Anda di halaman 1dari 32

VISUM et REPERTUM

Dr.H.Hamzah,MM
SEJARAH VISUM ET REPERTUM

• NAMA “VISUM ET REPERTUM” TIDAK PERNAH


DITEMUKAN DIDALAM KUHAP/KUHP.
• Nama visum et repertum sendiri hanya disebut di
dalam Statsblad 350 tahun 1937 pasal 1 dan 2
• SAMPAI SAAT INI MASIH DIGUNAKAN
• Pasal-pasal KUHAP yang mengatur tentang produk
dokter yang sepadan dengan visum et repertum
adalah pasal 186 dan 187.
Pasal 1 Staatsblad No 350/1937

 Visa reperta dari dokter – dokter, yang dibuat atas


sumpah jabatan yang diikrarkan pada waktu
menyelesaikan pelajaran kedokteran di negeri
Belanda atau di Indonesia, atau atas sumpah
khusus, sebagai dimaksud dalam pasal 2,
mempunyai daya bukti dalam perkara – perkara
pidana, sejauh itu mengandung kererangan tentang
yang dilihat oleh dokter pada benda yang diperiksa
Visum et Repertum
 Berasal dari kata “visual” yang berarti melihat dan
“repertum” yaitu melaporkan.

 Jadi pengertian V et R adalah :


 Keterangan yang dibuat dokter atas permintaan
penyidik yang berwewenang mengenai hasil
pemeriksaan medis terhadap manusia, hidup
maupun mati ataupun bagian/diduga bagian tubuh
manusia , berdasarkan keilmuan dan di bawah
sumpah untuk kepentingan peradilan.
Prosedur Permintaan VeR

• Pasal 133 KUHAP

(2) Permintaan keterangan ahli sebagaimana


dimaksud dalam ayat (1) dilakukan secara
tertulis, yang dalam surat itu disebutkan
dengan tegas untuk pemeriksaan luka atau
pemeriksaan mayat dan atau pemeriksaan
bedah mayat
Dasar hukum pengadaan

PS 120 KUHAP


Dalam hal penyidik menganggap perlu, ia dapat minta pendapat
orang ahli atau orang yang memiliki keahlian khusus

PS 133 KUHAP


(1) Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan
menangani seorang korban baik luka, keracunan
ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang
merupakan tindak pidana, ia berwenang mengajukan
permintaan keterangan ahli kepada ahli kedokteran
kehakiman atau dokter dan atau ahli lainnya
FUNGSI UTAMA PROSES
PERADILAN PIDANA

• MENCARI KEBENARAN SEJAUH YANG DAPAT DICAPAI


OLEH MANUSIA, DAN TANPA HARUS MENGORBANKAN
HAK DARI TERSANGKA ATAU TERDAKWA (UPAYA
ILMIAH
Alat bukti yang sah menurut pasal
184 ayat 1, Undang-undang nomor 8
tahun 1981

 Keterangan saksi
 Keterangan ahli
 Surat
 Petunjuk
 Keterangan terdakwa
Format Visum et Repertum

Pembukaan PRO JUSTITIA


Pendahuluan Identitas
Pemberitaan Hasil pemeriksaan
(objektif)
Kesimpulan Pendapat pemeriksa
(subjektif, ilmiah)
Penutup sumpah, ilmiah,
tandatangan, cap dsb
FAKTOR YANG BERPERAN

1. KEASLIAN BARANG BUKTI


2. SAAT PEMERIKSAAN
3. TEKNIK PEMERIKSAAN
4. KOORDINASI DOKTER DENGAN PENYIDIK
Fungsi VISUM et REPERTUM
•Sebagai pengganti Benda BUKTI

1. Penyidik mengungkapkan perkara


2. Penuntut umum Membuat dakwaan
3. Hakim Keyakinan membuat pututusan
4. Penasehat hukum Fungsi Pembelaan.
V et R Sebagai Barang Bukti
• VeR merupakan dokumen berupa alat bukti sah
surat ( Pasal 187 KUHAP butir C)
• Pada bagian kesimpulan terdapat “pendapat ahli”
(opini ahli)
• Berperan sebagai pengganti tubuh korban
DAYA BUKTI VISUM et
REPERTUM
• Visa reperta yang dibuat para dokter………dst.
mempunyai daya bukti dalam perkara-perkara
pidana, sejauh itu mengandung keterangan
tentang yang dilihat oleh dokter pada benda
yang diperiksa
(psl 1 Staatsblat no 350/1937)
V et R Sebagai bahan pertimbangan
•Hampir seluruh tindak pidana yang
menyangkut tubuh manusia VeR di
pengadilan
•VeR berperan dalam hakim membuat suatu
keputusan
JENIS-JENIS VISUM et
REPERTUM
1. VISUM et REPERTUM PSIKIATRI
2. VISUM et REPERTUM RAGAWI / FISIK
A. VISUM et REPERTUM JENAZAH
B. VISUM et REPERTUM KORBAN
HIDUP
1. VISUM et REPERTUM PERLUKAAN
2. VISUM et REPERTUM KERACUNAN
3. VISUM et REPERTUM KEJAHATAN SEKSUAL
VeR Psikiatri
•Status Mental
•Biasanya untuk tersangka pelaku
•Dasar Hukum:
• Pasal 120, Penjelasan pasal 186
• Pasal 27
•Dikeluarkan oleh dokter Psikiatri
VeR Fisik

• Status Fisik
• Untuk korban
• Dasar Hukum:
• Pasal 133 KUHAP, Pasal 134 KUHAP
• Dikeluarkan oleh dokter
• Terdiri dari :
• Korban Hidup
• Korban Mati
Ketentuan umum dalam
pembuatan Visum et Repertum
a. Diketik di atas kertas berkepala surat instansi pemeriksa.
b. Bernomor dan bertanggal.
c. Mencantumka nama “Pro justitia” dibagian atas (kiri atau
tengah)
d. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
e. Tidak menggunakan singkatan terutama pada waktu
mendeskripsikan temuan pemeriksaan.
g. Tidak menggunakan istilah asing atau istilah kedokteran.
..............Ketentuan umum dalam pembuatan V et R

i. Berstempel instansi pemeriksa tersebut.


h. Diperlakukan sebagai surat yang harus
dirahasiakan.
j. Hanya diberikan kepada penyidik peminta
Visum et Repertum (instansi).
Ditinjau dari sifatnya V et R
•1. V et R sementara
•2. V et R lanjutan.
•3. V et R definitif
VISUM et REPERTUM SEMENTARA

1. DIBUAT ATAS PERMINTAAN PENYIDIK


2. PENATA LAKSANAAN KORBAN BELUM SELESAI
PERAWATANNYA
3. KETERANGAN TENTANG CEDERA KORBAN DIPERLUKAN
OLEH PENYIDIK
4. PERLU DIBUAT APABILA KORBAN PINDAH TEMPAT
PERAWATAN
5. MEMUAT IDENTITAS KORBAN, JENIS LUKA, JENIS
KEKERASAN. KUALIFIKASI LUKA BELUM DAPAT
DITENTUKAN
YANG BERWENANG MEMBUAT
VISUM et REPERTUM

1. DOKTER AHLI FORENSIK


2. DOKTER AHLI LAINNYA
3. DOKTER UMUM
BERAPA LAMA PENYIMPANAN
VISUM et REPERTUM
1. 10 TAHUN
MENGACU PADA PERMENKES NO. 749A TH. 1989
TENTANG REKAM MEDIS

2. 30 TAHUN
• MENGACU PADA SISTEM ARSIP NASIONAL
Delik pidana yang berkaitan dengan
Visum et Repertum korban hidup

1. Pasal 351, 352 KUHP tentang penganiayaan


2. Undang-Undang No. 23 tahun 2002 tentang perlindungan
anak
3. Undang-Undang No. 23 tahun 2004 tentang KDRT
4. Pasal 284, 285, 286, 287 KUHP tentang kejahatan
seksual
Delik pidana yang berkaitan dengan
Visum et Repertum jenazah
1. Pasal 351 (3) KUHP tentang penganiyayaan yang
mengakibatkan kematian.

2. Pasal 338, 339, 340, 341, 342, 343, 346, 347, 348,
349 KUHP tentang kejahatan terhadap nyawa
Contoh pendahuluan

Yang bertanda tangan di bawah ini, Adri Permana


Utama, dokter umum, atas permintaan dari Polsek
Ciganjur dengan nomor surat …/…/……… pada hari
……… tanggal ……… bulan …….. tahun ………
bertempat di klinik …………… telah melakukan
pemeriksaan terhadap seorang korban yang menurut
surat permintaan tersebut adalah:
Nama : ……… dst
Contoh pemberitaan atau hasil
pemeriksaan
Korban mengaku 2 jam sebelum masuk RS
dipukul dengan menggunakan tangan kosong
pada ………………… (anamnesa / wawancara)
Pada korban ditemukan :
Pada dahi kanan ditemukan luka? Tepi luka?
Ukuran luka?
Pada ……………… dst
Setelah pencatatan luka-luka selanjutnya
diterangkan pula langkah pemeriksaan
penunjang, pengobatan dan atau tindakan
medis
Keterangan

•Yang ditulis dalam pemberitaan


adalah fakta yang dilihat oleh dokter,
obyektif.
KESIMPULAN VISUM et
REPERTUM KORBAN HIDUP

1. IDENTITAS KORBAN
2. JENIS LUKA
3. JENIS KEKERASAN
4. KUALIFIKASI LUKA
Kesimpulan Visum et Repertum
kejahatan seksual harus memuat:
1. Jenis luka
2. Jenis kekerasan
3. Tanda persetubuhan
4. Identitas korban / umur
KESIMPULAN VISUM et
REPERTUM JENAZAH
1. IDENTITAS KORBAN
2. JENIS LUKA
3. JENIS KEKERASAN
4. SEBAB KEMATIAN
Contoh penutup V et R

• Demikianlah Visum et Repertum ini dibuat


dengan sebenarnya berdasarkan keilmuan saya.

Anda mungkin juga menyukai