Si,
KELOMPOK DK 1 M.Biomed
H1A015054 ERLITA SANDRA DENNY
H1A017003 MAULANA IQBAL
H1A017007 TIARA AYOE ANDITA
H1A017019 RATTY MEI LESTARY
H1A017022 HEPPY HASRIANITA PUTRI
H1A017012 AFIFA FIKRIYAH
H1A017028 CINTYA NABILLA PUTRI
H1A017036 DINDA PERMATASARI
H1A017048 M. RAMA NUGRAHA
H1A017035 MILA NURJANAH
H1A014018 FATHIYYAH MULYAWATI HARA
MENGAPA AKU SERING LUPA?
Nyonya Maimunah, 70 tahun datang ke dokter dengan keluhan sering
lupa. Nn. Maimunah sering lupa menyapaikan pesan telepon, namun
masih bisa mengingat beberapa nomor handphone keluarga. Nn.
Maimunah juga tidak bisa memasak lagi dan takut menyalakan kompor.
Selain itu, Nn. Maimunah juga sudah tidak bisa mengatur keuangan
keluarga dan kesulitan menemukan katakata yang di inginkan saat
berbicara. Mennunjukkan beberapa gejala disorientasi spasial. Sementara
saat dirumahnya serring tertidur di siang hari, kadang terlihat depresi
dan serring ada gejala anxiety terhadap kejadian yang belum dimulai
terjadi. Hasil pemeriksaan CT Scan dan MRI ditemukan atropy cerebry.
Keluhan ini pertama kali dirasakan 2 tahun yang lalu dan semakin
lama semakin lama semakin memburuk. Awalnya hanya berupa keluhan
mengingat dan terus berkembang hingga seperti sekarang.
TERMINOLOGI
Anxiety : Rasa cemas, ketidakpastian, dan ketakutan
tanpa ada stimulus yang jelas (Dorland, Ed. 29)
Depresi : Keadaan mental pada mood yang terganggu
yang ditandai dengan perasaan sedih atau berkecil hati.
(Dorland, Ed. 29)
Disorientasi Spasial : Ketidakmampuan seseorang untuk
menentukan posisi tubuhnya pada suatu ruang (Dorland,
Ed. 29)
Atropy Cerebry : Pengecilan ukuran jaringan otak
(Dorland, Ed. 29)
KEYWORD
Wanita 70 Tahun Depresi
Sering Lupa Atropy Cerebry
Ingat Sebagian No. HP Keluhan sejak 2 Tahun Lalu
Tidak Bisa Masak Lagi Sering Ketiduran Siang Hari
Disorientasi Spasial Sulit Mengatur Keuangan
Perlu Pengawasan Sulit Memilih Kata
Gejala Anxiety Takut Menyalakan Kompor
IDENTIFIKASI MASALAH
Wanita 70 Tahun sering lupa dan menunjukkan
disorientasi spasial, sering tertidur di siang hari,
terkadang tampak depresi, serta ada gejala anxiety yang
dirasakan sejak 2 tahun lalu, dan bersifat progresif.
Hasil CT Scan dan MRI menunjukkan Atropy Cerebry.
ANALISIS MASALAH
Wanita 70
Tahun
Sejak 2 Tahun
Lalu
(Progresif)
Atrophy Cerebry
Dimensia
Alzheimers
DIsease
HIPOTESIS
1. 1
2. 2
3. Jenis Kelamin Merupakan Faktor Risiko Alzheimer
4. Alzheimer yang Di Derita Nn. Maymunah disebabkan
kerusakan di lobus frontal dan parietal
PERTANYAAN TERJARING
1. PROSES DEGENERASI SISTEM SARAF
Penyebab degenerasi sistem saraf pada dasar dan spesifikasinya
belum diketahui pasti. Sebagian petunjuk menunjukkan bahwa
gangguan neurodegenerasi menyangkut peran relatif faktor
genetik dan lingkungan yang menginisiasi.
Sebagian besar pasien yang menderita neurodegeneratif jauh lebih
tau kirakira kapan gejala dimulai. Sebagian gantinya, awal gejala
bersesuaian ke tahap neurodegeneratif dimana jumlah neuron
residu pada jalur tertentu berada dibawah jumlah yang
diperluakn untuk mempertahankan fungsi normal jalur yang
terkena dampak. Dampak neurodegenerasi terjadi pada beberapa
waktu sebelum timbul manifestasi, bisa dalam bulan atau tahun.
2. ATROPHY CEREBRY
A. Etiologi
Cerebral palsy
Alzheimar dan
Pick
Cedera otak Epilepsi
Penuaan
Penyakit menular (ex: neurosifilis,AIDS, dan ensefalitis)
2.B. PATOGENESIS
Atrofi ditujukan dengan pendataran sulkus kortikalis dan pelebaran ventrikel
serebri. Gambaran mikroskopis klasik dan patognomonik dari demensia tipe
Alzheimer adalah plak senilis, kekusutan serabut neuron, neuronal
loss (biasanya ditemukan pada korteks dan hipokampus), dan degenerasi
granulovaskuler pada sel saraf. Kekusutan serabut neuron (neurofibrillary
tangles) terdiri dari elemen sitoskletal dan protein primer terfosforilasi,
meskipun jenis protein sitoskletal lainnya dapat juga terjadi. Kekusutan
serabut neuron tersebut tidak khas ditemukan pada penyakit Alzheimer,
fenomena tersebut juga ditemukan pada sindrom Down, demensia pugilistika
(punchdrunk syndrome) kompleks Parkinsondemensia Guam, penyakit
HallervonSpatz, dan otak yang normal pada seseorang dengan usia lanjut.
Kekusutan serabut neuron biasanya ditemukan di daerah korteks, hipokampus,
substansia nigra, dan lokus sereleus.Plak senilis (disebut juga plak amiloid),
lebih kuat mendukung untuk diagnosis penyakit Alzheimer meskipun plak
senilis tersebut juga ditemukan pada sindrom Down dan dalam beberapa kasus
ditemukan pada proses penuaan yang normal.
2.C. MANIFESTASI KLINIS
Atrofi otak dapat ditandai dengan berbagai penyakit otak, terutama:
Demensia
Terapi Musik
Pelatihan Kognitif
I. Prognosis
Lebih buruk di banding penyakit lain, risiko bisa melebihi penyakit kardiovaskular, 2 x
lebih tinggi
Beberapa penelitian menyatakan adanya mortalitas.
J. Preventif
Pencegahan primer
Pencegahan sekunder
Pencegahan tersier
Peningkatan kualitas hidup : menurunkan kuantitas alkohol dan merokok,
menghindari obesitas, meningkatkan aktivitas fisik,
Nutrisi : sayur, buah, dan ikan
4. ALZHEIMER DISEASE
A. Definisi
Alzheimer bukan penyakit menular, melainkan merupakan
sejenis sindrom dengan apoptosis selsel otak pada saat yang hampir bersamaan, sehingga
otak tampak mengerut dan mengecil. Alzheimer juga dikatakan sebagai penyakit
yang sinonim dengan orang tua.
Risiko untuk mengidap Alzheimer, meningkat seiring dengan pertambahan usia. Bermula
pada usia 65 tahun, seseorang mempunyai risiko lima persen mengidap penyakit ini dan
akan meningkat dua kali lipat setiap lima tahun, kata seorang dokter. Menurutnya,
sekalipun penyakit ini dikaitkan dengan orang tua, namun sejarah membuktikan bahwa
penyakit pertama yang dikenal pasti menghidap penyakit ini ialah wanita dalam usia awal
50an.
B. Etiologi
Faktor Usia >60 Tahun
Penurunan kualitas dalam beraktivitas
Adanya riwayat demensia
Penyakit keturunan genetik
C. Epidemiologi
Penyakit Alzheimer paling sering ditemukan pada orang tua berusia
sekitar 65 tahun ke atas. Di negara maju seperti Amerika Serikat saat ini
ditemukan lebih dari 4 juta orang usia lanjut penderita penyakit
Alzheimer. Angka ini diperkirakan akan meningkat sampai hampir 4 kali
pada tahun 2050. Hal tersebut berkaitan dengan lebih tingginya harapan
hidup pada masyarakat di negara maju, sehingga populasi penduduk
lanjut usia juga bertambah. Sedangkan di Indonesia diperkirakan
terdapat sedikitnya 5 juta penderita Alzheimer pada tahun 2015.
Alzheimer +
Alzheimer +
Ataksia
D. Klasifikasi
Demensia
Campuran
E. Faktor Risiko
Genetik = Keturunan
NonGenetik
Cerebrovaskular Disease Obesitas
Hypertension Merokok
Diabetes Tipe 2 Konsumsi Alkohol
Traumatic Brain Injury Diet
Aktivitas Fisik Intelectual Activity
F. Patofisiologis
Simtoma Alzheimer ditandai dengan perubahanperubahan yang bersifat
degeneratif pada sejumlah sistem neurotransmiter, termasuk perubahan
fungsi pada sistem neural monoaminergik yang melepaskan asam
glutamat, noradrenalin, serotonin dan serangkaian sistem yang
dikendalikan oleh neurotransmiter. Perubahan degeneratif juga terjadi
pada beberapa area otak seperti lobus temporal dan lobus parietal, dan
beberapa bagian di dalam korteks frontal dan girus singulat, menyusul
dengan hilangnya sel saraf dan sinapsis.
G. Diagnosis
Standar diagnosis hampir sama dengan demensia
Bisa menggunakan Neuroimaging
Biomarker
H. Tatalaksana
Obat untuk alzheimer di sini untuk membantu mengendalikan gejala tetapi tidak
memperlambat perkembangan atau jalannya penyakit. Terapi andalannya adalah
menargetkan sistem neurotransmiter di otak. Inhibitir asetilkolinesterase
membantu meningkatkan fungsi memori dan perhatian dengan meningkatkan
kadar neurotransmiter pada sinaps. Ada tiga inhibitor kolinesterase yang disetujui
oleh FDA, yaitu rivastagmine dan galantamine (untuk alzheimer ringansedang) dan
donepezil (untuk semua tahap). Obat lain untuk alzheimer adalah memantine yang
digunakan untuk alzheimer tingkat sedangparah.
I. Prognosis
Orangorang yang memiliki penyakit alzheimer dapat hidup antara 120 tahun
setelah mereka didiagnosis. Lama waktu hidup ratarata sekitar delapan tahun
namun bisa bervariasi. Penderita alzheimer sering meninggal dikarenakan
komplikasinya termasuk pneumonia atau dari faktor lain seperti penyakit jantung.
J. Pencegahan
Pada dasarnya tidak ada bukti yang dapat mencegah alzheimer, tetapi
kejadian dan epidemiologi mensugesti bahwa hidup yang sehat dapat
menurunkan risiko dari mendapat penyakit ini. Contohnya seperti seringnya
beraktivitas fisik dan pemilihan nutrisi pada setiap makanan.
5.A. ALZHEIMER DENGAN SERING LUPA
Pada orang yang memiliki penyakit Alzheimer. Ingatan mereka
secara bertahap memudar. Pada awalnya, memori jangka pendek
lebih dipengaruhi. Ini berarti bahwa mereka melupakan peristiwa
yang baru saja terjadi, tetapi masih dapat mengingat pengalaman
dari masa lalu. Tetapi memori jangka panjang juga memudar seiring
berjalannya waktu. Penyakit Alzheimer adalah gangguan otak yang
progresif yang secara perlahan akan mengurangi daya ingat dan
kemampuan berpikir serta pada akhirnya menganggu kemampuan
seseorang dalam melakukan kegiatan seharihari. Penyakit ini
muncul akibat berbagai gejala yang akan menyebabkan kerusakan
pada selsel otak & hubungan antar selnya. Alzheimer seringkali
ditandai dengan keluhan sering lupa.
5.B. ALZHEIMER DENGAN DISORIENTASI
SPASIAL
Pada penderita Alzheimer, bagian otak yang memproses informasi
visual dan spasial mengalami kerusakan, hal inilah yang
menyebabkan penderita Alzheimer tidak dapat mengenali tempat dan
waktu dimana dia berada atau disebut disorientasi spasial.
Sebenarnya saling terkait juga hubungan antar keduanya, yang mana
merupakan juga gejala dalam salah satunya adalah Alzheimer
Disease ini sendiri.
5.C. ALZHEIMER DENGAN ANXIETY
Stres kronik yang terkait kecemasan yang menghasilkan hiperaktivasi dari aksi
hipotalamus-pituitari-adrenal (HAP), yang dapat merusak hippocampus dan korteks
frontal. Mekanisme lain yang mungkin termasuk gangguan pada sistem GABAergic
terlihat baik pada kecemasan dan pada penyakit alzheimer. Tirotoksikosis dikaitkan
dengan peningkatan kecemasan serta penurunan kognisi. Tirotoksitosis biasanya terjadi
pada awal kehidupan dan berkembang menjadi hipotiroidisme. Kelainan GABAergic dan
tiroid ini pertama-tama dapat bermanifestasi sebagai gejala kecemasan diikuti dengan
defisit kognitif berat dikemudian hari.
5.D. ALZHEIMER DENGAN DEPRESI
Depresi merupakan gejala awal dari Alzheimer
Depresi juga merupakan faktorb risiko dari Alzheimer.
Sehingga, saat terjadi Alzheimer, dan telah menimbulkan
berbagai macam gejala lain seperti penurunan kemampuan
kognitif, sering lupa, sulit melakukan aktivitas, menyendiri, tidak
ada semangat pribadi, sehingga alhirnya berubah menjadi depresi
5.E. ALZHEIMER DENGAN PENURUNAN
KOGNITIF