Anda di halaman 1dari 57

Visum et Repertum

dr.Rika Susanti,SpF

SCOPE OF DISCUSSION

TERMINOLOGY PROCEDURE THE ROLE OF VISUM ET REPERTUM TYPE OF VISUM ET REPERTUM STRUCTURE AND CONTENT CONCLUSION CONFIDENTIALITY

TERMINOLOGY

NAMA VISUM ET REPERTUM TIDAK PERNAH DITEMUKAN DIDALAM KUHAP/KUHP. VER HANYA DITEMUKAN DI STAATSBLAD NO 350 / 1937, SAMPAI SAAT INI MASIH DIGUNAKAN

Pasal 1 Staatsblad No 350/1937

Visa reperta dari dokter dokter, yang dibuat atas sumpah jabatan yang diikrarkan pada waktu menyelesaikan pelajaran kedokteran di negeri Belanda atau di Indonesia, atau atas sumpah khusus, sebagai dimaksud dalam pasal 2, mempunyai daya bukti dalam perkara perkara pidana, sejauh itu mengandung kererangan tentang yang dilihat oleh dokter pada benda yang diperiksa

Definisi VeR

Keterangan tertulis yang dibuat oleh dokter yang berisi fakta dan pendapat berdasarkan keahlian/keilmuan, tentang hasil pemeriksaan medis terhadap manusia atau bagian dari tubuh manusia, baik hidup ataupun mati, yang dibuat atas permintaan tertulis (resmi) dari penyidik yang berwenang, yang dibuat atas sumpah/dikuatkan dengan sumpah, untuk kepentingan peradilan

PERAN FORENSIK DALAM PELAYANAN KESEHATAN

Perkara Pidana Menyangkut


Tubuh Kesehatan Nyawa manusia Bantuan Dokter

PERBEDAAN
I.K.U Menyembuhkan Pasien Subjektif Menyimpan rahasia kedokteran Kepentingan umum pasien I.K.F Membantu peradilan Barang Bukti Objektif Membuka rahasia kedokteran Kepentingan penegakan hukum dan keadilan

Pengertian
Ilmu kedokteran forensik adalah salah satu cabang spesialistik ilmu kedokteran yang memanfaatkan ilmu kedokteran untuk membantu penegakan hukum, keadilan dan memecahkan masalah-masalah di bidang hukum

KEDOKTERAN FORENSIK

Pathologi Forensik Forensik Molekuler Toksikologi Forensik Forensik Klinik


Penganiayaan Perkosaan KDRT Peracunan

Prinsip Kerja

Prinsip Kedokteran

Sumpah, etik, standar Objetif Ilmiah, imparsial, menyeluruh Prosedural Berdasarkan upaya Tidak berdasarkan hasil akhir

Kebebasan Profesi

Berhak menerima imbalan


Tugas Pokok
Membantu Proses Peradilan: Membantu pembuktian secara ilmiah Dokumentasi informasi/prosedur Dokumentasi temuan Analisis dan Kesimpulan Presentasi (sertifikasi)

Konfidensialitas

Avoid

Talk too soon Talk to much Talk to the wrong person

Hanya kepada penyidik peminta Tidak bicara ke pers tentang hasil pemeriksaan

Keterangan Ahli
Keterangan ahli adalah keterangan yang diberikan oleh seorang yang memiliki keahlian khusus tentang hal yang diperlukan untuk membuat terang suatu perkara pidana guna kepentingan pemeriksan (Pasal1 Butir 28 KUHAP)

Keterangan ahli

Lisan

apa yang seorang ahli nyatakan di sidang pengadilan (Pasal 186 KUHAP) Keterangan ahli diberikan pada waktu pemeriksaan oleh penyidik/P.U(penjelasan pasal 186 KUHAP) Dibuat setelah dilakukan pemeriksaan dokumen surat (Pasal 187 KUHAP) VeR termasuk kategori ini

Tertulis :

PROSEDUR

Prosedur permintaan VeR


Tertulis dari instansi Yang meminta adalah polisi penyidik atau penyidik pembantu Menjelaskan jenis permintaan yang dimaksud

Pasal 133 KUHAP

Ayat 1 Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang korban baik luka, keracunan ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang merupakan tindak pidana, ia berwenang mengajukan permintaan keterangan ahli kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter dan atau ahli lainnya.

Pasal 11 KUHAP

Penyidik pembantu mempunyai wewenang seperti tersebut dalam pasal 7 ayat(1), kecuali mengenai penahanan yang wajib diberikan dengan pelimpahan wewenang dari penyidik

Pejabat peminta VeR

Penyidik adalah pejabat polisi Negara Republik Indonesia tertentu sekurang kurangnya berpangkat Pembantu Letnan Dua Polisi ( Ajun Inspektur Dua) Penyidik pembantu adalah Pejabat polisi Negara republik Indonesia tertentu yang sekurang kurangnya berpangkat sersan dua (Brigadir Dua)

Pasal 222

Barang siapa dengan sengaja mencegah, menghalang halangi atau menggagalkan pemeriksaan mayat untuk pengadilan, diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan atau pidana dendapaling banyak empat ribu lima ratus rupiah

Peran VeR

Sebagai Barang Bukti

VeR merupakan dokumen berupa alat bukti sah surat ( Pasal 187 KUHAP butir C) Pada bagian kesimpulan terdapat pendapat ahli (opini ahli) Berperan sebagai pengganti tubuh korban

Sebagai bahan pertimbangan

Hampir seluruh tindak pidana yang menyangkut tubuh manusia VeR di pengadilan VeR berperan dalam hakim membuat suatu keputusan

Undang - undang
Pasal 183 KUHAP Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurang kurangnya dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah

melakukannya

Pasal 184 KUHAP 1. Alat bukti yang sah: a. Keterangan Saksi b. Keterangan Ahli c. Surat d. Petunjuk e. Keterangan terdakwa 2. Hal yang secara umum sudah diketahui tidak perlu dibuktikan

Jenis VeR

Berdasarkan waktu pembuatan

VeR sementara VeR lanjutan VeR seketika

Berdasarkan Korban
Visum Hidup VeR perlukaan VeR kejahatan seksual VeR keracunan VeR psikiatri Visum mati

Berdasarkan Jenis Pemeriksaan


VeR Psikiatri (mental) VeR Fisik : Ver Mati Ver Hidup Perlukaan Perkosaan Keracunan

VeR Psikiatri

Status Mental Biasanya untuk tersangka pelaku Dasar Hukum:


Pasal 120, Penjelasan pasal 186 Pasal 27

Dikeluarkan oleh dokter Psikiatri

VeR Fisik

Status Fisik Untuk korban Dasar Hukum:

Pasal 133 KUHAP, Pasal 134 KUHAP

Dikeluarkan oleh dokter Terdiri dari :


Korban Hidup Korban Mati

Yang perlu diperhatikan

Gunakan bahasa Indonesia yang baku, karena VeR dipergunakan di pengadilan oleh banyak pihak yang tidak semuanya dari kalangan kedokteran. Jangan sekali-kali menggunakan istilah yang hanya lazim di kalangan kedokteran

Yang perlu diperhatikan

Karena merupakan dokumen resmi, buat di atas kertas surat resmi, ketik rapi dst. Selesaikan dalam jangka waktu yang wajar.

Struktur dan Isi VeR

STRUCTURE

Kepala,No reg.,tanggal Kata : PRO JUSTITIA Pendahuluan Hasil Pemeriksaan Kesimpulan Penutup Tanda tangan,Nama,Cap Institusi

PENDAHULUAN
Identitas institusi polisi yang meminta VeR Identitas dokter dan institusi Identitas korban seperti yang tercantum di dalam surat permintaan VeR Waktu dan tempat pemeriksaan

preface
The under signed, ___ , the medical doctor in charge at the ___ Hospital, based on the written request from ____ No ____ dated ____ , testify that on ____ at ___ a.m. at the ________ Hospital performed an examination on a body, who according to the police was:______ (name, place & date of birth, occupation, address, etc)

HASIL PEMERIKSAAN

Sistematik, jelas, terperinci dapat dimengerti Objektif, Apa adanya Deskripsi korban hidup:

Informasi dari anamnesa Pemeriksaan Fsik dan Laboratorium Prosedur medis Informasi selama korban dirawat di Rumah Sakit Keadaan terakhir korban

Pada korban mati:


EXTERNAL EXAMINATION AUTOPSY LABORATORY & OTHER SUPPORTING EXAMINATION

KESIMPULAN VeR

Berisi opini dokter Bersifat ilmiah, dibuat berdasarkan data yang dapat diterima dengan menggunakan keilmuan Paling sedikit memuat: Identitas korban secara singkat Cedera dan kekerasan penyebab Derajat kekerasan (Hidup), atau sebab dan mekanisme kematian Perkiraan saat kematian Informasi lain yang diperlukan

Penutup

Menyatakan : VeR dibuat sebenarnya, berdasarkan keilmuan, mengingat sumpah sesuai dengan ketentuan dalam KUHAP Finally, I testify that this visum et repertum was true according to my best knowledge, respecting the medical oath, and referring as the Criminal Procedure Code.

PEMBUKAAN PENDAHULU AN KESIMPULA N PENUTUP

PEMBERITAA N

CONTOH VISUM ET REPERTUM

CONCLUSION OF THE VISUM ET REPERTUM

Derajat Luka

Akhir pada ancaman hukuman Tiga derajat luka:

Ringan, Jika terdapat luka ringan yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan dalam menjalankan pekerjaan atau kegiatan sehari hari ( Pasal 352 KUHP) Sedang, Antara ringan dan berat (Pasal 351 KUHP) Berat, Jika terdapat salah satu keadaan seperti yang tercantum dalam pasal 90 KUHP

Luka berat (KUHP 90)


1.

2.

3. 4. 5. 6. 7.

Jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan akan sembuh kembali atau yang menimbulkan bahaya maut Tidak mampu terus menerus untuk menjalankan tugas jabatan atau pekerjaan pencarian Kehilangan salah satu panca indra Mendapat cacat berat (kudung) Menderita sakit lumpah Terganggunya daya pikir selama empat minggu lebih Gugur atau matinya kandungan seorang perempuan

PERKOSAAN

Terminologi Hukum Tidak kewajiban dokter untuk membuktian suatu perkosaan Kewajiban dokter adalah membuktikan adanya persetubuhan dan adanay tindak kekerasan

CAUSE OF DEATH

THE C.O.D. adalah cedera/luka/penyakit yang mengakibatkan rangkaian gangguan fisiologi tubuh yang berakhir dengan kematian. Pada beberapa kasus C.O.D tidak bisa ditentukan

CARA MATI

Merupakan terminologi hukum Bukan kewenangan dokter untuk menentukan cara mati Tetapi dokter dapat memberikan indikasi yang dapat dipakai untuk menentukan sebab mati:

TENTATIVE WOUNDS, DEFENSE WOUNDS, ETC

SAAT KEMATIAN

Penting untuk menentukan kemungkinan tersangka pelaku Tidak dikatakan dalam satu waktu tapi dalam range waktu tertentu Semakain besar range semakin aman suatu kesimpulan, tetapi semakin susah penyidik mencari kemungkinan tersangka pelaku

MENTAL COMPETENCY

Penting untuk menentukan dapat atau tidaknya seseorang diminta pertanggung jawabannya secara hukum Hanya dokter psikiatri yang dapat menentukan

CONFIDENTIALITY

VISUM ET REPERTUM hanya diberikan kepada penyidik peminta Tidak boleh disebarkan ke Media meskipun lisan Hindari berbicara terlalu banyak, berbicara terlalu dini dan berbicara pada orang yang salah

Kesimpulan

Dokter mempunyai kewajiban membuat Visum et repertum jika diminta oleh penyidik. Nilai visum et repertum tergantung kepada kualitas dari visum itu sendiri

Anda mungkin juga menyukai