Anda di halaman 1dari 6

Modul Sifat Mekanis Bahan Kedokteran Gigi

Tupem #1 Definisi Sifat Mekanis serta aplikasinya

Definisi Sifat Mekanis:

 Sifat Mekanis merupakan ilmu fisika yang berhubungan dengan gaya dan energi serta
efeknya pada suatu benda.
 Semua sifat mekanis diukur berdasarkan kemampuan bahan untuk tidak berubah bentuk
atau patah setelah dikenakan suatu gaya.

Aplikasi:

1. Mempermudah pemilihan bahan


2. Mendesain restorasi
3. Memprediksi kegagalan restorasi

Tupem #2 Definisi force,stress dan strain beserta hubungannya.

Definisi Force:

 Force/gaya merupakan energy yang dihasilkan dari aksi atau gerakan fisik.
 Besaran : kg, newton, ponds
 Force dapat menyebabkan :

- Pada benda bergerak = perpindahan posisi benda (seluruhnya)

- Pada benda yang tidak bergerak = deformasi/perubahan bentuk benda

 Gaya yang umum terjadi di oral = mastikasi

Definisi Stress:

 Stress merupakan gaya persatuan luas pada suatu benda yang dikenai gaya dari luar.
 Stress merupakan respons dari dalam material terhadap gaya eksternal.
 Besaran:Pa
 Untuk besar gaya yang sama, makin kecil luas daerah yang dikenai gaya, makin

besar stressnya. Sebaliknya, makin besar luas daerah yang dikenai gaya, makin

kecil stressnya.
Definisi Strain:

 Strain merupakan perubahan panjang per unit panjang awal.


 Strain merupakan perubahan bentuk (deformasi), tidak memiliki satuan dan

biasanya dinyatakan dalam % elongasi.

 Strain / perubahan bentuk dapat bersifat :

- Elastis : reversible, specimen dapat kembali ke bentuk semula ketika gaya dihentikan

- Plastis : ireversibel, specimen tidak dapat kembali ke bentuk semula ketika gaya dihentikan

- Elastis dan plastis : awalnya elastis lalu plastis

Tupem #3 Jenis-jenis strength dan pengujiannya

Definisi Strength:

 Strength merupakann stress maksimal yang dapat diterima oleh suatu benda tanpa
mengalami perubahan bentuk permanen(yield strength)atau stress pada titik
fraktur(ultimate strength).

A. Kekuatan sederhana

1.Tensile/tarik

 Tensile force menghasilkan reaksi berupa tensile stress dan mengakibatkan

perubahan bentuk berupa tensile strain

 Tensile stress disebabkan oleh gaya yang memanjang suatu benda dan

diikuti oleh perubahan bentuk berupa pemanjangan dan pengecilan

diameter specimen.

 Terjadi dalam 1 garis lurus (aksial).


 Pengujian adalah tensile test , karena benda lebih cepat patah jika ditarik.
Diametral Tensile Test

 Benda brittle akan pecah dibawah tensile stress yang rendah, maka tidak dapat dilakukan
uji tensile
 Metode ini menggunakan piringan datar yang ditempatkan di atas specimen berbentuk
silinder pendek (disk) lalu dikenakan gaya compressive bertikal yang berjalan sepanjang
sisi disk untuk menghasilkan tensile stress yang arahnya tegak luruk bidang vertical yang
berjalan melalui pusat disk.

2.Compressive/Penekanan

 Compressive force menghasilkan reaksi berupa compressive stress dan mengakibatkan


perubahan bentuk berupa compressive strain
 Compressive stress disebabkan oleh gaya yang memendekkan atau menekan suatu benda,
diikuti oleh perubahan bentuk berupa pemendekkan dan pembesaran diameter.
 Terjadi dalam 1 garis lurus aksial
 Sebagian besar gaya mastikasi bersifat kompresi, uji kompresi cocok untuk benda brittle.

3.Shear/Pergeseran

 Shear force menghasilkan reaksi berupa shear stress dan mengakibatkan perubahan
bentuk berupa shear strain.
 Shear stress disebabkan oleh gaya yang menggeser suatu bagian benda ke bagian lainnya
(besarnya sama tapi arahnya berlawanan), diikuti oleh perubahan bentuk berupa
penggeseran.
 Shear stress dapat juga dihasilkan oleh gaya torsi (torque) atau gaya berputar suatu benda.

B. Kekuatan Kompleks

1.Flexular/bending

 Pada kenyataannya, stress yang terjadi pada suatu benda bersifat kompleks.
 Jika suatu benda (balok) yang disangga kedua ujungnya dikenakan gaya compressive
ditengah-tengahnya, maka bagian bawahnya akan berada dalam keadaan tensile dan
bagian pinggirnya akan mengalami shear stress(three point bending).
2.Transverse strength

 Disebut juga modulus of rupture


 Merupakan pengujian kekuatan (strength test) pada batang yang kedua ujungnya
disangga (three point bending/flexure) dengan dikenakan gaya yang jatuh ditengah-
tengahnya.
 Biaxial flexure strength merupakan strength test pada piringan tipis yang disangga
sepanjang lingkaran dalamnya lalu dikenakan gaya statis.

3.Fatique strength/kekuatan lelah

 Gaya yang diulang-ulang yang diaplikasikan pada suatu benda walaupun tidak maksimal
akan menyebabkan benda tersebut patah/fraktur.
 Fatique strength merupakan kemampuan suatu benda untuk menahan gaya yang
diberikan berulang-ulang sebelum patah (gaya tidak udah maksimal)
 Alat-alat dan restorasi gigi sering mengalami kegagalan seperti ini.
 Misalnya pada pekerjaan kawat, jika terus-menerus dibengkokkan akhirnya akan patah.
 Jadi pada pekerjaan kawat diusahakan tidak ada celah atau bekas potongan.

4.Impact strength/dynamic strength

 Impact strength atau kekuatan impak dihasilkan oleh suatu gaya dinamis yang menimpa
suatu bahan.
 Pengertian gaya dinamis, bisa bendanya yang bergerak, bisa juga gayanya yang bergerak.
 Impact strength merupakan kemampuan suatu benda untuk menahan gaya dinamis yang
bekerja pada benda tersebut sebelum patah.
 Gaya kunyah atau mastikasi merupakan gaya dinamis, maka gaya pengunyahan
merupakan gaya impak
 Contoh lain yaitu pada gigi tiruan yang jatuh
 Dengan sumber tenaga yang sama, gaya impak lebih besar dari gaya status.
 Pada impact strength , stress yang dihasilkan lebih besar, maka resultan gaya juga lebih
besar.
Tupem #4 Definisi Konservasi Gigi/Operative Dentistry

Definisi Konservasi Gigi/Operative Dentistry:

 Operative Dentistry sebagai ilmu dan seni kedokteran gigi yang berhubungan dengan
diagnosa,perawatan dan prognosis gigi yang mengalami defek dan tidak membutuhkan
penutupan penuh untuk memperbaikinya. (Sturdevant)
 Perawatan restorasi harus sesuai bentuk,fungsi dan estetik dan menjaga integritas
fisiologis dari gigi yang menjaga hubungan harmonis dengan jaringan keras dan lunak.

Tupem #5 Indikasi dan pertimbangan sebelum melakukan tindakan konservasi

 Indikasi Utama Perawatan Konservasi Gigi


1. Karies
2. Malformasi,diskolorasi,tidak estetik atau gigi fraktur
3. Memperbaiki atau mengganti restorasi yang rusak

*Diskolorasi: pewarnaan gigi seperti dalam kasus gigi nekrosis dapat dilakukan perawatan
bleaching gigi

 Pertimbangan sebelum melakukan perawatan Konservasi Gigi


1. Mengerti dan memahami control infeksi unntuk menjaga keamanan dokter dan pasien
2. Pemeriksaan menyeluruh tidak hanya pada gigi yang terlibat,namun juga kesehatan
rongga mulut dan sistemik pasien
3. Diagnosa gigi yang bermasalah dan memahami interaksi gigi yang terlibat dengan
jaringan tubuh lainnya.
4. Rencana perawatan dalam mengembalikan jaringan yang terkena menjadi sehat dan
berfungsi sehingga meningkatkan kesehatan secara keseluruhan dan kesejahteraan pasien
5. Pemahaman tentang material yang akan digunakan untuk mengembalikan gigi yang
terkena pada keadaan sehat dan funngsi ,termasuk penerapan keterbatasan material dan
teknik yang digunakan
6. Pemahaman tentang lingkungan mulut dimana restorasi akan ditempatkan
7. Pengetahuan biologis yang diperlukan untuk menentukan perawatan
8. Penmahaman dasar biologis dan fungsi dari berbagai komponen gigi dan jaringan
pendukung
9. Pengertian dann pengetahuan anatomi gigi yang benar
10. Efek dari tindakan terhadap perawatan gigi
Tupem #6 Kriteria Pemilihan Bahan Restorasi

1. Resiko karies yang meningkat


2. Jarangnya perawatan atau kontrol gigi rutin karena kurangnya motivasi
3. Lesi yang menyambung sampai ke Dento-Enamel Junctionn
4. Perawatan estetik
5. Perawatan untuk abrasi,erosi,atrisi dan abfraksi
6. Area dengan kemungkinan atrisi besar
7. Perawatan karies permukaan akar

Anda mungkin juga menyukai