TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Hipertensi
1. Definisi
sebagai elevasi persistem dari tekanan darah sistolik (TDS) pada level 140
mmHg atau lebih dan tekanan darah diastolik (TDD) pada level 90 mmHg
atau lebih (Black & Hawks, 2014). Hipertensi Pulmonal Primer (HPP) atau
tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90
2. Epidemologi
12
13
28,6% orang usia dari 20 tahun sudah mengalami hipertensi (Hariyanto &
Sulistyowati, 2015).
3. Etiologi Hipertensi
2) Jenis kelamin dan usia: laki-laki berusia 35-50 tahun dan wanita
perempuan.
berat badan dalam keadaan normal atau ideal. Obesitas (>25% diatas
dengan jumlah rokok yang dihisap dalam waktu sehari dan dapat
stabil dan pelihara gaya hidup sehat penting agar terhindar dari
b. Hipertensi sekunder
tekanan darah karena suatu kondisi fisik yang ada sebelumnya seperti
tekanan darah serta ganguuan yang terjadi pada tiroid juga merangsang
intravaskuler, luka bakar, dan stress karena stres bisa memicu sistem
4. Klasifikasi Hipertensi
Tabel 2.1
Klasifikasi Tekanan Darah Berdasarkan Sistolik dan Diastolik
Prahipertensi, jika angka sistolik antara 130 sampai 139 mmHg atau
darah lebih rendah. Jika tekanan darah Anda masuk dalam kategori
dalam kelompok ini. Jika kita termasuk dalam kelompok ini maka
setiap orang dalam kelompok ini dianjurkan kombinasi dari dua jenis
2004).
18
b. Berdasarkan tingkatan
Tabel 2.2
Klasifikasi Tekanan Darah Berdasarkan Tingkatan
AHA (2016) menyatakan bahwa orang yang beresiko lebih tinggi terkena
hipertensi adalah:
b. Afrika-Amerika
g. Wanita hamil
ginjal ringan.
19
yang dapat menyebabkan nyeri dada angina). Gagal jantung (jantung tidak
kematian otot jantung karena oksigen yang tidak adekuat, semakin lama
aliran darah tersumbat, semakin berat kerusakan pada jantung). Dan stroke
(terjadi ketika pembulu darah di otak pecah dan memblok arteri yang
Menurut AHA (2016) bahwa hipertensi yang tidak terkontrol atau tidak
jantung, stroke, dan gagal ginjal (Kemenkes RI, 2014). Satu-satunya cara
untuk mendeteksi tekanan darah tinggi adalah tekanan darah harus di ukur
6. Manifestasi Klinis
Pada pemeriksaan fisik tidak dijumpai adanya kelainan apapun selain hasil
pada dewasa ditegakkan jika rata-rata hasil pemeriksaan darah pada dua
mmHg; atau rata-rata tekanan darah sistolik tekanan darah pada dua
yang bernilai lebih dari 90 mmHg dan sistolik lebih dari 140 mmHg
hipertensi tidak menunjukan tanda dan gejala yang dikeluhkan oleh klien,
dan jika keadaan ini terus tidak terdeteksi selama pemeriksaan rutin, klien
akan tetap tidak sadar bahwa tekanan darahnya naik. Jika kondisi ini
manifestasi klinis akan menjadi jelas dan klien akan mengeluhkan sakit
pandangan kabur atau penglihatan ganda, atau mimisan (Black & Hawks,
2014).
Menurur Nurarif & Kusuma (2013) tanda dan gejala pada hipertensi
dibedakan menjadi:
medis.
7. Patofisiologi
vital seperti jantung, otak dan ginjal akan menurun (Potter& Perry, 2012).
Dari pusat vasomotor ini bermula jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke
bawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia
8. Komplikasi Hipertensi
a. Stroke
mencapai 36% pada lansia diatas 60 tahun. Stroke adalah kondisi ketika
terjadi kematian sel pada suatu area di otak. Hal ini terjadi akibat
b. Infark Miokard
(Triyanto, 2014).
c. Gagal Ginjal
ginjal harus bekerja lebih keras, yang mengakibatkan sel-sel pada ginjal
d. Ketidakmampuan Jantung
(Triyanto, 2014).
25
9. Penatalaksanaan Hipertensi
Tujuan dari setiap program terapi adalah untuk mencegah kematian dan
pada atau kurang dari 140/90 mmHg (130/90 mmHg untuk penderita
memungkinkan.
buah dan sayur, dan produk susu rendah lemak telah terbukti
terkecil dan peluang terbesar untuk diterima pasien. Dua kelas obat
pembuluh darah, jantung, ginjal, otak, dan mata (Cheryl, et al, 2012).
26
1. Pengetahuan
baik. Akan tetapi pengetahuan yang baik tidak disertai dengan sikap maka
faktor tertentu yang berhubungan dengan kondisi mereka dan kontrol yang
2003).
2018).
angket yang menanyakan tentang isi materi yang diukur dari subjek
2015). Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh
otot rangka yang memerlukan pengeluaran energi. Aktivitas fisik tidak ada
28
latihan menggerakan semua nadi dan otot tubuh seperti gerak jalan,
berenang, naik sepeda, aerobik. Oleh karena itu olahraga secara teratur
3. Diet
yang tua karena jika garam yang dikonsumsi berlebihan, ginjal yang
bertugas untuk mengolah garam akan menahan cairan lebih banyak dari
lain pembuluh darah membawa lebih banyak cairan. Beban ekstra yang
pembuluh darah.
garam dan kalsium dalam pembuluh darah, namun ketika konsumsi garam
tinggi.
darah yang besar sehingga pembuluh darah pada ginjal bisa mengalirkan
darah seperti biasanya. Tekanan darah yang besar dan kuat ini
sendok teh. Perlu diingat bahwa sebagian orang sensitif terhadap garam
(natrium) dalam garam yang berlebihan dapt menahan air retensi sehingga
keras memompa darah dan tekanan darah menjadi naik. Maka dari itu
contohnya terong, labu, ketimun, dan tomat, sayuran biji muda, contohnya
kapri muda, jagung muda, kacang panjamg, buncis, sayuran batang muda,
contohnya jamur, sayuran akar contohnya bit, lobak, wortel, serta sayurean
dapat dibedakan atas sayuran hijau tua, contohnya kangkung, bayam, daun
lettuce, serta sayuran yanag hampir tidak berwarna contohnya kol, dan
sawi putih. Warna hijau pada sayuran disebabkan oleh pigmen hijau yang
(Astawan, 2010).
untuk hidup sehat sejumlah 250 gram sayur yaitu setara dengan 2 ½ porsi
atau 2 ½ gelas sayur setelah dimasak dan ditiriskan. Bagi orang Indonesia
Buah merupakan sumber serat dan zat gizi yang sangat penting bagi
sekitar 150 gram buah yang setara dengan 3 buah pisang ambon ukuran
dan mineral) yang sangat diperlukan oleh tubuh manusia. Vitamin dan
mineral seperti kalsium dan besi, serta fitokimia dan turunannya. Buah-
buahan juga merupakan bahan yang kaya akan antioksidan contohnya pada
(Afrianti, 2010).
a. Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (otak, ginjal, paru, minyak
kelapa, gajih).
33
garam natrium.
tape.
4. Fasilitas Kesehatan
(Muhammad, 2010).
34
kontrol tekanan darah rutin, kuratif memberikan obat dalam jumlah cukup
5. Konsumsi Alkohol
kesehatan jangka panjang. Salah satu akibat dari konsumsi alkohol yang
dan jantung dipaksa untuk memompa darah, selain itu konsumsi alkohol
35
alkohol harus membatasi konsumsinya agar tidak lebih dari 20-30 g etanol
perhari bagi laki-laki atau setara dengan 1 sendok makan gula pasir atau 1
jigger/gelas ukur mini stainless, dan tidak lebih dari 10-20 g perhari bagi
Tuak terbuat dari batang pohon aren (Arenga pinnata) dan diambil airnya,
yaitu air nira, kemudian dicampurkan dengan kayu raru. Menurut Sunanto,
pohon aren dapat tumbuh dengan baik dan mampu berproduksi pada
permukaan laut, termasuk di Indonesia. Maka dari itu tuak dapat dengan
dikandung oleh nira antara lain air 88,4%; gula 11%; protein 0,41%; lemak
0,17% dan asam-asam organik seperti asam sitrat, asam tartarat, asam
malat, asam suksinat, asam laktat, asam fumarat dan asam piroglutamat
memiliki ragi liar (Muku & Sukadana, 2009). Fermentasi yang terjadi
Setelah melalui proses fermentasi, air nira akan memproduksi tuak yang
mengandung air 88,4%; protein 0,38%; lemak 0,2%; mineral 0,02% dan
yang baru diambil dari pohonnya memiliki rasa manis dengan pH netral
menjadi 5,34 dan rasa manis pada nira berubah menjadi asam. Komposisi
zat gizi setiap satu gelas tuak adalah energi (110,0 kkal), protein (1,3 gr),
alkohol (10,3 gr), lemak (0,52 gr), kalsium (10,4 mg) dan fosfor (83,2 gr).
6. Stress
adalah stres. Stres merupakan suatu tekanan fisik maupun psikis yang
37
Prawesti, 2012).
Untuk memahami teori self care sangat penting terlebih dahulu memahami
konsep self care, self care agency, basic conditioning factor dan kebutuhan
anak-anak, orang tua, orang sakit dan orang cacat membutuhan perawatan
secara menyeluruh atau bantuan dalam aktivitas selfcare. Jika self care
perkembangan manusia.
melakukan self care. Self care agency mengacu pada kekuatan individu
39
kemampuan perawatan diri adalah agen perawatan diri. Self care agency
individu untuk terlibat dalam perawatan diri. Jika klien merasa bahwa dia
memiliki harga diri yang rendah, hal ini akan berdampak negatif terhadap
merupakan totalitas dari tindakan self care yang diinisiatif dan dibentuk
lain yang berhubungan dengan teori self care adalah self care requisite.
Dalam teori ini keperawatan diberikan jika seorang dewasa (pada kasus
care:
pengembangan personal.
e. Pendidikan.
41
Berdasarkan bagan diatas dapat dilihat bahwa jika kebutuhan lebih banyak
perencanaan keperawatan.
keperawatan.
bentuk keperawatan.
diterima.
42
Nursing System didesain oleh perawat didasarkan pada kebutuhan self care
dan kemampuan pasien melakukan self care. Jika ada self care defisit, self
care agency dan kebutuhan self care therapeutik maka keperawatan akan
diberikan. Nursing agency adalah suatu properti atau atribut yang lengkap
diberikan untuk orang-orang yang telah dididik dan dilatih sebagai perawat
Menyelesaikan
therapeutik self
care klien
Tindakan Kompensasi
keperawatan ketidakmampuan
untuk self care
Pendukung dan
melindungi
klien
Suatu situasi dimana individu tidak dapat melakukan tindakan self care,
dan menerima self care secara langsung serta ambulasi harus dikontrol dan
tiga kondisi yang termasuk dalam kategori ini yaitu; tidak dapat
observasi atau pilihan tentang self care tetapi tidak dapat melakukan
43
menggunakan sistem dan melalui lima metode yang meliputi: Acting atau
Menjalankan beberapa
kegiatan self care
Suatu situasi dimana antara perawat dan klien melakukan perawatan atau
tindakan lain dan perawat atau pasien mempunyai peran yang besar untuk
beberapa aktivitas yang tidak dapat dilakukan sendiri oleh klien, misalnya
Melakukan/menyelesaikan
self care
Tindakan pasien
Pada sistem ini orang dapat membentuk atau dapat belajar membentuk
internal atau external self care tetapi tidak dapat melakukannya tanpa
untuk self care. Hal ini juga dikenal dengan supportive developmental
system.
pencegahan bahaya.
memenuhinya.
46
1. Manusia
memenuhinya.
yang dialami, menggunakan kreasi simbol (ide, kata) dalam berfikir dan
sebagai agen self care untuk dirinya sendiri. Pada bayi, orang tua
47
bertindak sebagai agen self care sedangkan pada individu yang sakit
atau cacat, maka keluarga dan perawat menjadi agen self care bagi
mereka.
emosi individu.
2. Lingkungan
lingkungan fisik, kimia, biologi dan sosial, Orem mengemukan juga bahwa
3. Kesehatan
nya secara baik dan optimal maka individu tersebut dapat dikatakan sehat.
persepsinya.
4. Keperawatan
sebagai produk atau hasil dari aktifitas perawat sebagai agent self care
yaitu:
tidak mampu.
F. Kerangka Teori
perawatan diri sendiri secara mandiri, dengan adanya ketiga faktor di bawah
ini klien tidak dapat menjadi self-care agency untuk dirinya sendiri, sehingga
klien tidak bisa mengontrol perilaku jika demikian akan terjadi peningkatan
Nursing
System
Self-care
deficit
PCS Perilaku Kejadian
wCS Self – control tekanan
SES Hipertensi
Care SC PxHT darah
Self Agency
care
Basic Conditioning factor
yang bisa di ubah :
1. Pengetahuan
2. Olahraga
3. Diet
4. Fasilitas Kesehatan
5. Konsumsi Alkohol
6. Stress
Sumber : Diolah kembali dari: 1. Ewen & Wills, (2007). Theoretical Basis
for Nursing ( 2Th ed., p14). 2. Black, (2009)
Keterangan:
diberi suport dan edukatif mengenai tanda dan gejala tekanan darah
meningkat dan komplikasi yang akan di timbulkan jika tidak cepat melakukan
penanganan secara dini. Pada pasien hipertensi dan keluarga harus diberikan
pelayanan kesehatan.