil pengkajian di dapatkan HPHT tanggal 20
Februari 2019. K U baik, TD 110/70 mmHg, nadi 83x/I, respirasi 24x/I dan suhu tubuh 36,4 0C.
Kapankah taksiran persalinan kasus tersebut?

A. 29 November 2019

B. 29 Oktober 2019

C. 27 November 2019

D. 27 November 2020

E. 27 Desember 2019

Pembahasan
Untuk menentukan taksiran persalinan di hitung dengan menggunakan rumus +7 -3 +1

194. Seorang perempuan datang ke poskesdes mengatakan ingin suntik TT. Hasil pengkajian di
dapatkan bahwa ia belum pernah mendapatkan imunisasi TT. Berapa kali perempuan tersebut
memerlukan suntik TT untuk melindungi dirinya seumur hidup?

A. Satu kali

B. Dua kali

C. Tiga kali

D. Empat kali

E. Lima kali

Pembahasan
Untuk melindungi TT seumur hidup atau di kenal dengan TT long, maka seorang perempuan
harus mendapatkan imunisasi TT sebanyak lima kali secara teratur dengan interval pemberian
sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

195. Seorang perempuan datang ke poskesdes mengatakan bahwa ia menikah 1 tahun yang
lalu. Sebelumnya ia pernah dating ke dokter kandungan dan di diagnose PCOS sehingga harus
menurunkan IMT nya. Hasil pengkajian TB 150 cm dan BB 79 Kg. Berapakah IMT perempuan
tersebut?

A. 28

B. 30
C. 35

D. 37

E. 40

Pembahasan
Untuk menentukan IMT rumus yang digunakan adalah BB/(TB) 2. IMT normal pada wanita
adalah 18,5-24,99. IMT perempuan tersebut adalah 35 termasuk dalam kelebihan berat badan.

196. Seorang perempuan umur 27 tahun, hamil pertama 38 minggu dating ke klinik bersalin
mengeluh perut tersasa mules dan keluar lender bercampur darah dari jalan lahir. Hasil
pengkajian di dapatkan TD 110/70 mmHg, nadi 82 x/menit, pernafasan 24 x/menit dan suhu
36,60 C, his 3x/10’/45”, tinggi fundus uteri 34 CM, teraba bokong di fundus, puka, presentasi
kepala 2/5, djj 144 x/menit. Berpakah taksiran berat janin perempuan tersebut?

A. 3565 Gram

B. 3556 Gram

C. 3545 Gram

D. 3645 Gram

E. 3654 Gram

Pembahasan
Rumus untuk menentukan taksiran berat janin adalah (TBJ= (TFU-11) x 155 untuk kepala janin
sudah masuk PAP) sementara untuk kepala janin belum masuk PAP menggunakan rumus
TBJ=(TFU-12) x 155.

197. Seorang perempuan umur 27 tahun, hamil pertama 38 minggu datang ke klinik bersalin
mengeluh perut tersasa mules dan keluar lender bercampur darah dari jalan lahir. Hasil
pengkajian di dapatkan TD 110/70 mmHg, nadi 82 x/menit, pernafasan 24 x/menit dan suhu
36,60 C, his 3x/10’/45”, tinggi fundus uteri 34 CM, teraba bokong di fundus, puka, presentasi
kepala 2/5, djj 144 x/menit. Hasil pemeriksaan dalam portio lunak, pembukaan 8 cm, ketuban
(+), presentasi kepala, posisi uuk kanan depan, penurunan H III, moulage tidak ada.
Bagaimanakah imbang feto pelfik klien tersebut?

A. Baik

B. Luas

C. Cukup
D. Kurang

E. Sedang

Pembahasan
Imbang feto pelfik pada kasus tersebut adalah baik. Hal ini terlihat dari kemajuan persalinan
yakni pembukaan, presentasi dan penurunan bagian terbawah janin (kepala)

198. Seorang perempuan umur 27 tahun, hamil pertama 38 minggu datang ke klinik bersalin
mengeluh perut tersasa mules dan keluar lender bercampur darah dari jalan lahir. Hasil
pengkajian di dapatkan TD 110/70 mmHg, nadi 82 x/menit, pernafasan 24 x/menit dan suhu
36,60 C, his 3x/10’/45”, tinggi fundus uteri 34 CM, teraba bokong di fundus, puka, presentasi
kepala 2/5, djj 144 x/menit. Hasil pemeriksaan dalam portio lunak, pembukaan 6 cm, ketuban
(+), presentasi kepala, posisi uuk kanan depan, penurunan H II, moulage tidak ada. Apakah
kebutuhan fisiologis pada klien tersebut?

A. Makan dan minum

B. Support mental

C. Dukungan suami

D. Pengaturan posisi yang nyaman

E. Nutrisi, mobilisasi dan eliminasi

Pembahasan
Kebutuhan pada persalinan kala I fase aktif yakni memenuhi nutrisi ibu (minum), menganjurkan
ibu untuk mobilisasi senyaman mungkin dan kebutuhan eliminasi.

199. Seorang perempuan umur 27 tahun, hamil pertama 38 minggu datang ke klinik bersalin
mengeluh perut tersasa mules dan keluar lender bercampur darah dari jalan lahir. Hasil
pengkajian di dapatkan TD 110/70 mmHg, nadi 82 x/menit, pernafasan 24 x/menit dan suhu
36,60 C, his 3x/10’/45”, tinggi fundus uteri 34 CM, teraba bokong di fundus, puka, presentasi
kepala 2/5, djj 144 x/menit. Hasil pemeriksaan dalam portio lunak, pembukaan 8 cm, ketuban
(+), presentasi kepala, posisi uuk kanan depan, penurunan H III, moulage tidak ada. Apakah
rencana asuhan untuk persalinan klien tersebut?

A. Observasi his, DJJ dan pembukaan


B. Observasi KU, TTV dan DJJ

C. Observasi his, DJJ dan kemajuan persalinan

D. Observasi his, DJJ dan PD setiap 2 jam

E. Observasi KU, TTV dan his

Pembahasan
Observasi kemajuan persalinan di lakukan sesuai dengan lembar partograf yang terdiri dari DJJ
dan nadi setiap 30 menit, TD setiap 2 jam, pembukaan dan menurunan kepala janin setiap 4
jam.

200. Seorang perempuan umur 27 tahun, hamil pertama 38 minggu datang ke klinik bersalin
mengeluh perut tersasa mules dan keluar lender bercampur darah dari jalan lahir. Hasil
pengkajian di dapatkan TD 110/70 mmHg, nadi 82 x/menit, pernafasan 24 x/menit dan suhu
36,60 C, his 3x/10’/45”, tinggi fundus uteri 34 CM, teraba bokong di fundus, puka, presentasi
kepala 2/5, djj 144 x/menit. Hasil pemeriksaan dalam portio lunak, pembukaan 8 cm, ketuban
(+), presentasi kepala, posisi uuk kanan depan, penurunan H III, moulage tidak ada. Apakah
prioritas asuhan sayang ibu yang harus dilakukan oleh bidan?

A. Mendampingi ibu selama proses persalinan

B. Kebutuhan nutrisi

C. Melakukan periksa dalam setian 2 jam

D. Melakukan kateterisasi

E. Melakukan eliminasi

Pembahasan
Asuhan sayang ibu yang menjadi prioritas untuk memberikan kenyamanan pada klien adalan
pendampingan. Sehingga dalam proses persalinan, bidan harus mendampingi ibu untuk
memberikan asuhan saying ibu.
201. Seorang perempuan umur 26 tahun hamil cukup bulan, datang ke puskesmas dengan
keluhan nyeri di perut yang menjalar kepinggang yang semakin lama semakin sering sejak 5
jam yang lalu. Hasil anamnesis: keluar lendir campur darah sejak 2 jam yang lalu, ibu merasa
tidak kuat lagi, ibu menangis setiap ada kontraksi. Hasil pemeriksaan: TD: 120/90 mmHg,
Pembukaan: 5 cm, penurunan: Hodge III, terbawah kepala, ketubah utuh. DJJ:138 x/menit, kuat
dan teratur. Apakah asuhan sayang ibu yang tepat pada kasus tersebut?
A. Berbicara dengan lemah lembut dan sopan
B. Menganjurkan ibu untuk memilih posisi yang nyaman
C. Menganjurkan ibu makan dan minum diantara kontraksi
D. Memberikan pujian pada ibu terhadap tindakan positif yang ibu lakukan
E. Mengajarkan teknik relaksasi dengan cara tarik nafas panjang dan dalam saat
kontraksi
Pembahasan
Rasa nyeri pada saat kontraksi adalah respon alamiah dari tubuh. Dan ambang batas rasa nyeri
masing-masing orang berbeda, sehingga akan menimbulkan reaksi yang berbeda – beda pula
pada ibu bersalin.
Untuk mengatasi nyeri akibat kontraksi pada ibu bersalin kala I adalah dengan membantu
mengajarkan ibu bernafas saat kontraksi, salah satu upaya mengurangi rasa nyeri adalah
dengan teknik nafas panjang dan dalam. Teknik ini terbukti efektif dalam menurunkan intensitas
nyeri.

202. Seorang perempuan usia 32 tahun, G2P1A0 baru saja melahirkan bayi secara spontan di
PMB. Hasil anamnesis: ibu merasa lelah. Hasil pemeriksaan: KU baik ,TD 110/80 mmHg, N 70
x/menit, S 36,5 0C, P 20 x/menit. Setelah bayi lahir, dikeringkan dan diberikan pada ibu untuk
dilakukan IMD. Bidan melakukan asuhan yang efektif untuk membantu melahirkan plasenta.
Apakah tujuan dari tindakan yang dilakukan Bidan tersebut ?
A. Mempercepat lahirnya plasenta
B. Mengurangi risiko terjadi laserasi
C. Mengajari ibu cara masase uterus
D. Menambah risiko subinvolusi uterus
E. Menghasilkan kontraksi uterus yang efektif

Pembahasan
Asuhan yang efektif dalam melahirkan plasenta adalah penatalaksanaan manajemen aktif kala
III, yaitu penyuntikan oksitosin 10 IU pada 1/3 distal paha, penegangan tali pusat terkendali dan
massase uterus. Adapun tujuan dari MAK III adalah untuk menghasilkan kontraksi uterus yang
efektif

203. Seorang perempuan usia 32 tahun, G2P1A0 baru saja melahirkan bayi secara spontan di
PMB. Hasil anamnesis: ibu merasa lelah. Hasil pemeriksaan: KU baik ,TD 110/80 mmHg, N 70
x/menit, S 36,5 0C, P 20 x/menit. Setelah bayi lahir, dikeringkan dan diberikan pada ibu untuk
dilakukan IMD. Bidan melakukan asuhan yang efektif untuk membantu melahirkan plasenta.
Bidan melihat tali pusat tampak lebih memanjang, kemudian memindahkan klem 5 cm di depan
vulva. Apakah tindakan selanjutnya yang dilakukan oleh Bidan?
A. Melakukan penegangan tali pusat terkendali
B. Menyuntikkan oksitosin 10 IU IM
C. Memeriksa bayi kedua
D. Melahirkan plasenta
E. Masase uterus

Pembahasan
Pada langkah APN ke 33 dinyatakan pindahkan klem tali pusat berjarak 5-10 cm di depan vulva.
Langkah selanjutnya adalah meletakkan satu tangan pada tepi atas simfisis (untuk mendeteksi
kontraksi, sedangkan tangan yang lain memegang klem untuk menegangkan tali pusat.
204. Seorang perempuan usia 33 tahun, P3A0 baru saja melahirkan secara spontan di RS.
Hasil anamnesis: ibu merasa lelah. Hasil pemeriksaan: KU lemah ,TD 110/80 mmHg, N 70
x/menit, S 36,5 0C, P 20 x/menit. Setelah bayi lahir, dikeringkan dan diberikan pada ibu untuk
dilakukan IMD. Kemudian plasenta lahir, bidan melakukan masase uterus. Apakah tindakan
selanjutnya pada kasus tersebut ?
A. Evaluasi kemungkinan laserasi
B. Periksa kedua sisi plasenta
C. Kosongkan kandung kemih
D. Beri Oksitosin 10 IU IM
E. Periksa perdarahan

Pembahasan
Pada langkah APN segera setelah plasenta lahir, lakukan masase dengan meletakkan teapak
tangan di fundus dan lakukan massase dengan gerakan melingkar hingga uterus berkontraksi.
Setelah itu periksa kedua sisi plasenta (maternal dan fetal) pastikan plasenta telah dilahirkan
lengkap

205.Seorang perempuan umur 32 tahun G3P2A0 datang ke PMB mau melahirkan. Hasil
anamnesis: keluar lendir campur darah sejak 3 jam yang lalu, keluar air-air berbau amis 15
menit yang lalu, Ibu mempunyai dorongan untuk meneran. Hasil pemeriksaan: pembukaan
lengkap, penurunan Hodge III+, ketuban (-). Kemudian ibu mengatakan ada dorongan kuat
untuk meneran. Terlihat kepala dengan diameter 5 cm di introitus vagina. Apakah tindakan
bidan selanjutnya pada kasus tersebut?
A. Letakkan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) dibawah perut ibu
B. Letakkan kain bersih yang dilipat1/3 bagian bokong ibu
C. Buka partus set dan cek kelengkapan alat dan bahan
D. Pasang sarung tangan
E. Menahan perineum

Pembahasan
Pada langkah APN persiapan untuk melahirkan bayi: Letakkan handuk bersih (untuk
mengeringkan bayi) dibawah perut ibu, jika kepala bayi telah membuka vulva dengan
diameter 5-6 cm letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian alas bokong ibu.

206.Seorang perempuan usia 28 tahun, G3P2A0 baru saja melahirkan secara spontan di RS.
Hasil anamnesis: ibu merasa kelelahan dan sedikit pusing. Hasil pemeriksaan: KU lemah ,TD
100/80 mmHg, N 70 x/menit, S 36,5 0C, P 20 x/menit, plasenta sudah lahir, kontraksi uterus
lembek, perdarahan +400 cc. Apakah tindakan pertama yang dilakukan pada kasus tersebut ?
A. Kompresi Bimanual Internal
B. Kompresi Aorta Abdominalis
C. Kompresi Bimanual Eksternal
D. Evakuasi bekuan darah/ selaput ketuban
E. Pemberian infus RL dan drip oksitosin 20 IU

Pembahasan
Diagnosis pada kasus tersebut adalah atonia uteri. Pada penatalaksanaan atonia uteri, jika
setelah dilakukan masase fundus uteri, uterus tidak berkontraksi maka yang pertama kali
dilakukan adalah evakuasi bekuan darah/ selaput ketuban kemudian diikuti dengan melakukan
kompresi bimanual interna
207.Seorang perempuan umur 25 tahun G1P0A0 hamil 32 minggu datang ke PMB dengan
keluhan nyeri punggung. Hasil anamnesis: ibu merasa tidak nyaman dengan nyeri punggung
yang dialaminya dan cemas menghadapi persalinannya. Hasil pemeriksaan : TD 140/90 mmHg,
P: 24x/menit, TFU : 30 cm, terbawah kepala, belum masuk PAP. DJJ: 140 x/menit, kuat dan
teratur. Apakah penyebab keluhan pada kasus tersebut ?

A. Bagian terbawah sudah masuk PAP


B. Hipertrofi pada ligamentum rotundum
C. bagian terbawah janin menekan saraf
D. Sambungan sendi sacrococcigis mengendur
E. Pembesaran uterus yang menekan diafragma

Pembahasan
Hormon progesteron dan hormon relaksin menyebabkan relaksasi jaringan ikat dan otot–otot.
proses relaksasi ini memberikan kesempatan pada panggul untuk meningkatkan kapasitasnya
sebagai persiapan proses persalinan, tulang pubis melunak menyerupai tulang sendi,
sambungan sendi sacrococcigus mengendur membuat tulang coccigis bergeser ke arah
belakang sendi panggul yang tidak stabil, pada ibu hamil hal ini menyebabkan sakit punggung
bawah.

208.Seorang perempuan usia 28 tahun, G2P1A0 hamil 32 minggu datang ke PMB dengan
keluhan BAB keras. Hasil anamnesis: ibu merasa tidak nyaman dengan keadaannya. Hasil
pemeriksaan: KU baik ,TD 100/80 mmHg, N 78 x/menit, S 36,5 0C, P 24 x/menit. TFU: 33 cm,
puka, terbawah kepala, belum masuk PAP. DJJ: 138 X/menit, kuat dan teratur. Apakah
penyebab keluhan pada kasus tersebut ?
A. Motilisasi otot polos yang meningkat
B. Absorpsi air di usus besar menurun
C. Tingginya kadar hormone relaksin
D. Tingginya kadar progesterone
E. Tingginya kadar estrogen

Pembahasan
Konstipasi ibu hamil terjadi akibat peningkatan produksi progesteron yang menyebabkan tonus
otot polos menurun, termasuk pada sistem pencernaan, sehingga sistem pencernaan menjadi
lambat. Motilitas otot yang polos menurun dapat menyebabkan absorpsi air di usus besar
meningkat sehingga feses menjadi keras

209.Seorang perempuan hamil 32 minggu datang ke rumah sakit dengan keluhan perdarahan
di gusi. Hasil anamnesis: gusi berdarah saat menggosok gigi, bahkan berdarah tanpa sebab
apapun, warna darah merah segar. Hasil pemeriksaan: TD: 110/70 mmHg, S: 37 C, tampak
bercak kebiruan berupa memar pada paha, betis dan lengan ibu. Bagaimanakah hasil
pemeriksaan laboratorium untuk menunjang diagnosis pada kasus tersebut?
A. Hasil uji pembekuan darah menunjukkan tidak adanya bekuan darah setelah 4 menit
B. Fragmentasi sel darah merah yang tinggi
C. Tingginya kadar trombosit dalam darah
D. Perdarahan dari tempat suntikan
E. Rendahnya kadar fibrinogen
Pembahasan
Dari data didapatkan bahwa ibu mengalami Gangguan pembekuan darah
Dengan gejala utama: Perdarahan warna merah segar, Hasil uji pembekuan darah
menunjukkan tidak adanya bekuan darah setelah 7 menit, Rendahnya faktor pembekuan darah,
fibrinogen, trombosit, fragmentasi sel darah merah.
Penyulit lain yang mungkin timbul: Perdarahan gusi, Memar bawah kulit dan Perdarahan dari
tempat suntikan dan jarum infus.
Jadi dari pilihan jawaban yang tersedia jawaban yang benar adalahnya rendahnya kadar
fibrinogen.

210.Seorang perempuan usia 28 tahun, G3P2A0 baru saja melahirkan secara spontan di PMB.
Hasil anamnesis: ibu merasa kelelahan dan sedikit pusing. Hasil pemeriksaan: KU lemah ,TD
100/80 mmHg, N 70 x/menit, S 36,5 0C, P 20 x/menit, plasenta sudah lahir, kontraksi uterus
lembek, perdarahan +400 cc. Setelah dilakukan eksplorasi dan Kompresi bimanual interna,
uterus masih belum berkontraksi. Apakah tindakan selanjutnya yang dilakukan pada kasus
tersebut ?
A. Rujuk
B. Ajarkan keluarga KBE
C. Kompresi Aorta Abdominalis
D. Evakuasi bekuan darah/ selaput ketuban
E. Pemberian infus RL dan drip oksitosin 20 IU

Pembahasan
Pada penatalaksanaan atonia uteri, jika setelah dilakukan masase fundus uteri, uterus tidak
berkontraksi maka yang pertama kali dilakukan adalah evakuasi bekuan darah/ selaput ketuban
kemudian diikuti dengan melakukan kompresi bimanual interna. KBI maksimal dilakukan selama
5 menit. Jika uterus masih bellum berkontraksi maka ajarkan keluarga KBE, keluarkan
tangan dan beri ergometrin 0,2 mg IM

211. Seorang perempuan, umur 24 tahun, datang ke PMB diantar suaminya dengan keluhan
terlambat haid sejak 7 hari yang lalu dan selama 2 hari ini merasa mual saat di pagi hari,
sempat melakukan pemeriksaan kehamilan mandiri dan hasilnya positif. HPHT: 19 – 5 – 2020.
Hasil pemeriksaan: TD 100/70 mmHg, N 84 x/ menit, P 18 x/menit, 36,7°C. wajah sedikit pucat,
Abdomen tidak ada pembesaran Abnormal, plano test (+). Apa yang paling tepat pada kasus
tersebut?

A. KIE tentang ketidaknyamanan pada TM I

B. KIE tentang Kebutuhan kehamilan pada TM I

C. KIE Tentang tanda bahaya kehamilan pada TM I

D. KIE Tentang Kebutuhan Nutrisi pada kehamilan TM I

E. KIE tentang perubahan Psikologis pada kehamilan TM i

Pembahasan
Mual muntah di pagi hari / morning sicknesss merupakan ketidaknyaman yang sering di alami
oleh ibu hamil. Ketidaknyaman ini adalah hal fisiologis yang di pengaruhi oleh perubahan
hormone dan akan menghilang dengan bertambhnya usia kehamilan

212.Seorang perempuan berusia 30 tahun , G3P2A0, UK 9 bln, datang ke PMB dengan


keluhan mules pada perut makin sering dan kuat sejak 8 jam yag lalu. Keluhan disertai keluar
lendir kemerahan, mules pada perut menjalar ke pinggang, KU baik, Composmentis, TD 110/70
mmHg, N 88x/menit, Suhu 36,80C, Palp.: TFU 34 cm, kep. 2/5, his teratur dan kuat
4/10’/50”,DJJ + (140x/mnt) teratur. Terdapat tanda gejala kala II, Hasil PD : Ø lengkap, ketuban
(+), kep. HIII, denominator UUK ka. Apakah tindakan yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. Pemasangan Kateter
B. Pimpin Meneran
C. Drip Oksitosin
D. Amniotomi

E. Episiotomi

Pembahasan
Seperti yang terdapat pada panduana asuhan persalinan normal, Asuhan yang diberikan ketika
didapatkan seorang ibu bersalin dengan adanya tanda gejala kala II dan memastikan
pembukaan lengkap yang disertai ketuban masih utuh, maka asuhan yang paling tepat untuk
dilakukan adalah melakaukan Amniotomi yang merupakan tindakan memecah lapisan ketuban
guna mempercepat proses persalinan.

213.Seorang perempuan umur 32 tahun dengan keluhan kedua payudara terasa nyeri sejak 1
hari yang lalu. Kedua payudara terasa tegang,nyeri saat tersentuh pakaian,dan badan meriang.
Klien memiliki bayi berusia 10 minggu, ASI eksklusif tidak dapat diberikan karena ibu bekerja
dan di tempat kerja tidak tersedia pojok ASI sehingga tidak bisa pompa ASI. TD : 130/80 mmHg,
S : 38,5°C, N : 88x/menit, P : 22x/menit. payudara tampak penuh dan tegang kemerahan, dan
nyeri tekan. Apa edukasi yang paling tepat pada keadaan tersebut?
A. Perawatan
B. Kompres hangat
C. Tehnik menyusui
D. Tehnik pengosongan
E. Tehnik penggunaan antiseptik

Pembahasan
Payudara yang tegang,penuh, serta munculnya kemerahan meupakan tanda dari mastitis yaitu
peradangan pada payudara. Dimana keadaan ini disebabkan oleh sumbatan saluran susu yang
berlanjut.hal ini disebabkan karena pengeluaran ASI yang tidak efektif. Sehingga hal pdrtama
yang tepat untuk dilakukan adalah pengosongan payudara untuk mengurangi rasa nyeri dan
penuh pada payudara.

214.Seorang perempuan, umur 20 tahun, P1A0, nifas hari ke-7. , dirawat di RS karena
mengeluh nyeri pada luka jahitan dan demam. KU tampak kesakitan, TD 100/60 mmHg, N 90
x/menit, S 38,8°C, P 20 x/menit, conjungtiva merah mud. Kontraksi baik, TFU 3 jari diatas
symphisis, lokea berbau, jahitan basah, terdapat tanda kemerahan di sekitar jahitan. Apa
kondisi yang paling mungkin terjadi pada kasus tersebut?

A. Infeksi pada vulva


B. Infeksi pada vagina
C. Infeksi pada serviks
D. Infeksi pada perineum
E. Infeksi pada endometrium

Pembahasan
Infeksi kala nifas adalah infeksi peradangan pada semua alat genetalia pada masa nifas oleh
sebab apapaun dengan ketentuan meningkatnya suhu badan melebii 38° C tanpa menghitung
hari pertama dan berturut-turut selama 2 hari. C tanpa menghitung hari pertama dan berturut-
turut selama 2 hari. Berdasarkan bentuknya infeksi nifas bisa terbatas pada perineum, vulva,
vagina, serviks dan endometrium. Bila dilihat dari tnda gejala yang dialami pasien merupakan
infeksi yang terjadi pada perineum.

215. Seorang perempuan umur 28 tahun, G2P1A0 hamil 3 bulan datang ke PMB dengan
keluhan pusing dan mudah lelah pada saat melakukan aktivitas. Hasil pemeriksaan KU: baik,
konjungtiva tampak anemis, TD 100/60mmHg, N 88x/menit, S 36,8°C, P 20x/menit, TFU 12 cm,
pemeriksaan penunjang HB 9,5gr/dl. Apakah penatalaksanaan yang tepat pada kasus tersebut?

A. Berikan tablet Fe 60 mg/hari, asam folat 50 μg, vit B12 1 tb/hari

B. Berikan tablet Fe 50 mg/hari, asam folat 50 μg, vit B12 1 tb/hari

C. Berikan tablet asam folat 50 μg/hari, vit B6 , vit C

D. Berikan tablet Fe 50 mg/hari, asam folat 50 μg

E. Berikan tablet Fe 60 mg/hari, vit B12 dan vit C

Pembahasan
Anemia dalam kehamilan dapat terjadi karena perubahan fisiologi selama kehamilan, akibat dari
penurunan jumlah sel darah merah yaitu konsentrasi Hb <11 gr/dl pada trimester I dan III
kehamilan dan Hb < 10,5 gr/dl pada trimester II. Penatalaksanaan lakukan deteksi dini dengan
cara memeriksa kadar HB pada Trimester I dan III, jika ditemuka anemia pada trimester I
berikan berikan tablet asam folat 50 μg/hari, vit B6 , vit C.
216. Seorang perempuan berumur 31 tahun G3P2A0 hamil 9 bulan datang ke PMB dengan
keluhan mules semakin sering dan lama. Hasil anamnesa ibu sudah merasakan mules sejak 4
jam yang lalu dan mengeluarkan cairan dari kemaluanya tapi bukan air kencing sejak 1 jam
yang lalu. Hasil pemeriksaan TD: 110/70 mmHg, N: 88x/menit, S: 36,5°C, P: 20x/menit, TFU 32
cm, puki, letak kepala sudah masuk PAP, DJJ(+) 152x/menit. PD: pembukaan lengkap,
effacement 100%, ketuban (-), bagian terbawah janin kepala, bagian terdahulu UUK, molage (-),
bidang hodge II. Setelah dilakuakn pimpinan persalinan selama 15 menit kepala sudah keluar
akan tetapi bahu tidak kunjung keluar dan tidak melakukan putar paksi. Apakah diagnosis dari
kasus di atas?

A. Distosia

B. Distosia Bahu

C. Distosia Kepala

D. Persalalinan lama

E. Persalinan Memanjag

Pembahasan
Distosia bahu dapat dikenali apabila didaptkan adanya: kepala bayi sudah keluar tetapi bahu
tertahan dan tidak dapat dilahirkan, kepala bayi sudah lahir, tetapi menekan vulva dengan
kencang, dagi tertarik dan menekan perineum, traksi pada kepala tidak berhasil melahirkan
bahu yang tetap tertahan di kranial simfisis pubis.

217. Seorang perempuan berumur 31 tahun G3P2A0 hamil 9 bulan datang ke PMB dengan
keluhan mules semakin sering dan lama. Hasil anamnesa ibu sudah merasakan mules sejak 4
jam yang lalu dan mengeluarkan cairan dari kemaluanya tapi bukan air kencing sejak 1 jam
yang lalu. Hasil pemeriksaan TD: 110/70 mmHg, N: 88x/menit, S: 36,5°C, P: 20x/menit, TFU 32
cm, puki, letak kepala sudah masuk PAP, DJJ(+) 152x/menit. PD: pembukaan lengkap,
effacement 100%, ketuban (-), bagian terbawah janin kepala, bagian terdahulu UUK, molage (-),
bidang hodge II. Setelah dilakuakn pimpinan persalinan selama 15 menit kepala sudah keluar
akan tetapi bahu tidak kunjung keluar dan tidak melakukan putar paksi. Langkah awal apakah
yang dilakukan bidan pada kasus tersebut?

A. Hentikan traksi pada kepala, segera memanggil bantuan


B. Keluarkan bahu dengan maneuver Mc,Robert

C. Keluarkan bahu dengan maneuver masanti

D. Keluarkan bahu dengan maneuver woods

E. Keluarkan bahu dengan maneuver rubin

Pembahasan

Distosia bahu adalah kegagalan persalinan bahu setelah kepala lahir, dengan mencoba salah
satu metode persalinan bahu. Dalam penangan distosia bahu diperlukan seorang asisten untuk
membantusehingga bersegeralah minta bantuan baru kemuadian melakuakn manuver
pertolongan distosia bahu seperti manuver mc.robert, rubin, masanti, dan woods.

218. Seorang perempuan berumur 31 tahun G3P2A0 hamil 9 bulan datang ke PMB dengan
keluhan mules semakin sering dan lama. Hasil anamnesa ibu sudah merasakan mules sejak 4
jam yang lalu dan mengeluarkan cairan dari kemaluanya tapi bukan air kencing sejak 1 jam
yang lalu. Hasil pemeriksaan TD: 110/70 mmHg, N: 88x/menit, S: 36,5°C, P: 20x/menit, TFU 32
cm, puki, letak kepala sudah masuk PAP, DJJ(+) 152x/menit. PD: pembukaan lengkap,
effacement 100%, ketuban (-), bagian terbawah janin kepala, bagian terdahulu UUK, molage (-),
bidang hodge II. Setelah dilakuakn pimpinan persalinan selama 15 menit kepala sudah keluar
akan tetapi bahu tidak kunjung keluar dan tidak melakukan putar paksi.setelah dilakukan
maneuver mc.robert bayi lahir dengan selamat. Komplikasi apa yang mungkin muncul terhadap
ibu pada kasus tersebut?

A. Trauma persalinan

B. Robekan perineum

C. Robekan pada vagina

D. Perdarahan persalinan

E. Robekan perineum dan vagina yang luas

Pembahasan
Komplikasi yang mungkin muncul pada ibu pada pertolongan persalinan dengan distosia bahu
adalah robekan perineum dan vagina yang luas. Hal ini disebabkan karena bahu menjadi
bagian terbesar pada kasus ini sehingga adanya beberapa tindakan tambahan manuver
peralinan yang apada akhirnya berakibat pada robekan perineum dan vagina yang luas

219. Seorang perempuan umur 30 tahun dengan keluhan kedua payudara terasa nyeri dan
panas sejak 2 hari yang lalu. Dari anamnesis ibu mempunyai bayi yang berusia 2 minggu dan
jarang menyusui bayinya karena malas dan bayinya sering tidur. Dari pemeriksaan didapatkan
hasil . TD : 130/80 mmHg, S : 38,8°C, N : 90x/menit, P : 22x/menit. Payudaramengkilap dan
kemerahan, terdapat benjolan lunak dan berisi nanah di kedua payudara, payudara nampak
tegang. Apa diagnosis pada kasus tersebut?

A. Abses Payudara

B. Mastitis infeksiosa

C. Bendungan Payudara

D. Mastitis non infeksiosa

E. Bendungan Payudara  

Pembahasan
abses payudara adalah benjolan pada payudara yang berisi nanah. Abses payudara
biasanya disebabkan oleh infeksi. Penyakit ini sering dialami oleh ibu menyusui.

220. Seorang perempuan umur 30 tahun dengan keluhan kedua payudara terasa nyeri dan
panas sejak 2 hari yang lalu. Dari anamnesis ibu mempunyai bayi yang berusia 2 minggu dan
jarang menyusui bayinya karena malas dan bayinya sering tidur. Dari pemeriksaan didapatkan
hasil . TD : 130/80 mmHg, S : 38,8°C, N : 90x/menit, P : 22x/menit. Payudaramengkilap dan
kemerahan, terdapat benjolan lunak dan berisi nanah di kedua payudara, payudara nampak
tegang. Apa yang menjadi faktor penyebab pada kasus tersebut?

A. Pengeluaran ASI yang tidak efektif

B. Komplikasi lanjutan dari Mastitis

C. Bakteri Staphylococcus Aureus

D. Putting rusak

E. Putting lecet

Pembahasan
Abses Payudara disebabkan oleh bakteri yang umum ditemukan pada kulit normal yaitu
Staphylococcus Aureus. Infeksi terjadi khusunya pada ibu menyusui, dimana bakteri masusk
melalui kulit yang rusak pada awal menyusui.
221.Seorang perempuan umur 28 tahun. Datang ke PMB pada tanggal 25 Juni 2020 dengan k
eluhan mual muntah, Haid terakhir 8 Mei 2017. HCG Urin ( + ). Rencana tindakan yang paling t
epat pada kasus tersebut?

A. Istirahat baring

B. Makan dalam bentuk cair

C. Makan sedikit tapi sering

D. Merujuk pasien ke fasilitas pelayanan yang lebih lengkap

E. Meminta dukungan keluarga

Pembahasan
Ketika sel telur yang sudah dibuahi menempel pada dinding uterus, tubuh akan memproduksi
hormon human chorionic gonadotropin (HCG). Hal inilah yang diduga menyebabkan mual. Jadi,
rasa mual yang muncul merupakan pertanda bahwa tubuh sedang memproduksi hormon yang
dibutuhkan untuk kehamilan. Jika tidak diatasi maka dapat menyebabkan kehilangan cairan
atau dehidrasi. Maka dari itu meskipun ibu mengalami mual muntah, ibu tersebut harus tetap
mengkonsumsi makanan dan minuman agar tidak mempengaruhi pada janin. Dengan
caramenganjurkan makan sedikit tapi sering, serta makanan hangat

222.Seorang Perempuan Umur 30 tahun dengan riwayat abortus 3 kali. Sekarang mengalami
perdarahan yang tidak kunjung berhenti sejak mulai haid sampai sekarang. Perdarahan telah
terjadi selama 12 hari dengan sifat darah banyak, disertai nyeri pada perut yang terus-menerus.
Ia sekarang merasa sering pusing dan mudah berkunang-kunang. Dari pemeriksaan VT
dijumpai adanya masa uterus, padat dan berbenjol-benjol. Hasil Pemeriksaan tersebut, maka
diagnosis pada kasus tersebut adalah ?

A. Myoma Uteri

B. Molla hidatidosa

C. Abortus Habitualis

D. Kehamilan Ektopik
E. Kista

Pembahasan
Mioma merupakan suatu pertumbuhan massa atau daging di dalam rahim atau di luar rahim
yang tidak bersifat ganas. Mioma berasal dari sel otot polos yang terdapat di rahim dan pada
beberapa kasus juga berasal dari otot polos pembuluh darah rahim. Jumlah dan ukuran mioma
bervariasi, terkadang ditemukan satu atau lebih dari satu.

223.Seorang perempuan Umur 30 tahun P3A0, masa Nifas 7 hari dengan keluhan demam
sejak 2 hari yang lalu, persalinan ditolong oleh dukun, datang ke BPM hasil anamnesis demam,
pusing dan badan terasa lemas, PPV cairan berbau. Hasil pemeriksaan TD: 100/70 mmHg, S:
39°C, N:100x/menit, P:28x/menit. Apa Diagnosa pada kasus tersebut ?

A. Demam Post Partum

B. Infeksi Puerpuralis

C. Infeksi Luka Perineum

D. Dehidrasi Post partum

E. HPP

Pembahasan
Infeksi puerpuralis : infeksi ibu nifas ditandai suhu ≥ 38 0C, lokhea berbau, masain kubasi 2 hari
dalam 10 hari pertama post partum, disebabkan oleh bakteri yang berada di dalam usus dan
jalan lahir.

224. Seorang Perempuan usia 38 tahun datang ke PMB bersama suaminya. Pasien
mengatakan ingin ber KB, hasil anamnesis bidan yaitu pasien mempunyai 4 orang anak,
mempunyai riwayat Hipertensi TTV : TD= 140/80 mmHg, N= 80 x/menit, RR= 20 x/menit, S=
36,5℃. Alat Kontrasepsi apakah yang cocok untuk wanita tersebut ?

A. Suntik 3 Bulan
B. Kalender

C. IUD

D. MOW

E. Pil

Pembahasan
MOW merupakan kontrasepsi penutup terhadap kedua sel telur kanan dan kiri. Prosedur ini
juga akan menghalangi sperma ke tuba falopi. Sebagai salah satu metode KB yang bersifat
permanen, tubektomi terbukti sangat efektif, namun tidak memengaruhi siklus menstruasi

225. Seorang Perempuan Usia 23 tahun, datang ke PMB pada tanggal 25 Juni 2020, dengan
keluhan mual muntah, dan terlambat Haid selama 16 hari.  Haid terakhir adalah 12  Februari
2020. Dari hasil pemeriksaan laboratorium HCG dinyatakan positip hamil. Kapan Tafsiran
Persalinan pada wanita tersebut ?

A. 18 – 11 - 2020

B. 19 – 11 - 2020

C. 19 – 11 - 2021

D. 20 – 11 - 2020

E. 21 – 11 - 2021

Pembahasan
Patokan menentukan tafsiran persalinan yaitu dari HPHT pasien. Dengan rumus jika bulan april
sampai desember maka rumusnya : +7 -3 +1. Jika bulan HPHT pasien mulai Januari sampai
Maret maka rumusnya : +7 +9. Maka kita sudah dapat memperkirakan kapan pasien tersebut
mengalami persalinan. Pada kasus ini adalah 19 – 11 – 2020.

226. Seorang Perempuan usia 27 tahun, G1P0A0 datang ke PMB bersama suami dengan
keluhan mules mau melahirkan. 3 jam kemudian pasien telah melahirkan secara spontan. Hasil
pemeriksaan TTV : TD= 120/80 mmHg, N=80 x/menit, RR=20 x/menit, S= 36,7℃. Saat Kala III,
plasenta masih belum ada tanda – tanda pelepasan. Tindakan apakah yang harus dilakukan
pada ibu tersebut ?

A. Manual Plasenta

B. KBI

C. Masase Uterus

D. Merujuk
E. Kuretase

Pembahasan
Kala III merupakan kala yang dimana saat lahirnya Plasenta, yaitu dengan penanganan tali
pusat terkendali. Namun jika Plasenta masih belum lepas maka melakukan manajemen
pelepasan tali pusat secara Manual atau disebut juga dengan Manual Plasenta.

227. Seorang Perempuan Usia 36 tahun, G1P0A0. pada saat kala III setelah plasenta lahir
lengkap terjadi perdarahan, kontraksi lembek serta TFU sulit ditentukan. Hasil pemeriksaan
tidak ada robekan jalan lahir, kandung kemih kosong. Diagnosa yang terjadi pada kasus ini
adalah

A. Ruptur Uteri

B. Atonia Uteri

C. Inversio Uteri

D. Retensio Plasenta

E. Plasenta Previa

Pembahasan
Kala III merupakan kala lahirnya plasenta. Jika plasenta sudah lahir maka kita memantau
kontraksi uterus dengan cara masase. Akan tetapi jika saat memantau kontraksi uterus ternyata
kontraksi tidak baik, terjadi perdarahan, tidak terdapat luka jahitan, maka dapat disimpul bahwa
diagnose pasien Atonia uteri yaitu kontraksi uterus yang sangat lemah

228. Seorang Perempuan datang ke PMB pada tanggal 25 Juni 2020 Jam 10.00 WIB, dengan
keluhan mengeluarkan cairan per vagina berupa lendir bercampir darah sejak 3 jam yang lalu.
Bidan melakukan PD mendapatkan hasil pembukaan 6 cm, H 2, let kep, selaput ketuban (+),
His : 4 /10’/40”. Diagnosa apa yang tepat untuk ibu tersebut ?

A. Inpartu Kala 1 Fase Laten

B. Inpartu Kala 1 Fase Aktif Memanjang

C. Inpartu Kala 1 Fase Aktif

D. Inpartu dengan KPD

E. Inpartu Kala 1

Pembahasan
Pada persalinan terdapat 4 kala. Pada kasus ini kita kunci dari pembukaan serviknya yaitu
pembukaan 6 cm. Pada kala 1 dibagi menjadi 2 yaitu kala 1 fase laten dan ala 1 fase aktif. Yang
di maksud kala 1 Fase laten: pembukaan sampai mencapai 3 cm, berlangsung sekitar delapan
jam. Dan kala 1 Fase aktif: pembukaan dari 3 cm sampai lengkap (+ 10 cm), berlangsung
sekitar enam jam. Pada tahap ini ibu akan merasakan kontraksi yang terjadi tiap 10 menit
selama 20-30 detik. Pada kasus ini yaitu kala 1 fase aktif dikarnakan pembukaan 6 cm.
229.Seorang Perempuan Usia 22 tahun G1P0A0, UK 40 minggu, datang ke PMB dengan
riwayat DM. Saat ini sedang dalam proses persalinan kala II. Setelah kepala janin lahir, tidak
terjadi putar paksi luar. Diagnosa untuk ibu tersebut adalah

A. Partus Lama

B. Partus Presipitatus

C. Partus tak maju

D. Distosia Bahu

E. Partus sirotinus

Pembahasan
Kepala sudah lahir tetapi tidak dapat ptar paksi luar ditambah dengan ibu tersebut riwayat DM.
Pada ibu yang DM maka akan melahirkan bayi besar. Bayi besar akan sulit mengalami putar
paksi luar. Maka dari itu di sebut dengan distosia bahu yaitu Persalinan sulit yg ditandai adanya
hambatan kemajuan dalam persalinan.

230. Seorang Perempuan umur 30 tahun baru saja melahirkan anak pertama tanggal 17 Juli
2007 jam 13.00 WIB, jenis kelamin perempuan, BB 3900 gram, keadaan waktu lahir menangis
dengan kuat. Plasenta dan selaput ketuban lahir lengkap dan sudah dilakukan masase.
Perempuan tersebut mengalami robekan jalan lahir sampai dengan otot perineum. Asuhan yang
utama dilakukan oleh bidan adalah ?

A. Melakukan Masas Uterus

B. Mengukur TFU

C. Memantau Pedarahan

D. Memeriksa Plasent

E. Menjahit Laserasi

Pembahasan
Robekan Perineum terdapat 4 derajat. Derajat 1 yaitu Mukosa vagina, Komisura Posterior.
Derajat 2 yaitu Muksa vagina, Komisura Posterior, kult perineum, otot perineum. Derajat 3 yaitu
Mukosa Vagina, Komisura Posterior, Kulit perineum, otot perineum, otot spinter ani. Derajat 4
yaitu Mukosa Vagina, Komisura Posterior, Kulit perineum, otot perineum, otot spinter ani sampai
dengan dinding depan rectum. Dalam hal ini pasien mengalani robekan pada otot perineum,
berarti pasien masuk pada derajat 2 dan asuhan yang utama yaitu menjahit laserasi agar tidak
terjadi perdarahan.
231. Seorang perempuan umur 25 tahun, umur kehamilan 9 bulan datang ke Polindes diantar
oleh suami Jam 17.00 WITA. Hasil Anamnesa ibu mengeluh keluar air banyak dari alat kelamin
sejak kemarin siang. Hasil pemeriksaan KU baik, TD 100/70 mmHg, Nadi 90 x/ menit, suhu 37,5
0
C, Kontraksi Uterus 3x/10’/40’. DJJ : 160x/menit. Apakah rencana asuhan yang akan diberikan
pada kasus tersebut?

A. Tunggu sampai pembukaan Lengkap

B. Siapkan untuk proses persalinan

C. Diobservasi di Polindes

D. Diberikan antibiotic

E. Dirujuk Kerumah Sakit

Pembahasan
Pasen harus dirujuk kerumah sakit karena sudah terjadi pengeluaran cairan selama lebih dari
12 jam,pemeriksaan dalam belum ada pembukaan, DJJ diatas batas normal (120-160x/menit)

232. Seorang perempuan, umur 20 tahun, datang ke Praktek Mandiri Bidan (PMB). Hasil
anamnesis: mengeluh mual dan muntah di pagi hari sampai mengganggu aktivitas. Hasil
pemeriksaan: KU sedang, ibu tampak pucat, TD 110/80mmHg, N 80x/menit, P 23x/menit, S
36,8 0C, konjungtiva merah muda, payudara tidak ada pembesaran, abdomen TFU belum
teraba. Apakah Diagnosa untuk kasus tersebut?

A. Hiver Emesis Gravidarum

B. Emesis Gravidarum

C. Gastritis Kronik

D. Gastritis Akut

E. GERD

Pembahasan

Hiver emesis Gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil sampai
mengganggu pekerjaan sehari-hari karena pada umumnya menjadi menurun. Tanda gejala
seperti Sakit kepala, Konstipasi, Sangat sensitif terhadap bau, Produksi air liur berlebihan,
Inkontinensia urine, dehidrasi, hiperemesis gravidarum dapat menyebabkan ibu hamil
mengalami gangguan elektrolit dan berat badan turun.
233. Seorang perempuan hamil ,umur 19 tahun, dibawa oleh keluarganya ke RS karena ½ jam
yang lalu kejang-kejang dirumah, hasil anamnesis dengan keluarga, ibu sedang hamil 9 bulan.
Hasil pemeriksaan : KU tidak sadar, TD 190/110 mmHg, N 92x/menit, S 36,3◦C, P 26x/menit.
TFU 34 cm, puki, letak kepala, DJJ (+) 100/menit, pemeriksaan penunjang protein urine (+++).
Apakah kemungkinan diagnosa pada kasus tersebut?

A. G1P0A0 gravida 36 minggu dengan eklampsia

B. G1P0A0 gravida 36 minggu dengan hipertensi kronis

C. G1P0A0 gravida 36 minggu dengan preeklampsia berat

D. G1P0A0 gravida 36 minggu dengan preeklampsia ringan

E. G1P0A0 gravida 36 minggu dengan superimposed preeklampsia

Pembahasan
Eklampsia merupakan kasus akut pada penderita preeklampsia, yang disertai dengan
kejang menyeluruh dan koma. Eklapmsia post partum umumnya hanya terjadi dalam waktu
24 jam pertama setelah persalinan. Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya
preeklampsi dengan gejala – gejala nyeri kepala di daerah frontal, gangguan penglihatan, mual,
nyeri epigastrium, dan hiperefleksia. Bila keadaan ini tidak segera diobati, akan timbul kejang
konvulsi eklampsia.

234. Seorang perempuan umur 20 tahun, hamil 7 bulan datang ke PMB. Hasil anamnesa
mengeluha pusing, mudah lelah apabila beraktifitas. Hasil pemeriksaan KU: baik, konjungtiva
tampak anemis, TD 90/60mmHg, N 88x/menit, S 36,5°C, P 18x/menit, TFU 24 cm, puka, letak
kepala, DJJ (+) 145x/menit, pemeriksaan penunjang HB 9,2 gr/dl. Apakah penatalaksanaan
yang tepat pada kasus tersebut?

A. Berikan tablet Fe 60 mg/hari, asam folat 50 μg, vit B12 1 tb/hari

B. Berikan tablet Fe 50 mg/hari, asam folat 50 μg, vit B12 1 tb/hari

C. Berikan tablet asam folat 50 μg/hari, vit B6 , vit C

D. Berikan tablet Fe 50 mg/hari, asam folat 50 μg

E. Berikan tablet Fe 60 mg/hari, vit B12 dan vit C


Pembahasan
Anemia dalam kehamilan dapat terjadi karena perubahan fisiologi selama kehamilan, akibat dari
penurunan jumlah sel darah merah yaitu konsentrasi Hb <11 gr/dl pada trimester I dan III
kehamilan dan Hb < 10,5 gr/dl pada trimester II. Penatalaksanaan lakukan deteksi dini dengan
cara memeriksa kadar HB pada Trimester I dan III, jika ditemuka anemia pada trimester I
berikan berikan tablet asam folat 50 μg/hari, vit B6 , vit C, jika ditemuka anemia pada trimester
II berikan berikan tablet Fe 60 mg/hari, asam folat 50 μg, vit B 12 1 tb/hari, jika ditemuka
anemia pada trimester II berikan tablet Fe 60 mg/hari, vit B12 dan vit C.

235. Seorang bayi laki-laki umur 1 hari di rawat di RS. Riwayat persalinan SC. Hasil
pemeriksaan KU Lemah, R 32 x/menit S 370C, perut bayi tampak isi perut menonjol keluar yang
hanya dilapisi oleh peritonium (selaput perut) dan tidak dilapisi oleh kulit. Apakah diagnose
yang diderita bayi tersebut?

A. Hischprung

B. Omfalokel

C. Spina Bifida

D. Ensefalokel

E. Meningokel

Pembahasan
Omfalokel adalah suatu kelainan kongenital pada dinding ventral abdomen, dimana usus dan
visera mengalami herniasi keluar dari dinding abdomen

236. Seorang Bidan datang kunjungan kepada ibu nifas umur 23 tahun, telah melahirkan anak
pertamanya 5 minggu yang lalu secara spontan, setelah dialkukan anamnesa dengan hasil :
tidak ada keluhan, ASI lancar, ibu sudah bisa merawat bayinya sendiri, darah nifas masih ada
sedikit. Hasil pemeriksaan: TD 100/80 mmHg, N 84 x/ menit, P 18 x/menit, 36,2°C lochea masih
keluar berwarna kuning sedikit kecoklatan ± 5 cc, v/v dalam batas normal, kondisi perineum
baik. ibu nifas ingin hamil lagi stelah anak pertama berusia 4-5 tahun, dan berencana
menggunakan KB kondom karena takut gemuk serta ingin menyusui bayi hingga usia 2 tahun.
Rencana asuhan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. meminta persetujuan suami
B. Memberikan pelayanan kontrasepsi seuai dengan pilihan ibu
C. memberikan informasi dan konseling metode kontrasepsi
D. Melakukan informed consent sebelum memberikan pelayanan kontrasepsi
E. rujuk ibu ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap.

Pembahasan
KB Pasca persalinan adalah pemanfaatan atau penggunaan alat kontrasespsi langsung
sesudah melahirkan sampai 6 minggu/ 42 hari sesudah melahirkan. prinsip pemilihan metode
kontrasepsi yang digunakan tidak mengganggu produksi ASI
Pasl 72 ayat d (UU Kesehatan no 36 tahun 2009)

237. Seorang perempuan, umur 36 tahun, G4P3A0, datang ke klinik Sayang Bunda
mengatakan hamil 7 bulan dengan keluhan mengeluarkan darah segar setelah merasakan
kontraksi sebentar, tidak nyeri. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 120/80mmHg, N 80x/menit, P
20x/menit, S 360C, konjungtiva merah muda, Palpasi Abdomen : TFU pertengahan pusat – PX,
bag terendah belum masuk PAP, DJJ 136 x / menit. Apakah kemungkinan diagnosa pada kasus
tersebut?
A. G4P3A0 gravida 28 minggu dengan Abruptio Placenta
B. G4P3A0 gravida 28 minggu dengan Mola Hidatidosa
C. G4P3A0 gravida 28 minggu dengan Placenta Previa
D. G4P3A0 gravida 28 minggu dengan Solutio Placenta
E. G4P3A0 gravida 28 minggu dengan Persalinan Prematur

Pembahasan
Perdarahan Pada kehamilan lanjut (Perdarahan Anteprtum). Merupakan komplikasi serius yang
dapat menyebabkan kematian maternal maupun fetus. ada 2 penyebab perdarahan tersebut,
yaitu :
1. placenta Previa yaitu implantasi placenta di SBR baik total / maupun parsial. dengan tanda
dan gejala :
A. Malpresentasi fetus, Bagian terendah fetus tidak masuk PAP ( terutama pada placenta
previa total)
B. kesulitan mengidentifikasi bagian – bagian janin (karena placenta menghalangi
pemeriksaan)
C. perdarahan pervaginam biasanya tanpa rasa nyeri terjadi setelah usia 24 minggu, warnya
merah segar, dapat terjadi spontan, setelah miksi / defekasi, aktivitas fisik, kontraksi braxton
Hiks ataupun coitus.

238. Seorang Bidan datang berkunjung ke rumah seorang ibu yang telah melahirkan 3 hari yang
lalu, secara spontan di Puskesmas, ber umur 27 tahun, melahirkan anak pertama berjenis
kelamin perempuan. Hhasil anamnesa : kedua payudara nyeri, ibu menyusui jarang – jarang
karena bayi lebih sering tidur dan susah dibangunkan. hasil pemeriksaan : kedua payudara
bengkak, kulit mengkilat T : 100 / 70 mmHg, N : 86 x / mnt, S: 36,8 C. Tindakan apakah yang
paling tepat sesuai kasus tersebut?
A. Berikan kompres hangat payudara
B. Konseling menyusui sesering mungkin
C. keluarkan ASI dengan tangan atau pompa
D. Berikan kompres dingin
E. lakukan perawatan payudara

Pembahasan
Penanganan pada kasus bendungan ASI pada ibu yang menyusui adalah :
1. susukan sesering mungkin
2. kedua payudara disusukan
3. kompres hangat payudara sebelum disusukan
jadi tindakan pertama adalah kompres hangat (untuk mengurangi nyeri dan melebarkan saluran
sistem laktasi yg disebabkan bendungan berlebihan.

239. Seorang bidan yang bertugas pada sebuah desa mendapatkan data dari hasil pendataan
bahwa 70% di desa tersebut adalah PUS, dan 50% wanita dari PUS tsb merupakan mutigravida
dengan jarak persalinan < 2tahun, pada laporan penimbangan posyandu 50% dari jumlah balita
BB tidak naik. akseptor KB jangka panjang yang terdaftar hanya 10%, sedangkan sisanya
menggunakan KB sederhana dan alamiah, karena tidak mengetahui tentang kontrasespsi
jangka panjang dan tidak efisien biaya. Tindakan apa yang tepat dilakukan pada kasus
tersebut?
A. Sosialisasi BLT
B. konseling tentang kontrasepsi pada setiap pasutri
C. Edukasi
D. meminta bantuan dana kepada tokoh masyarakat
E. menunggu adanya program safari KB dari BKKBN

Pembahasan
Perhatikan kata kunci cakupan akseptor KB jangka panjang yang rendah karena kurangnya
pengetahuan PUS tentang metode kontrasepsi efektif dan Jangka Panjang, solusi dari masalah
pada kasus tersebut adalah pemberian edukasii tantang MKJP.

240. Seorang bidan melakukan kunjungan rumah neonatus yang telah lahir 2 hari yang lalu
secara spontan, keadaan pada saat lahir BBL 3300 gram, PBL 48 cm, A-S 8-9, dan IMD. ibu
bayi mengatakan menyusui setiap 2-3 jam sekali, bayi defekasi 10 x / hari lembek dan
cenderung cair, BAK ±12 x/hari. bidan melakukan pemeriksaan dengan hasil BB sekarang 3300
gram, S: 36,7 C, N: 110 x/mnt, RR: 46x/mnt. Perencanaan apakah yang tepat pada kasus
tersebut?
A. Konseling Tanda bahaya bayyi baru lahir
B. Pemebrian minum 2-4 jam sekali
C. pemberian imunisasi
D. konseling perawatan tali pusat
E. perawatan pencegahan infeksi pada bayi

Pembahasan
Rencana asuhan pada bayi 2-6 hari : Pemberian minum on demad, BAB, BAK, tidur,
kebersihan, keamanan dan tanda bahaya. pada kasus di atas hasil observasi pada keadaan
bayi dalam keadaan normal, shinga orang tua perlu mendapatkan konseling tentang tanda
bahaya babyi baru lahir

241. Seorang perempuan berumur 31 tahun dengan G2P1A0 hamil 9 bulan datang ke PMB
pada jam 12.00 WIB karena merasa perutnya mules dari perut bagian bawah menjalar ke
pinggang sejak jam 06.00 WIB, tidak mengeluarkan cairan hanya mengeluarkan lendir,
perkiraan persalinan 3 minggu kemudian. Hasil pemeriksaan TD: 120/80 mmHg, N: 88x/menit,
S: 36 °C, P: 20x/menit, TFU 34 cm, puki, letak kepala sudah masuk PAP, HIS 3x 10 menit 40
detik, DJJ(+) 152x/menit, Periksa Dalam : pembukaan serviks 2 cm, effacement 50 %, ketuban
(+). Perencanaan apakah yang tepat pada kasus tersebut?

A. menyiapkan pertolongan persalinan


B. pemantauan kemajuan persalinan menggunakan lembar observasi dan partograf
C. pemberian nutrisi untuk persiapan persalinan
D. menyarankan ibu untuk pulang dulu karena masih pembukaan 2
E. pemantauan kemajuan persalinan menggunakan partograf

Pembahasan
Dari hasil pemeriksaan yang didapatkan ibu berada pada masa persalinan kala 1 fase
laten (pembukaan serviks 2 cm, effacement 50%), His adekuat 3x 10 mnt 40 detik karena
ibu multigravida pembukaan servix 2 cm dalam 1 jam, sehingga dilanjutkan untuk
pemantauan kemajuan persalinan menggunakan lembar observasi

242. Seorang perempuan berumur 31 tahun dengan G2P1A0 hamil 9 bulan datang ke PMB
pada jam 12.00 WIB karena merasa perutnya mules dari perut bagian bawah menjalar ke
pinggang sejak jam 06.00 WIB, tidak mengeluarkan cairan hanya mengeluarkan lendir dan
darah, perkiraan persalinan 3 minggu kemudian. Hasil pemeriksaan TD: 120/80 mmHg, N:
88x/menit, S: 36 °C, P: 20x/menit, TFU 34 cm, puki, letak kepala sudah masuk PAP, HIS 3x 10
menit 40 detik, DJJ(+) 152x/menit, Periksa Dalam : pembukaan serviks 2 cm, effacement 50 %,
ketuban (+). Diagnosa apakah yang tepat pada kasus tersebut?
A. G2P1A0 Usia kehamilan 37 minggu dengan inpartu kala 1 fase aktif
B. G2P1A0 Usia kehamilan 37 minggu dengan inpartu kala 1 fase laten
C. G2P1A0 Usia kehamilan 37 minggu dengan inpartu kala 1 fase aktif akselerasi
D. G2P1A0 Usia kehamilan 37 minggu dengan inpartu kala 1 fase aktif dilatasi maksimal
E. G2P1A0 Usia kehamilan 37 minggu belum inpartu

Pembahasan
• perhatikan kata kunci pada pembukaan serviks. Fase laten adalah periode waktu dari awal
persalina hingga ke titik ketika pembukaan mulai berjalan secara progresif, yang umumnya
dimulai sejak kontraksi mulai muncul hingga pembukaan serviks 3 – 4 cm.

243. Seorang perempuan berumur 45 tahun membawa cucunyke RS, bayi berjenis kelamin laki
laki berumur 6 hari, karena kulit bayi berubah menjadi kuning, bayi minum ASI sesuai
permintaan bayi, lahir di Puskesmas secara normal dengan BBL 3155 gram / PBL 49 cm,
setelah dilakukan pemeriksaan S : 36.7 C, N : 110 x/mnt, RR : 44x/mnt, gerak bayi aktif, BB
sekarang 3130gram, kulit kuning pada bagian muka sampai pusat. Diagnosa apakah yang tepat
pada kasus tersebut?
A. Neonatus Cukup Bulan dengan Ikterus fisiologi
B. Neonatus Cukup Bulan dengan Ikterus patologi
C. Neonatus Cukup Bulan dengan Anemia
D. Neonatus Cukup Bulan dengan Infeksi
E. Neonatus Cukup Bulan dehidrasi

Pembahasan
• Ikterus neonatorum ada 2 jenis :

1. Ikterus fisiologi dengan karakteristik : muncul kuning pada hari ke 2 dan ke 3 semakin tampak
pada hari ke 5 dan 6,

2. Ikterus patologi dengan karakteristik muncul dalam 24 jam pertama setelah lahir.

244. Seorang perempuan berumur 45 tahun membawa cucunyke RS, bayi berjenis kelamin laki
laki berumur 6 hari, karena kulit bayi berubah menjadi kuning, bayi minum ASI sesuai
permintaan bayi, lahir di Puskesmas secara normal dengan BBL 3155 gram / PBL 49 cm,
setelah dilakukan pemeriksaan S : 36.7 C, N : 110 x/mnt, RR : 44x/mnt, gerak bayi aktif, BB
sekarang 3130gram, kulit kuning pada bagian muka sampai pusat. pemeriksaan lanjutan
apakah yang tepat pada kasus untuk mendapatkan diagnosa yang tepat tersebut?
A. Urin
B. Kadar bilirubin Indirek
C. golongan darah
D. feses
E. kecepatan peningkatan bilirubin

Pembahasan
• Ikterus neonatorum ada 2 jenis :

1. Ikterus fisiologi dengan karakteristik : muncul kuning pada hari ke 2 dan ke 3 semakin
tampak pada hari ke 5 dan 6, kadar bilirubin Indirek tidak melebihi 10 mg% pada
neonatus cukup bulan, 12,5 mg% pada neonatus kurang bulan.
2. Ikterus patologi dengan karakteristik muncul dalam 24 jam pertama setelah lahir, kadar
bilirubin Indirek melebihi 10 mg% pada neonatus cukup bulan, 12,5 mg% pada
neonatus kurang bulan

245. Seorang perempuan, umur 36 tahun, G4P3A0, datang ke klinik kesehatan Ibu dan Anak,
mengatakan hamil 7 bulan dengan keluhan mengeluarkan darah segar setelah merasakan
kontraksi sebentar, tidak nyeri. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 120/80mmHg, N 80x/menit, P
20x/menit, S 360C, konjungtiva merah muda, Palpasi Abdomen : TFU pertengahan pusat – PX,
bag terendah belum masuk PAP, DJJ 136 x / menit. pengkajian apakah yang harus dilakukan
untuk mendapatkan diagnosa yang tepat kasus tersebut?
A. Rujukan untuk pemeriksaan USG
B. Pemeriksaan Dalam
C. Pengkajian mendalam untuk menggali data riwayat kehailan yang lalu
D. pemeriksaan Drah lengkap
E. Rujukan untuk foto RO
Pembahasan
Perdarahan Pada kehamilan lanjut (Perdarahan Anteprtum). Merupakan komplikasi serius yang
dapat menyebabkan kematian maternal maupun fetus. ada 2 penyebab perdarahan tersebut,
yaitu :
1. placenta Previa yaitu implantasi placenta di SBR baik total / maupun parsial. dengan tanda
dan gejala :
A. Malpresentasi fetus, Bagian terendah fetus tidak masuk PAP ( terutama pada placenta
previa total)
B. kesulitan mengidentifikasi bagian – bagian janin (karena placenta menghalangi
pemeriksaan)
C. perdarahan pervaginam biasanya tanpa rasa nyeri terjadi setelah usia 24 minggu, warnya
merah segar, dapat terjadi spontan, setelah miksi / defekasi, aktivitas fisik, kontraksi braxton
Hiks ataupun coitus.
D. Hasil USG menunjukkan letak placenta pada segmen bawah rahim
246. Seorang perempuan umur 25 tahun G2P0A1 hamil 40 minggu datang ke PMB, dengan
keluhan merasakan mules dan nyeri di bagian pinggang sampai ke perut. Hasil pemeriksaan KU
baik, TD 120/70 mmHg, S 36,5°C, N 84x/menit, P 24x/menit. DJJ 146x/menit. Hasil PD
pembukaan 5 cm, KK utuh, presentasi belakang kepala, penurunan H II. Diagnosis apakah yang
paling tepat pada kasus diatas ?

A. Inpartu kala II

B. Inpartu kala I fase laten

C. Inpartu kala I fase aktif tahap akselerasi

D. Inpartu kala I fase aktif tahap dilatasi maksimal

E. Inpartu kala I fase aktif tahap deselerasi

Pembahasan
Fase laten yaitu Pembukaan serviks berlangsung lambat, di mulai dari pembukaan 0 sampai
pembukaan 3 cm, berlangsung kira – kira 8 jam.
Fase aktif ada 3 fase yaitu :
- Fase akselerasi yaitu dalam waktu pembukaan 2 jam pembukaan 3 menjadi 4 cm.
- Fase dilatasi yaitu dalam waktu pembukaan 2 jam pembukaan sangat cepat dari 4-9 cm.
- Fase deselerasi yaitu pembukaan menjadi lamban kembali dalam waktu 2 jam, pembukaan
9 cm menjadi lengkap.
Kata Kunci : pada soal pembukaan 5.

247. Seorang perempuan umur 28 tahun G2P1A0 usia kehamilan 38 minggu datang ke PMB
dengan keluhan pinggangnya terasa pegal. Dari hasil pemeriksaan didapatkan presentasi
kepala, puki, kepala belum masuk panggul, TFU 30 cm DJJ 149x/menit regular. Berapakah
taksiran berat janinnya diatas?

A. 2635 gram

B. 2790 gram

C. 2945 gram

D. 3025 gram

E. 3120 gram

Pembahasan
Rumus Perhitungan Berat Janin dengan Rumus MC Donald
Kata Kunci : pada soal belum masuk panggul sehingga rumusnya, sehingga
TBJ = (TFU-12) x 155
= (30 cm-12) x 155
= 18 x 155
= 2790 gram
248. Seorang perempuan umur 24 tahun, jam 10.00 melahirkan anak pertama di Poskesdes.
Bayi menangis kuat dan bergerak aktif, manajemen aktif kala III sudah dilakukan, jam 10.15
plasenta belum lahir dan kontraksi uterus baik. Tindakan apakah yang tepat pada kasus di
atas?

A. memeriksa kandung kemih

B. memberikan ergometrin

C. melakukan manual plasenta

D. penegangan tali pusat kembali setelah 5 menit

E. memberikan oksitosin10 IU secara IM dosis kedua

Pembahasan
Pada 58 langkah APN, pada langkah ke-37 Manajemen Aktif Kala III :
Lakukan penegangan dan dorongan dorso-kranial hingga plasenta terlepas, minta ibu meneran
sambil penolong menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai dan kemudian ke arah atas,
mengikuti poros jalan lahir (tetap lakukan tekanan dorso kranial).
a. Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga berjarak sekitar 5-10 cm dari
vulva dan lahirkan plasenta.
b. Jika plasenta tidak lepas setelah 15 menit menegangkan tali pusat :
1) Berikan dosis ulangan oksitosin 10 unit IM.
2) Lakukan kateterisasi (aseptik) jika kandung kemih penuh.
3) Minta keluarga untuk menyiapkan rujukan.
4) Ulangi penegangan tali pusat selama 15 menit berikutnya.
5) Jika plasenta tidak lahir dalam 30 menit setelah bayi lahir atau bila terjadi perdarahan, segera
lakukan plasenta manual.

249. Seorang perempuan P1A0 datang ke Puskesmas untuk kontrol nifas hari ke-8, dengan
keluhan sudah dapat beradaptasi dengan perubahan yang dialaminya. TFU pertengahan pusat-
simfisis dan masih mengeluarkan lokia. Lokia apakah pada kasus diatas?

A. Lokia Rubra, merah kehitaman, terdiri dari darah dan lendir.

B. Lokia Kruenta, merah kehitaman, terdiri dari darah dan lendir.

C. Lokia Alba, warna pucat, putih kekuningan, lebih banyak mengandung leukosit, selaput
lendir serviks dan serabut jaringan yang mati.
D. Lokia Serosa, warna kuning cair kecoklatan, terdiri dari sedikit darah dan lebih
banyak serum, leukosit dan robekan laserasi plasenta.

E. Lokia Sanguinolenta, warna kuning cair kecoklatan, terdiri dari sedikit darah dan lebih
banyak serum, leukosit dan robekan laserasi plasenta.

Pembahasan

1. Lokia rubra/Kruenta : berwarna merah karena berisi darah segar dan sisa-sisa selaput
ketuban, sel-sel desidua, verniks caseosa, lanugo, dan mekonium. Ini berlangsung sampai 2 - 3
hari setelah persalinan.
2. Lokia sanguilenta : berwarna merah kecoklatan, berisi darah dan lendir yang keluar pada
hari ke-3 - 7 setelah melahirkan.
3. Lokia serosa : cairan berwarna kuning kecoklatan karena mengandung serum,
leukosit dan robekan plasenta. Lendir ini keluar pada hari ke-7 - 14 setelah melahirkan.
4. Lokia alba atau putih, mengandung leukosit, sel desidua, sel epitel, selaput lendir servik dan
serabut jaringan yang mati. Ini berlangsung selama 2-6 minggu setelah melahirkan.

250. Seorang perempuan umur 27 tahun nifas hari ke-10, dengan keluhan saat ini sudah mulai
bisa merawat bayinya, tali pusatnya sudah puput, bayi menetek dengan baik. Ibu tidak
berpantang makanan. Fase perubahan psikologi apakah yang dialami perempuan tersebut?

A. Taking in

B. Sibling Rivalry

C. Letting go

D. Bounding attachment

E. Taking Hold

Pembahasan

Fase Ibu Nifas ada 3 yaitu :

 Taking in yaitu Merupakan periode ketergantungan. Beberapa rasa yang tidak nyaman
seperti lelah, nyeri jahitan, membuat ibu nifas sangat bergantung dan membutuhkan
perlindungan dan perawatan dari orang lain. Seorang Ibu nifas pada fase ini akan terfokus pada
dirinya sendiri, lebih tertarik untuk menceritakan pengalaman yang telah dilalui yaitu hamil dan
melahirkan sehingga cenderung pasif terhadap lingkungan sekitar. Biasanya berlangsung 1-2
hari setelah melahirkan.

 Taking Hold yaitu Fase selanjutnya adalah fase di mana psikologis ibu sudah mulai bisa
menerima keadaan. Seorang ibu nifas pada fase ini akan mulai belajar untuk melakukan
perawatan bayinya. Periode ini biasanya berlangsung selama 3-10 hari.
 Letting go yaitu Fase Letting Go adalah fase di mana seorang ibu nifas sudah menerima
tanggung jawab dan peran barunya sebagai seorang ibu. Seorang ibu nifas pada masa ini
sudah mampu melakukan perawatan diri sendiri dan bayinya secara mandiri dan sudah mampu
menyesuaikan diri.

251.Seorang perempuan umur 23 tahun datang ke PMB mengatakan hamil 3 bulan, mengalami
bercak-bercak seperti darah haid yang pertama. Ibu dengan keluhan perut mulas, hasil
pemeriksaan, PP Test (+), TD 110/70 mmHg, N 76 x/mnt, S 37ºC, P 18 x/mnt, inspekulo
keadaan serviks tampak belum ada pembukaan. Diagnosis apakah yang paling tepat pada
kasus diatas ?

A. Abortus Imminens

B. Abortus Incipiens

C. Abortus Habitualis

D. Abortus Incompletus

E. Abortus Completus

Pembahasan
Abortus Habitualis : Abortus yang terjadi sebanyak tiga kali berturut turut atau lebih
Abortus Komplet : Seluruh hasil konsepsi telah keluar dari rahim pada kehamilan kurang dari
20 minggu.
Abortus Inkomplet : Sebagian hasil konsepsi telah keluar dari rahim dan masih ada yang
tertinggal.
Abortus Insipiens : Abortus yang sedang mengancam yang ditandai dengan serviks yang
telah mendatar, sedangkan hasil konsepsi masih berada lengkap di dalam rahim.
Abortus Iminens : Abortus tingkat permulaan, terjadi perdarahan per vaginam, sedangkan
jalan lahir masih tertutup/belum ada pembukaan dan hasil konsepsi masih baik di dalam
rahim.
Kata Kunci : pada soal belum ada pembukaan

252. Seorang perempuan umur 26 tahun G1 P0 A0 umur kehamilan 12 minggu datang ke


puskesmas untuk memeriksakan kehamilannya. Hasil pemeriksaan didapatkan vulva vagina
tampak lebih merah agak kebirubiruan. Tanda kehamilan apakah yang didapatkan dari hasil
pemeriksaan diatas?

A. Hegar

B. Piscacek

C. Chadwik

D. Braxtonhic

E. Hartman
Pembahasan
- Hegar : Untuk dapat mengetahui tanda ini dapat dilakukan dengan meletakan dua jari pada
bagian forniks posterior dan tangan lain yang berada pada bagian dinding perut diatas simpisis
pubis. Lewat pemeriksaan ini akan terasa pada korpus uteri yang seakan terpisah dengan
bagian serviks.
- Piscacek : Tanda yang selanjutnya adalah dengan adanya pembesaran apda bagian uterus.
Dimana pembesaran ini umumnya tidak merata hingga dapat terlihat menonjol pada kejurusan
uterus yang semakin membesar. Kondisi ini membuat bagian uterus dalam keadaan hamil
tumbuh lebih cepat pada tempat implantasinya.
- Chadwik : Berikutnya adalah tanda yang muncul dengan adanya perubahan warna.
Perubahan warna ini terjadi pada bagian selaput lendir vulba dan bagian organ
kewanitaan perempuan yang umumnya berubah menjadi lebih kebiruan
- Braxtonhic : tanda yang berhubungan erat dengan tanda kehamilan muda, yakni pada kira-
kira usia minggu ke 20. Sehingga pada minggu ini volume air ketuban dalam rahim wanita hamil
akan lebih banyak. Kondisi ini akan dapat dirasakan dengan menggoyangkan bagian uterus
yang ditekan sehingga akan terlihat janin akan melentig dalam uterus. Kondisi inilah yang
diketahui sebagai ballottement.

253. Seorang perempuan berusia 20 tahun, 10 menit yang lalu telah melahirkan anak
pertamanya di Rumah Sakit dengan berat badan bayi 3900 gr, plasenta lahir spontan lengkap,
terdapat robekan perineum sampai dengan otot sfingter ani dan mukosa rectum. Derajat
berapakah robekan perineum pada kasus di atas ?

A. Derajat I

B. Derajat II

C. Derajat III

D. Derajat IV

E. Derajat V

Pembahasan

Derajat Ruptur Perineum yaitu


Derajat 1 : Pada ruptur perineum derajat 1 akan mengenai fourchette, kulit perineum, dan
membran mukosa vagina, tetapi tidak mengenai fasia dan otot.
Derajat 2 : Pada ruptur perineum derajat 2 mengenai kulit dan membran mukosa, fasia dan otot-
otot perineum, tetapi tidak mengenai sphincter ani.
Derajat 3 : mengenai sphincter ani
Derajat 4 : robekan mengenai kulit, otot dan melebar sampai sphincter ani dan mukosa rektum.

254. Seorang perempuan umur 23 tahun G1 P0 A0 hamil 20 minggu memeriksakan


kehamilannya di PMB. Hasil pemeriksaan didapatkan semuanya normal. Berapakah tinggi
fundus uteri pada kasus diatas?

A. Setinggi pusat

B. 3 jari diatas simpisis


C. 3 jari dibawah pusat

D. Setinggi prosessus xifoideus

E. Pertengahan antara pusat dan simpisis

Pembahasan
Pengukuran TFU
UK 12 mg : TFU 3 jari atas simpisis
UK 16 minggu : TFU pertengahan simpisis dan pusat
UK 20 minggu : TFU 3 jari bawah pusat
UK 24 minggu : setinggi pusat

255. Seorang perempuan umur 30 tahun nifas minggu ke-4 datang ke Puskesmas, dengan
keluhan nyeri pada payudara kiri. Hasil pemeriksaan suhu 380C, payudara teraba keras, warna
kemerahan, mengkilat. Diagnosis apakah yang paling tepat pada kasus diatas ?

A. Mastitis

B. Abses payudara

C. Carsinoma payudara

D. Bendungan payudara

E. Fibro adenoma mammae

Pembahasan

- Mastitis : Peradangan pada payudara biasanya terjadi pada minggu ke 1-3

- Abses payudara : terasa masa padat, mengeras dibawah kulit dan kemerahan

- Bendungan payudara : pembendungan air susu karena penyempitan ductus laktiferi


karena tidak dikosongkan

256. Seorang perempuan berusia 43 tahun dengan usia kehamilan 24 minggu datang ke PMB
dengan keluhan nyeri perut, sekret vagina cair dan berbau, serta demam tinggi. Hasil
pemeriksaan didapatkan TD 120/80 mmHg, Nadi 97 kali/menit, pernafasan 24 kali/menit, suhu
tubuh 38,50 C, DJJ 165 kali/menit, dan terdapat cairan ketuban keluar per vaginam. Diagnosis
yang apa tepat pada kasus tersebut ?

A. Servisitis

B. Vaginitis

C. Peritonitis

D. Amnionitis

E. Ketuban Pecah Dini

Pembahasan
Berdasarkan data diatas, disimpulkan bahswa pasien mengalami Ketuban Pecah Dini (KPD).
Ketuban Pecah Dini (KPD) merupakan keluarnya air dari vagina ketika usia kehamilan diatas 22
minggu. KPD ini terjadi pada kehamilan prematur (usia kehamilan belum mencapai 37 minggu)
atau kehamilan cukup bulan (usia kehamilansudah memasuki 37 minggu). KPD disebabkan
oleh infeksi pada selaput ketuban, sehingga ketuban mudah pecah

257. Seorang perempuan berusia 28 tahun, inpartu kala I fase aktif datang ke PMB.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, abdomen teraba lekukan antara oksiput dan punggung, portio
tipis lunak, pembukaan 7 cm, selaput ketuban utuh, teraba muka, mulut dan rahang serta jari
tangan mudah masuk ke mulut janin. Presentasi janin apa yang tepat untuk kasus tersebut

A. Presentasi Dahi

B. Presentasi Dagu

C. Presentasi Muka

D. Presentasi Mulut

E. Presentasi Kepala

Pembahasan
Berdasarkan data pasien inpartu kala I fase aktif didapatkan pemeriksaan abdomen teraba
lekukan antara oksiput dan punggung, portio tipis lunak, pembukaan 7 cm, selaput ketuban
utuh, teraba muka, mulut dan rahang, serta jari tangan mudah masuk ke mulut janin, maka
presentasi janin adalah presentasi muka

258. Seorang perempuan berusia 32 tahun, dengan status obstetri G 2P1A0 datang ke
Puskesmas untuk memeriksakan kehamilannya. Dari hasil pemeriksaan abdomen, diketahui
TFU pasien setinggi pusat. Berapa Usia Kehamilan Pasien tersebut diatas

A. 20 minggu

B. 24 minggu

C. 28 minggu

D. 32 minggu
E. 34 minggu

Pembahasan

Metode penentuan usia kehamilan diatas menggunakan metode perkiraan TFU (tinggi
fundus uteri) melalui palpasi fundus dan membandingkan dengan patokan ketentuan
sebagai berikut :
Usia Kehamilan Tinggi Fundus Uteri (TFU)

12 minggu 1/3 diatas simfisis

16 minggu 1/2 simfisis – pusat

20 minggu 2/3 diatas simfisis

24 minggu Setinggi pusat

28 minggu 1/3 diatas pusat

34 minggu 1/2 pusat prosessus xifoideus

36 minggu setinggi prosessus xifoideus

40 minggu 2 jari dibawah prosessus xifoideus

Berdasarkan tabel di atas, apabila TFU setinggi pusat maka usia kehamilan
diperkirakan sekitar 24 minggu

259. Seorang perempuan berusia 20 tahun, usia kehamilan 34 minggu datang ke PMB diantar
oleh keluarganya dalam kondisi tidak sadar dan mengalami kejang-kejang. Hasil pemeriksaan
tekanan darah 180/110 mmHg, denyut nadi 100 kali/menit, pernafasan 16 kali/menit, denyut
jantung janin irregular serta terdapat penimbunan cairan pada wajah, tangan, dan kaki.
Penatalaksanaan apa yang tepat pada kasus tersebut

A. Merujuk ke rumah sakit

B. Memberikan MgSO4 dan merujuk ke rumah sakit

C. Memasang infus dan dirawat di PMB sampai sehat

D. Memberikan diazepam dan merujuk ke rumah sakit


E. Memberikan MgSO4 dan diazepam serta merujuk ke rumah sakit

Pembahasan
Penatalaksanaan yang tepat pada kasus tersebut adalah dengan memberikan MgSO4 dan
kemudian merujuk pasien ke Rumah Sakit. Pemberian Magnesium sulfat ini diutamakan untuk
pasien dengan gangguan fungsi organ organ penting. Misalnya : untuk mengatur tekanan
darah, memperbaiki asidosis, memcegah terjadinya dekompensasi kordis, dan
mempertahankan ventilasi paru-paru

260. Seorang perempuan berusia 33 tahun datang ke PMB, hamil aterm anak kedua. Pasien
mengeluh mulas seperti ingin BAB dan bertambah banyaknya lendir darah yang keluar dari
jalan lahir. Hasil pemeriksaan didapatkan TTV dalam batas normal, TFU 38 cm, bagian
terendah janin kepala, penurunan 1/5, DJJ 142 kali/menit. Hasil VT : portio tidak teraba, ketuban
(-), H III (+), penunjuk UUK pada pukul 1, dan Hb 10 gr/dl. Tindakan apa yang tepat untuk
menangani kasus tersebut

A. Memimpin kala II

B. Ibu diperbolehkan duduk

C. Menganjurkan Ibu miring ke kiri

D. Memposisikan Ibu dorsal rekumben

E. Mengajarkan teknik meneran efektif

Pembahasan
Tindakan yang harus segera dilakukan pada pasien tersebut yakni dengan memposisikan Ibu
dengan Dorsal Rekumben

261. Seorang perempuan berusia 22 tahun, status obstetri G 1P0A0 dan usia kehamilan 13
minggu datang ke PMB mengeluh mual dan muntah. Data yang diperoleh dari pemeriksaan
keadaan umum (KU) Ibu baik, tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 80 kali/menit, frekuensi
pernafasan 20 kali/menit dan suhu tubuh 37 0 C. Pendidikan kesehatan apa yang diperlukan
untuk pasien tersebut ?

A. Nutrisi

B. Mobilisasi

C. Senam Hamil

D. Kebutuhan Istirahat

E. Perawatan Payudara

Pembahasan
Pendidikan kesehatan yang diperlukan untuk Ibu pada kasus tersebut adalah memberikan
pendidikan kesehatan tentang nutrisi. Selama Ibu mengalami mual dan muntah, Ibu akan
mengalami gangguan pemenuhan cairan elektrolit tubuh. Oleh karena itu, Bidan harus
memberikan konseling nutrisi/gizi seperti perlunya Ibu mengonsumsi zat besi, karbohidrat
kompleks, protein, dan beberapa jenis vitamin

262. Seorang perempuan berusia 32 tahun telah melahirkan anak ke 3 secara spontan di rumah
bersalin. Bidan telah memberikan suntikan oksitosin 10 IU/IM pada pukul 03.32 WIB, kemudian
dicoba penegangan tali pusat, tetapi placenta belum lepas. Pada pukul 04.00, placenta masih
belum lepas dan tampak ada perdarahan per vaginam. Tindakan apa yang harus dilakukan
Bidan pada kasus tersebut

A. Reposisi Uteri

B. Manual Placenta

C. Kompresi Bimanual Interna

D. Kompresi Bimanual Eksterna

E. Melakukan Massage Fundus Uteri

Pembahasan
Tindakan yang harus dilakukan Bidan untuk menangani kasus tersebut yaitu melakukan
prosedural manual placenta. Manual Placenta adalah Tindakan pelepasan placenta secara
manual dari tempat implantasinya pada dinding uterus, kemudian mengeluarkannya dari kavum
uteri. Pelepasan plasenta dilakukan dengan tindakan inflasi dan manipulasi yaitu tangan Bidan
atau penolong persalinan dimasukkan langsung ke dalam kavum uteri

263. Seorang Bayi laki laki berusia 9 bulan dibawa Ibu nya ke Puskesmas untuk di imunisasi
campak. Hasil pemeriksaan berat badan 7500 gram, kondisi Bayi sehat dan belum pernah
menderita campak sebelumnya. Cara penyuntikan imunisasi apa yang tepat pada kasus
tersebut

A. Peroral

B. Subkutan

C. Intravena

D. Intrakutan

E. Intramuskular

Pembahasan
Cara penyuntikan imunisasi campak adalah dengan melalui subkutan atau di bawah kulit pada
daerah lengan atas sebelah luar atau 1/3 bagian dari bahu , daerah dada, paha sebelah luar,
serta daerah sekitar umbilikus
264. Seorang perempuan postpartum berusia 25 tahun di rujuk oleh Bidan ke Rumah Sakit
karena mengalami perdarahan akibat adanya luka pada jalan lahir yang mengenai seluruh
perinium sampai mengenai mukosa rektum. Derajat Robekan Perinium Pada Kasus Tersebut

A. Grade I

B. Grade II

C. Grade III

D. Grade IV

E. Grade V

Pembahasan
Derajat robekan (ruptur) perinium pada kasus di atas menunjukkan bahwa luka telah mencapai
grade IV. Robekan perinium grade IV telah mengenai mukosa vagina, komisura posterior, kulit
perinium, otot perinium, otot sfrinter anus, dan rektum

265. Seorang perempuan usia 26 tahun datang ke rumah sakit bersalin. Pasien mengatakan
telah melahirkan anak pertamanya 40 hari yang lalu dan Ia belum pernah menggunakan
kontrasepsi. Hasil pemeriksaan terdapat varices dan hipertensi. Alat kontrasepsi apa yang
cocok untuk perempuan dalam kasus tersebut

A. Pil

B. IUD

C. Suntik

D. Implant

E. MOW
Pembahasan
Alat kontrasepsi yang cocok untuk kasus pasien dengan varises dan hipertensi adalah
pemakaian IUD (Intra Uterine Device) atau biasa disebut Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
(AKDR). Kontrasepsi ini sangat efektif untuk mencegah kehamilan, tidak mempengaruhi berat
badan Ibu dan tidak mengganggu kelancaran pemberian ASI. Setelah melahirkan pun, Ibu
diperbolehkan menggunakan kontrasepsi ini, selama Ia tidak mengalami infeksi pada vagina

266. Ny. Santi umur 40 tahun P30003 datang ke tempat bidan untuk periksa karena
perdarahan. KU pucat, t : 90/60 mmHg, N : 88 x/menit, S : 37,6 C, RR : 18 x/menit, Hb 9 gram
%., mengalami keputihan yang berbau serta mengalami perdarahan setelah melakukan
hubungan seksual. Apakah diagnosa pada kasus tersebut?

A. Cerviksitis
B. Polip serviks
C. Cancer serviks
D. Radang panggul
E. Oforitis

Pembahasan
Kanker serviks adalah jenis kanker yang terjadi di sel-sel serviks, yaitu bagian bawah rahim
yang terhubung ke vagina. Berbagai faktor dapat memicu timbulnya kanker serviks
Selain pendarahan yang tidak normal pada vagina, ciri-ciri kanker serviks lainnya adalah
keputihan yang tidak normal. Akan terjadi perubahan lendir pada keputihan dengan mengalami
perubahan warna, muncul aroma yang tidak sedap, serta terjadi perubahan tekstur dan
konsistensi cairan vagina.
Wanita yang mengidap kanker serviks akan mengalami nyeri panggul saat sedang
berhubungan intim, Rasa nyeri yang timbul akan membuat Anda merasa tidak nyaman ketika
berhubungan intim

267.Ny R umur 22 tahun P20001, hamil 40 minggu mendatangi . Pada pemeriksaan palpasi
didapatkan bagian bawah uterus teraba bagian lunakdan tidak dapat digerakkan TD :120/90
mmHg RR :24 N : 88x/menit saat ini sedang dalam proses persalinan kala II. Apakah diagnosa
pada kasus tersebut?
A. Persalinan letak lintang
B. Persalinan letak sungsang
C. Persalinan presentasi muka
D. Persalinan spontan
E. Persalinan dengan tindakan

Pembahasan
Letak sungsang merupakan keadaan dimana janin terletak memanjang dengan kepala di fundus
uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri diagnosis letak sungsang dengan
pemeriksaan luar tidak dapat dibuat, karena misalnya dinding perut tebal, uterus mudah
berkontraksi atau banyaknya air ketuban, maka diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan
dalam.

268.Ny R umur 22 tahun G3 P20001, hamil 40 minggu mendatangi Rumah Sakit. Pada
pemeriksaan palpasi didapatkan bagian bawah uterus teraba bagian lunak dan tidak dapat
digerakkan TD :120/90 mmHg RR :24 N : 88x/menit saat ini sedang dalam proses persalinan
kala II. Sebelum tindakan pertolongan persalinan ,yang perlu dilakukan adalah
A. Pemeriksaan USG
B. Pemeriksaan VT
C. Penanganan persalinan kala II
D. Pertolongan persalinan spontan brach
E. Lakukan SC

Pembahasan
Persalinan letak sungsang dengan pemeriksaan luar tidak dapat dibuat, karena misalnya
dinding perut tebal, uterus mudah berkontraksi atau banyaknya air ketuban, maka diagnosis
ditegakkan berdasarkan pemeriksaan dalam. Apabila masih ada keragu-raguan, harus
dipertimbangkan untuk melakukan pemeriksaan ultrasonografik

269.Ny R umur 22 tahun G P20001, hamil 40 minggu mendatangi Rumah Sakit. Pada
pemeriksaan palpasi didapatkan bagian bawah uterus teraba bagian lunak dan tidak dapat
digerakkan TD :120/90 mmHg RR :24 N : 88x/menit saat ini sedang dalam proses persalinan
kala II. ketuban sudah pecah, his adekuat dan tafsiran berat badan janin < 3600 gram. Posisi
yang paling tepat untuk melahirkan bayi dari kasus diatas adalah
A. Persalinan spontan (spontaneous breech)
B. Persalinan dengan teknik muller
C. Persalinan dengan tekhnik loveset
D. Persalinan dengan Forcep
E. Persalinan dengan klasik

Pembahasan
Persalinan letak sungsang dengan pervaginam mempunyai syarat yang harus dipenuhi yaitu
pembukaan benar-benar lengkap, kulit ketuban sudah pecah, his adekuat dan tafsiran berat
badan janin < 3600 gram. Terdapat situasi-situasi tertentu yang membuat persalinan
pervaginam tidak dapat dihindarkan yaitu ibu memilih persalinan pervaginam.

270.Seorang ibu usia 30 Th P20002 datang ke PMB dengan mengeluh 2 hari mengeluarkan
darah segar dan bergumpal, nyeri abdomen, TD 120/90 mmHg S : 38 C RR :30x/menit, wajah
menyeringai. Riwayat sudah menggunakan kontrasepsi IUD 3 tahun. Apakah diagnosa pada
kasus tersebut?
A. Salpingitis
B. Erosi Porsio
C. Vaginitis
D. Kolpitis
E. Agnesitis

Pembahasan
Erosio porsiones (EP) adalah suatu proses peradangan atau suatu luka yang terjadi pada
daerah porsio serviks uteri (mulut rahim). Penyebabnya bisa karena infeksi dengan kuman-
kuman atau virus, bisa juga karena rangsangan zat kimia /alat tertentu; umumnya disebabkan
oleh infeksi

Penyebab keterpaparan suatu benda pada saat pemasangan AKDR. Pada saat pemasangan
alatkontrasepsi yang digunakan tidak steril yang dapat menyebabkan infeksi. AKDR juga
mengakibatkan
bertambahnya volume dan lama haid (darah merupakan media subur untuk
berkembangbiaknya kuman) penyebab terjadi infeksi.

Proses terjadinya erosi portio dapat disebabkan adanya


rangsangan dari luar misalnya IUD. IUD yang mengandung 14polyethilien yang sudah
berkaratmembentuk ion Ca, kemudian bereaksi dengan ion sel sehat PO4 sehingga terjadi
denaturasi/koalugasi membran sel dan terjadilah erosi portio.Bisa juga
dari gesekan benang IUD yang menyebabkan iritasi lokal sehingga menyebabkan sel
superfisialis terkelupas dan terjadilah erosi
portio

271. Seseorang pasien yang berumur 22 tahun datang untuk memeriksakan kehamilannya ke
PMB, ibu mangatakan ini hamil pertama kali dan usia kandungan 2 bulan mengeluh
mengeluarkan flek2 sejak pagi, setelah bidan memeriksa jalan lahir didapatkan hasil tidak ada
pembukaan. Diagnosa yang tepat untuk kasus nya adalah
A. Abortus insipiens
B. Abortus imminiens
C. Abortus complet
D. Blighted ovum
E. Implatasion bleeding

Pembahasan
(abortus imminens) apabila kehamilan terjadi flek tetapi tidak ada pembukaan diagnosa yang
tepat adalah abortus imminien, abortus yang masih bisa dipertahankan.

272. Seorang wanita berumur 25 tahun 3 hari postpartum, saat ini kunjungan kerumah bidan
mengeluh ada pengeluaran cairan merah kekuningan berisi darah dan lendir pada daerah
kewanitaannya, setelah dilakukan pemeriksaan vital sign TD 90/70 mmHg, S: 36,5 C, R:
18x/Menit, dan N: 80x/Menit. Apa diagnosa yang tepat pada kasus tersebut?

A. Lochea Rubra
B. Lochea sanguilenta
C. Lochea Serosa
D. Lochea alba
E. Lochiostatis

Pembahasan
(Lochea sanguilenta) lochea sanguilenta keluar 3- 7 hari postpartum berwarna merah,
kekuningan berisi lendir dan darah

273.Ny. Z adalah seorang pasien yang berstatus G3 P1 A1 berumur 30 tahun dengan usia
kehamilan 29 minggu datang kerumah sakit dengan keluhan perdarahan pervaginam merah
kehitaman, nyeri perut menetap, gerakan janin sudah tidak dirasakan oleh ibu, hasil
pemeriksaan DJJ (-) palpasi ditemukan perut teraba keras TD 120/80 mmHg, N: 80x/menit, S:
36C. diagnosa yang tepat untuk Ny. Z adalah.......................
A. Mola hidatidosa
B. Abortus imminen
C. Abortus complet
D. Abortus incomplete
E. Solusio plasenta

Pembahasan
(solusio plasenta) perdarahan yang terjadi pada trimester 2 dan 3 yang terjadi karena trauma
pada perut, dengan gejala perdarahan yang menyebabkan kematian pada janin dan kehilangan
darah ibu, salah satu faktor penyebabnya adalah tali pusat memendek, dekompresi rahim tiba-
tiba, abnormalitas pebuluh darah rahim dll

274. Seorang perempuan berusia 20 tahun G1P0A0 hamil 37 minggu datang ke praktek mandiri
bidan dengan keluhan sering buang air kecil, hasil pemeriksaan di dapatkan kepala sudah
masuk PAP, DJJ: 138x / menit. Belum ada tanda – tanda HIS, TTV dalam batas normal. Apakah
kemungkinan diagnosa pada kasus tersebut?
A. Tanda – tanda persalinan
B. Perawatan payudara
C. Persiapan persalinan
D. Tanda bahaya trimester III
E. Ketidaknyamanan ibu hamil pada TM III

Pembahasan
(ketidaknyamanan pada TM III) karena ibu mengeluh sering kencing / peningkatan frekuensi
berkemih, selain itu nyeri punggung bawah, nyeri ulu hati, konstipasi, kram pada tungkai,
insomnia

275. Ibu Zizah berumur 25 tahun datang ke PMB untuk memeriksakan keadaannya dimana
keluhan mual – muntah, tidak ada nafsu makan, tetapi ibu masih bisa melakukan kegiatan
sehari – hari, tidak menstruasi selama 2 bulan, hasil pemeriksaan yang ditemukan TD : 90/60
mmHg, N : 96x/m, S: 38 C, R: 18 x/m dan hasil planotes (+) hamil. Diagnosa yang tepat pada
kasus diatas adalah

A. Hiperemesi gravidarum tingkat 1


B. Hiperemesis tingkat 2
C. Hiperemesis tingkat 3
D. Hiperemesis tingkat 4
E. Hiperemesis

Pembahasan
( hiperemesis gravidarum tingkat I) karena ibu masih bisa melakukan kegiatan sehari hari dan
gejala mual muntahnya paling ringan dibandingkan 2 tingkat di atasnya.
Hiperemesis gravidarum tingkat 2 umumnya terjadi saat gejalanya tak kunjung usai,
hiperemesis gravidarum tingkat 3 pada tahap ini kondisi hiperemesis gravidarum sudah sangat
parah, membuat penderita merasa tidak nyaman dan harus menjalani rawat inap.

276. Seorang perempuan berusia 40 tahun melahirkan bayinya 3 minggu yang lalu, datang ke
RS mengeluh nyeri pada perut bagian bawah disertai panas badan yang tinggi. Hasil
pemeriksaan di dapatkan TD : 100 70 mmHg, S: 39,8 C, N : 80x/m, RR: 20x/m perdarahan
pervaginam berwarna kehitaan dan bau. Apakah rencana asuhan yang tepat pada kasus di
atas?

A. Kolaborasi tindakan
B. Beri antipeuretik
C. Berikan antibiotik
D. Pasang infus
E. Observasi

Pembahasan
(kolaborasi tindakan) dengan dokter obgyn untuk memberikan tindakan yang tepat pada ibu
nifas, karena berdasarkan hasil pemeriksaan ibu dicurigai terjadinya infeksi pada ibu nifas

277. Seorang perempuan berusia 29 tahun, hamil anak ke -3 datang ke PONED, dengan
keluhan mulas, nyeri kepala hebat, nyeri epigastrium dan pandangan mata kabur, hasil
pemeriksaan TD : 160/120 mmHg, protein urin ++. apa penanganan yang tepat pada kasus
tersebut?

A. Memberikan diuretik
B. Memberikan defedipin 15 mg
C. Memberikan diazepan 20 mg
D. Memberikan MgSO4 5 gr IM
E. Memberikan MgSO4 dosis awal

Pembahasan
memberikan MgSO4 pada dosis awal 4g MgSO4 40% dibuat dengan cara mengencerkan 10 ml
larutan MgSO4 dalam 10 ml aquades diberikan bolus (IV) selama 10 – 15 menit, segera
dilanjutkan dengan 6 g MgSo4 40% dibuat dengan cara melarutkan 15 ml larutan MgSO4 ke
dalam 500 ml RL habis dalam waktu 6 jam

278. Seorang perempuan berusia 24 tahun, 2 hari PP dikunjungi oleh bidan kerumahnya. Suami
mengatakan bayi rewel, ASI sedikit. Akhirnya diberikan tambahan susu formula, hasil
pemeriksaan fisik normal. Konseling apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?

A. Memberikan MP-ASI
B. Memberikan ibu gizi seimbang
C. Mendukung ibu untuk tetap menyusui
D. Menjelaskan anatomi payudara
E. Menganjurkan istirahat yang cukup

Pembahasan
Mendukung ibu untuk tetap menyusui, karena ketika ibu tetap memberikan ASI biarpun
pengeluaran sedikit akan merangsang pengeluaran hormon oksitosin yang akan memperlancar
pengeluaran ASI

279. Seorang perempuan berusia 20 tahun, memiliki seorang anak berusia 2 tahun akseptor KB
suntiik 3 bulan datang ke PMB, mengeluh keputihan dan sakit kepala, hasil pemeriksaan tanda
tanda vital dalam batas normal, terlihat adanya keputihan, cair dan tidak berbau. Apakah
rencana asuhan yang tepat pada kasus tersebut?
A. Anjurkan menggunakan vaginal douching
B. KIE kebersihan genital
C. Berikan pil KB 2 kali sehari
D. Berikan antibiotik
E. Rujuk ke RS

Pembahasan
Berikan KIE pada ibu bagaimana cara merawat genital seperti cara cebok yang benar dari arah
depan kebelakang anus, ganti celana dalam paling sedikit 2 kali dalam sehari, menggunakan
ramuan alami seperti daun sirih untuk cebok.

280. Seorang perempuan berusia 45 tahun datang ke RS dengan keluhan menstruasi


terkadang berhenti tidak teratur, malam hari sulit tidur, berkeringat, dan skait kepala, sering
merasa cemas yang berlebihan tidak percaya diri, merasa sudah kurang produktif lagi untuk
melayani kebutuhan suami saat malam hari. Apakah diagnosa yang tepat untuk kasus di
atas?

A. Pramenopouse
B. Perimenoupouse
C. Pasca menopouse
D. Menopouse
E. Klimakterium

Pembahasan
Tanda – tanda perimenopouse adalah hot flashes atau sensasi gerah atau kepanasan yang
muncul secara mendadak, gangguan tidur yang tidak disertai dengan atau keringat malam,
perubahan mood misalnya tersinggung, gangguan kognitif misalnya sulit berkosentrasi dan
mudah lupa, sakit kepala di awal perimenopouse

281. Ny.R postpartum 2 hari yang lalu, dating ke Bidan dan mengatakan nyeri pada
payudaranya. Hasil pemeriksaan payudara teraba tegang, keras, terdapat benjolan, payudara
teraba penuh, ASI keluar namun tidak lancer, suhu tubuh 37,5 0C, nadinya 87x/menit dan
pernafasan 22x/menit. Permasalahan apa yang dialami pasien tersebut?

A. Tromboflebetis

B. Abses

C. Mastitis

D. Bendungan ASI

E. Sub-Involusi
Pembahasan
Melihat kata kunci dalam permasalahan diatas, berupa keluhan pasien dan hasil pemeriksaan
payudara tegang, penuh, dan ASI tidak lancar

282. Seorang Ibu usia 27 tahun 1 jam yang lalu baru saja melahirkan anak keduanya di BPM.
Setelah tali pusat dipotong, bayi diberikan IMD. Tampak bayi mencari putting susu ibu dan
menghisapnya. Apa reflek yang terjadi pada bayi diatas ?

A. Reflek Moro

B. Reflek Sucking

C. Reflek Rooting

D. Tonic Neck reflek

E. Reflek Grasping

Pembahasan
Reflek untuk menghisap pada bayi disebut dengan reflek sucking.

283. Ny L usia 30 tahun baru saja melahirkan anak keduanya di RSUD. Bayi yang baru saja
dilahirkan kemudian ditimbang namun saat ditimbang Bidan tidak memberikan alas sehingga
suhu tubuhnya menurun menjadi 35,50C. Menurut Anda, disebut apakah proses kehilangan
panas yang terjadi pada bayi diatas?

A. Konveksi

B. Evaporasi

C. Konduksi

D. Konversi

E. Radiasi

Pembahasan
Mekanisme kehilangan pada bayi ada 4 macam, yakni konveksi, evaporasi, konduksi dan
radiasi. Konveksi yakni kehilangan panas karena pada udara sekitar yang lebih dingin, misalnya
didekatkan dengan kipas angin/jendela. Evaporasi yakni kehilangan panas karena tubuh bayi
yang tidak segera dikeringkan dari cairan. Konduksi karena kontak langsung dengan benda
yang dingin, misalnya bayi ditimbang namun tidak diberikan alas. Radiasi adalah kehilangan
panas yang terjadi karena bayi ditempatkan di dekat benda-benda yang mempunyai suhu tubuh
lebih rendah dari suhu tubuh bayi.

284. Ny R usia 24 tahun G1P0A0 39 minggu datang di Klinik Bersalin dengan keluhan kenceng-
kenceng. Dari hasil pemeriksaan didapatkan bahwa pembukaan masih 4 cm, ketuban masih
utuh, Presentasi kepala,, penurunan kepala Hodge I, effacement 40%. Sebagai bidan jaga saat
itu, konseling apa yang Anda berikan pada ibu?

A. Memberikan konseling cara meneran

B. Memberikan konseling cara posisi melahirkan

C. Memberikan konseling untuk pemenuhan nutrisi

D. Menganjurkan ibu untuk bernafas panjang

E. Menganjurkan ibu untuk berjalan-jalan

Pembahasan
Ibu masuk dalam fase aktif kala I, namun ketuban masih utuh dan penurunan kepala masih
pada hodge I, untuk mempercepat penurunan kepala tersebut maka bisa dianjurkan untuk
berjalan-jalan

285. Ny W usia 33 tahun baru saja melahirkan anak keduanya dan saat ini bidan sedang
membantu Kala III persalinan. Plasenta sudah keluar lengkap, namun tiba-tiba setelah plasenta
keluar terdapat perdarahan sebanyak 350 cc. Dari hasil pemeriksaan didapatkan uterus teraba
lembek dan tidak terdapat luka perinium.Apa yang segera bidan lakukan?

A. Memasase uterus

B. Memasang infus 2 jalur

C. Memberikan suntikan oksitosin

D. Melakukan manual plasenta

E. Melakukan Kompresi Bimanual

Pembahasan
Kata kunci kasus : hasil pemeriksaan bahwa plasenta keluar sudah lengkap namun terdapat
perdarahan karena uterus teraba lembek, maka hal yang pertama kali dilakukan bidan adalah
memasase uterus untuk memperbaiki kontraksi uterusnya.

286. Ny H usia 25 tahun G1P0A0 datang ke Klinik Bersalin, mengeluh kenceng-kenceng sejak
pagi dan merasa ingin meneran. Dari hasil pemeriksaan didapatkan his 5x/10 menit dalam 50
detik, hasil pemeriksaan dalam pembukaan sudah lengkap, teraba sacrum dan terdapat
meconium, ketuban sudah rembes. Dengan metode persalinan apa pada kasus diatas?

A. Klasik

B. Mauriceau

C. Ekstraksi
D. Lovset

E. Bracht

Pembahasan
Kata kunci kasus : hasil pemeriksaan bahwa terdapat meconium saat pemeriksaan dalam
teraba sacrum dan terdapat meconium maka persalinan ini dengan letak bokong yang dapat
dibantu dengan metode bracht

287. Ny K baru saja melakirkan anak ketiganya yang lahir secara spontan dengan berat badan
3000 gram, plasenta lahir lengkap. Namun saat ini mengalami perdarahan. Dari hasil
pemeriksaan tidak terdapat luka perineum, kontaksi uterus sangat lembek, TFU sepusat, nadi
ibu 90x/menit, penafasan 24x/menit. Apa diagnosis pada kasus diatas?

A. Atonia Uteri

B. Inversio Uterus

C. Retensia Plasenta

D. Sisa kulit ketuban

E. Robekan jalan lahir

Pembahasan
Kata kunci kasus : hasil pemeriksaan bahwa perdarahan pasca bersalin disertai dengan uterus
lembek, sedangkan plasenta sudah lahir lengkap, maka diagnose pada kasus ini adalah Atonia
Uteri

288. Ny W usia 35 tahun membawa anaknya kedua usia 10 bulan ke Posyandu. Ibu ingin
berkonsultasi tentang pertumbuhan dan perkembangan anaknya, ibu mengatakan bahwa
anaknya belum pernah dilakukan deteksi tumbuh kembang. Ibu mengeluh bahwa anaknya
belum bias duduk secara tegak sendiri. Apa yang dilakukan oleh bidan?

A. Memberikan edukasi tentang stimulasi tumbuh kembang anak

B. Melatih ketrampilan ibu mengisi KPSP

C. Melakukan deteksi tumbuh kembang anak dengan KPSP dan analisis


permasalahannya

D. Mengajarkan ibu untuk membaca panduan tumbuh kembang anak

E. Memberikan support pada ibu bahwa anak dalam kondisi normal

Pembahasan
Pada kasus diatas anak belum pernah dilakukan dilakukan deteksi dan intervensi dini tumbuh
kembang, maka langkah awal bidan harus melakukan deteksi dengan KPSP untuk mengetahui
permasalahan dan diagnosa perkembangan anak untuk dilanjutkan dengan intervensi yang
tepat sesuai hasil pemeriksaan

289. Seorang perempuan usia 20 tahun, telah melahirkan anak pertamanya 7 hari yang lalu.
Kelahiran anak pertamanya ini adalah hasil pemerkosaan. Saat datang ke bidan, keluarganya
menceritakan bahwa ibu selalu berteriak-teriak, menangis sendiri, tidak mau mengurus bayinya
dan berusaha untuk membunuh bayinya. Pada kasus diatas, masalah apa yang dialami oleh
ibu?

A. Baby blues

B. Postpartum syndrome

C. Postpartum psychosis

D. Post partum depresi

E. Postpartum blues

Pembahasan

Kata kunci kasus : ibu tidak mau mengurus bayinya dan ingin melukai bayinya ini merupakan
salah satu indikator ibu telah mengalami Postpartum psychosis, hal ini lebih parah dibandingkan
dengan postpartum depesi atau postpartum blues

290. Ny B usia 25 tahun sudah memeliki 1 anak, dating ke BPm untuk mendapatkan pelayanan
KB. Kemudaian bidan melakukan anamnesa serta memeriksaan kondisi ibu. Apa yang
dilakukan bidan sebelum memberikan pelayanan KB pada Ny B?

A. Memberikan Edukasi/KIE

B. Memberikan Konseling

C. Memberikan advokasi

D. Memberikan informed choice

E. Memberikan informed consent

Pembahasan

Sebelum memberikan pelayanan KB ada baiknya bidan memberikan konseling pada ibu,
dimana memberikan pengarahan/informasi tentang KB dan ibu yang menentukan pilihannya
sendiri.

291. Seorang perempuan, umur 25 tahun, datang ke PMB diantar oleh suaminya dengan tujuan
ingin mendapatkan pelayanan kontrasepsi. Hasil anamnesis: ibu baru saja melahirkan bayi laki-
laki 2 bulan yang lalu, saat ini baru selesai haid yang pertama setelah melahirkan, ASI Eksklusif.
Hasil pemeriksaan: TD 110/80 mmHg, N 84 x/ menit, P 20 x/menit, 36,7°C, pemeriksaan fisik
tidak teraba benjolan abnormal. Perempuan tersebut belum mengetahui akan menggunakan
kontrasepsi jenis apa. Rencana asuhan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?

A. Meminta ibu untuk memikirkan dahulu jenis kontrasepsi yang dipilih

B. Memberikan tindakan pelayanan alat kontrasepsi

C. Melakukan konseling jenis-jenis kontrasepsi sesuai kebutuhan pasien

D. Meminta suami menentukan jenis kontrasepsi yang dipilih

E. Memberitahu ibu untuk tidak menggunakan kontrasepsi karena sedang menyusui

Pembahasan
Hak pasien sesuai PP RI No 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi
a) Pasal 19
(1) Pelayanan pengaturan kehamilan dilakukan berupa pemberian :
a. komunikasi, informasi, dan edukasi melalui penyuluhan; dan/atau
b. konseling.
(2) Pelayanan pengaturan kehamilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan
membantu pasangan dalam mengambil keputusan tentang usia ideal untuk melahirkan, jumlah
ideal anak, dan jarak ideal kelahiran anak.
b) Pasal 20
(1) Setiap orang berhak mendapatkan komunikasi, informasi, dan edukasi tentang keluarga
berencana.
(2) Komunikasi, informasi, dan edukasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan sesuai
dengan kebutuhan berdasarkan siklus kehidupan manusia.
c) Pasal 22
(1) Setiap orang berhak memilih metode kontrasepsi untuk dirinya tanpa paksaan.
(2) Metode kontrasepsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai pilihan pasangan suami
istri dengan mempertimbangkan usia, paritas, jumlah anak, kondisi kesehatan, dan norma
agama.

Sebelum klien menentukan jenis kontrasepsi yang akan digunakan, bidan memberikan edukasi
dan konseling secara lengkap dan tidak memaksa untuk melakukan pelayanan alat kontrasepsi
sesuai keinginan bidan.

292. Seorang perempuan, umur 23 tahun, G1P0A0, datang ke PMB dengan keluhan keluar flek
darah dari kemaluannya, ibu hamil usia 4 bulan. Hasil anamnesis: sejak 2 hari yang lalu
mengeluarkan flek-flek darah, disertai sedikit mules dan nyeri pada perut bagian bawah. Hasil
pemeriksaan: KU baik, TD 100/70mmHg, N 80x/menit, P 20x/menit, S 36,5 0C, uterus
pertengahan pusat shymphisis, tes kehamilan positif. Perencanaan apakah yang paling tepat
pada kasus tersebut?

A. Berikan obat penguat kandungan

B. Lakukan tindakan tirah baring pada ibu

C. Lakukan rujukan

D. Lakukan eksplorasi

E. Berikan obat pereda nyeri

Pembahasan
Abortus iminens merupakan abortus tingkat permulaan, terjadi perdarahan pervaginam,
sedangkan jalan lahir masih tertutup dan hasil konsepsi masih baik di dalam rahim.
Penanganan pada abortus iminens : tirah baring sedikitnya 2-3 hari; pantang senggama; setelah
tirah baring 3 hari, evaluasi ulang diagnosis; mobilisasi bertahap

293. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di sebuah Desa, didapatkan data bahwa
terdapat 40% balita mengalami stunting. Setelah dilakukan anamnesis dan observasi diketahui
bahwa penyebab stunting adalah multifaktor salah satunya pada fase balita usia 6 – 24 bulan,
sehingga melibatkan banyak pihak dalam percepatan penanganannya. Pemetaan kegiatan
sektor atau OPD terkait dilakukan untuk menurunkan angka stunting di Indonesia salah satunya
pada instansi Keluarga Berencana. Kegiatan apakah yang paling tepat dilaksanakan sesuai
kasus tersebut?

A. Pembatasan kehamilan

B. Pelayanan Keluarga Berencana bagi PUS

C. Pelaksanaan kelas parenting

D. Sosialisasi penggunaan kontrasepsi pada PUS

E. Promosi pengasuhan 1000 HPK

Pembahasan
Kata kunci : Faktor penyebab stunting multifaktor salah satunya pada fase balita usia 6 – 24
bulan sehingga kegiatan terkait untuk penurunan Stunting pada Instansi Keluarga Berencana
adalah Peningkatan promosi pengasuhan 1.000 HPK.

294. Seorang perempuan umur 20 tahun, G1P0A0 datang ke PMB dengan keluhan keluar
darah banyak dan terasa sakit di perut bagian bawah, ibu hamil usia 3 bulan. Hasil pemeriksaan
: KU cukup, TD 100/60 mmHg, N 76x/menit, S 36,5◦C, P 20x/menit. TFU 3 jari di atas
symphisis, serviks terbuka, keluar darah di kemaluan. Apakah kemungkinan diagnosa pada
kasus tersebut?
A. G1P0A0 gravida 12 minggu dengan abortus iminens

B. G1P0A0 gravida 12 minggu dengan abortus insipiens

C. G1P0A0 gravida 12 minggu dengan abortus inkomplit

D. G1P0A0 gravida 12 minggu dengan abortus komplit

E. G1P0A0 gravida 12 minggu dengan missed abortion

Pembahasan
Abortus insipiens adalah abortus yang sedang mengancam yang ditandai dengan serviks yang
telah mendatar, sedangkan hasil konsepsi masih berada lengkap di dalam rahim. Derajat
abortus pada tingkat abortus insipiens adalah 1) pendarahan sedang-banyak; 2) serviks
terbuka; 3) besar uterus sesuai atau lebih kecil; 4) gejala lain terdapat kram dan uterus lunak

295. Seorang bayi umur 1 bulan, diantarkan ibunya ke PMB karena ingin mendapatkan
pelayanan imunisasi. Hasil anamnesis : bayi dalam keadaan sehat dan tidak sedang sakit. Hasil
pemeriksaan KU: baik, S 36,7°C, P 50x/menit, BB 4 kg, PB 52 cm. Imunisasi apakah yang tepat
diberikan pada kasus tersebut?

A. Hepatitis B

B. BCG + Polio 1

C. DPT/HB 1, Polio 2

D. DPT/HB 2, Polio 3

E. DPT/HB 3, Polio 4

Pembahasan
Imunisasi BCG berguna untuk mencegah penyakit tuberkulosis. Imunisasi BCG sebaiknya
diberikan sebelum bayi berusia 2-3 bulan.

296. Seorang remaja perempuan umur 15 tahun datang ke PMB dengan keluhan haid selama
12 hari. Hasil anamnesis: ganti pembalut 3-4 kali per hari, tidak ada nyeri.. Hasil pemeriksaan
TD: 100/60 mmHg, N: 80x/menit, S: 36,5°C, P: 20x/menit, BB 55 kg, TB 160 cm, tidak ada
benjolan pada payudara dan abdomen. Apakah kemungkinan diagnosis pada kasus tersebut?

A. Polimenorhea

B. Oligomenorhea

C. Hipermenorhea

D. Hipomenorhea
E. Amenorhea

Pembahasan
Kata kunci : haid 12 hari dan ganti pembalut 3-4 kali per hari. Hipermenorhea adalah bentuk
gangguan siklus menstruasi dengan jumlah darah yang dikeluarkan cukup banyak dan terlihat
dari jumlah pembalut yang dipakai dan gumpalan darahnya. Lama normal adalah 3-7 hari.

297. Seorang perempuan umur 30 tahun, P1A0 baru saja melahirkan bayi laki-laki secara
spontan. Bayi menangis kuat, warna kulit kemerahan, tonus otot baik. Hasil pemeriksaan tidak
ada bayi kedua, TFU setinggi pusat. Tindakan apakah yang dilakukan bidan pada kasus
tersebut?

A. Penegangan tali pusat terkendali

B. Injeksi oksitosin 10 unit IM

C. Melahirkan plasenta

D. Manual plasenta

E. Massase uterus  

Pembahasan
Pada langkah APN setelah bayi lahir, memastikan tidak ada bayi kedua kemudian memberitahu
ibu akan dilakukan suntik oksitosin 10 unit IM di paha kanan

298. Seorang perempuan umur 25 tahun, P1A0 nifas hari ke 14 datang ke PMB dengan keluhan
demam sejak 2 hari yang lalu. Hasil anamnesis: payudara sakit dan terasa bengkak. Hasil
pemeriksaan TD 110/70 mmHg, N 84x/menit, S 38 oC, P 20x/menit, benjolah payudara teraba
lunak, merah mengkilat dan kemerahan meradang., terdapat nanah. Apakah kemungkinan
diagnosis pada kasus tersebut?

A. Abses payudara

B. Mastitis

C. Infeksi

D. Bendungan ASI

E. Engorgement

Pembahasan
Abses payudara merupakan kelanjutan dari mastitis. Gejalanya adalah ibu tampak sakit lebih
parah, payudara merah mengkilat, benjolan lebih lunak karena berisi nanah.
299. Seorang perempuan umur 34 tahun datang ke PMB dengan keluhan pusing dan mual.
Hasil anamnesis: ibu terlambat haid 1 minggu, HPHT 22 Juni 2009. Hasil pemeriksaan TD
110/70 mmHg, N 84x/menit, S 36,5oC, P 20x/menit, teraba ballotement, PP test positif. Kapan
tafsiran persalinan yang tepat pada kasus tersebut?

A. 27 Maret 2010

B. 28 Maret 2010

C. 29 Maret 2010

D. 30 Maret 2010

E. 31 Maret 2010

Pembahasan
Rumus menghitung tafsiran persalinan
Tanggal + 7, Bulan -3, Tahun +1

300. Seorang bidan koordinator puskesmas sedang melakukan skreening rutin kepada siswi
SMP di wilayah binaan puskesmas. Hasil pemeriksaan didapatkan sekitar 20 persen remaja
putri mengalami anemia. Informasi apakah yang paling prioritas diberikan pada kasus tersebut?

A. Nutrisi

B. Istirahat

C. Olahraga

D. Hygiene

E. Gizi

Pembahasan
Anemia adalah suatu kondisi tubuh yang terjadi ketika sel-sel darah merah (eritrosit) dan/atau
Hemoglobin (Hb) yang sehat dalam darah berada dibawah nilai normal (kurang darah).
Hemoglobin adalah bagian utama dari sel darah merah yang berfungsi mengikat oksigen. Jika
tidak ada masalah lain.
Anemia dapat disebabkan: • Kekurangan Nutrisi (terutama yang mengandung zat besi, protein,
dan asam folat) • Kehilangan darah / perdarahan • Penyakit kronis / menahun, misalnya TBC,
cacingan

301. Seorang perempuan, umur 27 tahun, G1P0A0 umur kehamilan 2 bulan datang ke PMB
diantar suaminya dengan keluhan mual muntah sudah lebih dari 5 hari. Hasil anamnesis: ibu
mengatakan mual muntah terjadi dipagi hari setelah 1 jam yang lalu meminum tablet tambah
darah. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 100/70 mmHg, N 90x/menit, P 24x/menit, S 36,9 0C,
konjungtiva pucat, tubuh lemas. Perempuan tersebut menolak melanjutkan meminum tablet Fe.
Rencana asuhan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?

A. Menjelaskan tujuan dan cara mengkonsumsi tablet Fe yang tepat

B. Melakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan yang lain

C. Menyarankan keluarga pasien untuk memaksa ibu meminum tablet Fe

D. Merujuk pasien ke fasilitas pelayanan yang lebih lengkap

E. Meminta keterangan tertulis terkait penolakan konsumsi tablet Fe

Pembahasan
Hak pasien sesuai UU No Kesehatan No 36 tahun 2009 pasal 6:
a. Pasal 7 : Setiap orang berhak untuk mendapatkan informasi dan edukasi tentang
kesehatan yang seimbang dan bertanggung jawab.

b. Pasal 8 : Setiap orang berhak memperoleh informasi tentang data kesehatan dirinya
termasuk tindakan dan pengobatan yang telah maupun yang akan diterimanya dari tenaga
kesehatan.

Penolakan pasien yang terjadi pada kasus tersebut dikarenakan kurangnya informasi terkait
pengetahuan pasien tentang cara mengkonsumsi tablet Fe yang benar. Konsumsi tablet Fe
pada pagi hari dapat mengakibatkan mual muntah, sehingga dianjurkan untuk meminum
dimalam hari. Selain itu pada ibu hamil, zat besi sangat dibutuhkan untuk mencegah anemia
pada usia kehamilan trimester I

302. Seorang perempuan, umur 37 tahun, G2P1A0, UK 3 bulan, datang ke PMB dengan
keluhan kram pada perut bagian bawah dan mengeluarkan bercak darah sejak satu hari yang
lalu. Hasil anamnesis: ibu mengatakan perut sakit setelah berpergian ke luar kota, dan bercak
darah keluar saat bangun tidur. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 100/80mmHg, N 92x/menit, P
20x/menit, S 360C, palpasi teraba lunak dan abdomen tampak pembesaran uterus sesuai usia
gestasi. Bercak darah yang keluar sedikit. Perencanaan apakah yang paling tepat pada kasus
tersebut?

A. Lakukan rujukan

B. Sarankan ibu untuk USG

C. Pemberian obat penguat kehamilan

D. Konseling tanda bahaya kehamilan

E. Anjurkan untuk tirah baring

Pembahasan
Tanda diagnosa abostur imminens adalah perdarahan berupa bercak hingga sedang, serviks
tertutup, besar uterus sesuai dengan usia gestasi dan memiliki gejala kram perut bawah serta
uterus teraba lunak.
Asuhan yang tepat antara lain:
a. Tidak perlu pengobatan khusus atau tirah baring total
b. Jangan melakukan aktivitas fisik berlebihan atau hubungan seksual
c. Jika perdarahan berhenti:
- Berhenti: lakukan asuhan antenatal seperti biasa. Lakukan penilaian jika perdarahan terjadi
lagi.
- Terus berlangsung: nilai kondisi janin (uji kehamilan atau USG). Lakukan konfirmasi
kemungkinan adanya penyebab lain. Perdarahan berlanjut, khususnya jika ditemui uterus yang
lebih besar dari yang diharapkan, mungkin menunjukkan kehamilan ganda atau mola.

303. Seorang perempuan umur 26 tahun, G1P0A0 dibawa oleh keluarganya ke RS karena
keluar darah segar dari jalan lahir sejak 8 jam yang lalu dan tidak disertai nyeri perut. Hasil
anamnesis dengan keluarga, ibu sedang hamil 8 bulan, darah segar keluar setelah BAK dan
BAB. Hasil pemeriksaan : KU baik, TD 110/70 mmHg, N 90x/menit, S 36,3 oC, P 16x/menit. TFU
28 cm, puki, letak kepala, DJJ 120 x/menit, teratur. Diagnosa apakah yang tepat pada kasus
tersebut?

A. G1P0A0 gravida 32 minggu dengan plasenta previa

B. G1P0A0 gravida 32 minggu dengan solusio plasenta

C. G1P0A0 gravida 32 minggu dengan ruptur uteri

D. G1P0A0 gravida 32 minggu dengan preeklampsia

E. G1P0A0 gravida 32 minggu dengan Kehamilan Ektopik Terganggu

Pembahasan
Plasenta Previa adalah keadaan di mana implementasi plasenta terletak pada atau di dekat
serviks. Gejala dan tanda utama antara lain:
a. Perdarahan tanpa nyeri, usia gestasi > 22 minggu
b. Darah segar atau kehitaman dengan bekuan
c. Perdarahan dapat terjadi setelah miksi atau defekasi, aktivfitas fisik, kontraksi Braxton hicks
atau koitus.
d. Palpasi abdomen lembek tanpa rasa nyeri dan bagian janin mudah diraba.

304. Seorang bayi baru lahir spontan dengan BB 2.600 gram dan PB 48 cm di PMB . Bayi
tersebut tampak biru di ujung jari kaki dan tangan. Hasil Pemeriksaan: detak jantung 90x/menit,
gerakan bayi kurang aktif, nafas megap-megap dan ketika bayi diberi rangsang ada reflek
menangis dengan kekuatan lemah atau lambat. Penatalaksanaan apakah yang tepat pada
kasus tersebut?

A. Berikan tindakan ventilasi tekanan positif (VTP)

B. Berikan tindakan resusitasi pada bayi


C. Bayi diletakkan di dalam inkubator

D. Lakukan pemeriksaan fisik pada bayi

E. Bersihkan jalan nafas bayi

Pembahasan
Asfiksia merupakan kegagalan nafas secara spontan dan teratur pada saat lahir atau beberapa
saat setelah lahir. Tanda dan gejala asfiksia dapat dilihat melalui penilaian APGAR Skor.
Tindakan yang tepat untuk menangani masalah tersebut adalah dengan teknik Resusitasi:
a. Letakan bayi di lingkungan hangat kemudian keringkan tubuh bayi
b. Sisihkan kain yang bahas kemudian tidurkan bayi terlentang pada alas yang datar
c. Ganjal bahu dengan kain setinggi 1 cm
d. Hisap lendir dengan menggunakan de lee dari mulut, apabila mulut sudah bersih kemudian
lanjutkan ke hidung
e. Lakukan rangsangan taktil dengan cara menyentil telapak kaki bayi dan mengusap-usap
punggung bayi
f. Nilai pernafasan jika nafas spontan lakukan penilaian denyut jantung

305. Seorang Bayi baru lahir spontan 1 jam yang lalu di PBM. Hasil pemeriksaan: BB 2.400
gram, PB 48 cm, P 40 x/menit, gerakan aktif, tidak ditemukan kelainan dan riwayat umur
kehamilan saat lahir 37 minggu. Asuhan kebidanan apakah yang tepat untuk bayi tersebut?

A. Dimandikan

B. Pemberian Oksigen

C. Pemberian Antibiotic

D. Dirawat dalam indikator

E. Rawat gabung bersama ibunya

Pembahasan
Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut selama
jam pertama setelah kelahiran. Sebagian besar bayi yang baru lahir akan menunjukkan usaha
pernapasan spontan dengan sedikit bantuan atau gangguan. Aspek-aspek penting dari asuhan
segera bayi yang baru lahir:
a. Jagalah agar bayi tetap kering dan hangat
b. Usahakan adanya kontak antara kulit bayi dengan kulit ibunya sesegera mungkin.

306. Datang seorang ibu hamil bernama ny.D, umur 37 tahun, pendidikan SD, pekerjaan suami
sopir angkot, kerumah bidan B dengan keluhan mengeluarkan darah yang berupa flek setelah
bangun tidur sejak 4 hari yang lalu. Kemudian bidan B melakukan anamnesa yang sangat
singkat dan cepat kepada pasien karena si ibu tidak pernah ANC ke bidan B dengan hasil IBU :
G7P5A1H5, jarak anak ke 6 dengan kehamilan 1 tahun. Riwayat persalinan normal tapi selalu
pendarahan setelah melahirkan. Ibu tidak mempunyai kartu Jaminan Kesehatan. Hasil
pemeriksaan : TFU ½ px, teraba punggung sebelah kiri, Bagian terendah teraba lunak seperti
bokong dan sudah masuk PAP, sebagian besar  bagian terendah anak sudah masuk PAP,
DJJ:146 x/menit. Apakah diagnosa pada kasus tersebut?

A. Lakukanrujukan Solusio plasenta


B. Plasenta previa
C. Retensio plasenta
D. Insersio plasenta
E. Abortus

Pembahasan
Plasenta previa merupakan kondisi ketika ari – ari atau plasenta berada di bagian bawah rahim,
sehingga menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir. Selain menutupi jalan lahir, plasenta
previa dapat menyebabkan perdarahan hebat, baik sebelum maupun saat persalinan.

307. Datang seorang ibu hamil bernama ny.D, umur 37 tahun, pendidikan SD, pekerjaan suami
sopir angkot, kerumah bidan B dengan keluhan mengeluarkan darah yang berupa flek setelah
bangun tidur sejak 4 hari yang lalu. Kemudian bidan B melakukan anamnesa yang sangat
singkat dan cepat kepada pasien karena si ibu tidak pernah ANC ke bidan B dengan hasil IBU :
G7P5A1H5, jarak anak ke 6 dengan kehamilan 1 tahun.Riwayat persalinan normal tapi selalu
pendarahan setelah melahirkan. Ibu tidak mempunyai kartu Jaminan Kesehatan. Hasil
pemeriksaan : TFU ½ px, teraba punggung sebelah kiri, Bagian terendah teraba lunak seperti
bokong dan sudah masuk PAP, sebagian besar  bagian terendah anak sudah masuk PAP,
DJJ:146 x/menit. Faktor – faktor yang menyebabkan diagnosa komplikasi pada kasus ini
adalah?

A. Edukasi
B. Aktivitas berat
C. Jarak kehamilan yang terlalu dekat
D. Usia
E. Paritas tinggi

Pembahasan
Faktor – faktor yang bisa menyebabkan plasenta previa antara lain adalah usia 35 tahun atau
lebih, memiliki bentuk rahim yang tidak normal, bukan kehamilan pertama, pernah keguguran,
hamil bayi kembar dan posisi janin tidak normal. Dan kasus tersebut sesuai dengan ciri – ciri ini.

308.Datang seorang ibu hamil bernama ny.D, umur 37 tahun, pendidikan SD, pekerjaan suami
sopir angkot, kerumah bidan B dengan keluhan mengeluarkan darah yang berupa flek setelah
bangun tidur sejak 4 hari yang lalu. Kemudian bidan B melakukan anamnesa yang sangat
singkat dan cepat kepada pasien karena si ibu tidak pernah ANC ke bidan B dengan hasil IBU :
G7P5A1H5, jarak anak ke 6 dengan kehamilan 1 tahun.Riwayat persalinan normal tapi selalu
pendarahan setelah melahirkan. Ibu tidak mempunyai kartu Jaminan Kesehatan. Hasil
pemeriksaan : TFU ½ px, teraba punggung sebelah kiri, Bagian terendah teraba lunak seperti
bokong dan sudah masuk PAP, sebagian besar  bagian terendah anak sudah masuk PAP,
DJJ:146 x/menit. Kontrasepsi yang tepat untuk Ny.D setelah persalinan adalah?
A. IUD
B. Implant
C. MOW
D. Suntik
E. Pil

Pembahasan
Menggunakan MOW karena jarak anak ke 6 dengan kehamilan sekarang terlalu dekat, jumlah
anak banyak, sosial ekonomi juga rendah. Dan jika dilihat dari indikasi MOW adalah umur ibu
35 tahun ke atas dengan anak hidup lebih dari 2 orang.

309.Ny.Mayang, umur 26 umur,baru melahirkan anaknya yang pertama 3 hari yang lalu, datang
ke klinik dengan keluhan perutnya masih terasa mules. Riwayat persalinan normal, setelah
dilakukan pemeriksaan didapatkan data TD 120/80 mmHg, Suhu 37 C,payudara tegang, ASI
sudah keluar. Bila anda melakukan pemeriksaan TFU pada Ny.Mayang, hasil yang didapatkan
adalah
A. TFU setinggi pusat
B. TFU satu jari di atas pusat
C. TFU tiga jari bawah pusat
D. TFU pertengahan pusat simpisis
E. TFU di atas simpisis

Pembahasan
TFU pada ibu nifas : jika setelah bayi lahir setinggi pusat, 1 minggu pertengahan pusat simpisis,
2 minggu tidak teraba di atas simpisis, 6 minggu normal, 8 minggu normal seperti sebelum
hamil, jadi jika 3 hari setelah melahirkan maka masih normal jika 3 jari bawah pusat.

310. Ny. Kirani 4 hari post partum datang ke rumah bidan A setelah melahirkan putri
pertamanya, ia mengalami demam tinggi , menggigil, nyeri perut bagian bawah, lochea yang
keluar berbau dan bernanah. Analisis yang dapat dibuat adalah

A. Suspek abses pelvic


B. Suspek peritonitis
C. Suspek endometritis
D. Suspek sepsis purpuralis
E. Suspek infeksi jalan lahir

Pembahasan
Tanda dan gejala sepsis puerperalis antara lain adalah demam tinggi (38,5° C aatau lebih) ,
menggigil, nyeri perut bagian bawah, lochea yang keluar berbau dan bernanah.

311. Ny. Nurmala usia 28 th, melahirkan 6 jam yang lalu melalui persalian normal di rumah
bidan, saat ini mengeluh lelah, dan mengantuk dan masih tidak ingin memperhatian bayinya.
Diagnosis yang tepat untuk kasus di atas adalah

A. Taking in
B. Taking hold
C. Letting go
D. Taking hold
E. Letting in

Pembahasan
Ketidaknyamanan yang dialami ibu pada masa taking in antara lain rasa mulas, nyeri pada luka
jahitan, kurang tidur dan kelelahan. Gangguan psikologis yang dialami oleh ibu pada fase ini
antara lai ; kekecewaan pada bayinya, ketidaknyamanan akibat perubahan fisik dan rasa
bersalah karena belum bisa menyusui bayinya.

312. Ny. Sari melahirkan 2 yang lalu di klinik persalinan, setelah di periksa oleh bidan A
didapatkan data, mengeluarkan darah ± 500 cc , laserasi perinium derajat 2, kontraksi uterus
lembek, blas penuh. Kategori jumlah darah perdarahan yang terjadi pada ny. Sari adalah

A. Sedikit
B. Banyak
C. Kurang
D. Normal
E. Abnormal

Pembahasan
Dikatalan abnormal adalah karena didapatkan jumlah darah ± 500 cc pada Ny.Sari dan bisa
terjadi HPP jika perdarahan lebih dari 500 cc terutama jika terjadi pada ibu yang baru
melahirkan.

313.Seorang ibu usia 27 tahun, melahirkan anak pertama 2 jam yang lalu di BPM. Ibu
mengeluh mules-mules. Hasil pemeriksaan: tanda-tanda vital normal, ASI keluar sedikit
berwarna kekuningan, lochea berwarna merah, jahitan perineum baik. Periode laktasi apakah
yang dialami ibu pada kasus tersebut
A. ASI 
B. ASI matur 
C. ASI transisi 
D. ASI peralihan 
E. ASI kolostrum 

Pembahasan
Disebut periode ASI Kolostrum karena yang dikatakan kolostrum adalah cairan ASI yang keluar
paling awal di beberapa hari pertama sejak ibu melahirkan dan pada kasus di atas baru 2 jam
post partum.
314.Ny. Deni umur 30 tahun GIIP10001, UK sekarang adalah 32 minggu datang ke Bidan Emi
mengeluhkan sering kencing, bahkan sebelum 30 menit sdh terasa ingin kencing, selama 2 hari
ini jika ibu kencing mengeluhkan nyeri dan panas, nyeri di atas supra pubic, seolah – olah
terasa ingin buang air kecil kembali, setelah dilakukan pemeriksaan kehamilan oleh bidan Emi
didapatkan hasil T : 130 / 70 mmHg, N : 80 x/mnt, S : 37,8 ͦ C, RR: 16x/mnt, TFU 3 jari di atas
pusat, DJJ : 132 x/ mnt, hasil pemeriksaan protein urine +. Setelah itu bidan Emi memberikan
HE pada Ny Deni untuk sering minum air putih saat pagi dan siang hari minimal 8 gelas, cara
vulva hygiene yang benar dan untuk tidak terlalu lama menahan keinginan BAK. Berdasarkan
data – data pendukung pada Ny Deni mengalami infeksi…
A. Sistem pencernaan
B. Sistem perkemihan
C. Sistem pernafasan
D. Gonorhoe
E. Saluran pernafasan

Pembahasan
Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan infeksi yang berada pada organ system berkemih seperti
ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra. Tanda dan gejalanya antara lain urine tampak keruh,
sensasi terbakar pada area tempat keluarnya air seni saat buang air kecil, sering merasa ingin
BAK, sering buang air kecil dalam jumlah sedikit, nyeri pada panggul dan urine berwarna
kemerahan atau kecoklatan.

315.Seorang perempuan usia 36 tahun yang bernama Ny.B, G3P2002, datang ke pelayanan
kesehatan mengeluh keluar flek dari kemaluan di sertai gelembung-gelembung sebesar kacang
hijau sampai sebesar anggur dari kemaluan. Anamnesa menemukan telat haid selama 2 bulan,
dan mengalami juga muntah yang sangat parah. Pemeriksaan tanda vital dan antopometri
dalam batas normal, HB 9 gr%, PPT +. Apa yang saudara pikirkan pada kasus tersebut
A. Kehamilan dengan mola hidatidosa
B. Kehamilan dengan KET
C. Kehamilan dengan abortus inkomplit
D. Kehamilan dengan solusio placenta
E. Kehamilan dengan komplikasi

Pembahasan
Kasus pada Ny.B termasuk kehamilan molahidatidosa karena di dalam teori tanda dan gejala
molahidatidosa antara lain ; perdarahan pada trimester pertama (terkadang perdarahan ini bisa
mirip dengan perdarahan implantasi), mual dan muntah yang sangat parah, perut terlihat
membesar melebihi usia kehamilan, keluarnya cairan berwarna kecoklatan atau gumpalan –
gumpalan seperti anggur dari dalam vagina dan nyeri panggul.

316. Seseorang perempuan berusia 28 tahun G2P1A1 hamil 34 minggu di antar dengan
suaminya datang ke RS dengan keluhan perdarahan pervaginam merah kehitaman, mengeluh
nyeri perut menetap, tidak terasa gerakan janin,DJJ(-), palpasi sulit ditemukan, fundus semakin
naik, pemeriksaan TTV yaitu TD=120/70 mmhg, N=82x/menit, S=36,6 °C. Diagnosis apakah
yang paling tepat pada kasus tersebut?

A. Vasa previa
B. Plasente previa
C. Plasenta letak rendah
D. Solusia plasenta
E. Plasenta akreta

Pembahasan
Solusio plasenta adalah lepasnya plasenta sebelum waktunya. Secara normal plasenta
terlepas setalah anak lahir.
Tanda gejala solusio plasenta : 1. Darah dari tempat pelepasan keluar dari serviks dan
terajdinlah perdarahan tampak. 2). Kadang – kadang darah tidak keluar, terkumpul dibelakang
plasenta.3). Solusio dengan perdarahan tersembunyi menimbulkan tanda yang lebih khas
( rahim keras seperti papan) karena seluruh perdarahan tertahan didalam. Umumnya
berbahaya karena jumlah perdarahan yang keluar tidak sesuai dengan beratnya syok. 40.
Perdarahan disertai nyeri, juga di luar his karena isi rahim. 5). Nyeri abdomen pada saat
dipegang. 6). Palpasi sulit dilakukan. 7) Fundus uteri makin lama makin naik.80. Bunyi jantung
biasanya tidak ada

317. Seorang perempuan, umur 29 tahun, P1A1, di PMB telah melewati kala II secara normal,
saat pengeluaran plasenta ( kala III) didapatkan kandung kemih kosong, telah dilakukan
penegangan tali pusat terkendali, penyuntikan oksitosin dosis kedua, namun plasenta tidak lahir
setelah 30 menit dan muncul perdarahan. Tindakan yang paling tepat pada kasus tersebut?

A. Melakukan kompresi Bimanual plasenta

B. Pemberian MGSO4

C. Melakukan Plasenta manual

D. Melakukan Heacting untuk menghentikan Perdarahan

E. Melakukan Rujukan untuk menghindari shock

Pembahasan
Jika Plasenta belum lahir dalam waktu 15 menit berikan 10 unit oksitosin IM dosis kedua.
Periksa kandung kemmih, jika ternyata penuh, gunakan teknik acepitk memasukkan kateter
nelaton disinfeksi tingkat tinggi atau steril untuk mengosongkan kandung kemih. Ulangi kembali
penegangan tali pusat terkendali dengan tekanan dorsokranial . Apabila tersedia akses dan
mudah menjangkau fasilitas kesehatan rujukan maka nasehatii keluarga bahwa mungkin ibu
perlu drujuk apabila plasenta beum lahir setelah 30 menit bayi lahir. Pada menit ke 30 coba
lagi melahirkan palsenta dengan melakukan penegangan tali pusat untuk terakhir kalinya, Jika
plasenta tetap tidak lahir rujuk segera. Tapi apabila fasilitas kesehatan rujukan sulit dijangkau
dan kemudian timbul perdarahan maka sebaiknya dilakukan manual plasenta
Catatan: Jika plasenta belum lahir dan mendadak terjadi perdarahan maka segara lakukan
plasenta manual untuk mengosongkan kavum uteri. Jika pda pasca tindakan tersebut terjadi
perdarahan, maka lakukan komprei bimanual interna/eksterna atau kompresi aorta . Beri
Oksitosin 10 IU Dosis tambahan dan misoprostol 600 – 1000 mcg per rektal, tunggu hingga
uterus berkontraksi kuat dan perdarahan berhenti. Baru hentikan tindakan kompresi.

318. Seorang perempuan, umur 29 tahun, P1A1, melahirkan di PMB secara normal
pervaginam, plasenta dialhirkan secara manual. Pasca tindakan manual plasenta terjadi
perdarahan, hasil pemeriksaan plasenta lahir intak, kandung kemih kosong dan terdapat
laserasi jalan lahir derajat 1. Tindakan apakah yang paling tepat sesuai kasus tersebut?

A. Lakukan kompresi bimanual interna/eksterna atau kompresi aorta dan persiapkan rujukan
B. Lakukan kompresi bimanual interna/eksterna atau kompresi aorta . Beri Oksitosin
10 IU Dosis tambahan dan misoprostol 600 – 1000 mcg per rektal, tunggu hingga uterus
berkontraksi kuat dan perdarahan

C. Lakukan kompresi bimanual interna/eksterna atau kompresi aorta, tunggu hingga uterus
berkontraksi kuat dan perdarahan berhenti

D. Cukup Beri Oksitosin 10 IU Dosis tambahan dan misoprostol 600 – 1000 mcg per rektal

E. Lakukan komprei bimanual interna/eksterna atau kompresi aorta dan lakukan observasi
tanda- tanda Vital, kontraksi dan perdarahan.

Pembahasan
Catatan : Jika plasenta belum lahir dan mendadak terjadi perdarahan maka segara lakukan
plasenta manual untuk mengosongkan kavum uteri. Jika pda pasca tindakan tersebut terjadi
perdarahan, maka lakukan komprei bimanual interna/eksterna atau kompresi aorta . Beri
Oksitosin 10 IU Dosis tambahan dan misoprostol 600 – 1000 mcg per rektal, tunggu hingga
uterus berkontraksi kuat dan perdarahan berhenti. Baru hentikan tindakan kompresi.

319. Seorang perempuan umur 24 tahun, P1A1 melahirkan 1 minggu yang lau, dibawa oleh
keluarganya ke PMB , dengan keluhan menggigil, nyeri abdomen yang meningkat setelah
persalianan dan perut membesar, hasil pemeriksaan, TD 120/80mmhg, S: 39 °C, N: 120x/menit,
terdapat sub involusi uterus. Lokea tidak berbau. Apakah kemungkinan diagnosis pada kasus
tersebut?

A. P1A1 dengan emboli pulmuner

B. P1A1 dengan mastitis

C. P1A1 dengan Tromboflebitis

D. P1A1 dengan Genitourinarius

E. P1A1 dengan endometritis

Pembahasan
Endometritis adalah infeksi post partum yang di tandai dengan, Takikardi 100-140bpm, suhu 38
°C – 40 °C, menggigil, Nyeri tekan uterus yang meluar secara lateral, peningkatan nyeri setelah
melahirkan, sub involusi, Distensi Abdomen, lokea sedikit dan tidak berbau,atau banyak,
berbau busuk, mengandung darah dan seropurulen, awitan 3 sampai 5 hari pasca partum,
kecuali jika disertai infeksi streptokokus, jumlah sel darah putih meningkat

320. Seorang perempuan umur 25 tahun, P1A1 dan akseptor KB AKDR datang ke PMB
dengan keluhan saat menstruasi perdarahan tidak teratur dan banyak . Hasil pemeriksaan KU:
baik, TD 110/90mmHg, N 88x/menit, S 36,5°C, P 18x/menit, mata tidak anemis, tidak ada
infeksi pada panggul dan tidak ada kehamilan ektopik. Pemeriksaan penunjang HB : 12gr/dl.
Penatalaksanaan yang tepat pada kasus tersebut?
A. Berikan 2 tablet pil kombinasi untuk 3 – 7 hari saja atau 1,25 mg Estrogen equin
konyugasi 14 – 21 hari

B. Berikan 2 tablet pil kombinasi untuk satu siklus saja atau 1,25 mg Estrogen equin
konyugasi selama satu siklus

C. Berikan 1 tablet pil kombinasi untuk 3 – 7 hari saja atau 1,25 mg Estrogen equin
konyugasi 14 – 21 hari

D. Berikan 1 tablet pil kombinasi untuk satu siklus 1,25 mg Estrogen equin konyugasi
selama satu siklus

E. Berikan 2 tablet pil kombinasi untuk 3 – 7 hari saja atau 1,25 mg Estrogen equin
konyugasi selama satu siklus

Pembahasan
Efek samping pemakaiaan AKDR berupa Perdarahan yang tidak teratur dan banyak .
Penanganannya : Sering ditemukan terutama pada 3 -6 bulan pertama. Singkirkan onfeksi
panggul dan kehamilan ektopik, rujuk klien bila dianggap perlu. Bila tidak ditemukan kelainan
patologik dan perdarahan masih terjadi, berika ibuprofen 3 x 800 mg untuk satu minggu, atau
pil kombinasi untuk satu skilus saja. Bila perdarahan banyak beri 2 Tablet pil kombinasi untuk
3 – 7 hari saja atau 1,25 mg Estrogen equin konyugasi 14 – 21 hari. Bila perdarahan terus
berlanjut sampai klien anemia, cabut AKDR dan bantu klien memilih metode kontrasepsi yang
lain.

321.Seorang perempuan umur 55 tahun datang ke RS diantar keluarganya karena jatuh


terpeleset dan tangannya memar. hasil anamnesa sudah berhenti haid 2 tahun yang lalu ,
keluhan tangan sulit digerakan. Pemeriksaan bidan dengan hasil TD 130/90 MmmHg,N 88
x/menit,S 38 0 C. pemeriksaan Rotgen terdapat fraktur tertutup. Faktor apakah yang
menyebabkan kasus tersebut?
A. Kehilangan Massa Tulang
B. Berkurangnya Sumsum Tulang
C. Aktifitas Osteoklastik Menurun
D. Remodeling Tulang Berjalan Cepat
E. Reduksi Tulang Traberkuler meningkat

Pembahasan
Resiko farktur akibat osteoporosis akan tergantung dari masa tulang dan kecepatan kehilangan
tulang pada masa menopause dan pasca menopause

322.Seorang perempuan umur 40 tahun P2 A0 ,datang ke Puskesmas dengan keluhan 6


bulan terakhir mengalami menstruasi tidak teratur. Hasil anamnesa sering mengalami panas di
muka dan kemerahan.hasil pemeriksaan bidan TD 120/80 MmmHg,N 89 x/menit,S 37,3 0 C.
Anjuran apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. Memakai krim UV
B. Mengurangi stress
C. Diet tinggi kalori protein
D. Tingkatkan asupan cairan
E. Berikan obat anti histamin

Pembahasan
Untuk penanganan Hot flushes adalah dengan mengurangi stress

323.Seorang perempuan umur 50 tahun P3 A0 ,datang ke Puskesmas dengan keluhan 1 tahun


terakhir mengalami menstruasi tidak teratur.saat ini sedang haid hari ke 4,darah keluar banyak
sekali.hasil pemeriksaan TD 120/80 MmmHg,N 89 x/menit,S 37,3 0 C. Tindakan apakah yang
tepat untuk kasus tersebut?
A. Merujuk ke RS
B. Lakukan inspekulo
C. Memberikan konseling
D. Memberikan terapi antibiotik
E. Memberikan terapi hormonal

Pembahasan
Perdarahan diluar siklus dan terlalu banyak merupakan indikasi untuk dirujuk ke wewenang
yang lebih tinggi

324.Seorang perempuan umur 47 tahun P3 A1 ,datang ke RSdengan keluhan 3 minggu


terakhir merasakan ada luka keras dan tidak nyeri didaerah alat kelaminya. Riwayat
sebelumnya berprofesi PSK hasil pemeriksaan TD 130/80 MmmHg,N 89 x/menit, S 37, 8 0 C.
Pemeriksaan penunjang VDRL ( +). Faktor apakah yang menjadi penyebab untuk kasus
tersebut?
A. C.Trachomatis
B. N.Gonorrhoeae
C. Candinda albicans
D. Vaginosis Bakterial
E. Treponema Palidum

Pembahasan
Treponema palidum merupakan penyebab penyakit sifilis yang akan jelas dengan
pemeriksaan VDRL

325.Seorang perempuan umur 48 tahun ,datang ke RS dengan keluhan 3 bulanterakhir


merasakan nyeri saat melakukan hubungan seksual. Keluhan tersebut disertai keluar darah
setelah berhubungan, klien seorang PSK.Hasil pemeriksaa.hasil pemeriksaan TD 130/80
MmmHg,N 88 x/menit,S 37 0 C. Pemeriksaan penunjang IVA ( +). Faktor resiko apakah yang
tepat untuk kasus tersebut?
A. Usia
B. Tekanan darah
C. Riwayat keluarga
D. Multipartner seks
E. Posisi seks yang salah

Pembahasan
Penyebab dari ca serviks yang ditegakan dengan laboratorium IVA (+) adalah berganti
pasanagan, melakukan hubungan seks diusia muda dan PMS

326.Seorang perempuan umur 51 tahun ,datang ke Poskesdes dengan keluhan nyeri daerah
dada sejak 1 bulanterakhir disertai berdebar – debar dan keluar keringatdingin. Hasil
pemeriksaa.hasil pemeriksaan TD 130/90 MmmHg,N 88 x/menit,S 37,5 0 C. Tindakan apakah
yang paling tepat untuk kasus tersebut?
A. Anjurkan relaksasi
B. Rujuk kedokter spesialis
C. Anjurkan untuk istirahat
D. Anjurkan pemeriksaan laborat
E. Berikan diit rendah lemak tinggi protein

Pembahasan
Keluhan yang sialami berupa jantung berdebar adalah perubahan fisiologis masa menopause
karena tidak di dukung riwayat penyakit dan laborat yang mengarah ke suatu penyakit, tindakn
yang dilakukan adalah relaksasi

327.Seorang perempuan umur 49 tahun ,datang ke Poskesdes dengan keluhan terdapat


benjolan di payudara kiri sejak 6 bulan terakhir.Hasil pemeriksaan TD 110/70 MmmHg,N 80
x/menit,S 37 0 C. Pemeriksaan apakah yang paling tepat untuk kasus tersebut?
A. Palpasi
B. Fibrasi
C. Perkusi
D. Inspeksi
E. Auskultasi

Pembahasan
Prosedur pemeriksaan dengan palpasi atau sadari dilakukan pada tingkat dasar sebagai upaya
deteksi dini selanjutnya bila mengarah atau ada tanda keganasan dapat di rujuk ke fasilitas
kesehatan lebih tinggi

328.Seorang perempuan umur 48 tahun ,datang ke Poskesdes dengan keluhan puting


payudara keluar cairan berwarna putih kekuningan sejak 3 bulan yang lalu.Hasil pemeriksaan
TD 120/70 MmmHg,N 84 x/menit,S 36,7 0 C. Payudara tampak kemerahan,puting susu
mengalami retraksi dan teraba ada pembengkakan. Tindakan apakah yang paling tepat untuk
kasus tersebut?
A. Rujuk ke RS
B. Lakukan drainase
C. Berikan antibiotik
D. Berikan antiinflamasi
E. Lakukan sadari secara teratur
Pembahasan
Kasus tersebut sudah mengarah adanya keganasan/ ca mamae sehingga kewenangan bidan di
Poskesdes adalah setelah memastikan tanda gejala dapat melakukan rujukan.

329.Seorang perempuan umur 58 tahun ,datang ke Poskesdes dengan keluhan haid tidak
teratur disertai konsentrasi berkurang,pelupa dan cemas tanpa sebab.Hasil pemeriksaan TD
120/70 MmmHg,N 84 x/menit,S 37,3 0 C. Diagnosis apakah yang paling tepat untuk kasus
tersebut?
A. Infantil
B. Dimensia
C. Gangguan Mental
D. Depresi Menstrual
E. Gangguan Konsep Diri

Pembahasan
Dimensia pada lansia merupakan kondisi yang banyak dijumpai dengan tanda adanya
berkurangnya daya ingat / konsentarsi

330.Seorang perempuan umur 49 tahun ,datang ke Puskesmas untuk periksa dengan keluhan
sakit di area vagina saat berhubungan dengan suami, anamnesis : sejak 1 tahun yang lalu
tidak menstruasi . hasil pemeriksaan TD 120/70 MmmHg,N 80 x/menit,S 37,9 0 C . Factor
apakah yang menyebabkan kasus tersebut?
A. Kortisol
B. Kalsium
C. Estrogen
D. Kolesterol
E. Progesterone

Pembahasan
Gejala atrofi urogenetal akibat berkurangnya estrogen menyebabkan vaginitis, vagina
kering,keputihan dan Dispareumia adalah rasa sakit pada saat melakukan hubungan seksual
yang terjadi karena berkurangnya elastisitas dan produksi cairan pada vagina ( berkurangnya
hialuronidase sehingga cairan ektrasesuler berkurang)

331. Seorang ibu membawa bayi laki-laki berumur 2 bulan ke RS. Ibu mengeluh kemaluan
anaknya melengkung ke bawah, air kencing yang keluar menyebar dan mengalir melalui batang
penis. Hasil pemeriksaan TTV dalam batas normal, meatus uretra eksterna (lubang kencing)
terletak di bagian bawah dari penis dan letaknya lebih kearah pangkal penis. Apakah
kemungkinan diagnosa pada kasus tersebut?

A. Hidrokel

B. Hipospadia
C. Torsio testis

D. Hernia inguinalis

E. Testis undesenden

Pembahasan
Hipospadia merupakan kelainan konginetal dimana lubang uretra tidak terletak pada tempatnya
yang disebabkan oleh uretra terlalu pendek sehingga tidak mencapai gland penis, kelainan
terbatas pada uretra anterior dan leher kandung kemih. Gejala klinisnya penis terlihat agak
bengkok, kadang terjadi keluhan miksi yaitu air kencing yang keluar menyebar dan mengalir
melalui batang penis.

332. Seorang bidan Desa dalam melaksanakan kode etik Bidan salah satunya adalah dengan
berusaha terus-menerus untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Jenis kegiatan apakah yang sesuai dengan
kasus tersebut?

A. Memperhatikan kesehatan perorangan.


B. Memperhatikan kesehatan lingkungan.
C. Berlangganan majalah profesi, majalah kesehatan.
D. Memeriksakan diri secara berkala setiap setahun sekali.
E. Jika mengalami sakit atau keseimbangan tubuh terganggu, segera memeriksakan diri ke
dokter.

Pembahasan

Penjelasan kode etik kebidanan

Kewajiban bidan terhadap diri sendiri, yaitu:

1. Setiap bidan harus memelihara kesehatannya agar dapat melaksanakan tugas profesinya
dengan baik.

 Memperhatikan kesehatan perorangan.


 Memperhatikan kesehatan lingkungan.
 Memeriksakan diri secara berkala setiap setahun sekali.
 Jika mengalami sakit atau keseimbangan tubuh terganggu, segera memeriksakan diri ke
dokter.
2. Setiap bidan harus berusaha terus-menerus untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
o Membaca buku-buku tentang kesehatan, kebidanan, keperawatan pada umumnya bahkan
pengetahuan umum.
o Menyempatkan membaca koran.
o Berlangganan majalah profesi, majalah kesehatan.
o Mengikuti penataran, seminar, simposium, lokakarya tentang kesehatan umumnya,
kebidanan khususnya.
o Mengadakan latihan berkala seperti simulasi atau demonstrasi untuk tindakan yang jarang
terjadi, pada kesempatan pertemuan IBI di tingkat kecamatan, cabang, daerah atau pusat.
o Mengundang pakar untuk memberi ceramah atau diskusi pada kesempatan pertemuan rutin,
misalnya bulanan.
o Mengisi rubrik bulletin.
o Mengadakan kunjungan atau studi perbandingan ke rumah sakit- rumah sakit yang lebih
maju ke daerah-daerah terpencil.
o Membuat tulisan atau makalah secara bergantian, yang disajikan dalam kesempatan
pertemuan rutin.

333. Seorang perempuan umur 24 tahun dengan G1P0A0 parturient aterm datang ke PMB
mengeluh mules-mules sejak tadi malam melingkar sampai pinggang, dari kemaluan keluar
lendir bercampur darah. Hasil pemeriksaan TD: 120/80 mmHg, N: 88x/menit, S: 36,3°C, P:
20x/menit, TFU 32 cm, puki, letak kepala, DJJ + 144x/mt, his+ 3x10’40”, PD pembukaan 4 cm,
portio tebal lunak, kk+, kepala station -1, teraba skibala keras di daerah rectum. Apakah
kebutuhan ibu bersalin yang tepat pada kasus tersebut?

A. Memberikan makan dan minum


B. Mengatur sirkulasi udara dalam ruangan
C. Menganjurkan istirahat jika tidak ada his
D. Menolong persalinan sesuai dengan standar
E. Menganjurkan ibu untuk BAB dan BAK terlebih dahulu

Pembahasan
Pemenuhan kebutuhan eliminai selama persalinan perlu difasilitasi oleh bidan, untuk membantu
kemajuan persalinan dan meningkatkan kenyamanan pasien. Anjurkan ibu untuk berkemih
secara spontan sesering mungkin atau minimal setiap 2 jam sekali selama persalinan. Kandung
kemih yang penuh, dapat mengakibatkan:

1. Menghambat proses penurunan bagian terendah janin ke dalam rongga panggul, terutama
apabila berada di atas spina isciadika
2. Menurunkan efisiensi kontraksi uterus/his
3. Mengingkatkan rasa tidak nyaman yang tidak dikenali ibu karena bersama dengan
munculnya kontraksi uterus
4. Meneteskan urin selama kontraksi yang kuat pada kala II
5. Memperlambat kelahiran plasenta
6. Mencetuskan perdarahan pasca persalinan, karena kandung kemih yang penuh
menghambat kontraksi uterus.

334. Seorang perempuan umur 26 tahun dengan P1A0 anak hidup laki-laki usia 3 tahun datang
ke PMB untuk konsultasi rencana kehamilan. Hasil anamnesa ibu memakai alat kontrasepsi
kondom sudah 2 tahun dan memiliki riwayat penyakit DM sejak kehamilan anak pertama.
Pemeriksaan fisik BB: 80 kg, TB: 155 cm TD: 120/80 mmHg, N: 88x/mt, S: 36,4˚C, P: 20x/mt,
saat ini kadar gula darah tidak terkontrol namun ibu tidak ada keluhan luar biasa.
Penatalaksanaan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?

A. Lakukan rujukan

B. Sarankan ibu untuk USG

C. Konseling anjuran tidak hamil

D. Pemberian alat kontrasepsi jangka panjang

E. Konseling persiapan kehamilan dengan memperbaiki BB dan pola hidup


Pembahasan
Salah satu tugas seorang wanita dengan diabetes yang tengah merencanakan kehamilan
adalah  Kontrol kepada dokter dan sebaiknya dilakukan paling lambat 3 hingga 6 bulan
sebelum merencanakan kehamilan. Dokter akan menindaklanjuti dengan melakukan
serangkaian tes. Hal ini merupakan langkah penting bagi wanita dengan diabetes. Hal lain yang
diperlukan adalah konseling. Sesi edukasi ini akan membantu wanita dengan DM
mempersiapkan fisik dan mental, sehingga siap untuk menjalani kehamilan.
Konseling BB
Penderita DM yang dengan obesitas, akan disarankan untuk menurunkan bobot tubuh sampai
mencapai berat badan ideal sebelum hamil. Selain baik untuk kesehatan selama kehamilan,
menurunkan berat badan juga dapat mencegah komplikasi diabetes.
Konseling gaya hidup
Wanita yang mempunyai gaya hidup merokok atau minum alkohol dampaknya sangat fatal,
antara lain janin kekurangan oksigen, meningkatkan detak jantung janin, dan meningkatkan
risiko keguguran, lahir prematur, atau kematian pada bayi. Jikapun dapat dilahirkan, bayi rentan
terhadap masalah paru-paru atau pernapasan.
Konseling vitamin prenatal
Asam folat terbukti menurunkan risiko kecacatan bayi berupa tidak terbentuknya selubung
tabung saraf atau spina bifida. Ini adalah kondisi
serius ketika otak dan sumsum tulang belakang tidak terbentuk secara normal. Rekomendasi
asupan asam folat adalah 400 mikrogram setiap hari, sebelum konsepsi dan sepanjang
kehamilan. 
Konseling kadar gula darah
Dokter akan memeriksa apakah gula darah wanita yang merencanakan kehamilan dengan DM
gula darah terkontrol atau tidak. Ini adalah kunci, karena mungkin tidak menyadari jika sudah
hamil selama 2-4 minggu. Gula darah yang tinggi selama 13 minggu pertama dapat
menyebabkan cacat lahir, menyebabkan keguguran, dan membuat ibu berisiko komplikasi
diabetes.

Konseling perencanaan diet


Seorang wanita perlu melakukan beberapa perubahan pola makan saat hamil, termasuk
penderita diabetes, untuk menghindari perubahan kadar gula darah. Memiliki kadar gula darah
yang terkontrol sebelum kehamilan adalah sebuah keuntungan.
335.Seorang perempuan umur 22 tahun dengan G1P0A0 hamil 4 bulan datang ke PMB dengan
keluhan sering kencing terutama pada malam hari frekuensi lebih dari 4 kali. Hasil pemeriksaan
TD : 110/70 mmHg, S: 36,2°C, N: 84x/menit P: 20x/menit, TFU setengah pusat simfisis,
ballotement (+), DJJ (+) 152x/menit. Apakah penatalaksanaan yang tepat pada kasus tersebut?

A. Menyarankan untuk latihan kegel


B. Menyarankan untuk mengurangi minum
C. Menyarankan ibu untuk tidak minum air dingin
D. Menyarankan ibu untuk menggunakan pakaian yang ketat
E. Menyarankan ibu untuk menggunakan pakaian hangat saat tidur

Pembahasan
Peningkatan estrogen dan progesteron pada kehamilan menyebabkan mukosa pada kandung
kemih menjadi meningkat jumlah aliran darahnya sehingga kandung kemih mengalami
hipotonia. Selain itu, letak kandung kemih yang bersebelahan dengan rahim membuat
kapasitasnya berkurang. Asuhan yang tepat adalah menyarankan untuk latihan kegel.
Latihan kegel merupakan latihan otot dasar panggul yang tujuannya melatih otot-otot dasar
panggul, otot-otot vagina, perut, yang digunakan sebagai terapi pada wanita yang tidak mampu
mengontrol keluarnya urine. Lakukan 1x 10 detik setidaknya 25x pengulangan pada waktu yang
berbeda setiap harinya karena dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Jadi jawabannya
adalah A.
336.Seorang perempuan umur 35 tahun G2P1A0 parturient aterm kala I fase aktif di RS. Hasil
pemeriksaan TD: 120/80 mmHg, N: 84x/menit, S: 36,2 °C, P: 18x/menit. TFU 35 cm, puki, letak
kepala sudah masuk PAP, his + 5x dalam 10 menit lama nya 45 detik djj +: 144x/menit. PD: V/V
taka da kelainan, pembukaan 8 teraba tali pusat disamping kepala, ketuban +, kepala station
+1, ibu di tidurkan Trendelenburg. Apakah tujuan dari penatalaksanaan pada kasus tersebut?
A. Memperlancar peredaran darah
B. Mempermudah reposisi tali pusat
C. Mempertahankan presentasi janin
D. Mengobservasi kemajuan persalinan
E. Mempertahankan kesejahteraan janin

Pembahasan
Prolaps tali pusat adalah suatu keadaan dimana tali pusat atau umbilical cord berada diantara
bagian fetus terbawah dan serviks. Kondisi ini merupakan kegawat daruratan obstetrik. Prolaps
tali pusat dibagi menjadi dua, yaitu overt prolapse dan occult prolapse. Tali pusat menumbung
atau overt prolaps adalah tali pusat yang melewati bagian fetus dan keluar dari serviks sehingga
dapat terlihat pada pemeriksaan spekulum karena membran amnion sudah pecah.
Sedangkan occult prolaps atau tali pusat terkemuka adalah kondisi tali pusat berada di sisi fetus
tetapi tidak terlihat keluar serviks karena membran amnion masih intak.
Prolaps tali pusat dapat menyebabkan keadaan hipoksia fetus intrauterin, sehingga proses
persalinan dengan kondisi prolaps tali pusat harus diselesaikan secepatnya. Metode persalinan
yang dipilih umumnya seksio sesarea. Pada kasus yang jarang, persalinan per vaginam menjadi
pilihan karena dapat lebih cepat, tetapi harus dilakukan oleh spesialis obstetrik yang
berpengalaman. Tata laksana sementara dengan dekompresi tali pusat dapat dilakukan dengan
reposisi ibu hingga persalinan memungkinkan.

337.Seorang perempuan umur 37 tahun datang ke PMB dengan keluhan telat haid 4 bulan,
pusing, mual dan merasa ada yang bergerak diperutnya. Hasil anamnesis ibu menikah sudah
16 tahun dan belum pernah hamil dan tidak pernah ber KB. Hasil pemeriksaan TD: 120/80
mmHg, N: 88x/menit, S: 36,3°C, P: 20x/menit. Palpasi payudara lembek, TFU tidak teraba
bagian-bagian janin, DJJ tidak ditemukan, pemeriksaan penunjang test pack (-).
Penatalaksanaan apakah yang tepat pada kasus tersebut?
A. Rujuk Ke Klinik Infertil
B. Konsul Psikolog
C. Konsul Psikiater
D. Konsul kespro
E. Konsul gizi

Pembahasan
Penatalaksanaan infertilitas yang efisien untuk mempersingkat time to pregnancy adalah
mengetahui saat yang tepat merujuk pasangan dapat membantu meningkatkan keberhasilan
penanganan. Tidak dapat dipungkiri bahwa tidak semua tempat pelayanan kesehatan
reproduksi memiliki sarana yang memadai untuk menangani infertilitas hingga tahap teknologi
reproduksi berbantu. Walaupun demikian, hampir di tiap propinsi talah berdiri pusat-pusat
pelayanan tersebut sehingga yang harus dioptimalkan adalah kemitraan dengan sejawat yang
bertugas di daerah. Beberapa tindakan seperti investigasi dasar, induksi ovulasi sederhana,
bahkan inseminasi intrauterin memungkinkan untuk dilakukan di tempat praktik. Beberapa jenis
kasus yang membutuhkan rujukan segera antara lain azoospermia, obstruksi tuba bilateral,
periode infertilitas yang terlalu lama dan usia wanita 23-39 tahun.
338.Seorang perempuan umur 32 tahun dengan G2P1A0 hamil 8 bulan datang ke PMB
mengeluh sudah hampir 2 minggu sering terbangun malam hari karena kram ditungkai kaki dan
sakit jalan pada keesokan harinya, hasil pemeriksaan TD: 110/8 mmHg, N: 88x/menit, S:
36,2◦C, P: 18x/menit. Bidan memberikan pendidikan kesehatan untuk memberikan
penatalaksanaan pada kasus tersebut. Apakah standar kompetensi yang harus dimiliki oleh
bidan sesuai dengan kasus tersebut?
A. Memberi asuhan antenatal bermutu tinggi untuk mengoptimalkan kesehatan selama
kehamilan
B. Memberikan asuhan yang bermutu tinggi pada ibu nifas dan menyusui dan tanggap
terhadap budaya setempat
C. Memberikan asuhan yang bermutu tinggi dan komprehensif pada bayi baru lahir sehat
sampai dengan usia satu bulan
D. Memberikan asuhan yang bermutu tinggi dan komprehensif pada keluarga, kelompok, serta
masyarakat sesuai dengan budaya setempat
E. Memberikan asuhan yang bermutu tinggi, tanggap terhadap kebudayaan setempat selama
persalinan, memimpin persalinan yang bersih dan aman, menangani situasi kegawatdaruratan
tertentu untuk mengoptimalkan kesehatan ibu dan bayi baru lahir.

Pembahasan
Pengukuran kompetensi bidan mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia nomor: 369/Menkes/SK/111/2007 tentang standar profesi bidan, bahwa kompetensi
bidan yang harus dimiliki adalah sebagai berikut: salah satunya kompetensi bidan yang harus
dimiliki pada saat memberikan asuhan kehamilan adalah : Kompetensi ke 2: Bidan memberikan
asuahan yang bermutu tinggi, pendidikan kesehatan yang tanggap terhadap budaya dan
pelayanan menyeluruh di masyarakat dalam rangka untuk meningkatkan kehidupan keluarga
yang sehat, perencanaan kehamilan dan kesiapan menjadi orang tua.

339.Seorang perempuan umur 24 tahun G1P0A0 hamil 3 bulan datang ke PMB dengan
keluhan, pusing, mual muntah, lemah, nafsu makan menurun sejak 1 minggu ini. Hasil
pemeriksaan Mata cekung, Turgor kering, TD: 100/60 mmHg, N: 88x/menit, S: 36,8°C, P:
24x/menit. TFU 3 jari atas simfisis, ball +, DJJ + 152x/menit. Pemeriksaan penunjang apakah
yang tepat pada kasus tersebut?
A. Urine keton
B. Urine reduksi
C. Protein urine
D. Glukosa urine
E. Berat jenis urine

Pembahasan
Hiperemesis gravidarum tingkat I
Hiperemesis gravidarum tingkat I mempunyai gejala seperti: lemah, nafsu makan menurun;
berat badan menurun; nyeri epigastrium; penurunan tekanan darah sistolik; lidah kering; turgor
kulit kurang; dan mata cekung.
Penanganan Hiperemesis Gravidarum:

1. Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) tentang kehamilan muda yang disertai dengan


emesis gravidarum;
2. Anjurkan ibu hamil tidak segera bangun dari tempat tidur agar terjadi adaptasi aliran darah
menuju susunan saraf pusat;
3. Nasehatkan tentang diit ibu hamil: makan porsi sedikit tapi sering, menghindari makanan
yang merangsang muntah;
4. Pemberian obat-obatan ringan seperti: sedatif, vitamin, anti emetik, anti histamin;
5. Dukungan psikologis berupa: menghilangkan rasa takut, mengurangi pekerjaan,
menghilangkan masalah dan konflik;
6. Perawatan di rumah sakit meliputi: isolasi sampai mual muntah berkurang; penambahan
cairan (glukosa 5% 2-3 liter dalam 24 jam, pemberian kalium dan vitamin apabila diperlukan);
terminasi kehamilan apabila kondisi memburuk.
7. Pemeriksaan laboratorium berupa: analisis urun, kultur urin; darah rutin; fungsi hati (SGOT,
SGPT, alkaline fostase); pemeriksaan tiroid (tiroksin dan TSH); Na, Cl, K, glukosa, kreatinin,
asam urat; serta USG untuk menghindari kehamilan mola.

340. Seorang perempuan usia 27 tahun GIIPIA0, usia kehamilan 28 minggu datang ke
puskesmas mengeluh sering pusing dan mengalami bengkak pada kaki, Tidak ada
riwayat hipertensi. Hasil pemeriksaan TD: 150/100 mmHg, N: 70 x/i, S: 37 C, P: 24 x/m,
Tidak oedema pada wajah, TFU 28 cm, Puka, Kepala BAP, oedema pada kedua kaki,
protein urine (-). Apakah diagnosis dari kasus tersebut diatas?

A. Eklampsia
B. Hipertensi kronik
C. Pre eklampsia berat
D. Pre eklampsia ringan

E. Hipertensi Gestasional

Pembahasan
Hipertensi dalam kehamilan itu terbagi atas 5 yaitu:
1. Hipertensi kronik: ibu sudah ada riwayat hipertensi sebelumnya
2. Hipertenis gestasional : hipertensi yang muncul saat kehamilan
3. Pre eklamsi: Ibu hamil dengan gejala peningkatan TD, protein uri + dan oedema +
4. Subimfues pre eklamsi : Hipertensi kronik ditambah gejala protrin uri + dan Oedema
5. Eklamsi

341.Seorang bayi laki-laki lahir di PMB, riwayat persalinan aterm, bayi lahir spontan. Keadaan
bayi saat lahir megap-megap, tonus otot kurang baik. Kemudian bayi dipastikan hangat dalam
posisi agak ekstensi, jalan napas dibersihkan melalui hidung dan mulut. Apakah langkah
selanjutnya yang harus dilakukan pada kasus tersebut?
A. Evaluasi jantung
B. Perhatikan reflex bayi
C. Evaluasi aktivitas bayi
D. Lakukan VTP percobaan
E. Berikan rangsangan taktil

Pembahasan

Bayi baru lahir yang membutuhkan resusitasi umumnya dinilai dengan empat kondisi berikut ini:

 Apakah bayi lahir pada usia kandungan cukup bulan?


 Apakah cairan ketuban bersih dari mekonium dan tanda infeksi?
 Apakah bayi bernapas atau menangis sesaat setelah lahir?
 Apakah bayi memiliki kerja otot yang baik?
Langkah awal

Hal ini dilakukan dengan cara mengeringkan bayi dan memberikan kehangatan pada bayi.
Setelah itu, posisikan bayi dengan baik menghadap ke atas. Posisikan kepala bayi sedikit ke
atas untuk membantu membuka jalan napas.

Letakkan lipatan kain (jangan terlalu tebal atau tipis) di bawah bahu bayi untuk
mempertahankan posisi ini. Setelah itu, bersihkan saluran napas bayi jika diperlukan,
termasuk melakukan pengisapan di mulut dan kemudian di hidung untuk
menghilangkan mekonium. Pengisapan ini dilakukan dengan tabung isap yang dilewatkan di
mulut dan kemudian hidung.

Selanjutnya, rangsang bayi untuk bernapas. Hal ini bisa dilakukan dengan cara menyentil atau
menepuk telapak kaki bayi, serta menggosok dengan lembut punggung, kaki, dan tangan bayi.
Nilai pernapasan, detak jantung, dan gerakan otot bayi setiap selesai melakukan tindakan
tersebut. Jika bayi belum bernapas, lakukan tindakan selanjutnya.

342. Seorang perempuan berusia 24 tahun usia kehamilan 28 minggu datang ke bidan
untuk periksa kehamilan. Mengeluh perutnya sudah membesar dan mual sesak bila
bernafas, selain itu mengeluh mulai pegal-pegal. Hasil pemeriksaan KU baik Tanda-
tanda vital normal,bidan menyarankan untuk senam hamil. Apakah tujuan dari asuhan
tersebut ?

A. Agar otot tidak kaku dan sakit-sakit


B. Membentuk kebisaan bernafas yang baik
C. Perengangan otot-otot semua tubuh ibu
D. Perlunakan ligament-ligament organ reproduksi

E. Pelonggaran persendian-persendian seluruh tubuh ibu


Pembahasan
Memasuki usia kehamilan 32 minggu Trimester III secara fisiologi uterus yang semakin
membesar akan menyebabkan aliran darah ke extremitas bagian bawah akan
terganggu sehingga diperlukan aktifitas ringan yang dapat membantu memperlancar
aliran darah dan mengurangi ketegangan otot.

343. Seorang perempuan umur 25 tahun. Melahirkan anak pertamanya 15 menit yang
lalu, bayi lahir cukup bulan, segera menangis dan pergerakan aktif. Telah dilakukan
penjahitan pada luka robekan dijalan lahir yang mengenai mukosa vagina dan otot
perineum. Tindakan apakah yang selanjutnya untuk kasus tersebut?

A. Pantau KU
B. Evaluasi perdarahan
C. Eksplorasi jalan lahir
D. Pastikan uterus berkontraksi
E. Pastikan ibu merasa nyaman

Pembahasan
Proses persalinan ibu berlangsung normal dan fisiologis sehingga yang perlu dilakukan
oleh Bidan selanjutnya adalah pemantau kala IV khusunya kontraksi uterus dan
pemantauan perdarahan.

344. Seorang perempuan umur 33 tahun, G3P2A0 usia kehamilan 7 bulan dilarikan ke
rumah sakit karena keluar darah bergumpal dari jalan lahir. Nyeri perut mulai dirasakan
6 jam yang lalu, pengeluaran darah dirasakan sejak 1 jam yang lalu. Riwayat perjalanan
jauh menggunakan motor dengan kondisi jalan tidak rata. Pada perabaan abdomen
teraba seperti bila di fundus. Inpekulo tidak ada jaringan yg menutupi jalan lahir.
Pembukaan 3 cm. His 3 kali 10 menit drasi 30 detik. DJJ sulit didengar. Apakah
diagnosis paling mungkin pada kasus tersebut?

A. Retensio plasenta
B. Res plasenta
C. Plasenta previa
D. Solusio plasenta
E. Abortus

Pembahasan
Perdarahan antepartum ada 2 jenis yaitu perdarahan trimester awal yaitu abortus, KET
dan Molahiidatidosa sedangkan perdarahan pada Trimeter 3 itu berhubungan dengan
plasenta previa dan solutsio plasenta

345. Seorang perempuan berumur 18 tahun, G2P1AO datang ke RS diantar oleh suami
dan keluarga mengeluh mual dan muntah, keluar darah berbusa dari jalan lahir, tidak
haid selama 5 bulan. Hasil pemeriksaan DJJ tidak terdengar, tidak teraba bagian-bagian
janin. TD 90/60 mmHg, N 82x/mnt, P 22 x/mnt, S 36,8 OC. Apakah Pemeriksaan
penunjang untuk kasus diatas ?

A. Hb
B. Protein Urin
C. Aseton
D. Tes Lakmus

E. HCG

Pembahasan
Pada kondisi kehamilan muda hormon HCG akan sangat tinggi yang menyebabkan
mual dan muntah tetapi dalam kasus ini HCG meningkat karena adanya kelainan hasil
konsepsi berupa hyperplasia dari sel-sel sitoblas yang disebut dengan Molahidatidosa,
yang mana gejala khasnya adalah keluarnya perdarahan berbusa/atau gelumbung dan
peningkatan Beta HCG yang sangat tinggi yang menyebabkan mual muntah berlebihan.

346.Seorang Perempuan umur 25 tahun datang ke BPM dengan keluhan tidak haid
kurang lebih 3 bulan, mengeluh selalu mual pada pagi hari. dan mengatakan anak
pertama baru berumur 1 tahun, menggunakan KB Pil tapi tidak rutin karena lupa.
Merasa takut bila hamil lagi.Kemudian bidan melakukan pemeriksaan dan didapatkan
hasil yaitu tekanan darah 110/80 mmHg, Nadi 80 x/menit, ballottement (+), Plano test
(+) dan Hb 10,5 gr%. Apakah Perubahan psikologis yang bisa terjadi pada kasus diatas ?
A. Ibu merasa dirinya jelek dan aneh
B. Ibu merasa sehat dan nyaman dengan kehamilannya
C. Ibu merasa khawatir dan takut kalau-kalau bayinya tidak normal
D. Ibu mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya hamil

E. Ibu merasa khawatir tidak bisa menjaga kehamilannya


Pembahasan
Kecemasa ibu pada kehamilan yang tidak direncanakan akan memberikan pengaruh
pada kehamilan, sehingga sangat perlu dikaji perubahan psikologis yang dialami ibu
disetiap periode kehamilan.

347. Seorang ibu membawa bayinya yang berusia 5 hari ke Praktik Bidan Mandiri.
Hasil anamnesis, ibu mengatakan sejak lahir bayinya belum mendapatkan imunisasi,
kondisi bayi saat ini sehat suhu tubuh 36,5 derajat celcius. Kapankah waktu imunisasi
Hb 0 diberikan kepada bayi?

A. Dapat diberikan pada usia neonates lanjut

B. Dapat diberikan pada kunjungan saat ini

C. Diberikan setelah pemotongan tali pusat

D. Diberikan saat bayi baru lahir atau usia neonates

E. Dapat diberikan secara kombinasi dengan vaksin lain

Pembahasan
Imunisasi Hb 0 atau imunisasi hepatitis B pertama dilakukan pada usia 0-7 hari.
Jadi apabila saat lahir belum dilakukan imunisasi maka imunisasi dilakukaan saat bayi
datang berkunjung ke fasilitas kesehatan. Maksimal penyuntikan Hb 0 adalah 7 hari

348. Seorang ibu membawa anaknya yang berusia 2,5 bulan ke klinik. Ibu datang untuk
mengimunisasikan bayinya. Ibu mengatakan bayinya hanya pernah di imunisasi setelah
lahir. Apakah yang dilakukan bidan yang paling tepat pada kasus tersebut?

A. Merujuk kerumah sakit

B. Memberikan imunisasi polio 2

C. Memberikan imunisasi BCG

D. Melaksanakan tes mantoux dahulu kemudian BCG

E. Memberikan imunisasi pentabio 1

Pembahasan
Imunisasi BCG yaitu imuniasi yang dilakukan untuk mencegah penyakit tuberculosis.
Diberikan dari bayi umur 1 bulan sampai 2 bulan. Apabila bayi lebih dari 2 bulan maka
sebelum dilakukan imunisasi dilakukan tes mantoux terlebih dahulu kepada bayi
349. Seorang ibu umur 22 tahun nifas hari ke-4 telah melahirkan anak pertama. Ibu
datang ke BPM. Dari hasil pemeriksaan tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 84x/menit,
suhu 37,0° C. Payudara ibu merah mengkilat. Ibu mengeluh bayinya tidak mau
menyusu. Apakah konseling yang tepat diberikan pada kasus tersebut ?

A. Konseling ibu mengenai KB


B. Konseling ibu perawatan bayi
C. Konseling ibu perubahan fisiologis
D. Konseling ibu agar menyusui secara on demand
E. Konseling ibu cara menangani ketidakyaman ibu

Pembahasan
Perhatikan kata kunci: payudara ibu terasa bengkak dan mengkilat. Serta bayi belum
mau menyusu. Konseling 0-6 hari nifas fokusnya kepada menyusi bayinya tanda
bahaya nifas, fisiologi nifas. Sedangkan dengan keluhan payudara bengkak berarti
bermasalh dengan waktu menyusuinya. Sehingga yang paling tepat adalah menyusui
on demand

350. Seorang perempuan 30 tahun telah melahirkan anak ke tiga di praktik Bidan
mandiri. Pada saat melahirkan terdapat laserasi perineum derajat dua. Bidan telah
melakukan penjahitan dan tidak terjadi perdarahan. Keesokan paginya ibu mengeluh
nyeri pada luka jahitan dan perut terasa mulas. Hasil dari anamnesis didapatkan
tanda-tanda vital ibu normal. Apakah asuhan yang dapat dilakukan untuk mengatasi
pada luka jahitan tersebut?

A. Senam nifas
B. Latihan jalan
C. Latiha kegel
D. Olahraga ringan
E. Miring ke kiri dan kanan

Pembahasan
Keluhan yang dirasakan pasien adalah perut mulas dan nyeri pada luka jahitan. Nyeri
pada awal masa nifas dan mulas adalah fisiologis apabila ibu tidak mengalami tanda
bahaya nifas seperti suhu tubuh meningkat dan merasakan pusing kepala perdarahan
banyak. Oleh karena itu tindakan yang dilakukan adalah senam nifas. Dimana senam
nifas dapat mengrangi kukhan yang dirasakan oleh ibu tersebut

351. Seorang perempuan 27 tahun, post partum 8 hari yang lalu. Anak pertama partus
di Rumah sakit. Ibu mengeluh mules dan Payudara bengkak merah mengkilat disertai
nyeri. Ibu demam dan merasa cemas dengan keadaannya. Hasil anamnesis TD :
130/90mm Hg. Nadi 80x/menit, suhu 38,2 derajat celcius pernafasan 20x/menit. Apakah
diagnosa yang ditegakkan untuk kasus tersebut?
A. Bendungan ASI
B. Mastitis
C. Tumor Payudara
D. Abses Payudara
E. Tumor ganas

Pembahasan
Mastitis Ialah peradangan pada jaringan payudara. Tnada gejala mastitis yaitu ibu
mengeluh payudara bengkak nyeri dan merah. Setelah dilakukan pemeriksaan
didapatkan suhu tubuh yang meningkat. Mastitis kondisi yang sering terjadi pada ibu
menyusui
352.Seorang perempuan membawa bayinya ke Klinik yang berusia 9 bulan untuk
memeriksa pertumbuhan dan perkembangannya
serta untuk mendapatkan imunisasi.Hasil pemeriksaan TTV: Suhu: 36,5 0C, P: 110x/i,
RR:45x/i. Imunisasi apakah yang diberikan pada usia tersebut?
A. Hbo
B. Vit. K
C. MMR
D. BCG
E. Campak

Pembahasan
Berdasarkan teori Asuhan Praktik kebidanan bahwa jenis imunisasi yang diberikan pada
usia bayi 9 bulan adalah imunisasi Campak pada usia 9 bulan.

353. Seorang bayi perempuan , umur 1 bulan, dibawa ibunya ke Puskesmas untuk
kontrol. Hasil anamnesis: Bayi dalama keadaan sehat , serta bayi menyusu kuat,
riwayat imunisasi sebelumnya Polio 1 dan Hep.B 0. hasil Pemeriksaan : BB 4,1 kg,PB 53
cm, S 36,80C, P 40 x/ menit, FJ 129/menit. Imunisasi apakah yang paling tepat
diberikan pada kasus tersebut?

A. HiB
B. DPT 1
C. BCG
D. Hep.B1
E. Hep B 0

Pembahasan
Berdasarkan teori Asuhan Praktik kebidanan bahwa jenis imunisasi yang diberikan pada
usia 1 bulan adalah imunisasi BCG dan Polio 1
354.Seorang perempuan, umur 20 tahun, P1 A0, nifas 4 minggu, dikunjungi bidan di
rumah. Hasil anamnesis: ingin ikut KB, belum haid, rencana menyusui secara eksklusif,
bayi menyusu kuat.hasil pemeriksaan KU baik, TD 120/80 mmHg, P 18x/menit, N
88x/menit, S 36,7 0C, TFU tidak teraba, pengeluaran lochia alba. Metode kontrasepsi
apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. MAL
B. Kondom
C. Abstinensia
D. Pantang berkala
E. Coitus interuptus

Pembahasan:
Dari data diatas menunjukkan bahwa pasien ingin menyusui secara ekslusif, belum
pernah haid dan bayi menyusu kuat. Dimana data ini merupakan syarat utama ibu
menjadi akseptor KB MAL. Sehingga Jenis KB yang paling cocok untuk ibu adalah
Metode Amenorhea Laktasi.

355. Seorang bayi perempuan lahir spontan , aterm, 4 jam yang lalu diPustu. Berat lahir
bayi 2700 gram, Panjang badan 49 cm, ASI keluar lancar, hisapan bayi kuat, warna
kemerahan, frekuensi jantung 122x/ menit, S 36,5 0C dan gerakan aktif. Asuhan apakah
yang diberikan sesuai kasus tersebut?

A. Memandikan bayi

B. Memberikan Eritromicin 1%

C. Memberikan ASI On Demand

D. Memberikan vit K1 1 minngu

E. Menyelimuti Bayi Dengan Handuk kering

Pembahasan
Memberikan ASI secara on demand dipilh sebagai jawaban karena bayi dalam keadan
sehat dan normal , didukung ASI keluar lancar dan dan hisapan bayipun kuat.
Sedangkan asuhan yang sudah terlebih dahulu diberikan.

356. Seorang perempuan usia 24 tahun P1A0 baru melahirkan 2 jam yang lalu di
Rumah Sakit. Mengatakan bahwa ia merasa lelah. Hasil pemeriksaan T: 37,6 0C, P:88
x/i, RR:28x/i, TD: 110/70 mmHg, TFU 2 jari di bawah pusat, payudara teraba penuh,
dan terdapat pengeluaran cairan kental berwarna kekuningan. Apakah nama cairan
yang keluar dari payudara tersebut?

A. ASI masa transisi


B. ASI mature
C. ASI kental
D. Kolostrum
E. ASI basi

Pembahasan:
Kolostrum merupakan cairan yang keluar dari payudara mulai dari selama hamil dan
sampai melahirkan. Kolostrum berwarna kekuningan dan kental yang keluar setelah
melahirkan 1-3 hari. Colostrum mengandung banyak karbohidrat serta antibody dan
sedikit lemak.

357. Seorang perempuan usia 22 tahun P1A0 melahirkan 2 minggu yang lalu datang ke
klinik dengan keluhan sering merasa lemas dan cepat lelah bila melakukan aktivitas.
Hasil pemeriksaan T = 370C, P = 88 x/i, RR = 24 x/i, TD = 100/70 mmHg, konjungtiva
pucat, dan HB = 10. Apakah diagnosis yang tepat pada kasus diatas?

A.

Pembahasan:
Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam darahnya kurang dari
12 gr%
Menurut WHO adapun klasifikasi Hemoglobin pada ibu hamil yaitu:
a. Normal : ≤ 11 gr %
b. Anemia ringan : 9-10 gr %
c. Anemia sedang : 7-8 gr%
d. Anemia berat : < 7 gr%

358.Seorang perempuan umur 22 tahun G1P0A0, hamil 35 minggu, datang ke Klinik


bersalin untuk memeriksa kehamilan.hasil anamnesis: suami meninggal 2 bulan yang
lalu, takut menghadapi kelahiran. Hasil pemeriksaan : TD 120/70 mmHg, P 20x/menit, N
80x/menit, S 36,5 0C,TFU 32 cm, kepala belum masuk PAP, DJJ 130x/menit teratur.
Informasi apakah yang paling tepat pada kasus tersebut ?

A. Tanda bahaya kehamilan


B. Peran menjadi orang tua
C. Tanda-tanda persalinan
D. Pemilihan tempat bersalin
E. Persiapan pendamping persalinan

Pembahasan:
Melihat riwayat ibu, dimana suami telah meninggal dunia 2 bulan yang lalu, sehingga
ibu membutuhkan segera siapa yang akan menggantikan figur suami sebagai
pendamping dalam proses persalinan ibu dengan melihat usia kehamilan 35 minggu.

359. Seorang perempuan umur 33 tahun, G3P2A0 usia kehamilan 7 bulan dilarikan ke
rumah sakit karena keluar darah bergumpal dari jalan lahir. Nyeri perut mulai dirasakan
6 jam yang lalu, pengeluaran darah dirasakan sejak 1 jam yang lalu. Riwayat perjalanan
jauh menggunakan motor dengan kondisi jalan tidak rata. Pada perabaan abdomen
teraba seperti bila di fundus. Inpekulo tidak ada jaringan yg menutupi jalan lahir.
Pembukaan 3 cm. His 3 kali 10 menit durasi 30 detik. DJJ sulit didengar. Saat ini darah
semakin banyak keluar. Apakah tindakan tepat untuk kasus tersebut?

A. Cito SC
B. Pantau TTV
C. VT 4 jam kemudian
D. Rencanakan persalinan normal

E. Puasakan untuk persiapan SC

Pembahasan:
Kasus diatas disebut adalah Rupture intra uteri, hal ini bisa kita analisa dari hasil
pemeriksaan yaitu teraba perut seperti fundus, atau tegang, his yang kurang dan DJJ
yang sulit didengar, bahkan dibeberapa kasus DJJ sudah tidak dapat didengar bila janin
sudah meninggal.

360. Seorang perempuan, umur 34 Tahun ,G3P2A0 datang Ke Rumah Sakit bersalin ,
sedang hamil 25 minggu , mengeluh keluar darah merah segar dari kemaluannya sejak
2 jam yang lalu , hasil anamnesisi bidan : Hasil pemeriksaan bidan didapatkan TD:
130/100mmHg , P 22x/menit, N 83 x/menit, tidak terdapat kontraksi uterus dan tidak ada
nyeri tekan pada bagian bawah abdomen, DJJ 158 x/menit, TFU Setinggi pusat.
Diagnosis apakah yang paling mungkin pada kasus diatas?

A. Plasenta Previa
B. Abortus Imminent
C. Plasenta Previa
D. Molahidatidosa
E. Kehamilan Ektopik

Pembahasan:
Berdasarkan pengkajian Data fokus mengrah ke pilihan A yang mana keluar darah
segar tanpa ada kontraksi dan nyeri tekan pada abdomen, solusio plasenta tidak
menjadi pilihan karena data fokus pada solusio plasenta adalah adanya riwayat
hipertensi dan pengeluaran darah kegelapan yang disertai darah berwarna gelap

361.Seorang perempuan umur 43 tahun, P2A0 akseptor KB pil sudah 15 tahun datang ke
Puskesmas mengeluh sejak beberapa minggu ini keputihan berwarna coklat kekuningan
berbau, keluar darah dari kemaluan setelah bersenggama. Hasil anamnesa ibu perokok aktif,
minum pil tidak pernah lupa. pemeriksaan TD: 110/80 mmHg, N: 80x/menit, S:36,5ºC, P:
24x/menit, palpasi abdomen tidak ada kelainan, inspekulo portio tampak kemerahan dan
perdarahan aktif. Pemeriksaan lanjutan apakah yang tepat pada kasus tersebut?
a. Biopsi
b. IVA test
c. Pap Test
d. Pap smear
e. Rujuk ke Rumah Sakit

PEMBAHASAN
Pada kasus di atas gambaran klinis portio tidak normal kemerahan dan perdarahan. Pasien
mempunyai faktor resiko sebagai perokok aktif. Nikotin, mempermudah semua selaput lendir
sel-sel tubuh bereaksi atau menjadi terangsang, baik pada mukosa tenggorokan, paru-paru,
maupun serviks. Selain itu pasien sebagai akseptor KB Pil mungkin dapat meningkatkan risiko
kanker serviks karena jaringan leher rahim merupakan salah satu sasaran yang disukai oleh
hormon steroid perempuan. Kemungkinan diagnosa pada kasus diatas adalah kanker serviks
diperkut dengan perdarahan setelah berhubungan seksual. Karena ini di Puskesmas maka
pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) merupakan metode inspeksi yang
sangat sederhana, murah, nyaman, praktis, dan mudah. Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara
mengoleskan larutan asam asetat 3% - 5% pada serviks sebelum melakukan inspeksi visual.
Pemeriksaan ini disebut positif bila terdapat area putih (acetowhite) didaerah sekitar porsi
serviks.
362.Seorang perempuan umur 48 tahun datang ke PMB dengan suaminya mengeluh belum
hamil setelah 3 tahun menikah. Hasil anamnesis haid teratur, saat ini tinggal bersama dengan
suami, berhubungan seksual aktif dan tidak menggunakan KB. Hasil pemeriksaan TD:150/90
mmHg, N:79x/menit, S:36,6°C, P:20x/menit.
Dukungan kesehatan apakah yang tepat pada kasus tersebut?

a. Menganjurkan bayi tabung


b. Memberikan pengertian terhadap ibu untuk bersabar
c. Bersikap baik dan simpatik terhadap ibu agar dapat menerima kondisi ini
d. Membantu mencari alternatif untuk mengadopsi anak karena ibu sudah tidak
memungkinkan hamil lagi
e. Membantu pasangan supaya dekat dengan anak-anak dan bisa menerima kenyataan hidup
PEMBAHASAN
Infertilitas ( pasangan mandul) adalah pasangan suami istri yang telah menikah selama satu
tahun dan sudah melakukan hubungan seksual tanpa alat kontrasepsi, tetapi belum memiliki
anak (Prawirohardjo, 2005). Kemampuan reproduksi wanita menurun drastis setelah usia 35
tahun. Hal ini dikarenakan cadangan sel telur semakin sedikit. Fase reproduksi wanita adalah
masa sistem reproduksi wanita berjalan optimal sehingga berkemapuan untuk hamil.
Penanganan infertilitas diarahkan kepada penyebab itu sendiri. Oleh karena itu dibutuhkan
kejelian dalam langkah langkah pemeriksaan dalam mencari penyebabnya. Pada kasus di atas
wanita dengan usia 48 tahun sudah tidak subur lagi, untuk itu petugas kesehatan harus
memberikan dukungan berupa Membantu mencari alternatif untuk mengadopsi anak
karena ibu sudah tidak memungkinkan hamil lagi.

363.Seorang perempuan umur 50 tahun P3A0 datang ke Rumah Sakit dengan keluhan pusing,
keluar perdarahan sampai bergumpal-gumpal dari kemaluannya. Hasil pemeriksaan Ku tampak
lemah, Konjungtiva anemis, TD: 100/60 mmHg, N: 96x/menit, S: 37° C, P: 18x/menit. Palpasi
abdomen teraba massa yang sulit digerakkan sebesar buah meylon. Apakah tindakan yang
dilakukan petugas kesehatan sesuai dengan hak reproduksi pada kasus tersebut?
a. Hak mendapat pelayanan dan perlindungan kesehatan reproduksi
b. Hak kebebasan berpikir tentang pelayanan kesehatan reproduksi
c. Hak mendapat informasi dan pendidikan kesehatan reproduksi
d. Hak atas kerahasiaan pribadi berkaitan dengan pilihan pelayanan reproduksinya
e. Hak atas kerahasiaan pribadi berkaitan dengan pilihan kehidupan reproduksinya.

PEMBAHASAN
Hak reproduksi sebagai bagian dari hak asasi manusia dijamin dalam beberapa perjanjian
internasional seperti termuat dalam The convention on the elimination alls forms of
discrimination againt woment (CEDAW), ICPD ke 4 di Kairo dan konferensi ke 4 tentang
perempuan di Beijing 1995. Hak-hak tersebut meliputi:

5. Hak untuk mendapatkan informasi dan pendidikan kesehatan sesuai dengan masalah
kesehatan reproduksinya
6. Hak mendapatkan pelayanan dan perlindungan kesehatan sesuai dengan masalah
kesehatan reproduksinya
7. Hak atas kebebasan berpikir dan membuat keputusan tentang kesehatan reproduksinya
8. Hak mendapatkan pelayanan dan keamanan kesehatan sesuai dengan masalah kesehatan
reproduksinya

364.Seorang perempuan umur 52 tahun P2A0 sudah menopause 1 tahun yang lalu datang ke
PMB dengan keluhan malas melakukan hubungan suami istri karena nyeri dan perih vagina
pada saat melakukan hubungan suami istri. Hasil pemeriksaan TD: 130/90 mmHg, N:
86x/menit, S: 36,3° C, P: 18x/menit. Palpasi payudara dan perut tidak ada kelainan, vagina
tampak lecet dan kemerahan. Apakah konseling yang sesuai pada kasus tersebut?
a. Menghindari makanan pedas dan minuman panas, berkafein, atau beralkohol.
b. Mengkonsumsi makanan yang mengandung estrogen alami
c. Menggunakan pelumas vagina berbahan dasar air
d. Mengenakan pakaian tipis berbahan katun
e. Menerapkan teknik relaksasi
PEMBAHASAN

Menggunakan pelumas vagina berbahan dasar air Tujuannya adalah untuk mengurangi
rasa tidak nyaman akibat vagina yang kering. Jangan menggunakan produk pelumas
vagina yang mengandung gliserin, karena berisiko menimbulkan iritasi. Untuk mencegah
penyakit yang dapat timbul akibat menopause, seorang wanita disarankan untuk menjalani gaya
hidup sehat. Caranya adalah dengan tidur yang cukup, rutin berolahraga, serta menerapkan
pola makan yang sehat. Pola makan yang dianjurkan adalah mengonsumsi makanan dengan
gizi seimbang dan memperbanyak asupan serat, seperti buah, sayur, atau biji-bijian. Selain itu,
batasi asupan lemak, gula, dan minyak. Jika dibutuhan, konsumsi suplemen
kalsium dan vitamin D untuk memelihara kesehatan tulang. Selain itu, hindarilah konsumsi
alkohol, karena bisa menyebabkan sulit tidur.
365.Seorang perempuan umur 55 tahun P5A0 sudah menopause 10 tahun yang lalu datang ke
PMB dengan keluhan panas dan perih saat kencing bahkan sesekali pernah berdarah. Hasil
pemeriksaan TD: 130/90 mmHg, N: 84x/menit, S: 36,3° C, P: 18x/menit. Palpasi payudara dan
perut tidak ada kelainan, lubang uretra tampak lecet dan kemerahan. Apakah konseling yang
sesuai pada kasus tersebut?
a. Anjurkan ibu banyak minum
b. Melakukan kolaborasi dengan dokter
c. Anjurkan ibu untuk tidak menahan kencing
d. Anjurkan ibu untuk melakukan senam kegel
e. Anjurkan untuk tidak mengkonsumsi minuman mengandung kafein
PEMBAHASAN

Kesulitan menahan keinginan untuk buang air kecil merupakan hal yang wajar dialami oleh
wanita menopause. Ibu mungkin mengalami keinginan untuk buang air kecil walaupun kandung
kemih ibu belum penuh. Ibu juga mungkin mengalami nyeri saat berkemih. Hal ini disebabkan
karena selama menopause, jaringan di vagina dan saluran kemih Anda kehilangan
elastisitasnya. Selain itu, otot-otot yang mengelilingi pelvis Ibu juga melemah. Untuk
mengatasinya Ibu dapat minum air putih lebih sering, hindari minuman beralkohol, dan
lakukan latihan kegel untuk memperkuat otot pelvis ibu. Penurunan kadar estrogen dalam tubuh
juga dapat membuat ibu lebih rentan terhadap infeksi. Beberapa wanita dapat menjadi lebih
sering mengalami infeksi saluran kencing pada masa ini. Jika Ibu mengalami keinginan
berkemih yang sering, atau mengalami sensasi panas saat berkemih, Ibu mungkin harus
berkonsultasi pada dokter.

366.Seorang perempuan usia 36 tahun G3P2A0 hamil 7 bulan datang ke PMB ingin mengikuti
senam hamil. Hasil anamnesis, ibu perokok aktif. Hasil USG 1 mg terakhir plasenta letak
rendah. Hasil pemeriksaan TD: 120/80 mmHg, N: 88x/menit, S: 36,4°C, TFU 24 cm, puka, letak
kepala, belum masuk PAP, DJJ + 146x/menit. Bidan menyarankan ibu tidak mengikuti senam
hamil. Apakah penyebab ibu tidak dapat mengikuti senam hamil sesuai kasus tersebut?
a. Paritas
b. Usia 36 tahun
c. Perokok Berat
d. Plasenta letak rendah
e. Usia kehamilan 30 minggu
PEMBAHASAN
Ada 3 kontra indikasi atau larangan seorang wanita untuk melakukan senam hamil:
1). Kontra indikasi absolut atau mutlak.
Bila seorang wanita hamil mempunyai penyakit jantung, penyakit paru, servik inkompeten
(servik membuka), kehamilan kembar, riwayat perdarahan pervaginam pada trisemester II dan
III, kelainan letak ari-ari seperti plasenta previa, pre-eklamsi maupun hipertensi
2). Kontra indikasi relatif. Bila seorang ibu hamil menderita anemia berat, irama jantung yang
tidak teratur, penyakit paru bronkitis yang kronis, riwayat penyakit diabetes melitus, kegemukan
yang sangat hebat, terlalu kurus (BMI di bawah 12), penyakit darah tinggi, penyakit-penyakit
dengan riwayat operasi tulang ortopedik dan perokok berat
3). Segera menghentikan senam hamil.
Bila terjadi gejala seperti perdarahan pervaginam, rasa sesak sewaktu senam, sakit kepala,
sakit dada, nyeri kelenjar, gejala-gejala kelahiran premature, penurunan gerakan bayi intra
uterin.

367.Seorang perempuan umur 32 tahun G3P2A0 hamil 7 bulan datang ke PMB mengeluh
demam dan nyeri hebat pada area kemaluan. Hasil pemeriksaan TD: 120/70 mmHg, S: 37,8 0C,
P: 20x/menit, TFU 24 cm, puki, letak kepala, DJJ (+) 144x/menit, pemeriksaan genitalia terlihat
benjolan kecil-kecil berair di sisi kiri vagina ibu. Apakah kemungkinan diagnosa pada kasus
tersebut?
a. Cytomegalovirus
b. Klamidia
c. Rubella
d. Herpes
e. Sipilis

PEMBAHASAN
Herpes merupakan jenis penyakit menular yang dapat menyerang siapa saja, termasuk ibu
hamil. Herpes saat hamil merupakan kondisi yang harus diwaspadai. Patut Anda ketahui,
penyakit herpes disebabkan oleh virus, yaitu virus herpes simplex tipe 1 dan virus herpes
simplex tipe 2. Kedua jenis virus herpes tersebut disebarkan melalui dua cara yang berbeda.
Gejalanya adalah :

- Mengalami gejala-gejala flu seperti demam, kehilangan nafsu makan, dan kelelahan.


- Luka yang terbuka dan terlihat merah tanpa disertai rasa sakit, gatal, atau geli.
- Bermacam sensasi rasa sakit, gatal, atau geli di sekitar daerah genital atau daerah anal.

368.Seorang perempuan umur 37 tahun datang ke PMB dengan keluhan telat haid 4 bulan,
pusing, mual dan merasa ada yang bergerak diperutnya. Hasil anamnesis ibu menikah sudah
16 tahun dan belum pernah hamil dan tidak pernah ber KB. Hasil pemeriksaan TD: 120/80
mmHg, N: 88x/menit, S: 36,3°C, P: 20x/menit. Palpasi payudara lembek, TFU tidak teraba
bagian-bagian janin, DJJ tidak ditemukan, pemeriksaan penunjang test pack (-).
Penatalaksanaan apakah yang tepat pada kasus tersebut?
a. Konsul untuk USG
b. Konsul Psikolog
c. Konsul Psikiater
d. Konsul kespro
e. Konsul gizi

PEMBAHASAN
Hamil palsu atau pseudocyesis adalah kondisi yang membuat seorang wanita percaya bahwa
dirinya hamil, padahal tidak. Ia bahkan memiliki banyak gejala umum dari kehamilan.
Pseudocyesis sering menyerupai kehamilan yang sesungguhnya, dalam segala hal, kecuali
kehadiran jabang bayi. Pada semua kasus pseudocyesis yang terjadi, wanita benar-benar yakin
bahwa ia hamil. Secara fisik, gejala yang paling umum adalah perut yang buncit, mirip seperti
sedang mengandung bayi. Perut dapat mulai membesar seperti halnya kehamilan ketika bayi
mulai tumbuh dan berkembang. Selama hamil palsu, pembesaran perut ini bukan disebabkan
oleh adanya bayi, melainkan disebabkan oleh penumpukan gas, lemak, kotoran, air seni. Untuk
menentukan apakah seorang wanita mengalami hamil palsu, biasanya dokter akan
mengevaluasi gejalanya, yaitu dengan melakukan pemeriksaan panggul dan USG perut. 

369.Seorang perempuan umur 39 tahun, G2P1A0 merasa hamil 3 bulan datang ke PMB
dengan keluhan mual muntah berlebih sudah sejak 1 mg yang lalu disertai beberapa hari ini
keluar darah flek coklat dari kemaluan. Hasil pemeriksaan TD: 100/70 mmHg, N 108x/menit,
S:36,5°C, P:20x/menit, tinggi fundus uteri setinggi pusat, tidak teraba bagian janin, DJJ tidak
ditemukan. Pemeriksaan penunjang PP test (+). Apakah kemungkinan diagnosa pada kasus
tersebut?
a. Abortus Iminen
b. Molahidatidosa
c. Abortus Insipiens
d. Abortus incomplit
e. Kehamilan ektopik terganggu
PEMBAHASAN
Molahidatidosa adalah suatu kehamilan yang tidak wajar, yang sebagian atau seluruh vili
korialisnya mengalami degenerasi hidrofik berupa gelembung yang menyerupai anggur
(Martaadisoebrata, 2005). Pada awalnya, molar pregnancy mem punyai gejala mirip kehamilan
biasa. Namun, ada beberapa gejala mendasar lainnya yang dapat menandakan hamil anggur.
Antara lain:
- Bercak darah dari vagina di trimester pertama yang berwarna coklat tua hingga merah
terang
- Rasa sakit atau tekanan pada panggul
- Rahim yang lebih besar dari biasanya
- Mual dan muntah parah
- Tanda-tanda hipertiroidisme, seperti mudah cemas/gugup atau lelah, detak jantung cepat
dan tidak teratur, banyak berkeringat.
- Jaringan atau cairan kental menyerupai anggur yang keluar dari vagina.
- Tekanan darah tinggi.
- Sesak napas, batuk berdahak darah. Ini terjadi karena koriokarsinoma dari hamil anggur
sudah menyebar ke paru-paru sebelum didiagnosis.
370.Seorang perempuan umur 29 tahun G2P1A0 hamil 7 bulan datang ke PMB pertama kali
untuk memeriksakan kehamilannya. Hasil anamnesa anak pertama lahir dengan tindakan VE.
Hasil pemeriksaan IMT ibu masuk pada kategori obes dan kenaikan BB saat hamil sekarang 16
kg. TTV dalam batas normal, TFU 35 cm, puki, letak kepala belum masuk PAP, DJJ +
148x/menit. Asuhan awal apakah yang paling tepat dilakukan pada kasus tersebut?
a. Mengkaji riwayat DM dan mengkaji riwayat persalinan dengan BB bayi lebih 4000 gr
b. Melakukan pemeriksaan glukosa urine
c. Pemeriksaan gula darah sewaktu
d. Konseling mengenai pola nutrisi
e. Melakukan pemeriksaan TFU
PEMBAHASAN
Makrosomia merupakan salah satu keabnormalan pertumbuhan janin dalam kandungan dimana
janin berkembang melebihi perkembangan normal. Penegakkan diagnosis sementara
makrosomia yang dapat dilakukan bidan adalah melakukan pemeriksaan TFU dan pada bayi
makrosomia akan ditemukan TFU lebih dari ukuran normal. Asuhan bidan yang paling tepat
adalah :

- Mengkaji riwayat DM dan mengkaji riwayat persalinan dengan BB bayi lebih 4000 gr
- Melakukan pemeriksaan glukosa urine
- Pemeriksaan gula darah sewaktu
- Melakukan pemeriksaan TFU
- Konseling mengenai pola nutrisi

371.Seorang perempuan 32 tahun P2A0 parturien aterm kala II di PMB . Setelah badan bayi
seluruhnya lahir, hasil pemeriksaan selintas: bayi menangis kuat, warna kulit kemerahan dan
bergerak aktif. Penatalaksanaan lanjut apakah pada kasus tersebut?
a. Pemotongan tali pusat
b. Mengecek bayi kedua
c. Mengeringkan bayi
d. Menyuntik oksitosin
e. IMD
PEMBAHASAN
Dalam prosedur 60 langkah asuhan persalinan normal, setelah pertolongan kelahiran bayi
selanjutnya melakukan penanganan bayi baru lahir dengan cara:

- Lakukan penilaian (selintas)


c. Apakah bayi menangis kuat dan atau bernafas tanpa kesulitan?
d. Apakah bayi bergerak dengan aktif? Jika bayi tidak menangis, tidak bernafas atau mengap-
mengap lakukan langkah resusitasi (lanjut ke langkah resusitasi pada asfiksia bayi baru lahir).
- Keringkan tubuh bayi
c. Keringkan bayi mulai dari muka, kepala, dan bagian tubuh lainnya kecuali bagian
tangan tanpa membersihkan verniks.
d. Ganti handuk basah dengan handuk atau kain yang kering. Biarkan bayi di atas perut
ibu.

372.Seorang perempuan berusia 24 tahun dengan G1P0A0 parturient aterm di PMB melahirkan
bayi perempuan normal 2 menit yang lalu mengeluh perut terasa mulas tetapi lebih berkurang
dibanding pada saat mengedan sebelumnya, hasil pemeriksaan nadi 96x/mt, TFU setinggi
pusat, tampak tali pusat menjulur di jalan lahir. Apakah karakteristik dan sifat his pada kasus
tersebut?
a. His pendahuluan
b. His kala I
c. His kala II
d. His kala III
e. His kala IV

PEMBAHASAN

Karakteristik dan sifat his:

- His pendahuluan : tidak teratur dan tidak kuat, menyebabkan timbulnya”show” atau lendir
darah
- His kala I : Pembukaan menjadi lengkap, his teratur, mulai kuat dan sakit
- His kala II : Sangat kuat, teratur dan lama. Berfungsi untuk mengeluarkan janin
- His kala III : Kontraksi menurun dan tidak seberapa sakit. Berfungsi untuk mengeluarkan
plasenta
- His kala IV : Kontraksi lemah

373.Seorang perempuan umur 24 tahun dengan G1P0A0 parturient aterm datang ke PMB
mengeluh mules-mules sejak tadi malam melingkar sampai pinggang, dari kemaluan keluar
lendir bercampur darah. Hasil pemeriksaan TD: 120/80 mmHg, N: 88x/menit, S: 36,3°C, P:
20x/menit, TFU 32 cm, puki, letak kepala, DJJ + 144x/mt, his+ 3x10’40”, PD pembukaan 4 cm,
portio tebal lunak, kk+, kepala station -1, teraba skibala keras di daerah rectum. Apakah
kebutuhan ibu bersalin yang tepat pada kasus tersebut?
a. Memberikan makan dan minum
b. Mengatur sirkulasi udara dalam ruangan
c. Menganjurkan istirahat jika tidak ada his
d. Menolong persalinan sesuai dengan standar
e. Menganjurkan ibu untuk BAB dan BAK terlebih dahulu

PEMBAHASAN
Pemenuhan kebutuhan eliminai selama persalinan perlu difasilitasi oleh bidan, untuk membantu
kemajuan persalinan dan meningkatkan kenyamanan pasien. Anjurkan ibu untuk berkemih
secara spontan sesering mungkin atau minimal setiap 2 jam sekali selama persalinan. Kandung
kemih yang penuh, dapat mengakibatkan:

1. Menghambat proses penurunan bagian terendah janin ke dalam rongga panggul, terutama
apabila berada di atas spina isciadika
2. Menurunkan efisiensi kontraksi uterus/his
3. Mengingkatkan rasa tidak nyaman yang tidak dikenali ibu karena bersama dengan
munculnya kontraksi uterus
4. Meneteskan urin selama kontraksi yang kuat pada kala II
5. Memperlambat kelahiran plasenta
6. Mencetuskan perdarahan pasca persalinan, karena kandung kemih yang penuh
menghambat kontraksi uterus.

Apabila masih memungkinkan, anjurkan ibu untuk berkemih di kamar mandi, namun apabila
sudah tidak memungkinkan, bidan dapat membantu ibu untuk berkemih dengan wadah
penampung urin. Bidan tidak dianjurkan untuk melakukan kateterisasi kandung kemih secara
rutin sebelum ataupun setelah kelahiran bayi dan placenta. Kateterisasi kandung kemih hanya
dilakukan apabila terjadi retensi urin, dan ibu tidak mampu untuk berkemih secara mandiri.
Kateterisasi akan meningkatkan resiko infeksi dan trauma atau perlukaan pada saluran kemih
ibu.Sebelum memasuki proses persalinan, sebaiknya pastikan bahwa ibu sudah BAB. Rektum
yang penuh dapat mengganggu dalam proses kelahiran janin. Namun apabila pada kala I fase
aktif ibu mengatakan ingin BAB, bidan harus memastikan kemungkinan adanya tanda dan
gejala kala II. Apabila diperlukan sesuai indikasi, dapat dilakukan lavement pada saat ibu masih
berada pada kala I fase latent.

374.Seorang perempuan umur 24 tahun dengan G2P1A0 parturient aterm kala II di PMB
sedang dipimpin bersalin. Ibu berteriak-teriak tidak mau di episiotomi karena trauma dengan
persalinan sebelumnya. Hasil pemeriksaan TTV dalam batas normal, TFU 34 cm, puki, letak
kepala, DJJ + 144x/mt, his+ 5x10’45”, PD pembukaan 10 cm, kk-, kepala didasar panggul.
Apakah kebutuhan rasa aman pada ibu bersalin yang tepat pada kasus tersebut?
a. Memantau persalinan
b. Melakukan tindakan sesuai kebutuhan
c. Memberikan pilihan posisi pada persalinan
d. Memberikan pilihan tempat dan penolong persalinan
e. Memberikan informasi tentang proses persalinan atau tindakan yang akan dilakukan

PEMBAHASAN
Dukungan fisik dan psikologis tidak hanya diberikan oleh bidan, melainkan suami, keluarga,
teman, maupun tenaga kesehatan yang lain. Dukungan dapat dimulai sejak awal ibu mengalami
kehamilan. Dukungan fisik dan emosional harus sesuai dengan aspek sayang ibu yaitu:

1. Aman, sesuai evidence based dan menyumbangkan keselamatan jiwa ibu;


2. Memungkinkan ibu merasa nyaman, aman, serta emosional serta merasa didukung dan
didengarkan;
3. Menghormati praktek budaya, keyakinan agama, ibu/keluarga sebagai pengambil
keputusan;
4. Menggunakan cara pengobatan yang sederhana  sebelum memakai teknologi canggih; dan
5. Memastikan bahwa informasi yang diberikan adekuat serta dapat dipahami oleh ibu.

375.Seorang perempuan umur 26 tahun G2P1A0 parturient aterm di PMB. Ibu mengeluh mules-
mules, sakit melingkar ke pinggang. Hasil pemeriksaan TD: 120/80x/mt, N: 100x/mt, S: 37,6°C,
P: 20x/mt, TFU 34 cm, puki, letak kepala, DJJ + 144x/mt, his+ 4x10’40”, PD pembukaan 8 cm,
portio tipis melingkar, kk+, kepala station 0. Bak 50 cc warna coklat pekat. Apakah asuhan yang
tepat diberikan pada kasus tersebut?
a. Berikan ibu banyak minum air putih
b. Anjurkan ibu untuk jalan-jalan
c. Pasang infus normal salin
d. Berikan obat diuretik
e. Rujuk

PEMBAHASAN

Sebagian ibu masih berkeinginan untuk makan selama fase laten persalinan, tetapi memasuki
fase aktif, hanya ingin minum saja. Pemberian makan dan minum selama persalinan merupakan
hal yang tepat, karena memberikan lebih banyak energi dan mencegah dehidrasi (dehidrasi
dapat menghambat kontraksi/tidak teratur dan kurang efektif). Oleh karena itu, anjurkan ibu
makan dan minum selama persalinan dan kelahiran bayi, anjurkan keluarga selalu menawarkan
makanan ringan dan sering minum pada ibu selama persalinan.
Jika urine hanya tampak lebih gelap atau pekat dari biasanya, mungkin saja karena ibu sedang
mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan. Hal ini terjadi karena konsentrasi tinggi yang
dihasilkan dari senyawa dalam urine dapat membuat warnanya menjadi lebih gelap.

376.Seorang perempuan umur 21 tahun P1A0 PP normal 2 hari yang lalu di PMB, mengeluh
lelah, sering tidur dan tidak nafsu makan. Hasil anamnesa semua keperluan ibu dan bayi
dibantu oleh mertuanya. hasil pemeriksaan TTV dalam batas normal, payudara lembek, ASI
keluar sedikit, TFU 3 jari bawah pusat, kontraksi baik, Lochea berwarna merah. Apakah
adaptasi psikososial yang dialami ibu pada kasus tersebut ?

a. Taking In
b. Taking On
c. Letting Go
d. Letting hold
e. Taking hold
PEMBAHASAN
Reva Rubin (1963) membagi fase-fase adaptasi psikologis pasca persalinan menjadi 3 tahapan
antara lain:

1. Taking In Phase (Perilaku dependen)

Fase ini merupakan periode ketergantungan, dan ibu mengharapkan pemenuhan kebutuhan
dirinya dapat dipenuhi oleh orang lain dalam hal ini suami, keluarga atau tenaga kesehatan
dalam seperti bidan yang menolongnya. Kondisi ini berlangsung selama 1-2 hari postpartum,
dan ibu lebih fokus pada dirinya sendiri. Beberapa hari setelah melahirkan, ia akan
menangguhkan keterlibatannya terhadap tanggung jawabnya. Ibu akan lebih sensitive dan
cenderung pasif terhadap lingkungannya karena kelelahan. Kondisi ini perlu dipahami dengan
cara menjaga komunikasi yang baik. Pemenuhan nutrisi yang baik perlu diperhatikan pada fase
ini karena ibu akan mengalami nafsu makan yang meningkat.

377.Seorang perempuan umur 23 tahun P1A0 PP 2 hari normal di PMB mengeluh tidak bisa
BAB karena takut jahitannya lepas lagi. Hasil anamnesis rangsangan untuk BAB ada tapi
karena ibu takut sehingga tidak bisa keluar. Hasil pemeriksaan TTV dalam batas normal,
payudara ASI (+), TFU setengah pusat simfisis, kontraksi baik, lochea rubra. Asuhan
kebidanan apakah yang tepat pada kasus tersebut?
a. Anjurkan makan makanan yang mengandung tinggi serat
b. Anjurkan untuk mengkonsumsi obat pencahar
c. Anjurkan untuk tetap BAB tanpa menahannya
d. Anjurkan untuk melakukan ambulasi dini
e. Anjurkan untuk memperbanyak minum

PEMBAHASAN
Konstipasi yang diakibatkan rasa takut dapat menghambat fungsi bowel jika wanita takut bahwa
hal tersebut dapat merobek jahitan atau akibat nyeri yang disebabkan oleh ingatannya tentang
tekanan bowel pada saat persalinan. Konstipasi lebih lanjut mungkin diperberat dengan
longgarnya abdomen dan oleh ketidaknyamanan jahitan robekan perineum. Masalah kontipasi
dapat dikurangi dengan mengkonsumsi makanan tinggi serat dan tambahan asupan
cairan. Penggunaan laksatif pada wanita yang mengalami laserasi derajat tiga atau empat
dapat membantu mencegah wanita mengejang.

378.Seorang perempuan umur 22 tahun P1A0 PP 4 hari normal di PMB mengeluh sakit di
daerah bekas jahitan perineum. Hasil anamnesis obat pereda nyeri yang diberikan oleh bidan
hanya sedikit pengaruhnya. Hasil pemeriksaan TTV dalam batas normal, payudara ASI (+), TFU
setengah pusat simfisis, kontraksi baik, lochea rubra, luka jahitan tidak terdapat tanda-tanda
infeksi. Asuhan kebidanan apakah yang tepat pada kasus tersebut?
a. Anjurkan untuk mengompres luka jahitan dengan bethadin
b. Anjurkan untuk mengkonsumsi obat pereda nyeri
c. Anjurkan untuk menggunakan salep pereda nyeri
d. Anjurkan untuk melakukan latihan kegel
e. Anjurkan untuk berendam di air panas
PEMBAHASAN
Beberapa tindakan dapat mengurangi ketidaknyamanan atau nyeri akibat laserasi atau luka
episiotomi dan jahitan laserasi atau episiotomi tersebut. Sebelum tindakan dilakukan, penting
untuk memeriksa perineum untuk menyingkirkan komplikasi seperti hematoma. Latihan Kegel
bertujuan menghilangkan ketidaknyamanan dan nyeri yang dialami wanita ketika duduk atau
hendak berbaring dan bangun dari tempat tidur. Latihan Kegel akan meningkatkan sirkulasi
ke area perineum sehingga meningkatkan penyembuhan. Latihan ini juga dapat
mengembalikan tonus otot panggul. Tindakan ini merupakan salah satu tindakan yang paling
bermanfaat dan seringkali menghasilkan akibat yang dramatis dalam memfasilitasi kemudahan
pergerakan dan membuat wanita lebih nyaman.

379.Seorang perempuan berumur 24 tahun dengan P1A0 PP 1 hari melahirkan normal ditolong
Bidan di RS mengeluh bayinya tidak mau menyusu karena puting susu ibu besar dan ASI belum
keluar, bidan mengajarkan dan membimbing ibu teknik menyusui yang baik dan benar. Apakah
peran dan tanggung jawab bidan yang paling tepat pada pada kasus tersebut?
a. Mendorong ibu untuk menyusui bayinya dengan meningkatkan rasa nyaman
b. Mengurangi ketegangan fisik dan psikologis selama masa nifas
c. Sebagai promotor hubungan antara ibu dan bayi serta keluarga
d. Mendeteksi komplikasi dan perlunya rujukan
e. Memberikan asuhan secara professional
PEMBAHASAN
Saat ini, masih ada ibu yang mungkin merasa takut untuk menyusui anaknya, karena bayak hal.
Maka dari itu, bidan sangat berperan penting dalam hal ini. Bidan dituntut untuk mampu
mendorong dan memotivasi sang ibu agar dapat memberikan ASI kepada anaknya yang baru
lahir secara nyaman dan aman, sekaligus memberikan informasi kepada sang ibu mengenai
fakta dan juga mitos yang sering muncul di kalangan masyarakat mengenai program ASI yang
diberikan kepada anak.

380. Seorang perempuan berusia 21 tahun dengan P1A0 post partum 6 minggu datang ke
PMB. Hasil pemeriksaan TD: 120/80mmHg, N:88x/mt, S:36,5˚C, P:20x/mt, TFU sudah tidak
teraba, perineum luka jahitan sudah kering dan ibu tetap memberikan ASI. Apakah asuhan yang
tepat dilakukan oleh bidan sesuai kasus tersebut ?
a. Memberikan konseling KB
b. Memastikan pemberian ASI awal
c. Menilai ada tidaknya tanda-tanda infeksi
d. Memastikan involusi uterus berjalan baik
e. Mencegah perdarahan nifas karena atonia uteri
PEMBAHASAN
Program kunjungan Nifas ke IV yaitu 6 mg post partum yang bertujuan untuk:

- Menanyakan kepada ibu tentang penyulit-penyulit yang dialami baik oleh ibu maupun
bayinya
- Memberikan konseling KB secara dini
- Menganjurkan ibu membawa bayinya ke posyandu, Bidan Praktik Mandiri atau
puskesmas untuk melakukan penimbangan dan imunisasi

381. Seorang bidan desa di komunitas sedang melaksanakan sosialisasi kelas ibu hamil kepada
tokoh agama, tokoh masyarakat dan seluruh masyarakat di balai desa. Sosialisasi yang
disampaikan meliputi buku kesehatan ibu dan anak, apa itu kelas ibu hamil, tujuan dan manfaat
kelas ibu hamil. Apakah tujuan kegiatan yang dilakukan pada kasus tersebut?
a. Agar unsur masyarakat dapat memberikan respon dan dukungan sehingga kelas ibu
hamil dapat dikembangkan dan berjalan sesuai dengan yang diharapkan
b. Memotivasi ibu hamil dan keluarganya agar mau mengikuti kelas ibu hamil
c. Memberikan informasi tentang kelas ibu hamil pada masyarakat
d. Memberikan informasi tentang kelas ibu hamil pada para tokoh
e. Memberikan informasi tentang kelas ibu hamil pada keluarga
PEMBAHASAN
Sosialisasi kelas ibu hamil pada tokoh agama, tokoh masyarakat dan stakeholder sebelum
kelas ibu hamil dilaksanakan sangat penting. Melalui kegiatan sosialisasi ini diharapkan semua
unsur masyarakat dapat memberikan respon dan dukungan sehingga kelas ibu hamil dapat
dikembangkan dan berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

382. Seorang bidan desa di komunitas untuk memantau perkembangan dan dampak
pelaksanaan kelas ibu hamil, maka seluruh pelaksanaan kegiatan kelas ibu hamil dibuatkan
pelaporan dan didokumentasikan. Tahapan apakah yang dilakukan untuk melaksanakan kelas
ibu hamil pada kasus tersebut?
a. Pelatihan bagi pelatih
b. Pelatihan bagi fasilitator
c. Sosialisasi kelas ibu hamil
d. Pelaksanaan kelas ibu hamil
e. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
PEMBAHASAN
Untuk memantau perkembangan dan dampak pelaksanaan kelas ibu hamil perlu dilakukan
monitoring dan evaluasi secara berkala dan berkesinambungan. Seluruh pelaksanaan kegiatan
kelas ibu hamil dibuatkan pelaporan dan didokumentasikan.

383. Seorang bidan desa di komunitas sedang mengunjungi dukun bayi di desanya serta
menanyakan dan mencatat kegiatan dukun bayi dalam merawat ibu nifas dan bayi. Termasuk
aspek pembinaan dukun bayi apakah pada kasus tersebut?
a. Pembinaan hasil kegiatan yang dilakukan dukun bayi
b. Meningkatkan keterampilan dukun bayi
c. Pembinaan keterampilan dukun bayi
d. Merangkul dukun bayi
e. Kegiatan kemitraan
PEMBAHASAN
Supervisi/pembinaan dukun bayi adalah bimbingan teknis yang terus menerus dan
berkesinambungan dalam mencapai tujuan. Salah satunya aspek pembinaan hasil kegiatan
yang dilakukan dukun bayi dalam merawat ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan bayi sebagai
bahan asupan dalam pencatatan dan pelaporan.
384.Seorang perempuan umur 18 tahun dengan G1P0A0 umur kehamilan 9 bulan di posyandu
menerima dana bantuan persiapan persalinan dari kader kesehatan yang diambil dari
sumbangan para warga. Apakah nama dana yang diberikan sesuai kasus tersebut ?
a. Tabulin
b. Dasolin
c. Dana hibah
d. Dana jimpitan
e. Dana santunan
PEMBAHASAN
Dasolin adalah dana sosial ibu bersalin yaitu dana bersama yang dikumpulkan oleh warga dan
dikelola oleh pengurus berdasarkan kesepakatan bersama dengan warga bahkan pengumpulan
dana bisa berbentuk barang yang dapat diuangkan.

385.Seorang bidan di Puskesmas sedang membuat grafik PWS (Pemantauan Wilayah


Setempat) KIA dan mendapatkan salah satu desa dengan cakupan di bawah target pada bulan
tertentu namun mempunyai kecenderungan cakupan bulanan yang meningkat jika dibandingkan
dengan cakupan bulan sebelumnya. Termasuk analisis grafik apakah yang sesuai dengan
kasus tersebut?
a. Status baik
b. Status jelek
c. Status Buruk
d. Status kurang baik
e. Status cukup baik
PEMBAHASAN
Grafik PWS KIA perlu dianalisis dan ditafsirkan agar dapat diketahui desa mana yang paling
memerlukan perhatian dan tindak lanjut yang perlu dilakukan. Status cukup baik adalah desa
dengan cakupan di bawah target pada bulan tertentu namun mempunyai kecenderungan
cakupan bulanan yang meningkat jika dibandingkan dengan cakupan bulan sebelumnya.
386.Seorang bayi laki-laki segera setelah lahir normal di PMB difasilitasi kontak langsung oleh
bidan dengan ibunya, ketika bayi diletakkan di dada ibu, bayi menangis kuat, ibu tersebut
mencoba mengelus-elus tungkai bayi, bokong dan punggung bayi sehingga bayi terlihat tenang
di pelukan ibunya. Termasuk elemen bounding attachment apakah pada kasus tersebut?
a. Kontak mata
b. Kontak dini
c. Sentuhan
d. Suara
e. Aroma
PEMBAHASAN
Bounding attachment adalah kontak dini secara langsung antara ibu dan bayi setelah proses
persalinan, dimulai pada saat persalinan kala III sampai dengan post partum. Adapun salah satu
element bounding attachment adalah sentuhan atau indra peraba dipakai secara ekstensif oleh
orang tua sebagai suatu sarana untuk mengenali bayi baru lahir dengan cara mengeksplorasi
tubuh bayi dengan ujung jarinya.Cara ini dipakai untuk menenangkan bayi.

387.Seorang bayi perempuan umur 6 jam di PMB pada saat pemeriksaan fisik didapatkan
bercak kebiruan didaerah bokong, hasil pemeriksaan N: 148x/menit, S: 36,9°C, P: 54xmenit.
Apakah penkes yang tepat pada kasu tersebut?
a. Informasikan kepada keluarga untuk mengurangi kekhawatiran dan kecemasan
b. Rujuk untuk mendapatkan pengobatan dengan alasan estetika
c. Biarkan saja karena akan hilang dengan sendirinya
d. Berikan ASI yang adekuat
e. Rujuk untuk bedah laser
PEMBAHASAN
Bercak mongol adalah bercak kebiruan, kehitaman atau kecoklatan yang luas, lebar, difus,
terdapat didaerah bokong atau lumbosakral yang akan menghilang setelah beberapa bulan atau
tahun. Timbulnya bercak akibat ditemukannya lesi yang berisi sel melanosit pada lapisan dalam
dermis atau sekitar folikel rambut. Penatalaksanaannya adalah tidak perlu pengobatan cukup
konservatif saja. Informasikan kepada keluarga untuk mengurangi kekhawatiran dan
kecemasan.
388.Seorang bayi laki-laki umur 3 hari di bawa ibunya ke PMB dengan keluhan ada benjolan di
payudara, hasil anamnesa riwayat persalinan normal, bayi tidak rewel, menyusui kuat, tidur
cukup. Hasil pemeriksaan N : 120x/menit, P: 42x/menit, S: 36,8°C, payudara kiri kanan tampak
menonjol besar sebesar kacang merah, pengeluaran (-). Apakah kemungkinan diagnosa pada
kasus tersebut?
a. Newborn breast swelling
b. Tumor payudara
c. Mongolian spot
d. Bercak salmon
e. Milia
PEMBAHASAN
Pembesaran dada dapat terjadi baik pada bayi laki-laki maupun perempuan dalam tiga hari
pertama lahir. Hal ini disebut Newborn breast swelling, yang dihubungkan dengan hormon ibu
dan menghilang dalam beberapa hari sampai beberapa minggu.

389. Seorang bayi perempuan umur 4 hari dibawa ibunya ke PMB dengan keluhan sudah 1 hari
bayi rewel menangis terus, menyusui kuat namun sebentar-sebentar, sehingga setelah
menyusu ASI keluar lagi. Hasil pemeriksaan N : 120x/menit, P: 40x/menit, S: 36,4°C.
Penatalaksanaan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. Sendawakan setiap kali sesudah menyusui
b. Beri bayi minum sedikit-sedikit tapi sering
c. Berikan PASI yang lebih kental
d. Kaji faktor penyebab muntah
e. Kaji sifat muntah
PEMBAHASAN
Keluarnya kembali sebagian besar atau seluruh isi lambung yang terjadi setelah agak lama
makanan masuk kedalam lambung disebut gumoh. Hal ini terjadi karena ada udara di dalam
lambung yang terdorong keluar kala makanan masuk kedalam lambung. Gumoh terjadi secara
pasif atau spontan. Salah satu penyebabnya adalah karena bayi terlampau aktif atau menagis
pada saat menyusu, penatalaksanaan awal adalah kaji lebih dulu apa faktor penyebab
bayi meangis dan muntah.

390. Seorang bayi perempuan umur 1 hari lahir spontan di Rs dengan keadaan terdapat celah
pada bibir atas. Hasil anamnesis dengan ibunya ASI sudah banyak namun bayi kesulitan
menghisap saat menyusui. Hasil pemeriksaan N : 124x/menit, P: 36x/menit, S: 36,4°C.
Penatalaksanaan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. ASI diperah dan berikan dengan sendok
b. Berikan ASI dengan menggunakan botol
c. Gunakan plat untuk menutupi celah
d. Tetap rawat di RS sampai operasi
e. Sendawakan setelah menyusui
PEMBAHASAN
Labioskizis adalah deformitas daerah mulut berupa celah atau sumbing atau pembentukan yang
kurang sempurna semasa embrional berkembang, bibir atas bagian kanan dan bagian kiri tidak
tumbuh bersatu. Karena bayi mengalami kesulitan pada saat menyusui maka ASI dapat diperah
dan diberikan dengan sendok secara hati-hati.

391.Seorang perempuan umur 26 tahun P1A0 akseptor KB pil 2 tahun datang ke PMB untuk
konsultasi KB. Hasil anamnesis suami pindah kerja keluar kota dan pulang 1 mg 1 kali.
Berdasarkan informasi dari teman-temannya pil tidak perlu diminum setiap hari cukup bila suami
datang saja. Hasil pemeriksaan TTV dalam batas normal. Bidan memberikan konseling KB.
Apakah tujuan konseling sesuai kasus tersebut?
a. Meningkatkan penerimaan
b. Menjamin pilihan yang cocok
c. Menjamin konseling pemantapan
d. Menjamin penggunaan yang efektif
e. Menjamin kelangsungan yang lebih lama
PEMBAHASAN
Konseling adalah proses pemberi bantuan yang dilakukan melalui wawancara antara konselor
dan konseli yang mengalami suatu masalah. Pada masalah kasus diatas konseling yang efektif
diperlukan agar ibu tahu cara menggunakan KB dengan benar dan mengatasi informasi yang
keliru tentang cara tersebut.

392.Seorang perempuan umur 29 tahun P2A0 akseptor KB IUD 2 tahun datang ke PMB dengan
keluhan tidak haid sudah 2 bulan. Hasil anamnesis tidak ada tanda-tanda kehamilan seperti
pusing, mual. Hasil pemeriksaan TD: 120/80 mmHg, N: 88x/menit, S: 36,5°C, P:
20x/menit.Palpasi payudara tidak ada kelainan, abdomen tidak teraba ballotement. Inspekulo :
v/v taa, portio licin, benang (+).? Pemeriksaan penunjang apakah yang sesuai kasus tersebut
a. Lepas IUD
b. Test pack
c. Test sondase
d. Rujuk untuk USG
e. Berikan obat hormonal
PEMBAHASAN
Efek samping dari AKDR adalah perubahan siklus haid, haid menjadi lebih lama dan banyak,
perdarahan diantara siklus haid, sakit perut bagian bawah, sehingga apabila mengalami
keterlambatan haid 2 bulan kemungkinan hamil lebih besar. Untuk itu pemeriksaan penunjang
yang diperlukan adalah test kehamilan sebelum merujuk untuk dilakukan USG.

393.Seorang perempuan umur 37 tahun, P2A0 datang ke PMB untuk ber KB, hasil anamnesa 1
tahun tidak memakai KB, KB terakhir suntik, saat ini ibu sedang haid hari ke 3, siklus haid
normal sejak 2 bulan yang lalu, memiliki riwayat hipertensi. Hasil pemeriksaan TD: 165 / 100
mmHg, N: 78x/mt, S: 36˚C, P: 18x/mt, Palpasi abdomen tidak ada kelainan, v/v taa. Apakah
jenis kontrasepsi yang paling sesuai digunakan pada kasus tersebut?
a. Implan
b. Minipill
c. Pil kombinasi
d. Suntik DMPA
e. AKDR non-hormonal
PEMBAHASAN
Penggunaan alat kontrasepsi yang berupa hormonal seperti kb implan, suntik dan pil
merupakan jenis yang dapat beresiko mempengaruhi hormonal di dalam tubuh pemakainya,
karena kb ini mengandung hormonal tambahan yang akan diterima oleh tubuh untuk menunda
kehamilan. Kandungan hormonal didalamnya berbeda-beda, seperti progesteron dan estrogen,
dan kandungan yang berisi estrogen yang sebaiknya tidak digunakan pada penderita hipertensi,
karena estrogen beresiko meningkatkan tekanan darah dari beberapa penelitian.Jadi KB yang
sesuai untuk kasus diatas adalah AKDR non-hormonal.

394.Seorang perempuan umur 26 tahun P1A0, akseptor KB pil kombinasi, datang ke PMB
untuk berkonsultasi karena terlewat meminum pil KB. Hasil anamnesis Ia terlewat meminum 2
pil KB aktif, namun ia tidak membawa kemasan pil KB-nya. Pemeriksaan TD:120/80mmHg,
N:84x/mt, S:36˚C, P:18x/mt. Apakah petunjuk yang harus bidan sampaikan pada kasus tersebut
?
a. Buang pil yang lupa dan gunakan kontrasepsi darurat
b. Buang pil yang lupa diminum, minum pil sisanya seperti biasa.
c. Buang sisa pil pada kemasan tersebut, mulai minum pil dari kemasan baru
d. Minum 1 pil sesegera mungkin, minum pil sisanya seperti biasa, dan gunakan
kondom atau abstinensia selama 7 hari
e. Minum 1 pil sesegera mungkin, minum pil sisanya seperti biasa, dan tidak perlu
menggunakan metode kontrasepsi lainnya.
PEMBAHASAN
Segera minum dosis yang tertinggal begitu ingat, bahkan Ibu minum dua pil dalam satu hari.
Asal tidak lebih dari 12 jam di hari yang sama. Seterusnya, lanjutkan minum dosis seperti
biasa. Anjurkan ibu menggunakan kondom ketika berhubungan seks jika sudah ketinggalan
dosis lebih dari 2 hari.

395.Seorang perempuan umur 23 tahun, P1A0, datang ke PMB untuk menjadi akseptor suntik
DMPA, hasil anamnesa riwayat persalinan normal ditolong oleh Bidan 3 bulan yang lalu dan
saat ini sedang memberi ASI eksklusif kepada bayinya, ibu belum mendapatkan menstruasi
kembali dan belum pernah berhubungan suami istri. Pemeriksaan TD:120/80mmHg, N:84x/mt,
S:36,5˚C, P:18x/mt, palpasi abdomen tidak ada kelainan. Kapankah waktu pemberian suntik
DMPA yang tepat pada kasus tersebut?
a. Segera pada saat itu juga.
b. Pada 6 bulan postpartum.
c. Segera setelah dipastikan tidak hamil.
d. Setelah mendapatkan menstruasi kembali.
e. Pada 6 bulan postpartum atau setelah mendapatkan menstruasi kembali,
PEMBAHASAN
Waktu mulai menggunakan suntik pada ibu yang tidak haid injeksi pertama dapat diberikan
kapan saja asalkan saja dipastikan ibu tersebut tidak hamil. Ibu baru dapat berhubungan
setelah 7 hari dari disuntik.

396. Seorang perempuan berusia 17 tahun datang ke RS, mengeluh sejak satu hari lalu terasa
nyeri dan kram di bagian perut bawah dan pinggang. Saat ini sedang mengalami menstruasi
hari pertama. hasil anamnesis menarche 1 tahun lalu, siklus haid normal dan belum menikah.
Hasil pemeriksaan TD: 100/70mmHg, N: 88x/mt, S: 36˚C, P: 18x/mt. Apakah kemungkinan
diagnosa pada kasus tersebut?
a. Dismenorre sekunder sindrome
b. Dismenorre primer sindrome
c. Premenstruasi sindrome
d. Gangguan siklus haid
e. Anovulator siklus
PEMBAHASAN
Dismenore primer merupakan nama lain dari kram menstruasi yang biasa terjadi. Kram
biasanya terjadi pada satu atau dua hari sebelum seorang wanita mendapatkan menstruasi.
Selama periode menstruasi, dinding uterus memproduksi hormon yang disebut prostaglandin.
Hormon ini menyebabkan uterus berkontraksi dan sering kali menimbulkan rasa sakit. Wanita
dengan jumlah prostaglandin yang lebih dari normal dapat mengalami keram. Nyeri terjadi
ketika bagian dari otot kehilangan pasokan oksigen selama beberapa waktu.
397.Seorang perempuan berusia 15 tahun diantar ibunya datang ke PMB mengeluh nafsu
makannya kurang, cepat lelah dan sering tidur di kelas saat kegiatan pembelajaran. Hasil
pemeriksaan TB: 160 cm, BB: 40 kg, Lila : 21 cm, TD:90/60 mmHg, N: 88x/mt lemah kecil, S:
36,6 ˚C, P: 20x/mt. Apakah kemungkinan diagnosa pada kasus tersebut?
a. KEK
b. Anemia
c. Gizi buruk
d. Kurang gizi
e. Kwashiorkor
PEMBAHASAN
Kurang energi kronis merupakan keadaan dimana seseorang menderita kurang asupan gizi
energi dan protein yang berlangsung lama atau menahun. Seseorang dikatakan menderita
risiko kurang energi kronis bilamana lingkar lengan atas LLA < 23,5 cm. Kurang energi kronis
mengacu pada lebih rendahnya masukan energi, dibandingkan besarnya energi yang
dibutuhkan yang berlangsung pada periode tertentu, bulan hingga tahun .

398. Seorang perempuan berusia 12 tahun diantar ibunya datang ke PMB mengeluh sakit perut
bagian bawah sejak 1 hari yang lalu dan disertai keluar darah pertama kalinya dari kemaluan,
payudara sering terasa sakit, hasil pemeriksaan TD:110/70 mmHg, N: 88x/mt, S: 36,6 ˚C, P:
20x/mt. Palpasi payudara tidak ada kelainan. Apakah pendidikan kesehatan yang paling tepat
pada kasus tersebut?
a. Pendidikan tentang perkembangan fisik
b. Pendidikan tentang persiapan pernikahan
c. Pendidikan proses reproduksi yang bertanggung jawab
d. Pendidikan pergaulan yang sehat antara laki-laki dan perempuan
e. Pendidikan tentang kehamilan, persalinan serta cara pencegahannya
PEMBAHASAN
Perubahan dan perkembangan fisik pada remaja tidaklah sama dan terdapat perbedaan
individual, yakni terjadinya penurunan dalam laju pertumbuhan dan perkembangan internal lebih
menonjol daripada perkembangan ekternal yang secara normal akan terjadi disetiap diri remaja.
Ada 4 perubahan tubuh yang paling menenjol pada remaja perempuan yakni : Pertambahan
tinggi badan yang cepat, Menarche (Menstruasi) ,Pertumbuhan buah dada, Pertumbuhan
rambut kemaluan.
399.Seorang perempuan berusia 16 tahun datang ke PMB untuk konsultasi kesehatan
reproduksi dan kehadirannya tidak ingin diketahui orang lain, hasil anamnesis remaja tersebut
sudah tidak sekolah dan sudah beberapa kali melakukan hubungan seksual terselubung
dengan berganti-ganti pasangan untuk mendapatkan uang. Hasil pemeriksaan TD:110/70
mmHg, N: 88x/mt, S: 36,6 ˚C, P: 20x/mt. Palpasi payudara tidak ada kelainan. V/v tidak ada
kelainan. Termasuk hak reproduksi apakah yang sesuai dengan kasus tersebut?
a. Hak atas kebebasan dan keamanan
b. Hak atas kesejahteraan dan bebas
c. Hak atas kerahasiaan pribadi
d. Hak memilih bentuk keluarga
e. Hak untuk hidup
PEMBAHASAN

12 hak-hak reproduksi yang dirumuskan oleh International Planned Parenthood Federation


(IPPF) pada tahun 1996. Salah satunya adalah hak atas kerahasiaan pribadi Setiap individu
mempunyai hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan seksual dan reproduksi dengan
menghormati kerahasiaan pribadi. Setiap perempuan mempunyai hak untuk menentukan sendiri
pilihan reproduksinya. Peran Bidan dalam hal ini adalah memberikan pendidikan kesehatan
reproduksi yang aman.

400. Seorang perempuan berusia 17 tahun datang ke PMB untuk konsultasi kesehatan
reproduksi dan kehadirannya tidak ingin diketahui orang lain, hasil anamnesa remaja tersebut
sudah tidak sekolah dan bekerja sebagai PSK terselubung, saat ini remaja tersebut
menggunakan Pil KB. Hasil pemeriksaan TD:110/70 mmHg, N: 88x/mt, S: 36,6 ˚C, P: 20x/mt.
Palpasi payudara tidak ada kelainan, v/v tampak keputihan berwarna putih seperti ragi.
Konseling apakah yang tepat pada kasus tesebut?
a. Anjurkan meminum pil kontrasepsi darurat apabila setiap sehabis berhubungan tanpa
pengaman
b. Lanjutkan Pil untuk mencegah kehamilan dan memakai kondom untuk mencegah
PMS
c. Lakukan hubungan seksual ketika hanya di masa-masa tidak subur saja
d. Gunakan female barrier ketika berhubungan dengan pasangan
e. Lakukan senggama terputus untuk keamanan
PEMBAHASAN
Pemerintah memberikan komitmen penanganan kesehatan bagi pekerja seks, terutama untuk
penanggulangan HIV. Kementerian Sosial mengakui bahwa komunitas pekerja seks adalah
kelompok rentan dan dianggap dapat menjadi mitra untuk mengatasi permasalahan HIV. Untuk
itu penkes yang paling tepat adalah menggunakan kondom pada saat berhubungan seksual.
401.Seorang perempuan umur 26 tahun dengan P1A0 anak hidup laki-laki usia 3 tahun datang
ke PMB untuk konsultasi rencana kehamilan. Hasil anamnesa ibu memakai alat kontrasepsi
kondom sudah 2 tahun dan memiliki riwayat penyakit DM sejak kehamilan anak pertama.
Pemeriksaan fisik BB: 70 kg, TB: 155 cm T: 120/80 mmHg, N: 88x/mt, S: 36,4˚C, P: 20x/mt,
saat ini kadar gula darah tidak terkontrol namun ibu tidak ada keluhan luar biasa. Sikap bidan
apakah yang tepat pada kasus tersebut?
a. Kolaborasi dengan Sp.OG dan ahli endokrinologi
b. Kolaborasi dengan Sp.OG dan ahli kardiologi
c. Kolaborasi dengan Sp.OG dan ahli genetik
d. Kolaborasi dengan Sp.OG dan ahli gizi
e. Kolaborasi dengan Sp.OG dan Sp.PD

PEMBAHASAN

Sesuai dengan standar kompetensi bidan yang ketiga yaitu bidan memberikan asuhan antenatal
yang bermutu tinggi untuk mengoptimalkan kesehatan selama kehamilan yang meliputi ddeteksi
dini, pengobatan atau rujukan dari komplikasi tertentu. Pada kasus diatas ibu dengan komplikasi
diabetes yang ingin merencanakan kehamilan harus dikonsultasikan dengan dokter ahli
kesehatan khusus. Para ahli ini dapat membantu ibu menangani komplikasi yang mungkin
muncul selama kehamilan. Ada beberapa spesialis yang diperlukan dalam hal ini yaitu, dr.
Sp.OG, termasuk perinatologist yang menangani wanita dengan kehamilan berisiko tinggi, dan
endokrinologi yang menangani wanita dengan diabetes dan kondisi kesehatan lainnya.

402. Sepasang calon suami istri dengan perempuan umur 24 tahun datang ke RS untuk
konsultasi rencana kehamilan. Hasil anamnesis calon pengantin perempuan mempunyai 10
hewan peliharaan kucing dirumah. Hasil pemeriksaa BB: 48 kg, TB: 160 cm, TD: 110/70 mmHg,
N: 84x/mt, S: 36˚C, P:20x/mt. Pemeriksaan skreening apakah yang dianjurkan untuk memeriksa
status antibody pada kasus tersebut?
a. Gula Darah Sewaktu
b. Golongan Darah
c. Talasemia
d. Urine Rutin
e. TORCH
PEMBAHASAN
Salah satu penyebab kematian dan cacat pada bayi yang baru lahir adalah adanya infeksi
TORCH selama kehamilan. Untuk itu pemeriksaan TORCH penting dilakukan terutama bagi
perempuan yang memiliki risiko tinggi. TORCH (Toksoplasma, Rubela, Cytomegalovirus/CMV
dan Herpes simplex) adalah sekelompok infeksi yang dapat ditularkan dari perempuan hamil
kepada bayinya. Perempuan yang terinfeksi selama masa kehamilan memiliki risiko tinggi
menularkankan ke janin yang bisa berakibat fatal. Dr Yuditia Purwosunu, SpOG(K) dari divisi
Fetomaternal Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI mengatakan tidak semua perempuan
perlu tes TORCH.

Tapi tes TORCH penting untuk perempuan yang memiliki risiko tinggi dengan kriteria:

1. Perempuan yang gemar mengonsumsi sayuran mentah (salad atau karedok)


2. Perempuan yang senang mengonsumsi daging yang tidak dimasak sempurna
3. Perempuan yang suka memelihara binatang seperti kucing, anjing tapi tidak memperhatikan
kebersihan binatang peliharaannya.

403. Sepasang suami istri yang baru menikah 1 minggu datang ke PMB untuk konsultasi
kesehatan reproduksi. Hasil anamnesis suami mengeluh dan meminta pemeriksaan
keperawanan karena sudah 3 kali berhubungan intim istri tidak mengeluarkan darah dari
kemaluannya. Hasil pemeriksaa BB: 48 kg, TB: 160 cm, T: 110/70 mmHg, N: 84x/mt, S: 36˚C,
P:20x/mt, payudara taa, palpasi abdomen taa, v/v tidak ada kelainan. Apakah sikap bidan yang
sesuai pada kasus tersebut?
a. Memastikan suami tidak ada gangguan seksual
b. Konsultasikan untuk mendapat visum keperawanan
c. Meminta suami istri tersebut untuk saling terbuka satu sama lain
d. Memberikan penkes tentang mitos dan fakta pada perkawinan
e. Memberikan informasi tentang gangguan dalam hubungan seksual suami isteri

PEMBAHASAN
Mitos adalah sesuatu yang belum tentu benar tetapi sudah dianggap benar oleh masyarakat.
Biasanya mitos didapat secara turun temurun baik secara langsung maupun lewat catatan
sejarah. Umumnya mitos-mitos tersebut sudah berakar dan hidup subur di masyarakat. Contoh
mitos pada kasus diatas adalah: Hubungan seks pertama kali selalu ditandai dengan
keluarnya darah dari vagina. Faktanya adalah : darah yang keluar dari vagina setelah
berhubungan pertama kali timbul karena terjadinya peradangan dan perobekan pada selaput
dara. Selaput dara ini merupakan selaput yang juga memiliki pembuluh darah. Apabila terjadi
robekan pada bagian yang terdapat pembuluh darah maka terjadi perdarahan, apabila terjadi
robekan tetapi tidak mengenai pembuluh darah maka pendarahan tidak terjadi.

404. Seorang perempuan umur 27 tahun P1A0 datang ke PMB untuk konsultasi kesehatan
reproduksi. Hasil anamnesis setiap berhubungan suami istri vagina terasa panas dan perih.
Saat ini ibu menggunakan sabun khusus untuk pembersih kemaluan. Hasil pemeriksaa TD:
110/70 mmHg, N: 84x/mt, S: 36˚C, P:20x/mt, v/v tidak ada kelainan. Apakah penatalaksanaan
yang tepat pada kasus tersebut?
a. Anjurkan untuk menggunakan pelumas saat berhubungan intim
b. Anjurkan untuk menghindari mencuci vagina dengan sabun
c. Anjurkan untuk menggunakan pelembab khusus vagina
d. Anjurkan untuk menggunakan vagina estrogen cream
e. Anjurkan untuk menggunakan vaginal estrogen ring
PEMBAHASAN
Menurut Journal of Women’s Health yang dipublikasikan pada Agustus 2015, vagina kering juga
menjadi masalah untuk perempuan di bawah usia 60 tahun. Ini merupakan kasus yang sangat
umum dialami oleh perempuan. Penting bagi Anda untuk membuat vagina tetap lembap, sebab
kelembapan tersebut dapat menjaga jaringan tetap sehat dan membantu mencegah infeksi
serta penyakit menular seksual. Penatalaksanaan pada kasus diatas: Hindari mencuci vagina
dengan sabun. Ibu harus menghindari membersihkan vagina dengan sabun banyak
busa, sabun yang wangi, serta lotion. Hal ini dapat menyebabkan kekeringan semakin parah.
Jika ingin mencegah infeksi vagina yang diakibatkan oleh jamur dan bakteri, Ibu bisa
menggunakan pembersih kewanitaan yang mengandung povidone-iodine. Jika digunakan di
bagian luar vagina, cairan povidone-iodine terbukti ampuh mematikan parasit penyebab infeksi,
namun sekaligus menjaga keseimbangan pH vagina dan tak membuat vagina kering.

405.Sepasang calon suami istri dengan perempuan umur 23 tahun datang ke PMB untuk
konsultasi rencana kehamilan. Hasil anamnesis calon pengantin perempuan mempunyai riwayat
operasi tumor jinak di payudara. Hasil pemeriksaan TD: 110/70 mmHg, N: 84x/mt, S: 36˚C,
P:20x/mt. Palpasi payudara tidak ada kelainan. Apakah sikap bidan yang paling tepat pada
pada kasus tersebut?
a. Anjurkan untuk menghindari makanan siap saji
b. Anjurkan untuk melakukan rutin SADARI
c. Anjurkan untuk melakukan olah raga rutin
d. Anjurkan untuk melakukan mamography
e. Anjurkan untuk screening cancer payudara

PEMBAHASAN
Kanker payudara adalah kanker terbesar kedua yang berisiko diderita oleh perempuan setelah
kanker leher rahim. Sampai saat ini, penyebab pasti kanker payudara belum dapat diketahui.
Tetapi dapat dipastikan beberapa penyebab terjadinya kanker payudara. Ibu mempunyai faktor
resiko untuk mengalami ca payudara salah satunya pernah mengalami operasi pada payudara
yang disebabkan oleh kelainan tumor jinak atau tumor ganas. SADARI merupakan cara deteksi
dini akan adanya benjolan atau perubahan pada payudara dibandingkan dengan keadaan
sebelumnya oleh karena itu SADARI dianjurkan dilakukan sebulan sekali setelah selesai haid.

406.Seorang anak laki-laki umur 14 bulan dibawa ibunya ke posyandu mengeluh tidak mau
lepas dari gendongan ibunya dan tidak mau bermain dengan teman-teman sebayanya. Hasil
anamnesis pola makan dan tidur anak normal. Hasil pemeriksaan BB: 10 kg, TB: 75 cm.
Stimulasi apakah yang sesuai dengan kasus tersebut ?
a. Stimulasi yang perlu dilanjutkan yaitu : dorong agar anak mau main balok-balok,
memasukkan benda yang satu ke dalam benda lainnya, menggambar dengan crayon, spidol,
pensil berwarna, menggambar pakai tangan.
b. Memasukkan dan mengeluarkan benda, yaitu dengan cara mengajari anak cara
memasukkan benda-benda ke dalam wadah seperti kotak, pot bunga, botol dan lain-lain.
c. Meniup, yaitu dengan cara mengajari anak meniup busa sabun dengan menggunakan
alatnya. Bicarakan mengenai bentuk dan bagaimana rasa meraba busa itu.
d. Membuat berbagai bentuk dari adonan kue atau lilin mainan yaitu dengan mengajari anak
bagaimana cara membuat berbagai bentuk.
e. Bermain puzzle yaitu dengan memberi anak permainan puzzle sederhana yang hanya terdiri
dari 2-3 potong saja.

PEMBAHASAN
Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak umur 0-6 tahun agar anak
tumbuh dan berkembang secara optimal.

a. Stimulasi pada umur 12-15 bulan:


1) Stimulasi yang perlu dilanjutkan adalah memasukkan benda ke dalam wadah, bermain
dengan mainan yang mengapung di air, menggambar menyusun kubus dan mainan.
2) Permainan balok, yaitu dengan mengajari anak cara menyusun balok menumpuk ke atas
tanpa menjatuhkannya.
3) Memasukkan dan mengeluarkan benda, yaitu dengan cara mengajari anak cara
memasukkan benda-benda ke dalam wadah seperti kotak, pot bunga, botol dan lain-lain.
4) Memasukkan benda yang satu benda lainnya yaitu dengan cara menunjukkan kepada anak
cara meletakkan mangkuk yang ukurannya lebih kecil ke mangkuk lebih besar.
407. Seorang perempuan membawa bayinya berumur 9 bulan untuk mendapatkan imunisasi
campak ke PMB. Hasil anamnesa bayi tidak sedang menderita penyakit apapun. Hasil
pemeriksaan N: 100x/mt, S:36,5˚C, P: 28x/mt. Setelah pemberian vaksin campak bidan
menganjurkan kembali ibu untuk membawa bayinya mendapatkan vaksin DPT/HB/HIB pada
usia 18 bulan. Termasuk jenis imunisasi apakah pada kasus tersebut?
a. Imunisasi rutin
b. Imunisasi wajib
c. Imunisasi pilihan
d. Imunisasi anjuran
e. Imunisasi lanjutan

PEMBAHASAN
Imunisasi lanjutan merupakan imunisasi ulangan untuk mempertahankan tingkat kekebalan atau
untuk memperpanjang masa perlindungan. Imunisasi lanjutan diberikan kepada anak usia
bawah tiga tahun (Batita), anak usia sekolah dasar, dan wanita usia subur. Jadwal imunisasi
lanjutan pada usia balita :Imunisasi lanjutan DPT/HB/HIB pada 18 bulan dan imunisasi lanjutan
campak pada balita 24 bulan.

408. Seorang bayi perempuan 7 bulan di bawa ibunya ke posyandu untuk mendaptkan vitamin
A di bulan Agustus. Hasil anamnesa bayi dalam keadaan sehat, ASI masih diberikan dan sudah
mendapatkan MP-ASI. Hasil pemeriksaan N: 104x/mt, S:36,5˚C, P: 28x/mt. Berapakah dosis
vitamin A yang tepat diberikan pada kasus tersebut?
a. 100.000 SI
b. 200.000 SI
c. 300.000 SI
d. 400.000 SI
e. 500.000 SI

PEMBAHASAN
Pemberian kapsul vitamin A

Vitamin A bersumber dari sayur-sayuran berwarna hijau (bayam, daun katuk, serta buah-
buahan segar berwarna cerah seperti pepaya, tomat, wortel, mangga dan dari sumber hewani
seperti telur, hati, ikan). Vitamin A membuat mata sehat, tubuh kuat dan mencegah kebutaan.
Beri kapsul vitamin A pada bayi dan anak balita, kapsul biru dengan dosis 100.000 SI untuk
bayi dan kapsul merah dengan dosis 200.000 SI untuk anak balita. Dapatkan kapsul vitamin A
secara gratis setiap bulan Februari dan Agustus di Posyandu atau Puskesmas.
409. Seorang bayi perempuan 6 bulan di bawa ibunya ke posyandu untuk ditimbang rutin. Hasil
anamnesa bayi dalam keadaan sehat, ASI masih diberikan dan ingin memberikan MP-PASI.
Hasil pemeriksaan BB: 6 kg, TB: 65 cm, N: 100x/mt, S:36,5˚C, P: 28x/mt. Apakah jenis MP-ASI
yang sesuai diberikan pada kasus tersebut?
a. ASI+Nasi tim
b. ASI+sari buah
c. ASI+Bubur nasi
d. ASI+Bubur susu
e. ASI+Nasi yang dilumatkan
PEMBAHASAN
Pola Makan Anak sebagai MP-ASI adalah sbb:

USIA POLA MAKAN


0-6 bulan ASI saja
6-9 bulan ASI + Makanan
pendamping ASI (MP-ASI)
Contohnya, bubur susu atau
bubur tim yang dilumat
9-11 bulan ASI + MP-ASI yang lebih
padat
Contohnya, bubur nasi, nasi
tim, dan nasi lembek
1-2 tahun Makanan
keluarga/makanan yang
dicincang atau
dihaluskan 3-4 kali sehari
2-3 tahun Makanan keluarga +
makanan selingan 2 kali
sehari

410.Seorang anak laki-laki 2 tahun di bawa ibunya ke PMB dengan keluhan muntah-muntah
dalam 1 jam terakhir lebih dari 5x memuntahkan makanan dan minuman yang masuk. Hasil
pemeriksaan KU tampak lemah, muka pucat, tangan dan kaki sianosis, N: 120x/menit, S:
36,2°C, P: 30 x/menit. Penatalaksanaan awal apakah yang tepat pada kasus tersebut?
a. Cegah agar gula darah tidak turun
b. Berikan o2 3-5L/menit
c. Berikan obat anti mual
d. Jaga kehangatan
e. Rujuk segera
PEMBAHASAN

Bila ada gejala anak memuntahkan semua makanan dan/atau minuman hal ini termasuk
klasifikasi penyakit sangat berat dan penatalaksanaan awal sebelum di rujuk adalah
memberikan o2 3-5 L/menit. Seorang anak dengan tanda bahaya umum memerlukan
penanganan SEGERA, selesaikan seluruh penilaian secara cepat dan lakukan penanganan pra
rujukan segera yaitu berikan o2, jaga kehangatan, jaga jangan sampai gula darah turun,
sehingga rujukan tidak tertunda.

411.Seorang perempuan umur 11 tahun datang ke PBM bersama ibunya dengan keluhan baru
mendapatkan keluar darah berwarna kecoklatan pervaginam disertai mulas dan payudara sakit.
Hasil pemeriksaan KU baik, TD 120/70 mmHg, N 82 x/menit, S 36,7 oC, P 18 x/menit. Diagnosis
apa yang tepat sesuai kasus tersebut?
A. menarche
B. menstruasi
C. menorarhea
D. metroraghea
E. dismenorhea

PEMBAHASAN
Pada kasus tersebut, perempuan mengalami menstruasi yang pertama kali, yang dinamakan
menarche.
412.Seorang perempuan umur 15 tahun datang ke Poli Kandungan RS dengan ibunya untuk
periksa. Hasil anamnesis belum pernah menstruasi, setiap bulan merasa nyeri siklik kurang
lebih 5 hari. Hasil pemeriksaan KU pucat, TD 110/70 mmHg, N 80 x/menit, S 37 oC, P 20
x/menit, Hb 9 gr/dl, pemeriksaan fisik pada perut membesar dengan TFU 3 jari di bawah pusat
serta teraba lunak, ballottement negatif. Tindakan apakah yang tepat pada kasus tersebut?
A. insisi hymen
B. hymenektomi
C. bedah hymen
D. radiasi hymen
E. eksterpasi hymen

PEMBAHASAN
Pada kasus tersebut, perempuan mengalami hymen imperforata. Penanganan yang tepat
adalah insisi hymen yaitu pembuatan lubang kecil agar darah menstruasi dapat keluar.
413.Seorang perempuan umur 18 tahun datang ke Puskesmas, dengan keluhan pada payudara
sebelah kanan teraba benjolan, mudah digerakkan, tidak berubah-ubah besarnya dan tidak
nyeri. Pemeriksaan apakah yang dapat dilakukan secara mandiri untuk mendeteksi diagnosis
pada kasus tersebut?
A. USG
B. IVA test
C. SADARI
D. Papsmear
E. Mammografi

PEMBAHASAN
SADARI atau periksa payudara sendiri dilakukan untuk deteksi dini kanker payudara.

414.Seorang perempuan umur 21 tahun datang ke PBM untuk konsultasi kehamilan. Hasil
anamnesis: baru menikah 3 bulan tetapi belum ada tanda kehamilan, siklus haid 28 hari, tinggal
serumah dengan suami, melakukan hubungan seksual rutin. Hasil pemeriksaan: KU baik, BB 80
kg, TB 155 cm, TD 120/70 mmHg, N 82 x/menit, S 36,6 oC, P 20 x/menit, abdomen tidak teraba
massa. Konseling apa yang paling tepat diberikan pada kasus tersebut?
A. diet nutrisi
B. olahraga teratur
C. pengaturan pola seksual
D. rujuk ke dokter obgyn fertilitas
E. rujuk ke konsultan perkawinan
PEMBAHASAN
Pada kasus tersebut, perempuan mengalami obesitas, yang mempengaruhi fertilitas/kesuburan.
Konseling awal yang dilakukan adalah tentang diet nutrisi untuk menurunkan BBnya.

415.Seorang bidan desa sedang melakukan pengkajian pada desa binaannya, didapatkan data
bahwa di desa tersebut banyak terjadi kasus anemia sekitar 40% dari usia reproduktif, sehingga
banyak terjadi kelahiran bayi berat badan lahir rendah (BBLR). Masyarakat jarang makan ikan
atau daging karena daya beli masyarakat kurang. Rencana asuhan apakah yang paling tepat
dilakukan pada kasus tersebut?
A. penyuluhan
B. konseling nutrisi
C. mencari donatur tetap
D. pemberdayaan ekonomi
E. pendekatan tokoh masyarakat

PEMBAHASAN
Masalah utama kasus tersebut adalah ketidakmampuan dalam membeli makanan bergizi
protein hewani. Sehingga bidan sebaiknya melakukan pemberdayaan ekonomi untuk
meningkatkan daya beli masyarakat.

416.Seorang perempuan umur 20 tahundatang ke PBM dengan keluhan ingin merencanakan


kehamilan. Hasil anamnesis: menikah 5 bulan, menstruasi teratur, berhubungan seksual rutin,
tinggal satu rumah dengan suami. Hasil pemeriksaan: TB 166 cm, BB 49 kg, TD 110/70 mmHg,
N 80 x/menit, S 36,4 oC, P 20 x/menit, payudara tidak ada massa. Data tambahan apakah yang
paling penting pada kasus tersebut?
A. pola nutrisi
B. pola istirahat
C. pemeriksaan USG
D. lingkar lengan atas
E. pemeriksaan PP test

PEMBAHASAN
Pada kasus tersebut, perempuan memiliki IMT kurang jika dihitung dari BB dan TBnya,
sehingga diperlukan pemeriksaan lingkar lengan atas untuk memastikan apakah perempuan
tersebut kekurangan energi kronis (KEK) utuk menentukan status gizinya.

417. Seorang perempuan umur 25 tahun G1P0A0 umur kehamilan 35-36 minggu datang ke
PBM dengan keluhan keluar cairan yang tidak tertahan sejak 3 jam yang lalu. Setelah dilakukan
pemeriksaan didapatkan TD 120/80 mmHg, N 84 x/menit, S 36,5 oC, P 20 x/menit, TFU 28 cm,
DJJ: 142 x/menit, pemeriksaan dalam tidak ada pembukaan. Pemeriksaan penunjang apakah
yang dilakukan untuk mendeteksi pengeluaran pervaginam pada kasus tersebut?

A. pemeriksaan Hb
B. pemeriksaan lakmus
C. pemeriksaan glukosa
D. pemeriksaan beta HCG
E. pemeriksaan protein urin

PEMBAHASAN
Untuk mengetahui apakah cairan yang keluar dari jalan lahir adalah air ketuban, maka
diperlukan pemeriksaan lakmus. Jika kertas berwarna merah maka cairan asam (bukan air
ketuban), jika kertas berwarna biru maka cairan basa (air ketuban).

418.Seorang perempuan umur 32 tahun, G2P1A0, umur kehamilan 15-16 minggu datang ke RS
dengan perdarahan yang keluar bulat kecil dari alat kelamin. Setelah dilakukan pemeriksaan
TD: 100/60 mmHg N: 80 x/menit, S: 37 oC dan P: 20 x/menit, TFU setinggi pusat, HB: 9,8 gr/dl,
hasil USG seperti bola salju. Diagnosis apakah yang sesuai dari kasus tersebut?
A. blighted ovum
B. molahidatidosa
C. abortus insipiens
D. abortus imminens
E. kehamilan ektopik terganggu

PEMBAHASAN
Gejala mola hidatidosa adalah perdarahan jalan lahir pada umur kehamilan < 20 minggu, TFU
tidak sesuai dengan umur kehamilan, dan pada pemeriksaan USG terdapat gambaran bola
salju

419.Seorang perempuan umur 34 tahun G2P1A0 umur kehamilan 34 minggu datang ke RS


dengan keluhan sakit kepala 2 hari yang lalu dan menyatakan tidak memiliki riwayat tekanan
darah tinggi. Hasil pemeriksaan KU baik, TD: 140/90 mmHg N: 82 x/menit, S: 37,3 oC dan P: 24
x/menit, TFU 26 cm, DJJ 140 x/menit, protein urin (+1). Diagnosis apa yang tepat untuk kasus
tersebut?
A. eklamsia
B. hipertensi kronik
C. preeklamsia berat
D. preeklamsia ringan
E. hipertensi gestasional

PEMBAHASAN
TD 140/90 mmHg dan proteinurin (+1) merupakan gejala preeklamsi ringan.

420.Seorang perempuan umur 28 tahun, G1P0A0 umur kehamilan 36 minggu, datang ke PBM
ingin memeriksakan kehamilannya. Hasil pemeriksaan TD 120/80 mmHg, N 89 x/menit, S 36,2
o
C, P 20 x/menit, TFU 30 cm, DJJ 132 x/menit, dan kepala sudah memasuki PAP. Berapakah
taksiran berat janin perempuan pada kasus tersebut?
A. 2645 gram
B. 2790 gram
C. 2945 gram
D. 2964 gram
E. 3100 gram

PEMBAHASAN
Rumus TBJ (sudah masuk panggul) = (TFU-11) x 155

421.Seorang perempuan berumur 27 tahun G1P0A0 umur kehamilan 10 minggu datang


bersama suami ke PBM dengan keluhan mual muntah setiap makan. Hasil pemeriksaan KU
baik, pada pemeriksaan diperoleh TD 110/80 mmHg, N 88 x/menit, S 36,5 oC, P 20 x/menit.
Konseling apakah yang diberikan untuk mengatasi keluhan tersebut?
A. makan makanan asam
B. makan makanan pedas
C. sering makanan bersantan
D. makan coklat sedikit demi sedikit
E. makan sedikit-sedikit tetapi sering

PEMBAHASAN
Pada kasus, perempuan mengalami morning sickness. Solusinya adalah makan sedikit tetapi
sering untuk mencegah mual muntah.

422.Seorang perempuan umur 22 tahun, G1P0A0, datang ke Puskesmas dengan keluhan


sering merasa pusing, cepat lelah, mata berkunang-kunang apalagi ketika bangun dari duduk
dan nafsu makan berkurang. Hasil pemeriksaan TD 100/60 mmHg, N 80 x/menit, S 37 oC, P 20
x/menit, konjungtiva terlihat pucat. TFU 3 jari diatas pusat, Hb 9,4 gr %. Asuhan apakah yang
sesuai pada kasus tersebut?
A. memberikan tablet Fe dengan dosis 1x1
B. menganjurkan agar mengonsumsi tomat
C. menganjurkan agar sering melakukan ANC
D. menganjurkan untuk mengurangi aktifitasnya
E. memberikan penyuluhan tentang gizi yang baik

PEMBAHASAN
Pada kasus tersebut, perempuan mengalami anemia ringan, sehingga perlu diberikan tablet Fe
dengan dosis 1x1
423.Seorang perempuan umur 37 tahun, G4P1A1, melahirkan bayinya di PBM pada 12.15 WIB,
sudah diinjeksi oksitosin 10 UI IM. Pukul 12.20 WIB dicoba untuk perengangan tali pusat
terkendali, uterus kontraksi keras, plasenta belum lepas. Pada pukul 12.25 WIB tanda
pelepasan plasenta tidak ada. Tindakan apa yang tepat pada kasus tersebut?
A. SC
B. ulangan PTT
C. siapkan rujukan
D. manual plasenta
E. pemberian oksitosin ke 2, 10 IU per IM

PEMBAHASAN
Plasenta belum lepas setelah 30 menit setelah pemnerian oksitosin kedua adalah tanda
retensio plasenta, maka dilakukan manual plasenta.

424.Seorang perempuan umur 35 tahun, P5A0, telah melahirkan bayi laki-laki di Puskesmas.
Plasenta lahir lengkap 25 menit setelah diberikan injeksi oksitosin kedua. Hasil pemeriksaan:
KU lemah, TD 100/70 mmHg, N 100 x/menit, S 36 oC, P 22 x/menit, kontraksi uterus lembek,
TFU setinggi pusat, perdarahan 500 cc. Tindakan apa yang tepat dilakukan bidan pada kasus
tersebut?
A. berikan ergometrin 0,2 IM
B. mengecek kelengkapan plasenta
C. lakukan kompresi bimanual interna
D. lakukan kompersi bimanual eksterna
E. pasang infus RL 500 ml + oksitosin 20 unit

PEMBAHASAN
Pada penatalaksanaan awal atonia uteri dilakukan dengan KBI

425.Seorang perempuan umur 22 tahun, G1P0A0, hamil 40 minggu, datang di RS dengan


riwayat DM. saat ini sedang dalam proses persalinan kala II. Setelah kepala janin lahir, tidak
terjadi putaran paksi luar. Diagnosis apakah yang tepat pada kasus tersebut?
A. partus lama
B. distosia bahu
C. partus tak maju
D. partus serotinus
E. partus presipitatus

PEMBAHASAN
Lihat tanda distosia bahu : tidak terjadi putaran paksi luar setelah kepala lahir (turtle sign).

426.Seorang perempuan umur 28 tahun, G2P1A0, 37-38 minggu datang ke PBM dengan
persalinan kala II. Setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan TD: 120/70 mmHg, N: 80 x/menit,
S: 36 oC, P: 20 x/menit dan dilakukan pemeriksaan leopold: fundus teraba sedikit lunak,
punggung kanan, kepala sudah masuk PAP, penurunan 3/5, DJJ: 130 x/menit. Pemeriksaan
dalam portio tidak teraba, pembukaan 10 cm dan ketuban sudah pecah. Asuhan apa yang tepat
dalam kasus tersebut?
A. mempersiapkan alat
B. melakukan putaran dalam
C. menunggu putaran paksi luar
D. memimpin ibu untuk meneran
E. menyarankan ibu untuk miring kiri

PEMBAHASAN
Meskipun pembukaan sudah lengkap dan ketuban sudah pecah, namun kepala janin belum
sepenuhnya turun, sehingga pasien dianjurkan tidur miring kekiri untuk mempercepat
penurunan kepala janin.

427.Seorang perempuan umur 25 tahun, G1P0A0, umur kehamilan 38 minggu, datang bersana
suami ke RS, dengan keluhan kenceng-kenceng yang semakin sering. Hasil pemeriksaan: KU
baik, TD 110/70 mmHg, N 80 x/menit, N 80 x/menit, S 36,6 oC, P 24 x/menit, TFU 30 cm, kepala
sudah masuk 2/5, hasil VT: portio tipis lunak, pembukaan serviks 9 cm, selaput ketuban masih
utuh, presentasi kepala, penurunan di hodge II. Diagnosis apakah yang tepat pada kasus
tersebut?
A. inpartu kala I fase laten
B. inpartu kala I fase aktif
C. inpartu kala I fase aktif akselarasi
D. inpartu kala I fase aktif deselarasi
E. inpartu kala I fase aktif dilatasi maksimal

PEMBAHASAN
Lihat pembukaannya, fase laten (pembukaan 1-3), fase aktif akselerasi (pembukaan 3-4), fase
aktif dilatasi maksimal (pembukaan 4-9), fase aktif deselerasi (pembukaan 9-10).

428.Seorang perempuan berumur 22 tahun P1A0, 4 hari masa nifas, datang ke PBM
mengatakan masih mengeluarkan cairan berwarna merah kekuningan berisi darah dan lendir
pada daerah kewanitaanya. Hasil pemeriksaan: TD 100/70 mmHg, N 80 x/menit, S 36,5 oC, P
18 x/menit. Jenis lochea apakah yang sesuai dengan kasus tersebut?
A. lochea alba
B. lochea rubra
C. lochea serosa
D. lochea purulenta
E. lochea sanguinolenta

PEMBAHASAN
Lochea sanguinolenta pada 4-9 masa nifas, berwarna merah kekuningan.

429.Seorang perempuan umur 30 tahun, P2A0, 2 minggu masa nifas, datang ke Puskesmas
dengan keluhan demam selama 2 hari, payudara teraba panas, tegang dan nyeri. Perempuan
tidak berani untuk menyusui. Hasil pemeriksaan: KU lemah dan tampak kesakitan, TD 110/60
mmHg, N 76 x/menit, S 38,5 oC, P 24 x/menit, payudara merah, tegang dan bengkak, fundus
uteri tidak teraba, pengeluaran lochea alba. Diagnosis apa yang tepat pada kasus tersebut?
A. infeksi
B. mastitis
C. peradangan
D. bendungan ASI
E. abses payudara

PEMBAHASAN
Lihat gejala mastitis yaitu panas, merah, bengkak, tegang, nyeri pada payudara dan suhu
demam.

430.Seorang perempuan umur 20 tahun P1A0 nifas hari ketiga datang ke PBM dengan keluhan
ASI baru keluar sedikit dan puting terasa nyeri ketika menyusui sehingga menjadi takut untuk
menyusui bayinya. Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, N 80 x/menit, S 36,4°C, P 18 x/menit,
puting susu tampak lecet kemerahan. Asuhan apakah yang harus bidan lakukan pada kasus
tersebut?
A. merujuk untuk pengobatan
B. menganjurkan tetap menyusui bayinya
C. menganjurkan membersihkan puting dengan air hangat
D. menganjurkan istirahat menyusui sampai putingnya sembuh
E. menganjurkan menggunakan susu formula untuk sementara

PEMBAHASAN
Pada kondisi payudara lecet, disarankan untuk membersihkan puting dengan air hangat
sebelum dan sesudah menyusui.

431.Seorang perempuan umur 22 tahun P1A0 akseptor suntik DMPA datang ke PBM dengan
keluhan sudah tidak menstruasi sejak memakai suntik KB 1 tahun yang lalu. Perempuan
merasa cemas terhadap kondisinya. Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 78 x/menit, S
36,2°C, P 18 x/menit, PP test (-). Asuhan apakah yang tepat diberikan pada kasus tersebut?
A. ganti alat kontrasepsi lain
B. menganjurkan untuk istirahat
C. menganjurkan untuk tidak stres
D. menganjurkan untuk memperbaiki asupan nutrisi
E. pemberian informasi mengenai efek samping alat kontrasepsi
PEMBAHASAN
Amenorhea merupakan efek samping alat kontrasepsi suntik DMPA. Sehingga bidan perlu
memberikan informasi terkait hal ini.

432.Seorang perempuan umur 26 tahun P2A0 datang ke PBM ingin menggunakan kontrasepsi
AKDR setelah diberikan penjelasan bidan tentang pilihan ber-KB. Hasil pemeriksaan: KU baik,
TD 120/70 mmHg, N 80 x/menit, S 36,7 oC, P 20 x/menit, PP tes (-) dan saat ini sedang
menstruasi hari ke 3. Tindakan apakah yang selanjutnya dilakukan bidan pada kasus tersebut?
A. melakukan pemasangan AKDR
B. mempersiapkan peralatan AKDR
C. memberi konseling peralatan AKDR
D. memberikan inform choice kontrasepsi
E. memberikan inform consent KB AKDR

PEMBAHASAN
Inform consent wajib diberikan sebelum melakukan tindakan medis pada klien setelah diberikan
informasi dan inform choice
433.Seorang perempuan umur 26 tahun, P1A0 datang ke Puskesmas, mengatakan ingin ber-
KB. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 140/90 mmHg, N 80 x/menit, S 36,7 oC, P 20 x/menit,
terdapat varises dan hipertensi. Alat kontrasepsi apakah yang cocok untuk perempuan
tersebut?
A. Pil
B. IUD
C. MOW
D. suntik
E. implan

PEMBAHASAN
Varises dan hipertensi adalah kontraindikasi KB hormonal, sehingga disarankan menggunakan
KB non hormonal yaitu IUD. MOW tidak disarankan karena tidak memenuhi syarat usia dan
paritas.

434.Seorang perempuan umur 49 tahun, P2A0 datang ke PBM dengan keluhan utama
kesakitan setiap hubungan seksual dengan suaminya. Hasil anamnesis: vagina terasa kering
dan kesulitan foreplay. Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, N 80 x/menit, S 36,5 oC, P 18
x/menit. tidak ada massa pada payudara dan abdomen. Masalah apakah yang tepat pada kasus
tersebut?
A. Dysuria
B. vulvitis
C. psikologis
D. hot flushes
E. dispareunia

PEMBAHASAN
Dispareunia adalah nyeri berulang yang terus berlanjut pada alat kelamin dan terjadi sebelum,
saat, atau sesudah berhubungan seks.
435.Seorang perempuan berumur 50 tahun datang ke PBM mengeluh susah tidur sejak 1 bulan
yang lalu. Perempuan mengatakan wajah terasa panas. Menstruasi tidak teratur sejak 7 bulan
terakhir. Hasil pemeriksaan TD 130/80 mmHg, N 82 x/menit, S 36,2 oC, P 20 x/menit. Konseling
nutrisi apakah yang diperlukan perempuan pada kasus tersebut?
A. tinggi serat
B. tinggi kalori
C. tinggi protein
D. rendah lemak
E. rendah karbohidrat

PEMBAHASAN
Pada kasus tersebut, perempuan berada pada masa perimenopause sehingga asupan gizi yang
penting pada masa ini adalah tinggi protein.
436.Seorang bayi perempuan lahir spontan di RS 1 jam yang lalu. Hasil pemeriksaan bayi
menangis kuat, APGAR score 7/8, BB 2800 gram, PB 50 cm, riwayat persalinan dengan
KPD.Asuhan apakah yang harus bidan berikan pada kasus tersebut?
A. pemberian antibiotik
B. pemberian vitamin C
C. pemberian vitamin K
D. pemberian antipireutik
E. pemberian imunisasi HB-0

PEMBAHASAN
Asuhan 1 jam BBL salah satunya adalah pemberian vitamin K 0,5 ml secara IM pada paha luar.

437.Seorang bayi berumur 2 bulan dibawa ibunya ke Puskesmas untuk diimunisasi. Hasil
pemeriksaan BB 4500 gram, bayi baru mendapat imunisasi HB-0 dan polio 1. Imunisasi apakah
yang harus diberikan pada bayi sesuai kasus?
A. HB
B. BCG
C. DPT-1
D. DPT-2
E. campak

PEMBAHASAN
BCG diberikan pada bayi berumur 2 bulan setelah pemberian imunisasi HB-0 dan polio-1

438.Seorang perempuan umur 33 tahun datang ke PMB untuk ber KB. Hasil anamnesis: punya
satu orang putra usia 18 bulan, sebelum ini menggunakan kontrasepsi kondom atau senggama
terputus, hari ini haid hari ke-5, sakit kuning (-), sejak satu tahun yang lalu sampai dengan
sekarang mengkonsumsi rifampicin. TD: 110/ 80 mmHg, S;36,7C, varices (-). Jenis kontrasepsi
apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. IUD
b. Pil KB bifasik
c. Pil KB monofasik
d. KB suntik 1 bulan
e. KB suntik 3 bulan

Pembahasan
Rifampicin adalah jenis antibiotik yang mengobati penyakit akibat infeksi bakteri.
Suplemen yang mengandung hormon seperti estrogen, progesteron contohnya kontrasepsi
hormonal akan dipengaruhi kerjanya oleh rifampicin.
Rifampicin dapat mempengaruhi efektifitas kontrasepsi hormonal, sehingga disarankan untuk
menggunakan kontrasepsi jenis lain, sehingga dari pilihan jawaban yang tersedia yang paling
memungkinkan jawabannya adalah IUD
439.Seorang perempuan umur 36 tahun akseptor KB suntik 3 bulan, datang ke PMB untuk
meminta obat pelancar haid. Hasil anamnesis: tidak haid sejak 1 tahun yang lalu, telah menjadi
akseptor KB suntik selama 2 tahun dan ibu teratur datang untuk suntik KB. Tindakan apakah
yang paling tepat bidan lakukan pada kasus tersebut?
a. Menghentikan kontrasepsi suntik
b. Memberikan minipil selama 10 hari
c. Memberikan pil kombinasi selama 10 hari
d. 1 siklus pil kombinasi (30-35 µg etinilestradiol)
e. Pemberian 2 pil kombinasi selama 3-7 hari

Pembahasan
Efek samping dari KB suntik 3 bulan adalah gangguan haid, penambahan berat badan, mual
berkunang-kunang, sakit kepala, penurunan libido dan vagina kering.
Salah satu bentuk gangguan haid adalah amenorhoe.
Penatalaksanaan efek samping amenorhoe adalah jangan berikan terapi hormonal apapun
untuk menimbulkan perdarahan. Tunggu 3-6 bulan. Bila klien tidak menerima gangguann
tersebut, suntikan jangan dilanjutkan. Anjurkan pemakaian kontrasepsi lain.

440.Seorang perempuan umur 22 tahun akseptor KB suntik 3 bulan, datang ke PMB karena
siklus haid panjang. Hasil anamnesis: menjadi akseptor KB suntik sejak 6 bulan yang lalu,
mengalami perdarahan bercak dan kadang terjadi diluar siklus haid. TD: 110/70 mmHg, N: 78
x/ menit, Hb: 11,5 gr%. Tindakan apakah yang paling tepat bidan lakukan pada kasus tersebut?
a. Menghentikan kontrasepsi suntik
b. Memberikan minipil selama 10 hari
c. Memberikan pil kombinasi selama 10 hari
d. 1 siklus pil kombinasi (30-35 µg etinilestradiol)
e. Pemberian 2 pil kombinasi selama 3-7 hari

Pembahasan
Efek samping dari KB suntik 3 bulan adalah gangguan haid, penambahan berat badan, mual
berkunang-kunang, sakit kepala, penurunan lbido dan vagina kering.
Salah satu bentuk gangguan haid adalah spotting dan metroragia. (perdarahan pervaginam
diluar siklus haid)
Penatalaksanaan efek samping spotting dan metroragia adalah jika ibu tidak merasa terganggu
maka tidak perlu diberi obat. Bila cukup mengganggu dapat di beri pil KB 3X1 tablet selama 7
hari. 1 siklus pil kontrasepsi kombinasi (30-35 µg etinilestradiol), ibuprofen (sampai 800 mg, 3x/
hari untuk 5 hari)

441.Seorang perempuan umur 24 tahun datang ke PMB untuk menggunakan kontrasepsi. Hasil
anamnesis: memiliki 1 putri umur 3 bulan dan mendapatkan asi eksklusif. TD: 110/80 mmHg, S:
36,8 C. Kontrasepsi apakah yang tepat pada kasus tersebut?
a. Minipil
b. Pil kombinasi
c. Suntik kombinasi
d. Kontrasepsi mantap
e. Kontrasepsi darurat

Pembahasan
Kontrasepsi yang dapat digunakan oleh ibu menyusui adalah kontrasepsi yang tidak
mengandung estrogen. Karena estogen akan mempengaruhi produksi asi.
Jenis kontrasepsi yang bisa digunakan oleh ibu menyusui adalah:
1. IUD
2. Implant
3. KB suntik depo provera
4. Minipil
Jadi dari pilihan jawaban yang tersediayang paling memungkinkan adalah minipil, karena minipil
hanya mengandung hormon progesteron sehingga tidak akan mempengaruhi produksi asi.

442.Seorang perempuan usia 35 tahun datang ke puskesmas ingin ber-KB. Hasil anamnesis:
jumlah anak 5, menginginkan kontrasepsi jangka panjang, namun tidak ingin kontrasepsi
mantap. Hasil pemeriksaan: TD: 140/ 90 mmHg, N: 78 x/menit, S : 38,8 c. Jenis kontrasepsi
apakah yang tepat pada kasus tersebut?
a. IUD
b. MOP
c. AKBK
d. Pantang berkala
e. Sutik KB 3 bulan

Pembahasan
Ibu ingin menggunakan kontrsepsi jangka panjang, namun tidak ingin menggunakan
kontrasepsi mantap. Dari dua pilihan jawaban yang paling memungkinkan adalah AKBK dan
IUD.
Sekarang kita lihat kontraindikasi AKBK
1. Hamil
2. Perdarahan traktus genitalis yang tidak diketahui penyebabnya
3. Tromboflebitis
4. Penyakit hati akut
5. Tumorhati
6. Ca mammae atau terduga ca mammae
7. Tumor atau neoplasma ginekologi
8. Penyakit jantung, hipertensi dan infeksi leher rahim

Sedangkan kontra indikasi IUD adalah


1. Hamil atau diduga hamil
2. Infeksi leher rahim
3. Pernah menderita radang panggul
4. Penderita pervaginam yang abnormal
5. Riwayat KET
6. Penderita kanker kelamin
Jadi dari data dapat ditarik kesimpulan bahwa klien tidak bisa menggunakan kontrasepsi AKBK
karena ibu ada hipertensi, sedangkan pada IUD, ibu dengan hipertensi boleh menjadi akseptor
IUD.
443.Seorang perempuan usia 18 tahun datang ke puskesmas diantar orang tuanya dengan
keluhan telah diperkosa. Hasil anamnesis: perkosaan terjadi 5 jam yang lalu, tidak ingin hamil
hasil perkosaan. TD: 100/70 mmHg, S: 37,5 C, P: 30 x/menit, muka pucat, ketakutan, tampak
robekan pada himen. Jenis kontrasepsi apakah yang tepat pada kasus tersebut?
a. IUD
b. Suntik KB
c. 1 siklus minipil
d. Pil KB darurat
e. 1 siklus Pil kombinasi

Pembahasan
Dari data, klien adalah korban perkosaan.
Secara psikologis, jika terjadi kehamilan maka akan sangat mempengaruhi perkembangan
remaja.
Berdasarkan PP nomor 61 tahun 2014, tentang kesehatan reproduksi, pasal 24 pelayanan
kontrasepsi darurat diberikan pada ibu yang tidak terlindungi kontrasepsi atau korban perkosaan
untuk mencegah kehamilan.
Jenis kontrasepsi yang digunakan dapat digunakan untuk kontrasepsi darurat adalah pil KB
darurat (after morning pills) dan IUD. Namun untuk korban perkosaan lebih disarankan untuk
menggunakan pil KB darurat, karena tidak akan melakukan hubungan seks secara aktif
setelahnya.
Indikasi kontrasepsi darurat adalah:
1. perkosaan
2. tanpa menggunakan kontrasepsi
3. penggunaan kontrasepsi yang tidak konsisten

444.Seorang bidan yang bertugas di desa melakukan pertemuan dengan kader membahas
persiapan kegiatan posyandu yang akan dilaksanakan minggu depan. Bidan mengarahkan dan
membagi tugas kader dan mengevaluasi sudah sejauh mana persiapan kegiatan posyandu.
Kegiatan ini dilakukan oleh bidan dengan tujuan agar kegiatan posyandu berjalan lancar. Peran
apakah yang dilakukan pada kasus tersebut?
a. Penyuluh dan konselor
b. Pemberi pelayanan kebidanan
c. Pengelola pelayanan kebidanan
d. Penggerak peran serta masyarakat
e. Pendidik,pembimbing fasilitator klinik

Pembahasan
Undang undang no: 4 tahun 2019 tentang kebidanan pasal 47 menyatakan bahwa dalam
menyelenggarakan praktik kebidanan, bidan dapat berperan sebagai:
a. Pemberi pelayanan kebidanan
b. Pengelola pelayanan kebidanan
c. Penyuluh dan konselor
d. Pendidik, pembimbing, fasilitator klinik
e. Penggerak peran serta masyarakat dan pemberdayaan perempuan, dan atau
f. Peneliti
Jadi bidan yang melakukan pengarahan, bimbingan koordinasi dengan kader termasuk peran
sebagai penggerak peran serta masyarakat, karena kader adalah bagian dari masyarakat.

445.Seorang perempuan datang ke PMB untuk ber KB. Hasil anamnesis: belum ingin memiliki
anak dalam waktu dekat, ingin menggunakan kontrasepsi jangka panjang, jumlah anak 1 umur
8 bulan, belum menggunakan kontrasepsi apapun. TD: 140/90 mmHg, PT tes (-). Pemeriksaan
apakah yang harus dilakukan pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
a. USG
b. Pelvic
c. Payudara
d. Pemeriksaan Hb
e. Pemeriksaan urin

Pembahasan
Dari data, jenis kontrasepsi yang dapat digunakan ibu adalah IUD.
Rekomendasi dari WHO pemeriksaan yang harus dilakukan sebelum pemasangan akdr adalah:
1. pemeriksaan pelvic
2. pemeriksaan kadar hb
3. penilaian resiko IMS
4. riwayat penyakit dan pemeriksaan sifilis
5. Skrining IMS dan HIV

446.Seorang perempuan umur 48 tahun datang ke PMB dengan keluhan merasa panas yang
menyebar dimuka dada dan kepala pada malam hari. Hasil anamnesis: rasa panas diikuti oleh
timbulnya warna kemerahan, mengalami insomnia, ibu sudah tidak haid sejak 3 bulan yang lalu
dan ibu tidak pernah menjalani operasi pengangkatan rahim. TD: 130/80 mmHg, S : 36,8 C.
Penatalaksanaan apakah yang tepat bidan lakukan untuk kasus tersebut?
a. Beri hormon pengganti estrogen dan progesteron
b. Beri ibu clonidine 0,1 mg 2x sehari
c. Beri hormone pengganti estrogen
d. Beri vitamin E 400 IU
e. Lakukan PT test

Pembahasan
Dri data ibu mengalami menopause dengan hot flushes. Berdasarkan KMK no 229 tahun 2010
tentang pedoman asuhan kebidanan masa perimenopause.
Penatalaksanaan hot flushes adalah:
1. mengidentifikasi hal – hal yang dapat meringankan hot flushes
2. menganjurkan ibu upaya penenangan diri
3. mempertahankan berat badan
4. memilih pakaian yang tipis dan nyaman
5. rujuk dan kolaborasi pemberian terapi estrogen dan progesterone
6. pemberian vitamin E 400 IU
7. menganjurkan ibu makan yang mengandung kedelai
8. menghindari gangguan tidur karena hot flushes dengan minum susu

447.Seorang perempuan umur 24 tahun datang ke praktik mandiri bidan untuk berkonsultaasi
mengenai alat kontrasepsi. Hasil anamnesis: menikah 3 bulan yang lalu namun ibu dan suami
sepakat untuk menunda kehamilan sampai 6 bulan ke depan, ibu ingin mengggunakan
kontrasepsi pantang berkala. Haid ibu tidak teratur dengan siklus 28-36 hari. kapankah metode
pantang berkala diterapkan pada kasus tersebut?
a. 12 – 16
b. 10 - 15
c. 10 – 25
d. 12 -18
e. 12 – 25

Pembahasan
Untuk menentukan masa subur pada siklus haid yang tidak teratur adalah dengan mengetahui
siklus terpendek dan terpanjang haid ibu. Dari data didapatkan bahwa siklus haid ibu tidak
teratur dengan siklus terpendek 28 hari dan siklus terpanjang 36 hari. Jumlah hari terpendek
dalam 6 kali siklus haid dikurangi 18. Hitungan ini menentukan hari pertama masa subur.
28-18 = 10
Sedangkan jumlah hari terpanjang selama 6 siklus haid dikurangi 11. Hitungan ini menentukan
hari terakhir masa subur.
36-11 =25
Sehingga masa subur pada hari ke 10 dan 25, sehingga coitus harus dihindari pada masa itu,
atau menggunakan kondom saat berhubungan seks pada masa subur.
448.Seorang perempuan usia 38 tahun G4P3A0 hamil 8 bulan datang ke praktik mandiri bidan
dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir berwarna merah kehitaman. Hasil anamnesis: nyeri
disekitar pinggang, kemarin sore ibu jatuh terpeleset. Hasil pemeriksaan: TD: 100/60 mmHg, N:
88 x/menit. Palpasi: terasa nyeri saat di tekan, bagian janin sulit untuk ditentukan. Apakah
diagnosis yang tepat pada kasus tersebut?
a. Atonia uteri
b. Sisa plasenta
c. Plasenta previa
d. Solusio plasenta
e. Retensio plasenta

Pembahasan
Dari gejala, hasil anamnesis dan pemeriksaan didapatkan data keluar darah dari jalan lahir
berwarna merah kehitaman, nyeri disekitar pinggang, ada riwayat jatuh terpeleset sehari
sebelum datang ke bidan. Palpasi: terasa nyeri saat di tekan, bagian janin sulit untuk ditentukan.
Semua data menunjukkan bahwa ibu mengalami solusio plasenta.
Berdasarkan teori:
Gambaran klinis solusio plasenta adalah terjadinya perdarahan yang berwarna tua, rasa nyeri
perut dan uterus tegang terus mirip his.

Penyebab solusio plasenta:


1. hipertensi essensial atau preeklampsi
2. talipusat pendek
3. trauma abdomen (seperti jatuh, tendangan anak yang sedang digendong)
4. tekanan rahim yang besar pada vena cava inferior
5. uterus yang kecil
6. umur ibu (<20 tahun atau > 35 tahun)
7. ketuban pecah dini
8. mioma uteri
9. defisiensi asam folat
10. perdarahan retroplasenta
11. kekuatan rahim ibu berkurang pada multi paritas
12. peredaran darah terganggu sehingga suplai o2 ke janin terhambat
13. pengecilan yang tiba-tiba pada polihidramnion
pada kasus kemungkinan penyebab ibu mengalami solusio plasenta adalah:
1. riwayat jatuh
2. umur ibu
3. multiparitas

449.Seorang perempuan usia 38 tahun G4P3A0 hamil 8 bulan datang ke praktik mandiri bidan
dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir berwarna merah kehitaman. Hasil anamnesis: nyeri
disekitar pinggang, kemarin sore ibu jatuh terpeleset. Hasil pemeriksaan: TD: 100/60 mmHg, N:
88 x/menit. Palpasi: terasa nyeri saat di tekan, bagian janin sulit untuk ditentukan. Tindakan
apakah yang tepat yang harus bidan lakukan pada kasus tersebut?
a. Pimpin persalinan
b. Cek Hb dan rujuk
c. Pasang O2 dan rujuk
d. Pasang infus dan rujuk
e. Periksa dalam meja operasi

Pembahasan
Dari data dapat ditarik kesimpulan bahwa ibu mengalami solusio plasenta.
Dalam menghadapi perdarahan termasuk solusio plasenta sikap bidan yang paling utama
adalah melakukan rujukan ke rumah sakit.
Dalam melakukan rujukan diberikan pertolongan darurat:
1. Pasang infus
2. Tanpa periksa dalam
3. Diantar oleh petugas
4. Mempersiapkan donor
5. Menyertakan keterangan tentang apa yang telah dilakukan

450.Seorang perempuan umur 27 tahun datang ke PMB untuk kunjungan nifas. Hasil
anamnesis: postpartum normal hari ke-9, nyeri pada perut berkurang, asi lancar. Hasil
pemeriksaan: TD: 120/70 mmHg, S: 37 C. TFU: pertengahan pusat-simfisis. Jenis asi apakah
yang keluar pada periode tersebut?
a. Kolostrum
b. Asi transisi
c. Asi matur
d. Hindmilk
e. Foremilk
Pembahasan
Asi yang dihasilkan ibu memiliki jenis dan kandungan yang berbeda-beda, terdapat 3 jenisasi
yang diproduksi ibu:
a. Kolostrum
Adalah cairan kekuning-kuningan yang diproduksi pada hari pertama hingga ke empat dengan
kandungan protein dan zat anti infeksi yang tertinggi serta berfungsi sebagai pemenuhan gizi
dan proteksi bayi baru lahir
b. Transitional milk (asi peralihan)
Asi peralihan adalah air susu ibu yang keluar setelah kolostrum. Asi peralihan diproduksi 8-20
hari dengan kadar lemak, laktosa dan vitamin larut air yang lebih tinggi, dan kadar protein
mineral lebih rendah
c. Mature milk
Asi matang adalah asi yang dihasilkan sekitar 21 hari setelah melahirkan dengan kandungan air
90% untuk hidrasi bayi dan 10% karbohidrat, protein dan lemak untuk perkembangan bayi. Asi
matang memiliki 2 tipe yaitu foremilk dan hindmilk. Foremilk diproduksi pada awal menyusui
dengan kandungan tinggi protein, laktosa dna nutrisi lainnya namun rendah lemak serta
komposisi lebih encer. Sedangkan hindmilk diproduksi menjelang akhir menyusui dengan
kandungan tinggi lemak.

451.Seorang perempuan usia 34 tahun P3 A0 postpartum 3 minggu, datang ke PMB dengan


keluhan demam, nyeri perut bagian bawah dan kembung. Hasil anamnesis: demam disertai
menggigil sejak kemarin, hasil pemeriksaan: TD: 110/70 mmHg, S: 38,8 C, P: 28 x/menit, PD:
cavum douglas menonjol, fungsi cavum douglas berisi pus. Diagnosis apakah yang tepat pada
kasus tersebut?
a. pyemia
b. Ooforitis
c. Peritonitis
d. Salfingitis
e. Septicemia

Pembahasan
Dari tanda dan gejala ibu mengalami infeksi nifas. Pilihan jawaban semua adalah infeksi nifas.
Untuk spesifik gejala yang ditampilkan di soal yaitu PD: cavum douglas menonjol, fungsi cavum
douglas berisi pus, ini adalah cirri-ciri atau gejala dari peritonitis.

Infeksi nifas yang penyebarannya melalui jalan limfe antara lain peritonitis dan


parametritis (Sellulitis Pelvika).
Peritonitis menyerang pada daerah pelvis (pelvio peritonitis). Gejala klinik antara lain:
demam, nyeri perut bawah, keadaan umum baik. Sedangkan peritonitis umum gejalanya: suhu
meningkat, nadi cepat dan kecil, perut kembung dan nyeri, terdapat abses pada cavum
douglas, defense musculair, fasies hypocratica. Peritonitis umum dapat menyebabkan kematian
33% dari seluruh kamatian karena infeksi.
Parametritis (sellulitis pelvika)
Gejala klinik parametritis adalah: nyeri saaat dilakukan periksa dalam, demam tinggi menetap,
nadi cepat, perut nyeri, sebelah/kedua belah bagian bawah terjadi pembentukkan infiltrat yang
dapat teraba selama periksa dalam. Infiltrat terkadang menjadi abses.
452.Seorang perempuan umur 25 tahun datang ke praktik mandiri bidan untuk memeriksakan
kehamilannya. Hasil anamnesis: hamil pertama, tidak pernah keguguran, umur kehamilan 10
minggu, mual dan muntah. Bidan memberikan pendidikan kesehatan tentang perubahan
fisiologis kehamilan trimester I. Filosofi apakah yang sesuai dengan kasus tersebut?
a. Keyakinan tentang perempuan
b. Persalinan adalah proses alamiah
c. Keyakinan tentang pemberdayaan
d. Kehamilan adalah proses fisiologi
e. Keyakinan tentang kolaborasi

Pembahasan
Dalam menjalankan perannya bidan memiliki keyakinan yang dijadikan panduan dalam
memberikan asuhan, keyakinan tersebut meliputi:
1. Keyakinan tentang kehamilan dan persalinan merupakan proses alamiah bukan penyakit
2. Keyakinan tentang perempuan adalah pribadi yang unik yang mempunyai hak, kebutuhan,
keinginan masing-masing
3. Keyakinan tentang fungsi dari profesi dan manfaatnya. Fungsi utama profesi bidan adalah
mengupayakan kesejahteraan ibu dan bayinya
4. Keyakinan tentang pemberdayaan dan pembuat keputusan
5. Keyakinan tentang tujuan utama asuhan kebidanan untuk menyelamatkan ibu dan bayi
6. Keyakinan tentang kolaborasi dan kemitraanpraktik kebidanan dilakukan dengan
menempatkan perempuan sebagai partner dengan pemahaman holistic
7. Bidan berkeyakinan bahwa setiap individu berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang
aman dan memuaskan sesuai dengan kebutuhan dan perbedaan kebudayaan
8. Setiap individu berhak untuk dilahirkan secara sehat, untuk itu maka setiap wanita usia
subur, ibu hamil, melahirkan dan bayinya berhak mendapatkan pelayananyang berkualitas
9. Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan keluarga, yang
membutuhkan persiapan sampai anak menginjak masa remaja.

453.Seorang perempuan umur 25 tahun datang ke praktik mandiri bidan dengan keluhan
pusing. Hasil anamnesis: hamil pertama, semalam kurang tidur karena acara tujuh bulanan. TD:
110/70 mmHg, S: 36,7 C, Hb: 11,5 gr%. Bidan menghargai mengenai tradisi yang dilakukan ibu
dan kemudian memberikan pendidikan kesehatan tentang pola makan dan istirahat. Paradigma
kebidanan apakah yang diterapkan oleh bidan pada kasus tersebut?
a. Perempuan
b. Lingkungan
c. Perilaku
d. Pelayanan kebidanan
e. Keturunan

Pembahasan
Bidan dalam memberikan pelayanan keprofesiannya berpegang pada Paradigma berupa
pandangan terhadap manusia/ perempuan, lingkungan, perilaku, pelayanan kebidanan
kebidanan dan keturunan.
Dari kasus bidan menghargai budaya masyarakat dengan upacara tujuh bulanan.
Dalamhal ini budaya masyarakat termasuk dalam paradigma berupa lingkungan. Lingkungan
merupkan semua yang terlibat dalam interaksi individu pada waktu melaksanakan aktifitasnya,
baik lingkungan fisik, psikososial, biologis maupun budaya.
454.Seorang perempuan membawa anaknya umur 3 tahun ke PMB dengan keluhan kejang.
Hasil anamnesis: demam sejak 3 hari yang lalu, dan telah diberi parasetamol, ini adalah
kunjungan pertama. Hasil pemeriksaan: S: 39,4 C, ujung tangan dingin. Penanganan awal
apakah yang harus bidan lakukan sesuai bagan MTBS?
a. Rujuk
b. Beri diazepam
c. Beri papaverin
d. Beri Oksigen 3 – 5 liter/ menit
e. Pastikan tidak ada sumbatan nafas

Pembahasan
Berdasarkan bagan MTBS jika terdapat salah satu atau lebih tanda berikut:
1. Tidak bisa minum atau menyusu
2. Memuntahkan semua makanan dan/atau minuman
3. Pernah atau sedang mengalami kejang
4. Rewel atau gelisah
5. Letargis atau tidak sadar
6. Ada stridor
7. Sianosis
8. Ujung tangan dan kaki pucat dan dingin
Maka diklasifikasikan penyakit sangat berat
Tindakan/ pengobatan yang harus dilakukan adalah:
1. Bila sedang kejang beri diazepam
2. Bila ada stridor pastikan tidak ada sumbatan jalan nafas
3. Bila ada stridor, sianosis, dan ujung tangan dan kaki pucat dan dingin berikan oksigen 3 – 5
liter/ menit melalui nasal prong dengan perangkat oksigen standar
4. Cegah agar gula darah tidak turun
5. Jaga anak tetap hangat
6. Rujuk segera
Yang ditanyakan adalah penatalaksanaan awal, dan kondisi anak adalah kejang sehingga
jawaban yang benar adalah di beri diazepam, lalu kemudian lakukan rujukan.
455.Seorang perempuan datang ke PMB dengan bawa anaknya umur 15 bulandengan keluhan
batuk sejak 1 minggu yang lalu. Hasil anamnesis: anak rewel, karena kesulitan bernafas. Hasil
pemeriksaan P: 38 x/menit, S: 37,2 C, tidak ada wheezing dan tarikan dada ke dalam. Tindakan
apakah yang harus bidan lakukan sesuai kasus tersebut?
a. Beri oksigen 2-3 liter/ menit
b. Rujuk untuk pemeriksaan TB
c. Beri pelega tenggorokan dan obat batuk
d. Beri amoxicillin 2x sehari selama 3 hari
e. Beri amoxicillin 2x sehari selama 7 hari
Pembahasan
Dari data tidak ada tanda-tanda pneumonia berat maupun pneumonia, sehingga diklasifikasikan
batuk bukan pneumonia.
Penatalaksanaannya adalah:
1. Beri pelega tenggorokan dan pereda batuk yang aman
2. Obati wheezing bila ada
3. Apabila batuk > 14 hari rujuk untuk pemeriksaan batuk karena sebab lain
4. Apabila batuk > 21 hari rujuk untuk pemeriksaan TB
5. Apabila wheezing berulang rujuk untuk pemeriksaan lanjutan
6. Nasihati kapan kembali segera
7. Kunjungan ulang 2 hari jika tidak ada perbaikan

456.Seorang perempuan datang ke PMB membawa anaknya usia 15 bulan dengan keluhan
muntah terus menerus. Hasil anamnesis: bisa menelan makanan dan minuman yang diberikan,
namun tidak berapa lama langsung muntah, muntah sejak kemarin sore. Hasil pemeriksaan:
kesadaran compos mentis, muka pucat, S: 38 C, P: 36 x/menit. Kejang (-). Tindakan apakah
yang harus bidan lakukan pada kasus tersebut?
a. Beri diazepam
b. Beri air gula 30 – 50 ml
c. Beri Oksigen 3 – 5 liter/ menit
d. Pastikan tidak ada sumbatan nafas
e. Beri susu formula melalui pipa orogastrik

Pembahasan
Berdasarkan bagan MTBS jika terdapat salah satu atau lebih tanda berikut:
1. Tidak bisa minum atau menyusu
2. Memuntahkan semua makanan dan/atau minuman
3. Pernah atau sedang mengalami kejang
4. Rewel atau gelisah
5. Letargis atau tidak sadar
6. Ada stridor
7. Sianosis
8. Ujung tangan dan kaki pucat dan dingin
Maka diklasifikasikan penyakit sangat berat
Tindakan/ pengobatan yang harus dilakukan adalah:
1. Bila sedang kejang beri diazepam
2. Bila ada stridor pastikan tidak ada sumbatan jalan nafas
3. Bila ada stridor, sianosis, dan ujung tangan dan kaki pucat dan dingin berikan oksigen 3 – 5
liter/ menit melalui nasal prong dengan perangkat oksigen standar
4. Cegah agar gula darah tidak turun
5. Jaga anak tetap hangat
6. Rujuk segera
Untuk muntah yang terus menerus, yang dilakukan sebelum rujukan adalah pencegahan agar
gula darah tidak turun.
Tindakan pencegahan penurunan kadar gula darah adalah:

 Jika anak masih bisa menyusu


Mintalah ibu untuk menyusui anaknya
 Jika anak tidak bisa menyusu tapi masih bisa menelan
Beri perahan asi atau susu formula/ air gula 30-50 ml
 Jika anak tidak menelan
Beri 50 ml susu formula/ aiar gula melalui pipa orogastrik

457.Seorang perempuan datang ke Puskesmas membawa anaknya umur 8 bulan dengan


keluhan diare sejak 2 hari yang lalu. Hasil anamnesis: bab > 10 kali sehari, berupa air dengan
sedikit ampas, tidak ada darah ataupun lendir, bayi gelisah dan rewel. Hasil pemeriksaan:
kesadaran compos mentis, S: 37,4 C, mata cekung, cubitan di kulit perut kembali lambat. BB:
8,2 kg. Penatalaksanaan awal apakah yang harus bidan lakukan pada kasus tersebut?
a. Beri oralit 200 ml
b. Beri oralit 615 ml
c. Beri antibiotic
d. Pasang infus RL 100 ml/kg BB selama 30 menit
e. Pasang infuse NaCl 30 ml/kg BB selama 30 menit

Pembahasan
Dari kasus didapatkan, bayi gelisah dan rewel. Hasil pemeriksaan: kesadaran compos mentis,
S: 37,4 C, mata cekung, cubitan di kulit perut kembali lambat. Hal ini menunjukkan bahwa bayi
mengalami dehidrasi ringan/ sedang.
Klasifikasi diare dehidrasi ringan/ sedang adalah:
Terdapat dua atau lebih tanda-tanda berikut:

- Gelisah, rewel/ mudah marah


- Mata cekung
- Haus minum dengan lahap
- Cubitan kulit perut kembali lambat
Penatalaksanaannya adalah beri cairan, tablet zinc dan makanan sesuai rencana terapi B.
Rencana terapi B adalah: penangan dehidrasi ringan/ sedang dengan oralit.
Pemberian oralit di klinik untuk 3 jam pertama adalah:

Jumlah oralit yang diperlukan = berat badan dalam kg x 75 ml


= 8,2 kg x 75 ml
= 615 ml

458.Seorang perempuan, umur 32 tahun, P1A0, melahirkan spontan di RS 15 menit yang lalu,
namun plasenta belum lahir, sudah dilakukan PTT. Hasil pemeriksaan: TD110/80 mmhg, N
80x/menit, S 36,5 °C, P 18x/menit,TFU setinggi pusat, kontraksi baik, kandung kemih kosong.
Prosedur apakah selanjutnya yang tepat pada kasus tersebut?
A. Eksplorasi
B. Manual plasenta
C. Pemasangan infuse
D. Kompresi bimanual internal
E. Suntik oksitosin 10 ui di paha IM

Pembahasan
Penanganan manajemen aktif kala III yaitu

- Memeriksa fundus uteri apakah fundus uteri ganda atau tunggal


- Jika tunggal maka beritahu ibu untuk disuntik
- Suntik oksitosin 10 unit di 1/3 paha atas bagian luar
- Jika ada kontraksi lakukan peregangan tali pusat terkendali.
- Dalam waktu 15 menit pertama setelah penyuntikan dan PTT plasenta tidak lahir maka
dilakukan penyuntikan kembali 0ksitosin 10 unit IMD 1/3 paha atas bagian luar. Dan dilakukan
PTT kembali jika uterus berkontraksi

459.Seorang perempuan, umur 32 tahun, P1A0, melahirkan spontan di RS 30 menit yang lalu,
namun plasenta belum lahir, sudah dilakukan Suntik oksitosin 10 ui di paha IM yg kedua dan
PTT. Hasil pemeriksaan: TD110/80 mmhg, N 80x/menit, S 36,5 °C, P 18x/menit,TFU 1jari atas
pusat, kandung kemih kosong, banyak darah keluar dari jalanlahir.Prosedur apakah selanjutnya
yang tepat pada kasus tersebut?
A. Kuret
B. Eksplorasi
C. Manual plasenta
D. Pemasangan infuse
E. Kompresi bimanual internal

Pembahasan
Setelah uterus berkontraksi, regangkan tali pusat dengan tangan kanan, sementara tangankiri
menekan uterus dengan hati-hati kearah dorsokranial. Jika plasenta t idak lahir setelah30-40
detik, hentikan peregangan tali pusat dan menunggu hingga timbul kontraksi berikutnya dan
mengulangi prosedur, selanjutnya melakukan manual pasenta
460.Seorang perempuan, umur 32 tahun, P1A0, melahirkan spontan di RS 30 menit yang lalu,
namun plasenta belum lahir, sudah dilakukan manual plasenta tidak berhasil. Hasil
pemeriksaan: TD110/80 mmhg, N 80x/menit, S 36,5 °C, P 18x/menit,TFU 1jari atas pusat,
kandung kemih kosong. Prosedur apakah selanjutnya yang tepat pada kasus tersebut?
A. PTT
B. Kuret
C. Di rujuk
D. Eksplorasi
E. Kompresi bimanual internal

Pembahasan
Bila semua metode (penyuntikan oksitosin kedua, PTT, manual plasenta), tidak berhasil
mengeluarkan plasenta dari rahim, dokter akan menjalankan prosedur bedah. Langkah ini
merupakan pilihan terakhir. Yaitu dilakukan kuretage.

461.Seorang perempuan, umur 32 tahun, P1A0, melahirkan spontan di RS 30 menit yang lalu,
namun plasenta belum lahir, sudah dilakukan manual plasenta tidak berhasil. Hasil
pemeriksaan: TD110/80 mmhg, N 80x/menit, S 36,5 °C, P 18x/menit,TFU 1jari atas pusat,
kandung kemih kosong. Faktor apakah yang tepat penyebab terjadi kasus tersebut?
A. Infeksi
B. Makrosomia
C. Atonia uteri
D. Tetania uterus
E. Kekurangan nutrisi

Pembahasan
Jenis retensio plasenta yang paling umum terjadi adalah ketika rahim tidak berkontraksi atau
berhenti berkontraksi menyebabkan plasenta tidak keluar dari rahim..
462.Seorang perempuan, umur 32 tahun, P1A0, melahirkan spontan di RS 30 menit yang lalu,
namun plasenta belum lahir, sudah dilakukan manual plasenta tidak berhasil. Hasil
pemeriksaan: TD110/80 mmhg, N 80x/menit, S 36,5 °C, P 18x/menit,TFU 1jari atas pusat,
kandung kemih kosong. Komplikasi apakah yang dapat terjadi pada kasus tersebut?
A. Perdarahan
B. Kekurangan nutrisi
C. Kerusakan jaringan
D. Kesadaran menurun
E. Oksigen terhambat ke tubuh

Pembahasan
Retensio plasenta menyebabkan pembuluh darah yang melekat pada plasenta terus
mengalirkan darah. Selain itu, rahim tidak dapat menutup sempurna, sehingga tidak bisa
menghentikan perdarahan. Bila plasenta tidak keluar hingga 30 menit setelah persalinan, akan
terjadi perdarahan yang signifikan dan dapat mengancam nyawa pasien.
463.Seorang perempuan, umur 32 tahun, P1A0, melahirkan spontan di RS, 15 menit yang lalu,
terjadi nyeri perut hebat bagian bawah dan perdarahan. Hasil pemeriksaan: TD110/70 mmhg, N
80x/menit, S 36,5 °C, P 18x/menit,TFU tidak teraba, plasenta lahir lengkap, terdapat massa
dalam vaginam. Diagnose apakah yg tepat pada kasus tersebut?
A. Atonia uteri
B. Inversio uteri
C. Rest plasenta
D. Retensio plasenta
E. Gangguan pembakuan darah

Pembahasan
Inversio uteri adalah bagian atas uterus memasuki cavum uteri, sehingga fundus uteri sebelah
dalam menonjol ke dalam cavum uteri dan tidak teraba diperut. Gejalanya : terlihat uterus
dilumen vagina,plasenta bisa masih menempel atau lepas, nyeri perut bagian bawah yg hebat
hingga syok.pucat dan limbung.

464.Seorang perempuan, umur 32 tahun, P1A0, melahirkan spontan di RS, 15 menit yang lalu,
terjadi nyeri perut hebat bagian bawah dan perdarahan. Hasil pemeriksaan: pucat dan KU
menurun. TD110/70 mmhg, N 80x/menit, S 36,5 °C, P 18x/menit,TFU tidak teraba, plasenta
lahir lengkap, terdapat massa dalam vaginam. Di diagnose sebagai inversion uteri. Tindakan
apakah yg tepat pada kasus tersebut?
A. Operasi
B. Reposisi
C. Suntik oksitosin
D. Pemasangan tampon
E. Infuse dan transfusi darah

Pembahasan
Apabila terdapat inversio uteri dengan gejala-gejala syok, maka harus diatasi lebih dulu dengan
infuse i.v cairan elektrolit dan transfusi darah.
465.Seorang perempuan, umur 32 tahun, P1A0, melahirkan spontan di RS, 15 menit yang lalu,
terjadi nyeri perut hebat bagian bawah dan perdarahan. Hasil pemeriksaan: pucat dan KU
menurun. TD100/60 mmhg, N 70x/menit, S 36,5 °C, P 18x/menit,TFU tidak teraba, plasenta
lahir lengkap, terdapat massa dalam vaginam. Di diagnose sebagai inversion uteri. Telah
dilakukan transfuse dan infuse.Prosedur apakah yang tepat pada kasus tersebut?
A. Operasi
B. Reposisi
C. Laparatomi
D. Suntik oksitosin
E. Pemasangan tampon

Pembahasan
Setelah infus intravena cairan elektrolit dan tranfusi darah maka untuk memperkecil
kemungkinan terjadinya renjatan vasovagal dan perdarahan maka harus segera dilakukan
tindakan reposisi secepat mungkin.
466.Seorang perempuan, umur 26 tahun, G1P0A0, hamil 40 minggu, datang ke PMB, Keluhan
nyeriperut melingkar diperut. Hasil anamnesis: ibu ada keinginan meneran. Hasil pemeriksaan:
TD 110/80 mmhg, N80x/menit, S36,8 °C, P25x/menit, TFU 35 cm, presentasi kepala,  DJJ 145
kali/menit, 5x/10’/45”, pengeluaran lender dan darah. VT pembukaan 10 cm, ketuban utuh,
kepala hodge IV. Nampak 6 cm kepala janin di vulva. Prosedur apakah yang tepat pada kasus
tersebut?
A. Menyokong perineum
B. Siap-siap sangga susur
C. Memakai sarung tangan
D. Meletakkan handuk dibawah bokong ibu
E. Memberikan makan dan minum pada ibu

Pembahasan
langkah berikutnya setelah kepala terlihat 5-6 cm didepan vulwa adalah seletakkan handuk
dibawa bokong ibu untuk membantu tangan dalam menyokong perineum karena persalinan
akan segera dimulai.

467.Seorang perempuan, umur 38 tahun, G2P1A0, hamil 40 minggu, datang ke bidan, rujukan
dari dukun.kenceng-kenceng sejak dua hari yang lalu. Hasil anamnesa: dipimpin meneran oleh
dukun sudah 3 jam. Hasil pemeriksaan: KU Lemah, TD 90/60 mmhg, N100x/menit, S39°C,
P28x/menit, TFU 37 cm, presentasi kepala,  DJJ 180 kali/menit, 4x/10’/42”, pengeluaran lender
dan darah. VT pembukaan 8 cm, kepala turun di hodge III. Persalinan berlangsung 18 jam.
Diagnosa apakah yang tepat pada kasus tersebut?
A. Partus lama
B. Partus kasep
C. Partus macet
D. Partus lambat
E. Partus tak maju

Pembahasan
Pembahasan : Partus lama adalah persalinan yang berlangsung lebih dari 24 jam pada primi
dan lebih dari 18 jam pada multi (Rustam mochtar, 1998)
Menurut. Persalinan (partus) lama ditandai dengan fase laten lebih dari 8 jam, persalinan telah
berlangsung 12 jam atau lebih tanpa kelahiran bayi, dan dilatasi serviks di kanan garis waspada
pada partograf. (Winkjosastro, 2002)
468.Seorang perempuan, umur 34 tahun, G2P1A0, hamil 42 minggu, datang ke bidan. kenceng-
kenceng sejak dua hari yang lalu. Hasil anamnesa: rujukan dari dukun, dipimpin meneran oleh
dukun sudah 3 jam. Hasil pemeriksaan: KU Lemah, TD 90/60 mmhg, N100x/menit, S39°C,
P28x/menit, TFU 37 cm, presentasi kepala,  DJJ 180 kali/menit, 4x/10’/42”, pengeluaran lender
dan darah. VT pembukaan 10 cm, kepala turun di hodge III. Tindakan apakah yang seharusnya
dilakukan pada kasus tersebut?
A. Anjurkan makan dan minum
B. Rujuk dengan infus
C. Suntik vitamin B12
D. Induksi persalinan
E. Pasang infuse RL

Pembahasan
pada persalinan yang lama dengan riwayat dipimpin meneran oleh dukun maka bidan harus
melakukan rujukan dengan memperbaiki keadaan umum dari ibu.
469.Seorang perempuan, umur 38 tahun, G2P1A0, hamil 40 minggu, datang ke bidan. kenceng-
kenceng sejak dua hari yang lalu. Hasil anamnesa: rujukan dari dukun, dipimpin meneran oleh
dukun sudah 3 jam. Hasil pemeriksaan: KU Lemah, TD 90/60 mmhg, N100x/menit, S39°C,
P28x/menit, TFU 37 cm, presentasi kepala,  DJJ 180 kali/menit, 4x/10’/42”, pengeluaran lender
dan darah. VT pembukaan 10 cm, kepala turun di hodge III., kepala turun di hodge III.
Komplikasi apakah yang dapat terjadi pada kasus tersebut?
A. Sepsis
B. Febris
C. foetal distress
D. Infeksi intra partum
E. Ruptur Uteri Incompletus

Pembahasan
Partus lama menimbulkan efek berbahaya baik terhadap ibu maupun anak. Beratnya cedera
meningkat dengan semakin lamanya proses persalinan, resiko tersebut naik dengan cepat
setelah waktu 24 jam. Terdapat kenaikan pada insidensi atonia uteri, laserasi, perdarahan,
infeksi, kelelahan ibu dan shock.
470.Seorang perempuan, umur 36 tahun, P3A0, baru selesai melahirkan bayinya di RB,
mengeluh mengeluarkan banyak darah keluar dari jalan lahir. Hasil anamnesis: kondisi terasa
lemas. Hasil pemeriksaan: KU lemah, komposmentis, TD100/60mmhg, N80x/menit, S36,5°C,
P18x/menit, Uterus lembek dan tidak teraba, perdarahan (+). Diagnosa apakah yang tepat
pada kasus tersebut?
A. Atonia uteri
B. Rest plasenta
C. Inversio uteri
D. Retensio plasenta
E. Robekan jalan lahir

Pembahasan
Atonia uteri terjadi jika uterus tidak berkontraksi dalam 15 detik setelah dilakukan rangsangan
taktil (pemijatan) fundus uteri. (Manuaba, 2010 & APN 2016). Atonia Uteri adalah gagalnya
uterus untuk mempertahankan kontraksi dan retraksi normalnya (Ben dan taber, 2002) dengan
tanda perut lembek, tidak ada kontraksi sertaterjadi perdarahan yang banyak darijalan lahir.
(APN, 2016)

471.Seorang perempuan, umur 36 tahun, P3A0, postpartum 8 jam, di RB, mengeluh


mengeluarkan banyak darah. Hasil anamnesis: kondisi terasa lemas. Hasil pemeriksaan: KU
lemah, komposmentis, TD100/60mmhg, N80x/menit, S36,5°C, P18x/menit, Uterus lembek dan
tidak teraba, perdarahan (+). Tindakan awal apa yang harus dilakukan bidan untuk menangani
kasus diatas?
A. KBI
B. KBE
C. Massase Uterus
D. Evakuasi pekuan darah
E. Kosongkan kandung kemih

Pembahasan
Langkah-langkah rinci penatalaksanaan Atonia uteri pasca persalinan : Lakukan massage
pundus uteri segera setelah plasenta dilahirkan : massage merangsang kontraksi uterus. Sambil
melakukan massage sekaligus dapat dilakukan penilaian kontraksi uterus.

472.Seorang bayi perempuan, lahir 1 jam, di BPM. Hasil pemeriksaan: sudah dilakukan inisiasi
menyusu dini selama 1 jam dan belum berhasil. Pemeriksaan fisik: KU baik, BB 2500 gr, PB 50
cm, denyut jantung 125 x/menit, S 37ºc, P 45 x/menit. Prosedur apakah selanjutnya yang
paling tepat pada kasus tersebut?
A. Observasi tanda-tanda vital
B. Melakukan injeksi vitamin K
C. Memberikan Imunisasi BCG
D. Penyuluhan pemberian ASI Eksklusif
E. Mengulang Inisiasi 1 jam berikutnya

Pembahasan
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) menjadi salah satu kunci keberhasilan menyusui. Proses ini
biasanya dilakukan sesegera mungkin setelah bayi dilahirkan. Jika satu jam pertama tidak
berhasil maka dilakukan IMD kembali 1 jam berikutnya.
473.Seorang perempuan, umur 30 tahun, G3 P2 A0, hamil 40 minggu, di Puskesmas.
Sementara proses persalinan. Kepala telah lahir, tidak ada lilitan talipusat. Prosedur apakah
selanjutnya yang tepat dilakukan pada kasus tersebut?
A. Melakukan sangga susur
B. Menyiapkan pakaian bayi
C. Melakukan penilaian bayi
D. Menunggu putaran paksi luar
E. Melahirkan seluruh badan bayi

KUNCI
D.Menunggu putaran paksi luar
Pembahasan
Pada asuhan persalinan normal saat kepala sudah lahir maka bersihkan mata, hidung dan
mulut bayi, setelah itu cek lilitan tali pusat. Prosedur selanjutnya setelah itu adalah menuggu
putaran paksi luar.
474.Seorang bayi perempuan lahir 1 jam yang lalu di PMB. Hasil pemeriksaan: BB 2600gr, PB
48 cm, denyut jantung 140x/menit,S 36, 5 °C, P42x/menit, sudah inisiasi menyusu dini selama 1
jam. Prosedur apakah selanjutnya yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. Membersihkan vulva
B. Memberikan ASI eksklusif
C. Memberikan Imunisasi BCG
D. Memberikan Vitamin K injeksi
E. Melakukan observasi anda vital

Pembahasan
Pada asuhan persalinan normal setelah IMD berhasil maka prosedur selanjutnya adalah asuhan
pada bayi baru lahir dengan memberikan suntikan oksitosin.

475.Seorang perempuan, umur 23 tahun, G0P0A0, usia kehamilan 39 minggu, datang ke PMB
dengan keluhan Mules. Hasil pemeriksaan: KU baik,TD 120/70 mmhg, N 85x/menit, P24x/menit,
tampak vulva membuka dan perineum menonjol. Tindakan apakah yang tepat pada kasus
tersebut?
A. Memantau DJJ
B. Mengatur posisi ibu
C. Mempersiapkan Alat
D. Menganjurkan meneran
E. Menghadirkan pendamping

Pembahasan
Langkah –langkah APN yang pertama adalah melihat adanya tanda dan gejala kala dua yaitu
doran, teknus, perjol, vulka. Setelah itu ada maka selanjutnya siapkan Alat.

476.Seorang perempuan, umur 45 tahun, P5A0, baru saja melahirkan bayi perempuan di RS,
hasil pemeriksaan: uterus tidak berkontraksi, fundus uteri tidak teraba, dan terdapat perdarahan
jalan lahir, kandung kemih kosong, teraba massa dalam vagina. Didiagnosa sebagai inversion
uteri. Faktor apakah yang mempermudah terjadi kasus tersebut?
A. Tonus otot rahim yang lemah
B. Mengedan belum waktunya
C. Kala II yang lebih dari 2 jam
D. Pemberian uterotonika
E. Nullipara

Pembahasan
Beberapa factor penyebab yang mempermudah inversion uteri:
1. Tonus otot rahim yang lemah
2. Tekanan atau tarikan pada fundus (tekanan intra abdominal, tekanan dengan tangan,
tarikan pada tali pusat)
3. Canalis servikalis yang longgar.
4. Patulous kanalis servikalis.Frekuensi inversio uteri : angka kejadian 1: 20.000 persalinan.

477.Seorang perempuan, umur 23 tahun, P1A0, dalam proses persalinan di RS. Hasil
pemeriksaan: kontraksi baik, kepala Nampak di vulva, perineum tinggi dan Nampak retak-retak.
Tindakan apakah yang tepat pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Episiotomi
B. Koreksi DJJ
C. Cek perineum
D. Pantau kontraksi
E. Sangga perineum

Pembahasan
Indikasi episiotomy:
Untuk persalinan dengan tindakan atau instrument (persalinan dengan cunam, ekstraksi dan
vakum); untuk mencegah robekan perineum yang kaku atau diperkirakan tidak mampu
beradaptasi terhadap regangan yang berlebihan, dan untuk mencegah kerusakan jaringan pada
ibu dan bayi pada kasus letak / presentasi abnormal (bokong, muka, ubun-ubun kecil di
belakang) dengan menyediakan tempat yang luas untuk persalinan yang aman.

478.Seorang perempuan, umur 30 tahun datang ke RS dengan keluhan gatal pada


daerah kemaluan. Hasil anamnesis : keputihan, panas, dan merasa nyeri waktu
kencing. Hasil pemeriksaan : KU baik, CM, TD 110/70 mmHg, N 90x/mnt, P 24x/menit
dan S 38˚C. Vulva tampak berwarna merah dan bengkak, serta terdapat cairan
berwarna putih. Diagnosa apakah yang paling tepat pada kasus tersebut ?
A. Bartholinitis
B. Vulvitis
C. Endometritis
D. Servisitis
E. Vaginitis

Pembahasan

Vulvitis adalah suatu kondisi peradangan pada vulva yang dapat menyerang wanita
dalam rentang usia berapapun.
Gejala vulvitis : rasa sangat gatal di alat kelamin, terutama pada malam hari, keputihan,
rasa seperti terbakar dan kulit pecah pecah di sekitar vulva, kulit bersisik dan area putih
yang menebal di vulva, bengkak dan merah di labia dab vulva, benkolan berisi cairan
(blister) pada vulva

479.Seorang perempuan, umur 23 tahun, P1A0, dalam proses persalinan di RS. Hasil
pemeriksaan: kontraksi baik, kepala Nampak di vulva, perineum tinggi dan kaku. Akan
dilakukan episiotomy dan anastesi. Bagaimana posisi jarum yang tepat pada kasus tersebut?
A. Bagian sudut bawah vulva/fourchette
B. Diantara kepala dan perineum
C. Ujung bawah perineum
D. Menyokong perineum
E. Di atas symphisis

Pembahasan
Posisi jarum saat akan melakukan anastesi yaitu tusukkan jarum tepat dibawah kulit perineum
pada daerah komisura posterior (fourchette) yaitu bagian sudut bawah vulva.
480.Seorang perempuan, umur 23 tahun, P1A0, dalam proses persalinan di RS. Hasil
pemeriksaan: kontraksi baik, kepala Nampak di vulva, perineum tinggi dan kaku. Akan
dilakukan episiotomy. Posisi apakah yang tepat untuk dilakukan tindakan pada kasus tersebut?
A. Trandelenburg
B. Semifowler
C. Kneechest
D. Fowler
E. Litotomi

Pembahasan
Posisi ibu saat akan dilakukan episiotomy yang tepa tadalah dalam posisi litotomi agar mudah
agar memudakan dalam menggunting danmenjahit perineum.
481.Seorang remaja perempuan usia 19 th, datang ke klinik diantar oleh orang tuanya dengan
keluhan selama ini remaja tersebut ketahuan mengintip orang mandi. Dilihat dari perilaku
seksual kasus diatas , apakah diagnosis pada kelainan perilaku tersebut?
A. Exhibitionisme
B. Masochisme
C. Fetishisme.
D. Zoophilia
E. Voyeurisme

Pembahasan
Pengintip (Voyeurisme)
Adalah suka mengintip orang yang lagi berhubungan seks atau suka melihat alat kelamin orang
lain, yang jelas mereka seperti itu dengan sengaja alias punya niatan khusus untuk kegiatan-
kegiatan seperti tadi, dan sudah pasti ini menjadi kebiasaan mereka. Voyeurisme ini juga
dasarnya dilakukan supaya mendapatkan kepuasan seksualnya. Hanya dengan mengintip saja.
482.Seorang perempuan usia 15 tahun datang ke rumah bidan dengan ibunya. Ibunya
mengatakan kalau si anak perempuan sudah 2 minggu mengalami perubahan menjadi penakut,
sering mimpi buruk, takut masuk kamar semenjak dipaksa melayani nafsu seks kakaknya.
Apakah penyebab yang tepat tentang perubahan perilaku klien ?
A. Incest
B. Perkosaan
C. Kekerasan seksual
D. Kehamilan tidak diinginkan
E. Kecemasan mendalalam dari klien

Pembahasan
Berasal dari bahasa Latin cestus, yang berarti murni. Jadi insectus berarti
tidak murni. Hubungan seksual antara pria dan wanita yang satu sama lain terikat oleh pertalian
keluarga sedarah, pertalian keluarga karena perkawinan atau pertalian keluarga angkat yang
menurut agama atau kebudayaan dianggap sebagai penghalang bagi hubungan seksual itu
seperti antara ayah dengan putrinya, antara kakek dan cucu perempuaannya.
483.Seorang wanita usia 28 tahun, datang ke klinik bidan, sudah menikah selama 8 bulan
belum ada tanda-tanda kehamilan meskipun aktif melakukan hubungan suami istri. Diagnosa
pada kasus diatas adalah ?
A. Infertilitas Sekunder
B. Infertilitas Primer
C. Abortus Iminen
D. Pre Eklamsi
E. Menopause

Pembahasan
Disebut Infertilitas primer jika seorang wanita yang telah berkeluarga belum pernah mengalami
kehamilan meskipun hubungan seksual dilakukan secara
teratur tanpa perlindungan kontrasepsi untuk selang waktu paling kurang 12 bulan

484.Seorang perempuan berusia 23 tahun, datang ke klinik mengeluh sering dipaksa dan
disakiti dalam berhubungan seksual dengan suaminya. Perempuan tersebut sering melamun
dan mtermenung, malas untuk melakukan aktifitas sehari-hari, berpandangan bahwa dirinya
sudah tidak berguna lagi, merasa tidak memiliki masa depan dan menganggap dunia ini kejam.
Apakah bentuk kekerasan dalam rumah tangga yang dialami oleh perempuan tersebut?
A. Kekerasan fisik
B. Kekerasan psikis
C. Kekerasan seksual
D. Kekerasan Keluarga
E. Kekerasan ekonomi

Pembahasan
Mengenai bentuk-bentuk kekerasan yang dapat dilakukan dalam rumah tangga, pengaturan
pokoknya terdapat dalam Pasal 5 UU No. 23 Tahun 2004 yang menentukan bahwa ’setiap
orang dilarang melakukan kekerasan dalam rumah tangga terhadap orang dalam lingkup
rumah tangganya, dengan cara:a.kekerasan fisik;b.kekerasan psikis;c.kekerasan
seksual;d.penelantaran rumah tangga. Kekerasan/pelecehan seksual adalah setiap
penyerangan yang bersifat seksual terhadap perempuan, baik telah terjadi persetubuhan
ataupun tidak, dan tanpa mempedulikan hubungan antara pelaku dan korban.
485.Seorang perempuan berusia 23 tahun, datang ke klinik mengeluh sering dipaksa dan
disakiti dalam berhubungan seksual dengan suaminya. Hal ini menyebabkan perempuan
tersebut malas untuk melakukan aktifitas sehari-hari. Dampak psikologis apakah yang
dialami oleh perempuan tersebut?
A. Gangguan perilaku
B. Gangguan kognisi
C. Gangguan emosional
D. Gangguan perkembangan
E. Gangguan kecemasan

Pembahasan
Dampak psikologis yang dialami oleh subyek dapat digolongkan menjadi tiga bagian,
yaitu gangguan perilaku, gangguan kognisi, gangguan emosional.a. Gangguan Perilaku,
ditandai dengan malas untuk melakukan aktifitas sehari-hari.
486.Seorang perempuan berusia 23 tahun, datang ke klinik mengeluh sering dipaksa dan
disakiti dalam berhubungan seksual dengan suaminya. Hal ini menyebabkan perempuan
tersebut sulit untuk berkonsentrasi, tidak fokus ketika sedang belajar, sering melamun dan
termenung sendiri. Dampak psikologis apakah yang dialami oleh perempuan tersebut?
A. Gangguan perilaku
B. Gangguan kognisi
C. Gangguan emosional
D. Gangguan perkembangan
E. Gangguan kecemasan

Pembahasan
Dampak psikologis yang dialami oleh subyek dapat digolongkan menjadi tiga bagian,
yaitu gangguan perilaku, gangguan kognisi, gangguan emosional. Gangguan Kognisi, ditandai
dengan sulit untuk berkonsentrasi, tidak fokus ketika sedang belajar, sering melamun dan
termenung sendiri.
487.Seorang perempuan berusia 23 tahun, datang ke klinik mengeluh sering dipaksa dan
disakiti dalam berhubungan seksual dengan suaminya. Hal ini menyebabkan perempuan
tersebut mengalami mood dan suasana hati yang sering berubah ubah serta menyalahkan diri
sendiri. Dampak psikologis apakah yang dialami oleh perempuan tersebut?
A.Gangguan perilaku
B.Gangguan kognisi
C.Gangguan emosional
D.Gangguan perkembangan
E.Gangguan kecemasan
Pembahasan
Dampak psikologis yang dialami oleh subyek dapat digolongkan menjadi tiga bagian,
yaitu gangguan perilaku, gangguan kognisi, gangguan emosional. Gangguan Kognisi, ditandai
gangguan mood dan suasana hati serta menyalahkan diri sendiri.
488.Seorang perempuan berusia 25 tahun datang ke Rumah sakit dengan keluhan mengalami
menstruasi yang sangat banyak lain dari siklus biasanya sejak 3 bulan yang lalu dengan lama
mestruasi lebih dari 10 hari. Apakah diagnosis yang tepat pada kasus tersebut?
A. Menoragia
B. Metroragia
C. Polimenorea
D. Kriptomenorea
E. Oligomenorea

Pembahasan
Menurut Prawiroharjo (2011), perdarahan haid dipengaruhi oleh hipofise, ovariumdan
uterusserta faktor dari luar lainnya. Maka gangguan haid dapat berasal dari berbagai
sebab. Beberapa klasifikasi gangguan haid pada masa reproduksi: Hipermenorea (menoragia),
adalah perdarahan haid dengan jumlah darah yang lebih banyak dan atau lamanya lebih
lama dari normal dari siklus yang teratur
489.Seorang perempuan umur 23 tahun, datang ke Bidan Praktik Mandiri ingin periksa hamil.
Hasil pemeriksaan didapatkan pembesaran uterus yang lunak dan irregular. Disebut apakah
tanda-tanda pada kasus diatas?
A. Hegar
B.Goodel
C.Piskacek
D.Chadwick
E.Braxton hicks
Pembahasan
Tanda hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus uteri.

490.Seorang wanita usia 35 tahun, hamil ke-3 usia kehamilan 32 minggu, datang ke klinik ingin
meminta rujukan untuk pemeriksaa dokter di rumah sakit. Hasil pemeriksaan bidan: TTV,
pemeriksaan fisik, keadaan kehamilan dan janin dalam batas normal. Bidan memberikan
konseling tentang kehamilan dan persalinan normal. Apa filosofi asuhan kehamilan pada kasus
diatas?
A. Kehamilan merupakan proses yang alamiah.
B. Pelayanan berpusat pada keluarga (familycentered)
C.Pelayanan yang terpusat pada wanita (women centered)
D.Menghargai hak ibu hamil untuk berpartisipasi dan memperolehpengetahuan
E.Asuhan kehamilan mengutamakan kesinambungan pelayanan (continuity ofcare)
Pembahasan
Filosofi kebidanan dalam asuhan antenatal adalah nilai atau keyakinan atau kepercayaan yang
mendasari bidan untuk berperilaku dalam memberikan asuhan kehamilan. Pada prinsipnya
filosofi asuhan kehamilan merujuk pada filosofi bidan, meliputi sebagai berikut:a.Kehamilan dan
persalinan merupakan proses alamiah (normal) dan bukan proses patologis, tetapi kondisi
normal dapat menjadi patologi/abnormal.
491.Seorang perempuan umur 31 tahun, G3P1A0 hamil 36 minggu datang ke Bidan Praktik
Mandiri mengeluh mengalami perdarahan bercak tadi pagi, warna merah segar. Apakah data
subyektif yang perlu ditanyakan guna menunjang diagnosa pada kasus tersebut?
A. Riwayat trauma
B.Jumlah perdarahan
C.Riwayat perdarahan
D.Disertai nyeri atau tidak
E.Waktu terakhir hubungan seksual
Pembahasan
Perdarahan antepartum adalah perdarahan yang terjadi setelah kehamilan 28minggu.
Biasanya lebih banyak dan lebih berbahaya daripada perdarahan kehamilan sebelum 28
minggu (Mochtar, 2011: 187). Perdarahan antepartum dapat berasal dari
a.Plasenta Meliputi plasenta previa, solusio plasenta dan ruptura sinus marginal.
b.Lokal pada saluran genital
1.Show
2.Serviks : servisitis, polip, erosi serviksdan keganasan
3.Trauma : trauma saat hubungan seksual
4.Vulvovaginal varicosities
5.Tumor saluran genital
6.Infeksi saluran genital
7.Hematuria
c.Insersi tali pusat Meliputi vasa previa
492.Seorang perempuan umur 23 tahun G1P0A0 hamil 9 bulan periksa ke Bidan Praktik
Mandiri, dengan keluhan pusing, pandangan mata kabur. Hasil pemeriksaan TD 150/110
mmHg, Protein urin ++. Bidan akan merujuk ke RS, tetapi keluarga menolak. Apakah tindakan
bidan yang tepat untuk kasus di atas?
A. Mengijinkan persalinan di tempat praktik bidan
B. Menyarankan ibu untuk konsul ke dokter
C. Segera mencari alat transportasi ke RS
D. Memberikan informed consent
E. Memberikan informed choice

Pembahasan
Inform choice yaitu membuat pilihan setelah mendapat penjelasan dalam pelayanan
kebidanan tentang alternatif asuhan yang akan didapatkannya.
Peran bidan tidak hanya membuat asuhan dalam manajemen asuhan kebidanan tetapi juga
menjamin bahwa hak wanita untuk memilih asuhan dan keinginannya terpenuhi. Hal
ini sejalan dengan kode etik internasional bidan yang dinyatakan oleh ICM 1993, bahwa
bidan harus menghormati hak wanita setelah mendapatkan penjelasan dan
mendorongwanita untuk menerima tanggung jawab untuk hasil dari pilihannya.Sebagai
seorang bidan dalam memberikan inform choicekepada klien harus:
1)Memperlakukan klien dengan baik
2)Berinteraksi dengan nyaman
3)Memberikan informasi obyektif, mudah dimengerti dan diingat serta tidak berlebihan.
4)Membantu klien mengenali kebutuhannya dan membuat pilihan yang sesuai dengan
kondisinya
5)Mendorong wanita memilih asuhannya.
Prinsip Inform choiceHal yang harus diingat dalam inform choice:
1)Inform choicebukan sekedar mengetahui berbagai pilihan namun mengerti manfaat dan
risiko dari pilihan yang ditawarkan
2)inform choice tidak sama dengan membujuk/memaksa klien mengambil keputusan
yang menurut orang lain baik (“...biasanya saya/rumah sakit ...”)
493.Seorang perempuan, hamil 12 minggu datang ke BPM mengeluh sejak hamil ini ia sering
merasa letih. Hasil pemeriksaan TD 120/80 mmHg, P:24 x/menit. Apakah penjelasan anda
tentang penyebab keluhan tersebut?
A. Hormon HCG menyebabkan hambatan sirkulasi
B. Hormon oksitosin meningkatkan denyut jantung
C. Hormon relaksin menyebabkan relaksasi ototpolos
D. Hormon esterogen menyebabkan peningkatan metabolisme
E. Hormon endorphin menyebabkan relaksasi pencernaan

Pembahasan
Selama kehamilan, perubahan fisiologis yang terjadi contohnya pada kardiovaskular,
hormonal, metabolisme, hematologi, dan sistem imunologi. Perubahan hormonal adalah
salah satu perubahan sistemik yang paling menonjol pada wanita hamil. Plasenta, kelenjar
endokrin ibu dankelenjar adrenal janin bergabung bekerja produktif sehingga membuat
tingginya kadar hormon
494.Seorang ibu hamil 34 minggu datang ke klinik untuk memeriksakan kehamilannya. ibu
mengeluh, kulit tampak lebih gelap dari sebelum hamil, ia merasa tidak nyaman dengan kondisi
tersebut. Apakah tindakan bidan untuk meringankan keluhan ibu tersebut ?
A. Menganjurkan untuk memakai krim pemutih
B.Menganjurkan menggunakan bahan pelindung kulit
C.Menganjurkan menggunakan lotion hidroquinon
D.Menganjurkan menghindari sinar matahari berlebihan selama hamil
E.Menganjurkan memakai krem yang sudah pernah
Pembahasan
Pemakaian kosmetik yang aman dan tepat sesuai dengan kondisi/jenis kulit
dapat menghindari insiden alergi dan radang yang bisa memicu maupun
memperberat hiperpigmentasi yang telah ada.
Pemakaian obat atau kosmetik sesuai aturanya baik dari segi waktu pemakain,
jumlah dan frekuensinya. Pemakaian yang berlebihan tidak akan memperoleh
hasil yang lebih baik dan lebih cepat, melainkan dapat terjadi iritasi, kemerahan
atau gangguan lainnya yang tidak perlu terjadi
Bila dalam 24 jam setelah pemakaian kosmetik ataupun obat terjadi kemerahan
disertai rasa gatal yang hebat segeralah konsultasi ke dokter/ahli kecantikan
karena penanganan yang dini dapat mengurangi resiko terjadinya
hiperpigmentasi.

495.Seorang ibu hamil datang ke BPM dengan diantar suaminya, mengeluh istrinya tidak
menaruh perhatian pada kehamilannya, sehari makan hanya satu kali porsi kecil. Pada trimester
berapakah perubahan psikologis diatas terjadi?
A. Trimester 1
B. Trimester 2
C. Trimester 3
D. Trimester 1 dan 2
E. Trimester 2 dan 3
Pembahasan
Makanan ibu hamil harus sesuai dengan kebutuhan yaitu makanan yang seimbang
dengan perkembangan masa kehamilan. Ibu hamil sebaiknya menerapkan menu empat
sehat lima sempurna. Triwulan I, pertumbuhan janin masih lambat sehingga kebutuhan
gizi untuk pertumbuhan janin belum begitu besar, tetapi pada masa ini sering terjadi
masalah-masalah “ngidam” dan muntah, karena itu kebutuhan gizi harus diperhatikan.
496.Seorang ibu hamil 36 minggu datang ke BPM mengeluh tidak nyaman karena sering
kencing dimalam hari, kaki sering oedem, Hasil pemeriksaan fundus uteri 3 jari dibawah
prosesus xypoideus, punggung kanan, presentasi kepala sudah masuk panggul protein uria (-).
Apakah pendidikan kesehatan bidan yang tepat untuk kasus diatas ?
A. Tanda Bahaya kehamilan
B. Konseling senam hamil
C. Konseling gizi ibu hamil
D. Tanda-tanda dan persiapan persalinan
E. Konseling gangguan yang umum terjadi pada ibuhamil TM III
Pembahasan
Morbiditas dan mortalitas ibu hamil dapat dicegah apabila ibu hamil dan keluarganya mampu
mengenali tanda bahaya kehamilan dan mencoba untuk mencari pertolongan kesehatan (Hailu,
Gebremariam, & Alemseged, 2010). Tanda bahaya kehamilan yang dapat muncul antara lain
perdarahan vagina, edema pada wajah dan tangan, demam tinggi, ruptur membran, penurunan
pergerakan janin, dan muntah persisten (Chapman & Durham, 2010; Pillitteri, 2010). Menurut
Rashad dan Essa (2010) tindakan yang tepat dapat menghindarkan ibu hamil dari penyebab
kematian maternal yang dapat dicegah. Tindakan dalam bentuk perawatan kehamilan yang
dapat dilakukan dapat berupa antenatal care, menjaga kebersihan diri, memenuhi kebutuhan
nutrisi, melakukan aktivitas fisik dan aktivitas seksual sewajarnya, tidur dan istirahat yang
cukup, dan lain sebagainya (Bobak, Lowdermilk, & Jensen, 1995/2005; Pillitteri, 2010).
497.Seorang perempuan G4P3A0 berusia 32 tahun hamil ke 4 usia hamil 32 minggu datang
kebidan praktek mandiri untuk memeriksakan kehamilannya mengeluh sering pusing, bengkak
pada kakinya, hasil pemeriksaan TD : 130/80 mmHg, protein urin (-). Apakah penyebab dari
bengkak pada kaki ibu tersebut?
A. Meningkatnya retensi kalium
B. Menurunnya tekanan hidrostatik
C. Meningkatnya tekanan osmotik koloid
D. Meningkatnya tekanan aliran balik pada kaki
E. Meningkatnya asupan protein secara berlebihan
Pembahasan
Bagi wanita hamil cenderung mengalami retensi cairan yang dapat menyebabkan
pembengkakan pada kaki (Sulistyawati, 2009). Penyebab kaki bengkak yaitu retensi
(penahanan) air dan garam karena gestosis dan tertekannya pembuluh darah, karena bagian
terendah bayi mulai masuk pintu atas panggul.

498.Seorang Perempuan hamil datang ke bidan praktek mandiri untuk memeriksakan


kehamilannya, dalam anamnesa ia tampak begitu gembira dan aktif berbicara, ia mengatakan
rasa mual dan muntah diwaktu pagi serta lemes tidak berdaya dapat dilalui dan diatasinya. Ibu
sangat senang merasakan gerak bayi untuk pertama kali serta berharap bayi yang
dikandungnya dapat tumbuh sehat. Apakah penyebab keadaan psikologis ibu pada trimester
ini?
A. Ibu merasa nyaman
B.Ibu merasa gembira
C.Ibu merasa senang dengan kehamilannya ini
D.Bersiap untuk menjadi ibu dengan semakin nyatanya pergerakan janin
E.Tubuh ibu mulai beradaptasi dengan peningkatan hormon kehamilan sehingga tidak
merasa lelah dan mual
Pembahasan
Perubahan endokrin dan metabolik yang terjadi selama kehamilan merupakan akibat
langsung dari sinyal hormon yang dihasilkan unit plasenta-janin. Permulaan dan
perkembangan kehamilan tergantung dari interaksi neuronal dan faktor hormonal.
Pengaturan neuro endokrin di dalam plasenta, pada janin dan kompartemen ibu sangat penting
dalam mengarahkan pertumbuhan janin dan perkembangannya sebagaimana juga dalam
mengkoordinasi awal suatu persalinan. Adaptasi maternal terhadap perubahan
hormonalyang terjadi selama kehamilan secara langsung menggambarkan
perkembangan plasenta dan janin. Adaptasi gestasional yang terjadi selama kehamilan
meliputi implantasi dan perawatan kehamilan dini, modifikasi sistem maternal dalam
rangka mempersiapkan dukungan nutrisi perkembangan janin; dan persiapan persalinan
dan menyusui.
499.Seorang perempuan G2P1A0 hamil 32 minggu datang ke BPM untuk memeriksakan
kehamilannya, dalam anamnesa ibu mengeluh sering bangun ditengah malam, merasa sulit
untuk tidur, serta merasa tidak nyaman. Apakah tindakan bidan yang tepat untuk meringankan
kondisi tersebut ?
A. Menganjurkan untuk minum obat anti histamin
B.Menganjurkan ibu untuk minum teh hangat sebelum tidur
C.Menganjurkan ibu untuk minum susu hangat sebelum tidur
D.Menganjurkan ibu untuk makan tinggi protein sebelum tidur
E.Menganjurkan ibu untuk melakukan aktifitas yang menstimulasi sebelum tidur
Pembahasan
Minum susu di malam hari akan membantu meningkatkan kualitas tidur ibu hamil. Susu
mengandung triptofan yang merupakan asam amino yang ketika akan dicerna berubah menjadi
neurotransmitter serotonin yang kemudian dirubah menjadi hormone melantonin.

500.Seorang wanita hamil 28 minggu datang ke BPS memeriksakan kehamilannya. Bidan


melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik dan TTV, pemeriksaan abdominal, pemeriksaan HB,
protein dan glukosa urine serta memberikan asuhan kehamilan dan konseling. Apa tujuan
pemeriksaan yang dilakukan oleh bidan pada kasus diatas?
A.Mendapatkan kepastian tentang jenis kelamin bayi
B.Mendapatkan kepastian kehamilan normal
C.Mendapatkan intervensi asuhan dari bidan
D.Mendapatkan asuhan rutin kehamilan
E.Mendapatkan pengobatan yang tepat

Pembahasan
Pada setiap kunjungan antenatal (ANC), petugas
mengumpulkandanmenganalisisdatamengenaikondisiibumelaluianamnesisdanpemeriksaanfisik
untukmendapatkandiagnosiskehamilanintrauterinesertaadatidaknya masalah atau komplikasi
(Saifudin, 2005). Menurut Henderson(2006), kunjungan antenatal care adalah kontak ibu hamil
dengan pemberi perawatan/asuhan dalam hal mengkaji kesehatan dan kesejahteraan bayi serta
dan memberi informasi bagi ibu dan petugas kesehatan.
501.Seorang wanita hamil pertama, usia kehamilan 28 minggu datang ke klinik ingin
memeriksakan kehamilan. Hasil pemeriksaan bidan, perkembangan kehamilan dan janin baik.
Bidan mengajarkan ibu tentang cara menghitung gerakan janin dan memberikan pendidikan
kesehatan tentang tanda bahaya kehamilan. Apa filosofi asuhan kebidanan pada kasus diatas?
A. Keyakinan kehamilan dan persalinan merupakan hal yangnormal
B. Pelayanan melibatkan peran serta keluarga danmasyarakat
C. Memberdayakan perempuan
D. Standar asuhan kebidanan
E. Asuhan berkelanjutan

Pembahasan
Filosofi kebidanan dalam asuhan antenatal adalah nilai atau keyakinan atau kepercayaan yang
mendasari bidan untuk berperilaku dalam memberikan asuhan kehamilan. Pada prinsipnya
filosofi asuhan kehamilan merujuk pada filosofi bidan, salah satunya membangun kemitraan
dengan profesi lain untuk memberdayakan perempuan.
502.Seorang wanita hamil anak pertama usia kehamilan 36 minggu datang ke klinik. Hasil
pemeriksaan bidan menyatakan kehamilan dengan posisi sungsang. Bidan memberikan rujukan
ke rumah sakit tetapi ibu menginginkan pemeriksaan ulang oleh bidan yang lain. Bidan
menghargai hak ibu untuk diperiksa kembali oleh bidan lain. Apa hak ibu yang dihargai bidan
pada kasus diatas?
A. Hak untuk second opinion tentang kondisi kehamilannya
B. Hak untuk didampingi selama proses kehamilan dan persalinan
C. Hak untuk mengetahui catatan medik dan mendapatkan salinannya.
D. Hak mendapatkan informasi tentang prognosa tindakan yang dilakukan
E. Hak untuk mengambil keputusan tentang kehamilan dan persalinannya

Pembahasan
Filosofi kebidanan dalam asuhan antenatal adalah nilai atau keyakinan atau kepercayaan yang
mendasari bidan untuk berperilaku dalam memberikan asuhan kehamilan. Pada prinsipnya
filosofi asuhan kehamilan merujuk pada filosofi bidan, meliputi sebagai berikut:Perempuan
mempunyai hak memilih dan memutuskan tentang kesehatan, siapa dan di mana mendapatkan
pelayanan kesehatan.

503.Seorang wanita hamil anak pertama usia kehamilan 28 minggu datang ke klinik. Hasil
pemeriksaan bidan keadaan ibu, kehamilan dan janin dalam batas normal. Bidan memberikan
konseling tentang perencanaan persalinan dan tanda bahaya kehamilan. Apa standar
pemeriksaan ANC yang sedang dilakukan bidan pada kasus diatas?
A.Tingkatkan kesegaran jasmani dengan senam hamil
B.Temukan kelainan pada pemeriksaan fisik
C.Tanya dan sapa ibu dengan ramah
D.Tentukan pemeriksaan Lab
E.Temu wicara dan konseling

Pembahasan
Dalam memberikan asuhan kepada ibu hamil, bidan harus memberikan pelayanan secara
komprehensif atau menyeluruh. Adapun lingkup asuhan kebidanan pada ibu hamil salah
satunya: Memberikan bimbingan dan persiapan persalinan, kelahiran dan menjadi orang
tua.n.Bimbingan dan penyuluhan tentang perilaku kesehatan selama hamil seperti nutrisi,
latihan, keamanan, kebiasaan merokok.
504.Seorang remaja perempuan umur 11 tahun datang ke puskesmas diantar ibunya untuk
konsultasi. Klien menyatakan mendapatkan haid pertama kali 6 bulan yang lalu, haid tidak
teratur dan merasa cemas dengan perubahan tubuhnya. Pada inspeksi tampak payudara dan
pinggul mulai membesar. Apakah konseling yang tepat untuk mengatasi masalah remaja
tersebut?
A. Masa peralihan dari anak ke remaja
B. Perubahan seks sekunder
C. Perubahan seks primer
D. Perubahan fisik remaja
E. Faktor psikologi remaja
Pembahasan
Awal pertumbuhan dan perkembangan remaja ditandai oleh pubertas. Pubertas sering
didefinisikan sebagai transformasi fisik seorang anak menjadi dewasa. Perubahan-
perubahan ini mencakup bentuk (pematangan seks), ukuran (peningkatan tinggi dan berat
badan) dan kompo-sisi tubuh. Pertumbuhan dan perkembangan tanda-tanda seks sekunder
merupakan salah satu tanda dimu-lainya pubertas. Tanda-tanda perkembangan seks sekunder
wanita dapat dilihat dari payudara, rambut pubis dan menarche sedangkan pada lelaki
terlihat dari testis, penis dan rambut pubis

505.Seorang perempuan usia 13 tahun datang ke puskesmas mengeluhkan keluar darah dari
jalan lahir pertama kali, perut terasa sakit dan nyeri pada bagian pinggul bawah. Apakah
diagnosa yang tepat untuk kasus diatas?
A. Metrorarghia
B. Dismenorhea
C. Menorarghia
D. Menstruasi
E. Menarche
Pembahasan
Menarche (menars) adalah haid atau perdarahan pertama dari uterus. Terdapat beberapa faktor
yang mempengaruhi terjadinya menars, seperti faktor genetik, status gizi, keadaan sosial
ekonomi dan massa tubuh. Faktor lain yang juga mempengaruhi terjadinya menars adalah iklim,
budaya dan bangsa
506.Seorang remaja perempuan umur 12 tahun datang ke puskesmas diantar ibunya untuk
konsultasi dengan bidan. Keluhan yang dirasakan adalah: perut bagian bawah dan punggung
tidak nyaman, payudara tegang, jantung berdebar kencang, dan suka terhadap makanan
tertentu. Dia mengatakan 3 hari lagi seharusnya datang haid. Apakah diagnosa yang tepat
berdasarkan keluhan diatas?
A. Dismenorhea
B. Gangguan hormonal
C. Gangguan menstruasi
D. Pre menstrual sindrom
E. Kecemasan menjelang menstruasi
Pembahasan
Pubertas merupakan salah satu fase dalam pertumbuhan dan perkembangan rnanusia. Pada
wanita, pubertas diikuti aspek perkembangan reproduksi yang ditandai dengan mulainya
menstruasi (menarche). Banyak wanita mengalami ketidaknyamanan fisik selama beberapa hari
sebelum periode menstruasi datang, hal ini khususnya sering terjadi pada awal-awal masa
dewasa. Gejala-gejala dari gangguan menstruasi mulai dari rasa tidak nyaman pada daerah
perut sampai masalah ketidakstabilan emosi, kondisi ini yang dikenal dengan premenstrual
syndrome (sindromapreinenstruasi). Sindroma preinenstruasi merupakan kumpulan gejala fisik,
psikologis dan emosi yang terkait dengan siklus menstruasi wanita; gejala biasanya timbul 6-10
hari sebelum menstruasi dan menghilang ketika menstruasi dimulai. Mayoritas wanita pada usia
reproduktif biasanya mengalami satu atau lebih gejala premenstruasi pada sebagian besar
siklus menstruasi. Keparahan dan frekuensi . gejala yang dialami bisa berbeda di antara
masingmasing siklus. Gejala yang paling parah dan paling
sering pada sindroma preinenstruasi adalah iritabilitas emosional dan tingkah laku, depresi,
gelisah, kelelahan, kosentrasi berkurang, , pembengkakan dan rasa tidak nyaman pada
payudara dan nyeri di daerah perut.

507.Seorang remaja berusia 12 tahun datang ke klinik. Remaja tersebut masih duduk di
Sekolah Menengah Pertama. Hasil anamnesis diperoleh: remaja tersebut baru mengalami
menstruasi yang pertama, dia merasa cemas dan takut dengan keadaannya. Seorang bidan
memberikan penjelasan tentang apa yang dia sedang alami. Menurut kasus diatas, termasuk
dalam kelompok usia apakah remaja tersebut?
A. Masa remaja Dini
B. Masa remaja awal
C. Masa remaja tengah
D. Masa remaja akhir
E. Masa remaja antara
Pembahasan
Masa remaja awal. Biasanya duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama, dengan ciri-ciri: (1)
tidak stabil keadaannya, lebih emosional, (2) mempunyai banyak masalah, (3) masa yang kritis,
(4) mulai tertarik pada lawan jenis, (5) munculnya rasa kurang percaya diri, dan (6) suka
mengembangkan pikiran baru, gelisah, suka berkhayal dan suka menyendiri
508.Seorang remaja berusia 15 tahun datang ke klinik. Remaja tersebut masih duduk di
Sekolah Menengah Atas. Hasil anamnesis diperoleh: remaja tersebut sering melakukan swa
foto bahkan ketika sesi konseling terjadi. Selain itu, dia merasa dijauhi teman-temannya
dikarenakan kaku dalam bergaul. Seorang bidan memberikan penjelasan tentang apa yang dia
sedang alami. Menurut kasus diatas, termasuk dalam kelompok usia apakah remaja tersebut?
A.Masa remaja Dini
B. Masa remaja awal
C. Masa remaja tengah
D. Masa remaja akhir
E. Masa remaja antara
Pembahasan
Masa remaja madya (pertengahan). Biasanya duduk di bangku Sekolah Menengah Atas
dengan ciri-ciri: (1) sangat membutuhkan teman, (2) cenderung bersifat narsistik/kecintaan pada
diri sendiri, (3) berada dalam kondisi keresahan dan kebingungan, karena pertentangan yang
terjadi dalam diri, (4) berkenginan besar mencoba segala hal yang belum diketahuinya, dan (5)
keinginan menjelajah ke alam sekitar yang lebih luas.

509.Seorang remaja pria usia 19 th, datang ke klinik dengan keluhan selama ini dia merasakan
kepuasan seksualitas dengan cara menyimpan barang-barang wanita seperti pakaian dalam
wanita. Dilihat dari perilaku seksual kasus diatas , apakah diagnosis pada kelainan perilaku
tersebut?
A. Exhibitionisme
B. Masochisme
C. Fetishisme.
D. Zoophilia
E. Sadisme
Pembahasan
Berasal dari bahasa Portugis feitico, yang berarti sulapan atau sihir. Kata ini berarti
ketergantungan pada suatu bagian tubuh atau benda mati sebagai satusatunya cara untuk
mendapatkan kegairahan seksual dan ejakulasi. Keadaan ini terutama ditemukan pada para
pria. Ciri utama fetisisme adalah penggunaan benda mati (fetisy) sebagai cara terpilih atau
ekslusif untuk mencapai kepuasan seksual. Benda mati itu dapat berupa suatu bagian dari
tubuh seorang wanita, seperti rambut kepala, rambut kemaluan, kuku, pakaian dan benda lain
milik seorang wanita seperti BH, kaos kaki, syal, sepatu dan tas kulit. Pria mencapai kepuasan
seksual dengan menyentuh benda-benda atau bagian tubuh dari wanita yang menjadi sasaran
nafsu seksualnya. Penyebab fetisisme antara lain karena perasaan infantil dibarengi dengan
rasa agresif. Sering sebagai akibat dari sifat asosial dan dibayangi kecemasan menjadi impoten.
Benda-benda itu dibutuhkan untuk dapat membangkitkan nafsu seksualnya. Seorang fetis dapat
melanggar hukum karena tindak pidana pencurian, misalnya ia mencuri celana dalam atau
kutang dari jemuran atau menggunting rambut seorang wanita karena nafsu birahinya timbul
ketika melihat rambut wanita yang panjang.
510.Seorang remaja perempuan usia 19 th, datang ke klinik dengan keluhan selama ini dia
merasakan kepuasan seksualitas dengan memamerkan payudaranya ketika berada di
kendaraan umum. Dilihat dari perilaku seksual kasus diatas , apakah diagnosis pada kelainan
perilaku tersebut?
A. Exhibitionisme
B. Masochisme
C. Fetishisme.
D. Zoophilia
E. Sadisme
Pembahasan
Pamer alat Vital (Ekshibionisme)
Kata ini berasal dari bahasa latin exhibere, yang berarti menunjukkan. Adapun menurut
istilahnya orang yang merasa puasa dengan memamerkan organ tubuhnya sendiri kepada
orang yang tidak dikenalnya dengan tujuan untuk mendapatkan kegairahan seksual, tanpa
upaya lanjut untuk mengadakan aktivitas seksual dengan orang yang tidak dikenalnya itu.
Misalnya, pria memamerkan alat kelamin genitalnya dan wanita memamerkan payudaranya.
Kepuasan seksual didapat dari melihat reaksi seperti : terperanjat, takut, kagum atau jijik yang
berasal dari orang yang menyaksikannya. Orgasme dicapai dengan melakukan masturbasi
pada waktu atau setelah kejadian itu. Penyebabnya antara lain pemalu, merasa tidak aman,
rendah diri dan sebagainya. Gejala ini lebih banyak terdapat pada pria.
511.Seorang remaja umur 17 tahun datang memeriksakan kandungannya ke klinik. Hasil
anamnesis ia lupa haid terakhir. Hasil pemeriksaan TFU setinggi PAP. Remaja tersebut
meminta kepada bidan untuk segera menghentikan kehamilannya sebelum perut membesar.
Apakah diagnosis kasus diatas?
A. IUFD
B. Aborsi
C. Premature
D. Pernikahan dini
E. Kehamilan tidak diinginkan

Pembahasan
Muzdalifah (2008) meyebutkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan KTD antara lain :
kehamilan yang terjadi akibat perkosaan, kehamilan terjadi pada saat yang belum diharapkan,
bayi dalam kandungan ternyata menderita cacat majemuk yang berat, kehamilan yang terjadi
akibat hubungan seksual diluar nikah, anak sudah banyak .

512.Seorang perempuan umur 18 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan nyeri pada saat
haid pertama dan ia merasa aktifitasnya terganggu. Hasil pemeriksaan TD 110/70 mmHg, N;
84x/menit, P : 24 x/menit, S; 36,5 C. hasil pemeriksaan fisik normal. Apa diagnosis yang tepat
pada kasus diatas?
A. Dismenore
B. Amenore primer
C. Dismenore primer
D. Amenore sekunder
E. Dismenore sekunder

Pembahasan
Dismenore primer adalah nyeri haid yang terjad akibat otot rahim berkontraksi dengan kuat.
Rasa nyeri ini muncul di perut bagian bawah dan terkadang menjalar hingga ke punggung
bagian bawah dan paha. Biasanya, nyeri bisa muncul 1 -2 hari sebelum menstruasi datang.
513.Seorang perempuan umur 15 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan haid banyak
dan sering. Hasil anamnesis siklus haid teratur sejak 2 bulan terakhir. Hasil pemeriksaan TD:
110/70 mmHg, N; 84x/menit, P : 24 x/menit, S; 36,5 C, abdomen tidak teraba massa dan
benjolan, tampak darah keluar dari kemaluan. Diagnosis apakah yang paling mungkin pada
kasus tersebut?
A. Menoragia
B. Polimenorea
C. Metroragia
D. Hipermenorea
E. Menometroragia

Pembahasan
Polimenorea adalah suatu kondisi ketika seorang wanita mengalami abnormalitas frekuensi
menstruasi, yaitu siklus menstruasi kurang dari 21 hari. Umumnya, siklus menstruasi normal
terjadi selama 21 hingga 35 hari, atau rata-rata 28 hari, dengan lama terjadinya haid selama 2-8
hari.
514.Seorang perempuan umur 20 tahun datang ke Puskesmas untuk memeriksakan keadaanya
dengan keluhan terdapat benjolan yang tidka menetap dan berpindah-pindah tempat di daerah
payudara. Palpasi terdapat nyeri tekan. Apakah tindakan yang dilakukan bidan sesuai kasus di
atas?
A. USG
B. Sadari
C. Biopsy
D. Mammograpi
E. Konsultasi dokter bedah

Pembahasan
SADARI adalah cara mudah untuk mendeteksi kanker payudara sedini mungkin. Pemeriksaan
ini dilakukan sendiri, bila ada sesuatu yang tidak seperti biasanya, segera hubungi dokter.
SADARI sebaiknya dilakukan satu minggu setelah periode haid, pada saat payudara mulai
melunak.
515.Seorang perempuan umur 20 tahun datang dengan keluhan bengkak merah dan sangat
nyeri di area kemaluan. Hasil pemeriksaan TD: 110/70 mmHg, N; 84x/menit, P : 24 x/menit, S;
36,5 C. Apakah diagnosis kasus diatas?
A. Vulvitis
B. Vaginitis
C. Servisitis
D. Abses bartholini
E. Kista dinding rahim

Pembahasan
Vaginitis adalah radang vagina yang disebabkan oleh bakteri, jamur, parasit, atau virus,
umumnya bacterial vaginosis
516.Seorang perempuan umur 18 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan bengkak merah
dan sangat nyeri di bagian kemaluan. Hasil pemeriksaan pemeriksaan TD: 110/70 mmHg, N;
84x/menit, P : 24 x/menit, S; 36,5 C. Apa penatalaksanaan bidan pada pasien diatas?
A. Rontgen
B. Kompres cairan antiseptik
C. Berikan terapi albothunyl
D. Memberikan AgNO3 10%
E. Kolaborasi pemberian antibiotic

Pembahasan

Jika seorang wanita telah menderita infeksi jamur vagina atau infeksi saluran kemih, maka akan
ada ketidaknyamanan atas penyakit tersebut. Vagina adalah organ lembab, dan tidak menerima
sirkulasi udara banyak, sehingga rentan terhadap infeksi. Jika vagina tidak sehat, maka ada
masalah selama hubungan seksual, atau mengalami gejala lain seperti nyeri, gatal-gatal
ekstrim, bau serta kemandulan. Cairan antiseptic berfungsi untuk meredakan infeksi jamur
vagina.

517.Seorang perempuan umur 31 tahun datang ke PMB dengan keluhan tidak haid kurang lebih
3 bulan, mengeluh selalu mual pada pagi hari. Hasil anamnesis ini merupakan kehamilan
kedua, anak pertama baru umur 1 tahun, menggunakan KB Pil tapi tidak rutin karena lupa. Hasil
pemeriksaan fisik TD 110/80mmHg, N 80x/menit, ballotement (+), PP test (+) dan Hb 10,5 gr%.
Berapakah TFU pada kasus tersebut?
A. Sepusat
B. 3 jari dibawah pusat
C. 3 jari diatas simfisis pubis
D. Perengahan simfisis pusat
E. Setinggi prosesus Xyphoideus

Pembahasan

Rumus Bartholomew

Antara simpisis pubis dan pusat dibagi menjadi 4 bagian yang sama, maka tiap bagian
menunjukkan penambahan 1 bulan. Fundus uteri teraba tepat di simpisis umur kehamilan 2
bulan (8 minggu). Antara pusat sampai prosesus xifoideus dibagi menjadai 4 bagian dan tiap
bagian menunjukkan kenaikan 1 bulan. Tinggi fundus uteri pada umur kehamilan 40 minggu
(bulan ke-10) kurang lebih sama dengan umur kehamilan 32 minggu (bulan ke-8). Pada kasus
jawaban yang tepat adalah 3 jari diatas simfisis pubis

518.Seorang perempuan umur 31 tahun datang ke PMB dengan keluhan tidak haid kurang lebih
3 bulan, mengeluh selalu mual pada pagi hari. Hasil anamnesis ini merupakan kehamilan anak
kedua, anak pertama baru umur 1 tahun, menggunakan KB Pil tapi tidak rutin karena lupa. Hasil
pemeriksaan fisik TD 110/80mmHg, N 80 x/menit, ballotement (+), PP test (=) dan Hb 10,5 gr%.
Apakah perubahan psikologis yang terjadi pada kasus tersebut?
A. Merasa dirinya jelek dan aneh
B. Merasa sehat dan nyaman dengan kehamilannya
C. Merasa khawatir dan takut kalau bayinya tidak normal
D. Ibu mengalami ketakutan akan kehilangan dan kesehatan janin
E. Mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya hamil

Pembahasan
Perubahan psikologis kehamilan trimester pertama adalah: Merasa tidak sehat dan benci
kehamilannya. Selalu memperhatikan setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya. Mencari
tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya sedang hamil.

519.Seorang perempuan umur 30 tahun, datang ke PMB dengan keluhan terlambat haid sejak 3
minggu yang lalu. Saat ini mengalami mual muntah di pagi hari, kadang merasa pusing dan
lemas. Sudah tidak menggunakan alat kontrasepsi sejak 8 bulan yang lalu, dan belum
melakukan pemeriksaan urin. Pasien telah memiliki 2 orang anak dan ada riwayat keguguran 1
kali. KU ibu baik TD 110/70 mmHg, N; 84x/menit, P : 24 x/menit, S; 36,5 C. pemeriksaan
abdomen uterus tidak teraba. Inspekulo: portio licin, ostium tertutup, tampak kebiruan. Apakah
pemeriksaan penunjang yang paling penting dilakukan pada kasus tersebut?
A. HCG
B. Protein
C. Aceton
D. Reduksi
E. Sedimen

Pembahasan
Human chorionic gonadotropin (hCG) adalah hormon yang diproduksi oleh plasenta wanita
hamil. Di awal kehamilan, tingkat hCG meningkat dalam darah dan dihilangkan dalam urin. Tes
kehamilan mendeteksi hCG dalam darah atau urin dan mengkonfirmasi atau mengesampingkan
kehamilan.
520.Seorang perempuan umur 35 tahun, G3 P2A0 hamil 28 minggu datang ke Poskesdes untuk
kunjungan ulang. Hasil pemeriksaan bidan TFU 29 cm, puka, preskep, konvergen TD: 120/70
mmHg, N 80 x/mnit, TB 150 cm, BB 60 Kg. Apakah tujuan palpasi abdominal pada kasus
tersebut?
A. Untuk mengetahui letak janin
B. Untuk mengetahui presentasi janin
C. Untuk mengetahui jenis persalinannya
D. Untuk mengetahui penurunan kepala janin
E. Untuk mengetahui apakah ada kehamilan ganda

Pembahasan
Palpasi dilakukan hanya mengandalkan telapak tangan, jari, dan ujung jari. Tujuannya untuk
mengecek kelembutan, kekakuan, massa, suhu, posisi, ukuran, kecepatan, dan kualitas nadi
perifer pada tubuh. Saat palpasi dilakukan, posisi harus rileks dan nyaman untuk mencegah
ketegangan otot. Jadi, palpasi abdomen merupakan salah satu metode pemeriksaan kesehatan
yang diterapkan dengan cara melakukan perabaan di bagian abdomen. Salah satu penerapan
metode medis ini adalah untuk mengetahui beberapa hal yang terkait dengan kondisi kehamilan
seorang wanita, seperti letak dan posisi bayi, usia kehamilan, pertumbuhan janin dalam
kandungan, kehamilan ganda, kontraksi rahim, serta terjadinya kelainan pada kehamilan.
521.Seorang perempuan umur 27 tahun G1 P0 A0 hamil 37 minggu datang ke PMB dengan
keluhan sering kencing serta timbul guratan-guratan pada perutnya. Hasil pemeriksaan bidan
palpasi: kepala sudah masuk PAP, DJJ 140x/menit, TFU 34 cm. Apakah penyebab dari
keluhan tersebut?
A. Kelainan letak janin
B. Janin yang semakin besar
C. Adanya peningkatan estrogen
D. Adanya peningkatan progesteron
E. Masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul

Pembahasan
Sering buang air kecil merupakan gejala umum dari kehamilan. Di usia kehamilan 20 minggu,
sering buang air kecil terjadi karena perubahan hormon yang terjadi dalam tubuh. Perubahan ini
merangsang ginjal untuk menghasilkan lebih banyak urin. Saat hamil, wanita juga mengalami
tekanan pada kandung kemih karena perkembangan bayi. Pada kasus, kepala sudah masuk
PAP yang artinya tekanan pada kandung kemih yang menyebabkan sering kencing
522.Seorang perempuan datang ke puskesmas umur 19 tahun telah mengalami dua kali
keguguran, satu kali melahirkan di dukun, bayi hidup. Selanjutnya ingin merencanakan
kehamilan berikutnya. Berdasarkan hasil pengkajian diatas rencana asuhan yang tepat saat ini
adalah…
A. Pendkes nutrisi
B. Pendkes keluarga berencana
C. Pendkes imunisasi dalam kehamilan
D. Pendkes tempat pertolongan persalinan
E. Pendkes tempat pemeriksaan kehamilan

Pembahasan
Pendkes tempat pertolongan persalinan perlu dilakukan agar di persalinan selanjutnya ibu dapat
memilih tempat persalinan yang aman dan nyaman.
523.Seorang perempuan umur 25 tahun umur kehamilan 38 minggu, datang bersama suami ke
PMB dengan keluhan perutnya mulas-mulas yang semakin sering. Hasil pemeriksaan fisik
diperoleh keadaan umum baik, TD 110/70 mmHg, N; 84x/menit, P : 24 x/menit, S; 36,5 C. TFU
30 cm, kepala sudah masuk 2/5, hasil PD: portio tipis lunak, presentasi kepala, penurunan di H
II. Apakah diagnosis pada kasus tersebut?
A. Partus lama
B. Inertia uteri
C. Partus kala I fase laten
D. Partus kala I fase aktif
E. Partus kala I fase aktif memanjang

Pembahasan
Pada kala 1 terdapat dua fase yaitu : 1. Fase laten: pembukaan sampai mencapai 3 cm,
berlangsung sekitar delapan jam. 2. Fase aktif: pembukaan dari 3 cm sampai lengkap (+ 10
cm), berlangsung sekitar enam jam. Pada tahap ini ibu akan merasakan kontraksi yang terjadi
tiap 10 menit selama 20-30 detik.
524.Seorang perempuan umur 24 tahun P1A0 telah melahirkan bayi secara spontan 30 minit
yang lalu di PMB, plasenta sudah lahir kemudian ibu mengalami perdarahan, uterus lembek,
kontraksi tidak ada, kandung kemih kosong. Apakah diagnosis pada Kasus di atas?
A. Atonia uteri
B. Sisa plasenta
C. Inversio uteri
D. Solusio plasenta
E. Robekan seviks

Pembahasan
Atonia uteri adalah kondisi ketika rahim tidak bisa berkontraksi kembali setelah melahirkan.
Kondisi ini dapat mengakibatkan perdarahan pasca persalinan yang dapat membahayakan
nyawa ibu.
525.Seorang perempuan umur 24 tahun G1P0A0, hamil 39 minggu, datang ke bidan mengeluh
perut kencang-kencang, terasa nyeri yang sangat hebat, keluar keringat dingin dan gelisah.
Setelah dilakukan pemeriksaan oleh bidan di dapatkan hasil perut teraba keras, denyut nadi dan
pernafasan meningkat, serta teraba lekukan melintang pada segmen bawah rahim setinggi
pusat. Apakah diagnosis pada Kasus tersebut?
A. Rupture uteri
B. Plasenta previa
C. Solusio plasenta
D. Inersia uteri primer
E. Rupture uteri imminens

Pembahasan
Ruptura uteri imminens (kerobekan rahim mengancam) adalah suatu keadaan dimana rahim
telah menunjukan tanda yang jelas akan mengalami ruptura, yakni dijumpai lingkaran retraksi
Bandl yang semakin tinggi melewati batas pertengahan antara simfisis pubis dengan pusat
526.Seorang perempuan G1 P0 A0 umur 22 tahun, UK 40 minggu, dengan riwayat DM datang
di RS. Saat ini sedang dalam proses persalinan kala II. Setelah kepala janin lahir, tidak terjadi
putaran paksi luar. Apakah diagnosis pada Kasus tersebut?
A. Partus lama
B. Distosia bahu
C. Partus tak maju
D. Partus serotinus
E. Partus presipitatus

Pembahasan
Distosia bahu adalah suatu kondisi kegawatdaruratan obstetri pada persalinan pervaginam
dimana bahu janin gagal lahir secara spontan setelah lahirnya kepala janin.Tingkat insidensi
distosia bahu kurang lebih sebesar 0,6 hingga 1,4% dari seluruh persalinan pervaginam.
527.Seorang perempuan G2P0A1 umur 38 tahun, hamil aterm, inpartu, datang ke bidan diantar
dukun, kencang kencang sering dan teratur sejak dua hari yang lalu. Telah di pimpin mengejan
oleh dukun 3 jam yang lalu. KU lemah dan kelelahan. TD 90/70 mmHg, N; 100x/menit, P : 24
x/menit, S; 39 C. Pembukaan 8 cm, kepala turun di H III, DJJ 182x/menit. Apakah diagnosis
dari Kasus tersebut?
A. Partus lama
B. Partus kasep
C. Partus Macet
D. Partus lambat
E. Partus tak maju

Pembahasan
Persalinan lama adalah persalinan (partus) lama yang ditandai dengan fase laten lebih dari 8
jam, persalinan telah berlangsung 12 jam atau lebih tanpa kelahiran bayi, dan dilatasi serviks di
kanan garis waspada pada partograf.
528.Seorang perempuan usia 37 tahun telah melahirkan anak keenam, empat jam yang lalu di
PMB. Mengeluh pusing lemas, 30 menit setelah plasenta lahir lengkap. Kontraksi uterus lemah.
Hasil pemeriksaan TD 90/60 mmHg, N 110x/menit, perdarahan 500 cc. Apakah antisipasi
masalah potensial untuk Kasus tersebut?
A. Syok septic
B. Syok anafilaktik
C. Syok neurogenic
D. Syok hemoragic
E. Syok hipovolemic

Pembahasan
Syok hipovolemik adalah kondisi gawat darurat yang disebabkan oleh hilangnya darah dan
cairan tubuh dalam jumlah yang besar, sehingga jantung tidak dapat memompa cukup darah ke
seluruh tubuh. Syok hipovolemik harus segera ditangani untuk mencegah kerusakan organ dan
jaringan.
529.Seorang perempuan umur 22 tahun postpartum dua minggu datang ke PMB mengeluh
payudara Nyeri, putting susu lecet. Hasil pemeriksaan TD 110/70 mmHg, N; 80x/menit, P : 24
x/menit, S; 39,5 C. Payudara kiri tampak keras dan kemerahan. Apa diagnosis untuk kasus
diatas?
A. Mastitis
B. Ca mamae
C. Abses payudara
D. Bendungan ASI
E. Fibroma mamae

Pembahasan
Mastitis merupakan kejadian yang ditandai dengan adanya rasa sakit pada
payudara yang disebabkan adanya peradangan payudara yang bisa disertai infeksi maupun non
infeksi. Kejadian mastitis sekitar 15–21% ibu menyusui yang terjadi pada 6-8 minggu pertama
masa menyusui.
530.Seorang perempuan umur 22 tahun postpartum dua minggu datang ke PMB mengeluh
payudara Nyeri, putting susu lecet. Hasil pemeriksaan TD 110/70 mmHg, N; 80x/menit, P : 24
x/menit, S; 39,5 C. Payudara kiri tampak keras dan panas. Apa diagnosis untuk kasus diatas?
Apa diagnosis untuk kasus diatas?
A. Mastitis
B. Ca mamae
C. Abses payudara
D. Bendungan ASI
E. Fibroma mamae

Pembahasan
Bendungan ASI alias breast engorgement adalah pembengkakan payudara yang menyebabkan
payudara terasa nyeri dan keras. Bendungan ASI terjadi terutama karena adanya peningkatan
aliran darah dan suplai ASI di payudara. Biasanya kondisi ini dialami pada hari-hari pertama
setelah melahirkan
531.Seorang perempuan umur 30 tahun, mempunyai anak umur 3 bulan datang ke puskesmas
ingin melakukan KB yang tidak mengganggu ASI nya dan BB. Apakah jenis kontrasepsi yang
tepat pada Kasus tersebut?
A. AKDR
B. KB suntik 1 bulan
C. AKBK atau cyclofem
D. Cyclofem atau kondom
E. Depo profena atau suntIk 1 bulan

Pembahasan
Pada kasus KB yang cocok digunakan adalah AKDR. AKDR adalah singkatan ari alat
kontrasepsi dalam rahim atau intra uterine device(IUD), metode pencegahan kehamilan dengan
cara memasukkan alat ke rahim. Salah satu efek samping yang paling umum dari penggunaan
alat kontrasepsi ini adalah gangguan menstruasi. Terkadang, hal yang umum terjadi adalah
menstruasi tidak teratur yang disertai dengan kram dan sakit perut yang berkepanjangan. Efek
samping ini biasanya terjadi pada proses pemasangan alat kontrasepsi ini.
532.Seorang perempuan P3A0 usia 35 tahun, anak terkecil 3 tahun, tidak lagi berkeinginan
memiliki momongan, tidak memiliki riwayat penyakit jantung dan hepatitis, serta diperbolehkan
untuk menjalani proses pembedahan. Kontrasepsi apa yang tepat untuk digunakan oleh
perempuan tersebut?
A. AKDR
B. AKBK
C. KB alami
D. Vasektomi
E. Tubektomi

Pembahasan
Tubektomi adalah prosedur pemotongan atau penutupan tuba falopi atau saluran indung telur
yang menghubungkan ovarium ke rahim. Tubektomi merupakan salah satu metode kontrasepsi
permanen bagi wanita. Pilihan kontrasepsi ini dilakukan melalui prosedur pembedahan.
533.Seorang perempuan umur 32 tahun P2 A0 nifas 6 minggu, datang ke PMB untuk konsultasi
KB. Hasil anamnesis: berencana ASI eksklusif, riwayat infeksi panggul, dismenorrhea, belum
haid, dan belum berhubungan seksual. Hasil pemeriksaan TD 100/70 mmHg, N; 84x/menit, P :
24 x/menit, S; 36,5C. TFU tidak teraba. Metode kontrasepsi apakah yang tepat pada Kasus
tersebut?
A. AKDR
B. AKBK
C. Suntik
D. MAL
E. Pil

Pembahasan
Metode Amenore Laktasi (MAL) adalah metode kontrasepsi alami bersifat sementara yang
dapat digunakan setelah persalinan. MAL memiliki cara kerja berupa penekanan ovulasi.
Peningkatan hormon prolaktin (hormon pembentukan ASI) usai persalinan menyebabkan
penurunan hormon lain seperti LH dan estrogen yang yang diperlulan untuk pemeliharan siklus
menstruasi sehingga ovulasi (pematangan sel telur) tidak terjadi. Jika Ibu ingin menggunakan
MAL sebagai kontrasepsi alami, berikut adalah syarat dan hal- hal yang harus diperhatikan:
1. Ibu harus menyusui bayi secara ekslusif. Eksklusif berarti penuh atau hampir penuh selama
24 jam dalam sehari termasuk malam hari. Ibu harus menyusui bayi selama 8x sehari atau
lebih, biasanya sebanyak 10-12x dalam sehari. Hindari jarak antar menyusui lebih dari 4 jam.
Bayi harus menghisap payudara ibu secara langsung.
2. Bayi berusia kurang dari 6 bulan. Jika bayi sudah berusia lebih dari 6 bulan maka kebutuhan
akan MPASI meningkat dan frekuensi pemberian asi akan berkurang.
3. Ibu harus dalam masa belum mengalami menstruasi. Jika ibu sudah mengalami menstruasi
maka metode ini tidak dapat digunakan lagi karena ovulasi dapat terjadi setelah menstruasi.
Pendarahan sebelum 56 hari paska salin belum dianggap sebagai haid. Pada ibu yang
menyusui secara eksklusif ovulasi tidak akan terjadi sampai 10 minggu paska persalinan.

534.Bidan melakukan pendataan ke desa, didapatkan seorang perempuan umur 48 tahun


mempunyai tiga anak. Pada saat dilakukan pendataan, ibu mengatakan menggunakan alat
kontrasepsi suntik selama 7 tahun. Hasil pemeriksaan : pemeriksaan TD 100/70 mmHg, N;
84x/menit, P : 24 x/menit, S; 36,5C. Rencana asuhan apakah yang paling tepat lakukan pada
kasus tersebut?
A. Konseling penggantian jenis kontrasepsi
B. Tidak melakukan intervensi apapun
C. Memberikan pujian atas usaha ibu
D. Melakukan koordinasi dengan kader
E. Mengingatkan untuk kunjungan ulang penyuntikan

Pembahasan
Pada umumnya, setelah mencermati berbagai pilihan alat kontrasepsi, memilih yang sesuai dan
disiplin serta patuh mengikuti petunjuk penggunaan dapat meningkatkan efektivitas
perlindungan alat ini dalam mencegah kehamilan. Pada kasus perlu adanya konseling
penggantian alat kontrasepsi karena berhubungan dengan umur ibu dan kondisi kesehatannya
535.Seorang perempuan usia 45 tahun datang ke PMB dengan keluhan sejak 1 tahun ini
mengalami haid yang tidak teratur, kadang-kadang 3 bulan tidak haid, dan bila haid darah yang
keluar sangat banyak. Akhir-akhir ini merasa cemas, jantung berdebar debar, sulit tidur dan
mudah tersinggung. Setelah dilakukan pemeriksaan dijumpai hasil TD 130/70 mmHg, N;
84x/menit, P : 24 x/menit, S; 36,5C, BB 76 Kg. Apakah diagnosis yang tepat pada Kasus
tersebut?
A. Senium
B. Menopause
C. Pramenopause
D. Perimenopause
E. Pascamenopause

Pembahasan
Perimenopause adalah periode transisi yang dialami wanita saat akan memasuki masa
berakhirnya menstruasi (menopause). Pada periode perimenopause, wanita dapat mengalami
beberapa gejala, seperti siklus menstruasi yang tidak teratur dan hot flashes.
536.Seorang bayi laki-laki, lahir normal, IMD tidak berhasil, 2 hari yang lalu di RS. Hasil
pemeriksaan BB 3000 gram, PB 49 cm, tidak ditemukan kelainan kongenital, S 37 C. saat ini
sedang diperiksa refleks dengan cara menyentuh bagian pipi bayi. Hasilnya, mulut bayi
mengikuti arah bayi. Hasilnya, mulut bayi mengikuti arah bayi. Jenis refleks apakah yang
ditunjukkan bayi pada kasus tersebut?
A. Rooting
B. Grasping
C. Babinski
D. Sucking
E. Moro

Pembahasan
Rooting reflex terjadi ketika pipi bayi diusap atau dibelai lembut pada bagian pinggir mulutnya.
Sebagai respons, ia pun memalingkan kepalanya ke arah sentuhan tersebut sambil membuka
mulut. Hal inilah yang membantu bayi menemukan puting dan mulai menyusu.
537.Bayi umur 4 bulan bersama ibunya datang ke posyandu. Ibu mengatakan bayinya jarang
sekali bersuara selain menangis. Ibu ingin mengetahui simulasi tumbuh kembang terutama
kemampuan bicara. Apakah stimulasi yang akan dilakukan bila ingin mengetahui kemampuan
bicara bayi tersebut?
A. Berbicara
B. Bermain cilukba
C. Menina-bobokkan
D. Mangayun-mainan
E. Mengajak bayi tersenyum

Pembahasan
Pada usia ini umumnya orang tua akan mulai mendengarnya berceloteh satu atau dua patah
kata, seperti 'ma-ma' atau 'ba-ba'. Selain itu, bayi 4 bulan biasanya sudah bisa berguling dari
posisi tengkurap ke telentang, dan sebaliknya.

538. Seorang perempuan, umur 25 tahun, datang ke PMB diantar oleh suaminya dengan tujuan
ingin mendapatkan pelayanan kontrasepsi. Hasil anamnesis: ibu baru saja melahirkan bayi laki-
laki 2 bulan yang lalu, saat ini baru selesai haid yang pertama setelah melahirkan, ASI Eksklusif.
Hasil pemeriksaan: TD 110/80 mmHg, N 84 x/ menit, P 20 x/menit, 36,7°C, pemeriksaan fisik
tidak teraba benjolan abnormal. Perempuan tersebut belum mengetahui akan menggunakan
kontrasepsi jenis apa. Rencana asuhan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?

a. Meminta ibu untuk memikirkan dahulu jenis kontrasepsi yang dipilih

b. Memberikan tindakan pelayanan alat kontrasepsi

c. Melakukan konseling jenis-jenis kontrasepsi sesuai kebutuhan pasien

d. Meminta suami menentukan jenis kontrasepsi yang dipilih

e. Memberitahu ibu untuk tidak menggunakan kontrasepsi karena sedang menyusui

Pembahasan
Hak pasien sesuai PP RI No 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi
a) Pasal 19
(1) Pelayanan pengaturan kehamilan dilakukan berupa pemberian :
a. komunikasi, informasi, dan edukasi melalui penyuluhan; dan/atau
b. konseling.
(2) Pelayanan pengaturan kehamilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan
membantu pasangan dalam mengambil keputusan tentang usia ideal untuk melahirkan, jumlah
ideal anak, dan jarak ideal kelahiran anak.
b) Pasal 20
(1) Setiap orang berhak mendapatkan komunikasi, informasi, dan edukasi tentang keluarga
berencana.
(2) Komunikasi, informasi, dan edukasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan sesuai
dengan kebutuhan berdasarkan siklus kehidupan manusia.
c) Pasal 22
(1) Setiap orang berhak memilih metode kontrasepsi untuk dirinya tanpa paksaan.
(2) Metode kontrasepsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai pilihan pasangan suami
istri dengan mempertimbangkan usia, paritas, jumlah anak, kondisi kesehatan, dan norma
agama.

Sebelum klien menentukan jenis kontrasepsi yang akan digunakan, bidan memberikan edukasi
dan konseling secara lengkap dan tidak memaksa untuk melakukan pelayanan alat kontrasepsi
sesuai keinginan bidan.

539. Seorang perempuan, umur 23 tahun, G1P0A0, datang ke PMB dengan keluhan keluar flek
darah dari kemaluannya, ibu hamil usia 4 bulan. Hasil anamnesis: sejak 2 hari yang lalu
mengeluarkan flek-flek darah, disertai sedikit mules dan nyeri pada perut bagian bawah. Hasil
pemeriksaan: KU baik, TD 100/70mmHg, N 80x/menit, P 20x/menit, S 36,5 0C, uterus
pertengahan pusat shymphisis, tes kehamilan positif. Perencanaan apakah yang paling tepat
pada kasus tersebut?
a. Berikan obat penguat kandungan
b. Lakukan tindakan tirah baring pada ibu
c. Lakukan rujukan
d. Lakukan eksplorasi
e. Berikan obat pereda nyeri

Pembahasan
Abortus iminens merupakan abortus tingkat permulaan, terjadi perdarahan pervaginam,
sedangkan jalan lahir masih tertutup dan hasil konsepsi masih baik di dalam rahim.
Penanganan pada abortus iminens : tirah baring sedikitnya 2-3 hari; pantang senggama; setelah
tirah baring 3 hari, evaluasi ulang diagnosis; mobilisasi bertahap

540. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di sebuah Desa, didapatkan data bahwa
terdapat 40% balita mengalami stunting. Setelah dilakukan anamnesis dan observasi diketahui
bahwa penyebab stunting adalah multifaktor salah satunya pada fase balita usia 6 – 24 bulan,
sehingga melibatkan banyak pihak dalam percepatan penanganannya. Pemetaan kegiatan
sektor atau OPD terkait dilakukan untuk menurunkan angka stunting di Indonesia salah satunya
pada instansi Keluarga Berencana. Kegiatan apakah yang paling tepat dilaksanakan sesuai
kasus tersebut?

a. Pembatasan kehamilan
b. Pelayanan Keluarga Berencana bagi PUS

c. Pelaksanaan kelas parenting

d. Sosialisasi penggunaan kontrasepsi pada PUS

e. Promosi pengasuhan 1000 HPK

Pembahasan
Kata kunci : Faktor penyebab stunting multifaktor salah satunya pada fase balita usia 6 – 24
bulan sehingga kegiatan terkait untuk penurunan Stunting pada Instansi Keluarga Berencana
adalah Peningkatan promosi pengasuhan 1.000 HPK.
541.Seorang perempuan, 35 tahun, G4P3A0 hamil 36 minggu, datang ke Puskesmas dengan
keluhan keluar bercak darah dari kemaluan. Hasil anamnesis: tidak ada mules dan nyeri,
gerakan janin masih dirasakan. Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 84 x/menit, P 20
x/menit, TFU 30 cm, puki, presentasi kepala, belum masuk pintu atas panggul, DJJ 142x/ menit,
kontraksi (-), ekstremitas bawah oedema, hasil inspekuloa: tampak sisa darah berwarna merah
segar di dinding vagina, porsio masih menutup.
Diagnosis apakah yang paling mungkin pada kasus tersebut?
A. Vasa previa
B. Erosi portionis
C. Plasenta previa
D. Solusio plasenta
E. Kelainan hormonal
Jawab : C. Plasenta previa

PEMBAHASAN
Plasenta previa merupakan salah satu perdarahan menjelang persalinan (ante partum
haemorhagia yaitu perdarahan dalam kehamilan yang terjadi setelah 28 minggu. Plasenta
previa adalah plasenta yang letaknya abnormal, yaitu pada segmen bawah Rahim sehingga
dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir. Gambaran klinik plasenta previa
adalah perdarahan tanpa alasan dan tanpa rasa nyeri.

542.Seorang perempuan, umur 28 tahun hamil 8 bulan , datang ke Puskesmas dengan keluhan
ada darah mengalir dari jalan lahir jumlahnya banyak, berwarna merah segar, dan tidak nyeri.
Hasil pemeriksaan fisik KU baik, kesadaran composmentis , Konjungtiva tidak pucat, TD
110/70mmHg, N: 100X/menit, S: 360C, P: 20X/menit. TFU 29 cm, kontraksi (-), DJJ
130X/menit.. Hasil Inspekulo: portio tertutup, nampak darah mengalir berwarna merah segar.
Tindakan lanjutan apakah pada kasus tersebut?
A. Pasang infus
B. Rujuk ke rumah sakit
C. Pemeriksaan inspekulo
D. Anjurkan untuk istirahat
E. Lakukan pemeriksaan dalam
Kunci : A. Pasang infus

PEMBAHASAN
Pada kasus di atas dengan tanda gejala perdarahan diatas 28 minggu, warna darah merah
segar tanpa nyeri berarti mengalamiplasenta previa. Penanganan segera yang dilakukan adalah
pasang infus untuk mencegah terjadinya syok hipovelemik karena perdarahan yang dialami.
543.Seorang perempuan, 30 tahun, G2P1A0, hamil 34 minggu, datang ke puskesmas
mengeluh keluar gumpalan darah dari jalan lahir sejak 1 jam yang lalu. Hasil anamnesis: terasa
nyeri pada abdomen, gerakan janin dirasakan berkurang. Hasil pemeriksaan: TD 100/60 mmHg,
N 100 x/menit, P 24 x/menit, TFU 34 cm, DJJ (+) kurang jelas, palpasi sulit dilakukan,
ekstemitas bawah oedema tampak bercak darah berwarna bergumpal berwarna hitam. Asuhan
apakah yang paling tepat dilakukan pada kasus tersebut?
A. Pemasangan infus
B. Pemeriksaan USG
C. Bedrest di puskesmas
D. Rujuk ke rumah sakit
E. Kolaborasi dengan dokter
Kunci : D. Rujuk ke rumah sakit

PEMBAHASAN
Kasus tersebut adalah solusio plasenta yang merupakan ante partum haemorhagia (APH) yaitu
perdarahan menjelang persalinan yang terjadi pada kehamilan lebih dari 28 minggu. Solusio
plasenta ialah terlepasnya sebagian implantasi plasenta yang letaknya normal pada korpus uteri
sebelum lahirnya janin. Perdarahan yang terjadi sebagian tersembunyi (tidak bias langsung
keluar) sehingga rasa nyeri dan perut tegang seperti papan. Penanganan solusio plasenta di RS
untuk dilakukan terminasi persalinan.

544.Seorang perempuan, umur 35 tahun, G3P2A0, hamil 30 minggu, datang ke RS dengan


keluhan darah dari jalan lahir berwarna merah kehitaman sejak 5 jam yang lalu. Hasil
anamnesis: terdapat nyeri perut menetap, gerakan janin tidak dirasakan. Hasil pemeriksaan:
TD 120/70 mmHg, N 80x/menit, S 36,5℃, palpasi perut teraba tegang dan keras, DJJ sulit
terdengar .
Diagnosis apakah yang paling mungkin terjadi pada janin sesuai kasus tersebut?
A. IUFD
B. IUGR
C. BBLR
D. Prematur
E. Fetal Distress
Kunci : A. IUFD

PEMBAHASAN
Kasus tersebut adalah solusio plasenta yang merupakan ante partum haemorhagia (APH) yaitu
perdarahan menjelang persalinan yang terjadi pada kehamilan lebih dari 28 minggu. Solusio
plasenta ialah terlepasnya sebagian implantasi plasenta yang letaknya normal pada korpus uteri
sebelum lahirnya janin. Perdarahan yang terjadi sebagian tersembunyi (tidak bias langsung
keluar) sehingga rasa nyeri dan perut tegang seperti papan. Prognosis janin pada solusio
plasenta berat dengan tanda gejala nyeri hebat dan perut tegang seperti papan hamper 100%
mengalami kematian (IUFD)

545.Seorang perempuan, umur 26 tahun, G2P1A0, hamil 4 bulan datang ke PMB, dengan
keluhan keluar darah dari jalan lahir disertai sakit pada perut bagian bawah. Hasil anamnesis:
darah merah keluar sejak 2 jam lalu sebanyak 1 pembalut penuh. Hasil pemeriksaan: KU
lemah, TD 90/50 mmHg, N 96x/menit, P 21 x/menit, Palpasi: TFU pertengahan pusat-simpisis,
DJJ tidak ditemukan, Hb 11 gr%. Pemeriksaan dalam terdapat pembukaan serviks dan teraba
ketuban. Bidan segera melakukan pemasangan infus.
Tindakan apakah selanjutnya yang dilakukan saat merujuk?
A. Membaringkan ibu miring kiri
B. Memeriksa tanda vital setiap 15 menit
C. Memperkirakan jumlah kehilangan darah
D. Mendampingi ibu ke tempat rujukan
E. Meminta keluarga untuk turut serta
Kunci : A. Membaringkan ibu miring ke kiri

PEMBAHASAN
Pada kasus tersebut ibu mengalami perdarahan hamil muda yang mengarah ke abortus
insipiens. Bidan tidak mempunyai kewenangan untuk memberikan asuhan mandiri sehingga
yang dilakukan adalah rujukan ke Fasilitas pelayanan yang lebih lengkap. Namun bidan harus
melakukan penatalaksanaan kegawatdaruratan terhadap perdarahan yaitu memasang infus dan
membaringkan ibu miring ke kiri untuk memperbaiki suplay oksigenasi.

546.Seorang perempuan, umur 24 tahun, G1P0A0, hamil 22 minggu datang ke PMB, dengan
keluhan mual muntah pada pagi hari. Hasil pemeriksaan TD 100/70 mmHg, N 80x/mnt, S
37,5℃, P 18x/menit, IMT Pra hamil : 18 kg/m2, LILA 23 cm, TFU 2 jari di bawah pusat, DJJ 130
x/mnt.
Minimal berapakah pertambahan BB selama hamil yang dianjurkan pada kasus tersebut?
A. 7,5 Kg
B. 9 Kg
C. 10 Kg
D. 11,5 Kg
E. 13 Kg
Kunci : E. 13 kg

PEMBAHASAN
Ibu hamil yang mempunyai IMT 18,5 saat pra hamil termasuk kategori berat badan kurang
(underweight) sehingga disarankan untuk menaikkan berat badan minimal 13 kg selama hamil.

547.Seorang perempuan, umur 30 tahun, G3P2A0, datang ke Puskesmas, menyatakan


terlambat haid sejak 4 bulan yang lalu. Hasil anamnesis: telah melakukan pemeriksaan urine di
rumah dengan hasil (+), menyatakan suaminya meninggal 1 bulan yang lalu karena AIDS. Hasil
anamnesa TD 110/70 mmHg, N 80 x/m, P 18 x/m, TFU pusat-symphisis, DJJ teratur 140
x/menit.
Pemeriksaan penunjang apakah yang tepat untuk kasus tersebut?
A. Tes Hb SAg
B. Tes protein urin
C. Tes urin reduksi
D. Tes Elisa
E. Pemeriksaan Hb
Kunci : D. Tes Elisa

PEMBAHASAN
Kasus tersebut ibu berpotensi mengalami HIV/AIDS sehingga perlu dilakukan pemeriksaan
penunjang yaitu Test Elisa. HIV adalah Human Immunodefisiensi Virus. Sedangkan AIDS
adalah Aquired Immuno Defisiensi Syndrom, yaitu kumpulan gejala yang disebabkan rusaknya
system kekebalan tubuh sehingga muncul manifestasi penyakit tergantung virus yang masuk
(infeksi oportunistik).

548.Seorang perempuan, umur 21 tahun, G1P0A0, hamil 36 minggu datang ke PMB untuk
kunjungan ulang kehamilan. Hasil anamnesis: tidak mempunyai riwayat penyakit DM, sudah
mulai merasakan perut mules hilang timbul. Hasil pemeriksaan TD120/80, N 84 x/menit, S
36,5℃, TFU 30 cm, puki, preskep, divergen, DJJ 120 x/menit. Hb 12 gr/dl.
Apakah Pendidikan kesehatan sesuai kasus tersebut ?
A. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan tinggi protein dan lemak
B. Kolaborasi dengan dr.SpOG untuk pemeriksaan panggul
C. Dianjurkan melakukan kunjungan 2 minggu kemudian
D. Anjurkan ibu untuk rajin melakukan senam hamil
E. Berikan informasi tanda pasti persalinan
Kunci: E. Berikan informasi tanda pasti persalinan
Pada kasus tersebut ibu hamil 36 minggu sudah mulai merasakan Braxton hick (his palsu)
sehingga untuk menghadapi persalinannya sebentar lagi ibu perlu diberikan pemahaman
tentang tanda pasti persalinan yaitu perut mulas teratur minimal 2x dalam 10 menit, dari
pinggang menjalar ke perut bagian bawah disertai keluarnya blood slym (lender darah)

549.Seorang perempuan, umur 26 tahun, G1P0A0, umur kehamilan 30 minggu datang ke PMB
dengan keluhan sulit buang air besar sejak 1 minggu yang lalu, dalam sehari minum 6-8 gelas.
Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, N 80 x/ menit, P 20x/menit, S 36,5℃, TFU 28 cm, puki,
preskep, belum masuk panggul, DJJ 124 x/menit.
Anjuran apakah yang perlu diberikan pada kasus tersebut?
A. Menambah istirahat malam
B. Minum air dingin setiap hari
C. Makan makanan berserat
D. Mengkonsumsi pencahar
E. Melakukan senam hamil
Kunci : C. Makan makanan berserat

PEMBAHASAN
Pada kehamilan system gastro intestinal (peristaltic usus) mengalami immotilitas (penurunan)
sehingga berisiko untuk terjadinya konstipasi. Upaya untuk mengatasi konstipasi adalah dengan
makan makanan berserat, olah raga serta minum air putih.

550.Seorang perempuan, umur 22 tahun, dating ke PMB menyatakan terlambat haid sejak 3
bulan yang lalu. Hasil anamnesis: telah melakukan pemeriksaan urine dengan hasil (+). Sebagai
langkah awal pemeriksaan bidan melakukan pengukuran tinggi badan.
Deteksi apakah tujuan pemeriksaan yang dilakukan oleh bidan sesuai kasus ?
A. Kemungkinan KEK
B. Kemungkinan BBLR
C. Adanya Hipertensi
D. Adanya resiko CPD
E. Adanya gangguan pertumbuhan janin
Kunci : D. Adanya risiko CPD

PEMBAHASAN
Salah satu standar pelayanan ANC adalah pengukuran tinggi badan yang termasuk T yang
pertama. Pengukuran tinggi badan ini dalam rangka deteksi adanya CPD karena tinggi badan
dan panggul itu proporsional/seimbang.

551.Seorang perempuan, umur 32 tahun, G3P2A0 hamil 28 minggu datang ke Puskesmas


dengan keluhan mengeluarkan cairan dari jalan lahir dan berbau khas 8 jam yang lalu. Hasil
pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, N 80x/menit, P 20 x/menit, S 37, 9℃. TFU 25 cm, puka,
preskep, belum masuk panggul, DJJ 136x/menit. Inspekulo : terdapat cairan jernih di forniks
posterior.
Pemeriksaan apakah yang diperlukan pada kasus tersebut?
A. HbsAg
B. tes ELISA
C. tes nitrazin
D. protein urine
E. Urine reduksi
Kunci : C. Tes nitrazin

PEMBAHASAN
Pada kasus tersebut pasien mengalami KPD yaitu ketuban pecah sebelum ada tanda-tanda
persalinan. Dengan ditandai keluar cairan berbau khas dan terdapat cairan di forniks posterior.
Untuk menegakkan diagnosis KPD perlu dilakukan test lakmus atau nitrazin. Bila kertas lakmus
berwarna biru maka cairan tersebut berupa ketuban yang bersifat basa.

552.Seorang perempuan, umur 25 tahun, GI P0 A0 hamil 24 minggu datang ke PMB, dengan


keluhan pinggang terasa sakit sejak 1 minggu yang lalu. Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg,
P 20 x/mnt, TFU sepusat, DJJ 136 x/menit.
Pemeriksaan apakah yang paling tepat dilakukan sesuai kasus tersebut ?
A. Haemoglobin
B. Urine albumin
C. Urine reduksi
D. Reflek patella
E. CVAT
Kunci : E. CVAT (Costo Vertebrae Angle Tenderness)

PEMBAHASAN
Pada setiap kunjungan ANC seorang bidan wajib melakukan pemeriksaan sebagai upaya
deteksi dini terhadap kondisi patologis. Pada kasus tersebut ibu mengeluh sakit pada pinggang.
Secara anatomis pada pinggang kita terdapat ginjal. Maka bidan perlu melakukan deteksi dini
dengan pemeriksaan CVAT yaitu periksa ketuk pada bagian Costo Vertebre. Bila CVAT (+)
berarti ibu berisiko mengalami sakit ginjal dan perlu dilakukan rujukan.

553.Seorang perempuan, umur 21 tahun, G1P0A0 hamil 12 minggu datang ke PMB. Hasil
anamnesis: saat bayi sudah mendapatkan imunisasi dasar lengkap, kelas 1 SD mendapatkan
imunisasi saat BIAS dan caten sudah mendapatkan imunisasi TT sebanyak 1 kali. Hasil
pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 80 x/menit, P 20 x/menit, S 37 °C, TFU 2 jari di atas pusat.
Berapakah status T sesuai kasus tersebut?
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
Kunci : D. 4

PEMBAHASAN
Seorang perempuan (wanita usia subur) perlu untuk mendapatkan imunisasi TT sebanyak 5 kali
seumur hidup agar terhindar dari penyakit tetanus. Penghitungan imunisasi ini dimulai sejak
bayi. Pada kasus tersebut saat bayi sudah mendapatkan imunisasi dasar lengkap yang
didalamnya terdapat imunisasi DPT sebanyak 3x maka sudah dihitung status T2, Saat kelas 1
SD mendapat BIAS sehingga statusnya T3. Dan saat caten mendapat 1 kali sehingga statusnya
T4.

554.Seorang perempuan, umur 20 tahun, G1 P0 A0, hamil 27 minggu datang ke PMB,


menyatakan sudah mendapatkan imunisasi TT 2 pada 1 bulan yang lalu. Hasil pemeriksaan TD
110/70 mmHg, N 78 x/menit, P 22 x/menit, S 37℃, TFU 23 cm, puka, preskep, DJJ 130 x/menit.
Kapankah imunisasi TT selanjutnya ?
A. 3 bulan lagi
B. 4 bulan lagi
C. 5 bulan lagi
D. 6 bulan lagi
E. 7 bulan lagi
Kunci : C. 5 bulan lagi

PEMBAHASAN
Pada kasus tersebut TT 2 sudah diberikan 1 bulan yang lalu. Interval minimal TT 2 ke TT 3
adalah 6 bulan. Sehingga TT selanjutnya dapat diberikan 5 bulan lagi.

Jadwal Pemberian Imunisasi TT bagi Ibu Hamil

Antigen Interval Minimal Lama Perlindungan Persentase


Perlindungan
TT 1 ANC kunjungan 1 - -
TT 2 4 minggu setelah TT 3 tahun* 80
1
TT 3 6 bulan setelah TT 2 5 tahun 95
TT 4 1 tahun setelah TT 3 10 tahun 99
TT 5 1 tahun setelah TT 4 25 tahun (seumur hidup) 99
Keterangan : * artinya apabila dalam waktu 3 tahun WUS tersebut melahirkan, maka bayi
yang dilahirkan akan terlindung dari TN (Tetanus Neonatorum).

555.Seorang perempuan, umur 23 tahun, G2P1A0 hamil 24 minggu datang ke RS, dengan
keluhan mual, muntah disertai nyeri ulu hati dan lemas. Hasil pemeriksaan : TD 100/60 mmHg,
N 80 x/menit, P 20 x/menit, S 37,3°C, TFU setinggi pusat, DJJ 132 x/menit.
Pemeriksaan fisik apakah yang mendukung sesuai kasus ?
A. Konjungtiva
B. Oedem
C. Sklera
D. Mulut
E. Reflek patella
Kunci : C. Sklera

PEMBAHASAN
Bidan dalam memberikan pelayanan wajib melakukan deteksi terhadap adanya kondisi
patologis sehingga dapat memberikan penanganan secara cepat dan tepat. Pada kasus
tersebut pasien mengeluh mual muntah, disertai nyeri ulu hati dan lemas. Hal ini mengarah
pada tanda dan gejala hepatitis. Salah satu pemeriksaan fisik yang perlu dilakukan untuk
mendukung diagnosis adalah tanda ikterik pada sklera.

556.Seorang perempuan, umur 29 tahun G2P1A0 hamil 24 minggu datang ke RS, dengan
keluhan mual, muntah disertai nyeri ulu hati dan lemas. Hasil pemeriksaan : TD 100/60 mmHg,
N 80 x/menit, P 20 x/menit, S 37,3°C, TFU setinggi pusat, DJJ 136 x/menit.
Pemeriksaan penunjang apakah yang diperlukan sesuai kasus tersebut?
A. HBSAg
B. Tes Nitrazine
C. Protein urine
D. Tes Elisa
E. Reduksi
Kunci : A. HBSAg

PEMBAHASAN
Bidan dalam memberikan pelayanan wajib melakukan deteksi terhadap adanya kondisi
patologis sehingga dapat memberikan penanganan secara cepat dan tepat. Pada kasus
tersebut pasien mengeluh mual muntah, disertai nyeri ulu hati dan lemas. Hal ini mengarah
pada tanda dan gejala hepatitis. Salah satu pemeriksaan laboratorium yang diperlukan adalah
HBSAg

557.Seorang perempuan, umur 30 tahun, GIP0A0 hamil 28 minggu datang ke RS, dengan
pusing tidak sembuh dengan istirahat. Hasil anamnesis: sebelumnya tidak mempunyai riwayat
penyakit tekanan darah tinggi. Hasil pemeriksaan : TD 160/110 mmHg, N 80 x/menit, P 22
x/menit, S 37,1°C, TFU 26 cm, puki, preskep, DJJ 132 x/menit.
Diet apakah yang tepat sesuai kasus tersebut ?
A. Rendah garam
B. Rendah protein
C. Rendah lemak
D. Tinggi Karbohidrat
E. Rendah karbohidrat
Kunci : C. Rendah lemak

PEMBAHASAN
Pada kasus tersebut dengan data subjektif berupa keluhan pusing tidak sembuh dengan
istirahat dan TD 160/110 mmhg berarti mengalami pre eklamsi berat. Pre eklamsi yaitu suatu
penyakit yang ditandai tekanan darah tinggi (>140/90 mmHg). Pada pasien pre eklamsi diit yang
dianjurkan adalah rendah lemak karena lemak akan menyebabkan thrombus yang dapat
menempel di dinding pembuluh darah sehingga menyebabkan lumen pembuluh darah semakin
sempit. Pada pasien pre eklamsi sudah terjadi spasme arteriole seluruh tubuh dan akan
semakin bertambah parah apabila terdapat thrombus.

558.Seorang perempuan, umur 24 tahun, datang ke RS, menyatakan tidak haid selama 3 bulan.
Hasil anamnesis: anaknya yang pertama meninggal karena lahir dengan spina bifida, dan
menyatakan takut apabila hal tersebut terjadi dengan kehamilan yang sekarang. Hasil
pemeriksaan: TD 100/60 mmHg, N 88 x/menit, P 24 x/menit, S 37 °C , TFU 2 jari di atas
symphisis, planotest (+).
Roboransia apakah konsumsi yang tepat sesuai kasus?
A. Kalsium
B. Tablet Fe
C. Vitamin C
D. Vitamin B1
E. Asam folat
Kunci : E. Asam folat

PEMBAHASAN
Pada kasus tersebut pada kehamilan anak pertama lahir dengan spina bifida maka ibu
dimungkinkan mengalami anemia megaloblastic. Anemia megaloblastic yaitu anemia yang
disebabkan karena defisiensi vitamin B12 atau asam folat.

559.Seorang perempuan berusia 25 tahun G1P0A0 hamil 28 minggu datang ke RS, mengeluh
janinnya sering menendang diperut bagian bawah. Hasil pemeriksaan TFU pertengahan pusat-
PX, puka, bagian bawah teraba besar bulat, lunak, tidak melenting, DJJ 120 x/menit, Pungtum
maksimum disebelah kanan atas pusat.
Apakah posisi anjuran yang tepat sesuai kasus ?
A. Sim
B. Semifowler
C. Kneechest
D. Dorsal recumbent
E. Terlentang
Kunci : C. Kneechest

PEMBAHASAN
Pada kasus tersebut terdapat keluhan janin sering menendang perut bagian bawah, hasil
pemeriksaan leopold III teraba bulat, lunak, tidak melenting dan pungtum maksimum berada di
kanan atas pusat yang berarti presentasi bokong/sungsang. Maka posisi anjuran untuk ibu
tersebut adalah kneechest sehingga diharapkan janin masih bisa berputar.

560.Seorang perempuan, umur 20 tahun, G1 P0 A0, hamil 7 blan datang ke Poskesdes dengan
keluhan kaki sering kram sejak 1 minggu yang lalu. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 110/80
mmHg, N 80 x/menit, TFU 26 cm, puki, preskep, konvergen, DJJ 136x/menit.
Pendidikan kesehatan apakah yang tepat sesuai kasus tersebut?
A. Latihan dorso fleksi kaki
B. Luruskan kaki saat beristirahat
C. Posisikan kaki lebih tinggi saat istirahat
D. Gunakan kaos kaki elastik
E. Rendam kaki dengan air garam
Kunci A. Latihan dorso fleksi kaki

PEMBAHASAN
Kram pada ibu hamil disebabkan karena ketidak seimbangan kalsium dan fosfor. Upaya untuk
mengurangi kram yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan latihan dorso fleksi kaki
sehingga peredaran darah menjadi lancer selain mengurangi konsumsi susu yang mengandung
fosfor tinggi.

561.Seorang perempuan umur 36 tahun G4P3A0 hamil 32 minggu datang ke RS, dengan
keluhan mempunyai luka yang tidak sembuh-sembuh. Hasil anamnesis: mengatakan sering
kencing dan mudah lapar. Hasil pemeriksaan : TD 100/60 mmHg, N 84 x/menit, P 22 x/menit, S
37,5°C, TFU 35 cm, puka, preskep, konvergen, DJJ 134 x/menit.
Pemeriksaan penunjang apakah yang diperlukan sesuai kasus tersebut?
A. HBSAg
B. Tes Nitrazine
C. Protein urine
D. Tes Elisa
E. Reduksi
Kunci : E. Reduksi

PEMBAHASAN
Pada kasus tersebut terdapat keluhan luka yang tidak sembuh-sembuh dimungkinkan karena
ibu hamil menderita penyalit DM (diabetes millitus) yaitu penyakit yang disebabkan kadar gula
dalam darah tinggi dengan manifestasi polidipsi, poliuri dan poliphagi. Pemeriksaan penunjang
yang diperlukan adalah reduksi untuk mengetahui kadar gula dalam urin.

562.Seorang perempuan, umur 22 tahun P1 A0 datang ke Puskesmas, menyatakan ingin


menjadi akseptor KB. Hasil anamnesa : umur anak 2 bulan, menyusui, takut disuntik,
mempunyai riwayat PID. Hasil pemeriksaan Hasil pemeriksaan TD 110/70 mmHg, N 78 x/mnt, S
37°C
Metode kontrasepsi apakah yang sesuai untuk kasus tersebut ?
A. Suntik DMPA
B. Pil progestin
C. AKBK
D. AKDR
E. Pil kombinasi
Jawab : B. Pil Progestin

PEMBAHASAN
Sesuai kondisi pada kasus tersebut perempuan berumur 22 tahun P1 berada pada fase
menjarangkan kehamilan maka alternative pilihan pertama metode kontrasepsi adalah AKDR.
Namun pada kasus klien mempunyai riwayat PID sehingga merupakan kontra indikasi AKDR.
Pilihan/alaternatif ke 2 terbaik adalah AKBK namun klien takut untuk disuntik sedangkan AKBK
prosedur yang digunakan dengan melakukan anestesi sehingga tidak tepat. Pasien juga tidak
mau disuntik otomatis disingkirkan pemberian injeksi DMPA 3 bulan dan urutan pilihan
selanjutnya yang aman untuk ibu menyusui adalah pil progestin.

563.Seorang perempuan, umur 25  tahun P1A0 datang ke BPM mengatakan ingin
menggunakan alat kontasepsi. Hasil anamnesa saat ini sedang haid, perokok berat dan
mempunyai riwayat penyakit radang panggul. Hasil pemeriksaan KU baik, TD 120/80 mm,Hg, N
78 x/mnt, S 37°C
Metode kontrasepsi apa yang  tepat untuk kasus tersebut    ?
A. Kondom
B. Kondar
C. AKDR
D. Suntik DMPA
E. Suntik kombinasi
Kunci : D. Suntik DMPA

PEMBAHASAN
Pada kasus ibu berada pada fase menjarangkan kehamilan. Alternatif pilihan pertama AKDR
tidak bisa karena mempunyai riwayat penyakit radang panggul, pilihan lain yang aman dengan
kondisi prokok berat adalah suntik DMPA.

564.Seorang perempuan, umur 26 tahun P2 A0 datang ke BPM menyatakan ingin


menggunakan metode kontrasepsi. Hasil anamnesa : saat ini sedang menyusui secara on
demond. Anak terkecil umur. 2 bulan, belum haid. Hasil pemeriksaan TD 110/70 mmHg, N 80
x/mnt, S 37°C,
565.PP test (-).
Kapanlah waktu yang tepat menggunakan alkon sesuai dengan kasus ?
A. 1 bulan lagi
B. Menunggu haid
C. Saat ini
D. 4 bulan lagi
E. Menunggu pemeriksaan laboratorium lengkap
Kunci : C. Saat ini

PEMBAHASAN
Pada kasus klien sedang menyusui anaknya secara on demand yang berarti menggunakan
MAL (tidak dalam kondisi subur). Sehingga apabila klien menghendaki menggunakan
kontrasepsi maka saat ini adalah waktu yang tepat.

566.Seorang perempuan, umur 24 tahun P1 A0 datang ke RS menyatakan ingin menjadi


akseptor AKBK. Hasil penapisan semua dalam batas normal dan klien akan dipasang AKBK 2
batang. Bidan telah cuci tangan dan mempersiapkan alat. Klien telah cuci tangan serta lengan
dan diminta berbaring dan mengatur posisi.
Apakah langkah selanjutnya ?
A. Pasang duk lobang
B. Lakukan anestesi
C. Buat insisi dangkal
D. Oleskan antiseptik pada lengan
E. Masukkan batang AKBK ke dalam trokart
Kunci : D. oleskan antiseptic pada lengan

PEMBAHASAN
Urutan kerja pada pemasangan AKBK setelah mengatur posisi berbaring adalah mengoleskan
antisepsik pada lengan untuk mencegah terjadinya infeksi karena luka bekas pemasangan.

565.Seorang bayi perempuan, umur 6 hari, lahir cukup bulan, dibawa ibunya ke puskesmas
dengan keluhan kulit kekuningan. Hasil anamnesis: tidur terus dan malas menyusu. Hasil
pemeriksaan: kulit wajah bayi berwarna kuning, N126 x/menit, S37,5°C, P 40x/menit, kadar
bilirubin indirek 7 mg/dl. Diagnosis apakah yang tepat pada kasus tersebut?

A. Ikterus fisiologis
B. Ikterus patologis
C. Kern ikterus
D. Hepatitis A
E. Hepatitis B

Pembahasan
Beberapa tanda-tanda ikterus patologis pada bayi, antara lain:
1. Terjadi pada 24 jam pertama kehidupan
2. Pada bayi yang lahir cukup bulan, kadar bilirubin lebih dari 12 mg/dL, sedangkan pada bayi
prematur kadarnya 10 mg/dL
3. Peningkatan bilirubin lebih dari 5 mg/dL per hari
4. Menetap hingga melewati 2 minggu pertama kelahiran
5. Kadar bilirubin direk melebihi 1 mg/dL

Ciri-ciri ikterus fisiologis pada bayi adalah sebagai berikut:


1. Mulai timbul pada hari ke-2 atau ke-3 setelah bayi lahir
2. Pada bayi yang lahir cukup bulan, kadar bilirubin indirek tidak melewati 12 mg/dL dan pada
bayi prematur kadarnya berjumlah 10 mg/dL
3. Kecepatan peningkatan kadar bilirubin tidak melebihi 5mg/dL per hari
4. Kadar bilirubin direk kurang dari 1 mg/dL
5. Warna kuning akan menghilang di 10 hari pertama kehidupan

566.Seorang bayi perempuan, umur 6 hari, lahir cukup bulan dibawa ibunya ke puskesmas
dengan keluhan kulit kekuningan. Hasil anamnesis: tidur terus dan malas menyusu. Hasil
pemeriksaan: kulit wajah bayi berwarna kuning, N126 x/menit, S37,5°C, P 40x/menit, kadar
bilirubin indirek 7 mg/dl. Tindakan pertama apakah yang tepat pada kasus tersebut?

A. Menjemur bayi pada pagi hari


B. Perbanyak menyusui bayi
C. Rawat jalan
D. Rawat inap
E. Fototerapi
Pembahasan
Cara pertama yang bisa dilakukan untuk mengatasi bayi kuning adalah dengan memberikan
ASI sesering mungkin (dianjurkan 8 sampai 12 kali per hari). Tujuannya, agar frekuensi buang
air besar bayi lebih sering sehingga kelebihan bilirubin bisa dikeluarkan. Protein ASI juga bisa
melapisi mukosa usus sehingga menurunkan penyerapan kembali bilirubin. 
Di samping memberi ASI, terapi sinar (fototerapi) juga dapat digunakan sebagai cara mengatasi
ikterus pada bayi. Paparan sinar tersebut dipercaya dapat membantu memecah bilirubin dalam
tubuh si Kecil. Terapi Ini dilakukan di rumah sakit dan dalam pengawasan tim medis.
Untuk penyebab ikterus yang lebih kompleks, seperti perbedaan golongan darah antara bayi
dan ibunya, bayi memerlukan transfusi imunoglobulin melalui pembuluh vena. 
Imunoglobulin berguna untuk menurunkan kadar antibodi yang berasal dari ibu. Antibodi dari ibu
ternyata faktor yang meningkatkan pemecahan sel darah merah pada bayi.
567.Seorang anak perempuan, umur 9 tahun, datang ke RS dibawa oleh ibunya dengan
keluhan anaknya tidak mau makan. Hasil pemeriksaan: Ku lemah, N46kali/menit, S37,4°C,
P38kali/menit, terdapat bercak putih pada lidah, langit-langit dan pipi bayi bagian dalam.
Penyebab tersering apakah yang tepat pada kasus tersebut?

A. Salmonella
B. Stafilococus
C. Clostridium
D. Candida albicans
E. Shingela campiylobacter

Pembahasan
Jamur yang sering menyebabkan lidah putih pada bayi adalah Candida albicans. Infeksi jamur
ini bisa terjadi karena sistem kekebalan tubuh bayi masih belum berkembang sempurna,
sehingga kemampuan tubuhnya dalam melawan infeksi juga masih kurang.
Selain itu, penggunaan antibiotik dalam jangka waktu yang lama juga bisa meningkatkan risiko
munculnya infeksi jamur pada bayi. Hal ini karena antibiotik dapat melemahkan bakteri baik
yang ada di lidah, serta mempermudah pertumbuhan jamur di mulut dan lidah bayi.

568.Seorang perempuan, umur 25 tahun, G2P1A0, hamil 18 minggu datang ke puskesmas


dengan keluhan keluar darah sedikit dari jalan lahir, hasil anamnesis: perdarahan terjadi sejak 3
hari, mules perut bagian bawah dan nyeri punggung bawah seperti saat menstruasi. Hasil
pemeriksaan: TD100/70 mmHg, N80 x/menit, S36.6°C, P18 x/menit. ostium uteri tertutup.
Diagnosis apakah yang tepat pada kasus tersebut ?

A. Abortus imminens
B. Mola hidatidosa
C. Inkomplit
D. Insipiens
E. KET

Pembahasan
Abortus imminens adalah istilah yang menggambarkan tanda dan gejala
peringatan keguguran. Kata “Abortus” berarti keluarnya fetus secara tiba-tiba sebelum ia dapat
bertahan hidup sendiri di luar kandungan, sementara “imminens” berasal dari
kata imminent yang artinya “sebentar lagi” atau “dalam waktu dekat”. Kondisi ini utamanya
ditandai dengan kemunculan flek kecokelatan (kadang ada gumpalan darah) dari vagina ketika
usia kehamilan kurang dari 20 minggu. Kadang juga disertai nyeri di sekitar perut dan punggung
bawah akibat kontraksi rahim, padahal belum terjadi pelebaran leher rahim /pembukaan serviks

569.Seorang perempuan, umur 25 tahun, G2P1A0, hamil 18 minggu datang ke puskesmas


dengan keluhan keluar darah sedikit dari jalan lahir, hasil anamnesis: perdarahan terjadi sejak 3
hari, mules perut bagian bawah dan nyeri punggung bawah seperti saat menstruasi. Hasil
pemeriksaan: TD 100/70 mmHg, N 80 x/menit, S 36.6°C, P 18 x/menit. ostium uteri tertutup.
Saran apakah yang utama dapat diberikan pada kasus tersebut ?
A. Istirahat yang cukup
B. Personal hygiene
C. Pemenuhan gizi
D. Aktivitas biasa
E. Bedrest total

Pembahasan
Penanganan abortus imminens bergantung pada penyebabnya. Berikut adalah beberapa hal
yang mungkin disarankan ketika Anda mengalami abortus imminens:
a. Bed rest atau istirahat total. Pada dasarnya cara ini tidak dapat mencegah keguguran, tapi
paling tidak dapat membantu menurunkan stres dengan tidak terlalu banyak mengeluarkan
tenaga
b. Tidak menggunakan tampon atau memasukkan apapun ke vagina. Hubungan seksual juga
sebaiknya dihindari hingga paling tidak gejala telah hilang selama lebih dari satu minggu.
c. Dokter mungkin akan meresepkan suplemen progesteron. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa suplemen ini dapat membantu mencegah keguguran.

570.Seorang perempuan, umur 37 tahun, G4P3A0, hamil 12 minggu datang ke Puskesmas


dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir. Hasil anamnesis: muntah berlebihan, Hasil
pemeriksaan TD 90/70 mmHg, N 80 x/menit, S 36.6°C, P 18 x/menit, TFU: setinggi pusat, tidak
teraba janin, PD: pembukaan serviks 1 jari longgar, tampak gelembung2 pada darah. Diagnosis
apakah yang tepat pada kasus tersebut?

A. Kehamilan ektopik
B. Molahidatidosa
C. Imminens
D. Inkomplit
E. Insipiens

Pembahasan
Diagnosis diagnosis MH berdasarkan :
1. Gejala hamil muda yang sangat menonjol
a. Emesis gravidarum – hiperemesis gravidarum
b. Terdapat komplikasi : Tirotoksikosis (2-5%), Hipertensi – preeklamsia (10-15%), Anemia
akibat perdarahan, Perubahan hemodinamik kardiovaskuler berupa gangguan fungsi jantung
dan gangguan fungsi paru akibat edema atau emboli paru
2. Pemeriksaan palpasi
a. Uterus 1) Lebih besar dari usia kehamilan (50-60%) 2) Besarnya sama dengan usia
kehamilan (20-25%) 3) Lebih kecil dari usia kehamilan (5-10%)
b. Palpasi lunak seluruhnya 1) Tidak teraba bagisan janin 2) Terdapat bentuk asimetris,
bagian menonjol agak padat-mola destruen.
3. Pemeriksaan USG serial tunggal
a. Sudah dapat dipastikan MH tampak seperti TV rusak
b. Tidak terdapat janin
c. Tampak sebagian plasenta normal dan kemungkinan dapat tampak janin
4. Pemeriksaan laboratorium
a. β-hCG urin tinggi lebih dari 100.000 mIU/ml
b. β-hCG serum di atas 40.000 mIU/ml (Manuaba, 2007)
571.Seorang perempuan, umur 37 tahun, G4P3A0, hamil 12 minggu datang ke Puskesmas
dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir. Hasil anamnesis: muntah berlebihan, Hasil
pemeriksaan TD 90/70 mmHg, N 80 x/menit, S 36.6°C, P 18 x/menit, TFU: setinggi pusat, tidak
teraba janin, PD: pembukaan serviks 1 jari longgar, tampak gelembung2 pada darah. Hb 9gr%.
Penanganan utama apakah yang tepat pada kasus tersebut?

A. Kuret
B. Rujuk
C. Bedrest
D. Observasi perdarahan
E. Memperbaiki keadaan umum pasien

Pembahasan
Molahidatidosa harus dievakuasi sesegera mungkin setelah diagnosis ditegakkan. Bila perlu
lakukan stabilisasi dahulu dengan melakukan perbaikan keadaan umum penderita dengan
mengobati beberapa kelainan yang menyertai seperti tirotoksikosis.

572.Seorang perempuan, umur 30 tahun, GIP0A0, hamil 32 minggu. datang ke PMB dengan
keluhan nyeri perut hebat. Hasil anamneis: riwayat jatuh, pelepasan darah berwarna merah
kecoklatan . Hasil pemeriksaan: TD 90/70 mmHg, N 80 x/menit, S36.6°C, P18 x/menit, DJJ
tidak terdengar tampak darah coklat dari jalan lahir. Diagnosis apakah yang tepat pada kasus
tersebut?

A. Abortus
B. Molahidatidosa
C. Placenta previa
D. Solusio placenta
E. Kehamilan ektopik

Pembahasan
Solusio plasenta adalah terlepasnya plasenta dari tempat implantasi normalnya sebelum janin
lahir, dan definisi ini hanya berlaku apabila terjadi pada kehamilan di atas 22 minggu atau berat
janin di atas 500 gram
Faktor-faktor penyebab:
Factor kardio vaskuler
Factor usia
Faktor trauma
a. Dekompresi uterus pada hidroamnion dan gemeli.
b. Tarikan pada tali pusat yang pendek akibat pergerakan janin yang banyak/bebas, versi luar
atau tindakan pertolongan persalinan
c. Trauma langsung, seperti jatuh, kena tendang, dan lain-lain.
573.Seorang perempuan, umur 26 tahun, G1P0A0, hamil 2 bulan datang ke RB dengan keluhan
mual dan muntah pada pagi hari. Hasil anamnesis: ibu lemah, lelah dan payudaranya
membesar, serta ibu merasaa cemas dengan kondisinya. Hasil pemeriksaan: TD: 110/80
mmHg, N:80x/menit, P 22x/menit, S 36,5°C, palpasi abdomen:, TFU belum teraba. Konseling
apakah yang tepat untuk mengatasi kasus tersebut?
A. Perubahan yang umum terjadi kehamilan
B. Nutrisi yang tepat selama kehamilan
C. Ketenangan jiwa selama kehamilan
D. Perkembangan janin setiapbulan
E. Sistem biologis dan hormonal

Pembahasan
Selama beberapa minggu pertama kehamilan, kadar hormon akan berubah secara signifikan.
Akibat hormon kehamilan tersebut, ibu akan mengalami beberapa gejala kehamilan, seperti:
Payudara terasa nyeri dan terlihat membengkak, Tubuh terasa mudah lelah, mual di pagi hari
(morning sickness), namun mual ini bisa saja muncul di siang, sore, atau malam hari. Emosi
cenderung berubah-ubah, misalnya dari senang menjadi cemas, atau tiba-tiba sedih. Jika tidak
disampaikan hal inimaka ibu akan terus merasa cemas.

574.Seorang perempuan, umur 25 tahun, G1P0A0, kehamilan 40 minggu datang ke RS,


mengeluh Mulas-mulas pada perut bawah. Hasil anamnesis: mengeluarkan lendir bercampur
darah melalui jalan lahir sejak 3 jam yang lalu, Hasil pemeriksaan: TD120/80 mmhg,
N80x/menit, S37°C, P24x/mnt, his 3x/10`/38”, PD 4 cm, Presentase kepala. Asuhan apakah
yang tepat pada kasus tersebut?

A. Menganjurkan ibu mengosongkan kandung kemih


B. Melakukan konseling dengan ibu dan keluarga
C. Mengajarkan kepada ibu teknik bernafas
D. Membantu ibu untuk mengedan
E. Melakukan persiapan persalinan

Pembahasan
Lakukan teknik pernapasan dengan Cara melakukannya dengan menarik napas dalam-
dalam melalui hidung, lalu keluarkan dalam dua kali hembusan pendek, dan diakhiri dengan
hembusan panjang. Dalam proses persalinan, teknik pernapasan adalah hal krusial yang harus
dipelajari. Sebab saat menjalani proses ini, baik ibu maupun bayi, sama-sama membutuhkan
suplai oksigen yang cukup.
Pada saat ibu dalam kondisi yang tenang, santai dan bisa mengambil nafas panjang, maka bayi
juga akan mendapat oksigen yang cukup. Sebaliknya, apabila Mama dalam kondisi tegang atau
panik, biasanya nafas jadi tidak teratur. Akibatnya, otot-otot tubuh akan kaku sehingga nyeri jadi
lebih terasa.

575.Seorang perempuan, umur 26 tahun, G2P0A0, kehamilan 38 minggu datang ke


RS.mengeluh ingin meneran. Hasil pemeriksaan: ekspresi wajah kesakitan, TD120/80 mmhg
N80x/menit, S37°C, P24x/mnt, his 5x/10`/50”, PD pembukaan 10 cm, ketuban (-), presentasi
kepala dengan oksiput (UUK) berada dibelakang. Presentasi apakah yang tepat pada kasus
tersebut?
A. Dahi
B. Puncak kepala
C. Oksiput anterior
D. Oksiput posterior
E. Oksiput transversalis

Pembahasan
Pada letak belakang kepala biasanya ubun-ubun kecil akan memutar ke depan dengan
sendirinyadan janin lahir secara spontan. POSITIO OCIPUT POSTERIOR adalah kondisi UUK
tidak berputar kedepan tetapi tetap berada dibelakang.

576.Seorang perempuan, umur 28 tahun, G2P0A0, kehamilan 38 minggu datang ke RS,


mengeluh ingin meneran. Hasil pemeriksaan: ekspresi wajah kesakitan, TD120/80 mmhg
N80x/menit, S37°C, P24x/mnt, his 5x/10`/50”, Djj janin sangat terdengarjumlah 150x/menit, PD:
Pembukaan 10 cm,ketuban (-), teraba dahi dibagian bawah. Presentasi apakah yang tepat pada
kasus tersebut?

A. Dahi
B. Muka
C. Oksiput
D. Puncak kepala
E. Oksiput posterior

Pembahasan
Pada umumnya presentasi dahi bersifat sementara,
- Presentasi dahi adalah keadaan dimana kedudukan kepala berada diantara fleksi maksimal
dan defleksi maksimal, sehingga dahi merupakan bagian yang terendah.

577.Seorang perempuan, umur 29 tahun, G3P0A0, kehamilan 40 minggu datang ke RS,


mengeluh ingin meneran. Hasil pemeriksaan: ekspresi wajah kesakitan, TD120/80 mmhg
N80x/menit, S37°C, P24x/mnt, his 5x/10`/50”, TFU kerang dan bulat, bagian bawah teraba
lunak dan lebar, djj terdengar diatas pusat, PD pembukaan 10 cm, teraba os sakrum, tuber
ischii, dan anus, teraba 2 kaki disamping bokong. Presentasi apakah yang tepat pada kasus
tersebut?

A. lutut
B. Kaki
C. Bokong murni
D. Bokong kaki sempurna
E. Bokong kaki tidak sempurna

Pembahasan
a. Palpasi: pemeriksaan Leopold di bagian bawah teraba bagian yang kurang keras dan
kurang bundar (bokong), sementara di fundus teraba bagian yang keras, bundar dan melenting
(kepala), dan punggung teraba dikiri atau kanan.
b. Auskultasi: DJJ (denyut jantung janin) paling jelas terdengar pada tempat yang lebih tinggi
dari pusat.
c. Pemeriksaan foto rontgen, USG, dan Foto Sinar -X : bayangan kepala di fundus
d. Pemeriksaan dalam: Dapat diraba os sakrum, tuber ischii, dan anus, kadang – kadang kaki
(pada letak kaki). 
578.Seorang perempuan, umur 25 tahun, G1P0A0, kehamilan 40 minggu datang ke RS,
mengeluh Mulas-mulas pada perut bawah. Hasil anamnesis: mengeluarkan lendir bercampur
darah melalui jalan lahir sejak 3 jam yang lalu, Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmhg,N
80x/menit, S 37°C, P24x/mnt, FU kosong, kepala teraba di kanan, bagian bawah perut kosong
His 3x/10’/35”, Djj setinggi pusat, PD: pembukaan lengkap, teraba tulang iga, scapula.
Diagnosis apakah yang tepat pada kasus tersebut?
A. Oblig
B. Lintang
C. Sungsang
D. Membujur
E. Kaki sempurna

Pembahasan
Letak lintang adalah suatu keadaan dimana janin melintang didalam uterus dengan kepala pada
sisi yang satu, sedangkan bokong berada pada sisi yang lain (Wiknjosastro, 2011).
Hasil yang di peroleh dari pemeriksaan dalam adalah akan teraba tulang iga, scapula, dan kalau
tangan menumbung teraba tangan, teraba bahu dan ketiak yang bisa menutup ke kanan atau
ke kiri, bila kepala di kiri ketiak menutup di kiri, letak punggung di tentukan dengan adanya
scapula, letak dada, klavikula, pemeriksaan dalam agar sukar dilakukan bila pembukaan kecil
dan ketuban intak, namun pada letak lintang biasanya ketuban cepat pecah.
579.Seorang perempuan, umur 28 tahun, P2A0, sedang di Puskesmas dengan kondisi lemah.
Hasil anamnesis melahirkan 7 jam yang lalu.. Hasil pemeriksaan: TD110/80 mmHg, N80
x/menit, S36,7oC, P16x/menit, payudara keluar kolostrum, kontraksi uterus baik, TFU 2 jari
bawah pusat, pemeriksaan genitalia didapatkan lochia merah. Asuhan apakah yang paling
utama pada kasus tersebut?
A. Memastikan ibu mendapat makanan bergizi
B. Menilai adanya tanda demam, infeksi
C. Memastikan ibu istirahat yang cukup
D. Mencegah perdarahan
E. Konseling KB

Pembahasan
Kunjungan 1 asuhan masa nifas 6-8 jam:
a) Mencegah perdarahan masa nifas oleh karena atonia uteri.
b) Mendeteksi dan perawatan penyebab lain perdarahan serta melakukan rujukan bila
perdarahan berlanjut.
c) Memberikan konseling pada ibu dan keluarga tentang cara mencegahperdarahan yang
disebabkan atonia uteri.
d) Pemberian ASI awal.
e) Mengajarkan cara mempererat hubungan antara ibu dan bayi baru lahir.
f) Menjaga bayi tetap sehat melalui pencegahan hipotermi.
g) Setelah bidan melakukan pertolongan persalinan, maka bidan harus menjaga ibu dan bayi
untuk 2 jam pertama setelah kelahiran atau sampai keadaan ibu dan bayi baru lahir dalam
keadaan baik.

580.Seorang perempuan, umur 26 tahun, P1A0,melahirkan sudah 1 minggu, datang ke Klinik


untuk memeriksakan keadaannya dengan keluhan perut yang mengendur. Hasil pemeriksaan
TD110/70 mmHg, N 85x/menit, S36oC, P16 x/menit kontraksi uterus baik, TFU
pertengahansimphisis dan pusat. Gerakan senam nifas manakah yang sesuai kasus tersebut?
A. Sit-up
B. Kegel
C. Latihan pernafasan perut
D. Memutar pergelangan kaki
E. Latihan peregangan otot perut

Pembahasan
Latihan peregangan otot perut melalui gerakan dapat mengencangkan perut yang meregang
selama kehamilan . Hal ini dapat membantu memperkuat otot perut. Seluruh otot abdomen
memerlukan latihan untuk mencapai panjang dan kekuatan semula, namun otot yang terpenting
karena perannya dalam menjaga kestabilan panggul ialah otot transversus. Latihan transversus
dapat dimulai kapan pun ibu merasa mampu dan harus dilakukan sering sambil ibu melakukan
aktivitasnya bersama bayi.
Cara :
Berbaring dan kedua lutut ditekuk dan kaki datar menapak di tempat tidur. Letakkan kedua
tangan di abdomen bawah di depan paha. Tarik napas dan pada saat akhir hembuskan napas,
Kencangkan bagian bawah abdomen di bawah umbilicus dan tahan dalam hitungan 10,
lanjutkan dengan bernapas normal. Ulangi sampai 10 kali.

581. Seorang perempuan, umur 23 tahun, P1A0, postpartum hari kedua di Klinik. mengeluh
tidak tahu cara menyusui anaknya. Hasil anamnesis: payudara penuh dengan ASI. Hasil
pemeriksaan: TD110/60 mmHg, N81 x/menit, S36,7oC, P18 x/menit, puting susu datar.
Komplikasi apakah yang bisa terjadi pada kasus tersebut?

A. Bendungan ASI
B. Abses payudara
C. Tumor payudara
D. CA mammae
E. Mastitis

Pembahasan
Kondisi dimana ibu payudara penuh dan tidakmengetahui bagaimana menyusui bayinya,putting
yang datar maka bisa berpotensi terjadinya bendungan ASI.
Pengosongan ASI pada payudara biasanya terlambat, sudah terlanjur penuh dahulu
payudaranya tidak dikosongin. Lama-lama jadi ibaratnya ASI sudah terlanjur menjadi mengeras
pada bagian tertentu yang terbendung ini sangat berpotensi terjadinya bendungan ASI. Bahkan
jika dibiarkan terlalulama kondisi tersebut tanpa mendapat perawatan yang baikmakahalini bisa
mengakibatkan kelainan payudara yg lebih serius.
582.Seorang perempuan, umur 17 tahun, baru menikah satu bulan, bersama suaminya datang
ke bidan bermaksud menunda kehamilan 6 bulan dengan ikut KB. Saat ini haid hari ke 4. Hasil
pemeriksaan: TD140/90 mmhg, N81 x/menit, S36,7oC, P18 x/menit. Apakah metode kontrasepsi
yang tepat pada kasus tersebut ?

A. Pil
B. IUD
C. Implan
D. Suntik
E. Suhu Basal

Pembahasan
Kontrasepsi pil menurut WHO bisa digunakan pada wanita yang belum memiliki anak atau yang
sudah memiliki anak. Pertimbangannya dapat mencegah kehamilan dan ketika ingin hamil
reversibelnya cukup tinggi.

583.Seorang perempuan, umur 17 tahun, baru menikah satu Seorang perempuan umur 40
tahun PVA0, suami umur 45 tahun datang ke klinik, bidan ingin mendapatkan informasi tentang
metode kontrasepsi. Tidak ingin hamil lagi karena menderita penyakit jantung dan Diabetes.
Hasil pemeriksaan: TD140mmhg, N81 x/menit, S36,7oC, P18 x/menit. Apakah metode
kontrasepsi yang tepat pada kasus tersebut ?

A. Tubektomi
B. Vasektomi
C. Kondom
D. Implant
E. IUD

Pembahasan
Tubektomi termasuk salah satu metode permanen untuk mencegah kehamilan. Karena itu,
prosedur ini hanya direkomendasikan pada wanita dewasa yang benar-benar yakin bahwa
mereka tidak ingin hamil.
Proses ini juga dapat menurunkan risiko munculnya kanker ovarium, terutama pada wanita
berusia di atas 40 tahun, atau yang memiliki riwayat kanker ovarium di dalam keluarga.
paritas>2, pada kehamilan berikutnya menimbulkan resiko.
 KB ini tidak disarankan bagi wanita yang memiliki pembekuan darah, penyakit liver, perdarahan
vagina yang tidak diketahui penyebabnya, dan beberapa jenis kanker, diabetes, sakit kepala
migrain, depresi, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi (hipertensi), masalah kandung empedu,
kejang-kejang, penyakit ginjal, dan penyakit lainnya termasuk alergi.

584.Seorang perempuan, umur 27 tahun, P2A0 ingin menjarangkan kehamilan, datang ke klinik
ingin menggunakan kontrasepsi yang tidak mengganggu ASI karena sekarang mempunyai anak
terkecil 5 bulan yang masih menyusu. Hasil pemeriksaan: TD140mmhg, N81 x/menit, S36,7oC,
P18 x/menit. Kontrasepsi apakah yang tepat pada kasus tersebut ?

A. Senggama Terputus
B. Pil Kombinasi
C. Tubektomi
D. Kondom
E. Implan

Pembahasan
Ada beberapa keuntungan implan KB lainnya, yaitu:
1. Dapat dipasang dan dilepas kapan saja untuk mengembalikan kesuburan
2. Dapat bertahan selama 3 tahun
3. Tidak mengganggu aktivitas seksualTidak mengandung estrogen, sehingga aman bagi
wanita yang tidak bisa terpapar estrogen
4. Mengandung progesterone sehingga aman untuk ibu menyusui
585.Seorang perempuan, umur 49 tahun datang ke Puslkesmas dengan keluhan mengalami
haid yang banyak. Hasil anamnesis: sejak setahun mengalami menstruasi tidak teratur, sering
pusing, wajah dan punggungnya kadang panas, jantung berdebar-debar. Hasil pemeriksaan:
TD120/80 mmhg, N80x/menit, S36,6°C, P18x/menit. Masalah apakah yang paling mungkin
terjadi pada kasus tersebut?
A. Post menopause
B. Perimenopouse
C. Premenopouse
D. Klimakterium
E. Menopause

Pembahasan
Berikut tahapan menopause
1. Pramenopause
Pada tahap pramenopause akan terjadi kekacauan siklus haid, perubahan psikologis,
perubahan fisik, perdarahan memanjang dan relatif banyak yang terkadang disertai nyeri haid.
Pramenopause merupakan permulaan dari transisi klimaterik yang dimulai dua hingga lima
tahun sebelum menopause. Pramenopause terjadi pada usia antara 45-55 tahun.
2. Perimenopause
Perimenopause adalah masa ketika kondisi tubuh menyesuaikan diri dengan masa menopause
yang berkisar antara 2-8 tahun ditambah dengan satu tahun setelah periode terakhir
menstruasi. Di Indonesia, usia perimenopause berkisar antara 46-55 tahun.
3. Menopause
Pada tahap menopause, ovarium berhenti mengeluarkan hormon estrogen dan progesterone
namun tetap mengeluarkan hormon pria seperti testosterone dan androstenedione yang
menyebabkan semakin menonjolnya perubahan serta keluhan psikologik dan fisik. Tahapan ini
bisanya terjadi pada  usia antara 49-50 tahun, dan dapat berlangsung selama 3 hingga 4 tahun.
4. Pascamenopause
Pada tahap ini, sudah terjadi adaptasi perubahan psikologis dan fisik, ovarium juga sudah
tidak berfungsi dan mengalami atrofi atau pengecilan ukuran. Selain itu, hormon gonadotropin
meningkat. Usia rata-rata wanita berada pada tahap pascamenopause adalah 50-55 tahun.
Normalnya, paskamenopause berlangsung kira-kira 10-15 tahun diikuti oleh masa senium (uzur)
sekitar usia 65 tahun sampai akhir kehidupan.
Kondisi diatas masih terdapat kekacauan tubuh sehingga didiagnosasebaga premenopouse.

586.Seorang perempuan, umur 49 tahun datang ke Puslkesmas dengan keluhan mengalami


haid yang banyak. Hasil anamnesis: sejak setahun mengalami menstruasi tidak teratur, sering
pusing, wajah dan punggungnya kadang panas, jantung berdebar-debar. Hasil pemeriksaan:
TD120/80 mmhg, N80x/menit, S36,6°C, P18x/menit. Konseling apakah yang harus segera
diberikan pada kasus tersebut?
A. Gizi
B. Istirahat
C. Olah raga
D. Multivitamin
E. Body mekanik

Pembahasan
upaya yang harus dilakukan poda kondisi tersebut adalah
1. Makanan sehat.
2. Hindari alkohol dan kafein.
3. Olahraga teratur dan aktivitas fisik teratur
4. Berhenti atau hindari rokok.
Kondisi perdarahan yang banyak harus diganti dengan asupan gizi dari makanan sehat
sehingga kondisi tubuh tetap terjaga.

587.Seorang remaja putri, umur 16 tahun, datang ke PMB seorang diri dengan keluhan tidak
haid selama 1 bulan. Hasil anamnesis: pernah melakukan hubungan dengan pacarnya, saat ini
ingin menggugurkan kandungannya. Hasil pemeriksaan: TD110/70mmhg, N78x/menit, S36°C,
P22x/menit. TFU belum teraba. Tindakan apakah yang tepat pada kasus tersebut?

A. Pemberian suplemen
B. Pemeriksaan urine test
C. Mendukung pemeriksaan kehamilan
D. Konseling meneruskan kehamilannya
E. Melakukan konsultasi ke dokter SpOG

Pembahasan
Tes ini mendeteksi keberadaan hormon kehamilan yang disebut hCG atau human chorionic
gonadotropin. Hormon ini bisa ditemukan dalam darah Ibu begitu sel telur yang telah dibuahi
sukses menempel di dinding rahim, biasanya pada hari ke-6 setelah pembuahan. Ini penting
dilakukan pada pasangan yang telah melakukan hubungan badan,selanjutnya tidakmengalami
kehamilan, bahkan berniatmenggugurkan kehamilan.. ketika kasus ini terjadi hal yg paling
utama adalah memastikan adanya kehamilan denganmelakukan tes urin.
588.Seorang remaja perempuan, umur 15 tahun, datang ke PMB dengan nyeri perut saat
haid.  Hasil anamnesis: setiap kali menstruasi  hari pertama selalu datang
nyeri. Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 90x/menit, P 20x/menit, S 36,5°C. Diagnosis
apakah yang tepat pada kasus tersebut?

a. Oligomenorhoe
b. Hipermenorhoe
c. Hipomenorhoe
d. Dismenorhoe
e. Polimenorhoe

Pembahasan
Dismenorhoe terbagi dua:
Dismenore primer adalah nyeri haid yang terjad akibat otot rahim berkontraksi dengan kuat.
Rasa nyeri ini muncul di perut bagian bawah dan terkadang menjalar hingga ke punggung
bagian bawah dan paha.
Biasanya, nyeri bisa muncul 1 -2 hari sebelum menstruasi datang. Meski begitu, terkadang,
nyeri ini juga bisa muncul selama mengalami menstruasi.
Dismenorhoe sekunder disebabkan oleh penyakit.
secara umum, tanda dan gejala paling khas dari dismenore, yaitu:
1. Kram atau nyeri di perut bagian bawah yang bisa menyebar sampai ke punggung bawah,
dan paha bagian dalam
2. Nyeri haid muncul 1–2 hari sebelum menstruasi atau di awal-awal menstruasi
3. Rasa sakit terasa intens atau konstan

589.Seorang remaja perempuan, umur 13 tahun, datang ke PMB dengan kondisi cemas haid


pertama kali.  Hasil anamnesis: bingung terhadap kondisinya saat ini. Hasil pemeriksaan:
TD 110/70 mmHg, N 90x/menit, P 20x/menit, S 36,5°C. Konseling apakah yang tepat pada
kasus tersebut?

A. Kebutuhan Nutrisi
B. Siklus menstruasi
C. Personal hygiene
D. Suplemen FE
E. Olah raga

Pembahasan
Menstruasi pertama atau disebut dengan menarche menjadi tanda yang jelas bahwa anak
perempuan sudah memasuki usia puber.
Sebelum anak perempuan mendapat menarche, ia akan merasa tegang dan lebih emosional,
menjadi lebih mudah marah atau lebih mudah menangis dari biasanya tanpa alasan yang jelas.
Tidak hanya mengalami perubahan mood, ada beberapa perubahan fisik yang bisa dialami oleh
remaja perempuan saat menarche. Sehingga perlu diberikan konseling tentang siklus
menstruasi serta kondisi yang normal yang akan dialaminya selama menstruasi .

590.Seorang perempuan, umur 36 tahun, datang ke RS, untuk memeriksakan kesehatan


bersama suaminya. Hasil anamnesis : telah menikah selama 3 tahun,belum dikaruniai seorang
anak, haid teratur. Tidak ada penyakit yang diderita sebelumnya. Hasil pemeriksaan:
TD120/80mmhg, N80x/menit, S36°C, P18x/menit. Diagnosis apakah yang tepat pada kasus
tersebut?

A. Infertil primer
B. Infertil sekunder
C. Unexplained Infertility
D. Endometriosis
E. Unovulatoir

Pembahasan
Infertilitas adalah kegagalan dari pasangan suami-istri untuk mengalami kehamilan setelah
melakukan hubungan seksual tanpa kontrasepsi, selama satu tahun (Sarwono,2012)
Infertil primer adalah suatu kondisi dimana pasangan suami istri belum mampu memiliki anak
walaupun telah melakukan hubungan seksual sebanyak 2—3 kali seminggu dalam kurun waktu
1 tahun dengan tanpa menggunakan alat kontrasepsi jenis apapun” (Djuwantono,2008)
591.Seorang perempuan, umur 36 tahun, datang ke RS untukmemeriksakan kesehatan
bersama suaminya. Hasil anamnesis : telah menikah selama 3 tahun,belum dikaruniai seorang
anak, haid teratur. Tidak ada penyakit yang diderita sebelumnya. Hasil pemeriksaan:
TD120/80mmhg, N80x/menit, S36°C, P18x/menit. Tindakan apakah yang dapat dilakukan untuk
mencegah kasus tersebut?

A. Menghentikan kebiasaan merokok


B. Melakukan istirahat yang cukup
C. Memeriksakan diri kedokter
D. Mengkonsumsi protein
E. Mengurangi minum teh

Pembahasan
Pencegahan Infertilitas
1. Hentikan kebiasaan merokok, mengkonsumsi obat-obatan terlarang atau minum- minuman
beralkohol.
2. Mengurangi mengkonsumsi minuman berkafein, karena dapat mengganggu kesuburan
3. Jaga keseimbangan berat badan, jangan terlalu gemuk dan jangan terlalu kurus.
4. Jangan stress berlebihan.
5. Periode bulanan tidak teratur, segerahlah konsultasikan dengan dokter ahli.
6. Jika merasa ada yang tidak beres dengan tubuh atau bagian vital, langsung periksakan ke
dokter.

Merokok adalah kebiasaan buruk yang dapat merusak serviks dan saluran indung telur. Risiko
keguguran dan kehamilan ektopik pun meningkat, bahkan jika Mama menjadi perokok pasif.
Sementara itu, bagi pria merokok juga dapat menyebabkan penurunan kualitas sperma. Hal
yang sama berlaku juga pada kebiasaan minum minuman beralkohol..

592.Seorang perempuan, umur 36 tahun, datang ke RS untukmemeriksakan kesehatan


bersama suaminya. Hasil anamnesis : telah menikah selama 3 tahun, belum dikaruniai seorang
anak, haid teratur. Tidak ada penyakit yang diderita sebelumnya, kondisi ibu dan suami sehat.
Hasil pemeriksaan: TD120/80mmhg, N80x/menit, S36°C, P18x/menit. Dinyatakan suami istri
sehat. Konseling apakah yang utama untuk mengatasi kasus tersebut?

A. Olah raga yang cukup


B. Nutrisi yang adekuat
C. Istirahat yang cukup
D. Suhu badan basal
E. Masa ovulasi

Pembahasan
Memperkirakan dan menghitung masa subur wanita setelah haid adalah salah satu cara utama
untuk memiliki keturunan. Itu sebabnya untuk merencanakan kehamilan, perlu memiliki catatan
periode haid agar bisa memiliki keturunan.
Ovulasi adalah proses ketika sel telur yang sudah matang dikeluarkan dari ovarium ke tuba
falopi untuk dibuahi. Dengan mengetahuiovulasi maka kita akan bisamenentukan kapan waktu
yang baik melakukan hubungan seksual agar dapat segera hamil.

593. Seorang perempuan umur 22 tahun dengan G1P0A0 hamil 4 bulan datang ke PMB
dengan keluhan sering kencing terutama pada malam hari frekuensi lebih dari 4 kali. Hasil
pemeriksaan TD : 110/70 mmHg, S: 36,2°C, N: 84x/menit P: 20x/menit, TFU setengah pusat
simfisis, ballotement (+), DJJ (+) 152x/menit. Penatalaksanaan apakah yang tepat pada kasus
tersebut?

a. Menyarankan untuk latihan kegel


b. Menyarankan untuk mengurangi minum
c. Menyarankan ibu untuk tidak minum air dingin
d. Menyarankan ibu untuk menggunakan pakaian yang ketat
e. Menyarankan ibu untuk menggunakan pakaian hangat saat tidur

Pembahasan
Peningkatan estrogen dan progesteron pada kehamilan menyebabkan mukosa pada kandung
kemih menjadi meningkat jumlah aliran darahnya sehingga kandung kemih mengalami
hipotonia. Selain itu, letak kandung kemih yang bersebelahan dengan rahim membuat
kapasitasnya berkurang. Asuhan yang tepat adalah menyarankan untuk latihan kegel.
Latihan kegel merupakan latihan otot dasar panggul yang tujuannya melatih otot-otot dasar
panggul, otot-otot vagina, perut, yang digunakan sebagai terapi pada wanita yang tidak mampu
mengontrol keluarnya urine. Lakukan 1x 10 detik setidaknya 25x pengulangan pada waktu yang
berbeda setiap harinya karena dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Jadi jawabannya
adalah A.

594.Seorang perempuan umur 39 tahun, G2P1A0 merasa hamil 3 bulan datang ke PMB
dengan keluhan mual muntah berlebih sudah sejak 1 mg yang lalu disertai beberapa hari ini
keluar darah flek coklat dari kemaluan. Hasil pemeriksaan TD: 100/70 mmHg, N 108x/menit,
S:36,5°C, P:20x/menit, tinggi fundus uteri setinggi pusat, tidak teraba bagian janin, DJJ tidak
ditemukan. Pemeriksaan penunjang PP test (+). Diagnosis apakah yang tepat pada kasus
tersebut?
a. Abortus Iminen
b. Molahidatidosa
c. Abortus Insipiens
d. Abortus incomplit
e. Kehamilan ektopik terganggu

Pembahasan

Molahidatidosa adalah suatu kehamilan yang tidak wajar, yang sebagian atau seluruh vili
korialisnya mengalami degenerasi hidrofik berupa gelembung yang menyerupai anggur
(Martaadisoebrata, 2005). Pada awalnya, molar pregnancy mem punyai gejala mirip kehamilan
biasa. Namun, ada beberapa gejala mendasar lainnya yang dapat menandakan hamil anggur.
Antara lain:

- Bercak darah dari vagina di trimester pertama yang berwarna coklat tua hingga merah
terang
- Rasa sakit atau tekanan pada panggul
- Rahim yang lebih besar dari biasanya
- Mual dan muntah parah
- Tanda-tanda hipertiroidisme, seperti mudah cemas/gugup atau lelah, detak jantung cepat
dan tidak teratur, banyak berkeringat.
- Jaringan atau cairan kental menyerupai anggur yang keluar dari vagina.
- Tekanan darah tinggi.
- Sesak napas, batuk berdahak darah. Ini terjadi karena koriokarsinoma dari hamil anggur
sudah menyebar ke paru-paru sebelum didiagnosis.

595.Seorang perempuan berusia 26 tahun dengan G1P0A0 hamil 9 datang ke PMB dengan
keluhan pergerakan bayinya kurang aktif, hasil pemeriksaan T: 120/80 mmHg, N: 88x/menit, S:
36,4◦C, R:18x/menit, TFU 35 cm, puki, letak kepala sudah masuk PAP, DJJ + 148x/menit. Bidan
menyarankan untuk memantau pergerakan bayi dengan cara lakukan pemantauan dan catat
mulai jam 09.00 sampai dengan mendapatkan gerakan 10x memerlukan waktu berapa jam.
Jenis pemantauan gerakan janin apakah pada kasus tersebut?
a. Cara Cardiff
b. Cara Sadovsky
c. Cara hitung manual
d. Cara dengan kartu pantau gerak janin
e. Cara hitung manual janin

Pembahasan
Cara Cardiff :
Pemantauan dilakukan mulai jam 9 pagi, tidur miring kekiri atau duduk,dan menghitung berapa
waktu yang diperlukan untuk mencapai 10 gerakan janin. Bila hingga jam 9 malam tidak
tercapai 10 gerakan, maka pasien harus segera kedokter/ bidan untuk penanganan lebih lanjut.

596.Seorang perempuan umur 24 tahun G1P0A0 hamil 3 bulan datang ke PMB dengan
keluhan, pusing, mual muntah, lemah, nafsu makan menurun sejak 1 minggu ini. Hasil
pemeriksaan Mata cekung, Turgor kering, TD: 100/60 mmHg, N: 88x/menit, S: 36,8°C, P:
24x/menit. TFU 3 jari atas simfisis, ballotemen +, DJJ + 152x/menit. Pemeriksaan penunjang
apakah yang tepat pada kasus tersebut?

a. Urine keton
b. Urine reduksi
c. Protein urine
d. Glukosa urine
e. Berat jenis urine

Pembahasan

Hiperemesis gravidarum tingkat I


Hiperemesis gravidarum tingkat I mempunyai gejala seperti: lemah, nafsu makan menurun;
berat badan menurun; nyeri epigastrium; penurunan tekanan darah sistolik; lidah kering; turgor
kulit kurang; dan mata cekung.

Penanganan Hiperemesis Gravidarum

1. Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) tentang kehamilan muda yang disertai dengan


emesis gravidarum;
2. Anjurkan ibu hamil tidak segera bangun dari tempat tidur agar terjadi adaptasi aliran darah
menuju susunan saraf pusat;
3. Nasehatkan tentang diit ibu hamil: makan porsi sedikit tapi sering, menghindari makanan
yang merangsang muntah;
4. Pemberian obat-obatan ringan seperti: sedatif, vitamin, anti emetik, anti histamin;
5. Dukungan psikologis berupa: menghilangkan rasa takut, mengurangi pekerjaan,
menghilangkan masalah dan konflik;
6. Perawatan di rumah sakit meliputi: isolasi sampai mual muntah berkurang; penambahan
cairan (glukosa 5% 2-3 liter dalam 24 jam, pemberian kalium dan vitamin apabila diperlukan);
terminasi kehamilan apabila kondisi memburuk.
7. Pemeriksaan laboratorium berupa: analisis urun, kultur urin; darah rutin; fungsi hati (SGOT,
SGPT, alkaline fostase); pemeriksaan tiroid (tiroksin dan TSH); Na, Cl, K, glukosa, kreatinin,
asam urat; serta USG untuk menghindari kehamilan mola.

597.Seorang perempuan berusia 47 tahun dengan P2A0 datang ke PMB dengan keluhan
menstruasi mulai tidak teratur sudah 3 bulan tidak haid, sering berkeringat terutama pada
malam hari dan muka terasa panas, hasil pemeriksaan, BB: 70 kg TB: 145 cm T: 120/80 mmHg,
N:88x/mt, S: 36,4 ◦C, R: 20x/mt, palpasi payudara tidak ada kelainan, abdomen supel tidak
teraba masa dan benjolan. Konseling apakah yang tepat pada kasus tersebut?
a. Pengaturan makanan dengan rendah lemak, rendah kolesterol
b. Lakukan pemeriksaan payudara dengan mamografy
c. Makan makanan yang mengandung fitoestrogen
d. Lakukan papsmear yang rutin
e. Olah raga yang teratur

Pembahasan
Gejala menopause yang paling umum dirasakan adalah vagina yang terasa kering, penurunan
libido, kenaikan berat badan serta serangan hot flashes atau rasa panas dan gerah berlebih
yang menyebabkan wanita yang merasakan gejala menopause menjadi lebih mudah
berkeringat. Gejala menopause memang tidak dapat disembuhkan, namun gejala-gejala
tersebut dapat diringankan dengan gaya hidup dan gizi seimbang.

598.Seorang perempuan berumur 24 tahun dengan G1P0A0 hamil 9 bulan datang ke PMB
mengeluh pergerakan janin yang dirasakan oleh ibu tidak sekuat bulan-bulan sebelumnya. Hasil
pemeriksaan TD: 120/80mmHg, N: 84x/menit, S: 36,2°C, P: 18x/menit, TFU 34 cm, puka, letak
kepala sudah masuk PAP, DJJ (+) 148x/menit teratur. Bidan memberikan pendidikan kesehatan
tentang pemantauan kesejahteraan janin dengan cara menghitung gerakan janin berapa kali
dalam 30 menit setelah makan dan sebelum tidur. Apakah metode perhitungan gerakan janin
pada kasus tersebut?
a. Metode Cardiff
b. Grafik count to ten
c. Metode Sadovsky
d. Grafik pergerakan janin
e. Metode modifikasi Cardiff
Pembahasan
Perhitungan gerakan janin merupakan salah satu cara pemantauan kesejahteraan janin. Hal ini
dilakukan untuk mendeteksi dini penurunan keadaan janin, sehingga dapat mengatasi masalah
yang akan menimbulkan kematian janin. Salah satu metode yang dipakai adalah metode
Sadovsky yang dihitung berapa kali dalam 30 menit setelah makan dan sebelum tidur.
Jumlah gerakan tidak boleh kurang dari 4 kali saat dilakukan perhitungan.

599.Seorang perempuan berusia 26 tahun dengan G1P0A0 merasa hamil 3 bulan datang ke
PMB. Hasil pemeriksaan fisik BB: 40 kg, BB sebelum hamil 42 kg, TB: 159 cm, Lila 21 cm T:
100/70 mmHg, N: 88x/menit, S: 36,4˚C, P: 20x/menit, TFU 3 jari atas simfisis teraba ballotement
+, DJJ dengan menggunakan dopler + 152x/menit. Diagnosis apakah yang tepat pada kasus
tersebut?

A. G1P0A0 gravida 12 mg janin hidup tunggal intra uteri dengan KEK


B. G1P0A0 gravida 12 mg janin hidup tunggal intra uteri dengan Gizi buruk
C. G1P0A0 gravida 12 mg janin hidup tunggal intra uteri dengan gangguan pencernaan
D. G1P0A0 gravida 12 mg janin hidup tunggal intra uteri dengan Kwashiorkor
E. G1P0A0 gravida 12 mg janin hidup tunggal intra uteri dengan gangguan
metabolisme

Pembahasan
Kekurangan energi kronis (KEK) adalah masalah gizi yang disebabkan karena kekurangan
asupan makanan dalam waktu yang cukup lama, hitungan tahun. Kondisi kurang energi kronik
(KEK) biasanya terjadi pada wanita usia subur (WUS) yaitu wanita yang berusia 15-45 tahun.

Pada Wanita Usia Subur yang mengalami KEK biasanya memiliki status gizi kurang.
Kekurangan energi kronis dapat diukur dengan mengetahui lingkar lengan atas dan indeks
massa tubuh seseorang. Wanita Usia Subur yang mempunyai lingkar lengan atas yang kurang
dari 23,5 cm dapat dikatakan ia mengalami kekurangan gizi kronis.

600.Seorang bayi perempuan berusia 2 mg dibawa oleh ibunya ke PMB dengan keluhan ada
bercak kebiruan di daerah bokong yang lebar. Hasil pemeriksaan BB 4000 garm TB 53 cm DJA
120x/menit, P 30x/menit, S 36,5°C. Diagnosis apakah yang tepat pada kasus tersebut?

a. Bercak mongol
b. Hemangioma
c. Meningokel
d. Tumor Kulit
e. Seborrhea
Pembahasan

Bercak mongol atau disebut juga congenital dermal melanocytosis adalah suatu kondisi
kongenital atau bawaan dari lahir berupa bercak kebiruan pada kulit. Bercak
mongol merupakan salah satu jenis tanda lahir. Bercak mongol ini muncul pertama kali
saat bayi dilahirkan atau dalam minggu pertama setelah bayi lahir.

Anda mungkin juga menyukai