BLOK
KEPERAWATAN ANAK 1
(ASKKK2224)
PANDUAN PEMBELAJARAN
METODOLOGI PENELITIAN
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS
UNIVERSITAS UDAYANA
1
DAFTAR ISI
Halaman
2
VISI DAN MISI PROGRAM STUDI SARJANA DAN PROFESI NERS
FAKULTAS KEDOKTERAN-UNIVERSITAS UDAYANA
Visi
Menjadi Pusat Pendidikan Keperawatan yang Menghasilkan Lulusan Unggul, Mandiri, dan Berbudaya serta
Mempunyai Daya Saing di Tingkat Regional, Nasional, dan Global pada Tahun 2025
a. Unggul: bermakna lulusan mempunyai kelebihan dalam bidang keperawatan pariwisata yang bersifat kompetitif,
dan inovatif di tingkat lokal, nasional, dan internasional, berkontribusi nyata terhadap pengembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni serta pembangunan masyarakat.
b. Mandiri: bermakna memiliki kemampuan kepemimpinan dan kewirausahaan dalam mengelola sumber daya
keperawatan dan sumber daya lain secara optimal untuk menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan dan kesejahteraan umat manusia.
c. Berbudaya: bermakna menjunjung tinggi budaya akademik berlandaskan nilai-nilai luhur Pancasila dan kearifan
lokal yang bersifat universal untuk berinteraksi di masyarakat dengan mengedepankan kejujuran dan keselarasan
antara pikiran, perkataan dan perbuatan yang baik (Trikaya Parisuda).
Misi:
1. Menyiapkan peserta didik agar menjadi lulusan yang profesional, berintegritas dan memiliki etika/moral/akhlak
dalam melayani masyarakat lokal, nasional, global, dan komunitas wisatawan.
2. Menyelenggarakan sistem pendidikan yang terintegrasi berbasis riset, budaya, sistem informasi dan teknologi
dengan mengacu pada standar pendidikan tinggi nasional keperawatan
3. Mengembangkan penelitian serta menghasilkan karya inovatif dan prospektif di bidang keperawatan
4. Menerapkan upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif terhadap masalah kesehatan dengan pendekatan
keperawatan berbasis bukti ilmiah, kearifan lokal, dan pemberdayaan masyarakat
3
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
KEPERAWATAN ANAK 1
Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana
4
ataupun sakit akut, di masyarakat ataupun di rumah sakit, serta intervensi keperawatannya baik yang bersifat mandiri
maupun kolaboratif.
Mata kuliah ini juga merupakan integrasi dan penerapan ilmu keperawatan dasar dan ilmu dasar keperawatan yang
membatu mengantarkan mahasiswa untuk mendalami tentang bagaimana melakukan asuhan keperawatan
profesional (holistik), memberikan pebdidikan kesehatan, menjalankan fungsi advokasi bagi klien/keluarganya dengan
menerapkan komunikasi efektif, serta membuat keputusan dengan memepertimbangkan aspek legal dan etik.
Kegiatan belajar mahasiswa berorientasi pada pencapaian kemampuan berfikir sistematis, komprehensif dan kritis
dalam mengaplikasikan konsep dengan pendekatan proses keperawatan sebagai dasar penyelesaian masalah serta
mengembangkan sikap profesional (pengembangan soft skills) melalui beberapa model belajar yang relevan.
S2 Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam Indikator:
menjalankan tugas berdasarkan agama,moral, dan Menunjukkan sikap menjunjung tinggi nilai
etika kemanusiaan dalam menjalankan tugas
berdasarkan agama,moral, dan etika
S7 Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta Indikator:
kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan Menunjukkan kepedulian terhadap masyarakat
dan lingkungan
P2 Menguasai konsep teoritis ilmu biomedik Indikator:
Menunjukkan kemampuan dalam menjelaskan
konsep teoritis ilmu biomedik
P4 Menguasai teknik dan prinsip, prosedur Indikator:
CPL yang
pelaksanaan asuhan keperawatan berbasis bukti Menunjukkan kemampuan melakukan teknik,
Dibebankan
4 yang dilakukan secara mandiri atau berkelompok, prinsip, dan prosedur pelaksanaan asuhan
pada Mata
pada bidang keilmuan keperawatan anak keperawatan
Kuliah
P7 Menguasai konsep, prinsip, dan teknik penyuluhan Indikator:
kesehatan sebagai bagian dari upaya pencegahan Menunjukkan kemampuan melakukan
penularan penyakit penyuluhan kesehatan sebagai bagian dari
upaya pencegahan penularan penyakit
KU12 Meningkatkan kapasitas pembelajaran secara Indikator:
mandiri Menunjukkan kemampuan pembelajaran secara
mandiri
KK6 Mampu merencanakan diagnosis keperawatan Indikator:
dengan kedalaman dan keluasan terbatas Menunjukkan kemampuan merencanakan
berdasarkan analisis data, informasi, dan hasil diagnosis keperawatan dengan kedalaman dan
keluasan terbatas berdasarkan analisis data,
5
kajian dari berbagai sumber untuk menetapkan informasi, dan hasil kajian dari berbagai sumber
prioritas asuhan keperawatan untuk menetapkan prioritas asuhan keperawatan
KK7 Mampu menyusun dan mengimplementasikan Indikator:
perencanaan asuhan keperawatan sesuai standar Menunjukkan kemampuan menyusun rencana
asuhan keperawatan dan kode etik perawat, yang asuhan keperawatan sesuai standar asuhan
peka budaya, menghargai keragaman etnik, agama, keperawatan dan kode etik perawat, yang peka
dan faktor lain dari klien individu, keluarga, dan budaya, menghargai keragaman etnik, agama,
masyarakat dan faktor lain dari klien individu, keluarga, dan
masyarakat
KK17 Mampu merencanakan, melaksanakan dan Indikator:
mengevaluasi program promosi kesehatan, melalui Menunjukkan kemampuan merencanakan,
kerjasama dengan sesama perawat, profesional lain melaksanakan, dan mengevaluasi program
serta kelompok masyarakat untuk mengurangi promosi kesehatan
angka kesakitan, meningkatkan gaya hidup dan
lingkungan yang sehat
CPL KK6 KK11 KK1
S2 S7 P2 P4 P7 KU12 7
Kontribusi
thdp CPL
(sks)
kontribusi
thdp CPL
(%)
CPMK
Memahami dan menerapkan konsep CPMK-1 X X
5 keperawatan dalam konteks keluarga. X
X X
Capaian Melakukan simulasi asuhan keperawatan CPMK-2 X
Pembelajara kepada anak sakit akut, serta
n Mata keluarganya dengan mengembangkan
Kuliah pola pikir kritis, logis dan etis, X
X X
(CPMK) dan menggunakan komunikasi terapeutik dan
Kontribusin memperhatikan aspek budaya dan
ya terhadap menghargai sumber-sumber etnik, agama
CPL atau faktor lain dari setiap yang unik.
6
Mampu mendemonstrasikan intervensi CPMK-3
keperawatan baik mandiri maupun
kolaborasi pada sehat/sakit akut dengan
menerapkan ilmu dasar keperawatan dan X X X
ilmu keperawatan dasar sesuai standars
operational procedural serta menerapkan
prinsip atraumatic care, legal dan etis. X
Mampu memberikan simulasi pendidikan CPMK-4 X X
kesehatan kepada anak/keluarga sebagai
upaya pencegahan primer, sekunder, dan
tersier. X X
Mampu menjalankan fungsi advokasi CPMK-5
bagi anak/keluarga berbagai yang
mengalami untuk mempertahankan hak X X
klien agar dapat mengambil keputusan
untuk dirinya. X
Mampu melakukan kerjasama dengan CPMK-6 X
sumber kesehatan yang ada
dimasyarakat, melakukan rujukan pasien,
mendokumentasikan pengkajian MTBS
dengan benar, mendemonstrasikan X X
pengobatan MTBS, mendemonstrasikan
pendidikan kesehatan pada anak dan
keluarga.
X
Konsep keperawatan anak dalam konteks keluarga:
1. Perspektif keperawatan anak dalam konteks keluarga
2. Konsep tumbuh kembang anak mulai neonatus-remaja, pengukuran dan permasalahannya
3. Konsep family centered care, anticipatory guidance
4. Konsep hospitalisasi dan atraumatic care
Bahan
6 5. Konsep bermain terapeutik
Kajian
6. Pendekatan teori model keperawatan anak
7
2. Patofisiologi dan asuhan keperawatan pada anak dengan Kelainan Kongenital pada sistem respirasi :
bronkhomalasia, dan dampaknya terhadap pemenuhan kebutuhan dasar manusia (dalam konteks kel.)
3. Patofisiologi peradangan pada sistem respirasi dan asuhan keperawatan anak:ISPA, Pneumonia, asthma, TBC
dan dampaknya terhadap pemenuhan kebutuhan dasar manusia (dalam konteks kel.)
4. Patofisiologi peradangan pada sistem digestive dan asuhan keperawatan anak: Diare, Typhoid Fever dan
dampaknya terhadap pemenuhan kebutuhan dasar manusia (dalam konteks kel.)
5. Patofisiologi pada gangguan nutrisi dan asuhan keperawatan anak: obesitas, KKP, serta perhitungan kebutuhan
nutrisi pada anak sehat dan sakit.
6. Patofisiologi Kelainan pada sistem endokrin dan asuhan keperawatan anak : Juvenile Diabetes dan dampaknya
terhadap pemenuhan kebutuhan dasar manusia (dalam konteks kel.)
7. Patofisiologi dan asuhan keperawatan anak pada sistem neurologi
Pendidikan kesehatan kepada anak/keluarga sebagai upaya pencegahan primer, sekunder, dan tersier:
1. Health promotion pada infant-remaja
8
Manajemen Terpadu Balita Sakit
1. Pengkajian MTBS
2. Mendemonstrasikan pengobatan berdasarkan klasifikasi MTBS
3. Mendemonstrasikan pendidikan kesehatan pada anak dan keluarga terkait hasil MTBS
7. Rencana Pembelajaran
Pertemuan 1, 2, 3, 4, 5, 6 (Konsep Keperawatan Anak dalam Konteks Keluarga)
Kemampuan Mahasiswa mampu memahami dan menerapkan konsep keperawatan dalam konteks keluarga. (CPMK 1)
Akhir Mahasiswa
Kriteria /Indikator Kedalaman pemahaman/ketepatan menjelaskan tentang:
Capaian - Perspektif keperawatan anak dalam konteks keluarga (Pertemuan 1)
- Konsep tumbuh kembang anak mulai neonatus-remaja, pengukuran dan permasalahannya
(Pertemuan 2)
- Konsep hospitalisasi dan atraumatic care (Pertemuan 3)
- Konsep bermain terapeutik (Pertemuan 4)
- Konsep family centered care, anticipatory guidance (Pertemuan 5)
- Pendekatan teori model keperawatan anak (Pertemuan 6)
Tingkat partisipasi, sikap toleransi dan tanggungjawab
Materi
Pembelajaran Teks Slide (ppt) Audio Video URL lainnya
Hockenberry, Perspektif - Tahap Perkembangan Anak 0-12 http://siakpel.bppsdmk.
M.J., & Wilson, keperawatan anak Bulan kemkes.go.id:8102/akre
D. (2009). dalam konteks https://www.youtube.com/watch?v ditasi_kurikulum/kurikul
Wong’s keluarga =xcsFyt-vcWw um_20021408533207c
essential of Konsep tumbuh 6177b69db8fc46cfbecd
pediatric kembang anak Milestone Bayi Usia 0-12 Bulan 8ce19900a.pdf
nursing (8th mulai neonatus- https://www.youtube.com/watch?v
ed). Missouri: remaja, pengukuran =gP_4PEHs2MQ What is “family-
Mosby dan centered care”?
Company. permasalahannya Webinar: Adapted Anticipatory https://www.researchga
Behrman, R.E. Konsep Guidance for Infants and Toddlers te.net/publication/30914
et.al, (1996). hospitalisasi dan https://www.youtube.com/watch?v 4114_WHAT_IS_FAMI
Texbook Of atraumatic care =uPo09jdbFRg LY-CENTRED_CARE
Pediatric.
Anticipatory guidance
9
Philadelphia : Konsep bermain https://www.researchga
W.B. Saunders terapeutik te.net/publication/51174
Company. Konsep family 854_Anticipatory_Guida
Pillitteri, A., centered care nce_and_Early_Child_
(1999). Konsep anticipatory Development_Pediatrici
Maternal & guidance an_Advice_Parent_Beh
Child Health Pendekatan teori aviors_and_Unmet_Ne
Nursing : Care model keperawatan eds_as_Reported_by_
of The anak Parents_From_Different
Childbearing & _Backgrounds/link/0dee
Childrearing c525d8f140c05100000
Family. Third 0/download
Edition.
Philadelphia : Handbook of Medical
J.B. Lippincott. Play Therapy and Child
Life
Interventions in Clinical
and Medical Settings
file:///C:/Users/ASUS/D
ownloads/RoutledgeHa
ndbooks-
9781315527857-
chapter3.pdf
10
1 x 100 menit seminar (pleno)
Metode Instrumen
Fasilitator SGD:
Fasilitator 1. Dr. Ns. Ika Widi Astuti, M.Kep., Sp.Kep.Mat
Ns. Kadek Cahya Utami, S.Kep.,M.Kep. 2. Ns. Ida Arimurti Sanjiwani, S.Kep.,M.Kep
3. Ns. I.G.A. Pramitaresthi, S.Kep.,M.Kep
4. Ns. Kadek Cahya Utami, S.Kep.,M.Kep
5. Ns. Luh Mira Puspita, S.Kep.,M.Kep
6. Ns. Ni Luh Putu Shinta Devi, M.Kep.,Sp.Kep.An
7. Ns. Ni Kadek Ayu Suarningsih, S.Kep., MNS
11
Pertemuan 7,8,9,10,11,12 (Asuhan keperawatan kepada anak sakit akut serta keluarganya dengan mengembangkan pola pikir
kritis, logis, dan etis, menggunakan komunikasi terapeutik dan memperhatikan aspek budaya dan menghargai sumber-sumber
etnik, agama atau faktor lain dari setiap pasien yang unik)
Kemampuan Mampu melakukan simulasi asuhan keperawatan kepada anak sakit akut serta keluarganya dengan
Akhir Mahasiswa mengembangkan pola pikir kritis, logis, dan etis, menggunakan komunikasi terapeutik dan memperhatikan aspek
budaya dan menghargai sumber-sumber etnik, agama atau faktor lain dari setiap pasien yang unik (CPMK 2)
Kriteria /Indikator Kedalaman pemahaman/ketepatan menjelaskan tentang:
Capaian 1. Patofisiologi dan asuhan keperawatan pada neonatus: prematuritas, BBLR, RDS, asphyxia, hiperbilirubinemia
(Pertemuan 7)
2. Patofisiologi dan asuhan keperawatan kelainan kongenital pada sistem pernapasan (Pertemuan 8)
3. Patofisiologi dan asuhan keperawatan pada anak dengan gangguan sistem pernapasan: ISPA, Pneumonia,
Asthma, TBC (Pertemuan 9)
4. Patofisiologi dan asuhan keperawatan pada anak dengan gangguan sistem digestive: Hirschprung, Cleft lip ,
Diare, Typhoid Fever (Pertemuan 10)
5. Patofisiologi dan asuhan keperawatan pada anak dengan gangguan pada sistem endokrin (Pertemuan 11)
6. Patofisiologi dan asuhan keperawatan pada anak dengan gangguan sistem neurologi (Pertemuan 12)
12
2014. Oxford: Wiley- Pneumonia, Asthma, TBC Febrile Seizure
Blackwell. (Pertemuan 9) https://www.youtube.co
Hockenberry, M.J., & Patofisiologi dan asuhan m/watch?v=woTdJmpY0
Wilson, D. (2009). keperawatan pada anak F8
Wong’s essential of dengan gangguan sistem
pediatric nursing (8th digestive: Hirschprung, What is Hydrocephalus?
ed). Missouri: Mosby Cleft lip , Diare, Typhoid (Water in Skull)
Company. Fever (Pertemuan 10) https://www.youtube.co
Patofisiologi dan asuhan m/watch?v=15MwLR9R
keperawatan pada anak bGs
dengan gangguan pada
sistem endokrin
(Pertemuan 11) Diabetes mellitus (type
Patofisiologi dan asuhan 1, type 2) & diabetic
keperawatan pada anak ketoacidosis (DKA)
dengan gangguan sistem https://www.youtube.co
neurologi (Pertemuan 12) m/watch?v=-B-RVybvffU
13
Rubrik deskriptif
Pengalaman On-line F2F (aktivitas kelas)
Belajar / Aktivitas Belajar mandiri: membaca referensi Mendengarkan ceramah
Mahasiswa (printed/on-line) Belajar berkelompok/ bekerjasama dalam satu tim
Mengerjakan quiz Persentasi dan berdiskusi (pengembangan intra dan inter-personal
Berlatih menulis laporan dan media skills)
presentasi
Media On-line F2F (aktivitas kelas)
Pembelajaran Perangkat computer/gadget dan akses Computer/Laptop, PPT, head projector (in focus) dan alat tulis
internet
Pertemuan 13 (Intervensi keperawatan baik mandiri maupun kolaborasi pada bayi dan anak)
Kemampuan Mampu mendemonstrasikan intervensi keperawatan baik mandiri maupun kolaborasi pada sehat/sakit akut dengan
Akhir Mahasiswa menerapkan ilmu dasar keperawatan dan ilmu keperawatan dasar sesuai standars operational procedural serta
menerapkan prinsip atraumatic care, legal dan etis. (CPMK 3)
Kriteria /Indikator Ketepatan dalam menjelaskan konsep intervensi keperawatan
Capaian Ketepatan dalam mendemonstrasikan intervensi keperawatan baik mandiri maupun kolaboratif
Tingkat partisipasi, sikap toleransi dan tanggungjawab
Sumber Pembelajaran on-line
14
Materi Teks Slide (ppt) Audio Video URL
Pembelajaran Wholey L.F. And Pijat bayi - Newborn Physical Exam -
D.L. Wong, Pemeriksaan fisik bayi https://www.youtube.com/watc
(2007). Nursing dan anak h?v=xeKvlFn6wjA
Care Of Infants Pengukuran
and Children. St. antropometri Kangaroo Mother Care (KMC)
Louis : Mosby Pemeriksaan neurologi https://www.youtube.com/watc
year Book. (reflex primitive, reflex h?v=GuehCTV-KQw
patologis, rangsang
Potter & Perry, meningeal) PEDIATRIC NEUROLOGICAL
(2006). Buku Imunisasi EXAMINATION
Ajar Perawatan Metode https://www.youtube.com/watc
Fundamental Kanguru h?v=CkT65JgvTsE
Keperawatan:
Konsep, Proses, Tutorial Stimulasi Pijat Bayi
dan Praktik, https://www.youtube.com/watc
volume 2, EGC, h?v=CkT65JgvTsE
Jakarta
Bulechek,
G.(2013).
Nursing
Intervention
Classification
(NIC).6th Edition.
Missouri:Elseiver
Mosby
15
Beban Waktu 1 x 1 x 60 menit tugas terstruktur 1 x 2 x 50 menit tatap muka
Pembelajaran 1 x 1 x 60 menit belajar mandiri 1 x 1 x 150 menit praktik laboratorium
1 x 1 x 150 menit praktik lapangan
Metode Instrumen
On-line F2F On-line F2F
Assesment Critical review assignment Observation Pilihan ganda dan B/S Rubrik holistic
Pembelajaran (dalam bentuk makalah) (format online) Rubrik deskriptif
Observasi penilaian softskill Forum (format online)
oleh dosen dan teman Rubrik deskriptif
sejawat
Pengalaman On-line F2F
Belajar / Belajar mandiri: membaca referensi Mendengarkan ceramah
Aktivitas (printed/on-line)
Mahasiswa Mengerjakan quiz
Media On-line F2F (aktivitas kelas)
Pembelajaran Perangkat computer/gadget dan akses Pembelajaran di kelas: computer/laptop,ppt, head projector (in focus) dan
internet alat tulis
Aktivitas On-line Aktivitas Kelas/Praktikum
Lecture:
Ns. Kadek Cahya Utami, S.Kep.,M.Kep
Ns. Luh Mira Puspita, S.Kep.,M.Kep
Ns. Ni Luh Putu Shinta Devi, M.Kep.,Sp.Kep.An
Fasilitator SGD:
1. 1. Dr. Ns. Ika Widi Astuti, M.Kep., Sp.Kep.Mat
Fasilitator 2. Ns. Ida Arimurti Sanjiwani, S.Kep.,M.Kep
Ns. Kadek Cahya Utami, S.Kep.,M.Kep. 3. Ns. I.G.A. Pramitaresthi, S.Kep.,M.Kep
4. Ns. Kadek Cahya Utami, S.Kep.,M.Kep
5. Ns. Luh Mira Puspita, S.Kep.,M.Kep
6. Ns. Ni Luh Putu Shinta Devi, M.Kep.,Sp.Kep.An
7. Ns. Ni Kadek Ayu Suarningsih, S.Kep., MNS
16
Pertemuan 14 (Pendidikan Kesehatan kepada Anak/keluarga)
Kemampuan Mampu memberikan simulasi pendidikan kesehatan kepada anak/keluarga sebagai upaya pencegahan primer,
Akhir Mahasiswa sekunder, dan tersier. (CPMK 3)
Mampu menjalankan fungsi advokasi bagi anak/keluarga berbagai yang mengalami untuk mempertahankan hak
klien agar dapat mengambil keputusan untuk dirinya. (CPMK 4)
Kriteria /Indikator Ketepatan dalam mendemonstrasikan pendidikan kesehatan pada bayi-remaja
Capaian Tingkat partisipasi, sikap toleransi dan tanggungjawab
b. Wholey L.F.
And D.L.
Wong, (2007).
Nursing Care
Of Infants and
Children. St.
Louis : Mosby
year Book.
17
Kuliah (belajar mandiri) dengan
metode self directed learning:
membaca sumber pembelajaran dan
melakukan penilaian diri
Beban Waktu On-line F2F (aktivitas kelas/Praktikum)
Pembelajaran 1 x 1 x 60 menit tugas terstruktur 1 x 2 x 50 menit tatap muka
1 x 1 x 60 menit belajar mandiri 1 x 1 x 150 praktik lapangan
Metode Instrumen
On-line F2F On-line F2F
Assesment
Quiz Observation
Pembelajaran Pilihan ganda dan B/S (format online)
Rubrik holistik
18
Bentuk dan On-line F2F
Metode
Tugas terstruktur dengan metode Kuliah (tatap muka) dengan metode lecture
Pembelajaran
discovery learning
Kuliah (belajar mandiri) dengan
metode self directed learning:
membaca sumber pembelajaran dan
melakukan penilaian diri
Beban Waktu On-line F2F (aktivitas kelas/Praktikum)
Pembelajaran
1 x 1 x 60 menit tugas terstruktur 1 x 2 x 50 menit tatap muka
1 x 1 x 60 menit belajar mandiri 1 x 1 x 150 menit praktik laboratorium
1 x 1 x 150 menit praktik lapangan
Metode Instrumen
19
Melakukan simulasi asuhan keperawatan kepada anak sakit akut, serta keluarganya dengan mengembangkan
pola pikir kritis, logis dan etis, menggunakan komunikasi terapeutik dan memperhatikan aspek budaya dan
menghargai sumber-sumber etnik, agama atau faktor lain dari setiap yang unik. (CPMK 2)
Mampu mendemonstrasikan intervensi keperawatan baik mandiri maupun kolaborasi pada sehat/sakit akut
dengan menerapkan ilmu dasar keperawatan dan ilmu keperawatan dasar sesuai standars operational procedural
serta menerapkan prinsip atraumatic care, legal dan etis. (CPMK 3)
Mampu memberikan simulasi pendidikan kesehatan kepada anak/keluarga sebagai upaya pencegahan primer,
sekunder, dan tersier. (CPMK 4)
Mampu menjalankan fungsi advokasi bagi anak/keluarga berbagai yang mengalami untuk mempertahankan hak
klien agar dapat mengambil keputusan untuk dirinya. (CPMK 5)
Mampu melakukan kerjasama dengan sumber kesehatan yang ada dimasyarakat, melakukan rujukan pasien,
mendokumentasikan pengkajian MTBS dengan benar, mendemonstrasikan pengobatan MTBS,
mendemonstrasikan pendidikan kesehatan pada anak dan keluarga. (CPMK 6)
Kriteria/Indikator Kemampuan mengevaluasi/ketepatan membandingkan, menentukan dan memilih
Bahan Kajian Seluruh bahan kajian yang diberikan pada pertemuan sebelumnya (pertemuan 1 s/d 63)
Bentuk dan Belajar mandiri dan evaluasi pembelajaran
Metode
Pembelajaran
Beban Waktu Online F2F
Pembelajaran • 70 menit belajar mandiri
• 2 x 50 menit ujian CBT
Assesment Metode Instrumen
Pembelajaran Online F2F Online F2F
Summative test - Rubrik holistik -
Pilihan ganda dan B/S
(format online)
Pengalaman Online F2F
Belajar/Aktivitas
Mahasiswa Belajar mandiri -
Mengerjakan test summative
Media Online F2F (aktivitas kelas)
Pembelajaran
Perangkat computer/gadget dan akses internet -
Fasilitator Aktivitas Online F2F (aktivitas kelas)
20
Ns. Kadek Cahya Utami, S.Kep.,M.Kep. Ns. Kadek Cahya Utami, S.Kep.,M.Kep.
8. Daftar Pustaka
1. Behrman, R.E. et.al, (1996). Texbook Of Pediatric. Philadelphia : W.B. Saunders Company.
2. Dochterman, J.M & Bulecheck G.M, (2008). Nursing Interventions Classification (NIC) Fifth Edition. St. Louis: Mosby Elsevier
3. Elizabeth J. Corwin. (2009). Buku Saku Patofisiologi Corwin. Jakarta: Aditya Media.
4. Herdman, T.H. (2012). NANDA International Nursing Diagnoses. Definition and Classification 2012-2014. Oxford: Wiley-
Blackwell.
5. Hockenberry, M.J., & Wilson, D. (2009). Wong’s essential of pediatric nursing (8th ed). Missouri: Mosby Company.
6. Pillitteri, A., (1999). Maternal & Child Health Nursing : Care of The Childbearing & Childrearing Family. Third Edition.
Philadelphia : J.B. Lippincott.
7. Pott, NL., and Mandleco, BL., (2002). Pediatric Nursing : Caring for Children and Their Families. United State : Thomson
Learning.
8. Wholey L.F. And D.L. Wong, (2007). Nursing Care Of Infants and Children. St. Louis : Mosby year Book.
9 Penilaian
Formative Assessment (Soft Skill: Afektif): ≥ 60% Proportion Score
1 Student Project dan Plenary : 10%
2 Small Group Discussion : 20%
3 Ujian Lab : 15%
4 Field Study : 10%
4 Quiz : 5%
Summative Assessment (Hard Skill: Kognitif dan Psikomotorik):
≤ 40%
5 Ujian CBT dalam bentuk MCQ : 40%
Total Score : 100%
Grading Scale
80 – 100 : A
70 – <80 : B+
65– <70 : B
60– <65 : C+
55– <60 : C
45– <55 : D
<45 : E
21
Penyusun RPS
(Koordinator Mata Kuliah)
Disahkan oleh
Ketua Program Studi
22
2. KONTRAK PERKULIAHAN
BOBOT, WAKTU, DAN TEMPAT
KOMPETENSI DASAR
STANDAR KOMPETENSI
Mahasiswa memiliki kemampuan untuk:
1. Berkomunikasi efektif dengan individu pada semua rentang usia
2. Berpikir kritis
3. Sensitifitas nilai budaya dan etika
4. Memberikan asuhan keperawatan secara mandiri dan kolaborasi
METODE PEMBELAJARAN
- Lecture
- Student Project
- Plenary
- Small Group Discussion (SGD)
- Field study
- Laboratorium
BENTUK PENGUMPULAN TUGAS
- Hard copy
- Soft copy
(Deskripsi terlampir)
23
PRASYARAT
1. Persyaratan untuk dapat mengikuti ujian yaitu dengan kehadiran minimal 75% dari total
presensi
2. Kehadiran SGD 100%, apabila tidak hadir wajib menyerahkan resume dan responsi kepada
fasilitator yang bersangkutan
24
3. JADWAL KULIAH
Hari/
No Waktu Kegiatan Topik Pengajar Ruangan
Tanggal
1 Kamis/4 08.30- Penjelasan Silabus Ns. Cahya Online
Maret 09.30
2021 10.00- Lecture Konsep Family Ns. Cahya Online
10.50 Centre Care
10.50- Lecture Konsep Family Ns. Cahya Online
11.40 Centre Care
11.40- Lecture Konsep atraumatic Ns. Cahya Online
13.00 demonstrasi care dan
hospitalisasi pada
anak
13.00- Istirahat
14.00
14.00- Student Analisis Jurnal terkait Konsep Atraumatic Care
15.40 Project 1 dan Hospitalisasi pada Anak
25
4 Selasa/16 08.00- Lecture Kelainan kongenital Ns.Mira Online
Maret 09.40 demonstrasi pada sistem
2021 respirasi
10.00- Lecture Gangguan pada Ns.Shinta Online
11.40 demonstrasi sistem respirasi
- ISPA
- TBC
- Pneumonia
- Asma
12.00- Istirahat
13.00
13.00- SGD 1 Konsep penyakit Tim Online
14.40 dan asuhan Fasilitator
keperawatan pada
sistem respirasi
26
- Pemeriksaan fisik
bayi baru lahir
- Pemeriksaan fisik
pada anak
- Antropometri
13.00- Istirahat
14.00
14.00- SGD 2 Konsep penyakit Tim Online
15.40 dan asuhan Fasilitator
keperawatan pada
neonatus
15.40- Lecture Pemberian Ns. Mira Online
17.00 Demonstrasi Imunisasi dan Obat
pada Anak
27
keperawatan pada
neonatus
13.20- Istirahat
14.00
14.00- SGD 4 Konsep penyakit Tim Online
15.40 dan asuhan Fasilitator
keperawatan pada
sistem neurologi
15.40- Student Membuat video pembelajaran sesuai materi
17.20 Project 4 yang ditentukan
28
suctioning,
nebulisasi)
- Perawatan
Metode Kangguru
11.00- Praktik Lab - Pemeriksaan fisik Tim Kelompok
13.30 pada bayi dan Fasilitator SGD 5-6:
anak (pengukuran Skill Lab
antropometri dan Barat
refleks)
- Review
Oksigenasi (terapi
oksigen,
suctioning,
nebulisasi)
- Perawatan
Metode Kangguru
13.30- Istirahat
14.30
15.00- Pleno Pleno konsep Ns. Cahya Online
16.40 penyakit dan
asuhan
keperawatan
gangguan sistem
neurologi pada anak
29
Kamis/25 10.30- Pratikum MTBS Tim Online
Maret 13.00 Lapangan Fasilitator
2021 12.30- Istirahat
13.00
13.00- Praktikum Penyusunan Laporan Praktik Lapangan
15.30 Lapangan
12 Jumat/26 08.00- Pratikum Imunisasi Tim Online
Maret 10.30 Lapangan Fasilitator
2021 10.30- Pratikum Promkes Tim Online
13.00 Lapangan Fasilitator
12.30- Istirahat
13.00
13.00- Praktikum Penyusunan Laporan Praktik Lapangan
15.30 Lapangan
14 Selasa/30
Maret SILENT DAY
2021
15 Rabu/31
Maret UJIAN TULIS (CBT ONLINE)
2021
Ns. Kadek Cahya Utami, S.Kep.,M.Kep Ayu Ardya Maya Cipta Tanjung
NIK. 1986090320181123001 NIM. 1902521075
30
4. RENCANA PENUGASAN MAHASISWA
A. SMALL GROUP DISCUSSION
31
diagnostik, diagnosis banding, penanganan dan pencegahan, komplikasi, dan
prognosis)
3. Buatlah pathway pada penyakit kasus di atas (umum)
4. Buatlah asuhan keperawatan pada kasus di atas (data dapat ditambahkan) serta carilah
1 jurnal yang mendukung intervensi
5. Apakah edukasi yang dapat diberikan pada orang tua anak?
Kasus 4 (SGD 7)
Seorang anak perempuan usia 1 tahun dibawa ke puskesmas oleh ibunya setelah
mengalami demam sejak 2 hari yang lalu disertai dengan batuk dan pilek. Ibu mengatakan
bahwa anak mungkin tertular oleh neneknya yang sedang mengalami flu. Ibu mengatakan
nafsu makan anak masih baik. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan BB anak 8,5 kg
dengan PB 68 cm, suhu tubuh 38oC, nadi 112 kali/menit, frekuensi napas 28 kali/menit. Ibu
mengatakan merasa cemas pada anaknya karena anaknya rewel dan tidur anak terganggu
karena hidungnya tersumbat. Ibu mengatakan tidak mengetahui mengenai perawatan pada
anak
Soal:
1. Gambarkan kondisi anak pada kasus di atas.
2. Jelaskan konsep penyakit pada kasus di atas (definisi, epidemiologi, etiologi dan faktor
risiko, patofisiologi, manifestasi klinis, klasifikasi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
diagnostik, diagnosis banding, penanganan dan pencegahan, komplikasi, dan
prognosis)
3. Buatlah pathway pada penyakit kasus di atas (umum)
4. Buatlah asuhan keperawatan pada kasus di atas (data dapat ditambahkan) serta
carilah 1 jurnal yang mendukung intervensi
5. Apakah edukasi yang dapat diberikan pada orang tua anak?
32
METODE PENGERJAAN TUGAS
1. Mencari artikel jurnal dan buku tentang kelainan pada sistem respirasi pada anak
2. Memilih artikel jurnal dan buku yang mengandung tugas yang harus dikerjakan
3. Memastikan bahwa artikel jurnal yang dipilih adalah artikel dengan tahun publikasi
maksimal lima tahun terakhir
4. Mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan kasus pemicu
5. Menyusun laporan
6. Menyusun slide dan bahan presentasi
7. Melakukan presentasi di dalam kelas besar secara daring
BENTUK DAN FORMAT LUARAN
a. Objek Garapan: Penyusunan pada laporan asuhan keperawatan pada gangguan pada
sistem respirasi
b. Bentuk Luaran:
1. Laporan ditulis dengan MS word dikumpulkan dalam bentuk soft copy maksimal 1
hari sebelum seminar/pleno, dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
• Halaman sampul
• Bab 1 Pendahuluan: (1). Latar belakang; (2). Tujuan; (3). Manfaat
• Bab 2 Isi dan Pembahasan
• Bab 3 Penutup
• Daftar Pustaka
2. Slide Presentasi Power Point minimal 10 slides
INDIKATOR, KRITERIA DAN BOBOT PENILAIAN
a. Laporan tentang asuhan keperawatan gangguan sistem respirasi pada anak
(40%): ketepatan dalam menjelaskan pertanyaan pada deskripsi tugas, kesesuaian
laporan dengan topik, sistematika dan format yang telah ditetapkan, kemutahiran artikel
jurnal (5 tahun terakhir), kejelasan dan ketajaman pembahasan. Ketepatan sistematika
tata tulis, konsistensi dan kerapian laporan.
b. Presentasi dan media (30%):
1. Menyampaikan/menjelaskan materi dengan jelas dan sistematika
2. Menggunakan media dengan tepat
3. Menggunakan waktu dan metode dengan tepat
4. Menyampaikan kesimpulan dan menekankan pada hal-hal penting.
c. Diskusi (30%):
1. Mampu menjawab dengan benar dan logis
2. Percaya diri dan tidak ragu-ragu dalam menjawab
3. Menerima feedback yang diberikan
4. Bersedia memperbaiki kekurangan sesuai dengan feedback.
JADWAL PELAKSANAAN
Melakukan diskusi : 16 Maret 2021
Menyusun laporan : 17-18 Maret 2021
Presentasi hasil diskusi : 19 Maret 2021
LAIN-LAIN
Bobot penilaian tugas ini sesuai dengan panduan;
Akan dipilih 3 kelompok untuk presentasi;
Tugas dikerjakan secara kelompok.
33
DAFTAR RUJUKAN
Artikel jurnal dari sumber yang bereputasi
34
Rencana Tugas Mahasiswa
MATA KULIAH KEPERAWATAN ANAK
KODE ASKKK2224 SKS 4 SEMESTER 4
DOSEN Ns. Kadek Cahya Utami, M.Kep
PENGAMPU
BENTUK TUGAS
Small group discussion, project based learning, presentasi
JUDUL TUGAS
Asuhan keperawatan pada neonatus
SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH
Mampu menyusun asuhan keperawatan pada neonatus (SGD 2)
DESKRIPSI TUGAS
Buatlah laporan sesuai dengan kasus dibawah ini. Data dapat ditambah sesuai
kebutuhan dan mendukung masalah utama. Laporan dibuat dengan format:
1. Konsep dasar penyakit
a. Definisi dan epidemiologi
b. Etiologi
c. Patofisiologi disertai dengan pathway
d. Tanda dan gejala
e. Pengobatan
f. Pemeriksaan penunjang
g. Prognosis
2. Konsep dasar asuhan keperawatan
a. Pengkajian
b. Diagnosis keperawatan
c. Rencana intervensi
d. Evaluasi
35
Kelompok 3&4 (BBLR)
Bayi M, anak pertama lahir spontan di Rumah Sakit tanggal 1 Maret 2021 jam 17.50 WITA.
Bayi M masuk ruang perinatologi karena lahir kurang bulan dan kecil masa kehamilan (berat
badan lahir sangat rendah). Bayi M lahir dengan usia kehamilan ibu 31 minggu dengan
ketuban pecah dini 3 hari. Berat badan lahir 1770 gram, panjang badan 40 cm, APGAR
score 8/9. Saat pengkajian didapatkan BB: 1600 gram, tanda-tanda vital: suhu: 36,50 C,
nadi: 144 x/mnt, pernapasan: 44 x/mnt, mulut bayi kotor dan terdapat jamur. Saat ini bayi
dirawat dalam inkubator, Reflek menghisap bayi masih lemah, terpasang OGT dengan
residu putih sisa susu yang diberikan. Ibu bayi tampak jarang berinteraksi dengan bayinya
dan hanya melihat dari luar ruangan saja. Ibu bayi mengatakan ingin menggendong
anaknya tapi takut karena bayinya tampak kecil.
Kelompok 5 (Asfiksia)
Bayi F, anak pertama lahir di Rumah Sakit tanggal 3 Maret 2021 jam 14.00 WITA. Bayi F
lahir cukup bulan secara SC karena persalinan lama, tidak langsung menangis, APGAR
skor 3-4-5, BBL: 2550 gr, PBL: 50 cm, bayi tampak pucat, tonus otot lemah, air ketuban
berwarna hijau. Pukul 14.05 WITA, bayi dapat bernafas spontan, nadi: 105x/menit, RR:
46x/menit. Bayi F dibawa ruang perinatologi pukul 14.20 WITA dengan diagnosis medis
Asfiksia dan dilakukan pemeriksaan fisik, Nadi: 140x/menit, RR: 80x/menit, tonus otot
lemah, bayi tampak pucat, dan mengalami sianosis. Saat ini tanggal 5 Januari 2021
dilakukan pengkajian didapatkan hasil bayi tampak lemah, tonus otot lemah, BB: 2500 gr,
PB: 50 cm, nadi: 148x/menit, RR: 55x/menit, tampak ekspansi dada tidak optimal, terdengar
suara nafas tambahan ronkhi, terpasang oksigen nasal kanul 2lt/menit, saat ini bayi masih
dipuasakan. Ibu bayi tampak khawatir karena tidak dapat memberikan ASI pada bayinya.
36
BENTUK DAN FORMAT LUARAN
a. Objek Garapan: Penyusunan pada laporan asuhan keperawatan pada kelainan
neonatus
b. Bentuk Luaran:
1. Laporan analisis artikel jurnal ditulis dengan MS word dikumpulkan dalam bentuk
hardcopy maksimal 1 hari sebelum seminar/pleno, dengan sistematika penulisan
sebagai berikut:
• Halaman sampul
• Bab 1 Pendahuluan: (1). Latar belakang; (2). Tujuan; (3). Manfaat
• Bab 2 Isi dan Pembahasan
• Bab 3 Penutup
• Daftar Pustaka
2. Slide Presentasi Power Point minimal 10 slides
INDIKATOR, KRITERIA DAN BOBOT PENILAIAN
a. Laporan tentang asuhan keperawatan pada neonatus (40%): ketepatan dalam
menjelaskan pertanyaan pada deskripsi tugas, kesesuaian laporan dengan topik,
sistematika dan format yang telah ditetapkan, kemutahiran artikel jurnal (5 tahun
terakhir), kejelasan dan ketajaman pembahasan. Ketepatan sistematika tata tulis,
konsistensi dan kerapian laporan.
b. Presentasi dan media (30%):
1. Menyampaikan/menjelaskan materi dengan jelas dan sistematika
2. Menggunakan media dengan tepat
3. Menggunakan waktu dan metode dengan tepat
4. Menyampaikan kesimpulan dan menekankan pada hal-hal penting.
c. Diskusi (30%):
1. Mampu menjawab dengan benar dan logis
2. Percaya diri dan tidak ragu-ragu dalam menjawab
3. Menerima feedback yang diberikan
4. Bersedia memperbaiki kekurangan sesuai dengan feedback.
JADWAL PELAKSANAAN
Melakukan diskusi : 17 Maret 2021
Menyusun laporan : 18 Maret 2021
Presentasi hasil diskusi : 19 Maret 2021
LAIN-LAIN
Bobot penilaian tugas ini sesuai dengan panduan;
Akan dipilih 3 kelompok untuk presentasi;
Tugas dikerjakan secara kelompok.
DAFTAR RUJUKAN
Artikel jurnal dari sumber yang bereputasi
37
Rencana Tugas Mahasiswa
MATA KULIAH KEPERAWATAN ANAK
KODE ASKKK2224 SKS 4 SEMESTER 4
DOSEN Ns. Kadek Cahya Utami, M.Kep
PENGAMPU
BENTUK TUGAS
Small group discussion, project based learning, presentasi (SGD 3)
JUDUL TUGAS
Asuhan Keperawatan pada anak dengan Gangguan Saluran Cerna dan Endokrin
SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH
Mampu menyusun asuhan keperawatan pada anak dengan Gangguan Saluran Cerna dan
Endokrin sesuai kasus pemicu
DESKRIPSI TUGAS
Learning task SGD 3
Askep Gangguan Saluran Cerna dan Endokrin pada Anak
Ns. Kadek Cahya Utami, M.Kep
SGD 1
Seorang bayi perempuan berusia 4 bulan dirawat di RS dengan keluhan perut kembung dan
tidak bisa BAB lancar. Menurut anamesis dengan orang tua, anak memang mengalami keluhan
BAB tidak lancar sejak 1 bulan pertama kelahiran, dan mekonium juga baru keluar setelah 1
minggu kelahiran. Saat pengkajian pasien tampak gelisah dan terus menangis, perut kembung
(+), bising usus menurun (+), muntah 2 kali berwarna kehijauan, colok dubur didapatkan feces
menyemprot keluar. Anak tampak lemas, dan belum bisa menegakkan kepala. Saat ini BB
anak 2,8 kg dengan PB: 48 cm, menurut ibu anak tidak mengalami peningkatan BB sejak lahir.
TTV: HR: 120x/menit, RR: 35x/menit, suhu: 38,1°C. Hasil pemeriksaan biopsy rectum terdapat
gambaran aganglionosis. Laboratorium menunjukkan WBC: 15.000, Hb: 7 gr/dl. Ibu
mengatakan belum mendapatkan penjelasan terperinci tentang kondisi anaknya sehingga dia
merasa sangat cemas.
a. Jelaskan konsep dasar penyakit terkait kasus pasien di atas dan buat pathway!
b. Susunlah rencana asuhan keperawatan untuk kasus pasien di atas (analisis data,
diagnosis, dan perencanaan)
c. Carilah sebuah artikel/jurnal yang terkait dengan pendidikan kesehatan yang perlu
diberikan untuk kasus di atas! (jurnal 5 tahun terakhir, dan buat ringkasannya).
SGD 2
Seorang bayi laki-laki usia 6 bulan dirawat di RS dengan keluhan demam tinggi sejak 3 hari
yang lalu. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan telinga bayi berwarna merah dan
mengeluarkan bau yang tidak sedap. Kondisi bayi saat pengkajian tampak lemah, gelisah,
mukosa bibir dan kulit kering, turgor lambat. TTV: Suhu 38,5°C, HR: 100x. Menurut anamnesis
dengan ibu hal ini terjadi sudah sejak 1 minggu sebelum demam. By.B sudah terdiagnosa cleft
lip dan palate sejak lahir. Bayi dikeluhkan sering tersedak setiap kali menelan dan tidak mampu
menyusu secara adekuat sejak lahir Minum pun tidak adekuat karena setiap meminum air, air
tersebut mengalir ke hidung dan menyebabkan klien merasa tidak nyaman dan menangis.
Hasil laboratorium menunjukkan WBC: 13.000.
Pertanyaan :
1. Jelaskan konsep dasar penyakit terkait kasus pasien di atas!
38
2. Jelaskan tentang medical management (team approach for therapy) untuk pasien
dengan cleft lip and palate :
- Speech therapist
- Dentist and orthodontist
- Audiologist and Otolaryngologist
3. Susunlah rencana asuhan keperawatan untuk kasus pasien di atas (analisis data,
diagnosis, dan perencanaan (pre dan post operasi))
4. Carilah sebuah artikel/jurnal yang terkait dengan pendidikan kesehatan yang perlu
diberikan untuk kasus di atas! (jurnal 5 tahun terakhir, dan buat ringkasannya).
SGD 3 & 4
Seorang anak usia 7 tahun, BB ± 25 kg dibawa ke IRD dalam kondisi penurunan kesadaran.
Pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran somnolen, nafas cepat, dalam, ireguler, nafas bau
aseton, mukosa bibir kering, turgor lambat, CRT 3 detik. HR : 98x/menit, TD : 80/70 mmHg,
RR : 35x/menit. Dari hasil anamnesa klien dikatakan mengalami muntah-muntah sejak 2 hari
SMRS dan klien memiliki riwayat DM type 1 sejak 3 tahun terakhir. Klien dikatakan terus
mengalami penurunan BB sejak terdiagnosis DM. Hasil pemeriksaan laboratorium : GDS > 325
mg/dl, analisa gas darah : pH : 7,00, PaC02 : 48 mmHg, PaO2 : 75 mmHg, HCO3 : 12 mEq/L,
SaO2 : 85%.
a. Jelaskan konsep dasar penyakit DM type 1 (definisi, etiologi, patofisiologi, manifestasi
klinis, pemeriksaan penunjang, komplikasi, prognosis)!
b. Jelaskan prinsip terapi kondisi klien di atas (cairan, insulin, elektrolit, penanganan
infeksi)!
c. Susunlah pathway untuk kasus klien di atas!
d. Buatlah asuhan keperawatan untuk kasus klien di atas!
SGD 5
Seorang anak laki-laki usia 10 tahun dibawa ke poliklinik tumbuh kembang untuk dilakukan
pemeriksaan. klien memiliki tinggi badan 82 cm, terlihat gemuk, wajah bulat, kepala besar,
namun perkembangan kelamin sekunder dan genetalia eksternal gagal berkembang.
Berdasarkan hasil anamnesa, pada usia 7 tahun klien pernah terjatuh dari pohon dengan
kepala membentur tanah yang menyebabkan klien tidak sadar dan dirawat selama 1 minggu.
Sejak kejadian itu anak tidak bertambah lagi tinggi badannya. Riwayat kehamilan ibu klien
mengatakan pernah mengalami infeksi rubella saat kehamilan memasuki trimester ketiga. Ibu
klien juga mengatakan anaknya malu untuk berinteraksi dengan lingkuungan sosialnya.
a. Jelaskan konsep dasar penyakit yang dialami klien pada kasus di atas (definisi,
etiologi/faktor resiko, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang,
komplikasi, prognosis)
b. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang terapi hormonal pada klien dengan dwarfisme!
c. Susunlah pathway untuk kasus klien di atas!
d. Buatlah asuhan keperawatan untuk kasus klien di atas!
SGD 6 & 7
Seorang anak laki-laki berusia 2,5 tahun dibawa ke RS dengan keluhan tidak BAB sejak 1
minggu yang lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan klien memiliki kulit yang sangat kering dan
bersisik, tampak adanya ekskoriasi akibat garukan pada tangan dan kaki. Ubun-ubun tampak
belum menutup, lidah besar, suara serak, wajah pucat. Menurut ibu pergerakan klien kurang
aktif, lebih memilih tidur daripada bermain. Dari pemeriksaan DDST didapatkan keterlambatan
39
pada sektor motorik kasar dan bahasa. Ibu juga mengatakan saat hamil mengalami infeksi
toxoplasma, nenek klien meninggal karena hipertiroid.
a. Jelaskan konsep dasar penyakit yang dialami klien pada kasus di atas (definisi,
etiologi/faktor resiko, patofisiologi, manifestasi klinis, klasifikasi, pemeriksaan
penunjang, penatalaksanaan, komplikasi, prognosis)
b. Susunlah pathway untuk kasus klien di atas!
c. Jelaskan prinsip replacement therapy pada klien dengan hipotiroid
d. Buatlah asuhan keperawatan untuk kasus klien di atas!
40
4. Bersedia memperbaiki kekurangan sesuai dengan feedback.
JADWAL PELAKSANAAN
Melakukan diskusi : 18 Maret 2021
Menyusun laporan : 19 – 21 Maret 2021
Presentasi hasil diskusi : 22 Maret 2021
LAIN-LAIN
Bobot penilaian tugas ini sesuai dengan panduan;
Akan dipilih 3 kelompok untuk presentasi;
Tugas dikerjakan secara kelompok.
DAFTAR RUJUKAN
Artikel jurnal dari sumber yang bereputasi
41
Rencana Tugas Mahasiswa
MATA KULIAH KEPERAWATAN ANAK
KODE ASKKK2224 SKS 4 SEMESTER 4
DOSEN Ns. Kadek Cahya Utami, M.Kep
PENGAMPU
BENTUK TUGAS
Small group discussion, project based learning, presentasi
JUDUL TUGAS
Asuhan Keperawatan pada anak dengan gangguan neurologi (SGD 4)
SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH
Mampu menyusun asuhan keperawatan pada anak dengan gangguan neurologi
DESKRIPSI TUGAS
Askep Neuropediatri
SGD 1 dan 2
Meningitis TB
An. A berusia 5 th datang ke IRD RS.B dengan keluhan demam tinggi. Demam dialami sejak
4 hari SMRS, tetap tinggi dengan pemberian obat penurun panas. Akhirnya anak.diberikan
antibiotik oleh ibunya yang dibeli di apotek tanpa resep dokter. Kejang dan muntah proyektil
sejak tadi pagi SMRS. Setelah dilakukan anamnesis, anak pernah memiliki riwayat terkena
infeksi saluran nafas atas. Ibu dan Kakek pasien memiliki riwayat terkena TB, pasien belum
mendapatkan imunisasi BCG sejak lahir. Hasil pemeriksaaan fisik : suhu : 39,5°C, HR : 50-
60x/menit, RR : 30x/menit, produksi sputum (+), ronchi (+), terdapat nafas cuping hidung,
dan retraksi dinding dada. Kesadaran : somnolen. Tanda rangsang meningeal (+)
1. Susunlah pathway untuk kasus pasien anak di atas!
2. Jelaskan cara pemeriksaan rangsang meningeal!
3. Buatlah asuhan keperawatan untuk klien di atas (analisis data, diagnosis keperawatan,
perencanaan) seseuai dengan NANDA, NOC, NIC!
4. Apakah pendidikan kesehatan yang tepat untuk pasien sesuai kasus di atas?
SGD 3 dan 4
Encephalitis
An.C berusia 4 tahun dirawat di ruang PICU dengan penurunan kesadaran sejak 2 hari yang
lalu. Saat ini kesadaran pasien koma, diaphoresis, mukosa bibir kering, suhu 39,5◦C, HR:
105x/menit, RR: 28x/menit. Pada saat pengkajian, pasien sempat mengalami kejang
selama 1 menit. Berdasarkan hasil anamnesis, ibu pasien mengatakan sebelumnya pasien
sempat mengalami herpes di area pipi kurang lebih 1 bulan sebelum MRS, sudah dibawa
ke puskesmas dan diberikan obat yang diminum dan salep, namun setelah 3 hari membaik
sehingga obat tidak digunakan lagi. Seminggu sebelum MRS, pasien menunjukkan tanda-
tanda kelemahan pada ekstrimitas sebelah kanan, ditandai dengan pasien sering
menjatuhkan gelas dan sejak 3 hari SMRS pasien mengalami demam tinggi dan tidak bisa
menggerakkan kaki kanannya. Hasil EEG menunjukkan adanya formasi abses dan
gambaran cerebritis.
1. Susunlah pathway untuk kasus pasien anak di atas!
2. Jelaskan perbedaan meningitis dan encephalitis!
42
3. Buatlah asuhan keperawatan untuk klien di atas (analisis data, diagnosis
keperawatan, perencanaan) seseuai dengan NANDA, NOC, NIC!
4. Apakah pendidikan kesehatan yang tepat untuk pasien sesuai kasus di atas?
SGD 5 dan 6
Hydrocephalus
By. C (perempuan) berusia 8 bulan dirawat di RS dengan keluhan kepala By.C semakin
lama semakin membesar dan demam. 3 bulan yang lalu pasien sudah pernah dibawa dan
dirawat di RS dengan Dx. medis : Meningitis bacterial. Suhu : 39°C, HR: 100x/menit,
diaphoresis (+) LK : 60 cm, terdapat lesi di area oksipital, ditemukan ”Cracked-pot sign”,
sunset phenomenon, vena-vena di area cerebral melebar, sutura melebar. Menurut ibu
beberapa kali pasien mengalami muntah, pasien juga sulit mobilisasi akibat ukuran
kepalanya yang besar.
1. Cari kurva lingkar kepala anak perempuan dan laki-laki menurut Nellhaus (buat
ukuran LK rata-rata pada usia baru lahir, 3,6,9,12,18 bulan)
2. Sebutkan perbedaan hidrocephalus dan hidranensefali!
3. Buatlah pathway dan susun asuhan keperawatan untuk klien di atas (pengkajian,
analisis data, diagnosis, perencanaan) sesuai NANDA, NOC, NIC!
4. Apakah pendidikan kesehatan yang tepat untuk pasien sesuai kasus di atas?
SGD 7
Kejang Demam
Pada tanggal 1 Maret 2021 seorang anak laki-laki berusi 14 bulan dibawa ke IGD pada
pukul 22.00. Ibu pasien mengeluhkan anak demam tinggi sejak 1 hari sebelum masuk
rumah sakit, An.R mengalami kejang 1 kali yang berlangsung sekitar 10 menit. Pada saat
dilakukan pengkajian tanggal 4 Maret 2021 pukul 09.00, ibu mengatakan anaknya masih
demam, ibu mengatakan anaknya tidak mau makan, anak batuk sejak 2 hari yang lalu. Ibu
mengatakan cemas akan kondisi anaknya saat ini. Ibu mengatakan ini kejang pertama kali
anaknya saat usia 14 bulan, Ibu mengatakan tidak tahu berapa suhu anak saat kejang. Ibu
mengatakan selama di RS, anak kejang 2 kali (±10 menit), pada saat kejang badan anak
kaku dan tidak sadar, lalu saat kejang berhenti anak sadar kembali. Ibu mengatakan anak
rewel dan gelisah, ibu mengatakan tidak memahami tentang penyakit anaknya secara
medis.
1. Susunlah pathway untuk kasus pasien anak di atas!
2. Apakah intervensi keperawatan awal yang harus diberikan saat anak datang
dengan kondisi kejang?
3. Buatlah asuhan keperawatan untuk klien di atas (analisis data, diagnosis
keperawatan, perencanaan) seseuai dengan NANDA, NOC, NIC!
4. Apakah pendidikan kesehatan yang tepat untuk pasien sesuai kasus di atas?
43
BENTUK DAN FORMAT LUARAN
a. Objek Garapan: Penyusunan pada laporan asuhan keperawatan pada gangguan
neurologi
b. Bentuk Luaran:
1. Laporan ditulis dengan MS word dikumpulkan dalam bentuk hardcopy maksimal 1
hari sebelum seminar/pleno, dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
• Halaman sampul
• Bab 1 Pendahuluan: (1). Latar belakang; (2). Tujuan; (3). Manfaat
• Bab 2 Pembahasan
• Bab 3 Penutup
• Daftar Pustaka
2. Slide Presentasi Power Point minimal 10 slides
INDIKATOR, KRITERIA DAN BOBOT PENILAIAN
a. Laporan tentang asuhan keperawatan gangguan neurologi pada anak (40%):
ketepatan dalam menjelaskan pertanyaan pada deskripsi tugas, kesesuaian laporan
dengan topik, sistematika dan format yang telah ditetapkan, kemutahiran artikel jurnal
(5 tahun terakhir), kejelasan dan ketajaman pembahasan. Ketepatan sistematika tata
tulis, konsistensi dan kerapian laporan.
b. Presentasi dan media (30%):
1. Menyampaikan/menjelaskan materi dengan jelas dan sistematika
2. Menggunakan media dengan tepat
3. Menggunakan waktu dan metode dengan tepat
4. Menyampaikan kesimpulan dan menekankan pada hal-hal penting.
c. Diskusi (30%):
1. Mampu menjawab dengan benar dan logis
2. Percaya diri dan tidak ragu-ragu dalam menjawab
3. Menerima feedback yang diberikan
4. Bersedia memperbaiki kekurangan sesuai dengan feedback.
JADWAL PELAKSANAAN
Melakukan diskusi : 19 Maret 2021
Menyusun laporan : 20 – 22 Maret 2021
Presentasi hasil diskusi : 23 Maret 2021
LAIN-LAIN
Bobot penilaian tugas ini sesuai dengan panduan;
Akan dipilih 3 kelompok untuk presentasi;
Tugas dikerjakan secara kelompok.
DAFTAR RUJUKAN
Artikel jurnal dari sumber yang bereputasi
44
B. Student Project
Student Project 1
Analisis Jurnal terkait Konsep Atraumatic Care dan Hospitalisasi pada Anak
Mahasiswa mencari artikel ilmiah dalam rentang tahun 2016-2021 terkait topik, dan
melakukan pembahasan yang berisi tentang:
Bab 1: pendahuluan
Bab 2: ringkasan artikel/jurnal
Bab 3: pembahasan (implikasi keperawatan, dan kemungkinan untuk diaplikasikan di
tatanan klinik)
Bab 4: Penutup (Kesimpulan dan saran)
Student Project 2
Penyelesaian Kasus Tumbuh Kembang dan MTBS
Mahasiswa menyusun laporan berdasarkan kasus pemicu terkait Pemeriksaan dan
Stimulasi Tumbuh Kembang, serta kasus terkait MTBS
(Kasus pemicu menyusul)
Format penulisan:
Bab 1: pendahuluan
Bab 2: Isi (analisis berdasarkan kasus pemicu yang diberikan)
Bab 3: Penutup (Kesimpulan dan saran)
Student Project 3
Bermain terapeutik pada anak
Mahasiswa membuat sosio drama terkait penerapan bermain terapeutik dengan kasus:
SGD 1 dan 2
Seorang anak perempuan berusia 4 tahun baru pertama kali masuk ke rumah sakit dengan
demam naik turun sejak 1 bulan terakhir. Pasien direncanakan akan menjalani beberapa
pemeriksaan diagnostik untuk menegakkan diagnosis medis pasien. Saat anda bertugas
sebagai perawat yang berdinas pagi, anda melihat pasien tampak menolak makan dan
sering terlihat menangis. Kecemasan dan ketidaknyamanan begitu terlihat jelas di wajah
pasien.
Tugas:
- Tentukanlah jenis dan teknik bermain terapeutik yang tepat untuk pasien dengan kasus
di atas (tujuan yang ingin dicapai perawat adalah: memberikan informasi adekuat,
mengidentifikasi koping, serta mengidentifikasi dan menggunakan sistem dukungan dari
orang tua atau sumber lainnya)!
- Susunlah Satuan Acara Bermain (SAB) terkait jenis permainan yang dipilih!
- Role playkan dalam pleno!
SGD 3 dan 4
Seorang anak laki-laki berusia 4 tahun mengalami kecelakaan lalu lintas dan mengalami
multiple fraktur, kecuali region ekstrimitas atas. Anak dalam kondisi compos mentis dan telah
dirawat selama kurang lebih 10 hari di RS. Pada saat operan dinas, anda sebagai perawat
melihat anak terlihat sangat bosan dengan kondisi dan lingkungannya. Anak tidak diijinkan
untuk turun dari tempat tidur dan melakukan ADL di tempat tidur saja.
45
Tugas:
- Tentukanlah jenis dan teknik bermain terapeutik yang tepat untuk pasien dengan kasus
di atas (tujuan yang ingin dicapai perawat adalah: stimulasi sensori, meningkatkan
interaksi sosial, dan mengurangi depersonalisasi)!
- Susunlah Satuan Acara Bermain (SAB) terkait jenis permainan yang dipilih!
- Role playkan dalam pleno!
SGD 5, 6, dan 7
Kasus:
Seorang anak perempuan berusia 3 tahun dirawat dengan diagnosis medis DHF dan thypoid
fever sejak 5 hari yang lalu. Anak perempuan ini memiliki ketakutan terhadap alat-alat medis
dan prosedur invasif, seperti pengambilan darah dan injeksi obat IV. Selama ini setiap akan
melaksanakan prosedur invasif, perawat menggunakan teknik restrain secara paksa karena
pasien sangat tidak kooperatif. Anda sebagai perawat professional tentu menyadari bahwa
hal tersebut berlawanan dengan prinsip atraumatic care.
Tugas:
- Tentukanlah jenis dan teknik bermain terapeutik yang tepat untuk pasien dengan kasus
di atas (tujuan yang ingin dicapai perawat adalah: mengurangi rasa takut pasien terhadap
alat medis dan prosedur invasif, meningkatkan kreativitas dan seni yang dimiliki pasien)!
- Susunlah Satuan Acara Bermain (SAB) terkait jenis permainan yang dipilih!
- Role playkan dalam pleno!
Student Project 4
Membuat video pembelajaran terkait keperawatan anak dalam konteks keluarga
Mahasiswa membuat sebuah video pembelajaran sesuai topik:
- SGD 1: Hospitalisasi dan Atraumatic Care
- SGD 2: Milestone Bayi Usia 0-12 Bulan
- SGD 3: Anticipatory guidance pada bayi-remaja
- SGD 4: Stimulasi tumbuh kembang pada bayi-remaja
- SGD 5: Family centered care
- SGD 6: Bermain terapeutik
Video dalam bentuk animasi, tidak boleh mengandung content pornografi/SARA dan berdurasi
paling lama 10 menit. Penilaian berdasarkan pada kelengkapan, kejelasan video dan kreatifitas
kelompok.
Student Project 5
Resume Jurnal terkait Penerapan Teori Model Keperawatan di Ruang Perawatan Anak
Mahasiswa mencari artikel ilmiah dalam rentang tahun 2016-2021 terkait topik, dan membuat
ringkasan jurnal yang terdiri dari konsep dasar teori model yang dipilih dan aplikasi teori
model keperawatan. Adapun format penulisan adalah sebagai berikut
Bab 1: pendahuluan,
Bab 2: ringkasan artikel/jurnal,
Bab 3: pembahasan (implikasi keperawatan, dan kemungkinan untuk diaplikasikan di
tatanan klinik)
Bab 4: Penutup (Kesimpulan dan saran)
46
C. Field Study
1. MEKANISME PELAKSANAAN
a. Seluruh mahasiswa melakukan praktik lapangaan secara daring
b. Kompetensi yang harus dicapai dalam MK ini adalah:
- MTBS
- KPSP
- Imunisasi
- Promosi Kesehatan
c. Dalam menyelesaikan penugasan terkait praktik lapangan, mahasiswa wajib
berkonsultasi dengan fasilitator sebanyak 3x (pre, intra, dan post). Sertakan bukti
kehadiran dan proses bimbingan
d. Hasil akhir dari praktik lapangan ini adalah 4 makalah dan 4 video pelaksanaan kegiatan
yang akan dipresentasikan kepada fasilitator
e. Video berdurasi tidak lebih dari 10 menit, tidak mengandung konten SARA/Pornografi
f. Kriteria Penilaian praktik lapangan adalah sebagai berikut:
- Keaktifan individu selama proses konsultasi dan bimbingan (15%)
- Kesesuaian makalah dengan sistematika penulisan yang telah ditentukan (35%)
- Kreatifitas video (35%)
- Presentasi akhir (15%)
g. Fasilitator Praktik Lapangan sama dengan Fasilitator SGD
h. Seluruh laporan dikumpulkan paling lambat tanggal 2 April 2021, keterlambatan
pengumpulan akan mengurangi penilaian sebesar 5%
47
3. RESUME IMUNISASI
BAB 1: Pendahuluan
BAB 2: Isi
1. Identitas Klien
2. Pengukuran Antropometri
3. Jenis Imunisasi
4. Prosedur Pelaksanaan Imunisasi (link video)
BAB 3: Penutup
NB:
Bila pasien yang digunakan di KPSP berusia 0-12 bulan, bisa sekaligus digunakan
untuk membuat video imunisasi, bila berusia > 12 bulan, kelompok bisa mensetting
menggunakan boneka atau phantom, namun upayakan ada yang berperan sebagai
orang tua pasien. Fokuskan pada komunikasi terapeutik yang dilakukan pada orang
tua pasien.
48
TATA TERTIB KEGIATAN PEMBELAJARAN TAHAP SARJANA
A. Luring
1. Seluruh kegiatan perkuliahan (lecture dan pleno), bisa dilakukan secara tatap muka
langsung (luring) dengan tetap memperhatikan standar protokol kesehatan, antara lain:
a. Menggunakan masker
b. Menjaga jarak aman minimal satu meter antar mahasiswa
c. Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun sebelum dan setelah meninggalkan
ruangan, atau minimal menggunakan hand sanitizer
d. Tidak menyentuh wajah atau menggunakan pelindung wajah
e. Menerapkan etika batuk dan bersin selama berada di dalam ruangan
f. Tidak mengikuti perkuliahan dan melaksanakan isolasi mandiri, bila mahasiswa
mengalami gejala demam 38°C, batuk/pilek/nyeri tenggorokan/sesak napas.
2. Kegiatan perkuliahan suatu mata kuliah atau blok dikelola oleh satu tim dosen yang
ditetapkan berdasarkan surat tugas, yang dipimpin oleh seorang dosen koordinator blok.
3. Pada pertemuan pertama kuliah/blok, dosen koordinator blok menyampaikan bahan
perkuliahan kepada peserta didik, yaitu berupa Rencana Pembelajaran Semester (RPS),
kontrak perkuliahan, jadwal, penugasan, dan sistem penilaian pada mata kuliah tersebut.
4. Perkuliahan (lecture dan pleno) dilakukan sesuai jadwal yang telah disepakati dalam
kontrak perkuliahan. Bila terdapat perubahan jadwal, dosen pengajar berkewajiban
menghubungi koordinator mahasiswa untuk melakukan klarifikasi dan penjadwalan ulang.
5. Koordinator mahasiswa berkewajiban mengingatkan jadwal perkuliahan dengan
menghubungi dosen pengajar minimal satu hari sebelum perkuliahan berlangsung. Bila
dosen berhalangan dan tidak bisa memberikan kuliah sesuai jadwal, diharapkan
menyampaikan kepada koordinator mahasiswa minimal satu jam sebelum perkuliahan
berlangsung.
6. Keterlambatan pelaksanaan kuliah ditoleransi maksimal 30 menit dari jadwal yang telah
disepakati, bila melebihi waktu tersebut, dosen pengajar boleh tetap memberi perkuliahan
sesuai sisa waktu yang tertera pada jadwal dalam kontrak perkuliahan, atau melakukan
penjadwalan ulang.
7. Seluruh mahasiswa wajib menjaga sopan santun dan mematuhi tata tertib selama di
dalam ruang kelas.
49
8. Khusus pleno, penentuan kelompok yang presentasi ditentukan oleh dosen pendamping
pleno dan kelompok yang tidak mandapatkan giliran persentasi, wajib memberikan
tanggapan terhadap kelompok yang presentasi. Mahasiswa yang tidak hadir saat pleno,
tidak akan mendapatkan nilai pleno.
9. Presensi kegiatan perkuliahan (lecture dan pleno) secara luring ini dievaluasi dari
keikutsertaan dalam kegiatan perkuliahan.
10. Bukti fisik dari pelaksaan kegiatan perkuliahan (lecture dan pleno) dan presensi
mahasiswa selama kegiatan tersebut berupa lembar presensi dosen, lembar presensi
kuliah/pleno, yang dikumpulkan kepada dosen koordinator blok.
11. Peserta didik yang tidak mengikuti perkuliahan dengan alasan yang dibenarkan menurut
aturan (sakit atau ijin), menyerahkan surat ijin kepada dosen kordinator blok paling lambat
satu hari sebelum jadwal perkuliahan yang tidak dihadiri (kecuali dengan alasan sakit,
peserta didik diperkenankan menyerahkan Surat Keterangan Sakit paling lambat satu
minggu setelah perkuliahan yang tidak dihadiri).
12. Kehadiran dalam kegiatan perkuliahan (lecture dan pleno) luring minimal adalah 75% dari
total kegiatan perkuliahan dan durasi waktu per kegiatan perkuliahan. Mahasiswa dengan
kehadiran <75% dari kegiatan perkuliahan secara luring, dianggap tidak hadir dalam
kuliah tersebut dan selanjutnya tidak diperkenankan mengikuti Ujian Akhir Semester
(UAS).
B. Daring
1. Seluruh kegiatan perkuliahan (lecture dan pleno) pada masa pandemi COVID-19, masa
tatanan adaptasi kebiasaan baru, dan masa tatanan pasca transisi, dilaksanakan dalam
bentuk dalam jaringan (daring) yang dapat diikuti oleh mahasiswa dari manapun.
2. Kegiatan perkuliahan suatu mata kuliah atau blok dikelola oleh satu tim dosen yang
ditetapkan berdasarkan surat tugas, yang dipimpin oleh seorang dosen koordinator blok.
3. Pada pertemuan pertama kuliah/blok, dosen koordinator blok menyampaikan bahan
perkuliahan kepada peserta didik, yaitu berupa Rencana Pembelajaran Semester (RPS),
kontrak perkuliahan, jadwal, penugasan, dan sistem penilaian pada mata kuliah tersebut.
4. Aplikasi yang akan digunakan untuk kuliah daring (lecture dan pleno) adalah aplikasi yang
telah disepakati antara dosen pengajar dan mahasiswa, dapat digunakan melalui laptop
maupun ponsel pintar.
5. Mahasiswa yang mengalami kendala terkait kuota internet, diperbolehkan menonaktifkan
camera/video selama pelaksanaan kegiatan perkuliahan (lecture atau pleno).
50
6. Koordinator mahasiswa berkewajiban mengingatkan jadwal perkuliahan dengan
menghubungi dosen pengajar minimal satu hari sebelum perkuliahan berlangsung.
7. Dosen pengajar yang berhalangan dalam memberikan lecture atau pleno, diharapkan
untuk menyampaikan kepada koordinator mahasiswa minimal satu jam sebelum lecture
atau pleno dan jika tidak memberikan konfirmasi lebih dari 30 menit dari kontrak waktu,
maka perkuliahan bisa dilakukan penjadwalan ulang.
8. Jika waktu perkuliahan mundur selama 30 menit dari jadwal, dan tetap dilaksanakan,
maka lama perkuliahan tidak melebihi waktu yang telah ditetapkan dalam kontrak
perkuliahan (bila tidak memungkinkan, perkuliahan bisa dilakukan penjadwalan ulang
sesuai kesepakatan antara dosen pengajar dan mahasiswa).
9. Koordinator mahasiswa dapat mengingatkan dosen pengajar bila perkuliahan memanjang
atau melewati waktu yang disepakati dalam kontrak perkuliahan.
10. Bila dalam pelaksanaan kegiatan perkuliahan, mahasiswa mengalami permasalahan
(misal: terputusnya koneksi), mahasiswa wajib menyampaikan kepada dosen pengajar
dan membuat resume kuliah dan dikumpulkan satu hari setelah kuliah berlangsung
kepada dosen pengampu.
11. Khusus pleno, penentuan kelompok yang presentasi ditentukan oleh dosen pendamping
pleno dan kelompok yang tidak mandapatkan giliran persentasi, wajib memberikan
tanggapan terhadap kelompok yang presentasi. Mahasiswa yang tidak hadir saat pleno,
tidak akan mendapatkan nilai pleno.
12. Presensi kegiatan perkuliahan (lecture dan pleno) secara daring ini dievaluasi dari
keikutsertaan dalam kegiatan perkuliahan.
13. Bukti fisik dari pelaksaan kegiatan perkuliahan (lecture atau pleno) dan presensi
mahasiswa selama kegiatan tersebut dapat berupa bukti hadir dari aplikasi yang
digunakan (report/ list participant) atau screenshot kegiatan pada aplikasi yang
digunakan dan disertakan pada form presensi dosen dan mahasiswa yang telah
disediakan (tanda tangan mahasiswa dan dosen diganti dengan tanda centang ()).
14. Peserta didik yang tidak mengikuti perkuliahan dengan alasan yang dibenarkan menurut
aturan (sakit atau ijin), menyerahkan surat ijin kepada dosen kordinator mata kuliah paling
lambat satu hari sebelum jadwal perkuliahan yang tidak dihadiri (kecuali dengan alasan
sakit, peserta didik diperkenankan menyerahkan Surat Keterangan Sakit paling lambat
satu minggu setelah perkuliahan yang tidak dihadiri).
15. Kehadiran dalam kegiatan perkuliahan (lecture dan pleno) daring minimal adalah 75%
dari kegiatan perkuliahan dan durasi waktu per kegiatan perkuliahan. Mahasiswa dengan
51
kehadiran <75% dari kegiatan perkuliahan secara daring, dianggap tidak hadir dalam
kuliah tersebut dan selanjutnya tidak diperkenankan mengikuti Ujian Akhir Semester
(UAS).
A. Luring
1. Seluruh kegiatan small group discussion (SGD), bisa dilakukan secara tatap muka
langsung (luring) dengan tetap memperhatikan standar protokol kesehatan, antara lain:
a. Menggunakan masker
b. Menjaga jarak aman minimal satu meter antar mahasiswa
c. Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun sebelum dan setelah meninggalkan
ruangan, atau minimal menggunakan hand sanitizer
d. Tidak menyentuh wajah atau menggunakan pelindung wajah
e. Menerapkan etika batuk dan bersin selama berada di dalam ruangan
f. Tidak mengikuti perkuliahan dan melaksanakan isolasi mandiri, bila mahasiswa
mengalami gejala demam 38°C, batuk/pilek/nyeri tenggorokan/sesak napas.
2. SGD dilakukan sesuai jadwal yang telah disepakati dalam kontrak perkuliahan. Bila
terdapat perubahan jadwal, fasilitator (dosen pendamping diskusi kelompok)
berkewajiban menghubungi perwakilan mahasiswa dari kelompok yang menjadi tanggung
jawabnya untuk melakukan klarifikasi dan penjadwalan ulang. SGD susulan dapat
dilakukan pada waktu pelaksanaan SGD berikutnya atau sesuai kesepakatan antar kedua
belah pihak. Batas maksimal learning task (LT) yang dibahas kelompok per satu kali
kegiatan SGD adalah dua LT.
3. Perwakilan kelompok mahasiswa berkewajiban mengingatkan jadwal SGD dengan
menghubungi fasilitator minimal satu hari sebelum SGD berlangsung. Bila fasilitator
berhalangan dan tidak bisa mendampingi SGD sesuai jadwal, diharapkan menyampaikan
kepada perwakilan mahasiswa minimal satu jam sebelum SGD berlangsung.
4. Keterlambatan pelaksanaan SGD ditoleransi maksimal 30 menit dari jadwal yang telah
disepakati, bila melebihi waktu tersebut, fasilitator boleh tetap mendampingi kegiatan SGD
sesuai sisa waktu yang tertera pada jadwal dalam kontrak perkuliahan, atau melakukan
penjadwalan ulang.
5. Mahasiswa wajib hadir tepat waktu sesuai dengan jadwal SGD yang telah disepakati.
52
6. Mahasiswa wajib membawa sumber referensi yang relevan (buku, jurnal, resume hasil
bacaan dan referensi bentuk lainnya dengan sumber yang kredibel).
7. Seluruh mahasiswa wajib menjaga sopan santun dan mematuhi tata tertib selama di
dalam ruang diskusi.
8. Fasilitator wajib menjelaskan aspek penilaian SGD dan mahasiswa wajib memahami
kriteria penilaian yang ada.
9. Presensi kegiatan SGD secara luring ini dievaluasi dari keikutsertaan dalam kegiatan
SGD
10. Bukti fisik dari pelaksaan kegiatan SGD dan presensi mahasiswa selama kegiatan
tersebut berupa lembar presensi SGD, yang dikumpulkan kepada dosen koordinator blok.
11. Kehadiran dalam kegiatan SGD luring adalah 100% dari kegiatan SGD dan durasi waktu
per kegiatan SGD. Bagi mahasiswa yang tidak hadir saat SGD (kecuali Dispensasi) wajib
responsi dengan fasilitator dan membawa resume materi SGD yang tidak diikuti.
B. Daring
1. Seluruh kegiatan small group discussion (SGD) pada masa pandemi COVID-19, masa
tatanan adaptasi kebiasaan baru, dan masa tatanan pasca transisi, dilaksanakan dalam
bentuk dalam jaringan (daring) yang dapat diikuti oleh mahasiswa dari manapun.
2. Aplikasi yang akan digunakan untuk SGD adalah aplikasi yang telah disepakati antara
fasilitator dan mahasiswa, dapat digunakan melalui laptop maupun ponsel pintar.
3. Mahasiswa yang mengalami kendala terkait kuota internet, diperbolehkan menonaktifkan
camera/video selama pelaksanaan kegiatan SGD.
4. Perwakilan kelompok mahasiswa berkewajiban mengingatkan jadwal SGD dengan
menghubungi fasilitator minimal satu hari sebelum SGD berlangsung.
5. Fasilitator yang berhalangan dalam mendampingi SGD, diharapkan untuk menyampaikan
kepada perwakilan mahasiswa dari kelompok SGD yang menjadi tanggung jawabnya
minimal satu jam sebelum SGD dan jika tidak memberikan konfirmasi lebih dari 30 menit
dari kontrak waktu, maka SGD bisa dilakukan penjadwalan ulang. SGD susulan dapat
dilakukan pada waktu pelaksanaan SGD berikutnya atau sesuai kesepakatan antar kedua
belah pihak. Batas maksimal learning task (LT) yang dibahas kelompok per satu kali
kegiatan SGD adalah dua LT.
6. Keterlambatan pelaksanaan SGD ditoleransi maksimal 30 menit dari jadwal yang telah
disepakati, bila melebihi waktu tersebut, fasilitator boleh tetap mendampingi kegiatan SGD
53
sesuai sisa waktu yang tertera pada jadwal dalam kontrak perkuliahan, atau melakukan
penjadwalan ulang.
7. Mahasiswa wajib hadir tepat waktu sesuai dengan jadwal SGD yang telah disepakati.
8. Mahasiswa wajib membawa sumber referensi yang relevan (buku, jurnal, resume hasil
bacaan dan referensi bentuk lainnya dengan sumber yang kredibel).
9. Seluruh mahasiswa wajib menjaga sopan santun dan mematuhi tata tertib selama di
dalam ruang diskusi virtual.
10. Fasilitator wajib menjelaskan aspek penilaian SGD dan mahasiswa wajib memahami
kriteria penilaian yang ada.
11. Bila dalam pelaksanaan kegiatan SGD, mahasiswa mengalami permasalahan (misal:
terputusnya koneksi), mahasiswa wajib menyampaikan kepada fasilitator dan membuat
resume SGD yang dikumpulkan satu hari setelah SGD berlangsung kepada fasilitator
serta melakukan responsi.
12. Presensi kegiatan SGD secara daring ini dievaluasi dari keikutsertaan dalam kegiatan
SGD
13. Bukti fisik dari pelaksaan kegiatan SGD dan presensi mahasiswa selama kegiatan
tersebut dapat berupa bukti hadir dari aplikasi yang digunakan (report/ list participant)
atau screenshot kegiatan pada aplikasi yang digunakan disertakan pada form presensi
dan nilai mahasiswa yang telah disediakan (tanda tangan mahasiswa dan fasilitator
diganti dengan tanda centang ()).
14. Kehadiran dalam kegiatan SGD luring adalah 100% dari kegiatan SGD dan durasi waktu
per kegiatan SGD. Bagi mahasiswa yang tidak hadir saat SGD (kecuali Dispensasi) wajib
responsi secara daring dengan fasilitator pendamping SGD dan membawa resume materi
SGD yang tidak diikuti.
54
3. Selama praktik lapangan, koordinator mata atar melakukan pengaturan jadwal kunjungan
mahasiswa yang terbagi dalam kelompok maksimal 10 orang dan didampingi oleh satu
dosen pembimbing praktik lapangan.
4. Pelaksanaan kegiatan praktik dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan
pencehagan COVID-19 :
a. Menggunakan masker
b. Menjaga jarak minimal satu meter antara anggota kelompok
c. Jaga kebersihan tangan. Bersihkan tangan dengan cairan pencuci tangan/hand
sanitizer bila permukaan tidak terlihat kotor (masing-masing mahasiswa wajib
membawa hand sanitizer di tas masing-masing). Namun, bila kotor lakukan cuci
tangan dengan air mengalir dan sabun sesuai langkah standar mencuci tangan.
d. Jangan menyentuh wajah atau menggunakan pelindung mata/wajah
e. Terapkan etika batuk dan bersin
f. Jaga kesehatan
g. Segera ke ffasilitas pelayanan kesehatan dan lakukan isolasi mandiri bagi mahasiswa
atau pembimbing yang mengalami gejala seperti demam 380C, batuk/pilek/nyeri
tenggorokan/sesak nafas.
5. Bukti kehadiran mahasiswa praktik dilakukan setiap hari sesuai jadwal praktik lapangan
dengan menggunakan form presensi fieldtrip yang disediakan oleh dosen pendamping an
dibuktikan dengan foto kegiatan.
6. Mahasiswa wajib mengikuti kegiatan sesuai jadwal yang ditentukan dengan kehadiran
100%. Bagi mahasiswa yang tidak dapat melakukan praktik karena alasan sakit agar
segera melakukan koordinasi dengan dosen pembimbing praktik kelompok masing-
masing dan dosen koordinator blok untuk mendapatkan solusi terkait kondisi tersebut dan
teknis kegiatan selanjutnya.
B. Daring
1. Pelaksanaan fieldtrip daring dapat dilaksanaan setelah program studi pendapat ijin
pelaksanaan secara daring dari wahana praktik berlangsung.
2. Pengurusan perijinan dilakukan mulai dari membuat surat permohonan ijin praktik
lapangan daring dari Program Studi PSSKPN dan Fakultas Kedokteran yang ditujukan
ke wahana praktik lapangan
3. Dosen koordinator blok melakukan koordinasi dengan narasumber dari wahana praktik
tentang tujuan praktik lapangan dan mekanismenya.
55
4. Selama praktik lapangan daring, dosen koordinator blok melakukan pengaturan jadwal
kunjungan mahasiswa, dan meyediakan link meeting untuk pelaksanaan kegiatan
fieldtrip daring
5. Dosen pembimbing lapangan masing-masing kelompok mahasiswa wajib mengikuti dan
mendapingi mahasiswa bimbingan kelompok secara daring.
6. Bukti kehadiran mahasiswa praktik dilakukan setiap hari sesuai jadwal praktik lapangan
dengan menggunakan form presensi fieldtrip daring yang disediakan dosen pengampu
mata ajar dan dibuktikan dengan foto/screenshot kegiatan daring.
7. Mahasiswa wajib mengikuti kegiatan sesuai jadwal yang ditentukan dengan kehadiran
100% secara daring. Bagi mahasiswa yang tidak dapat melakukan praktik karena alasan
sakit agar segera melakukan koordinasi dengan dosen pembimbing praktik kelompok
masing-masing dan dosen koordinator blok untuk mendapatkan solusi terkait kondisi
tersebut dan teknis kegiatan selanjutnya.
56
wajib menggunakan masker bedah atau masker kain.
6. Petugas Laboratorium harus memastikan penerapan pengendalian pencegahan
penularan COVID-19 di laboratorium sesuai prinsip physical distancing antara lain
mengatur jadwal penggunaan laboratorium untuk mencegah kontak erat di dalam
laboratorium. Jumlah maksimal mahasiswa di dalam ruangan skill lab adalah 20
orang dengan mengatur jarak minimal antar mahasiswa adalah satu meter.
7. Setiap dosen/petugas laboratorium/mahasiswa yang melakukan aktivitas di
Laboratorium Ketrampilan Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
wajib mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau pembersih tangan
berbasis alkohol sebelum dan sesudah melakukan kegiatan di laboratorium.
15. Mahasiswa wajib mengikuti kegiatan sesuai jadwal yang ditentukan dengan
kehadiran 100%. Bagi mahasiswa yang tidak dapat melakukan praktikum karena
57
alasan sakit agar segera melakukan koordinasi dengan dosen pembimbing praktik
lab kelompok masing-masing dan dosen koordinator blok untuk mendapatkan solusi
terkait kondisi tersebut dan teknis kegiatan selanjutnya.
B. Daring
1. Dosen pembimbing praktikum atau penguji praktikum masing-masing kelompok wajib
mengikuti dan mendapingi mahasiswa bimbingan kelompok secara daring.
2. Teknis atau mekanisme kegiatan praktikum daring ini diatur oleh dosen koordinator blok.
3. Bukti kehadiran mahasiswa praktik dilakukan setiap hari sesuai jadwal praktik lapangan
dengan menggunakan absensi daring yang disediakan dosen pendamping
praktikum/ujian dan dibuktikan dengan foto/screenshot kegiatan daring.
4. Mahasiswa wajib mengikuti kegiatan sesuai jadwal yang ditentukan dengan kehadiran
100%. Bagi mahasiswa yang tidak dapat melakukan praktikum karena alasan sakit agar
segera melakukan koordinasi dengan dosen pembimbing praktik lab kelompok masing-
masing dan dosen koordinator blok untuk mendapatkan solusi terkait kondisi tersebut dan
teknis kegiatan selanjutnya.
58
TATA TERTIB DISPENSASI
1. Dispensasi diberikan pada mahasiswa dengan mengajukan surat permohonan dispensasi
disertai alasannya ditujukan kepada Koordinator Program Studi dengan persetujuan dosen
koordinator blok terkait.
2. Mahasiswa yang bersangkutan diwajibkan menyerahkan surat dispensasi tersebut ke dosen
koordinator blok sebelum perkuliahan berakhir.
3. Mahasiswa yang mendapatkan dispensasi dianggap hadir saat kegiatan lecture, SGD, dan
pleno sesuai periode berlakunya surat dispensasi.
4. Mahasiswa yang mendapatkan dispensasi saat jadwal ujian utama atau ujian praktikum,
dipersilahkan untuk mengikuti ujian susulan setelah berkoordinasi dengan dosen koordinator
blok.
Mengetahui,
Koordinator Program Studi Ilmu Keperawatan dan Profsi Ners
FK UNUD
59
LAMPIRAN
Rubrik Penilaian
Pleno: Kelompok Presentasi
Kelompok : .........................................................
Topik : .........................................................
Mata kuliah : .........................................................
No Aspek yang dinilai Nilai Bobot Nilai x
(1-4) bobot
1 Isi Makalah (40%) 40
1. Kesesuaian isi makalah dengan outcome learning
task
2. Kelengkapan referensi dan referensi yang
digunakan tidak lebih dari 10 tahun
2 Pelaksanaan (30%) 30
1. Menyampaikan / menjelaskan materi dengan
jelas dan sistematika
2. Menggunakan media dengan tepat
3. Menggunakan waktu dan metode dengan tepat
4. Menyampaikan kesimpulan dan menekankan
pada hal-hal penting
3 Tanya jawab (30%) 30
1. Mampu menjawab dengan benar dan logis
2. Percaya diri dan tidak ragu-ragu dalam menjawab
3. Menerima feedback yang diberikan
4. Bersedia memperbaiki kekurangan sesuai
dengan feedback
Jumlah
Kriteria Penilaian:
Nilai 4 apabila peserta didik memenuhi 4 aspek yang dinilai (sangat memuaskan)
Nilai 3 apabila peserta didik memenuhi 3 aspek yang dinilai (memuaskan)
Nilai 2 apabila peserta didik memenuhi 2 aspek yang dinilai (cukup memuaskan)
Nilai 1 apabila peserta didik memenuhi 1 aspek yang dinilai (kurang memuaskan)
60
LAMPIRAN
Rubrik Penilaian
PLENO: Kelompok Tidak Presentasi
Kelompok : .........................................................
Topik : .........................................................
Mata kuliah : .........................................................
No Aspek yang dinilai Nilai Bobot Nilai
(1-4) x
bobot
1 Konsep Dasar (70%) 70
1. Kesesuaian isi makalah dengan outcome learning
task
2. Kelengkapan referensi dan referensi yang
digunakan tidak lebih dari 10 tahun
2 Tanya jawab (30%) 30
1. Mampu memberikan tanggapan/ pertanyaan yang
logis
2. Mampu memberikan klarifikasi jika ada perbedaan
pemahaman
Jumlah
Kriteria Penilaian:
Nilai 4 apabila peserta didik memenuhi 4 aspek yang dinilai (sangat memuaskan)
Nilai 3 apabila peserta didik memenuhi 3 aspek yang dinilai (memuaskan)
Nilai 2 apabila peserta didik memenuhi 2 aspek yang dinilai (cukup memuaskan)
Nilai 1 apabila peserta didik memenuhi 1 aspek yang dinilai (kurang memuaskan)
61
RUBRIK PENILAIAN SMALL GROUP DISCUSSION (SGD)
PSIK-FK UNUD
Keterangan Nilai:
Kurang <70
Cukup 70-79
Baik 80-89
Sangat Baik 90- 100
62