ALVIN
H1AP09036
Pembimbing : dr. Sri Utami Fajariyah, Sp.A
I
Intervention: pemberian penisilin V 800 mg empat kali sehari selama lima hari (total
16g) dibanding dengan dosis rekomendasi 1000mg tiga kali sehari selama 10 hari
C
Comparision: dosis, dan lama terapi penisilin V pada pasien dengan faringotonsilitis
yang disebabkan oleh grup A streptococcus
O
Outcome: terdapat perbaikan klinis 5-7 hari setelah selesainya terapi antibiotik;
eradikasi bakteri; waktu pemulihan gejala; kejadian relaps dan komplikasi; juga pola
adverse event
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Nyeri tenggorokan sebagai alasan yang
sering digunakan untuk pemberian antibiotik,
01 dan termasuk dalam 11% dari seluruh
peresepan antibiotik oleh faskes primer di
Sweden, yang merupakan salah satu
Negara yang jarang meresepkan antibiotik.
Kriteria inklusi pada penilitian ini yaitu pasien dengan usia lebih
02 dari 6 tahun dengan tiga atau empat kriteria Centor (demam
>38,5; KGB lunak, selaput pada tonsil, dan tidak terdapat
batuk), dan juga hasil rapid test antigen terhadap streptokokkus
grup A yang positif.
Pasien tidak dimasukkan kedalam kriteria inklusi jika pasien terdapat gejala berupa
03 penyakit berat atau memiliki hipersensitivitas terhadap penisilin; pasien dengan terapi
immunomodulasi seperti terapi prednisolone 15mg; pasien yg telah mendapat terapi
antibiotik untuk faringotonsilitis bulan sebelumnya (relaps); atau saat mereka mendapat
terapi antibiotik dalam 72 jam sebelumnya.
METODE PENELITIAN
Pasien yang memenuhi kriteria inklusi
05 dimasukkan dalam terapi penisilin V per oral
dibagi dalam dua kelompok yaitu 800mg empat
kali sehari selama lima hari dan 1000mg tiga
kali sehari selama 10 hari.
Swab tenggorokan untuk uji deteksi rapid test antigen dan kultur
dilakukan saat pasien pertama masuk inklusi penelitian dan saat visit
06 follow up.
HASIL
Gambar 1. alur penelitian
• Hasil primer penelitian non-inferior ini adalah
perbaikan klinis lima sampai tujuh hari setelah
HASIL terapi per kelompok penelitian.
• Dua belas (enam dari delapan pasien di kelompok lima hari dan
enam dari tujuh pasien di kelompok sepuluh hari) dari lima belas
pasien yang mengalami relaps telah dilakukan uji evaluasi
kedua.hanya empat pasien yang mengalami komplikasi,
seluruhnya pada kelompok sepuluh hari yang akhirnya semua
dinyatakan sembuh; tiga pasien mengalami peritonsilitis dan
satu pasien mengalami psoriasis yang kemungkinan dipicu oleh
streptokokkus.
• Berdasarkan buku harian pasien, waktu pemulihan nyeri
HASIL tenggorokan secara signifikan lebih cepat pada kelompok lima
hari dibanding pada kelompok 10 hari (p<0,001) (gambar 2).
• Total dosis harian yang sama namun dengan frekuensi resimen yang
lebih sering akan meningkatkan konsentrasi inhibisi minimum obat
dalam darah dan akan bersifat lebih agresif, sehingga terapi yang
dibutuhkan tidak memakan waktu lama.
• Resimen terapi lima hari lebih dipilih oleh pasien dibanding dengan
terapi sepuluh hari tanpa melihat frekuensi pemberian obat.
• Hal ini sejalan dengan penelitian lain dimana resimen empat kali sehari
tidak mengubah kepatuhan pasien dibanding dengan resimen tiga kali
sehari.
• Meskipun kelompok terapi lima hari mendapat dosis harian yang lebih
tinggi, kejadian adverse event terjadi lebih jarang dengan durasi
kejadian adverse event yang juga lebih pendek
KESIMPULAN
Penelitian ini menunjukkan bahwa terapi penisilin V
empat kali sehari selama lima hari memberi hasil klinis
yang setara dengan pemberian penisilin V tiga kali sehari
selama 10 hari pada pasien dengan faringotonsilitis yang
disebabkan oleh grup A streptococcus.
Thank you
Insert your subtitle here