KEDOKTERAN HUKUM
FORENSIK KEDOKTERAN
MEDIKO LEGAL
PERAN GANDA DOKTER THD PASIEN
FORENSIK KLINIK
• Dokter klinik (Treating doctor): Peran Medis
• Prosedur:
• Anamnesia, Px fisik, Px Penunjang, Diagnosis, Terapi, Prognosis
• Hubungan terapeutik: Etika
• Rahasia kedokteran: Dokumen Rekam Medik
• Bersifat subyektif ,berpihak pd kepentingan Kesehatan pasien
PERAN GANDA DOKTER THD PASIEN
FORENSIK KLINIK
• Dokter Forensik (assessing doctor): Peran legal
• Prosedur:
• Ada Surat Permintaan Visum (SPV) dari pengadilan, kejaksaan, polisi
• Memeriksa seseorang dengan status tertentu (korban, saksi, terdakwa,
tergugat, penggugat, dsb)
• Anamnesia, Px Fisik, Px Penunjang untuk mencari dan menemukan bukti
tindak pidana dan menyimpulkannya dalam bentuk VeR)
• Rahasia kedokteran, kecuali peminta VeR.
• Bersifat obyektif tidak berpihak pd kepentingan pasien semata
• Pemeriksaan dokter dibuat dlm suatu laporan yg akan dipakai Lembaga
hukum dlm proses hukum (peradilan)
BEBAN TAMBAHAN DOKTER KLINIK
Kata Visum et Repertum berasal dan kata visual (= melihat) dan repertum (=
melaporkan), sehingga Visum et Repertum berarti laporan mengenai apa
yang dilihat atau diperiksanya.
Visum et Repertum (VeR) adalah keterangan tertulis yang dibuat dokter
atas permintaan tertulis (resmi) penyidik tentang pemeriksaan medis
terhadap seseorang manusia baik hidup maupun mati ataupun bagian dari
tubuh manusia, berupa temuan dan intepretasinya, dibawah sumpah dan
untuk kepentingan peradilan
UNDANG-UNDANG NO 8 TAHUN 1981
KUHAP pasal 186 dan 187. (adopsi: Ordonansi tahun 1937 nomor 350 pasal 1)
• Pasal 186: Keterangan ahli adalah apa yang seorang ahli nyatakan di
sidang pengadilan.
• Pasal 187(c): Surat keterangan dari seorang ahli yang dimuat pendapat
berdasarkan keahliannya mengenai sesuatu hal atau sesuatu keadaan
yang diminta secara resmi daripadanya.
• Kedua pasal tersebut termasuk dalam alat bukti yang sah sesuai dengan
ketentuan dalam KUHAP
DASAR HUKUM
Bila minimal dua alat bukti yang sama-sama merupakan unsur pembentuk
keyakinan, maka keyakinan hakim boleh terbentuk
KEWAJIBAN
MENGUCAPKAN SUMPAH ATAU JANJI
• Bila diminta keterangannya maka Dr wajib mengucapkan sumpah atau janji.
• Jika dokter menolak mengucapkan sumpah atau janji tanpa alasan hukum yang
sah maka Dr:
• disandera di Rumah Tahanan Negara maksimal 14 hari bila penolakannya dilakukan
di sidang pengadilan.
• tidak boleh disandera di Rumah Tahanan Negara jika penolakannya dilakukan di
depan penyidik.
INGAT :
• Disandera = dirampas kemerdekaannya (sebagai upaya paksa) agar Dr bersedia
mengucap sumpah atau janji.
• Ditahan = dirampas kemerdekaannya agar tidak mengulangi perbuatannya, tidak
lari, atau menghilangkan barang bukti.
TERIMA KASIH