Anda di halaman 1dari 31

BUKU BLOK

SISTEM HEMATO-IMUNOLOGI
HEMATO-IMUNOLOGY SYSTEM

ISBN no.
BUKU BLOK
SISTEM HEMATO-IMUNOLOGI
HEMATO-IMUNOLOGY SYSTEM

Tim Penyusun :
Sandhy Arya Pratama, dr., M. Kes
Zulfian, dr., Sp.PK
Rina Kriswiastiny, dr., Sp.PD
Muhammad Noer, dr., M.Sc., Sp. PK
Dr. Hidayat, dr., Sp. PK., M. Kes.
Syuhada, dr., Sp. PK
Wien Wiratmoko, dr., Sp.PA
Toni Prasetia, dr., Sp.PD, FINASIM
Sri Maria Puji Lestari, dr., M.Pd. Ked
Hetti Rusmini., dr., M. Biomed
Yesi Nurmalasari, dr., M.Kes
Nia Triswanti, dr., M.Kes
Elitha M Utari, dr., MARS
Rakhmi Rafie, dr., M.Kes
Arti Febriyani Hutasuhut, dr., M.Kes
Ika Artini, dr., M.Kes
Deviani Utami, dr., M. Kes
Jordy Oktobiannobel, dr., M. Kes
Anggunan, dr., M. M.
Tessa Sjahriani, dr., M.Kes

MEDICAL EDUCATON UNIT


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya penyusunan
buku rancangan pengajaran modul Hemato- Immunology Sytem/HIS (sistem hemato-
imunologi) dapat terlaksana. Buku ini merupakan salah satu rangkaian modul Ilmu
Kedokteran Klinis yang terdapat dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
Fakultas kedokteran Universitas Malahayati (FK UNIMAL).
Buku pada semester 5 dalam proses pendidikan kedokteran di FK UNIMAL.
Fokus utama modul yaitu pada area kompetensi 5 (Landasan Ilmiah Ilmu
Kedokteran), kompetensi 6 (Ketrampilan Klinis) dan kompetensi 7 (Pengelolaan
Masalah Kesehatan).Ketiga kompetensi tersebut merupakan bekal dan dasar
mahasiswa dalam menempuh proses pendidikan kedokteran. Pada proses pendidikan
kedokteran sesuai kurikulum KBK mahasiswa dituntut untuk menerapkan
kemampuan self directed learning melalui pendekatan strategi SPICES(student
centered,problem-based learning, integrated, community-based, electif
dansystematic).
Tim penyusun berharap buku ini dapat menjadi panduan staf pengajar dan
mahasiswa dalam upaya memberikan pemahaman mahasiswa terhadap ilmu
kedokteran klinis sehingga mahasiswa dapat menerapkannya dalam proses
pembelajaran dan menjadi dokter yang berkompeten sesuai standar kompetensi dokter
Indonesia.
Penyusunan buku rancangan pengajaran modul ini masih memerlukan
perbaikan, karena itu kami tim penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran. Kami
ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu memfasilitasi
penyusunan buku ini, khususnya tim penyusun, komisi kurikulum Medical Education
Unit (MEU), rekan-rekan dosen Program Studi Pendidikan Dokter Universitas
Malahayati dan Yayasan Alih Teknologi.

Bandar Lampung, 2019


Tim Penyusun

2
DAFTAR ISI

JUDUL DAN TIM PENYUSUN ...........................................................................1


KATA PENGANTAR .......................................................................................... 2
DAFTAR ISI ........................................................................................................3
TATA TERTIB ...............................................................................................4
SANKSI ...............................................................................................5
PENDAHULUAN ...............................................................................................6
KARAKTERISTIK MAHASISWA ......................................................................7
TUJUAN PEMBELAJARAN ..........................................................................7
SASARAN PEMBELAJARAN.............................................................................7
POHON TOPIK ................................................................................................... 12
LINGKUP BAHASAN ...... ...............................................................................13
METODE PENGAJARAN..................................................................................21
SUMBER DAYA . ............................................................................................ 24
EVALUASI . ................................................................................................ 25
RUJUKAN ............................................................................................. 28

3
TATA TERTIB UMUM

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter FK Malahayati harus mematuhi tata


tertib seperti di bawah ini :
1. Berpakaian, berpenampilan dan bertingkah laku yang baik dan sopan
layaknya seorang dokter. Tidak diperkenankan memakai pakaian ketat,
berbahan jeans, baju kaos (dengan/tanpa kerah), dan sandal.
2. Mahasiswa laki-laki wajib berambut pendek dan rapih.
3. Mahasiswi diwajibkan memakai jilbab dan busana muslimah di setiap
kegiatan berlangsung.
4. Tidak diperkenankan merokok di lingkungan PSPD FK Unmal.
5. Menjaga ketertiban dan kebersihan di lingkungan PSPD FK Unmal.
6. Melaksanakan registrasi administrasi dan akademik semester yang akan
berjalan.
7. Memakai papan nama resmi yang dikeluarkan dari PSPD FK Unmal di setiap
kegiatan akademik kecuali perkuliahan. Jika papan nama rusak atau dalam
proses pembuatan, maka mahasiswa wajib membawa surat keterangan dari
bagian pendidikan.
8. Mahasiswa harus hadir pada setiap kegiatan akademik (kuliah, PBL, CSL,
Pratikum, dll)
9. Mahasiswa yang tidak hadir di kegiatan akademik karena sakit wajib
memberitahu bagian pendidikan saat itu dan selanjutnya membawa lampiran
keterangan bukti diagnosis dari dokter (diterima paling lambat 3 hari setelah
tanggal sakit).

4
SANKSI PELANGGARAN TATA TERTIB UMUM

1. Bagi mahasiswa yang tidak mematuhi tata tertib umum tidak dapat
mengikuti setiap kegiatan akademik.
2. Bagi mahasiswa yang terlambat melakukan registrasi tidak berhak
memperoleh pelayanan akademik.
3. Bagi mahasiswa yang tidak mengajukan/merencanakan program studinya
(mengisi KRS) pada waktu yang telah ditentukan sesuai kalender akademik
tidak boleh mengikuti segala aktifitas perkuliahan.
4. Bagi mahasiswa yang terlambat hadir, tidak dapat mengikuti setiap kegiatan.
5. Bagi mahasiswa yang persentase kehadiran kuliahnya < 75 % dari seluruh
jumlah tatap muka perkuliahan (termasuk diskusi tutorial dan pleno), maka
mahasiswa tidak dapat mengikuti ujian ( Ujian Teori Sistem).

5
PENDAHULUAN

Pendidikan dokter bertujuan mencetak dokter yang berkompeten dan


profesional di bidang kesehatan. Kompetensi yang ditetapkan sesuai dengan standar
kompetensi dokter diuraikan kedalam kurikulum yang disebut Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Berbagai strategi pendidikan dan metode pengajaran ditentukan agar
mahasiswa mampu mencapai tujuan pembelajaran dari awal modul hingga akhir
proses pendidikan kedokteran.
Modul ini merupakan modul pada semester 5 dalam proses pendidikan
kedokteran di FK UNIMAL. Fokus utama modul yaitu pada area kompetensi 5
(Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran), kompetensi 6 (Ketrampilan Klinis) dan
kompetensi 7 (Pengelolaan Masalah Kesehatan). Ketiga kompetensi tersebut
merupakan bekal dan dasar mahasiswa dalam menempuh proses pendidikan
kedokteran. Pada proses pendidikan kedokteran sesuai kurikulum KBK mahasiswa
dituntut untuk menerapkan kemampuan self directed learning melalui pendekatan
strategi SPICES (student centered, problem-based learning, integrated, community-
based, electif dan systematic).
Melalui buku sistem hemato-imunologi ini, diharapkan mahasiswa dapat
diperkenalkan dengan sistem hemato-imunologi dan organ/sistem terkait serta
pemahaman mekanisme fisiologis dan gangguan pada sistem hemato-imunologi yang
berbentuk dalam berbagai manifestasi klinik. Melalui kegiatan pembelajaran ini,
diharapkan dapat mendorong mahasiswa untuk belajar aktif dan mandiri sehingga
ketrampilan belajar dapat diperoleh dan dapat dicapai kompetensi di bidang hemato-
imunologi sebagai calon dokter. Modul ini berlangsung selama 8 minggu dan
memiliki bobot 8 SKS.

6
KARAKTERISTIK MAHASISWA

Peserta modul HIS ini adalah mahasiswa semester lima FK UNIMAL yang
telah mengikuti kegiatan pembelajaran di modul Generic skills dan modul Basic
Medical Science.

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah menyelesaikan sistem hemato-imunologi diharapkan:


- Mampu menyelesaikan masalah kesehatan berdasarkan landasan ilmiah
ilmu kedokteran dan kesehatan yang mutakhir untuk mendapat hasil
yang optimum.
- Mampu melakukan prosedur klinis yang berkaitan dengan masalah kesehatan
dengan menerapkan prinsip keselamatan pasien, keselamatan diri sendiri, dan
keselamatan orang lain.
- Mampu mengelola masalah kesehatan individu, keluarga maupun masyarakat
secara komprehensif, holistik, terpadu dan berkesinambungan dalam
konteks pelayanan kesehatan primer.
sesuai dengan rujukan dan berkaitan dengan sistem hemato-imunologi.

SASARAN PEMBELAJARAN

Bila dihadapkan pada situasi pembelajaran atau skenario kasus mahasiswa semester 5
diharapkan mampu:
A. Menyelesaikan masalah kesehatan berdasarkan landasan ilmiah ilmu kedokteran
dan kesehatan yang mutakhir untuk mendapat hasil yang optimum.
B. Melakukan prosedur klinis yang berkaitan dengan masalah kesehatan dengan
menerapkan prinsip keselamatan pasien, keselamatan diri sendiri, dan
keselamatan orang lain.
C. Mengelola masalah kesehatan individu, keluarga maupun masyarakat secara
komprehensif, holistik, terpadu dan berkesinambungan dalam konteks pelayanan
kesehatan primer sesuai dengan rujukan yang ditentukan.
Sasaran pembelajaran penunjang:
7
Bila dihadapkan pada situasi pembelajaran atau skenario kasus dalam sistem hemato-
imunologi, mahasiswa semester 5 diharapkan mampu:
A1. Menerapkan prinsip-prinsip ilmu Biomedik, ilmu Humaniora, ilmu
Kedokteran Klinik, dan ilmu Kesehatan Masyarakat/ Kedokteran Pencegahan/
Kedokteran Komunitas yang berhubungan dengan promosi masalah kesehatan
individu,keluarga, dan masyarakat
A2. Menerapkan prinsip-prinsip ilmu Biomedik, ilmu Humaniora, ilmu
4
Kedokteran Klinik, dan ilmu Kesehatan Masyarakat/Kedokteran
Pencegahan/Kedokteran Komunitas yang berhubungan dengan prevensi
masalah kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat
A3. Menerapkan prinsip-prinsip ilmu Biomedik, ilmu Humaniora, ilmu
Kedokteran Klinik, dan ilmu Kesehatan Masyarakat/Kedokteran
Pencegahan/Kedokteran Komunitas untuk menentukan prioritas masalah
kesehatan pada individu, keluarga, dan masyarakat
A4. Menerapkan prinsip-prinsip ilmu Biomedik, ilmu Humaniora, ilmu
Kedokteran Klinik, dan ilmu Kesehatan Masyarakat/Kedokteran
Pencegahan/Kedokteran Komunitas yang berhubungan dengan terjadinya
masalah kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat
A5. Menggunakan data klinik dan pemeriksaan penunjang yang rasional untuk
menegakkan diagnosis
A6. Menggunakan alasan ilmiah dalam menentukan penatalaksanaan masalah
kesehatan berdasarkan etiologi, patogenesis, dan patofisiologi
A7. Menentukan prognosis penyakit melalui pemahaman prinsip-prinsip ilmu
Biomedik, ilmu Humaniora, ilmu Kedokteran Klinik, dan ilmu Kesehatan
Masyarakat/Kedokteran Pencegahan/Kedokteran Komunitas
B1. Melakukan prosedur diagnosis

8
 Melakukan dan menginterpretasi hasil auto-, allo- dan hetero-
anamnesis,pemeriksaan fisik umum dan khusus sesuai dengan masalah
pasien
 Melakukan dan menginterpretasi pemeriksaan penunjang dasar
danmengusulkan pemeriksaan penunjang lainnya yang rasional
B2. Melakukan prosedur penatalaksanaan masalah kesehatan secara holistik
dankomprehensif
 Melakukan edukasi dan konseling
 Melaksanakan promosi kesehatan
 Melakukan tindakan medis preventif
 Melakukan tindakan medis kuratif
 Melakukan tindakan medis rehabilitatif
C1. Melaksanakan promosi kesehatan pada individu, keluarga dan masyarakat
 Mengidentifikasi kebutuhan perubahan pola pikir, sikap dan perilaku,
sertamodifikasi gaya hidup untuk promosi kesehatan pada berbagai
kelompokumur, agama, masyarakat, jenis kelamin, etnis, dan budaya
 Merencanakan dan melaksanakan pendidikan kesehatan dalam
rangkapromosi kesehatan di tingkat individu, keluarga, dan masyarakat
C2. Melaksanakan pencegahan dan deteksi dini terjadinya masalah kesehatanpada
individu, keluarga dan masyarakat
 Melakukan pencegahan timbulnya masalah kesehatan
 Melakukan kegiatan penapisan faktor risiko penyakit laten untuk
mencegah dan memperlambat timbulnya penyakit
 Melakukan pencegahan untuk memperlambat progresi dan timbulnya
komplikasi penyakit dan atau kecacatan
C3. Melakukan penatalaksanaan masalah kesehatan individu, keluarga
danmasyarakat

9
 Menginterpretasi data klinis dan merumuskannya menjadi diagnosis
 Menginterpretasi data kesehatan keluarga dalam rangka mengidentifikasi
masalah kesehatan keluarga
 Menginterpretasi data kesehatan masyarakat dalam rangka
mengidentifikasi dan merumuskan diagnosis komunitas
 Memilih dan menerapkan strategi penatalaksanaan yang paling tepat
berdasarkan prinsip kendali mutu, biaya, dan berbasis bukti
 Mengelola masalah kesehatan secara mandiri dan bertanggung
jawabdengan memperhatikan prinsip keselamatan pasien
 Mengkonsultasikan dan atau merujuk sesuai dengan standar pelayanan
medis yang berlaku
 Membuat instruksi medis tertulis secara jelas, lengkap, tepat, dan dapat
dibaca
 Menulis resep obat secara bijak dan rasional (tepat indikasi, tepat obat,
tepat dosis, tepat frekwensi dan cara pemberian, serta sesuai kondisi
pasien), jelas, lengkap, dan dapat dibaca.
 Mengidentifikasi berbagai indikator keberhasilan pengobatan, memonitor
perkembangan penatalaksanaan, memperbaiki, dan mengubah terapi
dengan tepat
 Menentukan prognosis masalah kesehatan pada individu, keluarga, dan
masyarakat
 Melakukan rehabilitasi medik dasar dan rehabilitasi sosial pada individu,
keluarga, dan masyarakat
 Menerapkan prinsip-prinsip epidemiologi dan pelayanan kedokteran
secara komprehensif, holistik, dan berkesinambungan dalam mengelola
masalah kesehatan

10
 Melakukan tatalaksana pada keadaan wabah dan bencana mulai dari
identifikasi masalah hingga rehabilitasi komunitas
C4. Memberdayakan dan berkolaborasi dengan masyarakat dalam
upayameningkatkan derajat kesehatan
 Memberdayakan dan berkolaborasi dengan masyarakat agar mampu
mengidentifikasi masalah kesehatan actual yang terjadi serta
mengatasinya bersama-sama
 Bekerja sama dengan profesi dan sektor lain dalam rangka pemberdayaan
masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan
C5. Mengelola sumber daya secara efektif, efisien danberkesinambungan
dalampenyelesaian masalah kesehatan
 Mengelola sumber daya manusia, keuangan, sarana, dan prasarana secara
efektif dan efisien
 Menerapkan manajemen mutu terpadu dalam pelayanan kesehatan primer
dengan pendekatan kedokteran keluarga
 Menerapkan manajemen kesehatan dan institusi layanan kesehatan
C6. Mengakses dan menganalisis serta menerapkan kebijakan kesehatanspesifik
yang merupakan prioritas daerah masing-masing di Indonesia
C7. Menggambarkan bagaimana pilihan kebijakan dapat memengaruhi program
kesehatan masyarakat dari aspek fiskal, administrasi, hukum, etika, sosial, dan
politik sesuai dengan rujukan yang ditentukan dan berkaitan dengan sistem hemato-
imunologi.

11
POHON TOPIK

sistem hemato-
imunologi

Anatomi Fisiologi Histologi Biokimia Imunologi

Gangguan
Hematoimunolgi

Patologi Anatomi Anamnesa


Ilmu Penyakit Dalam Pemeriksaan Fisik
Patologi Klinik
Farmakologi

12
LINGKUP BAHASAN

No Sasaran Pokok Sub Pokok Bahasan Metode


Pembelajaran Bahasan Pengajaran
1. Menyelesaikan Anatomi 1. Anatomi Sistem Kuliah
Limfatik Interaktif
masalah kesehatan
Fisiologi 1. Fisiologi Eritrosit Kuliah
berdasarkan Interaktif
2. Fisiologi leukosit dan
landasan ilmiah Resistensi tubuh
ilmu kedokteran terhadap Infeksi
3. Hemostasis
dan kesehatan yang
4. Fisiologi syok
mutakhir untuk 5. Vaksinasi dan
mendapat hasil Imunisasi
6. Golongan Darah
yang optimum.
Biokimia 1. Pendahuluan Darah: Kuliah
Hemolisa Darah dan Interaktif
Pembekuan Darah
Histologi 1. Darah, Sistem Imun Kuliah
dan Jaringan limfoid Interaktif
Imunologi 1. Dasar Sistem Kuliah
Imunologi Interaktif
2. Hipersensitivitas dan
Autoimun
3. Reaksi Ag-Ab
4. Respon imun primer
dan skunder
Patologi 1. Neoplasma dan Kuliah
Anatomi inflamasi (blood & Interaktif
lymph nodes, non
hodkin’s lymphoma,
hodkins’s lymphoma,
langerhans sel
hystiocytosis)
2. Neoplasma dan
inflamasi
(limphangitis,
lymphadenitis,
13
limphedema primary
dan secondary)
Farmakologi 1. Terapi farmakologi Kuliah
anemia Interaktif
2. antikoagulan,
antitrombotik,
trombolitik drugs dan
hemostatic drugs
IPD 1. Anemia Defisiensi Fe, Kuliah
Anemia Hemolitik, Interaktif
dan Anemia Aplastik
2. ITP
3. Leukimia
4. Polisitemia Vera
5. Lymphoma
Patologi 1. Fisiologi Kuliah
Klinik Hemostasis dan Interaktif
pembekuan
darah
2. Pemeriksaan
Hemostasis
- Tesfungsi
hemostasis
- Antagonisterhada
p hemostasis
- Tesaktifitastromb
osit
- Tes pembekuan
dan pemeriksaan
D-dimer
- Kelainan
Hemostasis
- Pendekatan
secara klinis
- Kelainan
pembekuan
kongenital

14
- Kelainan
trombosit
- Kelainan
perdarahan
dapatan
trombosis
3. Hematopoiesis
dan
pemeriksaan
sumsug tulang
- Eritropoesis
- Granulopoesis
- Limfopoesis
- Trombopoesis
- Monopoesis

4. Eritrosit
- Metabolisme
besi, LED, MC (
MCV, MCH, &
MCHC )
- Gangguan sel
darah merah
- Anemia
Defisiensi
- Perdarahan akut
dan kronik
- Anemia
Hemolitik
- Anemia Aplastik
- Patofisiologi
Anemia
Megaloblastik
dan Anemia
Pernisiosa
- Anemia karena
penyakit kronik

15
- Polisitemia

5. Leukosit
- Tekhnik
pemeriksaan
kelainan leukosit
: pemeriksaan
darah tepi, BMP,
imunofenotyping
- Granulosit
- Morfologi
abnormal
- Limfosit
- Monosit
- Kelainan pada
hitung jenis
leukosit
- Kelainan
Leukosit
- Masalah
Klasifikasi
- Kelainan
Fungsional
- Kelainan leukosit
kuantitatif non
neoplastik
- Kelainan
mieloproliferatif
- Kelainan
limforetikuler:
Limfosit dan sel
plasma
- Sistem
limforetikuler :
Limfoma

16
- Pemeriksaan
khusus terhadap
leukosit
6. Imunitas seluler
dan humoral
7. Imunologi
- Reaksi
hipersensitifitas
- Prosedur tes
diagnostik dalam
imunologi
- Pemeriksaan
imunologis
khusus
8. Imunohematolo
gi, penyakit
autoimun
disease
9. Pemeriksaan
transfusi dan
golongan darah
- Blood Bank
- Cross match
- Pemeriksaan
Pratransfusi
- Efek yang tidak
diinginkan pada
transfusi
2 Melakukan Keterampilan 1. Anamnesis dan Skills Lab
prosedur klinis klinik (Skills Pemeriksaan Fisik
yang berkaitan Lab) 2. Pengambilan darah
dengan masalah vena
kesehatan dengan 3. Penyuluhan
menerapkan 4. Ujian Skill lab 1
prinsip 5. Ujian Skill lab 2

17
keselamatan Praktikum 1. Biokimia : Praktikum
pasien, a. Hemolisa darah
keselamatan diri dan Pembekuan
sendiri, dan darah
keselamatan orang
2. Histologi :
lain
a. Sel darah
b. Jaringan limfoid
3. Fisiologi :
a. Penentuan kadar
Hb dan golongan
darah
4. Patologi Anatomi :
a. Jaringan limfoid
5. Patologi Klinik :
a. Hematopoesis dan
pemeriksaan sumsum
tulang.
1) Eritropoesis
2) Granulopoesis
3) Limfopoesis
4) Trombopoesis
b. Eritrosit :
1) Metabolisme besi,
RBC, konsentrasi
Hb, LED
2) Gangguan sel darah
merah
3) Anemia Defisiensi
4) Perdarahan akut
dan kronik
5) Anemia Hemolitik
6) Anemia Aplastik
7) Anemia
Megaloblastik dan
Anemia Pernisiosa
8) Anemia karena
penyakit kronik
9) Polisitemia
c. Leukosit :

18
1) Tekhnik
pemeriksaan
2) Granulosit
3) Morfologi
abnormal
4) Limfosit
5) Monosit
6) Kelainan pada
hitung jenis
leukosit
7) Kelainan
Leukosit
8) Masalah
Klasifikasi
9) Kelainan
Fungsional
10) Kelainan leukosit
kuantitatif non-
neoplastik
11) Kelainan mielo
proliferatif
12) Kelainan
limforetikuler
13) Limfosit dan sel
plasma
14) Sistem
limforetikuler :
Limfoma
15) Pemeriksaan
Khusus terhadap
leukosit

d. Hemostasis
1) Tes fungsi
hemostasis
2) Antagonis
terhadap
hemostasis
3) Tes aktifitas
trombosit
4) Tes pembekuan

19
5) Kelainan
Hemostasis
6) Pendekatan
secara klinis
7) Kelainan
pembekuan
kongenital
8) Kelainan
trombosit
9) Kelainan
perdarahan
dapatan
10) Trombosis

e. Imunologi
1) Reaksi
hipersensitifitas
2) Prosedur tes
diagnostik
dalamimunologi
3) Pemeriksaan
imunologis
khusus
3. Mengelola masalah Dikusi PBL 1. Anemia defisiensi Dikusi PBL
kesehatan individu, besi
2. SLE
keluarga maupun
3. ALL
masyarakat secara 4. Reaksi anafilaktik
komprehensif,
holistik,
terpadudan Pleno Pleno 1 Pleno
Pleno 2
berkesinambungan
Pleno 3
dalam konteks Pleno 4
pelayanan
kesehatan primer.

20
Daftar Kegiatan Blok
Metode Jumlah @SKS SKS
Kuliah Pendahuluan 1 0,125 0,125
Kuliah Interaktif 28 0,125 3,5
Pleno 4 0,125 0,5
UTB/UAB 2 0,125 0,25
Tutorial 4 0,0625 0,25
Skillab 5 0,0625 0,3125
Praktikum 10 0,0625 0,625
UAP 5 0,0625 0,3125
SDL 6 0,03125 2,125
TOTAL 8

21
URAIAN TENTANG METODE PENGAJARAN

1. Kuliah Interaktif

Kuliah interaktif dilaksanakan oleh staf pengajar yang memiliki kompetensi


dalam bidang akademik dan topik bahasan. Staf pengajar berperan sebagai
dosen pakar (narasumber) yang menyediakan bahan ajar terkait topik
bahasan. Proses pembelajaran yang diharapkan berlangsung interaktif, tidak
hanya staf pengajar yang memberikan ceramah, namun dengan pemberian
informasi topik bahasan dan rujukan sebelumnya mahasiswa diharapkan
mempersiapkan diri sebelumnya, sehingga terjadi diskusi tanya jawab
seputar topik bahasan. Selain itu mahasiswa diminta mempersiapkan diri
sesuai dengan kegiatan tambahan yang ditentukan dosen pakar seperti
kegiatan bermain peran (role-play/games), menjawab soal individu maupun
dalam kelompok, praktik keterampilan atau penugasan lain yang dilakukan
pada saat kegitan kuliah interaktif berlangsung. Kuliah interaktif ini sangat
membantu mahasiswa dalam memahami dan mengintegrasikan pengetahuan
yang diperoleh saat belajar mandiri.
Daftar topik bahasan dan dosen pakar terdapat dalam lampiran 1.

2. Diskusi Problem-Based Learning (PBL)

Diskusi PBL dalam kelompok kecil (10-12 orang) yang dipandu oleh
seorang staf pengajar menggunakan 12 langkah membantu mahasiswa
mengidentifikasi masalah dan memenyusun pembahasan atas topik terkait
skenario kasus pemicu yang disajikan. Staf pengajar berperan sebagai
fasilitator mengawasi jalannya diskusi agar dapat mencapai sasaran
pembelajaran, tidak berperan sebagai narasumber. Diskusi terbagi menjadi
2xpertemuan, pertemuan pertama melalui langkah 1-6 menentukan learning
issues yang akan dipelajari secara mandiri oleh mahasiswa. Kemudian
pertemuan kedua melalui langkah 7-12. Untuk membahas learning issues
dan melakukan diskusi dan pembahasan hingga selesai. Kegiatan ini sangat
membantu mahasiswa menerapkan pengetahuan yang telah dimiliki saat
belajar mandiri dan upaya mengidentifikasi masalah serta upaya mengatasi
masalah terkait topik bahasan.

3. Pleno

Kegiatan ini merupakan pertemuan seluruh mahasiswa dengan dosen pakar


setelah menjalani diskusi PBL dalam kelompok kecil. Perwakilan kelompok
(minimal3 kelompok) mempersiapkan slide presentasi terkait proses diskusi
22
dan pembahasan skenario kasus pemicu. Dilakukan presentasi perwakilan
kelompok dan diskusi tanya jawab. Perbedaan persepsi dan pendapat akan
mungkin didapatkan sepanjang proses diskusi tersebut, dosen pakar yang
akan memberikan umpan balik terhadap proses diskusi dan pembahasan
terkait skenario kasus pemicu. Kegiatan ini penting sebagai upaya pemberian
umpan balik kepada mahasiswa dalam upaya mencapai sasaran
pembelajaran.

4. Praktikum keterampilan (Skills Lab)

Praktikum keterampilan dilakukan terkait dengan topik bahasan modul yang


bertujuan untuk melatih aspek keterampilan mahasiswa pada kondisi
simulasi yang bertujuan agar mahasiswa mampu menerapkan ilmu
pengetahuannya sesuai dengan keterampilan terkait topik bahasan. Kegiatan
ini dipandu oleh seorang staf pengajar yang berperan sebagai instruktur yang
akan memandu proses pembelajaran. Kegiatan dilaksanakan dalam beberapa
tahap, yaitu tahap pertama instruktur menjelaskan materi, mengajarkan dan
memberi penjelasan/contoh, kemudian memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk berlatih dan mempraktikan keterampilan yang diajarkan.
Pada tahap kedua dilakukan observasi penilaian atas performa mahasiswa.
Instruktur akan memberikan penilaian dan umpan balik atas performa
mahasiswa terkait keterampilan yang dilatihkan pada topik bahasan tersebut.
kegiatan ini sangat penting dalam upaya melatih mahasiswa mencapai
kompetensi terkait keterampilan sesuai topik bahasan yang ditentukan.

5. Belajar mandiri

Kegiatan belajar mandiri merupakan upaya mahasiswa menentukan sendiri


apa yang akan dipelajarinya dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran
terkait topik bahasan. Mahasiswa difasilitasi buku student’s guide. Kegiatan
ini diharapkan dapat digunakan mahasiswa dalam upaya mencari,
memahami, menganalisis serta mengkonstruksi pengetahuan yang baru
dipelajari dengan pengetahuan yang sebelumnya dimiliki.

23
SUMBER DAYA

Tim Penyusun Modul


Koordinator blok : Sandhy Arya Pratama, dr., M.Kes
Anggota :
Staf Pengajar sebagai dosen Pembimbing/Fasilitator/Instruktur
(Tim dosen sesuai SK Dekan terlampir).

MEDIA INSTRUKSIONAL

No. Kegiatan Media Instruksional


1 Kuliah Interaktif Laptop, Layar, LCD, Papan tulis, Spidol, Sound system,
Buku student’s guide, Bahan ajar (slide, handout, video),
Buku Rujukan, daftar absensi
2 Diskusi PBL Papan tulis, spidol, skenario kasus pemicu, Buku
student’s guide, Bahan ajar (slide, handout, video), Buku
Rujukan, Buku Log mahasiswa disertai form lembar
pemberian umpan balik, daftar absensi, form/daftar tilik
penilaian
3 Praktikum Keterampilan Papan tulis, spidol, materi praktikum keterampilan, Buku
student’s guide, Bahan ajar (slide, handout, video), Buku
Rujukan, Buku Log mahasiswa disertai form lembar
pemberian umpan balik, daftar absensi, form/daftar tilik
penilaian

4. Administrasi Daftar absensi,


Jadwal kegiatan

24
PRASARANA

1. Ruang kuliah utama yang memiliki kapasitas 120 mahasiswa, dilengkapi


dengan fasilitas, media dan sound system yang memadai.
2. Ruang kuliah graha bintang yang memiliki kapasitas hingga 500 mahasiswa,
dilengkapi dengan fasilitas, media dan sound system yang memadai.
3. Ruang diskusi yang memiliki kapasitas untuk 10-15 mahasiswa, dilengkapi
fasilitas yang mendukung diskusi PBL.
4. Ruang praktikum keterampilan yang memiliki kapasitas untuk 10-15
mahasiswa, dilengkapi fasilitas yang mendukung.
5. Ruang Perpustakaan yang menyediakan buku-buku dan sumber
pembelajaran.
6. Akses internet (wi-fi) di lingkungan kampus yang dapat digunakan
mahasiswa dalam upaya mencari sumber pembelajaran yang mendukung
pembelajaran seperti jurnal, e-book, video dan lain-lain.

EVALUASI

EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN


- Evaluasi hasil pembelajaran berdasarkan penilaian yang dilakukan terhadap
tujuan pembelajaran dan sasaran pembelajaran sesuai dengan kriteria
keberhasilan yang ditentukan.
- Penilaian terdiri atas 2 jenis:
 Penilaian formatif: penilaian terhadap proses pembelajaran, disertai
pemberian umpan balik yang bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui
apakah sudah dapat mencapai tujuan pembelajaran dan apa yang harus
dilakukan jika belum tercapai.
 Penilaian sumatif: penilaian terhadap hasil pembelajaran, yang digunakan
untuk menentukan apakah mahasiswa berhasil atau tidak.
- Penilaian dilakukan terhadap 3 domain:
1. Kognitif, menggunakan metode ujian tulis (MCQ )
2. Afektif, menggunakan metode observasi (lembar penilaian)
3. Psikomotor, menggunakan metode observasi (lembar penilaian)
- Penilaian menggunakan standar penialain acuan patokan (PAP)/criterion
reference

25
Penilaian Formatif
Evaluasi Proses
Metode Instrumen Frekuensi Domain Keterangan
Tugas tertulis Lembar 4x (pada Kognitif Menilai dan
(Rangkuman penilaian pertemuan dan afektif memberikan umpan
diskusi PBL) dan umpan kedua balik kepada mahasiswa
balik pada diskusi terhadap perolehan
buku Log PBL pengetahuan yang
skenario 1 didapatkan mahasiswa
dan 2) pada pertemuan diskusi
PBL hari kedua dan juga
umpan balik terhadap
sikap mahasiswa selama
diskusi
Observasi Lembar 8x Kognitif, Menilai dan
praktikum penilaian afektif dan memberikan umpan
keterampilan dan umpan psikomotor balik kepada mahasiswa
(Skills lab) balik pada terhadap performa
buku Log keterampilan mahasiswa
pada pertemuan pertama
praktikum keterampilan
Evaluasi Hasil
Metode Instrumen Frekuensi Domain Keterangan
Presentasi Lembar 4x Kognitif, Menilai dan
pleno umpan afektif dan memberikan umpan
balik psikomotor balik kepada mahasiswa
terhadap kemampuan
presentasi mahasiswa
dan hasil diskusi yang
diperoleh

26
Penilaian Sumatif
Metode Instrumen Frekuensi Domain Bobot NBL
(%)
Evaluasi proses
Observasi diskusi PBL Lembar 8 Kognitif (C2- 15% 75
penilaian C5), afektif
Observasi praktikum Lembar 7 Kognitif (C2- 15% 75
keterampilan (Skills penilaian C5), afektif dan
lab) psikomotor
Evaluasi Hasil
Ujian tulis MCQ 1 Kognitif (C1- 55% 65
C5)
Ujian Praktikum Lembar 5 Kognitif (C4- 15 % 70
penilaian C5)
TOTAL 100

EVALUASI PROGRAM

Evaluasi program dilakukan oleh tim pengelola modul terdiri atas:


- evaluasi terhadap proses (formatif): evaluasi terhadap semua bentuk kegiatan
yang menjadi proses pembelajaran
- evaluasi terhadap hasil (sumatif): evaluasi terhadap hasil pencapaian akhir
yang diperoleh setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan.

27
DAFTAR RUJUKAN

1. Drake R.L,Volgl W, Mitchell : Grays Anatomy for Students, Churchill


Livingstone, Philadelphia 2005
2. Marie B.E.N, Mallat J: Human Anatomy 3rd ed, Nenyamin Cummings, 2001
3. Moore K.L, Agnk A.M.R: Essensial Clinical Anatomy, 2nd ed, Lippincott,
Williams & Wilkins 2002
4. Tortora G.J Principles of Human Anatomy, 8 th ed Benyamin/Cummings
Science Publishing, CA 1999
5. Review of Medical Physiology, Ganong WF.Lange Medical Publication, CA
20th ed
6. Text book of Physiology, Guyton AC, Hall E. WB Saunders Co 9th ed
7. Human Physiology. Rhoades R, Pfanzers R Sauders College Publishing,
Fortworth 3rd ed
8. Human Physiology from cells to system, sherwood I West Publishing Co St
Paul 4th ed
9. Irianto, K; 2004; Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia untuk Paramedis,
Penerbit: Yrama Widya – Bandung.
10. Sherwood L; 2001; Fisiologi Manusia Dari Sel Ke Sistem, Edisi 2, Alih
Bahasa: Brahm U, ISBN 979-448-542-X, Penerbit: Buku Kedokteran EGC,
PO. Box 4276 Jakarta 10042, Telp: 65306283
11. Marks D.B., Marks A.D., Smith C.M., Basic Medical Biochemistry, a
clinical approach, 2nd 2001 Mc Garw-Hill, New York
12. Underwood JCE (editor). General and Systematic Pathology. 3rd ed.
Edinburgh : Churchill-Livingstone; 2000 : 325-60
13. Kumar V, Cotran RS, Robbins SL. Robbins Basic Pathology 7th ed.
International edition. Saunders; 2003: 453-508
14. Clinical Microbiology Procedures Handbook. Isenborg HD. ASM
Publication
15. Jawetz, Melnick & Adelberg’s Medical Microbiology. Brooks, GF. Butel JS,
Ornston LN. 20 th ed. Appleton & Lange Publ 1995
16. Understanding Nutrition. Whitney and Rolfes, Editor: 11 rd ed. Thomson
Learning Inc, 2008
17. Chemotherapeutic Drugs in Bertram G Katzung : Basic and Clinical
Pharmacology 9th ed 2004: 733-791
18. Antimicrobal Agents. General Considerations In Goodman&Gilman’s : The
Pharmocologycal Basis of Therapeutics 10th ed 2001 1143-1170
28
19. Adrenocorticosteroids In Bertram G Katzung: Basic AND Clinical
Pharmakology 9 th ed 2004 641-654
20. Bakta, I. M. 2006. Hematology klinik ringkas. Jakarta: EGC
21. Gandasoebrata, R. 2004. Penuntun Laboratorium Klinik. s.l.: Dian
Rakyat
22. Ganem, D dan Prince, A. 2004. Mechanism of Disease Hepatitis B
Virus Infection Natural History and Clinical Consequences. The New
England Journal of Medcine 350; 11.
23. Guyton AC, Hall JE. 2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11.
Penerjemah: Irawati, Ramadani D, Indriyani F. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC
24. Hoffbrand, AV., Pettit, JE dan Moss PAH. 2005. Kapita selekta
hematologi. Edisi ke-4. Alih bahasa Setiawan. Jakarta: EGC. hlm. 105
–8
25. Hoffbrand, AV dan Mehta, AB. 2006. Haematology at a Glance,
diterjemahkan oleh: Huriawati Hartanto. Erlangga
26. Mandal, dkk. 2006. Lacture Notes: Penyakit Infeksi (6 Edition).
Jakarta: Erlangga
27. Pearce, E. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk paramedic. Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Umum
28. Sudoyo A, et al. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta:
FKUI
29. Sheerwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem
Edisi 2. Jakarta: EGC

29

Anda mungkin juga menyukai