UMUM
• Setelah mengikuti materi, peserta mampu melakukan tata laksana korban KtP/A terrmasuk TPPO
KHUSUS
• Setelah mengikuti pembelajaran, peserta mampu:
1. Melakukan tatalaksana penanganan medis korban KtP/A
2. Membuat Visum et Repertum (VeR) sesuai dengan aspek medikolegal dalam penanganan kasus KtP/A dan Rape kit,
sesuai dengan kompetensi dan kewenangan
3. Melakukan tata laksana psikososial korban KtP/A
VISUM ET REPERTUM
• Sesuai dengan aspek medikolegal dalam penanganan kasus KtP/A termasuk TPPO
PERAN DOKTER DAN TENAGA MEDIS LAIN DALAM
PROSES PENEGAKAN HUKUM
DOKTER TENAGA MEDIS LAIN
• Pasal 120 KUHAP: Penyidik bila dianggap perlu • Pasal 50 KUHP: barang siapa melakukan
dapat meminta pendapat seorang ahli. perbuatan untuk melaksanakan ketentuan undang –
• Pasal 133 KUHAP: Penyidik untuk kepentingan undang, tidak dipidana.
peradilan dalam menangani korban baik luka, • Pasal 51 KUHP ayat 1: barang siapa melakukan
keracunan, kematian dapat meminta keterangan perbuatan untuk melaksanakan perintah jabatan
ahli dari dokter ahli kedokteran kehakiman, dokter yang diberikan oleh penguasa yang berwenang,
atau ahli lain. tidak dipidana.
• Pasal 179 KUHAP: Setiap orang yang diminta • Dalam hal tindak pidana diperkuat pasal 108
pendapatnya sebagai ahli kedokteran KUHAP ayat 1 yang mengatakan seseorang yang
kehakiman,dokter atau ahli lainnya wajib mengalami, melihat dan atau korban tindak pidana
memberikan keterangan ahli demi keadilan. berhak melapor atau mengadu. Dan menurut ayat
2, pengawai negeri dalam menjalankan tugas
wajib melapor.
KASUS
• Visum et Repertum harus dibuat oleh dokter • Kedatangan korban ke dokter dalam rangka penyidikan
berdasarkan hasil pemeriksaan medis. adalah sebagai ”barang bukti”, sehingga hak dan kewajiban
sebagai pasien berkurang, hasil pemeriksaan dan
pengobatan akan dituangkan kedalam Visum et Repertum.
• Setiap dokter berwenang membuat Visum et
Repertum dengan memperhatikan ketentuan
bahwa dokter yang akan membuat Visum et • Jika korban datang sendiri, merupakan pasien biasa dengan
Repertum harus memahami prosedur hak dan kewajiban sebagai pasien. Hasil pemeriksaan dan
pengobatan akan dimasukan dalam Rekam medik.
medikolegal dan terlatih secara teknis melakukan
• Bila korban datang sendiri dan kemudian penyidik
pemeriksaan yang diperlukan serta mampu
memerlukan Visum et Repertum, ada dua kemungkinan :
menginterpretasikannya dengan tepat.
• Penyidik menghubungi Korban untuk menjelaskan
kepentingan Visum et Repertum, bila pasien setuju maka
dokter dapat membuat Visum berdasarkan Rekam Medis.
• Dokter berdasarkan kepentingan banyak orang dan diminta
secara legal oleh penyidik dan sesuai dengan Undang -
Undang dapat langsung membuatkan Visum berdasarkan
Rekam medik.
BENTUK UMUM VISUM ET REPERTUM
Pembukaan
•Berupa tulisan “Projustitia”. Bukan hanya untuk bebas meterai, tapi mempunyai arti yang lebih luhur, bahwa Visum et Repertum dibuat /
digunakan untuk kepentingan “Keadilan”. Dalam UU Perpajakan Tahun 1984 meterai hanya untuk perkara perdata – sedangkan perkara
pidana bebas meterai.
Pendahuluan berisi :
•Waktu tempat pemeriksaan
Hasil Pemeriksaan
•Berisi hal-hal yang ditemukan dan dilihat oleh dokter yang sifatnya diskripsi (obyektif) terhadap barang bukti dan hasil laboratorium
/pemeriksaan lain.
Kesimpulan
•Memuat pendapat dokter tentang sebab/akibat dari hal-hal yang ditemukan.
Penutup
•Berisi penegasan bahwa Visum et Repertum ini dibuat berdasarkan sumpah jabatan dan UU yang berlaku serta dibuat dengan sebaik-
baiknya dan sejujur-jujurnya.
CATATAN :
•Pada pengetikan Visum et Repertum angka dan singkatan harus ditulis dengan huruf
JENIS VISUM ET REPERTUM
JENIS VISUM ET REPERTUM
• Sesuai dengan aspek medikolegal dalam penanganan kasus KtP/A termasuk TPPO
ALUR PELAYANAN MEDIKOLEGAL DI RS
CONTOH FORM VISUM ET REPERTUM
Rape Kit
RAPE KIT