Anda di halaman 1dari 4

DAFTAR TILIK

ASUHAN PERSALINAN PADA LETAK SUNGSANG


PETUNJUK
Berikan penilaian setiap langkah yang diamati dengan menggunakan skala:
(1) → Langkah/tindakan dilakukan
(0) → Langkah/tindakan tidak dilakukan

Nama mahasiswa : ..................................................................

NIM : ..................................................................

LATIHAN
NO LANGKAH KERJA 1 2 3 4 5
A. PERSIAPAN ALAT
1. Perangkat untuk persalinan
2. Perangkat untuk resusitasi
3. Uterotonika
4. Anestesi lokal
5. Cunam piper jika tidak ada sediakan cunam panjang
6. Spuit dan jarum no. 23 sekali pakai
7. Alat-alat infus
8. Povidon iodin 10%
9. Hecting set
10. Barier protektif
B. PERSIAPAN PENOLONG & PASIEN
Penolong
1. Memakai barier protektif
2. Cuci tangan di bawah air mengalir
3. Keringkan dengan handuk pribadi
4. Memakai handscoon steril
5. Memasang duk
Pasien
6. Ibu dalam posisi litotomi pada tempat tidur persalinan
7. Mengosongkan kandung kemih, rektum serta membersihkan daerah
perineum dengan antiseptik
C. LANGKAH KERJA
1. Lakukan periksa dalam untuk menilai besarnya pembukaan, selaput
ketuban dan penurunan bokong serta kemungkinan adanya penyulit
2. Instruksikan pasien agar mengedan dengan benar selama ada his
Catatan : mengedan dengan benar yaitu mulai dengan menarik
nafas dalam, katupkan mulut, upayakan tenaga mendorong ke
abdomen dan anus. Kedua tangan menarik lipat lutut, angkat kepala
lihat ke pusar.
3. Pimpin berulang kali hingga bokong turun ke dasar panggul. Lakukan
episiotomi saat bokong membuka vulva dan perineum sudah tipis

Dok. D-IV Bidan 1


Melahirkan bayi :
Cara Bracht
4. Segera setelah bokong lahir, bokong dicengkeram secara Bracht
(kedua ibu jari penolong sejajar dengan panjang paha, jari-jari yang
lain memegang daerah panggul)
5. Sementara langkah ini dilakukan, seoarng asisten melakukan
parasat Wigand M. Wingkel.
6. Jangan melakukan intervensi, ikuti saja proses keluarnya bayi
7. Bila terdapat hambatan pada tahapan lahir setinggi scapula, bahu
atau kepala maka segera lanjut ke metode manual aid yang sesuai
8. Longgarkan tali pusat setelah lahirnya perut dan sebagian dada
9. Lakukan hiperlordosis janin pada saat angulus skapula inferior*
tampak di bawah simfisis (dengan mengikuti gerakan rotasi anterior
yaitu punggung janin didekatkan ke arah perut ibu tanpa tarikan)
disesuaikan dengan lahirnya badan bayi.
10. Gerakkan ke atas hingga lahir dagu, mulut, hidung, dahi dan kepala.
11. Pada umumnya bayi dengan presentasi bokong memerlukan
perawatan segera setelah lahir sehingga siapkan keperluan tersebut
sebelum memimpin persalinan.
12. Letakkan bayi di perut ibu, bungkus bayi dengan handuk hangat,
bersihkan jalan nafas bayi oleh asisten dan tali puast dipotong.
13. Setelah asuhan bayi baru lahir, lakukan inisiasi menyusu dini.
14. *Bila pada tahap ini ternyata terjadi hambatan pengeluaran saat
tubuh janin mencapai daerah skapula inferior, segera lakukan
pertolongan dengan cara klasik atau Muller (manual aid)
Cara Klasik
15. Pengeluaran bahu dan tangan secara klasik dilakukan jika dengan
cara Bracht bahu dan tangan tidak bisa lahir
16. Segera setelah bokong lahir, bokong dicengkeram dan dilahirkan
sehingga bokong dan kaki lahir.
17. Tali pusat dikendurkan
18. Pegang kaki pada pergelangan kaki dengan satu tangan dan tarik ke
atas
19. Dengan tangan kiri dan menariknya ke arah kanan atas ibu, untuk
melahirkan bahu kiri bayi yang ada di belakang.
20. Dengan tangan kanan menariknya ke arah kiri atas ibu, untuk
melahirkan bahu kanan bayi yang berada di belakang.
21. Masukkan 2 jari tangan kanan/kiri (sesuai letak bahu belakang)
sejajar dengan lengan bayi, untuk melahirkan lengan belakang bayi.*
22. Setelah bahu dan lengan belakang lahir kedua kaki ditarik ke arah
bawah kontra lateral dari langkah sebelumnya untuk melahirkan
bahu dan lengan bayi depan dengan cara yang sama.
23. *Bila pada tahap ini, sulit untuk melahirkan bahu belakang maka
lakukan cara muller (melahirkan bahu depan terdahulu)
Cara Muller
24. Pengeluaran bahu dan tangan secara Muller jika dengan cara Bracht
bahu dan tangan tidak bisa lahir.
25. Melahirkan bahu depan terlebih dahulu dengan menarik kedua kaki
dengan cara yang sama seperti klasik, ke arah belakang kontra
lateral dari letak bahu depan
26. Setelah bahu dan lengan depan lahir dilanjutkan dengan langkah
yang sama untuk melahirkan bahu dan lengan belakang.
Cara Lovset
27. Dilakukan bila ada lengan bayi yang terjungkit di belakang
kepala/Nuchal arm
28. Setelah bokong dan kaki bayi lahir memegang bayi dengan kedua
tangan secara femuro pelvic
29. Memutar bayi 180 derajat dengan lengan bayi yang terjungkit ke arah
penunjuk jari tangan yang nuchal.
30. Memutar kembali 180 derajat ke arah yang berlawanan ke kiri/kanan.
Beberapa kali hingga kedua bahu dan lengan dilahirkan secara
Klasik/Muller.

Dok. D-IV Bidan 2


Ekstraksi Kaki
31. Dilakukan bila pada kala II tidak maju atau tampak gejala kegawatan
ibu-bayi. Keadaan janin/ibu yang mengharuskan bayi segera
dilahirkan.
32. Tangan kanan masuk secara obstetrik menelusuri bokong, pangkal
paha samapi lutut, kemudian melakukan abduksi dan fleksi pada
paha janin sehingga kaki bawah menjadi fleksi, tangan yang lain
mendorong fundus ke bawah. Setelah kaki fleksi pergelangan kaki
dipegang dengan kedua jari dan dituntun ke luar dari vagina sampai
batas lutut.
33. Kedua tangan penolong memegang betis janin, yaitu kedua ibu jari
diletakkan di belakang betis sejajar sumbu panjang paha dan jari-jari
lain di depan betis, kaki ditarik curam ke bawah sampai pangkal paha
lahir.
34. Pegangan dipindah ke pangkal paha setinggi mungkin dengan kedua
ibu jari di belakang paha, sejajar dengan sumbu panjang paha dan
jari lain di depan paha.
35. Pangkal paha ditarik curam ke bawah sampai trokhanter depan lahir.
Kemudian pangkal paha dengan pegangan yang sama dielevasi ke
atas hingga trokhanter belakang lahir. Bila kedua trokhanter telah
lahir berarti bokong lahir.
36. Sebaliknya bila kaki belakang yang dilahirkan lebih dahulu, maka
yang akan lahir lebih dahulu ialah trokhanter belakang dan untuk
melahirkan trokhanter depan maka pangkal paha ditarik terus curam
ke bawah.
37. Sebuah bokong lahir maka dilanjutkan cara “b” atau “c” atau “d”
Ekstrasi Bokong
38. Dikerjakan jika presentasi bokong murni dan bokong sudah turun
didasar panggul, bila kala II tidak maju atau tampak keadaan
janin/ibu yang mengharuskan bayi segera dilahirkan
39. Jari telinjuk penolong yang searah dengan bagian kecil janin,
dimasukkan ke dalam jalan lahir dan diletakkan dilipatan paha bagian
depan. Dengan jari ini lipat paha/krista illiaka dikait dan ditarik curam
ke bawah.
40. Bila dengan tarikan ini trokhanter dengan mulai di bawah simfisis,
maka jari telunjuk penolong yang lain mengkait lipatan paha ditarik
curam ke bawah sampai bokong lahir
41. Setelah bokong lahir, bayi dilahirkan secara “b” atau “c” atau”d”
42. Catatan : Ekstrasi bokong lebih berat/sukar dari pada ekstraksi kaki,
oleh karena itu perlu dilakukan perasat pinard pada presentasi
bokong murni.

Melahirkan kepala bayi :

Cara mauriceau
43. Dilakukan bila bayi dilahirkan secara manual aid/ bila dengan Bracht
kepala belum lahir).
44. Letakkan badan bayi di atas tangan kiri sehingga badan bayi seolah-
olah menunggang kuda (untuk penolong kidal meletakkan badan
bayi di atas tangan kanan)
45. Satu jari dimasukkan di mulut dan dua jari di maksila (fossa kanina)
46. Tangan kanan memegang/mencengkeram bahu tengkuk bayi
47. Minta seorang asisten menekan fundus uteri.
48. Bersamaan dengan adanya his, asisten menekan fundus uteri,
penolong persalinan melakukan tarikan ke bawah sesuai arah sumbu
jalan lahir dibimbing jari yang dimasukkan untuk menekan
dagu/mulut.

Cara Naujok
49. Dilakukan bila bayi dilahirkan secara manual aid/ bila dengan Bracht
kepala belum lahir) dan kepala masih tinggi.
50. Letakkan badan bayi di atas tangan kiri sehingga badan bayi seolah-
olah menunggang kuda (untuk penolong kidal meletakkan badan

Dok. D-IV Bidan 3


bayi di atas tangan kanan).
51. Jari telunjuk dan jari tengah mencengkeram leher bayi.
52. Tangan kanan memegang/mencengkeram bahu tengkuk bayi.
53. Minta seorang asisten menekan fundus uteri.
54. Bersamaan dengan adanya his, asisten menekan fundus uteri,
penolong persalinan melakukan tarikan ke bawah sesuai arah sumbu
jalan lahir dibimbing jari yang dimasukkan untuk menekan
dagu/mulut.

Cara Parague Terbalik


55. Dilakukan bila oksiput dengan UUK berada di belakang dekat sakrum
dan muka bayi menghadap simfisis.
56. Satu tangan penolong mencengkeram leher dari arah bawah dan
punggung bayi diletakkan pada telapak tangan penolong.
57. Tangan penolong lain memegang kedua pergelangan kaki.
58. Kaki ditarik ke atas bersamaan dengan tarikan pada bahu bayi
sehingga perut bayi mendekati perut ibu. Dengan laring sebagai
sumbu (hipomoklion), kepala bayi dapat dilahirkan.
Cunam Piper
59. Digunakan kalau pengeluaran kepala bayi dengan Bracht atau
Mauriceau gagal
60. Caranya : tangan dan badan bayi dibungkus kain steril, diangkat ke
atas, cunam piper dipasang melintang terhadap panggul dan kepala
kemudian ditarik.

Cirebon, ....... .................... 20 ...


Pembimbing

( .................................. )

Dok. D-IV Bidan 4

Anda mungkin juga menyukai