INTUSUSEPSI
Nyeri perut
- Awal dirawat karena nyeri perut kanan atas sejak 4 bulan lalu.
- Penurunan nafsu makan dan penurunan berat badan 4 kg selama 4 bulan terakhir.
- BAB cair sejak 4 bulan lalu, kadang berwarna kehitaman seperti kopi.
- Keluhan tidak membaik dengan obat lambung dan obat anti nyeri.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU RIWAYAT KELUARGA
• Riw. MRS karena anemia dan hipoglikemia 4 bulan Tidak ada riwayat penyakit kronik,
lalu (April 2018).
• Riw. Transfusi darah (+). penyakit menular, dan keganasan.
• Riw. Alergi (-).
• Riw. Asma (-).
• Riw. DM (-). RIWAYAT LIFESTYLE
• Riw. Hipertensi (-). Tidak merokok dan konsumsi alcohol
RIWAYAT PENGOBATAN
Konsumsi obat antinyeri dan obat lambung. RIWAYAT PERKAWINAN
Sudah menikah, belum mempunyai
anak, tidak pernah hamil, tidak
RIWAYAT KEBIASAAN MAKAN
Tidak ada preferensi tertentu.
menggunakan kontrasepsi.
Jarang makan berlemak. Tidak ada perdarahan di luar masa
Jarang konsumsi buah dan sayur. haid.
Pemeriksaan Fisik: 07/08/2018 (pre op) Status Generalisata
Keadaan umum : Tampak sakit berat, Kepala
KU lemah Bentuk : Normocephali
Kesadaran : Komposmentis, Mata : Konjungtiva anemis (-/-),
E4V5M6 sklera ikterik (-/-),
pupil isokor (3 mm/3 mm),
Tanda-tanda vital refleks cahaya (+/+)
Tekanan Darah : 110/70 mmHg Hidung : Nafas cuping hidung -|- ,
Frekuensi nadi : 118x/menit regular, sekret (-)
teraba lemah Mulut : Mukosa kering, pucat, tidak
Frekuensi nafas : 28x/menit regular sianosis
Suhu : 36,1oC KGB : Pembesaran kelenjar getah
bening regio colli (-), distensi
Status Gizi vena jugularis (-)
Berat badan : 43 kg
Tinggi Badan : 158 cm
Indeks Massa Tubuh : 17,2 (underweight)
Thorax
Pulmo: Abdomen
Inspeksi : gerakan simetris D=S, retraksi ICS (-) Inspeksi : Bentuk cembung, distended (+),
Palpasi : vokal fremitus simetris D=S asimetris, terlihat adanya massa pada
Perkusi : sonor di seluruh lapangan paru Kuadran kanan atas.
Auskultasi: suara nafas vesikuler (+/+), ronkhi (-/-),
wheezing (-/-) Auskultasi : Bising usus (+) kesan menurun
Cor: Palpasi : teraba distensi, massa (+) kuadran
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak kanan atas, nyeri tekan (+) kuadaran
Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS ke V kiri bawah, defans (+), splenomegaly
Perkusi : Kanan : ICS I parasternal dekstra (-), hepar sulit dievaluasi.
Kiri : ICS V mid axilla line sinistra
Auskultasi : S1S2 tunggal, regular, murmur (-), Perkusi : Timpani pada seluruh kuadran.
gallop (-)
Ekstremitas
Superior : Akral dingin, CRT <2 detik, tidak ada edema
Inferior : Akral dingin, CRT < 2 detik, tidak ada edema
03/08/18 06/08/18 07/08/18 08/08/18 10/08/18 Value
Diagnosis Awal
Tumor intraabdomen dd tumor colon dd tumor kandungan
Ileus obstruksi ec susp ca colon dd intususepsi
Diffuse peritonitis dd appendix perforasi
Diagnosis
Post laparatomy reseksi ileo-colon transversum a.i. invaginasi ileocolica
ec tumor colon ascenden
Penatalaksanaan:
Laparotomy reseksi
1. Enteroenteric
2. Colocolic
3. Ileocolic
4. Ileocecal
EPIDEMIOLOGI
• Intususepsi dewasa 2-3 kasus per 1.000.000 penduduk
• 90% penyebab sekunder, sisanya idiopatik
• Laki-laki = perempuan
• Lebih sering di usus halus daripada di usus besar
• Tipe enteric 43%
• Tipe colocolic 22%
• Tipe ileocecal 21%
• Tipe ileocolic 14%
ETIOLOGI
• Intususepsi Primer / Idiopatik
• Intususepsi Sekunder
PATOGENESIS
•Lesi patologis ketidakseimbangan
tekanan dinding usus invaginasi
obstruksi usus distensi peningkatan
tekanan intraluminal iskemia nekrosis
perforasi.
MANIFESTASI KLINIS
• Bervariasi dan nonspesifik
• Mual
• Muntah
• Nyeri abdomen
• Perubahan bowel habit
• Melena
• Distensi abdomen
• Penurunan berat badan
• Demam
PENEGAKAN DIAGNOSIS
• Anamnesis non spesifik
• Pemeriksaan fisik distensi abdomen, adanya massa
• Pemeriksaan penunjang
• CT scan abdomen untuk identifikasi lesi patologis,
gangguan vaskuler, dan kemungkinan resolusi spontan. Target
sign atau sausage shaped double ring lesion
• Foto polos abdomen bagian usus yang mengalami obstruksi
• USG sandwich sign, target sign
• Flexible endoscopic
• Laparoskopik eksplorasi
Pemeriksaan fisik :
o Peristaltik kesan meningkat
o Massa berbetuk ”sosis” atau lengkung
dapat dipalpasi pada abdomen bahkan
dapat terlihat
o Dance sign ➜ kuadran kanan bawah
abdomen tampak datar atau kosong
o RT ➜ lendir bercampur darah
o Jika obstruksi semakin berat :
Tanda dehidrasi, demam, takikardia dan
hipotensi
o Grave sign ➜ intususepsi prolaps melalui
anus
CASE 1
• Step ladder sign • Pasien wanita
• Dilatasi usus usia 35 tahun
halus • Nyeri perut
• Massa / memberat
perselubungan di selama 2 hari
abdomen kanan hilang timbul
atas • Disertai mual
• Tidak tampak muntah
udara pada colon
hingga rectum
• Hepar
normal
• Gambaran
intususepsi,
target sign
• Target sign
• Dilatasi usus
• Keyboard sign
visualisasi plicae
circularis, penanda
obstruksi small
bowel
CASE 2
• Pasien perempuan usia 9 bulan
• Keluhan nyeri perut sejak 3 hari lalu
• Disertai muntah kehijauan dan demam
• Pada pasien ini terdapat lead point ileum-ileum-
limfonodi
• Dilatasi usus halus
CASE 3
• Pasien laki-laki usia
3 tahun
• Massa di abdomen
kanan
• Dilatasi usus halus di
pelvis dan kuadran
kanan bawah
• Tidak ada free air
LONGITUDINAL
TRANSVERSAL
PSEUDOKIDNEY SIGN
TARGET SIGN
CASE 10
• Perempuan usia 40 tahun
• Nyeri perut, curiga ada massa
• Intususepsi ileocolica dengan massa irregular
lobulated pada cecal base.
• Terdapat banyak lymph nodes yang
membesar di sekitar intususepsi.
CASE 11
• Laki-laki usia 35 tahun
• Nyeri perut kanan atas intermitten
sejak 4 bulan
• Riw. Melena, perubahan bowel
habit, penurunan berat badan
• Riw. Peptic ulcer
• Foto polos abdomen dilatasi
usus kecil dengan air fluid level
LAIN-LAIN
• Massa di abdomen
kanan atas
• Distribusi gas dan
feses abnormal
• Dilatasi usus halus
• Pasien laki-laki usia 2
tahun
• Keluhan nyeri abdomen 6
jam hilang timbul disertai
muntah
• USG : With crescent in a
doughnout sign
• Target lesion atau doughnut
sign
• Lesi berbentuk cincin yang
terdiri dari echogenicity yang
rendah dan tinggi secara
bergantian, mewakili dinding
usus dan lemak mesenterika
di dalam intussusceptum dari
potongan transversal
• Pseudokidney sign
• Tampak pada potongan
longitudinal dan terbentuk
sekunder dari dinding
intussusceptum yang
membengkak di dalam
intussuscipiens.
DIAGNOSIS BANDING
•HERNIA ABDOMINALIS
•APPENDICITIS
•GASTROENTERITIS
•GASTRIC VOLVULUS
PENATALAKSANAAN
• Kasus intususepsi dewasa mayoritas perlu intervensi bedah.
• Penatalaksanaan intususepsi dewasa simptomatik adalah
laparotomi eksplorasi atau laparoskopi dilanjutkan reseksi
dari massa lead point atau area yang mengalami iskemia
• Intususepsi non obstruktif yang ditemukan secara tidak
sengaja pada CT scan dan pada pasien tersebut tidak
bergejala, maka tidak perlu dilakukan intervensi
KOMPLIKASI
• Nekrosis dan perforasi usus
• Infeksi abdominal sepsis dari peritonitis tak terdeteksi
• Perdarahan intestinal
• Syok hipovolemik
• Perforasi selama reduksi nonoperatif
• Rekurensi
• Infeksi luka
• Hernia internal dan adhesi yang menyebabkan obstruksi intestinal
PROGNOSIS
• Tergantung lesi patologis atau penyebabnya.
• Prognosis baik jika didagnosis dan ditangani
sedini mungkin.
• Reduksi nonoperatif, rekurensi 10-15%
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
FAKTA TEORI
• Pasien berjenis kelamin • Intususepsi dapat terjadi pada
perempuan dan berusia 35 tahun. semua usia, walaupun angka
kejadiannya lebih sedikit pada
dewasa. Intususepsi angka
• Keluhan nyeri perut kanan atas
kejadiannya sama antara laki-laki
dirasakan sangat memberat
sejak hari kedua dirawat. Nyeri
maupun perempuan.
perut dirasakan seperti diremas- • Gejala-gejala klinis intususepsi
remas dan melilit. dewasa sangat bervariasi dan sering
nonspesifik. Nyeri abdomen
merupakan gejala yang paling
sering dikeluhkan, terdapat pada 70-
100% kasus.
FAKTA TEORI
Muntah RR 18 x/menit P:
Tanggal 04/08/18
S O A&P
Nyeri perut semakin Komposmentis A: Tumor intraabdomen
hebat
TD 130/90 mmHg Kolik abdomen
T 36,1oC DD Lymphoma
Skala nyeri 5 P:
K/L: anemis (-/-), mukosa bibir kering • Drip tramadol 1 amp dalam 500 cc RL
20 tpm
Thoraks rhonki (-/-), wheezing (-/-)
• MST 2 x 10 mg
Abdomen: timpani (+), bising usus (+), distended (+), teraba • R/ MSCT abdomen dengan kontras
massa solid di RUQ • Cek CEA, Ca-125, LDH
Ekstremitas akral hangat, edema (-) • Extra pronalges supp I
Tanggal 05/08/18
S O A&P
Nyeri perut Komposmentis A: Tumor intraabdomen
T 36,5oC DD Lymphoma
Skala nyeri 4 P:
K/L: anemis (-/-), mukosa bibir kering • Drip tramadol 1 amp dalam 500 cc RL
20 tpm
Thoraks rhonki (-/-), wheezing (-/-)
• MST 2 x 10 mg
Abdomen: timpani (+), bising usus (+), distended (+), • R/ MSCT abdomen dengan kontras
teraba massa solid di RUQ
N 105 x/menit P:
RR 21 x/menit • RL 10 tpm
• MST 2 x 10 mg
T 36,0oC
• R/ MSCT abdomen dengan kontras (tunggu
Skala nyeri 5 jadwal)
• R/ USG di ruang endoscopy
K/L: anemis (-/-), mukosa bibir kering
Abdomen: bising usus (+) meningkat, timpani (+), distended (+), massa (+)
di regio kanan atas, massa (+) di daerah pelvis