Oleh :
.....................................................
NIM : ...................................
Di ajukan oleh :
......................................................................
NIM : .............................
........................................................... ...........................................................
NIK. ................................... NIK. ...................................
Di ajukan oleh :
......................................................................
NIM : .............................
.......................................................... ...........................................................
.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkanBerkahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan “Asuhan Kebidanan
Komunitas pada Keluarga Tn. M Rt 01 RW 01 di Desa Sambirejo Kecamatan
Gampengrejo Kabupaten Kediri” dengan baik.
Laporan Asuhan Kebidanan Komunitas pada Keluarga ini disusun untuk memenuhi
tugas Mata Kuliah Askeb Komunitas dengan melakukan kegiatan survey di Desa
Sambirejo yang dilakukan dari tanggal 14 Maret – 04 April 2017. Laporan ini tidak dapat
terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Bapak DR,.dr Sentot Imam Suprapto,. M.Kes selaku Bapak Rektor IIK STRADA
Indonesia
2. Bapak Karsidi selaku Kepala Desa Sambirejo.
3. Ibu Riza Tsalasatul Mufida, SST. M.Keb selaku ketua prodi S1 Kebidanan.
4. Ibu Erma Retnaningtyas,.SST,.Bd,.SKM,.M.Kes Dosen Penangung jawab mata
kuliah askeb komunitas dan juga sebagai dosen pembimbing .
5. Ibu Aspin, S.ST selaku bidan desa Sambirejo.
6. Semua Pihak yang telah membantu terselesaikan Laporan Asuhan Komunitas pada
Keluarga
Laporan Individu Asuhan Kebidanan Komunitas ini sebagai tambahan referensi,
melatih mahasiswa untuk memberikan intervensi serta menambah pengetahuan bagi
masyarakat.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
kami berharap saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk kebaikan makalah
ini ke depan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk semua pihak.
Penyusun
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
HALAMAN PENGESAHAN iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 2
C. Metode 3
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Batasan Keluarga 4
B. Struktur Keluarga 4
C. Tinjauan Teori Prioritas Masalah 5
BAB III ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS
A. Pengkajian Data 24
B. Analisis Data 33
C. Perumusan Masalah 33
D. Prioritas Masalah 34
E. Asuhan Kebidanan 36
BAB IV PEMBAHASAN KASUS 40
BAB V PENUTUP
A. Simpulan 42
B. Saran 43
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa indikator yang
dapat digunakan. Indikator-indikator tersebut pada umumnya tercermin dalam kondisi
angka kematian, angka kesakitan dan status gizi. Pada bagian ini, derajat kesehatan
masyarakat digambarkan melalui Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu
(AKI), angka morbiditas beberapa penyakit dan status gizi. Sedangkan Kabupaten
Kediri pada tahun 2015 telah menyumbangkan Angka Kematian Ibu sebanyak 33
orang dan Angka Kematian Bayi sebanyak 79 bayi. AKI dan KB yang tinggi
merupakan salah satu masalah kesehatan.
Masalah kesehatan adalah merupakan masalah yang sangat kompleks, oleh
karena itu perlu diupayakan secara menyeluruh dan bersama-sama dengan masyarakat
untuk mengatasinya. Dalam pelaksanaanya, pelayanan kesehatan diupayakan dekat
dengan masyarakat, sehingga strategi pelayanan kesehatan yang utama merupakan
pendekatan yang juga menjadi acuan pelayanan kesehatan yang akan diberikan.
Artinya, upaya pelayanan atau asuhan yang diberikan tersebut merupakan upaya
essensial atau sangat dibutuhkan oleh masyarakat/ komunitas, dan secara universal
upaya tersebut mudah dijangkau (Karwati, 2011).
Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya sesuai rencana
strategis Provinsi Jawa Timur Tahun 2013-2018, maka pembangunan kesehatan
dilakukan dengan cara meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
berkeadilan, mewujudkan sumber daya manusia yang berdaya saing, mewujudkan
peran serta masyarakat dan pemangku kepentingan dalam pembangunan kesehatan,
melaksanakan pelayanan administrasi internal dan pelayanan public yang bermutu.
Salah satu upaya mewujudkan peran serta masyarakat dan pemangku
kepentingan dalam pembangunan kesehatan yaitu meningkatkan kepedulian
masyarakat akan informasi kesehatan sehingga memberikan nilai positif bagi
pembangunan kesehatan itu sendiri.
Dalam hal ini penulis mengambil kasus pada keluarga Tn. M pada RT. 04 RW
07 Desa Sambirejo Kecamatan Gampengrejo Kabupaten Kediri sebagai bukti
b. Analisa Data
1. Norma kesehatan ibu, keluarga yang normal dari setiap anggota keluarga
2. Keadaan rumah dan sanitasi lingkungan
3. Karakteriktik keluarga
c. Perumusan Masalah
Perumusan masalah mengacu pada tipologi masalah kesehatan dari berbagai alasan
dan ketidak mampuan dalam melaksanakan kesehatan keluarga. Dalam tipologi
masalah terdiri dari 2 tahap penjajakan.
1. Penjajakan tahap 1
Masalah-masalah yang telah dikaji dan dikelompokkan :
a. Ancaman
Adalah keadaan-keadaan yang dapat memungkinkan penyakit, kecelakaan
atau kegagalan dalam mencapai potensi kesehatan.
b. Kurang sehat atau tidak sehat
Adalah kegagalan dalam memantapkan kesehatan.
c. Kritis
2. Penjajakan tahap II
Setelah dlakukan penjajakan tahap I kemudian ditentukan masalah
kebidanannya didukung oleh data-data yang ada.
a. Ketidak sanggupan mengenal masalah
b. Ketidak sanggupan mengambil keputusan
c. Ketidak mampuan merawat atau menolong anggota keluarga yang sehat
d. Ketidak mampuan memelihara lingkungan rumah
e. Ketidak mampuan menggunakan sumber daya di masyarakat guna
memelihara kesehatan
d. Prioritas masalah
Untuk menentukan masalah subyektif ada empat kriteria dalam menentukan
prioritas masalah dari masalah-masalah kesehatan yang yang ada. Hal-hal yang
perlu diperhatikan :
1. Tidak mungkin masalah-masalah kesehatan dan kebidanan dapat diatasi
sekaligus
2. Perlu mempertimbangkan masalah-masalah yang dapat mengancam kehidupan
keluarga seperti masalah penyakit
3. Perlu mempertimbangkan respon dan perhatian keluarga terhadap asuhan
kebidanan yang dberikan
4. Sumber daya keluarga yang menunjang pemecahan masalah
Cara scoring :
a. Menentukan score untuk tiap kriteria
b. Score dibagi angka tertinggi dikalikan dengan bobot
c. Jumlahkan score untuk semua kriteria. Score tertinggi adalah sama dengan
seluruh bobot
e. Perencanaan
Setelah di prioritaskan masalahnya kemudian merencanankan intervensi apa yang
di lakukan dengan masalah yang ada
Langkah langkah :
1. Diagnosa
2. Tujuan umum dan tujuan khusus
3. Rencana Evaluasi
Verbal : pernyataan keluarga
Non Verbal : perilaku keluarga dapat diamati
g. Evaluasi
Evaluasi selalu berkaitan dengan tujuan, apabila dalam penilaian tujuan tidak
tercapai, maka perlu dicari penyebab. Evaluasi disusun dengan menggunakan
SOAP secara optimal.
S : Subyektif, data berupa pernyataan keluarga
O : Obyektif, data yang dapat diukur
A : Assessment, sejauh mana kita dapat mengatasi masalah
P : Planning, perencanaan yang akan datang
A. Pengumpulan Data
1. Data Subyektif
a. Biodata
Nama KK : Tn. M
Umur : 35 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Desa Sambirejo RT 04 RW 07
b. Nama Anggota Keluarga
Status Keadaan
No Nama Umur L/P Status Pendidikan Imunisasi KB
Fisik
31 Tidak
1 Ny. S tahun P Istri SMP Lengkap Sehat
memakai
8 Belum
2 By. S Bulan P Anak DPT HB3 - Sehat
sekolah
Tn. T 58
3 tahun L Kakek SD - - Sehat
50 Tidak
4 Ny. S tahun P Nenek SD - Sehat
memakai
13 Saudara
5 Nn. A tahun P SMP Lengkap - Sehat
Perempuan
III IV Keterangan :
I I : Ruang Tamu
U II,III,IV : Kamar Tidur
VI V : Ruang Keluarga
II V VI : Dapur
B. Analisa Data
Dari analisis data masalah kesehatan yang dialami keluarga Tn. M:
1. Ny.S mengatakan belum mengetahui tentang macam-macam KB.
2. Ny.S mengatakan belum mengetahui tentang tumbuh kembang anak.
3. Ny.S mengatakan belum mengetahui tentang MP ASI.
4. Ny. S (nenek) mengatakan belum mengetahui tentang menopause.
5. Nn. A (sdra pr) mengatakan belum mengetahui tentang kesehatan reproduksi remaja.
C. Perumusan Masalah
Perumusan masalah kesehatan yang dialami keluarga Tn. M adalah :
1. Kurangnya pengetahuan Ny.S tentang macam-macam KB.
2. Kurangnya pengetahuan Ny.S tentang tumbuh kembang anak.
3. Kurangnya pengetahuan Ny.S tentang MP ASI.
4. Kurangnya pengetahuan Ny.S (nenek) tentang menopause.
5. Kurangnya pengetahuan Nn.A (sdra pr) tentang kesehatan reproduksi remaja.
E. Diagnosa Masalah
Keluarga Tn. M dengan masalah :
G. Pelaksanaan
Tanggal 29 Maret 2016
Jam : 13.05 WIB
1. Menjelaskan pada Ny. S tentang MP ASI
a. Pengertian MP ASI
MP ASI adalah makanan yang diberikan kepada bayi setelah usia 6 bulan sampai
24 bulan dan masih diberikan ASI paling tidak sampai 24 bulan.
b. Syarat pemberian MP ASI
1) Memiliki nilai energy dan kandungan protein tinggi
2) Dapat diterima oleh sistem pencernaan
3) Bersifat pada gizi
c. Akibat pemberian MP ASI terlalu dini
1) Bayi lebih sering diare
2) Obesitas
3) Produksi asi berkurang
4) Malnutrisi
H. Evaluasi
Tanggal 29 Maret 2016
1. Jam 13.14 WIB
Ny. S mengerti tentang makanan pendamping ASI dan mau memberikan MP ASI yang
sesuai dengan umur anaknya.
Pada pembahasan ini, mahasiswa akan membandingkan praktek dengan teori belajar
lapangan di Desa Sambirejo RT 01 RW 01 khususnya pada keluarga Tn.M Kecamatan
Gampengrejo Kabupaten Kediri. Dari keseluruhan permasalahan yang ditemukan berdasarkan
hasil pendekatan dan tabulasi data, telah dilakukan langkah-langkah pemecahan masalah
bersama keluarga Tn.S sesuai dengan prioritas masalah.
A. Pengumpulan Data
Pada tahap pengkajian ini data diperoleh melalui observasi dan wawancara yang
dilakukan secara kunjungan rumah. Menurut Andreas, (2012) pengumpulan data
diperoleh dari data subjektif dan data objektif.
1. Data Subjektif
Data subyektif diperoleh melalui wawancara secara langsung kepada keluarga Tn.S.
Menurut Andreas (2012) Data subyektif adalah data yang didapatkan dari klien
sebagai suatu pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian. Data subjektif ini
diperoleh dengan anamnesa terhadap klien.
Menurut Sulistyawati (2009) anamnesa dibagi menjadi 2 yaitu:
a. Auto Anamnesa yaitu anamnesa yang dilakukan langsung kepada pasien karena
pasien kuasa atau mampu melakukan tanya jawab.
b. Allo Anamnesa yaitu anamnesa yang dilakukan secara tak langsung karena pasien
tak kuasa mampu melakukan tanya jawab. Misal: belum dewasa/masih kanak-
kanak, tidak sadar, tidak dapat berkomunikasi,dalam keadaan gangguan jiwa.
C. Perumusan Masalah
Setelah analisa data, maka selanjutnya dapat dirumuskan masalah kesehatan dalam
keluarga Tn. M. Bagian rumusan masalah berisi tentang masalah-masalah yang hendak
dipecahkan.. Dari analisis data masalah kesehatan yang dialami keluarga Tn. M adalah:
1. Kurangnya pengetahuan Ny.S tentang macam-macam KB.
2. Kurangnya pengetahuan Ny.S tentang tumbuh kembang anak.
3. Kurangnya pengetahuan Ny.S tentang MP ASI.
4. Kurangnya pengetahuan Ny.S (nenek) tentang menopause.
5. Kurangnya pengetahuan Nn.A (sdra pr) tentang kesehatan reproduksi remaja.
Penentuan perumusan masalah sudah sesuai teori sehingga tidak ditemukan
kesenjangan antara teori dengan praktik.
D. Prioritas Masalah
E. Diagnosa Masalah
Langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosa atau masalah dan
kebutuhan berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang dikumpulkan (Hidayat,
2009). Berdasarkan hasil pengumpulan data subjektif dan objektif pada keluarga Tn. M
maka dapat ditegakkan diagnosa masalah pada keluarga Tn. M:
1. Kurangnya pengetahuan Ny. S tentang MP ASI
2. Kurangnya pengetahuan Ny. S tentang tumbuh kembang anak
3. Kurangnya pengetahuan Ny.S tentang macam-macam KB
4. Kurangnya pengetahuan Nn.A (sdra pr) tentang KRR
5. Kurangnya pengetahuan Ny.S (nenek) tentang menopause
Diagnosa masalah keluarga Tn. M muncul berdasarkan pengkajian data. Dengan demikian
dalam penegakkan diagnosa tidak ada kesenjangan antara teori dengan praktik karena
mengacu pada diagnosa spesifik.
F. Rencana Tindakan
Perencanaan dilakukan berdasarkan masalah yang ada dalam keluarga Tn.S
Perencanaan tindakan merupakan strategi yang bertujuan untuk menyelesaikan
G. Pelaksanaan
Pelaksanaan adalah suatu upaya kegiatan untuk mewujudkan apa yang telah
direncanakan sebelumnya. Pelaksanakan juga merupakan keseluruhan usaha yang
berhubungan langsung dengan manusia baik cara, teknik, dan metode untuk mendorong
klien agar mau bekerjasama dengan sebaik mungkin demi tercapainya tujuan dengan baik.
Menurut Abdullah (1987) bahwa pelaksanaan adalah suatu proses rangkaian kegiatan
tindak lanjut setelah program atau kebijaksanaan ditetapkan yang terdiri atas pengambilan
keputusan, langkah yang strategis maupun operasional atau kebijaksanaan menjadi
kenyataan guna mencapai sasaran dari program yang ditetepkan semula. Pelaksanaan
dilaksanakan berdasarkan perencanaan yang ada.
Penyuluhan merupakan suatu upaya untuk memberikan pelayanan belajar atau
menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, kelompok, dan masyarakat mencakup
peningkatan pengetahuan sikap dan perilaku (DEPKES, 2007). Maka untuk meningkatkan
pengetahuan dilaksanakan penyuluhan.
A. SIMPULAN
Simpulan yang di peroleh dari pelaksanaan praktek komunitas kebidanan, sebagai
berikut:
1. Mengidentifikasi struktur masyarakat setempat beserta tokoh masyarakat.
2. Menetapkan masalah yang ada, memprioritaskan masalah, menganalisa masalah,
mencari solusi terbaik dari permasalahan yang ada, menentukan alternative,
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan dari berbagai macam alternative
yang ada.
3. Menerapkan asuhan kebidanan komunitas pada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat dengan pendekatan menejemen kebidanan.
4. Pada akhir praktek lapangan diadakan evaluasi terhadap program kerja yang telah di
laksanakan.
B. SARAN
1. Keluarga Tn. M
Agar dapat meningkatkan partisipasi dalam kegiatan peningkatan kesehatan melalui
upaya promotif dan preventif.
2. Bidan desa
Agar dapat secara proaktif menjalin kerjasama dan menindak lanjuti kegiatan yang
telah dilaksanakan.