Anda di halaman 1dari 39

PENATALAKSANAAN

VISUM ET
REPERTUM
Korban Hidup
di Rumah Sakit

Oleh :
Dr. dr. KOERNIA, SO, SpB.FINACS.Fics(K) Trauma
1
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
MAMPU MENJELASKAN VISUM ET REPERTUM
KORBAN HIDUP DI RUMAH SAKIT, MELIPUTI
DEFINISI, MACAM CARA PERMINTAAN (spvr)
MENJAWAB DAN PELAKSANAAN DILAPANGAN
TERKAIT DENGAN BANTUAN HUKUM
DIPERADILAN

2
HIR Herzeine Inlands Reglement (HIR) :
menempatkan tersangka sebagai obyek
pemeriksa sebagai subyek (th 1941)
Pemeriksaan kejahatan yang menyebabkan
kematian seseorang membutuhkan dokumen
Dokumen : “VISUM et REPERTUM”

Apa yang dilihat


dan diketemukan

3
LATAR BELAKANG PERMASALAHAN
Tindak Pidana

Korban

Luka Mati

Barang Bukti
Alat Bukti

4
Prosedur pemohonan visum et
REPERTUM

5
DASAR PENGADAAN VISUM FASE PENYIDIKAN

• Pasal 133 KUHAP


PENYIDIK – PROSES PERADILAN ---KORBAN LUKA
KERACUNAN, MATI---PD PERISTIWA TINDAK PIDANA---
BERHAK MENGAJUKAN PERMINTAAN KETERANGAN AHLI
KEDOKTERAN KEHAKIMAN ATAU DOKTER ATAU AHLI
LAINNYA
Pasal 133 (2-3) KUHAP
tertulis, pemeriksaan luka, mayat atau bedah mayat mayat dikirim ke RS
diperlakukan penuh penghormatan dan diberi label yg memuat identitas
maya, dilak, dicap jabatan dilekatkan pada ibu jari kaki atau bagian badan
lain dari mayat.

6
Kesimpulannya

Keberadaan visum mengikat putusan hakim

namun

TIDAK MEMAKSA HAKIM

7
Bahasa tersendiri perlu
• Dapat dimengerti orang awam
• Ahli yang berpengalaman
• Dapat menterjemahkan untuk :
Hakim
Jaksa
Polisi
Penasehat Hukum

8
Prosedur Permintaan
Visum et Repertum
• Waktu pengajuan permintaan
• Pejabat yang berwenang
• Cara mengajukan permintaan
• Klasifikasi dokter yang diminta bantuan

9
Pejabat yang berwenang
mengajukan permintaan V.E.R
• Penyidik, dengan pangkat minimal Aipda.
Penyidik pembantu dengan pangkat minimal
Bripda
• Kapolsek

10
Cara mengajukan
Permintaan
V.ER.
• Secara tertulis(resmi) dikenal sebagai surat
permintaan Visum et Repertum (SPVR)
• Disampaikan oleh penyidik bersama-sama
dengan korban (bukan tersangka) kepada
dokter
• Diduga akibat peristiwa pidana
• Pertelepon segera DIIKUTI tertulis
• Faximile? UU/Pp?
11
• Bila mayat :
- Identitas pada label
- Jenis pemeriksaan yang diminta
- Ditujukan kepada :
> Ahli Kedokteran Forensik
> Dokter di Rumah Sakit di Yankes

12
Klasifikasi dokter yang
dimintai bantuan
Prinsip setiap dokter dapat diminta bantuannya
untuk membuat visum et repertum namun
untuk memperoleh hasil yang maksimal perlu
dipertimbangkan Spesialisasi Dokter dan
Fasilitas yang dimiliki

13
Surat keterangan tertulis yang dibuat oleh
dokter atas sumpah/janji (jabatan/khusus),
tentang apa yang diperiksa (Forensik UI)

14
Surat keterangan tertulis yang dibuat oleh
dokter atas sumpah/janji(jabatan/khusus),
tentang apa yang diperiksa (Forensik UI)

15
Definisi
Visum Et Repertum
• Laporan tertulis untuk yustisi
• Dibuat oleh Dokter yang di SUMPAH
• Atas permintaan resmi penegak hukum
• Apa yang dilihat dan ditemukan pada bukti
hidup, mayat, fisik, atau benda lain.
• Berdasarkan pengetahuan sebaik-baiknya

16
DASAR HUKUM
• STAATSBLAD No: 350 Th. 1937 (belanda)
• PERMENKES Th. 1993 tentang Standar
Pelayanan Medis
• KUHAP Pasal 133 ayat 1 dan 2
• KUHAP Pasal 186
• KUHAP Pasal 187 ayat C

17
STAADSBLAD No. 350 th 1937
“Visa reperta dari dokter-dokter,yang dibuat atas
sumpah jabatan yang diikrarkan pada waktu
menyelesaikan pelajaran kedokteran di negeri
Belanda atau di Indonesia, atau atas sumpah
khusus sebagai dimaksud dalam pasal 2,
mempunyai daya bukti dalam perkara-perkara
pidana, sejauh itu mengandung keterangan
tentang yang dilihat oleh dokter pada benda yang
diperiksa”. (Bagian Kedokteran Forensik FKUI,
1997)

18
V et R
ada 5 bagian :
 Pro Yustisia
 Pendahuluan
 Pemberitaan
 Kesimpulan
 Penutup

19
PRO YUSTISIA
 Kepentingan Peradilan
 Pengganti Corpus Delicti
 Pengganti materi/kertas bermaterai

20
PENDAHULUAN
 Identitas peminta
 Identitas Dokter
 Identitas Benda/barang bukti
 Alasan permohonan V et R
 Kapan dilakukan pemeriksaan
 Dimana dilakukan pemeriksaan

21
PEMBERITAAN
 Sifatnya Obyektif
 Bahasa Indonesia Baku
 Tidak ada istilah Kedokteran/Hukum
 Angka ditulis dengan huruf
 Tidak ada diagnosa
 Tidak ada singkatan
 Tidak ada ruang kosong

22
KESIMPULAN
 Sifatnya Subyektif
 Diisi hasil INTERPRESTASI yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah, ilmu
pengetahuan, pengalaman dari FAKTA yang
ditemukan sendiri oleh Dokter pembuat V et
R, yang dikaitkan dengan maksud dan tujuan
dari SPVR

23
PENUTUP
 Diisi dengan pernyataan tertulis Dokter
“demikian V et R ini dibuat dengan
sesungguhnya mengingat SUMPAH atau JANJI
DOKTER ketika menerima jabatan”.

24
Siapa yang boleh minta V et R ??
 Penyidik POLRI
 Penyidik POM TNI
 Penyidik PNS
 Hakim Agama
 Hakim Perdata
 Hakim Pidana

25
MACAM-MACAM
VISUM ET REPERTUM

26
V et R
KORBAN HIDUP

• V et R
• V et R Sementara
• V et R Lanjutan

27
MAYAT
• V et R Tempat Kejadian Perkara
• V et R Penggalian Jenasah
• V et R Jenasah
• V et R Barang Bukti

28
V et R
KHUSUS
 V et R Bedah
 V et R Interna
 V et R Psikiatrik
 V et R Anak
 V et R Kandungan
 V et R Syaraf

V et R
UMUM ?
29
PROSEDUR PERMOHONAN
V et R
 SPVR
 Barang Bukti
 Label
 Segel
 Diantar dan ditunggu oleh penyidik

30
V et R
TETAP
 Korban/barang bukti lukanya tidak
memerlukan perawatan lebih lanjut/sudah
sembuh
 Sudah dapat menentukan KUALIFIKASI luka

31
V et R
SEMENTARA
 Korban luka yang sementara masih perlu
perawatan luka
 Belum bisa dipastikan KUALIFIKASI luka

32
V et R
LANJUTAN
 Meninggal Dunia
 Pindah Rumah Sakit/Dokter
 Melarikan diri
 Pulang Paksa

33
KUALIFIKASI LUKA
 LUKA
 LUKA SEDANG
 LUKA BERAT

34
LUKA

Luka yang tidak menimbulkan penyakit


/halangan dalam menjalankan pekerjaan
jabatan/pekerjaan mata pencaharian

35
LUKA SEDANG
 Luka yang dapat menimbulkan
penyakit/halangan dalam menjalankan
pekerjaan jabatan/pekerjaan mata
pencaharian
 Sementara waktu harus dinyatakan berapa
Hari/Bulan

36
LUKA BERAT
 Luka yang tidak dapat diharapkan sembuh dengan
sempurna
 Luka yang mendatangkan bahaya maut
 Rintangan tetap menjalankan jabatan/pekerjaan mata
pencaharian
 Kehilangan salah satu panca indera
 Cacat Tetap
 Mengakibatkan Kelumpuhan
 Mengakibatkan gangguan daya pikir selama 4 minggu/lebih
 Mengakibatkan Keguguran/matinya janin dalam kandungan

37
Korban / Mati tak wajar
 Kecelakaan
 Bunuh diri/keracunan
 Pembunuhan/penganiayaan
 Mati mendadak/Death On Arrivel

38
39

Anda mungkin juga menyukai