Anda di halaman 1dari 45

SOAL 1

1. Belum lama ini terjadi bencana gunung meletus, para tenaga kesehatan
termasuk bidan melakukan evakuasi terhadap korban-korban dan memberi
tanda bendera merah pada seorang korban, maka keadaan korban tersebut
yaitu....
a. Gawat darurat.
b. Pasien biasa
c. Meninggal Dunia
d. PasienDaruratTidakGawat
e. PasienTidakGawatTidakDarurat

2. Akibat hujan terus menerus yang mengguyur suatu daerah, terjadilah tanah
longsor. Banyak korban dalam bencana tersebut, karena bencana tersebut
datang tiba-tiba dan tak terduga. Banyak korban yang jatuh
tetapitidakmengancamnyawadananggotabadannya. Biasanya di
lambangkandengan label…
a. Merah
b. Kuning.
c. Hijau
d. Biru
e. Ungu

3. Bidan Nita menolong persalinan pada ibu G3P0A2 di BPS miliknya, Kala II
berlangsung 30 menit dan bayi lahir normal dengan Apgar Score 7/9 .
Setelah 1 menit bayi lahir bidan memberikan oksitosin untuk melakukan
manajemen aktif kala III, setelah 15 menit pemberian oksitosin pertama
dan dilakukan peregangan tali pusat terkendali, tidak ada tanda-tanda
pelepasan plasenta. Penanganan yang tepat untuk kasus diatas adalah….
a. Manual Plasenta
b. Pemberian Oksitosin ke-2 dan kateterisasi.
c. Anjurkan Ibu meneran
d. Lakukan rujukan
e. Kolaborasi dengan dokter obsgyn
4. Seorang perempuan umur 20 tahun datang ke pelayanan kesehatan
mengeluh keluar flek-flek darah dari kemaluan dan sedikit nyeri pada supra
symphisis. Anamnesa menemukan telat haid 2 bulan yang lalu, tapi belum
periksa, kemarin sempat terpeleset di kamar mandi dan jatuh terduduk.
Pemeriksaan tanda vital dan antopometri dalam batas normal, PPT +. TFU 1
jari diatas simfisis, ostium uteri tertutup, tidak ada jaringan-jaringan yang
keluar bersama darah, HB 11,5 gr%. Apakah diagnosa kegawatdaruratan
obstetri yang tepat pada kasus diatas ?
a. Abortus komplitus
b. Abortus iminens.
c. KET
d. Abortus insipient
e. Abortus inkomplitus

5. Apa tindakan yang dapat dilakukan bidan dalam praktek mandiri pada kasus
tersebut?
a. Stabilisasi kondisi pasien dengan memasang infuse RL
b. Melakukan informed consent
c. Merujuk pasien dengan posisi trendelenderg
d. Kuretase
e. A,b,dan c benar.

6. Seorang perempuan hamil terpeleset di pasar saat sedang berbelanja,


karena jalannya licin. Perempuan tersebut mengalami perdarahan
pervaginam,kebetulan saat itu ada bidan yang jugha sedang berbelanja di
pasar tersebut. Apa yang harus kita lakukan bidan ?
a. Memeriksa vital sign saja
b. Memeriksa apakah ibu sedang hamil, usia kehamilan, riwayat
persalinan sebelumnya dan sekarang, bagaimana proses kelahiran
plasenta, kondisi vulva (jumlah darah yang keluar dan plasenta
tertahan), uterus ( adakah atonia uteri), kondisi kandung kemih
(apakah penuh).
c. Memeriksa apakah ibu sedang hamil, usia kehamilan, riwayat persalinan
sebelumnya dan sekarang, bagaimana proses kelahiran plasenta,kondisi
vulva (jumlah darah yang keluar dan plasenta tertahan) dan uterus (
adakah atonia uteri).
d. Memeriksa darah ibu di laborat
e. Segera membawa ibu ke IGD

7. Bidan Messy melakukan pertolongan persalinan pada Ny. H, setelah


proses Kala II berakhir, Bidan Messy melakukan proses persalinan
Kala III, dengan memberikan suntikan oksitosin, menunggu tanda
pelepasan plasenta, melakukan peregangan tali pusat terkendali,
melahirkan plasenta dengan teknik yang tepat, dan segera setelah
plasenta lahir melakukan massase uterus selama 15 detik. Tujuan khusus
Manajemen aktif kala III yang dilakukan oleh Bidan Messy dilakukan
untuk….
a. Menghindari Inversio Uteri
b. Mencegah Perdarahan.
c. Mencegah Retensio Plasenta
d. Mencegah Syok pada Ibu
e. Mencegah Prolaps

8. Ny. F 25 tahun G1P0A0 gravida 34 minggu dengan gemeli melakukan


Antenatal Care di BPM Bidan Nisa, didapatkan hasil Tekanan Darah
150/90 mmHg, Protein urine +1, Oedema + pada bagian kaki dan wajah,
pada akhirnya bidan Nisa mendiagnosis Ny. F mengalami Preeklamsia
Ringan. Ibu tidak memiliki riwayat hipertensi sebelumnya, hasil USG dari
Rumah Sakit seminggu yang lalu menunjukan air ketuban ibu bervolume
2200 ml. Faktor Pencetus Preeklamsia yang timbul pada Ny. F adalah….
a. Gemeli dan Usia.
b. Gemeli dan Polihidramnion
c. Polihidramnion dan Paritas
d. Paritas dan Usia
e. Usia saja

9. Perempuan usia 22 tahun diantar ke UGD dengan kondisi penurunan


kesadaran akibat kecelakaan sekitar 15 menit yang lalu. Terdapat cidera
pada kepala, terdengar bunyi gurgling dan perdarahan pada kaki. TD :
110/70 mmHg, nadi 100x/menit, nafas 14x/menit,suhu 36,9 derajat. Apakah
masalah prioritas tersebut?
a. Ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral
b. Risiko kekurangan volume cairan
c. Ketidakefektifan jalan nafas.
d. Kerusahan integritas kulit
e. Hipotermia

10. Pada suatu kecelakaan terdapat korban jiwa. Korban pertama mengalami
truma abdomen dan fraktur fremur terbuka dengan perdarahan terkontrol,
korban kkedua mengalami multiple trauma, korban ketiga setelah dicek tidak
ada nadi dan nafas, korban keempat mengalami memar dan laserasi serta
korban kelima mengalami tanda-tanda syok dan obstruksi jalan nafas.
Berdasarkan 4 kategori sistem triase, korban manakah yang terlebih dahulu
ditolong?
a. Korban pertama
b. Korban kedua
c. Korban Ketiga
d. Korban Keempat
e. Korban kelima.

SOAL 2

1. Ny. M G2 P1A0 umur 24 tahun, hamil 29 minggu, datang ke rumah sakit


dengan keluhan perdarahan pervaginam merah kehitaman, nyeri perut
menetap, gerakan janin tidak dirasakan oleh ibu. Hasil pemeriksaan DJJ (-),
palpasi ditemukan perut teraba keras TD 90/80, Nadi 80 x/menit, Suhu 36 oC.
Apakah label yang diberikan perawat di ruangan Triase untuk pasien
tersebut?
a. Ungu
b. Hijau
c. Hitam
d. Merah.
e. Kuning
2. Ny . T G2 P1 AO 30 th , hamil 38 minggu, datang ke BPM TINA dengan
keluhan perut mules terus menerus ingin segera melahirkan. Setalah
dilakukan pemeriksaan di dapatkan hasil td 110/70 djj 134 , preskep, his 3x 30
detik dalam 10 menit, periksa dalam 4 cm , kk (+) . setelah dilakukan
anamnesa ternyata anak pertama dari Ny. T lahir secara sc apa yang harus
dilakukan bidan tina ?
a. Rujuk segera ke rumah sakit terdekat.
b. Tetap akan melakukan pertolongan persalinan di bpm
c. Melakukan kolaborasi dengan perawat
d. melakukan rujukan ke puskesmas
e. melakukan kolaborasi dengan teman sesame bidan
3. Ny. I G1 P0A0 umur 20 tahun, hamil 10 minggu, datang ke rumah sakit
dengan keluhan perdarahan pervaginam merah kehitaman, nyeri perut
menetap, 90/80, Nadi 69 x/menit, Suhu 36 oC. Apakah label yang diberikan
perawat di ruangan Triase untuk pasien tersebut?
a. Ungu
b. Hijau
c. Hitam
d. Merah
e. Kuning.
4. Ny. S G1 P0 A0 umur 20 th hamil 20 minggu. Ia berencana akan melahirkan
di bpm kasih ibu. Dibawah ini yang bukan termasuk persiapan yang harus
disiapkan ny. I dalam mempersiapkan persalinannya untuk mengantisipasi
adanya kegawat daruratan ?
A. Uang tabungan
B. Kartu asuransi dan ktp
C. Surat kepelmilikan tanah.
D. Kendaraan
E. Pendonor darah
5. Ny. P G1 P0 A0 umur 21 th hamil 30 minggu. Ia berencana akan melahirkan
di BPM TALI KASIH . Dibawah ini yang termasuk persiapan yang harus
disiapkan ny. P dalam mempersiapkan persalinannya untuk mengantisipasi
adanya kegawat daruratan ?
A. Transportasi dan pendonor darah.
B. Baju bayi dan bok bayi
C. Baju ibu dan transportasi
D. Pendonor darah dan eskrim
E. Pendonor darah dan pulsa
6. Seorang perempuan berusia hamil 27 tahun jatuh dari motor dibawa ke ruang
unit gawat darurat, hasil pemeriksaan terdapat luka di bagian leher dan di dahi
pasien, darah keluar dari hidung, telinga dan mulut.
Bagaimanakah cara membuka jalan napas pada pasien?
a. Chin lift
b. Jaw trust.
c. Head tilt
d. Chest trust
e. Hiperektensi kepala
7. Seorang bayi perempuan berusia 3 hari dibawa ibunya ke ruang unit gawat
darurat, pasien mengalami sumbatan jalan napas total. Hasil pengkajian
didapatkan warna kulit mulai terlihat kebiru-biruan, dan kesadaran pasien
mulai menurun.
Manakah tindakan selanjutnya yang harus dilakukan?
a. Chest trust
b. Abdominal trust
c. Heimlich manuveur.
d. Cek kesadaran pasien
e. Berikan terapi oksigen
8. Ny. Y G2 P1 A0 umur 30 th usia kehamilan 8 minggu dating kerumah sakit
dengan keluhan mual muntah hebat terus menerus , tidak nafsu makan
selama 7 hari, hasil pemeriksaan nadi 100 x/ menit , td 90/50, dan turgor kulit
menurun, mata cekung nafas bau aseton. Sebagai bidan tindakan apa yang
harus dilakukan ?
a. Melakukan rujukan ke rs.
b. Memberitahu ibu untuk makan sedikit tapi sering
c. Melakukan pemasangan infus
d. Memberikan obat anti mual
e. Memberikan obat sakit perut
9. Ny. A G1P0A0 datang ke BPM Bidan Nisa dengan keluhan nyeri kepala
hebat. Setelahdilakukan pengukuran Tekanan darah ditemukan hasilnya
140/90 mmHg. Pemeriksaanpenunjang yang diperlukan guna membantu
menegakan diagnosis adalah
a. Pemeriksaan glukosa urine
b. Pemeriksaan protein urine.
c. Pemeriksaan urine lengkap
d. Pemeriksaan darah lengkap
e. pemeriksaan gula darah
10. Ny. S usia 38 tahun G2 P0 A1, datang ke bidan inpartu sisa dukun, kenceng-
kenceng sering dan teratur sejak 2 hari yang lalu. Telah di pimpin mengejan
oleh dukun 3 jam yang lalu. KU Lemah, kelelahan. Tekanan darah 90/60
mmHg, nadi 100x/menit, suhu 39 ◦C, VT pembukaan 8 cm, kepala turun di
hodge III, DJJ 182x/menit. Tindakan yang seharusnya dilakukan oleh bidan
pada Ny. S adalah…
a. Suntik vitamin B12
b. Rujuk dengan infus.
c. Anjurkan makan dan minum
d. Pasang infuse RL
e. Induksi persalinan

SOAL 3

1. Ny. A umur 23 tahun datang ke BPM hamil pertama kali mengeluh mengeluarkan
darah flek-flek dari jalan lahir sejak 2 hari yang lalu. Hasil pemeriksaan, TFU 3
jari atas symphisis. Inspekulo keluar darah dari OUE tidak ada pembukaan.
Diagnosa kasus Ny. A....
A. Blightid ovum
B. Abortus insipiens
C. Abortus imminens.
D. Abortus incomplete
E. Inplantation bleeding

2. 2 minggu kemudian Ny. A datang lagi ke BPM belum mengeluarkan jaringan,


perut mules, hasil pemeriksaan TD 110/60 mmHg. Nadi 90 x/mnt, VT OUE
teraba jaringan. Diagnosa Ny. A sekarang....
A. Ab Insipiens
B. Ab Imminens
C. Ab Complete
D. Ab Habitualis
E. Ab. Incomplete
3. Seseorang Untuk memperbaiki keadaan umum tersebut sebelum dilakukan
rujukan pasien di beri infus....
A. Plasma
B. NaCl 0,9 %.
C. NaCl 10 %
D. Glukosa 5 %
E. Ringer laktat
4. Tindakan bidan untuk menghentikan perdarahan adalah....
A. Curetase
B. eksplorasi
C. Aspirasi vakum
D. Tiduran trendenburg
E. Evakuasi jaringan secara digital.
5. Ny. K 28 tahun, G1 hamil 7 minggu datang ke BPM dengan keluhan keluar
gumpalan darah dari jalan lahir kemudian sudah tidak ada perdarahan lagi saat
ini, ibu mengatakan perut nyeri sebelum keluar gumpalan darah dan nyeri
berhenti setelah gumpalan darah keluar. Diagnosa pada kasus diatas. . .
A. Ab. Insipiens
B. Ab. Imminens
C. Ab. Complete.
D. Ab. Habitualis
E. Ab. Incomplete
6. Seorang Ny. D usia 23 tahun hamil 25 minggu datang ke RS dengan keluhan
tidak merasakan gerakan janin sejak kemarin, dan keluar darah sedikit tapi
berulang dan terasa nyeri kram pada perut. Hasil pemeriksaan DJJ tidak
ditemukan. Diagnosis untuk kasus diatas yaitu. . .
A. Ab. Insipiens
B. Ab. Imminens
C. Ab. Complete
D. Missed Abortion.
E. Ab. Incomplete
7. Tindakan yang tepat untuk kasus di atas adalah . . .
A. Berikan obat dengan tujuan agar terjadi his sehingga fetus dan plasenta
dapat dikeluarkan.
B. Terapi suportif dan konservatif
C. Periksa denyut nadi dan suhu badan dua kali sehari bila pasien tidak panas
dan tiap empat jam bila pasien panas.
D. Pemberian antibiotik hanya jika terdapat kecurigaan adanya faktor infeksi
maternal.
E. Evaluasi kehamilan yang diperlukan antara lain pemeriksaan serial vaginal
sonography untuk mendeteksi gestational sac
8. Seorang perempuan usia 18 tahun datang ke bidan telah melakukan
pengguguran kehamilan 2 hari yang lalu di dukun, keluhan badan demam dan
menggigil. Saat di lakukan pemeriksaan dalam terdapat nyeri goyang servik dan
terdapat trauma serviks. Kasus diatas adalah. . .
A. Ab. Insipiens
B. Ab. Imminens
C. Ab. Infeksious.
D. Missed Abortion
E. Ab. Incomplete
9. Penganan untuk kasus di atas adalah . . .
A. Bila ada sisa produk kehamilan, harus dilakukan dilatasi dan kuretase.
B. Berikan antibiotik yang tepat
C. Rujuk ke RS.
D. Terapi suportif dan konservatif
E. Missed Abortion
10. Ny. O hamil 27 minggu datang ke RS dengan keluhan keluar darah dengan
jumlah banyak dari jalan lahir. Setelah di lakukan periksa dalam Ostium uteri
telah membuka, teraba ketuban namum hasil konsepsi masih di dalam uteri.
Berdasarkan pemeriksaan diatas termasuk jenis abortus . . .
A. Ab. Insipiens.
B. Ab. Imminens
C. Ab. infeksious
D. Missed Abortion
E. Ab. Incomplete

SOAL 4

Kasus Tentang Molahydatidosa

Ny.Nunik,umur 25 tahun, datang ke BPS menyatakan hamil pertama kali, umur


kehamilan 4 bulan mengeluarkan darah dari jalan lahir disertai dengan mual dan
muntah, tidak ada gerakan bayi. Hasil pemeriksaan yang dilakukan bidan adalah
TFU pertengahan symphisis pusat, tidak dijumpai balotement dan tidak ada
pembukaan serviks.

1. Untuk menentukan diagnosis Ny Nunik perlu dilakukan pemeriksaan ?


A. Aceton Urine
B. HCG Urine.
C. Protein urine
D. reduksi Urine
E. Glukosa urine
2. Diagnosis yang tepat untuk Ny.Nunik adalah suspek ?
A. Kehamilan KET
B. Blighted Ovum
C. Abortus Imminens
D. Mola Hidatidosa.
E. Missed Abortus
3. Apakah penanganan yang dapat dilakukan oleh bidan ?
A. Pasang infus dan rujuk
B. Rujuk
C. Pasang Infus RL atau NaCl 0,9 dan Rujuk.
D. Pasang Infus
E. Pasang infus dan melaukan Rujuk dengan BAKSOKU
4. Ny. S umur 26 tahun datang ke BPM kehamilan ke tiga umur kehamilan3
bulan, perdarahan sedikit, mengeluh mual, muntah, 4-5 kali sehari. Hasil
pemeriksaan TD 140/90 mmHg, TFU 3 jari di bawah pusat, ballottement (-),
Djj(-).

Kemungkinan diagnose Ny. S adalah..


a. KET
b. Ab. Emiminens
c. Molla hidatidosa .
d. Hiperemesis gravidarum
e. PER (pre eklampsi ringan)
5. Seorang ibu hamil berusia 26 thn, G3P2A0 usia kehamilan 12 minggu dating
ke rumah sait bersama suaminya, dengan keluhan perdarahan sedikit,
mengeluh mual, muntah, 4-5 kali sehari. Hasil pemeriksaan TD 140/90
mmHg, TFU 3 jari dibawah pusat, Ballotement (-), DJJ (-).
Tindakan yang tepat untuk penangan kasus diatas adalah ?
A. Curretase.
B. Kemoterapi
C. Histerektomi
D. Histeretomi
E. Evakuasivakum

Soal soal Hiperemesis

6. Ny. D 23 tahun, G1P0A0, dating ke bidan untuk memeriksakan


kehamilannya. Keluhan mual muntah terus menerus, tidak nafsu makan dan
nyeri epigastrium, tidak menstruasi 2 bulan. Hasil pemeriksaan TD 90/60
mmHg, nadi 96x/menit, suhu 380c, RR 18x/menit, nafas tercium bau acetone
dan PP test (+). Ny. D khawatir dengan keadaannya
Tindakan bidan yang tepat adalah
A. Rujuk
B. Rawat jalan
C. Beri sedativa
D. Pasang infus dan berikan sedativa
E. Pasang infus kemudian rujuk.

Kasus soal Kehamilan Ektopik Terganggu no 7 s/d 10

Ny. E 26 tahun ke BPM mengeluh sudah 2 bulan tidak menstruasi, perut bagian
bawah nyeri dan mengeluarkan bercak darah berwarna coklat. Hasil pemeriksaan
dalam belum ada pembukaan portio, nyeri goyang, PP test (+).

Soal

7. Diagnosa yang tepat untuk Ny.E adalah


A. Molla hidatidosa
B. Abortus incipiens
C. Abortus imminens
D. Abortus incomplete
E. Kehamilan ektipok terganggu.
8. Nyeri perut bagian bawah yang dirasakan Ny.E karena
A. Ruptur tuba fallopii.
B. Ruptur uteri iminens
C. Tekanan covum douglas
D. Proses pengeluaran molla
E. Proses pengeluaran hasil konsepsi
9. Kemungkinana etiologi dari Ny. E adalah
A. Trauma
B. Seksual
C. Vaginitis
D. Adneksitis.
E. Keturunan
10. Tindakan yang dilaukan bidan adalah
A. Beri infuse
B. Dilakukan digital
C. Pasang infuse dan rujuk ke RS.
D. Anjurkan ibu untuk bed rest total
E. Pasang infuse dan lakukan digital
SOAL 5

SOAL KEGAWATDARURATAN PADA KEHAMILAN TRIMESTER II

1. Seseorang pasien perempuan yang baru berusia 28 tahun telah hamil 30 minggu
dan dengan riwayat kehamilan G4 P3 A2, pasien tersebut datang ke RS
bersama dengan suaminya dengan keluhan perdarahan pervaginam merah
kehitaman, mengeluh nyeri perut menetap, gerakan janin tidak dapat dirasakan
pasien. Dari hasil pemeriksaan DJJ(-), palpasi ditemukan perut pasien teraba
keras. Hasil pemeriksaan TTV yaitu TD=120/70 mmhg, N=82x/menit, S=36,6
derajat celsius. Apakah diagnosa yang dapat ditegakkan pada kasus pasien di
atas?
a. Vasa previa
b. Plasenta previa
c. Solusio plasenta.
d. Plasenta letak rendah
e. Hipertensi dalam kehamilan
2. Penanganan yang tepat dilakukan pada kasus tersebut adalah…
a. lakukan amniotomi disusul infus oksitosin untuk mempercepat
persalinan.
b. episiotomy segera
c. lakukan amniotomi dan histerektomi segera
d. berikan infuse oksitosin dan lakukan histerektomi
e. lakukan pemasangan tampon
3. Komplikasi yang dapat terjadi pada ibu dalam kasus diatas, kecuali..
a. Apoplexi uteroplacenta
b. Gagal ginjal
c. Kelainan pembekuan darah
d. Syok perdarahan
e. Gangguan perkembangan.

Ny F 36 tahun G1P0A0 hamil 30 minggu datang ke BPM dengan keluhan sejak 3


hari yang lalu waktu bangun tidur mengeluarkan darah merah segar
lewat jalan lahir, semakin hari semakin banyak, tidak disertai nyeri perut. Hasil
pemeriksaan KU lemah, pucat TD 90/60, Nadi : 90x/i, pernapasan : 22x/i, Hb: 8,4 gr
%.
4. Diagnosa untuk Ny. F adalah....
a. Ruptura uteri
b. Abortus iminens
c. Plasenta previa.
d. Solusio plasenta
e. Abortus incompletes
5. Tindakan yang tidak boleh dilakukan oleh bidan pada Ny. F adalah....
a. Inspekulo
b. Konseling
c. Pasang infuse
d. Palpasi abdomen
e. Periksa dalam pervaginan.
6. Komplikasi yang dapat terjadi pada Ny. F adalah....
a. Syok septic
b. Syok anafilatik
c. Syok neurogenik
d. Syok hipovolemik.
e. Syok hoemorargik

7. Seseorang perempuan berusia 30 tahun rujukan dari bidan datang ke rumah


sakit hamil 32 minggu dan dengan riwayat kehamilan G2P1A0, keluhan darah
banyak berwarna merah gerakan janin tidak dapat dirasakan pasien. Dari hasil
pemeriksaan didapat nadi cepat dan lemah, pucat, keringat dingin, sianosis jari –
jari, gelisah, DJJ(-), palpasi ditemukan perut pasien teraba keras. Hasil
pemeriksaan TTV yaitu TD=90/60 mmhg, N=105x/menit, S=36,6 derajat celsius.
Apakah diagnosa yang dapat ditegakkan pada kasus pasien di atas?
a. Syok Hipovolemik.
b. Solusio Plasenta
c. Plasenta Previa
d. Rupture Uteri
e. Invertia Uteri
8. Penatalaksanaan awal pada kasus di atas yaitu ?
a. Resusitasi
b. Pasang Infus RL 500 mL
c. Transfusi darah
d. Membaringkan pasien miring kiri dan meninggikan kaki.
e. Sectio Caesarea
9. Seseorang perempuan berusia 25 tahun rujukan dari bidan datang ke rumah
sakit hamil 29 minggu dan dengan riwayat kehamilan G3P1A1, keluhan sesak
nafas, gatal disekujur tubuh, muncul ruam kemerahan di seluruh tubuh, gelisah,
DJJ(+),Hasil pemeriksaan TTV yaitu TD=90/60 mmhg, N=105x/menit, S=37,6
derajat celsius. Apakah diagnosa yang dapat ditegakkan pada kasus pasien di
atas?
a. Syok Hipovolemik
b. Sepsis
c. Syok Anafilaksis.
d. Urtikaria
e. Syok Septik
10. Penanganan awal pada kasus diatas adalah ?
a. Resusitasi
b. Pasang Infus RL 500 mL
c. Transfusi darah
d. Membaringkan pasien miring kiri dan meninggikan kaki
e. Hentikan kontak dengan faktor pemicu.

SOAL 6

Soal askeb Gawat Darurat Trimester 3

1. Perawat pada unit ruang nifas merawat klien yang baru saja melahirkan
dengan riwayat plasenta previa. Manakah resiko yang muncul terkait
plasenta previa yang perlu diperhatikan perawat ketika meninjau rencana
keperawatan dan mempersiapkan melakukan pada pengawasan klien?
a) Infeksi
b) Perdarahan.
c) Hipertensi kronis
d) Disseminated intravascular coagulation
e) Gagal ginjal akut
2. Bidan merujuk pasien berusia 28 tahun, status obtetri G1P0A0, dan usia
kehamilan 36 minggu ke RSUD dengan kondisi pasien tidak sadar serta
mengalami kejang-kejang. Hasil pemeriksaan tekanan darah 160/110
mmHg. Deyut nadi 100 kali/menit. Frekuensi pernafasan 16 kali/menit,
denyut jantung janintidak teratur, serta terdapat edema pada wajah, tangan,
dan kaki. Berdasarkan data subjektif pasien, diagnosis yang sesuai dengan
kasus tersebut adalah…
a) Eklamsia
b) Preeklamsia berat
c) Preeklamsia ringan
d) Preeklamsia sedang
e) Superimposed preeklamsia
3. Seorang perempuan usiase 30 tahun, status obtetri G2P1A0 usia kehamilan
28 minggu, Datang ke RS dengan keluhan mengeluarkan darah banyak
berwarna merah segar dari jalan lahir, namun tidak disertai rasa nyeri perut.
Hasil pemeriksaan umum lemah, pucat, dan DJJ regular 155kali/menit.
Berdasarkan pemeriksaan USG, plasenta terletak di segmen bawah Rahim.
Diagnosis yang tepat untuk pasien tersebut adalah….
a) Plasenta previa.
b) Solusio plasenta
c) Plasenta inkreta
d) Retensio plasenta
e) Plasenta akreta
4. Seorang perempuan berusia 43 tahun, usia kehamilan 24 minggu, datang
keBPM dengan keluhan nyeri perut, secret vagina cair, dan berbau, serta
demam tinggi. Hasil pemeriksaan TD 120/80 mmHg, nadi 97 kali/menit,
pernafasan 24 kali/menit, suhu tubuh 38,50C, DJJ 165 kali/menit, dan
terdapat cairan ketuban keluar pervaginam. Diagnosis yang tepat pada
kasus tersebut adalah…
a) Servisitis
b) KPD ( Ketuban Pecah Dini).
c) Vaginitis
d) Amnionitis
e) Peritonitis
5. Seorang perempuan berusia 29 tahun datang ke BPM, mengeluh
penglihatan kabur sejak tadi malam, satu minggu yang lalu hanya pusing
dan bengkak saja. Pasien belum memeriksakan dirinya. Saat ini usia
kehamilanya 39 minggu. Hasil pemeriksaan didapatkan TD 160/110 mmHg
dan protein urine ++. Diagnosis bidan yang sesuai dengan hasil
pemeriksaan terhadap kasus tersebut adalah….
a) PER
b) Hipertensi kronik
c) Hipertensi esensial
d) Eklamsia
e) PEB.
6. Seorang wanita hamil datang ke klinik bidan karena khawatir akan
kehamilanya. Yang besar namun usia kehamilanya baru 20 minggu. Merasa
sesak, mual-muntah dan perutnya tegang. Ti nggi fundus uteri tidak sesuai
dengan umur kehamilan. Terjadi kelainan letak janin. Ketika diauskultasi
oleh bidan DJJ sukar didengar karena abdomen ibu yang terlalu besar.
Diagnose apa yang sesuai pada kasus tersebut
a) Kelainan bawaan
b) Oligo hidramnion
c) Obesitas
d) Molahhidatidosa
e) Polihidramnion.
7. Ny M G2P1A0 umur 34 tahun, haml 29 minggu, datang kerumah sakit
dengan keluhan perdarahan pervaginam merah kehitaman, nyeri perut
menetap, gerakan janin tidak dirasakan oleh ibu. Hasil pemeriksaan DJJ (-),
Palpasi ditemukan perut teraba keras TD 120/80 mmHg, Nadi 80kali/menit,
suhu 370C. diagnosis yang dapat ditegakkan pada kasus diatas adalah….
a) Vasa previa
b) Hipertensi dalam kehamilan
c) Plasenta previa
d) Plasenta letak rendah
e) Solusio plasenta.
8. Tindakan yang dapat dilakukan pad Ny.M di RS adalah
a) Pantau kemajuan persalinan
b) Tirah baring
c) Pimpin persalinan
d) Persiapan seksio sesaria.
e) Vakum ekstrasi
9. Komplikasi yang terjadi pada Ny.M adalah…
a) Syok neurologic.
b) Syok anafilaktik
c) Syok hipovolemik
d) Syok haemoragic
e) Syok sepsis
10. Seorang pasien perempuan dengan usia kehamilan 8 bulan datang keBPM,
pasien mengeluh gerakan janin terasa lebih sering. Dari pemeriksaan
didapatkan hasil uterus lebih besar dari usia kehamilan, teraba 3 bagian
besar janin, dan DJJ terdengar didua tempat yang berbeda. Berdaarakan
pernyataan tersebut, diagnose yang tepat adalah…
a) Asma
b) Gameli.
c) Hamil anggur
d) Kehamilan normal
e) Hidramnion

SOAL 7

Soal
1. Seorang perempuan usia 30 tahun, inpartu kala I fase aktif datang ke PMB dari
hasil pemeriksaan abdomen teraba kepala janin 3/5 diatas sympisis pubis, PD :
portio tipis lunak, pembukaan 8 cm, selaput ketuban utuh, teraba fontanel
anterior dan orbita.
Apakah presentasi janin pada kasus diatas ?
a. Presentasi muka
b. Presentasi dahi.
c. Presentasi dagu
d. Presentasi kepala
e. Presentasi bokong

2. Seorang perempuan usia 30 tahun, inpartu kala I fase aktif datang ke PMB dari
hasil pemeriksaan diperoleh pada pemeriksaan abdomen teraba lekukan antara
oksiput dan punggung, PD : portio tipis lunak, pembukaan 7 cm, selaput ketuban
utuh, teraba muka, mulut, rahang, dana jari tangan mudah masuk ke mulut janin.
Apakah presentasi janin pada kasus diatas ?
a. Presentasi muka.
b. Presentasi dahi
c. Presentasi dagu
d. Presentasi kepala
e. Presentasi bokong

3. Seorang perempuan usia 20 tahun inpartu kala I fase aktif dirujuk bidan RS.
Hasil pemeriksaan bidan di RS pemeriksaan abdomen kepala teraba di bagian
atas, DJJ terdengar di atas pusat 140x/menit, PD : portio tipis lunak, pembukaan
7 cm, selaput ketuban utuh, teraba rektum, penurunan Hodge III.
Apakah presentasi janin pada kasus diatas ?
a. Presentasi muka
b. Presentasi dahi
c. Presentasi dagu
d. Presentasi kepala
e. Presentasi bokong.
4. Seorang perempuan umur 22 tahun G1P0A0, hamil 40 minggu, datang ke RS
dengan riwayat DM, saat ini sedang dalam proses persalinan kala II. Setelah
kepala janin lahir, tidak terjadi putaran paksi luar.
Diagnosa untuk kasus diatas yaitu...
a. Partus lama
b. Distosia bahu.
c. Partus tak maju
d. Partus serotinus
e. Partus presipitatus

5. Seorang perempuan umur 22 tahun G1P0A0, hamil 40 minggu, datang ke RS


dengan riwayat DM, saat ini sedang dalam proses persalinan kala II. Setelah
kepala janin lahir, tidak terjadi putaran paksi luar.
Faktor predisposisi dari janin yang dapat menyebabkan kasus diatas adalah...
a. Mikrosomia
b. Makrosomia.
c. Anensefalus
d. Hidrosefalus
e. Panggul sempit

6. Seorang perempuan umur 22 tahun G1P0A0, hamil 40 minggu, datang ke RS


dengan riwayat DM, saat ini sedang dalam proses persalinan kala II. Setelah
kepala janin lahir, tidak terjadi putaran paksi luar.
Posisi yang paling tepat untuk melahirkan bayi dari kasus diatas adalah...
a. Litotomi
b. Mc. Robert.
c. Semi fowler
d. Mc. Donald
e. Dorsal recumbent

7. Seorang perempuan umur 22 tahun G1P0A0, hamil 40 minggu, datang ke RS


dengan riwayat DM, saat ini sedang dalam proses persalinan kala II. Setelah
kepala janin lahir, tidak terjadi putaran paksi luar.
Sebelum tindakan pertolongan persalinan yang perlu dilakukan adalah...
a. Periksa USG
b. Perbaikan KU
c. Episiotomi luas.
d. Berikan antibiotika
e. Kosongkan kandung kemih
8. Seorang perempuan umur 22 tahun G1P0A0, hamil 40 minggu, datang ke RS
dengan riwayat DM, saat ini sedang dalam proses persalinan kala II. Setelah
kepala janin lahir, tidak terjadi putaran paksi luar.
Apabila penarikan kepala terlalu curam ke bawah, risiko yang dapat terjadi pada
janin adalah...
a. Brachial palsy.
b. Cerebral palsy
c. Fraktur klavikula
d. Fraktur toraks
e. Fraktur servikal

9. Seorang perempuan umur 24 tahun, G1P0A0 hamil 39 minggu datang ke bidan


mengeluh kenceng-kenceng perut terasa nyeri yang sangat hebat, keluar
keringat dingin dan gelisah. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh bidan
didapatkan hasil: perut teraba keras, denyut nadi dan pernafasan meningkat,
serta teraba lekukan melintang pada segmen bawah rahim setinggi pusat.
Kontraksi uterus terus menerus dan sangat kuat
Diagnosa sesuai kasus diatas adalah
a. Ruptur uteri
b. Plasenta previa
c. Inersia uteri primer
d. Solusio plasenta
e. Ruptur uteri primer.

10. Seorang perempuan umur 24 tahun, G1P0A0 hamil 39 minggu datang ke bidan
mengeluh kenceng-kenceng perut terasa nyeri yang sangat hebat, keluar
keringat dingin dan gelisah. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh bidan
didapatkan hasil: perut teraba keras, denyut nadi dan pernafasan meningkat,
serta teraba lekukan melintang pada segmen bawah rahim setinggi pusat.
Kontraksi uterus terus menerus dan sangat kuat.
Tindakan yang harus dilakukan oleh bidan sesuai dengan kewenangannya untuk
kasus diatas adalah
a. Pemeriksaan USG
b. Pemeriksaan dalam
c. Memimpin persalinan
d. Perbaikan KU dan rujuk.
e. Pasang infus

SOAL 8

1. Seorang perempuan melahirkan anak ke – 2 di BPM, setelah plasenta lahir


lengkap, 1 jam kemudian terjadi perdarahan banyak dari vagina lebih dari 500 cc
mengeluh pusing dan lemas. Tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 88x/menit, suhu
37,2ºC, respirasi 20x/menit. Kontraksi uterus tidak ada, konsistensi uterus
lembek. Dasar ditegakkannya diagnosa di atas yaitu ?
a. Kontraksi uterus tidak ada dan konsistensi uterus lembek.
b. Suhu 37,2ºC.
c. Tekanan darah 100/70 mmHg.
d. Mengeluh pusing.
e. Perdarahan kurang dari 500 cc.
2. Seorang perempuan usia 28 tahun P2A0 telah melahirkan di BPM 2 jam yang
lalu, dari hasil pemeriksaan didapatkan tekanan darah 100/60 mmHg, nadi
88x/menit, suhu 37,2ºC, pada palpasi abdomen didapatkan kontraksi uterus tidak
teraba, perdarahan 600 cc. Apakah diagnosa yang tepat untuk kasus di atas ?
a. P2A0 2 jam post partum dengan retensio plasenta.
b. P2A0 2 jam post partum dengan atonia uteri.
c. P2A0 2 jam post partum dengan solusio plasenta.
d. P2A0 2 jam post partum dengan inversio uteri.
e. P2A0 2 jam post partum dengan prolaps uteri.
3. Seorang perempuan 22 tahun melahirkan anak keduanya di BPM, dari hasil
pemeriksaan didapatkan TTV dalam keadaan normal. Ibu telah diberikan
oksitosin yang ke-2, tetapi plasenta belum lahir. Apa diagnosa yang tepat untuk
kasus di atas ?
a. Plasenta previa
b. Solusio plasenta
c. Retensio plasenta.
d. Atonia uteri
e. Inversio uteri
4. Seorang perempuan berusia 32 tahun telah melahirkan anak ke-3 secara
spontan di rumah bersalin. Bidan telah memberikan suntikan oksitosin 10 IU/IM
pada pukul 03.30 WIB, kemudian dicoba penegangan tali pusat, tetapi plasenta
belum lepas. Pada pukul 04.00 WIB, plasenta belum lepas dan tampak ada
perdarahan pervaginam, kandung kemih kosong. Tindakan yang harus dilakukan
bidan pada kasus tersebut adalah ...
a. Suntik oksitosin.
b. Manual plasenta
c. Kateterisasi.
d. Kompresi Bimanual Eksterna.
e. Kompresi Bimanual Interna.
5. Seorang perempuan berusia 36 tahun melahirkan di BPM. Setelah 2 jam
postpartum bidan melakukan pemeriksaan dan didapatkan uterus tidak
berkontraksi, terdapat perdarahan dari jalan lahir, TD 90/70 mmHg, suhu tubuh
36,5 ºC, pernapasan 18x/menit. Tindakan segera yang harus dilakukan bidan
berdasarkan kasus tersebut adalah...
a. Manual plasenta.
b. Eksplorasi rahim.
c. Kompresi Bimanual Interna
d. Memberikan tampon pada vagina.
e. Merujuk.
6. Seorang perempuan berusia 33 tahun melahirkan di BPM. Setelah 2 jam
postpartum, bidan melakukan pemeriksaan dan didapatkan uterus tidak
berkontraksi serta terdapat perdarahan dari jalan lahir. Selain itu, diketahui TD
90/70 mmHg, suhu tubuh 36,5ºC, pernafasan 18x/menit, dan nadi 80x/menit.
Diagnosis pada kasus tersebut adalah...
a. Atonia uteri.
b. Retensio plasenta
c. Solusio plasenta
d. Inversio plasenta
e. Prolaps uteri
7. Bidan melakukan asuhan kala III pada seorang perempuan usia 24 tahun,
dengan status obstetri P1A0. Setelah bayi lahir, kemudia diberikan suntikan
oksitosin 10 IU/IM. Pasien diberikan tindakan PTT, namun plasenta belum lepas.
Selanjutnya, 15 menit kemudian diberikan oksitosin kedua. Setelah 15 menit,
plasenta masih belum lepas dan tampak adanya perdarahan pervaginam.
Diagnosis pada kasus tersebut adalah ...
a. Atonia uteri.
b. Inversio uteri.
c. Retensio plasenta
d. Robekan jalan lahir.
e. Solusio plasenta.
8. Bidan melakukan asuhan kala III pada seorang perempuan P1A0 di BPM,
setelah bayi lahir telah diberikan suntikan oksitosin 10 IU/IM, kemudian dicoba
melakukan PTT tetapi plasenta belum lepas, 15 menit kemudian diberikan
oksitosin kedua. Setelah 15 menit kemudian plasenta masih belum lepas dan
tampak adanya perdarahan pervaginam. Apakah diagnosis pada kasus di atas ?
a. Atonia Uteri
b. Inversio Uteri
c. Retensio Plasenta.
d. Robekan jalan lahir
e. Solusio plasenta
9. Seorang ibu, usia 23 tahun, melahirkan 2 jam yang lalu di klinik bidan, mengeluh
merasa ada pengeluaran darah dari kemaluan, lemah dan pandangan
berkunang-kunang. Hasil pemeriksaan menunjukkan wajah pucat, TD 90/60
mmhg, HR 76 x/I, TFU 1 jari di bawah pusat, uterus teraba lembek dan volume
perdarahan kurang lebih 500 cc. Apakah diagnosis pada kasus tersebut?
a. Atonia uteri.
b. Rupture uteri
c. Inversion uteri
d. Retensio plasenta
e. Kelainan pembekuan darah
10. Seorang ibu, usia 23 tahun, post partum hari ke-2, datang ke klinik dengan
keluhan pusing, mata berkunang-kunang, lemah. Ibu mengatakan bahwa
persalinan dilakukan dengan bantuan dukun dan keluar darah banyak. Pada
pemeriksaan tanda-tanda vital, TD: 90/70 mmhg, RR 20x/I, Nadi 85x/I, suhu
36,5⁰ C. Pemeriksaan genitalia ditemukan darah masih mengalir dari laserasi
jalan lahir yang tidak dijahit. Apakah diagnosis ibu tersebut?
a. Perdarahan postpartum primer
b. Perdarahan postpartum sekunder.
c. Anemia
d. Perdarahan antepartum
e. Atonia uteri

SOAL 9

Ny. A berumur 24 tahun G1P0A0 hamil 39 minggu datang ke bidan mengeluh


kenceng- kenceng perut terasa nyeri yang sangat hebat, keluar keringat dingan dan
gelisah. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh bidan didapatkan hasil : perut teraba
keras, denyut nadi dan pernafasan meniingkat, sertateraba lekukan melintang pada
segmen bawah rahim setinggi pusat. Kontraksi uterus terus menerus dan sangat
kuat.
1. Diagnosa sesuai kassus diatas adalah
a. Ruptura uteri
b. Plasenta previa
c. Inersia uteri primer
d. Solusio plasenta
e. Ruptura uteri imminent.
2. Keadaan diatas dapat terjadi karena
a. Atonia uteri
b. Partus presipitatus
c. Inersia uteri primer
d. Inersia uteri sekunder
e. Tetania uteri.
3. Apabila kondisi Ny. A tidak segera ditangani akan menyebabkan terjadinya
a. Partus lama
b. Ruptura uteri.
c. Perdarahan
d. Partus tak maju
e. Partus presipitatus
4. Tindakan yang harus dilakukan oleh bidan sesuai dengan kewenangannya
untuk kasus diatas adalah
a. Pemeriksaan USG
b. Pemeriksaan dalam
c. Memimpin persalinan
d. Perbaikan KU dan rujuk.
e. Pasang infus
5. Kemungkinan syok yang terjadi pada Ny. A adalah
a. Syok septik
b. Syok anafilatik
c. Syok neurogenik.
d. Syok kardiogenik
e. Syok hipovolemik
6. Seorang perempuan usia 30 tahun melahirkan anak pertama jam 10.00 WIB.
Jenis kelamin perempuan berat lahir 3700 gram keadaan bayi waktu lahir
menangis dengan kuat. Plasenta dan selaput ketuuban lahir lengkap dan sudah
dilakukan massage. Perempuan tersebut mengalami robekan jalan lahir sampai
otot perineum. Apakah diagnosis yang tepat pada kasus tersebut
a. Laserasi perineum derajad 3
b. Laserasi perineum derajad 2.
c. Laserasi perineum derajad 1
d. Laserasi perineum derajad 4
e. Laserassi perineum dan anus
7. Ny. Shepia 30 tahun baru saja melahirkan anak pertamanya tanggal 17 Juli
2011 jam 13.00 WIB, jenis kelamin perempuan, berat badan 3900 gram
keadaan waktu lahir menangis dengan kuat. Plasenta dan selaput ketuban lahir
lengkap dan sudah dilakukan massase Ny. Shepia mengalami robekan jalan
lahir sampai otot. Asuhan segera yang dilakukan oleh bidan pada Ny. Shepia
adalah
a. Menjahit laserasi.
b. Melakukan massase uterus
c. Mengukur tekanan darah ibu
d. Mengosongkan kandung kemih
e. Identifikasi laserasi

SOAL 10

Ny. P, umur 27 tahun, 2 minggu yang lalu melahirkan ditolong oleh dukun, belum
pernah keguguran, melahirkan anak kedua, datang ke PMB dengan keluhan nyeri
perut bagian bawah dan sering muntah. Hasil pemeriksaan bising usus tidak ada,
perut kembung dan teraba tegang, tanda-tanda vital : tekanan darah 130/80 mmHg,
nadi 76 x/menit, Suhu 38,8 ˚C, pernapasan 18 x/menit.

1. Berdasarkan kasus yang dialami Ny. P kemungkinan mengalami ....


a. Metritis
b. Endometritis
c. Pelviotromboflebitis
d. Tromboflebitis
e. Peritonitis.
2. Faktor penyebab pada kasus Ny. P adalah ....
a. Persalinan yang tidak aman
b. Paritas.
c. Umur.
d. Persalinan lama.
e. Makanan.
3. Tindakan bidan pada Ny.P adalah .....
a. Merawat ibu
b. Konseling
c. Memberikan terapi
d. Rujuk.
e. Mengevaluasi 1 minggu lagi
4. Untuk menegakkan diagnosa Ny.P, perlu dilakukan ....
a. Foto rontgen
b. EKG
c. USG.
d. CTG
e. VCT

5. Seorang ibu, usia 37 tahun melahirkan anak ke 6, 4 jam yang lalu di BPM,
mengeluh pusing lemas, 30 menit setelah plasenta lahir lengkap, kontraksi
uterus lemah. Hasil pemeriksaan TD 90/60 mmhg, nadi 110x/I, perdarahan
500cc. Apakah antisipasi masalah potensial untuk kasus tersebut?
a. Syok hemoragik.
b. Infeksi puerperalis
c. Syock neurogenik
d. Infeksi perineum
e. Anemia berat.

Ny. U , mengalami partus lama , kurang gizi, anemia, kelelahan , kurangnya


personal hygine dan persalinan traumatic, hematoma pada area kaki (tungkai, betis
dan paha).
6. Hal yang dialami Ny.U dapat menyebabkan terjadinya…
a. Endometritis
b. Peritonitis
c. Thromboflebitis.
d. Mastitis
e. Hemophilia

7. .Pengobatan terhadap Ny.U dapat berupa…


a. Anjurkan ibu untuk perbanyak kegiatan
b. Kaki di biarkan di tempat yang rendah
c. Kaki ditinggikan dan bedress 1 minggu pasca demam.
d. Kompres dingin kaki ibu
e. Biarkan kaki tanpa dibalut

8. Seorang ibu usia 27 tahun melahirkan anak pertamanya postpartum hari ke-14
dengan riwayat persalinan spontan,ibu menyusui secara eksklusif datang ke
PMB dengan keluhan saat ini payudara terlihat membesar,putting kanan lecet,
tegang, kemerahan , dan nyeri. Dari hasil pemeriksaan didapatkan tekanan
darah 110/70 MmHg, nadi 80x/menit, respirasi 20 x/menit, suhu 39°C. Apakah
diagnosa yang tepat untuk ibu tersebut ?
a. Ibu postpartum dengan mastitis.
b. Ibu postpartum dengan tromboflebitis
c. Ibu postpartum dengan postpartum blues
d. Ibu postpartum dengan infeksi luka jahitan
e. Ibu postpartum dengan abses payudara
Pembahasan : Berdasarkan (Kemenkes, 2013) Faktor predisposisi mastitis
yaitu salah satunya putting lecet. Diagnosis dari mastitis yaitu: Payudara
(biasanya unilateral) keras, memerah, dan nyeri, Dapat disertai demam >38°C,
Paling sering terjadi di minggu ke-3 dan ke-4 postpartum, namun dapat terjadi
kapan saja selama menyusui

9. Pada kasus diatas, penatalaksaan dibawah ini dapat diberikan kecuali ,,,
a. Anjurkan ibu untuk berhenti menyusui.
b. Berikan ibu terapi antibiotic
c. Kompres dingin pada payudara untuk mengurangi bengkak dan nyeri
d. Berikan parasetamol 3x500mg peroral
e. Sangga payudara ibu dengan bebat / bra yang pas
Pembahasan : Berdasarkan (Kemenkes, 2013) penatalaksaan mastitis
adalah Berikan antibiotika Kloksalisin 500mg peroral per 6 jam selama 10 –
14 hari Atau eritromisin 250 mg peroral 3 kali sehari selama 10 – 14 hari,
Dorong ibu untuk tetap menyusui, dimulai dengan payudara yang tidak
sakit. Bila payudara yang sakit belum kosong setelah menyusui, pompa
payudara untuk mengeluarkan isinya, Kompres dingin pada payudara
untuk mengurangi bengkak dan nyeri, Berikan parasetamol 3x500mg
peroral, Sangga payudara ibu dengan bebat / bra yang pas, Lakukan
evaluasi setelah 3 hari

10. Infeksi nifas adalah infeksi pada dan melalui traktus genitalis setelah
persalinan.Apakah faktor predisposisi dari infeksi masa nifas ?
a. Persalinan berlangsung lama sampai terjadi persalinan terlantar
b. Tindakan operasi persalinan
c. Tertinggalnya plasenta, selaput ketuban, dan bekuan darah
d. Ketuban pecah dini / pada pembukaan masih kecil melebihi 6 jam
e. Benar semua.
Pembahasan : Faktor predisposisi ( Sukarni, 2013 ) yaitu Persalinan
berlangsung lama sampai terjadi persalinan terlantar, Tindakan operasi
persalinan, Tertinggalnya plasenta, selaput ketuban, dan bekuan darah,
Ketuban pecah dini / pada pembukaan masih kecil melebihi 6 jam, Keadaan
yang yang dapat menurunkan keadaan umum yaitu, perdarahan antepartum
dan postpartum, anemia pada saat kehamilan, malnutrisi, kelelehan, dan ibu
hamil dengan penyakit infeksi

SOAL 11

Kasus 1 untuk soal Nomor 1-4


Bayi R lahir spontan 1 jam yang lalu, aktif, BB 2400 gram PB 48 cm RR 40 x/menit,
dengan usia kehamilan saat lahir 36 minggu. Dari hasil pemeriksaan tidak
ditemukan kelainan.
1. Dilihat dari usia kehamilan dan berat badan lahir bayi R termasuk dalam
kategori….
a. Matur
b. Dismatur
c. Prematur.
d. Serotinus
e. Post matur
2. Asuhan yang harus diberikan pada bayi R adalah ….
a. Dimandikan
b. Pemberian oksigen
c. Pemberian antibiotik
d. Dirawat dalam inkubator
e. Rawat gabung dengan ibunya.
3. Setelah 30 menit kemudian bayi R mengalami penurunan suhu sampai 36◦C,
maka asuhan yang diberikan adalah ….
a. Berikan antibiotik.
b. Berikan antipirektif.
c. Lakukan rujukan segera.
d. Lakukan metode kanguru
e. Berikan cairan infuse Dexstrose.
4. Komplikasi yang dapat terjadi pada soal No.3 adalah…
a. Hipokalemi
b. Hipoglikemia.
c. Hiperbilirubin
d. Hipovolemik
e. Hipertermia
5. Bayi Ny. J lahir spontan dengan berat badan 3.250 gram, APGAR skor saat lahir
bayi tampak sianosis, frekuensi jantung 60-80 x/menit, usaha nafas lambat, kulit
tubuh bayi biru pada ekstremitas dan bayi menangis merintih. Diagnosis pada
kasus Bayi Ny.J adalah…
a. Aspirasi
b. Tetanus Neonatorum
c. Asfiksia Ringan
d. Asfiksia Sedang.
e. Asfiksia Berat
Kasus 2 untuk soal No 6 dan 7
Bayi Ny.D lahir di RS Mulia, berat badan lahir 2950 gram dengan ukuran lingkar
kepala 38 cm yang disebabkan adanya refleksi hipertensi intraknial.
6. Diagnosis pada kasus tersebut adalah…
a. Hidrosefalus
b. Anensefalus
c. Mikrosefalus
d. Makrosomia
e. Meningokel
7. Untuk keperluan diagnostik pada kasus diatas, maka dapat dilakukan
pemeriksaan dengan memasukkan konras berupa O2 murni atau kontras lainnya
dengan alat tertentu menembus melalui fontanela anterior langsung masuk ke
dalam ventrikel. Setelah kontras masuk langsung difoto, maka akan terlihat
kontras mengisi ruang ventrikel yang melebar. Jenis pemeriksaan diagnostic
inidisebut…
a. Rotgen
b. Ventikulografi.
c. CT scan kepala
d. MRI
e. Transimulasi
Kasus 3 untuk soal No 8 dan 9
Ny.Z telah melahirkan bayinya 1 jam yang lalu di RS Jati Husada dengan
komplikasi polihidramnion. Kondisi bayi sekarang BB 2800 gram, PB 48 cm, namun
pada pemeriksaan fisik didapatkn kepala bayi tidak memiliki tulang tengkorak dan
wajah yang tidak simetris.
8. Diagnosis pada kasus tersebut adalah
a. Hidrosefalus
b. Anensefalus.
c. Mikrosefalus
d. Makrosomia
e. Meningokel
9. Selain faktor oligohidramnion, penyebab faktor gizi yang dapat mengakibatkan
kasus diatas berupa defisiensi…
a. Zat Besi
b. Kalsium
c. Asam folat.
d. Fosfor
e. Vitamin D
10. Bayi Ny. J lahir di RS Mutiara secara SC, bayi lahir dengan berat badan 4100
gram, jenis kelamin laki-laki, tidak ada kelainan bawaan, dan hasil laboratorium
menunjukkan kadar kalsium serumnya mencapai 8 mg/dL. Komplikasi yang
terjadi pada bayi Ny.J disebut…
a. Hipoglikemia
b. Hipokalsemia
c. Polisiternia.
d. Hiperviskosita
e. Hiperbilirubinemia

SOAL 12

1. Seorang bayi lahir spontan 8 jam yang lalu dibawa ke Puskesmas dengan
keluhan tremor, suara menangis yang melengking, dan pergerakan yang tidak
terkendali. Setelah dilakukan pemeriksaan bidan menyatakan bayi mengalami
kejang. Apakah penatalaksanaan awal yang harus dilakukan dalam kasus
tersebut?
a. Memasukkan sendok untuk menekan lidah
b. Bersihkan jalan nafas.
c. Diberi Fenofarbital 30 mg intravena
d. Berikan infus Dextrose 10%
e. Lakukan pemeriksaan laboratorium

Sumber : Prawiroharjo, Sarwono. 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan


Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: YBP-SP. (halaman : 396)

2. Seorang bayi perempuan umur 3 jam di rumah sakit. Riwayat persalinan


spontan dengan ibu diabetes melitus. Hasil pemeriksaan BB lahir 3200 gram,
PB : 48 cm, LK : 34 cm, LD : 33 cm, telah dilakukan pemeriksaan kadar gula
darah dengan hasil : 25mg/dl, sudah BAK, dan belum BAB.
Manakah yang bukan merupakan faktor predisposisi dari kasus diatas?
a. Ibu dengan hipertensi.
b. Ibu dengan DM
c. Bayi dengan BBLR
d. Bayi menderita penyakit genetic
e. Bayi sangat imature/ sedang sakit

Sumber : Kementerian Kesehatan RI. 2016. Asuhan Kebidanan


Kegawatdaruratan Materal Neonatal. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI

3. Seorang bayi lahir spontan 8 jam yang lalu dibawa ke Puskesmas dengan
keluhan tremor, suara menangis yang melengking, dan pergerakan yang tidak
terkendali. Setelah dilakukan pemeriksaan bidan menyatakan bayi mengalami
kejang.
Dibawah ini, pemeriksaan laboratorium manakah yang tidak mendukung dalam
penegakan diagnose?
a. TORCH
b. Gula darah
c. Kadar kalsium
d. Kadar magnesium
e. Kadar haemoglobin.
Sumber : Prawiroharjo, Sarwono. 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: YBP-SP.
4. Seorang bayi perempuan umur 3 jam di rumah sakit. Riwayat persalinan
spontan dengan ibu diabetes melitus. Hasil pemeriksaan BB lahir 3300 gram,
PB : 48 cm, LK : 33 cm, LD : 32 cm, telah dilakukan pemeriksaan kadar gula
darah dengan hasil : 25mg/dl, sudah BAK, dan belum BAB.
Penatalaksanaan apakah yang tepat untuk kasus diatas?
a. Beri glukosa 10% ml IV.
b. Beri Ringer Laktat intra vena
c. Beri NaCL intra vena
d. Beri asering intravena
e. Beri Mannitol intra vena

Sumber : Kementerian Kesehatan RI. 2016. Asuhan Kebidanan


Kegawatdaruratan Materal Neonatal. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI

5. Seorang bayi laki-laki umur 2 hari datang ke PMB dengan keluhan tali pusatnya
memerah dan mengeluarkan nanah dan berbau. Dari hasil anamnesa ibu
menyatakan selama dirumah memberi ramuan di tali pusat bayinya.
Diagnosa apakah yang terjadi pada kasus diatas?
a. Oral trush
b. Omfalitis (infeksi tali pusat).
c. Ikterus neonatorum
d. Sepsis neonatorum
e. Tetanus neonatorum
Sumber : Prawiroharjo, Sarwono. 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: YBP-SP.

6. Seorang bayi laki-laki baru saja lahir di PMB satu jam yang lalu, sudah
dilakukan IMD. Untuk mencegah infeksi, bidan akan melakukan dan
mengajarkan perawatan tali pusat. Perawatan tali pusat yang tepat adalah
a. Mengolesi dengan alkohol
b. Mengolesi dengan betadine
c. Memberikan ramuan tradisional agar tetap segar
d. Membiarkan tali pusat terbuka dengan prinsip bersih dan kering.
e. Mengolesi dengan salep

Sumber : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Pedoman Pelayanan


Neonatal. www.depkes.go.id. Diakses tanggal 15 Februari 2019

7. Seorang bayi laki-laki umur 2 hari datang ke PMB dengan keluhan tali pusatnya
memerah dan mengeluarkan nanah dan berbau. Dari hasil anamnesa ibu
menyatakan selama dirumah memberi ramuan di tali pusat bayinya.
Faktor penyebab apakah yang menjadi penyebab kasus diatas?
a. Faktor kuman
b. Faktor persalinan
c. Faktor tradisi.
d. Faktor kehamilan
e. Faktor keturunan

Sumber : Mieke, 2006. Manajemen Kebidanan Pada Infeksi Tali Pusat Bayi.
Jakarta : EGC

8. Perempuan postpartum hari ke 3 membawa bayinya ke klinik mawar dengan


keluhan bayi tiba-tiba demam, sulit menyusu dan mulut mencucu seperti mulut
ikan. Hasil pemeriksaan Suhu : 39,50C, Nadi : 130 kali/menit, Respirasi : 56
kali/menit, BB lahir 2600 gram, PB : 50 cm, terdapat kaku kuduk. Apakah
diagnose yang tepat untuk bayi tersebut ?
a. Bayi dengan sindrom TORCH
b. Bayi dengan tetanus neonatorum.
c. Bayi dengan asfiksia
d. Bayi dengan meningitis
e. Bayi dengan hipertermia

Sumber : Prawiroharjo, Sarwono. 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan


Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: YBP-SP.

9. Bayi B usia 3 minggu di antar ibunya ke BPM dengan keluhan bayi tidak dapat
menyusu, bila menyusu bayi memuntahkan semuanya, sering kejang dan
bernafas sangat lambat. Hasil pemeriksaan respirasi 15 kali/menit suhu 37,50
nadi 133 kali/menit
Apakah tindakan segera yang dapat dilakukan sesuai kasus diatas?
a. Segera rujuk ke fasilitas yang memadai
b. Berikan antibiotik
c. Berikan parasetamol
d. Pasang oksigen.
e. Berikan vitamin
Sumber : Prawiroharjo, Sarwono. 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: YBP-SP.
10. Seorang bayi berumur 5 hari dengan BBL 3.100 gram, BB sekarang 3.300
gram, hisapan bayi saat menyusu kuat. Tali pusat terdapat tanda kemerahan,
berbau anyir dan bagian sekitar pusar teraba hangat. Suhu bayi 37,50C,
respirasi 54 kali/menit dan nadi 135 kali/menit. Bagaimana pemberian ASI yang
dianjurkan pada bayi tersebut ?
a. 30 menit sekali
b. 1 jam sekali
c. 1,5 jam sekali
d. 2 jam sekali
e. On demand.
Sumber : Kementerian Kesehatan RI. 2016. Asuhan Kebidanan
Kegawatdaruratan Materal Neonatal. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI
SOAL 13

1. Berikut adalah tahapan merujuk pasien:


1) Menentukan kegawatdaruratan penderita
2) Memberikan informasi kepada penderita dan keluarga
3) Persiapan penderita (BAKSOKUDA)
4) Pengiriman penderita (ketersediaan sarana kendaraan)
5) Menentukan tempat rujukan
6) Mengirimkan informasi pada tempat rujukan yang dituju
Suatu ketika Bidan x ingin merujuk pasien dengan indikasi retensio plasenta.
Bagaimakah tahapan merujuk yang benar?
a. 1,2,3,4,5,6
b. 1,2,4,3,5,6
c. 1,2,5,3,6,4
d. 1,5,2,6,3,4.
e. 1,5,2,4,3,6
2. Ny. Y mengalami perdarahan hebat setelah 2 jam persalinan karena atonia
uteri. Setelah dilakukan penatalaksaan sesuai dengan standar Ny.Y masih
masih mengalami perdarahan hebat. Yang perlu direncanakan bidan untuk
merujuk pasien kecuali…
a. Komunikasikan rencana merujuk dengan ibu dan keluarganya
b. perlu Hubungi pusat layanan kesehatan yang menjadi tujuan rujukan
c. pasien dapat dipasang jalur intravena dengan kanul berukuran 16 atau
18
d. pasien dapat dipasang jalur intravena dengan kanul berukuran 26.
e. menilai kembali kondisi pasien sebelum dirujuk
3. Seorang wanita datang ke bidan dengan perdarahan hebat setelah dirinya
terpleset di kamar mandi, Usia Kehamilan 37 minggu. Ia mengatakan sakit
sekali pada perutnya. Bidan menginformasikan paga keluarga bahwa ibu
harus dirujuk.
Hal-hal berikut harus didampaikan keluarga sebelum merujuk, kecuali…
a. Dokter yang akan menangani di RS.
b. Diagnosis dan tindakan medis yang diperlukan
c. Alasan untuk merujuk ibu
d. Risiko yang dapat timbul bila rujukan tidak dilakukan
e. Risiko yang dapat timbul selama rujukan dilakukan
4. Ny x mengalami kejang selama kehamilan stelah dilakukan pertolang
pertama di PMB. Bidan berencana akan merujuk pasien. Alat yang perlu
dibawa oleh bidan saat merujuk kecuali…
a. Spuit
b. MgSO4
c. Tensimeter dan stetoskop
d. Timbangan.
e. Tong spatel
5. Ny. Y melahirkan anak ke 4 nya. 15 menit setelah oksi ke 2, plasenta belum
juga lahir dan tidak ada tanda-tanda pelepasan plasenta. Bidan akan
Melakukan Rujukan pada Ny. Y. Hal yang perlu dilakukan oleh bidan
adalah..
a. Merujuk.
b. Suntik oksi ke-3
c. Lakukan manual plasenta
d. Diamkan saja
e. Lakukan kuretase
6. Seorang perempuan G1P0A0 hamil 38 minggu datang ke PUSKESMAS
dengan keluhan punggung terasa nyeri, didapatkan hasil pemeriksaan bidan
TFU 40 cm, dan hasil pemeriksaan USG didapatkan TBJ 4.800 gram
kemudian bidan melakukan rujukan, termasuk jenis rujukan apakah pada
kasus tersebut…
a. Rujuikan dini
b. Rujukan awal
c. Rujukan kegawat daruratan
d. Rujukan screening
e. Rujukan terencana.
7. Pada kasus no. 1 sebaiknya tidak dilakukan rujukan bila:
a. Kondisi ibu tidak stabil untuk dipindahkan
b. Kondisi janin tidak stabil dan terancam untuk terus memburuk
c. Dalam proses persalinan.
d. Tidak ada tenaga kesehatan terampil yang dapat menemani
e. Kondisi cuaca atau modalitas transportasi membahayakan
8. Ny. N umur 20 Tahun G1P0A0 hamil 39 minggu datang ke Rumah sakit
dengan membawa rujukan dari puskesmas Pada prinsip rujukan ada factor
indikasi rujukan pada ibu maupun indikasi rujukan pada bayi. Berikut adalah
indikasi rujukan ibu, Kecuali…
a. Perdarahan pervaginam
b. Persalinan kurang bulan (usia kehanilan kurang dari 37 minggu)
c. Ketuban pecah saat pembukaan 9cm.
d. Ikterus
e. Gawat janin
9. Indikasi rujukan pada neonatus dan bayi
a. Prematur/BBLR (BB< 1750–2000gr)
b. Umur kehamilan 32-36 minggu
c. Bayi dengan DM.
d. Bayi dengan riwayat apneu
e. Bayi dengan kejang berulang
10. Alur rujukan kasus kegawatdaruratan maternal dari kader dapat langsung
ke…
a. Puskesmas pembantu
b. Pondok bersalin/bidan desa
c. Puskesmas rawat inap
d. RS swasta/pemerintah
e. Praktik keperawatan maternitas.

SOAL 14

KASUS I (Soal No 1 s/d 3)


Bayi R lahir spontan 1 jam yang lalu, aktif, BB 2400 gram PB 48 cm RR 40 x/menit,
dengan usia kehamilan saat lahir 36 minggu. Dari hasil pemeriksaan tidak
ditemukan kelainan.
1. Dilihat dari usia kehamilan dan berat badan lahir bayi R termasuk dalam
kategori ....
A. Matur
B. Dismatur
C. Prematur.
D. Serotinus
E. Post matur
2. Asuhan yang harus diberikan pada bayi R adalah ….
A. Dimandikan
B. Pemberian oksigen
C. Pemberian antibiotik
D. Dirawat dalam inkubator.
E. Rawat gabung dengan ibunya
3. Kesulitan adaptasi BBL pada bayi R adalah...
A. Eliminasi
B. Pernafasan.
C. Metabolisme
D. Perubahan sirkulasi darah
E. Perubahan gastrointestinal

4. Bayi T lahir spontan 1 jam yang lalu, gerakan aktif, berat badan 2400 gram,
panjang badan 48 cm, pernapasan 40 x/menit, dengan usia kehamilan saat
lahir 36 minggu. Dari hasil pemeriksaan tidak di temukan kelainan.
Pertanyaan :
Asuhan apa yang harus diberikan pada bayi T adalah…………..
a. Dimandikan
b. Pemberian oksigen
c. Pemberian antibiotik
d. Dirawat dalam indikator
e. Rawat gabung dengan ibunya
Jawaban : e. Rawat gabung dengan ibunya
Pembahasan
rawat gabung adalah membiarkan ibu dan bayi nya bersama terus menerus.
Manfaat rawat gabung
1. Mempercepat mantapnya dan terus terlaksananya proses menyusui.
2. Memungkinkan proses bonding rawat gabung akan meningkatkan ikatan
batin antara ibu dan bayinya.
3. Menurunkan biaya pihak rumah sakit dapat menekan biaya karena tidak
perlu membangun dan memelihara ruang bayi sehat, tidak perlu
mengeluarkan gaji untuk petugas ruang bayi sehat, juga biaya yang harus
dikeluarkan bila bayi menjadi sakit dapat dikurangi. Turn over lebih cepat
4. Peralatan minimal bila dilakukan bendding-in maka akan mengurangi
pembelian boks bayi. Tidak memerlukan botol susu.
5. Tidak ada tambahan tenaga, tidak perlu menambah tenaga untuk ruang
bayi sehat, karena untuk rawat gabung dapat memanfaat kan tenaga yang
sudah ada di ruangan nipas.
Referensi : Fransiska sri susanti. Buku indonesia menyusui

5. Ny E baru saja melahirkan di BPS. Bayi menangis kuat, warna kulit merah,
gerakan aktif. BBL 2900 gram, panjang 52 cm.
Pertanyaan:
Penatalaksanaan yang dilakukan segera terhadap bayi Ny E adalah……….
a. Memandikan
b. Mengisap lendir
c. Memotong tali pusat
d. Inisiasi menyusui dini
e. Mengeringkan
Jawaban : e. Mengeringkan
Pembahasan
Setelah bayi lahir bidan mengeringkan tubuh bayi agar tidak terjadinya
kehilangan panas tubuh secara evaporasi.
Refrensi : Prawirohardjo, sarwono. 2005. Ilmu kandungan. Jakarta:yayasan
bina pustaka sarwono prawirohardjo

6. Bayi I lahir spontan di BPM, berat badan 2300 gram, panjang badan 48 cm,
suhu 35,50C. Bayi tampak kedinginan dan muka bayi tampak pucat.
Pertanyaan:
Asuhan apa yang diberukan pada bayi I tersebut………….
a. Memasukan bayi kedalam inkubator
b. Melakukan metode kangguru
c. Memberikan asi eklusif kepada bayi
d. Berikan antibiotik
e. Lakukan rujukan segera
Jawaban : b. Melakukan metode kangguru
Pembahasan :
Manfaat melakukan metode kangguru
1. Suhu tubuh lebih cepat stabil
2. Tumbuh lebih cepat
3. Perkembangan otak lebih baik
4. Denyut jantung stabil
5. Resiko terinfeksi penyakit lebih kecol
6. Waktu tidur lebih panjang
7. Lebih jarang menangis
8. Lebih berhasil menyusui langsung pada ibunya
9. Memperpanjang durasi atau lama menyusu
Refrensi : Lilik kurniawan, yayan akhyar israr fakultas kedokteran univ
riau.2009
7. Seorang bayi lahir spontan di BPM. Berat badan 3500 gram, panjang badan
51 cm, pernapasan 45 x/menit. Bayi menetek kuat, talin pusat tidak ada
tanda-tanda infeksi.
Pertanyaan :
Sebelum dibawa pulang informasi yang harus diberikan pada bayi Ny B
adalah……
a. Pemberian asi setiap 3 jam
b. Pemberian PASI setisp saat
c. Pemberian antibiotik secara rutin agar tidak terjadi infeksi
d. Pemberian makanan tambahan agar bayi cepat besar
e. Mempertahankan kehangatan tubuh bayi agar bayi tidak kedinginan
Jawaban : e. Mempertahankan kehangatan tubuh bayi agar bayi tidak
kedinginan
Pembahasan
Bayi rentan terhadap suhu yang berada di lingkungan sekitar jika bayi
kehilangan panas tubuhnya bisa menyebabkan hipotermi
Refrensi : Prawirohardjo, sarwono. 2005. Ilmu kandungan. Jakarta:yayasan
bina pustaka sarwono prawirohardjo

8. Seorang ibu melahirkan 1 jam yang lalu di BPS, usia kehamilan 40 minggu,
BB: 2.800 gram PB: 48 cm, bergerak aktif, warna kulit kemerahan, RR: 40 x
/menit, Nadi: 130 x/menit, suhu: 36oC.
Pertanyaan :
Apa diagnosa yang tepat pada Bayi Baru Lahir tersebut ?
a. BBL Normal
b. BBL dengan asfiksia
c. BBL dengan Hipotermia
d. BBL dengan lebih bulan
e. BBL dengan infeksi
Jawaban : a. BBL Normal
Pembahasan : BBL normal adalah bayi yang baru dilahirkan pada kehamilan
cukup bulan, berat badan bayi antara 2.500 – 4.000 gram,
B antara 48-52 cm dan tanpa tanda asfiksia dan penyakit penyerta lainnya.
Referensi : Varney H, Varney Midwifery. 1997 Third ed. J&B publisher.
London. Capt 32, Hal. 551-560.

9. Seorang ibu melahirkan bayi secara spontan, bayi menangis kuat, BB 2.700
gram PB 48 cm RR 40 x/menit, dengan usia kehamilan saat lahir 37 minggu.
Dari hasil pemeriksaan tidak ada kelainan.
Pertanyaan:
Dari data di atas. Usia kehamilan dan bayi tersebut termasuk dalam kategori
?
a. Premature
b. Dismature
c. Matures
d. Post Maturus
e. Presipatatus
Jawaban : c. Matures
Pembahasan : Partus Matures/aterm adalah partus pada umur kehamilan
37-40 minggu, janin matur, berat badan diatas/ > 2. 500 gram.
Referensi : JNPK-KR. 2002. Buku Acuan APN. JNPK-KR JHPIEGO.
Jakarta.

10. Seorang bayi lahir spontan dengan BB 2.600 gram PB 48 cm. Bayi tersebut
dilakukan rangsangan denagn menggosokkan punggung, tangan dan kaki
dengan lembut. Serta menyentil perlahan telapak kaki 1-2 kali. Hasilnya
didapatkan penilaian APGAR SCORE bernilai 7.
Pertanyaan : Dari data di atas, yang dimaksud dengan rangsangan tersebut
adalah ?
a. Rangsangan Tonic Neck
b. Rangsangan Taktil
c. Rangsangan Sucking
d. Rangsanan Walking
e. Rangsangan Glabellar
Jawaban : b. Rangsangan Taktil
Pembahasan : Rangsangan taktil merupakan upaya untuk mengaktifkan
berbagai refleks protektif pada BBL. Mengeringkan tubuh bayi merupakan
tindakan stimulasi. Apabila setelah tubuh bayi dikeringkan secara seksama
dan telah dihisap lendirnya, tetapi tidak menunjukkan tanda-tanda
pernapasan yang memadai maka dapat dilakukan :
1) Menggosok punggung, tangan dan kaki dengan lembut
2) Menyentil perlahan telapak kaki 1-2 kali.
Referensi : Depkes, R.I. 1999. Asuhan Bayi Baru Lahir Standar Pelayanan
Kebidanan. Jakarta : Depkes, R.I.

11. Bayi “B” lahir prematur di BPS dengan usia kehamilan 35 minggu, BB: 2400
gram, P: 46 cm, RR: 20 x/ menit, dan Apgar skor 4-6. Dan pada saat
persalinan air ketuban bercampur dengan mekonium.
Pertanyaan: Apa diagnosa pada bayi tersebut ?
a. Asfiksia
b. Asfiksia neonatorum ringan
c. Asfiksia neonatorum sedang
d. Asfiksia neonatorum berat
e. Gangguan pernafasan
Jawaban : c. Asfiksia neonatorum sedang
Pembahasan: Asfiksia neonatorum ialah keadaan dimana bayi tidak dapat
segera bernafas secara spontan dan teratur setelah lahir. Hal ini disebabkan
oleh hipoksia janin dalam uterus dan hipoksia ini berhubungan dengan
faktor-faktor yang timbul dalam kehamilan, persalinan, atau segera setelah
bayi lahir. Akibat-akibat asfiksia akan bertambah buruk apabila penanganan
bayi tidak dilakukan secara sempurna. Tindakan yang akan dikerjakan pada
bayi bertujuan mempertahankan kelangsungan hidupnya dan membatasi
gejala-gejala lanjut yang mungkin timbul.
Etiologi: faktor ibu dan faktor bayi
1. Faktor ibu
a.Preeklampsia dan eklampsia
b. Pendarahan abnormal (plasenta previa atau solusio plasenta)
c. Kehamilan Lewat Waktu (sesudah 42 minggu kehamilan)
2. Faktor Bayi
a. Bayi prematur (sebelum 37 minggu kehamilan)
b. Persalinan dengan tindakan (sungsang, bayi kembar, distosia bahu,
ekstraksi vakum, ekstraksi forsep)
c. Kelainan bawaan (kongenital)
d. Air ketuban bercampur mekonium (warna kehijauan)
Referensi: Markum, Ilmu Kesehatan Anak, FK UI jakarta 1999

Anda mungkin juga menyukai