Anda di halaman 1dari 17

VISUM

ET REPERTUM

Resky Amalia Taufik

181002950

Pembimbing :
dr Kristina Uli Sp.F.M
Definisi
Visum et repertum berasal dari kata latin yang di
terjemahkan ke dalam bahasa Inggris yaitu
“something seen” atau “appearance” (visum)
dan “inventions” atau “find out” (repertum)
Visum et repertum berarti laporan tertulis yang
dibuat oleh dokter berdasarkan sumpah
jabatannya terhadap apa yang dokter lihat dan
periksa berdasarkan keilmuannya. Laporan
tersebut dokter buat atas permintaan tertulis dari
pihak berwenang untuk kepentingan pengadilan
Berwenang meminta
Pembuat pembuatan visum et
Visum et repertum partum

Dokter Spesialis Polisi


Jaksa
Dokter Umum Hakim
Dokter Gigi Jaksa dan hakim
pembuatannya melalui
Dokter hewan polisi
Maksud
Sebagai salah satu barang bukti (corpus
delicti) yang sah di pengadilan

Jadi visum et repertum merupakan barang


bukti yang sah karena termasuk surat-
surat sah sesuai dengan KUHP Pasal 184.
Pasal 186 :

Keterangan ahli ialah apa yang


Ada 5 Barang Bukti yang seorang ahli nyatakan disidang
sah menurut KUHP Pasal pengadilan
184 :

1. Keterangan saksi Pasal 187 (c) :


2. Keterangan ahli Surat keterangan dari seorang ahli
3. Keterangan terdakwa yang memuat pendapat berdasarka
keahliannya mengenai sesuatu hal
4. Surat-surat atau sesuatu keadaan yang diminta
5. Petunjuk secara resmi kepadanya.
Tujuan
Ada 3 Tujuan pembuatan :
1. Memberikan kenyataan (barang bukti) pada
hakim
2. Menyimpulkan berrdasarkan hubungan sebab
akibat
3. Memungkinkan hakim memanggil dokter ahli
lainnya untuk membuat kesimpulan visum et
repertum yang lebih baru
Jenis –Jenis Visum Et Partum
Berdasarkan waktu pemberiannya :

1. Visum et repertum defenitif

2. Visum et repertum sementara

3. Visum et repertum lanjutan


1. Visum et repertum defenitif
Visum yang langsung diberikan setelah korban selesai diperiksa. Visum
inilah yang paling banyak dibuat oleh dokter.

2. Visum et repertum sementara


Visum yang diberikan pada korban yang masih dalam perawatan.
Ada 5 kegunaan :
1. Menentukan apakah ada tindak pidana atau tidak
2. Mengarahkan penyelidikan
3. Berpengaruh terhadap putusan untuk melakukan penahanan sementara
4. Menentukan tuntutan jaksa
5. Medical record
Visum ini belum di tulis kesimpulan
3. Visum et repertum lanjutan

 Bilamana luka korban telah dinyatakan sembuh

 Korban pindah rumah sakit

 Korban pindah dokter atau korban pulang paksa

 Jika korban meninggal dunia maka dokter membuat visum et repertum

jenazah.

 Dalam visum ini dokter telah membuat kesimpulan

 Visum lanjutan tidak perlu dibuat oleh dokter yang membuat visum

sementara, tetapi oleh dokter yang terakhir merawat penderita


Jenis –Jenis Visum Et Partum
Berdasarkan objek yang diperiksa :

1. Objek psikis

2. Objek fisik
Objek Psikis

Visum et Repertum berupa objek psikis ialah Visum et Repertum psikiatrikum. Visum et
Repertum ini perlu dibuat karena adanya pasal 44 (1) KUHP yang berbunyi “Barangsiapa
melakukan perbuatan yang tidak dapat dipertanggung jawabkan padanya disebabkan
karena jiwanya cacat dalam tumbuhnya atau terganggu karena penyakit tidak dipidana

 Visum et Repertumpsikiatrikum menguraikan tentang segi kejiwaan manusia, bukan


segi fisik atau raga manusia.

 Oleh karena Visum et Repertum psikiatrikum menyangkut masalah dapat dipidana


atau tidaknya seseorang atas tindak pidana yang dilakukannya,

 Maka lebih baik pembuat Visum et Repertum psikiatrikum ini adalah :


 Dokter spesialis psikiatri yang bekerja di rumah sakit jiwa atau rumah sakit umum
Objek fisik
Visum et Repertum orang hidup
a. Visum et Repertum perlukaan b. Visum et Repertum
atau keracunan korban kejahatan susila
Luka ringan KUHP pasal 352 ,
sedang KUHP pasal 351 ayat 1
Persetubuhan yang diancam
Luka Berat KUHP pasal 90 :
pidana oleh KUHP meliputi
1. Jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak
memberi harapan akan sembuh sama sekali,
perzinahan, pemerkosaan,
atau yang menimbulkan bahaya maut. persetubuhan pada wanita
2. Tidak mampu terus-menerus untuk yang tidak berdaya, dan
menjalankan tugas jabatan atau pekerjaan persetubuhan dengan wanita
pencaharian. yang belum cukup umur
3. Kehilangan salah satu panca indra
4. Mendapat cacat berat
5. Menderita sakit lumpuh
6. Terganggunya daya pikir selama empat minggu
lebih
7. Gugur atau matinya kandungan seorang
perempuan
Objek fisik
Visum et Repertum orang mati (jenazah)
Visum et Repertum dengan Visum et Repertum dengan pemeriksaan
pemeriksaan luar luar&dalam

Pemeriksaan berupa tindakan tanpa Autopsi dilakukan jika keluarga korban tidak
merusak keutuhan jaringan jenazah keberatan, atau bila dalam dua hari tidak ada
tanggapan apapun dari keluarga korban (Pasal 134
KUHAP)
Dilakukan dengan teliti dan sistematik,
serta kemudian dicatat secara rinci Jenazah yang diperiksa dapat juga berupa jenazah
yang didapat dari penggalian kuburan (Pasal
135 KUHAP)
Bila dapat diperkirakan, lama mati sebelum
pemeriksaan (perkiraan waktu kematian)
dapat dicantumkan dalam bagian Ada 2 tujuan pembuatan visum et repertum
kesimpulan. jenazah, yaitu:
 Menentukan sebab kematian korban.
 Menentukan cara kematian korban
Bila dapat diperkirakan, lama mati sebelum
pemeriksaan (perkiraan waktu kematian) dapat
dicantumkan dalam bagian kesimpulan.
Struktur Visum et Repertum
• bila dokter menulis pro-justitia dibagian atas kiri visum, maka itu sudah dianggap
Pro justitia
sama dengan kertas materai.

• Bagian pendahuluan berisi tentang siapa yang memeriksa, siapa yang diperiksa,
saat pemeriksaan (tanggal, hari, dan jam), dimana diperiksa, mengapa diperiksa,
Pendahuluan
dan atas permintaan siapa visum itu dibuat. Data diri korban diisi sesuai dengan
yang tercantum dalam permintaan visum.

• Pada bagian ini dokter melaporkan hasil pemeriksaannya secara objektif. 5 hal yang harus
diperhatikan oleh dokter saat membuat bagian pemberitaan visum et repertum, yaitu:  Tidak
Pemberitaan mencatat keluhan subjektif korban. Tidak menggunakan istilah medis.Menulis angka
kedalam huruf.Tidak menggunakan singkatan.Tidak membuat diagnosa melainkan hanya
menulis ciri - ciri, sifat - sifat dan keadaan luka korban

• Untuk pemakai visum, ini adalah bagian yang terpenting, karena diharpkan dokter
Kesimpulan
dapat menyimpulkan kelainan yang terjadi pada korban menurut keahliannya

• Bagian ini mengingatkan pembuat dan pemakai visum bahwa laporan tersebut
Penutup dibuat dengan sejujur-jujurnya dan mengingat sumpah
TERIMAKASIH


Anda mungkin juga menyukai