Anda di halaman 1dari 36

BUKU RANCANGAN PENGAJARAN

MODUL
NEUROSAINS

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2016-2017

DAFTAR ISI

1
HAL

BAB I

PENGANTAR 2

PENDAHULUAN 3

KARAKTERISTIK MAHASISWA 5

BAB II

SASARAN PEMBELAJARAN 6

LINGKUP BAHASAN 7

METODE PENGAJARAN 11

BAB III

SUMBER DAYA 15

EVALUASI 18

MATRIKS KEGIATAN 19

LAMPIRAN 1 22

LAMPIRAN 2 33

LAMPIRAN 3 36

2
PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kekuatan, taufik dan
hidayah-Nya kepada kami dalam menyelesaikan Buku Panduan Staf Pengajar modul Neurosains tahun akademik
2015 – 2016.

Modul Neurosains ini merupakan modul ketiga dalam semester genap subprogram Medical Sciences di kurikulum
pendidikan dokter (KURFAK) 2012. Modul ini akan membahas struktur dan fungsi sistem saraf dari berbagai
aspek cabang ilmu kedokteran yang disusun dan dilakukan secara terintegrasi dan student-centered mulai tingkat
molekuler sampai sistem.

Modul ini diharapkan dapat membuka dan memberikan pemahaman awal serta menanamkan dasar berpikir yang
kuat dalam praktik sebagai dokter kelak, peneliti, maupun dalam menekuni jenjang pendidikan lebih lanjut; serta
berguna dalam melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi.

Kami menyampaikan terima kasih sedalam-dalamnya kepada tim inti modul Neurosains FKUI yang telah
menyumbangkan buah pikirannya ke FKIK UNIB. Kami menyadari bahwa buku rancangan pengajaran ini tak
luput dari kesalahan. Kritik dan saran kami butuhkan untuk perbaikan dan kemajuan di masa yang akan datang.

Buku ini kami persembahkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan kompetensi calon dokter di masa
mendatang. Kiranya Allah SWT tetap memberikan petunjuk untuk penyempurnaan. Semoga Allah SWT selalu
melimpahkan berkat dan rahmatNya kepada kita semua.

Amin.

Bengkulu, April 2017


Tim Modul Neurosains

3
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Kesehatan fisik tanpa didukung dengan kesehatan pikiran menjadikan hidup tidak seimbang. Banyak
orang menyadari bahwa penderitaan yang mereka alami secara fisik dipicu oleh pikiran mereka yang tidak sehat.
Itulah sebabnya, kesehatan tubuh dan kesehatan pikiran adalah intisari dari kebahagiaan hidup.
Berpikir adalah kekuatan dasar yang dimiliki oleh manusia yang dapat memengaruhi alam semesta.
Semua yang berkaitan dengan pengetahuan, kesehatan, rasa aman, kepribadian, kebahagiaan bahkan kesuksesan
tiada lain bersumber dari hasil pikiran. Dengan berpikir, muncul berbagai gagasan spektakuler serta sangat
menakjubkan yang turut membentuk peradaban umat manusia selama ini.
Pikiran merupakan fungsi dari otak yang terdiri dari milyaran sel saraf. Setiap sel saraf memiliki inti sel
dengan banyak cabang, dan setiap cabang memiliki banyak koneksi. Fungsi otak tersebut jauh lebih canggih
daripada komputer manapun di planet ini. Setiap sel saraf berhubungan dengan puluhan ribu sampai ratusan ribu
sel lain, dan mereka saling bertukar informasi. Ini disebut komunikasi sel saraf.
Setidaknya ada tiga tipe kecerdasan utama, yaitu kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual. Lebih
rinci lagi, ada kecerdasan linguistik, matematis-logis, visual-spasial, musikal, naturalis, interpersonal,
intrapersonal, dan fisik. Untuk memfungsikan itu semua, walaupun kenyataannya hanya sebagian kecerdasan yang
dapat dimaksimalkan, kita perlu memelajari struktur dan fungsi sistem saraf. Ilmu yang mengkaji struktur dan
fungsi sitem saraf dikenal dengan neurosains.
Neurosains meliputi kajian di bidang struktur saraf, makro dan mikro anatomi, perkembangan dan
mekanisme yang mendasari fungsi seperti sensasi dan persepsi; pembelajaran dan memori; gerak; tidur dan
keadaan terjaga; stres; dan mekanisme yang mendasari gangguan sistem saraf mulai dari tingkat gen, molekul, sel
sampai sistem. Neurosains ini masih terus berkembang dan terus diteliti untuk mengungkapkan fenomena dalam
sistem saraf terutama otak.
Modul Neurosains merupakan modul ketiga semester 2 yang merupakan bagian dari tahap II kurikulum
fakultas tahun 2012 dengan bobot 6 SKS dan dijadwalkan penyelenggaraannya selama 6 minggu.

2. KOMPETENSI YANG HARUS DIMILIKI DALAM PEMBELAJARAN NEUROSAINS

Berdasarkan SKDI, pendidikan kedokteran diarahkan untuk menguasai 7 area kompetensi. Modul
Neurosains ditujukan untuk menguasai 6 area kompetensi berkaitan dengan pembelajaran dan penanganan
permasalahannya, yaitu:
1. Keterampilan komunikasi efektif
2. Kemampuan menjelaskan ilmu biomedik dalam pemahaman keadaan sehat dan sakit di bidang
neurosains
3. Kemampuan memanfaatkan dan menilai secara kritis teknologi informasi dalam mengelola informasi di
bidang neurosains
4. Mawas diri dan mampu mengembangkan diri atau belajar sepanjang hayat
5. Memahami etika, moral dan profesionalisme dalam lingkup neurosains
6. Kemampuan merencanakan riset untuk menjawab/ mengatasi permasalahan neurosains

3. TUJUAN UMUM

4
Melalui Modul Neurosains yang dijalani selama 6 minggu, mahasiswa memiliki kompetensi derajat 1
terkait bidang neurosains yang wajib dimiliki seorang dokter dan merupakan modal dasar dalam penanganan
masalah neurosains pada layanan kesehatan serta menumbuhkan minat penelitian dalam bidang neurosains.

4. TUJUAN KHUSUS

Setelah menyelesaikan Modul Neurosains, mahasiswa diharapkan mampu :


1. Berkomunikasi disertai empati
2. Mendengar aktif
3. Memberi informasi secara efektif
4. Menggunakan bahasa verbal dan tertulis secara efektif
5. Menggunakan teknologi komputer secara efektif
6. Berpikir kritis dalam mensintensis dan analisis data khususnya di bidang neurosains dengan
mengintegrasikan ilmu-ilmu dasar (biomedis).
7. Menjelaskan mekanisme dasar dengan mengintegrasikan berbagai ilmu-ilmu dasar bidang neurosains
8. Menjelaskan mekanisme yang mendasari berbagai masalah neurosains
9. Mengidentifikasi masalah neurosains
10. Menjelaskan masalah neurosains secara obyektif dari berbagai sudut pandang
11. Menganalisis kemungkinan penyelesaian masalah berdasarkan informasi yang diperlukan
12. Menganggap umpan balik hasil kerja sebagai bagian dari pendidikan

5
KARAKTERISTIK MAHASISWA

Mahasiswa yang mengikuti modul neurosains adalah mahasiswa yang telah melalui pendidikan dokter tahap I
sehingga telah mempunyai dan menguasai keterampilan belajar sesuai dengan tujuan pendidikan dokter tahap I.
Dengan demikian mahasiswa telah mencapai keterampilan dan sikap dasar, yaitu keterampilan belajar sepanjang
hayat, keterampilan-keterampilan generik dan sikap peduli terhadap lingkungan/masyarakat. Di samping itu,
mahasiswa telah melalui Modul Sel Genetik dan Biologi Molekular dan modul infeksi imunologi yang akan
digunakan dalam mengkaji bidang neurosains.

6
SASARAN PEMBELAJARAN

SASARAN PEMBELAJARAN TERMINAL

Setelah mengikuti kegiatan akademik modul integrasi neurosains, diharapkan jika mahasiswa dihadapkan pada
data sekunder tentang gangguan sistem saraf, mahasiswa mampu merumuskan dan menjelaskan masalah
tersebut berdasarkan ilmu biomedik terkini atas proses molekular, selular, jaringan dan organ yang terjadi dalam
sistem saraf terkait.

Rincian sasaran 1. Bila diberikan pemicu mengenai neurosains mahasiswa mampu:


pembelajaran a. Menjelaskan anatomi dan struktur mikroskopik sistem persarafan
b. Menjelaskan fisiologi sistem saraf dan interaksi dengan sistem organ terkait
c. Menjelaskan mekanisme terjadinya masalah dan sistem/organ terkait
d. Menjelaskan histopatologi dan patofisiologi penyakit yang menimbulkan
masalah tersebut
e. Menjelaskan etiologi dan sistematika deteksi (pemeriksaan penunjang) yang
diperlukan berdasarkan patogenesis dan patofisiologi dari penyakit yang
menimbulkan masalah tersebut
2. Jika mahasiswa dihadapkan pada data sekunder tentang masalah klinik, laboratorik,
pencitraan radiologik dan epidemiologik kelainan/penyakit sistem saraf; mahasiswa
mampu:
a. Menjelaskan keterkaitannya dengan embriologi sistem saraf
b. Menjelaskan keterkaitannya dengan struktur anatomi dan histologi sistem
saraf
c. Menjelaskan keterkaitannya dengan mekanisme fisiologi dan biokimia sistem
saraf pada tingkat selular dan biomolekular
d. Menjelaskan mekanisme biokimiawi sistem saraf dan pengaruh zat-zat kimia
pada pertumbuhan dan perkembangan sistem saraf.
e. Menjelaskan prinsip transduksi sinyal rekaman biofisika
f. Menjelaskan mekanisme selular dalam etiopatologi dan patofisiologi sistem
saraf
g. Menjelaskan prinsip farmakokinetik dan mekanisme kerja obat pada sistem
saraf di tingkat reseptor dan subselular
h. Menjelaskan prinsip dasar fisika dalam pencitraan sistem saraf dan analisis
hasil pencitraan
i. Menjelaskan prinsip regenerasi sistem saraf

7
LINGKUP BAHASAN

Lingkup bahasan Pokok Bahasan Sub-pokok Bahasan


Neuroembriogenesis dan Neuroembriogenesis sistem saraf Diferensiasi sel induk
neurohistogenesis dan neurohistogenesis jaringan saraf Diferensiasi dan maturitas sel komponen
sistem saraf

Neuroanatomi dan Neurohistologi Sistem saraf pusat Anatomi susunan saraf pusat: serebrum,
serebelum, batang otak dan medulla
spinalis
Jaras-jaras saraf
Sawar darah otak

Sistem saraf perifer Anatomi susunan saraf perifer: saraf


kranial dan saraf perifer (somatik,
otonom, sistem kromafin)

Pencitraan pada sistem saraf Prinsip dasar pencitraan yang meliputi


aborsi, refleksi, difraksi, interferensi,
resonansi gelombang elektromagnetik
dan gelombang mekanik

Analisis hasil pencitraan

Neurobiologi molecular Struktur sel saraf Struktur membran sel


Protein membran sel
Komponen intrasel lainnya

Struktur sel glia Jenis dan komponen sel glia

Struktur sinaps Jenis sinaps


Pra dan pascasinaps
Komunikasi antar sinaps

Neurokimiawi Mikro dan makro nutrien Mikro dan makronutrien yang berperan
pada susunan saraf

Transmisi impuls saraf secara Peran ion kalsium


humoral Pompa ATPase
Neurotransmiter
Neuromodulator dan neuropeptida

Neurofarmaka Farmakokinetik, farmakodinamik


tempat dan cara kerja obat pada sistem
saraf

Neurofisiologi Prinsip transduksi sinyal rekaman Perubahan resistensi, kapasitansi dan


biofisika induktansi (LRC)

Kegiatan listrik sel saraf (Biolistrik) Depolarisasi, repolarisasi,


hiperpolarisasi, potensial aksi

Fisiologi komunikasi sistem saraf Neurofisiologi sinaps, IPSP dan EPSP,


sumasi ruang dan sumasi waktu,
hambatan sinaps, plastisitas sinaps dan
Neurofisiologi refleks
Integrasi Sistem Saraf Sistem sensomotorik Sistem aferen dan eferen

Sistem saraf otak

8
Lingkup bahasan Pokok Bahasan Sub-pokok Bahasan
Sistem saraf otonom Sistem saraf simpatis dan parasimpatis

Somatosensorik Raba, nyeri, suhu

Fungsi sistem saraf pusat/ Dasar- Kesadaran, tidur dan terjaga/ waspada
dasar neurofisiologi perilaku dan
kognisi
Proses pembelajaran dan memori,
komunikasi verbal dan nonverbal,
motivasi, emosi, perhatian
Neuropatologi Trauma Gambaran kerusakan saraf

Gangguan vaskular Infark, CVA, CVD

Gangguan Aliran Likuor hidrosefalus


serebrospinal

Kelainan Kongenital meningokel, spina bifida, vaskuler

Infeksi Patogenesis infeksi sistem saraf oleh


virus, bakteri, parasit, jamur

Neoplasma Primer, sekunder

Proses Degeneratif Neuron, neuroglia, vaskular dan sel


penunjang lain

Kelainan metabolik primer dan


Lain-lain sekunder, autoimun

9
Daftar Rujukan

1. Gartner LP, Hiatt JL, Editors. Color Textbook of Histology. Philadelphia: W.B. Saunders Company;
2007
2. Fawcett DW, Jenish RP. Bloom and Fawcett A Textbook of Histology. New York: Chapman &Hall;
1997
3. Young B, Heath, J.W. Wheater’s Functional, Histology: A Text and Color Atlas. London: Churchill
livingstone; 2006
4. Bear MF, Connors BW, Paradiso MA. Neuroscience: Exploring the Brain. 2 nd ed. Baltimore:
Lippincott Williams & Wilkins; 2007
5. Carlson NR, Allyn, Bacon. Physiology of Behavior. 7 th ed. Boston: Allyn & Bacon Incorporated; 2000
6. Kandel, ER, Principles of Neural Science, 4th ed. Mc Grew Hill. 2000
7. Snell RS. Clinical Neuroanatomy for medical students. 2nd ed. Boston: Little Brown and Company;
1987
8. Carlson BM. Patten’s Foundation of Embriology. 6 th ed. New York: Mc. Graw-Hill Inc; 1996
9. Arey LB. Developmental Anatomy. 7th ed. London: W.B. Saunders Comp; 1974
10. Karp G. Cell and Molecular Biology. 2nd ed. New York: John Wiley & Son; 1999
11. Marks DB, et al. Basic Medical Biochemistry. 1st ed. Baltimore: William Wilkins; 1996
12. McKee T, et al. Neurotransmitter in Biochemistry. 3rd ed. New York: Mc Graw-Hill; 2003
13. Murray RK, et al. Harper’s illustrated Biochemistry. 26th Ed. New York: McGraw-Hill Medical
publishing;2003
14. Cohn RM et al. Biochemistry and Disease. Baltimore: William Wilkins; 1996
15. Underwood JCE, editors. General and Systematic Pathology. 3 rd Edition. London: Churchil
Livingstone; 2000
16. Macfarlane PS, Reid R, Callander R. Pathology Illustrated. 5 th Ed. London: Churchill Livingstone;
2000
17. Cotran RS, Kumar V, Collins T, Robbins LS. Robbin’s Pathologic Basis of Diseases. 7 th Ed.
Philadelphia: WB Saunders; 2003
18. Nestler EJ, Hyman SE, Malenka RC. Molecular Neuropharmacology: A Foundation for Clinical
Neuroscience. New York: McGraw-Hill; 2001
19. Katzung BG. Basic and Clinical Pharmacology. 10 th ed. New York: McGraw-Hill Professional; 1995
20. Mims CA, Dockrell H, Roitt I, Georing R, Wakelin D, Zuckerman M. Medical Microbiology. 3rd Ed.
Edinburg: Mosby; 2004
21. Struthers JK, Western RP. Clinical Bacteriology. Washington DC: ASM Press; 2003
22. Flint SJ. Principles of Virology: Molecular Biology, Pathogenesis and Control. Washington DC: ASM
Press; 2000
23. Gillespie SH, Pearson RD, Editors. Principles and Practice of Clinical Parasitology. New York: John
Wiley & Sons; 2001
24. Roberts LS, Jannovy J, Jannovy JJ, Schmidt GD. Gerald D. Schmidt & Larry S. Roberts' Foundation
of Parasitology. New York: The McGraw-Hill Companies; 2004
25. Gibrey MJ, Maedonald IA, Roche HM. Nutrition and Metabolism. Oxford: Blackwell Science; 2003

10
METODE PENGAJARAN

Metoda pengajaran yang digunakan adalah pengajaran aktif mandiri (student centered), terintegrasi dengan
menggunakan pendekatan metoda Pembelajaran Berdasarkan Masalah (BDM) sebagai metoda pengajaran
utama serta metoda pembelajaran lainnya seperti praktikum dan kuliah. Dalam metoda pengajaran BDM
tercakup diskusi kelompok (DK), kegiatan mandiri dan pleno termasuk presentasi kelompok dan
pelurusan/masukan oleh nara sumber.

Berdasarkan konsep pentahapan pembelajaran, metoda pengajaran pada Modul Neurosains meliputi tahap
orientasi, latihan dan umpan balik atau evaluasi. Jumlah jam metoda pengajaran yang tercakup dalam tahap
orientasi, latihan dan umpan balik dapat dilihat pada matriks kegiatan.

A.Tahap Orientasi
Bertujuan memberikan wawasan mengenai lingkup neurosains dan dampak masalah dalam kehidupan serta
pengelolaannya dalam ilmu kedokteran
1. Kuliah
2. PBL (Diskusi Kelompok Mahasiswa)

B. Tahap Latihan
Bertujuan untuk mengembangkan serta mempertajam dan meningkatkan kemampuan melalui berbagai
pengalaman belajar
1. Diskusi kelompok
2. Praktikum
3. Pleno

C. Tahap Umpan balik


Bertujuan untuk memberikan pelurusan pemahaman dan/atau masalah neurosains dalam kehidupan dan
pengelolaannya dalam ilmu kedokteran
1. Pleno
2. Ujian Formatif

Jumlah SKS
1. Kuliah : 32 jam/16 = 2 SKS
2. Pleno : 12 jam/16 = 0,75 SKS
3. Diskusi Kelompok : 20 jam/32= 0,625 SKS
4. Praktikum : 30 jam/32 = 0,94 SKS
6. Mandiri : 86 jam/64 = 1,34 SKS
Jumlah = 5,66 SKS

11
1. KULIAH

Salah satu tahap dimana mahasiswa memperoleh ilmu (orientasi) yaitu dengan mengikuti kuliah, di samping
praktikum, belajar mandiri, maupun belajar dalam kelompok diskusi. Kuliah bertujuan memberikan wawasan
mengenai luasnya lingkup bahasan dan permasalahan dalam neurosains, memberikan pemahaman tentang
konsep-konsep, istilah-istilah dan mekanisme dalam saraf terutama yang sulit dan membangkitkan minat dan
semangat mahasiswa untuk mau memelajari lebih dalam serta melakukan penelitian dalam bidang neurosains.
Kuliah terdiri atas 19 kali pertemuan dengan jumlah total 32 jam. Selain itu, modul ini juga diisi dengan kuliah
dari modul empati (2 jam) dan riset (2 jam).

Kuliah interaktif Topik Pilihan bertujuan untuk membuka wawasan mahasiswa tentang masalah-masalah yang
sedang menjadi perhatian saat ini dalam bidang neurosains, isu-isu/topik-topik penelitian strategis dan konsep-
konsep baru yang sedang atau akan dikembangkan dalam bidang Neurosains, menarik minat mahasiswa untuk
mau memelajari dan meneliti isu-isu yang terkait dengan neurosains dan menyadarkan kembali pentingnya
pendidikan kedokteran berkelanjutan. Kuliah Topik pilihan dilakukan dalam bentuk kuliah interaktif, bersifat
nice to know, tidak diujikan dalam evaluasi tetapi wajib diikuti oleh mahasiswa.

2. DISKUSI KELOMPOK/BELAJAR BERDASARKAN MASALAH (BDM)

Belajar Berdasarkan Masalah (BDM) diselenggarakan baik pada tahap orientasi, latihan maupun umpan balik.
Kegiatan Belajar Berdasarkan Masalah dalam modul Neuroscience menggunakan metoda 2 kali diskusi
kelompok dan 1 kali pleno untuk setiap pemicu yaitu
1. Diskusi 1 untuk menganalisis pemicu dengan menggali pengetahuan yang telah dimiliki
2. Diskusi 2 untuk mengumpulkan dan berbagai pengetahuan yang diperoleh selama periode waktu
belajar Mandiri setelah diskusi-1
3. Pleno untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok untuk diberi masukan atau umpan balik oleh
narasumber yang terkait pembahasan pemicu

Diskusi dilaksanakan dalam kelompok yang masing-masing terdiri atas dari 8-12 mahasiswa, dan didampingi
oleh seorang seorang fasilitator. Setiap minggunya terdapat 1 pemicu, sedangkan kegiatan BDM berlangsung
dalam 4 minggu. Setelah diskusi ke-2 akan diselenggarakan kegiatan pleno yang menghadirkan narasumber
yang diakhiri dengan umpan balik. Pleno dilakukan untuk mencapai tahap orientasi maupun umpan balik.
Kegiatan Belajar Berdasarkan Masalah ini akan berlangsung 8 kali pertemuan dengan total 20 jam, sedangkan
pleno berlangsung 4 kali dengan total jam 12 jam. Rincian kegiatan serta pemicu tertera dalam lampiran.

3. BELAJAR MANDIRI

Belajar Mandiri bertujuan agar mahasiswa dapat menguasai lingkup materi dengan baik melalui cara belajar
aktif dan mandiri. Mahasiswa diharapkan melaksanakan proses belajar dengan tahapan sebagai berikut:
1. Mengkaji lingkup bahasan yang belum dikuasai dengan cara belajar mandiri, membandingkan
kemampuan diri dengan kemampuan yang dituntut dalam tujuan modul
2. Mencari dan memelajari bahan pelajaran yang sesuai dengan tujuan modul dengan cara membaca
bahan pustaka atau bertanya kepada narasumber. Bahan pustaka dapat berupa handout, buku, majalah,
CD ROM atau informasi dari sumber terpercaya di internet.
3. Melaksanakan aktualisasi konsep-konsep yang telah dipelajari dalam proses belajar selanjutnya seperti
diskusi (dan sidang pleno)
4. Mengerjakan tugas diskusi kelompok PBL

Kegiatan belajar Mandiri akan dilakukan dengan jumlah total 86 jam.


4. PRAKTIKUM

Praktikum dilaksanakan di laboratorium Biologi, Histologi, Anatomi, Biokimia, Fisiologi, Patologi Anatomi
sesuai jadwal kegiatan. Mahasiswa dibagi dalam 3 kelompok besar yang kemudian dikelompokkan lagi menjadi
kelompok praktikum yang terdiri dari 8-12 mahasiswa, yang diatur tersendiri oleh pengelola praktikum. Setiap
kelompok praktikum akan dibimbing oleh seorang pembimbing. Sebelum praktikum, sewaktu-waktu dapat
dilakukan tes formatif atau tes lainnya untuk mengukur kesiapan melaksanakan praktikum yang dapat
digunakan untuk menyeleksi peserta praktikum oleh masing-masing tutor.

12
Kegiatan praktikum diharapkan akan meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk memahami dan menghayati
konsep-konsep dalam neurosains, meningkatkan kemampuan mahasiswa sebagai individu maupun dalam
bekerjasama dengan anggota kelompok baik dalam mengerjakan maupun dalam membahas hasil praktikum .

Tujuan umum praktikum adalah


1. Meningkatkan pemahaman konsep-konsep yang terdapat di dalam bidang Neurosains.
2. Memahami dan menyadari konsep-konsep yang terdapat pada teori adalah idealisasi dan generalisasi
dari berbagai fakta.
3. Menjelaskan perbedaan antara apa yang diharapkan (dalam teori) dengan kenyataan (hasil/data)
4. Mengidentifikasi dan mendiferensiasi struktur-struktur yang terdapat dalam sajian Anatomi, Histologi,
Patologi Anatomi
5. Menginterpretasi hasil praktikum yang diselenggarakan dalam bentuk percobaan baik dalam bentuk
gambar, skema, kurva maupun dalam bentuk hasil perhitungan statistik.
6. Menyimpulkan hasil-hasil praktikum
7. Membandingkan hasil praktikum yang diperoleh oleh satu regu dengan regu lainnya.
8. Membuat laporan hasil praktikum dengan mengaitkan hasil dengan konsep-konsep yang mendasarinya.
9. Menerapkan kejujuran ilmiah dalam melakukan langkah-langkah dalam praktikum maupun dalam
pembuatan laporan dan penarikan kesimpulan sesuai dengan apa yang dilakukan dan didapatkannya
selama praktikum.

13
SUMBER DAYA
1. SUMBER DAYA MANUSIA

A. Tim Pengelola Modul Neurosains 2016-2017

Ketua : dr. Hilda Taurina, M.Sc


Sekretaris : dr. Sri Yunita

B. Narasumber Kuliah

JUDUL KULIAH DEPARTEMEN


K-1 Pengantar
K-2&3 Neuroembriogenesis-1 Biologi
Neuroembriogenesis-2

K-4&5 Neuroanatomi-1 Anatomi


Neuroanatomi-2

K-6 Gizi bagi Otak Gizi

K-7&8 Neurohistologi-1 Histologi


Neurohistologi-2

K-9&10 Prinsip Neurofisiologi dan Neurobehavior Fisiologi


Fisiologi Integrasi Sistem Saraf

K-11&12 Neurobiokimia Biokimia


Neurobiologimolekuler

K-13&14 Biolistrik Fisika


Neurobiofisika

K-15&16 Neuropatogenesis Infeksi-1 Parasitologi


Neuropatogenesis Infeksi-2

K-17 Neuropatologi dan Neuroregenerasi Patologi Anatomi

K-18&19 Neurologi-1 Neurologi


Neurologi-2

K-20 Neurobioimaging Radiologi

K-21&22 Farmakodinamik Neurofarmaka Farmakologi


Farmakokinetik Neurofarmaka

C. Kegiatan praktikum dalam modul Neurosains terdiri atas

JUDUL PRAKTIKUM DEPARTEMEN


Pr-1&2 Neuroembriologi (embrio ayam) Biologi
Neuroembriologi (embrio babi)

Pr-3&4 Makrostruktur saraf Anatomi

Pr-5&6 Mikrostruktur SSP Histologi


Mikrostruktur SST

14
JUDUL PRAKTIKUM DEPARTEMEN

Pr-7 Neurofisiologi Fisiologi

Pr-8 Neuropatologi Patologi Anatomi

3. SARANA & PRASARANA

A. Sarana
1. Buku Rancangan Pengajaran (BRP), buku pedoman kerja mahasiswa (BPKM) dan buku panduan staf
pengajar (BPSP)
2. Hand out/ outline kuliah, makalah (pdf/ms word).
3. Penuntun praktikum dan penuntun KKD
4. Alat bantu mengajar: In focus multimedia, white board, flip chart, komputer
5. Boneka (phantom)
6. Sarana praktikum (mikroskop, cadaver, CD, komputer, reagen habis pakai, peraga lainnya)

B. Prasarana
– 1 ruang kuliah besar kapasitas 67 mahasiswa
– 7 ruang diskusi kelompok yang dapat menampung @10-12 mahasiswa
– Ruang Praktikum berkapasitas 67 mahasiswa
o Anatomi
o Histologi
o Fisiologi Kedokteran
o Biokimia
o Patologi Anatomi/ Parasitologi
o Parasitologi
o Mikrobiologi/ Patologi Klinik
o Radiologi

– Perpustakaan
– Ruang komputer
– Sekretariat

15
EVALUASI

1. Evaluasi Hasil Pendidikan (EHP) Mahasiswa


– Komponen yang dinilai adalah knowledge, psikomotor, afektif
– Penilaian berdasarkan pada proses pembelajaran dan hasil pembelajaran dengan
rincian :
 Proses pembelajaran (40 %)
- Penilaian diskusi kelompok (20 %)
- Penilaian buku catatan mahasiswa (10 %)
- Penilaian laporan praktikum (10 %)
 Hasil pembelajaran (60 %)
- Ujian Sumatif 1 (20 %)
- Ujian Sumatif 2 (20 %)
- Ujian Praktikum 1 (10 %)
- Ujian Praktikum 2 (10 %)
– Instrumen penilaian yang digunakan :
 Penilaian hasil pembelajaran
o Ujian Formatif dengan instrumen True False (TF)
o Ujian Sumatif dengan instrumen Mulitple Choice Question (MCQ)
o Ujian Praktikum dengan instrumen Short Answer Question (SAQ)
 Penilaian proses pembelajaran:
o Penilaian diskusi kelompok dengan instrumen Lembar Penilaian Diskusi
Kelompok
o Penilaian buku catatan mahasiswa dengan instrumen Lembar Penilaian
Buku Catatan Mahasiswa
o Penilaian laporan praktikum dengan instrumen Lembar Penilaian Laporan
Praktikum
– Kriteria mengikuti ujian :
- Ujian Sumatif jika jumlah kehadiran diskusi kelompok, kuliah dan pleno > 80 %
- Ujian Praktikum jika jumlah kehadiran praktikum >80 %
– Kriteria kelulusan modul :
 Nilai perhitungan berdasarkan pembobotan minimal 56 atau nilai huruf C untuk
setiap komponen (proses pembelajaran dan hasil pembelajaran)
 Apabila nilai proses pembelajaran dan atau hasil pembelajaran >56 maka wajib
mengikuti program perbaikan nilai/remedial.
 Program perbaikan nilai (remedial) dilaksanakan 1 (satu) kali, yang
diselenggarakan pada periode remedial
 Nilai modul setelah remedial maksimal C
 Jika nilai modul setelah remedial >56 maka :
o Modul yang tidak lulus harus diulang terlebih dahulu pada kesempatan
pertama sesuai jadwal kurikulum
o Mahasiswa dapat melanjutkan ke modul semester selanjutnya
o Jika nilai modul sesudah mengulang modul < 55 sebanyak 2 (dua) kali
pengulangan modul, maka mahasiswa dikirim ke Bagian Evaluasi MEU untuk
penilaian lebih lanjut dan menjadi perhatian khusus program studi

16
2. Evaluasi Program Pendidikan (EPP) Modul
– Evaluasi Proses Program dengan kriteria :
 Semua kegiatan berlangsung sesuai waktu dan rencana
 Perubahan jadwal, waktu dan kegiatan tidak lebih dari 20%.
 Setiap kegiatan dihadiri minimal 80% mahasiswa, fasilitator, narasumber dan
pembimbing praktikum
– Evaluasi Hasil Program dengan kriteria :
 80% mahasiswa lulus dengan nilai minimal C

17
MATRIKS KEGIATAN

JADWAL MODUL NEUROSAINS 2016/2017


FKIK UNIB

Minggu 1

Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat


1 Mei 2017 2 Mei 2017 3 Mei 2017 4 Mei 2017 5 mei 2017
08.00-09.00
K-1
Pengantar K-3 K-4 Pr-3
LIBUR Neurosains Neuroembriogenesis Makrostruktur
Neuroanatomi 1
HARI BURUH (dr. Hilda Taurina, 2 saraf 1
M.Sc)
09.00-10.00
10.00-11.00 Pr-4
11.00-12.00 K-2 Pr-1 K-5 Makrostruktur
Neuroembriogenesis Neuroembriologi saraf 2
Neuroanatomi 2
1
12.00-13.00 ISHOMA
13.00-14.00 DK 1 Pr-2
14.00-15.00 Pemicu 1 Neuroembriologi DK 2 Pleno 1 (Liya
Pemicu 1 Agustin,M.Biomed
15.00-16.00 BM BM & dr. Rizkianti )

Departemen Dep. Biologi Dept. Biologi Dept. Anatomi Dep. Anatomi


FKIK UNIB FKIK UNIB FKIK UNIB
Narasumber Liya Liya dr. Rizkianti dr. Rizkianti
Agustin,M.Biomed Agustin,M.Biomed

Minggu 2

Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat


8 Mei 2017 9 Mei 2017 10 Mei 2017 11 Mei 2017 12 Mei 2017
08.00-09.00 K-9
K-6 Pr-5 Fisiologi Integrasi K-10
09.00-10.00 Neurohistologi 1 Mikrostruktur ssp Sistem Saraf Biolistrik
HARI RAYA
10.00-11.00 WAISAK
11.00-12.00 K-7 Pr-6 Pr-7 K-11
Neurohistologi 2 Mikrostruktur sst Neurofisiologi Neurobiofisika

12.00-13.00 ISHOMA
13.00-14.00 DK 1
14.00-15.00 K-8 Pemicu 2 DK 2 Pleno 2 (dr. Sri
15.00-16.00 Prinsip-prinsip Pemicu 2 Yunita & dr.
Neurofisiologi Suryo)
dan BM
Neurobehavior
(Sri)

Departemen Dep. Dep. Histologi Dep. Fisiologi Dep. Fisika


Histologi/Fisolo FKIK UNIB FKIK UNIB FKIK UNIB
gi
FKIK UNIB

18
Narasumber dr. Hilda dr. Hilda dr. Sri Yunita Drs. Suwarsono,
Taurina,M.Sc Taurina,M.Sc M.Si
/dr.Sri Yunita

19
Minggu 3

Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat


15 Mei 2017 16 Mei 2017 17 Mei 2017 18 Mei 2017 19 Mei 2017
08.00-09.00
K -17
K-14
Neuropatogenesis BM
Neurologi 1
Infeksi 1 (Enny)

09.00-10.00
Pleno 3
(dr.Hasymi,Sp.S/
10.00-11.00 dr.Sylvi)
11.00-12.00 K-15 K – 18
Neurologi 2 Neuropatogenesis
Infeksi 2 (Lala)

12.00-13.00 ISHOMA
13.00-14.00 DK 1
Formatif 1
14.00-15.00 Pemicu 3 DK 2
Rumusan Pemicu 3
15.00-16.00 BM Masalah
BM
Penelitian (Sylvi)

Departemen Dept. Saraf


FKIK UNIB
Narasumber dr. Suryo Bantolo, dr. Enny/dr.Lala
Sp.S

Minggu 4
Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
22 Mei 2017 23 Mei 2017 24 Mei 2017 25 Mei 2017 26 Mei 2017
08.00-09.00
K-19 K-20 K-12 BM
09.00-10.00 Neuropatologi & Farmakodinamik Neurobiokimi
Neuroregenerasi neurofarmaka a LIBUR
(PA) KENAIKAN
ISA ALMASIH
Pleno 4
10.00-12.00
(dr.marisadonna/dr.
Pr-8 K-21 K-13
Enny)
Neuropatologi Farmakokinetik Neurobiologi
neurofarmaka Molekuler

12.00-13.00 ISHOMA
13.00-14.00
K-22 DK 1 DK 2 Formatif 2
14.00-15.00 Neurobioimaging Pemicu 4 Pemicu 4
(Radiologi) K -16
15.00-16.00 BM Gizi bagi otak

Departemen PA/Radiologi Dep. Farmakologi Dep. Biokimia Dep.Gizi FKIK UNIB


FKIK UNIB FKIK UNIB
Narasumber dr.Marisadonna dr. Noor diah E,M.Gizi
A,M.Biomed/ dr.Hernita dr. Sylvia
dr.Sulastri,Sp.R R,M.Sc

20
Minggu 5

Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat


29 Mei 2017 30 Mei 2017 31 Mei 2017 1 juni 2017 2 Juni 2017
08.00-09.00
09.00-10.00 Ujian Praktikum LIBUR Ujian Praktikum
10.00-11.00 Terintegrasi 1 HARI LAHIR Terintegrasi 2
11.00-12.00 Biologi & PANCASILA Histologi &
Fisiologi Patologi Anatomi

12.00-13.00
13.00-14.00
14.00-15.00 Ujian Praktikum SUMATIF 1
15.00-16.00 anatomi

FKIK UNIB FKIK UNIB FKIK UNIB FKIK UNIB FKIK UNIB

Minggu 6

Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat


5 Juni 2017 6 Juni 2017 7 Juni 2017 8 Juni 2017 9 Juni 2017
08.00-09.00
09.00-10.00 Remedial Ujian
10.00-11.00 SUMATIF 2 Remedial Ujian Praktikum
11.00-12.00 Praktikum terintegrasi 1
Anatomi Biologi & Fisiologi

12.00-13.00 ISHOMA
13.00-14.00 REMEDIAL REMEDIAL
14.00-15.00 SUMATIF 1 Remedial Ujian SUMATIF 2
15.00-16.00 Praktikum
Terintegrasi 2
Histologi &
Patologi Anatomi

FKIK UNIB FKIK UNIB FKIK UNIB FKIK UNIB FKIK UNIB

21
Pemicu 1. Janinku,maafkan aku….

Nyonya Maimun, usia 40 tahun datang ke klinik kandungan untuk memeriksakan


kehamilan ke-4 nya. Hasil pemeriksaan USG janin menunjukkan adanya beberapa kelainan
bawaan (multiple malformasi congenital) seperti meningokel, labioskizis dan hydrocephalus.
Nyonya Maimun mengaku kehamilan ke-4nya ini tidak dikehendaki, pada saat hamil ia
sering mengkonsumsi jamu-jamuan karena berencana menggugurkan janinnya. Ia juga
mengaku tidak pernah memperhatikan nutrisi untuk si janin. Saat ini Nyonya Maimun sangat
menyesali perbuatannya.

Pemicu 2. Nyeri ini menyiksaku


Bapak Hadi, usia 40 tahun, sering mengeluhkan nyeri pada kedua sisi diatas
kepalanya. Nyeri juga kadang-kadang dirasakan sekitar mata. Keluhan dirasakan sejak 3
bulan terakhir ini, riwayat trauma dan penyakit lain disangkal. Biasanya jika nyeri timbul,
pasien hanya meminum obat analgetik yang dibeli di apotik, yaitu yang berisi asam
mefenamat ataupun yang berisi metampiron dan vitamin neurotropik. Tetapi, sejak beberapa
hari yang lalu obat tersebut sudah tidak mampu menghilangkan keluhan pada pasien.

Pemicu 3. Mengapa Aku sering lupa?


Nyonya Indah, berusia 70 tahun datang ke dokter dengan keluhan sering lupa. Nyonya
Indah sering lupa menyampaikan pesan telepon, namun masih bisa mengingat beberapa
nomer handphone anggota keluarga. Nyonya Indah juga sudah tidak bisa memasak lagi dan
takut menyalakan kompor. Selain itu, Nyonya Indah memerlukan pengawasan saat memilih
dan memakai pakaian. Nyonya Indah juga sudah tidak bisa mengatur keuangan keluarga dan
kesulitan menemukan kata-kata yang diinginkan saat berbicara, menunjukkan beberapa gejala
disorientasi spasial sementara di rumahnya, sering tertidur di siang hari, kadang terlihat
depresi dan sering ada gejala anxiety terhadap kejadian yang belum terjadi. Pada CT scan dan
MRI ditemukan atrophy cerebri.
Keluhan ini pertama kali dirasakan 2 tahun yang lalu dan semakin lama semakin
memburuk. Awalnya hanya berupa keluhan mengingat dan terus berkembang hingga seperti
sekarang.

22
Pemicu 4. Badan Nenek Lumpuh

Nenek Wati, 65 tahun datang ke Dokter dengan keluhan wajah sebelah kiri terkulai
secara tiba-tiba, kecanggungan dan kelemahan tangan kiri. Cara berjalan Nenek Wati kurang
stabil karena kaki kiri mengalami sedikit kelemahan. Riwayat kesehatan sebelumnya tidak
ada kelainan dan pemeriksaan fisik juga tidak ditemukan kelainan. Pada pemeriksaan fungsi
saraf ditemukan fungsi luhur masih baik. Pada pemeriksaan saraf kranial hanya ditemukan
kelemahan di wajah sebelah kiri dan penurunan sensasi nyeri di lengan kiri saja. Pemeriksaan
sensoris untuk suhu, raba, joint position, graphesthesia dan stereognosis tidak ditemukan
kelainan. Deep tendon reflexes sedikit lebih aktif pada ekstremitas atas kiri dan tidak ada
kelainan pada ekstremitas bawah.
Pada Nenek Wati dilakukan CT Scan dan ditemukan massa pada lobus frontalis
sebelah kanan disertai dengan edema jaringan sekitarnya. Pada cerebral angiography
ditemukan massa avaskular.

23
PROBLEM BASED LEARNING :
PANDUAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (BDM)

A. FALSAFAH DASAR

Sebagai calon ilmuwan, mahasiswa senantiasa wajib menggunakan ilmu pengetahuan dalam menjelaskan
terjadinya suatu masalah serta penanggulangannya. Oleh karena itu dalam pembelajaran mahasiswa, perolehan
ilmu pengetahuan perlu dilatihkan bersama dengan ketrampilan berpikir analitik yang diperlukan untuk
mengidentifikasi dan menanggulangi masalah sesuai dengan metode ilmiah disiplin ilmu tertentu.

Seorang dokter akan senantiasa menanggulangi masalah kedokteran pasien/masyarakat, karena itu penerapan
langkah penanggulangan masalah secara ilmiah perlu menjadi satu kemahiran, di samping pembinaan sikap
kepedulian terhadap lingkungan sejak awal. Secara khusus metode belajar berdasarkan masalah (BDM/PBL)
bertujuan memantapkan pembelajaran dengan cara menghubungkan apa yang telah diketahui mahasiswa dengan
pengetahuan baru, yang dapat menunjukkan kesinambungan pengetahuan yang dipelajarinya. Cara
pembelajaran ini sebenarnya akan selalu dapat digunakan bahkan setelah seseorang lulus dari pendidikan dokter,
karena seorang dokter senantiasa akan menghadapi masalah, dan melakukan langkah penanggulangan masalah
dengan menerapkan ilmu pengetahuan dasar kedokteran. Pemantapan pembelajaran terjadi kalau mahasiswa
dapat mengadakan elaborasi pengetahuan yang telah dikuasainya.

B. LANGKAH BDM

1. Identifikasi masalah yang terdapat pada pemicu. Istilah yang tidak jelas diklarifikasi.
2. Analisis masalah, yaitu dengan menguraikan kemungkinan faktor penyebabnya.
3. Penyusunan pertanyaan yang berkaitan dengan tiap faktor penyebab yang memerlukan penjelasan,
yang dilanjutkan dengan membuat hipotesis yang sesuai.
4. Menetapkan ilmu pengetahuan yang diperlukan untuk menjawab tiap pertanyaan.
5. Menjawab pertanyaan yang sudah dapat dijawab langsung berdasarkan pengetahuan yang sudah
dimiliki.
6. Untuk pertanyaan yang belum diketahui jawabannya, dilakukan identifikasi sumber pembelajaran yang
sesuai.
7. Belajar mandiri. Hasil belajar mandiri/tugas baca dicatat dalam buku catatan.
8. Menyusun pengetahuan baru berdasarkan berbagai hal yang telah dipelajari (pengetahuan lama dan
baru).
9. Langkah BDM dapat diulang seluruhnya atau sebagian sebagaimana dibutuhkan.
10. Mengidentifikasi hal-hal yang belum dipelajari.
11. Merangkum hal-hal yang telah dipelajari.
12. Bila mungkin, menguji pemahaman pengetahuan yang didapat dengan menerapkannya pada masalah
lain.

C. PANDUAN UNTUK MAHASISWA

Berdasarkan Langkah BDM dalam butir B, Diskusi dapat dibagi menjadi Diskusi Kelompok-1 (DK-1) untuk
penerapan langkah 1 s/d 7, serta Diskusi kelompok-2 untuk penerapan langkah 9 s/d 12.

Panduan Diskusi Kelompok-1 (DK-1)


1. Untuk setiap diskusi kelompok, pilihlah Ketua dan Sekretaris secara bergilir.
2. Bacalah dengan seksama setiap uraian pemicu. Masing-masing mahasiswa membaca sendiri.
3. Identifikasi berbagai masalah dalam pemicu tersebut.
4. Buatlah analisis masalah, yaitu kemungkinan hubungan antara berbagai isu bila ada, atau kemungkinan
mekanisme yang mendasari berbagai hal yang teridentifikasi di butir (3). Selanjutnya disusun suatu
hipotesis berdasarkan analisis masalah.
5. Susunlah sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan berbagai kemungkinan hubungan tersebut, atau
yang berkaitan dengan kemungkinan mekanisme yang mendasari hal tersebut yang Saudara belum
ketahui.
6. Urutkan pertanyaan tersebut secara sistematik berdasarkan pertanyaan kunci: apa, mengapa, bagaimana
dan seterusnya.
7. Tetapkan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjawab tiap pertanyaan.

24
8. Pilih pertanyaan yang sudah dapat dijawab langsung berdasarkan ilmu pengetahuan yang Saudara
miliki.
9. Untuk pertanyaan yang belum terjawab, rencanakan pencarian jawaban secara mandiri. Jika tugas
belajar mandiri dibagi dalam kelompok, setiap pertanyaan sedikitnya dijawab oleh 2-3 mahasiswa.
10. Saudara harus mencatat proses diskusi mulai dari analisis masalah (langkah 3) sampai dengan tugas
belajar mandiri (langkah 9).

Belajar mandiri (BM)


Belajar mandiri merupakan kegiatan belajar mahasiswa secara mandiri, yang dilaksanakan setiap selesai
diskusi kelompok. Hasil pencarian dalam belajar mandiri dicatat dalam buku catatan Saudara. Rujukan yang
digunakan dalam belajar mandiri wajib dicantumkan, yang dapat disusun dengan sistem nomor rujukan.

Panduan Diskusi Kelompok-2 (DK-2)


1. Pilihlah Ketua dan Sekretaris Diskusi Kelompok.
2. Tiap mahasiswa melaporkan hasil tugas belajar mandirinya dengan menyebut sumber bacaannya.
Mahasiswa lainnya menyimak dan mencatat seperlunya bila ada yang perlu dibahas.
3. Setelah semua melaporkan hasil tugas baca, dilakukan pembahasan bersama. Dalam pembahasan,
kaitkan selalu pembahasan dengan pertanyaannya.
4. Gunakan jawaban yang Saudara peroleh untuk menjelaskan masalah yang teridentifikasi dalam
pemicu.
5. Setelah seluruh kegiatan diskusi selesai, seluruh peserta kelompok menyusun/merapikan catatan hasil
tugas baca yang dikumpulkan dari masing-masing peserta (rangkuman), dalam buku catatan masing-
masing.

25
LAMPIRAN 3

UNIT PENDIDIKAN KEDOKTERAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BENGKULU

LEMBAR PENILAIAN DISKUSI KELOMPOK

Nama Fasilitator :
Modul/Semester :
Kelompok :
Pemicu : 1/2/3/4

PROSES PERILAKU TOTAL


N (MAX=9
NAMA
O )
Aktivitas Argumen Sharing Disiplin Respect
1
0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3 0 -1 -2 0 -1 -2
2
0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3 0 -1 -2 0 -1 -2
3
0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3 0 -1 -2 0 -1 -2
4
0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3 0 -1 -2 0 -1 -2
5
0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3 0 -1 -2 0 -1 -2
6
0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3 0 -1 -2 0 -1 -2
7
0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3 0 -1 -2 0 -1 -2
8
0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3 0 -1 -2 0 -1 -2
9
0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3 0 -1 -2 0 -1 -2
10
0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3 0 -1 -2 0 -1 -2
11
0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3 0 -1 -2 0 -1 -2
12
0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3 0 -1 -2 0 -1 -2
Ket: lingkari skor yang paling sesuai dengan performa peserta didik

26
Bengkulu,_________20

Fasilitator

( _______________________ )

Keterangan:
KOMPONEN BUTIR SKOR KETERANGAN
0 Tidak aktif (bertanya/menjawab/menanggapi) sama
sekali
1 Aktif (bertanya/menjawab/menanggapi) tanpa didorong
fasillitator hanya 1 kali
AKTIVITAS
2 Aktif (bertanya/menjawab/menanggapi) tanpa didorong
fasilitator ≤ 2 kali
3 Aktif (bertanya/menjawab/menanggapi) tanpa didorong
fasilitator > 2 kali
0 Pertanyaan/Jawaban/Tangapan tidak relevan dan tidak
logis
1 Pertanyaan/Jawaban/Tanggapan kurang relevan namun
logis (**relevan/logis dengan tidak menyebutkan
sumbernya)
PROSES ARGUMEN
2 Pertanyaan/Jawaban/Tanggapan relevan namun kurang
logis (**relevan/logis dengan menyebutkan sumber
kurang terpercaya)
3 Pertanyaan/Jawaban/Tanggapan relevan dan logis
(**relevan/logis dengan menyebutkan sumber terpercaya)
0 Tidak berbagi Jawaban/Pendapat terhadap
pertanyaan/jawaban teman lainnya
1 Berbagi Jawaban/Pendapat terhadap pertanyaan/jawaban
teman lain hanya 1 kali
SHARING
2 Berbagi Jawaban/Pendapat terhadap pertanyaan/jawaban
teman lain ≤ 2 kali
3 Berbagi Jawaban/Pendapat terhadap
pertanyaan/jawaban teman lain > 2 kali
0 Hadir tepat waktu
DISIPLIN -1 Hadir terlambat 1- 15 menit
-2 Hadir terlambat 16-30 menit
0 Menghargai teman lain sedang berbicara (seperti tidak
berbisik/tertawa/bermain perangkat komunikasi di
luar konteks diskusi) dan atau memotong pembicaraan
diskusi tanpa seizin ketua
PERILAKU -1 Tidak menghargai teman lain sedang berbicara (seperti
berbisik/tertawa/bermain perangkat komunikasi di
RESPECT
luar konteks diskusi) dan atau memotong pembicaraan
diskusi tanpa seizin ketua ≤ 2 kali
-2 Tidak menghargai teman lain sedang berbicara (seperti
berbisik/tertawa/bermain perangkat komunikasi di
luar konteks diskusi) dan atau memotong pembicaraan
diskusi tanpa seizin ketua > 2 kali
(**) keterangan hanya untuk penilaian Diskusi Kelompok 2 (DK 2)

27
UNIT PENDIDIKAN KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN
UNIVERSITAS BENGKULU

LEMBAR PENILAIAN
BUKU CATATAN MAHASISWA
Nama Fasilitator :
Modul/Semester :
Kelompok :

No Nama Sistematik Isi Kerapian TOTAL


a (MAX=
9)
1
0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3
2
0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3
3
0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3
4
0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3
5
0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3
6
0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3
7
0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3
8
0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3
9
0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3
10
0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3
11
0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3
12
0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3
Ket: lingkari skor yang paling sesuai dengan buku catatan peserta didik
Bengkulu,________________20
Fasilitator

(_______________________)

28
Keterangan:
KOMPONEN SKOR KETERANGAN
0 Tidak urut dan tidak lengkap (skenario pemicu dengan tahapan
langkah Branda 1-6) sama sekali pada setiap pemicu

1 Urut namun masih ada yang tidak lengkap (skenario pemicu


dengan tahapan langkah Branda 1-6) minimal pada > 2
pemicu
Sistematika
2 Urut namun masih ada yang tidak lengkap (skenario pemicu
dengan tahapan langkah Branda 1-6) minimal pada ≤ 2
pemicu

3 Urut dan lengkap (skenario pemicu dengan tahapan langkah


Branda 1-6) pada semua pemicu

0 Tidak menulis isi jawaban pertanyaan terjaring (dengan


disertai atau tidak tabel/gambar/skema) dan atau tidak menulis
kepustakaan sama sekali pada setiap pemicu

1 Menulis isi jawaban pertanyaan terjaring (dengan disertai atau


tidak tabel/gambar/skema) namun masih ada yang kosong (tidak
dijawab) dan atau tidak menulis kepustakaan pada > 2 pemicu

Isi 2 Menulis isi jawaban pertanyaan terjaring (dengan disertai atau


tidak pendukung tabel/gambar/skema) namun masih ada yang
kosong (tidak dijawab) dan atau tidak menulis kepustakaan pada
≤ 2 pemicu

3 Menulis semua isi jawaban pertanyaan terjaring (dengan


disertai atau tidak tabel/gambar/skema) dan menulis kepustakaan
setiap jawaban pertanyaan terjaring pada semua pemicu

0 Tidak rapi (tulisan tidak bisa dibaca/tidak jelas/corat-coret)


sama sekali pada setiap pemicu

1 Kurang rapi karena masih ditemukan banyak (> 2 pemicu)


tulisan tidak bisa dibaca/tidak jelas/corat-coret
Kerapian
2 Cukup rapi namun masih ditemukan sedikit (≤ 2 pemicu) tulisan
tidak bisa dibaca/tidak jelas/corat-coret

3 Rapi dengan tidak ditemukan tulisan tidak bisa dibaca/tidak


jelas/corat-coret pada setiap pemicu

29
UNIT PENDIDIKAN KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN
UNIVERSITAS BENGKULU
LEMBAR HASIL DISKUSI KELOMPOK (DK 1)
(diisi oleh kelompok dan dikumpulkan oleh fasilitator pada akhir diskusi)
Nama Fasilitator :
Modul/Semester :
Kelompok :
Anggota Kelompok :
1. 7.
2. 8.
3. 9.
4. 10.
5. 11.
6. 12.

IDENTIFIKASI MASALAH DAFTAR PERTANYAAN

ISU/TOPIK PEMBELAJARAN SUMBER KEPUSTAKAAN YANG


DIPERLUKAN

30
Disetujui Fasilitator
Bengkulu,________________20__

( ____________________ )

UNIT PENDIDIKAN KEDOKTERAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN
UNIVERSITAS BENGKULU
LEMBAR HASIL DISKUSI KELOMPOK 2 (DK 2)
(diisi oleh kelompok dan dikumpulkan oleh fasilitator pada akhir diskusi)
Nama Fasilitator :
Modul/Semester :
Kelompok :
Anggota Kelompok :
1. 7.
2. 8.
3. 9.
4. 10.
5. 11.
6. 12.

PERTANYAAN YANG BELUM SOLUSI/SUMBER KEPUSTAKAAN


DIJAWAB YANG DIPERLUKAN

ISU/TOPIK PEMBELAJARAN YANG SOLUSI/SUMBER KEPUSTAKAAN


BELUM JELAS YANG DIPERLUKAN

31
Disetujui Fasilitator
Bengkulu,________________20__
( ______________)

UNIT PENDIDIKAN KEDOKTERAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN
UNIVERSITAS BENGKULU
LEMBAR PENILAIAN
LAPORAN PRAKTIKUM GAMBAR
Nama Pembimbing Praktikum :
Modul/Semester :
Praktikum :

No Nama Sistematik Isi Kerapian TOTAL


a (MAX=
9)
1
0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3
2
0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3
3
0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3
4
0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3
5
0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3
6
0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3
7
0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3
8
0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3
9
0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3
10
0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3
11
0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3
12
0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3
Ket: lingkari skor yang paling sesuai dengan buku catatan peserta didik
Bengkulu,________________20
Fasilitator

32
(_______________________)

Keterangan:
KOMPONEN SKOR KETERANGAN
0 Gambar tidak lengkap dan tidak disertai keterangan gambar
sama sekali

1 Gambar sebagai besar (banyak) lengkap dan disertai


keterangan gambar
Sistematika
2 Gambar sebagian kecil (sedikit) lengkap dan disertai
keterangan gambar

3 Gambar secara umum lengkap dan disertai keterangan

0 Gambar dan keterangan gambar tidak sesuai sama sekali

1 Gambar dan keterangan gambar sebagian besar (banyak) yang


tidak sesuai
Isi
2 Gambar dan keterangan gambar sebagian kecil (sedikit) tidak
sesuai

3 Gambar dan keterangan gambar secara umum sesuai

0 Tidak rapi karena semua gambar dan keterangan gambar tidak


bisa dibaca/tidak jelas/corat-coret) sama sekali

1 Kurang rapi karena masih ditemukan sebagian besar (banyak)


gambar dan keterangan gambar tidak bisa dibaca/tidak
jelas/corat-coret
Kerapian
2 Cukup rapi namun masih ditemukan sebagian kecil (sedikit)
gambar dan keterangan gambar tidak bisa dibaca/tidak
jelas/corat-coret

3 Rapi dengan tidak ditemukan gambar dan keterangan


gambar tidak bisa dibaca/tidak jelas/corat-coret.

33
UNIT PENDIDIKAN KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN
UNIVERSITAS BENGKULU

LEMBAR PENILAIAN
LAPORAN PRAKTIKUM PROSEDURAL
Nama Pembimbing Praktikum :
Modul/Semester :
Praktikum :

No Nama Sistematik Isi Kerapian TOTAL


a (MAX=
9)
1
0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3
2
0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3
3
0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3
4
0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3
5
0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3
6
0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3
7
0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3
8
0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3
9
0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3
10
0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3
11
0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3
12
0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3
Ket: lingkari skor yang paling sesuai dengan buku catatan peserta didik
Bengkulu,________________20
Fasilitator

(_______________________)

34
Keterangan:
KOMPONEN SKOR KETERANGAN
0 Tidak urut dan tidak lengkap (Pendahuluan-
Tujuan_Metode_Hasil_Pembahasan_Kesimpulan) sama
sekali

1 Urut namun masih ada yang tidak lengkap (Pendahuluan-


Tujuan_Metode_Hasil_Pembahasan_Keseimpulan)
Sistematika
2 Lengkap namun tidak urut (Pendahuluan-
Tujuan_Metode_Hasil_Pembahasan_Keseimpulan)

3 Urut dan lengkap (Pendahuluan-


Tujuan_Metode_Hasil_Pembahasan_Keseimpulan)

0 Tidak menulis hasil (dengan disertai atau tidak


tabel/gambar/skema) dan atau pembahasan serta kesimpulan
sama sekali

1 Menulis hasil (dengan disertai atau tidak tabel/gambar/skema)


namun pembahasan dan atau kesimpulan sebagai besar
(banyak) yang kurang sesuai
Isi
2 Menulis hasil (dengan disertai atau tidak tabel/gambar/skema)
namun pembahasan dan atau kesimpulan sebagian kecil (kecil)
kurang sesuai

3 Menulis semua hasil (dengan disertai atau tidak


tabel/gambar/skema) namun pembahasan dan atau kesimpulan
secara umum sesuai

0 Tidak rapi (tulisan tidak bisa dibaca/tidak jelas/corat-coret)


sama sekali

1 Kurang rapi karena masih ditemukan banyak tulisan tidak bisa


dibaca/tidak jelas/corat-coret
Kerapian
2 Cukup rapi namun masih ditemukan sedikit tulisan tidak bisa
dibaca/tidak jelas/corat-coret

3 Rapi dengan tidak ditemukan secara umum tulisan tidak bisa


dibaca/tidak jelas/corat-coret

35
PENGELOLA
MODUL NEUROSAINS
2016-2017
FKIK UNIB

dr. Hilda Taurina, M.Sc


dr. Sri Yunita

36

Anda mungkin juga menyukai