Anda di halaman 1dari 82

CASE REPORT

HYDROCEPHALUS & MENINGITIS TUBERKULOSIS

Pembimbing:
dr. Catharina Dian, Sp. A

Disusun Oleh :  
Pratiwi Indah Lestari Simatupang
1965050132

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK


PERIODE 15 MARET – 24 APRIL 20211
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
2021
I. Pendahuluan
Meningitis tuberkulosis adalah radang selaput otak yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis.
Biasanya jaringan otak ikut terkena sehingga disebut sebagai meningoensefalitis tuberkulosis. Angka
kejadian jarang dibawah usia 3 bulan dan mulai meningkat dalam 5 tahun pertama. Angka kejadian
tertinggi pada usia 6 bulan sampai 2 tahun. Angka kematian berkisar antara 10-20%. Sebagian besar
memberikan gejala sisa, hanya 18% pasien yang normal secara neurologis dan intelektual. Anak dengan
meningitis tuberkulosis bila tidak diobati, akan meninggal dalam waktu 3–5 minggu.

Meningitis TB dapat memberikan komplikasi berupa hidrosefalus baik yang komunikan maupun
obstruktif, namun yang lebih sering adalah hidrosefalus komunikans. Hidrosefalus komunikans terbentuk
karena ketidakseimbangan absorpsi dari cairan serebrospinal. Penyebab tersering adalah post operasi dan
perubahan anatomi post inflamasi. Meningitis, terutama bakterial, dapat berkomplikasi menjadi
hidrosefalus.
II. IDENTITAS PASIEN

I. Identitas Pasien

Nama lengkap : An. I


Tanggal lahir : 7 Juli 2011
Umur : 9 Tahun 4 Bulan
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Kristen

Pendidikan : SD Kelas 1
Alamat : Jl. Barukemang no 23
IDENTITAS ORANG
TUA/WALI
AYAH IBU

Nama : Tidak diketahui Nama : Nn. H

Tanggal lahir : Tidak diketahui Tanggal lahir : 4 September 1997

Suku : Tidak diketahui Suku : Manado

Agama : Tidak diketahui Agama : Kristen

Pernikahan ke : Tidak diketahui Pernikahan ke : Belum menikah

Pendidikan : Tidak diketahui Pendidikan : S1

Alamat : Tidak diketahui Alamat : Jl. Barukemang no 23

Pekerjaan : Tidak diketahui Pekerjaan : Marketing

Penghasilan : Tidak diketahui Penghasilan : + 3.000.000

Usia saat menikah : Tidak diketahui Usia saat menikah : Belum menikah
RIWAYAT PENYAKIT

Anamnesis dilakukan di Bangsal Anggrek RS UKI pada hari selasa


tanggal 16 Maret 2021

1. Keluhan Utama : Muntah

2. Keluhan Tambahan : Nafsu makan menurun

Riwayat Perjalanan Penyakit


Pasien datang dibawa oleh pengasuhnya ke IGD RSU UKI dengan keluhan
muntah yang dirasakan kurang lebih 2 minggu yang lalu. pengasuh pasien
mengatakan pasien muntah sebanyak 3-5 kali berisi makanan dan air.
Pengasuh pasien juga mengatakan nafsu makan pasien menurun sejak 3
minggu yang lalu. Pasien hanya makan 2 - 3 sendok setiap makan kemudian
dimuntahkan kembali. Dan pengasuh pasien mengatakan terdapat penurunan
berat badan selama pasien sakit. Pengasuh pasien mengatakan bahwa pasien
pernah mengkonsumsi obat TBC pada saat usia 8 tahun, tetapi putus obat
karena sudah tidak ada keluhan.
Pengasuh pasien juga mengaku bahwa pasien masih mengalami muntah
padahal pasien sudah diberikan obat anti muntah. Oleh karena itu DPJP
menyarankan untuk melakukan CT - Scan. Dari hasil pemeriksaan mantoux
terdapat adanya indurasi terkur 25mm dan hasil CT - Scan menggambarkan
bahwa terdapat gambaran hidrosefalus.

Pada tanggal 16 Maret 2021, pasien Kontrol ke RS UKI. Pasien datang


dengan keluhan mual dan muntah. Muntah sebanyak 3-4 kali setiap
atau setelah makan. Lalu pengasuh pasien juga mengatakan nafsu
makan pasien menurun. Kemudian pengasuh pasien mengatakan
pasien juga demam sejak 2 minggu lalu dan paling sering dirasakan
pada sore dan malam hari. Keluhan juga disertai pusing dan suka
gelisah malam hari. pengasuh pasien mengatakan pasien juga pernah
nafas cepat seperti mengalami sesak tetapi tidak terlalu sering.
Pengasuh pasien juga mengaku pasien jarang sekali buang air kecil dan
BABnya keras dan berwarna hitam.
Riwayat penyakit dahulu
2 Minggu yang lalu pasien mengalami demam naik turun paling
dirasakan pada sore hari dan suhu terukur paling tinggi 38,0.

Riwayat Penyakit Pada Anggota Keluarga Lain/ Orang Lain di


Rumah
Tidak diketahui
 
Riwayat keluarga
Keterangan Ayah Ibu

Perkawinan ke Tidak diketahui Tidak diketahui

Umur Saat Menikah Tidak diketahui Tidak diketahui

Keadaan Kesehatan Tidak diketahui Tidak diketahui

No Tanggal Lahir Jenis Hidup Lahir Abortus Mati Keteranga


Kelamin Mati (sebab) n
kesehatan

1 7 Juli 2011 Perempuan x       Sakit


Riwayat kehamilan dan kelahiran

KEHAMILAN KELAHIRAN
Perawatan Antenatal: Tempat lahir : Tidak diketahui
• Trimester I : - Kali/bulan di - Penolong persalinan : Tidak diketahui
• Trimester II : - Kali/bulan di - Cara persalinan : Tidak diketahui
• Trimester III : - Kali/bulan di - Penyulit : Tidak diketahui
Keterangan : Pengasuh tidak mengetahui riwayat Masa gestasi : Tidak diketahui
antenatal ibu pasien dikarenakan pasien diasuh
pada usia 2 tahun
• Penyakit pada kehamilan : Tidak diketahui

KEADAAN BAYI
Tidak ada data
Perkembangan dan kepandaian

Bicara
Motorik Kasar
Pasien dapat mengucapkan beberapa kata
Pasien dapat berjalan dan berlari
Pasien tidak bisa berbicara membentuk 1 kalimat
Motorik Halus
Pasien belum dapat mengutarakan keinginannya, harus
Pasien dapat meraih sesuatu dituntun terlebih dahulu

Sosial

Pasien tidak bisa berkomunikasi dengan baik


Perkembangan Pubertas
Tahap Payudara Rambut Pubis

Tahap 1 Prapubertas Tidak ada rambut pubis

Tahap 2 Breast budding, menonjol seperti bukit Jarang, berpigmen sedikit,


kecil, areola melebar lurus, atas medial labia

Tahap 3 Payudara dan aerola melebar, tidak ada Lebih hitam, mulai ikal, jumlah
kontur pemisah bertambah

Tahap 4 Aerola dan papila membentuk bukit kedua Kasar, kriting, belum sebanyak
dewasa

Tahap 5 Bentuk dewasa, papilla menonjol, aerola Bentuk segitiga seperti


sebagai bagian kontur payudara perempuan dewasa, tersebar
sampai media paha
Riwayat Imunisasi
Vaksin Dasar Umum (Usia Pemberian) Ulangan (Usia Pemberian)

BCG Tidak ada data Skar:  

Hepatitis B Tidak ada data          

Polio Tidak ada data          

DPT Tidak ada data          

HiB Tidak ada data          

Campak/MR Tidak ada data          

Kesan: Riwayat imunisasi dasar tidak diketahui


Riwayat makanan

 Pagi : Nasi 1 piring + potongan daging/ ayam/ ikan + tempe/ tahu + sayur
bayam/ labu/ wortel + Air mineral 3 - 4 gelas
 Siang : Nasi 1 piring + potongan daging/ ayam/ ikan + tempe/ tahu + Air
mineral 3 - 4 gelas
 Sore : Susu 1 gelas + 250 ml + Biskuit + Air mineral 3 -4 gelas
 Malam : Nasi 1 piring + potongan daging/ ayam/ ikan + Air mineral 3 -4
gelas + Potongan buah pepaya

Kesan : Kualitas dan kuantitas sesuai dengan usia


Riwayat Penyakit yang Pernah Diderita

Penyakit Umur Penyakit Umur

Diare - Morbili -

Otitis 2 tahun Protitis -

Radang Paru - Demam Berdarah -

Tuberkulosis 8 tahun Demam Tifoid 9 tahun

Kejang - Cacingan -

Ginjal - Alergi -

Jantung - Kecelakaan 2 tahun

Darah - Operasi -

Difteri - Lain-lain -
Data perumahan
Kepemilikan rumah : Pribadi/ Kontrakan (Panti asuhan)
Keadaan rumah : Ukuran/ Type:
Dinding terbuat dari : tembok
Atap terbuat dari :genteng
Ventilasi :baik, di setiap ruangan terdapat ventilasi
Jarak septic tank ke sumber air bersih:
Keadaan lingkungan :Kompleks Perumahan: Panti asuhan
Tempat pembuangan sampah:
Lain-lain:
Pemeriksaan Fisik
Tanggal : 16 Maret 2021
- Pemeriksaan Umum

Tanda Vital
● Frekuensi Nadi : 83 kali /menit
● Tekanan Darah : 100/65 mmHg
● Frekuensi Napas : 23 kali /menit
● Suhu Tubuh : 36,5 °C
 
Data Antropometri
● Berat Badan : 21,5 kg
● Tinggi Badan : 121 cm
● Lingkar lengan atas : 16,8 cm
Pemeriksaan Fisik
- Pemeriksaan Sistem
● Kepala
○ Bentuk : Normocephali, Lingkar kepala 50,1 cm
○ Rambut dan kulit kepala : Pertumbuhan rambut merata, tidak mudah dicabut
○ Mata : Konjungtiva anemis (+/+), Sklera ikterik (-/-), mata cekung (-/-)
○ Telinga : Normotia, serumen minimalis
○ Hidung : Cavum nasi luas, sekret (-/-)
○ Mulut
■ Bibir : mukosa bibir lembab, sianosis sirkum oral (-), ruam diatas bibir (-)
■ Geligi : Karies gigi (-)
■ Lidah : coated tongue (-), geographic tongue (-)
■ Tonsil : Hiperemis (-), T1-T1
■ Faring : Arcus faring simetris, hiperemis (-)
Pemeriksaan Fisik
● Leher
● Toraks
○ Dinding Toraks : laterolateral > anterior posterior
Paru
○ Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris, retraksi (-)
○ Palpasi : Vokal fremitus simetris
○ Perkusi : sonor-sonor
○ Auskultasi : bunyi nafas dasar vesikuler, Rhonki (-), Wheezing (-)
Jantung
○ Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
○ Palpasi : Ictus Cordis tidak teraba
○ Perkusi : tidak dilakukan
○ Auskultasi : bunyi jantung I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)
Pemeriksaan Fisik

● Abdomen

○ Inspeksi : Perut tampak datar

○ Auskultasi : bising usus 3 kali/menit

○ Perkusi : timpani, nyeri ketok (-)

○ Palpasi : supel, pembesaran hepar (-), pembesaran limpa (-), nyeri tekan (-) di regio perut kanan atas

● Anus dan Rectum : eritema natum (-)

● Genitalia : tidak dilakukan


Pemeriksaan Fisik
● Anggota Gerak

  Kiri Kanan

Atas Akral hangat Akral hangat


CRT <2 detik CRT <2 detik
Edema (-) Edema (-)
Pembengkakan sendi (-) Pembengkakan sendi (-)

Bawah Akral hangat Akral hangat


CRT <2 detik CRT <2 detik
Edema (-) Edema (-)
Pembengkakan sendi (-) Pembengkakan sendi (-)
Pemeriksaan Fisik
- Pemeriksaan Neurologis

Nervus Kranialis

I normosmia VII Sikap wajah simetris

II Visus kasar baik VIII Gesekan jari (+)

III Gerakan bola mata medial superior IX Sulit dinilai


baik

IV Gerakan bola mata medial inferior X Disfonia (-), disfagia (-)


baik

V Sulit dinilai XI Menoleh dan angkat bahu (+)

VI Gerakan bola mata lateral inferios XII Sulit dinilai


baik
Pemeriksaan Fisik

● Pemeriksaan Refleks

○ Refleks Fisiologis : Biceps ++/++, Triceps ++/++, KPR ++/++, APR ++/++

○ Refleks Patologis : Babinski +/+, Chaddock +/+, gordon (-), Schafer (-),
Oppenheim (-), klonus kaki (-), klonus lutut (-)
Pemeriksaan Fisik
Tanggal : 01 Maret 2021
Tanggal : 1 April 2021
- Pemeriksaan Umum

Tanda Vital
● Frekuensi Nadi : 87 kali /menit
● Tekanan Darah : 90/60 mmHg
● Frekuensi Napas : 23 kali /menit
● Suhu Tubuh : 36,4 °C
 
Data Antropometri
● Berat Badan : 21 kg
● Tinggi Badan : 121 cm
● Lingkar lengan atas : 16,5 cm
Pemeriksaan Fisik
- Pemeriksaan Sistem
● Kepala
○ Bentuk : Normocephali, Lingkar kepala 53,5 cm
○ Rambut dan kulit kepala : Pertumbuhan rambut merata, tidak mudah dicabut
○ Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-), mata cekung (-/-)
○ Telinga : Normotia, serumen minimalis
○ Hidung : Cavum nasi luas, sekret (-/-)
○ Mulut
■ Bibir : mukosa bibir lembab, sianosis sirkum oral (-), ruam diatas bibir (-)
■ Geligi : Karies gigi (-)
■ Lidah : coated tongue (-), geographic tongue (-)
■ Tonsil : Hiperemis (-), T1-T1
■ Faring : Arcus faring simetris, hiperemis (-)
Pemeriksaan Fisik
● Leher
● Toraks
○ Dinding Toraks : laterolateral > anterior posterior
Paru
○ Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris, retraksi (-)
○ Palpasi : Vokal fremitus simetris
○ Perkusi : sonor-sonor
○ Auskultasi : bunyi nafas dasar vesikuler, Rhonki (-), Wheezing (-)
Jantung
○ Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
○ Palpasi : Ictus Cordis tidak teraba
○ Perkusi : tidak dilakukan
○ Auskultasi : bunyi jantung I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)
Pemeriksaan Fisik

● Abdomen

○ Inspeksi : Perut tampak datar

○ Auskultasi : bising usus 3 kali/menit

○ Perkusi : timpani, nyeri ketok (-)

○ Palpasi : supel, pembesaran hepar (-), pembesaran limpa (-), nyeri tekan (-) di regio perut kanan atas

● Anus dan Rectum : eritema natum (-)

● Genitalia : tidak dilakukan


Pemeriksaan Fisik
● Anggota Gerak

  Kiri Kanan

Atas Akral hangat Akral hangat


CRT <2 detik CRT <2 detik
Edema (-) Edema (-)
Pembengkakan sendi (-) Pembengkakan sendi (-)

Bawah Akral hangat Akral hangat


CRT <2 detik CRT <2 detik
Edema (-) Edema (-)
Pembengkakan sendi (-) Pembengkakan sendi (-)
Pemeriksaan Fisik
- Pemeriksaan Neurologis

Nervus Kranialis

I normosmia VII Sikap wajah simetris

II Visus kasar baik VIII Gesekan jari (+)

III Gerakan bola mata medial superior IX Sulit dinilai


baik

IV Gerakan bola mata medial inferior X Disfonia (-), disfagia (-)


baik

V Sulit dinilai XI Menoleh dan angkat bahu (+)

VI Gerakan bola mata lateral inferios XII Sulit dinilai


baik
Pemeriksaan Fisik

● Pemeriksaan Refleks

○ Refleks Fisiologis : Biceps ++/++, Triceps ++/++, KPR ++/++, APR ++/++

○ Refleks Patologis : Babinski +/+, Chaddock +/+, gordon (-), Schafer (-),
Oppenheim (-), klonus kaki (-), klonus lutut (-)
Pemeriksaan Laboratorium

- Elektrolit

Elektrolit Hasil Nilai Rujukan

Natrium 133 mmol/L 136-145

Kalium 3.5 mmol/L 3.5-5.1

Clorida 109 mmol/L 99-111


Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan

LED 10 mm/jam  <20

Hemoglobin 13,2 g/dl  12-14

Hematokrit 38,4 %  37-43

Leukosit 10,3 ribu/uL  5-10

Trombosit 483 ribu/uL  150-400


CT SCAN :

Kesan : Hidrosefalus ringan, brain ischemic temporalis dextra


Ringkasan
Anamnesis

Seorang anak perempuan berusia 9 tahun datang dibawa oleh pengasuhnya ke IGD RSU UKI pada tanggal
23 Februari 2021 dengan keluhan muntah yang dirasakan sejak 2 minggu yang lalu sebanyak 3-5 kali
berisi makanan dan air. Pasien sempat diberikan lansoprazole, sucralfat, ondansetron, tetapi tidak ada
perbaikan. Pengasuh pasien mengatakan bahwa terdapat penurunan berat badan selama pasien sakit.
Nafsu makan pasien menurun. Pasien tidak bisa BAB sejak 2 minggu yang lalu. Pada tanggal 16 maret
pasien datang ke RS UKI untuk kontrol dengan keluhan mual dan muntah, muntah sebanyak 3-4 kali
keluahan disertai pusing dan kadang sesak. Sebelumnya pengasuh pasien mengatakan pasien mengalami
demam 2 minggu lalu , buang air kecil jarang Dan BAB keras berwarna hitam.
Ringkasan
Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : Tampak sakit sedang

Kesadaran : Kompos mentis

Suhu : 36.4 C

RR : 23x/menit

Nadi : 87x/menit

Berat badan : 21 kg

Tinggi badan : 121 cm

LILA : 16,5 Cm

Lingkar Kepala :

- 16 Maret 2021 : 50,2 Cm


- 1 April 2021 : 53,5 Cm
Ringkasan
Pemeriksaan Laboratorium

Elektrolit Hasil Nilai Rujukan

Natrium 133 mmol/L 136-145

Kalium 3.5 mmol/L 3.5-5.1

Clorida 109 mmol/L 99-111


Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan

LED 10 mm/jam  <20

Hemoglobin 13,2 g/dl  12-14

Hematokrit 38,4 %  37-43

Leukosit 10,3 ribu/uL  5-10

Trombosit 483 ribu/uL  150-400


Ringkasan

- CT SCAN :
Diagnosis Kerja

Hidrosefalus ec Meningitis Tuberkulosis

Hiponatremia

Diagnosis Banding
Penatalaksanaan

● Furosemide 2x20 mg (PO)

● Prednisone 3x10 mg

● Etambutol 2x175 mg setelah makan

● Encephabol 2x5 ml

● INH 1x200 mg

● Rifampisin 1x300 mg

● Ondancentron 1x2,5 mg

● Pyrazinamide 300 mg

● Omeprazole 20 mg
Tanggal 06 Februari 2021 PH : 1 PP : 18

S O A P

Pasien datang dengan keluhan tidak ●      Keadaan umum: Tampak Sakit Sedang Demam tifoid Diet     : Lunak
mau makan semenjak tgl 6 Feb ●      Kesadaran: Composmentis Hiponatremi  
2021. Lalu pasien ada demam ●      Vital sign: Dispepsia fungsional IVFD  : 
semenjak tgl 8 Feb 2021. Demam Tekanan darah: - IVFD Nacl 0,9% dan
naik turun, paling tinggi dirasakan Frekuensi nadi: 117 x /menit  kaen 3A, 1:1 (selang
pada sore hari namun terkadang Frekuensi nafas: 23x /menit   seling)
naik juga pada pagi hari. Paling Suhu: 36,3C (aksilla)  
FOLLOW UP 24/02/2021

tinggi diukur suhu 38 derajat ●      Kepala: Normocephali, sikatrik pada frontal kiri (+)   MM     :
celcius. Pasien sudah diberikan ●      Mata: CA (-/-), SI (-/-), sekret (-/+) mata cekung (-/-) • Inj ceftriaxone
Paracetamol dan Ondansentron ●      Mulut: mukosa bibir lembab 1x1500 mg 
namun tidak ada perbaikan. Pasien ●      Hidung: Sekret (-/-), pernafasan cuping hidung (-) • Inj ranitidin 2x25
juga mengeluhkan mual dan ●      Faring: Hiperemis (-) mg 
muntah semenjak pertengahan ●      Leher: KGB tidak teraba membesar • Inj ondansetron 2,5
sakit. Muntah berisi makanan yang ●      Thorax:  mg
baru ia makan dan cairan berwarna I : pergerakan dinding dada simetris, retraksi sela iga (-) • Paracetamol 2x250
kuning kecoklatan. Sempat diare 1x P : vokal fremitus simetris mg (PO)
dengan konsistensi cair, lendir (-) P : sonor/sonor  
darah (-) pada pertengahan sakit.  A: BND vesikular, ronki -/-, wheezing -/-
●      Abdomen: 
Keluhan pagi ini : pasien sempat I: perut tampak datar
muntah 2x berisi air dan makanan A: BU (+) 2x/ menit
yg baru ia makan. BAK di pampers P: Timpani, NK (-)
sudah 3x ganti semenjak kemarin. P: defense muskular (-), Supel, NT (+),
Demam (-), mual (-), batuk (-). ●      Ekstremitas: akral hangat, CRT < 2”, edema (-)
Makan sudah 4x sampai pagi ini, turgor baik 
makan bubur 3x dan makan bacang  
1x. 
Tanggal 06 Februari 2021 PH : 2 PP : 19

S O A P

Pasien aktif, lemas (-), mual (-), ●      Keadaan umum: Tampak Sakit Sedang Demam tifoid Diet     : Lunak
muntah (-), sesak (-). Nafsu makan ●      Kesadaran: Composmentis Hiponatremi  
meningkat 1 porsi makan habis. ●      Vital sign: IVFD  : 
Muntah terakhir kemarin siang jam Tekanan darah: 120/70 IVFD Nacl 0,9% dan
13.30 sebanyak 4x. BAK normal 1 Frekuensi nadi: 87 x /menit  kaen 3A, 1:1 (selang
pampers penuh. BAB terakhir jam Frekuensi nafas: 27x /menit   seling)
FOLLOW UP 25/02/2021

06.00 warna cokelat, konsistensi Suhu: 36,5C (aksilla)    


lembek, darah (-), lendir (-). Sejak ●      Kepala: Normocephali, sikatrik pada frontal kiri (+)   MM     :
kemarin pasien sudah 6x ganti ●      Mata: CA (-/-), SI (-/-), sekret (-/-) mata cekung (-/-) • Inj. ceftriaxone
pampers  ●      Mulut: mukosa bibir lembab 1x1500 mg 
●      Hidung: Sekret (-/-), pernafasan cuping hidung (-) • Inj ranitidin 2x25
●      Faring: Hiperemis (-) mg 
●      Leher: KGB tidak teraba membesar • Inj ondansetron 2,5
●      Thorax:  mg
I : pergerakan dinding dada simetris, retraksi sela iga (-) • Paracetamol 2x250
P : vokal fremitus simetris mg (PO)
P : sonor/sonor • Domperidone syr
A: BND vesikular, ronki -/-, wheezing -/- 3x6 ml (PO)
●      Abdomen: 
I: perut tampak datar
A: BU (+) 4x/ menit
P: Timpani, NK (-)
P: defense muskular (-), Supel, NT (+),
●      Ekstremitas: akral hangat, CRT < 2”, edema (-) turgor
baik 
 
Tanggal 06 Februari 2021 PH : 3 PP : 20

S O A P

Pasien aktif, lemas (-), mual (-), ●      Keadaan umum: Tampak Sakit Sedang Demam tifoid Diet     : Lunak
muntah (-), sesak (-). Sulit untuk ●      Kesadaran: Composmentis Hiponatremi  
makan di bandingkan kemarin. ●      Vital sign: Retardasi mental IVFD  : 
Muntah terakhir kemarin malam Tekanan darah: 100/70 IVFD Nacl 0,9% dan
jam 19.00 sebanyak 2x. 1 kali berisi Frekuensi nadi: 85 x /menit  kaen 3A, 1:1 (selang
FOLLOW UP 26/02/2021

air dan 1 kali berisi makanan. BAK Frekuensi nafas: 26x /menit   seling)
normal 1 pampers penuh ganti Suhu: 36,5C (aksilla)    
pampers setiap 2 jam. BAB terakhir ●      Kepala: Normocephali, sikatrik pada frontal kiri (+)   MM     :
jam 06.00 warna coklat, konsistensi ●      Mata: CA (-/-), SI (-/-), sekret (-/+) mata cekung (-/-) • Inj ceftriaxone
padat, darah (-), lendir (-).  ●      Mulut: mukosa bibir lembab 1x1500 mg 
●      Hidung: Sekret (-/-), pernafasan cuping hidung (-) • Inj ranitidin 2x25
●      Faring: Hiperemis (-) mg 
●      Leher: KGB tidak teraba membesar • Inj ondansetron
●      Thorax:  1x2,5 mg
I : pergerakan dinding dada simetris, retraksi sela iga (-) • Paracetamol 2x250
P : vokal fremitus simetris mg (PO)
P : sonor/sonor • Domperidone syr
A: BND vesikular, ronki -/-, wheezing -/- 3x6 ml (PO)
●      Abdomen:   
I: perut tampak datar
A: BU (+) 2x/ menit
P: Timpani, NK (-)
P: defense muskular (-), Supel, NT (+),
●      Ekstremitas: akral hangat, CRT < 2”, edema (-) turgor
baik 
 
Tanggal  2  Maret 2021 PH : 7 PP : 24

S O A P

Pasien kemarin muntah (+) 3x sejak ●      Keadaan umum: Tampak Sakit Sedang Hidrocephalus Diet     : Lunak
sore 17.00-22.00, muntah pasien ●      Kesadaran: Somnolen ringan  IVFD Kaen 3A 21 tpm
berwarna awal warna bening ●      Vital sign: TB ekstra paru  makro 
kemudian keluar isi makanan Tekanan darah: 90/60 Demam tifoid MM     :
sebanyak ¼ plastik. Pasien belum Frekuensi nadi: 70 x /menit  Hiponatremi • Inj ceftriaxone
BAB sejak kemarin. Pasien sudah Frekuensi nafas: 27x /menit 1x1500 mg 
tidak gelisah sejak pukul 22.00. Suhu: 36,6C (aksilla) • Inj ondansetron
FOLLOW UP 02/03/2021

Pasien mengeluarkan keringat sejak ●      Kepala: Normocephali,    2x2,5 mg


siang hingga pagi ini  ●      Mata: CA (-/-), SI (-/-), sekret (-/-) mata cekung (-/-),   • Inj omeprazole
edema palpebrae -/-   1x25 mg
●      Mulut: mukosa bibir lembab, geographic tongue (+) • Furosemide 3x10
●      Hidung: Sekret (-/-), pernafasan cuping hidung (-) mg
●  Telinga : Normotia • Nistatin 4x10 ml 
●      Faring: Hiperemis (-)
●      Leher: KGB tidak teraba membesar Rencana : gen expert 
●      Thorax: 
I : pergerakan dinding dada simetris, retraksi sela iga (-)
P : vokal fremitus simetris
P : sonor/sonor
A: BND vesikular, ronki -/-, wheezing -/-
●      Abdomen: 
I: perut tampak datar
A: BU (+) 4x/ menit
P: Timpani, NK (-)
P: defens muskular (-), Supel, NT (+),
●      Ekstremitas: akral hangat, CRT < 2”, edema (-) turgor
baik 
 
Tanggal  3 Maret 2021 PH : 8 PP : 25

S O A P

Pasien sejak kemarin sore tidak muntah. BAB ●      Keadaan umum: Tampak Sakit Sedang Hidrocephalus ringan  Diet     : Lunak
terakhir hari ini pukul 06.00 sedikit, konsistensi ●      Kesadaran: Composmentis TB ekstra paru  IVFD Kaen 3B 21 tpm makro 
lembek, warna coklat, darah(-), lendir (-). ●      Vital sign: Demam tifoid MM     :
Pasien sudah tampak lebih aktif Pasien  Tekanan darah: 100/60 Hiponatremi • Inj ceftriaxone 1x2 mg
mengeluarkan keringat malam hari. Demam (-), Frekuensi nadi: 89 x /menit  hari ke 8
batuk (-). BAK normal Frekuensi nafas: 22x /menit • Inj ondansetron 2x2,5 mg
Suhu: 36,6C (aksilla)   • Inj omeprazole 1x25 mg
SpO2: 99%   • Furosemide 3x10 mg
FOLLOW UP 03/03/2021

●      Kepala: Normocephali,lingkar kepala 52.5 cm   • Nistatin 4x10 ml 


●     Mata: CA (-/-), SI (-/-), sekret (-/+) mata cekung (-/-), edema palpebrae • Acetazolamide 3x 75 mg
(-/-) • Inj Dexamethasone 3x4
●     Mulut: mukosa bibir lembab, geographic tongue (+), Faring: Hiperemis mg
(-) • Etambutol 2x175 mg
●      Hidung: Sekret (-/-), pernafasan cuping hidung (-) setelah makan
●      Leher: KGB tidak teraba membesar • FDC 1x4 mg sebelum
●      Thorax:  makan
I : pergerakan dinding dada simetris, retraksi sela iga (-) • Curcuma syr 1x5 ml
P : vokal fremitus simetris •
P : sonor/sonor Domperidon syrup 3x7 ml
A: BND vesikular, ronki -/-, wheezing -/- → stop
●      Abdomen:  • Ranitidin 2x25 m IV→
I: perut tampak datar Stop
A: BU (+) 2x/ menit
P: Timpani, NK (-) Jika muntah ganti IVFD dengan
P: defens muskular (-), Supel, NT (+), Nacl 0.9% 430 ml, KCL 10
●      Ekstremitas: akral hangat, CRT < 2”, edema (-) turgor baik  mEq, D10% 60ml 21 tpm
 ●   Neurologis : (makro)
Kaku kuduk (-), rangsang meningeal (-), 
Refleks Patologis : babinski +/+, chaddock +/+ oppenheim -/- gordon -/-
gonda -/- rossolimo -/- scuffer -/- hoffman-trowmer -/-
Ref fisologis: KPR ++/++, APR ++/++, Biceps ++/++, Triceps ++/++
Tanggal  3 Maret 2021 PH : 8 PP : 25

S O A P

Pasien sejak kemarin sore tidak muntah. BAB ●      Keadaan umum: Tampak Sakit Sedang Hidrocephalus ringan  Diet     : Lunak
terakhir hari ini pukul 06.00 sedikit, konsistensi ●      Kesadaran: Composmentis TB ekstra paru  IVFD Kaen 3B 21 tpm makro 
lembek, warna coklat, darah(-), lendir (-). ●      Vital sign: Demam tifoid MM     :
Pasien sudah tampak lebih aktif Pasien  Tekanan darah: 100/60 Hiponatremi • Inj ceftriaxone 1x2 mg
mengeluarkan keringat malam hari. Demam (-), Frekuensi nadi: 89 x /menit  hari ke 8
batuk (-). BAK normal Frekuensi nafas: 22x /menit • Inj ondansetron 2x2,5 mg
Suhu: 36,6C (aksilla)   • Inj omeprazole 1x25 mg
SpO2: 99%   • Furosemide 3x10 mg
FOLLOW UP 03/03/2021

●      Kepala: Normocephali,lingkar kepala 52.5 cm   • Nistatin 4x10 ml 


●     Mata: CA (-/-), SI (-/-), sekret (-/+) mata cekung (-/-), edema palpebrae • Acetazolamide 3x 75 mg
(-/-) • Inj Dexamethasone 3x4
●     Mulut: mukosa bibir lembab, geographic tongue (+), Faring: Hiperemis mg
(-) • Etambutol 2x175 mg
●      Hidung: Sekret (-/-), pernafasan cuping hidung (-) setelah makan
●      Leher: KGB tidak teraba membesar • FDC 1x4 mg sebelum
●      Thorax:  makan
I : pergerakan dinding dada simetris, retraksi sela iga (-) • Curcuma syr 1x5 ml
P : vokal fremitus simetris •
P : sonor/sonor Domperidon syrup 3x7 ml
A: BND vesikular, ronki -/-, wheezing -/- → stop
●      Abdomen:  • Ranitidin 2x25 m IV→
I: perut tampak datar Stop
A: BU (+) 2x/ menit
P: Timpani, NK (-) Jika muntah ganti IVFD dengan
P: defens muskular (-), Supel, NT (+), Nacl 0.9% 430 ml, KCL 10
●      Ekstremitas: akral hangat, CRT < 2”, edema (-) turgor baik  mEq, D10% 60ml 21 tpm
 ●   Neurologis : (makro)
Kaku kuduk (-), rangsang meningeal (-), 
Refleks Patologis : babinski +/+, chaddock +/+ oppenheim -/- gordon -/-
gonda -/- rossolimo -/- scuffer -/- hoffman-trowmer -/-
Ref fisologis: KPR ++/++, APR ++/++, Biceps ++/++, Triceps ++/++
Tanggal  3 Maret 2021 PH : 9 PP : 26

S O A P

Pasien sejak kemarin sore tidak muntah. ●      Keadaan umum: Tampak Sakit Sedang Hidrocephalus ringan  Diet     : Lunak
BAB terakhir kemarin pukul 06.00 sedikit, ●      Kesadaran: Composmentis TB ekstra paru  IVFD Kaen 3A selang
konsistensi lembek, warna coklat, ●      Vital sign: Demam tifoid seling 3B 21 tpm makro 
darah(-), lendir (-). Pasien sudah tampak Tekanan darah: 100/60 Hiponatremi MM     :
lebih aktif, kooperatif Pasien  Frekuensi nadi: 88 x /menit  • Inj ceftriaxone 1x2 mg
mengeluarkan keringat malam hari. Frekuensi nafas: 22x /menit hari ke 9
Demam (-), batuk (-). BAK sudah 6x Suhu: 36,8C (aksilla)   • Inj ondansetron 2x2,5
FOLLOW UP 04/03/2021

ganti pampers dan setiap ganti selalu 1 SpO2: 99%   mg → stop


pampers penuh.  ●      Kepala: Normocephali,lingkar kepala 52.5 cm   • Inj omeprazole 2x25
●     Mata: CA (-/-), SI (-/-), sekret (-/+) mata cekung (-/-), edema mg→ ganti ranitidin
palpebrae (-/-) syr 2x25 mg
●     Mulut: mukosa bibir lembab, geographic tongue (+), Faring: • Furosemide 3x10 mg
Hiperemis (-) • Nistatin 4x10 ml 
●      Hidung: Sekret (-/-), pernafasan cuping hidung (-) • Azetazolamide 3x 75
●      Leher: KGB tidak teraba membesar mg
●      Thorax:  • Inj Dexamethasone
I : pergerakan dinding dada simetris, retraksi sela iga (-) 3x4 mg → stop ganti
P : vokal fremitus simetris metilprednisolon 3x8
P : sonor/sonor mg
A: BND vesikular, ronki -/-, wheezing -/- • Etambutol 2x175 mg
●      Abdomen:  setelah makan
I: perut tampak datar • FDC 1x4 mg sebelum
A: BU (+) 2x/ menit makan
P: Timpani, NK (-) • Curcuma syr 1x5 ml
P: defens muskular (-), Supel, NT (+), • Encephabol 2x5 ml
●      Ekstremitas: akral hangat, CRT < 2”, edema (-) turgor baik 
 ●   Neurologis : Bila infus tak terpasang →
Kaku kuduk (-), rangsang meningeal (-),  KSR 3X325 mg
Refleks Patologis : babinski +/+, chaddock +/+ oppenheim -/-
gordon -/- gonda -/- rossolimo -/- scuffer -/- hoffman-trowmer
-/-
Ref fisologis: KPR ++/++, APR ++/++, Biceps ++/++, Triceps ++/++
Tanggal  5 Maret 2021 PH : 10 PP : 26

S O A P

Pasien sejak 3 hari yang lalu tidak ● Keadaan umum: Tampak Sakit Sedang Hidrocephalus ringan ec Diet     : Lunak
muntah. BAB terakhir kemarin pukul ●  Kesadaran: Composmentis meningitis TB IVFD Kaen 3A : 3B 21 tpm makro 
18.00 sedikit, konsistensi lunak warna ●  Vital sign: Hiponatremi perbaikan MM     :
coklat, darah(-), lendir (-). Pasien Tekanan darah: 100/60 Demam tifoid • Inj ceftriaxone 1x2 mg hari ke 10
sudah tampak lebih aktif, kooperatif. Frekuensi nadi: 88 x /menit  • Inj ondansetron 2x2,5 mg → stop
Pasien  mengeluarkan keringat malam Frekuensi nafas: 22x /menit • Ranitidin syr 2x60 mg
hari. Demam (-), batuk (-). BAK sudah Suhu: 36,8C (aksilla) • Furosemide 3x10 mg
6x ganti pampers dan setiap ganti SpO2: 99%   • Nistatin 4x10 ml 
selalu 1 pampers penuh.  ●  Kepala: Normocephali,lingkar kepala 52.5 cm   • Azetazolamide 3x 75 mg
FOLLOW UP 05/03/2021

●  Mata: CA (-/-), SI (-/-), sekret (-/+) mata cekung (-/-),   • Metilprednisolon 3x8 mg
edema palpebrae (-/-) • Etambutol 2x175 mg setelah
●  Mulut: mukosa bibir lembab, geographic tongue (+), makan
Faring: Hiperemis (-) • FDC 1x4 mg sebelum makan
● Hidung: Sekret (-/-), pernafasan cuping hidung (-) • Curcuma syr 1x5 ml
● Leher: KGB tidak teraba membesar • Encephabol 2x5 ml
●    Thorax:  •
I : pergerakan dinding dada simetris, retraksi sela iga Inj Dexamethasone 3x4 mg →
(-) stop 
P : vokal fremitus simetris -   KSR 3X325 mg
P : sonor/sonor
A: BND vesikular, ronki -/-, wheezing -/-
●     Abdomen: 
I: perut tampak datar
A: BU (+) 2x/ menit
P: Timpani, NK (-)
P: defens muskular (-), Supel, NT (+),
●  Ekstremitas: akral hangat, CRT < 2”, edema (-)
turgor baik 
 ●   Neurologis :
Kaku kuduk (-), rangsang meningeal (-), 
Refleks Patologis : babinski +/+, chaddock +/+
oppenheim -/- gordon -/- gonda -/- rossolimo -/-
scuffer -/- hoffman-trowmer -/-
Ref fisologis: KPR ++/++, APR ++/++, Biceps ++/++,
Triceps ++/++
Tanggal  6 Maret 2021 PH : 11 PP : 28

S O A P

Pasien kemarin muntah 3 kali, tapi jam ● Keadaan umum: Tampak Sakit Sedang Hidrocephalus ringan ec Diet     : Lunak
16.00 - sekarang tidak ada muntah. ●   Kesadaran: Composmentis meningitis TB IVFD Kaen 3A selang seling
BAB terakhir kemarin pukul 18.00, ●   Vital sign: Hiponatremi  3B 21 tpm makro 
konsistensi lembek, warna coklat, Tekanan darah: 100/70 Demam tifoid  MM     :
darah(-), lendir (-). Pasien nafsu makan Frekuensi nadi: 100 x /menit  • IFurosemide 3x10 mg
cukup baik. BAK sudah 5x ganti Frekuensi nafas: 27x /menit (PO)
pampers jam 13.00, 15.00, 17.30, Suhu: 36,3C (aksilla)   • Nistatin 4x10 ml(PO)
20.30, 06.00. Wali Pasien mengeluhkan SpO2: 99%   • Dexamethasone 3x4 mg
FOLLOW UP 06/03/2021

pasien masih mengeluarkan keringat ● Kepala: Normocephali,lingkar kepala 52.5 cm   IV (H-3 stop)
pada malam hari . Demam (-), batuk (-), ●     Mata: CA (-/-), SI (-/-), sekret (-/+) mata cekung (-/-), edema • Acetazolamide 3x75 mg
mual (-) . Terakhir makan tadi malam, palpebrae (-/-) (PO)
bubur (6 sendok) dan tempe (habis) ● Mulut: mukosa bibir lembab, geographic tongue (+), Faring: • Etambutol 2x175 mg
Hiperemis (-) setelah makan
● Hidung: Sekret (-/-), pernafasan cuping hidung (-) • Encephabol 2x5 ml
● Leher: KGB tidak teraba membesar • FDC OAT anak 1x4
●      Thorax:  • Encephabol syr 2x5 ml
I : pergerakan dinding dada simetris, retraksi sela iga (-) (PO)
P : vokal fremitus simetris • Curcuma syr 1x5 ml (PO)
P : sonor/sonor
A: BND vesikular, ronki -/-, wheezing -/-
●      Abdomen: 
I: perut tampak datar
A: BU (+) 2x/ menit
P: Timpani, NK (-)
P: defens muskular (-), Supel, NT (+),
●      Ekstremitas: akral hangat, CRT < 2”, edema (-) turgor baik 
 ●   Neurologis :
Kaku kuduk (-), rangsang meningeal (-), 
Refleks Patologis : babinski +/+, chaddock +/+ oppenheim -/-
gordon -/- gonda -/- rossolimo -/- scuffer -/- hoffman-trowmer
-/-
Ref fisologis: KPR ++/++, APR ++/++, Biceps ++/++, Triceps ++/
++
Tanggal  8 Maret 2021 PH : 13 PP : 29

S O A P

pasien dari hari Sabtu ●      Keadaan umum: Tampak Sakit Sedang Hidrocephalus ringan ec Diet     : Lunak
sudah tidak muntah  BAB ●      Kesadaran: Composmentis meningitis TB IVFD Kaen 3A 21 tpm makro 
terakhir kemarin pukul ●      Vital sign: Hiponatremi MM     :
18.00, konsistensi padat, Tekanan darah: 100/60 Demam tifoid • Furosemide 2x20 mg (PO)
warna coklat, darah(-), Frekuensi nadi: 100 x /menit  • Acetazolamide 3x125 mg
lendir (-). Pasien nafsu Frekuensi nafas: 25x /menit (PO) → Stop
makan cukup baik. BAK Suhu: 36,4C (aksilla)   • Metilprednisolone 3x8 mg
FOLLOW UP 08/03/2021

sudah 3x ganti pampers SpO2: 99%   • INH 1x200 mg


setiap 2-3 jam sekali. 1 ●      Kepala: Normocephali,lingkar kepala 52.5 cm   • Pirazinamid 2x30 mg
kali ganti pampers bisa ●     Mata: CA (-/-), SI (-/-), sekret (-/+) mata cekung (-/-), edema • Etambutol 2x175 mg setelah
kurang lebih 600 ml. Wali palpebrae (-/-) makan
pasien mengeluhkan ●     Mulut: mukosa bibir lembab, geographic tongue (+), Faring: • Encephabol syr 2x5 ml
pasien masih Hiperemis (-) • Prednison 3x10 mg
mengeluarkan keringat ●      Hidung: Sekret (-/-), pernafasan cuping hidung (-) • Ondancentron 2x2.5 mg
pada malam hari, pasien ●      Leher: KGB tidak teraba membesar • Omeprazole 2x25 mg
susah minum obat. ●      Thorax:  • Nistatin drop 4x1 ml 
Demam (-), batuk (-), I : pergerakan dinding dada simetris, retraksi sela iga (-)
mual (-) . Terakhir makan P : vokal fremitus simetris Konsul Gizi diet tinggi kalium
pagi tadi jam 06.30 nasi, P : sonor/sonor Kaen 3A + 10 mEq KCL  3 kolf lalu
ayam, sayur (habis) A: BND vesikular, ronki -/-, wheezing -/- cek elektrolit lanjut Kaen 3B 20
●      Abdomen:  tpm
I: perut tampak datar
A: BU (+) 2x/ menit
P: Timpani, NK (-)
P: defens muskular (-), Supel, NT (+),
●      Ekstremitas: akral hangat, CRT < 2”, edema (-) turgor baik 
 ●   Neurologis :
Kaku kuduk (-), rangsang meningeal (-), 
Refleks Patologis : babinski +/+, chaddock +/+ oppenheim -/- gordon -/-
gonda -/- rossolimo -/- scuffer -/- hoffman-trowmer -/-
Ref fisologis: KPR ++/++, APR ++/++, Biceps ++/++, Triceps ++/++
Tanggal  9 Maret 2021 PH :14 PP : 30

S O A P

pasien dari hari Sabtu sudah ●      Keadaan umum: Tampak Sakit Sedang Hidrocephalus ringan ec Diet     : Lunak
tidak muntah,  BAB terakhir 2 ●      Kesadaran: Composmentis meningitis TB IVFD Kaen 3A selang seling 3B 21 tpm
hari yang lalu pukul 18.00, ●      Vital sign: Hiponatremi makro 
konsistensi padat, warna coklat, Tekanan darah: 100/60 Demam tifoid MM     :
darah(-), lendir (-). Pasien nafsu Frekuensi nadi: 100 x /menit  • Inj ceftriaxone 1x2 gr
makan  baik. BAK sudah 4x Frekuensi nafas: 22x /menit • Furosemide 2x20 mg (PO)
ganti pampers setiap 2-3 jam Suhu: 36,8C (aksilla)   • Acetazolamide 3x125 mg (PO) →
sekali. 1 kali ganti pampers bisa SpO2: 99%   stop
kurang lebih 500 ml. Wali pasien ●      Kepala: Normocephali,lingkar kepala 52.5 cm   • Metilprednisolone 3x8 mg
FOLLOW UP 09/03/2021

mengeluhkan pasien masih ●     Mata: CA (-/-), SI (-/-), sekret (-/+) mata cekung (-/-), • INH 1x200 mg
mengeluarkan keringat pada edema palpebrae (-/-) • Pirazinamid 2x30 mg
malam hari. Demam (-), batuk ●     Mulut: mukosa bibir lembab, geographic tongue (+), • Rifampisin 1x300 mg sebelum
(-), mual (-) . Terakhir makan Faring: Hiperemis (-) makan
malam tadi jam 18.30 dan habis ●      Hidung: Sekret (-/-), pernafasan cuping hidung (-) • Etambutol 2x175 mg setelah
●      Leher: KGB tidak teraba membesar makan
●      Thorax:  • Encephabol syr 2x5 ml
I : pergerakan dinding dada simetris, retraksi sela iga (-) • Prednison 3x10 mg
P : vokal fremitus simetris • Ondancentron 2x2.5 mg → stop
P : sonor/sonor • Omeprazole 2x25 mg
A: BND vesikular, ronki -/-, wheezing -/- • KSR 3x125 mg --> stop
●      Abdomen: 
I: perut tampak datar Konsul gizi mengenai diet tinggi kalium
A: BU (+) 2x/ menit Prednison tappering off
P: Timpani, NK (-)
P: defens muskular (-), Supel, NT (+),
●      Ekstremitas: akral hangat, CRT < 2”, edema (-)
turgor baik 
 ●   Neurologis :
Kaku kuduk (-), rangsang meningeal (-), 
Refleks Patologis : babinski +/+, chaddock +/+
oppenheim -/- gordon -/- gonda -/- rossolimo -/-
scuffer -/- hoffman-trowmer -/-
Ref fisologis: KPR ++/++, APR ++/++, Biceps ++/++,
Triceps ++/++
Tanggal  10 Maret 2021 PH :15 PP : 30

S O A P

pasien dari hari ini sudah tidak ●      Keadaan umum: Tampak Sakit Sedang meningitis TB Diet     : Lunak
muntah,  BAB terakhir semalam ●      Kesadaran: Composmentis Hidrocephalus ringan kaen 3A + 10 meq KCL 21 TPM ( Makro)
1x, konsistensi padat, warna ●      Vital sign: Hipernatremi makro 
coklat, darah(-), lendir (-). Nafsu Tekanan darah: 100/60 MM     :
makan baik sudah bisa Frekuensi nadi: 97 x /menit  • Inj ceftriaxone 1x2 gr
menghabiskan makanan. BAK Frekuensi nafas: 24x /menit • Furosemide 2x20 mg (PO)
sudah 2x ganti pampers. Demam Suhu: 36,5C (aksilla)   • INH 1x200 mg
(-), batuk (-), mual (-) SpO2: 99%   • Pirazinamid 2x30 mg
●      Kepala: Normocephali,lingkar kepala 52.5 cm   • Rifampisin 1x300 mg
FOLLOW UP 10/03/2021

●     Mata: CA (-/-), SI (-/-), sekret (-/+) mata cekung (-/-), • Etambutol 2x175 mg setelah makan
edema palpebrae (-/-) • Encephabol syr 2x5 ml
●     Mulut: mukosa bibir lembab, geographic tongue (+), • Prednison 3x10 mg (tap off mulai 1
Faring: Hiperemis (-) april)
●      Hidung: Sekret (-/-), pernafasan cuping hidung (-) • Ondancentron 2x2.5 mg
●      Leher: KGB tidak teraba membesar • Nystatin 4x1ml ml (PO)
●      Thorax:  • Diet Pisang (tinggi kalium)
I : pergerakan dinding dada simetris, retraksi sela iga (-)
P : vokal fremitus simetris
P : sonor/sonor
A: BND vesikular, ronki -/-, wheezing -/-
●      Abdomen: 
I: perut tampak datar
A: BU (+) 2x/ menit
P: Timpani, NK (-)
P: defens muskular (-), Supel, NT (+),
●      Ekstremitas: akral hangat, CRT < 2”, edema (-) turgor
baik 
 ●   Neurologis :
Kaku kuduk (-), rangsang meningeal (-), 
Refleks Patologis : babinski +/+, chaddock +/+ oppenheim
-/- gordon -/- gonda -/- rossolimo -/- scuffer -/-
hoffman-trowmer -/-
Ref fisologis: KPR ++/++, APR ++/++, Biceps ++/++,
Triceps ++/++
Tanggal 16 maret 2021    
S O A P  

Pasien datang kontol ke RS UKI dengan - Keadaan umum: Tampak Hidrosefalus akibat meningitis Tb MM :
keluahan sakit kepala (+) , mual dan muntah
Muntah sebanyak 3-4 kali. Keluhan di sertai Sakit Sedang   ● Inj ceftriaxone 1x2 gr
demam sejak 2 minggu lalu - Kesadaran: Composmentis
  ● Furosemide 2x20 mg (PO)
- Vital sign:
  ● INH 1x200 mg
Tekanan darah: 100/65
● Pirazinamid 2x30 mg
Frekuensi nadi: 87 x /menit
FOLLOW UP 16/03/2021

● Rifampisin 1x300 mg
Frekuensi nafas: 23x /menit
● Etambutol 2x175 mg setelah makan
Suhu: 36,4 C (aksilla)
● Encephabol syr 2x5 ml
SpO2: 99%
● Prednison 3x10 mg
- Kepala: Normocephali,lingkar
kepala 50,2 cm ● Ondancentron 2x2.5 mg

- Mata: CA (-/-), SI (-/-), sekret ● Nystatin 4x1ml ml (PO)  


(-/+) mata cekung (-/-), edema
palpebrae (-/-) ● Diet Pisang (tinggi kalium)

- Mulut: mukosa bibir lembab,  


geographic tongue (+), Faring:
Hiperemis (-)  

- Hidung: Sekret (-/-),  


pernafasan cuping hidung (-)

-
Tanggal 16 maret 2021    
S O A P  

Leher: KGB tidak teraba membesar Hidrosefalus akibat meningitis Tb MM :


-Thorax:
I : pergerakan dinding dada simetris,   ● Inj ceftriaxone 1x2 gr
retraksi sela iga (-)
P : vokal fremitus simetris   ● Furosemide 2x20 mg (PO)
P : sonor/sonor
A: BND vesikular, ronki -/-, wheezing -/-   ● INH 1x200 mg
-Abdomen:
I: perut tampak datar ● Pirazinamid 2x30 mg
A: BU (+) 2x/ menit
FOLLOW UP 16/03/2021

P: Timpani, NK (-) ● Rifampisin 1x300 mg


P: defens muskular (-), Supel, NT (+),
- Ekstremitas: akral hangat, CRT < 2”, ● Etambutol 2x175 mg setelah makan
edema (-) turgor baik
● Neurologis : ● Encephabol syr 2x5 ml
Kaku kuduk (-), rangsang meningeal (-),
● Prednison 3x10 mg
Refleks Patologis : babinski +/+, chaddock
+/+ oppenheim -/- gordon -/- gonda -/-
● Ondancentron 2x2.5 mg
rossolimo -/- scuffer -/- hoffman-trowmer -/-
Ref fisologis: KPR ++/++, APR ++/++, ● Nystatin 4x1ml ml (PO)  
Biceps ++/++, Triceps ++/++
● Diet Pisang (tinggi kalium)

 
BAB III
ANALISA KASUS
TB MENINGITIS

Pasien
Demam naik turun + 2 minngu
Mual-muntah + 3 minggu
Penurunan berat badan
Riwayat pengobatan TB tahun 2017, namun tidak sampai tuntas TEORI
Pasien tampak lemah/tidak aktif
Mantoux : >28mm - Nafsu makan kurang
RO thorax : perselubungan halus   - Berat badan sulit naik, menetap, atau malah turun (kemungkinan
Gizi kurang masalah gizi sebagai penyebab harus disingkirkan dulu dengan tata laksana
yang adekuat selama minimal 1 bulan).
- Demam subfebris berkepanjangan (etiologi demam kronik yang lain perlu
disingkirkan dahulu, seperti infeksi saluran kemih (ISK), tifus, atau malaria).
- Pembesaran kelenjar superfisial di daerah leher, aksila, inguinal
- Keluhan respiratorik berupa batuk kronik lebih dari 2 minggu

R.I. Kementrian Kesehatan  RI. Petunjuk Teknis Manajemen dan Tatalaksana TB


Anak. Kementrian Kesehatan  RI. Jakarta. 2016
Parameter Sistem Skoring: 

• Kontak dengan pasien TB BTA positif diberi skor 3 bila ada bukti tertulis hasil laboratorium BTA
dari sumber penularan yang bisa diperoleh dari TB 01 atau dari hasil laboratorium. 
• Penentuan status gizi:
• Berat badan dan panjang/tinggi badan dinilai saat pasien datang (moment opname)
• Dilakukan dengan parameter BB/TB atau BB/U. Penentuan status gizi untuk anak usia <
6 tahun merujuk pada buku KIA Kemenkes 2016, anak usia > 6 tahun merujuk pada
standar WHO 2005
• Bila BB kurang, diberikan upaya perbaikan gizi dan dievaluasi selama 1-2 bulan
BBA = 21 kg
BBI = 32 kg
TBA = 121 cm
TBI = 137 cm
BBI (TB) = 23,5 kg

BB/U
= 21/32 x 100%
= 65% (BB kurang)

TB/U
= 121/137 x 100%
= 88% (pendek)

BB/TB
= 21/23,5 x 100%
= 89% (Gizi kurang)
TB MENINGITIS

Pasien
TEORI
• Demam naik turun + 2 minggu Fase/stadium Meningitis TB (British Medical Research
• Mual-muntah + 3 minggu ( muntah 3-4 kali ) Council) :
• I (prodromal) : malaise, sakit kepala, demam ringan, dan
• Penurunan nafsu makan perubahan kepribadian
• Penurunan berat badan • II (meningitik) : mual, muntah, sakit kepala, lesu,
kebingungan, dan kelumpuhan saraf kranial
• Riwayat pengobatan TB tahun 2017, namun tidak sampai • III (paralitik) :  penyakit berkembang  cepat, kesadaran
tuntas sangat kabur/sampai koma, kejang, dan kemungkinan
kelumpuhan/paresis berat
• Penurunan kesadaran → Apatis
• Babinski +/+, chaddock +/+ Salah satu komplikasi tuberkulosis pada anak → meningitis
TB.  Risiko tuberkulosis primer menjadi meningitis TB lebih
• Natrium 133 mmol/L  tinggi pada anak-anak daripada orang dewasa. 0,3%
• CT scan : hidrosefalus ringan disebabkan oleh tuberkulosis primer yang tidak diobati pada
anak-anak
• Leukosit 10,3 ribu/uL
• Mantoux : >28mm
• RO thorax : perselubungan halus 
PEMERIKSAAN PENUNJANG TB MENINGITIS

1. Pemeriksaan penunjang

 Pemeriksaan meliputi darah perifer lengkap, laju endap darah, dan gula darah. Lekosit darah tepi sering meningkat
(10.000 – 20.000 sel/mm3
 Foto rontgen dada dapat menunjukkan gambaran penyakit tuberkulosis.
 Uji tuberkulin dapat mendukung diagnosis
 Elektroensefalografi (EEG) dikerjakan jika memungkinkan dapat menunjukkan perlambatan gelombang irama dasar.

 Pada pencitraan otak (CT Scan) ditemukan lesi parenkim basal otak, infark, tuberkuloma, hidrosefalus (Hidrosefalus
merupakan salah satu komplikasi yang paling sering ditemukan pada meningitis TB)
Hidrosefalus

- Hidrosefalus merupakan salah satu komplikasi yang paling sering ditemukan pada meningitis TB

- Hidrosefalus merupakan salah satu kelainan kongenital yang paling sering terjadi pada anak.

Hidrosefalus dapat menyebabkan konsekuensi yang serius pada anak meliputi penurunan kapasitas

intelektual, defisit motorik,


hidrosefalus
TEORI
Tahap pertama diikuti dengan gejala nonspesifik (demam
Pada pasien An.I :
ringan, sakit kepala, lekas marah, mengantuk, malaise,
muntah, fotofobia, lesu, dan kenaikan berat badan /
- Demam
penurunan berat badan yang buruk) Kekakuan leher secara
khas tidak ada. Tahap kedua biasanya timbul secara tiba-tiba. - Mual dan Muntah
Ditandai dengan lesu, kaku leher, tanda meningeal positif, - Sakit kepala
hipertonia, kejang, muntah, dan defisit neurologis fokal. - Dan perubahan status mental
- pemeriksaan CT Brain non contrast
dan didapatkan hasil kesan
Hidrocephalus
- Penurunan berat badan

(Aulakh R, Chopra S. Pediatric tubercular meningitis: A review. J Pediatr Neurosci 2018;13:373-82).


Hiponatremi
PASIEN
Hiponatremia terjadi pada 35-65% pasien
Hasil pemeriksaan elektrolit pada pasien An.I
dengan meningitis tuberkulosis (TBM) dan
didapatkan sebagai berikut: Natrium 133
merupakan prediktor independen dari kematian
mmol/L, Kalium 3,5 mmol/L, Clorida 102
atau kecacatan parah. mmol/L. Hasil pemeriksaan elektrolit dengan
kadar natrium di bawah nilai normal (136-145
mmol/L) menunjukkan pasien mengalami
hiponatremia.
TATALAKSANA
1. Tatalaksana dipoli
Pada pasien ini diberikan terapi sebagai berikut :

MEDIKAMENTOSA
● Furosemide 2x20 mg (PO)
● Prednisone 3x10 mg
● Etambutol 2x175 mg setelah makan
● Encephabol 2x5 ml
● INH 1x200 mg
● Rifampisin 1x300 mg
● Ondancentron 1x2,5 mg
● Pyrazinamide 300 mg
● Omeprazole 20 mg
Tatalaksana

TEORI PASIEN
Pada teori terapi Medikamentosa untuk
Pada pasien ini diberikan terapi furosemide untuk
hidrosefalus seperti pemberian asetazolamide
hidrosefalusnya dengan dosis 2z20 mg (po)
(dosis 30-50 mg/kgBB/hari) atau furosemid
(dosis 1 mg/kgBB/hari) dapat dipakai
sementara sambil menunggu tindakan bedah.

Ikatan Dokter Anak Indonesia. Pedoman Pelayanan Medis. Jakarta : Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2009
Tatalaksana

PASIEN TEORI
.
Menurut WHO untuk pengobatan TB pada anak-anak
Kemudian untuk meningitis
tuberculosis pada pasien ini merekomendasikan bahwa anak-anak yang didiagnosis dengan
diberikan : 2RHZE 10HR TBM harus menerima rejimen pengobatan empat obat standar

OAT FDC 1x4 tablet , Etambutol yang terdiri dari isoniazid (H), rifampisin (R), pirazinamid (Z)
2x175 mg setelah makan. dan etambutol (E) selama dua bulan [ fase intensif (IP)] diikuti
10 bulan pengobatan fase lanjutan dengan H dan R, dan dosis
obat serupa dengan TB paru

Tuberculous meningitis in children: Clinical management & outcome. 2019

Ikatan Dokter Anak Indonesia. Pedoman Pelayanan Medis. Jakarta : Ikatan Dokter Anak
Indonesia. 2009
Tatalaksana

PASIEN TEORI
.
Tapering doses deksametason (0,6 mg /
Pasien diberikan steroid Prednison
kg / hari) dalam tiga sampai empat dosis
3x10 mg
terbagi melalui rute parenteral atau
prednisolon oral (1 mg / kg / hari) dapat
diberikan untuk jangka waktu 4-6 minggu.
Ini telah terbukti mengurangi kejadian
hidrosefalus dan gejala sisa neurologis jika
diberikan pada awal perjalanan penyakit.

ITuberculous meningitis in children: Clinical management & outcome. 2019


Tinjauan
Pustaka
Definisi

MENINGITIS TB HIDROSEFALUS

Meningitis tuberkulosis adalah radang Hidrosefalus adalah pembesaran ventrikulus otak sebagai
selaput otak yang disebabkan oleh akibat peningkatan jumlah cairan serebrospinal (CSS) yang
Mycobacterium tuberculosis. Biasanya disebabkan oleh ketidakseimbangan antara produksi,
jaringan otak ikut terkena sehingga disebut sirkulasi dan absorbsinya.
sebagai meningoensefalitis tuberkulosis.
Epidemiologi
- WHO menerbitkan perkiraan penyakit khusus anak untuk pertama kalinya pada tahun 2012, melaporkan sekitar
500.000 kasus TB di antara anak-anak di bawah usia 15 tahun.

- Hidrosefalus paling sering terjadi pada masa bayi akibat malformasi kongenital dan dari perdarahan intraventrikular
pada bayi prematur. Pada usia lanjut, ini menunjukkan puncak lain karena kasus NPH. Prevalensi global
hidrosefalus secara keseluruhan adalah sekitar 85 per 100.000 individu dengan perbedaan yang signifikan antara
kelompok usia yang berbeda; 88 per 100.000 untuk populasi anak-anak dan 11 per 100.000 pada orang dewasa.
Prevalensi pada populasi lansia jauh lebih tinggi, sekitar 175 per 100.000, dan lebih dari 400 per 100.000 pada
mereka yang berusia lebih dari 80 tahun karena tingginya insiden NPH di kemudian hari
Patofisiologi
1. Hidrosefalus 2. Meningitis TB
Tuberkulosis sistem saraf pusat (SSP) adalah komplikasi
Perkembangan hidrosefalus pada Meningitis TB tuberkulosis yang paling serius pada anak-anak dan
dikarenakan adanya blokade pada sirkulasi cairan berakibat fatal bila tanpa pengobatan yang cepat dan
serebrospinal dan atau ketidakseimbangan antara tepat. Meningitis tuberkulosis biasanya timbul dari

penyerapan dari cairan cerebrospinal. Hidrosefalus pembentukan lesi kaseosa metastasis di korteks serebral
atau meninges yang berkembang selama penyebaran
didefinsikan sebagai adanya ventriculomegaly
limfohematogen dari infeksi primer.
dengan Evan’s ratio (maksimal lebar dari Frontal
horns/maksimal lebar dari Inner skull) lebih dari 0.30
dan atau ukuran satu atau kedua Temporal Horns
lebih dari 2mm.
Patofisiologi Hidrosefalus pada Meningitis TB
Hiponatremia
1. Hiponatremia

Natrium serum memiliki peran penting dalam mempertahankan osmolalitas serum, dan hiponatremia dapat
dikaitkan dengan osmolalitas normal, meningkat atau berkurang. Pada individu normal, osmolalitas serum berkisar
antara 280 mOsm / L dan 295 mOsm / L, dan dihitung dengan rumus berikut:

Osmolalitas Serum = (Serum natrium x 2 + glukosa darah / 1,8 + urea darah / 2,8) mEq /
Tatalaksana

1. Meningitis TB

WHO merekomendasikan rejimen yang sama yaitu rifampisin,


isoniazid, pirazinamid, dan etambutol selama 2 bulan yang
diikuti dengan 10 bulan rifampisin dan isoniazid, untuk
semua pasien.
Tatalaksana

Petunjuk Teknis Manajemen dan Tatalaksana TB pada Anak, Kementerian Kesehatan


Republik Indonesia, 2016
Tatalaksana

Diikuti dengan pemberian kortikosteroid → mengurangi inflamasi pada permukaan otak dan
pembuluh darah, menurunkan tekanan intrakranial → menurunkan risiko mortalitas 

1. Dexamethasone
0,6 mg/kg per hari pada anak dan 0,4 mg/kg per hari pada dewasa

2. Prednisolone
2–4 mg/kg per hari pada anak dan 2,5 mg/kg per hari pada dewasa

Durasi pengobatan 4 minggu dengan tapering off selama 2–4 minggu

Prasad K, Singh M, Ryan H. Corticosteroids for managing tuberculous meningitis. Cochrane Database of Systematic Reviews. 2016;2016(4):CD002244.
Donald P, Van Toorn R. Use of corticosteroids in tuberculous meningitis. The Lancet. 2016;387(10038):2585-2587.
Hidrosefalus ec Meningitis TB 
Hidrosefalus, jika komunikans—ie, ketika cairan serebrospinal terhambat setelah keluar dari ventrikel
—dapat ditangani pada sekitar 80% anak dengan tatalaksana medis dengan furosemide atau
acetazolamide dan diberikan setiap 6–8 h selama 4 minggu, sedangkan hidrosefalus non-komunikans
membutuhkan ventriculo-peritoneal shunting segera.
Indikasi VP SHUNT:

1. Hidrosefalus kongenital setelah adanya stenosis aqueductal yang merupakan kelainan genetik
2. Tumor yang menyebabkan tersumbatnya LCS pada ventrikel lateral, ventrikel 3 dan ventrikel 4
3. Hidrosefalus komunikans yang disebabkan  oleh meningitis atau subarachnoid hemorrhage
4. Myelomeningocele 
5. Craniosynostosis
6. Dandy-walker syndrome→ terdapat kista pada ventrikel 4, hipoplasia cerebellar vermis, dan pembesaran fossa
posterior
7. Kista arachnoid
8. Idiopatik intracranial hipertensi
9. Hidrosefalus tekanan normal yang dapat menyebabkan triad classic ( memory problem/dementia, gait disfungsi dan
inkontinensia urin)
Komplikasi
Komplikasi yang sering adalah : 
Hiponatremia 49%, hidrosefalus 42%, stroke 33%, paresis nervus kranial 29%, kejang
epileptik 28%, diabetes insipidus 6%, tuberkuloma 3%, myelo-radiculopati 3% dan
sindrom hipothalamus 3%. 

Komplikasi iatrogenik yang paling umum dijumpai adalah hepatotoksis yang berhubungan
dengan obat anti tuberkulosis (OAT). Komplikasi yang umum pada pasien yang bertahan hidup
adalah gangguan kognitif 12% dan epilepsi 11%.
prognosis
 Risiko kematian meskipun sudah diobati adalah 19,3%, dan peluang bertahan hidup tanpa
kecacatan adalah 36,7%.
 Angka kematian yang lebih tinggi diamati pada anak-anak dengan hiponatremia
dibandingkan anak-anak yang tidak mengalami hiponatremia. Manajemen yang tepat dalam
mengatasi gangguan elektrolit dalam pasien ini merupakan hal yang penting dalam
meningkatkan prognosis pada pasien.
 malnutrisi, hidrosefalus, adanya defisit neurologis fokal, penyakit milier, pasien dengan
penyakit kronis lainnya, atau infeksi HIV sangat dikaitkan dengan prognosis yang buruk. 
Daftar Pustaka
1. R.I. Kementrian Kesehatan RI. Petunjuk Teknis Manajemen dan Tatalaksana TB Anak. Kementrian Kesehatan RI. Jakarta. 2016

2. Arshad A, Dayal S, Gadhe R, Mawley A, Shin K, Tellez D, et all. Analysis of Tuberculosis Meningitis Pathogenesis, Diagnosis, and Treatment.. J
Clin Med. 2020

3. IDAI. Buku Ajar Infeksi & Pediatri Tropis. Edisi Kedua. 2008. Jakarta: Badan Penerbit IDAI

4. Inamdar P, et al. Hyponatremia in children with tuberculous meningitis: A hospital-based cohort study. Journal of Pediatric Neurosciences.
2016;1(3):182–7

5. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Pedoman Pelayanan Medis. Jakarta : Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2009

6. Tuberculosis in children Tania A. Thomas, MD, MPH. Pediatr Clin N Am 64 (2017) 893–909

7. From Diagnosis to Treatment of Pediatric Tuberculosis: Ten Years Experience in a Single Institution. Clinical Pediatrics.2020

8. Tuberculous meningitis in children: Clinical management & outcome. 2019 


THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai