Anda di halaman 1dari 31

KONFLIK ETIKO LEGAL DAN PERLINDUNGAN

HUKUM DALAM KEDOKTERAN

DR.dr.BONDAN AGUS SURYANTO, SE. MA, SpDLP, AAK


ETIK DAN HUKUM
ETIK HUKUM

 Etik berasal dari kata Yunani  Hukum adalah


ethos, yang berarti ”yang baik,
yang layak”. peraturan perundang-
 Etik merupakan norma- undangan yang dibuat
norma, nilai-nilai atau pola oleh suatu kekuasaan,
tingkah laku kelompok profesi dalam mengatur
tertentu dalam memberikan
pelayanan jasa kepada pergaulan hidup
masyarakat. masyarakat.

Etik dan hukum memiliki tujuan yang


sama yaitu untuk mengatur tertib dan
tentramnya pergaulan hidup dalam
masyarakat.

2
PERSAMAAN DAN PERBEDAAN
ETIK DAN HUKUM
PERSAMAAN PERBEDAAN
1. Etik berlaku untuk lingkungan profesi . Hukum berlaku untuk
1. Sama-sama merupakan umum.
alat untuk mengatur 2. Etik disusun berdasarkan kesepakatan anggota profesi.
tertibnya hidup Hukum disusun oleh badan pemerintah.
bermasyarakat.
3. Etik tidak seluruhnya tertulis. Hukum tercantum secara terinci
2. Sebagai objeknya adalah dalam kitab undang-undang dan lembaran/berita negara.
tingkah laku manusia.
4. Sanksi terhadap pelanggaran etik berupa tuntunan. Sanksi
3. Mengandung hak dan terhadap pelanggaran hukum berupa tuntutan.
kewajiban anggota-anggota
masyarakat agar tidak 5. Pelanggaran etik diselesaikan oleh Majelis Kehormatan Etik
saling merugikan. Kedokteran (MKEK), yang dibentuk oleh Ikatan Dokter
Indonesia (IDI) dan kalau perlu diteruskan kepada Panitia
4. Menggugah kesadaran Pembinaan Etika Kedokteran (P3EK), yang dibentuk oleh
untuk bersikap manusiawi.
Departemen Kesehatan (DEPKES). Pelanggaran hukum
5. Sumbernya adalah hasi diselesaikan melalui pengadilan.
pemikiran para pakar dan
pengalaman para anggota 6. Penyelesaian pelanggaran etik tidak selalu disertai bukti fisik.
senior. Penyelesaian pelanggaran hukum memerlukan bukti fisik.

3
PROFESSIONALS

SEKELOMPOK ORANG YANG MENJALANKAN


SUATU KEGIATAN TERTENTU BERDASAR
KEAHLIAN MEREKA DALAM BIDANG TERSEBUT
DEMI KEPENTINGAN UMUM
BEBERAPA JENIS PROFESI

 Profesi dokter
 Bussinessmen

 Ahli Hukum

 Para Ulama

 Prostitutes
copyright ridadagoes@yahoo.com

KARAKTERISTIK PROFESI

 PURNAWAKTU
 PENDIDIKAN FORMAL

 MEMILIKI IKATAN PROFESI

 MEMILIKI KODE ETIK

 TETAPKAN BATAS KEMAMPUAN DIRI

 KENDALIKAN PERILAKU
KEWAJIBAN PARA PROFESIONAL

 SELF ORGANIZING
 SELF PERPETUATING

 SELF DISCIPLINING

 TUNDUK PADA ETIKA UMUM

 DAN TAAT PADA ETIKA PROFESI


MEDICAL ETHICS

ETHICS ADALAH PENGETAHUAN STUDI TENTANG


KELAKUAN YANG BENAR (RIGHT) DAN KELAKUAN YANG
SALAH (WRONG)
MEDICAL ETHICS ADALAH PENGETAHUAN TENTANG
NILAI-NILAI, MORAL DAN AKHLAK PERILAKU DOKTER
SEJARAH MEDICAL ETHICS

MEDICAL ETHICS AWALNYA DIMULAI DARI HIPPOCRATIC


OATH ATAU SUMPAH HIPOKRATES DI ABAD KE 15

HIPPOKRATES ADALAH FILSUF YUNANI YANG LAHIR


PADA TAHUN 460 SM YANG DIANGGAP SEBAGAI BAPAK
ILMU KEDOKTERAN MODERN
KETENTUAN UMUM TENTANG ETIK
 Etika profesi harus dijunjung setinggi-tingginya
 Tidak terpengaruh oleh pertimbangan
keuntungan semata
 Harus berorientasi pada kepentingan klien
 Mampu memelihara hubungan dengan profesi
lain
PEMBENTUKAN PERILAKU ETIS

 AHLAK BAWAAN
 PENGAJARAN ETIKA
DARI PARA
“GURU”NYA
 SANGSI-SANGSI
HUKUM YANG
BERLAKU
ETIKA TERHADAP KLIEN

 Wajib melindungi kepentingan klien


 Bersikap tulus

 Mengamalkan segala sumber ke-ilmuannya

 Menyimpan rahasia yang dipercayakan


padanya
copyright ridadagoes@yahoo.com

ETIKA TERHADAP SESAMA PROFESI


 Memperlakukan sesama profesi secara respek
(professional courtesy)
 Tidak merebut klien orang lain

 Menjunjung tinggi Konvensi Jenewa tentang


profesionalisme dan etika sesama profesi
ETIKA TERHADAP DIRI SENDIRI

 Selalu meningkatkan mutu profesinya dengan


terus menerus mengikuti perkembangan
ilmunya
 Menjaga kompetensi dirinya dengan
memelihara physical dan mental fitness/
kesehatannya
PENGERTIAN ETIKOLEGAL
Bagian perilaku tenaga kesehatan/rumah
sakit yang diatur oleh norma etika dan
norma hukum sekaligus

Etikolegal bukan keseluruhan norma etika &


keseluruhan norma hukum/legal

Tidak termasuk
- perilaku yang hanya diatur norma etika
- Perilaku yang hanya diatur norma hukum
CONTOH PELANGGARAN ETIKOLEGAL

 Penyimpangan Standar Profesi


 Membuka Rahasia Kedokteran

 Abortus Provokatus Kriminalis


DAMPAK YANG TERJADI

 Reputasi rumah sakit dan dokter


terpengaruh
 Kinerja rumah sakit terganggu

 Ketenangan & konsentrasi kerja dokter


terganggu
 Timbul “cost” baru yang tidak pernah di
alokasikan sebelumnya
MASALAH YANG SERING DIHADAPI DALAM KONFLIK
ETIKO-LEGAL

Banyak dokter yang tidak mampu berkomunikasi dengan


baik.
 Gugatan malpraktik sebagian besar hanyalah karena
dokter tidak mampu berkomunikasi dengan baik
MKEK - IDI

ADALAH SUATU BADAN INDEPENDEN DIBAWAH


NAUNGAN ORGANISASI IDI
YANG BERTUGAS MENEGAKKAN ETIKA DAN
NORMA KEDOKTERAN YANG TERSUSUN DALAM
KODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIA
(Pasal 1 ayat 3 Pedoman MKEK)
MKEK IDI
Wewenang dan tugasnya:
….menyelesaikan setiap permasalahan
tentang bioetika dan etika kedokteran
dan masalah konflik etikolegal,
khususnya yang berpotensi menjadi
sengketa medik, dengan cara meneliti,
memeriksa, menyidangkan dan
memutuskan perkaranya.
(Pasal 9 ayat 4)
MKEK - IDI

Fungsi dan manfaat:


….menjalankan pengaturan etika kedokteran
dari setiap pengabdi profesi dokter melalui
penegakan, pengawasan, penjatuhan sanksi
etika, maupun rehabilitasi (pemulihan hak-hak
profesi).
(Pasal 3 Pedoman MKEK)
MAJELIS KEHORMATAN DISIPLIN KEDOKTERAN
INDONESIA (MKDKI)

 Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran


Indonesia dalam bahasa Inggris Indonesian
Medical Disciplinary Board adalah lembaga
yang berwenang untuk menentukan ada
tidaknya kesalahan yang dilakukan dokter
dan dokter gigi dalam penerapan disiplin
ilmu kedokteran dan kedokteran gigi, dan
menetapkan sanksi.
PELANGGARAN HUKUM PERDATA KARENA WAN
PRESTASI

 Menurut ilmu hukum perdata, seseorang


dapat dianggap melakukan wanprestasi
apabila : Tidak melakukan apa yang
disanggupi akan dilakukan, melakukan apa
yang dijanjikan tetapi terlambat dan
melaksanakan apa yang dijanjikan, tetapi
tidak sebagaimana dijanjikan serta
melakukan sesuatu yang menurut perjanjian
tidak boleh dilakukannya.
PELANGGARAN HUKUM PERDATA
 Pasal 1365 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang
menyebutkan bahwa : “Tiap perbuatan melanggar
hukum, yang membawa kerugian kepada orang lain,
mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan
kesalahan itu, mengganti kerugian tersebut”.
 Pasal 1366 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, yang
bunyinya sebagai berikut : “Setiap orang bertanggung
jawab tidak saja untuk kerugian yang disebabkan
karena perbuatannya, tetapi juga untuk kerugian yang
disebabkan karena kelalaian atau kurang hati-hatinya”.
PELANGGARAN HUKUM PIDANA

 Kesalahan atau kelalaian tenaga kesehatan


dapat terjadi di bidang hukum pidana, diatur
antara lain dalam : Pasal 263, 267, 294
ayat (2), 299, 304, 322, 344, 347, 348,
349, 351, 359, 360, 361, 531 Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana.
BEBERAPA CONTOH DARI CRIMINAL
MALPRACTICE YANG BERUPA KESENGAJAAN
 melakukan aborsi tanpa indikasi medis
 membocorkan rahasia kedokteran,
 tidak melakukan pertolongan seseorang yang dalam
keadaan emergency,
 melakukan eutanasia,
 menerbitkan surat keterangan dokter yang tidak
benar,
 membuat visum et repertum yang tidak benar
 memberikan keterangan yang tidak benar di sidang
pengadilan dalam kapasitas sebagai ahli.
PELANGGARAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

Dikatakan pelanggaran administrative


malpractice jika dokter melanggar hukum tata
usaha negara. Contoh:
 menjalankan praktek tanpa ijin,
 melakukan tindakan medis yang tidak sesuai
dengan ijin yang dimiliki,
 melakukan praktek dengan menggunakan ijin
yang sudah daluwarsa
 tidak membuat rekam medis.
DAMPAK SERINGNYA GUGATAN PASIEN

Adanya ketakutan dari dokter dalam


memberikanupaya kesehatan kepada pasien.
 Dokter melakukan praktek pengobatan
defensif yaitu melakukan praktek kedokteran
yang over standar maupun sub standar untuk
menghindari resiko tuntutan yang akhirnya
akanmerugikan masyarakat sendiri sebagai
pengguna jasa dokter.
PERLINDUNGAN HUKUM DALAM PRAKTEK
KEDOKTERAN
Dasar hukum perlindungan hukum terhadap dokter dan pasien terdapat
dalam UU No 29 Tahun2004 yaitu:
 pasal 3 bahwa: penyelenggaraan praktek kedokteran
harusmemberikan perlindungan tidak saja kepada pasien tapi juga
dokter.
 Pasal44: dokter atau dokter gigi dalam menyelenggarakan praktik
kedokteran wajib mengikuti standar pelayanan kedokteran. Apabila
tindakan dokter menyimpangdari unsur-unsur standar profesi, maka
dokter dikatakan telah melakukan kelalaianatau kesalahan sehingga
tidak mendapatkan perlindungan hukum.
 pasal 46: bahwa setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan
praktik kedokteran wajib membuat rekam medik.
HUBUNGAN HUKUM RS – TENAGA
MEDIS/KESEHATAN
 Rumah sakit perlu menjamin  Tanggung Jawab RS
perlindungan hukum bagi terhadap Tenaga
dokter/tenaga kesehatan agar Medis/Tenaga Kesehatan
tidak menimbulkan kesalahan
medik dalam menangani  RS bertanggung jawab
pasien, sekaligus pasien secara perdata terhadap
mendapatkan perlindungan semua kegiatan yang
hukum dari suatu dilakukan oleh tenaga
tanggungjawab rumah sakit kesehatan sesuai dengan
dan dokter/tenaga kesehatan. bunyi pasal 1367 (3)
KUHPerdata.
 Selain itu rumah sakit juga
bertanggungjawab atas
wanprestasi dan perbuatan
melawan hukum (Pasal
1243, 1370, 1371, dan 1365
KUHPerdata)
(Fred Ameln, 1991: 71).

30

Anda mungkin juga menyukai