TETANUS NEONATORUM
ROBI AZIZ
20360012
Pembimbing :
dr. Tity Wulandari, M.ked (Ped), Sp.A
DEFINISI
Tetanus neonatorum adalah penyakit
tetanus yang terjadi pada neonatus
yang disebabkan oleh Clostridium
tetani yaitu bakteria yang
mengeluarkan toksin (racun) yang
menyerang sistem saraf pusat
ETIOLOGI
• Neorutoksin (tetanospasmin) yang dihasilkan
bakteri Clostridium tetani pada masa neonatal
• Juga telah berhasil menekan secara drastis jumlah kasus penyakit ini.
• Tahun 1980, jumlah kematian akibat tetanus neonatorum di Indonesia adalah 71.000 (8 %
INDONESI dari total kematian akibat tetanus neonatorum di seluruh dunia pada saat itu).
• Tahun 2010, WHO menyatakan bahwa daerah Jawa dan Bali (59 % dari populasi
Indonesia) telah berhasil bebas dari tetanus neonatorum..
• Indonesia telah berhasil meningkatkan jumlah perlindungan vaksin dari 79 % pada tahun
1990 menjadi 89 % pada tahun 2010.
FAKTOR RESIKO
Faktor Resiko Pencemaran Lingkungan Fisik
dan Biologik
Persalinan
Gejala awal ;
kekakuan otot rahang untuk mengunyah
trismus (pd bayi ‘mecucu’)
Sulit menelan, gelisah, mudah terkena
rangsang
Kekakuan otot wajah (rhesus sardonicus)
Kekakuan otot tubuh (punggung, leher dan
badan) spt busur
Kekakuan otot perut
Kejang-kejang
KOMPLIKASI
Laringospasm
e
Hiperadrenergik
menyebabkan
Pneumonia
hiperakitifitas
Aspirasi
sistem saaraf
otonom
Diagnosis
Gejala
Pemeriksaan
klinis yang
kultur
ada
Pemeriksaan dengan
Pungsi
Pemeriksaan spatula
lumbal
darah rutinlidah
Pemeriksaan fisiK
kesulitan hingga
Opistotonus (ada sela
tidak sanggup
Trismus (mulut sukar Perut teraba keras antara punggung bayi
menghisap dan
dibuka) (perut papan) dengan alas saat bayi
akhirnya mengalami
ditidurkan.
gangguan menyusu.
2. Sedang Trismus sedang, spasme mulai muncul, disfagia ringan, mulai ada gangguan
respiratori, Jumlah napas > 30 x/menit
3. Berat Trismus berat, spastic dan spasme seluruh tubuh, disfagia berat, jumlah
napas >140x/menit, mulai muncul apneu dan sistem simpatis mulai tergang
ditandai takikardi >120x/menit
4. Sangat berat Stadium 3 ditambah dengan gangguan sistem saraf simpatis berat termasuk
sistem kardiovaskuler
PENATALAKSANAAN
Pasang jaur IV dan beri cairan dengan dosis Berikan bayi Bila terjadi kemerahan dan/
rumatan Human tetanus imunoglobulin 500 U pembengkakan pada kulit sekitar
Berikan dizepam 10 mg/kg/hari secar IV IM atau tetanus anti toksin 5000 U IM. pangkal tali pusat atau keluar nanah
dalam 24 jam (dengan dosis 0,5 ml/kg dari permukaan talipusat atau bau
Tetanus toxoid 0,5 ml IM pada tempat busuk area tali pusat, berikan
perkali pemberian) maksimum 40 yang berbeda dengan pemberian anti
mg/kg/hari. pengobatan utk pengobatan untuk
toksin. infeksi lokal tali pusat.
Bila frekuensi napas kurang 30 kali/menit, Bensilpenisilin G 100.000 U/kg IV dosis
obat dihentikan, meskipun bayi masih Berikan ibunya imunisasi tetanus
tunggal selama 10 hari (ganti ampisilin) toksoid 0,5 ml (utk melindungi ibu dan
mengalami spasme. dosis 100 mg/kg/hr dibagi dalam 2-3 bayi yang di kandung berikutnya) dan
Bila bayi mengalami henti napas selama dosis. minta datang kembali satu bulan
spasme atau sianosis sentral setelah spasme, kemudian untik pemberian dosis kedua.
berikan oksigen dengan kecepatan aliran
sedang, bila belum bernapas lakukan
resusitasi
PENCEGAHAN