Kardiovaskular
dr. Mardlatillah,SjP-FIHA
Outline
1 Obat Antihipertensi
4 Obat Antiaritmia
ANTIHIPERTENSI
Definisi
• Tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg, pada
pemeriksaan yang berulang.
Obat-obat Antihipertensi
Cara kerja
• Menghambat enzim ACE (mencegah terbentuknya Angiotensin II)
Indikasi
• Antihipertensi
• Terapi heart failure LVEF < 40%
• Terapi untuk pasien miokardial infark (pemberian terapi harus sesegera
mungkin)
Farmakokinetik :
• Semua ACE inhibitors diserap dengan adekuat per oral, namun tidak diserap
sempurna.
• Konsumsi saat perut kosong, karena makanan akan mengganggu penyerapan.
• Semua ACE-I kecuali Captopril membutuhkan prodrugs melalui hidrolisis oleh
enzyme hati.
• Eliminasi melalui ginjal
• Paruh waktu di plasma bervariasi dari 2-12 jam.
• Produk terbaru Ramipril and fosinopril dengan dosis 1x sehari.
Efek Samping
• Postural hypotension, renal insufficiency, hyperkalemia, angioedema,
dan batuk kering persisten.
• Batuk kering dan angioedema dibabkan oleh Bradykinin.
Kontraindikasi
• Bilateral renal artery stenosis
• Kehamilan
Angiotensin Receptor Blocker
Cara Kerja
• Menghambat reseptor AT II
Indikasi
• Antihipertensi
• Terapi heart failure LVEF < 40% (bila tidak toleransi terhadap ACE-i)
• Terapi untuk pasien miokardial infark (bila tidak toleransi terhadap ACE-i)
Cara kerja
• Menghambat canel kalsium L-type
(terutama di smooth mucle) dan atau
canel T-type (time = control HR,
terutama di sel pacemaker)
Indikasi
• Antihipertensi
• Antiangina
• Antiaritmia
Efek samping
• Flushing
• Sakit kepala / dizziness karena hipotensi
• Palpitasi
• Peripheral edema
Kontraindikasi
• Congestive heart failure
• Heart block
• Ventricular tachycardia
Diuretik
Cara Kerja
• Meningkatkan produksi urin
• Menurunkan volume pembuluh
darah menurunkan TD
Angina Pectoris
• Nyeri retro sternal, seperti tertindih,
terbakar, atau terasa penuh
• Bisa menjalar ke punggung, leher, dan
rahang
• Dicetus oleh aktifitas dan membaik
dengan istirahat / pemberian nitrat
Klasifikasi Sindroma Koroner Akut
7
Contoh EKG pada SKA
Mekanisme Kerja:
• Mengaktifasi plasminogen dengan cara tidak langsung yaitu:
Dengan bergabung terlebih dulu dengan plasminogen untuk membentuk kompleks aktivator
mengkatalisis perubahan plasminogen bebas menjadi plasmin.
Dosis :
- Intravena 1,5 juta IU pada infark miokard
- Intravena 250.000 IU loading dose selama 30 menit diikuti 100.000 IU/jam (diberikan selama 24
jam) pada emboli paru akut
Edema paru :
cairan di intersisial paru yang selanjutnya ke alveoli paru,
melebihi aliran cairan kembali ke darah atau melalui
saluran limfatik
Edema paru
• Kardiogenik (terbanyak)
• NonKardiogenik
Edema paru kardiak Edema paru non kardiak
Didapatkan Tekanan darah 180/100 mmHg, Nadi 110 x/mnt, Napas 32 x/mnt, Tax 36,5
C, SpO2 (pulse oximeter) 88%, JVP 5+4, Rhonki basah (-++/-++). Edema tungkai +/+
Didapatkan EKG sebagai berikut:
Didapatkan Ro Toraks sebagai berikut:
VASODILATOR
Nitrat
• Nitrat merupakan
sumber NO exogen,
memberi efek
vasodilatasi kuat untuk
vena. Dan vasodilatasi
lemah arteri, arteriol.
• Manurunkan afterload
dan preload dengan
segera
Obat-obat lain yang berfungsi sebagai vasodilator
DRUG CLASS EXAMPLES MECHANISM OF PRELOAD REDUCTION AFTERLOAD REDUCTION
VASODILATING ACTION
• Sakit kepala
• Flushing
• Hipotensi
DIURETIK
Diuretik
• Diuretik Merupakan obat yang bekerja dengan cara menghambat
fungsi transport tubulus renal.
Indikasi
• Kardiogenik syock
• Bradikardi hemodinamik tidak stabil
Dobutamine
Cara kerja
• Merupakan analog sintetik dopamine.
Bekerja dengan menstimulasi reseptor β.
Efek utama dobutamine adalah
inotropic kuat.
Indikasi
• Digunakan pada keadaan syock
kardiogenik atau gagal jantung dengan
low output syndrome
Norepinephrine
Cara kerja
• Memiliki efek stimulasi yang kuat
terhadap reseptor β1 dan α
(dominan α), dan efek minimal
terhadap reseptor β2
Indikasi
• Digunakan terutama pada keadaan
syock dengan keadaan SVR yang
vasodilatasi (ex : sepsis)
ARITMIA
ARITMIA
FAKTOR PENCETUS :
Iskemia, hipoksia, gangguan elektrolit
Pengaruh otonom, intoksikasi obat
Jaringan parut & regangan serabut jantung
Sistim konduksi jantung
1. Takiaritmia
Takiaritmia supraventrikular
- Takikardi sinus
- Paroksismal supraventrikular takikardi (PSVT)
- Flutter & Fibrilasi atrium
Takiaritmia ventrikular
- Flutter & Fibrilasi ventrikel
- Takikardi ventrikel
2. Bradiaritmia
Manajemen Aritmia
• Obat-obat antiaritmia dengan : menekan otomatisitas dan
memperbaiki konduksi impulse (semua obat antiaritmia juga dapat
menjadi pro-artimik)
• Cardiac pacemakers
• DC cardioversion/defibrillation
• Implantable cardioverter/defibrillater (ICD)
• Radiofrequency catheter ablation
Pacemaker cell Myocardial cell
Klasifikasi obat antiaritmia (Vaughan Williams classification)
kadar T4 dan T3
87
• Kinetik:
– Bioavailabilitas 35-65%
– Pada pemberian per oral, efek baru terlihat setelah beberapa hari
88
• Indikasi:
– Takikardi dan fibrilasi ventrikel berulang yang gagal dengan obat lain
• Efek samping
– Toksisitas hepar
– Fotosensitivitas
– Mialgia
89
Antiaritmia Kelas IV
• Sifat umum
– Merupakan antagonis kalsium
– Verapamil memiliki efek anti adrenergik a
– Menurukan otomatisitas SA, AV dan
Purkinje
– Kecepatan konduksi AV , masa refrakter
• Indikasi:
– Pilihan utama untuk SVT paroksismal
– Fibrilasi/fluter atrium yang bukan sindrom
WPW
Antiaritmia lain
DIGOKSIN
• Memperpanjang masa refrakter di AV
• Indikasi
• Fibrilasi/flutter atrium
• PSVT
Atropin
Antikolinergik