Anda di halaman 1dari 31

i

ii
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
FAKULTAS KEDOKTERAN
Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta, Tel/Fax (0271)664178

BUKU PANDUAN UNTUK MAHASISWA

BLOK

KEDOKTERAN KOMUNITAS

DAN

SISTEM KESEHATAN NASIONAL


TAHUN AJARAN 2021/2022

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
FAKULTAS KEDOKTERAN
2021

1
HALAMAN PENGESAHAN

Buku ini telah disahkan sebagai buku panduan untuk kegiatan pembelajaran di
Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret

Pada tanggal :

Yang mengesahkan,
Dekan

Prof. Dr. Reviono, dr., Sp.P(K)

2
TIM PENYUSUN

Ketua :
Balgis, dr., M.Sc., CM-FM

Sekretaris :
Heni Hastuti, dr, MPH

Anggota :
Widana Primaningtyas dr, MKM
Arya Pradipta, dr., Sp.M
Dr. Eti Poncorini, dr., M.Pd
Anak Agung Alit Kirti ENP dr, MKM

Kontributor:
Dr. Anik Lestari, dr., M.Kes
Yusuf Ari Mashuri, dr., MSc
Maryani, dr., M.Sc., Sp. MK
Lukman Aryo Seto, dr., MKM
Prof. Dr. Endang Sutisna Sulaeman, dr., M.Kes
Dr Sumardiyono, SKM, M.Kes
Dr. Isna Qadrijati, dr., M.Kes.
Drs. Widardo M.Sc
Novi Primadewi, dr., Sp.THT KL (K), M.Kes
Prof. Dr. Sutrisno, dr., Sp.OG (K)
Hari Wahyu N, dr., Sp.A (K), MKes
Ervina Arta Jayanti Hutabarat, dr., Sp.N
Desy Kurniawati Tandiyo, dr., Sp KFR
Fatichati Budiningsih , dr., Sp.PD, K-GER FINASIM

ISBN : 978-602-494-175-8

PENERBIT

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret


Jl. Ir. Sutami No. 36 A Kentingan Surakarta
Telp. 0271 664178, Fax. 0271 634700

3
Abstrak

Blok kedokteran komunitas dan sistem kesehatan nasional adalah satuan


waktu belajar yang bertujuan untuk membahas tentang segala sesuatu yang
bersangkutan dengan konsep kedokteran dipandang dari sudut pandang Ilmu
Kesehatan masyarakat dan kedokteran komunitas.

Teknis pembelajaran dalam blok kedokteran komunitas dan sistem


kesehatan nasional dilangsungkan dengan metode tutorial, kuliah, skillslab dan
praktikum. Untuk kegiatan fieldlab tidak ada. Untuk kegiatan tutorial ada 4
skenario yang digunakan sebagai trigger dalam pembelajaran pada blok
kedokteran komunitas. Dalam Penilaian dilakukan pada waktu dilaksanakan
tutorial, praktikum dan ujian Blok kedokteran komunitas dan sistem kesehatan
nasional.

Kata kunci : kedokteran komunitas, sistem kesehatan nasional

4
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas limpahan berkat-Nya
sehingga Modul Blok Kedokteran Komunitas dan Sistem Kesehatan Nasional
Tahun 2021 dapat diterbitkan setelah melampaui beberapa pembahasan, dan
pemberian masukan oleh tim pengembangan kurikulum Program Studi
Kedokteran. Tim pengembangan kurikulum tersebut bekerja dalam koordinasi
dengan Unit Pendidikan Kedokteran Fakultas Kedokteran UNS.

Modul Blok Kedokteran Komunitas dan Sistem Kesehatan Nasional Tahun


2021 Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran UNS disusun berdasarkan
Standar Kompetensi Dokter Indonesia 2012. Standar Kompetensi Dokter
Indonesia 2012 diturunkan menjadi rincian Tujuan Pembelajaran yang kemudian
kami ejawantahkan dalam proses-proses pembelajaran.

Modul ini adalah salah satu instrumen dalam proses pendidikan dokter
yang berkualitas di Fakultas Kedokteran UNS. Oleh karena itu, evaluasi dari
seluruh pihak terutama pengguna (mahasiswa, tutor, pemberi kuliah pakar) bagi
instrumen ini sangat diperlukan. Kami mengharapkan kerjasama yang lebih baik
lagi ke depan demi peningkatan kualitas pendidikan dokter di Fakultas Kedokteran
UNS yang lebih baik.

Surakarta, 2021

Tim Penyusun Blok Kedokteran Komunitas dan SKN

5
DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Pengesahan 2

Tim Penyusun Blok 3

Abstrak 4

Kata Pengantar 5

Daftar Isi 6

Pendahuluan 7

Rencana Pembelajaran Semester (RPS) 8

Kisi-kisi soal Blok Kedokteran Komunitas dan SKN 10

Pemetaan Pembelajaran Blok Kedokteran Komunitas dan SKN 13

Peta Konsep Blok kedokteran komunitas dan SKN 15

Tujuan Pembelajaran Perkulihaan Blok Kedokteran Komunitas dan SKN 16

Tujuan Pembelajaran Praktikum Blok Kedokteran Komunitas dan SKN 24

Skenario 1 25

Skenario 2 26

Skenario 3 27

Skenario 4 28

6
PENDAHULUAN

Blok Kedokteran Komunitas dan Sistem Kesehatan Nasional merupakan blok


terakhir di semester VII dalam pendidikan di Fakultas Kedokteran UNS. Mahasiswa
peserta blok kedokteran komunitas dan SKN sebelumnya sudah mengikuti blok – blok :

1. Blok Biologi Sel dan Hematologi


2. Blok Sistem Integumen dan Muskuloskeletal
3. Blok sistem Pencernaan dan Metabolisme
4. Blok Sistem Genitouropoetika dan Reproduksi
5. Blok Sistem Kardiorespirasi
6. Blok Sistem Neuroendokrin dan Indra Khusus
7. Blok Sistem Imun dan Infeksi Tropis
8. Blok Penyakit Sistem Integumen dan Muskuloskeletal
9. Blok Penyakit Sistem Metabolisme dan Endokrin
10. Blok Penyakit Imunohematologi
11. Blok Penyakit Gastrohepato-intestinal
12. Blok Penyakit kardiovaskular
13. Blok Penyakit Sistem Respirasi
14. Blok Penyakit Sistem saraf
15. Blok Psikiatri
16. Blok Penyakit Sistem Reproduksi dan Urogenital
17. Blok Penyakit Sistem Indra Khusus
18. Blok Life Cycle
19. Blok Trauma dan Kegawatdaruratan Medik

Definisi blok kedokteran komunitas dan Sistem Kesehatan Nasional adalah satuan
waktu belajar yang bertujuan untuk membahas tentang segala sesuatu yang bersangkutan
dengan konsep kedokteran dipandang dari sudut pandang komunitas dan melakukan
prinsip ilmu kesehatan komunitas dan masyarakat serta sistem kesehatan nasional pada
praktik kedokteran.

7
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Identitas Mata Kuliah Identitas dan Validasi Nama Tanda Tangan


Kode Mata Kuliah : Block702 Dosen Pengembang RPS : Heni Hastuti, dr.,
MPH
Nama Mata Kuliah : Blok Kedokteran Komunitas
dan Sistem Kesehatan
Bobot Mata Kuliah (sks) : 5 SKS Koord. Kelompok Mata Kuliah : Balgis, dr., M.Sc,
CM-FM
Semester : VII
Mata Kuliah Prasyarat : - Kepala Program Studi : Dr. Eti Poncorini P,
dr., MPd
Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL)
Kode CPL Unsur CPL
CP 1 Menjelaskan dan menerapakan prinsip keagamaan, moral, sosial budaya, dan bioetik pada penanganan masalah kesehatan.
CP 2 Mampu mengimplementasikan landasan ilmiah ilmu kedokteran dan kesehatan untuk menyelesaikan masalah kesehatan individu, keluarga, dan
masyarakat.
CP 3 Melakukan manajemen pasien mulai dari anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, penegakan diagnosis dan penatalaksanaan
secara komprehensif.
CP 4 Melaksanakan penalaran klinis berbasis riset sebagai pendukung Evidence-based Medicine (EBM) di praktik klinik
CP 5 Melakukan kolaborasi kesehatan pada konteks pendidikan interprofesi dan manajemen pasien secara kolaboratif.
CP 6 Menerapkan prinsip ilmu kesehatan komunitas dan masyarakat serta sistem kesehatan nasional pada praktik kedokteran
CP 7 Mampu melakukan komunikasi efektif di bidang kedokteran dan kesehatan
CP Mata kuliah (CPMK) :1. Ilmu Perilaku, Promosi kesehatan dan Metode Promosi Kesehatan
2. Prinsip Epidemiologi, Epidemiologi Klinik
3. Manajemen Kesehatan di Primary Health Care, Manajemen Informasi Kesehatan dan Pencatatan-Pelaporan di PHC, Quality Assurance
Pelayanan Kesehatan Primer, Evaluasi Program
4. Prinsip Kedokteran Keluarga, Diagnosis Holistic, Indetifikasi dan modifikasi gaya hidup
5. Diagnosis Komunitas
6. Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Diagnosis Penyakit Akibat Kerja
7. Kesehatan Lingkungan
8. Gizi Komunitas
9. SDGs dan SKN, SistemAsuransi Pelayanan Kesehatan, Ekonomi Kesehatan
10. Kedokteran Pariwisata
11. Mata Komunitas, THT Komunitas, Obstetri Komunitas/ sosial, Pediatri Komunitas, Neurologi Komunitas, Rehabilitasi Medik Komunitas,
Geriatri Sosial atau Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut
Bahan Kajian Keilmuan :- Ilmu kesehatan masyarakat
- Gizi komunitas
- Mikrobiologi

8
- Kesehatan lingkungan
- Kesehatan kerja
- Kedokteran keluarga
- Pediatri, Neurologi, Interna, THT, Mata, RM, Obstetri
- Manajemen dan kebijakan Kesehatan
Deskripsi Mata Kuliah : mahasiswa mampu menjelaskan dan menerapkan aspek promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif penyakit, melalui upaya kesehatan yang
terorganisir pemerintah dan swasta, baik secara masyarakat maupun individual dengan pendekatan kedokteran keluarga dan kedokteran
komunitas
Daftar Referensi : Bonita R, Beaglehole R, Kjellstrom T, 2006. Basic Epidemiology (2nd ed). Geneva: WHO. Available at
http://whqlibdoc.who.int/publications/2006/9241547073_eng.pdf
Gordis, L, 2009. Epidemiology 4th edition. Elsevier/Saunder : Philadelphia
Last JM, 2001. A dictionary of epidemiology, 4th edition. New York: Oxford University Press; .
Notoatmojo, 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta
Prasetyawati AE., 2010. Kedokteran Keluarga. Jakarta : Rineka Cipta
Rake, 2007. Textbook of Family Medicine, Rakel, 2nd edition
Ranuh, I.G.N., Suyitno, H., Hadinegoro, S.R.S., Kartasasmita, C.B, Ismoedijanto, Soejatmiko, 2008, Pedoman Imunisasi di Indonesia Edisi ke-
3, Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Rothman, K, 2010. Modern Epidemiology.Sanders : New York
Menkes RI, 2020. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/413/2020 tentang Pendoman Pencegahan dan
Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)

9
KISI-KISI SOAL BLOK KEDOKTERAN KOMUNITAS DAN SISTEM KESEHATAN
NASIONAL
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET

No. Tujuan Pembelajaran Blok Jumlah


Soal
1. 1. Menjelaskan teori-teori ilmu perilaku dan penerapannya 3
2. Menjelaskan hubungan status kesehatan, perilaku, dan promosi kesehatan
2. 1. Menjelaskan definisi, cara, metode promkes 3
2. Menjelaskan tujuan, sasaran, prinsip, dan media promosi kesehatan serta
pemilihan media promosi kesehatan yang sesuai
3. Menjelaskan identifikasi kebutuhan perubahan pola pikir, sikap dan perilaku,
serta modifikasi gaya hidup untuk melaksanakan promosi kesehatan pada
berbagai kelompok umur, agama, masyarakat, jenis kelamin, etnis, dan budaya
4. Merencanakan dan melaksanakan pendidikan kesehatan dalam rangka promosi
kesehatan di tingkat individu, keluarga, dan masyarakat
3. Menjelaskan Trias epidemiologi beserta pencegahannya (primer, sekunder, tersier) 3
4. 1. Menjelaskan pengertian dan hal-hal yang dipelajari dalam epidemiologi klinis 3
2. Menjelaskan tentang pengertian, tujuan, dan kualitas, kategori, dan syarat uji
diagnosis
3. Menjelaskan disain penelitian uji diagnostik dan parameter yang terkait
(sensitivitas, spesifisitas, PPV, NPV, Likelihood ratio, ROC curve)
4. Menjelaskan tentang efektifitas pengobatan
5. 1. menjelaskan konsep, definisi, prinsip, dan fungsi utama manajemen 3
2. menjelaskan tentang bekerja dengan tim kesehatan
3. menjelaskan tentang bagaimana mengelola sumber daya dan pelayanan
perawatan kesehatan primer
4. menjelaskan tentang konsep Primary Health Care (puskesmas)
5. Menjelaskan PHC melalui PKMD
6. 1. menjelaskan pengertian dan tujuan pencatatan dan pelaporan di PHC 3
2. menjelaskan tentang pengorganisasian Sistem Pencatatan dan Pelaporan
Puskesmas (SP3)
3. menjelaskan format pelaporan (formulir standar SP3)
7. 1. Menjelaskan sejarah perkembangan dokter keluarga 3
2. Menjelaskan definisi dokter keluarga menurut wonca, American academy of
family physician, IDI
3. Menjelaskan Karakteristik Pelayanan Kedokteran Keluarga
4. Menjelaskan mengenai lingkup Pelayanan dokter Keluarga
5. Menjelaskan ketrampilan yang harus dimiliki dokter keluarga
6. Menjelaskan mengenai fungsi dokter keluarga
7. Menjelaskan mengenai kedudukan dokter keluarga
8. Menjelaskan Manfaat Kedokteran Keluarga,
8. 1. Menjelaskan menggeanai anamnesisi holistik 3

10
2. Menjelaskan definisi keluarga
3. Menjelaskan mengenai dinamika keluarga
4. Menjelaskan pengaruh keluarga dalam kesehatan dan kesakitan
5. Menjelaskan impact of illness
6. Menjelaskan 5 aspek diagnosis holistik
7. Menjelaskan FFQ
9. 1. Menjelaskan langkah-langkah pemecahan masalah dalam Diagnosis Komunitas 3
2. Menjelaskan macam-macam metode penentuan prioritas masalah dan prioritas
jalan keluar dalam Diagnosis Komunitas
10. Menjelaskan faktor bahaya dan potensi bahaya di tempat kerja 3
11. 1. Menjelaskan faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan 3
2. Menjelaskan jenis-jenis Penyakit dan permasalahan kesehatan yang
diakibatkan oleh faktor lingkungan (sanitasi, air bersih, dampak pemanasan
global)
12. Menjelaskan dan mengaplikasikan iptek gizi dalam pemecahan masalah gizi 3
perorangan, kelompok dan masyarakat melalui penilaian status gizi
13. menjelaskan tentang pembiayaan kesehatan 3
asuransi kesehatan
14. 1. Menjelaskan tentang pengertian, landasan dan Prinsip Dasar, Tujuan SDGs dan 3
Kedudukan SKN
2. Menjelaskan tentang subsistem dalam SKN (Sub Sistem Upaya Kesehatan, Sub
Sistem Pembiayaan Kesehatan, Sub Sistem SDM Kesehatan, Sub Sistem
Pemberdayaan Masyarakat
3. Menjelaskan tentang Penyelenggaraan SKN
15. 1. Menjelaskan tentang Jaminan Kesehatan Nasional 3
2. Menjelaskan model pembiayaan kesehatan di era JKN di fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat pertama dan tingkat lanjutan
3. Menjelaskan tentang BPJS Kesehatan
16. menjelaskan tentang screenning promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif pada 3
penyakit tidak menular di komunitas berdasarkan siklus hidup keluarga
17. 1. Menjelaskan definisi ekonmi kesehatan 3
2. Menjelaskan need,demand dan want
3. Menjelaskan demand dan supply
4. Menjelaskan karakteristik pelayanan keshatan
5. Menjelaskan tentang efisiensi dan keadilan
6. Menjelaskan pembiayaan pelayanan kesehatan
18. 1. Menjelaskan tentang pengertian kualitas 3
2. Menjelaskan tentang urgensi penjagaan kualitas

11
3. Menjelaskan tentang pengertian, prosedur dan proses dalam akreditasi
pelayanan primer
4. Menjelaskan tentang hasil akreditasi pelayanan primer
19. 1. Menjelaskan tentang definisi evaluasi , Program dan evaluasi program 3
2. Menjelaskan kerangka evaluasi
3. Menjelaskan tentang evaluasi program berdasarkan pendekatan system
4. Menjelaskan langkah2 evaluasi program berdasarkan pendekatan sistem
20. 1. Menjelaskan sejarah kedokteran pariwisata 3
2. .Menjelaskan definisi kedokteran pariwisata
3. Menjelaskan cara melakukan identifikasi potensi bahaya dan analisis risiko
kesehatan wisata
4. Mejelaskan upaya promotif, preventif untuk eliminasi atau mengurangi
risiko sebelum dan saat wisata
5. Menjelaskan penyakit / masalah kesehatan yang sering muncul akibat
perjalanan wisata dan penaganannya
21. 1. Menjelaskan tentang penilaian terhadap luasnya masalah penyakit mata yang 2
berkaitan dengan kejadian kebutaan dan dampak sosial ekonomi pada
masyarakat
2. Menjelaskan tentang strategi dan metode untuk menurunkan beban dari
penyakit mata dikomunitas
22. 1. Menjelaskan tentang penilaian terhadap luasnya masalah penyakit THT (fatal 2
menjadi tuli) dan dampak sosial ekonomi pada masyarakat
2. Menjelaskan tentang strategi dan metode untuk menurunkan beban dari
penyakit THT dikomunitas
23. 1. Menjelaskan tentang penilaian terhadap luasnya masalah penyakit obstetri yang 2
berkaitan dengan angka kematian Ibu dan Anak serta dampak sosial ekonomi
pada masyarakat.
2. Menjelaskan dan menerapkan tatalaksana obstetri dengan mengikutsertakan
ilmu pencegahan (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif) dan
memperhitungkan faktor lingkungan yang berkaitan dengan kematian ibu
dan anak serta penyakit alat reproduksi wanita untuk lingkup masyarakat/
komunitas
24. 1. Menjelaskan pendekatan kesehatan anak baik dalam keadaan sakit dan sehat 2
dalam konteks masyarakat, lingkungan, sekolah dan keluarga
2. Menjelaskan upaya pencegahan penyakit ,edukasi dan rehabilitasi pada beberapa
penyakit sering terjadi di komunitas
3. optimalisasi tumbuh kembang dan penapaian kualitas hidup yg baik
25. 1. Menjelaskan tentang masalah penyakit saraf yang banyak terjadi di masyarakt 2
dan memberikan dampak sosial ekonomi pada masyarakat
2. Menjelaskan dan menerapkan tatalaksana penyakit saraf dengan
mengikutsertakan ilmu pencegahan (promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif) dan memperhitungkan faktor lingkungan untuk lingkup
masyarakat/ komunitas
26. 1. Menjelaskan tentang disabilitas akibat penyakit/cidera yang mengenai sistem 2
neuro-muskulo-skeletal dan kardio-respirasi beserta gangguan psiko-sosio-

12
vokasional yang menyertai yang terjadi di masyarakat dan dampak sosial ekonomi
pada masyarakat.
2. Menjelaskan dan menerapkan tata laksana rehabilitasi termasuk faktor lingkungan
akibat disabilitas pada lingkup masyarakat/komunitas.
27. 1. Menjelaskan tentang masalah geriatric yang sering muncul dimasyarakat dan 2
dampak sosial ekonomi pada masyarakat.
2. Menjelaskan dan menerapkan tatalaksana geriatri dengan mengikutsertakan ilmu
pencegahan (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif) dan memperhitungkan
faktor lingkungan untuk lingkup masyarakat/ komunitas
3. menjelaskan upaya kesehatan usia lanjut
28. 1. Menjelaskan besar masalah disabilitas diIndonesia 3
2. Menjelaskan definisi, dan konsep dari disabilitas
3. Menjelaskan Sejarah rehabilitasi Psikososial , Prinsip, Kebutuhan.
4. Menjelaskan prosedur Langkah rehabilitasi
5. Menjelaskan Efektivitas rehabilitas psikososial pd gangguan jiwa
6. Menjelaskan Efektivitas family-based intervention dan community based
intervention

13
PEMETAAN PEMBELAJARAN PER MINGGU

No Tema Kegiatan Pembelajaran Referensi


SGD/Tutorial Kuliah Praktikum
1. Pengantar Blok Kedokteran Komunitas √

2. Ilmu Perilaku √

3. Promosi kesehatan dan Metode Promosi Kesehatan √

4. Prinsip Epidemiologi √ √ √

5. Epidemiologi Klinik √

6. Manajemen Kesehatan di Primary Health Care √

7. Manajemen Informasi Kesehatan dan Pencatatan-Pelaporan di PHC √

8. Prinsip Kedokteran Keluarga √ √

9. Diagnosis Holistic √ √

10. Diagnosis Komunitas √ √

11. Keselamatan dan Kesehatan Kerja √

12. Kesehatan Lingkungan √

13. Gizi Komunitas √

14. Sistem Asuransi Kesehatan √

15. SDGs dan SKN √

16. Jaminan Kesehatan Nasional √

17. Indetifikasi dan modifikasi gaya hidup √

18. Ekonomi Kesehatan √

19. Quality Assurance Pelayanan Kesehatan Primer √

20. Evaluasi Program √

14
21. Kedokteran Pariwisata √

22. Mata Komunitas √ √

23. THT Komunitas √

24. Obstetri Komunitas/ sosial √

25. Pediatri Komunitas √

26. Neurologi Komunitas √

27. Rehabilitasi Medik Komunitas √

28. Geriatri Sosial atau Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut √

29. Rehabilitasi Psikososial bagi Individu, Keluarga dan Masyarakat √

15
Peta Konsep Blok

TOPIC TREE BLOK KEDOKTERAN KOMUNITAS DAN SISTEM


KESEHATAN NASIONAL

Status Kesehatan Masyarakat

Pembiayaan Manajemen Pelayanan/Program Kesehatan


Kesehatan

Kedokteran Kedokteran Kedokteran Promosi Epidemiologi


komunitas Keluarga Okupasi Kesehatan

Pencegahan (Primer, Sekunder, Tersier)

Perilaku Lingkungan

Kultural Riwayat Alamiah Penyakit Ekonomi, Sosial,


Politik

16
TUJUAN PEMBELAJARAN PERKULIAHAN

BLOK KEDOKTERAN KOMUNITAS DAN SISTEM KESEHATAN NASIONAL

No. LO Blok LO Kuliah Topik Kuliah Minggu Pengampu Waktu


(menit)

1. Menjelaskan skenario dan kuliah blok Kuliah Pengantar Heni Hastuti, dr, MPH 1 x 100
Blok Kedokteran menit
Komunitas
2. Mampu mengimplementasikan 1. Menjelaskan teori-teori ilmu perilaku dan Kuliah Ilmu Dr. Anik Lestari, dr., 1 x 100
landasan ilmiah ilmu penerapannya Perilaku M.Kes menit
kedokteran dan kesehatan 2. Menjelaskan hubungan status kesehatan,
untuk menyelesaikan masalah perilaku, dan promosi kesehatan
kesehatan individu, keluarga,
dan masyarakat.

3. Menerapkan prinsip ilmu 1. Menjelaskan definisi, cara, metode promkes Kuliah Promosi Widana 1 x 100
kesehatan komunitas dan 2. Menjelaskan tujuan, sasaran, prinsip, dan media kesehatan dan Primaningtyas, dr, menit
masyarakat serta sistem promosi kesehatan serta pemilihan media
kesehatan nasional pada praktik Metode Promosi MKM
promosi kesehatan yang sesuai
kedokteran 3. Menjelaskan identifikasi kebutuhan perubahan Kesehatan
pola pikir, sikap dan perilaku, serta modifikasi
gaya hidup untuk melaksanakan promosi
kesehatan pada berbagai kelompok umur, agama,
masyarakat, jenis kelamin, etnis, dan budaya
4. Merencanakan dan melaksanakan pendidikan
kesehatan dalam rangka promosi kesehatan di
tingkat individu, keluarga, dan masyarakat
4. Mampu mengimplementasikan Menjelaskan Trias epidemiologi beserta Kuliah Prinsip Yusuf Ari Mashuri, 1 x 100
landasan ilmiah ilmu pencegahannya (primer, sekunder, tersier) Epidemiologi dr., MSc menit
kedokteran dan kesehatan
untuk menyelesaikan masalah

17
kesehatan individu, keluarga,
dan masyarakat.

5. Mampu mengimplementasikan 1. Menjelaskan pengertian dan hal-hal yang Kuliah Maryani, dr., M.Sc., 1 x 100
landasan ilmiah ilmu dipelajari dalam epidemiologi klinis Epidemiologi Sp. MK menit
kedokteran dan kesehatan 2. Menjelaskan tentang pengertian, tujuan, dan
untuk menyelesaikan masalah Klinik
kualitas, kategori, dan syarat uji diagnosis
kesehatan individu, keluarga, 3. Menjelaskan disain penelitian uji diagnostik dan
dan masyarakat. parameter yang terkait (sensitivitas, spesifisitas,
PPV, NPV, Likelihood ratio, ROC curve)
4. Menjelaskan tentang efektifitas pengobatan
6. Menerapkan prinsip ilmu 1. menjelaskan konsep, definisi, prinsip, dan fungsi Kuliah Lukman Aryo Seto, 1 x 100
kesehatan komunitas dan utama manajemen Manajemen dr., MKM menit
masyarakat serta sistem 2. menjelaskan tentang bekerja dengan tim
kesehatan nasional pada praktik Kesehatan di
kesehatan
kedokteran 3. menjelaskan tentang bagaimana mengelola Primary Health
sumber daya dan pelayanan perawatan kesehatan Care
primer
4. menjelaskan tentang konsep Primary Health Care
(puskesmas)
5. Menjelaskan PHC melalui PKMD
7. Menerapkan prinsip ilmu 1. menjelaskan pengertian dan tujuan pencatatan dan Kuliah Prof. Dr. Endang 1 x 100
kesehatan komunitas dan pelaporan di PHC Manajemen Sutisna Sulaeman, dr., menit
masyarakat serta sistem 2. menjelaskan tentang pengorganisasian Sistem
kesehatan nasional pada praktik Informasi M.Kes
Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas (SP3)
kedokteran 3. menjelaskan format pelaporan (formulir standar Kesehatan dan
SP3) Pencatatan-
Pelaporan di PHC
8. Melakukan manajemen pasien 1. Menjelaskan sejarah perkembangan dokter Kuliah Prinsip Balgis, dr., M.Sc, CM- 1 x 100
mulai dari anamnesis, keluarga Kedokteran FM menit
pemeriksaan fisik, pemeriksaan 2. Menjelaskan definisi dokter keluarga menurut
penunjang, penegakan Keluarga
wonca, American academy of family physician,
diagnosis dan penatalaksanaan IDI
secara komprehensif. 3. Menjelaskan Karakteristik Pelayanan
Kedokteran Keluarga
4. Menjelaskan mengenai lingkup Pelayanan dokter
Keluarga
5. Menjelaskan ketrampilan yang harus dimiliki

18
dokter keluarga
6. Menjelaskan mengenai fungsi dokter keluarga
7. Menjelaskan mengenai kedudukan dokter
keluarga
8. Menjelaskan Manfaat Kedokteran Keluarga,
9. Melakukan manajemen pasien 1. Menjelaskan menggeanai anamnesisi holistik Kuliah Diagnosis Balgis, dr., M.Sc, CM- 1 x 100
mulai dari anamnesis, 2. Menjelaskan definisi keluarga Holistic FM menit
pemeriksaan fisik, pemeriksaan 3. Menjelaskan mengenai dinamika keluarga
penunjang, penegakan 4. Menjelaskan pengaruh keluarga dalam kesehatan
diagnosis dan penatalaksanaan dan kesakitan
secara komprehensif. 5. Menjelaskan impact of illness
6. Menjelaskan 5 aspek diagnosis holistik
7. Menjelaskan FFQ
10. Mampu mengimplementasikan 1. Menjelaskan langkah-langkah pemecahan Kuliah Diagnosis Dr Eti 1 x 100
landasan ilmiah ilmu masalah dalam Diagnosis Komunitas Komunitas Poncorini Pamungkasa menit
kedokteran dan kesehatan 2. Menjelaskan macam-macam metode penentuan
untuk menyelesaikan masalah ri, dr., MPd
prioritas masalah dan prioritas jalan keluar dalam
kesehatan individu, keluarga, Diagnosis Komunitas
dan masyarakat.

11. Melakukan manajemen pasien Menjelaskan faktor bahaya dan potensi bahaya di Kuliah Dr Sumardiyono, 1 x 100
mulai dari anamnesis, tempat kerja Keselamatan dan SKM, M.Kes menit
pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang, penegakan Kesehatan Kerja
diagnosis dan penatalaksanaan
secara komprehensif.

12. Melakukan manajemen pasien 1. Menjelaskan faktor lingkungan yang dapat Kuliah Dr. Isna Qadrijati, dr., 1 x 100
mulai dari anamnesis, mempengaruhi kesehatan Kesehatan M.Kes. menit
pemeriksaan fisik, pemeriksaan 2. Menjelaskan jenis-jenis Penyakit dan
penunjang, penegakan Lingkungan
permasalahan kesehatan yang diakibatkan oleh
diagnosis dan penatalaksanaan faktor lingkungan (sanitasi, air bersih, dampak
secara komprehensif. pemanasan global)
13. Melakukan manajemen pasien Menjelaskan dan mengaplikasikan iptek gizi dalam Kuliah Gizi Drs. Widardo M.Sc 1 x 100
mulai dari anamnesis, pemecahan masalah gizi perorangan, kelompok dan Komunitas menit
pemeriksaan fisik, pemeriksaan masyarakat melalui penilaian status gizi
penunjang, penegakan
diagnosis dan penatalaksanaan

19
secara komprehensif.

14. Menerapkan prinsip ilmu 1. menjelaskan tentang pembiayaan kesehatan Kuliah Sistem Heni Hastuti, dr, MPH 1 x 100
kesehatan komunitas dan 2. asuransi kesehatan Asuransi menit
masyarakat serta sistem
Kesehatan
kesehatan nasional pada
praktik kedokteran

15. Menerapkan prinsip ilmu 1. Menjelaskan tentang pengertian, landasan dan Kuliah SDGs dan Anak Agung Alit Kirti 1 x 100
kesehatan komunitas dan Prinsip Dasar, Tujuan SDGs dan Kedudukan SKN ENP, dr, MKM menit
masyarakat serta sistem SKN
kesehatan nasional pada praktik 2. Menjelaskan tentang subsistem dalam SKN (Sub
kedokteran Sistem Upaya Kesehatan, Sub Sistem
Pembiayaan Kesehatan, Sub Sistem SDM
Kesehatan, Sub Sistem Pemberdayaan
Masyarakat
3. Menjelaskan tentang Penyelenggaraan SKN

16. Menerapkan prinsip ilmu 1. Menjelaskan tentang Jaminan Kesehatan Nasional Kuliah Jaminan Heni Hastuti, dr, MPH 1 x 100
kesehatan komunitas dan 2. Menjelaskan model pembiayaan kesehatan di era Kesehatan menit
masyarakat serta sistem JKN di fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
kesehatan nasional pada praktik Nasional
pertama dan tingkat lanjutan
kedokteran 3. Menjelaskan tentang BPJS Kesehatan
17. Mampu mengimplementasikan menjelaskan tentang screenning promotif, preventif, Kuliah Anak Agung Alit Kirti 1 x 100
landasan ilmiah ilmu kuratif dan rehabilitatif pada penyakit tidak menular di Indetifikasi dan ENP, dr, MKM menit
kedokteran dan kesehatan komunitas berdasarkan siklus hidup keluarga
untuk menyelesaikan masalah modifikasi gaya
kesehatan individu, keluarga, hidup
dan masyarakat.

18. Menerapkan prinsip ilmu 1. Menjelaskan definisi ekonmi kesehatan Kuliah Ekonomi Heni Hastuti, dr, MPH 1 x 100
kesehatan komunitas dan 2. Menjelaskan need,demand dan want Kesehatan menit
masyarakat serta sistem 3. Menjelaskan demand dan supply
kesehatan nasional pada praktik 4. Menjelaskan karakteristik pelayanan
kedokteran keshatan
5. Menjelaskan tentang efisiensi dan keadilan
6. Menjelaskan pembiayaan pelayanan
kesehatan

20
19. Menerapkan prinsip ilmu 1. Menjelaskan tentang pengertian kualitas Kuliah Quality Lukman Aryo Seto, 1 x 100
kesehatan komunitas dan 2. Menjelaskan tentang urgensi penjagaan kualitas Assurance dr., MKM menit
masyarakat serta sistem 3. Menjelaskan tentang pengertian, prosedur dan
kesehatan nasional pada praktik Pelayanan
proses dalam akreditasi pelayanan primer
kedokteran 4. Menjelaskan tentang hasil akreditasi pelayanan Kesehatan Primer
primer
20. Mampu mengimplementasikan 1. Menjelaskan tentang definisi evaluasi , Kuliah Evaluasi Dr. Anik Lestari, dr., 1 x 100
landasan ilmiah ilmu Program dan evaluasi program Program M.Kes menit
kedokteran dan kesehatan 2. Menjelaskan kerangka evaluasi
untuk menyelesaikan masalah 3. Menjelaskan tentang evaluasi program
kesehatan individu, keluarga, berdasarkan pendekatan system
dan masyarakat. 4. Menjelaskan langkah2 evaluasi program
berdasarkan pendekatan sistem
21. Menerapkan prinsip ilmu 1. Menjelaskan sejarah kedokteran pariwisata Kuliah Dr. Eti Poncorini 1 x 100
kesehatan komunitas dan 2. .Menjelaskan definisi kedokteran pariwisata Kedokteran Pamungkasari, dr., menit
masyarakat serta sistem 3. Menjelaskan cara melakukan identifikasi
kesehatan nasional pada praktik Pariwisata MPd
potensi bahaya dan analisis risiko kesehatan
kedokteran wisata
4. Mejelaskan upaya promotif, preventif untuk
eliminasi atau mengurangi risiko sebelum
dan saat wisata
5. Menjelaskan penyakit / masalah kesehatan
yang sering muncul akibat perjalanan wisata
dan penaganannya
22. Melakukan manajemen pasien 1. Menjelaskan tentang penilaian terhadap luasnya Kuliah Mata Arya Pradipta, dr., 1 x 100
mulai dari anamnesis, masalah penyakit mata yang berkaitan dengan Komunitas Sp.M menit
pemeriksaan fisik, pemeriksaan kejadian kebutaan dan dampak sosial ekonomi
penunjang, penegakan pada masyarakat
diagnosis dan penatalaksanaan 2. Menjelaskan tentang strategi dan metode untuk
secara komprehensif. menurunkan beban dari penyakit mata
dikomunitas
23. Melakukan manajemen pasien 1. Menjelaskan tentang penilaian terhadap luasnya Kuliah THT Novi Primadewi, dr., 1 x 100
mulai dari anamnesis, masalah penyakit THT (fatal menjadi tuli) dan Komunitas Sp.THT KL (K), menit
pemeriksaan fisik, pemeriksaan dampak sosial ekonomi pada masyarakat
penunjang, penegakan M.Kes
2. Menjelaskan tentang strategi dan metode untuk
diagnosis dan penatalaksanaan menurunkan beban dari penyakit THT
secara komprehensif. dikomunitas

21
24. Melakukan manajemen pasien 1. Menjelaskan tentang penilaian terhadap luasnya Kuliah Obstetri Prof. Dr. Sutrisno, dr., 1 x 100
mulai dari anamnesis, masalah penyakit obstetri yang berkaitan dengan Komunitas/ sosial Sp.OG (K) menit
pemeriksaan fisik, pemeriksaan angka kematian Ibu dan Anak serta dampak
penunjang, penegakan sosial ekonomi pada masyarakat.
diagnosis dan penatalaksanaan 2. Menjelaskan dan menerapkan tatalaksana
secara komprehensif. obstetri dengan mengikutsertakan ilmu
pencegahan (promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif) dan memperhitungkan faktor
lingkungan yang berkaitan dengan kematian ibu
dan anak serta penyakit alat reproduksi wanita
untuk lingkup masyarakat/ komunitas
25. Melakukan manajemen pasien 1. Menjelaskan pendekatan kesehatan anak baik Kuliah Pediatri Hari Wahyu N, dr., 1 x 100
mulai dari anamnesis, dalam keadaan sakit dan sehat dalam konteks Komunitas Sp.A (K), MKes menit
pemeriksaan fisik, pemeriksaan masyarakat, lingkungan, sekolah dan keluarga
penunjang, penegakan 2. Menjelaskan upaya pencegahan penyakit ,edukasi
diagnosis dan penatalaksanaan dan rehabilitasi pada beberapa penyakit sering
secara komprehensif. terjadi di komunitas
3. optimalisasi tumbuh kembang dan penapaian
kualitas hidup yg baik
26. Melakukan manajemen pasien 1. Menjelaskan tentang masalah penyakit saraf Kuliah Neurologi dr.Ervina Arta Jayanti 1 x 100
mulai dari anamnesis, yang banyak terjadi di masyarakt dan Komunitas Hutabarat,Sp.N menit
pemeriksaan fisik, pemeriksaan memberikan dampak sosial ekonomi pada
penunjang, penegakan masyarakat
diagnosis dan penatalaksanaan 2. Menjelaskan dan menerapkan tatalaksana
secara komprehensif. penyakit saraf dengan mengikutsertakan ilmu
pencegahan (promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif) dan memperhitungkan faktor
lingkungan untuk lingkup masyarakat/
komunitas
27. Melakukan manajemen pasien 1. Menjelaskan tentang disabilitas akibat Kuliah Desy Kurniawati 1 x 100
mulai dari anamnesis, penyakit/cidera yang mengenai sistem neuro- Rehabilitasi Tandiyo, dr., Sp KFR menit
pemeriksaan fisik, pemeriksaan muskulo-skeletal dan kardio-respirasi beserta
penunjang, penegakan Medik Komunitas
gangguan psiko-sosio-vokasional yang menyertai
diagnosis dan penatalaksanaan yang terjadi di masyarakat dan dampak sosial
secara komprehensif. ekonomi pada masyarakat.
2. Menjelaskan dan menerapkan tata laksana
rehabilitasi termasuk faktor lingkungan akibat
disabilitas pada lingkup masyarakat/komunitas.

22
28. 1. Menjelaskan tentang masalah geriatric yang sering Kuliah Geriatri Fatichati Budiningsih , 1 x 100
muncul dimasyarakat dan dampak sosial ekonomi Sosial atau dr., Sp.PD, K-GER menit
pada masyarakat.
Pembinaan FINASIM
2. Menjelaskan dan menerapkan tatalaksana geriatri
dengan mengikutsertakan ilmu pencegahan (promotif, Kesehatan Usia
preventif, kuratif dan rehabilitatif) dan Lanjut
memperhitungkan faktor lingkungan untuk lingkup
masyarakat/ komunitas
3. menjelaskan upaya kesehatan usia lanjut
29. Melakukan manajemen pasien 1. Menjelaskan besar masalah disabilitas Kuliah Balgis, dr., M.Sc, CM- 1 x 100
mulai dari anamnesis, diIndonesia Rehabilitasi FM menit
pemeriksaan fisik, pemeriksaan 2. Menjelaskan definisi, dan konsep dari disabilitas
penunjang, penegakan Psikososial bagi
3. Menjelaskan Sejarah rehabilitasi Psikososial ,
diagnosis dan penatalaksanaan Prinsip, Kebutuhan. Individu,
secara komprehensif. 4. Menjelaskan prosedur Langkah rehabilitasi Keluarga dan
5. Menjelaskan Efektivitas rehabilitas psikososial Masyarakat
pd gangguan jiwa
6. Menjelaskan Efektivitas family-based
intervention dan community based intervention

23
TUJUAN PEMBELAJARAN PRAKTIKUM

BLOK KEDOKTERAN KOMUNITAS DAN SISTEM KESEHATAN NASIONAL

No LO Blok LO Praktikum Topik Minggu


Praktikum

1. Mampu mengimplementasikan 1. Menjelaskan tentang Praktikum


landasan ilmiah ilmu kedokteran pengukuran Epidemiologi
dan kesehatan untuk epidemiologis
menyelesaikan masalah
2. Melakukan
kesehatan individu, keluarga, dan
pengukuran
masyarakat.
epidemiologis

3. Mampu mengimplementasikan 1. Melakukan Praktikum


landasan ilmiah ilmu kedokteran pengenalan tahapan Investigasi
dan kesehatan untuk penyelenggaraan Outbreak
menyelesaikan masalah kewaspadaan dini
kesehatan individu, keluarga, dan terhadap suatu
masyarakat. outbreak
2. Melakukan penjelasan
penyelenggaraan
tahapan sistem
kewaspadaan dini
terhadap suatu
outbreak sesuai
dengan unit kerja yang
diskenariokan.

24
SKENARIO I

GELOMBANG KE-2 COVID-19 DI INDONESIA

"Saat ini Menteri Kesehatan telah menetapkan bahwa virus Covid-19 sebagai wabah
atau kejadian luar biasa (KLB)," kata Kepala Humas BPJS Kesehatan M Iqbal Anas Ma’ruf
dalam keterangan tertulis, Selasa (3/3/2020). Iqbal mengatakan, berdasarkan penetapan status
KLB tersebut, pembiayaan pelayanan kesehatan akibat virus corona dibebankan kepada
pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Hingga 30 Juni 2021, total kasus konfirmasi COVID-19 di dunia adalah 181.521.067
kasus dengan 3.937.437 kematian (CFR 2,2%) di 222 Negara Terjangkit dan 149 Negara
Transmisi Komunitas. Tingkat prevalensi COVID-19 di Indonesia berkali lipat lebih tinggi
daripada yang ditunjukkan oleh angka resmi.
Mutasi virus corona semakin merajalela, dengan ditemukannya berbagai varian baru
virus SARS-CoV-2. Ahli ingatkan pentingnya untuk memperkuat surveillance genomic untuk
awasi mutasi virus corona. Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman
mengapresiasi para peneliti yang berhasil mengidentifikasi dengan cepat masuknya varian
virus corona asal India beberapa waktu lalu.
Wiku Adisasmito mengungkapkan pemerintah sedang berupaya untuk mencapai
kekebalan komunitas atau herd immunity. Hal ini dapat tercapai paling tidak 70 persen dari
total populasi sudah mendapatkan vaksin. Dalam program vaksinasi Covid-19, pemerintah
menargetkan semua orang yang memenuhi kriteria penerima vaksin untuk divaksinasi. Hanya
saja untuk waktu pemberiannya berbeda-beda. Salah satu kebijakan pemerintah dalam
menekan virus Covid-19 adalah membatasi mobilitas masyarakat. Sejak awal pandemi tahun
2020 hingga semester 1 tahun 2021, kebijakan mobilitas masyarakat dimulai dengan istilah
PSBB pada April 2020 hingga PPKM level 3 dan 4 menjelang akhir juli 2021.

Diadaptasi dari:
1. https://nasional.kompas.com/read/2020/03/03/18511341/kemenkes-tetapkan-status-klb-untuk-virus-
corona.
2. https://infeksiemerging.kemkes.go.id/situasi-infeksi-emerging/situasi-terkini-perkembangan-
coronavirus-disease-covid-19-1-juli-2021
3. https://www.kompas.com/sains/read/2021/04/28/120200723/covid-19-di-india-pentingnya-perkuat-
surveillance-genomic-untuk-awasi
4. https://www.cnbcindonesia.com/tech/20210211195703-37-222885/satgas-covid-tegaskan-mutasi-
corona-dari-inggris-tak-masuk-ri
5. https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/psbb-hingga-ppkm-kebijakan-pemerintah-menekan-
laju-penularan-covid-19

25
SKENARIO II
APAKAH BENAR SAYA BERISIKO BESAR MENDERITA
KANKER, DOK?

Seorang ibu rumah tangga, 45 tahun, datang ke puskesmas untuk melakukan


pemeriksaan payudara. Pasien merasa cemas karena membaca di internet bahwa meminum
pil KB dapat menyebabkan kanker payudara, sedangkan saat ini pasien mengkonsumsi pil
KB secara rutin sejak 3 tahun yang lalu. Pasien bertanya, berapa persen kemungkinannya
untuk megalami kanker dan bagaimana caranya agar terhindar dari kanker tersebut. Pasien
juga menyebutkan bahwa tante dari keluarga pasien juga menderita kanker payudara.
Dokter memberikan penjelasan berdasarkan artikel yang kebetulan baru saja
dibacanya dan telah dilakukan telaah kritis. Dalam artikel hasil penelitian case control 1 tahun
2015 tersebut, disebutkan bahwa odds ratio (OR) pemakai kontrasepsi oral dibanding yang
tidak meminum pil kontrasepsi sebesar 2990, dan secara statistik signifikan. Dokter juga
membaca hasil penelitian lain dengan desain cohort 2 dengan kesimpulan bahwa risiko kanker
payudara lebih tinggi pada wanita yang saat ini atau baru saja menggunakan kontrasepsi
hormonal, dibandingkan wanita yang tidak pernah menggunakan kontrasepsi hormonal, dan
risiko ini meningkat dengan durasi penggunaan yang lebih lama, namun, peningkatan risiko
absolutnya kecil.
Dokter menyarankan pasien untuk melakukan skrining secara rutin sebagai
pencegahan sekunder kanker payudara yang dilakukan pada fase subklinis sehingga dapat
dilakukan penanganan dengan cepat (prompt treatment) apabila terjadi gejala awal penyakit.
Pasien juga bertanya tentang informasi apakah saat ini ada vaksinasi untuk kanker payudara
seperti pada kanker serviks yang dapat digunakan sebagai pencegahan primer.

1. Ditya Ais, Eddy Ht, Roostantia Is. Hubungan antara Pemakaian KB Hormonal dengan Kejadian Kanker
Payudara di Poli Onkologi Satu Atap RSUD Dr. Soetomo, Februari–April 2015. Indonesian Journal of Cancer.
2016 January - March Vol. 10, No. 1.
2. Mørch LS, Skovlund CW, Hannaford PC, Iversen L, Fielding S, Lidegaard Ø. Contemporary Hormonal
Contraception and the Risk of Breast Cancer. N Engl J Med. 2017 Dec 7;377(23):2228-2239.

26
SKENARIO III

DOKTER PUSKESMAS

Dokter Anung, seorang kepala Puskesmas, menyadari banyak permasalahan di Puskesmas


yang dipimpinnya dan ingin menyelesaikan permasahan-permasalahan tersebut supaya
Puskesmasnya menjadi lebih maju. Dokter Anung melakukan tahap dalam problem solving
cycle, dimulai dari analisis situasi, kemudian melakukan identifikasi masalah yang ada di
Puskesmas tersebut. Masalah yang diidentifikasi ternyata banyak, berupa masalah program
dan masalah kesehatan masyarakat.

Masalah program antara lain penemuan kasus tuberculosis masih sangat rendah, kader
kesehatan yang kurang aktif, masyarakat yang merokok masih sangat banyak. Masalah
kesehatan masyarakat antara lain angka kejadian diare, hipertensi dan ISPA masih selalu
tinggi. Dokter Anung ingin menentukan prioritas masalah dengan metode Delphi. Dengan
metode Delphi ini dapat ditentukan bahwa prioritas utama adalah masyarakat perokok yang
masih banyak.

Setelah itu dokter Anung juga membuat diagram tulang ikan dan analisis SWOT.
Dilakukan identifikasi jalan keluar dan penentuan jalan keluar, kemudian dokter Anung dan
tim menyusun rencana kegiatan sebagai intervensi penyelesaian masalah. Kegiatan yang
dilakukan berupa program edukasi masyarakat, dengan beberapa metode, antara lain melalui
berbagai media seperti poster, leaflet, juga dilakukan penyuluhan pada masyarakat. Dr Anung
juga akan melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang dilakukan tersebut.

27
SKENARIO IV

APA YANG HARUS DOKTER LAKUKAN DALAM

MENATALAKSANA PASIEN YANG KHAWATIR MENGALAMI

KEBUTAAN ?

Seorang laki–laki berusia 50 tahun bekerja sebagai supir taksi diantar oleh istrinya
yang tinggal serumah mengunjungi klinik dokter keluarga dengan keluhan pandangan kedua
mata kabur yang sudah dirasakan sejak 3 bulan yang lalu. Kemudian dokter melakukan
anamnesis secara holistik. Keluhan ini dirasakan muncul perlahan, dengan mata kanan
dirasakan lebih kabur dibanding yang kiri. Pasien merasa silau terutama pada saat menyetir
malam hari, tidak ada rasa nyeri sebelumnya maupun riwayat mata merah. Pasien merasa
seperti melihat kabut pada kedua matanya. Riwayat keluarga diketahui bapak pasien
menderita hipertensi. Tidak ada alergi obat pada pasien. Pasien memiliki kebiasaan merokok
1-2 bungkus perhari. Tidak ada riwayat operasi sebelumnya maupun trauma mata.
Sebelumnya pasien beli obat sendiri di warung namun keluhan tidak membaik, pasien
mengatakan beli obat vitamin mata. Pasien merasa cemas karena penyakitnya mengganggu
pekerjaannya dan ia khawatir akan menjadi buta serta tidak dapat menghidupi keluarganya.
Pasien sempat memutuskan untuk periksa ke dokter spesialis mata namun di daerahnya
belum ada dan membutuhkan perjalanan sekitar 2 jam menuju spesialis terdekat sehingga
pasien mengurungkan niatnya. Setelah melakukan anamnesis baik dari aspek disease maupun
illness, kemudian dokter menilai bagaimana cara penanggulangan gangguan penglihatan di
masyarakat secara kuratif maupun preventif.

Setelah melakukan anamnesa secara holistik , dokter melakukan pemeriksaan fisik


didapatkan hasil sebagai berikut : Berat badan 62 kg, tinggi badan 163 cm. Tekanan darah
=160/ 100 mmHg. Hasil pemeriksaan mata : visus mata kanan 6/40 dan mata kiri 6/60 tidak
dapat dikoreksi dengan pinhole. Kelopak kedua mata normal, konjungtiva normal, kornea
jernih, bilik mata depan normal, iris dan pupil normal, lensa kedua mata didapatkan keruh
dengan shadow test positif. Tekanan bola mata normal dengan palpasi, dan gerakan bola
mata normal ke segala arah.

28
Dari hasil anamnesis,pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, dokter membuat
diagnosis holistik dan rekam medis dengan Problem oriented medical record , kemudian
dokter memberikan penatalaksanaan secara komprehensif terhadap pasien.

29

Anda mungkin juga menyukai