3.Bagian tengah :
* Permintaan pengobatan/perawatan.
* Permintaan untuk melaporkan
kepada penyidik bila korban sembuh,
pindah dokter/rumah sakit lain,
pulang paksa, melarikan diri atau
meninggal
* Kolom untuk keterangan lain kalau
perlu.
BENTUK SPVR
4. Kanan bawah :
Identitas penyidik (peminta VetR),
tentang nama, pangkat, kesatuan,
NRP dan alamat. Kemudian tanda
tangan penyidik dan stempel dinas.
5. Kiri bawah :
Identitas penerima SPVR (petugas
RS) al, nama, tanda tangan, tanggal
dan jam SPVR diterima.
BAGIAN-BAGIAN V et R
1. PRO JUSTISIA.
Kata ini dicantumkan disudut kiri
atas, dan dengan demikian visum et
repertum tidak perlu bermaterai,
sesuai dengan pasal 136 KUHAP.
BAGIAN-BAGIAN VetR
2. PENDAHULUAN.
Bagian ini memuat antara lain :
- Identitas pemohon visum et repertum.
- Identitas dokter yang memeriksa /
membuat visum et repertum.
- Tempat dilakukannya pemeriksaan
(misalnya rumah sakit X Surabaya).
- Tanggal dan jam dilakukannya
pemeriksaan.
BAGIAN-BAGIAN VetR
2. PENDAHULUAN
- Identitas korban.
- Keterangan dari penyidik mengenai
cara kematian, luka, dimana korban
dirawat, waktu korban meninggal.
- Keterangan mengenai orang yang
menyerahkan / mengantar korban
pada dokter dan waktu saat korban
diterima dirumah sakit.
BAGIAN-BAGIAN VetR
3. PEMBERITAAN.
- Identitas korban menurut pemeriksaan
dokter, (umur, jenis kel,TB/BB), serta
keadaan umum.
- Hasil pemeriksaan berupa kelainan yang
ditemukan pada korban.
- Tindakan-tindakan / operasi yang telah
dilakukan.
- Hasil pemeriksaan tambahan.
BAGIAN-BAGIAN VetR
3. PEMBERITAAN.
Syarat-syarat :
- Memakai bahasa Indonesia yg mudah
dimengerti orang awm.
- Angka harus ditulis dengan hurup, (4 cm
ditulis empat sentimeter).
- Tidak dibenarkan menulis diagnose luka,
(luka bacok, luka tembak dll).
- Luka harus dilukiskan dengan kata-kata
- Memuat hasil pemeriksaan yang objektif
(sesuai apa yang dilihat dan ditemukan).
BAGIAN-BAGIAN VetR
4. KESIMPULAN.
- Bagian ini berupa pendapat pribadi dari
dokter yang memeriksa, mengenai hasil
pemeriksaan sesuai dgn pengetahuan
yang sebaik-baiknya.
- Seseorang melakukan pengamatan dengan
kelima panca indera (pengelihatan,
pendengaran, perasa, penciuman dan
perabaan).
- Sifatnya subjektif.
BAGIAN-BAGIAN VetR
5. PENUTUP.
- Memuat kata “Demikianlah visum et
repertum ini dibuat dengan mengingat
sumpah pada waktu menerima jabatan”.
- Diakhiri dengan tanda tangan, nama
lengkap/NIP dokter.
Macam-macam visum et repertum.
Keterangan dokter.
Adalah keterangan yang diberikan
oleh dokter atas permintaan jaksa,
polisi atau pamong praja dalam
pemeriksaan pendahuluan suatu
perkara pengadilan.
VISUM ET REPERTUM PSIKIATRIK
Keterangan dokter.
- Yang berhak membuat keterangan
ini a/ dokter (tidak harus Psikiater).
- Pada prinsipnya setiap dokter yang
terdaftar pada DepKes dan telah
mendapat ijin bekerja dari MenKes,
berhak membuatnya.
VISUM ET REPERTUM PSIKIATRIK
Korban mati
Korban luka berat
Korban luka ringan
Korban mati
yaitu korban yang dipastikan mati
sebagai akibat kecelakaan lalulintas
dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga
puluh) hari setelah kecelakaan tersebut
(pasal 93 ayat (3) PP nomor 43 tahun
1993).
Korban luka berat
yaitu korban yang karena luka-lukanya
menderita cacat tetap atau harus dirawat
dalam jangka waktu lebih dari 30 (tiga
puluh) hari sejak terjadi kecelakaan
(pasal 93 ayat (4) PP nomor 43 tahun
1993).
Korban luka ringan
yaitu korban yang tidak termasuk korban
mati dan korban luka berat (pasal 93
ayat (5) PP nomor 43 tahun 1993).
Menurut UU RI no 22/2009 tentang Lalulintas dan
Angkutan Jalan, kecelakaan lalulintas digolongkan
menjadi :