Prinsip
pengobatannya adalah mempertahankan oksigenasi, pemberian antibiotik, memperhatikan cara
pemberian makanan dalam hubungannya dengan resiko aspirasi, dan monitoring cairan
danelektrolit. Penyakit ini bersifat sembuh sendiri dan tidak ada risiko kekambuhan atau
disfungsi paru lebih lanjut. Gejala respirasi membaik sejalan dengan mobilisasi cairan dan ini
biasanya dikaitkan dengan dieresis.
● Bayi dengan TTN diawasi dengan cermat. Kadangkala dapat diawasi di NICU
(perawatan intensif bayi baru lahir). Pemantauan frekuensi jantung, pernapasan dan
kadaroksogen.
● Beberapa bayi diawasi dan dipastikan frekuensi pernapasan menurun dan kadar
oksigen tetap normal, lainnya mungkin membutuhkan oksigen tambahan melalui
masker, selang dibawah hidung atau kotak oksigen.
● Jika bayi tetap berusaha keras untuk bernapas meskipun oksigen sudah diberikan,
maka continous positive airway pressure (CPAP) dapat digunakan untuk memberikan
aliran udara ke paru-paru. Dengan CPAP bayi mengenakan selang oksigen di hidung
dan mesin secara berkesinambungan memberikan udara bertekanan ke hidung bayi
untuk membantu paru-paru tetap terbuka selama pernapasan.
● Pada kasus berat maka bayi dapat membutuhkan bantuan ventilator, namun ini
jarangterjadi.
● Nutrisi dapat menjadi masalah tambahan jika bayi bernapas terlalu cepat sehingga bayi
tidak dapat menghisap, menelan dan bernapas secara bersamaan. Pada kasus ini maka
infus melalui pembuluh darah perlu diberikan agar bayi tidak dehidrasi dan kadar gula
darah bayi tetap terjaga.
● Dalam 24-48 jam proses pernapasan bayi dengan TTN biasanya akan membaik dan
kembali normal dan dalam 72 jam semua gejala TTN sudah tidak ada. Jika keadaan
bayi belum mambaik maka harus dicari kemungkinan penyebab lainnya yang mungkin
menyertai.
● Setelah bayi pulih dari TTN umumnya bayi akan pulihn sepenuhnya, dimana bayi boleh
dipulangkan. Sebelum pulang berikan edukasi kepada ibu agar melakukan observasi di
rumah dengan memantau tanda-tanda gangguan pernapasan seperti kesulitan
bernapas, tampak biru, sela iga cekung saat bernapas, bila hal ini muncul segera
hubungi dokter dan unit gawat darurat terdekat.