Anda di halaman 1dari 9

1.

Seorang perempuan usia 19 tahun datang bersama suaminya ke BPS, untuk kunjungan
ulang, dari pemeriksaan yang diketahui TD: 110/80 mmHg, Nadi : 79x/ menit, RR:
18x/menit, S : 370 C, TFU 33 cm, puka, preskep, kepala janin berada di pintu panggul,
DJJ :128x/menit. Dari hasil pemeriksaan berapakah TBJnya?
a. 3100 gram
b. 3150 gram
c. 3200 gram
d. 3210 gram
e. 3255 gram

Pembahasan :
a. X=13 jika bagian tubuh janin (biasanya kepala) belum masuk panggul
b. X=12 jika bagian tubuh janin sudah berada di pintu panggul
c. X=11 jika bagian tubuh janin sudah masuk panggul
(TFU-X)*155
Jadi :
(TFU-12)*155 = (33-12)*155 = 3255 gram

2. Seorang perempuan umur 25 tahun datang ke RB melati dengan keluhan tidak haid
kurang lebih 3 bulan, mengeluh selalu mual pada pagi hari, anak pertama baru umur 1
tahun, mengunakan KB pil tapi tidak rutin karena lupa. Hasil pemeriksaan yaitu TD
110/80 mmHg, nadi 80 x/menit, ballottement (+), PP test (+) dan Hb 10,5 gr%.
Berdasarkan kasus di atas, berapakah TFU ibu hamil tersebut?
a. 1-2 jari di atas sympisis
b. 3 jari di atas simpisis
c. Pertengahan simpisis pusat
d. 3 jari di bawah pusat
e. 4 jari di atas pusat

3. Seorang perempuan umur 25 tahun G1 P0 A0 hamil 32 minggu. Mengeluh nafas pendek,


tangan oedema, nyeri di punggung, susah buang air besar. la cemas meghadapi
persalinannya. Hasil pemeriksaan tinggi fundus uteri 30 cm, pertengahan PX pusat,
preskep, DJJ 140 x/menit, TD 140/90 mmHg.
Berdasarkan kasus di atas, pemeriksaan penunjang apakah yang tepat untuk ibu hamil
tersebut?
a. Protein urine
b. Urine reduksi
c. Kadar plasma darah
d. Kadar haemoglobin
e. Kadar gula darah

Pembahasan :
Tanda gejala preeclampsia :
a. Tekanan darah tinggi (hipertensi)
b. Proteinuria (ditemukannya protein di dalam urin)
c. Sakit kepala berat atau terus-menerus
d. Gangguan penglihatan, seperti pandangan kabur atau sensitif terhadap cahaya
e. Nyeri di ulu hati atau perut kanan atas
f. Sesak napas
g. Pusing, lemas, dan tidak enak badan
h. Frekuensi buang air kecil dan volume urine menurun
i. Mual dan muntah
j. Bengkak pada tungkai, tangan, wajah, dan beberapa bagian tubuh lain
k. Berat badan naik secara tiba-tiba

4. Seorang perempuan G2P1A0 umur 28 tahun, umur kehamilan 8 minggu, datang ke BPM
untuk memeriksakan kehamilan kunjungan pertama dengan keluhan mual muntah,
pusing dan lemas. Pemeriksaan TD 100/80 mmHg, BB 49 kg, dan lila 23,5 cm. Kapan
waktu yang tepat untuk kunjungan antenatal berikutnya?
a. 1 minggu lagi
b. 2 minggu lagi
c. 3 minggu lagi
d. 4 minggu lagi
e. 8 minggu lagi

Atau
a. Usia kehamilan 4-28 minggu: 1 kali tiap 1 bulan.
b. Usia kehamilan 28-36 minggu: 1 kali tiap 2 minggu.
c. Usia kehamilan 36-40 minggu: 1 kali tiap 1 minggu.

5. Seorang perempuan berusia 24 tahun datang ke rumah bersalin mawar dengan keluhan
tidak haid kurang lebih 3 bulan. Keluhan disertai mual pada pagi hari. Bekerja sebagai
IRT dan mengatakan anak pertama baru umur 2 tahun. Pada pemeriksaan fisik
diperoleh keadaan umum baik, TD: 110/80 mmHg, nadi: 80 x/menit, ballottement (+),
planotest (+) dan HB :10,5 gr%. Apakah keluhan pada system gestasional pada kasus
diatas?
a. Peningkatan hormone progesterone
b. Peningkatan HCG (hormone Chorionic Gonadotropin)
c. Peningkatan HHC(Hormone Hydro chloride)
d. Peningkatan hormone estrogen
e. Peningkatan hormon estrogen dan progesterone

Pembahasan :
HCG adalah hormon kehamilan karena dibuat dari sel yang dibentuk di plasenta.
Hormon ini bisa terdeteksi 11 hari setelah pembuahan terjadi melalui tes darah.
Sementara itu, deteksi menggunakan sampel urine bisa dilakukan 12-14 hari setelah
pembuahan.

6. Seorang perempuan G2P1A0 umur 28 tahun, umur kehamilan 8 minggu, datang ke BPM
untuk memeriksakan kehamilan kunjungan pertama dengan keluhan mual muntah
pusing dan lemas. Pemeriksaan TD 100/80 mmHg, BB 49 kg, dan lila 23,5 cm.
Bagaimana tindakan yang tepat untuk mengurangi mual dan muntah pada kasus
tersebut?
a. Banyak minum minuman yang mengandung soda
b. Banyak makan buah-buahan yang asam
c. Makan yang mengandung lemak hewani dan nabati
d. Kurangi makanan yang merangsang mual dan muntah
e. Banyak minum minuman yang mengandung gula

7. Seorang perempuan umur 36 tahun datang ke BPS untuk memeriksakan kehamilanya


dengan keluhan sering merasakan sesak nafas. Pasien diketahui pernah melahirkan 2
kali dan keguguran 1 kali, HPHT 8-9-2014. Hasil pemeriksaan TD: 120/80 mmHg, N : 82
x/menit, RR:24 x/menit. Apakah asuhan kebidanan sesuai keluhan kasus di atas?
a. Tidur miring ke kiri
b. Tidur miring ke kanan
c. Mengurangi karbohidrat
d. Tidur dengan posisi setengah duduk
e. Banyak mengkonsumsi sayur dan buah

8. Seorang perempuan 27 tahun datang ke BPS untuk memeriksakan kehamilanya, belum


pernah melahirkan, pernah abortus 1 x, HPHT Iupa. Hasil pemeriksaan TFU
pertengahan pusat-PX, kepala belum masuk PAP, punggung kiri, DJJ 140 x/menit, TTV
dalam batas normal. Berdasarkan kasus di atas, berapakah usia kehamilannya?
a. 28 minggu
b. 30 minggu
c. 32 minggu
d. 34 minggu
e. 36 minggu
9. Seorang perempuan umur 30 tahun, datang ke bidan untuk memeriksakan
kandungannya, ibu pernah mengalami keguguran, HPHT lupa. Hasil pemeriksaan
menunjukkan TFU 3 jari dibawah PX, preskep, konvergen, TFU 32 cm, DJJ :132x/menit.
Informasi apakah yang harus disampaikan pada kunjungan ini ?
a. Persiapan persalinan
b. Kebutuhan nutrisi selama kehamilan
c. Mendorong perilaku hidup sehat
d. Meganjurkan ibu jalan pagi
e. Memberitahu tanda bahaya kehamilan

Pembahasan :
TFU 3 jari di bawah PX sama dengan UK 36 minggu, maka asuhan yang perlu
disampaikan adalah memberikan informasi tentang persiapan persalinan, seperti
persiapan ibu, bayi, keluarga, tempat persalinan, penolong persalinan, dll.

10. Seorang perempuan berusia 23 tahun, hamil pertama kali, usia kehamilan 12 minggu
datang ke bidan praktik mandiri dengan keluhan mual muntah 4-5 kali sehari dan
merasa khawatir akan menggangu kesehatan janinnya, hasil pemeriksaan keadaan
umum baik, S 36,50 C, TD 100/60 mmHg, RR: 20 x/menit, N 100x/menit, turgor kulit
menurun. Apakah konseling yang paling tepat dilakukan bidan pada kasus tersebut?
a. Konseling tanda bahaya trimester I
b. Konseling cara mengatasi hiperemesis
c. Konseling untuk bedrest total di BPM
d. Konseling perubahan fisiologis pada ibu hamil
e. Konseling rujukan ke RS

11. Seorang perempuan umur 30 tahun datang ke klinik untuk memeriksakan


kehamilannya, ia merasa terlambat haid 2 minggu dan mengeluh mual dan muntah di
pagi hari. Hasil pemeriksaan PP test +, TD 100/70 mmHg. Apakah pendidikan kesehatan
yang tepat diberikan kepada pasien tersebut?
a. Tetap dicoba makan porsi sedikit tetapi sering
b. Minum air hangat dan anti muntah yang sesuai
c. Memberitahu kepada ibu bahwa benar hamil, mual muntah hal yang wajar
d. Memerlukan dukungan suami khususnya membantu kerja rumah tangga
e. Memberitahu kepada ibu kemungkinan adanya faktor resiko kehamilannya

12. Seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke BPS untuk memeriksakan kehamilan,
ibu pernah melahirkan 2 kali dan abortus 1 kali HPHT lupa. Hasil pemeriksaan
menujukkan pemeriksaan palpasi TFU 3 jari di bawah PX, letak kepala konvergen, PUKI,
TFU 32 cm, DJJ 135x/menit, TTV dalam batas normal. Berapakah tafsiran berat janin
pada kasus di atas?
a. 2800 gram
b. 2945 gram
c. 3100 gram
d. 3255 gram
e. 2790 gram

Pembahasan :
d. X=13 jika bagian tubuh janin (biasanya kepala) belum masuk panggul
e. X=12 jika bagian tubuh janin sudah berada di pintu panggul
f. X=11 jika bagian tubuh janin sudah masuk panggul
(TFU-X)*155
Jadi :
(TFU-13)*155 = (32-13)*155 = 2945 gram

13. Seorang ibu umur 24 tahun G1 P0 A0 datang ke bidan untuk memeriksakan


kehamilannya, dengan keluhan sering mual muntah selesai makan, nafsu makan
berkurang, dan nyeri epigastrium, tidak menstruasi 2 bulan, ibu khawatir dengan
keadaanya. Hasil pemeriksaan kesadaran composmentis, TD : 90/60 mmHg, N: 100
x/m, lidah mengering dan mata cekung, turgor kulit menurun, pp test (+). Apakah
diagnose pada kasus di atas?
a. Emesis
b. Emesis gravidarum
c. Hiperemesis tingkat I
d. Hiperemesis tingkat II
e. Hiperemesis tingkat III

Pembahasan :
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang muncul secara berlebihan
selama hamil. Mual dan muntah (morning sickness) pada kehamilan trimester awal
sebenarnya normal. Namun pada hiperemesis gravidarum, mual dan muntah dapat
terjadi sepanjang hari dan berisiko menimbulkan dehidrasi.
Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti, namun kondisi ini
sering kali dikaitkan dengan tingginya kadar hormon human chorionic gonadotropin
(HCG) dalam darah. Hormon ini dihasilkan oleh ari-ari (plasenta) sejak trimester pertama
kehamilan dan kadarnya terus meningkat sepanjang masa kehamilan.
Ada beberapa kondisi yang membuat ibu hamil lebih berisiko mengalami
hiperemesis gravidarum, yaitu:
1. Baru pertama kali mengandung
2. Mengandung anak kembar
3. Memiliki anggota keluarga yang pernah mengalami hiperemesis gravidarum
4. Mengalami hiperemesis gravidarum pada kehamilan sebelumnya
5. Mengalami obesitas
6. Mengalami hamil anggur
Gejala utama hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah saat hamil, yang
bisa terjadi hingga lebih dari 3-4 kali sehari. Kondisi ini bisa sampai mengakibatkan
hilangnya nafsu makan dan penurunan berat badan. Muntah yang berlebihan juga
dapat menyebabkan ibu hamil merasa pusing, lemas, dan mengalami dehidrasi.
Selain mual dan muntah secara berlebihan, penderita hiperemesis gravidarum juga
dapat mengalami gejala tambahan berupa sakit kepala, konstipasi, sangat sensitif
terhadap bau, produksi air liur berlebihan, Inkontinensia urine, Jantung berdebar.
Gejala paling umum pada penderita hiperemesis gravidarum tingkat 1, yakni:
1. Badan terasa lemas dan lesu
2. Lidah menjadi kering
3. Sering muntah setiap selesai makan
4. Berkurangnya nafsu makan
5. Bobot badan menurun secara perlahan
6. Mata tampak cekung
7. Volume urine berkurang (sedikit)
8. Mudah merasa haus
9. Tekanan darah sistolik menurun
10. Berkurangnya turgor kulit
11. Kenaikan frekuensi denyut nadi (sekitar 100 kali tiap menit)

Gejala paling umum pada penderita hiperemesis gravidarum tingkat 2, yakni:


1. Muntah tak terkendali (terus-menerus) dalam seharian dan terkadang berhenti cukup
lama, lalu kambuh lagi
2. Lidah kering dan tampak kotor
3. Bobot badan turun drastis
4. Mata tampak cekung
5. Dehidrasi
6. Urine mengandung bilirubin dan zat aseton
7. Oliguria (volume urin sedikit)
8. Nafas beraroma aseton
9. Wajah terlihat pucat
10. Konstipasi
11. Kenaikan suhu badan (demam)
12. Kulit tampak menguning (ikterus ringan)
13. Tekanan darah sistolik menurun hingga dibawah 80 mmHg
14. Frekuensi denyut nadi naik hingga 100-140 kali lipat
15. Penderita menunjukkan sikap diam dan tak banyak bicara
16. Penderita tampak linglung dan bingung
17. Tidak mampu berpikir jernih (disorientasi)
18. Menurunnya kesadaran sementara
19. Berisiko mengalami koma

Gejala paling umum pada penderita hiperemesis gravidarum tingkat 3, yakni:


1. Gejala mual muncul dan hilang
2. Muntah berhenti sementara
3. Dehidrasi
4. Mata cekung
5. Cepat merasa haus
6. Mengalami kondisi dehidrasi berlebihan
7. Demam (suhu badan meningkat)
8. Tekanan darah sistolik menurun (tapi tidak berkepanjangan)
9. Volume urin sedikit
10. Urine mengandung zat keton
11. Gangguan pada mental
12. Kadar bilirubin dalam darah meningkat, hingga menyebabkan warna kulit menjadi
kuning (ikterus)
13. Mengalami nigtamus, dimana bola mata mengalami gangguan dengan gerakan-
gerakan spontan (vertikal dan horizontal) hingga beberapa menit, bisa menyampai 60-
100 menit.
14. Mengalami sianosis, warna kulit menjadi pucat dan kebiruan dikarenakan
kekurangan oksigen dalam darah
15. Gangguan pada organ jantung
16. Kehilangan kesadaran
17. Berisiko koma

14. Seorang perempuan 29 tahun, G2 P1 A0 datang ke bidan untuk memeriksakan


kehamilannya. Hasil pengkajian ibu mengeluh cepat lelah dan lemah, usia kehamilan 32
minggu, konjunctiva tampak pucat, Hb 9 gr %. Apakah materi konseling yang paling
tepat di berikan pada pasien tersebut?
a. Nutrisi ibu hamil
b. Pemberian tablet Fe
c. Istirahat yang cukup
d. Antisipasi komplikasi
e. Tanda-tanda bahaya kehamilan

15. Seorang perempuan G3 P2 A0 hamil 33 minggu datang ke Puskesmas diantarkan oleh


keluarga dengan tidak sadar, saat di rumah mengalami kejang-kejang. Hasil
pemeriksaan TD : 160/100 mmHg, N : 100 x/menit, muka, tangan kaki oedem, protein
urine (++) TFU pertengahan pusat dan PX, presentasi kepala, punggng kanan, DJJ 155
x/menit. Apakah diagnose pada kasus tersebut?
a. Hipertensi dalam kahamilan
b. Pre eklamsi
c. Eklamsi
d. Hipertensi
e. Hiperemesis

Pembahasan :
Eklamsia adalah komplikasi kehamilan yang ditandai tekanan darah tinggi dan kejang
sebelum, selama, atau setelah persalinan, sebelumnya ditandai dengan preekalmpsia.

16. Seorang perempuan berusia 28 tahun mengaku hamil anak pertama dengan usia
kehamilan 20 minggu datang ke BPM dengan keluhan lemah, pucat, mudah pingsan.
Pemeriksaan fisik diperoleh hasil TD: 110/70 mmHg, S: 37,5 oC, RR: 18x/menit, N:
80x/menit, Hb 8 gr%. Apakah diagnosis yang tepat untuk kasus tersebut?
a. Emesis
b. Hiperemesis
c. Hipotensi kehamilan
d. Hipertensi kehamilan
e. Anemia pada kehamilan

Pembahasan :
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi dengan kadar hemoglobin di
bawah 11gr% pada trimester 1 dan 3 atau kadar <10,5gr% pada trimester
2, nilai batas tersebut ada perbedaannya dengan kondisi wanita tidak
hamil, terjadi karena hemodilusi, terutama pada trimester 2.
Tanda dan gejala anemia adalah cepat lelah, lesu, mata berkunang, pusing,
gampang pingsan, sesak nafas saat beraktivitas atau berolahraga berat, permukaan kulit
dan wajah pucat, mual \muntah lebih hebat dari hamil muda, jantung berdebar – debar.

Klasifikasi dalam kehamilan menurut (Prawiroharjo, 2006) :


1. Anemia defiensi besi.
Anemia dalam kehamilan yang sering dijumpai ialah anemia akibat kekurangan besi.
Kekurangan ini dapat disebabkan karena kurang masuknya unsur besi dalam
makanan, karena gangguan reabsopsi, gangguan pencernaan, atau karena terlampau
banyaknya besi yang keluar dari badan, misal pada perdarahan.
2. Anemia megaloblastik
Anemia dalam kehamilan disebabkan karena defisiensi asam folik, jarang sekali
karena defisiensi B12. Hal itu erat kaitanya dengan defisiensi makanan.
3. Anemia hipoplastik
Anemia pada wanita hamil dikarenakan sumsum tulang kurang mampu membuat
sel-sel darah baru
4. Anemia hemolitik
Anemia disebabkan karena penghancuran sel darah merah berlangsung lebih cepat
dari pada pembuatannya.

Klasifikasi menurut WHO dan Dep.Kes RI :


1. Normal : Kadar Hb dalam darah ≥ 11 gr%
2. Anemia Ringan : Kadar Hb dalam darah 8 - 10 gr%
3. Anemia berat : Kadar Hb dalam darah < 8 gr%
Klasifikasi menurut (Manuaba, 1998) :
1. Tidak Anemia : Hb 11 gr%
2. Anemia ringan : Hb 9 – 10 gr%
3. Anemia sedang : Hb 7 – 8 gr %
4. Anemia berat : Hb < 7 gr %

17. Seorang perempuan berusia 24 tahun memiliki seorang anak, datang ke BPM mengaku
hamil 4 bulan dengan keluhan susah BAB. Ibu rajin kontrol kehamilannya ke bidan dan
selalu meminum suplemen setiap hari. KU ibu baik dan tanda-tanda vital baik. Asuhan
kebidanan apakah untuk mengatasi keluhan perempuan tersebut?
a. Memberikan pencahar
b. Banyak melakukan aktifitas
c. Menganjurkan banyak minum kopi
d. Membiasakan buang air besar secara teratur
e. Menganjurkan makanan yang berserat dalam diet

18. Seorang perempuan umur 22 tahun G2 P0 A0 UK 36 minggu datang ke BPM dengan


keluhan pandangan mata kabur sejak 1 hari yang lalu. Pusing (-). KU tampak lemas,
composmentis, TD 160/100 mmHg, N 98 x/menit, S 37,8 C, P 16 x/menit. TFU 34 cm,
puka, presentasi kepala, 5/5. DJJ 145 x/menit. Oedama (+) pada wajah, tangan dan
kaki. Pemeriksaan penunjang apa yang paling tepat untuk menegakkan diagnosis kasus
di atas?
a. HCG urin
b. Aceton urin
c. Glukosa urin
d. Protein urin
e. Reduksi urin

19. Seorang perempuan berumur 25 tahun hamil pertama, usia kehamilan 3 bulan datang
ke BPM dengan keluhan cepat merasa lelah, sering pusing, dan mata berkunang –
kunang sejak kehamilannya ini. Hasil pemeriksaan didapatkan konjungtiva pucat, TD
100/80 mmHg, Hb 9 gr %. Berdasakan kasus di atas, apakah diagnosa yang dialami
oleh pasien?
a. Anemia Ringan
b. Anemia Sedang
c. Anemia Berat
d. Anemia sangat berat
e. Normal
Pembahasan :
Klasifikasi menurut WHO dan Dep.Kes RI :
1. Normal : Kadar Hb dalam darah ≥ 11 gr%
2. Anemia Ringan : Kadar Hb dalam darah 8 - 10 gr%
3. Anema berat : Kadar Hb dalam darah < 8 gr%

Klasifikasi menurut (Manuaba, 1998) :


1. Tidak Anemia : Hb 11 gr%
2. Anemia ringan : Hb 9 – 10 gr%
3. Anemia sedang : Hb 7 – 8 gr %
4. Anemia berat : Hb < 7 gr %

20. Seorang perempuan berusia 20 tahun datang ke klinik mengatakan hamil pertama kali,
usia kehamilan 3 bulan, keluhan muntah setiap makan, muntah 7-8 kali kadang
berhenti, nyeri ulu hati, tidak ada nafsu makan, cepat merasa haus. TD: 90/70mmHg,
Nadi 100x/mnt, S: 380 C, apatis, turgor menurun, kulit pucat, lidah kotor dan kering,
mata cekung. Bagaimanakah tindakan yang dilakukan pada kasus tersebut ?
a. Merujuk ke RS dengan pemberian infus RL
b. Memberi obat-obat sedative
c. Memberi cairan infus
d. Memberikan vitamin
e. Diet khusus

Pembahasan :
Tanda-tanda di atas merupakan hyperemesis tingkat III jadi pasien atau ibu hamil harus
dirujuk ke fasilitas yang bisa memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dan
fasilitasnya lebih lengkap yaitu RS dengan memberikan infus RL terlebih dahulu.

SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai