Anda di halaman 1dari 36

RUANG LINGKUP ILMU

KEDOKTERAN FORENSIK
dan MEDIKOLEGAL
Tim Pengampu Mata Kuliah Ilmu Kedokteran Forensik dan
Medikolegal
Forensik & Medikolegal
Forensik salah satu cabang
spesialistik, ilmu kedokteran yang
memanfaatkan ilmu kedokteran untuk
membantu penegakan hukum dan
masalah-masalah dibidang hukum
Medikolegal ilmu hukum/suatu tata
cara baku yang mengatur bagaimana
profesi dokter ini dilakukan sehingga
memenuhi aturan hukum yang ada
FORENSIC SCIENCES (Ilmu-Ilmu
Forensik),
terdiri dari:
Ilmu Kimia Forensik perlu dikuasai oleh
Ilmu Fisika Forensik penegak hukum
Ilmu Kedokteran Forensik
bila tidak, maka
Ilmu Kedokteran Gigi Forensik
penegak hukum
Ilmu Psikiatri Forensik
Daktiloskopi
perlu minta
Balistik bantuan
DLL ahli yang
menguasai
Sering disebut the Mother
ilmuof
forensik
Forensic Sciences
Air Plane Crash?
DASAR HUKUM PELAYANAN KEDOKTERAN
FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL
Undang-undang No. 8 tahun 1981 tentang
KUHP
Undang-undang No. 29 tahun 2004 tentang
praktik kedokteran
Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang
kesehatan
Undang-undang No. 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit
Undang-undang No. 32 tahun 1996 tentang
tenaga kesehatan
Undang-undang No. 35 tahun 2014 tentang
TUJUAN MEMPELAJARI

ILMU KEDOKTERAN FORENSIK


1. Memahami betapa pentingnya peranan ilmu
kedokteran dan dokter dalam membantu
mengungkap perkara pidana.
2. Mengerti pada kasus yang bagaimana
diperlukan
bantuan ilmu kedokteran dan dokter.
3. Mengerti status dokterdalam proses
peradilan pidana.
4. Mengerti tatalaksana meminta bantuan
kepada dokter
(dalam kapasitasnya sebagai AHLI).
5. Mengerti prinsip-prinsip pemeriksaan
KEGUNAAN FORENSIC SCIENCES
1. Membantu menentukan adanya tindak
pidana.
2. Membantu mengungkap PROSES tindak
pidana:
a. kapan dilakukan?
b. dimana dilakukan?
c. dengan benda atau senjata apa
dilakukan?
d. bagaimana cara melakukan?
e. apa akibatnya, yaitu : - luka ringan?
- luka sedang?
- luka berat?
- meninggal
dunia?
Bunuh diri atau Pembunuhan?

TKP
BANTUAN DOKTER di TKP

Bantuan yang dapat diberikan oleh


dokter pada pemeriksaan di TKP adalah
membantu:
1. Menentukan korban sudah mati atau
belum.
2. Menentukan cara kematiannya (jika
sudah mati), yaitu:
o. pembunuhan;
o. bunuh diri; atau
o. kecelakaan.
3. Mencari, menemukan dan
Video
CARA KEMATIAN
A. Pembunuhan:
o letak luka di sembarang tempat pada
tubuh.
o sering ada luka tangkis (defensive
wounds).
o pakaian di daerah luka ikut terkena
senjata.
B. Bunuh diri:
o letak luka pada bagian tubuh yang
mematikan
dan dapat terjangkau tangan yang bunuh
diri.
o ditemukan luka percobaan (tentative
wounds).
o pakaian di daerah luka tidak ikut terkena
senjata.
C. Kecelakaan:
Bunuh Diri atau Pembunuhan?
Kecelakaan atau
Pembunuhan?
BANTUAN DOKTER
DALAM PROSES
PENEGAKAN HUKUM
1. Memberikan keterangan tentang:
a. Korban (hidup atau mati).
b. Tersangka / terdakwa, yaitu tentang:
- umur yang sebenarnya.
- kemampuan bertanggung jawab.
- kemampuan melakukan coitus.
- pelaku infanticide yang menyangkal
melahirkan.
c. Barang bukti medis, misalnya:
- darah, sperma, dll.
2. Memberikan penjelasan tentang:
- pertanyaan hipotetis (hipothetical
question).
Bentuk Pelayanan
Forensik Klinik
Forensik patologik
Forensik ekstramural
Pelayanan konsultasi
medikolegal
Pelayanan kamar jenazah
Pelayanan penyediaan cadaver
Kecelakaan Kereta Api
Definisi Pelayanan Forensik dan
Medikolegal
Pelayanan kedokteran
untuk meberikan bantuan
profesional secara optimal
dalam memanfaatkan ilmu
kedokteran untuk
kepentingan penegakan
hukum dan keadilan
Hukum dibagi menjadi :
Hukum pidana
Hukum perdata
Hukum tata negara
Hukum internasional
Hukum perdata
Hukum yang mengatur hubungan
antar individudalam masyarakat.
Dikelompokan menjadi 5 bagian :
- Hukum keluarga
- Hukum harta kekayaan
- Hukum benda
- Hukum perikatan
- Hukum waris
Hukum Pidana
Hukum yang mengatur
perbuatan-perbuatan yang
dilarang oleh UU dan berakibat
diterapkannya hukuman bagi
siapa saja yang melakukannya
dan memenuhi unsur-unsur
perbuatan yang disebutkan dalam
undang-undang pidana tersebut
Perbuatan yang diatur dalam
Hukum Pidana
Kejahatan perbuatan yang tidak hanya
bertentangan dengan nilai moral, nilai
agama dan rasa keadilan masyarakat,
seperti mencuri, membunuh, berzinah, dan
memperkosa
Pelanggaran perbuatan yang hanya
dilarang oleh UU, contohnya pelanggaran
lalu-lintas antara lain; tidak pakai helm,
tidak mematuhi rambu-rambu lalu-lintas
Peran kedokteran forensik
meliputi:
Melakukan otopsi medikolegal dalam pemeriksaan
mengenai sebab sebab kematian, apakah mati wajar atau
tidak wajar, penyidikan ini juga bertujuan untuk mencari
peristiwa apa sebenarnya yang telah terjadi
Identifikasi mayat
Meneliti waktu kapan kematian itu berlansung time of
death
Penyidikan pada tidak kekerasan seperti kekerasan seksual,
kekerasan terhadap anak dibawah umur, kekerasan dalam
rumah tangga,
Pelayanan penelusuran keturunan,
Di negara maju kedokteran forensik juga menspesialisasikan
dirinya pada bidang kecelakaan lalu lintas akibat pengaruh
obat-obatan driving under drugs influence.
Tata Cara Permintaan Bantuan Pemeriksaan
Barang Bukti Dalam Kedokteran Forensik dan
Medikolegal
Permintaan pemeriksaan forensik dilakukan
oleh penyidik secara resmi (tertulis)
Barang bukti yang akan diperiksa tersebut
harus dalam keadaan :
Tersegel
terjamin keutuhannya
dibuatkan berita acara
Dasar :
pasal 120 KUHAP
pasal 133 KUHAP
PROSEDUR MEMINTA BANTUAN DOKTER
1. Pejabat yang berhak minta bantuan:
a. Penyelidik (pada tingkat Penyelidikan) oleh Penyelidik
POLRI.
b. Penyidik (pada tingkat Penyidikan dan Penyidikan
Tambahan)
yang dilaksanakan Penyidik POLRI, Provost atau Polisi
Militer).
c. Hakim ketua sidang pada tingkat Persidangan (yang dalam
hal ini
dilaksanakan oleh Penuntut Umum).
Terdakwa, pembela, korban atau keluarga korban tidak berhak
minta
bantuan forensik. Mereka hanya berhak melapor / mengadu.
2. Cara mengajukan permintaan:
a. Harus secara tertulis (kecuali untuk kepentingan TKP).
b. Harus menyebutkan jenis pemeriksaan yang diminta.
c. Surat permintaan diajukan secara langsung bersama-sama
objek
CARA DOKTER MENYAMPAIKAN
KETERANGANNYA
1.SECARA TERTULIS:
Dalam bentuk Visum et Repertum.
2.SECARA LISAN:
Dalam bentuk Keterangan Lisan,
disampaikan secara langsung
kepada penyidik, lalu dibuatkan
berita acaranya dan ditandatangani
oleh penyidik dan dokter.
.
TUGAS UTAMA DOKTER
(DALAM KAPASITASNYA SEBAGAI
AHLI)
1. Membuat terang perkara pidana;
2. Mengupayakan alat bukti guna
pembuktian
dimuka sidang, dalam bentuk:
a. keterangan lisan; dan/atau
b. keterangan tertulis (mis: V et
R).
Syarat agar menjadi alat bukti yang sah:
3. Materiel: factually correct;
ISI KETERANGAN DOKTER SBG
AHLI
A. Keterangan Lisan, berisi:
1. Fakta: ditemukan sendiri/ bersama ahli
lain.
2. Opini atas:
- fakta dari pemeriksaan sendiri; dan
- fakta dari pemeriksaan bersama ahli
lain.
3. Jawaban lisan atas pertanyaan hipotetis.
B. Keterangan Tertulis (V et R), berisi:
1. Fakta: ditemukan sendiri/ bersama ahli
lain.
2. Opini atas:
FUNGSI

KETERANGAN DOKTER DI SIDANG


PENGADILAN
1. Sebagai ALAT BUKTI katagori:
a. Keterangan Ahli, bila diberikan secara lisan di
sidang
pengadilan dengan sumpah atau janji.
b. Surat, bila diberikan secara tertulis dengan
mengingat
sumpah saat menerima jabatan (Visum et
Repertum).
2. Sebagai Keterangan yang disamakan nilainya
dengan
alat bukti, bila diberikan didepan penyidik dgn
sumpah
atau janji tetapi kemudian keterangan tersebut
dibacakan
Menurut pasal 133 KUHAP
pemeriksa barang bukti manusia yaitu dokter
ahli kedokteran forensik atau dokter atau ahli
lainnya.
Pemeriksaan terhadap tubuh manusia harus
dilakukan oleh :
dokter
Ahli yang bukan dokter harus dianggap
sebagai ahli pendukung pemeriksaan, seperti :
ahli toksikologi
ahli balistik,
dan lain lain.
Dalam hal manusia yang masih hidup, maka
tidak memerlukan segel, namun cukup diantar
Kolaborasi dokter dan polisi
beberapa bentuk kerja sama tersebut antara lain :
IDI membantu Kepolisian dalam penyelenggaraan
peningkatan kompetensi bidang kedokteran, dan
membantu pengembangan pendidikan forensik
maupun bidang lain yang berkaitan dengan bidang
kedokteran.
Dokter membantu pelaksanaan tugas kepolisian
yang berkaitan dengan perkara pidana
kesehatanperanan bidang kedokteran dan
kesehatan, termasuk pula keterangan ahli bidang
kedokteran dan kesehatan.
Dokterbantuan dapat memberikan bantuan ahli
kepada penyidik dalam proses tindak pidana.
Kolaborasi dokter dan polisi :
beberapa bentuk kerja sama tersebut antara lain
:

Doktervisum et repertum kepada penyidik guna


membantu jelasnya suatu perkara sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Kepolisian juga wajib memberikan perlindungan dan


kepastian hukum kepada dokter,

Pessnyidik dapat meminta keterangan ahli dari dokter


untuk kepentingan proses penyelidikan dan penyidikan.
TERIMAKASIH
Selamat belajar..

Anda mungkin juga menyukai