1.
PENGERTIAN:
Merupakan laporan tertulis yang dibuat oleh Dokter atas
pemeriksaan yang dilakukan terhadap barang bukti berupa tubuh
manusia (mati / hidup), bagian dari tubuh manusia yang memuat
hasil pemeriksaan dan kesimpulan. Berdasarkan permintaan tertulis
dari pihak berwajib yang digunakan untuk kepentingan peradilan.
2. LANDASAN HUKUM :
a. Lembaran negara No. 350 Thn. 1937
b. KUHAP Pasal 179 kewajiban sebagai saksi ahli.
c. KUHAP Pasal 133 penyidik dapat meminta ket. ahli.
Istilah Visum Et Repertum tidak tercantum pada KUHAP yang ada
adalah Keterangan Ahli. sesuai penjelasan pasal 186 KUHAP.
Keterangan Ahli dapat juga diberikan pada waktu pemeriksaan oleh
Penyidik atau Penuntut Umum yang dituangkan dalam suatu bentuk
laporan dan dibuat dengan mengingat sumpah di waktu menerima
jabatan atau pekerjaan .
Berdasarkan hal tersebut Visum et Repertum merupakan keterangan ahli
baik untuk bagian pemberitaan maupun kesimpulan sehingga secara
keseluruhan VeR menurut KUHAP merupakan alat bukti sah.
Keterangan ahli sendiri dapat tertulis atau lisan.
Beda dengan Lembaran Negara No. 350/1937, bagian dari VeR yang
merupakan alat bukti sah hanyalah bagian Pemberitaan.
(LN. 350/1937 : VeR merupakan alat bukti yang sah sepanjang apa yang
dilihat dan ditemukan oleh Dokter).
Catatan :
1) Alat Bukti (Pasal 184) adalah :
Segala macam formalitas yang digunakan untuk membuktikan suatu
tindak pidana.
e. Penutup
Berisi penegasan bahwa Ver ini dibuat berdasarkan sumpah jabatan
dan UU yang berlaku serta dibuat dengan sebaik-baiknya dan
sejujur-jujurnya.
Tubuh manusia dapat disebut sebagai barang bukti bila ada/ telah diurus
oleh penyidik, namun tidak seluruh tubuh tersebut sebagai barang bukti,
hanya pada bagian bagian yang tersangkut tidak pidana yang dapat
dianggap sebagai barang bukti.
-- 0 --