1. Belum lama ini terjadi bencana gunung meletus, para tenaga kesehatan
termasuk bidan melakukan evakuasi terhadap korban-korban dan memberi
tanda bendera merah pada seorang korban, maka keadaan korban tersebut
yaitu....
a. Gawat darurat.
b. Pasien biasa
c. Meninggal Dunia
d. PasienDaruratTidakGawat
e. PasienTidakGawatTidakDarurat
2. Akibat hujan terus menerus yang mengguyur suatu daerah, terjadilah tanah
longsor. Banyak korban dalam bencana tersebut, karena bencana tersebut
datang tiba-tiba dan tak terduga. Banyak korban yang jatuh
tetapitidakmengancamnyawadananggotabadannya. Biasanya di
lambangkandengan label…
a. Merah
b. Kuning.
c. Hijau
d. Biru
e. Ungu
3. Bidan Nita menolong persalinan pada ibu G3P0A2 di BPS miliknya, Kala II
berlangsung 30 menit dan bayi lahir normal dengan Apgar Score 7/9 .
Setelah 1 menit bayi lahir bidan memberikan oksitosin untuk melakukan
manajemen aktif kala III, setelah 15 menit pemberian oksitosin pertama
dan dilakukan peregangan tali pusat terkendali, tidak ada tanda-tanda
pelepasan plasenta. Penanganan yang tepat untuk kasus diatas adalah….
a. Manual Plasenta
b. Pemberian Oksitosin ke-2 dan kateterisasi.
c. Anjurkan Ibu meneran
d. Lakukan rujukan
e. Kolaborasi dengan dokter obsgyn
4. Seorang perempuan umur 20 tahun datang ke pelayanan kesehatan
mengeluh keluar flek-flek darah dari kemaluan dan sedikit nyeri pada supra
symphisis. Anamnesa menemukan telat haid 2 bulan yang lalu, tapi belum
periksa, kemarin sempat terpeleset di kamar mandi dan jatuh terduduk.
Pemeriksaan tanda vital dan antopometri dalam batas normal, PPT +. TFU 1
jari diatas simfisis, ostium uteri tertutup, tidak ada jaringan-jaringan yang
keluar bersama darah, HB 11,5 gr%. Apakah diagnosa kegawatdaruratan
obstetri yang tepat pada kasus diatas ?
a. Abortus komplitus
b. Abortus iminens.
c. KET
d. Abortus insipient
e. Abortus inkomplitus
5. Apa tindakan yang dapat dilakukan bidan dalam praktek mandiri pada kasus
tersebut?
a. Stabilisasi kondisi pasien dengan memasang infuse RL
b. Melakukan informed consent
c. Merujuk pasien dengan posisi trendelenderg
d. Kuretase
e. A,b,dan c benar.
10. Pada suatu kecelakaan terdapat korban jiwa. Korban pertama mengalami
truma abdomen dan fraktur fremur terbuka dengan perdarahan terkontrol,
korban kkedua mengalami multiple trauma, korban ketiga setelah dicek tidak
ada nadi dan nafas, korban keempat mengalami memar dan laserasi serta
korban kelima mengalami tanda-tanda syok dan obstruksi jalan nafas.
Berdasarkan 4 kategori sistem triase, korban manakah yang terlebih dahulu
ditolong?
a. Korban pertama
b. Korban kedua
c. Korban Ketiga
d. Korban Keempat
e. Korban kelima.
SOAL 2
SOAL 3
1. Ny. A umur 23 tahun datang ke BPM hamil pertama kali mengeluh mengeluarkan
darah flek-flek dari jalan lahir sejak 2 hari yang lalu. Hasil pemeriksaan, TFU 3
jari atas symphisis. Inspekulo keluar darah dari OUE tidak ada pembukaan.
Diagnosa kasus Ny. A....
A. Blightid ovum
B. Abortus insipiens
C. Abortus imminens.
D. Abortus incomplete
E. Inplantation bleeding
SOAL 4
Ny. E 26 tahun ke BPM mengeluh sudah 2 bulan tidak menstruasi, perut bagian
bawah nyeri dan mengeluarkan bercak darah berwarna coklat. Hasil pemeriksaan
dalam belum ada pembukaan portio, nyeri goyang, PP test (+).
Soal
1. Seseorang pasien perempuan yang baru berusia 28 tahun telah hamil 30 minggu
dan dengan riwayat kehamilan G4 P3 A2, pasien tersebut datang ke RS
bersama dengan suaminya dengan keluhan perdarahan pervaginam merah
kehitaman, mengeluh nyeri perut menetap, gerakan janin tidak dapat dirasakan
pasien. Dari hasil pemeriksaan DJJ(-), palpasi ditemukan perut pasien teraba
keras. Hasil pemeriksaan TTV yaitu TD=120/70 mmhg, N=82x/menit, S=36,6
derajat celsius. Apakah diagnosa yang dapat ditegakkan pada kasus pasien di
atas?
a. Vasa previa
b. Plasenta previa
c. Solusio plasenta.
d. Plasenta letak rendah
e. Hipertensi dalam kehamilan
2. Penanganan yang tepat dilakukan pada kasus tersebut adalah…
a. lakukan amniotomi disusul infus oksitosin untuk mempercepat
persalinan.
b. episiotomy segera
c. lakukan amniotomi dan histerektomi segera
d. berikan infuse oksitosin dan lakukan histerektomi
e. lakukan pemasangan tampon
3. Komplikasi yang dapat terjadi pada ibu dalam kasus diatas, kecuali..
a. Apoplexi uteroplacenta
b. Gagal ginjal
c. Kelainan pembekuan darah
d. Syok perdarahan
e. Gangguan perkembangan.
SOAL 6
1. Perawat pada unit ruang nifas merawat klien yang baru saja melahirkan
dengan riwayat plasenta previa. Manakah resiko yang muncul terkait
plasenta previa yang perlu diperhatikan perawat ketika meninjau rencana
keperawatan dan mempersiapkan melakukan pada pengawasan klien?
a) Infeksi
b) Perdarahan.
c) Hipertensi kronis
d) Disseminated intravascular coagulation
e) Gagal ginjal akut
2. Bidan merujuk pasien berusia 28 tahun, status obtetri G1P0A0, dan usia
kehamilan 36 minggu ke RSUD dengan kondisi pasien tidak sadar serta
mengalami kejang-kejang. Hasil pemeriksaan tekanan darah 160/110
mmHg. Deyut nadi 100 kali/menit. Frekuensi pernafasan 16 kali/menit,
denyut jantung janintidak teratur, serta terdapat edema pada wajah, tangan,
dan kaki. Berdasarkan data subjektif pasien, diagnosis yang sesuai dengan
kasus tersebut adalah…
a) Eklamsia
b) Preeklamsia berat
c) Preeklamsia ringan
d) Preeklamsia sedang
e) Superimposed preeklamsia
3. Seorang perempuan usiase 30 tahun, status obtetri G2P1A0 usia kehamilan
28 minggu, Datang ke RS dengan keluhan mengeluarkan darah banyak
berwarna merah segar dari jalan lahir, namun tidak disertai rasa nyeri perut.
Hasil pemeriksaan umum lemah, pucat, dan DJJ regular 155kali/menit.
Berdasarkan pemeriksaan USG, plasenta terletak di segmen bawah Rahim.
Diagnosis yang tepat untuk pasien tersebut adalah….
a) Plasenta previa.
b) Solusio plasenta
c) Plasenta inkreta
d) Retensio plasenta
e) Plasenta akreta
4. Seorang perempuan berusia 43 tahun, usia kehamilan 24 minggu, datang
keBPM dengan keluhan nyeri perut, secret vagina cair, dan berbau, serta
demam tinggi. Hasil pemeriksaan TD 120/80 mmHg, nadi 97 kali/menit,
pernafasan 24 kali/menit, suhu tubuh 38,50C, DJJ 165 kali/menit, dan
terdapat cairan ketuban keluar pervaginam. Diagnosis yang tepat pada
kasus tersebut adalah…
a) Servisitis
b) KPD ( Ketuban Pecah Dini).
c) Vaginitis
d) Amnionitis
e) Peritonitis
5. Seorang perempuan berusia 29 tahun datang ke BPM, mengeluh
penglihatan kabur sejak tadi malam, satu minggu yang lalu hanya pusing
dan bengkak saja. Pasien belum memeriksakan dirinya. Saat ini usia
kehamilanya 39 minggu. Hasil pemeriksaan didapatkan TD 160/110 mmHg
dan protein urine ++. Diagnosis bidan yang sesuai dengan hasil
pemeriksaan terhadap kasus tersebut adalah….
a) PER
b) Hipertensi kronik
c) Hipertensi esensial
d) Eklamsia
e) PEB.
6. Seorang wanita hamil datang ke klinik bidan karena khawatir akan
kehamilanya. Yang besar namun usia kehamilanya baru 20 minggu. Merasa
sesak, mual-muntah dan perutnya tegang. Ti nggi fundus uteri tidak sesuai
dengan umur kehamilan. Terjadi kelainan letak janin. Ketika diauskultasi
oleh bidan DJJ sukar didengar karena abdomen ibu yang terlalu besar.
Diagnose apa yang sesuai pada kasus tersebut
a) Kelainan bawaan
b) Oligo hidramnion
c) Obesitas
d) Molahhidatidosa
e) Polihidramnion.
7. Ny M G2P1A0 umur 34 tahun, haml 29 minggu, datang kerumah sakit
dengan keluhan perdarahan pervaginam merah kehitaman, nyeri perut
menetap, gerakan janin tidak dirasakan oleh ibu. Hasil pemeriksaan DJJ (-),
Palpasi ditemukan perut teraba keras TD 120/80 mmHg, Nadi 80kali/menit,
suhu 370C. diagnosis yang dapat ditegakkan pada kasus diatas adalah….
a) Vasa previa
b) Hipertensi dalam kehamilan
c) Plasenta previa
d) Plasenta letak rendah
e) Solusio plasenta.
8. Tindakan yang dapat dilakukan pad Ny.M di RS adalah
a) Pantau kemajuan persalinan
b) Tirah baring
c) Pimpin persalinan
d) Persiapan seksio sesaria.
e) Vakum ekstrasi
9. Komplikasi yang terjadi pada Ny.M adalah…
a) Syok neurologic.
b) Syok anafilaktik
c) Syok hipovolemik
d) Syok haemoragic
e) Syok sepsis
10. Seorang pasien perempuan dengan usia kehamilan 8 bulan datang keBPM,
pasien mengeluh gerakan janin terasa lebih sering. Dari pemeriksaan
didapatkan hasil uterus lebih besar dari usia kehamilan, teraba 3 bagian
besar janin, dan DJJ terdengar didua tempat yang berbeda. Berdaarakan
pernyataan tersebut, diagnose yang tepat adalah…
a) Asma
b) Gameli.
c) Hamil anggur
d) Kehamilan normal
e) Hidramnion
SOAL 7
Soal
1. Seorang perempuan usia 30 tahun, inpartu kala I fase aktif datang ke PMB dari
hasil pemeriksaan abdomen teraba kepala janin 3/5 diatas sympisis pubis, PD :
portio tipis lunak, pembukaan 8 cm, selaput ketuban utuh, teraba fontanel
anterior dan orbita.
Apakah presentasi janin pada kasus diatas ?
a. Presentasi muka
b. Presentasi dahi.
c. Presentasi dagu
d. Presentasi kepala
e. Presentasi bokong
2. Seorang perempuan usia 30 tahun, inpartu kala I fase aktif datang ke PMB dari
hasil pemeriksaan diperoleh pada pemeriksaan abdomen teraba lekukan antara
oksiput dan punggung, PD : portio tipis lunak, pembukaan 7 cm, selaput ketuban
utuh, teraba muka, mulut, rahang, dana jari tangan mudah masuk ke mulut janin.
Apakah presentasi janin pada kasus diatas ?
a. Presentasi muka.
b. Presentasi dahi
c. Presentasi dagu
d. Presentasi kepala
e. Presentasi bokong
3. Seorang perempuan usia 20 tahun inpartu kala I fase aktif dirujuk bidan RS.
Hasil pemeriksaan bidan di RS pemeriksaan abdomen kepala teraba di bagian
atas, DJJ terdengar di atas pusat 140x/menit, PD : portio tipis lunak, pembukaan
7 cm, selaput ketuban utuh, teraba rektum, penurunan Hodge III.
Apakah presentasi janin pada kasus diatas ?
a. Presentasi muka
b. Presentasi dahi
c. Presentasi dagu
d. Presentasi kepala
e. Presentasi bokong.
4. Seorang perempuan umur 22 tahun G1P0A0, hamil 40 minggu, datang ke RS
dengan riwayat DM, saat ini sedang dalam proses persalinan kala II. Setelah
kepala janin lahir, tidak terjadi putaran paksi luar.
Diagnosa untuk kasus diatas yaitu...
a. Partus lama
b. Distosia bahu.
c. Partus tak maju
d. Partus serotinus
e. Partus presipitatus
10. Seorang perempuan umur 24 tahun, G1P0A0 hamil 39 minggu datang ke bidan
mengeluh kenceng-kenceng perut terasa nyeri yang sangat hebat, keluar
keringat dingin dan gelisah. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh bidan
didapatkan hasil: perut teraba keras, denyut nadi dan pernafasan meningkat,
serta teraba lekukan melintang pada segmen bawah rahim setinggi pusat.
Kontraksi uterus terus menerus dan sangat kuat.
Tindakan yang harus dilakukan oleh bidan sesuai dengan kewenangannya untuk
kasus diatas adalah
a. Pemeriksaan USG
b. Pemeriksaan dalam
c. Memimpin persalinan
d. Perbaikan KU dan rujuk.
e. Pasang infus
SOAL 8
SOAL 9
SOAL 10
Ny. P, umur 27 tahun, 2 minggu yang lalu melahirkan ditolong oleh dukun, belum
pernah keguguran, melahirkan anak kedua, datang ke PMB dengan keluhan nyeri
perut bagian bawah dan sering muntah. Hasil pemeriksaan bising usus tidak ada,
perut kembung dan teraba tegang, tanda-tanda vital : tekanan darah 130/80 mmHg,
nadi 76 x/menit, Suhu 38,8 ˚C, pernapasan 18 x/menit.
5. Seorang ibu, usia 37 tahun melahirkan anak ke 6, 4 jam yang lalu di BPM,
mengeluh pusing lemas, 30 menit setelah plasenta lahir lengkap, kontraksi
uterus lemah. Hasil pemeriksaan TD 90/60 mmhg, nadi 110x/I, perdarahan
500cc. Apakah antisipasi masalah potensial untuk kasus tersebut?
a. Syok hemoragik.
b. Infeksi puerperalis
c. Syock neurogenik
d. Infeksi perineum
e. Anemia berat.
8. Seorang ibu usia 27 tahun melahirkan anak pertamanya postpartum hari ke-14
dengan riwayat persalinan spontan,ibu menyusui secara eksklusif datang ke
PMB dengan keluhan saat ini payudara terlihat membesar,putting kanan lecet,
tegang, kemerahan , dan nyeri. Dari hasil pemeriksaan didapatkan tekanan
darah 110/70 MmHg, nadi 80x/menit, respirasi 20 x/menit, suhu 39°C. Apakah
diagnosa yang tepat untuk ibu tersebut ?
a. Ibu postpartum dengan mastitis.
b. Ibu postpartum dengan tromboflebitis
c. Ibu postpartum dengan postpartum blues
d. Ibu postpartum dengan infeksi luka jahitan
e. Ibu postpartum dengan abses payudara
Pembahasan : Berdasarkan (Kemenkes, 2013) Faktor predisposisi mastitis
yaitu salah satunya putting lecet. Diagnosis dari mastitis yaitu: Payudara
(biasanya unilateral) keras, memerah, dan nyeri, Dapat disertai demam >38°C,
Paling sering terjadi di minggu ke-3 dan ke-4 postpartum, namun dapat terjadi
kapan saja selama menyusui
9. Pada kasus diatas, penatalaksaan dibawah ini dapat diberikan kecuali ,,,
a. Anjurkan ibu untuk berhenti menyusui.
b. Berikan ibu terapi antibiotic
c. Kompres dingin pada payudara untuk mengurangi bengkak dan nyeri
d. Berikan parasetamol 3x500mg peroral
e. Sangga payudara ibu dengan bebat / bra yang pas
Pembahasan : Berdasarkan (Kemenkes, 2013) penatalaksaan mastitis
adalah Berikan antibiotika Kloksalisin 500mg peroral per 6 jam selama 10 –
14 hari Atau eritromisin 250 mg peroral 3 kali sehari selama 10 – 14 hari,
Dorong ibu untuk tetap menyusui, dimulai dengan payudara yang tidak
sakit. Bila payudara yang sakit belum kosong setelah menyusui, pompa
payudara untuk mengeluarkan isinya, Kompres dingin pada payudara
untuk mengurangi bengkak dan nyeri, Berikan parasetamol 3x500mg
peroral, Sangga payudara ibu dengan bebat / bra yang pas, Lakukan
evaluasi setelah 3 hari
10. Infeksi nifas adalah infeksi pada dan melalui traktus genitalis setelah
persalinan.Apakah faktor predisposisi dari infeksi masa nifas ?
a. Persalinan berlangsung lama sampai terjadi persalinan terlantar
b. Tindakan operasi persalinan
c. Tertinggalnya plasenta, selaput ketuban, dan bekuan darah
d. Ketuban pecah dini / pada pembukaan masih kecil melebihi 6 jam
e. Benar semua.
Pembahasan : Faktor predisposisi ( Sukarni, 2013 ) yaitu Persalinan
berlangsung lama sampai terjadi persalinan terlantar, Tindakan operasi
persalinan, Tertinggalnya plasenta, selaput ketuban, dan bekuan darah,
Ketuban pecah dini / pada pembukaan masih kecil melebihi 6 jam, Keadaan
yang yang dapat menurunkan keadaan umum yaitu, perdarahan antepartum
dan postpartum, anemia pada saat kehamilan, malnutrisi, kelelehan, dan ibu
hamil dengan penyakit infeksi
SOAL 11
SOAL 12
1. Seorang bayi lahir spontan 8 jam yang lalu dibawa ke Puskesmas dengan
keluhan tremor, suara menangis yang melengking, dan pergerakan yang tidak
terkendali. Setelah dilakukan pemeriksaan bidan menyatakan bayi mengalami
kejang. Apakah penatalaksanaan awal yang harus dilakukan dalam kasus
tersebut?
a. Memasukkan sendok untuk menekan lidah
b. Bersihkan jalan nafas.
c. Diberi Fenofarbital 30 mg intravena
d. Berikan infus Dextrose 10%
e. Lakukan pemeriksaan laboratorium
3. Seorang bayi lahir spontan 8 jam yang lalu dibawa ke Puskesmas dengan
keluhan tremor, suara menangis yang melengking, dan pergerakan yang tidak
terkendali. Setelah dilakukan pemeriksaan bidan menyatakan bayi mengalami
kejang.
Dibawah ini, pemeriksaan laboratorium manakah yang tidak mendukung dalam
penegakan diagnose?
a. TORCH
b. Gula darah
c. Kadar kalsium
d. Kadar magnesium
e. Kadar haemoglobin.
Sumber : Prawiroharjo, Sarwono. 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: YBP-SP.
4. Seorang bayi perempuan umur 3 jam di rumah sakit. Riwayat persalinan
spontan dengan ibu diabetes melitus. Hasil pemeriksaan BB lahir 3300 gram,
PB : 48 cm, LK : 33 cm, LD : 32 cm, telah dilakukan pemeriksaan kadar gula
darah dengan hasil : 25mg/dl, sudah BAK, dan belum BAB.
Penatalaksanaan apakah yang tepat untuk kasus diatas?
a. Beri glukosa 10% ml IV.
b. Beri Ringer Laktat intra vena
c. Beri NaCL intra vena
d. Beri asering intravena
e. Beri Mannitol intra vena
5. Seorang bayi laki-laki umur 2 hari datang ke PMB dengan keluhan tali pusatnya
memerah dan mengeluarkan nanah dan berbau. Dari hasil anamnesa ibu
menyatakan selama dirumah memberi ramuan di tali pusat bayinya.
Diagnosa apakah yang terjadi pada kasus diatas?
a. Oral trush
b. Omfalitis (infeksi tali pusat).
c. Ikterus neonatorum
d. Sepsis neonatorum
e. Tetanus neonatorum
Sumber : Prawiroharjo, Sarwono. 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: YBP-SP.
6. Seorang bayi laki-laki baru saja lahir di PMB satu jam yang lalu, sudah
dilakukan IMD. Untuk mencegah infeksi, bidan akan melakukan dan
mengajarkan perawatan tali pusat. Perawatan tali pusat yang tepat adalah
a. Mengolesi dengan alkohol
b. Mengolesi dengan betadine
c. Memberikan ramuan tradisional agar tetap segar
d. Membiarkan tali pusat terbuka dengan prinsip bersih dan kering.
e. Mengolesi dengan salep
7. Seorang bayi laki-laki umur 2 hari datang ke PMB dengan keluhan tali pusatnya
memerah dan mengeluarkan nanah dan berbau. Dari hasil anamnesa ibu
menyatakan selama dirumah memberi ramuan di tali pusat bayinya.
Faktor penyebab apakah yang menjadi penyebab kasus diatas?
a. Faktor kuman
b. Faktor persalinan
c. Faktor tradisi.
d. Faktor kehamilan
e. Faktor keturunan
Sumber : Mieke, 2006. Manajemen Kebidanan Pada Infeksi Tali Pusat Bayi.
Jakarta : EGC
9. Bayi B usia 3 minggu di antar ibunya ke BPM dengan keluhan bayi tidak dapat
menyusu, bila menyusu bayi memuntahkan semuanya, sering kejang dan
bernafas sangat lambat. Hasil pemeriksaan respirasi 15 kali/menit suhu 37,50
nadi 133 kali/menit
Apakah tindakan segera yang dapat dilakukan sesuai kasus diatas?
a. Segera rujuk ke fasilitas yang memadai
b. Berikan antibiotik
c. Berikan parasetamol
d. Pasang oksigen.
e. Berikan vitamin
Sumber : Prawiroharjo, Sarwono. 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: YBP-SP.
10. Seorang bayi berumur 5 hari dengan BBL 3.100 gram, BB sekarang 3.300
gram, hisapan bayi saat menyusu kuat. Tali pusat terdapat tanda kemerahan,
berbau anyir dan bagian sekitar pusar teraba hangat. Suhu bayi 37,50C,
respirasi 54 kali/menit dan nadi 135 kali/menit. Bagaimana pemberian ASI yang
dianjurkan pada bayi tersebut ?
a. 30 menit sekali
b. 1 jam sekali
c. 1,5 jam sekali
d. 2 jam sekali
e. On demand.
Sumber : Kementerian Kesehatan RI. 2016. Asuhan Kebidanan
Kegawatdaruratan Materal Neonatal. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI
SOAL 13
SOAL 14
4. Bayi T lahir spontan 1 jam yang lalu, gerakan aktif, berat badan 2400 gram,
panjang badan 48 cm, pernapasan 40 x/menit, dengan usia kehamilan saat
lahir 36 minggu. Dari hasil pemeriksaan tidak di temukan kelainan.
Pertanyaan :
Asuhan apa yang harus diberikan pada bayi T adalah…………..
a. Dimandikan
b. Pemberian oksigen
c. Pemberian antibiotik
d. Dirawat dalam indikator
e. Rawat gabung dengan ibunya
Jawaban : e. Rawat gabung dengan ibunya
Pembahasan
rawat gabung adalah membiarkan ibu dan bayi nya bersama terus menerus.
Manfaat rawat gabung
1. Mempercepat mantapnya dan terus terlaksananya proses menyusui.
2. Memungkinkan proses bonding rawat gabung akan meningkatkan ikatan
batin antara ibu dan bayinya.
3. Menurunkan biaya pihak rumah sakit dapat menekan biaya karena tidak
perlu membangun dan memelihara ruang bayi sehat, tidak perlu
mengeluarkan gaji untuk petugas ruang bayi sehat, juga biaya yang harus
dikeluarkan bila bayi menjadi sakit dapat dikurangi. Turn over lebih cepat
4. Peralatan minimal bila dilakukan bendding-in maka akan mengurangi
pembelian boks bayi. Tidak memerlukan botol susu.
5. Tidak ada tambahan tenaga, tidak perlu menambah tenaga untuk ruang
bayi sehat, karena untuk rawat gabung dapat memanfaat kan tenaga yang
sudah ada di ruangan nipas.
Referensi : Fransiska sri susanti. Buku indonesia menyusui
5. Ny E baru saja melahirkan di BPS. Bayi menangis kuat, warna kulit merah,
gerakan aktif. BBL 2900 gram, panjang 52 cm.
Pertanyaan:
Penatalaksanaan yang dilakukan segera terhadap bayi Ny E adalah……….
a. Memandikan
b. Mengisap lendir
c. Memotong tali pusat
d. Inisiasi menyusui dini
e. Mengeringkan
Jawaban : e. Mengeringkan
Pembahasan
Setelah bayi lahir bidan mengeringkan tubuh bayi agar tidak terjadinya
kehilangan panas tubuh secara evaporasi.
Refrensi : Prawirohardjo, sarwono. 2005. Ilmu kandungan. Jakarta:yayasan
bina pustaka sarwono prawirohardjo
6. Bayi I lahir spontan di BPM, berat badan 2300 gram, panjang badan 48 cm,
suhu 35,50C. Bayi tampak kedinginan dan muka bayi tampak pucat.
Pertanyaan:
Asuhan apa yang diberukan pada bayi I tersebut………….
a. Memasukan bayi kedalam inkubator
b. Melakukan metode kangguru
c. Memberikan asi eklusif kepada bayi
d. Berikan antibiotik
e. Lakukan rujukan segera
Jawaban : b. Melakukan metode kangguru
Pembahasan :
Manfaat melakukan metode kangguru
1. Suhu tubuh lebih cepat stabil
2. Tumbuh lebih cepat
3. Perkembangan otak lebih baik
4. Denyut jantung stabil
5. Resiko terinfeksi penyakit lebih kecol
6. Waktu tidur lebih panjang
7. Lebih jarang menangis
8. Lebih berhasil menyusui langsung pada ibunya
9. Memperpanjang durasi atau lama menyusu
Refrensi : Lilik kurniawan, yayan akhyar israr fakultas kedokteran univ
riau.2009
7. Seorang bayi lahir spontan di BPM. Berat badan 3500 gram, panjang badan
51 cm, pernapasan 45 x/menit. Bayi menetek kuat, talin pusat tidak ada
tanda-tanda infeksi.
Pertanyaan :
Sebelum dibawa pulang informasi yang harus diberikan pada bayi Ny B
adalah……
a. Pemberian asi setiap 3 jam
b. Pemberian PASI setisp saat
c. Pemberian antibiotik secara rutin agar tidak terjadi infeksi
d. Pemberian makanan tambahan agar bayi cepat besar
e. Mempertahankan kehangatan tubuh bayi agar bayi tidak kedinginan
Jawaban : e. Mempertahankan kehangatan tubuh bayi agar bayi tidak
kedinginan
Pembahasan
Bayi rentan terhadap suhu yang berada di lingkungan sekitar jika bayi
kehilangan panas tubuhnya bisa menyebabkan hipotermi
Refrensi : Prawirohardjo, sarwono. 2005. Ilmu kandungan. Jakarta:yayasan
bina pustaka sarwono prawirohardjo
8. Seorang ibu melahirkan 1 jam yang lalu di BPS, usia kehamilan 40 minggu,
BB: 2.800 gram PB: 48 cm, bergerak aktif, warna kulit kemerahan, RR: 40 x
/menit, Nadi: 130 x/menit, suhu: 36oC.
Pertanyaan :
Apa diagnosa yang tepat pada Bayi Baru Lahir tersebut ?
a. BBL Normal
b. BBL dengan asfiksia
c. BBL dengan Hipotermia
d. BBL dengan lebih bulan
e. BBL dengan infeksi
Jawaban : a. BBL Normal
Pembahasan : BBL normal adalah bayi yang baru dilahirkan pada kehamilan
cukup bulan, berat badan bayi antara 2.500 – 4.000 gram,
B antara 48-52 cm dan tanpa tanda asfiksia dan penyakit penyerta lainnya.
Referensi : Varney H, Varney Midwifery. 1997 Third ed. J&B publisher.
London. Capt 32, Hal. 551-560.
9. Seorang ibu melahirkan bayi secara spontan, bayi menangis kuat, BB 2.700
gram PB 48 cm RR 40 x/menit, dengan usia kehamilan saat lahir 37 minggu.
Dari hasil pemeriksaan tidak ada kelainan.
Pertanyaan:
Dari data di atas. Usia kehamilan dan bayi tersebut termasuk dalam kategori
?
a. Premature
b. Dismature
c. Matures
d. Post Maturus
e. Presipatatus
Jawaban : c. Matures
Pembahasan : Partus Matures/aterm adalah partus pada umur kehamilan
37-40 minggu, janin matur, berat badan diatas/ > 2. 500 gram.
Referensi : JNPK-KR. 2002. Buku Acuan APN. JNPK-KR JHPIEGO.
Jakarta.
10. Seorang bayi lahir spontan dengan BB 2.600 gram PB 48 cm. Bayi tersebut
dilakukan rangsangan denagn menggosokkan punggung, tangan dan kaki
dengan lembut. Serta menyentil perlahan telapak kaki 1-2 kali. Hasilnya
didapatkan penilaian APGAR SCORE bernilai 7.
Pertanyaan : Dari data di atas, yang dimaksud dengan rangsangan tersebut
adalah ?
a. Rangsangan Tonic Neck
b. Rangsangan Taktil
c. Rangsangan Sucking
d. Rangsanan Walking
e. Rangsangan Glabellar
Jawaban : b. Rangsangan Taktil
Pembahasan : Rangsangan taktil merupakan upaya untuk mengaktifkan
berbagai refleks protektif pada BBL. Mengeringkan tubuh bayi merupakan
tindakan stimulasi. Apabila setelah tubuh bayi dikeringkan secara seksama
dan telah dihisap lendirnya, tetapi tidak menunjukkan tanda-tanda
pernapasan yang memadai maka dapat dilakukan :
1) Menggosok punggung, tangan dan kaki dengan lembut
2) Menyentil perlahan telapak kaki 1-2 kali.
Referensi : Depkes, R.I. 1999. Asuhan Bayi Baru Lahir Standar Pelayanan
Kebidanan. Jakarta : Depkes, R.I.
11. Bayi “B” lahir prematur di BPS dengan usia kehamilan 35 minggu, BB: 2400
gram, P: 46 cm, RR: 20 x/ menit, dan Apgar skor 4-6. Dan pada saat
persalinan air ketuban bercampur dengan mekonium.
Pertanyaan: Apa diagnosa pada bayi tersebut ?
a. Asfiksia
b. Asfiksia neonatorum ringan
c. Asfiksia neonatorum sedang
d. Asfiksia neonatorum berat
e. Gangguan pernafasan
Jawaban : c. Asfiksia neonatorum sedang
Pembahasan: Asfiksia neonatorum ialah keadaan dimana bayi tidak dapat
segera bernafas secara spontan dan teratur setelah lahir. Hal ini disebabkan
oleh hipoksia janin dalam uterus dan hipoksia ini berhubungan dengan
faktor-faktor yang timbul dalam kehamilan, persalinan, atau segera setelah
bayi lahir. Akibat-akibat asfiksia akan bertambah buruk apabila penanganan
bayi tidak dilakukan secara sempurna. Tindakan yang akan dikerjakan pada
bayi bertujuan mempertahankan kelangsungan hidupnya dan membatasi
gejala-gejala lanjut yang mungkin timbul.
Etiologi: faktor ibu dan faktor bayi
1. Faktor ibu
a.Preeklampsia dan eklampsia
b. Pendarahan abnormal (plasenta previa atau solusio plasenta)
c. Kehamilan Lewat Waktu (sesudah 42 minggu kehamilan)
2. Faktor Bayi
a. Bayi prematur (sebelum 37 minggu kehamilan)
b. Persalinan dengan tindakan (sungsang, bayi kembar, distosia bahu,
ekstraksi vakum, ekstraksi forsep)
c. Kelainan bawaan (kongenital)
d. Air ketuban bercampur mekonium (warna kehijauan)
Referensi: Markum, Ilmu Kesehatan Anak, FK UI jakarta 1999