Oleh :
KHAERUNNISA
NIM 2182B1102
1
LEMBAR PENGESAHAN
Bima,Agustus 2022
Mahasisiwa
Khaerunnisa
Mengetahui,
2
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga dapat tersusun Laporan asuhan kebidanan Holistik Pada Asuhan
Kebidanan Keluarga Berencana Pada Ny. “A” P1A0H1 Dengan Calon Akseptor Iud Di
Penulis menyadari dalam penyusunan laporan tugas stase Menejemen ini kami
selaku mahasiswa Program Studi Profesi Kebidanan mohon motivasi dan bimbingan dari
berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung di Program Studi Pendidikan
Profesi Bidan IIK STRADA INDONESIA. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima
1. Dr. dr. Sentot Imam Suprapto, MM Selaku Rektor IIK STRADA INDONESIA.
3. Bd. Miftakhur Rohmah, SST, M.Keb, Selaku Ketua Program Studi Profesi Bidan.
4. Bd. Shanty Natalia., SST, M.Kes Selaku dosen pembimbing akademik yang telah
5. Ibu Rodhiyatul Tazqiyah, SST.Bd Selaku dosen pembimbing lahan yang telah
Kabupaten Bima.
7. Semua teman-teman angkatan tahun 2021 dan semua pihak yang telah membantu dan
“A” P1A0H1 Dengan Calon Akseptor Iud Di Puskesmas Wawo Kabupaten Bima”.
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pembaca sangat penulis harapkan dalam rangka perbaikan.
Khaerunnisa
4
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................................ 1
Lembar Persetujan.......................................................................................................... i
Kata Pengantar................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Tujuan........................................................................................................ 1
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan.............................................................................................. 45
4.2 Saran........................................................................................................ 49
Daftar Pustaka………...................................... 50
Dokumentasi……………………………………………………………………
5
BAB 1
PENDAHULUAN
lainnya adalah efek samping, baik secara fisik maupun psikis untuk jangka
6
Pada makalah ini penulis menguraikan hal – hal yang berkaitan dengan
1.2 Tujuan
akseptor AKDR.
Mahasiswa mampu:
cara penanganannya
7
1.2.3 Manfaat
Manfaat Teoritis
perpustakaan.
2. Bagi Peneliti
1. Bagi Petugas
2. Bagi Klien
8
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1.1 Pengertian
sebagai IUD (Intra Uterine Device) atau lebih dikenal oleh masyarakat
IUD atau spiral adalah suatu benda kecil yang terbuat dari plastik yang
menggunakan AKDR.
2.1.2 Jenis
9
1. Un-Medicated Devices (Inert Devices atau First Generation Devices)
a. Grafenberg ring
b. Ota ring
c. Margulies coil
d. Saf-T-Coil
1) Tipe A panjang 26,2 mm, lebar 22,2 mm, benang biru, satu
Keuntungan lain dari pemakaian spiral jenis ini ialah bila terjadi
10
dibiarkan in-utero untuk selama-lamanya sampai menopause,
post partum
Devices)
a. Mengandung logam
a) CuT-200 : Tatum-T
b) Cu-7 : Gravigard
11
kawat tembaga (Cu) yang mempunyai luas permukaan
2
200 mm dengan daya kerja selama 3 tahun. Jenis IUD ini
nulligravida.
2
permukaan 250 mm dan memiliki daya kerja 3 tahun.
a) CuT-380 A :
b) CuT-380Ag
tahun.
c) Nova T :
12
Novagard (mengandung Ag) panjang 32 mm dan lebar 32
2
mm, 200 mm luas permukaan Cu dengan inti Ag di
tahun.
d) CuT-220C
2
panjang 36 mm dan lebar 32 mm, dengan 220 mm Cu di
e) Delta T :
partum.
2
permukaan 375 mm dan memiliki daya kerja 5 tahun.
b. Mengandung hormone
13
1) Progestasert : Alza-T. alat ini memiliki panjang 36 mm dan
selama 24 jam.
tahun.
14
2.1.3 Mekanisme Kerja
diantaranya:
reaksi radang lokal yang non spesifik di dalam cavum uteri dengan
terhambatnya implantasi.
endometrium.
dari penelitian di Chili: diambil ova dari 14 wanita pemakai IUD dan
15
jumlah ova wanita yang tidak menggunakan kontrasepsi menunjukkan
uterus
lama habisnya.
desidual/progestasional).
progestin.
16
2.1.4 Persyaratan Pemakaian
a. Usia reproduktif
b. Keadaan nulipara
misalnya:
a. Perokok
adanya infeksi
17
e. Sedang menyusui
menggunakan AKDR:
h. Penderita diabetes
j. Malaria
l. Penyakit tiroid
m. Epilepsi
18
c. Sedang menderita infeksi alat genital (vaginitis, servisitis)
19
Cocok untuk mencegah kehamilan atau Terjadi perubahan pola haid
menjarangkan kehamilan dalam jangka biasanya pada tiga bulan
panjang pertama pemakaian: Haid
menjadi lebih lama dan lebih
Tidak terpengaruh "faktor lupa" dari
banyak; Perdarahan bercak
pemakai (misalnya PIL)
(spotting) diantara siklus haid;
20
2.1.6 Efek samping dan komplikasi IUD
Rasa sakit dan nyeri biasa terjadi pada saat pemasangan IUD dan
inhibitor.
c. Perforasi uterus
segera dikeluarkan.
21
3) Apabila perforasi diketahui dalam beberapa hari atau minggu
tersebut.
a. Rasa sakit
22
Prostaglandin merangsang terjadinya kontraksi uterus yang
a) Ibuprofen
Kontraindikasi
b) Naproxen
Kontraindikasi
23
Hipersensitivitas, ulkus peptik, perdarahan atau perforasi
c) Diclofenac
Dosis:
meningkatkan efektivitas.
Kontraindikasi
Dosis : 1-2 tab atau cap PO q4-6h prn (jika perlu) nyeri.
Kontraindikasi
pressure (ICP).
e) Ketoprofen
24
mg/hari.
Kontraindikasi
Hipersensitivitas.
f) Meclofenamate sodium
mg/hari.
Kontraindikasi
disease.
Kontraindikasi
b. Perubahan/gangguan menstruasi
25
Periksa apakah sedang hamil, apabila tidak, jangan lepas
diperhatikan.
26
a) Diagnosis dan penanganan :
sampai 3 bulan).
c. Infeksi
IUD.
a) Gejala
dalam bimanual.
atau ovarium
o
(6) Temperatur 38 C atau lebih
clamidia.
USG
b) Penanganan :
c) Dianosa dini
28
WHO merekomendasikan IUD harus dikeluarkan dalam
e) Terapi antibiotika
(1) Pasien rawat jalan
Cefoxitin 2 gr IM
Amoksisilin 3 gr p.o
4x2gr/hari IV
.
Diikuti doksisiklin 2x100mg/hari p.o untuk 10-14
hari
29
Penderita harus difollow-up dengan cermat untuk
yang efektif.
30
dengan konsentrasi copper rendah lebih rentan untuk terjadinya
tinggi.
berasumsi bahwa IUD telah lepas secara spontan atau anda dapat
kehamilannya.
e. Kehamilan ektopik
31
apabila memang terjadi kehamilan pada akseptor IUD, lebih besar
2) Penanganan
f. Ekspulsi
32
Pemasanngan kedua, bahkan dengan tipe IUD yng sama memiliki
persalinan.
2 Persiapan
3.
33
AKDR, gejala dan tanda yang perlu ditindaklanjuti di fasilitas
AKDR adalah:
b. Tenakulum
c. Sonde uterus
d. Forsep/korentang
e. Gunting
g. Sarung tangan
h. Cairan antiseptik
4. Langkah-langkah pemasangan
34
Jelaskan kepada Hal ini membantu Hindari percakapan
calon akseptor apa klien tenang dan seperti “ini tidak
yang akan dilakukan memudahkan sakit” – pada saat
dan mempersilakan pemasangan serta melakukan langkah
klien mengajukan mengurangi rasa yang mungkin
pertanyaan. sakit. menimmbulkan rasa
sedikit sakit.
35
eksterna. adanya ulkus, Setelah digunakan,
pembengkakan lakukan
kelenjar getah dekontaminasi, cuci
bening. dan DTT atau
sterilisasi.
Lakukan Untuk memeriksa Spekulum setelah
pemeriksaan adanya digunakan harus
speculum pembengkakan didekontaminasi,
kelenjar bartolin dan cuci dan DTT atau
kelenjar scene. sterilisasi.
36
Untuk memeriksa
adanya gonorrhea
atau klamidia
Langkah 4
Masukkan lengan
AKDR CuT-380A di Sarung tangan DTT Jangan memasukkan
dalam kemasan atau ssteril tidak lengan AKDR lebih
sterilnya diperlukan bila dari 5 menit sebelum
memasukkan lengan pemasangan, karena
AKDR di dalam lengan AKDR dapat
kemasan sterilnya. tidak kembali seperti
bentuk semula
setelah dipasang.
Langkah 5
Masukkan spekulum
dan usap vagina dan Larutan antiseptic Usap seluruh vagina
serviks dengan mencegah infeksi. dan serviks dengan
larutan antseptik. larutan antiseptik (2
kali atau lebih).
Pemberian anestesi
Gunakan tenakulum lokal hanya bila
untuk menjepit Tenakulum untuk diperlukan.
serviks. menstabilkan uterus Pasang tenakulum
dan mengurangi secara hati-hati pada
risiko perforasi. posisi vertikal (jam
10 atau jam 2) jepit
dengan pelan hanya
pada satu tempat
untuk mengurangi
sakit.
Langkah 6
Masukkan sonde Masukkan sonde
37
uterus. Untuk menentukan perlahan-lahan dan
posisi uterus dan hati-hati.
kedalaman kavum Jangan menyentuh
uteri. dinding vagina/bibir
Memasukkan sonde spekulum, untuk
sekali masuk (teknik menghindari
sekali sentuh) kontaminasi.
dimaksudkan untuk
mengurangi risiko
infeksi.
Langkah 7
Pasang AKDR CuT-
380A. Atur letak leher biru Jangan memaksa
pada tabung inserter pemasangan bila
sesuai dengan terasa ada tahanan.
kedalaman kavum
uteri. Hati-hati
memasukkan tabung
inserter sampai leher
biru menyentuh
serviks atau sampai Pergunakan
ada tahanan. tenakulum untuk
menahan saat
Lepas lengan AKDR melepas lengan
dengan AKDR.
menggunakan teknik
withdrawl. Tarik Pastikan AKDR
keluar pendorong. telah terpasang
sampai di fundus.
Setelah lengan
AKDR lepas, dorong
perlahan-lahan
38
tabung inserter ke Pastikan sisa benang
dalam kavum uteri AKDR yang telah
sampai leher biru terpotong masih
menyentuh serviks. berada di dalam
tabung inserter,
Tarik keluar untuk memudahkan
sebagian tabung pembuangannya.
inserter, potong
benang AKDR 3-4 Mengurangi risiko
cm panjangnya. AKDR tercabut
keluar (kemungkinan
benang terjepit pada
gunting, bila gunting
Cara lain, tarik tumpul dan benang
seluruhtabung tidak terpotong
inserter, jepit benang dengan benar).
AKDR dengan
forsep kira-kira 3-4
cm dari serviks dan
potong benang
AKDR pada tempat
tersebut.
Langkah 8
Buang bahan-bahan
habis pakai yang Memperkecil risiko Taruh bahan-bahan
terkontaminasi penularan hepatitis B habis pakai yang
sebelum melepas dan HIV/AIDS pada terkontaminasi ke
sarung tangan. petugas. dalam kantung
Bersihkan plastik yang tidak
permukaan yang bocor kemudian
terkontaminasi. Memperkecil risiko dibakar.
penularan hepatitis B Jangan terlalu hemat
39
dan HIV/AIDS pada menggunakan
petugas. larutan klorin 0,5%.
Langkah 9
40
atau muntah
sehingga mungkin
AKDR perlu dicabut
bila dengan
analgesik ringan
(aspirin atau
ibuprofen) rasa sakit
tersebut tidak hilang.
haid
41
d. Kembali ke klinik apabila:
3) AKDR terlepas
6) Adanya infeksi.
42
BAB 3
TINJAUAN KASUS
3.1 PENGKAJIAN
Oleh: Khaerunnisa
3.1.1 Subyektif
1. Identitas
2. Keluhan Utama
5. Riwayat Menstruasi
Dismenorrhoe : tidak
Siklus : teratur
6. Status Pernikahan
pernikahan : 1 kali
7. Riwayat Obstetri
3.1.2 Objektif
1. Pemeriksaan Umum
BB : 55 kg
TB : 150 cm
44
Nadi : 80x/m
Suhu : 36,50c
Rr : 20x/m
2. Pemeriksaan Fisik
porsio
45
tidak ada nyeri goyang porsio
Pemeriksaan inspekulum: porsio warna
merah muda
R/. agar ibu tidak kaget dengan tindakan yang akan dilakukan
baik, tanda tanda vital dalam batas normal serta pemeriksaan fisik
perubahan siklus haid, haid lebih banyak, spooting, kram pada saat
haid, keputihan,
serviks atau leher Rahim. Rasakan ujung benang yang nantinya akan
yang mungkin terjadi dan tindakan yang harus dilakukan seperti kram
9. Meminta ibu untuk kembali kontrol 1 minggu lagi (22 Agustus 2022
47
3.5 EVALUASI
48
BAB 4
PEMBAHASAN
AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) adalah suatu cara kontrasepsi yang
dengan masalah yang muncul, serta intervensi yang dicantumkan secara rasional,
berurutan dapat dilihat adanya kesesuaian antara teori dengan prosedur tindakan
praktek, sehingga klien merasa lega telah dipasang KB IUD, dan mengerti
penulis berpegang teguh pada teori dan prosedur yang ada, sehingga
49
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
akseptor baru KB IUD, tidak mengalami suatu kesulitan yang berarti. Karena
5.2 Saran
kepada klien.
kesehatan.
50
DAFTAR PUSTAKA
Dorland, Newman. 2002. Kamus Kedokteran Dorland, Edisi 29. Jakarta : EGC.
http://dr-suparyanto.blogspot.com/2012/02/konsep-iud.html
http://kesmas-unsoed.blogspot.com/2010/12/makalah-kontrasepsi-intra-
uterine.html
http://sichesse.blogspot.com/2012/04/konsep-dasar-asuhan-kebidanan-pada-
iud.html
53
LEMBAR KONSUL
HARI
NO KETERANGAN TTD
TANGGAL
1 Tanggal 21 Untuk tanggal mohon di koreksi
Agustus 2022 lagi.
Pukul 17.05 Di samakan dengan tanggal
kunjungan
2 Tanggal 21
Agustus 2022 ACC
Pukul 21.15
3
5
54
LEMBAR KONSUL
HARI
NO KETERANGAN TTD
TANGGAL
1