Anda di halaman 1dari 99

BUKU KURIKULUM

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN DOKTER
SPESIALIS
MIKROBIOLOGI KLINIK

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SYIAH
KUALA 2022
Editor

Dr. dr. Zinatul Hayati, M.Kes., SpMK (K)

dr. Wilda Mahdani., M.Si, M.Ked.Klin.,

Sp.MK

Sumber:

BUKU KURIKULUM
PROGRAM PENDIDIKANDOKTER SPESIALIS MIKROBIOLOGI KLINIK
Perhimpunan Dokter SpesialisMikrobiologi Klinik Indonesia
(PAMKI) 2018

2
KATA PENGANTAR KETUA UMUM
Perhimpunan Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik Indonesia (PAMKI)

Sejak berdiri tahun 1992, pendidikan spesialis mikrobiologi klinik telah menggunakan
pedoman yang dikeluarkan oleh PAMKI (Perhimpunan Dokter Spesialis Mikrobiologi
Klinik Indonesia). Meskipun pedoman tersebut singkat, namun sangat bermanfaat untuk
memulai penyeragaman pendidikan spesialis mikrobiologi klinik (SpMK) di Indonesia.
Berkenaan dengan perkembangan tuntutan pelayanan kesehatan, maka sejak tahun 2010
mulai melakukan perubahan mengacu sistem pendidikan di Belanda. Perubahan mendasar
adalah dari program yang sebagian besar ada di laboratorium, bergeser menjadi perhataian
utama kegiatan yang mengkaitkan laboratorium dengan pasien, khususnya ruang perawatan
pasien dengan infeksi. Kajian ini juga berkaitan dengan intensifikasi PPRA (Program
Penanggulangan Resistensi Antimikroba) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,
dimana Spesialis Mikrobiologi Klinik merupakan salah satu pilar utama.
Guna meningkatkan kualitas pendidikan lebih lanjut, PAMKI melakukan kerjasama
pula dengan lembaga internasional lain, yakni American Society for Microbiology (ASM)
dari Amerika Serikat. Sejak tahun 2016 dilakukan kerjasama dalam mengembangkan
kurikulum pendidikan SpMK di Indonesia agar memiliki muatan global.
Terdapat perbedaan antara dua poros pendidikan spesialis Mikrobiologi Klinik di
daratan Eropa dan Amerika Serikat. PAMKI Indonesia melakukan kajian untuk
menggabungkan kekuatan kedua poros tersebut. Kajian tersebut telah menjadi sebuah
kurikulum Indonesia yang sudah mengakomodasi kandungan local dan global.
Terima kasih kepada ASM, atas dukungan untuk bersama mengembangkan kurikulum
tersebut, yang bisa selesai pada awal tahun 2018 ini. Terima kasih peran serta para pengurus
dan pakar PAMKI cabang yang berkenan bersama-sama melakukan penyempurnaan
kurikulum pendidikan SpMK untuk menjadi kurikulum yang berstandar global.
Kami bersyukur atas rakhmat dan karunia-Nya atas selesainya buku kurikulum ini dan
semoga Allah yang Maha Kuasa selalu memberikan jalan bagi kita semua untuk bersama
berjuang meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia melalui penanganan dan pengendalian
penyakit infeksi di Indonesia.

Prof. Dr. Kuntaman, dr., MS., SpMK (K)


Ketua Umum PAMKI

3
KATA PENGANTAR KETUA KOLEGIUM
Perhimpunan Dokter Spesialis Mukrobiologi Klinik Indonesia (PAMKI)

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah subhana wa ta’ala yang telah
melimpahkan anugerah dan karuniaNya, sehingga buku Kurikulum Program Pendidikan
Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik selesai disusun. Tak lupa kami ucapkan terima kasih
sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang telah memberikan masukan dan mendukung
penyusunan buku ini. Buku ini dapat tersusun dan diterbitkan berkat kerjasma antara PAMKI
(Perhimpunan Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik Indonesia) dengan ASM (American
Soceity for Microbiology). Buku berisi tujuan pendidikan,visi, dan misi, serta profil lulusan;
kompetensi inti serta metoda evaluasi; lingkup bahasan; metoda pembelajaran dan
pengajaran; sumber daya; evaluasi pembelajaran, serta evaluasiprogram dan kurikulum.
Kami berharap buku ini dapat menjadi acuan penyelenggaraan pendidikan dokter
spesialis mikrobiologi klinik di seluruh Indonesia. Tiada gading yang tak retak, kami
menyadari bahwa buku ini masih jauh dari sempurna. Oleh karenanya, masukan yang
membangun akan kami terima dengan tangan terbuka.
Terima kasih.

Dr. Mardiastuti Wahid, dr., M.Sc., SpMK (K)


Ketua Kolegium PAMKI

4
KATA PENGANTAR
AMERICAN SOCIETY FOR MICROBIOLOGY (ASM)

The American Society for Microbiology (ASM) was delighted to work with the
Perhimpunan Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik Indonesia (PAMKI) to update, optimize,
and standardize the Indonesian Educational Program for Clinical Microbiology Postgraduate
Training. The project is at the heart of ASM’s mission to promote and advance microbial
sciences globally. ASM values partnerships with sister societies and the tremendous efforts
made by PAMKI and its board members to meet the evolving needs of the Indonesian
laboratory and healthcare networks.
Indonesia is a country of great diversity, as demonstrated by the biodiversity present in
the some 17,000 islands in the archipelago. As the country and its population continue to
grow, unfortunately, there will also be emerging and re-emerging infectious disease to face.
To meet those challenges the country’s laboratory networks serve as the backbone of the
healthcare system, providing timely and accurate diagnostics to healthcare providers and
public health professionals. These systems are only as strong as the individuals within them,
including those who go through this newly standardized clinical microbiology training
program.
The goal with implementation of the revised curriculum book is to create a
standardized system that will allow Indonesia to have a baseline reliance on competencies
of clinical microbiology specialists throughout the country. This is an ambitious goal that
has been met with great enthusiasm from PAMKI and the greater clinical microbiology
community in Indonesia. By revamping this educational system, universities across
Indonesia are taking critical steps to develop clinical microbiology specialists capable of
handling new emerging and re-emerging infectious disease challenges. Not only is this
initiative important at the local and national level for Indonesia, but will also have a
positive impact on the ever increasingly connected global health community.
Many thanks to PAMKI and Professor Kuntaman; to Dr. Bobbi Pritt and Ms.
Brenda Mickens who served as ASM subject matter experts on this project; and to the
Republic of Indonesia, for the roles they each played in making this curriculum book a
reality.

Stefano Bertuzzi, Ph.D.,


M.P.H. Chief
Executive Officer
American Society for Microbiology (ASM)
5
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL.................................................................................................................i

EDITOR....................................................................................................................................ii

KATA PENGANTAR KETUA UMUM.................................................................................iII

KATA PENGANTAR KETUA KOLEGIUM........................................................................iv

KATA PENGANTAR AMERICAN SOCIETY FOR MICROBIOLOGY.............................v

DAFTAR ISI........................................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL.................................................................................................................. vii

BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................................1

BAB 2 VISI, MISI, TUJUAN DAN PROFIL LULUSAN..................................................5

BAB 3 KOMPETENSI INTI DAN METODE EVALUASI............................................... 8

BAB 4 PEMBELAJARAN DAN MATERI PENGAJARAN...........................................33

BAB 5 METODE BELAJAR MENGAJAR......................................................................39

BAB 6 SUMBER DAYA...................................................................................................40

BAB 7 EVALUASI DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN...............................................41

BAB 8 EVALUASI PROGRAM DAN KURIKULUM....................................................46

DAFTAR RUJUKAN.............................................................................................................53

6
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Kompetensi, subkompetensi, dan metode evaluasi................................................10

Tabel 2 Wilayah kompetensi dan tingkat pencapaian (milestones)....................................14

Tabel 3. Pemetaan pencapaian kompetensi menurut tahapan pendidikan........................... 24

Tabel 4 Pemetaan pencapaian area kompetensi terhadap modul dalam Program


Pendidikan Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik (Post Graduate
Training
Program).................................................................................................................29

Tabel 5 Struktur Kurikulum................................................................................................ 33

Tabel 6 Modul dan materi pengajaran.................................................................................35

Tabel 7 Metode belajar pembelajaran................................................................................. 39

Tabel 8 Evaluasi capaian belajar residen............................................................................ 41

Tabel 9 Kompetensi residen Program Pendidikan Dokter Spesialis...................................44

Tabel 10 Karakteristik kompetensi residen terhadap setiap tahapan program


pendidikan..............................................................................................................45

Tabel 11 Deskripsi tahapan pendidikan..................................................................................45

Tabel 12 Evaluasi program dan kurikulum.............................................................................46

Tabel 13 Rumusan kompetensi/capaian pembelajaran sesuai KKNI tingkat 8


dan metode evaluasi............................................................................................... 47

7
BAB 1
PENDAHULUA
N

Latar Belakang

Penyakit infeksi merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas yang signifikan di


Indonesiadan negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) lainnya. Penyakit baru yang muncul
(emerging) dan muncul kembali (re-emergin) cenderung menjadi masalah baru dalam
sistem pelayanan kesehatan. Penyakit difteri yang muncul kembali dalam beberapa tahun
terakhir adalah contoh dari perlunya kesiap-siagaan yang untuk mengendalikan penyakit
infeksi yang seharusnya dapat dicegah. Begitu juga dengan tuberkulosis dengan angka
kematian mencapai 26-59 / 100.000 penduduk, dan prevalensinya mencapai 797 / 100.000
penduduk secara global (WHO Report, 2015). Peningkatan HIV-AIDS merupakan faktor
lain yang bisa meningkatkan prevalensi penyakit tuberkulosis.
Saat ini, dunia mengkhawatirkan peningkatan resistensi antimikroba (AMR =
Antimicrobial resistance), yang juga mempengaruhi sistem kesehatan Indonesia. Terjadinya
penyebaran bakteri MDR (Multi-drug resistance) di rumah sakit, masalah morbiditas dan
mortalitas pada pasien rawat inap dengan infeksi nosokomial (HAI = Hospital Associated
Infection) juga perlu perhatian khusus. Data bakteri penghasil ESBL (Extended spectrum
beta lactamase) di Indonesia juga meningkat. Pengamatan pada Escherichia coli dan
Klebsiella pneumoniae penghasil ESBL dari 8 rumah sakit pendidikan di Indonesia (2016)
yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan telah mencapai 45-89%. Data ini lebih tinggi
dibanding survei pada tahun 2013, sekitar 25-60% Eshcerichia coli dan Klebsiella
pneumoniae penghasil ESBL. Fakta ini diprediksi karena penggunaan antibiotik yang tidak
rasional.
Mengacu pada studi AMRIN (Antimicrobial Resistance in Indonesia: Prevalence
and Prevention), menunjukkan bahwa hanya 21% dari resep yang dianggap tepat atau bijak,
15% tidak sesuai dengan pilihan, dosis atau durasi (Hadi dkk). Oleh karena itu, kebijakan
nasional yang ditetapkan oleh tim penyedia layanan kesehatan, termasuk spesialis
mikrobiologi klinik, diperlukan dalam menangani muncul dan menyebarnya mikroba
resisten dan memandu penggunaan terapi antibiotik yang tepat. Ahli mikrobiologi klinik
juga memainkan peran penting dalam mengevaluasi kemajuan dalam sains dan teknologi
dan menggunakan pengetahuan ini untuk mengembangkan kebijakan untuk memerangi
penyakit infeksi. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28/2021 tentang

1
Program Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA) ditujukan untuk menyelaraskan
semua pemangku kepentingan dalam layanan kesehatan, dan menjadi dasar yang penting
untuk penanganan penyakit infeksi secara bijak.
Pada saat pandemi COVID-19 yang terjadi sejak Desember 2019, WHO
merekomendasikan pemeriksaan uji biologi molekuler (RT-PCR) untuk mengkonfirmasi
kasus. Keterampilan dan pengetahuan untuk melaksanakan pemeriksaan tersebut termasuk
dalam kompetensi Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik. Keberhasilan mengatasi masalah
tersebut sangat bergantung pada peran dan kemampuan Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik,
yang meliputi: menjaga kualitas pelayanan laboratorium, ketepatan waktu diagnosis,
kemampuan memberi usulan terapi, dan komunikasi yang efektif.
Latar belakang ini telah memperkuat kebutuhan ahli mikrobiologi klinik yang
memiliki kompetensi di laboratorium diagnosis, pencegahan, penanganan, pengendalian,
dan pemberantasanpenyakit infeksi. Di samping itu, sangat dibutuhkan kerjasama berbagai
profesi pelayanan kesehatan, termasuk spesialis mikrobiologi klinik yang secara
komprehensif mengelola infeksi yang disebabkan oleh bakteri, mikobakteria, virus dan
jamur.

Pengembangan Program Pendidikan Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik di Indonesia


Untuk memenuhi kebutuhan yang teridentifikasi di atas, program pendidikan dokter
spesialis Mikrobiologi Klinik (SpMK) secara Nasional di Indonesia telah dikembangkan
berdasarkan misi Perhimpunan Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik di Indonesia
(PAMKI), yaitu sebagai berikut:
1. Menjadi rujukan layanan terbaik yang ditawarkan dalam mikrobiologi medis dan
penyakit infeksi
2. Menyediakan layanan laboratorium mikrobiologi yang akurat, berkualitas, dan
terjangkau
3. Menjadi rujukan keunggulan dalam penelitian mikrobiologi kedokteran
Program Pendidikan Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik Indonesia bertujuan
untuk memberikan standar pendidikan mikrobiologi klinik dan penyakit infeksi berstandar
global. Hal ini harus direalisasikan menggunakan pakar terkait untuk memberikan pelatihan
yang sesuai dengan berbagai tingkat layanan kesehatan yang mampu menjangkau spektrum
yang luas, mulai kasus-kasus sederhana sampai kasus sulit dan kompleks, dengan
menggabungkan teknologi konvensional dan mutakhir. Visi, misi, dan tujuan pendidikan
dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik Fakultas Kedokteran
Universitas Syiah Kuala dijelaskan pada Bab 2.

2
Program Pendidikan Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik Nasional Indonesia saat
ini dibentuk berdasarkan program pendidikan spesialis Indonesia, ditambah dengan
kebijakan internasional dan nasional yang berlaku, antara lain, mengenai kebijakan untuk
menerapkan kompetensi dan kurikulum pembelajaran yang berpusat pada siswa (Student
Centered Learning). Kurikulum telah dikembangkan berdasarkan standar kompetensi yang
ditetapkan oleh Kolegium Mikrobiologi Klinik Indonesia.
Program Pendidikan Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik pertama didirikan pada
tanggal 18 Agustus 1992 di Jakarta, di Universitas Indonesia, dengan Keputusan Direktur
Jenderal Pendidikan Tinggi (SK Dirjen Dikti) No.370 / Dikti / Kep / 1992). Kemudian berdiri
berturut-turut pusat Pendidikan Spesialis Mikrobiologi Klinik di kota lain, yakni Fakultas
Kedokteran Universitas Airlangga tahun 2010, Universitas Diponegoro Semarang tahun 2011,
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta tahun 2011, Universitas Brawijaya Malang tahun 2017,
Universitas Udayana Denpasar Bali tahun 2016, dan Universitas Hasanuddin Makassar tahun
2016, sehingga sampai tahun 2021 sebanyak 7 senter Pendidikan Spesialis Mikrobiologi
Klinik sudah berdiri di Indonesia.
Kurikulum ini disusun dengan mengacu pada Buku Kurikulum Program Pendidikan
Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik yang dikeluarkan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis
Mikrobiologi Klinik Indonesia (PAMKI) tahun 2018. Dasar penyusunan buku kurikulum
tersebut adalah Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 pasal 97 tentang
Pengembangan dan Pengorganisasian Kurikulum Pendidikan Tinggi Berbasis Kompetensi,
sebagai tindak lanjut dari Keputusan Menteri Pendidikan Nasional (Kepmendiknas) No.
232/U/2000 tentang Pedoman Untuk Mengembangkan Pendidikan Tinggi. Selain itu, juga
mengacu pada beberapa undang-undang untuk menyusun kurikulum, antara lain: Undang-
Undang Pendidikan Kedokteran Nomor 20 Tahun 2013, Undang-undang Nomor 12 Tahun
2012 tentang Pendidikan Tinggi dan Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan
Tinggi Republik Indonesia Indonesia tentang Standar Pendidikan Tinggi Nasional No.
44/2015.
Kurikulum nasional yang diperluas telah dikembangkan berdasarkan pertimbangan
perubahan paradigma pendidikan global di Indonesia. Pendidikan program pasca sarjana,
dalam hal ini Pendidikan Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik harus menggunakan
kurikulum berbasis kompetensi, karena fokus utama pembelajaran pada tingkat pendidikan
ini bertujuan untuk mencapai kompetensi residen pada akhir pendidikan. Kompetensi tidak
hanya mengacu pada bidang kognitif, tetapi juga pada psikomotor dan afektif. Proses
pembelajaran dimulai sejak pendidikan dokter hingga pendidikan pascasarjana, dalam hal

3
ini pendidikan spesialis; oleh karena itu model pembelajaran berpusat pada residen
(student-centered learning) yang lebih dikehendaki dibanding pendidikan berpusat pada
guru. Selain itu, fokus utama selama proses pendidikan yaitu dilakukan pendidikan berbasis
kerja dan dilakukan di tempat pelayanan kesehatan (laboratorium dan rumah sakit). Lulusan
diharapkan memiliki tingkat kompetensi penelitian sesuai standar Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia (KKNI). Dengan cara ini, residen diharapkan mencapai kompetensi
yang disyaratkan dan bekerja sesuai kompetensinya.

4
BAB 2
VISI, MISI, TUJUAN, DAN PROFIL LULUSAN

VISI
Menjadikan Pendidikan Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik yang Bermutu sehingga
Menghasilkan Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik yang Berstandar Global, Profesional,
Islami, Kompetitif, Inovatif serta Unggul di bidang Kedokteran Tropis dan Kebencanaan
Meliputi Pendidikan, Penelitian dan Pelayanan Mikrobiologi Klinik pada Tahun
2027.

MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan berkesinambungan dalam bidang


mikrobiologi klinik untuk menghasilkan Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik yang
mandiri, produktif secara akademis, sesuai dengan kemajuan pengetahuan dan teknologi
terkini dalam penegakan diagnosis, tata laksana, pencegahan dan pengendalian penyakit
infeksi dengan keunggulan di bidang Kedokteran Tropis dan Kebencanaan
2. Menyelenggarakan penelitian dasar, terapan dan klinis berstandar tinggi dan mampu
bersaing di tingkat global, di bidang mikrobiologi klinik, untuk menyelesaikan
permasalahan bangsa, khususnya penyakit infeksi yang menjadikan prioritas di
Indonesia.
3. Menyelenggarakan pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat di bidang mikrobiologi
klinik dan penyakit infeksi dengan profesionalisme yang tinggi serta menanamkan nilai-
nilai islami.

TUJUAN

1. Terwujudnya pelatihan dan pendidikan tertinggi dalam bidang Mikrobiologi Klinik, serta
penatalaksanaan, pencegahan dan pengendalian infeksi dengan keunggulan di bidang
Kedokteran Tropis dan Kebencanaan.
2. Terbentuknya lingkungan akademik yang baik untuk belajar dan tersedianya bimbingan
untuk mempersiapkan residen agar mampu berperan dalam bidang Mikrobiologi Klinik
dan memecahkan masalah kesehatan pasien.
3. Terwujudnya peserta didik yang mandiri, mampu belajar sepanjang hayat, pakar di
bidang Mikrobiologi Klinik dan berpengetahuan luas, terampil dalam pemeriksaan

5
diagnostik laboratorium dan aspek penanganan penderita pada penyakit infeksi, baik di
rumah sakit, maupun komunitas.
4. Terwujudnya lulusan yang mampu bekerja sama dengan profesional terkait lainnya
dalam penatalaksanaan penyakit infeksi.
5. Terwujudnya lulusan yang terampil dan berpengetahuan luas dalam pencegahan dan
pengendalian penyakit infeksi termasuk penggunaan antibiotika secara bijak.

PROFIL LULUSAN

Profil Lulusan Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik


Kurikulum Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik (PS
PDSMK) mengacu pada kompetensi yang ditetapkan oleh Kolegium Perhimpunan Dokter
Spesialis Mikrobiologi Klinik Indonesia (PAMKI) yang sesuai dengan visi dan misi PS
PDSMK FK USK. Kurikulum ini juga mengacu pada level KKNI 8, yakni:
1. Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi dan/atau seni di dalam bidang
keilmuannya atau praktik profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya
inovatif dan teruji.
2. Mampu memecahkan permasalahan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni di
dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter atau multidisipliner.
3. Mampu mengelola riset dan pengembangan yang bermanfaat bagi masyarakat dan
keilmuan, serta mampu mendapat pengakuan nasional dan internasional.
Karena itu, PS PDSMK FK USK menentukan profil lulusannya sebagaimana berikut:
1. Dokter layanan sekunder laboratorium
Dokter spesialis lulusan PS PDSMK FK USK harus mampu menerapkan
pengetahuan dan keterampilan secara optimal untuk melakukan penanganan pasien
terkait aspek mikrobiologi klinik; tatalaksana, pencegahan dan pengendalian
penyakit infeksi, termasuk penggunaan antimikroba secara bijak; berperilaku
profesional dan etis dalam praktik mereka,
2. Peneliti
Lulusan PS PDSMK FK USK mampu melakukan penelitian dan pengembangan
akademik sesuai keahliannya serta berkolaborasi dengan peneliti lain.
3. Menejer
Mampu melakukan tatalaksana laboratorium mikrobiologi klinik mulai dari
pengambilan spesimen sampai dengan pelaporan hasil.

6
4. Pendidik akademik
Lulusan PS PDSMK FK USK mampu membimbing dan berkolaborasi dengan
sejawat dan mahasiswa dalam bidang keilmuannya, baik pada tingkatan S1, S2,
maupun pendidikan profesi dokter spesialis lainnya.

7
BAB 3
KOMPETENSI INTI DAN METODE EVALUASI

Seperangkat standar yang baku untuk pendidikan, pendidikan berkelanjutan, dan


evaluasi penyedia pelayanan mikrobiologi klinik diperlukan untuk mempertahankan tingkat
pelayanan berkualitas tinggi untuk semua pasien. Selanjutnya, Program Pendidikan Dokter
Spesialis Mikrobiologi Klinik Indonesia telah menetapkan dan menguraikan tujuh
Kompetensi inti sebagai landasan pokok (cornerstone) untuk mempraktikkan pelayanan
mikrobiologi klinik. Hal ini diuraikan secara luas di bawah ini.

Kompetensi Inti

Perawatan Pasien (Patient care): Kompetensi ini dimaksudkan sebagai kemampuan


residen untuk mempertahankan pendekatan berpusat pada pasien (patients centered) pada
pelayanan kesehatan. Ini meliputi komunikasi yang optimal dengan spesialis mitra kerja yang
lain, dan membuat keputusan diagnostik yang informatif dan jelas dengan memilih,
melakukan interpretasi dan melaporkan hasil pemeriksaan yang berlandaskan situasi dan
kondisi yang sedang terjadi pada pasien secara individu, serta memandu pemilihan antibiotika
yang sesuai dengan penyakit dan keadaan pasien.
Pengetahuan Medis (Medical Knowledge): Kompetensi ini difokuskan pada
kemampuan residen terkait pemahaman pengetahuan dan menerapkannya dalam praktik
klinik. Termasuk dalam hal ini kemampuan residen untuk mengajar pihak lain, termasuk
rekan sejawat, rekan klinik, pasien, dan tokoh masyarakat.
Praktik Berbasis Sistem (System based practice): Kompetensi ini ditujukan agar
residen memahami dan mampu bekerja di dalam sistem pelayanan kesehatan secara utuh dan
efektif di berbagai rangkaian layanan kesehatan dan di dalam tim antar profesi untuk
meningkatkan keselamatan pasien dan meningkatkan kualitas pelayanan pada pasien.
Kompetensi ini juga ditujukan agar residen mampu memahami dan menganalisis dampak
biaya dan risiko/keuntungan pada pelayanan pasien, dan juga mampu terlibat dalam
mengidentifikasi kesalahan sistem dan mencarikan jalan keluar untuk mengatasinya.

Pembelajaran Berbasis Praktik dan Pengembangan diri (PBLI = Practice-based


Learning and Improvement): Spesialis mikrobiologi klinik terus-menerus terpapar dengan
informasi dan inovasi baru dan harus mampu mengevaluasi, serta mengintegrasikan ke dalam

8
praktik pelayanan untuk memberikan perawatan yang optimal.

Kompetensi ini ditujukan bagi kepekaan personal residen berkaitan dengan keterbatasan
pengetahuan, komitmen untuk belajar sepanjang hayat, kemampuan untuk secara kritis
melakukan evaluasi dan menggunakan informasi baru untuk memperbaiki praktik
kedokteran. Milestone ini juga ditujukan untuk meningkatkan kewaspadaan residen terhadap
sumber kesalahan di laboratorium dan membiasakan pekerjaan rutin yang bisa
meminimalkan kesalahan.

Profesionalisme dan Etika: Kompetensi ini ditujukan bagi perilaku dan sikap
residen. Harapannya bahwa residen akan memperlakukan semua individu dengan belas
kasih, rasa hormat dan harga diri, tanpa memandang usia, jenis kelamin, budaya, ras,
agama, orientasi seksual dan kecacatan. Residen akan menempatkan kepentingan pasien
terlebih dahulu dan memberikan pelayanan yang memperhatikan beraneka budaya. Residen
juga bertanggung jawab untuk merawat pasien dan mereka juga bertanggungjawab kepada
rekan seprofesi dan perhimpunan/asosiasi secara utuh.

Keterampilan interpersonal dan komunikasi: Kompetensi ini merupakan


kemampuan residen dalam berkomunikasi secara efektif dengan pasien, keluarga pasien,
dokter lain dan profesional pelayanan kesehatan, dan masyarakat umum, jika sesuai,
memiliki berbagai latar belakang sosioekonomi dan budaya. Mampu mengelola konflik dan
keluhan dengan efektif. Mampu mengkomunikasikan karya ilmiahnya sesuai bidangnya
untuk pengembangan profesional dan kemanfaatan umat manusia, dan secara ilmiah
bertanggung jawab sesuai etika profesional kepada publik melalui berbagai jenis media.

Kompetensi Penunjang
Penelitian: Kompetensi ini merupakan kemampuan residen untuk melakukan
penelitian di bidang mikrobiologi dan penyakit infeksi, sesuai kode etik profesional yang
diakui oleh komunitas profesional nasional atau internasional, menulis tesis dan menyajikan
temuan penelitian, sesuai aturan atau standar di tingkat lokal, regional, nasional dan sesuai
standar internasional. Hal ini juga meliputi penggunaan teknologi informasi dan sistem
dokumentasi untuk memperkuat penelitian.

9
Tabel 1. Kompetensi, sub kompetensi, dan metode evaluasi

N Kompeten Sub KKNI Tingkat 8 (Praktek Mikrobiologi


o. si Kompetensi Klinik)
1 P Konsultasi Memberikan panduan tentang pemilihan tes, N
e permintaan, dan interpretasi, untuk kasus klinik ev
l rutin dan kasus sulit/kompleks.
a
y Met Memahami prosedur serta metodologi N
a odol pemeriksaan dasar dan kompleks, dan secara m
n ogi mandiri melakukan semua pemeriksaan n
a pem mikrobiologi, meliputi pemeriksaan langsung, u
n erik isolasi mikroba, identifikasi, uji kepekaan, m
p saan imunoserologis dan biologi molekuler di bidang p
a bakteriologi, virology dan mikologi. e
s
i Interpreta Secara akurat dan cepat mengevaluasi, N
e si dan menginterpretasikan, dan memberikan hasil m
n Pelaporan pemeriksaan mikrobiologi dalam konteks pasien la
secara individu. m
k
lo

2 Penge Pen Ahli dalam prinsip dan penerapan pengetahuan H


tahua geta tentang bakteriologi, virologi, mikologi, imuno- y
n hua serologi, dan biologi molekuler, serta biomarker
Medis n yang
Das terkait dengan ilmu penyakit infeksi untuk
ar mencegah dan mengatasi penyakit infeksi
dan tersebut.
Dia
Ahli dalam prinsip dan penerapan tentang H
gnos
manajemen dan pelaksanaan laboratoriumyang u
tik
aman dan terjamin.
Teknik Mengevaluasi dan menilai penelitian dan N
belajar artikel
dan ilmiah dari literatur untuk menjelaskan hal-hal
disemin terkait perawatan pasien
asi
3 P Tim Berperan sebagai anggota tim pelayanan N
r pelayana kesehatan, memberikan panduan untuk pemilihan,
a n permintaan, dan interpretasi pemeriksaan
k kesehata mikrobiologi, untuk kasus klinik rutin dan
t n kompleks, memilih pemeriksaan yang optimal
i berdasarkan analisis karakteristik
k pemeriksaan (misalnya sensitivitas, spesifisitas,
nilai prediksi positif) danvariabel populasi pasien
B
e Bekerja dengan dokter dan tokoh masyarakat N
r untuk mengendalikan penyakit infeksi berdasar
b program pengendalian antimikroba (yaitu
a Program Pencegahan
s dan Pengendalian Resistensi Antimikroba) di
i lingkungan rumah sakit dan masyarakat.
s Memberikan panduan untuk N
melakukan/menerapkan disinfeksi dan sterilitas
S yang adekuat di tatanan rumah sakit pada saat
i pekerjaan klinik rutin, renovasi, dan
s pembangunan fasilitas baru yang sesuai.
t
e
m
Melakukan analisis hasil surveilen, serta N
pengelolaan pencegahan dan pengendalian infeksi
nosokomial, bersama dengan dokter atau klinisi
terkait. Merangkum dan mengumpulkan data
untuk menghasilkan laporan yang bermakna
(misalnya, data kepekaan antimikroba untuk
menghasilkan antibiogram; tingkat kontaminasi
biakan darah) dan mengidentifikasi tren atau pola
menyimpang pada
program pencegahan infeksi dan pola resistensi
baru.
Meningkatkan kerja sama yang baik dengan N
masyarakat dan profesi lainnya melalui berbagai
jenis kegiatan terkait di bidang mikrobiologi dan
penyakit
infeksi.
Regulasi dan Menunjukkan kepatuhan terhadap peraturan N
Penjamin nasional 3
an Mutu dan institusi untuk privasi pasien dan kerahasiaan,
badan akreditasi laboratorium.
Memahami, merancang dan menerapkan N
langkah-
langkah penjaminan mutu termasuk u
investigasi kesalahan.
Manaje Bekerjasama dengan staf administrasi untuk N
men memastikan laboratorium cukup memiliki staf d
Laborat dengan personil yang kompeten; melakukan e
orium: pengawasan ti
Pemanf laboratorium
aatan
Mengatur anggaran dan menerapkan kebijakan N
Sumber
untuk
Daya
secara konsisten memenuhi target anggaran tanpa
(Person
mengurangi kualitas perawatan pasien.
il dan
Keuang
an)
4 Pembelajaran Kesadara Mengidentifikasi kekuatan, kekurangan dan N
Berbasis n dan batasan dalam pengetahuan dan keahlian
Praktik dan Pengemb seseorang, dan menggunakan informasi ini untuk
Pengembanga angan merancang proses
n Diri diri pembelajaran dan target perbaikan
Mengidentifikasi dan berpartisipasi secara aktif N
dalam pendidikan berkelanjutan yang diatur oleh
organisasi profesi dan sumber lain yang sesuai di
tingkat nasional
atau internasional untuk pembelajaran seumur
hidup.
Pem Analisis data klinik secara sistematis, dengan N
anfa menggunakan metode peningkatan kualitas, dan
atan melakukan perubahan dengan tujuan perbaikan
data praktik
berb
asis
bukt
i
Proses Berperan dalam deteksi dan pencegahan kesalahan N
Perbaikan laboratorium
dan
Keselamatan
Pasien
5 Profesionali Menerima dan Mendorong dan secara aktif mencari dan N
sme dan memberik memberikan umpan balik untuk
Etika an umpan terusmeningkatkan kinerja. p
balik
Akunt Menerima tanggung jawab pribadi atas kinerjanya N
abilitas di bidang mikrobiologi klinik sesuai kode etik
, profesional yang berlaku. Mengantisipasi ti
kejujur kebutuhan
andan tim dan mengambil peran kepemimpinan
integri untuk
tas
menerapkan solusi secara mandiri berdasarkan
pemikiran logis, kritis, kreatif dan komprehensif.
Menempatkan kebutuhan pasien di atas
kepentingannya sendiri.
Ko Menghormati dan menerima keragaman N
mp budaya, mengidentifikasi dan k
ete menghindari perbedaan yang
nsi dapat mempengaruhi perawatan pasien dan
Bu suasana kerja
day
a
6 Keterampilan Ko Berkomunikasi secara efektif dengan pasien, N
interpersonal mu keluarga pasien, dokter lain dan penyedia layanan k
dan nik kesehatan,
komunikasi asi dan masyarakat umum, jika sesuai, dengan
efe berbagai latar belakang sosio-ekonomi dan budaya
ktif
M Mampu mengelola konflik dan keluhan dengan N
an efektif. k
aj
e
m
en
pr
ib
ad
i
da
n
m
en
an
ga
ni
permasal
ahan
Mengkomunika Mampu mengkomunikasikan karya ilmiahnya P
s ikan karya sesuai bidangnya untuk pengembangan
ilmiah profesional dan kemanfaatan umat manusia, dan
secara ilmiah
bertanggung jawab sesuai etika profesional
kepada publik melalui berbagai jenis media.
7 Penelitian M Melakukan penelitian di bidang mikrobiologi dan P
el penyakit infeksi, penulisan tesis, dan publikasi di
a jurnal ilmiah terakreditasi, sesuai kode etik
k profesional yang diakui oleh komunitas
u profesional nasional atau
k internasional.
a
n
p
e
n
el
it
ia
n
Mengg Menggunakan sistem dokumentasi dan teknologi N
unakan informasi untuk memfasilitasi penelitian (mis.,
sistem mendapatkan persetujuan dewan etik,
dokume pengelolaan
ntasi, data, analisis statistic, mencari dan memilah
informasida sumber rujukan yang sahih).
n teknologi
Milestone (atau titik atau tahap kunci dalam proses pendidikan) adalah butir penting
dalam pengembangan mahasiswa. Ini adalah hasil perkembangan pembelajaran berbasis
kompetensi (misalnya, Pengetahuan, keterampilan, sikap, kinerja) yang dapat
ditunjukkan dan diukur sebagai kemajuan mahasiswa dari awal pendidikan mereka
sampai lulus.
Tabel 2. Area kompetensi dan tingkat pencapaian (milestones)

N Area kompetensi dan


o deskripsinya

1 2
1 Perawatan pasien Semester
1-2
Metodologi Pengujian: Memahami dasar dan Memahami tatanan Memahami d
tatanan uji melakukan
pemeriksaan mikrobiologi kompleks dan dasar dan melakukan tatanan uji da
metodologi, tes
dan secara mandiri melakukan semua tes mikrobiologi dasar lanjutan dan
mikrobiologi
untuk meliputi isolasi mikroba, identifikasi, uji untuk mengatasi untuk memec
kepekaan, pemeriksaan imuno-serologis, biologi masalah klinik masalah klini

molekuler dan biomarker di bidang bakteriologi,


virologi, mikologi, imuno-serologi, dan molekuler

biologi terkait dengan penyakit menular.

Interpretasi dan Pelaporan: Akurat mengevaluasi Mengamati dan Menafsirkan

dan menginterpretasikan hasil pengujian membantu dalam melaporkan


mikrobiologi
dalam konteks pasien secara individu. interpretasi dan semua pemer
pelaporan mikrobiologi
pemeriksaan
mikrobiologi umum mandiri.
Pengumpulan dan Analisis Data: Merangkum Memahami peran Merangkai da
berbagai data untuk menghasilkan laporan yang mikrobiologi klinik menghasilkan
bermakna (misalnya, data kepekaan antimikroba dalam menciptakan yang bermak
untuk menghasilkan antibiogram; tingkat dan
kontaminasi kultur darah dan pemeriksaan lain) dan menggabungkan
mengidentifikasi kecenderungan atau pola data untuk panduan
menyimpang untuk pencegahan infeksi dan pola perawatan klinik
resistensi baru. dan kebijakan
pelayanan
kesehatan.

2 Pengetahuan Medis

Pengetahuan Dasar dan Diagnostik: Menjelaskan Mengintegras


Menerapkan pengetahuantentang bakteriologi, dan pengetahuan
virologi, mikologi, imunologi, biomarker, dan menerapkan bakteriologi,
biologi molekular yang terkait dengan penyakit mikologi mikologi, im
infeksi. danbakteriologi serologi, biom
dasar yang dan
terkait dengan biologi molek
penyakit dengan
infeksi, kasusinfeksi
pencegahan dan dan
pengelolaannya penanganan
nya.
Menunjukkan pengetahuan menyeluruh tentang Memahami dan Menerapkan
keamanan hayati (Biological Safety) meliputi menerapkan berbagai pelatihan
praktik laboratorium, peralatan keselamatan, dan tingkat keamanan keselamatan
rancangan fasilitas. hayati yang berkaitan hayati yang
dengan praktik dirancang.
laboratorium,
peralatan
keselamatan, dan
fasilitas
laboratorium.
Teknik Belajar dan Diseminasi: Menggunakan Melakukan
Mengevaluasi dan menilai penelitian dan beberapa sumber tinjauan litera
artikel ilmiah dari literatur untuk belajar untuk untuk membe
memberikan penjelasan berkaitan memperoleh penjelasan
perawatan pasien. pengetahuan (mis., berkaitan
Buku perawatan
teks, pasien.
konferensi/
pertemuan,
jurnal)
3 Praktik Berbasis Sistem
Tim Pelayanan Kesehatan: Berfungsi sebagai Menjelaskan Melakukan k
anggota tim pelayanan kesehatan, memberikan peran yang berman
panduan untuk pemilihan pemeriksaan, Microbiologist klinik pada w
pemesanan, dan interpretasi, untuk kasus klinik Klinik sebagai tepat dengan
biasa dan kompleks, memilih pemeriksaan yang anggota tim dosen klinik
pelayanan memandu pe
optimal berdasarkan analisis karakteristik uji kesehatan. pemeriksaan
(misalnya sensitivitas, spesifisitas, nilai prediktif Mengamati dan sesuai, permi
positif) dan variabel populasi pasien. membantu spesimen yan
dalam interpretasi h
konsultasi menilai karak
kinerja peme

Tim Pelayanan Kesehatan: Bekerja dengan Memahami Memberikan


dokter- dokter dan tokoh masyarakat untuk peran klinik di baw
mengendalikan penyakit infeksi melalui Microbiologist pengawasan
program pengelolaan antimikroba (yaitu Klinik sebagai pemerikasan
Program Pengendalian dan Pencegahan konsultan tim mikrobiologi
Resistensi Antimikroba = PPRA) di pelayanan penggunaan
lingkungan rumah sakit dan masyarakat. kesehatan antimikroba u
untukmengatasi memerangi d
dan mencegah mencegah ke
terjadinya dan dan penyebar
penyebaran penyakit men
penyakit resistensi
infeksi. antimikroba.
Mampu
menjelaskan
dasar ilmiah
untuk
menegakkan
diagnosis
laboratorium
dalam
mikrobiologi
klinik
sebagai dasar
pemberianant
ibiotik.
Tim Pelayanan Kesehatan: Menyediakan panduan Menjelaskan Memberikan
untuk mencapai disinfeksi dan sterilitas yang persyaratan ruang masukan yan
adekuat di rumah sakitselama pelayanan klinik fasilitas kesehatan berkaitan
rutin, renovasi, dan pembangunan fasilitas baru dengan dengan
yang sesuai. mempertimbangka persyaratanru
n keamanan dan ang fasilitas
keselamatan pasien kesehatan di
dan bawah
petugaskesehatan. pengawasan.
Tim Pelayanan Kesehatan: Melakukan analisis Menjelaskan Menganalisis
hasil surveilans, seperti pengelolaan pencegahan pencegahan dan hasil
dan pengendalian infeksi nosokomial, bersama pengendalian surveilans
dengan dokter yang terkai. Merekap dataagregat penyakit infeksi dan
untuk menghasilkan laporan yang bermakna nosokomial. berpartisipasi
(misalnya, data kerentanan antimikroba untuk Menjelaskan dalam
menghasilkan antibiogram;tingkat kontaminasi penanganan pencegahan
kultur darah) dan mengidentifikasi epidemi dan
kecenderungan atau pola yang menyimpang penyakit pengendalian
untuk pencegahaninfeksi, pola resistensi baru, infeksi di penyakit
dan deteksi kesalahan laboratorium. rumah sakit infeksi
dan nosokomial
masyarakat. di bawah
pengawasan.
Menerapkan
penanganan
wabah/kejadi
luar biasa (K
penyakit men
di rumah sak
masyarakat
bersama piha
pihak yang
berkepenting
di bawah
pengawasan.
Tim Perawatan Kesehatan: Meningkatkan Berpartisipasi secara Berpartisipas
kerjasama baik dengan masyarakat dan profesi aktifdalam berbagai aktif dalam b
lainnya melalui berbagai jeniskegiatan terkait di kegiatan yang kegiatan yang
bidang mikrobiologi dan penyakit infeksi. dilakukan oleh dilakukan ole
organisasi profesi organisasi pr
yang berada di bawah penga
bawah
pengawasan.
Regulasi dan Penjaminan Mutu: Memahami bahwa Dengan pand
Menunjukkan kepatuhan terhadap laboratorium diatur menjelaskand
peraturan nasional dan kelembagaan untuk oleh organisasi menerapkan
privasipasien dan kerahasiaan, serta nasional dan nasional dan
akreditasi laboratorium profesional. professional
organisasi.
Regulasi dan Penjaminan Mutu: Memahami dasar- Menelaah
Memahami, merancang danmenerapkan dasar jaminan kesalahan
langkah-langkah penjaminan mutu kualitas. laboratorium
termasuk investigasi kesalahan. uji profisiens
menyarankan
tindakan
pemebetulan
berdasarkan h

Manajemen Laboratorium: Pemanfaatan Sumber Menyadari peran Mampu mela


Daya (Personil dan Keuangan): Bekerja dengan staf seorang ahli tugasnya seb
administrasi untuk memastikan laboratorium mikrobiologi pengawas pe
memiliki cukup pegawai dengan personil yang dalam mengelola mikrobiologi
kompeten; memberikan pengawasanlaboratorium personil; konvensional
mampumenafsirka Menjelaskan
n bagan organisasi. manajemen
Menjelaskan personaliadan
peran seorang undang
ahli ketenagakerja
mikrobiologi
sebagai
pengawas
pemeriks
aan
mikrobiol
ogi.
Manajemen Laboratorium: Pemanfaatan Sumber Mengenali jenis Menjelaskan
Daya (Personil dan Keuangan): Merancang anggaranyang elemenangga
anggaran dan menerapkan kebijakan untuk berbeda (misal, (missal : pers
secara konsisten memenuhi target anggaran anggaran modal vs. peralatan mo
tanpa mempengaruhi penanganan pasien. anggaran operasi)
dan memahami
peran mikrobiologi
klinik dalam
merumuskan
anggaran.
4 Pembelajaran Berbasis Praktik dan Perbaikan

Kesadaran diri dan Perbaikan: Mengidentifikasi Mengakui dan Mengakui


kekuatan, kekurangan dan batasan dalam bertanggungjawab batasan
pengetahuan dan keahlian seseorang, dan atas kesalahan. pengetahuan
menggunakan informasi ini untuk sendiri-
menetapkansasaran pembelajaran dan perbaikan Memulaipros
refleksi diri,
(misalnya, ya
dibuktikan
dalam
wawancara
penilaian diri
dengan direk
program).
Kesadaran diri dan Perbaikan: Berpartisipasi dalam Berpartisipas
Mengidentifikasi dan berpartisipasi secara kegiatan pendidikan berbagaikegi
aktif dalam pendidikan berkelanjutanyang yangsedang dalam pendid
disusun oleh organisasi profesi dan berlangsung di berkelanjutan
sumber lain yang sesuai di tingkat tingkat lokal. tingkat nasio
nasional atau internasional
untukpembelajaran seumur
hidup.
Pemanfaatan Berbasis Bukti: Memahami Dengan sedik
Menganalisis data praktik secara pentingnya bimbingan, m
sistematis, dengan menggunakan pemanfaatan secara kritis
metode peningkatan kualitas, dan berbasis literaturyang
menerapkan perubahan dengan tujuan buktiberdasarkan membahas pe
perbaikan praktik. uji laboratorium dan hasil labo
dan hasilnya. yang berbasis
(evidence- ba

Perbaikan Proses dan Keselamatan Menunjukkan Secara konsis


Pasien: Berkontribusi kesadaran akan menunjukkan
padapengenalan dan pencegahan sumber kesalahan kerja yang
kesalahan laboratorium. umum dalam proses meminimalka
dan transisi kesalahan; se
laboratorium konsisten dan
dalamperawatan. mengkomuni
perbedaan pa

5 Etika dan Profesionalisme

Menerima dan Memberikan Umpan-balik: Menerima umpan Secara konsis


Mendorong dan secara aktif mencari dan balik secara menerima um
memberikan umpan balik untuk konstruktif. secara konstr
terusmeningkatkan kinerja. memodifikas
berdasarkan u
balik. Melaku
umpan balik
yangmemban
Akuntabilitas, Kejujuran, dan Integritas: Menyelesaika Dengan pasti
Menerima tanggung jawab pribadi atas n tugas menyelesaika
pekerjaannya di bidang mikrobiologi klinik dengan tepat tugas yang
sesuai dengan kode etik profesional yang waktu. ditugaskan
berlaku. Jujurdan pada waktu
Mengantisipasi kebutuhan tim dan mengambil mengerti yang tepat;
peran kepemimpinan untuk menerapkan solusi konsep membantu
secara mandiri berdasarkan pemikiran logis, perilaku etis; anggota tim
kritis, kreatif dan komprehensif. Menempatkan mencari bila diminta;
kebutuhan pasien di atas kepentingannya nasihat saat menghormati
sendiri. terjadi jadwal yang
pelanggaran ditugaskan.
etika. Mengakui
keterbatasan
pribadi, kesal
kecil dan
mengutamak
kebutuhan pa
terlibat dalam
perilakuetis.

Penegakan Budaya: Menghormati dan menerima Menghormati Menunjukkan


keragamanbudaya, mengidentifikasi dan keragamandan kemampuan
menghindari perbedaan yang dapat otonomi. berinteraksi s
mempengaruhi perawatan pasien dan tempat Memahamidan efektif denga
kerja. mematuhi kebijakan orang dari be
kelembagaan yang budaya dan
mempengaruhi latarbelakang
tegaknyabudaya. ekonomi; me
perbedaan bu
mungkin
mempengaru
perawatan da
kerja; mengid
dan menghin
perbedaan.
6 Keterampilan Interpersonal dan Komunikasi

Komunikasi dengan Penyedia Layanan Memahami Dengan bimb


Kesehatan, Keluarga, dan Pasien: pentingnya minimal, mem
Berkomunikasi secara efektif dengan pasien, komunikasi tepat komunikasi t
keluarga pasien, dokter lain dan profesional waktu danefektif dan efektif de
pelayanan kesehatan, dan masyarakat umum, dengan penyedia penyedia laya
jika sesuai, memiliki berbagai latar belakang layanan kesehatan, kesehatan, ke
sosioekonomi dan budaya. keluargadan pasien pasien sebaga
sebagaimana berlaku.
berlaku. Memahami Dengansedik
bahwa laporan bimbingan,
laboratorium menghasilkan
merupakan bentuk laboratorium
komunikasi yang dan mudah d
harus jelasdan
mudah dimengerti.

Manajemen Personalia dan Penyelesaian Memahami Dengan bimb


Konflik: Mampumengelola konflik dan keluhan pentingnya substansial,
dengan efektif. penyelesaian mengelola
konflik konflikdan
dankeluhan. keluhan.
Mengkomunikasikan Karya Ilmiah: Mampu Mampu
Mampu mengkomunikasikan karya mengkomunikasika mengkomuni
ilmiahnya sesuai bidangnya n hasilstudi ilmiah hasil kajian il
untukpengembangan profesional dan sebelum staf kritik yang
kemanfaatan umat manusia, dan secara akademik dan dipublikasika
ilmiah bertanggung jawab sesuai etika mahasiswaProgram ProgramPasc
profesionalkepada publik melalui berbagai Pendidikan spesialis di In
jenis media. pascasarjana/
spesialis di
Indonesia
7 Penelitian
Melakukan penelitian di bidang mikrobiologi dan Memahami Mampu
penyakit infeksi, penulisan tesis, dan publikasi di berbagai mengkaji ula
jurnal ilmiah terakreditasi sesuai kode etik metode publikasi ilm
profesional yang diakui olehkomunitas profesional penelitian dan secara kritisd
nasional atau internasional. penulisan menyiapkan
ilmiah. proposal
penelitian.

Menggunakan sistem dokumentasi dan Memahami peran Memperoleh


teknologi informasi untuk membantu dewan etika dalam persetujuan d
penelitian (mis., Mendapatkan mengawasi etik yang ses
persetujuandewan etik, pengelolaan data, penelitian. melakukan p
analisis statistik) Memahami peran Menggunaka
sistem IT untuk IT untuk
membantu penelitian. Mengumpulk
mengkompila
Tabel 3. Pemetaan capaian kompetensi sesuai tahapan pendidikan

Tahap
N Area kompetensi dan deskripsinya
o Fase Fa
persiapan m
S S Sem 3 Sem 4
e e
m m
1 2
1 Perawatan pasien

Metodologi Pengujian: Memahami dasar dan 1 1 1 2


kompleks testplatform dan metodologi, dan
secara independen melakukan semua tes
mikrobiologi untuk memasukkan isolasi
mikroba, identifikasi, uji kepekaan, tes biologis
serologis dan molekuler di bidang bakteriologi,
virologi, mikologi, imuno- serologi, dan
molekuler. biologi terkait dengan
penyakit menular.
Interpretasi dan Pelaporan: Akurat 1 1 1 1
mengevaluasi dan menginterpretasikan hasil
pengujian mikrobiologi dalamkonteks pasien
secara individu.
Pengumpulan dan Analisis Data: Merakit data 1 1 1 1
agregat untuk menghasilkan laporan yang
bermakna (misalnya, datakerentanan
antimikroba untuk menghasilkan antibiogram;
tingkat kontaminasi kultur darah) dan
mengidentifikasi kecenderungan atau pola
menyimpang untuk pencegahan infeksi dan pola
resistensi baru.
2 Pengetahuan Medis

Pengetahuan Dasar dan Diagnostik: Ahli 1 1 1 2


dan menerapkanpengetahuan tentang
bakteriologi, virologi, mikologi, kekebalan-
serologi, dan biologi molekuler yang terkait
dengan penyakit menular.
Pengetahuan Dasar dan Diagnostik: 1 1 2
Menunjukkan pengetahuan menyeluruh tentang
keamanan biologis untukmencakup praktik
laboratorium, peralatan keselamatan, dan
rancangan fasilitas.
Mempelajari Teknik dan Diseminasi: 1 1 1 2
Mengevaluasi danmenilai penelitian dan
artikel ilmiah dari literatur
untukmenginformasikan
perawatan pasien
3 Praktik Berbasis Sistem

Tim Perawatan Kesehatan: Berfungsi sebagai 1 1 2 2


anggota tim perawatan kesehatan, memberikan
panduan untuk seleksi tes, pemesanan, dan
interpretasi, untuk skenario klinik rutindan
kompleks, memilih tes optimal berdasarkan
analisis karakteristik uji (misalnya sensitivitas,
spesifisitas,
positif nilai prediktif) dan variabel populasi
pasien
Tim Perawatan Kesehatan: Bekerja dengan 1 1 2 2
dokter dan pemimpin masyarakat untuk
mengendalikan penyakit menular melalui
program pengelolaan antimikroba (yaitu
Program Pengendalian dan Pencegahan
Perlawanan Antimikroba) di lingkungan
rumah sakit dan
masyarakat.
Tim Perawatan Kesehatan: Menyediakan 1 1 2 2
panduan untukmencapai disinfeksi dan
sterilitas yang adekuat di rumah sakit selama
operasi klinik
rutin, renovasi, dan pembangunan fasilitas
baru yang sesuai.
Tim Perawatan Kesehatan: Melakukan 1 1 2 2
analisis hasil surveilans, serta pengelolaan
pencegahan dan
pengendalianinfeksi nosokomial, bersama
dengan
dokter yang relevan. Rangkul data agregat
untuk menghasilkan laporan yang bermakna
(misalnya, data kerentanan antimikroba untuk
menghasilkan antibiogram; tingkat
kontaminasi kultur darah) dan mengidentifikasi
kecenderungan atau pola menyimpang untuk
pencegahan infeksi, pola resistensi baru, dan
deteksi kesalahan laboratorium.
Tim Kesehatan: Membantu kerjasama baik 1 1 2 2
dengan masyarakat dan profesi lainnya melalui
berbagai jeniskegiatan terkait di bidang
mikrobiologi dan penyakit menular.
Regulasi dan Penjaminan Mutu: 1 1 2 2
Menunjukkan kepatuhan terhadap peraturan
nasional dan kelembagaan untuk privasidan
kerahasiaan pasien, akreditasi laboratorium.
Regulasi dan Penjaminan Mutu: 1 1 2 2
Memahami, merancangdan menerapkan
langkah-langkah penjaminan mutu
termasuk investigasi kesalahan.
Manajemen Laboratorium: Pemanfaatan 1 1 2 2
Sumber Daya (Personil dan Keuangan):
Bekerja dengan staf administrasiuntuk
memastikan laboratorium memiliki staf yang
memadai dengan personel yang kompeten;
menyediakan pengawasan laboratorium.
Manajemen Laboratorium: Pemanfaatan 1 1 2 2
Sumber Daya (Personil dan Keuangan):
Mengembangkan anggaran danmenerapkan
kebijakan untuk secara konsisten
memenuhitarget anggaran tanpa mengurangi
perawatan pasien.
4 Pembelajaran dan Peningkatan Berbasis
Praktik
Kesadaran dan Peningkatan Pribadi: 1 1 2 2
Mengidentifikasi kekuatan, kekurangan dan
batasan dalam pengetahuan dankeahlian
seseorang, dan menggunakan informasi ini untuk
menetapkan
tujuan pembelajaran dan peningkatan.
Kesadaran dan Peningkatan Pribadi: 1 1 2 2
Mengidentifikasi danberpartisipasi secara
aktif dalam pendidikan berkelanjutanyang
disusun oleh organisasi profesi dan sumber
lain yang sesuai di tingkat nasional atau
internasional untuk
pembelajaran seumur hidup.
Pemanfaatan Berbasis Bukti: Analisis 1 1 2 2
data praktek secarasistematis, dengan
menggunakan metode peningkatan
kualitas, dan menerapkan perubahan
dengan tujuan perbaikan praktik.
Perbaikan Proses dan Keselamatan Pasien: 1 1 2 2
Berkontribusi pada pengakuan dan
pencegahan kesalahan laboratorium.
5 Etika dan Profesionalisme
Menerima dan Memberikan Tanggapan: 1 1 2 2
Mendorong secara aktif mencari dan
memberikan umpan balik untuk terus
meningkatkan kinerja.
Akuntabilitas, Kejujuran, dan Integritas: 1 1 2 2
Menerima tanggung jawab pribadi atas karyanya
di bidang mikrobiologi klinik sesuai dengan
kode etik profesional yangberlaku.
Mengantisipasi kebutuhan tim dan mengambil
peran kepemimpinan untuk menerapkan solusi
secara mandiri berdasarkan pemikiran logis,
kritis, kreatif dan komprehensif.
Menempatkan kebutuhan pasien di atas
kepentingan sendiri.
Kompetensi Budaya: Menghormati dan 1 1 2 2
menghargai keragaman budaya,
mengidentifikasi dan menghindari
biasyang dapat mempengaruhi perawatan
pasien dan tempat kerja.
6 Keterampilan Interpersonal dan Komunikasi

Komunikasi dengan Penyedia Layanan 1 1 2 2


Kesehatan, Keluarga, dan Pasien:
Berkomunikasi secara efektif dengan pasien,
keluarga pasien, dokter lain dan profesional
perawatan kesehatan, dan masyarakat umum,
sesuai situasidan keadaan, dengan berbagai latar
belakang sosioekonomidan
budaya.
Manajemen Personalia dan 1 1 2 2
Penyelesaian masalah: Mampumengelola
konflik dan keluhan
dengan efektif.
Mengkomunikasikan Karya Ilmiah: Mampu 1 1 2 2
mengkomunikasikan karya ilmiahnya sesuai
bidangnya untuk pengembangan profesional
dan kemanfaatan bagi umat manusia, dan
secara ilmiah bertanggung jawab sesuaietika
profesional kepada publik melalui berbagai
jenis media.
7 Penelitian

Melakukan penelitian di bidang mikrobiologi dan 1 1 2 2


penyakit infeksi, penulisan tesis, dan publikasi di
jurnal ilmiah terakreditasi.
Menggunakan sistem dokumentasi dan 1 1 2 2
teknologi informasiuntuk memfasilitasi
penelitian (mis., mendapatkan persetujuan
komite etik, pengelolaan data, analisis
statistik).
Tabel 4. Pemetaan capaian area kompetensi terhadap berbagai modul pada Pendidikan
Spesialis Mikrobiologi Klinik

Pembelajar Ketera
an dan mpila
Kode* Nama Modul Kelompo Perawat Pengetahu
Peningkat n
k an an
an Interp
Pasien Biomedis
Berbasis ersona
Praktik l dan
Komu
nikasi

M
DMK M
e
101 K
t
o U
d
o
l
o
g
i

p
e
n
e
l
i
t
i
a
n

DMK Bologi Molekuler M


103 K
U

Epidemiologi
DMK M
Klinik & EBM
105 K
U

DMK Fi MKU
107 ls
af
at
Il
m
u
P
en
ge
ta
h
ua
n

DMK Etika M
109 Profesi K
dan U
Medikoleg
al

Biostatistik
DMK MKU
dan Komputer
111
Statistik

DMK Farmakologi M
113 Klinik K
U

DMK Kebencanaan M
115 K
U

Subjek
DMK Bakteriologi
102 Dasar
Khusus
(MDK)

Te Subjek
DMK
104 kni Dasar
k Khusus
Da (MDK)
sar
Mi
kro
bio
log
i

Subjek
DMK Virologi
Dasar
106
Khusus
(MDK)

Skillab Subjek
DMK
Mikrobiologi Dasar
108
Klinik Khusus
(MDK)
Mi Subjek
DMK
kr Dasar
110
ob Khusus
iol (MDK)
og
i
Li
ng
ku
ng
an

Subjek
DMK Mikologi
Dasar
112
Khusus
(MDK)

Ma
Subjek
DMK naje
Dasar
114 me
Khusus
n
(MDK)
Lab
orat
oriu
m
Mikrobiol
ogi

Infeksi pada
Subjek
DMK Sistem
Dasar
201 Muskuloskeleta
Khusus
,
(MDK)
Kulit dan
Integumen

Imuno dan
Subjek
DMK Molecul
Dasar
203 ar
Diagnos Khusus
tic (MDK)

Infeksi pada
Subjek
DMK Sistem
Dasar
205 Respirasi dan
Khusus
Kardiovaskuler
(MDK)

Infeksi Pada Subjek


DMK
Sistem Saraf Dasar
207
dan Indera Khusus
(MDK)

Ap Subjek
DMK
lik Dasar
209
asi Khusus
Mi (MDK)
kr
ob
iol
og
i

Subjek
DMK Infeksi pada Anak
Dasar
211
Khusus
(MDK)

PI Subjek
DMK
N Dasar
213
E Khusus
R (MDK)
E
da
n
Z
oo
no
sis

Penatagunaan
Antimikroba dan Subjek Dasar
DMK
Pencegahan Khusus
215
Resistensi Bakteri (MDK)

Pencegahan dan Subjek


DMK
Pengendalian Dasar
202
infeksi Khusus
(MDK)
Infeksi pada
Sistem Subjek Dasar
DMK
Reproduksi, Khusus
204
Gastrointestinal (MDK)
dan
Saluran Kemih

Ep Subjek
DMK
ide Dasar
206
mi Khusus
c (MDK)
Pr
ep
are
dn
ess
Subjek
Pengem
DMK Presentasi Ilmiah
bangan
208
Kepriba
dian
(MPK)

Identifikasi
Subjek
DMK Bakteri
Dasar
210 Anaerob dan
Khusus
Mikobakterium
(MDK)

Subjek
Stase
Pengem
DMK Mikrobiologi
bangan
212 Klinik Ilmu
Kepriba
Penyakit Mata
dian
(MPK)

Subjek
Stase
Pengem
DMK Mikrobiologi
bangan
214 Klinik
Kepriba
Dermatologi dan
dian
Venereologi
(MPK)

Infeksi pada
Subjek
DMK Sistem
Dasar
301 Hematologi
Khusus
dan
(MDK)
Imunologi

Subjek
Stase
Pengem
DMK Mikrobiologi
bangan
303 Klinik Ilmu
Kepriba
Penyakit THT
dian
(MPK)
Subjek
Stase
Pengem
DMK Mikrobiologi
bangan
305 Klinik Ilmu
Kepriba
Penyakit Saraf
dian
(MPK)

Stase Subjek
Mikrobiologi Pengem
DMK
Klinik bangan
307
Pulmonologi dan Kepriba
Kedokteran dian
Respirasi (MPK)

Subjek
Stase
Pengem
DMK Mikrobiologi
bangan
309 Klinik
Kepriba
Intensive Care dian
Unit (MPK)

Subjek
Stase Rumah Pengem
DMK
Sakit Jejaring bangan
311
Kepriba
dian
(MPK)
Subjek
Stase
Pengem
DMK Mikrobiologi
bangan
302 Klinik Ilmu
Kepriba
Penyakit Dalam
dian
(MPK)
Subjek
Stase
Pengem
DMK Mikrobiologi
bangan
303 Klinik Ilmu
Kepriba
Kesehatan dian
Anak (MPK)

Subjek
Stase Pengem
DMK
Mikrobiologi bangan
305
Klinik Ilmu Kepriba
Bedah dian
(MPK)

Stase Subjek
Mikrobiologi Pengem
DMK
Klinik Ilmu bangan
307
Kebidanan Kepriba
dan dian
Kandungan (MPK)

Subjek
Pengem
DMK Ujian Proposal
bangan
309 Tesis
Kepriba
dian
(MPK)

Subjek
Pengem
DMK Ujian Tesis
bangan
P01
Kepriba
dian
(MPK)

STANDAR PENILAIAN
Penilaian proses pembelajaran meliputi seluruh kegiatan pendidikan baik pengetahuan, keterampilan, dan
perilaku yang bertujuan mengetahui apakah PPDS telah mencapai kompetensi akademik maupun
profesional sesuai dengan yang ditentukan dalam kurikulum pendidikan. Secara garis besar, evaluasi
selama masa pendidikan dilaksanakan secara bertahap, berkala, dan berkesinambungan. Evaluasi hasil
belajar bersifat sumatif untuk menentukan keputusan, sedangkan evaluasi yang bersifat formatif untuk
memberikan umpan balik kepada PPDS dan penyelenggara program.

1. Cara Evaluasi (Instrumen Evaluasi)


Evaluasi PPDS setidaknya meliputi:
a) Evaluasi kompetensi akademik yang mempunyai bobot 40% dari total penilaian yang ada,
dapat diberikan dalam bentuk ujian tulis (Essay atau MCQ), pembacaan jurnal/referen,
presentasi kasus (kasus sulit, kasus mati, laporan jaga), ujian studi longitudinal, dan ujian
tesis.
b) Evaluasi kompetensi profesi yang mempunyai bobot 40% dari total penilaian yang ada
dapat diberikan dalam bentuk ujian kasus, log-book, workplace abses assessment, dan
objektivitas struktural clinical examination (OSCE), portofolio.
c) Evaluasi efektif menilai keterampilan komunikasi, hubungan interpersonal, dan sikap serta
kebiasaan kerja profesional dengan bobot 20%. Penilaian dengan menggunakan kuesioner 360
derajat.

2. Pemberian Angka, Nilai Mutu, Markah, dan Interpretasi


Cara yang dipakai untuk memberi angka, nilai mutu, markah, dan interpretasi mengacu pada
pedoman di bawah ini:
No. Nilai Angka Nilai Mutu Markah Interpretasi
1. 80-100 A 4 Sangat Baik
2. 70-79 B 3 Baik
3. 60-69 C 2 Cukup
4. 50-59 D 1 Kurang
5. <50 E 0 Kurang Sekali

PPDS diharuskan mengulang ujian jika mendapatkan nilai di bawah 60; mengulang hanya dapat
dilakukan satu kali dan jika masih mendapatkan nilai di bawah 60 maka PPDS yang bersangkutkan
dinyatakan gagal dan perlu mengulang modul/mata ajar tersebut. Jika nilai yang diperoleh di bawah 50
maka PPDS yang bersangkutan diharuskan mengulang modul/mata ajar/semester terkait tanpa melakukan
ujian ulang, dan disesuaikan dengan aturan yang berlaku di institusi pendidikan masing-masing

a) Evaluasi Hasil Akhir Pendidikan


Predikat Kumlaude pada akhir pendidikan dapat diberikan dengan mempertimbangkan
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) >3,7 dan lamanya masa studi tepat waktu yakni tidak
lebih dari ‘n’ (masa studi).

b) Ujian Lokal
Ujian lokal adalah ujian yang diikuti oleh PPDS yang bersifat institusional untuk
mengevaluasi capaian hasil pembelajaran berdasarkan standar pendidikan dan kurikulum
masing-masing institusi pendidikan.Ujian lokal mengikuti ketentuan yang berlaku di
masing-masing institusi pendidikan.
Ujian Kompetensi lokal yang direkomendasikan dapat berupa :
1) Ujian kompetensi lokal dilakukan dengan bentuk formatif maupun Sumatra dengan
metode penilaian berupa ujian tulis, ujian lisan, ujian keterampilan, portofolio, ujian
pasien, Mini-cex (Mini-clinical exercise evaluation), DOPS (Direct Observation
Procedural Skill), atau CbD (Care-based Discussion). Adapun ujian dilakukan selama
proses pendidikan (formatif) dan ujian sumatif untuk menilai kompetensi di ujian
kompetensi akhir semester (UAS) maupun di akhir masa pendidikan sebelum ujian
nasional (Ujian kompetensi akhir masa pendidikan//UKA).
2) Ujian karya ilmiah akhir atau penelitian. Ujian ini bertujuan untuk menilai karya
ilmiah akhir atau penelitian berupa tesis yang telah dilakukan oleh peserta program.

c) Ujian Nasional
Ujian nasional ialah evaluasi kompetensi keprofesian tahap nasional yang
dikoordinasikan oleh kolegium dengan tujuan menjamin dan menyetarakan mutu dan
kompetensi Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa di Indonesia. Selain sebagai bagian dari
evaluasi hasil pembelajaran, Ujian nasional ini adalah salah satu prasyarat pengajuan
sertifikat kompetensi kepada kolegium. Ujian nasional ini harus dijalankan oleh semua
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa yang akan melakukan praktik kedokteran jiwa.

Ujian Nasional Kolegiu Psikiatri Indonesia dilaksanakan untuk menghasilkan DOkter


Spesialis Kedokteran Jiwa yang kompeten dalam melaksanakan tugasnya. Ujian ini
dilaksanakan oleh Kolegiu dan diikuti oleh PPDS yang sudah lulus ujian lokal.
Perangkat Ujian Nasional:
1) Penyelenggaraan Ujian Nasional
a) Ujian Nasional diselenggarakan oleh Kolegium Psikiatri Indonesia
b) Kolegium Psikiatri Indonesia membentuk Tim Penyelenggara Ujian Nasional
c) Penguji ujian nasional adalah dosen dari institusi pendidikan yang
menyelenggarakan pendidikan dokter spesialis kedokteran jiwa yang mempunyai
kualifikasi sebagai penilai.
d) Penguji ujian nasional adalah penguji yang tidak memiliki hubungan kekerabatan
(keluarga) dengan peserta ujian nasional untuk menghindari conflict of interes
selama pelaksanaan ujian.
e) Peserta ujian nasional adalah PPDS yang telah menyelesaikan ujian kompetensi
akhir masa pendidikan dan telah menyelesaikan tugas akhir (tesis) dan dinyatakan
lulus oleh institusi tempat ia menempuh pendidikan
f) Peserta telah membayar biaya ujian nasional.

2) Sistem Ujian Nasional


a) Ujian nasional dilaksanakan dengan metode:
(1) Ujian portofolio
(2) Ujian Computer Based Test (CBT) yang merupakan ujian tulis
(3) Ujian Obective Structure Case Evaluation (OSCE) meliputi topik-topik yang
sudah ditentukan sebelumnya oleh Tim Penyelenggara Ujian Nasional
b) Waktu Ujian Nasional diselenggarakan dua kali setahun yaitu pada tiap akhir
semester pada bulan Januari/Februari dan Juli/Agustus.
c) Tempat Ujian Nasional dilaksanakan secara bergiliran di institusi pendidikan yang
menyelenggarakan pendidikan profesi dokter spesialis kedokteran jiwa dan
mempunyai fasilitas sesuai standar penyelenggara ujian nasional.
d) Bank soal untuk ujian nasional berasal dari setiap institusi pendidikan dan sudah
di review tim penyelenggara ujian Nasional.
e) Tim Penyelenggara Ujian Nasional yang akan memilih soal yang dinilai layak
untuk menjadi soal ujian tulis dan OSCE.
f) Ujian tulis terdiri atas 100 (seratus) soal selama 120 menit meliputi semua topik
yang sudah dipelajari selama pendidikan.
g) ujian OSCE terdiri atas 10 Stase, untuk menilai kompetensi utama kandidat.
h) Batas lulus untuk ujian tulis dan OSCE adalah diatas NBL (Nilai Batas Lulus)
yang ditentukan melalui standard Settings.
i) Rapat yudisium ujian nasional wajib dihadiri oleh KPS/SPS atau yang mewakili
dari masing-masing institusi pendidikan.
j) Pada rapat yudisium ujian nasional, bila ada masalah tentang nilai ujian peserta,
dimintakan klarifikasi pada penguji. Bila penguji yang bersangkutan tidak hadir,
maka keputusan ditentukan oleh kesepakatan peserta sidang rapat yudisium.
k) Peserta ujian nasional dinyatakan lulus apabila mereka lulus ujian tulis dan ujian
OSCE.
l) Bila peserta ujian nasional tidak lulus ujian tulis, maka ujian ulang (remedial)
dilakukan dalam waktu 2 minggu setelah ujian tersebut. Apabila peserta ujian
nasional tidak lulus saat ujian ulang (remedial), maka harus mengulang pada
periode ujian nasional lainnya.
m) Bila peserta ujian nasional tidak lulus ujian OSCE, mengingat kesukaran dalam
mengadakan peralatan untuk ujian pada waktu yang lain, maka dilakukan ujian
ulang (remedial) pada satu hari sesudah kan dan membayar biaya ujian sesuai
ketentuan daengan peraturan ujian nasional yang berlaku. Kandidat yang boleh
mengikuti ujian ulang (remedial) OSCE adalah kandidat yang tidak lulus <4
Stase. APabila peserta ujian nasional tidak lulus saat ujian ulang (remedial), maka
harus mengulang pada periode Stase nasional lainnya.

3) Penghentian pendidikan
Penghentian pendidikan dilakukan sesuai dengan peraturan akademik IPDS-KJ
bersangkutan.

4) Predikat Kelulusan, Gelar dan Ijazah


Ijazah atau tanda kelulusan diberikan oleh pejabat berwenang sesuai ketentuan IPDS-
KJ bersangkutan. Sertifikat Kompetensi Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa diberikan
oleh Kolegium Psikiatri Indonesia melalui ujian nasional.
BAB 4
PEMBELAJARAN DAN MATERI
AJAR

Deskripsi tentang daftar subjek, keterampilan, dan penyakit sebagai panduan


untuk materi pelajaran dalam kurikulum (mengacu pada Standar Pendidikan Profesi
Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik dari Kolegium PAMKI).
Tabel 5. Struktur kurikulum

SEMESTER I

Ko S K
N Nama Mata
d K
o Kuliah
e S
M
a (
t K
a -
K P
u )
li
a
h

1 D Metodologi penelitian 2 W
M a
K ( j
10 1 i
1 - b
0
)

2 D Bologi Molekuler 2 W
M a
K ( j
10 1 i
3 - b
0
)

3 D Epidemiologi Klinik & EBM 2 W


M a
K ( j
10 1 i
5 - b
0
)

4 D Filsafat Ilmu Pengetahuan 2 W


M a
K ( j
10 1 i
7 - b
0
)

5 D Etika Profesi dan Medikolegal 2 W


M a
43
K ( j
10 1 i
9 - b
0
)

6 D Biostatistik dan Komputer Statistik 2 W


M a
K ( j
11 1 i
1 - b
0
)

7 D Farmakologi Klinik 2 W
M a
K ( j
11 1 i
3 - b
0
)

8 D Kebencanaan 2 W
M a
K ( j
11 1 i
5 - b
0
)

JUMLAH SKS 1
6

SEMESTER 2

Ko S K
N Nama Mata
d K
o Kuliah
e S
M
a (
t K
a -
K P
u )
li
a
h

1 D Bakteriologi 3 W
M a
K ( j
10 2 i
2 - b
1
)

2 D Teknik Dasar Mikrobiologi 3 W


M a
K ( j
10 2 i
4 - b

44
1
)

3 D Virologi 2 W
M a
K ( j
10 2 i
6 - b
0
)

4 D Skillab Mikrobiologi Klinik 3 W


M a
K ( j
10 0 i
8 - b
3
)

5 D Mikrobiologi Lingkungan 2 W
M a
K ( j
11 2 i
0 - b
0
)
D Mikologi 2 W
M a
K ( j
11 2 i
2 - b
0
)
D Manajemen Laboratorium Mikrobiologi 2 W
M a
K ( j
11 2 i
4 - b
0
)

JUMLAH SKS 1
6

SEMESTER 3

Ko S K
N Nama Mata
d K
o Kuliah
e S
M
a (
t K
a -
K P
u )
li
a
h

45
1 D Infeksi pada Sistem Muskuloskeletal, Kulit dan 2 W
M Integumen a
K ( j
20 2 i
1 - b
0
)

2 D Imuno dan Molecular Diagnostic 2 W


M a
K ( j
20 2 i
3 - b
0
)

3 D Infeksi pada Sistem Respirasi dan Kardiovaskuler 2 W


M a
K ( j
20 2 i
5 - b
0
)

4 D Infeksi Pada Sistem Saraf dan Indera 2 W


M a
K ( j
20 2 i
7 - b
0
)

5 D Aplikasi Mikrobiologi 2 W
M a
K ( j
20 2 i
9 - b
0
)

6 D Infeksi pada Anak 2 W


M a
K ( j
21 2 i
1 - b
0
)
D PINERE dan Zoonosis 2 W
M a
K ( j
21 2 i
3 - b
0
)
D Penatagunaan Antimikroba dan Pencegahan Resistensi
1 W
M Bakteri
a
K
21 ( j
5 1 i
- b
46
0
)

47
JUMLAH SKS 1
6

SEMESTER 4
Ko S K
N Nama Mata
d K
o Kuliah
e S
M
a (
t K
a -
K P
u )
li
a
h

1 D Pencegahan dan Pengendalian infeksi 2 W


M a
K ( j
20 2 i
2 - b
0
)
Infeksi pada Sistem Reproduksi, Gastrointestinal dan 2
2 D W
Saluran Kemih
M a
(
K 2 j
20 - i
4 0 b
)

3 D Outbreak Preparedness 2 W
M a
K ( j
20 2 i
6 - b
0
)

4 D Presentasi Ilmiah 1 W
M a
K ( j
20 1 i
8 - b
0
)

5 D Identifikasi Bakteri Anaerob dan Mikobakterium 3 W


M a
K ( j
21 2 i
0 - b
1
)

6 D Stase Mikrobiologi Klinik Ilmu Penyakit Mata 1 W


M a
K ( j
21 0 i

48
2 - b
1
)

D Stase Mikrobiologi Klinik Dermatologi dan 1 W


M Venereologi a
K ( j
21 0 i
4 - b
1
)

JUMLAH SKS 1
2

SEMESTER 5

Ko S K
N Nama Mata
d K
o Kuliah
e S
M
a (
t K
a -
K P
u )
li
a
h

1 D Infeksi pada Sistem Hematologi dan Imunologi 2 W


M a
K ( j
30 0 i
1 - b
2
)

2 D Stase Mikrobiologi KlinikIlmu Penyakit THT 1 W


M a
K ( j
30 0 i
3 - b
1
)

3 D Stase Mikrobiologi KlinikIlmu Penyakit Saraf 1 W


M a
K ( j
30 0 i
5 - b
1
)
Stase Mikrobiologi Klinik Pulmonologi dan Kedokteran 2 W
4 D Respirasi a
M
( j
K 0 i
30 - b
7 2
)

5 D Stase Mikrobiologi KlinikIntensive Care Unit 2 W

49
M a
K ( j
30 0 i
9 - b
2
)

6 D Stase Rumah Sakit Jejaring 1 W


M a
K ( j
31 0 i
1 - b
1
)

JUMLAH SKS 9

SEMESTER 6

Ko S K
N Nama Mata
d K
o Kuliah
e S
M
a (
t K
a -
K P
u )
li
a
h

1 D Stase Mikrobiologi KlinikIlmu Penyakit Dalam 2 W


M a
K ( j
30 0 i
2 - b
2
)

2 D Stase Mikrobiologi KlinikIlmu Kesehatan Anak 2 W


M a
K ( j
30 0 i
4 - b
2
)

3 D Stase Mikrobiologi KlinikIlmu Bedah 2 W


M a
K ( j
30 0 i
6 - b
2
)

4 D Stase Mikrobiologi KlinikIlmu Kebidanan dan 2 W


M Kandungan a
K ( j
30 0 i
8 - b
2
)

50
5 D Ujian Proposal Tesis 1 W
M a
K j
31 i
0 b

SEMESTER 7
Ko S K
N Nama Mata
d K
o Kuliah
e S
M
a (
t K
a -
K P
u )
li
a
h

1 D Ujian Tesis 6 W
M a
K j
P0 i
1 b

JUMLAH SKS 6

TOTAL SKS 8
4

51
Tabel 6. Modul dan materi ajar

Tingk
N Nama modul Materi pelajaran at
o. Pencap
aian
Akhir
1 M Menyusun pertanyaan penelitian dan memilih 3
e desain penelitian yang tepat guna, terkini,
t termaju (baik secara kuantitatif, kualitatif,
o ataupun campuran)
d sesuai ketersediaan sumberdaya, metode
o pengumpulan data dan analisa
l
o
g
i

p
e
n
e
l
i
t
i
a
n
2 Bologi Molekuler Prinsip dasar biologi molekuler, DNA, RNA dan 3
Protein, berbagai teknik pemeriksaan
berbasis
molekuler seperti PCR, TCM, Sequensing
3 Epidemiologi Epidemiologi klinik dan Kedokteran berbasis 3
Klinik bukti
& EBM bidang kesehatan/ kedokteran
4 F Filsafat Ilmu, Etika, Penilaian kritis 3
il berbagai
s konsep falsafah keilmuan, struktur
af logika keilmuan, dan etika profesi
at
Il
m
u
P
e
n
g
et
a
52
h
u
a
n
5 Etika aspek medikolegal 3
Profesi
dan
Medikole
gal
6 Biostatistik Statistik, statistik mengunakan komputer 3
dan
Komputer
Statistik
7 Farmakologi PK-PD, penggunaan obat rasional, penggunaan 3
Klinik obat antibiotik, interaksi obat
8 Kebencanaan manajemen bencana (disasster management) 3
9 Bakteriologi Bakteriologi dasar, klasifikasi bakteri, 3
morfologi
bakteri, faktor virulensi bakteri, patogenesis
1 Te pembiakan mikroba aerobic dan anaerob dan 3
0 kni teknik identifikasi bakteri secara konvensional,
k uji resistensi antibiotic secara difusi dan dilusi
Da termasuk mengetahui MIC bakteri aerob dan
sar anaerob, teknik identifikasi jamur, bakteri
Mi fastidious, disinfeksi dan sterilisasi, dan
kro pemeriksaan
bio mikrobiologi makanan dan minuman.
log
i
1 Virologi virologi dasar, klasifikasi virus, morfologi virus, 3
1 faktor virulensi virus, patogenesis virus, Imunisasi
dan obat antivirus
1 Skillab Pemeriksaan mikrobiologi pada tahap pra- 3
2 Mikrobiologi analitik, analitik, dan pasca-analitik, Pemeriksaan
Klinik mikroskopik, Biakan dan Identifikasi Bakteri
(tingkat genus atau spesies), manual, semi-
otomatis dan otomatis, Biakan dan/atau
Identifikasi Jamur (tingkat genus atau spesies),
manual, semi-otomatis dan
otomatis, Uji Kepekaan Mikroba, Uji Imunologi,
Uji Biologi Molekuler.
1 Mi Pemeriksaan air dan makanan (TPC dan MPN), 3
3 kr Pemeriksaan mikrobiologi udara, Pemeriksaan
ob lingkungan fasilitas kesehatan
iol
og
53
i
Li
ng
ku
ng
an

54
1 Mikologi Mikologi dasar, klasifikasi jamur, morfologi 3
4 jamur,
faktor virulensi jamur, patogenesis
1 Ma Pengaturan dan pengembangan 3
5 naj laboratorium; Pemantapan mutu
em internal dan eksternal, K3
en Laboratorium Mikrobiologi, Manajemen biorisiko
La (biosafety & biosecurity), Pengelolaan limbah
bor
ato
riu
m
Mi
kro
bio
log
i
1 Infeksi pada Osteomielitis , Spondilitis , Veruka vulgaris, 3
6 Sistem Kondiloma akuminatum,
Muskuloskeletal, Moluskum kontagiosum,
Kulit dan Herpes zoster, Varisela, Herpes simpleks,
Integumen Impetigo, Folikulitis, Furunkel,
karbunkel, Lepra, Abses, Gangren
1 I Teknik Serologi (Uji aglutinasi, Uji presipitasi, Uji 3
7 m hemaglutinasi dan hambatan hemaglutinasi, Uji
u EIA (western-blot, ELISA, dot-blot. dll), Uji
n netralisasi, Uji imunokromatografi Uji
o imunofluoresens) dan teknik biologi molekuler
(PCR konvensional, PCR real time (termasuk tes
d cepat molekuler), Hibridasi (contoh: northern-
a blot, southern-blot, in-situ), Sekuensing
n nukleotida, Analisis bioinformatika (in silico),
Viral load,
M Molecular-typing (RAPD, RFLP, PFGE, MLST)
o dan interpretasi hasil pemeriksaan
l
e
c
u
l
a
r

D
i
a
g
n
o

55
s
t
i
c
1 Infeksi pada Tuberkulosis, Pneumonia, Pleuritis (empyema, efusi 3
8 Sistem pleura), Bronkitis, Influenza, Endokarditis
Respirasi dan bakterialis, Perikarditis, Miokarditis
Kardiovaskuler
1 Infeksi Pada Meningitis, Ensefalitis, Abses otak, Tetanus, 3
9 Sistem Saraf Poliomielitis, Rabies, Konjungtivitis, Keratitis,
dan Indera Endoftalmitis,
2 Aplikasi Diagnosis mikrobiologi klinik secara 3
0 Mikrobiologi konvensional
dan otomatis, interpretasi hasil dan aplikasinya
2 Infeksi pada Anak penyakit infeksi pada anak seperti 3
1 difteri, morbili, campak, TBC anak
2 PI Infeksi emerging/re emerging / zoonosis seperti 3
2 N Covid-19, SARS, MERS, Flu burung
E dan
R penyakit zoonosis lain
E
da
n
Z
o
o
n
os
is
2 Penatagu Konsep antimikroba, Antibiotik, antivirus, anti 3
3 naan jamur, penggunaan antibiotik yang rasional, PK /
Antimikr PD antimikroba
oba dan
Pencegah
an
Resistensi
Bakteri
2 Pencegahan dan Infeksi nosokomial dan pengendalian infeksi di 3
4 Pengendalian rumah sakit, Epidemiologi dan pengawasan,
infeksi pola
bakteri, dan resistensi antimikroba
2 Infeksi pada Bakterial vaginosis, Kondiloma akuminata, 3
5 Sistem Infeksi intrauterine, Infeksi pada kehamilan,
Reproduksi, Infeksi Menular Seksual, Gastroenteritis,
Gastrointestinal Apendisitis, Hepatitis, Diare, Peritonitis,
dan Saluran Keracunan makanan, Infeksi saluran kemih,
Kemih Pielonefritis
56
57
2 Ou Kebencanaan dalam bidang kesehatan, 3
6 tbr epidemics. pandemics and outbreaks, respon
eak terhadap peristiwa outbreak, Penyakit Infeksi dan
Pr penularannya, Kejadian Luar Biasa (KLB) dalam
ep penanggulangan wabah, Resistensi
are Mikroorganisme dalam kaintannya dengan
dn wabah penyakit menular, Peran Vaksinasi dalam
ess penanggulangan wabah penyakit, Global Health
Security (keaamanan kesehatan global),
Globalisasi dan ancaman pandemi, The WHO
Pandemic Influenza Preparedness Framework,
Isolasi dan karantina kesehatan, Bioterorisme dan
Perlindungan biologis (Bioterrorism and
Biodefense), Community empowerment in
Epidemic preparedness
(Pemberdayaan masyarakat dalam kesiapsiagaan
epidemi)
2 Presentasi Ilmiah Presentasi hasil studi ilmiah 3
7
2 Identifikasi Isolasi dan identifikasi Spesies bakteri anaerob 3
8 Bakteri Mycobacterium tuberculosis Spesies
Anaerob dan Mycobacterium other than tuberculosis (MOTT)
Mikobakteri
um
2 Stase Pengambilan, penanganan, dan , transportasi 3
9 Mikrobiologi spesimen; penggunaan antimikroba pada
Klinik Ilmu penanganan pasien, pencegahan infeksi
Penyakit Mata nosokomial, dan pengendalian limbah terkait
penyakit infeksi di
bidang Ilmu Penyakit Mata
3 Stase Pengambilan, penanganan, dan transportasi 3
0 Mikrobiologi spesimen; penggunaan antimikroba pada
Klinik penanganan pasien, pencegahan infeksi
Dermatologi dan nosokomial, dan pengendalian limbah terkait
Venereologi penyakit infeksi di
bidang Dermatologi dan Venereologi
3 Infeksi pada Sepsis, Bakteremia, Leptospirosis, HIV, Mikosis 3
1 Sistem sistemik, Pemeriksaan Petanda/marker Infeksi
Hematologi (Darah perifer lengkap, CRP, PCT, Laktat,
dan Imunologi ASTO)
3 Stase Pengambilan, penanganan, dan transportasi 3
2 Mikrobiologi spesimen; penggunaan antimikroba pada
KlinikIlmu penanganan pasien, pencegahan infeksi
Penyakit THT- nosokomial, dan pengendalian limbah terkait
KL penyakit infeksi di bidang THT-KL
3 Stase Pengambilan, penanganan, dan transportasi 3
3 Mikrobiologi spesimen; penggunaan antimikroba pada
58
KlinikIlmu penanganan pasien, pencegahan infeksi
Penyakit Saraf nosokomial, dan pengendalian limbah terkait
penyakit menular di bidang neurologi
3 Stase Pengambilan, penanganan, dan transportasi 3
4 Mikrobiologi spesimen; penggunaan antimikroba pada
Klinik penanganan pasien, pencegahan infeksi
Pulmonologi nosokomial, dan pengendalian limbah terkait
dan Kedokteran penyakit menular di bidang pulmonologi
Respirasi

59
3 Stase Koleksi, penanganan, dan transportasi spesimen; 3
5 Mikrobiologi penggunaan antimikroba pada penanganan
KlinikIntensive pasien, pencegahan infeksi nosokomial, dan
Care Unit pengendalian
limbah terkait penyakit menular di ICU / HCU
3 Stase Rumah 3
Pemeriksaan mikrobiologi pada tahap pre-
6 Sakit Jejaring
analitik, analitik, post analitik di RS jejaring,
Penatalaksanaan penyakit infeksi bersama klinisi
terkait berdasar hasil pemeriksaan mikrobiologi
dan biomarker penyakit infeksi di rumah sakit
jejaring
3 Stase Pengambilan, penanganan, dan transportasi 3
7 Mikrobiologi spesimen; penggunaan antimikroba, pencegahan
KlinikIlmu infeksi nosokomial, dan pengendalian limbah
Penyakit Dalam terkait
penyakit infeksi di bidang penyakit dalam
3 Stase Pengambilan, penanganan, dan transportasi 3
8 Mikrobiologi spesimen; penggunaan antimikroba pada
KlinikIlmu penanganan pasien, pencegahan infeksi
Kesehatan nosokomial, dan pengendalian limbah terkait
Anak penyakit menular di bidang pediatri.
3 Stase Pengambilan, penanganan, dan transportasi 3
9 Mikrobiologi spesimen; penggunaan antimikroba pada
KlinikIlmu penanganan pasien, pencegahan infeksi
Bedah nosokomial, dan pengendalian limbah terkait
penyakit infeksi bidang pembedahan.
4 Stase Pengambilan, penanganan, dan transportasi 3
0 Mikrobiologi spesimen; penggunaan antimikroba pada
KlinikIlmu penanganan pasien, pencegahan infeksi
Kebidanan nosokomial, dan
dan pengendalian limbah terkait penyakit menular di
Kandungan bidang kebidanan dan ginekologi.
4 Ujian Proposal Pengajuan proposal penelitian tesis 3
1 Tesis
4 Ujian Tesis Penelitian (research) dan telaah artikel penelitian. 3
2 Pelaporan hasil penelitian dalam bentuk tesis

60
BAB 5
METODE PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN

Orientasi Siswa memperoleh pengetahuan dari ceramah interaktif atau


melalui ScElE (Student centre e-Learning Environment), diskusi,
presentasi kasus, pembacaan jurnal, tugas membaca, dan penulisan
esai, pengajaran di samping pasien ( bedside teaching),
pembelajaran berbasis kasus (case based learning)
Praktik Siswa melatih keterampilan mereka dengan praktik
laboratorium, diskusi, presentasi, dan tugas jaga
laboratorium / magang, pembelajaran berbasiskasus

Umpan Tes formatif, diskusi, presentasi, kesioner


balik

Tabel 7. Metode belajar mengajar

N Tingkat Metode belajar


o Pendidikan mengajar
1 Persiapan Ceramah interaktif, ScELE, diskusi,
presentasi / membaca jurnal, tugas membaca,
tugas menulis esai,
praktik laboratorium, dantugas jaga lab
2 Magang Magang laboratorium, magang ruang perawatan
pasien
3 Independen Pembelajaran berbasis kasus, ronde pasien
(pengajaran di
samping tempat tidur), diskusi, presentasi kasus
4 Penelitian Praktik dalam metode penelitian, diskusi, penulisan
tesis

61
BAB 6 SUMBER
DAYA

Berikut ini adalah sumber daya yang bisa diakses oleh residen.

· Fasilitas (buku panduan, buku catatan, fasilitas fisik - rumah sakit


pendidikan dasar,jejaring rumah sakit, ketrampilan laboratorium,
ruang PPDS, dan fasilitas lainnya, dll)
1. Panduan Pendidikan
2. Buku log
3. Ruang Kelas
4. Rumah sakit pendidikan dasar dan jejaring 5).
Perpustakaan: komputer, buku teks,
dan jurnal6). LCD, laptop
7). Loker
8). Laboratorium

· Sumber daya manusia

Koordinator Program Studi

(KPS):
· Bertanggung jawab atas perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, akreditasi, dan
pengembangan program pendidikan, termasuk seleksi calon
· Koordinasi dengan Rumah Sakit Pendidikan Dasar dan rumah sakit
jaringan,.Sekretaris program pascasarjana, dan dosen lainnya.
Gugus Penjaminan Mutu (GPM);
· Membantu Koordinator Program Studi (KPS) untuk mengendalikankualitas
sistem pendidikan

Tenaga Kependidikan
· Melakasanan tugas administratif pendidikan
· Jadwal rotasi
· Jadwal kegiatan rutin / terstruktur
· Lainnya : aktivitias lain yang berhubungan dengan
panyakit menular danprogram pendidikan.

62
BAB 7
EVALUASI PENCAPAIAN BELAJAR

Deskripsi evaluasi prestasi belajar pada setiap tahap pendidikan terdiri atas:
1). Uraian evaluasi capaian pembelajaran pada setiap tahap capaian kompetensi
2). Regulasi berkaitan dengan asesmen dan kelulusan

Tabel 8. Evaluasi prestasi belajar

Satu
Tahap (Summatio
an
N Nama Modul Kompetensi yangTerkait Capaian n) Evaluasi
Kredi
o. Kompete Prestasi
t
nsi* Belajar
Seme
ster
(SK
S)
1 M 2 Penelitian 1 Ujian tulis, tugas,
e Persiapan
t proposal
o
d
o
l
o
g
i

p
e
n
e
l
i
t
i
a
n
2 Bologi 2 Pengetahuan biomedis 1 Ujian tulis, tugas
Molekuler
3 Epi 2 Penelitian 1 Ujian tulis, tugas
de
mio
logi
Kli
nik
&
EB
M

63
4 Filsafat Ilmu 2 Profesionalisme 1 Ujian tulis, tugas
Pengetahuan
5 Etika 2 Profesionalisme 1 Ujian tulis, tugas
Profesi
dan
Medikol
egal
6 Biostatistik 2 Penelitian 1 Ujian tulis, tugas
dan
Komputer
Statistik
7 Farmakologi Klinik 2 Perawatan pasien, 1 Ujian tulis, tugas
Pengetahuan Biomedis
8 Kebencanaan 2 Profesionalism 1 Ujian tulis tugas
e, praktik
berbasis sistem
9 Bakteriologi 3 Pengetahuan biomedis, 1 Ujian tulis /
Pembelajaran dan review artikel /
peningkatan berbasis tugas
praktik presentasi /
laporan
praktikum
1 T 3 Pengetahuan biomedis, 1 Tes praktis,
0 e Pembelajaran dan OSCE,
k peningkatan berbasis praktik laporan sesi
n lab
i
k
D
a
s
a
r
M
i
k
r
o
b
i
o
l
o
g
i
1 Virologi 2 Pengetahuan biomedis, 1 Ujian tulis /
1 Pembelajaran dan review
peningkatan artikel /
berbasis praktik tugas
presentasi

64
1 Skillab 3 Pengetahuan biomedis, 1 Tes praktis,
2 Mikrobiol Pembelajaran dan OSCE,
ogi Klinik peningkatan berbasis praktik laporan sesi
lab
1 M 2 Pengetahuan biomedis, 1 Ujian tulis /
3 i Pembelajaran dan review
k peningkatan artikel /
r berbasis praktik tugas
o presentasi
b
i
o
l
o
g
i
L
i
n
g
k
u
n
g
a
n
1 Mikologi 2 Pengetahuan biomedis, 1 Ujian tulis /
4 Pembelajaran dan review artikel
peningkatan / tugas
berbasis praktik presentasi

65
1 M 2 Praktik berbasis sistem; 2 Ujian tulis /
5 a Keterampilan interpersonal review artikel
n dan / tugas
aj komunikasi, presentasi /
e peningkatan berbasis laporan
m praktik sesi lab
e
n
L
a
b
o
ra
to
ri
u
m
M
ik
r
o
bi
ol
o
gi
1 Infeksi pada 2 Perawatan pasien, 2 Ujian tulis /
6 Sistem Keterampilan interpersonal artikel / tugas
Muskuloskel dan komunikasi, presentasi
etal, Profesionalisme
Kulit dan
Integumen
1 I 2 Pengetahuan biomedis 2 Ujian tulis /
7 m artikel / tugas
u presentasi
n
o

d
a
n

M
o
l
e
c
u
l
a
r

D
i
a
66
g
n
o
s
t
i
c
1 Infeksi pada Sistem 2 Perawatan pasien, 2 Ujian tulis /
8 Respirasi Keterampilan interpersonal artikel / tugas
dan dan presentasi
Kardiovask komunikasi, Profesionalisme
uler
1 Infeksi Pada 2 Perawatan pasien, 2 Ujian tulis /
9 Sistem Saraf Keterampilan interpersonal artikel / tugas
dan Indera dan komunikasi, presentasi
Profesionalisme
2 A 2 Perawatan pasien 2 Ujian tulis /
0 p Pengetahuan biomedis review artikel /
l tugas
i presentasi /
k laporan sesi lab
a
s
i
M
i
k
r
o
b
i
o
l
o
g
i
2 Infeksi pada Anak 2 Perawatan pasien, 2 Ujian tulis /
1 Keterampilan interpersonal review
dan komunikasi, artikel /
Profesionalisme tugas
presentasi
2 P 2 Perawatan pasien, 2 Ujian tulis /
2 I Keterampilan interpersonal review artikel
N dan / tugas
E komunikasi, Profesionalisme presentasi
R
E

d
a
n

67
Z
o
o
n
o
s
i
s
2 Penatag 1 Perawatan pasien, 2 Ujian tulis /
3 unaan Keterampilan interpersonal review artikel
Antimik dan komunikasi, / tugas
roba Profesionalisme presentasi
dan
Pencega
han
Resistensi
Bakteri
2 Pencegahan 2 Perawatan pasien, 2 Ujian tulis /
4 dan Keterampilan interpersonal review artikel
Pengendalian dan / tugas
infeksi komunikasi, Profesionalisme presentasi
2 Infeksi pada 2 Perawatan pasien, 2 Ujian tulis /
5 Sistem Keterampilan interpersonal review artikel
Reproduksi, dan komunikasi, / tugas
Gastrointestin Profesionalisme presentasi
al dan
Saluran Kemih
2 O 2 Perawatan pasien, 2 Ujian tulis /
6 u Keterampilan interpersonal review artikel
t dan / tugas
b komunikasi, Profesionalisme presentasi
r
e
a
k

P
r
e
p
a
r
e
d
n
e
s
s
2 Presentasi Ilmiah 1 Keterampilan interpersonal 2 Lembar
7 dan komunikasi; Penelitian penilaian
seminar,
portofolio,

68
daftar kasus
2 Identifikasi 3 Perawatan pasien, 2 Ujian tulis /
8 Bakteri Pembelajaran dan review artikel /
Anaerob dan peningkatan berbasis tugas
Mikobakteri praktik presentasi /
um laporan sesi lab
2 Stase 1 Keterampilan interpersonal 3 Lembar
9 Mikrobiolog dan komunikasi penilaian
i Klinik Profesionalisme observasi,
Ilmu portofolio,
Penyakit daftar
Mata kasus

69
3 Stase Mikrobiologi 1 Perawatan pasien, 3 Lembar
0 Klinik Dermatologi Keterampilan interpersonal penilaian
dan Venereologi dan komunikasi observasi,
Profesionalisme portofolio,
daftar
kasus
3 Infeksi pada 2 Keterampilan interpersonal 3 Ujian tulis /
1 Sistem dan komunikasi review artikel
Hematologi Profesionalisme / tugas
dan presentasi
Imunologi
3 Stase 1 Perawatan pasien, 3 Lembar
2 Mikrobiologi Keterampilan interpersonal penilaian
Klinik Ilmu dan komunikasi observasi,
Penyakit THT- Profesionalisme portofolio
KL , daftar
kasus
3 Stase 1 Perawatan pasien, 3 Lembar
3 Mikrobiologi Keterampilan interpersonal penilaian
Klinik Ilmu dan komunikasi observasi,
Penyakit Saraf Profesionalisme portofolio,
daftar
kasus
Stase Mikrobiologi Perawatan pasien, 3 Lembar
3 Klinik Pulmonologi 2 Keterampilan interpersonal penilaian
4 dan Kedokteran dan komunikasi observasi,
Respirasi Profesionalisme portofolio,
daftar
kasus
3 Stase Perawatan pasien, 3 Lembar
5 Mikrobiolog 2 Keterampilan interpersonal penilaian
i Klinik dan komunikasi observasi,
Intensive Profesionalisme portofolio
Care Unit , daftar
kasus
3 Stase 1 Perawatan pasien, 3 Lembar
6 Rumah Keterampilan interpersonal penilaian
Sakit dan komunikasi observasi,
Jejaring Profesionalisme portofolio,
daftar
kasus
3 Stase 2 Perawatan pasien, 3 Lembar
7 Mikrobiologi Keterampilan interpersonal penilaian
Klinik Ilmu dan komunikasi observasi,
Penyakit Dalam Profesionalisme portofolio,
daftar
kasus
3 Stase Perawatan pasien, 3 Lembar
8 Mikrobiolog 2 Keterampilan interpersonal penilaian
i Klinik dan komunikasi observasi,
Ilmu Profesionalisme portofolio,
70
Kesehatan daftar
Anak kasus

3 Stase 2 Perawatan pasien, 3 Lembar


9 Mikrobiolog Keterampilan interpersonal penilaian
i Klinik dan komunikasi observasi,
Ilmu Bedah Profesionalisme portofolio,
daftar
kasus
4 Stase 2 Perawatan pasien, 3 Lembar
0 Mikrobiolog Keterampilan interpersonal penilaian
i Klinik dan komunikasi observasi,
Ilmu Profesionalisme portofolio,
Kebidanan daftar
dan kasus
Kandungan
4 Ujian Proposal 1 Penelitian 3 Lembar
1 Tesis penilaian
presentasi
proposal
penelitian
4 Ujian Tesis 6 Penelitian 3 Ujian akhir
2 (tesis),
portofolio,
buku log

CATATAN:
* Tahap capaian kompetensi: 1). Tahap 1 atau muda; 2). Tahap 2 atau Madya;
3). Tahap 3atau Mandiri.

71
Tabel 9. Tingkat otorisasi sesuai kompetensi untuk Peserta Program Pendidikan
DokterSpesialis dan uraian Tingkat Pengawasan

Tin
Kode Deskripsi Predik
gkat
si
Penga
wasan
1 Dilaksanak T Tindakan dimasukkan
an di e ke dalam SKDI Standar
bawah m Kompetensi
pengawasa a DokterIndonesia
n residen n (Standar Kompetensi
senior Dokter Indonesia),
dengan tambahan
konten khusus pada
mikrobiologi klinik
2 Setiap tindakan L Memiliki
yang dilakukan a kemampu
dibawah n an
pengawasan g danpenge
langsung oleh s tahuan
DPJP (Dokter u dasar
yang bertanggung n
jawab) yang g
sedang bertugas
saat itu.
3 DPJP (Dokter T Berpengalaman
Penanggung e dalam mengambil
jawabPelayanan) r tindakan secara
dapat memberikan b efektif dan aman di
konsultasi langsung a bawah pengawasan
jika diperlukan, t
baik tatap muka a
(tindakan invasif) s
atau melalui
telepon (yang tidak
invasif)
4 Tindakan dapat D Terbukti bisa bekerja
diambil dengan e secara efektif dan aman
melaporkannya ke n pada kasus sederhana
DPJP sebelumdan g
sesudah tindakan. a
Kehadiran n
DPJP tidak segera p
dibutuhkan e
n
g
a
72
k
u
a
n
5 Bisa dilakukan secara Sep Terbukti bisa bekerja
mandiri enu secara efektif dan
danmembimbing siswa hny aman pada kasus
lain a yang kompleks
ind
epe
nde
n
Catat Tanda tangan DPJP masih diperlukan
an:

73
Tabel 10. Karakteristik otoritas mahasiswa berdasar ujian kenaikan pada Program
Pendidikan Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik

Wewe Persia Maga Mandi


nang pan* ng* ri*

PRA-ANALISIS

Pemilihan jenis spesimen 1 2, 3 5

Pengambilan spesimen 1 3 4, 5

Transportasi spesimen 1 4 5

ANALITIK

Pewarnaan 1, 2 3, 4 5

Kultur, isolasi dan Identifikasi 1, 2 3, 4 5

Uji kepekaan 1, 2 3, 4 5

Imunoserologi dari penyakit menular 1, 2 3 4

Metode Molekuler dan Bio-marker 1, 2 3 4

POS ANALITIK

Hasil dan interpretasi laporan


1, 2 3 4
Rekomendasi

Catatan: * = bisa dilihat di table 8

Tabel 11. Klasifikasi Tingkat Pendidikan

Tingkat E
Pendidikan xi
st
in
g

1 Persiapan S
e
m
es
te
r
1-
2

74
2 Magang S
e
m
es
te
r
3-
4

3 Mandiri S
e
m
es
te
r
5-
7
*

4 Penelitian S
e
m
es
te
r
7

CATATAN:
* Selama semester terakhir, residen masih menjadi 'konsultan senior' bagi mahasiswa
tingkat bawah, terutama pada manajemen pasien berdasarkan pemeriksaan laboratorium
mikrobiologi.

75
BAB 8.
EVALUASI PROGRAM, KOMPETENSI DAN KURIKULUM

Selain evaluasi residen, program pendidikan akan dilakukan evaluasi tahunan,


diantaranya sebagaiberikut:
· Evaluasi proses
· Evaluasi program secara komprehensif
· Kompetensi dan cara evaluasi

Tabel 12. Evaluasi program dan kurikulum


Metode
T I Rencana
Sumber pengump
u n tindak
data ulan data
j d an
u i perbai
a k kan
n a
t
e o
v r
a k
l e
u b
a e
r
s
h
i
a
s
i
l
a
n
I. Portofolio Pengump Menyusun hasil Umpan balik
Ev Buku log ulan evaluasiproses pada setiap
alu portofoli dalam bentuk capaian
asi o dan laporan analisis residen
pro buku log book dan
ses catatan portofolio
(for residen residen
mat
if
pro
gra
m)
II. Evaluasi
hasil
76
telaah
program
a. Data Distribu Memperoleh P
Kepua diperoleh si kepuasanmah e
san darikuesi kuesion asiswa r
siswa oner er melalui b
PHEEM* melalui PHEEM a
selesai email i
atau k
langsun a
g lewat n
cetakan d
i
s
e
s
u
a
i
k
a
n
d
e
n
g
a
n
h
a
s
il
P
H
E
E
M
b.E Data kelas Total Siswa Peningk
val untuk nilai mendapatkan atan
uas evaluasi sampling nilai sistemp
i prestasi EHP minimum B enilaian
pre belajar untuk prestasi
sta (EHP semua belajar
si =evaluasi siswa siswa
bel hasil dengan
aja pembelaja menamb
r ran) ahkan
portofolio
dan
observasi
77
360o
c Data Distribusi Respon balik Disesuaikan
. yang kuesioner yang positif denganhasil
diperole pelacak dan bermakna studi
S h dari kepada dari alumni dan pelacak
t kuesion alumni pekerja
u er studi melalui
d pelacak email
i selesai atau
cetaka
p n
e
l
a
c
a
k

78
Tabel 13. Rumusan kompetensi/capaian pembelajaran sesuai KKNI tingkat 8 dan
metode evaluasi
Profil lulusan Lulusan Program Pendidikan
DokterSpesialis Mikrobiologi
Klinik harus mampu
menerapkan pengetahuan dan
keterampilan mereka secara
optimal untuk melakukan
penanganan pasien terkait
aspek mikrobiologi klinik;
tatalaksana, pencegahan dan
pengendalian penyakit
infeksi, termasuk
penggunaan antimikroba
secara bijak; berperilaku
profesional dan etis dalam
praktik, dan mampu
melakukan penelitian dan
pengembangan akademik
sesuai keahliannya.
Tahap profesi
Kompete Tagihan/
dokter –
KKNI level 8 nsi deliverables

Kemampuan kerja
1 Mampu bekerja di bidang Memahami dasar dan tatanan Nilai ujian
keahlian pokok/profesi pemeriksaan mikrobiologi pemeriksaan
untukjenis pekerjaan yang kompleksdan metodologi, dan mikrobiologi dasar I
spesifik dan kompleks, secara mandirimelakukan semua danII, nilai ujian
dan
memiliki kompetensi tes mikrobiologi untuk meliputi kasus laboratorium,
kerja
yang minimal setara isolasi mikroba, identifikasi, uji nilai magang
dengan
standar kompetensi kepekaan, pemeriksaan imuno- laboratorium pada
profesi
tersebut yang berlaku serologis, biologi molekuler dan ujian pemeriksaan
secara
nasional/internasional; biomarker di bidang bakteriologi, mikrobiologi klinik,
virologi, mikologi, imuno- evaluasi 3600 ,
serologi,
dan molekuler biologi terkait portfolio, logbook
dengan penyakit menular.
Menerapkan pengetahuan tentang Nilai ujian kasus
79
pada
bakteriologi, virologi, mikologi, ujian Board yang
imunologi, biomarker, dan tersertifikasi
biologi
molekular yang terkait dengan
penyakit infeksi
Menunjukkan pengetahuan NIlai ujian kasus
menyeluruh tentang keamanan laboratoris, hasil
ujian
hayati (Biological Safety), board yang
meliputipraktik laboratorium, tersertifikasi.
peralatan keselamatan, dan
rancangan fasilitas.

80
Memahami, Nilai ujian kasus
merancang dan laboratoris, hasil
menerapkan ujian board yang
langkah-langkah tersertifikasi.
penjaminan mutu
termasuk
investigasi
kesalahan.
Berkomunikasi secara Pengamatan
efektif dengan pasien, 360 °,
keluarga pasien, dokter nilaimagang
lain dan profesional klinik.
pelayanan kesehatan,
dan masyarakat umum,
jika sesuai, memiliki
berbagai latar
belakangsosioekonomi
dan
budaya.
2 Mampu membuat Mengevaluasi dan Nilai journal
keputusan yang menilai penelitian dan reading, nilai
independen dalam artikel ilmiah presentasi kasus
menjalankan pekerjaan dariliteratur untuk
profesinya berdasarkan memberikan penjelasan
pemikiran logis, kritis, berkaitan perawatan
kreatif, pasien
dan komprehensif;
3 Mampu menyusun Melakukan penelitian Publikasi
laporan hasil studi setara di bidang mikrobiologi penelitian, tesis,
tesis yang hasilnya dan penyakit nilai ujian tesis.
disusun dalam bentuk infeksi,penulisan tesis,
publikasi pada jurnal dan publikasi di jurnal
ilmiah profesi yang ilmiah terakreditasi
terakreditasi, atau sesuai kode etik
menghasilkan karya profesional yang diakui
desain yang spesifik oleh komunitas
beserta deskripsinya profesional nasional
berdasarkan metoda atau atau internasional.
kaidah desain dan kode
etik profesi yang diakui
oleh masyarakat profesi
pada tingkat regional
atau internasional

81
4 Mampu Mampu mengkomunikasikan Publikasi
mengkomunikasikanhasil karya ilmiahnya sesuai artikel dan
kajian/kritik/apresiasi/ bidangnya untuk pengembangan presentasi hasil
argumen, atau karya profesional dan kemanfaatan penelitian pada
inovasi yang bermanfaat umat manusia, dan secara ilmiah pertemuan
bagi pengembangan bertanggung jawab sesuai etika ilmiah, jurnal,
profesi, kewirausahaan, profesional kepada publik publik, media
dan kemaslahatan melalui berbagai jenis media. lainnya.
manusia, yang dapat
dipertanggungjawabkan
secara ilmiah dan etika
profesi, kepada
masyarakat umum
melalui berbagai
bentuk media

82
5 Mampu meningkatkan Mengidentifikasi dan Sertifikat
mutu sumber daya berpartisipasisecara aktif panitia
untuk pengembangan dalam pendidikan pelatihan,
program strategis berkelanjutan yang disusun seminar terkait
organisasi; oleh organisasi profesi dan bidang profesi
sumber lain yang sesuai di
tingkat nasional
atauinternasional untuk
pembelajaran
seumur hidup.
6 Mampu Mengidentifikasi dan Sertifikat
meningkatkan berpartisipasisecara aktif pelatihan terkait
keahlian dalam pendidikan bidang profesi
keprofesiannya berkelanjutan yang disusun
padabidang yang oleh organisasi profesi dan
khusus melalui sumber lain yang sesuai di
pelatihan dan tingkat nasional
pengalaman kerja atauinternasional untuk
dengan pembelajaran seumur hidup.
mempertimbangka
n kemutakhiran
bidang profesinya
di tingkat
nasional,regional,
dan
internasional;
Wewenang dan tanggung jawab
1 Mampu Menunjukkan kepatuhan Nilai observasi
bertanggungjawab terhadap peraturan nasional 360o, hasil
atas pekerjaan di dan kelembagaan untuk refleksi diri
bidang profesinya privasi pasien dan dalamportfolio
sesuai dengan kode kerahasiaan, serta akreditasi dan logbook Nilai
etik profesinya laboratorium magang klinik.
Berkontribusi pada pengenalan
dan pencegahan kesalahan
laboratorium.
Mendorong dan secara
aktif mencari dan
memberikan umpan balik
untuk terus meningkatkan
kinerja.
Menerima tanggung jawab
pribadi atas pekerjaannya di
bidang mikrobiologi klinik
sesuai dengan kode etik
profesional yang
berlaku.Mengantisipasi

83
kebutuhan tim danmengambil
peran kepemimpinan untuk
menerapkan solusi secara
mandiri berdasarkan
pemikiran logis, kritis, kreatif
dan komprehensif.
Menempatkan kebutuhan
pasien di atas kepentingannya
sendiri.

84
Menghormati dan
menerima keragaman
budaya,
mengidentifikasi dan
menghindariperbedaan
yang dapat
mempengaruhi
perawatan pasiendan
tempat kerja
2 Mampu melakukan Secara akurat dan cepat Nilai ujian
evaluasi teknis
secara kritis terhadap mengevaluasi, dasaratau
hasil mikrobiologi I
danII, nilai
kerja dan keputusan yang menginterpretasikan, dan magang lab
dibuat dalam memberikan hasil pemeriksaan (termasuk
melaksanakan pengoperasian
WHOnet)
pekerjaan profesinya baik mikrobiologi dalam konteks Nilai ujian
oleh dirinya sendiri, pasiensecara individu. pemeriksaan
sejawat, mikrobiologi
klinik, nilai
atau sistem institusinya hasil observasi
Merangkum berbagai data untuk 360º ,
portfolio,
menghasilkan laporan yang
logbook, nilai
bermakna (misalnya, data magang klinik
kepekaan dan ujianakhir
antimikroba untuk menghasilkan
antibiogram; tingkat kontaminasi
kultur darah dan pemeriksaan
lain)
dan mengidentifikasi
kecenderungan atau pola
menyimpang untuk pencegahan
infeksi dan pola resistensi baru.
Melakukan analisis hasil
surveilans,seperti pengelolaan
pencegahan dan pengendalian
infeksi nosokomial, bersama
dengan dokter yang terkait.
Merekap data agregat untuk
85
menghasilkan laporan yang
bermakna (misalnya, data
kerentanan antimikroba untuk
menghasilkan antibiogram;
tingkat
kontaminasi kultur darah) dan
mengidentifikasi kecenderungan
atau pola yang menyimpang
untuk
pencegahan infeksi, pola
resistensi
baru, dan deteksi kesalahan
laboratorium.
Menganalisis data praktik secara
sistematis, dengan menggunakan
metode peningkatan kualitas, dan
menerapkan perubahan dengan
tujuan perbaikan praktik.

86
3 Mampu memimpin suatu Bekerja dengan staf Ni
timkerja untuk administrasiuntuk lai
memecahkan masalah memastikan ha
baik pada bidang laboratoriummemiliki sil
profesinya, maupun cukup pegawai ob
masalah yang lebih luas denganpersonil yang se
dari bidang profesinya kompeten; rv
memberikan asi
pengawasan 36
laboratorium 0o

Merancang anggaran dan Nilai pengelolaan


menerapkan kebijakan lab
untuk secara konsisten
memenuhi target anggaran
tanpa mempengaruhi
penanganan pasien.
Mampu Nilai hasil
mengelola observasil
konflik 360o, portfolio
dankeluhan
dengan efektif.
4 Mampu bekerja sama Berfungsi sebagai anggota tim Nilai hasil observasi
denganprofesi lain yang pelayanan kesehatan, 360o, hasil penilaian
memberikan
sebidang maupun yang panduan untuk pemilihan portfolio dan
tidak
sebidang dalam pemeriksaan, pemesanan, dan logboook,nilai
menyelesaikan masalah interpretasi, untuk kasus klinik magang klinik
pekerjaan yang kompleks biasa dan kompleks, memilih
yang terkait pemeriksaan yang optimal
denganbidang
profesinya berdasarkan analisis karakteristik
uji (misalnya sensitivitas,
spesifisitas, nilai prediktif positif)
dan variabel populasi pasien.
Menyediakan panduan untuk
mencapai disinfeksi dan sterilitas
yang adekuat di rumah sakit
selamapelayanan klinik rutin,
renovasi, dan pembangunan

87
fasilitas baru yang sesuai
5 Mampu mengembangkan Bekerja dengan dokter-dokter Nilai hasil observasi
dan
danmemelihara jaringan tokoh masyarakat untuk 360o, nilai magang
kerja dengan masyarakat mengendalikan penyakit infeksi klinik, logbook dan
profesi dan kliennya. melalui program pengelolaan portfolio,nilai ujian
antimikroba (yaitu Program akhir
Pengendalian dan Pencegahan
Resistensi Antimikroba / PPRA)
di lingkungan rumah sakit dan
masyarakat.
Meningkatkan kerjasama baik
dengan masyarakat dan profesi
lainnya melalui berbagai jenis
kegiatan terkait di bidang
mikrobiologi dan penyakit
infeksi.

88
6 Mampu meningkatkan Mengidentifikasi Nilai hasil
kapasitas pembelajaran kekuatan, kekurangan observasi
mandiri dan tim yang dan batasan dalam 360o ,
berada di bawah pengetahuan dan portfolio
tanggungjawabnya. keahlian seseorang, dan
menggunakan
informasi ini untuk
menetapkan sasaran
pembelajaran dan
perbaikan
Mengidentifikasi dan Sertifikat
berpartisipasisecara aktif pelatihan/perte
dalam pendidikan muan ilmiah
berkelanjutan yang disusun terkait bidang
oleh organisasi profesi dan mikrobiologi
sumber lain yang sesuai di
tingkat nasional
atauinternasional untuk
pembelajaran seumur hidup.
7 Mampu Melakukan penelitian Buku tesis,
mendokumentasika di bidang mikrobiologi buku log
n, menyimpan, dan penyakit (catatan riset),
mengaudit, infeksi,penulisan tesis, publikasiartikel,
mengamankan, dan dan publikasi di jurnal nilai ujian tesis
menemukan ilmiah terakreditasi
kembali data dan sesuai kode etik
informasi untuk profesional yang diakui
keperluan oleh
pengembangan komunitas profesional
hasil kerja nasional atau
profesinya. internasional.
Menggunakan sistem Surat lolos kaji
dokumentasi dan teknologi etik, buku log
informasi untuk membantu (catatan
penelitian (mis., riset),buku tesis,
Mendapatkan persetujuan nilai ujian akhir
dewan etik, pengelolaan data,
analisis statistik)

89
DAFTAR RUJUKAN

1. Departemen Mikrobiologi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.


2010. Panduan Program Studi Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik, Fakultas
Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya.
2. Wahid. M.H., Lestari, D.C. 2015. Buku Kurikulum. Program Pendidikan Dokter
Spesialis 1, Departemen Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,
Jakarta
3. Departmeen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada. 2016. Buku
Panduan Program Pendidikan Dokter Spesialis, Program Studi Mikrobiologi Klinik,
Yogyakarta.
4. Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Udhayana. 2016. Buku
Kurikulum PPDS-1 Mikrobiologi Klinik. Faklutas Kedokteran Universitas Udhayana /
RSUP. Sanglah, Denpasar, Bali.
5. Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. 2010. Buku
Kurikulum, Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) 1 Mikrobiologi Klinik.
Semarang.Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang.
6. Procop GW., Carrol K., Edelstein P., Edgar L, Richter S., Alexander CB, Lezzoni, JC,
Johnson R, Naritoku WY. 2015. The Medical Microbiology Milestone Project. The
Accreditation Council for Graduate Medical Education, USA.
7. Diller D, Haber J, Heidt J, Kuhn G, Schmitz G. 2014. The Acreditation Council for
Graduate Medical Education (ACGME). Understanding the Milestone: AN Overview
for Emergency Medicine Residents. www.acgme.org. 401 North Michigan Avenue,
Chicago, IL 60611, USA.

90
91
92

Anda mungkin juga menyukai