BLOK VII
LOKOMOSI
Edisi 11 Tahun
Ajar 2018/2019
1
Panduan Tutor
BLOK LOKOMOSI
Edisi 11 Tahun Ajar 2018/2019
Koordinator:
Anggota:
Visi
“Terwujudnya Fakultas Kedokteran Universitas Mataram sebagai institusi pendidikan yang berperan
aktif dalam pengembangan IPTEK kedokteran dan berdaya saing internasional 2025”
Misi
Visi
“Menghasilkan lulusan dokter sesuai standar kompetensi dokter Indonesia dan unggul dalam
kedokteran kepulauan dan mampu berperan aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi kedokteran yang berdaya saing internasional 2025”
Misi
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
hikmat dan kekuatan-Nya sehingga kami dapat memperbaiki buku panduan blok VII
(Lokomosi) ini tepat pada waktunya. Pada blok ini mahasiswa akan mempelajari tentang
prinsip dasar imunologis dan infeksi. Setelah membaca buku panduan ini, mahasiswa dan staf
pengajar diharapkan dapat memahami gambaran umum kegiatan blok, tujuan yang ingin
dicapai pada akhir blok, strategi pembelajaran yang digunakan, jadwal kegiatan blok serta
sistem evaluasi dalam blok ini.
Demikian buku panduan ini disusun dengan harapan dapat dipergunakan semaksimal mungkin
sebagai pedoman dalam proses pembelajaran oleh mahasiswa dan pedoman bagi tutor dalam
membimbing mahasiswa untuk mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan. Terimakasih
yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan dan penerbitan buku panduan ini. Penyusun menyadari bahwa buku panduan blok
Pertahanan Tubuh ini masih memiliki kekurangan, untuk itu kami mengharapkan masukan dari
berbagai pihak guna penyempurnaan blok endokrin ini di masa yang akan datang.
*Surat keterangan sakit harus diserahkan kepada bagian akademik paling lambat 1 hari kerja setelah
ketidakhadiran. Pada kondisi darurat, ijin dapat disampaikan terlebih dahulu secara lisan pada pengampu mata
kuliah, administrator blok, atau koordinator blok pada hari pertama absen mengikuti kegiatan. Keterangan
resmi disusulkan selambatnya satu hari kerja setelah ketidakhadiran.
**Dalam situasi lain yang mengharuskan mahasiswa meninggalkan kegiatan blok (misalnya kegiatan
keagamaan yang tidak jatuh pada hari raya), mahasiswa sebaiknya berkonsultasi dengan koordinator blok
sebelum mengajukan ijin.
GAMBARAN UMUM BLOK
Blok Lokomosi ini merupakan Blok ke-7 dari 21 Blok yang ada di Fakultas Kedokteran
Universitas Mataram dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Blok ini termasuk dalam
mata kuliah wajib bagi mahasiswa semester III (tahun kedua akademik). Panjang Blok
Lokomosi adalah 7 minggu dengan rincian, 6 minggu efektif dan 1 minggu ujian.
Pada blok lokomosi ini mahasiswa diharapkan mempunyai pengetahuan mengenai dasar
pergerakan tubuh anggota gerak atas dan anggota gerak bawah, keseimbangan dan
pengaturannya dengan melibatkan sistem saraf serta memahami struktur dan lapisan kulit.
Untuk pergerakan mahasiswa perlu memahami struktur anatomi apa saja yang terlibat pada
kedua anggota gerak atas dan bawah, pengaturan saraf pusat dan perifer terkait dengan
pergerakan, pengaturan keseimbangan tubuh, cara berjalan dengan melibatkan banyak
aspek secara kompleks dan peranan kulit sebagai lapisan terluar tubuh yang dapat
mempengaruhi rangsangan suatu pergerakan. Setelah melalui blok ini mahasiswa
diharapkan lebih memahami ilmu dasar yang terkait dengan sistem muskuloskeletal, saraf,
serta integumen sebagai dasar untuk lebih memahami blok selanjutnya khususnya blok
neuropsikiatri (blok XVII) serta blok muskuloskeletal dan integument (Blok XVIII).
PRIOR KNOWLEDGE
Untuk dapat mengikuti blok ini dengan baik, maka mahasiswa diharapkan sudah
memiliki pengetahuan mengenai terminologi umum dalam bidang kedokteran, serta memiliki
keterampilan dalam mencari literatur, membaca dan mengambil inti sari dari literatur,
menulis dengan kaidah ilmiah, serta berpikir kritis (critical thinking).
Blok 7 sangat terkait dengan blok 1 dan blok 3. Pemahaman tentang terminologi
anatomi, pergerakan-pergerakan otot skeletal dan konsep-konsep yang dipelajari di blok 3
tentang anatomi muscular sangat penting untuk proses memahami konsep lokomosi di blok 7.
Blok ini merupakan dasar untuk memahami blok-blok selanjutnya, terutama dalam
memahami konsep pergerakan, struktur yang berperan dalam pergerakan, sehingga dapat
menentukan kelainan klinis terkait lokomosi. Blok ini ke depannya terutama berhubungan
dengan Blok Muskuloskeletal, sehingga menjadi pengetahuan dasar dalam memahami
penyakit atau kelainan pada sistem tersebut.
Tabel 1. Peta hubungan luaran pembelajaran di blok 7 dengan blok sebelum maupun sesudahnya.
Prior knowledge BLOK 7 Future Learning
Blok 1: - Mahasiswa mampu memahami Blok 18 (Musculoskeletal)
- Terminologi kedokteran dan anatomi sistem musculoskeletal o Mahasiswa mampu
anatomi umum - Mahasiswa mengetahui pembuluh menjelaskan macam dan
- Mengetahui gerakan-gerakan darah, pembuluh limfe dan saraf prosedur pemeriksaan
tubuh - Mahaiswa mengetahui mikroskopis orthopedic
Blok 3: sistem musculoskeletal
o Mahasiswa mampu
- Mahasiswa mengetahui anatomi - Mahasiswa mengetahui metabolism
makro dan mikro jenis-jenis otot untuk menyediakan energy yang melakukan prosedur
- Mahasiswa mengetahui fungsi diperlukan saat bergerak pemeriksaan orthopedi
otot-otot pergerakan - Mahasiswa mengetahui fisiologi Pemeriksaan
- Mahasiswa mengetahui ah dan sistem regulasi kontraksi serta ekstremitas atas
eksitasi otot Pemeriksaan tulang
mendapatkan pengetahuan
- Mahasiswa mengetahui Sistem belakang
mengenai jenis-jenis sel dan saraf, sistem integumen, Sistem
fungsinya Pemeriksaan sendi
lokomosi, radiologi muskuloskeletal
- Mahasiswa mengetahui macam- - Pemeriksaan sistem motorik panggul dan alat
macam sel otot serta fungsinya (inspeksi, kekuatan otot, koordinasi) gerak bawah
- Mahasiswa mengetahui - Pemeriksaan sistem sensorik o Mahasiswa dapat
mengenai struktur, jenis serta (sensasi nyeri, temperatur, sentuhan memilih jenis foto
ringan, fenomena extinction, radiologis yang
fungsi sel syaraf
vibrasi, posisi, stereognosis) diperlukan dalam
- pengetahuan mengenai - Pemeriksaan ortopedi
metabolisme sel penegakkan diagnosis
kelainan muskuloskeletal
MATRIKS KURIKULUM
Luaran Pembelajaran (Learning Cabang Metode
No Outcome) yang ingin dicapai Metode Belajar Mengajar Ilmu Penilaian
Terkait
Kuliah Tutorial Praktikum (lain-
lain*)
1 Anatomi Osteologi : √ √ √ √ Anatomi [Ujian tulis
Mampu menjelaskan struktur MCQ],
makroskopis normal sistem kuis
muskuloskeletal secara umum
mingguan,
Mampu menjelaskan morfologi
dan fungsi tulang-tulang dan sendi- penugasan,
sendi pada cingulum extremitas Ujian
superior tentamen
Mampu menjelaskan morfologi art.
coxae serla tulang dan ligament di
sekitarnya
Mampu menjelaskan morfologi
dan fungsi art. Genus dan otot-otot
tulang dan di sekitarnya
Mampu menjelaskan morfologi
dan fungsi panggul & lutut pada
orang hidup
Mampu menjelaskan susunan otot
tungkai dan gerakan pada
pergelangan kaki dan kaki
Mampu menjelaskan gambaran
utama cranium, anatomi intracranial
dan anatomi muka
Mampu menjelaskan dan
menerapkan fungsi struktur-struktur
musculoskeletal dan syaraf pada
leher
Mampu menjelaskan letak dan
distribusi pembuluh-pembuluh
darah utama kepala-kepala dan
leher, dan letak nodi lymphatici
serta aliran limfernya
Mampu menjelaskan anatomi
dengkul, punggung dan pinggang
Mampu menjelaskan osteologi
dasar collumna vertebralis.
PENILAIAN MAHASISWA
Metode penilaian dan proporsi penilaian yang digunakan dalam blok ini adalah sebagai
berikut :
PENUGASAN :
1. Penugasan I :
Mahasiswa dibagi ke dalam 8 kelompok besar sesuai dengan kelompok tutorial. Dari kelompok
besar, mahasiswa membagi diri menjadi kelompok kecil yang terdiri dari 2 orang. Setiap
kelompok besar memperoleh satu judul kelainan kongenital. Dalam penugasan ini ada
LAPORAN TERTULIS yang dikumpulkan dalam 2 lembar A4 (rangkuman dan skema, serta
penjelasannya di lembar yang terpisah).
Pembimbing :
1. dr. Herpan
2. dr. Maz Isa Anshori
3. dr. Arfi
4. dr. Rohadi
5. dr. Taufik
6. dr. Linda
7. dr. Agustine
8. dr. Emmy
Yang dinilai dari presentasi adalah :
Cara presentasi, Penguasaan Materi, Laporan
Topik :
Nervus cranialis 1, Nervus cranialis 7,
Nervus cranialis 2, Nervus cranialis 8,
Nervus cranialis 3, 4, 6 Nervus cranialis 9, 10
Nervus cranialis 5, Nervus cranialis 11, 12
Mekanisme Presentasi :
Presentasi dilakukan oleh kelompok kecil dengan urutan acak. Jadwal presentasi dilakukan
dalam 2x pertemuan. Presentasi yang dilakukan kelompok kecil dalam durasi 15 menit. Pada
kelompok kecil yang terdiri dari 2 orang (satu berperan sebagai presenter dan yang lain
berperan sebagai scriber)
Tugas dikumpulkan paling lambat awal minggu ke-III, Senin 24 September 2018 pukul 12.00
WITA.
Isi Presentasi :
o Presentasi berisi : Jalur innervasi dan contoh gambaran anatomis sampai dengan
memberikan contoh manifestasi klinis.
o Alat yang digunakan antara lain microphone, white board dan spidol sebaiknya telah
tersedia sebelum kegiatan presentasi.
2. Penugasan II :
Mahasiswa dibagi menjadi 8 kelompok (terdiri dari 10-11 orang)
o Ekstremitas atas, Tulang : 1 kelompok, Otot : 2 kelompok
o Ekstremitas bawah, Tulang : 1 kelompok, Otot : 2 kelompok
o Plexus Brachialis : 1 kelompok
o Plexus Lumbosacral : 1 kelompok
Penugasan dibuat dalam bentuk video dengan durasi : 3-5 menit. Tugas dikumpulkan semua
kelompok dalam bentuk softfile dalam format CD (1 buah). Pengumpulan tugas seminggu
sebelum presentasi tugas. Penugasan ini dipresentasikan / ditayangkan dan akan dinilai
dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Isi sesuai LO
b. Media ukuran tulisan, kualitas gambar dan suara
c. Bahasa jelas dan mudah dimengeri
d. Penutupan kesesuaian waktu
e. Sesi diskusi
LUARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN (LEARNING OUTCOME)
Ming Kegiatan Pengampu Luaran Pembelajaran yang ingin dicapai
gu Belajar
Ke Mengajar
I Kuliah : Koordinator Mampu menjelaskan gambaran umum pelaksanaan blok
Pengantar Blok Mampu menjelaskan kaitan antara konten blok dengan blok lain atau dengan
Blok Lokomosi berbagai disiplin ilmu
Mampu menjelaskan metode pembelajaran yang digunakan dalam blok
Mampu menjelaskan metode assessment yang digunakan dalam blok
Kuliah : Bagian Mampu menjelaskan struktur makroskopis normal sistem muskuloskeletal
Osteologi Anatomi secara umum
Mampu menjelaskan morfologi dan fungsi tulang-tulang pada cingulum
extremitas superior
Mampu menjelaskan anatomi fungsional extremitas superior
Mampu menjelaskan morfologi dan fungsi extremitas superior
Mampu menjelaskan gambaran utama cranium, anatomi intracranial dan
anatomi muka
Mampu menjelaskan morfologi tulang pada tungkai bawah, pergelangan kaki
dan kaki
Mampu menjelaskan anatomi dengkul, punggung dan pinggang
Mampu menjelaskan osteologi dasar collumna vertebralis
Kuliah : Bagian Mampu menjelaskan asal, susunan mikroskopis jaringan otot polos, otot serat
Histologi Histologi lintang dan otot jantung
Kartilago dan Mampu menjelaskan asal, susunan mikroskopis jaringan tulang
Tulang Mampu menjelaskan susunan mikroskopis sendi dan kartilago
Kuliah : Bagian Mampu menjelaskan morfologi dan fungsi sendi-sendi pada cingulum
Artrologi Anatomi extremitas superior
Mampu menjelaskan susunan dan pergerakan pergelangan tangan dan tangan
Mampu menjelaskan morfologi art. coxae serla tulang dan ligament di
sekitarnya
Mampu menjelaskan morfologi dan fungsi art. genus dan otot-otot tulang dan
di sekitarnya
Mampu menjelaskan morfologi dan fungsi panggul dan lutut pada orang hidup
Mampu menjelaskan morfologi dan fungsi articulatio atlanto-occipetalis,
atlanto-axialis dan intervertebralis
Mampu menjelaskan morfologi sendi dan ligamentum pada tungkai bawah,
pergelangan kaki dan kaki
Kuliah : Bagian Mampu menjelaskan fisiologi dan sistem regulasi kontraksi serta eksitasi otot
Fisiologi fisiologi Mampu menjelaskan fungsi otot rangka otot jantung dan otot polos
Musculoske- Mampu menjelaskan berbagai peristiwa mekanis, listrik,kimia dan termis pada
letal kontraksi otot
Dan Mampu menjelaskan berbagai faktor yang mempengaruhi fungsi otot dan
Metabolisme kekuatan kontraksi otot
Otot Mampu menjelaskan reaksi jaringan terhadap proses inflamasi sistem lokomosi
Mampu menjelaskan proses perbaikan dan regenerasi sistem muskuloskeletal
II Kuliah : Tim Mampu menjelaskan struktur makroskopis normal sistem muskuler secara
Miologi Anatomi umum
Mampu menjelaskan susunan dan fungsi otot serta fascia pada ekstremitas
superior
Mampu menjelaskan letak pembuluh darah, limfe, dan nodilymphatici pada
ekstremitas superior
Mampu menjelaskan letak dan distribusi saraf pada extremitas superior
Mampu menjelaskan susunan dan fungsi fascia dan otot di sekitar art. coxae
Mampu menjelaskan susunan otot tungkai dan gerakan pada pergelangan kaki
dan kaki
Mampu menjelaskan letak dan distribusi pembuluh darah dan limfe pada
ekstremitas inferior.
Mampu menjelaskan letak dan distribusi saraf pada ekstremitas inferior
Mampu menjelaskan dan menerapkan fungsi struktur-struktur musculoskeletal
dan syaraf pada leher
Mampu menjelaskan letak dan distribusi pembuluh-pembuluh darah utama
kepala-kepala dan leher, dan letak nodi lymphatici serta aliran limfernya
Mampu menjelaskan susunan dan fungsi otot-otot yang termasuk mm. erector
trunci dan m. Suboccipitalis
Kuliah : Bagian Mampu menjelaskan secara singkat struktur sifat dan fungsi miosin, aktin,
Metabolisme Biokimia mioglobin, glikogen dan ATP yang terdapat dalam jaringan otot
Otot Dan Mampu menjelaskan teori kontraksi otot dan berbagai faktor yang berperanan
Tulang pada kontraksi otot
Mampu menjelaskan peranan ATP sebagai sumber energi pada kontraksi otot
dan peranan kreatin fosfat sebagai cadangan energi
Mampu menjelaskan regulasi keseimbangan kalsium dan fosfat
Kuliah : Bagian Mampu menjelaskan proses perbaikan dan regenerasi sistem muskuloskeletal
Proses Orthopedi
Regenerasi dan
Perbaikan Pada
Sistem
Muskuloske-
letal
Kuliah : Bagian Mampu menjelaskan reaksi jaringan terhadap proses inflamasi sistem
Reaksi Jaringan Patologi muskuloskeletal
dan Regenerasi Anatomi Mampu menjelaskan proses perbaikan dan regenerasi sistem muskuloskeletal
pada Sistem Mampu menjelaskan proses perbaikan dan regenerasi sistem integumentum
Muskuloske- Mampu menjelaskan proses regenerasi kulit akibat trauma
letal
III Kuliah : Bagian Mampu menjelaskan struktur jaras saraf sensoris (Reseptor, Saraf aferen,
Neuroanatomi Anatomi Cornu posterior Medula spinalis, Traktus ascendens , cortex somatosensoris
Mampu menjelaskan struktur makroskopis normal system syaraf (fokus pada
sistem saraf pusat dan perifer yang berhubungan dengan alat gerak : traktus
pyramidalis, traktus ekstrapiramidalis, cornu anterior medula spinalis dan
nervus perifer
Mampu menjelaskan anatomi dan mekanisme kerja berbagai refleks dan
polinsinap otot rangka
Mampu menyebutkan bahan-bahan utama yang terdapat dalam jaringan otak
Kuliah : Bagian Mampu menjelaskan fungsi syaraf ( Fungsi motoris dari medula spinalis,
Fisiologi Sistem Fisiologi cortex cerebri, batang otak serta peranan cerebellum dan ganglia basalis dalam
Syaraf Secara pengontrolannya)
Umum Mampu menjelaskan fungsi motorik umum susunan saraf pusat
Mampu menjelaskan fungsi motorik korteks serebri, sistem piramidal dan
sistem ekstra piramidal serta kelainannya
Mampu menjelaskan fungsi sereberum dan kelainan fungsinya
Mampu menjelaskan i fungsi medula spinalis sebagai tingkat integrasi terakhir
fungsi motorik
Mampu menjelaskan fungsi talamus seerta hubungannya dengan bagian lain
SPP susunan saraf
Mampu menjelaskan pengertian reflek secara umum dan fungsi setiap
lengkung reflek
Kuliah : Bagian Mampu menjelaskan fungsi syaraf ( Fungsi motoris dari medula spinalis,
Fisiologi Sistem Fisiologi cortex cerebri, batang otak serta peranan cerebellum dan ganglia basalis dalam
Syaraf Motorik pengontrolannya)
Mampu menjelaskan fungsi motorik umum susunan saraf pusat
Mampu menjelaskan fungsi motorik korteks serebri, sistem piramidal dan
sistem ekstra piramidal serta kelainannya
Mampu menjelaskan fungsi sereberum dan kelainan fungsinya
Mampu menjelaskan fungsi medula spinalis sebagai tingkat integrasi terakhir
fungsi motorik
Mampu menjelaskan fungsi talamus serta hubungannya dengan bagian lain
SPP susunan saraf
Mampu menjelaskan pengertian reflek secara umum dan fungsi setiap
lengkung reflek
Mampu menjelaskan mekanisme kerja berbagai refleks dan polisinaps otot
rangka
Mampu menjelaskan peristiwa tonus otot rangka serta kelainannya
Mampu menjelaskan "conditioned refleks"
Kuliah : Bagian Mampu menjelaskan struktur jaras saraf sensoris (Reseptor, Saraf aferen,
Fisiologi Sistem fisiologi Cornu posterior Medula spinalis, Traktus ascendens , cortex somatosensoris
Saraf Sensorik Mampu menjelaskan regulasi nyeri endogen dan eksogen
Mampu menjelaskan tentang reseptor dan jaras nyeri
Mampu menjelaskan tentang perangsangan serat nyeri
Mampu menjelaskan tentang persepsi subcorteks dan afek
Mampu menjelaskan tentang nyeri pascatrauma dan neuropatik
Mampu menjelaskan tentang nyeri dalam
Mampu menjelaskan tentang nyeri otot
Mampu menjelaskan tentang nyeri viseral
Mampu menjelaskan tentang nyeri alih
Mampu menjelaskan tentang Hukum Dermatom
Mampu menjelaskan proses perbaikan dan regenerasi sel syaraf (terutama
reinnervasi sel syaraf)
IV Kuliah : Bagian Mampu menjelaskan prinsip-prinsip pemeriksaan radiologi
Dasar-Dasar Radiologi Mampu menjelaskan jenis pemeriksaan radiologi secara umum
Radiologi
Kuliah : Bagian Mampu menjelaskan fisiologi gerak tubuh yang terkoordinasi dengan baik
Fisiologi Fisiologi Mampu menjelaskan mekanisme koordinasi tubuh (traktus Ekstrapiramidalis,
Keseimbangan Cerebellum, Ganglia Basalis)
Mampu menjelaskan mekanisme keseimbangan (Vestibuller, cerebellum,
Proprioseptif)
Kuliah : Bagian Mampu menjelaskan jenis pemeriksaan radiologi sistem muskuloskeletal
Radiologi Radiologi Mampu menjelaskan cara/prosedur pemeriksaan radiologi sistem
Muskuloskele- muskuloskeletal
tal
V Kuliah : Bagian Mampu menjelaskan struktur normal (mikroskopis) sistem integumen dan
Histologi Histologi asesoris kulit
Integumen Mampu menjelaskan susunan mikroskopis epidermis, dermis dan hipodermis
Mampu menjelaskan perbedaan susunan mikroskopis kulit tebal dan kulit tipis
Mampu menjelaskan asal, lokasi dan susunan mikroskopis melanosit
Mampu menjelaskan susunan mikroskopis rambut dan kuku
Mampu menjelaskan susunan mikroskopis rambut, folikel rambut dan papila
rambut
Mampu menjelaskan susunan mikroskopis kuku dan dasar kuku
Mampu menjelaskan susunan mikroskopis kelenjar sebasea dan kelenjar
keringat
Mampu menjelaskan susunan mikroskopis, tempat bermuara dan fungsi
kelenjar sebasea
Mampu menjelaskan lokasi, origo, insersi susunan mikroskopis dan fungsi m.
Arektopili
Mampu menjelaskan lokasi dan susunan mikroskopis kelenjar keringat
merokrin dan apokrin
Kuliah Bedah : Bagian Mampu menjelaskan definisi luka bakar
Luka Bakar Bedah / Mampu menjelaskan etiologi luka bakar
Bedah Mampu menjelaskan patofisiologi luka bakar
Plastik Mampi menjelaskan derajat luka bakar
Mampu menjelaskan fase pada luka bakar
Kuliah Bedah : Bagian Mampu menjelaskan defini kontraktur
Kontraktur Bedah / Mampu menjelaskan penyebab kontraktur
Bedah Mampu menjelaskan klasifikasi kontraktur
Plastik Mampu menjelaskan patofisiologi kontraktur
Mampu menjelaskan pencegahan kontraktur
VI Kuliah Fisiologi : Bagian Mengetahui alignment vertebra
Postur dan Gait Fisiologi Mengetahui postur tubuh berdiri, duduk dan terlentang
Mengetahui fase-fase dalam proses berjalan
Mengetahui bentuk cara berjalan sesuai dengan usia
Mengetahui cara berjalan yang abnormal
SUMBER BELAJAR
Barrett KE, Barman SM, Boitano S, Brooks HL. 2012. Ganong’s Review of Medical
Physiology. 24th Edition. McGraw-Hill Education.
Braunwald, Eugene .et al.. Harrison’s Principle of Internal Medicine. 15th ed. Mc Graw Hill.
Available in server.fkunram.edu/
Gartner, L dan Hiatt, J. 2001. Color Textbook of Histology. WB Saunders Company : New
York
Gaw, Allan, Murphy, Michael J, etc, 2004, Clinical Biochemistry. Churchil Livingstone :
Edinburg.
Guyton AC, Hall JE. 2010. Guyton and Hall’s Textbook of Medical Physiology. Twelveth
edition. Saunders.
Kenneth S. Saladin. 2007. Anatomy & Physiology, the Unity of Form and Function. Fourth
Edition. Available in server.fkunram.edu/anatomi fisiologi
Leeson dan Leeson. 2000. Buku Ajar Histologi. Penerbit EGC : Jakarta
Martini FH, Bartholomew EF. 2012. Essentials of Anatomy and Physiology. Sixth edition.
Pearson.
Moore L, Dalley AF. 2013. Clinically Oriented Anatomy. Seventh Edition. Lippincott
Williams & Wilkins.
Murray, Robert K, Granner, Daryl K, etc, 2007. Biokimia Harper . EGC : Jakarta
Robbins, Stanley, 2000. Buku Ajar Patologi II. Penerbit EGC : Jakarta
Sherwood L. 2012. Human Physiology : From Cells to Systems. Eighth Edition. Brooks Cole.
Snell R. 2009. Clinical Neuroanatomy. Seventh Edition. Lippincott Williams & Wilkins.
Sobotta. 2011. Atlas of Human Anatomy. Fifteenth Edition. Urban & Fischer.
Sukardi, E; 1985. Neuroanatomica Medica. UI Press : Jakarta
JADWAL BLOK
MINGGU I HARI / TANGGAL
Senin
JAM Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu
10 September
11 September 2018 12 September 2018 13 September 2018 14 September 2018 15 September 2018
2018
1
(Kelompok (Kelompok C) (Kelompok
B) D)
14.40 –
MANDIRI
15.30
Longitudinal Course:
08.00 –
Individu dan Populasi I MANDIRI
08.50 Kuliah Biokimia : Kuliah Orthopedi : (dr. Ika)
Tutorial 1 : Metabolisme tulang dan Proses Regenerasi dan Perbaikan Tutorial 2
Skenario II otot Sistem Muskuloskeletal Skenario II
Longitudinal Course: Longitudinal Course:
08.50 – (dr. Seto) (dr. Rudi)
PDP I Penelitian Kedokteran II
09.40
(dr. Yoga) (dr. Deasy)
09.40 – Praktikum
MANDIRI MANDIRI MANDIRI MANDIRI MANDIRI
10.30 Mandiri
Praktikum
Histologi :
Anatomi :
Tulang dan
Miologi
10.30 – Pleno dan kuis (Kelompok
Kartilago
11.20 Keterampilan Medik : Kuliah Patologi Anatomi : minggu II: (Kelompok
Kuliah Anatomi: Keterampilan Medik : D)
Reaksi Jaringan dan Regenerasi Skenario II A)
Miologi Sistem Muskuloskeletal
Pemeriksaan Sensoris dan (Anatomi dan
(dr. ida) (dr. Fathul Jannah) Pemeriksaan Orthopedi
Motorik dan Refleks Fisiologi)
(Pre test dan Demonstrasi)
11.20 – Fisiologis
(Pre test dan Demonstrasi) MANDIRI
12.10
12.10 –
13.00
ISHOMA ISHOMA ISHOMA ISHOMA
13.00 –
ISHOMA ISHOMA
13.30
Praktikum Praktikum
Praktikum
13.30 – Mandiri Mandiri
Praktikum Praktikum Mandiri Praktikum
14.20 Histologi : Histologi :
Anatomi : Anatomi : Histologi : Anatomi :
Tulang dan Tulang dan
MANDIRI Miologi Miologi Tulang dan Miologi MANDIRI MANDIRI
Kartilago Kartilago
(Kelompok (Kelompok B) Kartilago (Kelompok
14.20 – (Kelompok (Kelompok
A) (Kelompok C) C)
15.10 B) D)
10.30 –
11.20 Keterampilan Medik :
Keterampilan Medik :
Kuliah Anatomi : Kuliah Histologi : Pleno : Praktikum Anatomi :
Neuroanatomi Pemeriksaan Sensoris dan Integumen Skenario III Neuroanatomi
(dr. Dedi) Pemeriksaan Orthopedi
(dr. Ida) Motorik dan Refleks Fisiologis (Fisiologi) (Kelompok D)
11.20 – (Latihan Terstruktur I)
(Latihan Terstruktur I)
12.10
12.10 –
13.00 ISHOMA
ISHOMA ISHOMA
ISHOMA
13.00 - ISHOMA
13.30 ISHOMA
13.30 –
14.20 Kuliah Fisiologi :
Praktikum Anatomi : Praktikum Anatomi : Praktikum Anatomi :
Sistem Saraf secara
Neuroanatomi Neuroanatomi Neuroanatomi MANDIRI MANDIRI
umum
(Kelompok A) (Kelompok B) (Kelompok C)
14.20 – (fisiologi)
15.10
09.40 –
MANDIRI MANDIRI MANDIRI MANDIRI MANDIRI MANDIRI
10.30
12.10 –
13.00
ISHOMA ISHOMA ISHOMA ISHOMA
13.00 –
ISHOMA ISHOMA
13.30
13.30 –
Praktikum Praktikum Praktikum Praktikum Praktikum
14.20 Praktikum Praktikum Praktikum
Mandiri Histologi : Mandiri Mandiri Mandiri
Histologi : Histologi : Histologi :
Anatomi : Integumen Anatomi : Anatomi : Anatomi : MANDIRI MANDIRI
Integumen Integumen Integumen
Osteologi (Kelompok A) Osteologi Osteologi Osteologi
14.20 – (Kelompok B) (Kelompok C) (Kelompok D)
(Kelompok B) (Kelompok C) (Kelompok D) (Kelompok A)
15.10
Jum’at
JAM Senin Selasa Rabu Kamis Sabtu
12 Oktober
8 Oktober 2018 9 Oktober 2018 10 Oktober 2018 11 Oktober 2018 13 Oktober 2018
2018
Longitudinal
Course:
08.00 – 08.50 Individu dan MANDIRI
Kuliah Bedah : Populasi I
Kuliah Bedah :
Tutorial 1 : Luka Bakar Tutorial 2 : (dr. Ika)
Kontraktur
Skenario V (Bedah Umum/Plastik) Skenario V Longitudinal
(Bedah Umum/Plastik) Longitudinal
Course:
Course:
08.50 – 09.40 Penelitian
PDP I
Kedokteran II
(dr. Yoga)
(dr. Deasy)
09.40 – 10.30 MANDIRI MANDIRI MANDIRI MANDIRI MANDIRI MANDIRI
13.30 – 14.20 Praktikum Praktikum Praktikum Praktikum Praktikum Praktikum Praktikum Praktikum
Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri
Histologi : Anatomi : Histologi : Anatomi : Histologi : Anatomi : Histologi : Anatomi : MANDIRI MANDIRI
Integumen Miologi Integumen Miologi Integumen Miologi Integumen Miologi
14.20 – 15.10 (Kelompok A) (Kelompok B) (Kelompok B) (Kelompok C) (Kelompok C) (Kelompok D) (Kelompok D) (Kelompok A)
MINGGU VI
HARI / TANGGAL
JAM
Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu
15 Oktober 2018 16 Oktober 2018 17 Oktober 2018 18 Oktober 2018 13 Oktober 2018 14 Oktober 2018
Longitudinal Course:
08.00 – 08.50 Individu dan Populasi I MANDIRI
Kuliah Fisiologi : (dr. Ika)
Tutorial 1 : Presentas Tugas II Tutorial 2 :
Posture dan Gait
Skenario VI (Tim Blok) Skenario VI Longitudinal Course:
(dr. Widi) Longitudinal Course:
Penelitian Kedokteran
08.50 – 09.40 PDP I
II
(dr. Yoga)
(dr. Deasy)
09.40 – 10.30 MANDIRI MANDIRI MANDIRI MANDIRI MANDIRI MANDIRI
10.30 – 11.20
Presentasi Tugas II Keterampilan Medik : Keterampilan Medik: Pleno :
Mandiri Pemeriksaan Orthopedi
(Tim Blok) Skenario VI Try Out Ujian
Pemeriksaan Sensoris Pemeriksaan Sensorik, (Fisiologi) Praktikum Anatomi
11.20 – 12.10 dan Motorik dan Motorik dan Refleks
(dr. ida)
ReSfleks Fisiologis Fisiologis
(Latihan Mandiri II) (Latihan Mandiri II)
13.00 – 13.50 Praktikum Mandiri Praktikum Mandiri Praktikum Mandiri Praktikum Mandiri
Anatomi : Anatomi : Anatomi : Anatomi :
MANDIRI MANDIRI
Neuroanatomi Neuroanatomi Neuroanatomi Neuroanatomi
13.50 – 14.40 (Kelompok A) (Kelompok B) (Kelompok C) (Kelompok D)
MINGGU VII
HARI, TANGGAL
JAM
Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu
16 Oktober 2018 17 Oktober 2018 18 Oktober 2018 19 Oktober 2018 20 Oktober 2018 21 Oktober 2018
08.00 – 08.50
08.50 – 09.40
Ujian Praktikum Ujian Tramed Ujian CBT Ujian Perbaikan Tramed Ujian Perbaikan CBT
09.40 – 10.30
10.30 – 11.20
11.20 – 12.10
12.10 – 13.00
13.00 – 13.50
13.50 – 14.40
BLUEPRINT ASSESSMENT
1
DAFTAR NAMA TUTOR DAN INSTRUKTUR
1
TRIGGER TUTORIAL
SKENARIO 1 :
Sumber: www.independent.co.uk
Kegagalan liverpool di final liga champion 2018 di kiev ukrania di perberat dengan cedera
striker andalan mereka Mohammad Salah. Saat itu Mo Salah berebut bola dengan Sergio Ramos
kemudian Mo Salah terjatuh sambil menumpu dengan telapak tangan kanan, setelah terjatuh
pundak Mo Salah yang sebelah kanan pun tertindih oleh badan Sergio Ramos. tidak tampak
luka pada tangan kanan Mo Salah namun dia tampak kesakitan sambil memegang lengannya
dan akhirnya mo salah di rujuk ke pusat kesehatan terdekat di kota kiev. Pada pemeriksaan
fisik ditemukan sulit melakukan gerakan pada sendi pergelangan tangan dan bahu. Daerah
bahu terlihat kemerahan dan bengkak, dan nyeri pada perabaan. Pada pergelangan tangan
kanan terlihat deformitas dan teraba krepitasi. Dokter memeriksa regio shoulder joint, regio
elbow joint, wrist joint, dan mencurigai adanya fraktur tulang dan dislokasi.
2
Kepustakaan
Barrett K, Brooks H, Boitano S, Barman S. 2010. Ganong’s Review of Medical Physiology 23rdEd. Mc
Graw Hill.
Guyton & Hall, Textbook of Medical Physiology, Unit XI, Chapter 54, 55, 56. available in server.
fkunram.edu/ fisiologi
Kenneth S. Saladin. 2007. Anatomy & Physiology, the Unity of Form and Function. Fourth Edition.
available in server.fkunram.edu/anatomi fisiologi
Keith L. Moore, Athur F. Dalley. 5thEd. 2006.Clinically Oriented Anatomy.
Leeson dan Leeson. 2000. Buku Ajar Histologi. Penerbit EGC : Jakarta
Mescher Anthony. 2010. Junquiera’s Basic Histology, Twelfth Edition. McGraw-Hill.
Moore, K.L. and Agur, A.M.R. 2000. Essential Clinical Anatomy. Lippincott Williams & Wilkins. New
York.
Netter, Frank.2006. Atlas of Human Anatomy 5thEd. Elsevier
Robbins & Kumar. 1995.Buku Ajar Patologi I. Edisi 4. EGC,Jakarta
Ross, Michael H., Pawlina Wojciech. 2011. Histology A text and Atlas. Lippincott Williams & Wilkins.
New York.
Sjamsuhidayat. 2003. Ilmu Bedah. EGC, Jakarta
Sobotta. 2005. Atlas Anatomy Manusia ed 25, EGC Jakarta
Sudoyo, Aru, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam ed.4. Penerbit FKUI. Jakarta
Sukardi, E; 1985. Neuroanatomica Medica. UI Press
3
SKENARIO 2 : “ASIAN GAMES 2018”
Atlet bulu tangkis nasional Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, mengalami cedera saat
bertanding melawan atlet dari Tiongkok, Shi Yuqi, pada pertandingan final bulu tangkis Asian
Games 2018. Menjelang akhir pertandingan yang berlangsung hari Rabu (22/8) kemarin,
Anthony harus berhenti dan tidak dapat melanjutkan pertandingan akibat kram pada otot paha
yang dialaminya. Dari pemeriksaan Tim medis tidak terdapat kelainan pada tulang dan sendi.
4
Kepustakaan
Gaw, Allan, Murphy, Michael J, etc, 2004, Clinical Biochemistry, Churchil Livingstone :
Edinburg,
Guyton AC, Hall JE. 2006. Textbook of Medical Physiology. Eleventh edition. Unit II. Chapter
6. Philadelphia: Elsevier Inc. p72-83
Guyton AC, Hall JE. 2006. Textbook of Medical Physiology. Eleventh edition. Unit II. Chapter
7. Philadelphia: Elsevier Inc. p85-91
Guyton AC, Hall JE. 2006. Textbook of Medical Physiology. Eleventh edition. Unit XIII.
Chapter 67. Philadelphia: Elsevier Inc. p833-5
Guyton AC, Hall JE. 2006. Textbook of Medical Physiology. Eleventh edition. Unit XIII.
Chapter 72. Philadelphia: Elsevier Inc. p881-4
Guyton AC, Hall JE. 2006. Textbook of Medical Physiology. Eleventh edition. Unit XV.
Chapter 84. Philadelphia: Elsevier Inc. p1055-1060
Braunwald, Eugene .et al.. Harrison’s Principle of Internal Medicine. 15th ed. Mc Graw Hill.
available in server.fkunram.edu/
Kenneth S. Saladin. 2007. Anatomy & Physiology, the Unity of Form and Function. Fourth
Edition. available in server.fkunram.edu/anatomi fisiologi
Keith L. Moore, Athur F. Dalley. 5thEd. 2006.Clinically Oriented Anatomy.
Leeson dan Leeson. 2000. Buku Ajar Histologi. Penerbit EGC : Jakarta
Murray, Robert K, Granner, Daryl K, etc, 2007 Biokimia Harper . Penerbit EGC, Jakarta
Sobotta. 2005. Atlas Anatomy Manusia ed 25, EGC Jakarta
Sukardi, E; 1985. Neuroanatomica Medica. UI Press
5
SKENARIO 3 : “masuk UGD Pak Eko”
Pak Eko seorang korban Gempa dari Desa Gumantar dirujuk ke RS Prov akibat kejatuhan
bangunan rumahnya. Hasil pemeriksaan koas yang menerima di UGD mendapatkan
kesadaran dan tanda vital baik, pada regio servical posterior tampak memar. Pada
pemeriksaan motorik keempat ekstremitas tidak mampu melakukan gerakan melawan
gravitasi, reflex fisiologis menurun. Sensasi getar dan posisi hilang. Sensasi raba halus dan
raba kasar masih relatif baik. Pasien mengalami incontinensia urin tipe spastik.
1
Kepustakaan
Guyton AC, Hall JE. 2010. Guyton and Hall’s Textbook of Medical Physiology. Twelveth
edition. Saunders.
Saladin KS. 2012. Anatomy & Physiology, the Unity of Form and Function. Sixth Edition.
McGraw Hill Learning Solutions.
Mardjono M. 2007. Neurologi Klinis Dasar. Jakarta: Dian Rakyat.
Martini FH, Bartholomew EF. 2012. Essentials of Anatomy and Physiology. Sixth edition.
Pearson.
Moore L, Dalley AF. 2013. Clinically Oriented Anatomy. Seventh Edition. Lippincott
Williams & Wilkins.
Sherwood L. 2012. Human Physiology : From Cells to Systems. Eighth Edition. Brooks
Cole.
Snell R. 2009. Clinical Neuroanatomy. Seventh Edition. Lippincott Williams & Wilkins.
Sobotta. 2011. Atlas of Human Anatomy. Fifteenth Edition. Urban & Fischer.
Sukardi E. 1984. Neuroanatomia Medica. Jakarta: Universitas Indonesia
Douglas J. Gould, James D. Fix. 2014. Neuroanatomy 5th Edition. Lippincott Williams &
Wilkins.
1
SKENARIO 4 : “koq bisa ya?”
Seorang atlet senam melakukan atraksi pada acara Semifinal Asian Games 2018. Atlet
tersebut melakukan beberapa gerakan memutar, meloncat dengan pandangan tetap
lurus ke depan dan sesekali berjalan di atas balok dengan merentangkan kedua
tangannya. Gerakan ini dilakukan berkali-kali tanpa terjatuh.
2
Kepustakaan
1. Boeis. 2007. Buku Ajar Telinga Hidung Tenggorok. EGC, Jakarta
2. Guyton AC, Hall JE. 2006. Textbook of Medical Physiology. Eleventh edition. Unit IX.
Chapter 45. Philadelphia: Elsevier Inc. p555-58
3. Guyton AC, Hall JE. 2006. Textbook of Medical Physiology. Eleventh edition. Unit X.
Chapter 51. Philadelphia: Elsevier Inc. p645-7
4. Guyton AC, Hall JE. 2006. Textbook of Medical Physiology. Eleventh edition. Unit XI.
Chapter 54. Philadelphia: Elsevier Inc. p673-84
5. Guyton AC, Hall JE. 2006. Textbook of Medical Physiology. Eleventh edition. Unit XI.
Chapter 55. Philadelphia: Elsevier Inc. p685-97
6. Guyton AC, Hall JE. 2006. Textbook of Medical Physiology. Eleventh edition. Unit XI.
Chapter 56. Philadelphia: Elsevier Inc. p698-713
7. Kenneth S. Saladin. 2007. Anatomy & Physiology, the Unity of Form and Function.
Fourth Edition.available in server.fkunram.edu/anatomi fisiologi
8. Keith Leeson dan Leeson.2000. Buku Ajar Histologi. Penerbit EGC : Jakarta
9. L. Moore, Athur F. Dalley. 5thEd. 2006.Clinically Oriented Anatomy.
10. Mardjono, M. 2007. Neurologi Klinis Dasar. Dian Rakyat. Jakarta
11. Scanlon VC, Sanders T. 2007.Essentials of anatomy and physiology. Fifth edition.
Chapter 8. Philadelphia: FA Davis Company. p166-84
12. Sobotta. 2005. Atlas Anatomy Manusia ed 25, EGC Jakarta
13. Snell, Richard. 2006. Neuroanatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran. EGC, Jakarta
14. Sherwood, Lauralee.2002.Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 2. Penerbit EGC :
Jakarta. Hal : 77-196
15. Sukardi E. Neuroanatomia Medica. Penerbit Universitas Indonesia, 1984
1
SKENARIO 5 : “jadi bengkok”
Seorang pasien diantar keluarganya ke polikinik dengan kondisi tangan kirinya seperti pada
gambar. Pada pemeriksaan fisik regio wrist joint mengalami kontraktur. Menurut keluarga
pasien mengalami riwayat tersiram air panas 1 bulan yang lalu namun pasien menolak
dilakukan perawatan luka oleh dokter.
Sumber pustaka :
1. American Burn Association White Paper. Surgical management of the burn wound and use
of skin substitutes. Copyright 2009. www.ameriburn.or (Accessed on January 04, 2010).
2. Orgill DP, Solari MG, Barlow MS, O'Connor NE. A finite-element model predicts thermal
damage in cutaneous contact burns. J Burn Care Rehabil 1998; 19:203.
3. Wolbarst AB, Wiley AL Jr, Nemhauser JB, et al. Medical response to a major radiologic
emergency: a primer for medical and public health practitioners. Radiology 2010; 254:660.
4. Mertens DM, Jenkins ME, Warden GD. Outpatient burn management. Nurs Clin North Am
1997; 32:343.
5. Baxter CR. Management of burn wounds. Dermatol Clin 1993; 11:709.
6. Pham, TN, Girban, NS, Heimbach, DM. Evaluation of the burn wound: Management
decisions. In: Total Burn Care, 3rd edition, Herndon, D (Eds), Saunders Elsevier, Philadelphia
2007. p.119.
7. Collis N, Smith G, Fenton OM. Accuracy of burn size estimation and subsequent fluid
resuscitation prior to arrival at the Yorkshire Regional Burns Unit. A three year retrospective
study. Burns 1999; 25:345.
8. Hagstrom M, Wirth GA, Evans GR, Ikeda CJ. A review of emergency department fluid
resuscitation of burn patients transferred to a regional, verified burn center. Ann Plast Surg
2003; 51:173.
2
9. Freiburg C, Igneri P, Sartorelli K, Rogers F. Effects of differences in percent total body surface
area estimation on fluid resuscitation of transferred burn patients. J Burn Care Res 2007;
28:42.
10. Woodson, LC, Sherwood, ER, Aarsland, A, et, al. Anesthesia for burned patients. In: Total
Burn Care, 3rd edition, Herndon, DN (Eds), Saunders Elsevier, Philadelphia 2007. p.196.
11. Lund, CC, Browder, NC. The estimation of areas of burns. Surg Gynecol Obstet 1944; 79:352.
12. Monafo WW. Initial management of burns. N Engl J Med 1996; 335:1581.
13. Wachtel TL, Berry CC, Wachtel EE, Frank HA. The inter-rater reliability of estimating the size
of burns from various burn area chart drawings. Burns 2000; 26:156.
14. Perry RJ, Moore CA, Morgan BD, Plummer DL. Determining the approximate area of a burn:
an inconsistency investigated and re-evaluated. BMJ 1996; 312:1338.
15. Sheridan RL, Petras L, Basha G, et al. Planimetry study of the percent of body surface
represented by the hand and palm: sizing irregular burns is more accurately done with the
palm. J Burn Care Rehabil 1995; 16:605.
16. Nagel TR, Schunk JE. Using the hand to estimate the surface area of a burn in children.
Pediatr Emerg Care 1997; 13:254.
17. Hidvegi N, Nduka C, Myers S, Dziewulski P. Estimation of breast burn size. Plast Reconstr
Surg 2004; 113:1591.
3
SKENARIO 6 : “swing swing”
PASIEN A PASIEN B
Mita seorang dokter muda yang sedang stase di bagian saraf. Hari ini Mita bertugas di poliklinik dan
mendapati dua pasien yang datang dengan gangguan berjalan. Mita diminta Dokter untuk
memeriksa cara berjalan kedua pasien tersebut. Mita menilai pasien A berjalan tidak seimbang pada
fase stance, sedangkan Pasien B berjalan dengan fase mid swing yang tinggi. Dokter Saraf
menyangkal ada gangguan di saraf pusat dan mendiagnosis pasien mengalami ganguan saraf
perifer sehingga menyebabkan kelemahan otot.
Sumber pustaka
Japardi, I., 2002. Aspek Neurologik Gangguan Berjalan, Universitas Sumatera Utara Dapat
Diakses Pada Http://Library.Usu.Ac.Id/Download/Fk/Bedah-Iskandar%20japardi3.Pdf
Verghese, J., Lipton, Rb., Hall , C.B., Kuslansky, G., Katz, Mj., Buschke, H., 2002,
Abnormality Of Gait As A Predictor Of Non-Alzheimer’s Dementia, N Engl J Med,
Vol. 347, No. 22
Salzman, B., 2010, Gait and Balance Disorders in Older Adults, American Family
PhysicianVolume 82, Number 1, www.aafp.org/afp
Anonim, -, Functional walking problems (functional gait disorder) dapat diakses pada
http://www.neurosymptoms.org/#/functional-gait-disorder/4582150407
Lippert Lynn. 2006. Clinical Kinesiology and Anatomy fourth Edition. Davus Company :
Philadelphia