Anda di halaman 1dari 40

LaporanKasus

Sindrom Nefrotik

Oleh:
Fathiyyah Mulyawati Hara, S.Ked
Pembimbing:
dr. Etty Febrianti, Sp. PD, FINASIM
SMF BAGIAN PENYAKIT DALAM RSUD DR. M. YUNUS BENGKULU
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS BENGKULU
2019
Sindrom Nefrotik

Sindrom Nefrotik merupakan sindroma klinis yang ditandai


dengan proteinuria masif, hipoalbuminemia, hyperlipidemia,
edema dan berbagai komplikasi lainnya
Perkiraan tingginya insiden sindrom nefrotik pertahunnya pada anak sebanyak dua
sampai tujuh kasus per 100.000 anak sehat dibawah usia 18 tahun. Pada orang dewasa,
diperkirakan sindroma nefrotik terjadi 3 kasus per 100.000 orang dewasa pertahunnya
IDENTITAS PASIEN
ANAMNESIS
• Keluhan Utama:
Pasien mengeluhkan sesak nafas yang memberat sejak 2 hari SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang:
• Riwayat Penyakit dahulu :

• Riwayat Penyakit keluarga:


Tidak ada keluarga pasien yang pernah mengalami keluhan dan penyakit yang
serupa sebelumnya. Riwayat DM dalam keluarga (-), Riwayat hipertensi (-).
• Riwayat Kebiasaan:
Pemeriksaan Fisik

• Keadaan umum : Tampak sakit sedang


• Kesadaran : Compos Mentis
• Tekanan darah : 140/90 mmHg
• Nadi : 131 x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup,
• RR : 26 x/menit, reguler, penggunaan otot bantu nafas (-)
• Suhu : 37,6 C
• BB/TB : 75 kg/ 165 cm
• BMI : 27,5 kg/m2
Kepala Normocephalic, rambut tidak rontok dan berwarna hitam tersebar merata.

Mata Konjungtiva palpebra pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil bulat (+/+), isokor (+/+),
reflek cahaya (+/+).

Hidung Deformitas septum nasi (-/-), nafas cuping hidung (-/-), mukosa hiperemis (-/-),sekret
(-/-), darah (-/-), nyeri tekan (-).

Telinga sekret (-/-), deformitas (-/-), nyeri tekan (-/-).

Mulut Bibir kering (+), pucat (-), sianosis (-), mukosa mulut merah (+), sariawan (-), gusi
bengkak (-), lidah kotor (-), papil atrofi (-), tremor (-), karies gigi (+), faring hiperemis
(-).

Leher trakea teraba letak ditengah, deviasi (-), kelenjar tiroid dalam batas normal, tidak
ada pembesaran. Pembesaran kelenjar getah bening (-).
Thorax I Dinding dada simetris, pernapasan statis-dinamis kiri = kanan, retraksi dinding dada (-),
Pulmo deformitas (-), sela iga melebar (-), spider nevi (-), pemakaian otot bantu napas (-).
Anterior
P Stem fremitus simetris normal kanan dan kiri, ekspansi dinding dada simetris, nyeri tekan (-).

P Sonor (+)

A vesikuler normal(+) , rhonki (-/-) , wheezing (-/-) .

Thorax I Dinding dada simetris, pernapasan statis-dinamis kiri = kanan, retraksi dinding dada (-),
Pulmo deformitas (-), sela iga melebar (-), spider nevi (-), pemakaian otot bantu napas (-).
Posterior
P Stem fremitus simetris normal kanan dan kiri, ekspansi dinding dada simetris, nyeri tekan (-).
P Sonor (+)

A vesikuler normal(+) , rhonki (-/-) , wheezing (-/-) .


Cor I Iktus kordis tidak terlihat
P Iktus kordis teraba di linea midclavicula sinistra ICS V , thril (-)

P Batas kanan jantung ICS IV linea parasternalis dextra,


Batas kiri jantung di linea midclavicula sinistra ICS IV
Batas atas jantung ICS II linea parasternalis sinistra

A Bunyi Jantung I-II normal, murmur (-), gallop (-), irama reguler
Abdomen I Cembung dan membesar (+), simetris (+), jejas (-), scar (-), venektasi
(+), tatto (-)

P Supel, nyeri tekan (+) di seluruh lapangan abdomen, hepar dan lien
tidak teraba, ballotment ginjal (-), nyeri ketok CVA (-).
P Timpani (+), redup (+), shfting dullnes (+), undulasi (+)

A Bising usus (+) menurun.


Extrimitas Superior Akral hangat +/+, pitting edema +/+, Palmar eritema (-/-), crt <2 detik

Extrimitas inferior Akral hangat +/+, pitting edema +/+, CRT <2 detik.
Pemeriksaan Laboratorium
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Tanggal: 25-03-2019 GDS : 68 70 - 120 g/dl
Ureum 47 20 - 40 mg/dL
Creatinin 2,8 0,5 – 1,2 mg/dL
SGOT 22 10 – 37 U/L
SGPT 21 <41 U/L
Albumin 1,4 3,5 – 5,0 gr/dL
Na : 135 135 -155 mmol/l
K : 2,5 3,4 – 5,3 mmol/l
Hematokrit : 28 40-54%
Hemoglobin : 9,3 12,0 - 16,0 g/dl
Trombosit : 320.000 150.000 - 400.000 sel/mm3
Leukosit : 24.800 4.000 - 10.000 / mm3
Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal: 26-03-2019

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan

Cholesterol HDL 44 <40 mg/dL

Cholesterol LDL 291 <100

Trigliserida 115 <100

Tanggal: 27-03-2019
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan

Albumin 1,4 3,5 – 5,0 gr/dL


Pemeriksaan Laboratorium
Jenis
Tanggal: 28-03-2019 Hasil Nilai Rujukan
Pemeriksaan

GDS : 68 70 - 120 g/dl

Albumin 1,4 3,5 – 5,0 gr/dL

Na : 135 135 -155 mmol/l

K : 2,5 3,4 – 5,3 mmol/l

Clorida : 116 96 – 106 mmol/l

Na: 147
Na: 136 - 145
Elektrolit pekat : K: 2,8
K: 3,5 – 5,0
Cl: 115
Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal: 29-03-2019
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan

Hemoglobin : 7,7 12,0 - 16,0 g/dl

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan


Tanggal: 30-03-2019 Na : 140 135 -155 mmol/l
K : 2,8 3,4 – 5,3 mmol/l

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan


Tanggal: 01-04-2019
Hemoglobin : 10,0 12,0 - 16,0 g/dl
Urinalisis Urin rutin:
Makroskopis:
 Warna: Kuning
 Kejernihan: Keruh
Tanggal: 26-03-2019 Kimiawi:
 Protein : +++
 Reduksi : +++
 Urobilin: -
 Bilirubin: -
 Benda keton: -
Mikroskopis:
Sedimen urine:
 Epitel : +
 Leukosit : 10-15 / Lpb
 Eritrosit : 2-4 / Lpb
 Silinder : - /Lpb
 Kristal : amorf ++
 Bakteri : +
• Catatan Perkembangan
Date Subject Object Assement Therapy

26/03/19 Sesak berkurang, KU : Sedang Sindrom Nefrotik - Diet Protein


Badan lemas (+), KS : Kompos mentis - IVFD D5% gtt x/menit
Sembab pada TD : 140/90 mmHg - Albumin 25% 100cc
perut, kedua N : 1106 x/menit - Furosemid 3x1 amp
tungkai atas dan RR : 24x/menit - Spironolakton 1 x 100 mg (po)
bawah dan S : 37,80C - Aspar K tab 3 x 1 (po)
skrotum, Sakit  Konjungtiva palpebral - R/ Cek Laboratorium (urin,
perut (+). pucat (+/+) LDL, kolesterol total,
 Abdomen membesar (+) trigliserida)
 Shifting dullness (+)
 Nyeri tekan (+) di seluruh
abdomen, paling nyeri di
epigastrik.
 Lingkar perut 120 cm
 Edema (++/++) pitting.
 Ekstremitas:
akral hangat (++/++)
27/03/18 Sesak dan sembab KU : Tampak sakit sedang Sindrom Nefrotik - IVFD D5% gtt x/menit
berkurang, KS : Compos Mentis - Inf Albumin 25% 100cc
Nyeri ulu hati (+), TD : 150/100 mmHg - Furosemid 3x1 amp
BAK (+) HR: 106 x/menit - Spironolakton 1 x 100 mg (po)
RR: 20 x/menit - Aspar K tab 3 x 1 (po)
T: 36,8 - Ceftriaxon 1x1 gr (po)
- Lansoprazol 1x1 (po)
 Konjungtiva palpebral - Simvastatin 1x10gr (po)
pucat (+/+)
 Abdomen membesar (+) R/ cek albumin, K, Cl, GDS, Na
 Shifting dullness (+)
 Nyeri tekan (+) di seluruh
abdomen, paling nyeri di
epigastrik.
 Lingkar perut 120 cm
 Edema (++/++) pitting.
 Ekstremitas:
akral hangat (++/++)
28/03/19 Sesak KU : Tampak sakit Sindrom Nefrotik - IVFD RL gtt x/menit
berkurang, sedang - Inf Albumin 25% 100cc
Nyeri ulu hati KS : Compos Mentis - Furosemid 3x1 amp
(+) berkurang, TD : 140/100 mmHg - Spironolakton 1 x 100 mg
HR: 102 x/menit, iregular (po)
- Aspar K tab 3 x 1 (po)
 Nyeri tekan (+) di - Ceftriaxon 1x1 gr (po)
seluruh abdomen, - Lansoprazol 1x1 (po)
paling nyeri di - Simvastatin 1x10gr (po)
epigastrik.
 Edema (++/++) Drip Kcl 2 fls dalam Nacl
pitting. 0,9% 250cc X gtt/menit
Mengeluarkan cairan R/ cek ulang Na, K post drip
 Ekstremitas: Kcl
akral hangat (++/++)
29/03/19 Sesak berkurang KU : Tampak sakit sedang Sindrom Nefrotik - IVFD D5% gtt x/menit
(+), nyeri ulu hati KS : Compos Mentis - Inf Albumin 25% 100cc
(+) berkurang, TD : 140/100 mmHg - Furosemid 3x1 amp
sembab pada HR: 90 x/menit, regular - Spironolakton 2 x 100 mg
tangan, kaki, (po)
perut dan  Konjungtiva palpebral - Aspar K tab 3 x 1 (po)
skrotum (+) pucat (+/+) - Ceftriaxon 1x1 gr (po)
berkurang.  Abdomen cembung (+) - Lansoprazol 1x1 (po)
 Nyeri tekan (+) di - Simvastatin 1x10gr (po)
seluruh abdomen, paling - Drip Kcl 2 fls dalam Nacl
nyeri di epigastrik. 0,9% 250cc x gtt/menit
 Edema (++/++) pitting. R/ cek Hb
 Ekstremitas: Hb rendah  transfusi PRC
akral hangat (++/++) 2x250 cc, 1 kolf /hari
30/03/2019 Sesak KU : Tampak sakit sedang Sindrom Nefrotik - IVFD D5% gtt x/menit
berkurang (+), KS : Compos Mentis - Inf Albumin 25% 100cc
nyeri ulu hati TD : 120/90 mmHg - Furosemid 3x1 amp
(+) berkurang, HR: 90 x/menit, regular - Spironolakton 2 x 100 mg
sembab pada (po)
tangan, kaki,  Konjungtiva palpebral - Aspar K tab 3 x 1 (po)
perut dan pucat (+/+) - Ceftriaxon 1x1 gr (po)
skrotum (+)  Abdomen cembung (+) - Lansoprazol 1x1 (po)
berkurang  Nyeri tekan (+) di - Simvastatin 1x10gr (po)
seluruh abdomen, - Drip Kcl 2 fls dalam Nacl
paling nyeri di 0,9% 250cc x gtt/menit
epigastrik.
 Edema (++/++) pitting. R/ cek Hb
 Ekstremitas:
akral hangat (++/++)
01/04/19 Sesak KU : Tampak sakit Sindrom Nefrotik - IVFD D5% gtt x/menit
berkurang (+), sedang - Inf Albumin 25% 100cc
nyeri ulu hati KS : Compos Mentis - Furosemid 3x1 amp
(+) berkurang, TD : 100/60 mmHg - Spironolakton 2 x 100
Sembab pada HR: 100 x/menit, regular mg (po)
tangan, kaki, - Aspar K tab 3 x 1 (po)
perut dan  Abdomen cembung - Ceftriaxon 1x1 gr (po)
skrotum (+) (+) - Lansoprazol 1x1 (po)
berkurang  Nyeri tekan (+) di - Simvastatin 1x10gr (po)
seluruh abdomen,
paling nyeri di
epigastrik.
 Edema (++/++)
pitting.
 Ekstremitas:
akral hangat (++/++)
Identifikasi Masalah

Proteinuria dan hipoalbuminemia Edema anasarka

Sindrom Nefrotik

Dislipidemia Anemia
DIAGNOSIS
Sindrom Nefrotik

Dd :
Sindrom Nefritik
Glumerulonefritis Akut
RENCANA TERAPI
Terapi Farmakologis
Terapi Non Farmakologis

• Tirah Baring
• Monitoring: KU, kesadaran, TD, nadi, suhu,
respirasi, perkembangan gejala klinis
• Diet rendah garam
Tinjauan Pustaka

Sindrom Nefrotik
Sindrom Nefrotik
Klasifikasi Penyebab
Glumerulonefritis Primer  GN lesi minimal
 Glumerulosklerosis fokal segmental
 GN membranosa
 GN membranoproliferatif
 GN proliferatif lain
Glumerulonefritis Sekunder 1. Infeksi
HIV, hepatitis B dan C, sifilis, malaria, skistosoma,
tuberculosis, lepra
1. Keganasan
Adenokarsinoma paru, payudara, kolon,limfoma Hodgkin,
myeloma multiple, dan karsinoma ginjal
1. Penyakit jaringan ikat
SLE, arthritis rheumatoid
1. Efek obat atau toksin
NSAID, preparat emas, penisilamin, air raksa, heroin
1. Lain lain
DM, amyloidosis, pre-eklampsia, sengatan lebah.
Kriteria Diagnostik SN
Faktor Kriteria

Proteinuria berat Rasio protein-kreatinin serum >3 sampai 3,5


mg protein/ mg kreatinin , atau urinalisis 24-
jam protein >3 sampai 3,5 g

Hipoalbuminemia Albumin serum <2,5 g/dL

Edema Bukti klinis edema perifer

Hyperlipidemia Hyperlipidemia berat, kolesterol total


biasanya >350 mg/dL
TATALAKSANA SN
Pengobatan sindrom nefrotik terdiri dari pengobatan spesifik yang ditujukan
teradap penyakit dasar dan pengobatan non spesifik untuk mengurangi
proteinuria, mengontrol edema, dan mengobati komplikasi

• Non Medika Mentosa


Prognosis SN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai