Anda di halaman 1dari 5

TEKNIK

PERSALINAN SUNGSANG
PERVAGINAM
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
1/2

TGL. TERBIT Ditetapkan,


Direktur

PROSEDUR TETAP
Drg.Said Hassan, MKes

PENGERTIAN
Letak sungsang adalah letak memanjang dengan bokong sebagai bagian terendah.
Dikenal beberapa macam letak sungsang, yaitu :
1. Letak bokong (Frank breech).
2. Letak sungsang sempurna (Complete breech).
3. Letak sungsang tidak sempurna (Incomplete breech).

TUJUAN
a. Memberikan pelayanan persalinan sungsang.
b. Memilah persalinan sungsang akan diakhiri dengan pervaginam atau
perabdominal.
c. Mengenali komplikasi persalinan sungsang.

KEBIJAKAN
Sebelum tindakan persalinan sungsang dilakukan, harus dipertimbangkan secara
matang indikasinya dengan risiko yang mungkin terjadi.

PROSEDUR A. Persiapan pasien


1. Pasang infus line
2. Baringkan pasien pada posisi litotomi di meja tindakan
3. Asepsis daerah genitalia
B. Persiapan alat
1. Mempersiapkan alat-alat termasuk sendok forseps piper/ neagele, gunting
episiotomi, partus set, jahit set, oksigen dan alat resusitasi bayi
2. Menyiapkan obat-obatan yang diperlukan durante tindakan
C. Persiapan penolong
1. Memakai jas, topi, masker
2. Cuci tangan dan memakaii sarung tangan steril
D. Persiapan tim
1. Menyiapkan dokter anestesi dan dokter anak
2. Menyiapkan paramedis kebidanan
3. Dilakukan di VK / kamar tindakan

Jenis persalinan sungsang pervaginam adalah:


a. Persalinan spontan ( spontaneous breech )
Janin dilahirkan dengan kekuatan dan tenaga ibu sendiri (cara Bracht)
b. Persalinan yang dibantu (Assisted breech delivery, Partial breech extraction )
c. Ekstraksi sungsang (total breech extraction)
Janin dilahirkan seluruhnya dengan memakai tenaga penolong
TEKNIK
PERSALINAN SUNGSANG
PERVAGINAM
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
1/2

A. PERSALINAN SUNGSANG CARA BRACHT


1. Ibu dalam posisi litotomi, penolong berdiri di depan vulva. Saat ada his ibu
dipimpin mengejan
2. Saat bokong membuka vulva, lakukan episiotomi (dengan anestesi lokal
sebelumnya) .
3. Segera setelah bokong lahir, bokong dicengkeram dengan cara kedua ibu jari
penolong sejajar sumbu panggul, sedang jari-jari lain memegang belakang
panggul.
4. Pada waktu tali pusat lahir dan teregang, segera kendorkan tali pusat tersebut.
5. Kaki, bokong, dan badan janin diangkat dengan kedua tangan penolong dan
disesuaikan dengan sumbu panggul ibu (melengkung ventro-kranial kearah
perut ibu) sehingga berturut-turut lahir pusat, dada, bahu dan lengan, dagu,
mulut dan akhirnya seluruh kepala.
Prosedur bantuan pada persalinan sungsang cara Bracht ini adalah episiotomi dan
kalau perlu boleh dilakukan dorongan Kristeller.

B. PERSALINAN SUNGSANG YANG DIBANTU (ASSISTED BREECH DELIVERY /


PARTIAL BREECH EXTRACTION)

Terdapat 3 tahap prinsip persalinan sungsang dengan bantuan, yaitu:


1. Tahap I, pertolongan bokong sampai tulang belikat terdapat pada vulva (disini
pertolongan sesuai dengan cara Bracht)
2. Tahap II, mengeluarkan bahu dan lengan sesuai dengan letak bahu dan letak
janin.
3. Tahap III, mengeluarkan kepala sesuai dengan posisi kepala janin.

Ad.1. Seperti pada persalinan sungsang cara Bracht


Ad.2. Mengeluarkan bahu dan lengan janin
a. Cara Muller
Apabila kedua lengan berada di depan badan janin maka persalinan cara
Muller dapat dilakukan. Prinsip cara Muller adalah mengeluarkan lengan
depan terlebih dahulu dengan badan janin ditarik kearah yang berlawanan.
Jika lengan belum keluar, keluarkan lengan dengan cara mengusap lengan
atas janin dengan dua jari tangan penolong berfungsi sebagai spalk. Setelah
lengan keluar, angkat kedua kaki bayi ke depan berlawanan dengan letak bahu
belakang sehingga lengan belakang keluar.
b. Cara Klasik
Cara Klasik terutama dilakukan bila kedua lengan tidak berada di depan janin,
misalnya pada keadaan lengan menjungkit/lengan tengkuk. Prinsip
mengeluarkan lengan secara klasik adalah bahwa lengan janin diletakkan
pada panggul bagian belakang karean daerah ini lebih luas dibandingkan
dengan panggul bagian depan. Angkat kedua kaki janin sesuai dengan posisi
bahu depan. Dengan dua jari telusuri lengan atas yang berlawanan (belakang)
dan usap lengan atas tersebut dengan tujuan mengeluarkan lengan belakang.
Setelah keluar, pegang kedua kaki dengan tangan yang lain dan ayun
(kebawah kemudian keatas lagi) sehingga bahu depan menjadi bahu
belakang, dengan demikian kedua kaki berada pada daerah yang berlawanan
dengan bahu. Cara ini dilakukan bila lengan janin dalam keadaan menjungkit .
Pada keadaan lengan tengkuk, diupayakan agar lengan janin menjadi lengan
menjungkit (keluar dari daerah tengkuk) dengan cara memutar badan janin
menjauhi lengan tengkuk.
TEKNIK
PERSALINAN SUNGSANG
PERVAGINAM
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
1/2

c. Cara Lovset
Karena memutar bahu janin dengan cara Klasik pada umumnya sukar dan
berat, maka Lovset mengajukan carauntuk memutar bahu yang lebih mudah,
yaitu dengan cara kedua tangan penolong mencengkam dada dengan kedua
ibu jari sejajar dan berdekatan dengan punggung janin kemudian diputar
sesuai dengan tujuan tindakan yang dikehendaki.

Ad.3. Melahirkan kepala yang tertinggal (after coming head)


Sebelum melakukan tindakan ini, lakukan periksa dalam vagina untuk
mengetahui posisi dagu janin sebagai titik penunjuk (point of direction)
a. Cara Mauriceau (Vet-Smelie)
Pada cara Mauriceau ini kepala janin diupayakan agar tetap dalam
keadaan fleksi serta pemuataran kapala janin tersebut sesuai dengan
putaran paksi dalam.

Teknik pelaksanaan
- Tangan operator yang berhadapan dengan muka janin ditempatkan
dibawah janin (untuk menopang badan janin) dengan kedua kaki janin
berada di kiri dan kanan lengan operator tersebut. Jari tengah operator
dimasukkan ke dalam mulut atau ditempatkan diatas maksila janin,
sedang jari telunjuk dan jari manis mencekam fossa kanina. Posisi
tangan operator ini berfungsi untuk memastikan agar kepala janin
tetap dalam keadaan fleksi (kalau perlu operator jongkok). Selain itu
tangan operator ini juga dapat mrngadaakan putaran paksi dalam
kepala janin sesuai penurunan janin dalam panggul.
- Tangan operator yang lain mencekam bahu janin dari arah punggung
dan digunakan terutama untuk mengadakan traksi.
- Setelah putaran paksi selesai, dilakukan traksi sampai oksiput lahir di
bawah simpisis. Badan janin sedikit demi sedikit dielevasi keatas
dengan suboksiput sebagai hiponukleon.
- Seringkali diperlukan tekanan diatas simfisis langsung pada kepala
janin (deSnoo) untuk membantu pengeluaran kepala janin tersebut.
b. Cara Pengeluaran kepala dengan forseps
Forseps yang digunakan sebaiknya forseps Piper yang mempunyai
tangkai melengkung namun bila tidak ada, dapat digunakan forseps
Naegele atau Kjelland
Teknik Pelaksanaan
- Sebelumnya, lakukan periksa dalam vagina untuk mengetahui posisi
dagu sebagai titik petunjuk kedua tangan diangkat ke atas.
- Setelah itu masukkan forseps diantara janin dan jalan lahir. Yang
pertama adalah yang berada di depan kepala terlebih dahulu
kemudian masukkan forseps untuk yang berada di ruang panggul
belakang.
- Kunci tangkai forseps di depan badan janin.
- Ulangi lagi periksa dalam vagina untuk mengetahui apakah ada
jaringan yang terjepit.
- Adakan tarikan percobaan. Bila berhasil, forseps diputar sesuai
dengan sumbu panggul dimana daun forseps berada sesuai dengan
tujuan agar dagu berada di belakang, kemudian tangkai forseps ditarik
sesuai dengan sumbu panggul. Pada waktu suboksiput berada di
bawah simfisis, dilakukan tarikan dengan suboksiput sebagai
TEKNIK
PERSALINAN SUNGSANG
PERVAGINAM
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
1/2

hiponukleon sambil menahan perineum.


c. Cara Prague (Praha) terbalik
Cara ini khusus dilakukan bila dagu janin berada di depan dan sukar untuk
diputar ke belakang.

Teknik pelaksanaan
- Satu tangan operator berada di bawah punggung janin dengan jari
tangan mencekam bahu dari belakang. Tangan operator yang lain
memegang kedua kaki janin dan mengangkatnya ke atas.
- Dilakukan traksi ke bawah sehingga submentum berada di bawah
simfisis. Kedua kaki janin kemudian diangkat ke atas dan kedepan
perut ibu sehingga kepala janin lahir dengan submentum sebagai
hiponukleon.
d. Cara Naujoks
Teknik ini dilakukan bila kepala masih tinggi (diatas pintu atas panggul)
Cara Naujoks sedapat mungkin dihindari oleh karena sering menyebabkan
komplikasi pada janin.
Teknik pelaksanaan
- Kepala janin dimasukkan ke dalam panggul dengan posisi dagu di
samping, yaitu dengan kedua tangan operator mencekam bahu kearah
depan dan belakang, kemudian badan janin ditarik ke bawah (operator
jongkok).
- Dilakukan bantuan tekanan pada kepala janin di atas simfisis agar
kepala janin dapat masuk panggul. Selanjutnya proses pengeluaran
kepala adalah seperti cara Mauriceau di atas.

C. EKSTRAKSI SUNGSANG (TOTAL BREECH EXTRACTION)

1. Ekstraksi Kaki
Ekstraksi kaki dilakukan bila ada indikasi untuk mengakhiri persalinan
dengan bagian terbawah janin adalah kaki dan memenuhi syarat untuk
persalinan sungsang serta tidak ada indikasi kontra.

Indikasi ekstraksi sungsang


a. Ibu : (sama dengan forseps)
b. Janin : Gawat Janin
Tali Pusat Menumbung
c. Obstetri : Kala II lebih dari 5 jam
Persalinan Macet.

Teknik Pelaksanaan
a. Bila kaki janin masih terdapat di dalam vagina, tangan operator yang
berada pada posisi yang sama dengan os sacrum dimasukkan ke dalam
vagina untuk menelusuri bokong, paha janin sampai lutut guna
mengadakan abduksi pada paha janin sehingga kaki janin keluar.
Selama melakukan tindakan ini, fundus uteri ditahan oleh tangan
operator yang lain.
b. Bila satau atau dua kaki janin sudah berada di luar vulva, maka kaki
tersebut dipegang dengan 2 tangan operator pada betis dengan kedua
ibu jari pada punggung betis. Kemudian dilakukan traksi kebawah
(sesuai dengan arah sumbu panggul). Setelah lutut dan sebagian paha
keluar, pegangan dialihkan pada paha dengan kedua ibu jari pada
TEKNIK
PERSALINAN SUNGSANG
PERVAGINAM
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
1/2

punggung paha.
c. Dilakukan traksi ke bawah lagi (operator jongkok) dengan tujuan untuk
menyesuaikan arah traksi dengan sumbu panggul ibu. Putaran kaki
menyesuaikan dengan putaran paksi dalam bokong dan badan janin,
yang berarti bahwa untuk pengeluaran bokong janin, sakrum akan
berada disamping, trokanter depan akan lahir terlebih dahulu baru
disusul oleh trokenter belakang serta kemudian punggung janin akan
bergerak kearah depan.NBila tali pusat sudah berada di luar vulva, tali
pusat dikendorkan.
Ekstraksi kemudian diteruskan dengan cara menempatkan kedua
tangan pada bokong janin dengan kedua ibu jari berad diatas sacrum
dan jari-jari kedua tangan berada di atas lipat paha janin. Ekstraksi
dilakukan dengan punggung janin di depan, kemudian mengikuti putaran
paksi dalam bahu, salah satu bahu akan ke depan. Setelah ujung tulang
belikat terlihat dilakukan periksa dalam vagina untuk menentukan letak
lengan janin. Yaitu apakah tetap berada di depan dada, menjungkit atau
di belakang tengkuk (nuchal arm).
Pada ekstraksi bokong sampai tulang belikat sering dilakuakn bantuan
dorongan cara Kristeller. Pengeluaran janin selanjutnya adalah sesuai
dengan persalinan sungsang yang dibantu.

2. Ekstraksi Bokong
Ekstraksi bokong adalah mengakhiri persalinan dengan menarikbokong
janin yang sudah berada di dasar panggul dengan indikasi kontra dan syarat
sesuai dengan persalinan ekstraksi sungsang pada umumnya.

Teknik Pelaksanaan :
a. Dilakukan periksa dalam vagina untuk memastikan titik petunjuk (os
sakrum). Sebagaimana pertolongan sungsang yang lain, hendaknya
dipastikan pula bahwa serviks sudah tidak teraba lagi di jalan lahir.
Jari telunjuk tangan operator yang berhadapan dengan os sakrum
dikaitkan pada lipat paha depan janin. Kemudian dilakukan ekstraksi
curam ke bawah (bila perlu tangan operator yang lain memegang
pergelangan tangan yang mengait tadi untuk memerikan tambahan
kekuatan ekstraksi). Sebelum itu sebaiknya sudah dilakukan episiotomi
yang cukup lebar.
b. Bila trokanter depan sudah berada di bawah simfisis, jari telunjuk tangan
operator yang lain dipasang pada lipat paha belakang janin untuk
membantu ekstraksi hingga bokong berad di luar vulva.
c. Arah ekstraksi berubah keatas (ventral ibu) untuk mengeluarkan
trokanter belakang.
d. Ekstraksi kemudian mengikuti putaran paksi dalam sesuai dengan
ekstraksi kaki seperti tersebut di atas.

1. Bagian Anestesi
UNIT TERKAIT 2. Bagian Perinatologi
3. Bagian Obstetri Ginekologi

Anda mungkin juga menyukai