HEPATOMA DAN
HIPOGLIKEMIA
Oleh
Nurul Haryani Firmaningtyas
132011101038
Pembimbing
dr. Sugeng Budi Rahardjo, Sp. PD
Anamnesis dan pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 01-06-18
LAPORAN KASUS
Identitas pasien
Nama : Ny. S
Umur : 52 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Dusun Temurejo RT 002 RW 008, Desa Mundurejo,
Kecamatan Umbulsari, Kabupaten Jember
Status : Menikah
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Petani/pekebun
Suku : Madura
Agama : Islam
Status Pelayanan : BPJS NPBI
No. RM : 214932
Tanggal MRS : 28 Mei 2018
Tgl pemeriksaan :1 Juni 2018
Tanggal KRS : 5 Juni 2018 (pasien meninggal)
Anamnesis
• Keluhan utama : penurunan kesadaran
• Riwayat penyakit sekarang
Pasien awalnya rawat inap di Klinik Pratama Assuniyyah
Kencong-Jember dengan keluhan lemas, nyeri perut, dan
penurunan nafsu makan. Pada tanggal 21 Mei 2018, pasien
dirujuk ke RS Jember Klinik dengan diagnosis suspect
hepatoma.
• Riwayat pengobatan
Pasien mendapatkan terapi infus RL 20, injeksi esomeprazole, dan
sirup mucifat di Klinik Pratama Assuniyah Kencong-Jember sebelum
dirujuk.
• Status gizi
Sehari pasien makan 2-3 kali. Rata-rata menu tiap harinya adalah nasi,
tempe, tahu, kadang-kadang sayur, ikan, jarang makan daging, dan
jarang sekali makan buah-buahan. Sejak dirawat pasien tidak mau
makan.
• BB: 46 kg
• TB: 160 cm
• BMI = Berat Badan (Kg) = 46
Tinggi Badan(m)2 (1,6)2 BMI = 17,97
Kesan : Pola makan pasien buruk dan BMI kurang.
Anamnesis sistem
• Sistem serebrospinal: demam(+),nyeri kepala(+), penurunan
kesadaran (+)
• Sistem kardiovaskular: berdebar-debar (-), nyeri dada (-)
• Sistem pernapasan : sesak (+), batuk (-), pilek (-)
• Sistem gastrointestinal: mual (+), muntah (-), diare (-), nafsu
makan menurun (+), nyeri perut (+), BAB (-), penurunan BB (+)
• Sistem urogenital :BAK (+) sedikit-sedikit warna kuning
pekat, nyeri ketok ginjal (-)
• Sistem integumentum: turgor kulit menurun, pucat (+), purpura
(-), ptekie (-), ikterik (+), pruritus (-)
• Sistem muskuloskeletal: edema (-), atrofi (-), deformitas (-), nyeri
(-)
Kesan: terdapat gangguan di sistem serebrospinal,
pernapasan, gastrointestinal, integumentum, dan urogenital
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan umum Pemeriksaan khusus
• Keadaan umum:lemah • Kepala
• Kesadaran : somnolen,GCS 3-4-5 • Bentuk: normocephal
• Vital sign :TD :110/70 mmHg • Rambut: hitam keputihan (beruban), lurus,
Nadi : 92 x/menit, regular, tipis, dan tidak mudah dicabut
kuat angkat • Mata :konjungtiva anemis : +/+
RR : 30 x/menit sklera ikterus : +/+
Suhu Aksila : 37 o C edema palpebra : -/-
• Pernapasan :sesak (+), batuk (-), refleks cahaya : +/+
mengi (-) mata cowong : -/-
• Kulit :turgor kulit menurun, purpura (-), • Hidung : sekret (-), bau (-), darah -/-,
ptekie (-), ikterik (+), pruritus (-) mukosa hiperemis -/-, pernapasan cuping
• Kelenjar limfe :pembesaran KGB (-), hidung (+)
pembesaran kelenjar tiroid (-) • Telinga : sekret (-), bau (-), perdarahan (-)
• Otot : edema (-), atrofi (-) • Mulut : sianosis (-), bau (-), darah (-),
• Tulang: deformitas (-) kering (-)
• Status gizi : BB :46 kg • Leher
TB :160 cm • KGB : tidak ada pembesaran
BMI :17,97 • Tiroid : tidak membesar
• JVP : tidak meningkat
• Thorax
Pulmo Inspeksi = Bentuk : normal; simetris; retraksi subkostal (-); ketertinggalan gerak (-)
Cor Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis teraba di ICS V MCL S
Perkusi : redup di ICS IV PSL D s/d ICS V MCL S
Auskultasi: S1S2 tunggal, reguler, suara tambahan (-)
• Abdomen Ekstremitas
• Inspeksi : massa (+) di kuadran kanan atas Superior : akral hangat +/+, edema-/-
• Auskultasi: bising usus (+) menurun Inferior : akral hangat +/+, edema -/-
• Perkusi : timpani, hepatomegali (+)
• Palpasi : hepatomegali (+)
Pemeriksaan 21/05/18 Nilai Normal Pemeriksaan 28/05/18 Nilai Normal
HLT
Gula Darah
Pada tanggal 28 Mei 2018, pasien dirujuk ke RSUD Dr. Soebandi Jember
dengan diagnosis hepatoma dan penurunan kesadaran. Pasien sering
mengantuk dan tidak nyambung ketika diajak bicara selama 1 minggu
terakhir. Pasien dikeluhkan lemas, tampak kuning, demam, mual, tidak BAB,
dan tidak mau makan 1 minggu terakhir.
• Pemeriksaan fisik :
Pasien penurunan kesadaran, tekanan darah normal, denyut nadi normal,
suhu aksila normal, pernapasan di atas normal (dyspneu)
Resume
• Pemeriksaan penunjang
• Laboratorium :
– DL: hemoglobin dan hematokrit turun, terjadi peningkatan
leukosit
– Faal Hepar : Peningkatan kadar SGOT, SGPT, bilirubin direk,
dan bilirubin total.
– Faal Ginjal : terjadi peningkatan BUN dan kreatinin serum
– Elektrolit : dalam batas normal
– Serologi : didapatkan IGM Anti HAV dan Anti HCV negatif
• Foto thorax :
Cor dan pulmo dalam batas normal, tanda-tanda metastasis (-)
• USG Abdomen
Suspect hepatoma ddx metastasis proses dg splenomegali
• Diagnosis kerja
Hepatoma + hipoglikemia
Planning
• Planning terapi • Planning diagnostik
Prognosis
• Quo ad vitam : dubia ad malam
• Quo ad functionam : dubia ad malam
• Quo ad Sanationam : dubia ad malam
Follow Up 2-5-2018
• S: pasien penurunan kesadaran. GCS 112
• O: ku : lemah HR: 100 TD: 110/80 GDA : 118
kes: 1-1-2 RR: 24 Tax: 36
Tho: simetris +/+, ves +/+, rh -/-, whe -/-
S1S2 tunggal e/g/m -/-/-
Abd: hepatomegali (+)
• A: hepatoma + koma hipoglikemia
• P: infus D10% 14 tpm LOLA dalam D5 100cc 2x1
Transfusi PRC kolf ke-2
Pasang NGT per oral:
inj dexametason 3x1 Lactulosa 3xC1
inj santagesik 2x1g Patral 3x1
inj ranitidin 2x50mg Colistin 2x2
inj ondansentron 3x4mg
inj vit K 2x1
inj kalnex 3x1
Follow Up 3-5-2018
• S: pasien penurunan kesadaran. GCS 111
• O: ku : lemah HR: 98 TD:110/60 GDA 113
kes: 1-1-1 RR: 28 Tax: 36
Tho: simetris +/+, ves +/+, rh -/-, whe -/-
S1S2 tunggal e/g/m -/-/-
Abd: hepatomegali (+)
• A: hepatoma + koma hipoglikemia
• P: infus D10% 14 tpm LOLA 2x1 dalam D5 100cc 2x1
Transfusi PRC kolf ke-3 cek HLT
inj dexametason 3x1 Lactulosa 3xC1
inj santagesik 2x1g Patral 3x1
inj ranitidin 2x50mg Colistin 2x2
inj ondansentron 3x4mg
inj vit K 2x1
inj kalnex 3x1
Follow Up 4-5-2018
• S: pasien penurunan kesadaran. GCS 111
• O: ku : lemah HR: 100 TD: 110/80
kes: 1-1-1 RR: 30 Tax: 36
Tho: simetris +/+, ves +/+, rh +/+, wh -/-
S1S2 tunggal e/g/m -/-/-
Abd: hepatomegali (+)
• A: hepatoma + koma hipoglikemia
• P: infus D10% 14 tpm LOLA 2x1 dalam D5 100cc 2x1
inj dexametason 3x1 Lactulosa 3xC1
inj santagesik 2x1g Patral 3x1
inj ranitidin 2x50mg Colistin 2x2
inj ondansentron 3x4mg
inj vit K 2x1
inj kalnex 3x1
inj cefoperazone 2x1 gr H1
Follow Up 5-5-2018
• Kronologi kematian:
03.45 GCS 1-1-1 TD 90/60 HR 100 lemah RR 32 Tax 36,3
04.15 GCS 1-1-1 TD 90/60 HR 60 lemah RR 30 Tax 36,3
04.25 GCS 1-1-1 TD 60/palpasi HR 50, lemah
04.40 GCS 1-1-1 TD tidak teraba HR 0 RR 0 dilakukan VTP dan RJP
Teori Kasus
Tanda klinis
Teori Kasus
Tanda Klinis:
Konjungtiva anemis +
Sklera ikterik +
Hepatomegali +
Hasil laboratorium dan penunjang
Teori Kasus
Peningkatan enzim transaminase +
Eritrositosis Tidak dicek
Hipoglikemia +
Hiperkalsemia Dalam batas normal
Hiperkolesterolemia Tidak dicek
Porfiria Tidak dicek
Disfibrinogenemia Tidak dicek
kriofibrinogenemia. Tidak dicek
USG Abdomen
Teori Kasus
USG Abdomen
Hepar membesar, permukaan +
berdungkul, nodul (+) multiple
PEMBAHASAN TEORI
Definisi
Pilihan terapi:
• Liver transplantation
• Radiofrequency ablation (RFA)
• Percutaneous ethanol or acetic acid ablation
• Transarterial chemoembolization (TACE)
• Cryoablatio
• Radiation therapy
• Systemic chemotherapy
Partial hepatectomi
• Berpotensi kuratif.
• Reseksi ideal: solitary Hepatoma tanpa
bukti radiologis adanya invasi
vaskularisasi liver, tidak ada hipertensi
dan dengan cadangan fungsi hati yang
baik.
• Long-term relapse-free survival 40%, dan
five-year survival 90%.
Kemoterapi
• Hepatoma dianggap suatu tumor yang
relatif chemorefrakter. Karena tingginya
ekspresi drug resistance gene seperti p-
glycoprotein, glutathione-S-transferase,
heat shock proteins dan mutasi p53.
Hipoglikemia pada hepatoma
• Pertama kali dilaporkan pada tahun 1929.
• Prevalensi hipoglikemia sebagai sindrom
paraneoplastik pada hepatoma berkisar
10-30%.
• Hipoglikemia pada hepatoma dibedakan
menjadi 2 tipe, yaitu tipe A dan tipe B.
Hipoglikemia pada hepatoma
Tipe A Tipe B
Berdiferensiasi buruk