Anda di halaman 1dari 33

VISUM et

REPERTUM
dr. Kristina Uli
Stase Luar RSUD Kota Bandung Ujungberung
29 Januari-23 Februari 2018
Bio Data
• Kristina Uli Gultom.
• Jakarta, 18 April 1978.
• Jl. Satria Raya H-65, Cibolerang, Bandung.
• Pendidikan S-1 (Profesi dokter), Universitas Kristen Indonesia (1996-2003).
• PPDS Forensik Universitas Padjadjaran Ilmu Kedokteran Forensik (2015).
• PNS tugas belajar RSUD Abdul Wahab Sjahranie Propinsi Kalimantan Timur.
Visum et Repertum
• VeR adalah suatu keterangan tertulis yang dibuat oleh dokter yang sudah
diambil sumpahnya, tentang apa yang dilihat pada benda yang
diperiksanya yang mempunyai daya bukti dalam perkara-perkara pidana,
atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan.
• Forensik klinik suatu pemeriksaan korban hidup dengan cedera, yang
tersangkut kasus hukum dan memerlukan bukti medis. Pemeriksaan
bertujuan untuk memperoleh, mencatat/mendokumentasikan, dan
menginterpretasikan bukti medis.
Visum et Repertum

Dokter yang
Keterangan Korban/baran
sudah
tertulis g bukti
disumpah

Permintaan Kepentingan
penyidik peradilan
Bagian VeR
Pembukaan

Pendahulua
Penutup n

Kesimpulan Pemberitaan
JENIS VeR

Jenis VeR
VeR VeR VeR
Sementara Lanjutan Definitif
DASAR HUKUM
Instruksi
Kapolri

Lembara KUHAP
n Negara

UU
Permenke
Praktik
s kedokteran
INSTRUKSI KAPOLRI
• Pasal 2: Dalam mengirimkan seorang luka ke rumah sakit untuk diperiksa,
yang berarti meminta visum et repertum, maka jangan dilupakan bersama-
sama dengan korban tadi mengajukan sekali permintaan tertulis untuk
mendapatkan Visum et Repertum.
• Pasal 5: Tidak dibenarkan mengajukan permintaan Visum et Repertum
tentang keadaan korban yang telah lampau yaitu keadaan sebelum
permintaan Visum et Repertum diajukan kepada dokter mengingat rahasia
jabatan.
KUHAP

Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana

Pasal Pasal Pasal Pasal Pasal


120 133 170 184 186
Undang-undang Praktik Kedokteran
•UU No. 29 tahun 2004, tentang Praktik Kedokteran.
•Pasal 46 & 47
•Pasal 48:
1) Setiap dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran wajib
(

menyimpan rahasia kedokteran.


(2) Rahasia kedokteran dapat dibuka hanya untuk kepentingan kesehatan pasien,
memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan hukum,
permintaan pasien sendiri, atau berdasarkan ketentuan perundangundangan.
PERMENKES
• Permenkes No. 269 tahun 2008 tentang Rekam Medis.
• Pasal 2: Rekam Medis dibuat secara tertulis.
• Pasal 5: Seorang dokter atau dokter gigi wajib membuat Rekam Medis.
• Pasal 6: Dokter bertanggung jawab atas catatan yg dibuat di RM.
• Pasal 10: Pembukaan isi Rekam Medis.
• Pasal 12: Isi Rekam Medis dalam bentuk Ringkasan Rekam Medis.
Lembaga Negara
• Lembaran Negara No. 350 Tahun 1937
“Demikianlah saya uraikan dengan sejujurnya atas sumpah dokter, sesuai
dengan Lembaran Negara Nomor 350 tahun 1937”
PENULISAN VeR
• Diketik pada kertas ber kop, sesuai instansi pemeriksa.
• Diberi penomoran, sesuai instansi pemeriksa.
• Diketik 1 spasi, rata kanan dan kiri.
• Apabila kalimat tidak sampai ujung batas baris, dibuat garis penutup.
• Angka ditulis dengan huruf.
• Tiap halaman diberikan penomoran.
Pada dahi, lima sentimeter dari garis tengah ke arah kanan, empat
sentimeter dari alis, terdapat luka terbuka, ukuran satu koma lima
sentimeter kali nol koma sentimeter, kedalaman nol koma lima
sentimeter, dasar tulang, bentuk tidak teratur, batas tegas, tepi tidak rata,
terdapat jembatan jaringan, terdapat pecahan kaca, teraba derik tulang,
warna kemerahan, di sekitarnya terdapat luka memar, ukuran enam
sentimeter kali lima sentimeter, bentuk tidak teratur, batas tegas, warna
merah keunguan.
II. KESIMPULAN
Telah dilakukan pemeriksaan dan perawatan terhadap korban, laki-laki, warga negara Indonesia,
berumur tujuh belas tahun, dalam keadaan sadar penuh.
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan luka terbuka pada lutut; luka lecet disertai bengkak dan
perubahan bentuk pada tangan kanan, tungkai kanan atas, dan tungkai kanan bawah; dan
pembengkakan pada panggul kanan. Hasil pemeriksaan sinar tembus menunjukkan terdapat patah
tulang ruas jari tengah tangan kiri bagian pangkal, patah tulang telapak tangan kiri di dekat jari manis,
patah tulang kemaluan bagian atas kanan, patah tulang persendian panggul kanan, terpisahnya ujung
tulang antara persendian tulang panggul dan tulang duduk, patah tulang paha kanan bagian tengah,
patah tulang lutut kanan bagian samping, patah tulang kering kanan. Seluruh kelainan tersebut di atas
akibat trauma tumpul.
Korban dirawat selama satu hari. Pada korban dilakukan, pemberian obat-obatan, pembersihan dan
penjahitan luka terbuka di lutut kanan, pemberian suntikan anti tetanus dan imunisasi tetanus, dan
membatasi pergerakan tungkai kanan dengan pemasangan bidai. Pada korban direncanakan dilakukan
tindakan pembersihan luka dan operasi penyambungan patah tulang dengan memasang pen, tetapi
korban menolak dan memutuskan pulang. Korban pulang dengan diberikan obat (diminum) antibiotik,
obat anti nyeri, dan obat penawar asam lambung dan dianjurkan kontrol ke poli orthopaedi dan ganti
verban satu kali per hari
LUKA
• Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh yang
disebabkan oleh trauma benda tajam atau tumpul, perubahan suhu,
zat kimia, ledakan, sengatan listrik atau gigitan hewan.
• Luka berdasarkan jenisnya: luka lecet, luka memar, dan luka
terbuka.
• Jenis kekerasan yang terjadi pada luka: akibat kekerasan tajam
dan/atau kekerasan tumpul.
JENIS LUKA

Luka

TERBUKA

MEMAR Lecet
LUKA LECET
• Kerusakan tubuh terbatas hanya
pada lapisan kulit yang paling
luar/kulit ari.
• Kerusakan yang terjadi minimal.
• Akibat kekerasan dengan
permukaan kasar, dapat berupa
tekanan atau geser.
Luka Memar
• Perubahan warna kulit disebabkan
oleh perdarahan ke dalam jaringan,
akibat pecahnya pembuluh darah.
• Warna merah kebiruan akibat
terurainya haemoglobin.
• Terjadi akibat adanya tekanan yang
kuat.
Luka Terbuka
DESKRIPSI LUKA

Regio/loka
Jenis luka
si

Dasar,
DOA
• Death on arrival kematian yang terjadi saat pasien dalam
perjalanan ke rumah sakit.
• Autopsy verbal adalah suatu penelusuran rangkaian
peristiwa, keadaan, gejala, dan tanda penyakit yang
mengarah pada kematian melalui wawancara dengan
keluarga atau pihak lain yang mengetahui kondisi sakit dari
almarhum.
Death on Arrival

Autopsy verbal Pemeriksaan


Tidak Lapor
wajar polisi
Death on Arrival

Surat
Autopsy
verbal
Pemeriksaan Wajar keterangan
kematian
REKAM MEDIS
• PERMENKES 269 tahun 2008
• Rekam medis: berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas
pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien.
• Dasar pembuatan VeR adalah rekam medis, sangat penting untuk
melengkapi rekam medis dan penyimpanan yang baik.
• Selama ini VeR yang dibuat di RSUD Kota Bandung, dibuat oleh staf RM.
REKAM MEDIS
• VeR dibuat apabila dikemudian hari polisi menelepon atau datang untuk
mengambil VeR.
• Sangat dikuatirkan disaat Visum mau dibuat, Rekam medis dan berkas
lainnya, tidak ada.
• Memerlukan waktu disaat petugas RM hendak menunjukkan hasil VeR dan
meminta tandatangan.
• Diharapkan setiap korban/pasien yang datang dengan Surat Permintaan
Visum, tetap dibuatkan VeR.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai