OBSTETRIK
DAN
GINEKOLOGI
OBSTETRIK
DAN
GINEKOLOGI
Buku ini dibuat dengan tujuan sebagai pegangan bagi
mahasiswa pendidikan dokter tingkat profesi (koas) agar lebih
terarah dalam mengikuti proses belajar mengajar di Bagian
Ilmu Kebidanan dan Ilmu Penyakit Kandungan, maupun saat
bertugas di bagian lain.
Buku ini mengacu pada Standar Kompetensi Dokter Indonesia
tahun 2012 yang berisi daftar kasus klinik dan keterampilan
klinik yang harus dikuasai oleh seorang dokter muda.
Pendekatan dalam buku ini menggunakan pendekatan
terhadap gejala klinis (symptom approached) dari keluhan
pada penyakit di bidang Ilmu Kebidanan dan Ilmu Penyakit
Kandungan yang sering dijumpai. Berdasarkan gejala yang
didapatkan, maka dokter muda diajak untuk berpikir secara
sistematis dan komprehensif melalui melakukan proses,
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang,
perumusan masalah atau diagnosis klinis, hingga menetapkan
menejemen terapi pada kasus tersebut. PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN DAN PROFESI DOKTER
FAKULTAS KEDOTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH
DENPASAR
2020
BUKU PANDUAN BELAJAR DOKTER MUDA
OBSTETRIK DAN GINEKOLOGI
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta
Ketentuan Pidana
Pasal 113
1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf I untuk Penggunaan Secara
Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan / atau
pidana denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan / atau tanpa izin Pencipta atau pemegang
Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan / atau huruf h untuk Penggunaan
Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan /
atau pidana denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
BUKU PANDUAN BELAJAR DOKTER MUDA
OBSTETRIK DAN GINEKOLOGI
Tim Penyusun :
Dr. dr. I Gede Ngurah Harry Wijaya Surya, Sp.OG.
Dr. dr IB Gde Fajar Manuaba, Sp.OG, MARS.
Dr. dr. I Nyoman Gede Budiana, Sp. OG(K)
Dr. dr. I Nyoman Bayu Mahendra, Sp. OG(K)
dr. Jaqueline Sudirman, GradDipRepSc, MRepSc, PhD.
dr Endang Sri Widyanti, M. Biomed., Sp. OG.
dr I Gde Sastra Winata, M. Biomed., Sp. OG.
dr Ryan Saktika Mulyana, M. Biomed., Sp. OG.
dr Evert S Pangkahila, M. Biomed., Sp. OG.
dr Kade Yudi Saspriyana, M. Biomed., Sp. OG.
Tim Editor :
I Made Dwi Trisna Putra
Ida Bagus Gede Diantika
Dicetak oleh:
89Printing.com
Diterbitkan oleh:
Penerbit Lontar Mediatama
Yogyakarta
ISBN : 978-602-5986-27-7
PRAKATA
Januari, 2020
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
PRAKATA ............................................................................................. v
DAFTAR ISI .......................................................................................... vii
CARA MENGGUNAKAN PANDUAN BELAJAR ....................... ix
STANDAR KOMPETENSI DOKTER OBSTETRIK DAN
GINEKOLOGI....................................................................................... xi
DAFTAR KOMPETENSI KLINIK ..................................................... xiii
Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 vii
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi
CARA MENGGUNAKAN
PANDUAN BELAJAR
STANDAR KOMPETENSI
DOKTER INDONESIA
OBSTETRIK DAN GINEKOLOGI
xii Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi
Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 xiii
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi
xiv Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi
Keterangan :
Target Pengelolaan Kasus : Mandiri (M), Tindakan pertama (TP) atau merujuk (R)
Daftar Kompetensi
xvi Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi
III GYNECOLOGY
46 Pemeriksaan luar 4
47 Pemeriksaan dengan spekulum 4
48 Pemeriksaan Bimanual (colok vagina dan dubur) 4
49 Pemeriksaan discar Vaginal (bau, pH, gram, NaCL, KOH) 4
10
Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 xvii
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi
11
xviii Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020
Buku Panduan Belajar Dokter Muda Obstetrik dan Ginekologi
BAB 1
PERSALINAN NORMAL
A. Tujuan Pembelajaran
C. Algoritme Kasus
12
E. Penjabaran Prosedur
13
Algoritme Kasus
Panggul
Keras
Tidak Sempit
Tanda Persalinan Observasi/Pulangkan
Malformasi
Uterus
Lunak
Kala I Partus Tak Maju Mioma
Servik uteri
skar
Vagina
Kelainan
Kongenital
Persalinan Maju Kontraksi Inertia
Kekuatan
Uterus Uteri
Janin Besar
Janin
Janin Abnormal
RUJUK
Tidak
Kala III : perdarahan
Plasenta Evakuasi
manajemen aktif
tidak lahir Plasenta
Kala III Tidak
secara
Perdarahan berhasil
manual
Atonia Uteri
Jika terjadi
Robekan Jalan Lahir syok,
Kala IV Perdarahan
lakukan
Retensi sisa plasenta manajemen
awal syok
Kelainan pembekuan darah
14
Manual Plasenta
1. Lakukann pencegahan infeksi
2. Pasang infus
3. Berikan antibiotik profilaksis
4. Klem tali pusat dan tarik tapi pusat
perlahan sehingga sejajar dengan lantai
5. Pakai sarung tangan steril hingga di atas
siku
6. Masukkan tangan dan susuri tali pusat
hingga vagina dan rongga uterus
( Gambar 1 )
15
9. Keluarkan plasenta secara perlahan dari uterus ( Gambar 3 ) dan tangan kiri
menekan suprapubik untuk mencegah terjadi counter traction sehingga tidak
terjadi inversio uteri. Pastikan bahwa seluruh jaringan plasenta telah
dikeluarkan dari rongga uterus.
16
10. Berikan oksitosin 20 unit dalam 1 L cairan infus (Ringer Laktat atau Normal
saline).
11. Minta asisten untuk melakukan masase pada fundus uteri untuk membantu
kontraksi uterus.
12. Jika perdarahan terus berlangsung, berikan ergometrin 0.2 mg intramuskuler atau
prostaglandin.
13. Periksa kembali apakah ada robekan pada serviks, vagina atau perineum dan
lakukan penjahitan jika terdapat robekan
Perawatan Setelah Manual Plasenta
1. Monitor tanda vital hingga stabil dan jumlah perdarahan
2. Palpasi tinggi fundus uteri dan pastikan kontraksi uterus tetap baik.
3. Lanjutkan infus atau berikan transfusi jika diperlukan
F. Referensi
17
BAB 2
KEHAMILAN RISIKO TINGGI
A. Tujuan Pembelajaran
18
C. Algoritme Kasus
19
E. Penjabaran prosedur
F. Referensi
20
Bab 3
PERDARAHAN PADA AWAL KEHAMILAN
A. Tujuan Pembelajaran
21
13. Bagaimana manajemen awal dan lanjutan pasien dengan keluhan perdarahan
pada awal kehamilan ?
14. Bagaimana menentukan keadaan emergensi dan non emergensi pada pasien
dengan perdarahan pada awal kehamilan ?
15. Apa yang saudara lakukan jika menemukan kasus emergensi pada pasien
dengan perdarahan pada awal kehamilan ?
16. Bagaimana gambaran ultrasonografi pada awal kehamilan ?
C. Algoritme Kasus
22
Algoritme Kasus
Kehamilan Abortus
Mola Insipiens OUE terbuka OUE tertutup
Abortus USG
Abortus Ektopik
Komplet
• Pemasangan infus-transfusi
• Persiapan donor
Rujuk untuk rawat inap dan tindakan selanjutnya
E. Penjabaran Prosedur
Manajemen Awal
1. Minta pertolongan
2. Monitor tanda vital
3. Jaga tubuh pasien tetap hangat tetapi jangan sampai kepanasan karena hal ini
akan menyebabkan sirkulasi perifer meningkat dan suplai darah ke organ vital
menurun
4. Angkat kaki untuk mengembalikan arah darah ke jantung
5. Pasang infus, jika memungkinkan pasang 2 jalur menggunakan jarum infus yang
besar (misal 18 atau 16 G). Persiapkan darah atau donor darah dan lakukan
cross-match sebelum dilakukan transfusi.
6. Berikan infus dengan tetesan cepat menggunakan cairan normal saline atau
ringer laktat atau ringer asetat. Berikan cairan pengganti sebanyak 3-4 kali
cairan yang hilang.
7. Lanjutkan pemberian cairan infus dan oksigen sampai pasien stabil
24
8. Pasang kateter tinggal dan monitor luaran urin (paling tidak 0,5 ml/kgBB/menit)
9. Monitor tanda vital dan produksi urin hingga pasien stabil
10. Siapkan rujukan
F. Referensi
25
BAB 4
PERDARAHAN ANTE PARTUM (PAP)
A. Tujuan Pembelajaran
26
10. Apa yang saudara lakukan bila menemukan kasus emergensi pada pasien
dengan PAP ?
C. Algoritme Kasus
27
Algoritme Kasus
Keluhan klinik
Tanpa nyeri dan tanpa sebab Nyeri perut dan ada faktor presiposisi
(seperti: hipertensi, preeklamsia, usia tua,
)
• Pemasangan infus
Manajemen syok
• Perbaikan keadaan umum
• Persiapan donor
• Rujuk untuk rawat inap,
pemeriksaan dan tindakan
selanjutnya Rujuk untuk rawat
inap, pemeriksaan
dan tindakan
selanjutnya
28
E. Penjabaran Prosedur
F. Referensi
29
BAB 5
KELUARGA BERENCANA
A. Tujuan Pembelajaran
30
31
C. Algoritme Kasus
Calon Akseptor KB
• KIE & Konseling KB
• Pemeriksaan fisik (tanda vital)
• Pemeriksaan ginekologik
• Informed consent
32
Singkatan
Combined Oral COCs Vasectomy Vas
Contraceptives
Progestin-Only Pills POPs Barrier Methods** BM
DMPA DMPA Intra Uterine Devices IUDs
Implants I Lactational Amenorrhea Method LAM
Female Stelization* FS Fertility Awareness Based Methods FABM
Prosedur COCs POPs DMPA I FS* Vas BM** IUDs LAM FABM
Pemeriksaan pelvis C C C C A A C1 A C C
(spekulum dan
bimanual) Untuk
wanita, pemeriksaan
genital untuk pria
Pemeriksaan tekanan B C C C A C C C C C
darah
Pemeriksaan B C C C C - C C C C
payudara
Skinning PMS C C C C C C B2 C C C
dengan laboratorium
Skrining Ca-serviks C C C C C - C C C C
Pemeriksaan D D D D C3 D D D - -
laboratorium
(contoh, kolestrol,
glukosa, fungsi hati)
Prosedur pencegahan C C A A A A C4 A C C
infeksi
Konseling** A5 A5 A A A6 A6 B7 A8 A9 A10
Konseling khusus A A A A - - - A - -
mengenai perubahan
menstruasi, termasuk
menstruasi ireguler
atau amenorea
33
E. Penjabaran Prosedur
F. Referensi
BAB 6
GANGGUAN MENSTRUASI
A. Tujuan Pembelajaran
C. Algoritme Kasus
35
E. Penjabaran Prosedur
F. Referensi
36
MENORAGIA
Pola menstruasi
Kecenderungan Hct, Hb, BT, CT serial
perdarahan
Riwayat Pengobatan
Obat-obatan
Eksklusi penyebab perdarahan
Pemeriksaan karena faktor koagulasi
Ginekologis
Abnormal Normal
Leiomyoma
Hiperplasi endometrii
Adenokarsinoma Terapi non Terapi
Adenomiosis hormonal hormonal
Polip endometrii
Asam • Pil kontrasepsi
tranexamat atau kombinasi
asam mefenamat • Progesteron
RUJUK selama 3 bulan selama 3 siklus
37
METRORAGIA
Perdarahan intermenstruasi
Anamnesis :
• Pemeriksaan Penunjang
Riwayat menstruasi
• Urinalisis
Riwayat gejala-gejala
yang berhubungan • Tes kehamilan
dengan kontrasepsi • Papanicolaou smear
• Profil koagulasi
• Hematologi
• Pemeriksaan Ginekologis
Pola temporal
Regular Irregular
Dari Uterus
Rujuk untuk
penanganan
selanjutnya
38
Amenorea Primer
Periksa adakah
kelainan traktus
genitalis (misalnya
septum vagina transc,
hymen imperforate, Rujuk untuk
tidak terbentuk uterus penanganan selanjutnya
atau vagina)
39
AMENOREA
Amenorea Sekunder
Sedikit
• Tumor ovarium
Meningkat
• Tumor adrenal Sindrom Ovarium
Meningkat / Normal
• Hiperplasia adrenal Periksa Testosteron Polikistik
kongenital
Normal
• Tumor hipofisis
Meningkat
• Drug-induced Periksa Prolaktin
hypothyroidism
Normal
40
A. Tujuan Pembelajaran
41
7. Rencana penatalaksanaan dan penjelasan apa yang dapat anda berikan jika
hasil skrining ditemukan kelainan pada serviks ?
C. Algoritme Kasus
E. Penjabaran Prosedur
Pap Smear sebaiknya dikerjakan pada saat pasien tidak sedang menstruasi dan
tidak melakukan hubungan seksual 24 jam sebelum pemeriksaan
1. Pasien berbaring pada meja ginekologik dengan posisi litotomi
2. Spekulum dipasang untuk melihat dinding vagina dan serviks uteri
3. Ambil sampel mukosa dan sel-sel dari ektoserviks dan endoserviks dengan
menggunakan spatula, atau cytobrush
4. Buat apusan pada gelas slide dari sampel tadi dan difiksasi
5. Tulis identitas pasien pada sampel dan kirim ke laboratorium Patologi Anatomi
42
F. Referensi
43
Algoritme Kasus
Pemeriksaan ginekologik
Lakukan fiksasi
Pap’s smear normal Tidak adekuat Bukti ada infeksi Pap’s smear abnormal /
mencurigakan
Resiko Resiko
rendah tinggi
Pap’s smear normal Pap’s smear abnormal /
mencurigakan
Ulangi sampai Ulangi setiap
3 tahun tahun
Rujuk untuk penanganan selanjutnya jika
hasil Pap’s Smear abnormal / mencurigakan
(untuk dilakukan biopsi /pemeriksaan
Jika normal ulangi kolposkopi dengan biopsi)
tiap 3 tahun
44
Bab 8
PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DAN
PENYAKIT RADANG PANGGUL
A. Tujuan Pembelajaran
45
1. Apakah yang dimaksud dengan penyakit menular seksual dan penyakit radang
panggul ?
2. Apa yang anda tanyakan pada pasien untuk mengetahui faktor resiko, tanda
dan gejala penyakit menular seksual dan penyakit radang panggul ?
3. Apa saja penyebab penyakit menular seksual dan penyakit radang panggul ?
Bagaimana membedakan penyebabnya ?
4. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan ginekologik apa saja yang anda lakukan ?
5. Pemeriksaan penunjang apa sajakah yang anda perlukan pada penyakit menular
seksual dan penyakit radang panggul ?
6. Apa komplikasi penyakit menular seksual dan penyakit radang panggul ?
7. Bagaimana penanganan pasien dengan komplikasi penyakit menular seksual
dan penyakit radang panggul ?
8. Bagaimana mencegah penyakit menular seksual dan penyakit radang panggul ?
C. Algoritma Kasus
1. Melakukan anamnesis
2. Melakukan pemeriksaan fisik umum
3. Melakukan pemeriksaan ginekologik
4. Menentukan jenis pemeriksaan penunjang yang rasional dan penilaian hasil
pemeriksaan penunjang
5. Mampu menetapkan diagnosis dan terapi
46
Terapi sesuai
kuman penyebab
Diagnosis dan tangani
sesuai penyebab
47
E. Penjabaran Prosedur
F. Referensi
48
A. Tujuan Pembelajaran
49
C. Algoritme Kasus
E. Penjabaran Prosedur
50
JINAK CURIGA
GANAS
Ukuran Ukuran
≤ 6 cm ≥ 6 cm
Penanganan
Konservatif & Rujuk Persiapan
Follow up Operasi
51
F. Referensi
52
A. Tujuan Pembelajaran
53
Vaginal
PID
Discharge
Ovulasi Mittelschmerz
Fibroid Nekrosis
Gejala GI /
ISK, Renal
Urinari calculi,
Nyeri Pelvik
Appendixitis
Vaginal PID
Discharge
Dismenore Endometriosis
Sekunder
Irritable
Gejala GI Bowel
Syndrome,
Diverticulitis
54
E. Penjabaran Prosedur
F. Referensi
55
BAB 11
INFERTILITAS
A. Tujuan Pembelajaran
56
C. Algoritme Infertilitas
Pemeriksaan
Laki-laki Perempuan
57
Unexplained
Oklusi infertility
Hipogonadotropin derajat (analisis semen
Male factor WHO group I ringan
Hipogonadism normal, tidak ada
ringan (hipogonadotropin
1. Berikan gangguan ovulasi
Inseminasi hipogonadism)
Gonadotropin dan oklusi tuba)
intrauterine 6x Berikan
Azoospermia • CC
(tanpa gonadotropin WHO
obstruksi stimulasi) • IUI tanpa
group II (SOPK)
2. Operasi stimulasi
• CC (maksimal 12
3. Sperma siklus, bila terjadi
recovery ovulasi). USG
(PESA/MESA) untuk melakukan Endometriosis
Tidak Hamil pengamatan derajat minimal
• Bila terjadi ovulasi atau ringan
tapi tidak hamil • Ablasi, 3-6 siklus
selama 6 bulan, adhesiolisis, atau
Kegagalan fungsi reseksi per
ejakulasi Bila dijumpai tawarkan IUI
laparoskopi
• Obat-obatan varikokel, • Bila tidak terjadi
ovulasi dengan CC, • Bila tidak hamil
• Sperma tidak
recovery direkomendasi tawarkan • Stimulasi ovarium
(PESA/MESA) kan operasi kombinasi dengan + IUI 3-6 siklus
metformin,
Endometriosis
pemberian
derajat berat
gonadotropin dan • Operasi
drilling ovarium
• Bila dijumpai
Azoospermia non obstruktif kista, lakukan
kistektomi
FERTILISASI IN VITRO
58
E. Referensi
59
Hubungi pada waktu yang tepat. Pilihlah waktu dimana orang biasanya
tidak sedang beristirahat atau memiliki kesibukan umum lainnya.
Contoh: Hindari menghubungi diatas pukul 20.00 atau saat sedang
ibadah
Gunakan bahasa yang umum dimengerti, tanda baca yang baik dan
dalam konteks formal. Contoh: Hindari menyingkat dmn, yg, kpn, otw,
sy, dll
60