BLOK 6.2
SPECIAL SENSE
DISEASE
TAHUN AJARAN 2020
i
PENYUSUN
PENYUSUN
Ketua : Dr. Senyum Indrakila, dr., SpM
Sekretaris : Atik Maftuhah, dr., MHPE
Anggota :
1. dr. Novi Primadewi, Sp.THT-KL, M.Kes.
2. dr. Dewi Pratiwi, Sp.THT-KL, M.Kes.
KONTRIBUTOR
1. Yunia Hastami, dr., M.MedEd.
2. R.Aj Sri Wulandari, dr., M. Sc.
3. Prof.Dr. Muchsin Doewes,dr, SU,MARS
4. Dr.Setyo Sri Rahardjo, dr., M.Kes
5. M. Arif Taufiqurrahman, dr, M.Kes., PHK
6. Marwoto, dr., M. Sc., Sp. MK.
7. Putu, dr., Sp.THT-KL (K)
8. Sulistyani Kusumaningrum, dr., M.Sc, Sp.Rad
9. Hendradewi, dr ., Sp.THT-KL, Msi.Med
10. Made S, dr., Sp.THT-KL(K)
11. Hadi Sudrajad, dr., Sp.THT-KL, M.Si.Med.
12. Vicky Eko Nurcahyo H, dr., Sp.THT-KL, M.Sc.
13. Niken Dyah A. K., dr., Sp. THT-KL, M.Kes
14. Raharjo Kuntoyo, dr., SpM
15. Retno Widiati, dr., SpM
16. Arya Pradipta, dr., Sp.M
17. Nisita Suryanto, dr., Sp.M
18. Andi Cleveriawan Arvi Putra, dr., Sp.M
ISBN : 978-602-494-072-0
PENERBIT
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
Jl. Ir. Sutami No. 36 A Kentingan Surakarta
Telp. 0271 664178, Fax. 0271 634700
ii
ABSTRAK
iii
kuliah. Blok 6.2 mempunyai bobot 5 Satuan Kredit Semester (SKS).
Tujuan pembelajaran dalam skenario disesuaikan dengan kurikulum
kedokteran terbaru dengan mengacu pada Standar Kompetensi Dokter
Indonesia 2012, sehingga diharapkan mahasiswa dapat menguasai
patofisiologi, proses penegakan diagnosis dan penatalaksanaan
penyakit mata, telinga, hidung, dan tenggorokan, serta kepala dan
leher sesuai Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) 2012.
Modul tutor ini disusun sebagai panduan bagi tutor untuk memandu
jalannya tutorial mahasiswa.
iv
KATA PENGANTAR
v
Semoga buku ini bermanfaat bagi para tutor. Bila ada hal-hal
yang kurang berkenan kami mohon maaf dan setiap masukan demi
kesempurnaan isi buku ini akan kami terima dengan senang hati.
Tim Penyusun
.
vi
DAFTAR ISI
Tim Penyusun ii
Abstrak iii
Kata Pengantar v
Daftar Isi vii
Pendahuluan viiii
Rencana Pembelajaran Semester Blok 6.2 1
Pemetaan Pembelajaran Blok 6.2 9
Peta Konsep Blok 6.2 11
Tujuan Pembelajaran Perkuliahan Blok 6.2 13
Standar Kompetensi Dokter Indonesia 2012 25
Langkah Diskusi Tutorial 31
Skenario 1 35
Skenario 2 36
Skenario 3 37
Skenario 4 38
Daftar Referensi 39
vii
PENDAHULUAN
viii
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Bahan Kajian Keilmuan : Anatomi, Histologi, Fisiologi, Farmakologi, Radiologi; Ilmu Penyakit Telinga, Hidung, Tenggorok
dan Kepala-Leher; Ilmu Penyakit Mata; Ilmu Kesehatan Masyarakat, Ilmu Kedokteran Pencegahan,
Epidemiologi
Deskripsi Mata Kuliah : Setelah mahasiswa melalui Blok 6.2 Special Sense Diseases, diharapkan mahasiswa mampu
menjelaskan tentang dasar-dasar patologis, serta mekanisme penyakit pada sistem special sense, yang
kemudian diimplementasikan dalam penjelasan gejala klinis, pemeriksaan penunjang untuk
diagnostik, prognosis, serta penatalaksanaan secara komprehensif. Mahasiswa dapat memperlihatkan
hubungan kausalitas tanda dan gejala penyakit dengan patofisiologi penyakit hingga manajemen
penyakit sesuai kompetensi sarjana kedokteran. Blok 6.2 Special Sense Diseases, mendasari
manajemen klinis pada Life Cycle dan Community and National Health System
Daftar Referensi : 1. Fawcet, Don W., 2002, Buku Ajar Histologi (Text Books of Histology). EGC. Jakarta.
2. Drake RL, Vogl W, Mitchell AWM. 2010. Gray’s Anatomy for Students. Singapore:
Elsevier
3. Jack J., 2011. Clinical Ophthalmology: A Systematic Approach by Kanski, 7th edition.
Rockwood and Green's Fractures in Adults by Bucholz, Robert W
4. Perdami, 2010. Ilmu Penyakit Mata untuk Dokter Umum dan Mahasiswa Kedokteran. Edisi
2. Jakarta: CV. Sagung Seto
5. Suhardjo, Hartono, 2007. Ilmu Kesehatan Mata. Bagian ilmu penyakit mata Fakultas
Kedokteran Universitas Gadjah mada.
6. Vaughan, Asbury, 2011. General Ophtalmology. Edisi 18. USA: Mc Graw Hill medical
7. Buku THT UI
2
Penilaian*
Pengalam Teknik
Kemam- Referen Metode Indikator
Tahap Materi Pokok an Waktu penilai
puan akhir si Pembelajaran /kode
Belajar an
CPL
/bobot
1 2 3 4 5 6 7 8 9
I Menjelaskan 1 Mahasiswa mampu menjelaskan sda Kuliah anatomi Kuliah 2x100 CP 2 Ujian
mengenai klasifikasi macam-macam klinis interaktif menit CP 3 Blok
penyakit penyakit, mekanisme dan mendasari
yang sering etiopatogenesis pada organ THT
penyakit pada
terjadi pada berdasarkan jenis penyebab,
organ telinga fungsi, dan lokasi organ organ Telinga,
hidung 2 Mahasiswa mampu menjelaskan Hidung& sinus
tenggorok faktor-faktor pencetus terjadinya paranasal,
(larynx, gangguan pada organ THT. Larynx-
pharynx) & 3 Mahasiswa mampu menjelaskan Pharynx
kepala leher mekanisme terjadinya kelainan
dimulai dari pada sel/organ THT meliputi Kuliah Kuliah 1 x 100
etiologi patogenesis, patologi, dan interaktif menit
Fisiologi klinis
sampai patofisiologinya
prognosis. 4 Mahasiswa mampu menjelaskan yang mendasari
komplikasi yang ditimbulkan oleh penyakit pada
penyakit-penyakit di organ THT organ Telinga,
5 Mahasiswa mampu menjelaskan Hidung& sinus
penegakan diangnosis penyakit paranasal,
pada organ THT Larynx-
6 Mahasiswa mampu menjelaskan
Pharynx
prognosis secara umum tentang
penyakit pada organ THT
7 Mahasiswa mampu menentukan Kuliah Kuliah 1 x 100
prosedur klinik untuk penunjang Otologi I interaktif menit
3
diagnosis penyakit THT meliputi: Kuliah Kuliah 1 x 100
pemeriksaan fisik telinga, hidung Otologi II interaktif menit
dan tenggorokan, test
pendengaran, pemeriksaan suara Kuliah Kuliah 1 x 50
dan bicara Neurootologi interaktif menit
Kuliah Kuliah 1 x 50
Rhinologi interaktif menit
Kuliah Larynx- Kuliah 1 x 100
pharynx 1 x interaktif menit
Kuliah
Bronkoesofagol Kuliah 1x 50
ogi interaktif menit
Kuliah Alergi
di bidang THT Kuliah 1 x 100
interaktif menit
Skenario 1:
“Dokter, Anak Diskusi 2x100
Saya Sakit Apa, Tutorial menit
Ya?”
Skenario 2:
“Kenapa Saya Diskusi 2x100
Pilek Terus- Tutorial menit
menerus?”
8 Mahasiswa mampu menjelaskan sda Kuliah THT Kuliah 1 x 100 CP 2 Ujian
dan merancang tindakan promotif Komunitas I interaktif menit CP 3 Blok
dan preventif penyakit pada organ
THT dengan mempertimbangkan 1 x 100
Kuliah THT
faktor-faktor pencetus menit
9 Mahasiswa mampu menjelaskan Komunitas II
4
dan menerapkan strategi
pencegahan primer,sekunder dan
tersier terkait penyakit THT.
II Menjelaskan 1. Menerangkan masalah kesehatan sda Kuliah anatomi Kuliah 1 x 100 CP 2 Ujian
mengenai mata individu dan masyarakat. klinis yang interaktif menit CP 3 Blok
penyakit 2. Menjelaskan faktor pencetus, mendasari
yang sering patogenesis, gejala klinis,
penyakit pada
terjadi pada diagnosis, penatalaksanaan dan
organ mata pencegahan penyakit/ kelainan organ mata
dimulai dari pada:
etiologi a. Mata merah: konjungtivitis, Kuliah fisiologi
sampai pterigium, perdarahan klinis yang Kuliah 1 x 100
prognosis. subkonjungtiva, blefaritis, mendasari interaktif menit
skleritis dan episkleritis, penyakit pada
keratitis, keratokonjungtivitis
organ mata
sicca, edema kornea,
keratokonus, xeropthalmia,
endoftalmitis, hifema dan Kuliah histologi
hipopion, iridosiklitis, iritis klinis yang
b. Kelainan bentuk dan mendasari
struktur: enteropion, trikiasis penyakit pada Kuliah 1 x 100
, ptosis, retraksi kelopak organ mata interaktif menit
mata, hordeolum, chalazion,
lagoftalmos, mikroftalmos,
epikantus, xantelasma, Kuliah
c. Trauma : benda asing di Akomodasi dan
konjuntiva, laserasi kelopak refraksi
mata, erosi, benda asing di
kornea, luka bakar kornea Kuliah Kuliah 1 x 100
d. Apparatus lakrimalis: mata interaktif menit
Glaukoma
kering, dakrioadenitis,
dakriosistitis, dakriostenosis,
laserasi duktus lakrimal.
5
e. Neuro ophthalmology: Kuliah Mata Kuliah 1 x 100
diplopia binokuler, buta merah interaktif menit
senja, skotoma, hemianopia
bitemporal and homonymous Kuliah 1 x 100
Kuliah
dan gangguan lapang interaktif menit
pandang, optic disc cupping, Vitroretina
edema papil, atropi optik,
neuropati optik dan neuritis Kuliah Katarak Kuliah 1 x 100
optik interaktif menit
f. Katarak: katarak, dislokasi Kuliah
lensa Strabismus Kuliah 1 x 100
g. Pediatric ophtalmology: interaktif menit
afakia kongenital,
anisometropia pada anak Kuliah Kuliah 1 x 100
h. Akomodasi dan refraksi: Pediatric interaktif menit
hipermetropia ringan, miopia ophthalmology
ringan, astigmatisma ringan,
presbiopia, ambliopia, Kuliah Trauma Kuliah 1 x 100
anisometropia pada dewasa, pada mata interaktif menit
i. Vitreoretina: ablasio retina,
perdarahan retina, oklusi
pembuluh darah retina, Kuliah Neuro- Kuliah 1 x 100
degenerasi makula karena ophthalmology interaktif menit
usia, retinopati (DM,
hipertensi, prematur), Skenario 3:
korioretinitis, perdarahan “Mata Saya Kuliah 1 x 100
vitreous Merah, Kenapa interaktif menit
j. Glaukoma: glaukoma akut Ya?”
dan glaukoma lainnya.
k. Strabismus Skenario 4: Diskusi 2x100
“Aduh, Ada Tutorial menit
Benjolan di
Kelopak Mata
6
Saya”
Diskusi 2x100
Tutorial menit
III Menjelaskan 1. Mahasiswa dapat menjelaskan sda Kuliah Kuliah 1 x 100 CP 2 Ujian
pemeriksaan mikrobiologi kuman-kuman mikrobiologi interaktif menit CP 3 Blok
laboratorium penyebab kelainan pada organ- klinis yang
yang organ sistem special sense dan
mendasari
diperlukan cara pemeriksaannya.
dalam penyakit pada
mendiagnosis organ mata dan
penyakit THT
sistem
special sense
(mikrobiolog
i,
parasitologi,
dll)
8
PEMETAAN PEMBELAJARAN PER MINGGU
IV Mata Mata 20. Refraksi 1. Fawcet, Don W., 2002, Buku Ajar
21. Glaukoma Histologi (Text Books of
22. Farmakoterapi Histology). EGC. Jakarta.
Mata 2. Drake RL, Vogl W, Mitchell
23. Mata Merah AWM. 2010. Gray’s Anatomy for
24. Vitroretina Students. Singapore: Elsevier
25. Katarak 3. Jack J., 2011. Clinical
26. Tumor Mata Ophthalmology: A Systematic
27. Strabismus Approach by Kanski, 7th edition.
V Mata Mata 28. Pediatric Rockwood and Green's Fractures
opthalmology in Adults by Bucholz, Robert W
29. Trauma pada Mata 4. Perdami, 2010. Ilmu Penyakit
30. Mata untuk Dokter Umum dan
Neuroopthalmology Mahasiswa Kedokteran. Edisi 2.
Jakarta: CV. Sagung Seto
5. Suhardjo, Hartono, 2007. Ilmu
Kesehatan Mata. Bagian ilmu
penyakit mata Fakultas
Kedokteran Universitas Gadjah
mada.
6. Vaughan, Asbury, 2011. General
Ophtalmology. Edisi 18. USA: Mc
Graw Hill medical
10
PETA KONSEP BLOK SPECIAL SENSE DISEASES
11
12
TUJUAN PEMBELAJARAN PERKULIAHAN BLOK SPECIAL SENSE DISEASES
13
anaan penyakit pada gangguan pada, telinga, hidung, THT M.Kes
organ THT meliputi laring-faring.
dasar-dasar terapi 2. Mahasiswa mampu menjelaskan
yaitu medikamentosa, cara kerja macam-macam obat
konservatif,diet, untuk gangguan pada telinga,
operatif, rehabilitasi, hidung, laring-faring.
dll. 3. Mahasiswa mampu menjelaskan
efek macam-macam obat untuk
gangguan pada telinga, hidung,
laring-faring.
4. Mahasiswa mampu menjelaskan
contoh macam-macam obat untuk
gangguan pada telinga, hidung,
laring-faring.
5. Mahasiswa mampu menjelaskan
cara menuliskan resep obat-obat
penyakitTHT
5. Menjelaskan klasifikasi 1. Mampu menjelaskan 4. Otologi I I
macam-macam etiopatofisiologi dan gambaran
penyakit, mekanisme klinis dari berbagai penyakit telinga.
dan etiopatogenesis 2. Mampu menjelaskan
pada organ THT etiopatofisiologi dan gambaran Dewi Pratiwi,
berdasarkan jenis klinis dari berbagai penyakit hidung dr., Sp.THT- 1x 100
penyebab, fungsi, dan dan sinus paranasal. KL, M.Kes.
lokasi organ. 3. Mampu menjelaskan
etiopatofisiologi dan gambaran
klinis dari berbagai penyakit laring-
faring.
14
6. Menjelaskan faktor- 5. Otologi II I
faktor pencetus Hadi Sudrajad,
terjadinya gangguan dr., Sp.THT- 1x 100
pada organ THT. KL, M.Si.Med.
7. Menjelaskan 7. I
mekanisme terjadinya Neurootologi
kelainan pada sel/organ Novi
pada penyakit-penyakit Primadewi, dr.,
1x 50
organ THT meliputi Sp.THT-KL,
patogenesa, patologi, M.Kes.
dan patofisiologinya.
15
operatif, rehabilitasi, yang sesuai dengan kelainan yang
dll. ditemui
3. Mampu menjelaskan
prognosis dan komplikasi penyakit
hidung dan sinus paranasal
10. Menjelaskan 1. Mampu menentukan dan 10. THT II
penegakan diangnosis melakukan pemeriksaan fisik dan Komuitas I
penyakit pada organ penunjang pada penyakit telinga.
THT. 2. Mampu menentukan dan
Novi
melakukan pemeriksaan fisik dan
Primadewi, dr.,
penunjang pada penyakit hidung 1x 100
Sp.THT-KL,
dan sinus paranasal
M.Kes
3. Mampu menentukan dan
melakukan pemeriksaan fisik dan
penunjang pada penyakit laring-
faring.
11. Menjelaskan prognosis 1. Mampu menjelaskan prognosis dan 11. THT II
secara umum tentang komplikasi penyakit telinga Komunitas II
penyakit pada organ 2. Mampu menjelaskan prognosis dan Dewi Pratiwi,
THT. komplikasi penyakit hidung dan dr., Sp.THT- 1x 100
sinus paranasal KL, M.Kes.
3. Mampu menjelaskan prognosis dan
komplikasi penyakit laring-faring
12. Menentukan prosedur 1. Mampu menentukan dan 12. Radiologi III
klinik untuk penunjang melakukan pemeriksaan fisik dan THT- KL
Sulistyani
diangnosis penyakit penunjang pada penyakit telinga.
Kusumaningru
pada organ THT 2. Mampu menentukan dan 1x 50
m, dr., M.Sc,
meliputi : pemeriksaan melakukan pemeriksaan fisik dan
Sp.Rad
fisik telinga, hidung penunjang pada penyakit hidung
dan tenggorokan, test dan sinus paranasal
16
pendengaran, 3. Mampu menentukan dan
pemeriksaan suara dan melakukan pemeriksaan fisik dan
bicara. penunjang pada penyakit laring-
faring.
13. Menentukan 13 III Putu , dr.,
pemeriksaan Bronkoesofag Sp.THT-KL 1x 50
laboratorium ologi (K)
penunjang diagnosis 14. Neoplasma III Made S, dr.,
penyakit organ THT. THT Sp.THT- 1x 50
KL(K)
14. Merancang tindakan 1. Mampu melakukan tatalaksana 15. Alergi di III
promotif dan preventif penyakit telinga dan mengetahui Bidang THT
penyakit pada organ tindakan yang sesuai dengan
THT dengan kelainan yang ditemui
mempertimbangkan 2. Mampu melakukan tatalaksana
faktor-faktor pencetus. penyakit hidung dan sinus
paranasal dan mengetahui tindakan Niken, dr.,
15. Mampu menjelaskan yang sesuai dengan kelainan yang 1x 50
Sp.THT-KL
dan menerapkan ditemui
strategi pencegahan 3. Mampu menjelaskan
primer,sekunder dan prognosis dan komplikasi penyakit
tersier terkait penyakit hidung dan sinus paranasal
pada organ THT.
24
DAFTAR PENYAKIT SISTEM SPECIAL SENSE (SKDI 2012)
25
penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu
menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
3B. Gawat darurat
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan
terapi pendahuluan pada keadaan gawat darurat demi menyelamatkan
nyawa atau mencegah keparahan dan/atau kecacatan pada pasien.
Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi
penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu
menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
Tingkat Kemampuan 4: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan
secara
mandiri dan tuntas
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan melakukan
penatalaksanaan penyakit tersebut secara mandiri dan tuntas.
4A. Kompetensi yang dicapai pada saat lulus dokter
4B. Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internsip
dan/atau
Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB)
Dengan demikian didalam Daftar Penyakit ini level kompetensi
tertinggi adalah 4ª
26
No Penyakit Kompetensi
A Telinga
Tuli (kongenital, perseptif, 2
konduktif) 3A
Inflamasi pada aurikular 3A
Herpes zoster pada telinga 3A
Fistula pre-aurikular 2
Labirintitis 4A
Otitis eksterna 4A
Otitis media akut 3A
Otitis media serosa 3A
Otitis media kronik 3A
Mastoiditis 3A
Miringitis bullosa 3A
Benda asing 3A
Perforasi membran timpani 3A
Otosklerosis 2
Timpanosklerosis 1
Kolesteatoma 3A
Presbiakusis 4A
Serumen prop 4A
Mabuk perjalanan 3A
Trauma akustik akut 3B
Trauma aurikular
B Hidung
Deviasi septum hidung 2
Furunkel pada hidung 4A
Rhinitis akut 4A
Rhinitis vasomotor 4A
Rhinitis alergika 4A
Rhinitis kronik 3A
Rhinitis medikamentosa 3A
Sinusitis 3A
Sinusitis frontal akut 2
27
Sinusitis maksilaris akut 2
Sinusitis kronik 3A
Benda asing 4A
Epistaksis 4A
Etmoiditis akut 1
Polip 2
C Kepala & Leher
Fistula dan kista brankial lateral 2
dan medial 2
Higroma kistik 3A
Tortikolis 3A
Abses Bezold
D Laring dan faring
Faringitis 4A
Tonsilitis 4A
Laringitis 4A
Hipertrofi adenoid 2
Abses peritonsilar 3A
Pseudo-croop acute epiglotitis 3A
Difteria (THT) 3B
Karsinoma laring 2
Karsinoma nasofaring 2
28
29
30
LANGKAH DISKUSI
2 Merumuskan permasalahan
Belajar Mandiri
31
mahasiswa diharapkan dapat berdiskusi dengan baik (tidak membaca
buku, tetapi menjelaskan informasi yang sudah didapat dari buku atau
jurnal atau pakar pada temannya).
32
TUGAS TERSRUKTUR
33
belum berdasarkan problem tree yang sudah dibuat. Diskusi tentang
aspek pada problem tree yang direncanakan dibahas pada langkah ke-
7 bisa dikaitkan kembali ke skenario. Setelah itu, dilakukan sintesis
informasi tentang seluruh informasi yang sudah dibahas, dan
dilakukan cross-check terhadap seluruh tujuan pembelajaran skenario.
34
SKENARIO 1
35
SKENARIO 2
36
SKENARIO 3
37
SKENARIO 4
38
DAFTAR REFERENSI YANG DIBERIKAN PADA MAHASISWA
DALAM BLOK SPECIAL SENSE DISEASES
Alper C., Myers E N., Eibling., Decicion Making In Ear, Nose, and
Throat Disorders, Saunders Company, 152-153., 2001
Becker W., Nauman H H., Pfaltz R C., Ear, Nose, and Throat
Diseases, Thieme, 299-387., 1194
39
Jack J., 2011. Clinical Ophthalmology: A Systematic Approach by
Kanski, 7th edition. Rockwood and Green's Fractures in Adults
by Bucholz, Robert W
Martin Burton : Hall and Colman’s Diseases Of The Ear, Nose And
Throat, Fifteenth edition, Churchill Livingstone 2000 p 107 –
109
Niels Mygind and Torben Lildholdt : Nasal Poliposis, Munksgaard –
Copenhagen, January 1997
40