Anda di halaman 1dari 68

BUKU PANDUAN BELAJAR DOKTER MUDA

OBSTETRIK
DAN
GINEKOLOGI
OBSTETRIK
DAN
GINEKOLOGI
Buku ini dibuat dengan tujuan sebagai pegangan bagi
mahasiswa pendidikan dokter tingkat profesi (koas) agar lebih
terarah dalam mengikuti proses belajar mengajar di Bagian
Ilmu Kebidanan dan Ilmu Penyakit Kandungan, maupun saat
bertugas di bagian lain.
Buku ini mengacu pada Standar Kompetensi Dokter Indonesia
tahun 2012 yang berisi daftar kasus klinik dan keterampilan
klinik yang harus dikuasai oleh seorang dokter muda.
Pendekatan dalam buku ini menggunakan pendekatan
terhadap gejala klinis (symptom approached) dari keluhan
pada penyakit di bidang Ilmu Kebidanan dan Ilmu Penyakit
Kandungan yang sering dijumpai. Berdasarkan gejala yang
didapatkan, maka dokter muda diajak untuk berpikir secara
sistematis dan komprehensif melalui melakukan proses,
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang,
perumusan masalah atau diagnosis klinis, hingga menetapkan
menejemen terapi pada kasus tersebut. PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN DAN PROFESI DOKTER
FAKULTAS KEDOTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH
DENPASAR
2020
BUKU PANDUAN BELAJAR DOKTER MUDA
OBSTETRIK DAN GINEKOLOGI
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta

Lingkup Hak Cipta


Pasal 1
1. Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan
prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa
mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Ketentuan Pidana
Pasal 113
1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf I untuk Penggunaan Secara
Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan / atau
pidana denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan / atau tanpa izin Pencipta atau pemegang
Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan / atau huruf h untuk Penggunaan
Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan /
atau pidana denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
BUKU PANDUAN BELAJAR DOKTER MUDA
OBSTETRIK DAN GINEKOLOGI

PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN DAN PROFESI DOKTER


FAKULTAS KEDOTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH
DENPASAR
2020
BUKU PANDUAN BELAJAR DOKTER MUDA

OBSTETRIK DAN GINEKOLOGI

Tim Penyusun :
Dr. dr. I Gede Ngurah Harry Wijaya Surya, Sp.OG.
Dr. dr IB Gde Fajar Manuaba, Sp.OG, MARS.
Dr. dr. I Nyoman Gede Budiana, Sp. OG(K)
Dr. dr. I Nyoman Bayu Mahendra, Sp. OG(K)
dr. Jaqueline Sudirman, GradDipRepSc, MRepSc, PhD.
dr Endang Sri Widyanti, M. Biomed., Sp. OG.
dr I Gde Sastra Winata, M. Biomed., Sp. OG.
dr Ryan Saktika Mulyana, M. Biomed., Sp. OG.
dr Evert S Pangkahila, M. Biomed., Sp. OG.
dr Kade Yudi Saspriyana, M. Biomed., Sp. OG.

Tim Editor :
I Made Dwi Trisna Putra
Ida Bagus Gede Diantika

Cover & Ilustrasi:


Ergo Gatranara Cutha Resha A

Design & Lay Out:


Ida Bagus Gede Diantika
Arya Dwiputra

Dicetak oleh:
89Printing.com

Diterbitkan oleh:
Penerbit Lontar Mediatama
Yogyakarta

ISBN : 978-602-5986-27-7

Hak Cipta pada Penulis.


Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang :
Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini
tanpa izin tertulis dari penerbit.
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi

PRAKATA

P uji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi


Wasa (Tuhan Yang Maha Esa), karena Buku Panduan Belajar
Obstetrik dan Ginekologi ini dapat terselesaikan.
Buku ini dibuat dengan tujuan sebagai pegangan bagi mahasiswa
pendidikan dokter tingkat profesi (Dokter Muda) agar lebih terarah
dalam mengikuti proses belajar mengajar di Bagian Obstetrik dan
Ginekologi, maupun saat bertugas di bagian lain.
Buku ini mengacu pada Standar Kompetensi Dokter Indonesia
tahun 2012 yang berisi daftar kasus klinik dan keterampilan klinik yang
harus dikuasai oleh seorang dokter muda. Pendekatan dalam buku ini
menggunakan pendekatan terhadap gejala klinis (symptom approached)
dari keluhan pada penyakit di bidang Obstetrik dan Ginekologi yang
sering dijumpai. Berdasarkan gejala yang didapatkan, maka dokter
muda diajak untuk berpikir secara sistematis dan komprehensif
dengan cara melakukan proses anamnesis, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang, perumusan masalah atau diagnosis klinis,
hingga menetapkan manajemen terapi pada kasus tersebut.
Ucapan terimakasih kami haturkan kepada semua pihak yang
telah membantu tersusunnya buku ini, terutama kepada Dekan, Wakil
Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Tim Pendidik Klinik,
Department of Medical Education, dan seluruh staf Program Studi
Obstetrik dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
Kami menyadari buku ini belumlah sempurna dan akan terus
mengalami perbaikan seiring perkembangan kemajuan pendidikan
kedokteran, utamanya di bidang Obstetrik dan Ginekologi, sehingga
masukan untuk perbaikan di masa yang akan datang sangat kami
nantikan. Akhirnya kami berharap semoga Buku Panduan ini dapat
memberikan manfaat utamanya bagi calon dokter umum yang akan
menjalankan kepaniteraan klinik di Bagian Obstetrik dan Ginekologi.

Januari, 2020

Tim Penyusun

Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 v


Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi

DAFTAR ISI

PRAKATA ............................................................................................. v
DAFTAR ISI .......................................................................................... vii
CARA MENGGUNAKAN PANDUAN BELAJAR ....................... ix
STANDAR KOMPETENSI DOKTER OBSTETRIK DAN
GINEKOLOGI....................................................................................... xi
DAFTAR KOMPETENSI KLINIK ..................................................... xiii

BAB 1 : PERSALINAN NORMAL .................................................... 1

BAB 2 : KEHAMILAN RISIKO TINGGI ........................................... 5

BAB 3 : PENDARAHAN PADA AWAL KEHAMILAN ................ 10

BAB 4 : PENDARAHAN ANTE PARTUM (PAP)............................ 15

BAB 5 : KELUARGA BERENCANA ................................................. 19

BAB 6 : GANGGUAN MENSTRUASI .............................................. 24

BAB 7 : SKRINING KANKER SERVIKS .......................................... 30

BAB 8 : PENYAKIT MENULAR SENSUAL DAN PENYAKIT


RADANG PANGGUL ......................................................................... 34

BAB 9 : MASA PELVIK ....................................................................... 38

BAB 10 : NYERI GINEKOLOGIK ...................................................... 42

BAB 11 : INFERTILITAS ..................................................................... 45

Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 vii
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi

CARA MENGGUNAKAN
PANDUAN BELAJAR

B uku panduan belajar ini ditujukan untuk mempelajari kasus


klinis dan keterampilan klinik di bidang Obstetrik dan
Ginekologi saat bertugas stase di Bagian Obstetrik dan Ginekologi.
Kompetensi yang tercakup dalam buku panduan ini adalah kompetensi
minimal seorang dokter umum yang harus anda kuasai saat anda
belajar dan bertugas di rotasi pendidikan klinik.
Buku ini tersusun atas 6 (enam) bab, berdasarkan kasus yang
dapat ditangani seorang dokter umum. Setiap bab memuat tujuan
belajar, pertanyaan terkait kesiapan dokter muda, daftar keterampilan/
prosedur klinik, dan algoritma kasus yang harus dikuasai.
Hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan buku
panduan ini adalah :
1. Bacalah daftar kompetensi kasus klinis dan keterampilan klinik
yang harus anda kuasai selama anda belajar dan bertugas di
Bagian Obstetrik dan Ginekologi. Daftar kompetensi ini juga
dapat anda temukan di buku kerja harian (buku log dokter
muda).
2. Pada setiap bab, bacalah tujuan belajar yang harus dicapai
saat mempelajari bab tersebut. Selanjutnya cobalah menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang tersedia dengan menggunakan
prior knowledge anda. Apabila anda mengalami kesulitan saat
menjawabnya, anda dapat menggunakan buku referensi yang
dianjurkan, tercantum pada bagian akhir buku ini. Setelah anda
mampu menjawab semua pertanyaan pertanyaan tersebut,
mulailah membaca algoritma kasus yang digunakan. Anda
dapat menggunakan referensi untuk mengklarifikasi algoritma
tersebut. Baca juga beberapa keterangan tambahan yang terdapat
pada algoritma kasus.
3. Kemudian bacalah daftar keterampilan yang diperlukan untuk
menangani kasus yang bersangkutan. Beberapa prosedur
penting yang belum anda peroleh di Skill Lab dijelaskan dalam
buku ini.
Jika terdapat pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang
ada dalam buku panduan belajar ini, dan anda kesulitan mendapat
jawabannya meskipun telah membaca referensi yang ada, tanyakan
dan diskusikan pada saat kegiatan pendidikan klinik.

Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 ix


Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi

STANDAR KOMPETENSI
DOKTER INDONESIA
OBSTETRIK DAN GINEKOLOGI

D alam melaksanakan praktek kedokteran, seorang


dokter harus mampu bekerja berdasarkan keluhan
atau masalah pasien, melakukan pemeriksaan, menganalisis data
klinis sehingga dapat membuat diagnosis yang tepat agar dapat
melakukan penatalaksanaan yang sesuai. Untuk itu diperlukan
pembelajaran dan pelatihan yang berkesinambungan.
Miller (1990) menjelaskan bahwa ada empat tingkat jenis
kompetensi yang harus dicapai oleh mahasiswa kedokteran dan
profesi kesehatan dalam pendidikannya. Keempat tingkatan
kompetensi yang kemudian digambarkan dalam bentuk
piramida miller tersebut adalah seperti dibawah ini.
Agar pembelajaran terarah maka dibuatlah standar minimal
yang harus dimiliki seorang dokter dengan diterbitkannya
Standar Kompetensi Dokter Indonesia. Diharapkan lulusan
dokter dapat memiliki keterampilan minimal sesuai yang
telah ditetapkan. Untuk mencapai kompetensi sesuai Standar
Kompetensi Dokter Indonesia diperlukan strategi pembelajaran
dengan menerapkan target. Target tingkat kompetensi dibagi
menjadi 4, yaitu:
1. Tingkat kompetensi 1 (Knows)
Mampu mengetahui pengetahuan teroritis termasuk
aspek biomedik dan psikososial keterampilan tersebut
sehingga dapat menjelaskan kepada pasien atau klien
dan keluarganya, teman sejawat, serta profesi lainnya
tentang prinsip, indikasi, dan komplikasi yang mungkin
timbul. Keterampilan ini dapat dicapai mahasiswa melalui
perkuliahan, diskusi, penugasan, dan belajar mandiri,
sedangkan penilaiannya dapat menggunakan ujian tulis.
2. Tingkat Kompetensi 2 (Knows How)
Pernah melihat atau didemonstrasikan. Menguasai
pengetahuan teoritis dari keterampilan ini dengan
penekanan pada clinical reasoning dan problem solving
serta berkesempatan untuk melihat dan mengamati
keterampilan tersebut dalam bentuk demonstrasi atau
pelaksanaan langsung pada pasien atau masyarakat.
3. Tingkat Kompetensi 3 (Shows)
Pernah melakukan atau pernah menerapkan di bawah
supervisi. Menguasai pengetahuan teori keterampilan ini
Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 xi
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi
termasuk latar belakang biomedik dan dampak psikososial
keterampilan tersebut, berkesempatan untuk melihat
dan mengamati keterampilan tersebut dalambentuk
demonstrasi atau pelaksanaan langsung pada pasien atau
masyarakat, serta berlatih keterampilan tersebut pada alat
peraga dan atau pasien standar.
4. Tingkat kompetensi 4 (Does):
Mampu melakukan secara mandiri. Dapat memperlihatkan
keterampilannya tersebut dengan menguasai seluruh
teori, prinsip, indikasi, langkah-langkah cara melakukan,
komplikasi, dan pengendalian komplikasi. 4A. Kompetensi
yang dicapai pada saat lulus dokter.

xii Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi

DAFTAR KOMPETENSI KLINIK

Kompetensi minimal di bidang Obstetrik dan Ginekologi adalah mampu :


1. Memberikan konseling dan pelayanan Keluarga Berencana
2. Melakukan prosedur pemeriksaan kehamilan, penatalaksanan persalinan dan
nifas
3. Menilai dan menatalaksana masalah medis selama kehamilan
4. Mendeteksi dini kehamilan resiko tinggi
5. Menolong persalinan dan kelahiran normal
6. Menilai dan merawat selama nifas normal
7. Mendeteksi dini kanker ginekologis
8. Mendiagnosis dan menatalaksana masalah ginekologi umum
9. Menatalaksana masalah umum kegawatan obstetric ginekologi
10. Mampu mendiagnosis dan menentukan rencana penatalaksanaan kasus obstetri
dan ginekologi baik secara Mandiri (M), Tindakan pertama (TP), atau
merujuk ( R )

Daftar Kompetensi Berdasarkan Kasus

Target Penanganan Kasus


No Area Kompetensi Kasus M TP R
1 Pertolongan persalinan normal X
2 Kehamilan Resiko Tinggi
a. Kelainan letak, posisi, presentasi X
b. Persalinan preterm X
c. Hamil posterm X
d. Riwayat persalinan dengan bedah Sesar X
e. Intrauterine growth restriction (IUGR) X
f. Intrauterine fetal death (IUFD) X
g. Ketuban Pecah Dini X X
h. Gemelli X
i. Hidramnion X
j. Anemia X X
k. Penyakit infeksi dalam kehamilan X
l. Hipertensi, Preeklamsia, Eklamsia X X

Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 xiii
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi

Daftar Kompetensi Berdasarkan Kasus (lanjutan)

Target Penanganan Kasus


No Area Kompetensi Kasus M TP R
3 Perdarahan pada awal kehamilan
a. Abortus iminens X X
b. Abortus insipiens X X
c. Abortus inkompletus X X
d. Abortus kompletus X
e. Kehamilan mola hidatidosa X X
f. Kehamilan ektopik X X
4 Perdarahan antepartum
a. Plasenta previa X X
b. Solusio plasenta X X
c. Vasa previa X X
d. Lesi pada vagina atau serviks X X
5 Gangguan menstruasi
a. Amenorea X X
b. Menoragia X X
c. Metroragia X
d. Menometroragia X
6 Penyakit menular seksual dan penyakit radang
panggul
a. Trikomoniasis X X X
b. Gonorea X X
c. Sifilis X
d. Herpes X
e. Limfogranuloma venereum X
f. Granuloma inguinale X
g. Genital warts X
h. AIDS X
7 Massa pelvic
a. Tumor jinak uterus : leiomyoma,
adenomiosis, dll X
b. Tumor jinak ovarium : Kistoma ovarii, Kista X
endometriosis, dll
c. Tumor ganas uterus : adenokarsinoma, X
sarkoma,dll
d. Infeksi : tuboovarial abses X

xiv Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi

Daftar Kompetensi Berdasarkan Kasus (lanjutan)

Target Penanganan Kasus


No Area Kompetensi Kasus M TP R
8 Nyeri ginekologik :
a. Penyakit radang panggul X X
b. Kehamilan ektopik X X
c. Ruptur atau torsi kista ovarium X X
d. Endometriosis X X
9 Perdarahan postpartum
a. Atonia Uteri X X
b. Robekan jalan lahir X X
c. Retensi plasenta / sisa jaringan plasenta X X
d. Kelainan pembekuan darah X X

Keterangan :
Target Pengelolaan Kasus : Mandiri (M), Tindakan pertama (TP) atau merujuk (R)

Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 xv


Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi

Daftar Kompetensi

No Daftar Ketrampilan Target


I SAFE MOTHERHOOD
A Keluarga berencana
1 Konseling KB 4
2 Pencegahan infeksi 4
3 Memberikan Pil Oral 4
4 Memberikan injeksi KB 4
5 Pemasangan dan Pencabutan IUD 4
6 Pemasangan dan pencabutan implan 4
7 Melakukan vasektomi tanpa pisau 2
8 Melakukan tubektomi 2
B Perawatan ANTENATAL
9 Konseling Antenatal 4
10 Inspeksi abdomen wanita hamil 4
11 Palpasi abdomen (Leopold) 4
12 Menilai denyut jantung janin 4
13 Pemeriksaan dalam kehamilan dini 4
14 Pemeriksaan panggul 4
15 Tes kehamilan, urin 4
16 CTG, melakukan dan interpretasi 2
17 USG 2
18 Amniosentesis, chorionic sampling 1
C Persalinan aman
19 Memakai partograf 4
20 Menolong persalinan normal kala 1 4
21 Memecah ketuban 3
22 Menolong persalinan normal kala 2 4
23 Menolong persalinan normal kala 3 4
24 Melakukan anestesi local perineum 4
25 Episiotomy dan penjahitan perineum 4

xvi Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi

Daftar Kompetensi (lanjutan)

26 Menatalaksana nifas normal (lokia, fundus, laktasi, luka episiotomi) 4


27 Resusitasi Neonatal asphyxia 3
28 Menilai Apgar skor 4
29 Menilai perdarahan 4
D BASIC EMERGENCY OBSTETRICS AND NEONATAL CARE 2
30 Manual Placenta 3B
31 Kuretase abortus inkompletus/Postpartum 3
32 Ekstraksi vakum dan/forceps 3
33 Menjahit rupture serviks 3
34 Audit Maternal Perinatal
E COMPREHENSIVE EMERGENCY OBSTETRICS AND 4
NEONATAL CARE
35 Induksi dan stimulasi Oxytocin 3
36 Menatalaksana perdarahan postpartum 3
37 Versi External Cephalic 2
38 Menolong persalinan bokong 2
39 Embriotomy 2
40 Caesarean Section 2
41 Operasi Laparatomi kehamilan ektopik 2
42 Menatalaksana perdarahan antepartum 3

II SOCIAL OBSTETRIC & GYNECOLOGY


43 Konseling Lactation 4
44 Konseling kesehatan reproduksi remaja 3
45 Pap’s smear 4

III GYNECOLOGY
46 Pemeriksaan luar 4
47 Pemeriksaan dengan spekulum 4
48 Pemeriksaan Bimanual (colok vagina dan dubur) 4
49 Pemeriksaan discar Vaginal (bau, pH, gram, NaCL, KOH) 4

10

Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 xvii
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi

Daftar Kompetensi ( Lanjutan )

50 USG Abdomen dana Vaginal 2


51 Tatalaksana masalah ginekologis dan kelainan jinak 3
52 Tatalaksana keganasan Ginekologis 2
53 Pemeriksaan dasar Infertilitas ( Semen, BBT, Mucus, Serviks, PCT, 2
HSG, Inseminasi )
54 Pemasangan Pesarium 2
55 Pemasangan Kateter Urin 4
56 Electro atau Crycoagulation Serviks 2
TOTAL 141

11

xviii Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi

BAB 1
PERSALINAN NORMAL

A. Tujuan Pembelajaran

1. Mampu menjelaskan definisi persalinan normal


2. Menjelaskan tanda – tanda persalinan dan mekanisme persalinan
3. Melakukan pemeriksaan pasien dalam persalinan
4. Menggunakan Partograf
5. Menentukan jenis pemeriksaan penunjang dan menilai hasil pemeriksaan
6. Melaporkan manajeman persalinan ( pemeriksaan pada kasus ini harus
mendapatkan ijin dari staf / residen senior )

B. Pertanyaan dan Persiapan Dokter

Sebagai persiapan, dapatkah Saudara menjawab pertanyaan – pertanyaan berikut ?


1. Apa yang dimaksud persalinan normal ?
2. Apa saja tahapan dalam persalinan ?
3. Bagaimana tanda awal persalinan ?
4. Bagiamana menentukan kemajuan dalam persalinan ?
5. Apa saja yang perlu diperiksa dalam pertolongan persalinan ?
6. Apa saja yang perlu dimonitor selama persalinan ?
7. Bagaimana mekanisme persalinan ?
8. Bagaimana cara pertolongan persalinan Kala II dan III ?
9. Informasi apa yang perlu diberikan pada pasien dan keluarga pasien selama
persalinan ?
10. Apa yang dilakukan jika terjadi pendarahan post partum ?
11. Apa saja penyebab pendarahan post partum ?

C. Algoritme Kasus

Untuk algoritme kasus lihat diagram di samping (halaman 14).

12

Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 1


Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi

D. Daftar Keterampilan (Kognitif dan Psikomotor)

1. Prosedur pemeriksaan kemajuan persalinan yang harus dilakukan


2. Prosedur pencegahan infeksi
3. Melakukan pemeriksaan fisik
4. Melakukan pemeriksaan obstetrik
5. Mengisi dan membaca partograf
6. Melakukan pertolongan persalinan
7. Melakukan manual plasenta pada kasus retensi plasenta
8. Melakukan pemasangan infus dan kateter urin
9. Menilai skor APGAR
10. Melakukan anastesi lokal perineum

E. Penjabaran Prosedur

1. Pemeriksaan Leopold lihat pada petunjuk skills Lab


2. Pertolongan persalinan lihat pada petunjuk Skills Lab
3. Baca kembali teknik komunikasi untuk menyampaikan informasi mengenai
persalinan

13

2 Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020


Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi

Algoritme Kasus

Ax : HPHT-TP, Riwayat Kehamilan & Persalinan, Riwayat Penyakit, Tanda – Tanda


Persalinan
Px : TB / BB, Tanda Vital, Leopord Maneuver, Pemeriksaan Obstetrik, Penunjang

Panggul
Keras
Tidak Sempit
Tanda Persalinan Observasi/Pulangkan

Jalan Lahir Malformasi


Panggul

Malformasi
Uterus
Lunak
Kala I Partus Tak Maju Mioma
Servik uteri
skar
Vagina
Kelainan
Kongenital
Persalinan Maju Kontraksi Inertia
Kekuatan
Uterus Uteri

Janin Besar
Janin
Janin Abnormal

Kelainan Letak, Posisi, Presentasi


Kala II
Tak Maju

RUJUK

Tidak
Kala III : perdarahan
Plasenta Evakuasi
manajemen aktif
tidak lahir Plasenta
Kala III Tidak
secara
Perdarahan berhasil
manual

Atonia Uteri
Jika terjadi
Robekan Jalan Lahir syok,
Kala IV Perdarahan
lakukan
Retensi sisa plasenta manajemen
awal syok
Kelainan pembekuan darah

14

Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 3


Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi
Pencegahan Infeksi
1. Mencuci Tangan
Mencuci tangan sebelum dan sesudah menangani pasien serta sebelum
menggunakan sarung tangan. Gunakan Sabun dan air mengalir dari kran.
2. Menggunakan sarung tangan
a. Gunakan Sarung Tangan jika kemungkinan akan bersentuhan dengan darah
atau cairan tubuh pasien. Pakai sarung tangan yang baru atau yang dapat
dipakai ulang jika memungkinkan
b. Gunakan Sarung tangan steril untuk kasus pembedahanan
3. Gunakan Pakaian yang bersih selama persalinan
4. Gunakan kaca mata ( goggles ), masker atau apron
5. Gunakan alas kaki ( boots )
6. Lakukan dekontaminasi alat – alat setelah pemakaian
a. Rendam alat – alat dalam cairan klorin 0,5% selama 10 menit
b. Bersihkan dengan sikat, sabun, dan air mengalir
c. Keringkan
d. Alat – alat disterilkan

Manual Plasenta
1. Lakukann pencegahan infeksi
2. Pasang infus
3. Berikan antibiotik profilaksis
4. Klem tali pusat dan tarik tapi pusat
perlahan sehingga sejajar dengan lantai
5. Pakai sarung tangan steril hingga di atas
siku
6. Masukkan tangan dan susuri tali pusat
hingga vagina dan rongga uterus
( Gambar 1 )

15

4 Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020


Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi

7. Tangan kiri berada pada fundus uteri untuk menahan uterus


8. Tangan Kanan mencari tepi plasenta dan lepaskan plasenta dari insersinya
dengan menggunakan sisi lateral tangan ( Gambar 2 ). Lakukan dengan
perlahan pada seluruh placental bed sehingga seluruh plasenta terlepas dari
dinding uterus. Jangan keluarkan plasenta jika seluruh plasenta belum lepas
dari insersinya karena hal ini akan menyebabkan terjadinya inversio uteri.

9. Keluarkan plasenta secara perlahan dari uterus ( Gambar 3 ) dan tangan kiri
menekan suprapubik untuk mencegah terjadi counter traction sehingga tidak
terjadi inversio uteri. Pastikan bahwa seluruh jaringan plasenta telah
dikeluarkan dari rongga uterus.

16

Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 5


Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi

10. Berikan oksitosin 20 unit dalam 1 L cairan infus (Ringer Laktat atau Normal
saline).
11. Minta asisten untuk melakukan masase pada fundus uteri untuk membantu
kontraksi uterus.
12. Jika perdarahan terus berlangsung, berikan ergometrin 0.2 mg intramuskuler atau
prostaglandin.
13. Periksa kembali apakah ada robekan pada serviks, vagina atau perineum dan
lakukan penjahitan jika terdapat robekan
Perawatan Setelah Manual Plasenta
1. Monitor tanda vital hingga stabil dan jumlah perdarahan
2. Palpasi tinggi fundus uteri dan pastikan kontraksi uterus tetap baik.
3. Lanjutkan infus atau berikan transfusi jika diperlukan

F. Referensi

1. William Obstetrics, 22nd edition, 2006


2. Current Obstetrics and Gynecology, 9th edition, 2003
3. http://www.who.int/reproductive-health/impac/Procedures/Manual
_removal_P77_P79.html
4. Guidelines for Healthcare Facilities with Limited Resources, JHPIEGO

17

6 Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020


Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi

BAB 2
KEHAMILAN RISIKO TINGGI

A. Tujuan Pembelajaran

1. Mengerti tujuan pemeriksaan antenatal


2. Mampu menjelaskan definisi kehamilan risiko tinggi
3. Menjelaskan berbagai factor risiko kehamilan risiko tinggi
4. Menjelaskan komplikasi kehamilan risiko tinggi
5. Menjelaskan manajemen awal dan lanjutan kehamilan risiko tinggi
6. Menilai dan melaporkan pasien dengan kehamilan risiko tinggi
7. Melakukan pemeriksaan pasien
8. Menentukan jenis pemeriksaan penunjang dan menilai hasil pemeriksaan
(pemeriksaan pada kasus ini harus mendapatkan ijin dari staf/residen senior)
9. Melaporkan manajemen kehamilan risiko tinggi (pemeriksaan pada kasus ini
harus mendapatkan ijin dari staf/residen senior)

B. Pertanyaan dan Persiapan Dokter


Muda

Sebagai persiapan, dapatkah Saudara menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ?


1. Apa yang dimaksud kehamilan risiko tinggi ?
2. Apa saja yang termasuk kehamilan risiko tinggi ?
3. Bagaimana manifestasi klinik kehamilan risiko tinggi ?
4. Apa komplikasi kehamilan risiko tinggi?
5. Bagaimana manajemen awal dan lanjutan kehamilan risiko tinggi?

18

Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 7


Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi

C. Algoritme Kasus

Ax: HPM-HPL, riwayat kehamilan & persalinan, • Hidramnion


riwayat penyakit, tanda-tanda persalinan • IUGR
Px: TB/BB, tanda vital, Leopold maneuver, • IUFD
pemeriksaan obstetrik, penunjang • Gemelli
• Hipertensi, Preeklamsia
• Diabetes, malaria, dll
• Anemia
• Perdarahan vaginal
• Infeksi
• Ketuban pecah dini,
persalinan preterm
• Kelainan letak, posisi,
NORMAL
presentasi
• Riwayat persalinan dengan
bedah sesar
•Hamil posterm

• Perawatan antenatal sampai kehamilan aterm


• Konseling persiapan persalinan
• Konseling dan persiapan perawatan bayi baru
lahir dan menyusui
•Perencanaan tempat bersalin dan persiapan RUJUK
untuk kasus darurat

D. Daftar Keterampilan (Kognitif dan Psikomotor)

1. Membedakan riwayat dan pemeriksaan klinik pada kasus-kasus kehamilan


risiko tinggi
2. Cara mengurangi risiko kehamilan risiko tinggi
3. Cara memberitahu ibu bila kehamilannya tidak normal
4. Pengaruh kehamilan risiko tinggi pada morbiditas/mortalitas ibu dan janin
5. Tindakan yang perlu diperhatikan ibu dengan kehamilan risiko tinggi
6. Menentukan manajemen awal pada pasien dengan kehamilan risiko tinggi

19

8 Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020


Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi

E. Penjabaran prosedur

Pemeriksaan Leopold lihat pada petunjuk skills lab

F. Referensi

1. William Obstetrics, 22nd edition, 2006


2. Current Obstetrics and Gynecology, 9th edition, 2003
3. Crash Course Obstetrics and Gynecology. 1st edition, 2004

20

Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 9


Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi

Bab 3
PERDARAHAN PADA AWAL KEHAMILAN

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik diharapkan mampu :


1. Menjelaskan penyebab perdarahan pada awal kehamilan
2. Menjelaskan tanda dan gejala perdarahan pada awal kehamilan
3. Melakukan pemeriksaan fisik ginekologik pada kehamilan muda
4. Menegakkan diagnosis perdarahan pada awal kehamilan
5. Menjelaskan komplikasi perdarahan pada awal kehamilan
6. Menjelaskan manajemen awal dan lanjutan perdarahan pada awal kehamilan
7. Menentukan jenis pemeriksaan penunjang dan menilai hasil pemeriksaan
8. Melakukan pemeriksaan ultrasonografi

B.Pertanyaan dan Persiapan Dokter


Muda

Sebagai persiapan, dapatkah Saudara menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut?


1. Apa yang dimaksud perdarahan pada awal kehamilan?
2. Apa yang dimaksud dengan abortus?
3. Apa saja jenis abortus?
4. Bagaimana manifestasi klinik abortus?
5. Apakah yang dimaksud dengan kehamilan ektopik?
6. Bagaimana manifestasi klinik kehamilan ektopik?
7. Apa komplikasi kehamilan ektopik?
8. Apa yang dimaksud kehamilan mola ?
9. Bagaimana manifestasi klinik kehamilan muda ?
10. Apa komplikasi kehamilan mola ?
11. Adakah kondisi lain yang juga menunjukkan gejala perdarahan pada awal
kehamilan ?
12. Pemeriksaan apa yang akan dilakukan pada pasien dengan perdarahan pada
awal kehamilan ?

21

10 Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020


Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi

13. Bagaimana manajemen awal dan lanjutan pasien dengan keluhan perdarahan
pada awal kehamilan ?
14. Bagaimana menentukan keadaan emergensi dan non emergensi pada pasien
dengan perdarahan pada awal kehamilan ?
15. Apa yang saudara lakukan jika menemukan kasus emergensi pada pasien
dengan perdarahan pada awal kehamilan ?
16. Bagaimana gambaran ultrasonografi pada awal kehamilan ?

C. Algoritme Kasus

Untuk algoritme kasus lihat diagram di halaman 23

D. Daftar Keterampilan (Kognitif dan Psikomotor)

1. Melakukan anamnesis terarah untuk membedakan perdarahan pada kehamilan


muda yang menjurus ke perdarahan yang tidak berhubungan dengan
kehamilan, abortus, mola hidatidosa dan kehamilan ektopik
2. Melakukan pemeriksaan fisik dan ginekologik
3. Menjelaskan patofisiologi syok hipovolemik
4. Menilai tingkat syok hipovolemik dan manajemen awal
5. Membuat prioritas penanganan pasien
6. Melakukan pemasangan kateter urine dan infus
7. Melakukan rujukan pada pasien dengan kondisi tertentu yang memerlukan
penanganan lebih lanjut

22

Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 11


Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi

Algoritme Kasus

Perdarahan pada awal kehamilan


(Trimester 1 dan Trimester 2)

Gelembung mola keluar Anamnesis

Produk kehamilan Pemeriksaan vaginal


belum keluar

Kehamilan Abortus
Mola Insipiens OUE terbuka OUE tertutup

Abortus USG

Kehamilan Missed Blighted Uterus Janin


Mola Abbortion Ovum Kosong baik

Abortus Ektopik
Komplet

• Pemasangan infus-transfusi
• Persiapan donor
Rujuk untuk rawat inap dan tindakan selanjutnya

12 Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020


23
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi

E. Penjabaran Prosedur

1. Pemeriksaan ginekologik lihat pada petunjuk skills lab


2. Syok hipovolemik

Ada 4 derajat syok akibat perdarahan, dengan tanda sebagai berikut :


TABLE 1 CLINICAL FINDINGS IN PPH
Degree of Shock
Compensation Mild Moderate Severe
Blood loss 500-1000 ml 1000-1500 ml 1500-2000 ml 2000-3000 ml
(10-15%) (15-25%) (25-35%) (35-45%)
Blood Pressure none Slight Fail Marked fail Profound fail
Change (80-100 mmHg) (70-80 mmHg) (50-70 mmHg)
(Systolic
Pressure)
Symptoms and Palpitations Weakness Restlessness Collapse
Signs Dizzines Sweating Pallor Air Hunger
Tachycardia Tachycardia Oliguria Anuria

Manajemen Awal
1. Minta pertolongan
2. Monitor tanda vital
3. Jaga tubuh pasien tetap hangat tetapi jangan sampai kepanasan karena hal ini
akan menyebabkan sirkulasi perifer meningkat dan suplai darah ke organ vital
menurun
4. Angkat kaki untuk mengembalikan arah darah ke jantung
5. Pasang infus, jika memungkinkan pasang 2 jalur menggunakan jarum infus yang
besar (misal 18 atau 16 G). Persiapkan darah atau donor darah dan lakukan
cross-match sebelum dilakukan transfusi.
6. Berikan infus dengan tetesan cepat menggunakan cairan normal saline atau
ringer laktat atau ringer asetat. Berikan cairan pengganti sebanyak 3-4 kali
cairan yang hilang.
7. Lanjutkan pemberian cairan infus dan oksigen sampai pasien stabil

24

Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 13


Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi

8. Pasang kateter tinggal dan monitor luaran urin (paling tidak 0,5 ml/kgBB/menit)
9. Monitor tanda vital dan produksi urin hingga pasien stabil
10. Siapkan rujukan

Catatan : Jangan berikan cairan melalui mulut pada pasien syok

F. Referensi

1. Novak’s Gynecology, 14th ed, Williams & Wilkins


2. William obstetrics, 22nd edition, 2006
3. Current obstetrics and Gynecology, 9th edition, 2003
4. http:// www. who.int/reproductive-health/impac/Symptoms/Shock_S1_S5.html
5. Schuurmans SC, MacKinnon C, Lane C, and Etches D. SOGC Clinical Practice
Guideline. Prevention and Management of Postpartum Hemorrhage. J Soc Obstet
Gynaecol Can 2000; 22(4): 271-81

25

14 Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020


Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi

BAB 4
PERDARAHAN ANTE PARTUM (PAP)

A. Tujuan Pembelajaran

1. Mampu menjelaskan definisi dan penyebab PAP


2. Menjelaskan berbagai gambaran utama PAP
3. Menjelaskan komplikasi perdarahan PAP
4. Menjelaskan manajemen awal dan lanjutan PAP
5. Menghubungkan pengaruh PAP terhadap asfiksia dan prematuritas
6. Menilai dan melaporkan pasien dengan PAP
7. Melakukan pemeriksaan pasien
8. Melaporkan manajemen persalinan (pemeriksaan pada kasus ini harus
mendapatkan ijin dari staf/ residen senior)
9. Melihat pemeriksaan USG untuk menentukan lokasi plasenta
10. Memahami aspek psikologis pada pasien dengan PAP

B. Pertanyaan dan Persiapan Dokter Muda

Sebagai persiapan, dapatkah Saudara menjawab pertanyaan-pertanyaan


berikut ?
1. Apa yang dimaksud PAP ?
2. Apa yang dimaksud plasenta previa ?
3. Bagaimana terjadinya dan manifestasi klinik plasenta previa ?
4. Apakah yang dimaksud solusio plasenta ?
5. Bagaimana manifestasi klinik solusio plasenta ?
6. Apa komplikasi utama solusio plasenta ?
7. Adakah kondisi lain yang juga menunjukkan gejala PAP ?
8. Bagaimana manajemen awal pasien dengan keluhan PAP ?
9. Pemeriksaan apa yang akan dilakukan pada pasien dengan PAP ?

26

Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 15


Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi

10. Apa yang saudara lakukan bila menemukan kasus emergensi pada pasien
dengan PAP ?

C. Algoritme Kasus

Untuk algoritme kasus lihat diagram di halaman 28

D. Daftar Keterampilan (Kognitif dan Psikomotor)

1. Membedakan riwayat dan pemeriksaan klinik pada PAP


2. Perawatan Antenatal
3. Cara mengurangi resiko PAP
4. Cara memberitahu ibu bila bayi meninggal dalam rahim pada kasus solusio
plasenta
5. Pengaruh PAP pada mortalitas ibu
6. Patofisiologi syok hipovolemik
7. Tindakan yang perlu diperhatikan ibu setelah didiagnosis PAP
8. Menilai tingkat syok hipovolemik dan manajemen awal
9. Peran profesi lain pada manajemen PAP ? (bidan, spesialis obstetri, spesialis
anestesi)
10. Membuat prioritas menangani pasien

27

16 Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020


Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi

Algoritme Kasus

Kehamilan Trimester III

Perdarahan vaginal pada


Trimester III

Keluhan klinik

Tanpa nyeri dan tanpa sebab Nyeri perut dan ada faktor presiposisi
(seperti: hipertensi, preeklamsia, usia tua,
)

Warna darah merah segar Darah kental, merah kehitaman

Plasenta Previa Solusio Plasenta


Vasa Previa
Lesi pada vagina atau serviks
ATERM/PRETERM

Tidak Syok Syok

• Pemasangan infus
Manajemen syok
• Perbaikan keadaan umum
• Persiapan donor
• Rujuk untuk rawat inap,
pemeriksaan dan tindakan
selanjutnya Rujuk untuk rawat
inap, pemeriksaan
dan tindakan
selanjutnya

* Catatan : Jangan melakukan pemeriksaan bimanual sebelum mengetahui


penyebab perdarahan antepartum

28

Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 17


Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi

E. Penjabaran Prosedur

1. Keterampilan 4. Baca kembali teknik komunikasi menyampaikan berita buruk


pada panduan laboratorium keterampilan.
2. Keterampilan 1,3,5,6,7, dan 10 dicapai dalam diskusi tutorial klinik dengan
mengambil salah satu kasus perdarahan antepartum.
3. Baca kembali mengenai syok hipovolemik dan penanganannya

F. Referensi

1. Obstetrics Illustrated. Vaginal Bleeding, pp 214-221


2. Essential Obstetrics and Gynecology, Ante partum Hemorrhage, pp 115-120
3. Antepartum Hemorrhage, Obstetrics by ten teachers, pp 89-97
4. http://www.who.int/reproductive-health/impac/Symptoms/Shock_S1_S5.html

29

18 Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020


Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi

BAB 5
KELUARGA BERENCANA

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik diharapkan mampu :


1. Menjelaskan aspek demografi Indonesia
2. Menjelaskan jenis alat kontrasepsi
3. Menjelaskan kontrasepsi mantap : jenisnya, indikasi, keuntungan dan
kerugiannya, cara pemberian, efek samping dan komplikasi serta
penanganannya
4. Mampu menjelaskan cara kerja masing-masing jenis alat kontrasepsi
5. Melakukan konseling dan edukasi mengenai keluarga berencana
6. Menjelaskan terminologi yang berhubungan dengan pemakaian alat
kontrasepsi
7. Memberikan pelayanan kontrasepsi (di bawah supervisi atau harus
mendapatkan ijin dari staf / residen senior)
8. Menjelaskan efek samping atau komplikasi akibat pemberian alat kontrasepsi
9. Memberikan penanganan akibat efek samping atau komplikasi
10. Melakukan pencegahan infeksi

B. Pertanyaan dan Persiapan Dokter Muda

Sebagai persiapan, dapatkah Saudara menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ?


1. Berapa jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun ? Apa yang dimaksud
angka kelahiran, angka kematian, total fertility rate ?
2. Apa yang dimaksud keluarga berencana ?
3. Apa saja jenis alat kontrasepsi ?
4. Bagaimana cara kerja masing-masing alat kontrasepsi ?
5. Bagaimana keefektifan masing-masing alat kontrasepsi ?
6. Bagaimana keuntungan dan kerugian masing-masing alat kontrasepsi ?

30

Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 19


Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi

7. Bagaimana efek samping dan komplikasi masing-masing alat kontrasepsi ?


8. Bagaimana melakukan penanganan efek samping atau komplikasi pada
pemakaian alat kontrasepsi ?
9. Apa yang dimaksud informed choice dan informed consent ?
10. Bagaimana cara penanggulangan masing-masing alat kontrasepsi ?
11. Bagaimana pencegahan terhadap penyakit menular seksual ?
12. Bagaimana manajemen awal dan lanjutan bagi akseptor keluarga berencana ?
13. Pemeriksaan apa yang akan dilakukan pada calon akseptor keluarga
berencana?
14. Apa yang disebut kontrasepsi mantap : jenisnya, indikasinya, keuntungan dan
kerugiannya, cara pemberian, efek samping dan komplikasi serta
penanganannya ?

31

20 Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020


Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi

C. Algoritme Kasus

Calon Akseptor KB
• KIE & Konseling KB
• Pemeriksaan fisik (tanda vital)
• Pemeriksaan ginekologik
• Informed consent

Menunda kehamilan Menjarangkan kehamilan Menghentikan kehamilan

Metode KB Non Hormonal • Kontrasepsi mantap


Hormonal • IUD • Susuk
• Pil KB • Kondom • IUD
• Suntik KB • Diafragma/cap • Suntik
• Susuk • Vaginal • Pil KB
spermicides

Prosedur penting untuk pemilihan metode KB


Kelas A = Sangat Kelas B = Kelas C = Baik Kelas D = Tidak
diperlukan untuk Diperlukan bagi untuk pencegahan berkaitan dengan
keamanan beberapa kasus kesehatan tetapi perawatan kesehatan
penggunaan untuk keamanan secara materi maupun keamanan
metode KB penggunaan tidak terkait penggunaan metode
metode KB tetapi dengan KB
tidak untuk penggunaan
seluruh calon metode KB
akseptor

32

Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 21


Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi

Singkatan
Combined Oral COCs Vasectomy Vas
Contraceptives
Progestin-Only Pills POPs Barrier Methods** BM
DMPA DMPA Intra Uterine Devices IUDs
Implants I Lactational Amenorrhea Method LAM
Female Stelization* FS Fertility Awareness Based Methods FABM

Prosedur COCs POPs DMPA I FS* Vas BM** IUDs LAM FABM
Pemeriksaan pelvis C C C C A A C1 A C C
(spekulum dan
bimanual) Untuk
wanita, pemeriksaan
genital untuk pria
Pemeriksaan tekanan B C C C A C C C C C
darah
Pemeriksaan B C C C C - C C C C
payudara
Skinning PMS C C C C C C B2 C C C
dengan laboratorium
Skrining Ca-serviks C C C C C - C C C C
Pemeriksaan D D D D C3 D D D - -
laboratorium
(contoh, kolestrol,
glukosa, fungsi hati)
Prosedur pencegahan C C A A A A C4 A C C
infeksi
Konseling** A5 A5 A A A6 A6 B7 A8 A9 A10
Konseling khusus A A A A - - - A - -
mengenai perubahan
menstruasi, termasuk
menstruasi ireguler
atau amenorea

* Klasifikasi untuk anestesi.

** Klasifikasi untuk kondom, spermicides, dan diafragma.


*** Konseling khusus : efikasi, efek samping, penggunaan metode yang benar, gejala dan
tanda yang memerlukan penanganan tenaga kesehatan, proteksi PMS.

33

22 Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020


Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi

D. Daftar Keterampilan (Kognitif dan Psikomotor)

1. Membedakan jenis alat kontrasepsi


2. Membedakan cara kerja alat-alat kontrasepsi dan efek sampingnya
3. Melakukan anamnesis dan konseling bagi calon akseptor KB
4. Prosedur pencegahan infeksi
5. Prosedur pemilihan, pemakaian dan pencabutan alat kontrasepsi.
6. Mengatasi efek samping
7. Mengatasi komplikasi
8. Melakukan pemeriksaan ginekologis

E. Penjabaran Prosedur

1. Baca kembali teknik komunikasi dalam konseling


2. Baca kembali teknik pencegahan infeksi
3. Baca kembali petumjuk skills lab mengenai pemeriksaan ginekologis
4. Baca kembali petunjuk skills lab mengenai proses pemasangan IUD dan
implan

F. Referensi

1. The Essentials of Contraceptive Technology, Population Information Program,


The Johns Hopkins University, 2001
2. Novak’s Gynecology, 14th ed, Williams & Wilkins
3. Current Obstetrics and Gynecology, 9th edition, 2003

Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 23


34
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi

BAB 6
GANGGUAN MENSTRUASI

A. Tujuan Pembelajaran

1. Mampu menjelaskan definisi menstruasi normal


2. Mampu menjelaskan mekanisme terjadinya menstruasi
3. Mampu menggambarkan pola siklus menstruasi
4. Mampu menjelaskan macam-macam gangguan menstruasi
5. Mampu menjelaskan penyebab gangguan menstruasi
6. Melakukan pemeriksaan ginekologi pasien
7. Melihat pemeriksaan USG dasar ginekologi
8. Mampu melakukan penanganan pada pasien-pasien dengan gangguan
menstruasi

B. Pertanyaan dan Persiapan Dokter Muda

Sebagai persiapan, dapatkah saudara menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ?


1. Apakah yang dimaksud menstruasi ?
2. Jelaskan fase-fase yang terjadi dalam siklus menstruasi !
3. Apa yang dimaksud dengan hipermenorea (menoragia) dan hipomenorea ?
4. Apa penyebab terjadinya hipermenorea (menoragia) dan hipomenorea ?
5. Apa yang dimaksud dengan polimenorea, oligomenorea, amenorea ?
6. Apa penyebab terjadinya polimenorea, oligomenorea, amenorea ?
7. Apa yang dimaksud dengan metroragia ?
8. Apa penyebab terjadinya metroragia ?
9. Apa yang dimaksud dengan menometroragia ?
10. Apa penyebab terjadinya menometroragia ?
11. Bagaimana penanganan gangguan menstruasi ?

C. Algoritme Kasus

Untuk algoritme kasus lihat di halaman 37 sampai dengan halaman 40

35

24 Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020


Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi

D. Daftar Keterampilan (Kognitif dan Psikomotor)

1. Menggambarkan pola menstruasi


2. Melakukan pemeriksaan fisik
3. Melakukan pemeriksaan ginekologik
4. Mendiagnosis gangguan menstruasi
5. Memahami penanganan pasien dengan gangguan menstruasi
6. Membuat prioritas penanganan pasien

E. Penjabaran Prosedur

Pemeriksaan fisik dan ginekologik lihat pada petunjuk skills lab

F. Referensi

1. Ilmu Kandungan, Yayasan Bina Pustaka, Jakarta


2. Novak’s Gynecology, 14th ed, Williams & Wilkins
3. Crash Course Obstetrics and Gynecology, 1st edition, 2004

36

Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 25


Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi

MENORAGIA

Perdarahan Menstruasi Banyak

Pola menstruasi
Kecenderungan Hct, Hb, BT, CT serial
perdarahan
Riwayat Pengobatan
Obat-obatan
Eksklusi penyebab perdarahan
Pemeriksaan karena faktor koagulasi
Ginekologis

Abnormal Normal

Leiomyoma
Hiperplasi endometrii
Adenokarsinoma Terapi non Terapi
Adenomiosis hormonal hormonal
Polip endometrii
Asam • Pil kontrasepsi
tranexamat atau kombinasi
asam mefenamat • Progesteron
RUJUK selama 3 bulan selama 3 siklus

Jika gejala tidak hilang, rujuk


untuk penanganan selanjutnya

37

26 Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020


Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi

METRORAGIA

Perdarahan intermenstruasi

Anamnesis :
• Pemeriksaan Penunjang
Riwayat menstruasi
• Urinalisis
Riwayat gejala-gejala
yang berhubungan • Tes kehamilan
dengan kontrasepsi • Papanicolaou smear
• Profil koagulasi
• Hematologi
• Pemeriksaan Ginekologis

Pola temporal

Regular Irregular

Perdarahan ovulatoar Tentukan penyebab

Dari Uterus

Berhubungan dengan Dilatasi dan kuretase


kehamilan :
Eksklusi penyebab Abortus imminens
Ekstrauterin Abortus inkomplit Polips
Hematuria Kehamilan ektopik Myoma
Vulvar Berkaitan IUD Endometritis
Vaginal Neoplasma :
Cervical Cervical
Tubal Uterus
Perdarahan rektal

Rujuk untuk
penanganan
selanjutnya

38

Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 27


Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi
AMENOREA

Amenorea Primer

Perkembangan Tidak didapatkan Perkembangan


seksual sekunder perkembangan seksual
normal seksual sekunder sekunder tidak
Postur tubuh normal

Periksa adakah
kelainan traktus
genitalis (misalnya
septum vagina transc,
hymen imperforate, Rujuk untuk
tidak terbentuk uterus penanganan selanjutnya
atau vagina)

Jika traktus genitalis


normal, pemeriksaan
selanjutnya seperti
pada pemeriksaan
amenorea sekunder

39

28 Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020


Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi

AMENOREA

Amenorea Sekunder

Eksklusi penyebab karena kehamilan,


laktasi, menopause
Hipogonadotropik
Hipogonadisme
• Stres
• Penurunan Berat
badan Rendah Tinggi
• Atlet Periksa Gonadotrophin Hipergonadotropik
• Penyakit sistemik Hipergonadisme
• Sindrom Sheehan • Premature
Normal
Ovarian Failure

Sedikit
• Tumor ovarium
Meningkat
• Tumor adrenal Sindrom Ovarium
Meningkat / Normal
• Hiperplasia adrenal Periksa Testosteron Polikistik
kongenital

Normal

• Tumor hipofisis
Meningkat
• Drug-induced Periksa Prolaktin
hypothyroidism

Normal

Sindrom Asherman Penyakit Tiroid Diabetes


Stenosis serviks

40

Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 29


Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi
BAB 7
SKRINING KANKER SERVIKS

A. Tujuan Pembelajaran

1. Mampu menjelaskan definisi skrining kanker serviks


2. Menjelaskan tujuan pemeriksaan sitologik kanker serviks
3. Mengetahui alat dan bahan yang digunakan untuk pemeriksaan sitologik
kanker serviks
4. Mengetahui cara melakukan pemeriksaan sitologik kanker serviks
(pemeriksaan pada kasus ini harus mendapatkan ijin dari staf / residen senior)
5. Mengetahui tata cara dan prosedur pengiriman sampel ke laboratorium untuk
pemeriksaan sitologik kanker serviks (pemeriksaan pada kasus ini harus
mendapatkan ijin dari staf / residen senior)
6. Mampu menginterpretasikan hasil skrining menurut klasifikasi Papanicolau
dan Bethesda
7. Mengetahui rencana penatalaksanaan dan pemeriksaan lanjutan / follow-up
pasca pemeriksaan sitologik kanker serviks

B. Pertanyaan dan Persiapan Dokter Muda

Sebagai persiapan, dapatkah Saudara menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ?


1. Apa definisi skrining kanker serviks ?
2. Apa maksud dan tujuan skrining kanker serviks ?
3. Alat dan bahan apa saja yang diperlukan untuk pemeriksaan sitologik kanker
serviks ?
4. Bagaimana cara melakukan pemeriksaan sitologik kanker serviks ?
5. Bagaimana cara pengiriman sampel ke laboratorium untuk pemeriksaan
sitologik kanker serviks ?
6. Rencana penatalaksanaan dan penjelasan apa yang dapat anda berikan jika
hasil skrining tidak ditemukan kelainan pada serviks ?

41

30 Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020


Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi

7. Rencana penatalaksanaan dan penjelasan apa yang dapat anda berikan jika
hasil skrining ditemukan kelainan pada serviks ?

C. Algoritme Kasus

Untuk algoritme kasus lihat di halaman 44

D. Daftar Keterampilan (Kognitif dan Psikomotor)

1. Prosedur pemeriksaan yang harus dilakukan


2. Melakukan anamnesis pasien secara tepat
3. Melakukan pemeriksaan fisik
4. Melakukan pemeriksaan ginekologis
5. Melakukan prosedur pemeriksaan sitologik vagina dan serviks
6. Menginterpretasikan hasil pemeriksaan skrining sitologis vagina dan serviks
7. Melakukan edukasi pasien dan rencana penatalaksanaan hasil skrining

E. Penjabaran Prosedur

1. Pemeriksaan ginekologik lihat pada petunjuk skills lab


2. Prosedur Pemeriksaan Pap smear (Papanicolau Smear)

Pap Smear sebaiknya dikerjakan pada saat pasien tidak sedang menstruasi dan
tidak melakukan hubungan seksual 24 jam sebelum pemeriksaan
1. Pasien berbaring pada meja ginekologik dengan posisi litotomi
2. Spekulum dipasang untuk melihat dinding vagina dan serviks uteri
3. Ambil sampel mukosa dan sel-sel dari ektoserviks dan endoserviks dengan
menggunakan spatula, atau cytobrush
4. Buat apusan pada gelas slide dari sampel tadi dan difiksasi
5. Tulis identitas pasien pada sampel dan kirim ke laboratorium Patologi Anatomi

42

Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 31


Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi

F. Referensi

1. Buku Petunjuk Pemeriksaan Ginekologis Skills Lab


2. Standar Pelayanan Medis Laboratorium Patologi Anatomi RS Dr. Sardjito-
FK UGM Jogjakarta
3. Staging Classifications and Clinical Practice Guidelines of Gynaecologic
Cancer, FIGO 2000

43

32 Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020


Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi

Algoritme Kasus

Pemeriksaan sitologi vagina dan serviks

Anamnesis faktor resiko Ca serviks :


usia saat hubungan seksual pertama kali,
multi-sexual partner, paritas, perokok,
ras, status sosial-ekonomi rendah, sering
keputihan, pada hasil skrining
sebelumnya ditemukan kelainan pada
serviks

Pemeriksaan ginekologik

Ambil sampel di daerah squamocolumnar junction,


endocervical canal,formiks vagina (dengan menggunakan
spatula ayre, cytobrush)

Lakukan fiksasi

Kirim ke laboratorium patologi anatomi

Interpretasi hasil pengecatan dan sitologi

Pap’s smear normal Tidak adekuat Bukti ada infeksi Pap’s smear abnormal /
mencurigakan

Status Resiko Obati infeksi

Ulangi Pap’s smear

Resiko Resiko
rendah tinggi
Pap’s smear normal Pap’s smear abnormal /
mencurigakan
Ulangi sampai Ulangi setiap
3 tahun tahun
Rujuk untuk penanganan selanjutnya jika
hasil Pap’s Smear abnormal / mencurigakan
(untuk dilakukan biopsi /pemeriksaan
Jika normal ulangi kolposkopi dengan biopsi)
tiap 3 tahun

44

Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 33


Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi

Bab 8
PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DAN
PENYAKIT RADANG PANGGUL

A. Tujuan Pembelajaran

1. Mampu menjelaskan definisi penyakit menular seksual dan penyakit radang


panggul
2. Mampu menjelaskan anamnesis tanda, gejala dan faktor resiko penyakit
menular seksual dan penyakit radang panggul
3. Mampu melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan ginekologis penyakit
menular seksual dan penyakit radang panggul
4. Mampu melakukan atau menentukan pemeriksaan penunjang yang tepat untuk
penyakit menular seksual dan penyakit radang panggul
5. Mampu membuat diagnosis dan diagnosis banding untuk penyakit menular
seksual dan penyakit radang panggul
6. Mampu menentukan terapi dan merujuk bila diperlukan untuk penyakit
menular seksual dan penyakit radang panggul
7. Mampu menentukan komplikasi penyakit menular seksual (termasuk AIDS)
dan penyakit radang panggul
8. Mampu melakukan penjelasan kepada pasien mengenai pencegahan penyakit
menular seksual dan penyakit radang panggul

45

34 Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020


Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi

B. Pertanyaan dan Persiapan Dokter Muda

1. Apakah yang dimaksud dengan penyakit menular seksual dan penyakit radang
panggul ?
2. Apa yang anda tanyakan pada pasien untuk mengetahui faktor resiko, tanda
dan gejala penyakit menular seksual dan penyakit radang panggul ?
3. Apa saja penyebab penyakit menular seksual dan penyakit radang panggul ?
Bagaimana membedakan penyebabnya ?
4. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan ginekologik apa saja yang anda lakukan ?
5. Pemeriksaan penunjang apa sajakah yang anda perlukan pada penyakit menular
seksual dan penyakit radang panggul ?
6. Apa komplikasi penyakit menular seksual dan penyakit radang panggul ?
7. Bagaimana penanganan pasien dengan komplikasi penyakit menular seksual
dan penyakit radang panggul ?
8. Bagaimana mencegah penyakit menular seksual dan penyakit radang panggul ?

C. Algoritma Kasus

Untuk algoritma kasus lihat halaman 47

D. Daftar Keterampilan (Kognitif dan Psikomotor)

1. Melakukan anamnesis
2. Melakukan pemeriksaan fisik umum
3. Melakukan pemeriksaan ginekologik
4. Menentukan jenis pemeriksaan penunjang yang rasional dan penilaian hasil
pemeriksaan penunjang
5. Mampu menetapkan diagnosis dan terapi

46

Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 35


Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi
Algoritme Kasus

Pasien dengan kemungkinan menderita penyakit menular


seksual ( PMS ) / penyakit radang panggul ( PRD )

Anamnesis : Paritas, faktor resiko,:


riwayat PMS sebelumnya, Pemakian
alat kontrasepsi dalam rahim, gejala
keputihan, nyeri perut, benjolan di
selangkangan

Pemeriksaan Fisik : tanda vital, adanya bercak kulit dan lesi


pada membran mukosa mulut, tenggorok, vulva, vagina, anus,
pembesaran limfonodi, benjolan di perut, nyeri tekan di perut

Pemeriksaan Ginekologis : Adanya sekret pada serviks, sekret


vagina, karakteristik dari sekret : warna, Bau, konsistensi,
adanya lesi pada serviks, teraba massa di abdomen pada
pemeriksaan bimanual

Pemeriksaan Penunjang : Pemeriksaan darah rutin, pemeriksaan


serologis untuk syphilis, apusan sekret dari serviks, vagina dan
dilakukan pemeriksaan langsung serta pengecatan gram, kultur
Chlamydia dan Gonokokus bila perlu, USG massa di abdomen

Gejala Ditemukan : demam, leukorea, Lesi ditemukan : chancre,


nyeri abdomen, atralgia, disuria bercak kulit, limfadenopati,
striktur, fibrosis.

Penyakit Radang Panggul Periksalah untuk


granulona inguinale,
lymphogranuloma venereum,
chancroid

Terapi sesuai
kuman penyebab
Diagnosis dan tangani
sesuai penyebab

47

36 Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020


Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi

E. Penjabaran Prosedur

Baca kembali teknik pemeriksaan ginekologik pada petunjuk skills lab

F. Referensi

1. Friedman, Borten dan Chapin. Seri Skema Diagnosis dan Penatalaksanaan


Ginekologi, 1998. Binarupa Aksara
2. Berek, J.S., Novak’s Gynecology 13th ed. 2002 Lippincott Williams & Wilkins

48

Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 37


Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi
Bab 9
MASSA PELVIK

A. Tujuan Pembelajaran

1. Mengerti definisi dan penyebab massa pelvik


2. Mampu melakukan anamnesis dan pemeriksaan massa pelvik
3. Mampu mengenali kelainan-kelainan yang berhubungan dengan massa pelvik
4. Mampu membedakan jenis massa pelvik (jinak, ganas)
5. Mampu meminta pemeriksaan penunjang yang berhubungan dengan massa
pelvik
6. Mampu membuat diagnosis dan diagnosis banding massa pelvik
7. Mampu menangani kegawatdaruratan pada massa pelvik dan perujukannya
8. Memahami aspek psikologis pada pasien dengan massa pelvik
9. Mampu menentukan manajemen massa pelvic (operasi / konservatif)

B. Pertanyaan dan Persiapan Dokter Muda

Sebagai persiapan, dapatkah Saudara menjawab pertanyaan-pertanyaan


berikut ?
1. Apa yang dimaksud massa pelvik ?
2. Bagaimana terjadinya dan manifestasi klinis massa pelvik ?
3. Bagaimana mengidentifikasi massa pelvik jinak ?
4. Bagaimana mengidentifikasi massa pelvik curgia ganas ?
5. Bagaimana membedakan konsistensi massa pelvik (kistik atau padat) ?
6. Pemeriksaan penunjang apa yang diperlukan untuk identifikasi massa pelvik ?
7. Bagaimana membedakan permukaan massa rata dengan berbenjol-benjol ?
8. Bagaimana membedakan massa pelvic mobile atau terfiksir ?
9. Bagaimana mengidentifikasi asal organ dari massa pelvik (Ovarium, Uterus,
dll)
10. Kapan massa pelvik dilakukan manajemen operasif ?
11. Kapan massa pelvik dilakukan manajemen konservatif ?

49

38 Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020


Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi
12. Bagaimana penanganan kasus darurat (torsi kista) ?

C. Algoritme Kasus

Untuk algoritme kasus lihat halaman 51

D. Daftar Keterampilan (Kognitif dan Psikomotor)

1. Mampu melakukan pemeriksaan ginekologik


2. Mampu menilai hasil pemeriksaan penunjang
3. Membedakan pemeriksaan klinik pada pasien dengan massa pelvik
4. Melakukan tindakan awal pada kasus darurat

E. Penjabaran Prosedur

Pemeriksaan ginekologik lihat pada petunjuk skills lab

50

Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 39


Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi
Algoritme Kasus

Contoh kasus : Pemeriksan Fisik :


1. Tanda Vital
Anamnesis : 2. Abdominal : teraba massa /
• Usia tidak, ukuran tumor, konsistensi
• Riwayat/siklus menstruasi tumor, letak tumor, disertai
• Ada benjolan atau tidak nyeri atau tidak
• Mulai kapan keluhan terasa 3. Pemeriksaan Ginekologi dan
• Ada rasa nyeri atau tidak pemeriksaan rektal :
• Disertai pendarahan atau • Teraba tumor atau tidak
tidak • Ukuran tumor
• Gangguan BAK / BAB • Konsistensi
• Penurunan berat badan • Deviasi letak Organ
• Jaringan tegang / nyeri
• Kavum Douglas

JINAK CURIGA
GANAS

Ukuran Ukuran
≤ 6 cm ≥ 6 cm

Penanganan
Konservatif & Rujuk Persiapan
Follow up Operasi

51

40 Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020


Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi

F. Referensi

1. Novak’s Gynecology, 12th edition, pp 352-376


2. Crash Course Obstetrics and Gynecology, 1st edition, 2004

52

Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 41


Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi
BAB 10
NYERI GINEKOLOGIK

A. Tujuan Pembelajaran

1. Mengerti definisi dan penyebab nyeri pelvik


2. Mampu melakukan anamnesis dan pemeriksaan nyeri pelvik
3. Mampu mengenali kelainan-kelainan yang berhubungan dengan nyeri pelvik
4. Mampu menentukan pemeriksaan penunjang yang diperlukan
5. Mampu membuat diagnosis dan diagnosis bandingnya
6. Mampu menangani kasus darurat dan merujuknya

B. Pertanyaan dan Persiapan Dokter Muda

1. Apa yang dimaksud nyeri pelvik ?


2. Apa saja penyebab nyeri pelvik ?
3. Apa saja yang saudara tanyakan pada pasien ?
4. Bagaimana membedakan sebab-sebab nyeri pelvik ?
5. Pemeriksaan penunjang apa yang saudara lakukan ?
6. Bagaimana manajemen awal nyeri pelvik ?
7. Nasihat apa yang saudara berikan pada pasien dan keluarga pasien ?

53

42 Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020


Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi

C. Algoritme Nyeri Pelvis

Vaginal
PID
Discharge

PP Test + Kehamilan ektopic


Misscarriage

Ovulasi Mittelschmerz

Kista Ovarii Rupture, Torsi,


Perdarahan
Akut Disertai Gejala

Fibroid Nekrosis

Gejala GI /
ISK, Renal
Urinari calculi,
Nyeri Pelvik
Appendixitis

Kronik Disertai Gejala

Vaginal PID
Discharge

Dismenore Endometriosis
Sekunder

Riwayat Operasi Adhesi

Irritable
Gejala GI Bowel
Syndrome,
Diverticulitis

54

Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 43


Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi

D. Daftar Keterampilan (Kognitif dan Psikomotor)

1. Memahami patofisiologi nyeri


2. Memahami patofisiologi syok (hipovolemik, neurogenik)
3. Membedakan riwayat dan pemeriksaan klinik pada pasien dengan nyeri
ginekologik
4. Cara mengurangi resiko timbulnya nyeri pelvik
5. Menilai hasil pemeriksaan penunjang
6. Mampu melakukan tindakan pada kasus darurat
7. Melakukan pemasangan infus dan kateter urin

E. Penjabaran Prosedur

Pemeriksaan ginekologik lihat pada petunjuk skills lab

F. Referensi

1. Callahan TL, Caughey AB, Heffner LJ. Blueprints in Obstetrics and


Gynecology, 2nd Edition. Pp 12-13, 126-130
2. James DK, Johnson IR, McEwan A. Chronic pelvic pain. An Obstetrics &
Gynaecology Vade-Mecurn. Pp 251-255
3. Crash Course Obstetrics and Gynecology, 1st edition, 2004
4. Nick Panay, Ruma Dutta, Audrey Ryan, Mark Broadbent, Obstetrics and
Gynaecology, 1st ed.

55

44 Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020


Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi

BAB 11
INFERTILITAS

A. Tujuan Pembelajaran

1. Mengerti definisi dan penyebab infertilitas


2. Mampu melakukan anamnesis dan pemeriksaan infertilitas
3. Mampu mengenali kelainan-kelainan yang berhubungan dengan infertilitas
4. Mampu menentukan pemeriksaan penunjang yang diperlukan
5. Mampu membuat diagnosis dan diagnosis bandingnya
6. Mampu menangani kasus darurat dan merujuknya

B. Pertanyaan dan Persiapan Dokter Muda

1. Apa yang dimaksud infertilitas ?


2. Apa saja penyebab infertilitas ?
3. Apa saja yang saudara tanyakan pada pasien ?
4. Bagaimana membedakan penyebab infertilitas ?
5. Pemeriksaan penunjang apa yang saudara lakukan ?
6. Bagaimana manajemen awal infertilitas ?
7. Nasihat apa yang saudara berikan pada pasien dan keluarga pasien ?

56

Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 45


Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi

C. Algoritme Infertilitas

Konseling awal pada pasangan mengenai: Definisi infertilitas


• Angka kehamilan kumulatif di masyarakat Kegagalan pasangan suami-istri untuk mendapatkan
(tahun pertama 84%, tahun kedua 92%) kehamilan setelah melakukan hubungan seksual
• Fertilitas akan menurun seiring dengan teratur selama 1 tahun tanpa menggunakan alat
meningkatnya umur kontrasepsi
• Gaya hidup, termasuk hubungan seksual setiap
2-3 hari, menghentikan kebiasaan merokok dan
minum minuman beralkohol, indeks massa
tubuh ideal antara 20-25, dan Penanganan lebih awal dilakukan bila:
menginformasikan pekerjaan dan penggunaan • Terdapat faktor predisposisi (amenorea,
obat-obat bebas yang berbahaya bagi fertilitas. oligomenorea, PID, undescended testis)
• Pemberian asam folat sebelum konsepsi. • Umur wanita > 35 tahun
• Penapisan keganasan serviks (Pap smear) • Salah satu pasangan didapatkan HIV, hepatitis
• Penapisan Rubella B atau Hepatiis C

Pasangan Dengan Masalah Infertilitas

Pemeriksaan

Laki-laki Perempuan

Analisa Semen Penilaian Ovulasi Pemeriksaan Oklusi Tuba


WHO Cek frekuensi dan Hasil pemeriksaan analisis semen dan
• Volume > 2cc regularitas siklus haid penilaian ovulasi harus diketahui
• pH > 7,2 Bila siklus haid regular, sebelum tes patensi tuba dilakuakn
• Jumlah > 20 juta/cc cek progesteron serum • Lakukan penapisan Chlamydia
pada fase luteal madya Trachomatis sebelum instrumentasi
• Total sperma > 40 juta/ejakulat Cek hormon (FSH, LH,
• Motilitas > 50% (grade a dan b) uterus, atau berikan antibiotika
E2 dan prolactin) pada
• Morfologi 15% atau 30% hari ke-2 atau 3 siklus profilaksis berupa doksisiklin 2x100
haid mg selama 10 hari
• Leukosit < 1 juta
Bila terdapat hasil abnormal, harus diulang Biopsi endometrium • HSG dilakukan bila tidak ada ko-
dalam waktu 3 bulan atau dalam 3 minggu tidak direkomendasikan morbitas (endometriosis, PID,
bil d li i b

57

46 Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020


Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi

Analisis semen Penilaian ovulasi Pemeriksaan oklusi tuba

Abnormal Normal Ovulasi Ovulasi Oklusi (+) Oklusi (-)


ireguler reguler

Unexplained
Oklusi infertility
Hipogonadotropin derajat (analisis semen
Male factor WHO group I ringan
Hipogonadism normal, tidak ada
ringan (hipogonadotropin
1. Berikan gangguan ovulasi
Inseminasi hipogonadism)
Gonadotropin dan oklusi tuba)
intrauterine 6x Berikan
Azoospermia • CC
(tanpa gonadotropin WHO
obstruksi stimulasi) • IUI tanpa
group II (SOPK)
2. Operasi stimulasi
• CC (maksimal 12
3. Sperma siklus, bila terjadi
recovery ovulasi). USG
(PESA/MESA) untuk melakukan Endometriosis
Tidak Hamil pengamatan derajat minimal
• Bila terjadi ovulasi atau ringan
tapi tidak hamil • Ablasi, 3-6 siklus
selama 6 bulan, adhesiolisis, atau
Kegagalan fungsi reseksi per
ejakulasi Bila dijumpai tawarkan IUI
laparoskopi
• Obat-obatan varikokel, • Bila tidak terjadi
ovulasi dengan CC, • Bila tidak hamil
• Sperma tidak
recovery direkomendasi tawarkan • Stimulasi ovarium
(PESA/MESA) kan operasi kombinasi dengan + IUI 3-6 siklus
metformin,
Endometriosis
pemberian
derajat berat
gonadotropin dan • Operasi
drilling ovarium
• Bila dijumpai
Azoospermia non obstruktif kista, lakukan
kistektomi

FERTILISASI IN VITRO

• Azoospermia non obstruksi


• Oklusi tuba bilateral yang tidak dapat dilakukan rekonstruksi (6 bulan pasca
rekonstruksi pasien belum hamil)
• Endometriosis derajat sedang-berat
• Unexplained infertility setelah > 3 tahun penatalaksanaan pasien belum hamil

58

Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 47


Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi

D. Daftar Keterampilan (Kognitif dan Psikomotor)

1. Memahami patofisiologi infertilitas


2. Membedakan riwayat dan pemeriksaan klinik pada pasien dengan infertilitas
3. Menilai hasil pemeriksaan penunjang
4. Mampu melakukan konseling pada kasus infertilitas

E. Referensi

1. RCOG. Fertility: Assessment and Treatment for People with Fertility


Problems. 2004
2. Schorge J, Schaffer J, Halvorson L, Hoffman B, Bradshaw K, Cunningham.
Williams Gynaecology: McGraw-Hill
3. WHO. Infertility. 2013
4. ASRM. Defiitions of Infertility and Recurrent Pregnancy Loss: A Committee
Opinion. Fertil Steril. 2013; Jan 99 (1):63
5. Speroff L, Fritz MA. Clinical Gynecologic Endocrinology and Infertility.
2010
6. Kamath M, Bhattcharya S. Best Practice & Research Clinical Obstetrics and
Gynaecology. 2012
7. Belen A, Jacobs H. Infertility in Practice. Leeds and UK: Elsevier Science;
2003
8. World Health Organization. WHO Manual for Standardized Investigation and
Diagnosis of the Infertile Couple. Cambridge: Cambridge University press.
2000

59

48 Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020


Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi

UNIVERSITAS UDAYANA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

SOPAN SANTUN MENGHUBUNGI DOSEN MELALUI HANDPHONE

Hubungi pada waktu yang tepat. Pilihlah waktu dimana orang biasanya
tidak sedang beristirahat atau memiliki kesibukan umum lainnya.
Contoh: Hindari menghubungi diatas pukul 20.00 atau saat sedang
ibadah

Gunakan bahasa yang umum dimengerti, tanda baca yang baik dan
dalam konteks formal. Contoh: Hindari menyingkat dmn, yg, kpn, otw,
sy, dll

Awali dengan sapaan atau mengucapkan salam. Contoh: “Selamat


pagi/siang/sore/malam dokter”

Ucapkan kata maaf untuk menunjukkan sopan-santun dan kerendahan


hati anda. Contoh: “Mohon maaf sebelumnya dokter”

Pastikan anda menyampaikan identitas anda disetiap awal percakapan.


Dosen menghadapi ratusan mahasiswa setiap harinya dan tidak
menyimpan nomor telpon mahasiswa. Contoh: “Nama saya Budi,
mahasiswa Prodi Pendidikan Dokter Angkatan 2017 semester ini
mengikuti Blok Reproduksi”

Tuliskan keperluan dengan singkat dan jelas. Contoh: “Saya


memerlukan tanda tangan dokter di lembar pengesahan saya. Kapan
kiranya saya bisa menemui dokter?”

Akhiri dengan ucapan terimakasih atau salam sebagai penutup.

60

Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 49

Anda mungkin juga menyukai