Anda di halaman 1dari 67

MODUL PRAKTIKUM

KLASIFIKASI DAN KODEFIKASI SISTEM PENYAKIT


NEOPLASMA, INFEKSI DAN PENYAKIT KHUSUS TERTENTU
(KPKT)
SEMESTER II
T.A 2022/2023

OLEH :
TIM PENYUSUN MODUL KPKT

PROGRAM STUDI
REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA
2023
Klasifikasi dan Kodifikasi Sistem Penyakit Neoplasma
MATA KULIAH Infeksi dan Masalah Terkait Tertentu (KSPT)

KODE MATA KULIAH RM218408


SKS 4 SKS (2T, 2P)

SEMESTER/KELAS GENAP /DUA / REGULER

TAHUN AKADEMIK 2022/2023

KOORDINATOR MATA KULIAH Lail Rahmatul Ilmi, A.Md., S.KM.,MPH

1. Rizky Puspitasari, S.Kep.,NS.,MPH


2. Zakharis P.,MPH
3. Imaniar septyani, MKM
4. Untoro R.,S.Kep.,NS.,MPH
DOSEN PENGAMPU 5. Tika Sari Devi.,MPH
6. Laili Rahmatul Ilmi,SKM.,MPH
7. Piping Asgini, MKM
8. Andi Karisma, MKM
9. Sis Wuryanto, MPH
HARI PERTEMUAN/JAM Sesuai jadwal terlampir

TEMPAT PERTEMUAN Daring, Luring di Lab Coding

1. MANFAAT MATA KULIAH


Mahasiswa mampu menetapkan istilah medis beserta kode klasifikasi dan kodifikasi terkait
masalah neoplasma dan penyakit infeksi dan parasit beserta tindakan medis terkait (berdasarkan
standar klasifikasi penyakit yang ditetapkan oleh KEMENKES).

2. DESKRIPSI PEMBELAJARAN
Mata kuliah ini membahas tentang terminology medis, patologi, dan kode klasifikasi dan
kodifikasi terkait neoplasma (ICD-10 Bab II C00-D48 dan ICD-O-3), dan penyakit infeksi dan
parasit (ICD-10 Bab I A00-B99), beserta berbagai kode tindakan medis yang terkait sesuia
klasifikasi tindakan yang diharuskan oleh KEMENKES (ICD-9CM Vol. 3).

3. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Mampu memahami media terminology medis, patologi dan kode klasifikasi neoplasma dan
penyakit infeksi dan parasit.

4. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Mampu memahami dan mengode menyakit dan tindakan terkait neoplasma dan penyakit
infeksi dan parasit dengan tepat.

5. STRATEGI PEMBELAJARAN
a. Praktik

ii
b. Diskusi
c. Presentasi
d. Penugasan

6. MATERI/ BACAAN PEMBELAJARAN


a. Gabriel, Janice. 2007. The Biology of Cancer 2nd Ed. John Wiley & Sons Ltd.
b. Gemala, et al. 2013. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan disarana pelayanankesehatan.
Jakarta: Universitas Indonesia
c. Huffman dan Edna K. 1994. Health Information Management. Illinois: Psycians Record
Company
d. Irianto K. 2012. Anatomi dan Fisiologi untuk mahasiswa. Bandung: Alfabeta.
e. Marie A. Moisio & Elmer W. Moisio. 2002. MEDICAL TERMINOLOGY - a Student-
centered approach. Delmar Thomson Learning, Canada
f. Smith, Gail I.2011.Basic Current Procedural Terminology And HCPCS Coding Exercises 2nd
Edition.American Health Information Management Association (AHIMA)
g. Vinay kumar, Ramzi S. cotran, Stanley L. Robbins.2007. Buku ajar Patologi edisi 7. EGC
h. Anatomi Tubuh Manusia Untuk Mahasiswa Keperawatan Edisi 2. Jakarta:Salemba Medika
i. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Pedoman Indonesian Case Base Groups
(INA-CBG) Dalam Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional. Jakarta: Menteri Kesehatan
Republik Indonesia.
j. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/410/2016 Tentang Rumah Sakit Pelaksana Registrasi
Kanker Dan Rumah Sakit Pusat Pengendali Data Beban Kanker Nasional. Jakarta: Menteri
Kesehatan Republik Indonesia.
k. Nasronudin. 2011. Penyakit Infeksi di Indonesia Solusi Kini dan Mendatang Edisi 2.
Surabaya: UNAIR.
l. Pearce, Evelyn C. 2013. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
m. Sherwood, Lauralee. 2016. Fisiologi Manusia dari Sel ke sistem, ed. 8. Jakarta: ECG.
n. WHO. 2010. International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems
10th Revision. Genewa:WHO.
o. WHO. 2013. International Classification of Diseases for Oncology. Genewa: WHO.

iii
7. TUGAS
Tugas terstruktur diberikan kepada mahasiswa pada setiap pertemuan gasal untuk dikerjakan
di rumah dan dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya sebelum praktikum dimulai. Mahasiswa
dibagi menjadi kelompok (satu kelompok kecil terdiri dari 2-3 mahasiswa)

8. KRITERIA PENILAIAN
Mekanisme Penilaian (Praktikum) Ketentuan lain yang harus dipenuhi
Item Penilaian Bobot Kehadiran kuliah mahasiswa adalah 100%
dari total Tatap Muka untuk dapat
- Ujian Praktik 50 % mengikuti Ujian Praktikum
- Nilai Harian Praktik 30 %
- Afektif 20 %
Total 100%
Hal – Hal lain yang perlu disampaikan

,
Perwakilan Mahasiswa Pembimbing Praktikum

iv
IDENTITAS MAHASISWA

Nama :................................................................. (Laki – Laki/Perempuan)

NIM : .....................................................................................................................

Tempat/Tgl Lahir : .....................................................................................................................

Alamat : .....................................................................................................................

.................................................................... Telp. ......................................

Semester/TA : .........................................................

Kelas : .........................................................

Tanda Tangan

.......................................................
VISI, MISI, DAN TUJUAN
PRODI PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN

VISI
“Menghasilkan lulusan yang unggul dan terdepan di bidang coding dan rekam medis elektronik di
tingkat nasional serta mewarisi nilai-nilai kejuangan Jenderal Achmad Yani”

MISI
1. Melaksanakan pendidikan di bidang rekam medis dan informasi kesehatan yang bermutu dan
responsif terhadap kemajuan mutu dan teknologi terutama coding dan rekam medis elektronik
2. Melaksanakan kegiatan penelitian yang unggul di bidang rekam medis dan informasi kesehatan
berdasarkan ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya bangsa, dan menghasilkan produk-produk
inovasi
3. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat di bidang rekam medis dan informasi kesehatan
yang berdaya guna dan berhasil guna
4. Melakukan kerja sama yang berkelanjutan dengan stakeholder bidang kesehatan untuk
mewujudkan daya saing global.
5. Menyelenggarakan dan mengembangkan manajemen yang baik dan mandiri (Good University
Governance).
6. Mendalami dan mengembangkan nilai-nilai kejuangan Jenderal Achmad Yani untuk diterapkan
oleh sivitas akademika dan pendukungnya.

TUJUAN
1. Terlaksananya pendidikan bidang rekam medis dan informasi kesehatan yang menghasilkan
lulusan bermutu dan responsif terhadap kemajuan ilmu dan teknologi terutama dalam bidang
coding dan rekam medis elektronik
2. Terlaksananya kegiatan penelitian yang unggul di bidang rekam medis dan informasi kesehatan
berdasarkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya bangsa, dan menghasilkan produk-produk
inovasi.
3. Terlaksananya pengabdian kepada masyarakat di bidang rekam medis dan informasi kesehatan
yang berdaya guna dan berhasil guna.
4. Terlaksananya kerja sama yang berkelanjutan dengan stakeholder bidang kesehatan untuk
mewujudkan daya saing global.
5. Terselenggaranya manajemen yang baik dan mandiri (Good University Governance).
6. Diterapkannya nilai-nilai kejuangan Jenderal Achmad Yani oleh sivitas akademika dan
pendukungnya.

vi
TATA TERTIB PRAKTIKUM

1. Mahasiswa wajib datang 10 menit sebelum praktikum dimulai.


2. Mahasiswa wajib mengikuti seluruh praktikum 100% kehadiran.
3. Mahasiswa wajib berpakaian seragam lengkap dan rapi beserta Pin, Name Tag,
Sepatu Warna Hitam (vantofel), Kaos Kaki Putih (tidak harus polos), dan
tidak diperbolehkan mengenakan jaket.
4. Mahasiswa perempuan diwajibkan memakai hairnet bagi yang tidak memakai
jilbab dan rambut tidak boleh diwarnai.
5. Mahasiswa masuk ke Lab dengan tenang dan wajib menandatangani daftar hadir
praktikum.
6. Mahasiswa harus menjaga semua peralatan yang dipakai selama praktikum, bila
ada kerusakan atau hilang, mahasiswa harus bertangggung jawab untuk
menggantinya dengan jenis dan kualitas yang sama.
7. Mahasiswa wajib menjaga kebersihan dan kerapian ruang praktikum.
8. Mahasiswa wajib menjaga ketenangan selama praktikum.
9. Mahasiswa tidak diperbolehkan merokok, makan dan minum di ruang
praktikum.
10. Mahasiswa dilarang mengaktifkan alat komunikasi selama praktikum.
11. Mahasiswa dan dosen/instruktur wajib merapikan kembali ruangan dan
peralatan setelah selesai praktikum.
12. Mahasiswa wajib membuat laporan praktikum.
13. Mahasiswa yang tidak mematuhi peraturan dan mendapat teguran lisan tapi
apabila tidak mengindahkan akan dikeluarkan dari ruang praktikum dan
dianggap tidak mengikuti praktikum.
14. Mahasiswa yang melanggar aturan akan dikenakan sanksi sesuai dengan
beratnya pelanggaran.
15. Tata tertib ini harap diperhatikan dan wajib ditaati.
16. Hal-hal yang belum ditentukan dalam tata tertib ini akan diputuskan kemudian.

vii
PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas karena berkat Rahmat,
Hidayah dan Inayah-Nya, sehinggal Modul Praktikum Klasifikasi Dan Kodefikasi Penyakit dan
Masalah Terkait Tertentu (KSPT) ini dapat diselesaikan. Modul Ini diharapkan dapat dijadikan guide
line/ panduan dan juga sebagai bahan praktek dalam perkuliahan Praktikum Klasifikasi Dan
Kodefikasi Penyakit dan Masalah Terkait Neoplasma Infeksi Parasit (KPKT) Program Studi Rekam
Medis dan informasi Kesehatan D-3 Fakultas Kesehatan Universitas Jenderal Achmad Yani
Yogyakarta, sehingga dapat dipahami dengan mudah oleh mahasiswa dan memacu mahasiswa untuk
mempelajari secara mandiri dari berbagai sumber yang ada.
Pada kesempatan ini tidak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Ketua Prodi
Rekam Medis dan Informasi Kesehatan dan Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Jenderal Achmad
Yani Yogyakarta beserta Stafnya atas kesempatan yang diberikan kepada kami dalam membuat
Modul Praktikum ini.
Penyusun berharap semoga modul ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan kemajuan bagi
Program Studi Rekam Medis dan informasi Kesehatan Fakultas Kesehatan Universitas Jenderal
Achmad Yani Yogyakarta. Dalam penyusunan modul ini penyusun menyadari masih banyak terdapat
kekurangan dan jauh dari pada sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
penyusun harapkan. Atas kritik dan sarannya, penyusun mengucapkan terima kasih.

Yogyakarta, Februari 2023

Tim Penyusun

viii
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

1. Nama Matakuliah : Praktik KPKT


2. Kode/SKS : RM218408/ 1 SKS
3. Semester : Genap / IV
4. Capaian Pembelajaran :
a. Mampu memahami tata pembentukan dan penggunaan istilah serta singkatan medis yang
terkait dengan kondisi neoplasma dan penyakit infeksi;
b. Mampu mengetahui patologi kondisi neoplasma dan penyakit infeksi;
c. Mampu menentukan kode diagnosis dan tindakan medis pada kondisi neoplasma dan penyakit
infeksi dengan menggunakan ICD-10 dan ICD-9-CM secara akurat.
5. Deskripsi Mata kuliah :
Mata kuliah ini mempelajari tentang terminologi medis, pathology, dan kodefikasi neoplasma dan
infeksi.
6. Pokok Bahasan
a. Terminologi Medis Neoplasma
b. Patologi Neoplasma
c. Kodefikasi Neoplasma
d. Terminologi Medis Infeksi
e. Patologi Infeksi
f. Kodefikasi Infeksi.
7. Daftar Pustaka
a. Gabriel, Janice. 2007. The Biology of Cancer 2nd Ed. John Wiley & Sons Ltd.
b. Gemala, et al. 2013. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan disarana pelayanan
kesehatan. Jakarta: Universitas Indonesia
c. Huffman dan Edna K. 1994. Health Information Management. Illinois: Psycians
Record Company
d. Irianto K. 2012. Anatomi dan Fisiologi untuk mahasiswa. Bandung: Alfabeta.
e. Marie A. Moisio & Elmer W. Moisio. 2002. MEDICAL TERMINOLOGY - a
Student-centered approach. Delmar Thomson Learning, Canada
f. Smith, Gail I.2011.Basic Current Procedural Terminology And HCPCS Coding
Exercises 2nd Edition.American Health Information Management Association
(AHIMA)
g. Vinay kumar, Ramzi S. cotran, Stanley L. Robbins.2007. Buku ajar Patologi edisi 7.
EGC
h. Anatomi Tubuh Manusia Untuk Mahasiswa Keperawatan Edisi 2. Jakarta:Salemba
Medika
i. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Pedoman Indonesian Case Base
Groups (INA-CBG) Dalam Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional. Jakarta:
Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
j. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/410/2016 Tentang Rumah Sakit
Pelaksana Registrasi Kanker Dan Rumah Sakit Pusat Pengendali Data Beban Kanker
Nasional. Jakarta: Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
k. Nasronudin. 2011. Penyakit Infeksi di Indonesia Solusi Kini dan Mendatang Edisi 2.
Surabaya: UNAIR.
l. Pearce, Evelyn C. 2013. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.

ix
m. Sherwood, Lauralee. 2016. Fisiologi Manusia dari Sel ke sistem, ed. 8. Jakarta: ECG.
n. WHO. 2010. International Statistical Classification of Diseases and Related Health
Problems 10th Revision. Genewa:WHO.
o. WHO. 2013. International Classification of Diseases for Oncology. Genewa: WHO.

x
DAFTAR ISI
COVER.............................................................................................................................. i
KONTRAK PEMBELAJARAN………………………………………………………..i.
IDENTITAS MAHASISWA........................................................................................... v
VISI, MISI, DAN TUJUAN............................................................................................vi
TATA TERTIB PRAKTIKUM.................................................................................... vii
PRAKATA.....................................................................................................................viii
PERENCANAAN PEMBELAJARAN..........................................................................ix
DAFTAR ISI....................................................................................................................xi
MATERI I Pengantar Neoplasma..................................................................................... 2
LATIHAN I Menetapkan Istilah Medis Terkait Neoplasma............................................ 4
MATERI II Kekhususan Bab II ICD-10 Terkait Neoplasm............................................ 5
TUGAS I Pemahaman ICD-10 Vol.2 Terkait Neoplasma.............................................. 5.
MATERI III Morfologi Neoplasma................................................................................12
LATIHAN II Menetapkan Kode Morfologi Terkait Neoplasma.................................. 13
TUGAS II........................................................................ ……………………………… 13.
LATIHAN III Mengode Istilah Medis Terkait Neoplasma…………………………… 13.
LATIHAN IV Mengkode Tindakan Medis Terkait Neoplasma………………………. 13
LATIHAN V Menetapkan Kode Morfologi Dan Topografi Terkait Neoplasma. 23
MATERI IV Pengantar ICD-O....................................................................................... 24
LATIHAN V Menetapkan Kode Morfologi dan Topografi Terkait Neeoplasma........... 27
LATIHAN VI Membaca Rekam Medis Terkait Neoplasma.......................................... 28.
MATERI V Registrasi Kanker........................................................................................ 31
LATIHAN VII Pengisian Registrasi Kanker.................. ………………………………32
LATIHAN VIII Membuat Registrasi Kanker................. ………………………………35.
MATERI VI Kekhususan Bab I......................................................................................38
TUGAS III Membuat Map Mapping Penyakit Infeksi dan Parasit……………………39
LATIHAN IX Menetapkan Istilah Medis Terkait Penyakit Infeksi dan Parasit……….40
LATIHAN X Menetapkan Kode Gejala dan Masalah Terkait Infeksi dan Parasit ……42
LATIHAN XI Mengkode Diagnosis Terkait Penyakit Infeksi dan Parasit…………….44
LATIHAN XII Mengkode Diagnosis Terkait Penyakit Infeksi dan Parasit……………47
LATIHAN XIII Membaca Berkas Rekam Medis Penyakit Infeksi dan Parasit/………48
LATIHAN XIV Analisis Soal Kasus Terkait Infeksi dan Paarasi…………………… 49

xi
MATERI I
PENGANTAR NEOPLASMA
I. Kompetensi
Mampu memahami tata pembentukan dan penggunaan istilah serta singkatan medis yang
terkait dengan kondisi terkait neoplasma.

II. Maksud dan Tujuan Praktik


Setelah mengikuti kegiatan praktek ini, mahasiswa diharapkan mampu:
1. Memahami istilah medis terkait neoplasma;
2. Memahami istilah-istilah yang berkaitan dengan kanker (neoplasm);
3. Memahami perbedaan dan macam tumor jinak dan ganas.

III. Dasar Teori


A. Pengertian
 Tumor = pembengkakan yang abnormal = neoplasma = Berasal dari transformasi
neoplastik sel berinti di dalam tubuh.
 Kanker = istilah umum untuk tumor ganas.
 Neoplasia = neoplasma = pertumbuhan baru
 massa suatu jaringan yang abnormal
 pertumbuhan jaringan tersebut relatif cepat dan tidak terkoordinasi seperti halnya
jaringan normal.

B. Jenis Tumor
Secara umum, neoplasma dibagi menjadi due jenis: jinak (benign) den ganas
(malignant).
1. Perbedaannya tumor jinak dan ganas sebagai berikut:

Karakteristik Jinak Ganas


Diferensiasi Diferensiasi baik/typical Kurangnya
/anaplasia diferensiasi/atypical
Derajat Progresif, lambat, Lambat-cepat, banyak
Pertumbuhan menetap atau regresi, mitosis
mitosis jarang
Invasi local Kohesif, ekspansif, Batas Invasif lokal, infiltrasi
tegas, tidak jaringan sekitar
menginfiltrasi/invasi
jaringan sekitar
Metastasis Absen Sering terjadi

2. Kategori neoplasma berdasarkan histogenetiknya:

 Sel epitel : sel skuamosa, sel transisional, sel basal, sel glandular
 Jaringan penyambung: otot polos, otot lurik, jaringan lemak,
pembuluh darah, tulang, kartilago, mesothel, synovium
 Organ limfoid dan hematopoetik

2
C. Penamaan Neoplasma
 Tumor epitel jinak------ papilloma, adenoma
 Tumor jaringan penyambung jinak : prefix = sel asal tumor--- oma
Secara garis besar, penamaan neoplasma jinak diakhiri oleh suffix --oma, kecuali
beberapa kasus, neoplasma ini dikategorikan sebagai neoplasma ganas yaitu melanoma,
lymphoma, myeloma.
 Tumor epitel ganas------carcinoma
 Tumor jaringan penyambung ganas------sarcoma
 Sel darah------Aemia (Leukaemia), kecuali anemia ; bukan neoplastik
Penamaan neoplasma adakalanya berdasarkan orang yang pertama kali mengenali
atau menjelaskan neoplasma tersebut. Contoh: Burkitt's lymphoma, Ewing's sarcoma, dan
lain-lain.
Beberapa terminologi medis yang tidak termasuk neoplasma diantaranya:
granuloma, tuberkuloma, atheroma, mycetoma. Beberapa terminologi medis terkait
neoplasma:
 TERATOMA neoplasma yg dibentuk oleh sel yang menunjukkan ketiga lapis sel
germinal: ectoderm, mesoderm, endoderm
 TUMOR EMBRYONAL (---blastoma): retinoblastoma, neuroblastoma, hepatoblastoma.
 KISTA : ruang terisi cairan dan di lapisi oleh epitel
Tipe-tipe kista:
 Kongenital : kista branchial, thyroglossal
 Neoplastik : cystadenoma, cystadenocarcinoma
 Parasitik : kista hydatid ec Echinococcus granulosus
 Retensi : kista epidermoid, kista pilar
 Implantasi akibat pembedahan atau implantasi accidental dr epidermis.

D. Tindakan Terkait Neoplasma


Tindakan yang berkaitan dengan neoplasma:
1. - graphy = mencatat/merekam (Misalnya: mammography)
2. - ectomy = eksisi, operasi pembuangan (Misalnya: mastectomy)
3. - scopy = tindakan memeriksa (Misalnya: laparoscopy, endoscopy)
4. Biopsy = pengambilan jaringan
5. Incision (incisi) = mengiris,memotong
6. Excision (eksisi) = menghilangkan dgn memotong
7. Radiation (radiasi) = penyinaran menggunakan gelombang elektromagnetik
8. MRI = pemeriksaan yang menggunakan medan magnet untuk
menampilkan gambar struktur dan organ dalam tubuh.
9. Chemotherapy = menggunakan agen kimia
10. X-ray = radiasi elektromagnetik yang digunakan dalam mengambil gambar
bagian dalam tubuh pasien.

3
PRATIKUM I-II
MENETAPKAN ISTILAH MEDIS TERKAIT NEOPLASMA

A. Alat dan bahan praktikum:


1. Terminologi medis
2. Kamus kedokteran
3. Kamus bahasa Inggris

B. Kegiatan praktikum:
Masing-masing mahasiswa mencari pengertian/arti dari istilah medis yang telah
disediakan menggunakan kamus kedokteran maupun media lainnya.

C. Penilaian:
Penilaian berdasarkan proses pengerjaan individu, dan ketepatan dalam memberikan
penjelasan pada istilah medis terkait neoplasma.

D. Tuliskan arti dari istilah medis di bawah ini


No Istilah Arti
1 Neoplasma

2 Tumor

3 Kanker (cancer)

4 Carcinoma

5 Neoplasia

6 Sarcoma

7 Fibroma

8 Adenoma

9 Adenocarcinoma

10 Hemangioma

11 Leyomyosarcoma

12 Lipoma

13 Myoma

14 Osteoma

4
No Istilah Arti

15 Osteosarcoma

16 Synovioma

17 Leukaemia

18 Melanoma

19 Lymphoma

20 Myeloma

21 Retinoblastoma

22 Neuroblastoma

23 Hepatoblastoma

24 Fibroadenoma

25 Syringoma

26 Metastasis

27 Rhabdomyosarcoma

28 Pancreatoblastoma

29 Meningioma

30 Carcinoma in-situ

Lengkapi daftar penyakit berikut ini dengan penjelasan yang sesuai


1. Malgnant Neoplasm of nasopharynx ( carcinoma nasopharynx)
Arti :

Penyebab/etiologi:

Gejala klinis :

Gejala lanjut :

Diagnosis:

2. Malignant Neoplasm of Breast


Arti:

5
3. Malignant Neoplasm of Liver
Arti :

Etiologi :

Gejala Klinis :

4. Malignant Neoplasm of Cervix Uteri


Arti:

Penyebab :

5. Malignant Neoplasm of The Prostate


Arti :

Etiologi :

Gejala :

6. Malignant Neoplasm of Brain


Arti :

Gejala:

7. Malignant Neoplasm of The Lung :


Arti :

Etiologi :

Gejala :

Pemeriksaan Penunjang :

8. Colorectal Carcinoma
Arti :

Etiologi:

Gejala :

Pemeriksaan Penunjang :

6
MATERI III
KEKHUSUSAN BAB II ICD-10 TERKAIT NEOPLASM
I. Kompetensi
Mampu memahami kekhususan Bab II ICD-10 terkait neoplasma agar dapat menentukan
kode diagnosis pada kondisi neoplasma dengan menggunakan ICD-10 secara akurat.

II. Maksud dan Tujuan Praktik


Mahasiswa mampu:
1. Memahami kekhususan dari Bab II ICD-10 tentang kanker (neoplasm).
2. Memahami NOTES yang ada di Bab II.
3. Mampu menentukan kode morfologi neoplasma sesuai dengan kekhususan bab II.
III. Dasar Teori
A. Pendahuluan
Rentang Kategori Neoplasma tersebar dari C00-D48. Di dalam ICD-10, Bab II
dikelompokkan menjadi tujuh blok. Blok pertama dibagi lagi menjadi 12 sub blok.
C00-C97 Neoplasma ganas
COO-C75 Neoplasma ganas pada lokasi yang spesifik, dianggap primer, kecualilymphoid,
haematopoetik dan jaringan terkait
C00-C14 bibir, rongga mulut, faring
C15-C26 organ pencernaan
C30-C39 organ respirasi dan organ dalam rongga dada
C40-C41 tulang dan jaringan tulang rawan artikular
C43-C44 kulit
C45-C49 jaringan mesotelium dan jaringan lunak
C50 payudara
C51-C58 organ genital perempuan
C60-C63 organ genital laki-laki
C64-C68 saluran kencing
C69-C72 mata, otak, bagian lain pada sistem saraf pusat
C73-C75 tiroid dan kelenjar endokrin lain
C76-C80 Neoplasma ganas pada site tidak spesifik, sekunder
C81-C96 Neoplasma ganas, dianggap primer pada lymphoid, haematopoetik
dan jaringan terkait
C97 Neoplasma ganas primer, lokasi multiple.
D00-D09 neoplasma in situ
D10-D36 neoplasma jinak
D37-D48 Neoplasma dengan perilaku yang tidak jelas/tidak diketahui.

Tersedia delapan notes di awal bab :


1. Primer, ill-defined, sekunder dan situs yang tidak ditentukan dari neoplasma ganas.
2. Aktivitas fungsional.
3. Morfologi
4. Penggunaan subkategori dalam bab II
5. Neoplasma ganas tumpang tindih batas situs dan penggunaan subscategory. 8 (lesi
tumpang tindih)
6. Neoplasma ganas jaringan ektopik
7. Penggunaan indeks alfabet dalam pengkodean neoplasma
8. Penggunaan edisi kedua klasifikasi internasional penyakit untuk onkologi (ICD -O).
7
PRAKTIKUM III
PEMAHAMAN ICD-10 VOL.2 TERKAIT NEOPLASMA

A. Bahan Praktik
1. Soal cross word
2. Terminologi medis
3. Kamus kedokteran
4. Kamus bahasa Inggris

B. Kegiatan praktikum:
Masing-masing mahasiswa mengerjakan soal yang diberikan dosen
C. Penilaian:
Penilaian berdasarkan proses pengerjaan individu, dan cara pemahaman mahasiswa
mengenaimaksud soal.
1

7 8 9

10 11

12 13
Across Down
[3] rongga berisi jaringan [1] Kanker pembuluh darah
[5] Tumor epitel jinak [2] Akhiran dari istilah kanker
[6] Sel asal tumor [4] tumor apda hati
[7] Derajat [8] Jenis tumor jinak
[9] kanker sel darah [9] tumor ganas pada jaringan lemak
[10] tumor pada retina [11] kelainan
[12] Tumor epitel ganas
[13] ilmu yang mempelajari tumor
PRAKTIKUM IV
MEMBUAT MAP MAPPING PENYAKIT NEOPLASMA

A. Bahan Praktik
1. Kertas A4/F4
2. Kertas HVS atau aplikasi mind mapping
3. ATK

B. Kegiatan praktikum:
Mahasiswa (2 orang) dalam satu kelompok membuat map mapping tentang penyakit
neoplasma

C. Penilaian:
Penilaian berdasarkan kekreatifan mahasiswa dalam membuat map mapping, dan kesesuaian isi
map mapping dengan materi.

D. Soal
1. Buatlah map mapping sekreatif mungkin tentang penyakit infeksi dan parasit.
2. Map mapping berisi tentang:
a. Pengertian neoplasma
b. Jenis Neoplasma
c. Jenis-jenis infeksi berdasarkan penyebab;
d. Cara mencegah penyakit neoplasma
e. Cara menaggulangi/mengobati penyakit neoplasma
RAKTIKUM V
PEMAHAMAN ICD-9-CM TERMINOLOGY MEDIS
TERKAIT NEOPLASMA

A. Bahan Praktik
1. ICD-9-CM
2. Terminologi medis
3. Kamus kedokteran
4. Kamus bahasa Inggris
B. Kegiatan praktikum:
Mahasiswa mencari istilan medis pada kasus dibawah ini dan menjelaskan artinya menggunakan
buku kampus kedokteran

C. Penilaian:
Penilaian berdasarkan kekreatifan mahasiswa dalam menjelaskan istilah medis
prosedur

M AG N Q K Q I B S I T P M N
A KE M O T E R A P I E A D F
X AE V X L F F N Z P R T C N
M MA S E C T O M Y P A O R I
P XB E M J M F C I P P L Y M
T I X P L X X J Y B K I O R U
K YA B B Z V O T Z H H G O N
L AP A R O T O M Y N O O S O
I AJ Y K B E E V S Q R A U T
N S Q U F R V T N V Q M N G E
K DP M J D O W Q N K O A E R
Q L A B I O L A S T Y N T R A
B UL U B E C T O M Y Z O Y P
R AD I O T E R A P H Y M B I
L L A P A R O S T O M Y I N K
Jelaskan istilah medis dari find word diatas!
No Istilah Medis Arti

10

11
PRAKTIKUM VI-VII
PEMAHAMAN ICD-10 VOL.2 TERKAIT NEOPLASMA

D. Bahan Praktik
1. ICD-10 volume 1, 2 dan 3
2. Terminologi medis
3. Kamus kedokteran
4. Kamus bahasa Inggris

E. Kegiatan praktikum:
Masing-masing mahasiswa mencari makna/arti dari ICD-10 Vol.2 terkait neoplasma.

F. Penilaian:
Penilaian berdasarkan proses pengerjaan individu, dan cara pemahaman mahasiswa mengenai
maksud soal.

G. Tuliskan maksud dari kalimat di bawah ini


1. Primary, ill-defined, secondary and unspecified sites of malignant neoplasms Categories C76-
C80 include malignant neoplasms for which there is no clear indication of the original site of
the cancer or the cancer is stated to be ‘disseminated’, ‘scattered’ or ‘spread’ without mention
of the primary site. In both cases the primary site is considered to be unknown.

2. Functional activity
All neoplasms are classified in this chapter, whether they are functionally active or not. An
additional code from Chapter IV may be used, if desired, to identify functional activity
associated with any neoplasm. For example, catecholamine-producing malignant
phaeochromocytoma of adrenal gland should be coded to C74 with additional code E27.5;
basophil adenoma of pituitary gland with Cushing's syndrome should be coded to D35.2 with
additional code E24.0.
Maksud:

3. Morphology
There are a number of major morphological (histological) groups of malignant neoplasms:
carcinomas including squamous (cell) and adeno-carcinomas; sarcomas; other soft tissue
tumours including mesotheliomas; lymphomas (Hodgkin's and non-Hodgkin's); leukaemia;
other specified and site-specific types; and unspecified cancers. Cancer is a generic term and
may be used for any of the above groups although it is rarely applied to the malignant
neoplasms of lymphatic, haematopoietic and related tissue. ‘ Carcinoma' is sometimes used
incorrectly as a synonym for 'cancer'.
In Chapter II neoplasms are classified predominantly by site within broad groupings for
behaviour. In a few exceptional cases morphology is indicated in the category and subcategory
titles.
Maksud:

For those wishing to identify the histological type of neoplasm, comprehensive separate
morphology codes are provided (see section Morphology of neoplasms). These morphology
codes are derived from the second edition of International Classification of Diseases for
Oncology (ICD-O), which is a dual-axis classification providing independent coding systems for
topography and morphology. Morphology codes have six digits: the first four digits identify the
histological type; the fifth digit is the behaviour code (malignant primary, malignant secondary
(metastatic), in situ, begin, uncertain wheter.
malignant or benign); and the sixth digit is a grading code (differentiation) for solid tumours,
and is also used as a special code for lymphomas and leukaemias.
Maksud:

4. Use of subcategories in Chapter II


Attention is drawn to the special use of subcategory .8 in this chapter [see note 5]. Where it has
been necessary to provide subcategories for 'other', these have generally been designated as
subcategory .7.
Maksud:

5. Malignant neoplasms overlapping site boundaries and the use of subcategory.8 (overlapping
lesion)
Categories COO-C75 classify primary malignant neoplasms according to their point of origin.
Many three-character categories are further divided into named parts or subcategories of the organ
in question. A neoplasm that overlaps two or more contiguous sites within a three character
category and whose point of origin cannot be determined should be classified to the
subcategory .8 ('overlapping lesion'), unless the combination is specifically indexed
elsewhere. For example, carcinoma of oesophagus and stomach is specifically indexed to
C16.0 (cardia), while carcinoma of the tip and ventral surface of the tongue should be assigned to
C02.8. On the other hand, carcinoma of the tip of the tongue extending to involve the ventral
surface should be coded to C02.1 as the point of origin, the tip, is known. 'Overlapping' implies
that the sites involved are contiguous (next to each other). Numerically consecutive
subcategories are frequently anatomically contiguous, but this is not invariably so (e.g. bladder
C67.-) and the coder may need to consult anatomical texts to determine the topographical
relationships.
Maksud:
MATERI VIII
MORFOLOGI NEOPLASMA

I. Kompetensi
Mampu menentukan kode morfologi diagnosis pada kondisi neoplasma menggunakan ICD-10
secara akurat.

II. Maksud dan Tujuan Praktik


Setelah mengikuti kegiatan praktek ini, mahasiswa diharapkan mampu:
1. Memahami kekhususan dari Bab II ICD-10 tentang kanker (neoplasm).
2. Memahami penggunaan kode morfologi.
3. Mampu menentukan kode morfologi neoplasma sesuai dengan kekhususan bab II.

III. Dasar Teori


A. Pendahuluan
Kode ICD-10 untuk neoplasma terdapat dua kode, yaitu:
1. Topografi, yang menunjukkan lokasi neoplasma;
2. Morfologi, yaitu jenis neoplasma dengan kode M.
Kode morfologi neoplasma terdiri dari 5 digit yang mana empat digit
mengidentifikasi tipe histologi sel dari neoplasma digit kelima setelah tanda slash (/)
menunjukkan sifat dari neoplasma. Digit ke 5 kode morfologi yaitu:
/0 : Neoplasma jinak / benign
/1 : Neoplasma yang sifatnya tidak jelas / uncertain / unknown behavior
/2 : Neoplasma insitu, intraepithelial, noninfiltrating, noninvasive
/3 : Neoplasma ganas primer /malignant, primary site
/6 : Neoplasma ganas sekunder / malignant, metastatic site, secondary site
/9 : Malignant, tidak jelas apakah primer atau sekunder.
(Penggolongan sifat tumor dapat dibaca di Vol 1 ICD-10 hal. 1027)
Dalam pengodean morfologi terkait neoplasma, perhatikan kode sifat neoplasmanya
(M /..)

/0 Benign D10-D36
/1 Neoplasma of uncertain or unknown D37-D48
behavior
/2 Insitu D00-D09
/3 Malignant, primary C00-C76
C80-C97
/6 Malignant , secondary C77-C79
/9 Malignant uncertain primary or secondary

Ada note pengecualian atau except di baris bawah yang harus diperhatikan!
PRAKTIKUM IX-X
MENETAPKAN KODE MORFOLOGI TERKAIT NEOPLASMA

A. Bahan Praktik
1. ICD-10 volume 1, 2 dan 3
2. Terminologi medis
3. Kamus kedokteran
4. Kamus bahasa Inggris
B. Kegiatan praktikum:
Masing-masing mahasiswa mencari lead term dan menuliskan kode morphology beserta sifat
terkait neoplasma.
C. Penilaian:
Penilaian berdasarkan proses pengerjaan individu, dan cara menentukan lead term beserta
kesesuaian dalam menentukan kode morphology dan sifatnya.

Tuliskan Kode Morfologi Pada Soal Di Bawah Ini!


KODE ICD-10
NO NAMA GEJALA/MASALAH LEAD TERM
MORPHOLOGY SIFAT
1 Penyakit paget puting susu
2 Miksoma laring
3 Retinoblastoma
4 Rhabdomyosarcoma embryonal
5 Myoma uteri

6 Adenocarsinoma pencernaan
7 Ewing’s sarcoma
8 Nevus pigmented
9 Angiofibroma
10 Syringoma
11 Tumor ganas pada kelenjar keringat
12 Tumor payudara
13 Carcinoma tipe anapastik
14 Hydatidiform mole
15 Carcinoma in situ pada polyp
16 Tumor jinak Leydig cell
17 Acute Myelomonocytic Leukaemia
18 Bilateral Synchronous Wilm’s Tumour
19 Acute Lymphoblastic Leukaemia
20 Superficial Spreading Melanoma 2nd site
21 Tumor buli

22 Secondary neoplasm in lung


KODE ICD-10
NO NAMA GEJALA/MASALAH LEAD TERM
MORPHOLOGY SIFAT
23 Tumor sekunder pada hati

24 Tumor ganas pada saluran empedu

25 Tumor ganas giant cell pada tulang

26 Secondary carcinoma hilus of lung

27 MFH (Malignant Fibrous Histiocytoma)


28 FAM (Fibroadenoma Mamae)
29 AML (Acute Myeloid Leukimia)

30 NHL (Non-Hodgkin Lymphoma)

31 CLL (Chronic Lymphocytic Leukemia)


32 Fibrosarcoma wajah
33 Carcinoma in situ saluran napas atas

34 Kanker payudara metastase pada tulang


35 Myoblastoma pada lidah
36 Metastase carcinoma pada otak

37 Infiltrating duct carcinoma pada payudara


Carcinoma squamous cell pada bibir
38
bawah
Lobular carcinoma kuadran bawah luar
39
mammae sebelah kiri
40 Malignant bronchial adenoma
41 Cholangiocarcinoma
42 Squamous cell carcinoma pada cervix uteri
Lesion on neck identified as metastatic from
43 squamous cell carcinoma of tonsil
44 Malignant fibrous histiocytoma, knee

45 Mycosis fungoides

46 Paget's diseases of nipple

47 Periosteal chondroma of left humerus

48 Burkitts lymphoma

49 Metastatic carcinoma of brain

50 Transitional cell papilloma of the bladder

51 Carcinoid tumour of small intestine


PRAKTIKUM XI-XII
MENGKODE ISTILAH MEDIS (KODE R DAN KODE Z) TERKAIT
NEOPLASMA BERDASARKAN ICD-10

A. Bahan Praktik
1. ICD-10 volume 1, 2 dan 3
2. Terminologi medis
3. Kamus kedokteran
4. Kamus bahasa Inggris

B. Kegiatan praktikum:
Masing-masing mahasiswa mencari lead term dan menuliskan kode ICD-10 istilah terkait
gejala penyakit neoplasma.

C. Penilaian:
Penilaian berdasarkan proses pengerjaan individu, dan cara menentukan lead term beserta
kesesuaian dalam menentukan kode gejala terkait penyakit neoplasma.

D. Tuliskan Lead Term dan kode ICD-10 dari istilah di bawah ini!

NO NAMA GEJALA/MASALAH LEAD TERM KODE ICD-10 Hal


1 Mimisan

2 Kesulitan menelan

3
Susah/sakit saat buang air kecil (urin)
4 Sering merasa pening

5 Pingsan

6 Penurunan badan secara abnormal

7
Temuan lab : sel darah putih abnormal
8 Mual

9 Temuan cairan dalam rongga peritoneal

10 Nyeri kepala

11 Retensi cairan pada tubuh

12 Temuan massa pada paru

13 Terdapat banyak darah dalam urin


NO NAMA GEJALA/MASALAH LEAD TERM KODE ICD-10 Hal
14 Benjolan pada leher

15
Pembesaran getah bening secara abnormal
16 Massa abnormal pada payudara

17 Sesak napas/napas terasa berat

18 Shock

19 Batuk berdahak

20 Temuan abnormal saat pap smear

21 Pemeriksaan laboratorium

22 Pemeriksaan x-ray thorax

23 Pemeriksaan suspek kanker ganas

24 Kemoterapi

25
Kontrol pasien neoplasma paru
26
Riwayat kanker payudara
27
Riwayat ibu leukimia
28 Pemeriksaan setelah kemoterapi 2 th yang
lalu
29
Batuk berdarah
30
Diduga menderita kanker ganas
PRAKTIKUM XIII
MENGKODE ISTILAH MEDIS (DIAGNOSIS) TERKAIT NEOPLASMA
BERDASARKAN ICD-10

A. Bahan Praktik
1. ICD-10 volume 1, 2 dan 3
2. Terminologi medis
3. Kamus kedokteran
4. Kamus bahasa Inggris

B. Kegiatan praktikum:
Masing-masing mahasiswa mencari dan menuliskan lead term beserta kode morphology dan
topography ICD-10 istilah penyakit neoplasma.

C. Penilaian:
Penilaian berdasarkan proses pengerjaan individu, dan kesesuaian dalam menentukan lead
term, kode morphology dan topography ICD-10 istilah penyakit neoplasma.

D. Tuliskan lead term dan kode ICD-10 dari kalimat di bawah ini
KODE ICD-10
NO NAMA GEJALA/MASALAH LEAD TERM
MORPHOLOGI TOPOGRAPHY
1 Mullerian mixed ca corpus uteri

2 Endometroid carcinoma ovary

3 Endometroid adenoma ovary

4 Squamosa cell carcinoma


endometrium
5 Leydig cell tumor testis

6 Papillary carcinoma gland penis

7 Invasive hydatidiform mole tumor


placenta
8 Transisional cell carcinoma kandung
kemih
9 Renal cell carcinoma

10 Neuropithelioma syaraf pusat

11 Olfactory neurogenic carcinoma


KODE ICD-10
NO NAMA GEJALA/MASALAH LEAD TERM
MORPHOLOGI TOPOGRAPHY
12 Renal cell carcinoma calyces renal

13 Urethelial carcinoma parauthral gland

14 Pancreatoblastoma pancreas

15 Medullary carcinoma thyroid

16 Meningioma selaput otak

17 Carcinoma metastase otak

18 Papillary carcinoma ureter

19 In situ comedocarcinoma payudara

20 In situ papillary ca rectum

21 In situ adenocarcinoma laring

22 Squamous cell ca skin upper limb

23 In situ Carcinoma thyroid

24 In situ melanoma mata

25 Queyrat’s erythroplasia penis

26 In situ transisional cell ca kandung


kemih
27 In situ intraepithelial neoplasia vagina
grade III
28 Squamous cell ca with questionable
stromal invasive endocervix
PRAKTIKUM XIV-XV
MENGKODE TINDAKAN MEDIS TERKAIT NEOPLASMA
BERDASARKAN ICD-9-CM

A. Bahan Praktik
1. ICD-9-CM
2. Terminologi medis
3. Kamus kedokteran
4. Kamus bahasa Inggris

B. Kegiatan praktikum:
Masing-masing mahasiswa mencari dan menuliskan lead term beserta kode ICD-9-CM
istilah tindakan penyakit neoplasma.

C. Penilaian:
Penilaian berdasarkan proses pengerjaan individu, dan kesesuaian dalam menentukan lead
term beserta kode ICD-9-CM istilah tindakan penyakit neoplasma.

D. Berilah kode lengkap dengan leadterm dan halaman ICD-9-CM

NO NAMA PENYAKIT LEAD TERM KODE ICD-9-CM


1 Ro thorax rutin

2 C.A.T scan of head

3 USG abdomen and retroperitoneum

4 AJH paru

5 C.A.T. scan of kidney

6 Aspirasi payudara

7 Nephrostomy closure

8 Hemodialysis.

9 Injection or influsion of cancer chemotherapeutic


substance
10 ECG

11 TURP
NO NAMA PENYAKIT LEAD TERM KODE ICD-9-CM
12 Open biopsy of prostate

13 USG sistem pencernaan

14 Wide excision or destruction of lesion or tissues of bony


palate
15 Operasi radikal pengangkatan kedua payudara

16 MRI anggota gerak bawah

17 BMP

18 Radical excision of skin lesion

19 X-ray of genital organ wanita

20 Local excision of lesion or tissue of urethra

21 Laparotomy explorasi

22 Salpingo oophorectomy kanan

23 Operasi pengangkatan sebagian uterus

24 Mammography

25 Transfusion of thrombocytes

27 Laparoscopy with biopsy

28 x-ray sistem perkemihan

29 Lepas jahitan pada abdominal wall

30 Endoscopic biopsy of breast


PRAKTIKUM XVI-XVII
MENETAPKAN KODE MORFOLOGI DAN TOPOGRAFI TERKAIT NEOPLASMA

A. Bahan Praktik
1. ICD-10 volume 1, 2 dan 3
2. Terminologi medis
3. Kamus kedokteran
4. Kamus bahasa Inggris

B. Kegiatan praktikum:
Masing-masing mahasiswa menuliskan kode morphology dan topography ICD-10 istilah
penyakit neoplasma.

C. Penilaian:
Penilaian berdasarkan proses pengerjaan individu, dan kesesuaian dalam menentukan kode
morphology dan topography ICD-10 istilah penyakit neoplasma.

D. Soal 1 (Carilah kode-kode ICD-10 yang tepat untuk istilah diagnosis di bawah ini menggunakan
ICD-10 ! )

Kode ICD-10
No Diagnostic Terms
MORPHOLOGI TOPOGRAPHY
Adenoma pleomorfik, kelenjar ludah dibawah tulang rahang
1

2 Neoplasma metastase di paru

3 Kondroma periosteal bahu kiri

4 Papiloma sel transisional kandung kemih

5 Karsinoma sel skuamosa terbatas pada bibir bawah

6 Tumor wilm Sinkronosa bilateral [pasien berumur empat


tahun]

7 Karsinoma metastase otak

8 Cystadenoma serosa malignant ovarium

9 Infiltrating duct carcinoma payudara bagian tengah

10 Dermatofibroma di kulit leher


E. Soal 2 (Analisislah soal cerita dibawah ini) !
1. Seorang pasien perempuan 35 tahun memiliki riwayat merokok dan konsumsi alcohol sejak 15
tahun yang lalu. Beberapa hari yang lalu datang ke dokter Spesialis THT dengan keluhan sulit
menelan, batuk kronis dan terdapat benjolan pada leher. Setelah dilakukan biopsy pharynx
ternyata terdapat lesi pada leher . Dokter mendiagnosis pasien tersebut dengan karsinoma
skuamosa tonsil paringeal. Tentukan kode penyakit dan tindakan sesuai pada kasus di atas.
Jawab:
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................

2. Pasien laki-laki 2 tahun yang lalu didiagnosis dokter menderita penyakit kanker prostat. Dua
minggu yang lalu periksa kembali dengan keluhan lemas lesu, nyeri lutut dan bengkak pada
bagian paha kiri. Setelah dilakukan pemeriksaan X-ray terdapat metastase tumor dari kanker
prostat ke tulang paha dan lutut. Setelah dilakukan biopsy pada tulang paha dan lutut, dokter
mendiagnosa pasien tersebut mengalami Osteosarcoma tulang paha dan tulang lulut. Tentukan
kode penyakit dan tindakan sesuai pada kasus di atas.
Jawab:
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................

3. Pasien wanita 28 tahun memiliki keluhan terdapat benjolan di payudara berbentuk bundar terraba
dan mudah digerakkan. Namun pasien tidak mengeluh sakit pada bagian tersebut. Dokter
melakukan tindakan USG payudara dan dilakukan biopsy payudara untuk dianalisa. Setelah hasil
PA keluar, dokter mendiagnosis pasien tersebut menderita Fibroadenoma Mamae (FAM), dan
dokter melakukan tindakan eksisi pada lesi payudara. Tentukan kode gejala, penyakit dan
tindakan pada kasus di atas.
Jawab:
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
4. Pasien anak laki-laki usia 6 tahun datang ke rumah sakit diantar orang tuanya karena mimisan tak
henti-henti, mengalami perdarahan serta pembengkakan pada gusi, dan nyeri tulang-sendi.
Dilakukan pemeriksaan darah lengkap. Dari hasil pemeriksaan lab tersebut dokter mendiagnosa
pasien tersebut dengan Leukemia Myelomonositik Acute. Dilakukan tindakan kemoterapi.
Berilah kode penyakit dan tindakaan pada kasus di atas.
Jawab:
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
5. Pasien wanita usia 32 tahun mengalami keluhan nyeri panggul dan adanya perdarahan yang
bukan pada siklus menstruasi. Dokter melakukan tindakan pap smear pada pasien tersebut.
Kemudian dokter mendiagnosis pasien tersebut dengan karsinoma sel skuamosa serviks uterus
dan 2/3 bagian atas vagina. Berilah kode penyakit dan tindakaan pada kasus di atas
Jawab:
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
MATERI XVIII
PENGANTAR ICD-O

I. Kompetensi
Mampu menentukan kode diagnosis pada kondisi neoplasma dengan menggunakan ICD-O
secara akurat.

II. Maksud dan Tujuan Praktik


Mahasiswa mampu:
1. Mengenal dan memahami penggunaan ICD-O.
2. Memahami NOTES yang ada di ICD-O
3. Mampu menentukan kode topografi dan morfologi neoplasma dengan menggunakan ICD-O.

III. Dasar Teori


A. Pendahuluan
Sejak pertama kali diterbitkan pada tahun 1976, International Classification of
Diseases untuk Onkologi (ICD-O) telah diakui secara internasional sebagai klasifikasi
definitif neoplasma. Hal ini digunakan oleh pendaftar kanker di seluruh dunia untuk
merekam angka kejadian keganasan kanker dan kelangsungan hidup penderitanya, dan data
yang dihasilkan digunakan untuk informasi pengendalian kanker, kegiatan penelitian,
perencanaan pengobatan dan ekonomi kesehatan.
ICD-O menggunakan sistem klasifikasi ganda, yaitu pengkodean untuk topografi dan
morfologi dari neoplasma. Kode topografi menggambarkan situs anatomi asal neoplasma dan
menggunakan kategori yang sama seperti di bagian neoplasma dari Bab II pada ICD-10.
Meski demikian, ada beberapa kode individu yang berbeda. Kode topografi selalu memiliki
awalan "C", diikuti oleh nomor tiga digit yang menunjukkan situs (dua digit) dan subsite
(satu angka), yang dipisahkan oleh titik desimal. Misalnya, di C18.4, C18 menunjukkan
bahwa situs tersebut usus besar dan 4 menunjukkan bahwa subsite adalah kolon transversum.
Kode morfologi menggambarkan karakteristik dari tumor itu sendiri, meliputi
jenis sel dan aktivitas biologisnya. Kode ini terdiri dari empat digit yang menunjukkan
jenis sel atau histologi den satu angka di belakang tanda garis miring (/) yang
menunjukkan sifat. Digit yang menggambarkan perilaku neoplasma antara lain 0 (jinak),
1 (sifat tidak pasti), 2 (karsinoma in situ), 3 (ganas, sites utama), 6 (ganas, sites
metastasis), atau 9 (ganas, pasti apakah sites primer atau metastasis).
B. PERBEDAAN ICD-O den ICD-10
ICD-10 menggunakan 5 kategori untuk 4 karakter neoplasma pada setiap
organ/jaringan. Misalnya:

Organ Malignant Secondary/ In situ Benign Uncertain


metatstatic and
Unknown
Peru-paru C34.9 C78.0 D02.2 D14.3 D38.1

ICD-O hanya menyediakan satu kode topografi untuk satu organ/jaringan. Kode
morfologinyalah yang membedakan apakah neoplasma tersebut bersifat gangs, jinak, dan
sebagainya. Misalnya:
Kode Kode
Kondisi
Topografi Morfologi
Malignantneoplasmof the lung(such as C34.9 M8010/3
carcinoma)
Metastasticneoplasmof the lung(suchas C34.9 M9061/6
metastastic seminoma from the testis)
Insituneoplasmofthelung(such as C34.9 M8070/2
squamouscarcinommainsitu)
Benignneoplasmoflung(suchusadenoma) C34.9 M8140/0
Uncertanin behaviourofneoplasmof lung C34.9 M8240/1
(such ascarcinoidofuncertain behaviour)
Kode Morfologi ICD-O ada 6 digit, dimana empat digit pertama yaitu kode histologi,
digit kelima setelah tanda slash (/) yaitu kode sifatnya ( digit kelima ini menunjukkan
apakah tumor tersebut tergolong ganas, jinak, insitu, atau tidak tentu), dan kode digit
keenam yaitu kode untuk derajat histologik atau defferensiasi. Untuk limpoma atau
leukemia, kolom ini juga dipakai untuk menentukan asal dari sel-T atau sel-B.
Kode digit kelima untuk neoplasma ICD-O yaitu:
/0 Benign
/1 Uncertain whether benign or malignant
Borderline malignancy
Low malignant potential
Uncertain malignant potential
/2 Carcinoma in situ
Intraepithelial
Noninfiltrating
Noninvasive
/3 Malignant, primary site
/6* Malignant, metastatic site
Malignant, secondary site
/9* Malignant, uncertain whether primary or metastatic site.

Kode digit keenam untuk grade dan diferensiasi:


1 Grade I
Well differentiated
Differentiated, NOS
2 Grade II
Moderately differentiated
Moderately well differentiated
Intermediate differentiation
3 Grade III Poorly differentiated
4 Grade IV Undifferentiated
Anaplastic
9 Grade or differentiation not determined, not stated or not applicable
Kode digit keenam untuk tipe sel lymphoma dan leukemia:
5 T-cell
6 B-cell
Pre-B B-precursor
7 Null cell
Non T-non B
8 NK cell
Natural killer cell
9 Cell type not determined, not stated or not applicable

C. KATEGORI YANG TIDAK DIPAKAI DI ICD-10

Ada kategori di ICD-10 yang tidak dipakai di ICD-O edisi ke-3 (lihat ICD-O hal
6 tabel 5).
KODE SPESIAL DI ICD-O
a. Kode spesial di ICD-O untuk topografi lymph nodes (C77) dan Hematopoetic and
Reticuloendothelial Systems (C42)
b. Di ICD-10, C77 digunakan untuk secondary and unspecified malignant neoplasm
of lymph node, di ICD-O digunakan untuk topografi code of lymph node.
c. Jadi, kebanyakan malignant lymphoma di ICD-10 (C81-C85) berada di kode C77 diICD-
O.
d. Di ICD-10, kode C42 kosong (tidak dipakai), tetapi di ICD-O dipakai untuk
Hematopoetic and Reticuloendothelial Systems
e. Kode C42 di ICD-O equivalen dengan kode C90-C95 di ICD-10 chapter II
Contoh
Chronic Lymphocytic Leukaemia
kode ICD-10 : C91.1
Kode ICD-O : C42.1 dan M-9823
PRAKTIKUM XVIII
MENGKODE DIAGNOSA TERKAIT NEOPLASMA MENGGUNAKAN ICD-O

A. Bahan Praktik
1. ICD-O 3rd Edition
2. Terminologi medis
3. Kamus kedokteran
4. Kamus bahasa Inggris

B. Kegiatan praktikum:
Masing-masing mahasiswa mencari dan menuliskan lead term beserta kode ICD-O istilah
penyakit neoplasma.

C. Penilaian:
Penilaian berdasarkan proses pengerjaan individu, dan kesesuaian dalam menentukan lead
term beserta kode ICD-O istilah penyakit neoplasma.

D. Berilah kode lengkap dengan leadterm dan halaman ICD-O

KODE KODE
NO DIAGNOSIS MORPHOLOGY TOPOGRAPHY
ICD-O ICD-O
1 Adenocarcinoma pada paru lobus bawah stadium
III

2 Squamous cell carcinoma in situ pada akar lidah

3 Grade II Papilary transtitional cell carcinoma


pada kubah kantung kemih

4 Infiltrating poorly differentiated duct carcinoma


pada bagian dalam payudara

5 Malignant lymphoma, small B cell lymphocytic


pada lymph node lambung

6 Hepatoma

7 Prolymphocytic leukemia T-cell type pada darah

8 Moderately differentiated amelanotic melanoma


of forearm
KODE KODE
NO DIAGNOSIS MORPHOLOGY TOPOGRAPHY
ICD-O ICD-O
9 Adenocarcinoma bile duct stadium I

10 Undifferentiated osteosarcoma of ankle

11 Feoral metastases from anaplastic thyroid gland


carcinoma stadium III

12 Poorly differentiated malignant angiomatous


meningioma of frontal lobe

13 In situ neoplasm of the liver (such as


hepatocellular fibromellar carcinoma)

14 Well differentiated malignant mixed tumor of


minor salivary gland

15 Urothelial carcinoma of dome, trigone and lateral


wall of bladder stadium II

16 Follicular lymphoma pada cervical

17 Malignant angioendothelioma, hilus of lung


stadium IV

18 Poorly differentiated follicular and papillary


carcinoma of right lobe of thyroid

19 Acute null cell myelomonocystic leukemia

20 Lobular carcinoma in situ, upper outer quadrant


breast stadium I
PRAKTIKUM XIX
MEMBACA BERKAS REKAM MEDIS
TERKAIT NEOPLASMA

A. Bahan Praktik
1. ICD-10 volume 1, 2 dan 3
2. ICD-9-CM
3. Terminologi medis
4. Kamus kedokteran
5. Kamus bahasa Inggris

B. Kegiatan praktikum:
Masing-masing mahasiswa membaca diagnose dan tindakan terkait neoplasma pada berkas
yang telah disediakan dan menentukan kode diagnose dan tindakan berdasarkan ICD-10 dan ICD-9-
CM..

C. Penilaian:
Penilaian berdasarkan proses kerja individu, dan ketepatan dalam membaca diagnose dan
menentukan kode diagnose dan tindakan terkait neoplasma berdasarkan ICD-10 dan ICD-9-CM.

D. Carilah kode ICD-10 dan ICD-9-CM yang tepat untuk istilah diagnosis dan tindakan pada
rekam medis yang tersedia!

Kode ICD-10 Kode


No NO RM DIAGNOSIS/ TINDAKAN
MORPHOLOGI TOPOGRAPHY ICD-9-CM

02-66-86-18
1 Atau
02-66-72-20

02-81-60-35
2 Atau
02-81-68-79

02-54-78-29
3 Atau
02-54-38-23
02-61-23-26
4 Atau
02-51-82-37

02-99-26-36
5 Atau
02-99-80-35

02-90-05-63
6 Atau
02-90-57-61

02-78-57
7 Atau
02-78-52-52

02-55-70-33
8 Atau
02-55-44-31

02-89-07-38
9 Atau
02-89-82-99
MATERI XX
REGISTRASI KANKER
I. Kompetensi
Mampu menentukan kode diagnosis dan tindakan medis pada kondisi neoplasma dan penyakit
infeksi dengan menggunakan ICD-O secara akurat dan memilih diagnosis utama pasien kanker
untuk penyelesaian isian formulir registrasi kanker yang diharuskan.

II. Maksud dan Tujuan Praktik


Mahasiswa mampu:
1. Menentukan diagnosis utama pasien kanker;
2. Mengetahui dan mengisi formulir registrasi kanker.
III. Dasar Teori
A. Pengertian

Registrasi kanker adalah sebuah poses pengumpulan data yang sistematis dan
berkesinambungan pada setiap kejadian dan karakteristik neoplasma dengan tujuan
mengestimasi dan mengontrol dampak yang diakibatkan pada masyarakat. Petugas register
kanker disebut Cancer Registrar. Registrasi kanker panting dalam program pengendalian
penyakit kanker di suatu negara. Setiap negara mempunyai pusat registrasi kanker
untuk merencanakan dan mengumpulkan data di negaranya masing-masing.
Menurut Huffman (1994) register kanker diadakan untuk pengumpulan dan
pemeliharaan data pelayanan pasien yang komprehensif pada semua pasien kanker. Tujuan
utama pembuatan register kanker ini adalah untuk menyediakan data berkelanjutan seumur
hidup pasien kanker dan untuk menyediakan informasi yang berguna bagi tenaga kesehatan
untuk melakukan evaluasi pelayanan pasien dan penelitian terkait pasien kanker.
Badan internasional registrasi kanker dikenal dengan nama International Association
of Cancer Registries (IACR). Anggotanya bergerak di bidang registrasi kanker dalam
kaitannya dengan pengumpulan dan analisis data kanker (insidens kanker) dengan hasil akhir
mengetahui hasil pengobatan dalam masyarakat tertentu.

B. Tujuan dan Manfaat


Tujuan registrasi kanker adalah mengumpulkan dan mengklasifikasi informasi
keseluruhan data kanker sehingga dapat dihasilkan data statistik kejadian kanker pada suatu
populasi tertentu.
Data registrasi kanker dapat digunakan sebagai dasar untuk pengendalian kanker di
berbagai bidang. Kegunaannya mulai dari penelitian faktor resiko sampai perencanaan
pencegahan primer, sekunder, dan perawatan pasien.

C. Informasi dalam Register Kanker


Berdasarkan peraturan register kanker tahun 1992 (dalam Johns (2002)) bahwa
register kanker berisi data sebagai berikut:
1. Informasi demografi dari masing-masing penderita kanker;
2. Informasi pekerjaan atau riwayat pekerjaan dari individu yang terkena kanker;
3. Informasi administratif, termasuk tanggal diagnosis dan sumber informasi;
4. Data patalogi dari karakteristik kanker, termasuk tempat, stadium kanker.

Data tersebut digunakan untuk mengevaluasi hasil pasien, kualitas hidup,


menyediakan informasi lanjutan, menghitung tingkat kelangsungan hidup, menganalisis
pola rujukan, mengalokasikan sumber daya di tingkat regional atau negara, laporan kejadian
kanker seperti yang dipersyaratkan di bawah hukum negara, dan mengevaluasi efektivitas
pengobatan.

D. Jenis Registrasi Kanker


1. Laboratory based registry cancer
Laboratory based registry cancer merupakan register kanker berdasarkan pada
temuan di laboratorium. Data dikumpulkan dari laboratorium patologi anatomi yang
tingkat akurasi dignosisnya sangat tinggi. Tingginya nilai diagnosis ini menjadi pegangan
untuk dokter klinik dalam upaya perawatan dan pengobatannya. Akan tetapi, data yang
terkumpul sangat minimal.
2. Hospital based registry cancer
Hospital based registry cancer merupakan register kanker berdasarkan pada temuan
di rumah sakit. Register ini menggunaan berbagai alat Bantu untuk menegakkan
diagnosis mulai dari pemeriksaan klinik, rontgenologik, bedah eksplorasi,
pemeriksaan khusus, endoskopi, autopsi, dsb. Pada kondisi ini, data penderita kanker
lebih banyak ditemukan.
Tahapan pelaksanaan kegiatan registrasi kanker berbasis rumah sakit dilakukan
berbagai kegiatan yang sating berhubungan yaitu:
a. Ekstrasi data/Sumber data.
Ekstrasi data diperoleh dari departemen yang terkait yaitu: Patologi Anatomi,
Rekam Medik, Radioterapi, Radiodiagnostik, Patologi Klinik, dan lain-lain.
b. Registrasi data
Pada registrasi data, serangkaian proses dilakukan secara berurutan yang
dimulai dengan pengisian lembar abstrak kemudian pengisian data ke komputer.
Semua data yang sudah dimasukkan ke komputer kemudian digabungkan menjadi
satu (kompilasi data).
c. Verifikasi data.
Verifikasi data dilakukan dengan memeriksa kesesuaian data pasien kanker
yang dikumpulkan pads lembar abstrak berdasarkan kaedah masing-masing
penyakit. Jika data sudah sesuai, maka data tersebut divalidasi. Jika data belum sesuai
maka dilakukan verifikasi ulang dengan melengkapi data dari sumber primer.
d. Validasi data.
Data divalidasi dengan angka kematian oleh karena penyakit kanker yang ada
di rumah sakit dan di masyarakat.
e. Pengolahan data.
Dilakukan pengolahan data univariat, bivariat dan multivariat. Pengolahan data
univariat dilakukan untuk menghasilkan data deskriptif epidemiologi seperti tingkat
morbiditas, jumlah mortalitas, dan harapan hidup.
3. Population based registry cancer
Population based registry cancer merupakan register kanker berdasar pada temuan di
masyarakat (penduduk) yang diketahui jumlahnya. Idealnya, pengumpulan ini
harus dengan cara mengunjungi setiap rumah untuk menemukan dan mencatat
adanya penderita kanker. Karena sulit dilaksanakan, cara pencatatan ini dilaksanakan
dengan menambah kegiatan pengumpulan data lain yaitu dari dokter praktik umum,
dokter spesialis, klinik spesialis, puskesmas dan laporan kematian dari dinas
kesehatan kabupaten/kotamadya. Data penderita kanker ini lebih banyak ditemukan.
PRAKTIKUM XX
PENGISIAN REGISTRASI KANKER

A. Bahan Praktik
1. Formulir Registrasi Kanker

B. Kegiatan praktikum:
Mahasiswa membentuk kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri 2 orang
kemudian mendiskusikan pengisian item pada formulir registrasi kanker.

C. Penilaian:
Penilaian berdasarkan proses kerja kelompok, dan ketepatan dalam memberi
penjelasan mengenai item pada formulir registrasi kanker.

Lembar Jawab:

33
No Item Formulir Pengisian
1 No Identitas

2 No. Rekam Medis

3 Nama
4 Tempat lahir
5 Tanggal lahir

6 Jenis kelamin
7 Ras
8 Agama

9 Status pernikahan
10 Pekerjaan
11 Alamat tetap
12 Provinsi-Kab/Kota
Alamat tetap
13 Kode pos
Alamat tetap
14 Alamat sementara
15 Provinsi-Kab/Kota
Alamat sementara
16 Kode pos
Alamat sementaraa
17 No.Tlp/HP
18 Umur
19 Topography

20 Morphology

21 Perilaku tumor

22 Grade

23 Basis diagnosis tervalid

34
No Item Formulir Pengisian
24 Penyebaran tumor
sebelum terapi

25 Stadium

26 TNM

27 Terapi di institusi pelapor

28 Metastasis/anak sebar

29 Lateralitas

30 Jumlah metastasis/ anak


sebar
31 Tgl. Diagnosis

32 Tanggal periksa
33 Unit

34 No PA/Lab
35 Tgl masuk
36 Tgl kontak terakhir
37 Status

38 Nama registar
39 Tgl. Abstaksi
40 Nama verifikator

41 Tgl. Verifikasi

35
PRAKTIKUM XXI
MEMBUAT REGISTRASI KANKER

A. Bahan Praktik
1. ICD-O
2. Terminologi medis
3. Kamus kedokteran
4. Kamus bahasa Inggris

B. Kegiatan praktikum:
Mahasiswa membentuk kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 2 orang dengan
kegiatan praktikum menentukan diagnose utama pasien kanker dan mengisi formulir registrasi
kanker.

C. Penilaian:
Penilaian berdasarkan proses kerja kelompok, dan ketepatan dalam menentukan diagnose
utama pasien kanker dan mengisi formulir registrasi kanker.

D. Isilah formulir registrasi kanker berikut ini berdasarkan berkas rekam medis yang telah
disediakan!

36
37
MATERI XXIII
KEKHUSUSAN BAB I
CERTAIN INFECTIOUS AND PARASITIC DISEASES

I. Kompetensi
Mampu memahami tata pembentukan dan penggunaan istilah serta singkatan medis,
mengetahui patologi kondisi yang terkait penyakit infeksi, dan menentukan kode diagnosis dan
tindakan medis.

II. Maksud dan Tujuan Praktik


Mahasiswa mampu:
1. Memahami kekhususan dari Bab I ICD-10 dan dapat menentukan kode ICD-
10 tentang penyakit akibat infeksi dan parasit.
2. Mampu memahami istilah-istilah yang berkaitan dengan penyakit akibat infeksi
dan parasit.

III. Dasar Teori


A. Susunan Bab I ICD-10 Terkait Penyakit Infeksi

Bab ini dikelompokkan dalam 21 (dua puluh satu) Blocks (blok):


A00-A09 Penyakit infeksi usus
A15-A19 Tuberculosis
A20-A28 Penyakit bakteri zoonotik
A30-A49 Penyakit bacterial lain
A50-A64 Infeksi (menyebar) menular terutama melalui perilaku seksual
A65-A69 Penyakit spirochaetal lain
A70-A74 Penyakit lain akibat chlamydiae
A75-A79 Rickettsioses
A80-A89 Infeksi virus pads sistem saraf pusat
A90-A99 Demam akibat virus yang ditularkan oleh serangga & demam berdarah
akibat virus
B00-B09 Infeksi virus yang ditandai dengan lesi kulit & selaput lendir B15-B19 Viral
hepatitis
B20-B24 Penyakit Human immunodeficiency virus [HIV] B25-B34 Penyakit virus
lain
B35-B49 Mikosis (infeksi jamur)
B50-B64 Penyakit Protozoa)
B65-B83 Helminthiases (cacingan)
B85-B89 Pediculosis, acariasis and other infestations
B90-B94 Gejala sisa dari penyakit infeksi & parasitik
B95-B97 Penyebab infeksi bakteri & virus lain
B99 Penyakit infeksi lain

B. Istilah Dasar Terkait Infeksi


Penyakit Infeksi dan Non-Infeksi:
 Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan krn masuknya bibit penyakit kepada
manusia atau hewan yang dapat menular dari satu orang ke orang lain.

38
 Penyakit non-infeksi adalah penyakit yang bukan disebabkan oleh bibit penyakit
(kuman,bakteri atau jasad hidup). Penyakit ini tidak menyebar dari satu orang ke lainnya.
Infeksi dapat disebabkan oleh mermacam-macam mikroorganisme. Berikut merupakan
macam-macam mikroorganisme yang menyebabkan penyakit infeksi:

1. Bakteri.
Bakteri merupakan organisme yang memiliki satu se. salah satu cara bakteri dapat
menginfeksi tubuh adalah dengan cara mengeluarkan toksin (racun) yang dapat merusak
jaringan tubuh. Terdapat empat kelompok bakteri yang dapat diklasifikasikan berdasarkan
bentuknya:
a. Bacilli berbentuk batang dengan panjang sekitar 0,03 mm. Penyakit yang biasanya
disebabkan oleh bakteri berbentuk bacilli antara lain tifoid dan sistitis.
b. Cocci berbentuk bulatan dengan diameter sekitar 0,001 mm. Bakteri berbentuk cocci
biasanya membentuk kelompok-kelompok seperti berpasangan, membentuk garis
panjang, atau berkumpul seperti anggur. Penyakit yang biasanya disebabkan oleh
bakteri cocci antara lain infeksi stafilokokus dan gonorrhea.
c. Spirochaetes berbentuk seperti spiral. Bakteri ini menyebabkan penyakit sifilis.
d. Vibrio berbentuk seperti koma. Bakteri ini menyebabkan penyakit kolera.

2. Virus
Virus berukuran lebih kecil dari bakteri dan membutuhkan host, seperti orang, tanaman,
atau hewan, untuk bermultiplikasi. Saat virus masuk ke dalam tubuh, biasanya ia menginvasi
sel tubuh yang normal dan mengambil alih sel untuk memproduksi virus lainnya.
Bentuk-bentuk virus tersebut antara lain:
a. Icosahedral: Lapisan luarnya terdiri atas 20 sisi datar yang memberikan bentuk seperti
bola. Icosahedral merupakan bentuk yang dimiliki oleh kebanyakan virus.
b. Helical: Lapisan luarnya membentuk seperti batang,
c. Enveloped: Lapisan luarnya terbungkus oleh membran yang longgar, yang dapat
berubah-ubah bentuk namun biasanya sering terlihat seperti bola.
d. Kompleks: Tidak memiliki lapisan luar, tapi intinya terlapisi.

3. Jamur
Jamur merupakan organisme primitif yang dapat hidup di udara, tanah, tanaman, atau di
dalam air. Beberapa jamur juga hidup di dalam tubuh manusia. Infeksi jamur biasanya tidak
bahaya, namun beberapa dapat mengancam kehidupan. Jamur merupakan penyebab banyak
penyakit kulit. Penyakit lain yang disebabkan oleh jamur antara lain infeksi di paru-paru dan
sistem saraf. Jamur dapat menyebar jika seseorang menghirup spora atau menempel langsung
di kulit. Seseorang juga akan lebih mudah terkena jamur jika sistem imunnya sedang lemah
atau sedang meminum antibiotik.

4. Parasit
Parasit merupakan mikroorganisme yang membutuhkan organisme atau host lainnya
untuk bertahan. Beberapa parasit tidak mempengaruhi host yang ia tinggali, sedangkan
beberapa lainnya mengalami pertumbuhan, reproduksi, dan bahkan mengelurkan toksin
(racun) yang menybabkan host mengalami infeksi parasit. Infeksi parasit disebabkan oleh 3
jenis organisme: protozoa, helminth (cacing), dan ektoparasit.
a. Protozoa merupakan organisme yang hanya mempunyai satu sel yang dapat hidup dan
bermultiplikasi di dalam tubuh manusia. Infeksi yang disebabkan oleh protozoa antara

39
lain giardiasis, yaitu infeksi pencernaan yang dapat terjadi akibat meminum air yang
terinfeksi oleh protozoa,
b. Helminth marupakan organisme yang memiliki banyak sel (multi sel) yang biasanya
dikenal dengan nama cacing. Terdapat berbagai jenis cacing yang dapat menginfeksi
manusia, seperti flatworm, tapeworm, ringworm, dan roundworm
c. Ektoparasit merupakan organisme yang juga memilikibanuak sel yang biasanya hidup
atau makan dari kulit manusia, seperti nyamuk, lalat, kutu, atau tungau.

Penyebab Nama
penyakit penyakit Cara masuk tubuh Obat
TBC Batuk
Tetanus Luka kotor
Beberapa penyakit Lalat air jari kotor
Diare
Bakteri, Pneumonia Udara/batuk Antibiotic
kuman
Luka infeksi Barang kotor
Infeksi dlm
Telinga
Borok bernanah
Virus Salesma, Orang. Udara. Jenis obat anagetik
influenza,campak, Batuk. Lalat
gondong, cacar air, polio
Rabies Gigitan animal Imunisasi untuk
Kutil Sentuhan mencegah masuknya
Virus.
Jamur -Kurap (ring worm) -sentuhan -belerang/ cuka
-Kutu air -pakaian -a.benzoat, a.siliat
Parasit -cacingan Mulut, tanan& kaki yg Obat cacing
internal -disentri amuba kotor. Kloroquin
(hewan -malaria (dalam darah)
hidup di
dalam tubuh)
Parasit -kutu rabut, hewan -orang yang sudah -Insektisida
eksternal -scabies/kudis terinfksi -Obat kudis
-pakaian yang sudah
dipakai.
Tabel 1.1 Penyakit Infeksi

Gangguan yang menyebabkan Gangguan sesuatu dari Gangguan yang


kerusakan/kesalahan dalam luar tubuh yang dapat disebabkan
tubuh membahayakan kekurangan zat gizi
-rematik -alergi -kekurangan gizi
-serangan jantung -asma / bengek -pelieggra (kekurangan
-pnyakit ayan/epilps -racun vit B2)
-pem.drh orak/stoke -ggitan ulat -Gondok
-kekeruhan mata -batuk -pengerasan hati
-kanker -borok lambung (cirrhosis)
-alkoholik
Tabel 1.2 Penyakit Non-Infeksi

40
PRAKTIKUM XXII
MEMBUAT MAP MAPPING PENYAKIT INFEKSI DAN PARASIT

E. Bahan Praktik
1. Kertas A4/F4
2. Kertas HVS atau aplikasi mind mapping
3. ATK

F. Kegiatan praktikum:
Mahasiswa (2 orang) dalam satu kelompok membuat map mapping tentang penyakit infeksi dan
parasit.

G. Penilaian:
Penilaian berdasarkan kekreatifan mahasiswa dalam membuat map mapping, dan kesesuaian isi
map mapping dengan materi.

H. Soal
1. Buatlah map mapping sekreatif mungkin tentang penyakit infeksi dan parasit.
2. Map mapping berisi tentang:
a. Pengertian infeksi;
b. Penyakit Infeksi dan Non-Infeksi
c. Jenis-jenis infeksi berdasarkan mikroorganisme penyebab;
d. Cara mencegah penyakit infeksi;
e. Cara menaggulangi/mengobati penyakit infeksi.

41
PRAKTIKUM XXIII
MENETAPKAN ISTILAH MEDIS TERKAIT PENYAKIT INFEKSI DAN PARASIT

A. Bahan Praktik
1. Terminologi medis
2. Kamus kedokteran
3. Kamus bahasa Inggris

B. Kegiatan praktikum:
Masing-masing mahasiswa mencari definisi/arti dari istilah medis penyakit terkait infeksi dan
parasit pada soal.

C. Penilaian:
Penilaian berdasarkan proses kerja individu, dan ketepatan dalam memperi definisi dan
maksud dari istilah penyakit terkait infeksi dan parasit.

D. Tuliskan arti dari istilah medis di bawah ini

No Istilah Arti

1 Cholera

2 Shigellosis

3 Amoebiasis

4 Plague

5 Tularaemia

6 Antrax

7 Brucellosis

8 Glanders

Leptospirosis
9

10 Leprosy

11 Tetanus

12 Diphteria

13 Scarlet Fever

14 Actinomycosis

15 Singapore Fever

16 Syphilis

Gonoccocal
17
infection
18 Streptococcal

42
No Istilah Arti
infection
Chlamydial
19 infection
Trichomoniasis
20

21 Q Fever

22 Polio

Rabies
23

24 Chikungunya

25 Ebola

26 Eczema

27 Chickenpox

28 Herpes Zoster

29 Smallpox

Measles
30

31. Rubella

32. Cytomegaloviral

33. Mumps

34. Tinea

35. Pityriasis

43
PRAKTIKUM XXIV
MENETAPKAN KODE ICD-10 GEJALA DAN MASALAH
TERKAIT PENYAKIT INFEKSI DAN PARASIT

A. Bahan Praktik
1. ICD-10 volume 1, 2 dan 3
2. Terminologi medis
3. Kamus kedokteran
4. Kamus bahasa Inggris

B. Kegiatan praktikum:
Masing-masing mahasiswa mencari lead term dan kode ICD 10 dari gejala dan masalah
terkait penyakit infeksi dan parasit pada soal.

C. Penilaian:
Penilaian berdasarkan proses kerja individu, dan ketepatan dalam menentukan lead term dan
kode ICD 10 dari gejala dan masalah terkait penyakit infeksi dan parasit pada soal.

D. Tuliskan Lead Term dan Kode ICD-10 Gejala/Masalah di bawah ini!

No Nama Gejala/Masalah Lead Term Kode ICD-10 Hal


1 Adanya cairan dalam rongga perut

2 Batuk berdarah

3 Bersin-bersin

4 Cegukan

5 Demam disertai kejang-kejang

6 Demam sampai menggigil

7 Demam terus-menerus

8 Kelainan warna dahak

9 Sulit menelan

10 Kulit bersisik

44
11 Kemerahan dan erupsi kulit

12 Lemas lesu

13 Mimisan

14 Nyeri tenggorokan

15 Kulit pucat

16 Perut kembung

17 Pingsan

18 Mual dan muntah

19 Bersin

20 Perubahan pada tekstur kulit

21 Kemerahan pada wajah

22 Sakit perut berat

23 Sulit napas

24 Sakit pada dada saat bernapas

25 Timbul bunyi saat bernapas

45
PRAKTIKUM XXV
MENGKODE DIAGNOSIS TERKAIT PENYAKIT INFEKSI
BERDASARKAN ICD 10

A.BAHAN PRAKTIK
1. ICD-10 volume 1, 2 dan 3
2. Terminologi medis
3. Kamus kedokteran
4. Kamus bahasa Inggris

B. Kegiatan praktikum:
Masing-masing mahasiswa mencari lead term dan kode ICD 10 dari diagnosis terkait
penyakit infeksi dan parasit pada soal.

C. Penilaian:
Penilaian berdasarkan proses kerja individu, dan ketepatan dalam menentukan lead term dan
kode ICD 10 dari diagnosis terkait penyakit infeksi dan parasit pada soal..

D. Berilah kode lengkap dengan leadterm dan halaman ICD-10!

NO NAMA PENYAKIT LEAD TERM KODE ICD 10 Hal


TB tulang punggung thorakal
1

Penyakit pes
2

GE akibat infeksi Eschericia coli


3

Sifilis dengan kebotakan


4

Infeksi gonococcal sendi jari


5

Konjungtivitis karena virus


6

Infeksi virus corona


7

Kutil kelamin
8

Infeksi cacing setelah makan daging sapi


9

DBD
10

46
NO NAMA PENYAKIT LEAD TERM KODE ICD 10 Hal
Anemia karena infestasi cacing tambang
11

Streptokokal sphenoid sinusitis akut


12

Pneumonia pada Q fever


13

Batuk rejan
14

Herpes zoster yang menyebar


15

Radang telinga tengah disertai penyakit


16 campak

Kaki madura mikotik


17

Adanya jamur dalam darah


18

Sariawan dengan gangrene


19

Toxoplasmosis yang membahayakan


20 kehamilan

Hepatitis akut dengan koma


21

Pneumonia setelah campak


22

Radang pada vagina candidal


23

Infestasi lintah
24

Kelumpuhan anggota gerak bawah karena


25 sifilis

47
PRAKTIKUM XXVI
MENGKODE DIAGNOSIS TERKAIT PENYAKIT INFEKSI
BERDASARKAN ICD 10

A. Bahan Praktik
1. ICD-10 volume 1, 2 dan 3
2. Terminologi medis
3. Kamus kedokteran
4. Kamus bahasa Inggris

B. Kegiatan praktikum:
Masing-masing mahasiswa mencari lead term dan kode ICD 10 dari diagnosis terkait
penyakit infeksi dan parasit pada soal.

C. Penilaian:
Penilaian berdasarkan proses kerja individu, dan ketepatan dalam menentukan lead term dan
kode ICD 10 dari diagnosis terkait penyakit infeksi dan parasit pada soal..

D. Berilah kode lengkap dengan leadterm dan halaman ICD-10!

NO NAMA PENYAKIT LEAD TERM KODE ICD 10 Hal


1 Dysentri amebiasis kronis

2 Meningitis Tbc

Abscess selaput tendon siku, tumbuh bakteri


3 staphilokokus aureus
4 GO orchitis

5 Infeksi sapi gila subakut


Cacar air dengan konjungtivitis
6

7 Toxoplasmosis kongenital

8 Kutu kepala

9 Cacing perut dengan komplikasi pencernaan

10 Septicaemia meningococcal acute

11 EBOLA
Gejala sisa TB Tulang
12

13 Poliomyelitis akut
Panu di kaki
14
AIDS dengan TB paru, kuman BTA +
15

48
E. Analisislah soal di bawah ini!
1. Pasien laki-laki umur 45 tahun sejak 15 tahun dikenal sebagai perokok berat. Datang ke
rumah sakit dengan keluhan batuk selama 3 bulan tidak lekas sembuh dan terkadang
dahaknya mengeluarkan darah. Dokter lalu melakukan pemeriksaan sputum kepada pasien.
Setelah hasil pemeriksaan keluar dokter mendiagnosa pasien tersebut dengan Tbc paru aktif,
BTA + pada biakan sputum.
Jawab:
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................

2. Pasien perempuan umur 28 tahun datang ke IGD dengan keluhan mengalami gangguan
pencernaan setelah mengonsumsi makanan pedas. Pasien mengatakan BABnya encer dan
setengah jam sekali pergi ke kamar mandi untuk BAB. Dokter mendiagnosa pasien tersebut
dengan GE akut akibat gangguan pencernaan.
Jawab:
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................

3. Seorang pasien berumur 8 tahun diantar oleh orangtuanya ke rumah sakit. Pasien merasa
sangat gatal pada bagian anus, ibunya bercerita bahwa anaknya senang bermain tanpa
menggunakan alas kaki. Pasien tersebut dilakukan pemeriksaan pada kuku kakinya. Setelah
hasilnya keluar Dokter mendiagnosis pasien tersebut terkena penyakit cacing kremi.
Jawab:
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................

4. Seorang pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan infeksi pada kaki sejak sebulan yang
lalu tidak kunjung sembuh, lalu merambat hingga ke lengan dan dada. Lalu pasien tersebut
dilakukan pemeriksaan darah ketika malam hari. Setelah hasil pemeriksaan keluar dokter
mendiagnosis pasien dengan Filariasis Broncroftian dengan kaki gajah
Jawab:

.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................

49
PRAKTIKUM XXVII
IMEMBACA BERKAS PENYAKIT INFEKSI DAN PARASIT

A.BAHAN PRAKTIK
1. ICD-10 volume 1, 2 dan 3
2. Terminologi medis
3. Kamus kedokteran
4. Kamus bahasa Inggris

B. Kegiatan praktikum:
Masing-masing mahasiswa membaca berkas rekam medis danmenentukan kode ICD 10 dari
diagnosis terkait penyakit infeksi dan parasit.

C. Penilaian:
Penilaian berdasarkan proses kerja individu, dan ketepatan dalam menentukan berkas rekam
medis danmenentukan kode ICD 10 dari diagnosis terkait penyakit infeksi dan parasit.

D. Carilah kode ICD-10 yang tepat untuk istilah diagnosis pada rekam medis yang tersedia!

No NO RM DIAGNOSIS/ TINDAKAN Kode ICD-10 Hal.

01-00-57-05
1 Atau
01-00-55-18

01-00-67-54
2 Atau
01-00-67-49

01-00-91-02
3 Atau
01-00-44-28

01-05-38-38
4 Atau
01-05-79-08

01-00-49-55
5 Atau
01-00-49-57

50
01-00-82-62
6 Atau
01-00-82-66

01-01-29-60
7 Atau
01-01-29-60

01-01-49-45
8 Atau
01-01-49-30

01-00-67-34
9 Atau
01-00-67-32

01-00-22-50
10 Atau
01-00-82-93

51
PRAKTIKUM XVIII
ANALISIS SOAL KASUS TERKAIT PENYAKIT AKIBT INFEKSI
DAN PARASIT BERDASARKAN ICD-10 DAN ICD-9-CM

A. BAHAN PRAKTIK
1. ICD-10 volume 1, 2 dan 3
2. Terminologi medis
3. Kamus kedokteran
4. Kamus bahasa Inggris

B. Kegiatan praktikum:
Masing-masing mahasiswa diminta untuk menganalisis soal kasus dan memberikan
jawaban yang tepat.

C. Penilaian:
Penilaian berdasarkan proses kerja individu, dan ketepatan dalam menjawab soal
kasus dari istilah penyakit terkait infeksi dan parasit.

D. Analisislah soal-soal di bawah ini!


1. Seorang pasien dinyatakan oleh doker terjangkit HIV/AIDS dan ia juga mengalami
sakit keputihan akibat infeksi jamur candidal. Coder memberi kode A20.8 dan
B37.9, menurut anda, apakah kode tersebut sudah tepat?
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
2. Anak berumur 11 tahun terserang malaria. Setelah melalui pemeriksaan
laboratorium, diketahui jenis agen yang menyebabkan adalah Plasmodium vivax dan
Plasmodium falciparum. Kode yang diberikan adalah B51.0. Bagaimana menurut
anda? Jelaskan!
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..

3. Infeksi kutu kepala dikenal dengan istilah ………………………… kode ICD-10


yang tepat untuk istilah ini adalah
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..

52
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
4. Seorang pasien berumur 20 tahun mengeluh sakit di area sekitar leher dan nyeri dada
serta irama jantung tidak stabil. Setelah diperiksa dokter, dinyatakan bahwa pasien
tersebut didiagnosis gondong dan peradangan pada otot jantung. Terminologi medis
dan kode ICD-10 yang tepat untuk diagnosis diatas adalah .
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
5. Seorang anak berumur 5 tahun mengeluh gatal-gatal di sekitar anusnya. Setelah
diperiksa, anak tersebut ternyata mengalami cacingan yaitu cacing kremi dan
ascariasis. Kode yang dituliskan adalah B77.9 dan B80. Setujukah anda dengan kode
tersebut?
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..

53

Anda mungkin juga menyukai