ET REPERTUM
181002950
Pembimbing :
dr Kristina Uli Sp.F.M
Definisi
Visum et repertum berasal dari kata latin yang di
terjemahkan ke dalam bahasa Inggris yaitu
“something seen” atau “appearance” (visum)
dan “inventions” atau “find out” (repertum)
Visum et repertum berarti laporan tertulis yang
dibuat oleh dokter berdasarkan sumpah
jabatannya terhadap apa yang dokter lihat dan
periksa berdasarkan keilmuannya. Laporan
tersebut dokter buat atas permintaan tertulis dari
pihak berwenang untuk kepentingan pengadilan
Berwenang meminta
Pembuat pembuatan visum et
Visum et repertum partum
jenazah.
Visum lanjutan tidak perlu dibuat oleh dokter yang membuat visum
1. Objek psikis
2. Objek fisik
Objek Psikis
Visum et Repertum berupa objek psikis ialah Visum et Repertum psikiatrikum. Visum et
Repertum ini perlu dibuat karena adanya pasal 44 (1) KUHP yang berbunyi “Barangsiapa
melakukan perbuatan yang tidak dapat dipertanggung jawabkan padanya disebabkan
karena jiwanya cacat dalam tumbuhnya atau terganggu karena penyakit tidak dipidana
Pemeriksaan berupa tindakan tanpa Autopsi dilakukan jika keluarga korban tidak
merusak keutuhan jaringan jenazah keberatan, atau bila dalam dua hari tidak ada
tanggapan apapun dari keluarga korban (Pasal 134
KUHAP)
Dilakukan dengan teliti dan sistematik,
serta kemudian dicatat secara rinci Jenazah yang diperiksa dapat juga berupa jenazah
yang didapat dari penggalian kuburan (Pasal
135 KUHAP)
Bila dapat diperkirakan, lama mati sebelum
pemeriksaan (perkiraan waktu kematian)
dapat dicantumkan dalam bagian Ada 2 tujuan pembuatan visum et repertum
kesimpulan. jenazah, yaitu:
Menentukan sebab kematian korban.
Menentukan cara kematian korban
Bila dapat diperkirakan, lama mati sebelum
pemeriksaan (perkiraan waktu kematian) dapat
dicantumkan dalam bagian kesimpulan.
Struktur Visum et Repertum
• bila dokter menulis pro-justitia dibagian atas kiri visum, maka itu sudah dianggap
Pro justitia
sama dengan kertas materai.
• Bagian pendahuluan berisi tentang siapa yang memeriksa, siapa yang diperiksa,
saat pemeriksaan (tanggal, hari, dan jam), dimana diperiksa, mengapa diperiksa,
Pendahuluan
dan atas permintaan siapa visum itu dibuat. Data diri korban diisi sesuai dengan
yang tercantum dalam permintaan visum.
• Pada bagian ini dokter melaporkan hasil pemeriksaannya secara objektif. 5 hal yang harus
diperhatikan oleh dokter saat membuat bagian pemberitaan visum et repertum, yaitu: Tidak
Pemberitaan mencatat keluhan subjektif korban. Tidak menggunakan istilah medis.Menulis angka
kedalam huruf.Tidak menggunakan singkatan.Tidak membuat diagnosa melainkan hanya
menulis ciri - ciri, sifat - sifat dan keadaan luka korban
• Untuk pemakai visum, ini adalah bagian yang terpenting, karena diharpkan dokter
Kesimpulan
dapat menyimpulkan kelainan yang terjadi pada korban menurut keahliannya
• Bagian ini mengingatkan pembuat dan pemakai visum bahwa laporan tersebut
Penutup dibuat dengan sejujur-jujurnya dan mengingat sumpah
TERIMAKASIH