Anda di halaman 1dari 57

VISUM ET REPERTUM (VeR) SESUAI

DENGAN ASPEK MEDIKOLEGAL DALAM


PENANGANAN KASUS KTP/A TERMASUK
TPPO

TOT Pelayanan Kesehatan Bagi Korban KtP/A dan TPPO


Jakarta, 16 Juni 2021
TUJUAN PEMBELAJARAN
• Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti materi, peserta mampu melakukan tata laksana korban
KtP/A terrmasuk TPPO

• Tujuan Pembelajaran Khusus


Setelah mengikuti materi ini peserta mampu:
• Melakukan tatalaksana penanganan medis korban KtP/A
• Membuat Visum et Repertum (VeR) sesuai dengan aspek medikolegal dalam
penanganan kasus KtP/A dan Rape kit, sesuai dengan kompetensi dan
kewenangan
• Melakukan tata laksana psikososial korban KtP/A

2
Pokok Bahasan 2
Visum et Repertum (VeR) sesuai dengan aspek medikolegal dalam
penanganan kasus KtP/A termasuk TPPO
1. Aspek medikolegal

2. Pembuatan Visum et Repertum (VeR)

3
PERAN DOKTER DALAM PROSES PENEGAKAN HUKUM
1. Sebagai dokter pemeriksa korban
2. Sebagai saksi ahli

PERAN TENAGA MEDIS LAIN DALAM PROSES PENEGAKAN HUKUM


1.Membantu dalam mendeteksi adanya kemungkinan tindak pidana pada kasus medik
yang ditangani
2.Membantu melakukan pemeriksaan pada korban / tersangka
3.Menjadi saksi atas tindak pidana yang berkaitan dengan masalah kesehatan
4.Merawat pasien baik sebagai korban / pelaku tindak pidana

Dukungan diberikan dengan azas: ilmiah, obyektif, imparsialitas


Dasar Hukum
Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana Untuk melakukan kewajiban pasal 179 tersebut
(KUHAP): terdapat pasal dalam KUHP yang melindungi
•Pasal 120 KUHAP: Penyidik bila dianggap yaitu:
perlu dapat meminta pendapat seorang •Pasal 50 KUHP: barang siapa melakukan
ahli. perbuatan untuk melaksanakan ketentuan
•Pasal 133 KUHAP: Penyidik untuk undang – undang, tidak dipidana.
kepentingan peradilan dalam menangani •Pasal 51 KUHP ayat 1: barang siapa
korban baik luka, keracunan, kematian melakukan perbuatan untuk melaksanakan
dapat meminta keterangan ahli dari dokter perintah jabatan yang diberikan oleh penguasa
ahli kedokteran kehakiman, dokter atau yang berwenang, tidak dipidana.
ahli lain. •Dalam hal tindak pidana diperkuat pasal 108
•Pasal 179 KUHAP: Setiap orang yang KUHAP ayat 1 yang mengatakan seseorang yang
diminta pendapatnya sebagai ahli mengalami, melihat dan atau korban tindak
kedokteran kehakiman,dokter atau ahli pidana berhak melapor atau mengadu. Dan
lainnya wajib memberikan keterangan ahli menurut ayat 2, pengawai negeri dalam
demi keadilan. menjalankan tugas wajib melapor.
5
Kasus :
Seorang ibu membawa putrinya yang berusia 13 tahun berobat ke
Puskesmas atau RS Anda, sang anak diduga telah disetubuhi secara paksa
oleh tetangganya. Sang ibu menyatakan tidak mau melapor karena
biasanya dengan melapor ke Polisi, kejadian terhadap anaknya akan
diketahui orang banyak sehingga menjadi stigma bagi anak sampai dewasa.
Keesokan pagi, datang berturut dua orang polwan yang menginginkan
informasi hasil pemeriksaan pasien anak yang anda periksa kemarin,
karena polisi telah menangkap tangan tersangka yang hendak memperkosa
anak lain dan mengaku telah memperkosa anak di sekitar Puskesmas atau
RS Anda, bila tidak ada bukti dari saudara, tersangka harus dilepas kembali
dalam 1 x 24 jam.
Apakah anda akan membocorkan hasil pemeriksaan anak tersebut?
Kompetensi dokter
umum dalam
kedokteran
forensik dan
medikolegal
(SKDI 2012)

Menolak pembuatan VeR masih menjadi salah satu


masalah dalam profesi dokter (sumber SDKI 2012)
Visum et Repertum (VeR)

8
Visum et Repertum (VeR)
• Dibuat Berdasarkan permintaan tertulis dari pihak berwajib
yang digunakan untuk kepentingan peradilan.
• Permintaan Visum et Repertum menurut KUHAP pasal 133,
merupakan wewenang penyidik, permintaan tersebut harus
dibuat dalam bentuk surat resmi, menggunakan kertas
berkepala surat, bernomor dan bertanggal, diakhiri dengan
tandatangan, nama jelas, pangkat dan NRP.

9
Landasan Hukum VeR:
a. Lembaran negara No. 350 Thn. 1937
b. KUHAP Pasal 179 kewajiban sebagai saksi ahli.
c. KUHAP Pasal 133 penyidik dapat meminta keteterangan ahli.

Istilah Visum et Repertum tidak tercantum pada KUHAP, namun yang


ada adalah Keterangan Ahli. Sesuai penjelasan pasal 186 KUHAP.
Berdasarkan hal tersebut Visum et Repertum merupakan keterangan
ahli baik untuk bagian pemberitaan maupun kesimpulan sehingga
secara keseluruhan Visum et Repertum menurut KUHAP merupakan
alat bukti sah. Keterangan ahli sendiri dapat tertulis atau lisan.

11
Siapa yang berhak membuat Visum et Repertum?
• Visum et Repertum harus dibuat oleh dokter berdasarkan
hasil pemeriksaan medis.
• Setiap dokter berwenang membuat Visum et Repertum
dengan memperhatikan ketentuan bahwa dokter yang akan
membuat Visum et Repertum harus memahami prosedur
medikolegal dan terlatih secara teknis melakukan
pemeriksaan yang diperlukan serta mampu
menginterpretasikannya dengan tepat.

12
Tanggung Jawab Ganda Seorang Dokter
• Kedatangan korban ke dokter dalam rangka penyidikan adalah sebagai ”barang
bukti”, sehingga hak dan kewajiban sebagai pasien berkurang, hasil pemeriksaan
dan pengobatan akan dituangkan kedalam Visum et Repertum.

• Jika korban datang sendiri, merupakan pasien biasa dengan hak dan kewajiban
sebagai pasien. Hasil pemeriksaan dan pengobatan akan dimasukan dalam Rekam
medik.
• Bila korban datang sendiri dan kemudian penyidik memerlukan Visum et
Repertum, ada dua kemungkinan :
1.Penyidik menghubungi Korban untuk menjelaskan kepentingan Visum et Repertum,
bila pasien setuju maka dokter dapat membuat Visum berdasarkan Rekam Medis.
2.Dokter berdasarkan kepentingan banyak orang dan diminta secara legal oleh
penyidik dan sesuai dengan Undang - Undang dapat langsung membuatkan Visum
berdasarkan Rekam medik.
Bentuk Umum Visum et Repertum:
Pembukaan
•Berupa tulisan “Projustitia”. Bukan hanya untuk bebas meterai, tapi mempunyai arti yang lebih luhur,
bahwa Visum et Repertum dibuat / digunakan untuk kepentingan “Keadilan”. Dalam UU Perpajakan
Tahun 1984 meterai hanya untuk perkara perdata – sedangkan perkara pidana bebas meterai.
Pendahuluan berisi :
1.Waktu tempat pemeriksaan
2.Identitas Dokter, pemohon, pengantar (label)
3.Identitas barang bukti / korban / pelaku
Hasil Pemeriksaan
•Berisi hal-hal yang ditemukan dan dilihat oleh dokter yang sifatnya diskripsi (obyektif) terhadap barang
bukti dan hasil laboratorium /pemeriksaan lain.
Kesimpulan
•Memuat pendapat dokter tentang sebab/akibat dari hal-hal yang ditemukan.
Penutup
•Berisi penegasan bahwa Visum et Repertum ini dibuat berdasarkan sumpah jabatan dan UU yang
berlaku serta dibuat dengan sebaik-baiknya dan sejujur-jujurnya.

CATATAN :
Pada pengetikan Visum et Repertum angka dan singkatan harus ditulis dengan huruf

14
Jenis Visum et Repertum
1. Visum Et Repertum Perlukaan
a.Visum et Repertum Sementara
b.Visum et Repertum Definitif

2. Visum et Repertum Psikiatrikum

3. Visum et Repertum Jenazah


a.Visum et Repertum Pemeriksaan luar.
b.Visum et Repertum Luar dan Dalam.

4. Expertise
Adalah keterangan ahli kedokteran tentang barang bukti yang
berasal dari tubuh manusia.
15
• Visum et Repertum Sementara.
o Diterbitkan apabila Polisi meminta segera dalam rangka proses penahanan pelaku,
kesimpulan hanya berisi jenis kekerasan dan benda penyebab sedangkan derajat
luka dan sebab kematian tidak dicantumkan oleh karena belum dapat ditentukan
oleh dokter atau korban masih dalam perawatan.
o Visum et Repertum sementara dapat dibuat apabila Penyidik memerlukan untuk
menahan pelaku, mencari alat / barang bukti yang digunakan oleh pelaku.
o VeR Lanjutan adalah VeR yang dibuat apabila korban pindah rawat atau pindah
Rumah Sakit.
• Visum et Repertum Psikiatrikum.
o Yaitu keterangan dokter spesialis kedokteran jiwa yang berbentuk surat sebagai hasil
pemeriksaan kesehatan jiwa seseorang di fasilitas pelayanan kesehatan untuk
kepentingan penegakan hukum. Pemeriksaan dilaksanakan paling lama 14 hari.
o Dasar hukum VeRP: Permenkes No. 77 Tahun 2015 tentang Pedoman Pemeriksaan
Kesehatan Jiwa untuk Kepentingan Penegakan Hukum.

Hasil pemeriksaan tidak boleh diberikan tanpa ada


surat permintaan VeR secara tertulis dari Kepolisian
16
Yang berhak meminta Visum et Repertum:

17
Alur Pelayanan Medikolegal di RS

18
Contoh
Form Visum et Re
pertum
Rape Kit
Rape Kit
DI ISI SETELAH
SELESAI PEMERIKSAAN
DAN AKAN DI TINDAK’
LANJUTI OLEH PENYIDIK
MOHON DIBACA
PERTANYAAN DIAJUKAN DGN
BAHASA YG DISESUAI DGN UMUR
KORBAN.
HINDARI PERTANYAAN SECARA
VULGAR
CELANA DALAM YANG DIKUMPULKAN ADALAH CELANA DALAM YANG DIPAKAI WAKTU KEJADIAN.
KUMPULKAN BENDA2 ( DAUN –TANAH – KOTORAN ) YG MELEKAT PADA BAJU / TUBUH KORBAN
MASUKKAN PAKAN LUAR
( BAJU /ROK ATAU CELANA PANJANG
SWAB CAIRAN ( SPERMA /DARAH /LIDAH )
YG MELEKAT PADA TUBUH KORBAN.
APABILA DLM KEADAAN KERING
BASAHI SWAB DGN Nacl 0.9 %
- LETAKKAN LEMBARAN KERTAS
PUTIH DIBAWAH BOKONG
KORBAN DGN POSISI LITOTOMI .
- SISIR RAMBUT KEMALUAN KORBAN
DARI ARAH PERUT KEBAWAH. HINGGA
RAMBUT JATUH DIKERTAS PUTIH.
. LIPAT KEMBALI KERTAS SPERTI
SEBELUM DIBUKA.
-CAKUP 5 LEMBAR RAMBUT KEMALUAN
KORBAN UTK PEMBANDING.
CABUT SEKITAR LIMA LEMABAR 9BERSERTA AKAR RAMBUTNYA)
UNTUK PEMBANDING
*AMBIL SWAB 2 KALI ( BAG. LUAR & DLM ALAT
KELAMIN )
•USAPKAN PADA KACA OBYEKTIF HSIL SWAB LUAR &
DLM.
•*KERINGKAN PADA SUHU KAMAR .
• SETELAH KERING MASUKAN
•KEMBAKI PD WADAHNYA..
PD KASUS SODOMI LAKUKAN
SPT PADA SWAB VAGINA
APABILA ADA RIWAYAT KORBAN DISURUH
MENHISAP ALAT KELAMIN PELAKU, LAKUKAN
SWAB MULUT (PIPI BAGIAN DLAM ) .
CABUT RAMBUT KEPALA
SEKITAR 5 LEMABR DGN AKAENYA
SEBAGA I PEMBANDING BILA
DITEMUKAN LEPASAN RAMBUT
LAIN PADA TUBUH KORBAN.
URIN DIAMBIL UTK PEMERIKSAAN
KEHAMILAN TES NARKOBA.
BILA DIBUTUHKAN DARAH
DPT DIAMBIL UTK PEMERIKSAAN
TOKSIKOLOGI & IMUNOLOGI
PENUGASAN
1. BERMAIN PERAN
2. LATIHAN KASUS

38
KASUS 001
Nama : NN
Umur : 13 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Warga : Indonesia
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam
Alamat : Jakarta Selatan

RIWAYAT KEJADIAN :
Sejak hari Selasa hingga Jumat, tanggal dua puluh delapan hingga tiga puluh satu Oktober tahun dua ribu empat belas kabur
dari rumah dan pergi bersama pacarnya yang dikenal melalui broadcast message di BBM ke kos pacar korban yang sudah
dewasa. Pada hari rabu, tanggal dua puluh Sembilan Oktober tahun dua ribu empat belas, sekitar pukul dua puluh tiga Waktu
Indonesia Barat, korban mengaku dicium di bibir, payudara, kemudian payudaranya diremas oleh pelaku. korban mengaku
disuruh memegang kemaluan pelaku. Pada hari kamis, tanggal tiga puluh Oktober tahun dua ribu empat belas, sekitar pukul
dua puluh tiga Waktu Indonesia Barat, korban mengaku bibir dan payudaranya dicium, lalu diremas oleh pelaku, kemudian
kemaluan korban dimasuki tangan pelaku dan korban diminta memegang kemaluan pelaku. Korban mengaku setelah kejadian
tersebut mengeluh nyeri di kemaluan. Korban mengaku berpacaran dengan pelaku sejak tanggal dua puluh delapan Oktober
tahun dua ribu empat belas. Korban mengaku sebelumnya tidak pernah melakukan persetubuhan.

HASIL PEMERIKSAAN :
Keadaan umum baik, kesadaran sadar penuh, emosi stabil, dan kooperatif. Laju nadi delapan puluh lima kali per menit, laju
nafas lime belas kali per menit, suhu tiga puluh enam derajat Celsius.
Kelainan/perlukaan dan kelainan pada alat kelamin lain harap perhatikan gambar dan dideskripsikan sesuai aturan
pemeriksaan forensik.
Kasus 1
Kasus 1
KASUS 002
Nama : KAS
Umur : 15 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Warga Negara : Indonesia
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam
Alamat : Jakarta Pusat

RIWAYAT KEJADIAN :
Pada hari Selasa tanggal sebelas November tahun dua ribu empat belas sekitar pukul lima belas Waktu
Indonesia Barat, korban mengaku tiba-tiba dijambak oleh seorang perempuan yaitu kakak kelasnya di
parkir belakang sekolahnya. Korban mengaku dipukul di daerah wajah mengenai bibirnya. Korban
mengaku sebelumnya tidak pernah mengalami kekerasan fisik dengan pelaku.

HASIL PEMERIKSAAN:
Keadaan umum baik, kesadaran sadar penuh, emosi stabil, kooperatif, tekanan darah seratus sepuluh
per tujuh puluh milimeter air raksa, frekuensi nadi tujuh puluh dua kali per menit, frekuensi nafas dua
puluh kali per menit, suhu tubuh tiga puluh enam koma lima derajat selsius. Pada pemeriksaan fisik
harap perhatikan gambar dan dideskripsikan sesuai aturan pemeriksaan forensik.
Kasus 2
KASUS 003
Nama : AK
Umur : 25 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Warga Negara : Indonesia
Pekerjaan : Karyawati
Agama : Islam
Alamat : Jakarta

RIWAYAT KEJADIAN
Pada hari Senin tanggal enam belas Desember tahun dua ribu tujuh belas pukul delapan lewat empat puluh menit
Waktu Indonesia bagian Barat bertempat di rumah korban dan pelaku, korban mengaku telah dianiaya oleh pelaku
(suami korban). Awalnya korban dan pelaku terlibat percekcokan masalah ekonomi kemudian pelaku marah,
kemudian menyundut rokok di lengan bawah korban, lalu korban didorong hingga terjatuh dan diseret.Korban
mengaku bahwa suaminya melarang korban untuk bekerja dan selama dua bulan sudah tidak dinafkahi. Korban dan
pelaku dalam keadaan sadar. Korban mengaku mendapat ancaman akan dibunuh bila melapor. Ini bukan
merupakan kejadian yang pertama kali.

HASIL PEMERIKSAAN:
Keadaan umum baik, sadar penuh, emosi stabil, kooperatif, tekanan darah seratus dua puluh per Sembilan puluh
milimeter air raksa, laju nadi seratus kali per menit, laju napas enam belas kali per menit, suhu tubuh tiga puluh
enam koma lima derajat celsius. Kelainan/perlukaan dan/ kelainan pada alat kelamin lain harap perhatikan gambar
dan dideskripsikan sesuai aturan pemeriksaan forensik.
Kasus 3

Siku kanan
Lengan bawah kiri sisi
belakang
KASUS 004
Nama : CE
Umur : 16 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Warga Negara : Indonesia
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam
Alamat : Gunung Putri

RIWAYAT KEJADIAN :
Korban mengaku satu hari sebelum pemeriksaan dicekik kemudian kepalanya dijedotkan ke lantai hingga belakang kepala
terbentur lantai dan hendak ditempel alat catokan sisi panasnya ke tangan namun korban sempat menghindar oleh pelaku
yaitu seorang laki-laki yaitu pacarnya yang berusia dewasa. Korban mengaku juga disetubuhi paksa oleh pelaku, tanpa
menggunakan kondom dan ejakulasi di luar kemaluan korban. Korban mengaku tiga hari sebelum pemeriksaan (tanggal enam
belas dan tanggal tujuh belas Oktober tahun dua ribu empat belas) juga disetubuhi oleh pelaku. Korban mengaku melakukan
persetubuhan pertama kali di usia lima belas tahun dan cukup rutin melakukannya dengan orang yang berbeda dengan
pelaku. Hari pertama haid terakhir tanggal dua puluh Sembilan September tahun dua ribu empat belas. Haid pertama kali usia
tiga belas tahun, lama haid tujuh hari siklus teratur. Korban mengaku telah berpacaran dengan pelaku sejak September tahun
dua ribu tiga belas dan juga pernah mengalami kekerasan fisik sebelumnya oleh pelaku.

HASIL PEMERIKSAAN:
Keadaan umum baik, kesadaran sadar penuh, kooperatif, emosi ketakutan. Tekanan darah seratus sepuluh per tiga puluh
milimeter air raksa, frekuensi nadi tujuh puluh enam kali per menit, frekeunsi nafas dua puluh kali per menit, suhu tiga puluh
enam koma lima derajat selsius. Kelainan/perlukaan dan kelaianan pada alat kelamin lain harap perhatikan gambar dan
dideskripsikan sesuai aturan pemeriksaan forensik.
Kasus 4
Kasus 4
KASUS 005
Nama : RL
Umur : 33 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Warga Negara : Indonesia
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Alamat : Jakarta

RIWAYAT KEJADIAN :
Pada hari satu hari sebelum pemeriksaan, ditempeleng sebanyak dua kali di kuping kanan dan kepala oleh
suaminya di agen travel Cipaganti Jakarta. Korban mengaku setelah kejadian telinganya berdenging, namun saat
ini keluhan tersebut sudah menghilang. Korban mengaku mengalami kekerasan fisik sejak korban masih
pacaran, yaitu sering dibentak-bentak oleh suaminya. Korban telah menikah dengan suami sejak sekitar delapan
bulan yang lalu dan belum memiliki anak. Korban tidak bekerja, dan suami bekerja sebagai karyawan swasta.

HASIL PEMERIKSAAN:
Keadaan umum baik, kesadaran sadar penuh, emosi stabil, kurang kooperatif, tekanan darah seratus per tujuh
puluh milimeter air raksa, frekuensi nadi tujuh puluh lima kali per menit, frekuensi nafas delapan belas kali per
menit, suhu tubuh tiga puluh enam derajat selsius. Kelainan/perlukaan dan kelaianan pada alat kelamin lain
harap perhatikan gambar dan dideskripsikan sesuai aturan pemeriksaan forensik.
Kasus 5
Kasus 5
Kasus 5
KASUS 006
Nama : TPL
Umur : 17 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Warga Negara : Indonesia
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam
Alamat : Jakarta Barat

RIWAYAT KEJADIAN :
Korban mengaku pada dua hari sebelum pemeriksaan yaitu tanggal dua puluh tiga oktober tahun dua ribu empat belas, sekitar pukul dua
puluh dua Waktu Indonesia Barat, dijemput oleh pacarnya yang berusia dewasa dan diajak ke rumah kontrakan pelaku. korban
mengaku saat dirumah kontrakan pelaku, diberi minuman di dalam botol aqua, namun korban tidak tahu apa isi minuman tersebut.
Beberapa saat kemudian korban merasa ngantuk kemudian tidak sadarkan diri. Korban mengaku bangun sekitar pukul nol nol Waktu
Indonesia Barat dan sudah dalam kondisi tidak berpakaian, dan kemaluannya terasa sakit, serta tidak tahu apa yang terjadi.
Berdasarkan cerita dari pacar korban, korban telah disetubuhi oleh tiga orang pelaku yaitu pacarnya dan dua orang teman pacarnya.
Korban mengaku sekitar dua tahun sebelumnya pernah mengalami persetubuhan namun dengan orang yang berbeda. Hari pertama
haid terakhir tanggal sepuluh Oktober tahun dua ribu empat belas, haid pertama kali usia lima belas tahun, dengan lama haid tujuh
hari dan siklus tidak teratur.

HASIL PEMERIKSAAN:
Keadaan umum baik, kesadaran sadar penuh, emosi stabil, kooperatif. Tekanan darah seratus lima belas per delapan puluh lima milimeter
air raksa, frekuensi nadi delapan puluh kali per menit, frekuensi nafas dua puluh empat kali per menit. Kelainan/perlukaan dan
kelaianan pada alat kelamin lain harap perhatikan gambar dan dideskripsikan sesuai aturan pemeriksaan forensik.
Kasus 6
Kasus 6
TERIMA KASIH

57

Anda mungkin juga menyukai