Warning!!!
Hati-hati…buku SESAT sedang beredar di kalangan Mahasiswa Kedokteran!
Baca Aturan Pakai, Bila keraguan Berlanjut, hubungi dokter atau baca TEXTBOOK!
Visit http://noteskedokteran.blogspot.com Page 0
Aturan Pakai:
Indikasi:
1. hanya untuk Mahasiswa yang lagi bokek untuk beli textbook =p
2. sekedar untuk baca-baca aja, nambah sedikit pengetahuan
Kontraindikasi:
1. bukan bahan bacaan dokter spesialis
2. tidak cocok dijadikan referensi karya ilmiah
3. bagi anda penggemar baca textbook, dilarang baca ebook ini
4. isinya tidak dapat dipertanggungjawabkan oleh Penyusun, ya iyalah..kan Cuma nyusun,
bukan penulis, hehehe… =p
DAFTAR ISI
1. Pendahuluan (2)
2. Pembunuhan Anak Sendiri (infanticide) (16)
3. Pengguguran Kandungan (Abortus) (22)
4. Tanatologi (26)
5. Traumatologi (35)
6. Kejahatan Seksual (45)
7. Asfiksia (50)
8. Identifikasi (60)
9. Sudden Death (67)
10. Autopsi Jantung (69)
11. Tenggelam (70)
12. Pemeriksaan Medik Pada Kasus Kejahatan Seksual (76)
13. Toksikologi (80)
Adalah salah satu cab. Spesialistik dari ilmu kedokteran yang mempelajari ilmu kedokteran
untuk kepentingan penegakan Hukum dan Keadilan.
Bantuan terhadap Peradilan antara lain berupa :
Pemeriksaan kasus penganiayaan
Pemeriksaan mayat / jenazah
Pemeriksaan kasus abortus
Pemeriksaan kejahatan kesusilaan / perkosaan
Pemeriksaan pembunuhan bayi
Pemeriksaan keracunan
Pemeriksaan identifikasi
Pemeriksaan kasus psikiatrik
1. Penganiayaan
Sengaja menyebabkan (KUHAP 351) :
- Rasa tidak enak
- Rasa sakit
- Luka
2. Pemeriksaan Jenazah :
Identitas
Saat kematian
Sebab kematian
Cara kematian
3. Abortus
Penyebab kematian
Cara yang dipakai
4. Kejahatan Kesusilaan / Perkosaan
Tanda kekerasan
Tanda persetubuhan
Umur korban
Sudah pantas tidak untuk dikawin
5. Pembunuhan bayi
Lahir hidup atau mati
Cukup bulan atau tidak
Tanda kekerasan
Cacad bawaan
Sebab kematian
6. Keracunan
Cara racun masuk
Bahan / zat yang dipakai
7. Identifikasi
- Mengenal individu dengan mengetahui tanda-tanda khasnya untuk dibedakan dengan
individu lain
8. Kasus Psikiatrik
KETERANGAN AHLI
Pasal 133 KUHP
1) Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang korban baik luka,
keracunan atau mati yang diduga karenaperistiwa yang menindak pidana, ia berwenang
mengajukan permintaan keterangan ahli kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter
ahli lainnya.
(2) Permintaan Keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat(1) dlakukan secara
tertulis, yang dalam surat tersebut dengan tegas untuk memeriksa luka atau
pemeriksaan mayat dan atau pemeriksaan bedah mayat.
Pasal 28 KUHAP :
Keterangan ahli adalah keterangan yang diberikan oleh seseorang yang memiliki keahlian
khusus tentang hal yang diperlukan untuk membuat terang suatu perkara pidana guna
kepentingan pemeriksaan.
Keterangan ahli dapat diberikan secara lisan didepan sidang pengadilan ( Pasal 186
KUHAP ) atau :
Diberikan dalam bentuk tertulis dalam suatu surat (pasal 187 KUHAP)
Kategori penyidik adalah pejabat polri dengan pangkat terendahnya Pembantu Letnan Dua
(AIPDA)
Pembantu penyidik berpangkat serendah-rendahnya sersan dua (BRIPDA)
Bila di polsek tidak ada pejabat penyidik diatas, maka kapolsek yang berpangkat bintara
dibawah pembantu letnan dua (AIPDA) di kategorikan sebagai penyidik.
VISUM ET REPRETUM
VISUM ET REPERTUM ( VR )
VR adalah laporan tertulis yang dibuat oleh dokter berdasarkan sumpah, tentang segala hal yang
dilihat dan ditemukan pada benda yang diperiksa menurut pengetahuan sebaik-baiknya
untuk keadilan
VR sementara : VR yang diterbitkan belum ada kesimpulan karena menunggu observasi lebih
lanjut
VR lanjutan : Merupakan lanjutan dari VR sementara, disini telah ada kesimpulannya setelah
diobservasi
VR langsung : VR yang diterbitkan langsung setelah pemeriksaan. Contoh : VR luka, VR
jenazah
Suatu Keterangan tertulis yang dibuat oleh dokter atas sumpah atau janji tentang apa yang
dilihat pada benda yang diperiksanya yang mempunyai daya bukti dalam perkara pidana
KUHAP pasal 184 ayat 1
Keterangan ahli adalah keterangan yang diberikan oleh seorang yang memiliki keahlian khusus
tentang hal yang diperlukan untuk membuat terang suatu perkara pidana guna kepentingan
pemeriksaan
(2) Dalam tenggang waktu penyanderaan tersebut telah lampau dan saksi atau ahli tetap tidak
mau disumpah atau mengucapkan janji, maka keterangan yang telah diberikan merupakan
keterangan yang dapat menguatkan keyakinan hakim
Pasal 65 KUHAP
Tersangka atau terdakwa berhak untuk mengusahakan dan mengajukan saksi dan atau seseorang
yang memiliki keahlian khusus guna memberikan keterangan yang menguntungkan bagi dirinya
Dalam LN No 21 tahun 1966, terdapat PP No 10 tahun 1966, yaitu tentang Wajib Simpan
Rahasia Kedokteran
Pasal 1
Yang dimaksud dengan Rahasia Kedokteran ialah segala sesuatu yang diketahui oleh orang2 tsb
dalam pasal 3 pada waktu atau selama melakukan pekerjaannya dalam lapangan
Kedokteran
Pasal 2
Pengetahuan tersebut pasal 1 harus dirahasiakan oleh orang2 yang tersebut dalam pasal 3,
kecuali apabila suatu peraturan lain yang sederajat atau lebih tinggi dari pada Peraturan
Pemerintah ini menentukan lain
Pasal 3
Yang diwajibkan menyimpan rahasia yang dimaksud dalam pasal 1 ialah :
Tenaga kesehatan menurut pasal 2 UU tentang Tenaga Kesehatan (LN No 7 tahun 1963)
Mahasiswa Kedokteran, murid yang bertugas dalam lapangan pemeriksaan, pengobatan dan atau
perawatan, dan orang lain yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan
Pasal 4
Terhadap pelanggaran ketentuan mengenai wajib simpan rahasia kedokteran yang tidak atau
tidak dapat dipidana menurut pasal 322 atau 112 KUHAP, Menteri Kesehatan dapat
melakukan tindakan administratif berdasarkan pasal 11 UU tentang Tenaga Kesehatan
Pasal 5
Apabila pelanggaran yang dimaksud dalam pasal 4 dilakukan oleh mereka yang disebut dalam
pasal 3 huruf b, maka Menteri Kesehatan dapat mengambil tindakan-tindakan berdasarkan
wewenang dan kebijaksanaannya
Pasal 6
Dalam melaksanakan peraturan ini Menteri Kesehatan dapat mendengarkan Dewan pelindung
Susila Kedokteran dan atau Badan-badan lain bilamana perlu
Pasal 7
Peraturan ini dapat disebut “Peraturan Pemerintah tentang Wajib Simpan Rahasia Kedokteran
Pasal 48 KUHP
Barang siapa melakukan perbuatan karena pengaruh daya paksa, tidak dipidana
Pasal 50 KUHP
Barang siapa melakukan perbuatan untuk melaksanakan ketentuan undang-undang tidak
dipidana
Definisi
Pembunuhan yang dilakukan oleh seorang ibu terhadap anaknya pada ketika dilahirkan
atau tidak berapa lama setelah dilahirkan,kare na takut ketahuan bahwa ia melahirkan anak.
Disini anak tsb harus dilahirkan hidup setelah seluruh tubuhnya keluar dari tubuh ibu (sepe- rate
existence) dan tidak dipersoalkan apakah cukup bulan,viable atau non-viable.
KUHP----INFANTICIDE
KUHP----INFANTICIDE
Dada sudah mengembang dan diafragma sudah turun sampai sela iga 4-5.
Pem.makroskopik Paru
- Paru sdh mengisi penuh rongga dada.
- Berwarna merah muda tdk merata dgn pleura
yg tegang(taut pleura)---gambaran mozaik—
alveoli terisi udara,konsistensi spt spons,tera-
ba derik udara.
- Berat:1/35 berat badan.
- Uji apung paru: positif
Klavikula 1,5
Tulang panjang(diafisis) 2
Iskium 3
Pubis 4
Kalkaneus 5-6
Manubrium sterni 6
Talus akhir 7
Sternum bawah akhir 8
Distal Femur akhir 9/setelah lahir
Proksimal Tibia akhir 9/setelah lahir
Kuboid akhir 9/stlh lahir(bayi wanita lbh cpt)
Sudah Dirawat
Tali Pusat telah terikat dgn permukaan rata,diputuskan dgn gunting atau pisau lk 5 cm dari pusat
bayi dan diberi antiseptik.
Verniks Kaseosa (lemak bayi) dan bekas-bekas darah telah dibersihkan.
Pakaian atau penutup tubuh ada pada bayi.
Penyebab Kematian
Paling sering : Asfiksia (mati lemas).
Proses persalinan (trauma lahir)
Kecelakaan misal : bayi terjatuh, partus precipitatus (berojol).
Pembunuhan
Alamiah misal:penyakit.
Trauma Lahir
Caput suksadenum
merupakan lamanya persalinan. Edema kulit kepala bagian dalam berwarna kemerahan.
. Sefal hematom, perdarahan setempat diantara periosteum dan permukaan luar tulang atap
tengkorak dan tidak melampaui sutura tulang tengkorak didaerah parietal dan oksipital.
. Fraktur tulang tengkorak berupa cekungan pd ubun-ubun.
. Perdarahan intrakranial,tersering subdural akibat laserasi tentorium serebelli dan falks serebri.
Autopsi
Bayi cukup bulan,prematur atau nonviable.
Kulit bersih atau belum,verniks kaseosa?
Mulut benda asing?
Tali pusat terputus atau melekat pd uri?
Kepala kaput suksadenum atau tanda kekerasan?
Dada tanda kekerasan? Uji apung paru?
Panjang badan bayi dan pusat penulangan.
Defenisi
Tindakan menghentikan kehamilan atau mematikan janin sebelum waktu kelahiran, tanpa
melihat usia kandungannya dan juga apakah bayinya lahir hidup atau mati.
(Yurisprudensi Hoge Raad/HR 12 April 1898)
Yang penting: sewaktu tindakan abortus, kandungan masih hidup (HR 01 November 1897).
ABORTUS
DIBAGI:
Abortus Spontan
Abortus Provokatus :
A. Abort Provokatus terapeutikus
B. Abort Provokatus kriminalis-----KUHP
KUHP------ABORTUS
Abortus di Indonesia
Jarang ke pengadilan
Ok pihak si ibu yg merupakan korban sekaligus pelaku-------sukar menjadi saksi.
Ke pengadilan bila tjd komplikasi----si ibu sakit berat atau mati atau bila ada pengaduan
dari si ibu atau suaminya (dlm hal izin).
Kira-kira 15-30% kasus abortus di Indonesia adalah abortus provokatus.
Mengenali Tindakan Abortus Provokatus
Komplikasi
1. Perdarahan pada jalan lahir,atonia uteri,sisa
jaringan tertinggal,diatesa hemoragik.
2. Syok akibat reflex vasovagal/neurogenik.
3. Emboli udara 70-100 ml dapat terjadi pada penyemprotan cairan kedalam uterus.
4. Inhibisi Vagus pada tindakan abortus tanpa anaesthesi pada ibu dalam keadaan gelisah,stres
dan panik.
5. Keracunan obat/zat abortivum.
6. Infeksi dan sepsis.
7. Lain-lain spt tersengat listrik dgn menggunakan pengaliran listrik lokal.
1. Korban Hidup
Tanda Kehamilan
- Pereubahan pada payudara
- Pigmentasi
- Hormonal---test kehamilan
Usaha Penghentian Kehamilan
- Tanda kekerasan pd genitalia eksterna/
interna dan daerah perut bawah.
Pem.Toksikologik----obat/zat abortivum.
Pem.Mikroskopik---sisa-sisa jaringan.
1. Pem. Luar
- Jejas pd abdomen bawah.
2. Pem. Dalam
- Cairan dalam rongga perut---Pem.toksikologi.
- Uterus----pembesaran,krepitasi,luka,perforasi.
- Jantung dan vena cava inferior---Tes emboli udara.
- Pem.mikroskopik----sel trofoblast (tanda kehamilan),kerusakan jaringan yg merupakan
jejas/tanda usaha penghentian kehamilan. Sel radang PMN menunjukan tanda intravitalitas.
- Pem. Urine---test kehamilan.
.
Tanatologi :
Ilmu kedokteran forensik yang mempelajari kematian dan perubahan yang terjadi setelah
kematian serta faktor yang mempengaruhi perubahan tersebut.
Mirror test Letak kaca di hidung, bila masih hidup, tampak uap air, akibat udara
respirasi yang menerpa kaca.
Faether test Letak sehelai bulu kehidung, bila masih hidup terlihat bulu bergoyang.
Air Raksa Letakkan segelas air raksa didada korban, bila ada respirasi, maka
air raksa akan bergoyang.
2.Terhentinya sirkulasi
Auskultasi precardial ± 5’ Bunyi jantung
Nadi Carotis tidak terasa
Magnus test : ujung jari diikat dengan tali jika sudah mati terasa bendungan pada bagian
ujung jari tampak pucat
3. Kulit pucat dan elastisitas menghilang.
Ditandai dengan :
1. Lebam mayat (Livor mortis)
2. Kaku Mayat (Rigor mortis)
3. Penurunan suku tubuh (Algor Mortis)
4. Pembusukan (decomposition, Putrefaction)
5. Adiposera
6. Mummifikasi
7. Maserasi
Menentukan posisi tubuh saat kematian & perubahan posisi tubuh saat kematian
- Bila posisi mayat terlentang, maka lebam mayat dapat terjadi dibagian
belakang
- Bila posisi mayat tengkurap, maka lebam mayat terjadi di bagian depan
- < 8 jam bila terjadi perubahan posisi mayat maka lebam mayat masih bisa
berubah.
Perkiraan sebab :
- Warna cherry Red = Keracunan CO
- Warna Bright Pink = Keracunan Cynida
- Warna Coklat = Keracunan KCl, nitrit
Warna Bright Pink akibat keracunan Cynida terjadi karena kadar O2 yang tinggi yang kemudian
membentuk HbO. Dan juga karena kerusakan enzim respirasi sehingga O2 tidak bisa
digunakan dalam sel.
1. Gantung Diri :
- Ekstremitas bawah
- Genitalia externa
- Lengan bawah bagian distal
2. Tengelam :
- Muka
- Bagian depan tubuh
2. Kaku Mayat
Adalah kekakuan otot tubuh baik yang voluntary maupun involuntary setelah kematian
(kaku mayat di buktikan dengan memeriksa persendian)
1. Temperatur sekeliling
- Temperatur sekeliling tinggi Kaku mayat terjadi lebih cepat dan waktu
lebih pendek.
- Temperatur sekeliling rendah Kaku mayat terjadi lebih lambat dan waktu lebih lama.
HEAT STIFFENING
- Adalah keadaan kekakuan otot post mortem yang disebabkan oleh koagulasi protein otot
- Hal ini terjadi jika tubuh terkena panas yang tinggi > 50o C (120o F), misal pada kebakaran,
jatuh pada air panas, dll.
- Pada heat stiffening serabut otot memendek, timbul fleksi leher, paha, lutut
membentuk sikap petinju (Pugilistik attitude)
- Kaku mayat tidak terjadi pada mayat yang mengalami Heat Stiffening
- Menetap sampai otot menjadi lunak selama pembusukan
COLD STIFFENING
- Adalah kekakuan akibat pembekuan
cairan sendi
- Terjadi terutama di daerah pegunungan
- Jika dilakukan fleksi secara kuat akan
terdengar bunyi “kretak” krn pecahnya
cairan sendi yang membeku
- Cutis Anserina (Goose skin)
terjadi pada otot erector pilli (otot pada
akar rambut)
Menurut Moritz’s
- Saat kematian = 98,6 ºF – Rectal Temperatur
1.5
SMITH :
Menyatakan bahwa kecepatan penurunan temperatur tubuh untuk jam pertama dan kedua
setelah kematian adalah lambat, kemudian menurun dengan cepat. Kemudian akan lambat
jika :
Temp. tubuh = Temp sekeliling
MARBLING
Karena hemolisis darah pb. darah
Terjadi rx Hb – Hidrogen sulfit, warna hijau kehitaman sepanjang pembuluh darah kulit Pb.
darah kulit tampak bercabang-cabang seperti akar pohon.
Seluruh tubuh membengkak
Kulit dan rambut (mudah) terkelupas
Tubuh mula-mula berwarna hijau pucat hijau gelap kehitaman
Darah keluar dari mulut dan hidung
Jaring tubuh jadi lunak dan cair, akhirnya tinggal tulang saja
MUMMIFIKASI
Adalah pengeringan mayat karena penguapan air
Terjadi pada mayat yang berada di daerah yang kering dan panas seperti : padang pasir
Mulai pada bagian tubuh terbuka (muka, tangan, kaki, lalu meluas keseluruh tubuh, termasuk
alat dalam)
Terjadi dalam waktu lama : 12 – 14 minggu
MASERASI
Adalah : dekomposisi steril atau autolisis pada tubuh bayi yang mati dalam rahim
LUKA :
PENYEBAB LUKA
CIRI-CIRI LUKA
DERAJAT LUKA
PENYEBAB LUKA :
1. MEKANIK -- benda tumpul
benda tajam
tembakan senjata api
2. FISIKA -- suhu
listrik dan petir
perub tek udara
3. KIMIA -- asam / basa kuat
BENDA TUMPUL :
-- benda yang tdk bermata tajam
-- konsistensi keras /kenyal
-- permukaan halus / kasar
3.Luka lecet tekan : disebabkan penjejakan benda tumpul pd kulit, mis. kasus gantung diri.
4.Luka lecet geser : disebabkan oleh tek. linier pd kulit disertai gerakan bergeser, mis. kasus
gantung / jerat, korban pecut cambuk.
Def. : Jenis kekerasan benda tumpul yg merusak / merobek kulit (epidermis, dermis)
dan jar. dibawahnya (lemak, folikel rambut, kel. keringat & kel. sebasea)
Ciri-ciri :
Bentuk tdk beraturan
Tepi / dinding tdk rata
Dasar tdk teratur
Tampak jembatan jar. antara kedua tepi
Sering tampak luka lecet/memar sekitar luka
Def. : Luka yg lebar tetapi dangkal akibat kekerasan benda tajam yg sejajar kulit
5 Ciri-ciri luka tusuk yg disebabkan alat berujung runcing & bermata tajam :
Tepi luka tajam / rata
Sudut luka tajam, namun kurang tajam pada sisi tumpul
Rambut terpotong pd sisi tajam
Sekitar luka terdapat luka memar ekimosis krn tusukan sampai mengenai tangkai
pisau
Kedalaman luka melebihi panjang luka
Kelim Lecet : lubang o/k peluru yg menembus kulit yg dikelilingi bagian yg kehilangan kulit ari
Kelim Kesat : zat yg melekat pd anak peluru spt minyak pelumas, jelaga, elemen mesiu (Pb, Sb,
Ba, NO3 – Nitrat) terusap pd tepi lubang--LTM jarak jauh
Kelim Tatoo : butir-butir mesiu yg tdk habis terbakar tertanam pd kulit di sekitar kelim lecet –
k. tatoo – LTM jarak dkt
Kelim Jelaga: jelaga atau asap yg keluar dari ujung laras senjata.
Kelim Api : berupa hiperemis atau jar. yg terbakar o/k api yg ikut keluar --- LTM jarak sngt dkt
LTM --- bila msh memiliki tenaga utk meneruskan --- Luka Tembak Keluar (LTK)
LTK – lbh besar dari LTM o/k :
Deformitas anak peluru
Bergoyangnya anak peluru
Ikutnya jar. Tulang yg pecah dr LTK
Bentuk LTK :
Tdk khas
Tdk beraturan
Tdk memiliki kelim
• Senapan angin :
– yg mendorong anak peluru menggunakan udara / CO2 bertekanan tinggi
– kecepatannya 194 m/det
– bila mengenai mata – menembus atap orbital – msk kedlm rongga tengkorak
• Pistol :
– peluru berkaliber 5,6 – 11 mm
– dpt memberikan kec. 200 – 400 m/det
– bila mengenai pembuluh darah besar atau organ vital dpt berakibat vatal
• Pecahan Granat :
– proyektil tdk beraturan, berkec. setara dgn anak peluru pistol
Peluru dum-dum : ujung anak peluru dibuat deformitas saat mengenai sasaran –
kerusakan jar. yg hebat
Pistol Gas Air Mata : menggunakan peluru khusus – saat ditembakkan melepaskan gas
khlor asetofenon – dpt melukai mata (keratitis, irido siklitis)
• Asam kuat : - sifat mengkoagulasi protein (H2SO4, HNO3, as. cuka pekat).
- luka korosi yg kering, keras spt kertas perkamen.
• Basa kuat : - sifat membentuk reaksi penyabunan intra-cell (NaOH – soda api, KOH)
- menimbulkan luka yg basah, licin dan kerusakan akan terus berlanjut sampai
dalam
Krn asam & basa dlm bentuk cairan pekat --- bentuk luka biasanya sesuai dengan
mengalirnya bahan kimia tsb.
LUKA BAKAR
Misal :
- kontak kulit dgn uap air panas slm 2 dtk---suhu kulit pd kedalaman 1 mm dpt
mencapai 66 oC
- ledakan bensin dlm waktu singkat---mencapai suhu 47 oC
- luka bakar sdh dpt terjadi pd suhu 43-44 oC bila kontak cukup lama
Biasanya terdpt :
- didaerah musim dingin
- puncak gunung tinggi
Dapat menyebabkan kematian----ok kgglan pusat pengatur suhu maupun
rendahnya oxy-HB
Faktor yg berperan:
1.Tegangan(volt)
- Tegangan rendah :
< 65 volt, tdk berbahaya, mis : telp
- Tegangan sedang :
65–1000 v dapat mematikan, rumah 110-220 v, pabrik >380 v
3. Tahanan kulit(ohm)
- Mkn besar tahanan---mkn kecil kuat arus
mis : tahanan tubuh dari yg terbesar : kulit, tulang, lemak, saraf, otot,
darah; yang terkecil : cairan tubuh
4. Arah aliran listrik---mematikan bila melintasi otak atau jantung
5. Luas permukaan kontak---luas 50 cm2 (selebar telapak tangan)---dptmematikan
tanpa menimbulkan jejas listrik
6. Lama kontak---menentukan kecepatan datangnya kematian
GAMBARAN MAKROSKOPIS :
Kerusakan lapisan tanduk---luka bakar dgn tepi menonjol, disekitarnya pucat dikelilingi
kulit yg hiperemis
Kematian terjadi karena : - fibrilasi ventrikel, paling berbahaya bila arus listrik masuk
melalui tangan kiri----keluar ke kaki yg berlawanan
Petir : loncatan arus listrik tegangan tinggi antar awan dengan tanah
Tegangan dapat mencapai 10 mega volt
Kuat arus mencapai 100.000 A
Gambaran makroskopik
Aborescent mark : kemerahan kulit seperti percabangan pohon ok vasodilatasi
vena pd kulit korban (seperti pohon gundul tanpa daun)
Luka bakar sampai hangus. Rambut, pakaian, sepatu bahkan seluruh tubuh
korban dpt terbakar / hangus, pakaian sering terbakar, compang camping, akibat
efek ledakan dan panas (sambaran petir)
(Gejala utama : nyeri, pusing, paralisis, nafas pendek, kelelahan ekstremitas, kolaps)
(2) Tidak dilakukan penuntutan melainkan atas pengaduan suami atau isteri yang tercemar.
Pemeriksa Korban
Anamnese
(1) Identitas korban
(2) Pola haid, Menarche, haid terakhir
(3) Waktu Kejadian
(4) Tempat Kejadian
(5) Ada ancaman?
(6) Apakah korban melawan?
Pemeriksaan Umum
-Keadaan tingkah laku : gelisah, depresi, histeri dan sebagainya.
-Tanda-tanda bekas minum alkohol, obat bius dan sebagainya.
-Adakah tanda-tanda perlukaan pada tubuh; berupa: contensio, echymosis, garukan
lacerasi dan lain-lain. Sebutkan warna, bentuk dan lokasinya.
-Adakah luka-luka cengkeraman pada lengan atas dan leher
-Tanda-tanda bekas gigitan.
Pemeriksaan Khusus
Payudara : bekas-bekas garukan, gigitan, lecet, putting susu terputus.
Vulva : Pembengkakan, nyeri, lecet.
Hymen : robekan baru, atau lama (diperiksa dengan dilatasi Glaister)
Vagina : dilatasi, pendarahan.
Rambut pubis: perlekatan rambut, adanya benda-benda asing, bila rambut saling melekat, maka
sebaiknya digun-ting dikirim ke laboratorium.
Pemeriksaan inspeculo (dibasahi dengan air)
- Keadaan vagina : - lecet
- adakah deposit semen
- Keadaan cervix : - lecet, berdarah
Daerah perianal :
- diperiksa bila dicurigai sodomi.
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan spermatozoa
Pemeriksaan ejakulat
Pewarnaan Gram
Cairan vagina dioleskan pd objek glas, biarkan kering, fiksasi dgn melajukan diatas nyala api
Tuangi dgn larutan carbol gentian violet selama 5 menit
Zat warna dibuang, diganti dgn larutan lugol, biarkan selama 1 menit
Larutan lugol dibuang dan sediaan dicuci dgn alkohol 96% selama 30 detik
Sediaan dicuci dgn air dan diwarnai carbol fukhsin selama 1-2 menit, cuci dgn air mengalir,
keringkan Periksa dibawah mikroskop
Kepala spermatozoa tampak berwarna kemerahan, leher dan ekor bewarna kebiruan
Dasar reaksi : asam fosfatase akan menghidrolisir Sodium alpha naphtyil phosphat dan alpha
naftol yang dibebaskan akan bereaksi dgn brentamine dan membentuk warna ungu
Florence Test
= Cairan vagina ditetesi larutan yodium
Kristal yang terbentuk dilihat dibawah mikroskop
Hasil : kristal2 kholin-peryodida tampak berbentuk jarum2 yang berwarna coklat
Barberio Test
= Cairan vagina ditetesi larutan asam pikrat
Lihat dibawah mikroskop
Hasil : kristal2 spermin pikrat akan berbentik rhombik atau jarum kompas, warna kuning
kehijauan
DEFINISI ASPHYXIA
SEHINGGA :
1. PEMERIKSAAN LUAR
2. PEMERIKSAAN DALAM
PENYEBAB ASPHYXIA
A. Strangulation :
- Hanging (gantung)
B. Suffocation :
- Smothering
- Choking
- Gagging
D. Drowning (tenggelam)
- CO2 , CO , H2S
Batasan :
Tekanan pada leher disebabkan oleh jerat yang menjadi erat akibat berat badan
korban sehingga jalan napas tertutup
Sebab kematian
• Asphyxia
• Shock
CARA KEMATIAN
- WAKTU BERMAIN/BEKERJA.
• 1. Korban hidup/mati
• 3. Macam simpul
• 9. Lidah terjulur, mata melotot, keluar mani & kotoran, keluar darah
:semuanya bukan petunjuk cara kematian
BATASAN :
Suatu strangulation dimana tekanan pada leher
disebabkan oleh jerat yang menjadi erat oleh
karena kekuatan yang bukan karena kekuatan
berat badan korban.
SEBAB KEMATIAN
• Asphyxia
• Gangguan sirkulasi otak
• Vagal reflek
CARA KEMATIAN :
Pembunuhan (tersering), Kecelakaan, Bunuh diri
PEMERIKSAAN SETEMPAT :
• Seperti pemeriksaan setempat lainnya
• Jeratnya, jangan dilepas sebelum pemeriksaan selesai. Sebaiknya difoto dulu.
KELAINAN OTOPSI
1. Pemeriksaan Luar
Ditemukan tanda asphyxia pada umumnya
2. Pemeriksaan Dalam
Ditemukan perdarahan pada otot leher, patah tulang
Hyoid, patah tulang rawan larynx & robekan kecil pada pembuluh darah leher &
otot leher
MUGGING
Pelaku berdiri didepan atau dibelakang korban
kemudian lengan bawahnya ditempatkan pada
bagian depan leher korban ( daerah larynx) dan
ditekankan ke belakang
SEBAB KEMATIAN
- Asphyxia
- Gangguan sirkulasi otak
- Vagal Reflek
SUFFOCATION
SMOTHERING
Batasan
Lubang luar jalan napas yaitu mulut & hidung tertutup secara mekanis oleh benda
padat atau bahan yang terdiri dari partikel kecil.
Cara Kematian :
• Kecelakaan
• Pembunuhan BURKING
• Bunuh Diri
BURKING
Adalah cara kematian dimana korban dijatuhkan ke tanah kemudian dadanya
ditekan dengan berat badan penyerang, sementara satu tangan penyerang
menutup lubang hidung & mulut korban, tangan satunya menekan rahang
bawah keatas sehingga timbul asphyxia dengan cepat
CHOKING
Visit http://noteskedokteran.blogspot.com Page 54
Batasan
Suatu keadaan dimana ada benda padat masuk dan menyumbat lumen udara
pernapasan
CARA KEMATIAN
• Kecelakaan ( paling sering terjadi )
• Bunuh diri ( sering badan diikat pada suatu
beban )
Visit http://noteskedokteran.blogspot.com Page 55
• Pembunuhan ( dapat dijumpai korban terikat sedemikian rupa yang tidak
mungkin dilakukan korban sendiri )
PEMERIKSAAN OTOPSI
Pemeriksaan Luar
Beberapa penemuan dpt memperkuat diagnose tenggelam :
- Tubuh terasa dingin & basah, pakaian basah.
- Lebam mayat merah muda bila tenggelam di air yg dingin
- Kulit telapak kaki & tangan pucat (BLEACHED) & keriput (WASHER
WOMEN”S HAND)
- Kadang dijumpai CUTIS ANSERINA
- Buih halus pada lubang hidung & mulut
- CADAVERIC SPASME dgn benda/kotoran air setempat dalam genggamnnya.
Pemeriksaan Dalam :
• Paru membesar
• Buih dalam saluran napas
• Banyak cairan dlm lambung
• Benda-benda asing dlm saluran napas sampai ke alveoli
D. Pemeriksaan Diatome
- Diatome adalah tumbuhan bersel satu dengan dinding
terbuat dari silika. Diatome masuk ke dalam paru-paru saat korban menghisap
air & pemeriksaan ini lebih berarti bila ditemukan pada sumsum tulang.
- Kesamaan jenis diatome yg ditemukan dalam jaringan
tubuh & dalam air dpt dianggap sbg bukti yg dpt dipercaya bahwa korban mati
tenggelam
CARA KEMATIAN :
- Kecelakaan (terbanyak)
- Pembunuhan
- Bunuh diri
• Berat jenis CO2 1,52 kali dibandingkan dgn udara shg terdapat
ditempat yg rendah & tidak mudah hilang.
Visit http://noteskedokteran.blogspot.com Page 58
• Contoh : Terdapat dalam sumur tua, palka kapal, goa-goa,
kasus gerbong maut.
• Sebelum menguras sumur sebaiknya dites dulu dengan
ayam/burung yang dimasukkan kedalamnya.
• Pemeriksan tes gas CO2 ini dengan menambah air kapur Ca(OH)2 kedalam
sample gas air keruh keputihan (ENDAPAN PUTIH )
CO ( CARBON MONOKSIDA )
PERKEMBANGAN IDENTIFIKASI.
• KESEJAHTERAAN MANUSIA.
• METODE.
• ANTHROPOMETRI.
• SIDIK JARI.
• DNA.
- TAHAN PEMBUSUKAN.
- IDENTIK 1 : 2.000.000.000.
IDENTIFIKASI PERSONAL
TAHAP IDENTIFIKASI
TAHAP I.
MEMPERSEMPIT TERSANGKA.
TAHAP II.
PEMASTIAN TERSANGKA.
9 METODE IDENTIFIKASI
• VISUAL
• PAKAIAN .
• PERHIASAN
• DOKUMEN.
• MEDIS.
• SEROLOGI.
• SIDIK JARI.
• EKSKLUSI
TUJUAN IDENTIFIKASI
• KEJELASAN STATUS .
5. KOMISI IDENTIFIKASI.
6. UNIT PENDUKUNG.
3. POLISI.
4. PEMDA.
6. TNI.
7. MASYARAKAT.
Pearson :
Laki-laki :
TB : 81,231 + 1,880 x Femur.
70,714 + 2,894 x Humerus.
78,807 + 2,376 x Tibia.
86,465 + 3,271 x Radius.
Penentuan pada saat hidup dikurangi 1,5 cm.
Wanita :
TB : 73,163 + 1,945 x Femur.
72,046 + 2,754 x Humerus.
75,369 + 2,352 x Tibia.
82,189 + 3,343 x Radius.
Penentuan pada saat hidup dikurangi 2 cm.
Stevenson:
TB = 61,7207 + 2,4378 x F ± 2,1756.
TB = 81,5115 + 2,8131 x H ± 2,8903.
TB = 59,2256 + 3,0263 x T ± 1,8916.
TB = 80,0276 + 3,7384 x R ± 2,6791.
• Ras.
Caucasoid Mongoloid Negroid.
Gigi seri tidak sekop sekop sekop
Umur :
• TKP.
UKURAN,
BASAH / KERING.
MASUKKAN PLASTIK
PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN
Dasar : H2O2 + darah H2O + On
Reagen + On perubahan warna.
- LUMINOL TEST.
• RAMBUT
• EJAKULAT.
Kematian yang disebabkan penyakit alamiah [ didapat /congenital], terjadi setika, beberapa
menit, jam atau hari. Dimana unsur tidak ditemukan truma dan keracunan.
Selain itu digunakan untuk Statistik kematian , asuransi dan kepentingan umum [ Penyakit
menular]
-Ruptur aneurisma aorta akibat penyakit sifilis, ateroma dari akibat penyakit2 Hipertensi,
diabetus militus dll.
- Perdarahan subarahnoid,
- Malaria dll.
• Tuberkulosis.
• Infeksi,
• Neoplasma,
• Emboli paru.
• Pneumotorak dll.
• Neoplasma, Ca Hepar,
Lain-lain
- Leukemia
- Phaekromositoma.
- Asma
- Epilepsi dll
Pemeriksaan
2.Patologi Anatomik.
4.Bakteriologik
5.Parasitologik.
6.Serologik.
7.Virologik. Dll
- Bila semuanya telah diperiksa maka sebab kematian dapat ditentukan dengan pasti.dan juga
berani menyatakan tidak diketahui (5%)
Statistik
• Forensik FKUI.
• Jantung dilepas dari pembuluh darah besar yang keluar dan masuk ke jantung dengan
jalan memegang apeks jantung dan mengangkat serta menggunting pembuluh darah tadi
sejauh mungkin. Perhatikan besar jantung, bandingkan dengan kepalan tinju kanan mayat
dan adakah resapan darah, luka atau bintik perdarahan.
• Pada prinsipnya membuka jantung, seperti mengikuti aliran darah jantung, yaitu mulai
dari atrium kanan, ke ventrikel kanan, selanjutnya ke atrium kiri dan akhirnya ke
ventrikel kiri dan ke aorta
• Jadi pertama carilah lumen vena cava superior, inferior dan potong dinding belakang
kedua vena ini sehingga atrium kanan terlihat. Kemudian dengan pisau dimasukkan dari
lumen vena cava menuju ke apeks jantung melalui ventrikel kanan dan dipotong ke arah
luar, ukur keliling dari katub trikuspidalis, dari apeks dengan jarak 1/2cm lateral dari
sekat antar bilik, irisan diteruskan dengan gunting ke arah a. pulmonalis, ukur keliling
pulmonalis. Cari v pulmonalis kiri-kanan, lalu gunting dinding posteriornya.
• Selanjutnya masukkan pisau ke dalam ventrikel kiri dan tusukkan sampai ke luar dari
apeks dan potong kearah lateral dan ukur dari keliling katub bicuspidalis, dari apeks pada
jarak ½ cm dari sejajar bilik, potongan diteruskan sampai aorta.
PERHATIKAN
• Besar jantung, bandingkan dengan genggaman tangan kanan mayat, lihat jaringan lemak
subcardia (Berat normal pada laki-laki 300 - 350 gr dan pada wanita 250 - 300 gr.)
• Adakah penebalan dan kelainan pada katub (Luas normal katub mitral adalah 3 - 4 cm2).
• Ukur tebal bilik kanan dan kiri jantung (tebal ventrikel kanan 0,3 - 0,5 cm dan tebal
ventrikel kiri adalah 1,3 - 1,5 cm) dipotong lurus terhadap otot yang bersangkutan pada
jarak 1 cm di bawah lingkar katub trikuspidalis dan bicuspidalis.
• Lalu arteri koronaris diperiksa apakah ada penebalan dinding, lumen menyempit atau
melebar dan lain-lain
Tenggelam adalah kematian akibat mati lemas (asfiksia) disebabkan masuknya air kedalam
saluran pernafasan.
1. Wet Drowning :
Keadaan dimana cairan msk kedlm sal. pernafasan akibat spasme laring
2. Dry Drowning :
Keadaan dimana cairan tidak masuk kedalam saluran pernafasan akibat spasme laring
3. Secondary Drowning :
Terjadi gejala beberapa hari setelah korban tenggelam (diangkat dari air) dan korban meninggal
akibat komplikasi
4. Immersion Syndrom
Korban tiba-tiba meninggal setelah tenggelam dalam air dingin akibat refleks vagal
(vagal inhibisi), alkohol dan makanan terlalu banyak merupakan faktor pencetus.
Vagal Inhibisi krn perangsangan vagus pd drowning dpt terjd dlm bbrp cara :
misal pada saat berenang dimana abdomen jatuh terlebih dahulu dari pada kepala.
* Menyelam dengan kaki terlebih dahulu masuk kedalam air (duck diving)
1. Asfiksia
3. Spasme Laring
Yang perlu diperhatikan apakah korban masih hidup sebelum tenggelam atau sudah mati.
Diatom/ gangang dapat dijumpai pada air sungai, laut, air sumur. Bila seseorang hidup
tenggelam maka cairan bersama diatome masuk ke saluran napas atau pencernaan.
Test diatome (-) = bukan berarti korban tidak bisa mati tenggelam, karena bisa mati akibat reflek
spasme larging.
2. Lebam mayat
* Strangulation
• air masuk kedalam saluran nafas merangsang selaput lendir mukosa sal. nafas
mengeluarkan lendir/ mukous
- kulit dapat ditemukan bintil-bintil dan bulu roma (rambut halus tubuh)
- kulit telapak tangan dan kaki bewarna keputih-putihan dan keriput karena inhibisi air
kedalam cutis
6. Cadaveric spasme
8. Luka-luka abrasi
- Luka abrasi pada jari-jari, pada kuku korban menggapai objek untuk
menyelamatkan diri
- Luka lecet krn tergores dengan benda dalam air sering dikelirukan dengan
penganiayaan.
2. Paru-paru
- Membesar (balloning) dan lebih berat dari normal karena terisi air..
- Pada irisan :
- Laringeal spasme
5. Pleura :
- Terjadi pendarahan karena kompresi intra alveolar, pendarahan yang berupa bercak yang
agak besar disebabkan dinding penyekat intra alveoler
- Tampak di :
* Bawah pleura
- Vena-vena membesar :
* Darah tetap cair (pengenceran darah oleh inhalasi air -> mencegah koagulasi)
• Vagal reflek
• Spasme laryng
2. Orang yang sudah meninggal lalu di tenggelamkan maka cairan dapat masuk ke sal napas, tapi
tdk dpt masuk ke alveoli, sedangkan orang mati tenggelam maka :
3.Tes Diatoma
– Jaringan paru paling perifer diambil sebanyak 100 gr. Lalu masukan kedalam tabung reaksi,
ditambahkankan As. Sulfat pekat, lalu endapkan selama10-12 Jam.
– Panaskan setelah berbentuk bubur berwarna hitam gelap, lalu tambahkan asam nitrat pekat
tetes demi tetes, sampai menjadi jernih.- sentrifugal – endapan dilihat dibawah mikroskop –
jika ditemuka DIATOM maka akan tampak gambar seperti jarum-jarum halus.
Hasil :
Pemeriksaan diatoma pada kasus yang sudah membusuk, diambil : jar ginjal, otot skelat
atau sumsum tulang panjang/paha.
Mati tenggelam dapat juga OK. Spasme laryng sehingga air tidak masuk -> maka tes
diatom (-).
2. Mati di bathtup
• Gettler:
- Menunjukan adanya perbedaan kadar kalorida dari darah yg diambil pd jant kanan &
jant kiri.
• Durlacher
- Penentuan perbedaan berat jenis plasma dari jant kanan & jant kiri
- Berpendapat bhw kedua tes tsb dpt dipakai sbg data konfirmatif dlm kasus tenggelam,
dgn catatan pemeriksaan dilakukan beberapa jam setelah tenggelam
– Kosentrasi elektrolit dalam air tawar lebih rendah dari pada konsentrasi dalam
darah. sehingga air mudah diserap tejadi hemodilusi darah akibatnya
terjadi hemolisis / pecahnya sel-sel darah merah.
– Konsentrasi elektrolit dalam air asin lebih tinggi dari konsentrasi dalam darah.
air akan tertarik dalam sirkulasi pulmonal kedalam jaringan paru. Menimbulkan
udema paru
Visum Et Repertum
• Korban dianggap sebagai orang yang telah mengalami cedera fisik dan/atau mental.
• Kesimpulan :
menyebabkannya.
KUHP
Dalam waktu yang sama seorg laki hanya diperbolehkan mempunyai satu orang
perempuan sebagai istrinya,seorg perempuan hanya satu org laki sebagai suaminya.
Seorg pria atau wanita yang telah kawin yang melakukan gendak (overspel).
2. Penuntutan hanya dilakukan atas pengaduan,kecuali jika umur wanita itu belum sampai
12 tahun.
Pasal 287
• Penuntutan bila:
Umur korban
• Pertumbuhan payudara.
• Pertumbuhan pubes.
. Haid----vaginal smear
KUHP
1. Kalau salah satu kejahatan yang diterangkan dalam pasal 285,286,287 berakibat luka berat.
2. Kalau salah satu kejahatan yang diterangkan dalam pasal 285,286,287 berakibat matinya
orang dijatuhi hukuman penjara selama-lamanya 15 tahun.
• Setiap pem. untuk pengadilan harus berdasarkan permintaan tertulis dari penyidik yg
berwenang.
• Korban harus diantar oleh polisi krn tubuh korban merupakan benda bukti. Kalau korban
dtg sendiri dgn membawa surat permintaan dari polisi,jgn diperiksa,suruh korban
kembali ke polisi.
• Ijin tertulis untuk pemeriksaan ini dapat diminta pada korban sendiri atau jika korban
adalah anak,dari orangtua atau walinya.
• Seorg perawat atau bidan harus mendampingi dokter pd waktu memeriksa korban.
• Tanyakan maksud pemeriksaan bila orgtua korban curiga ada tindak asusila apakah utk
penuntutan atau hanya utk mengetahui korban masih perawan atau tidak.
Pemeriksaan
• Data :
. Anamnesis:
. Pemeriksaan pakaian :
• Pemeriksaan Umum:
- Keadaan emosional
korban.
• Pemeriksaan Khusus
(Voight)
virgin : 2,5 cm
FORENSIC SCIENCE
TOKSIKOLOGI FORENSIK
Pemeriksaan racun dan keracunan yang berhubungan dengan perkara pidana dan perdata
TOKSIKOLOGI
• Cara masuk.
• Mekanisme kerja.
• Metabolisme.
• Gejala klinis.
• Terapi.
TOKSIKOLOGI
• CLINICAL TOXICOLOGY.
• ENVIRONMENTAL TOXICOLOGY.
• FORENSIC TOXICOLOGY.
• OCCUPATIONAL TOXICOLOGY.
• Zat/bahan.
• Kontak/masuk tubuh.
• Kimia – fisiologis
sakit mati
Contohnya:
1. Oral.
2. Pernafasan.
3. Suntikan.
4. Kulit.
5. Rectal / vagina.
Mekanisme kerja
(Mechanism of Action)
Contoh : - Arsen
SH group enzym
- Mercuri
- Carbamate
A. Cara pemberian :
B. Keadaan tubuh :
- Umur
- Keadaan umum
- Habituation
- Hipersensitifitas
C. Racunnya sendiri :
- Dosis
- Bentuk racun
- Synergisme : Addisi
Potensiasi
-Antagonisme
1. Lokal / Setempat.
- Luka
* H2SO4 pekat
2. Umum ( sistemik ).
Contoh : - alkohol
- Narkotika
- Mercury khlorida
1. Sengaja
a. Bunuh diri
LN : - CO
- Obat-obatan
- Kombinasi
b. Pembunuhan
2. Tidak sengaja
* Rumah tangga
* Dll.
Pembagian racun
a. Racun Anorganik
- racun binatang
- racun tanaman
- Insektisida
- Obat
- Minyak tanah
- Fertilizer.
d. Dibidang Industri :
- CO
- Merkuri
- Arsen
- Plumbum
- Morfina
- Sedativa – Hipnotika
- Ecstacy
1. Racun Korosif :
- H2SO4 pekat
- Phenol derivat
- NaOH pekat
-Arsenikum
- Merkuri
- Boraks.
Racun Organik :
- Sianida
- Chloralhydrat.
- Barbiturat - Carbamat
- Salisilat - Sulfonamida.
3. Racun Alkaloid :
- Opium, morphine
- Cocaine, Atropin
Kriteria Diagnostik
1. Pemeriksaan TKP
2. Pemeriksaan Jenazah :
a. Pemeriksaan Luar
b. Pemeriksaan Dalam
3. Pemeriksaan Toksikologi :
b. Pelaksanaan analisa
Pemeriksaan TKP
penyidikan selanjutnya.
Tujuannya :
Pemeriksaan Jenazah
• Kelainan yg didapat pada korban tergantung interval waktu saat kontak racun - saat terjadinya
kematian.
Visit http://noteskedokteran.blogspot.com Page 86
1. Kematian cepat (Rapid death)
Pemeriksaan luar
5. Kelainan lain :
- Tattoo
Pemeriksaan dalam
- Rongga dada
- Rongga kepala
KESIMPULAN
Pemeriksaan Toksikologi
Ada 3 langkah :
2. Pelaksanaan analisa.
3. Interpretasi hasil.
- Chain of evidence
Bahan-bahan tersebut :
- Usus + isinya
- Kandung seni
Bahan-bahan lain :
- Urine (100 ml )
- Sisa makanan/minuman
Kasus-kasus tertentu :
- darah V.Femoralis
- urine
- sum-sum tulang
- jaringan otot
Wadah : - gelas
- mulut lebar
- Na fluorida
- merkuri nitrat
Pengiriman :
Syarat-syarat surat :
- Identitas korban
> Pembanding : contoh tanah radius 5 m dgn kedalaman yg sama dgn jenazah
selected specimen)
Pelaksanaan Analisa
- Metoda umum
- Metoda khusus
Pelaksanaan Analisa
Identifikasi/deteksi : - Kualitatif
- Kuantitatif
- Thin layer
- Gas
> Spektrofotometri : - UV / IR
> Immunoassay
> Dll.
Interpretasi hasil
Hubungan konsentrasi racun hasil analisa dgn efek fisiologis --> sangat dipengaruhi faktor
tertentu.
Mis : Untuk racun bekerja sistemik, harus dibuktikan adanya Absorpsi, Distribusi &Metabolisme
--> efek fisiologis
Misalnya
LD Arsenikum 200 mg
Interpretasi hasil
Disamping itu ada hal-hal yg seringkali menyebabkan salah dlm menarik kesimpulan
Contoh :
- Sianida dlm konsentrasi kecil sering ditemukan --> hasil samping perokok.