FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
PANDUAN MAHASISWA
BLOK PANCA INDERA
SEMESTER VI
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
KURIKULUM 2007 REVISI 2013
isi buku dengan cara apapun tanpa izin tertulis dari penulis/penerbit
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat dan
hidayahNya sehingga Buku Panduan Blok Panca Indera bagi mahasiswa ini dapat
selesai dengan baik.
Buku panduan blok mahasiswa ini disusun dalam rangka pelaksanaan blok panca
indera di Fakultas Kedokteran Universitas YARSI. Blok panca indera ini terdiri
dari 3 skenario, yang masing-masing skenario memiliki sasaran belajar dan kuliah
terkait.
Blok ini diberikan pada semester enam dan merupakan bagian dari pemahamam
sistem panca indera, khususnya di FK YARSI serta penerapan problem based
learning (PBL) sebagai salah satu metode belajar yang efektif untuk
meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor. Sumber informasi
yang dapat digunakan mahasiswa meliputi konsultasi pakar, membaca artikel,
jurnal penelitian, asks internet dan buku referensi yang dianjurkan.
Setelah mengikuti blok panca indera dengan metode PBL, mahasiswa diharapkan
memahami sistem tersebut yang akan berguna untuk menyelesaikan pendidikan
kedokteran.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
PENANGGUNG J AWAB DAN TIM PENYUSUN
BLOK PANCA INDERA TA 2020-2021
Penanggung J awab
iii
Pengampu Materi Ilmu Penyakit Mata
Dr. Saskia Nassa Mokoginta, SpM
Dr. Tri Agus Haryono, SpM
Dr. Atiek Indriawati, SpM
iv
TUJUAN PEMBELAJARAN
TUJUAN UMUM
1. Mampu memahami dan menjelaskan dasar ilmu biomedik pada sistem
pancaindera
2. Mampu memahami dan menjelaskan patogenesis, menegakkan diagnosis,
penatalaksanaan dan pencegahan gangguan sistem pancaindera di dalam
tubuh manusia
3. Mampu mengenali aspek nonmedik pada gangguan sistem pancaindera di
dalam tubuh, meliputi faktor psikologis, sosial budaya, agama dan
lingkungan
TUJUAN KHUSUS
1. Memahami dan mampu menjelaskan struktur anatomi, histologi, fisiologi
sistem pancaindera
2. Memahami dan mampu menjelaskan penyebab dan proses patofisiologi
gangguan sistem pancaindera akibat proses infeksi dan inflamasi, gangguan
imunologi, proses degenerasi, neoplasma, dan kelainan kongenital
3. Memahami dan mampu menjelaskan patogenesis dan manifestasi klinik
gangguan sistem pancaindera
4. Mampu melakukan anamnesis pada gangguan sistem pancaindera
5. Mampu melakukan pemeriksaan fisik pada gangguan sistem pancaindera
6. Mampu memilih dan melakukan pemeriksaan penunjang yang diperlukan
pada gangguan sistem pancaindera
7. Mampu membuat diagnosis pada penyakit sistem pancaindera
8. Memahami dan mampu menjelaskan penatalaksanaan gangguan pada sistem
pancaindera, meliputi preventif, kuratif dan rehabilitatif
9. Memahami dan mampu menjelaskan pengaruh biopsikososial pada gangguan
sistem pancaindera, meliputi faktor psikologis, sosial budaya, agama dan
lingkungan
10. Mampu merancang dan melakukan program pencegahan penyakit sistem
pancaindera di masyarakat
KARAKTERISTIK MAHASISWA
Mahasiswa yang mengikuti Blok pancaindera pada tahun III adalah mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI yang telah mengikuti blok-blok pada
semester I, II dan III
SUMBER DAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN
SUMBER PEMBELAJARAN
- Pakar
- Buku teks
- Buku ajar / buku pegangan kuliah
- Jurnal (cetak atau elektronik)
- Buku referensi lain
- Media elektronik (CD program atau film)
ANATOMI
1. Anatomi Organ Visual (3 x 50 menit)
1.1 Tulang-tulang yang membentuk cavum orbita
1.2 Bagian-bagian bola mata dan persyarafannya
1.3 Otot-otot bola mata
1.4 Jalan syaraf penglihatan dan yang berkait
2. Anatomi Organon Vestibulcochleanis (2 x 50 menit)
2.1 Bagian-bagian telinga luar
2.2 Bagian-bagian telinga tengah dengan tuba pharyngo tympanica eustachis
2.3 Bagian-bagian telinga dalam
2.4 Syaraf-syaraf yang berperan dalam pendengaran dan keseimbangan
HISTOLOGI
1. Susunan anatomi mikroskopik mata, kelopak mata dan kelenjar lakrimal
(2 x 50 menit)
2. Susunan anatomi mikroskopik telinga luar, telinga tengah, telinga dalam
(2 x 50 menit)
3. Susunan anatomi mikroskopik kulit tebal dan kulit tipis, rambut dan kuku dan
badan akhir saraf pada kulit dan otot (1 x 50 menit)
FISIOLOGI
1. Cahaya : (1 x 50 menit)
1.1. Pengertian cahaya, sifat-sifat cahaya, dan proses terjadinya cahaya
1.2. Hubungan antara indeks bias, panjang gelombang, dan kecepatan rambat
cahaya
1.3. Optika cahaya
1.4. Pengertian lensa, klasifikasi, dan sifat-sifat lensa
1.5. Penyimpangan/aberasi lensa dan koreksinya
1.6. Persamaan lensa, perbesaran lensa, dan daya lensa
5. Pendengaran: (1 x 50 menit)
5.1. Fungsi alat pendengaran
5.2. Cara memeriksa ketajaman pendengaran
5.3. Pemeriksaan dengan cara suara berbisik, garpu tala, dan audiometri
6. Keseimbangan (1 x 50 menit)
6.1. Organ vestibuler, reseptor, dan jenis-jenis rangsangannya
6.2. Menjelaskan lintasan persyarafan organ keseimbangan
6.3. Jawaban terhadap rangsang linier dan anguler
6.4. Refleks vestibuler statis dan dinamis
6.5. Fisiologi nistagmus dan vertigo
7. Pengecap: (1 x 50 menit)
7.1. Lokasi reseptor untuk rasa pengecapan dasar
7.2. Modalitas pengecapan dasar
7.3. Cara perangsangan beberapa zat terhadap reseptor pengecap dan ambang
serta daya diskriminasi (pembedaan) pengecapan
7.4. Jalan lintasan persyarafan pengecapan
8. Penghidu: (1 x 50 menit)
7.5. Lokasi reseptor penghidu
7.6. Mekanisme fisiologi suatu zat ke selaput lendir penghidu
7.7. Rangsang penghidu yang menimbulkan reflek
7.8. Ambang dan daya diskriminasi (pembedaan) penghidu
7.9. Jalan lintasan persyarafan penghidu
9. Sensorik (1 x 50 menit)
9.1. Struktur dan fungsi jaras SSP yang dilalui impuls yang datang dari tiap
indera
9.2. Hubungan antara thalamus dan korteks sensorik
9.3. Fungsi Ascending recticular activating system (RAS)
9.4. Fungsi bagian-bagian korteks serebri dalam penghayatan
perasaan/penginderaan
9.5. Fungsi alat indera serta hukum-hukum yang berlaku dalam proses
penginderaan
9.6. Perabaan berbagai jenis dan fungsi indera kulit
9.7. Fungsi indera rasa dalam
9.8. Fungsi indera alat dalam
PARASITOLOGI
1. Serangga sebagai penyebab penyakit (1 x 50 menit)
1.1 Skabies
1.2 Pedikulosis
1.3 Demodisiosis
1.4 Fitriasis
1.5 Miasis
2. Gangguan yang disebabkan oleh serangga (1 x 50 menit)
2.1 Kontak
2.2 Sengatan
2.3 Gigitan
FARMAKOLOGI
1. Obat lepra dan TBC kutis (1 x 50 menit)
2. Obat alergi (1 x 50 menit)
3. Resep (2 x 50 menit)
4. Dosis (2 x 50 menit)
MATA
Sistem pancaindera penglihatan serta gangguan/kelainannya
1. Infeksi pada mata
1.1. Penyakit mata yang termasuk kelompok mata merah visus merah
1.2. Penyakit mata merah yang termasuk kelompok mata visus turun
2. Lensa dan katarak
2.1. Proses terjadinya katarak senilis
2.1.1. Pembagian katarak senilis
2.1.2. Komplikasi katarak
2.2. Penatalaksanaan katarak
2.2.1.1. Pencegahan terjadinya katarak
2.2.1.2. Macam operasi katarak
3. Glaukoma
1.1. Definisi umum glaucoma
1.1.1 Gejala dan tanda-tanda umum glaucoma
THT
1. Serumen, Otitis eksterna difusa, Otomikosis (2 x 50 menit)
2. Otitis Media Efusi (OME), Otitis Media Akut (OMA), Otitis Media Kronis
Benigna (OMSK B) (2 x 50 menit)
3. Otitis Media Kronis Maligna (OMSK M), Mastoiditis (2 x 50 menit)
4. Noise Induce Hearing Loss (NIHL), Presbiakusis (2 x 50 menit)
Metode pengajaran pada Blok Pancaindera ini ditekankan pada ranah pengetahuan,
selain juga ranah afektif dan psikomotor. Pelaksanaannya berlangsung selama 6
minggu, dengan 2 tahapan aktivitas pembelajaran, yaitu tahap proses belajar dan
tahap umpan balik.
I. PROSES BELAJAR
1. Kuliah interaktif
Kuliah dilakukan secara interaktif dan dua arah
Pelaksanaannya 61 x 50 menit
o Anatomi : 5 x 50 menit
o Histologi : 5 x 50 menit
o Fisiologi : 9 x 50 menit
o Mikrobiologi : 3 x 50 menit
o Parasitologi : 2 x 50 menit
o Farmakologi : 6 x 50 menit
o Gigi-mulut : 4 x 50 menit
o Kulit dan kelamin : 8 x 50 menit
o THT : 8 x 50 menit
o Mata : 8 x 50 menit
o Agama : 3 x 50 menit
2. Praktikum
Bertujuan untuk melatih ketrampilan dan mempermudah pemahaman
materi
Pelaksanaannya 14 x 150 menit
o Anatomi: 3 x 150 menit
Mata
Telinga
Lidah
o Histologi: 3 x 150 menit
Mata
Telinga
Kulit dan derivatnya
o Fisiologi 4 x 150 menit
Optik geometris dan fisis dalam deteksi cahaya oleh mata
dan daya pisah mata
Sistem penglihatan, pendengaran & keseimbangan
Sistem penghidu & pengecapan
Mekanisme sensorik
o Mikrobiologi 1 x 150 menit
Pemeriksaan kerokan kulit dan usap konjungtiva
o Parasitologi 1 x 150 menit
Penyakit oleh serangga
o Farmakologi 2 x 150 menit
Resep
Dosis
4. Skill lab
o Mata : Pemeriksaan visus, tekanan intraokolar, segmen anterior,
segmen posterior dan gerakan ekstra okular
o THT
5. Tugas kelompok
o Membuat laporan skenario (3 kali)
II. EVALUSI
Prasyarat mengikuti ujian:
1. Kehadiran mengikuti kuliah dan praktikum di semua bagian 80 %
2. Kehadiran mengikuti kegiatan tutorial, skill lab dan textbbook reading
80%
3. Mengumpulkan wrap up materi skenario dan textbook/jurnal reading
1 minggu sebelum ujian
Nilai blok terdiri atas:
1. Diketik pada kertas ukuran A4. Menggunakan Microsoft Word, tipe font
Times New Roman ukuran 12.
2. Pengetikan menggunakan spasi tunggal.
3. Rangkuman mencantumkan rujukan dan daftar pustaka yang digunakan
4. Halaman judul berisi judul skenario, kelompok dan nama serta NIM
anggota kelompok.
5. Penomoran halaman pada sisi kanan bawah halaman.
6. Jumlah rujukan yang dipakai minimal 6 buah (berbahasa Indonesia
minimal 3 dan berbahasa Inggris 3) dan harus dicantumkan dalam Daftar
Pustaka. Sumber rujukan dapat berupa buku teks, buku saku, artikel dalam
jurnal ilmiah, maupun sumber informasi digital (internet)
7. Diserahkan kepada koordinator pelaksana PBL di Pusat Pendidikan
Kedokteran Fakultas Kedokteran YARSI dalam bentuk print out dan
compact disc.
8. Batas akhir penyerahan rangkuman adalah 3 (tiga) hari sesudah tiap
skenario selesai dibahas.
9. Dari rangkuman yang telah terkumpul, Koordinator PBL akan memilih
satu kelompok untuk setiap skenario. Kelompok yang terpilih harus
memberikan presentasi pada saat acara pleno.
10. Presentasi pleno :
a. Menggunakan power point
b. Durasi presentasi maksimal 30 menit tiap group dilanjutkan dengan
tanya jawab.
c. Kelompok yang tidak melakukan presentasi wajib membuat
pertanyaan minimal 1 buah.
Terdiri atas :
Halaman Judul
I. langkah – 1
II. Langkah – 2
III. Langkah - 3
Daftar Pustaka
MATA MERAH
Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun datang ke poliklinik diantar ibunya dengan
keluhan kedua mata merah sejak 2 hari yang lalu setelah bermain sepak bola.
Keluhan disertai dengan keluar banyak air mata dan gatal. Penglihatan tidak
mengalami gangguan. Pasien pernah menderita penyakit seperti ini 6 bulan yang
lalu.
Pasien sudah mencoba mengobati dengan obat warung tapi tidak ada perubahan.
Setelah mendapatkan terapi pasien diminta untuk kontrol rutin dan menjaga serta
memelihara kesehatan mata sesuai tuntunan ajaran Islam.
DAFTAR PUSTAKA
1. Kanski JJ and Bowling B, Cornea, Clinical Ophthalmology a Systemic
Approach. Edisi7 London; Elsevier; 2011
2. Vaughan DG, Asbury.T dan Riordan-Eva P : Ophthalmology Umum.EGC.
Edisi 17; 2009
3. American Academy of Ophthalmology. External disease and Cornea. San
Fransisco, 2010
4. J Dauglas Rhee. P Mark F, The Wills Eye Manual office and Emergency
Room.
5. Diagnosis and treatment of Eye Disease. Third edition. Lippincot William
and Wilkins. Philadelphia, 2003
TELINGA SAKIT
Sorang anak usia 3 tahun pilek batuk dan demam sudah 3 hari yang lalu. Keluhan
telinganya kanan sakit, mengeluarkan sedikit cairan seperti air susu dan berampur
sedikit warna merah seperti darah. Lalu dibawa ibunya ke UGD. Setelah liang
telinga dibersihkan, diperiksa kendang telinga tampak merah dan mengeluarkan
cairan. Ibu pasien bertanya pada dokter, apakah penyakit anaknya bisa sembuh.
DAFTAR PUSTAKA
1. Moore GF, Ogren FP, Yonkers AJ. Anatomy and embryology of
the ear. Dalam: Lee KJ, Ed. Textbook of otolaryngology and head and
neck surgery. New York : Elsevier Science Publishing,1989.h.10-20.
2. Adenan A. Kumpulan kuliah telinga. Bagian THT FK USU/RS
Dr.Pirngadi. Medan.
3. Wright A. Anatomy and ultrastructure of the human ear. Dalam :
Gleeson M,Ed. Scott Brown’s Basic sciences. 6th Ed. Great
Britain: Butterworth-Heinemann, 1997.h.1/1/28-49.
4. Liston SL, Duvall AJ. Embriologi, anatomi dan fisiologi telinga.
Dalam: Adams GL, Boies LR, Higler PH, Ed. Buku ajar penyakit
THT. Edisi ke-6. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 1997.h.27-38.
5. Kelainan telinga tengah. Djaafar ZA, Helmi, Restuti RD. Dalam: Buku
ajar ilmu kesehatan. Telinga Hidung Tenggorok kepala dan Leher. Edisi
ke enam. Editor: Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti RD.
Balai penerbit FKUI, Jakarta 2008 hal 64-77.
6. Penyakit telinga tengah dan mastoid. Paparella MM, Adams GL, Levine
SC. In: BOIES Buku ajar Penyakit THT. Edisi 6. Editor: Adams GL,
Boies LR, Higler PA. Penerbit Buku kedokteran EGC Jakarta 1994 hal:
88-118.
DAFTAR PUSTAKA
1. Martin AG, Kobayashi GS. Fungal disease with cutaneous involvement in
dermatology. Dalam: Fitzpatrick TB, Eisen AZ, Wolff K, Freedberg I,
Austen KF, editor. Dermatology in general medicine; NewYork: Mc Graw
Hill.
2. Elgart ML, Warren NG. The superficial and subcutaneous mycoses.
Dalam: Mochella SL, Hurley HJ, editor. Dermatology, Philadelphia: WB
Saunders Co.
3. Arnold HL,Odom RB, James WD: Diseases due to fungi and yeast. Dalam:
Andrew’s Disease of the Skin, clinical Dermatology. W.B Saunders
Company.
4. Richardson MD, Warnock DW, editor, Fungal Infection: Diagnosis and
Management, Oxford: Blackwell Scientifi Publishing,
5. Deepika T, Lakshmipathy, Kannabiran K. Review on Dermatomycosis:
Pathogenesis and Treatment. Natural Science 2010; 7 (2): 726-731.