Anda di halaman 1dari 43

ASUHAN KEPERAWATAN

PERDARAHAN ANTEPARTUM “ PLACENTA


PREVIA”

Kelompok 2
Defenisi
Pendarahan antepartum adalah pendarahan pervagina
pada kehamilan di atas 28 minggu atau lebih.Karena
pendarahn antepartum terjadi pada umur kehamilan
diatas 28 minggu maka sering disebut atau di
golongkan trismester ketiga.
KLASIFIKASI PERDARAHAN ANTEPARTUM

◦ A. Plasenta previa
Plasenta pervia adalah plasenta yang ada di depan jalan lahir (prae=didepan,vias=jalan) jadi yang dimaksud
plasenta pervia adalah plasenta yang implasntasinya tidak normal,rendah sekali sehingga menutupi seluruh
atau sebagia ustium intrernum(Prawiroharjo,1992).

◦ B. Solution placent
Solutio plasenta adalah terlepasnya plasenta dari tempat implantasinya yang normal pada uterus, sebelum
janin dilahirkan (sarwono prawirohanjdo 2009). Solusio plasenta pelepasan sebagian atau seluruh plasenta
yang normal implantasinya anatar minggu ke 22 smpai lahirnya anak.
Etologi
Pendarahan entepartum bersumber dari:
Kelainan plasenta,yaitu plasenta previa,solusio plasenta(placenta
abrubtion) atau pendrahan antepartum yang belum jelas sumbernya,
seperti insersio velamentosa, ruptur, sinus mardinalis, dan plasenta
sirkumvalata.
Bukan kelainan plasenta,biasanya tidak begitu berbahaya,misalnya
kelaina servik dan vagina erusio prosionis uteri,polipserpisis
uteri,verises vulva,karsinoma kursioni serta trauma.
◦ Penyebab plasenta prefia secara pasti sulit ditentukan, tetapi ada beberapa faktor yang
meningkatkan resiko terjaadinya plasenta prefia, manuaba, 2010 yaitu:
◦ Multi parikas dan umur lnjut (>/=35 tahun)
◦ Defek faskularisasi desidua yang kemungkinan terjadi akibat perubahan atroit dan
inflamatorotik
◦ Cacat atau jaringan parut pada endromatrium oleh bekas pembedahan(SC,kuret dll)
◦ Chorion leafe persisten
◦ Corpus loteum beraksi lambat, dimana endometrium belum siap menerima hasil kinsepsi
◦ Konsepsi dan idasi terlambat
◦ Plasenta besar pada hamil ganda dan eritoplastosis atau hidrop fetalis (hanayah,2004)
Menurut Mochtar (1998),faktor predis posisis dan presipitasi
yang dapat mengakibatkan terjadinya plasenta prefia adalah :

a)Menyebarnya pertumbuhan plasenta:


1. Kehamilan kembar (gameli)
2. Tumbuh kembang plasenta tip 
a)Kurang suburnya endometrium:
1. Malnutrisi ibu hamil
2. Melebarnya plasenta karena gameli
3. Bekas seksio sesarea
◦ 4.) Sering dijumpau pada grandemutipara
◦ C.) Terlambat implantasi:
◦ 1. Endometrium fundus kurang subur
◦ 2. Terlambatnya tumbuh kembang hasil konsepsi dalam
bentuk blastula yang siap untuk
Patofisiologi
◦ Penyebaba pasti plasenta previa belum diketahui. Kondisi yang
multifaktoria telah dipostulakan berhubungan dengan
mutlipara,gestasi bekali-kali, umur kehamilan dini,kelahiran sesarea
sebelumnya abortus, dan kemandulan.Berbeda pada pendarahan
trisemestre awal, pada pedarahan trisemester 2 dan 3 biasanya
sekunder karena implantasi normal pada plasenta. Plasenta previa
di awali dengan implantasi embrio(embrionik plate) pada bagian
bawah(kauda)uterus. Dengan melekatnya dan brtumbuhnya
plasenta,plasenta
PENGERTIAN

◦ Plasenta pravia merupakan Plasenta yang letaknya


abnormal,yaitu pada sekmen bawah rahim,sehingga dapat
menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum(OUI)atau
plasenta yang didepan jalan lahir (prae=didepan,vias=jalan)jadi
yang dimaksud adalah paseta yang implasntasi tidak normal
sehingga menutupi seluruh atau sebagian jalan lahir(ostium uteri
internium).(Hananyah 2004.)
klasifikasi plasenta prefilia

 plasenta prefilia totalis (komplate prefilia)


letak plasenta menutupi seluruh sekmen rahim bagian bawah(jalan lahir)
 plasenta prifilia persial
letak plasenta menutupi sebagian dari sekmen rahim bagian bawag (jalan lahir)
 plasenta perfia marginal
tepi dari plasenta berada diperbatasan seegmen rahim bagian bawah (jalan rahim)
 plasenta perfia letak rendah (low-lying previa)
plasenta berimplantasi (melekat) pada segmen rahim bagian bawah namun tepi
plasenta tidak berada diperbatasan jalan lahir namun mendekatinya(wiliam opserti
1995)
Tanda dan gejala
◦ Menurut FKUI ( 2000 ) tanda dan gejala plasenta previa diantaranya adalah :
◦ Pendarahan tanpa sebab tanpa rasa nyeri dan biasa nya berulang
◦ Darah biasanya berwarna merah segar
◦ Terjadi pada saat tidur atau saat beraktivitas
◦ Bagian terdepan janin tinggi ( floating ) sering di jumpai kelainan detak janin
◦ Pendarahan pertama biasanya tidak banyak dan tidak fatal kecuali bila dilakukan
pemeriksaan dalam sebelumnya. Tetapi pendarahan berikutnya biasanya lebih
banyak.
Pemeriksaan penunjang
a. USG ( ultrasonograpi ) dapat mengungkapkan posisi rendah berbaring plasenta tapi
apakah plasenta melapisi serviks tidak bisa di ungkapkan.

b. Sinar x menampakam keadaan jaringan lembut untuk menampakan bagian tubuh janin.

c. Pemeriksaan laboratoriun hemoklobin dan hematokrit menurun faktor pembekuan pada


menampakam di batas normal.Pemgkajian vaginal pengkajian ini akan mendiaknosa
plasenta previa tapi seharusnya di tunda jika memungkin kelangsungan hidup tercapai
( lebih baik sesudah 34 minggu ) pemeriks
Lanjutan

◦ Isotop scanning atau lokasi penetapan plasenta.


◦ Amniocemtesis jika 35-36 minggu kehamilan tercapai panduan ultrason
pada amniocemtesis untuk menaksir kematangan paru-paru ( rasio
lecithin atau spingomyelin atau kehadiran phosphatidygloseron ) yanh
menjamin kelahiran segera dengan operasi direkomendasikan jika paru-
paru vetal sudah mature.
◦ MRI ( magnetik resonaceimagin ) periksaan mri dapat digunakan dapat
membantu mengidentifikasi plasenta akreta, plasenta prekreta.
A. PENATALAKSANAAN
Semua klien dengan pendarahan pervaginam pada kehamilan trimester 3 dirawat di rumah
sakit tanpa periksa dalam. Bila klien dalam keadaan shok karena pendarahan banyak harus
segera di perbaiki keadaan umunya dengan pemberian infus atau tranfusi darah. Penanganan
plasenta previa bergantung kepada :

a. Keadaan umum pasien, kadar hb


b. Jumlah pendarahan yang terjadi
c. Umur kehamilan atau tafsiran bb janin
d. Jenis pasien prasenta previa
e. Paritas clan kemajuan ppersalinan
Ada pun penatalaksaan atau berupa :

a) Penangan ekspektif
tujuan terapi ekspektif adalah supaya janin tidak lahir prematur, pasien di rawat tanda
melakukan pemeriksaan dalam melalui kanalis servisis. Upaya diagnosis dilakukan secara non
infasif pemantauan klinis dilaksanakan secara ketat dan baik.

Kriteria :

1. Keadaan umum, kadar hb 8gr % atau lebih


2. Keadaan preterm ( <37 minggu ) dengan pendarahan sedikit yang kemudian berhenti
3. Belum ada tanda-tanda inpartu
4. Keadaan ibu cukup baik
5. Janin masih hidup
 KOMPLIKASI

Kemungkinan komplikasi yang timbul pada plasenta previa menurut manuaba 2008
adalah :

1. Plasenta abruptio pemisahan plasenta dari dinding rahim


2. Pendarahan sebelum atau selama melahirkan yang dapat menyebabkan histerektomi
operasi pengangkatan janin
3. Plasenta akreta, plasenta inkareta, plasenta prekretal
4. Prematur atau kelahiran bayi sebelum waktunya
5. Kecacatan pada bayi
ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS
Plasenta previa
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas klien
Pada kasus perdarahan akibat plasenta previa informasi tentang data umum sangat penting. Memningat
kasus seperti sering terjadi pada ibu di bawah usia 20 tahun dan diatas 35 tahun.
b. Identitas penanggung jawab
Yang perlu dikaji adalah nama, hubungan dengan klien, jenis kelamin, agama, pekerjaan, tempat tinggal.
2. Keluhan utama
Perdarahan yang berwarna merah segar tanpa alasan dan tanpa rasa nyeri, pucat.
3. Riwayat penyakit sekarang
Biasanya klien datang dengan keluhan keluar darah merah segar tanpa ada rasa nyeri, keadaan umum
lemah, pucat. Pada pemeriksaan didapatkan penurunan tekanan darah dan penurunan kadar hemoglobin.
4. Riwayat penyakit dahulu
* Adanya mioma, hipertensi dan kelainan darah.
5. Riwayat penyakit keluarga
Faktor penyebab penting yang perlu dikaji yaitu penyakit berat yang pernah diderita
keluarga psien yang berhubungan dengan operasi.
6. Riwayat obstetri
Keadaan haid
Kaji tentang menarce, siklus haid, hpht, jumlah dan warna darah yang keluar, encer,
menggumpal dan lamanya haid, ada tidaknya nyeri atau berbau.
Riwayat kehamilan
Riwayat kehamilan yang perlu diketahui adalah berapa kali melakukan anc, selama
kehamilan periksa dimana, perlu di ukur tinggi badan dan berat badan.
Mengetahui riwayat kehamilan dan persalinan bagi kliend engan kasus plasenta previa
merupakan informasi yang sangat bermanfaat untuk penelitan.
Hal yang perlu diketahui antara lain: riwayat menstruasi, riwayat kehamilan sebelumnya
dan sekarang.
Riwayat kehamilan sebelumnya yang harus dikaji adalah meliputi: riwayat caesar, manual
plasenta, dan frekuensi persalinan.
7.Kebasaan sehari-hari menurut virginia henderson
a. Resoirasi
Biasanya pernafasan meningkat > 20x/mnt, klien biasanya mengalami hiperventilasi.
b. Nutrisi
Pemenuhan nutrisi biasanya tidak mengalami penurunan.
c. Eliminasi
Tonus-tonu otot saluran cerna melemah akibatnya motilitas dan reabsorpsi makanan menjadi kurang
baik dan akan menimbulkan obstipasi.
d. Gerak dan keseimbangan tubuh
Aktivitas biasanya terganggu karena kebiasaan sehari-hari tidak bisa dilakukan karena akibat adanya
kelemahan sebab perdarahan.
e. Istirahat/ tidur
Biasanya tidak mengalami gangguan.
f. Kebutuhan berpakaian
Basanya tidak mengalami gangguan.
g. Mempertahankan tempratur tubuh dan sirkulasi
Biasanya mengalami gangguan berupa suhu tubuh menurun dan tekanan darah menurun.
h. Kebutuhan personal hygein
Kebersihan untuk memlihara tubuh dan dilakukan 2 kali sehari.
i. Kebutuhan keamanan
Perludipertanyakan apakah klien merasa aman dan terlindungi oleh keluarganya.
j. Sosialisasi
Bagaimana klien mampu berkomunikasi dengan orang lain dalam mengekspresikan emosi,
kebutuhan, kekhawatiran dan opini.
k. Kebutuhan spiritual
Tanya kan apakah klien masih menjalankan kewajiban dalam agamanya.
l. Aktivitas
Biasanya akan terjadi kelemahan dan hemoglobin menurun.
m. Kebutuhan bermain dan rekreasi
Biasanya tidak bisa melakukan kebutuhan ini karena kondisi yang lemah.
n. Kebutuhan belajar
Bagaimana klien berusaha belajar, menemukan dan memuaskan rasa keingintahuan yang
mengarahpada perkembangan yang normal.
8.Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
Klien biasanya lemah.
b. Kesadaran
Basanya masih composmentis, tetapi jika sudah mengalami perdarahan yang banyak kemungkinan klien akan
kehilangan kesadaran.
c. Tanda-tanda vital
TTv biasanya tidak stabil, meliputi: pernafasan cepat, suhu menurun, tekanan darah menurun dan denyut nadi cepat.
d. Berat badan
Biasanya mengalami peningkatan BB sesuai dengan usia kehamilan.
e. meriksaan head to toes
1) Kepala dan rambut
Tidak menunjukkan gangguan pada bagian kepala dan pertumbuhan rambut.
2) Wajah
Biasanya klien pucat.
3) Mata
Konjungtiva anemis.
4) Hidung
Biasanya normal tidak ada sputuminasi, polip, dan bagaimana kebersihannya.
(5) Telinga (10) Paru
Biasanya tidak mengalami gangguan pada Biasanya ada suara nafas dan irama tidak
telinga atau pendengaran. teratur.
(6) Mulut bibir faring (11) Jantung
Biasanya normal tidak ada gangguan pada Klien biasanya TD sistole dan diastole akan
bibir atau mulut. menurun, nadi meningkt dan lemah.
(7) Gigi (12) Abdomen (lambung, usus, hati, dan
Lihat apakah klien ada memakai gigi palsu kandung kemih)
atau tidak. Biasanya pada fundus klien terasba lembek
(8) Leher tidak berkontraksi.
Kaji adakah pembesaran kelenjar tiroid (13) Ekstremitas
dan vena jungularis. Biasanya akral dingin, berkeringat, pucat,
(9) Payudara capilary rfil memanjang.
Biasanya normal yang kita lihat seperti (14) Genetalia
perkembangan dan pertumbuhan Keluar darah berwarna merah segar.
persiapan ASI pada saat laktasi
Diagnosa yang bisa muncul
1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kegagalan
mekanisme regulasi
2. Ansietas berhubungan dengan krisis situasi
3. Resikko infeksi berhubungan dengan penurunan hemoglobin
4. Resiko gangguan hubungan ibu-janin berhubungn dengan
komplikasi kehamilan : plasenta previa
LAPORAN KASUS
Ny.A berumur 36 tahun sebagai ibu rumah tangga. Pada tanggal 10 april 2019 pukul 05.00 WIB, Ny. A
dan suami datang ke RS dengan keluhan ada pengeluaran darah pervagina. Pasien pas masuk terlihat
tubuhnya lemas dan sulit berkonsentrasi. Pasien mengatakan jika perdarahan sering terjadi secara tiba-tiba
tanpa rasa nyeri. pasien mengatakan HPHT nya 3 september 2018, diketahui usia kehamilan 28 minggu, dan
merupakan kehamilan ke 2, pernah mengalami keguguran 1 kali, pasien mengatakan jika terjadinya
perdarahan dimulai pada minggu ke 20. Pasien juga mengatakan jika keluarga mempunyai riwayat kehamilan
ganda dan ada juga yang sulit hamil.

Waktu pemeriksaan dilakukan pasien mengatakan jika ia gelisah, dan sangat khawatir sampai-sampai stress
jika memikirkan kehamilan ke 2 nya, karena pada kehamilan pertamany gagal. Hasil pemerikaan Tanda-tanda
vital suhu 37,9 c, Td 110/70, RR 24x/mnit, nadi 60x/mnit. Hasil pemeriksaan laboratorium diketahui hb 11gr
%, leokosit meningkat 7000 mm3, hematokrit meningkat 50% dan trombosit menurun 200 ribu.
A. PENGKAJIAN ANTENATAL
Tanggal Pengkajian : 10 april 2019
a. IdentitasKlien
Nama : Ny. A
Umur : 36 tahun
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Siteba, kec.Nanggalo, Padang
No. MR : 432298
Tanggal Masuk : 10 april 2019 
b. Alasan Masuk
Pasien mengeluhkan keluarnya darah pervagina
c. Data Kesehatan Umum
1) RiwayatKesehatanSaatIni
perdarahan sering terjadi secara tiba-tiba
1) RiwayatKesehatanSaatIni
perdarahan sering terjadi secara tiba-tiba tanpa rasa nyeri
2) Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan jika pernah keguguran satu kali di usia kehamilan 27 minggu.
3) Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan jika keluarga mempunyai riwayat kehamilan ganda dan ada juga yang sulit ham
4) Riwayat Kehamilan dan persalinan dahulu

No Tahun Jenis Penolong Jenis Keadaan Masalah


persalina kelamin bayi kehamila
n waktu n
lahir
1. 2017 - - - - Kegugura
n
2.
5. ) Riwayat Ginekologi
a. Masalah ginekologi : tidak ada
b. Riwayat keluarga berencana: ya

6.) Riwayatkehamilan
HPHT : 3 september 2018
BB sebelum hamil : 55 kg
Taksiran partus : 10 juni 2019
TD sebelumhamil : 156

TD BB/TB TFU Letak/present DJJ Usia gestasi Keluhan


asijanin
- - 27 cm Puka 130 28 minggu Perdarahan
pervagina
7) Riwayat menstruasi
a. Usia menarche : 13 tahun
b. Lamanya haid : kurang lebih 7 hari

D. Data Umum Kesehatan Saat Ini


1. Status obstetric : G2 P0 A1 H0 minggu
2. Keadaan umum : …baik….kesadaran composmentis BB/TB : 60 kg/ 156 cm
3. Tanda-tanda vital
a. TD : 110/70 mmHg
b. Suhu : 37,9 C
c. Pernafasan : 24 x/mnt
d. Nadi : 60 x/mnt
4.Kepala leher
a.Kepala : normal (tidak ada lesi pada kepala atau pembengkakan)
b.Mata : konjungtiva anemis
c.Hidung : normal
d.Mulut : normal
e.Telinga : normal
f.Leher : normal
Masalah khusus : tidak ada
5.. Dada
a. Jantung : normal
b. Paru : normal
c. Payudara : normal
d. Pengeluaran ASI : normal
e. Putting Susu : keluar
Masalah khusus…………………………………..
6. Abdomen
a. Uterus :
b. Tinggi fundus uteri : 27 cm Posisi :puka kontraksi : ya/tidak
c. Pemeriksaan leopold
Leopold I : kepala/bolong/kosong
Leopold II : kanan :punggung/bagiankecil/bokong/kepala
Leopold III : kepala/bokong/kosong
Leopold IV : belum masuk PAP
d. Pigmentasi
Linea nigra :-
Striae : gravidarum
Fungsi pencernaan : -
Masalahkhusus………………………………..
7 Perineum dan Genital 8. Eliminasi
a. Vagina : varises : ya/tidak Kesulitan BAK : tidak
b. Kebersihan : baik Kesulitan BAB : tidak
c. Keputihan : ya Masalahkhusus :-
Jenis/warna : bening 9.. Ektremitas
Konsistensi : kental a. Ektremitasatas
Bau :- Edema : ya/tidak
Masalah khusus : keluar darah merah Inspeksi : normal
pervagina. Palpasi : varises : tidak
d. Hemoroid :- b. Ektremitasbawah
Derajat :………………………. Lokasi Inspeksi : normal
: Palpasi : varises : ya
Berapa lama :………………………. Reflex patella : +/- jikaada : +1/+2/+3
Nyeri :ya/tidak Masalah khusus
Masalah khusus : …..................………
10 . Istirahat dan Kenyamanan
a. Pola tidur : kebiasaan tidur, lama 8 jam, frekuensi : …………….., pola tidur saat
dini……………
b. Keluhan ketidak nyamanan :ya/tidak, lokasi: punggung, sifat :ringan,, intensitas : sering
11 . Mobilitas dan Latihan
a. Tingkat mobilisasi : baik
b. Latihan/senam : tiap minggu
Masalah khusus :-
12 . Nutrisi cairan
a. Asupan nutrisi :terpenuhi, nafsu makan : baik/kurang
b. Asupancairan : terpenuhi
Masalahkhusus :-
DAFTAR MENU 24 JAM

Waktu JenisMakanan dan jumlah


Pagi 1 mangkok Bubur buah (2 sdk
bubuk almond, 1sdk kismis, dan
1sdk oats mentah) dan susu hamil

Siang Sepiring sup ikan, nasi dan salad


buah
Malam Segelas susu hamil, 1 mangkok sup
ikan dan nasi
13. Keadaan mental
a. Adaptasi psikologis : baik
b. Penerimaan terhadap kehamilan : baik
Masalahkhusus :-
14. Polah idup yang meningkatkan risiko kehamilan :
15. Persiapan persalinan

1. Senam hamil √
2. Rencana tempat melahirkan √
3. Perlengkapan kebutuhan bayi dan ibu
4. Kesiapan mental ibu dan keluarga √
5. Pengetahuan tentang tanda-tanda melahirkan, cara menangani nyeri, proses persalinan
6. Perawatan payudarah √
16.Obat obatan yang dikonsumsi saat ini : -
17.Hasil pemeriksaan penunjang : hb 11gr%, leokosit meningkat 7000 mm3 dan trombosit
menurun 200 ribu.
B. ANALISA DATA

NO DATA PENUNJANG MASALAH ETIOLOGI


KEPERAWATAN

1. Ds :Pasien terlihat tubuhnya lemas Kekurangan volume cairan Kegagalan meknisme


Do : regulasi
• Peningkatan suhu tubuh.
• Hematokrit meningkat
• Tekanan darah menurun

2. Ds: Pasien terlihat sulit berkonsentrasi. Ansietas Krisis situasi


Do :
• Gelisah.
• Distres
• Sangat khawatir
3 Karena terjadinya perdarahan, membuat Resiko infeksi Penurunan
vagina lembab dan imunitas menurun, suhu hemoglobin
tubuh meningkat dan leokosit menrun

4. Karena terganggunya suplai oksigen ke Resiko gangguan hubungan Komplikasi


uteroplasenta sekunder akibatnya terlepaslah ibu-janin kehamilan : plasenta
vili plasenta dari dinding uterus. previa
 C.DIAGNOSA KEPERAWATAN
 1.Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kegagalan mekanisme regulasi
 2.Ansietas berhubungan dengan krisis situasi
 3.Resikko infeksi berhubungan dengan penurunan hemoglobin
 4.Resiko gangguan hubungan ibu-janin berhubungn dengan komplikasi kehamilan :
plasenta previa.
D.INTERVENSI KEPERAWATAN
DIAGNOSA No dx NOC NIC
KEPERAWATAN
Kekurangan volume 1. Keseimbangan cairanIndikator : Pengurangan perdarahan : uterus
cairan -Tekanan darah normal antepartum
-Hematokrit normal Aktivitas-aktivitas :
-Keseimbangan intake dan output -Dapatkan riwayat klien kehilangan
dalam 24 jam normal. darah.
-Tinjau faktor-faktor resiko yang
berhubungan dengan perdarahan pada
kehamilan.
-Periksa perinium untuk mengetahui
jumlah dan karakteristik perdarahan.
-Monitori TTv ibu sesuai kebutuhan.
-Lakukan USG untuk mengetahui letak
plasenta.
-Catat intake dan output.
-Jadwalkan tindakan lanjut janin
antepartum.
Ansietas 2. Kontrol kecemasan diri Mengurangi kecemasan
Indikator : Aktivitas-aktivitas:
-Klien Dapat memonitori intensitas -Bina hubungan saling percaya dengan
kecemasan klienKaji tingkat kecemasan klien.
-Klien dapat mencari informasi -Jelaskan seluruh prosedur tindakan dan
yang menurunkan kecemasan. perasaan yang timbul saat melakukan tindakan.
-Klien dapat menggunakan teknik -Motivasi klien untuk menyampaikan tentang
relaksasi untuk menurunkan isi perasaannya.Ajarkan klien teknik relaksasi
kecemasan -Berikan obat-obat yang mengurangi cemas jika
perlu.

Resiko 3. Status imunitas Perlindungan infeksi


infeksi Indikator : Aktivitas-aktivitas :
-Suhu tubuh normal -Pantau tanda dan gejalah infeksi.
-Imunisasi saat ini normal -Monitori kerentanan terhadap infeksi
-Jumlah sel darah putih diferensial -Tingkatkan asupan nutrisi yang cukup.
normal -Pertahankan asepsis pada pasien beresiko
-Tidak ada infeksi berulang
Resiko gangguan 4. Status maternal : Perawatan kehamilan resiko tingg.
hubungan ibu-janin antepartum Aktivitas-aktivitas :
Indikator : -Kaji ulang riwayat obstetri yang berhubungan
- Ikatan emosional ke dengan faktor risiko kehamilan (Kaji tingkat
janin ada pengetahuan klien dalam mengidentifikasi
- Koping ketidak faktor risiko).
nyamanan dari -Motivasi klien untuk mengekspresikan
kehamilan ada perasaan dan ketakutannya tentang perubahan
- Status kognitif baik gaya hidup, perubahan finansial, fungsi
keluarga dan keamanan klien.
-Anjurkan klien untuk melakukan teknik untuk
meningkatkan kesehatan Lakukan pemeriksaan
untuk mengevaluasi keadaan janin dan fungsi
plasenta.
-Berikan bimbingan antisipasi mengenai
intervensi selama proses persalinan
-Dokumentasi hasil lab, hasil pemeriksaan janin
dan respon klien.
E. IMPLEMENTASI
DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI TTD
KEPERAWAT
AN
1 Kekurangan Pengurangan perdarahan : uterus S : Klien mengatakan
volume cairan antepartum jika sudah tidak terasa
Aktivitas-aktivitas : lemas.
-Mendapatkan riwayat klien kehilangan O: Perdarahan sudah
darah. mulai teratasi. TTv
-Meninjau faktor-faktor resiko yang normalHematokrit
berhubungan dengan perdarahan pada normal
kehamilan. A: masalah teratasi
-Memeriksa perinium untuk mengetahui P: tujuan tercapai
jumlah dan karakteristik perdarahan.
-Memonitori TTv ibu sesuai kebutuhan.
-Melakukan USG untuk mengetahui letak
plasenta.
-Mencatat intake dan output.
-Menjadwalkan tindakan lanjut janin
antepartum
2 Ansietas Mengurangi kecemasan S : klien mengatakan jika sudah
Aktivitas-aktivitas: tidak merasakan cemas yang
-Membina hubungan saling percaya dengan berlelbihan.
klienMengkaji tingkat kecemasan klien. O:
-Menjelaskan seluruh prosedur tindakan dan perasaan -Klien sudah terbuka dengan
yang timbul saat melakukan tindakan. perawat.
-Memotivasi klien untuk menyampaikan tentang isi -Klien bisa mengatasi jika tiba-tiba
perasaannya. mengalami cemas kembali dengan
-Mengajarkan klien teknik relaksasi teknik rileksasi yang di ajarkan
-Memberikan obat-obat yang mengurangi cemas jika A: masalah teratasi
perlu. P: tujuan tercapai
3 Resiko infeksi Perlindungan infeksi S : klien mengatakan jika tidak ada
Aktivitas-aktivitas : lagi darah yang keluar dari pervagina.
-Memantau tanda dan gejalah infeksi. O:
-Memonitori kerentanan terhadap infeksiMeningkatkan -Imunitas sudah meningkat.
asupan nutrisi yang cukup. -Suhu normal.
-Mempertahankan asepsis pada pasien beresiko -Nutrisi cukup.
A: masalah teratasi
P: tujuan tercapai dan intervensi
dihentikan.
4 Resiko gangguan Perawatan kehamilan resiko tinggi. S : klien mengatakan jika keadaannya
hubungan ibu- Aktivitas-aktivitas : mulai terasa sehat kembali
janin -Mengkaji ulang riwayat obstetri yang O:Klien sudah mengetahui faktor
berhubungan dengan faktor risiko kehamilan. resiko yang di jelaskan.
-Mengkaji tingkat pengetahuan klien dalam Klien telah mengerti mengenai
mengidentifikasi faktor risiko. bimbingan antisipasi yang diberikan
-Memotivasi klien untuk mengekspresikan A: masalah teratasi
perasaan dan ketakutannya tentang perubahan P: tujuan tercapai dan masalah
gaya hidup, perubahan finansial, fungsi keperawatan di hentikan, pasien
keluarga dan keamanan klien. boleh pulang.
-Menganjurkan klien untuk melakukan teknik
untuk meningkatkan kesehatan Lakukan
pemeriksaan untuk mengevaluasi keadaan
janin dan fungsi plasenta.
-Memberikan bimbingan antisipasi mengenai
intervensi selama proses persalinan
Mendokumentasi hasil lab, hasil pemeriksaan
janin dan respon klien.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai