DEFENISI
Tetanus neonatorum adalah Penyebab utama kematian neonatus adalah asfiksia
neonatorum, infeksi, dan berat lahir rendah. Infeksi yang sering terjadi adalah sepsis dan
tetanus neonatorum. Kejadian penyakit ini sangat berhubungan dengan aspek pelayanan
kesehatan neonatal,terutama pelayanan persalinan (persalinan yang bersih dan aman),
khususnya perawatan tali pusat. Komplikasi atau penyulit yang ditakutkan adalah spasme
otot diafragma.
DIAGNOSIS
ANAMNESIS
Persalinan yang kurang higienis terutama yang ditolong oleh tenaga nonmedis yang
tidak terlatih.
Perawatan tali pusat yang tidak higienis, pemberian dan penambahan suatu zat
padA tali pusat.
Bayi sadar, sering mengalami kekakuan (spasme), terutama bila terangsang atau
tersentuh.
Bayi malas minum.
PEMERIKSAAN FISIK
Bayi sadar, terjadi spasme otot berulang.
Mulut mencucu seperti mulut ikan (carper mouth)
Trimus (mulut sukar dibuka).
Perut teraba keras (perut papan).
Opistotonus (ada sela antara punggung bayi dengan alas, saat bayi ditidurkan)
Tali pusat biasanya kotor dan berbau.
Anggota gerak spastik (boxing position)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan darah rutin, preparat darah hapus atau kultur dan sensitivitas
Pungsi lumbal
[29]
TATALAKSANA
MEDIKAMENTOSA
SUPORTIF
Bila terjadi spasme berulang dan atau gagal napas dirujuk ke Rumah Sakit yang
mempunyai fasilitas NICU
Bila terjadi kekakuan atau spastisitas yang menetap, terapi suportif berupa
fisioterapi.
Lain-lain (rujukan subspesialis, rujukan spesialisasi lainnya, dll)
Bila diperlukan konsultasi ke Divisi Neurologi Anak dan Bagian Rehabilitasi Medik.
[30]
PEMANTAUAN
Tumbuh Kembang
Meskipun angka kematian tetanus neonatorum masih sangat tinggi (50% atau
lebih),tetapi kalau bayi bisa bertahan hidup tidak akan mempunyai dampak penyakit
di masa datang.
Pemantauan tumbuh kembang diperlukan terutama untuk asupan gizi yang
seimbang dan stimulasi mental.
Langkah Promotif/Preventif
Pelaksanaan Pelayanan Neonatal Esensial, terutama pemotongan tali pusat dengan
alat steril.
Perawatan paskanatal, tidak mengoles atau menabur sesuatu yang tidak higienis
pada tali pusat.
Bila sudah terjadi infeksi tali pusat, diberikan pengobatan yang tepat dengan
antibiotik lokal dan sistemik (bila diperlukan). Pilih antibiotika yang efektif terhadap
Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.
KEPUSTAKAAN
1. Arnon SS. Tetanus (Clostridium tetani). Dalam: Kliegman RM, Behrman RE, Jenson
HB, Stanton BF,penyunting. Nelson textbook of pediatrics. edisi ke-18. Philadelphia:
Elsevier; 2007. h.1228-30.
2. Tetanus dan tetanus neonatorum. Dalam: Garna H, Nataprawira HM, penyunting.
Pedoman diagnosis dan terapi ilmu kesehatan anak. edisi ketiga. Bandung: Bagian
Ilmu Kesehatan Anak – Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, RS Hasan
Sadikin; 2005. h.209-12.
3. Tetanus. Dalam: Soedarmo SSP, Garna H, Hadinegoro SR, Satari HI, penyunting.
Buku ajar infeksi dan penyakit tropis. edisi kedua. Jakarta: Badan Penerbit IDAI;
2008. h.322-3
[31]