Anda di halaman 1dari 54

LAPORAN INDIVIDU KELUARGA BINAAN KOMUNITAS

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. M UMUR 35 TAHUN P2A0


DENGAN KEBUTUHAN KONSELING TEHNIK MENYUSUI
KP MONTOR BARAT RW 003/ RW003 DESA MONTOR
KECAMATAN PAGELARAN PANDEGLANG
TAHUN 2022

DisusunOleh :

FITRIA MUTIARA

NPM 07210400290

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN


FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS INONESIA MAJU
1
TAHUN 2022

2
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN INDIVIDU KELUARGA BINAAN KOMUNITAS

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. M UMUR 35 TAHUN P2 A0 DENGAN


KEBUTUHAN KONSELING TEHNIK MENYUSUI
KP MONTOR BARAT RW 003/ RW003 DESA MONTOR
KECAMATAN PAGELARAN PANDEGLANG
TAHUN 2022

Disusun oleh:

FITRIAMUTIARA
NPM 07210400290

Telah Disetujui di Jakarta


Pada Tanggal ,Agustus 2022

Menyetujui,

DosenPembimbing

(Rizkiana Putri, S.Tr.Keb.,M.Keb)

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat, hidayah dan
nikmatnya, penulis mampu menyelesaikan penyusunan Laporan Praktik Asuhan Kebidanan
Komunitas. Shalawat serta salam senantiasa tercurah limpahkan kepada Baginda Nabi
Muhammad SAW.
Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas Asuhan Kebidanan
Komunitas keluarga binaan. Penyusunan Laporan praktik Asuhan Kebidanan Komunitas
tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
bermaksud untuk mengucapkan terimakasih kepada:
1. Drs.H.A.Jacub Chatib,selaku KetuaYayasan Indonesia Maju
2. Prof.Dr.Dr.dr.H.M.Hafizurrahman,MPH,selaku Pembina Yayasan Indonesia Maju.
3. Dr.Astrid Novita,SKM, MKM Selaku Rektor Universitas Indonesia Maju.
4. Susaldi,S.ST.,M.Biomed Selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas Indonesia
Maju.
5. Dr.Rindu,SKM.,M.Kes Selaku Wakil Rektor II Bidang Non-Akademik Universitas
Indonesia Maju.
6. Hidayani, AmKeb, SKM,MKM Selaku Dekan Fakultas Vokasi Universitas Indonesia
Maju.
7. Hedy Hardiana,S.Kep.,M.Kes Selaku Wakil Dekan Fakultas Vokasi Universitas Indonesia
Maju.
8. Fanni Hanifa, S.ST.,M.Keb.,Selaku Koordinator Program Studi Pendidikan Profesi Bidan
Universitas Indonesia Maju
9. Rizkiana Putri,STr.Keb.,M.Keb,selaku dosen pembimbing Asuhan Kebidanan Komunitas
10. Irma Jayatmi,S.ST.,M.Keb, Selaku dosen penguji Asuhan Kebidanan Komunitas
11. Seluruh dosen dan staf pengajar Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi
Fakultas Vokasi Universitas Indonesia Maju (UIMA) yang telah memberikan ilmu
pengetahuan ,mengarahkan dan membimbing penulis selama mengikuti proses Pendidikan.
12. Kedua orang tua kami yang telah memberikan dukungannya baik moral maupun materil
sehingga penulis senantiasa bersemangat dan tidak pernah menyerah dalam mengejar cita-
cita.
13. Teman-teman kelompok 7 Praktik Asuhan Kebidanan Komunitas yang selalu kompak dan
bersemangat dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya
14. Teman-teman seangkatan profesi bidan Universitas Indonesia Maju (UIMA) yang tidak
ii
dapat penulis sebutkan satu persatu semua pihak yang telah membantu saya dalam
menyelesaikan laporan keluarga binaan ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasa, oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak untuk kesempurnaan laporan ini.Semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi kemajuan pengembangan ilmu, khususnya dibidang kebidanan.

Jakarta,Agustus2022

Penulis

iii
DAFTAR ISI

4
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN …………………………………………………………... i
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………… ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………... iv

1
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang ……………………………………………………….……… 1
B. Tujuan ………………………………………………………………..……… 4
1.TujuanUmum ……………………………………………...…………..,,,,,,,,,,, 4
2. TujuanKhusus …………………………………………..…………………… 4
C. Manfaat …………………………………………………………...………….. 4
1. Institusi Pendidikan…………………………………..……………………… 4
2. InstitusiPraktek ……………………………………………………………… 4
3. BagiMahasiswa ..……………………………………………………………
4
4. Bagi Klien…………………………………………………………………

BAB II TINJAUAN TEORI


A. Asuhan Kebidanan Komunitas……………………………………………………
1. Pengertian Komunitas…………………………………………………………
5
2. Keluarga Binaan………………………………………………………………
B. Tehnik Menyusui…………………………………………………………………
1. Pengertian Menyusui…………………………………………………………...
2. Manfaat Menyusui…………………………………………………………….
C. Teknik Menyusui Yang Benar …………………………………………………...
D. Fungsi Dari Teknik Menyusui Yang Benar ……………………………………...
E. Akibat Teknik Menyusui Yang Tidak Benar …………………………………….
F. Posisi Menyusui Yang Benar …………………………………………………….

BAB III HASIL PENGUMPULAN DATA DAN TINJAUAN KASUS


A. Kunjungan ke I…………………………………………………………….
B. Kunjungan ke II…………………………………………………………..
C. Kunjungan ke III…………………………………………………………..
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ………………………………………………………………….
5
B. Saran …………………………………………………………...………………

DAFTAR PUSTAKA
HALAMAN

6
BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

ASI ( air susu Ibu ) memegang peranan penting dalam menjaga


kesehatan dan mempertahankan kelangsungan hidup bayi. manfaat
keunggulan ASi tidak dapat diragukan lagi karena merupakan sumber
alamiah terbaik yang mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan
kebutuhan bayi yang sedang dalam tahap percepatan tumbuh kembang
terutama 2 tahun pertama .memberikanzatpelindung terhadap penyakit
akut dan kronis.Mentri Negara Pemberdayaan Perempuan(Menneg)
Meutia Hatta Swasono dalam sambutannya membuka seminar”Dukung
ibu Untuk mendapatkan Emas” dalam rangka memperingati Pekan Asi
Sedunia tahun 2008 di Bekasi, Menyatakan bahwa masih rendahnya
penggunaan ASI di Indonesia,disebabkan oleh kesalahan tehnik menyusui
(1) padahal salah satu factor yang mempengaruhi kelancaran Asi adalah
kemampuan ibu dalam menyusui yang meliputitehnik lama dan frekuensi
menyusui.Kementrian Kesehatan (Kemenkes) mencatat presentasi
pemberian ASI Ekslusif bayi sebesar 71,58 % pada tahun 2021 Angka ini
menunjukan perbaikan dari tahun sebelumnya yang sebesar 69,62 %.
Namun Untuk Profinsi Banten cakupanAsi ekslusifnya sebesar 71,17 %,
untuk Kabupaten Pandeglang Asi ekslusif sebesar 19,88 % ( 10 ).
sedangkan di Puskesmas pagelaran sebesar 44 % ( 11).
Faktor factor yang mempengaruhi pemberian Asi ekslusif antara
lain produksi Asi kurang ,kesulitan bayi dalam menghisap ,keadaan
putting susu yang kurang menunjang ,ibu bekerja ,keinginan untuk
disebut modern dan pengaruh iklan atau promosi pengganti Asi dan
tidakkalah pentingnya adalah anggapan bahwa semua orang sudah
memiliki pengetahuan tentang manfaat Asi (7)
Menyusui adalah proses pemberian susu pada anak bayi atau anak
kecil dengan air susu ibu (ASI) dari payudara ibu. Bayi menggunakan
refleks menghisap untuk mendapatkan dan menelan susu. Air susu ibu
(ASI) merupakan suatu jenis makanan yang mencukupi seluruh unsur
kebutuhan bayi baik fisik, psikologi, social maupun spiritual. ASI
7
mengandung nutrisi, hormone, unsure kekebalan, factor pertumbuhan,
anti alergi serta anti inflamasi. Zat-zat anti infeksi yang terkandung dalam
ASI membantu melindungi bayi terhadap penyakit, selain itu terdapat
hubungan penting antara menyususi dengan penjarangan kehamilan (KB).
( 9) Keunggulan ASI tersebut perlu di tunjang dengan cara pemberian
ASI yang benar,antara lain pemberian ASI segera setelah lahir atau IMD
(30 menit pertama bayi harus sudah di sususkan). Kemudian pemberian
ASI sajasampaiumur 6 bulan (ASI Ekslusif) selanjutnya pemberian ASI
sampai 2 tahun dengan pemberian makanan pendamping ASI yang benar.
Sehingga diperlukan usaha-usaha atau pengelolaan yang benar. Agar
setiap Ibu dapat menyusui sendiri bayinya.(7)
Menyusui adalah proses yang alami. Namun demikian, menyusui
perlu dipelajari antara lain, belajar bagaimana memegang bayi agar dapat
menyusu dengan baik dan mengatur posisi tubuh agar merasa nyaman
selama menyusui. Teknik menyusui terdiri dari posisi menyusui dan
perlekatan bayi pada payudara yang tepat, yang ,merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi keberhasilan menyusui dan pengeluaran ASI.
Dimana bila teknik menyusui tidak benar dapat menyebabkan putting
lecet dan ibu menjadi enggan menyusui dan bayi jarang menyusu. Selain
itu ibu harus menemukan posisi yang sesuai selama pemberian ASI, bayi
juga harus berada dalam posisi yang nyaman untuk mempermudah
menjangkau berdasarkan.
Isapan bayi dan pengosongan payudara sesering mungkin akan
memperlancar pemantapan proses menyusui,Isapan yang kuat adalah
rangsangan yang potensial untuk sekresi proklaktin dan oksitocyn
(ledaPoernomoetall 2004) kedua hormone tersebut diperlukan untuk
memulai pengeluaran ASI dan merangsang lets down reflek sehingga Asi
tersedia bagi bayi. Makin sering bayi di disusui makin banyak Asi di
produksi sebaliknya semakin jarang bayi menghisap maka makin sedikit
payudara menghasilkan Asi.(6)
seorang ibu dengan bayi pertamanya mungkin akan mengalami
berbagai masalah yang sebenarnya sederhana termasuk di dalamnya
adalah masalah cara menyusui. Menyusui yang sebenarnya adalah
masalah yang cukup sederhana bisa menjadi sulit bagi ibu dimana karena
tidak adanya pengalaman pada dirinya.(2)

8
Berdasarkan uraian latar belakang diatas penyusun membahas
mengenai Asuhan Kebidanan Ibu Menyusui pada Ny. M uur 35 tahun P2
A0 dengan kebutuhan konseling tehnik menyusui di kp Montor Barat Rt
003/003 Desa Montor Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pandeglang
B Tujuan

1. TujuanUmum

Dilakukannya keluarga binaan pada Ny. M umur 35 tahun P2 A0 dengan


kebutuhan konseling tehnik menyusui di Kp Montor Barat Rt 003/003
Desa Montor Kecamatan pagelaran Kabupaten Pandeglang

2. TujuanKhusus

a. Mampu melakukan pengkajian data Subjektif pada Ny.M umur 35


tahun P2A0 dengan kebutuhan konseling tehnik menyusui di kp
Montor barat t003/003 Desa Montor Kecamatan Pagelaran
Kabupaten Pandeglang

b. Mampu melakukan pengkajian data Objektif pada Ny.M umur 35


tahun P2A0 dengan kebutuhan konseling tehnik menyusui di kp
Montor barat t003/003 Desa Montor Kecamatan Pagelaran
Kabupaten Pandeglang

c. Mampu melakukan penegakan Diagnosa pada Ny.M umur 35 tahun


P2A0 dengan kebutuhan konseling tehnik menyusui di kp Montor
barat t003/003 Desa Montor Kecamatan Pagelaran Kabupaten
Pandeglang

d. Mampu melakukan penatalaksanaan pada Ny.M umur 35 tahun


P2A0 dengan kebutuhan konseling tehnik menyusui di kp Montor
barat t003/003 Desa Montor Kecamatan Pagelaran Kabupaten
Pandeglang

C Manfaat

1. Institusi Pendidikan

Diharapkan penyusun keluarga binaan ini dapat dijadikan sebagai bahan


tambahan pelajaran, sebagai bahan evaluasi dalam membuat study kasus
dan juga dapatdijadikan sebagai bahan bacaan pustaka.
9
2. Institusi Praktek

Dapat memberikan masukan mengenai implementasi asuhan kebidanan


pada ibu menyusui, serta sebagai bahan evaluasi lapangan.
3. Bagi Mahasiswa

Dapat memahami manfaat melakukan keluarga binaan serta mengasah


keterampilan dalam asuhan kebidanan pada ibu menysusi agar lebih baik
dalam melakukan asuhan secara paripurna.

4.Bagi klien

Dapat memahami apa yang telah mahasiswa berikan baik konseling atau
pun edukasi serta menambah ilmu tehnik menyusui yang benar dan dapat
mengimplementasikan sehari hari dengan bayi nya.

10
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Asuhan Kebidanan Komunitas


1. Pengertian Kebidanan Komunitas
Kebidanan komunitas merupakan gabungan dari beberapa istilah yaitu
bidan di komunitas, kebidanan, komunitas, dan kebidanan komunitas. Dari
beberapa istilah tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut.
Bidan dikomunitas adalah bidan yang bekerja memberikan pelayanan
kepada keluarga dan masyarakat di suatu wilayah tertentu. Kebidanan mencakup
segala pengetahuan yang dimiliki bidan dan bentuk-bentuk kegiatan pelayanan
yang dilakukan dengan tujuan untuk menyelamatkan ibu dan bayi.
Komunitas artinya masyarakat terbatas yang mempunyai persamaan nilai,
perhatian, yang merupakan kelompok khusus dengan batas-batas geografis yang
jelas, dengan norma dan nilai yang telah melembaga. Misalnya kelompok ibu
hamil, ibu nifas, kelompok bayi, dan kelompok balita.
Kebidanan komunitas adalah bentuk-bentuk pelayanan kebidanan yang
dilakukan di luar bagian atau pelayanan berkelanjutan yang diberikan di rumah
sakit dengan menekankan kepada aspek-aspek psikososial budaya yang ada di
masyarakat. 2

2. Keluarga Binaan

Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama
dengan keterikitan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran masing–
masing yang merupakan bagian dari keluarga. Kegiatan pelayanan kebidanan
komunitas termasuk di dalamnya adalah penyuluhan dan nasihat tentang
kesehatan, pemeliharaan kesehatan lansia , pengobatan sederhana bagi ibu dan
balita, perbaikan gizi keluarga, imunisasi ibu dan anak, pertolongan persalinan
serta pelayanan KB. Yang menjadi sasaran kebidanan komunitas yaitu ibu
(prahamil, hamil, bersalin, nifas), anak (bayi baru lahir, balita, anak pra sekolah,
remaja), keluarga (wanita dengan gangguan sistem reproduksi), masyarakat.
Yang menjadi sasaran utama adalah ibu dan anak dalam keluarga.

a. Peran dan fungsi keluarga


11
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal sifat
kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu.
Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari
keluarga, kelompok dan masyarakat.
Berbagai peranan yang terdapat didalam keluarga adalah sebagai berikut.
1) Peranan ayah
Ayah sebagai suami dari istri berperanan sebagai pencari nafkah, pendidik,
pelindung, dan pemberi rasa aman sebagai kepala keluarga dan sebagai
anggota masyarakat
2) Peranan ibu
Sebagai istri dan ibu dari anak-anak nya, ibu mempunyai peranan
mengurus rumah tangga sebagai pelindung anak-anaknya dan sebagai
anggota masyarakat
3) Peranan anak
Anak-anak melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan tingkat
perkembangannya baik fisik, mental, social dan spiritual.
b. Tugas Keluarga
Pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok, sebagai berikut
1) Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya
2) Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga
3) Pembagian tugas masing-masing anggota
4) Sosialisasi antara anggota keluarga
5) Pengaturan jumlah anggota keluarga
6) Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga
7) Penempatan anggota keluarga dalam masyarakat
8) Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarganya

B. Teknik Menyusui

1. Pengertian Menyusui
Menyusui adalah keterampilan yang dipelajari ibu dan bayi, dimana
keduanya membutuhkan waktu dan kesabaran untuk pemenuhan nutrisi pada
bayi. Menyusui adalah proses pemberian susu pada anak bayi atau anak kecil
dengan air susu ibu (ASI) dari payudara ibu.(6)
Cara menyusui sangat mempengaruhi kenyamanan bayi menghisap air susu.
Bidan atau perawat perlu memberikan bimbingan pada ibu dalam tentang cara-

12
cara menyusui yang sebenarnya agar tidak menimbulkan masalah.

2. Manfaat Menyusui
erikut ini adalah manfaat yang didapatkan dengan menyusui bagi bayi, ibu,
keluarga, dan Negara
1) Manfaat bagi bayi
b. Komposisi sesuai kebutuhan.
c. Kalori dari ASI memenuhi kebutuhan bayi sampai usia 6 bulan.
d. ASI mengandung zat anti body.
e. Perkembangan psiko mototrik lebih cepat.
f. Menunjang perkembangan kognitif.
g. Menunjang perkembangan penglihatan.

h. Memperkuat ikatan batin ibu dan anak.


i. Dasar untuk perkembangan emosi yang hangat.
j. Membentuk system pencernaan yang sehat.

2) Manfaat bagi Ibu


a. Mencegah perdarahan pasca persalinan dan mempercepat kembalinya
rahim kebentuk semula.
b. Ibu yang menyusui dapat meminimalkan kemungkinan terjadinya
kehamilan.
c. Pemberian ASI adalah cara terbaik bagi ibu untuk mencurahkan kasih
saying pada buah hatinya.
d. Mengurangi kemungkinan kanker payudara.

3) Manfaat bagi keluarga


a. Mudah dalam proses pemberiannya.
b. Mengurangi biaya rumah tangga.
c. Bayi yang mendapat ASI jarang sakit, sehingga dapat menghemat biaya
untuk berobat.

4) Manfaat bagi Negara


a. Pengehematan untuk subsidi anak sakit dan pemakaian obat-obatan.
b. Pengematan devisa dalam hal pembelian susus formula dan perlengkapan
menyusui.
c. Mendapatkan sumberdaya manusia (SDM) yang berkualitas.
13
C. Teknik Menyusui Yang Benar

Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi
dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar.

1. Langkah-langkah menyusui yang benar sebagai berikut:

a. Cuci tangan yang bersih dengan sabun, sebelum menyusui bersihkan


puting susu dan areola dengan kapas DTT, langkahselanjutnya ASI
dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada puting susu dan areola
sekitarnya. Cara ini mempunyai manfaat sebagai desinfektan dan
menjaga kelembaban puting susu
b. Bayi diletakkan menghadap payudara.
1. Ibu duduk atau berbaring santai. Bila duduk lebih baik menggunakan
kursi yang rendah agar kaki ibu tidak tergantung dan punggung ibu
bersandar pada sandaran kursi.
2. Bayi dipegang dengan satu lengan, kepala bayi terletak pada
lengkung siku ibu dan bokong bayi terletak pada lengan. Kepala bayi
tidak boleh tertengadah dan bokong bayi ditahan dengan telapak
tangan ibu.
3. Satu tangan bayi diletakan di belakang badan ibu, dan yang satu di
depan.
4. Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara
(tidak hanya membelokkan kepala bayi).
5. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
6. Ibu menatap bayi dengan kasih sayang.

c. Payudara dipegang dengan ibu jari di atas dan jari yang lain menopang di
bawah, jangan menekan puting susu atau areolanyasaja.
d. Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut (rootingreflex)
dengancara:
1. Menyentuh pipi dengan putting susu.
2. Menyentuh sisi mulut bayi.
e. Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan
kepayudara ibu dengan putting serta areola dimasukkan kemulut bayi.
Usahakan sebagian besar areola dapat masuk kedalam mulut bayi,
14
sehingga puting susu berada di bawah langit-langit dan lidah bayi akan
menekan ASI keluar dari tempat penampungan ASI yang terletak di
bawah areola.
f. Setelah menyusui pada satu payudara sampai terasa kosong, sebaiknya
ganti menyusui pada payudara yang lain.
g. Cara melepas isapan bayi yaitu:
1. Jari kelingking ibu dimasukkan kemulut bayi melalui sudut mulut
bayi.
2. Dagu bayi ditekan kebawah.
h. Setelah selesai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan
pada puting susu dan areola sekitarnya. Biarkan kering dengan
sendirinya.
i. Menyendawakan bayi untuk mengeluarkan udara dari lambung supaya
bayi tidak muntah. Cara menyendawakan bayi,yaitu:

1. Bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian


punggungnya ditepuk perlahan-lahan.
2. Bayi tidur tengkurap dipangkuan ibu, kemudian punggungnya
ditepuk perlahan-lahan.
D. Fungsi dari teknik menyusui yang benar yaitu :
a. Putting susu tidak lecet.
b. Perlekatan menyusu pada bayikuat
c. Bayi menjad itenang\
d. Tidak terjadi gumoh

E. Akibat tekhni kmenyusui yang tidak benar yaitu :


a. Putting susu menjadi lecet.
b. ASI tidak keluar secara optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI.

c. Bayi enggan menyusu.


d. Bayi menjadi kembung.
Apabila bayi telah menyusu dengan benar, maka akan memperlihatkan tanda-
tanda sebagai berikut :
a. Bayi tampak tenang
b. Badan bayi menempel pada perut ibu.
Mulut bayi terbuka lebar.

15
c. Dagu bayi menempel pada payudara ibu.
d. Sebagian areola masuk kedalam mulut bayi, areola bawah lebih banyak
masuk
e. Bayi tampak menghisap dengan ritme yang perlahan-lahan.

f. Putting susu tidak terasa nyeri.


g. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
h. Kepala bayi agak menengadah.

F. Posisi Menyusui Yang Benar


Dalam menyusui, terdapat macam posisi menyusui, cara menyusui yang
tergolong biasa dilakukan adalah dengan duduk, berdiri atau berbaring. Adapun
posisi khusus yang berkaitan dengan situasi tertentu, seperti ibu pasca operasi
Caesar. Bayi diletakan di samping kepala ibu dengan posisi kaki di atas.
Menyusui bayi kembar dilakukan dengan cara seperti memegang bola bila
disusui bersamaan, yaitu di payudara kiri dan kanan. Pada ASI yang memancar
(penuh), bayi ditengkurapkan di atas dada ibu, tangan ibu sedikit menahan
kepala bayi, sehingga dengan posisi ini bayi tidak tersedak.

Gambar Posisi Menyusui

16
BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADAIBU NIFAS


NY M USIA 35 TAHUN P2 A0 DENGANKEBUTUHAN
KONSELING TEKNIK MENYUSUI

TglPemeriksaan : 20 Juli2022
Pukul : 11.00WIB

A. Data Subjektif
Identitas Ibu

Nama : Ny. M
Umur : 35 tahun
Suku/Bangsa : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Kp. Montor Barat Rt 003/003 DesaMontor
KecamatanPagelaranKabupatenPandeglang
IdentitasSuami

Nama Suami : Tn: S


Umur : 37 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Wiraswasta

1 Alasandatang
2 Keluhanutama :
Ibu mengatakanmempunyaibayiumur 30 hari dan belumbisacaramenyusui yang
benardanriwayatanakpertamaputingnyalecet

17
3 Riwayat Obstetri
a Riwayat menstruasi : siklus haid28hari
b Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas

No Tahun Tempat Uk Jenis penolong penyuli JK BB PB


lahir bersalin persalinan t

1 22-5-22 Puskesmas 40 normal bidan Tdk ada Laki2 2800 50

c Riwayat genokologi
Ibu mengtakaninianakke 2 dengan riwayat kehamilan sehat tanpa ada penyulit
baik saat kehamilan maupun persalinaan
d Riwayat kesehatanibu dan keluarga
Ibu dan keluarga tidak mempunyai riwayat penyakit akut maupun kronis
e Riwayat psikososial
Riwayat psikososialibubaik ,hubungan dengan keluarga maupun tetangga baik
tidak ada masalah
f Riwayat KB
Riwayat Kb ibu menggunakan alat kontrasepsi Implant
g Pola kebiasaanseharihari
a) Pola istirahat : siang 1 jam malam
6-7 jam
b) Pola aktivitas : melakukanpekerjaan
IRT
c) Pola eliminasi
BAK
1) Frekuensi : Normal
2) Jumlah : 4-5xsehari
3) Warna : Keruh
4) Keluhan : Tidakada
BAB
1) Frekunsi : Padat
2) Jumlah : 1xsehari
3) Warna : Kecoklatan
4) Keluhan : Tidakada

18
d) Pola personal hygiene : bersih

e) Pola hubunganseksual : seminggu 2x

B. Data Obyektif

1. PemeriksaanUmum

KeadaanUmum : baik

Kesadaran : CM

2. PemeriksaanUmum

Tekanan Darah : 120/80 mmhg

Suhu : 36 C

Nadi : 76 x/m

Respirasi : 20 x/m

3. PemeriksaanFisik
Kepala : simetris, dan tidakadanyeritekan
Muka : tidakpucat dan tidakadaodema
Mata : simetris,
konjungtiva : tidakpucat
Sclera : tidakikterik
Hidung : bersihtidakadapolip, dan tidakadanyeritekan
Bibir : simetris, tidakpucat, tidakadastomatitis
Telinga : simetris, bersihtidakadapengeluaran dan tidakadanyeritekan
Leher : tidakadapembesarankelenjar vena jugularis, getahbening,
Tyroid Abdomen : tidakadalukabekasoperasiSC
Ekstremitas : simeris, tidakadaodema

4. Pemeriksaanpenunjang : Tidak Ada

C. Analisa Data

Ny. M usia 35 tahun P2 A0 dengan kebutuhan konseling tehnik menyusui

19
D. Penatalaksanaan

1. Memakai APD sesuai dengan tingat level 1.


2. Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan saat ini bahwa keadaan ibu baik dan dalam batas
normal.

3. Melakukan kesepakatan kunjungan ulang yang ke 2 yaitu tanggal 21 Juli 2022


4. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan

Pandeglang,20 juli 2022


Pengkaji

(Fitria Mutiara)

20
ASUHAN KEBIDANAN PADAIBU NIFAS
NY M USIA 35 TAHUN P2 A0 DENGANKEBUTUHAN
KONSELING TEKNIK MENYUSUI

TglPemeriksaan : 21 Juli 2022 (kunjunganke 2)


Pukul : 11.00WIB

A. Data Subjektif
Identitas Ibu

Nama : Ny. M
Umur : 35 tahun
Suku/Bangsa : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Kp. Montor Barat Rt 003/003 DesaMontor
KecamatanPagelaranKabupatenPandeglang
IdentitasSuami

Nama Suami : Tn: S


Umur : 37 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Wiraswasta
1 Alasandatang
2 Keluhanutama :
Ibu mengatakanmempunyaibayiumur 30 hari dan belumbisacaramenyusui yang
benardanriwayatanakpertamaputingnyalecet
3 Riwayat Obstetri
a Riwayat menstruasi
21
b Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas

No Tahun Tempat Uk Jenis penolon penyulit JK BB PB


lahir bersalin persalinan g

1 22-5-22 Puskesmas 40 normal bidan Tdk ada lakilaki 2800 50

c Riwayat genokologi
Ibu mengtakaninianakke 2 dengan riwayat kehamilan sehat tanpa ada penyulit
baik saat kehamilan maupun persalinaan
d Riwayat kesehatanibu dan keluarga
Ibu dan keluarga tidak mempunyai riwayat penyakit akut maupun kronis
e Riwayat psikososial
Riwayat psikososial ibu baik ,hubungan dengan keluarga maupun tetangga baik
tidak ada masalah
f Riwayat KB
Riwayat Kb ibu menggunakan alat kontrasepsi Implant
g Pola kebiasaanseharihari
a) Pola istirahat : siang 1 jam malam
6-7 jam
b) Pola aktivitas : melakukan
pekerjaan IRT
c) Pola eliminasi
BAK
1) Frekuensi : Normal
2) Jumlah : 4-5xsehari
3) Warna : Keruh
4) Keluhan : Tidakada
BAB
1) Frekunsi : Padat
2) Jumlah : 1xsehari
3) Warna : Kecoklatan
4) Keluhan : Tidakada
d) Pola personal hygiene : bersih

22
e) Pola hubunganseksual : seminggu 2x

B. Data Obyektif

1 PemeriksaanUmum

KeadaanUmum : baik

Kesadaran : CM

2 PemeriksaanUmum

Tekanan Darah : 120/80 mmhg

Suhu : 36 C

Nadi : 76 x/m

Respirasi : 20 x/m

3 PemeriksaanFisik
Kepala : simetris, dan tidakadanyeritekan
Muka : tidakpucat dan tidakadaodema
Mata : simetris,
konjungtiva : tidakpucat
Sclera : tidakikterik
Hidung : bersihtidakadapolip, dan tidakadanyeritekan
Bibir : simetris, tidakpucat, tidakadastomatitis
Telinga : simetris, bersihtidakadapengeluaran dan tidakadanyeritekan
Leher : tidakadapembesarankelenjar vena jugularis, getahbening,
Tyroid Abdomen : tidakadalukabekasoperasiSC
Ekstremitas : simeris, tidakadaodema

4 Pemeriksaanpenunjang : Tidak Ada

C. Analisa Data

Ny. M usia 35 tahun P2 A0 dengan kebutuhan konseling tehnik menyusui

D. Penatalaksanaan

23
1. Memakai APD level 1
2. Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan saat ini bahwa keadaan ibu baik dan dalam batas
normal.

3. Melakukan konseling tehnik menyusui yang benar


4. Mengajari ibu tehnik menyusui yang benar
5. Mengjari ibu cara memegang bayi saat menyusi yang benar
6. Mengajari ibu memasukan putting dan areola kedalam mulu tbayi yang benar
7. Mengajari ibu posisi menyusui yang benar serta macam macam posisi menyusui
8. Mengajari cara melepas putting susu setelah selesai menyusui
9. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan

Pandeglang,21 Juli 2022


Pengkaji

(Fitria Mutiara)

24
ASUHAN KEBIDANAN PADAIBU NIFAS
NY M USIA 35 TAHUN P2 A0 DENGANKEBUTUHAN
KONSELING TEKNIK MENYUSUI

TglPemeriksaan : 22 Juli 2022( kunjunganke 3)


Pukul : 11.00WIB

A. Data Subjektif
Identitas Ibu

Nama : Ny. M
Umur : 35 tahun
Suku/Bangsa : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Kp. Montor Barat Rt 003/003 DesaMontor
KecamatanPagelaranKabupatenPandeglang
IdentitasSuami

Nama Suami : Tn: S


Umur : 37 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Wiraswasta
1. Alasandatang
2. Keluhanutama :
Ibu mengatakan mempunyai bayi umur 30 hari dan belum bisa cara menyusui yang
benar dan riwayat anak pertama putingnya lecet
3. Riwayat Obstetri
a Riwayat menstruasi
25
b Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas

No Tahun Tempat Uk Jenis penolon penyulit JK BB PB


lahir bersalin persalinan g

1 22-5-22 Puskesmas 40 normal bidan Tdk ada lakilaki 2800 50

c Riwayat genokologi
Ibu mengtakan ini anak ke 2 dengan riwayat kehamilan sehat tanpa ada penyulit
baik saat kehamilan maupun persalinaan
d Riwayat kesehatan ibu dan keluarga
Ibu dan keluarga tidak mempunyai riwayat penyakit akut maupun kronis
e Riwayat psikososial
Riwayat psikososial ibu baik ,hubungan dengan keluarga maupun tetangga baik
tidak ada masalah
f Riwayat KB
Riwayat Kb ibu menggunakan alat kontrasepsi Implant
g Pola kebiasaanseharihari
a) Pola istirahat : siang 1 jam malam
6-7 jam
b) Pola aktivitas : melakukan
pekerjaan IRT
c) Pola eliminasi
BAK
1) Frekuensi : Normal
2) Jumlah : 4-5xsehari
3) Warna : Keruh
4) Keluhan : Tidakada
BAB
1) Frekunsi : Padat
2) Jumlah : 1xsehari
3) Warna : Kecoklatan
4) Keluhan : Tidakada
d) Pola personal hygiene : bersih

26
e) Pola hubunganseksual : seminggu 2x

27
B. Data Obyektif

1 PemeriksaanUmum

KeadaanUmum : baik

Kesadaran : CM

2 PemeriksaanUmum

Tekanan Darah : 120/80 mmhg

Suhu : 36 C

Nadi : 76 x/m

Respirasi : 20 x/m

3 PemeriksaanFisik
Kepala : simetris, dan tidakadanyeritekan
Muka : tidakpucat dan tidakadaodema
Mata : simetris,
konjungtiva : tidakpucat
Sclera : tidakikterik
Hidung : bersihtidakadapolip, dan tidakadanyeritekan
Bibir : simetris, tidakpucat, tidakadastomatitis
Telinga : simetris, bersihtidakadapengeluaran dan tidakadanyeritekan
Leher : tidakadapembesarankelenjar vena jugularis, getahbening,
Tyroid Abdomen : tidakadalukabekasoperasiSC
Ekstremitas : simeris, tidakadaodema

4 Pemeriksaanpenunjang : Tidak Ada

C. Analisa Data

Ny. M usia 35 tahun P2 A0 dengan kebutuhan konseling tehnik menyusui

D. Penatalaksanaan

1. Memakai APD level 1.


28
2. Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan saat ini bahwa keadaan ibu baik dan dalam batas
normal
3. Menanyakan apakah ibu sudah faham tetang tehnik menyusui yang benar ( hasil,ibu faham
dan mengerti)
4. Menanyakan apakah ibu sudah bisa tehnik menyusui yang benar( hasil,ibusudahbisa dan
memperagakannya)
5. Menanyakan apakah ibu sudah bisa memegang bayi saat menyusui yang benar
(hasil,ibusudahbisa dan memperagakannya)
6. Menanayakan apakah ibu sudah bisa cara memasukan putting dan areola saat menyusui
( hasil ibu sudah bisa)
7. Menanyakan apakah ibu sudah bisa posisi menyusui yang benar dan macam macam posisis
menyusui ( hasil,ibu sudah bisa)
8. Menanyakan apakah ibu sudah bisa mencabut putting susu setelah selesai menyusui ( hasil
sudah bisa)
9. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan

Pandeglang,22 Juli 2022


Pengkaji

(Fitria Mutiara)

29
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil praktek kebidanan komunitas yang dilakukan oleh


mahasiswa di 11 Rt didapatkan 20 persen tidak asi ekslusif karena produksi asi
yang kurang sebelum bayi umur 6 bln,menurut WHO adalah pemberian makanan
kepada bayi hanya dengan ASI saja tanpa makanan atau cairan lain. Hal tersebut
menunjukan bahwa dengan memberikan air putih saja atau madu dapat
menyebabkan bayi dikatakan tidak asi ekslusif. Penyebab ASi tidak ekslusif ada
beberapa fakor salah satu factor yang memepengaruhi kelancaran ASI adalah
kemampuan ibu dalam menyusui yang meliputi tehnik menyusui dan frekwensi
menyusui.

Dalam praktik kebidanan komunitas di Kp Montor Barat Rt 003/003 Desa


Montor Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pandeglang, pengkaji melakukan
kegiatan membina salah satu keluarga, dari seluruh keluarga yang mempunya
imasalah kesehatan khususnya di bidang kebidanan, lalu pengkaji mengambil
kasus pada Ny. M .umur 35 tahun P2 A0 dengan kebutuhan konseling tehnik
menyusui.

B. Pembahasam
Pada tahap pengkajian ini data diperoleh melalui observasi dan wawancara
yang dilakukan secara kunjungan rumah. Kegiatan pengkajian dilakukan
pendekatan dan waktu yang seefektif mungkin dan mengunjungi kembali klien.
Pengkaji melakukan pembinaan, kunjungan dan menjalin rasa percaya terhadap
keluarga tersebut, melakukan pemeriksaan dan mengkaji tentang masalah yang
ada pada keluarga ini.
Setelah dilakukan pengkajian data subjektif dan objektif pada Ny.M, bahwa
keadaan pada Ny. M semua dalam batas normal dan ibu belum mengetahui
mengenai langkah-langkah teknik menyususi yang baik dan benar, tetapi tidak
terjadi masalah pada ibu. Di dalam teoriada beberapa manfaat yang
didapatkannya. Beberapa manfaat dalam teknik menyususi diantaranya bayi
merasa tenang saat menyusui, mencegah terjadinya gumoh, mencegah terjadinya
30
puting susu lecet pada ibu. (Anggraini, 2010).
Konseling tehnik menyusui ini menunjukan bahwa edukasi tehnik menyusui
ini berpengaruh terhadap efektifitas menyusui, hal ini berkaitan Penelitian yang
dilakukan (3) juga menyatakan bahwa ada pengaruh antara kelancaran ASi
dengan tehnik menyusui yang benar .dalam hal ini menunjukan adanya pengaruh
edukasi tehnik menyusui terhadap keefektifan ibu dalam menyusui.(5) tujuan
pendidikan kesehatan adalah meningkatkan status kesehatan dan mencegah
timbulnya penyakit,mempertahankan derajat kesehatan yang sudah ada.
Memaksimalkan fungsi dan peran ibu,
Pada keluarga binaan ini terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi derajat
kesehatan yaitu lingkungan yang tidak sehat, perilaku hidup yang tidak sehat.

Hasil yang diharapkan dari kunjungan (membina) keluarga tersebut adalah


meningkatkan kesejahteraan keluaraga serta mencegah angka kematian ibu dan
bayi diantaranya sebagai berikut :Setelah melakukan pembinaan terhadap
keluarga dengan menggunakan format 7 langkah varney dan SOAP dapat
diketahui masalah pada saat teknik menyusu. Setelah melakukan pembinaan ini
diharapkan ibu dapat mengaplikasikan atau menerapkan langkah-langkah teknik
menyusui yang baik dan benar. Setelah melakukan pembinaan terhadap keluarga
diharapkan ibu mengetahui pentingnya dan manfaat dari teknik menyususi yang
baik dan benar.
Dari hasil data yang didapat bahwa tidak adanya kesenjangan antara teori dan
praktik asuhan kebidanan teknik menyususi yang kurangbenardenganhasil yang
didapat.

31
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. Pengkajian data Subjektif pada Ny M umur 35 tahun P2A0 dengan
kebutuhan konseling tehnik menyusui di kp montor barat rt 003/003 desa
montor kecamatan Pagelaran Kabupaten Pandeglang sudah dilakukan
2. Pengkajian data objektif pada Ny M umur 35 tahun P2A0 dengan
kebutuhan konseling tehnik menyusui di kp montor barat rt 003/003 desa
montor kecamatan Pagelaran Kabupaten Pandeglang sudah dilakukan
3. Penegakan diagnosa pada Ny M umur 35 tahun P2A0 dengan kebutuhan
konseling tehnik menyusui di kp montor barat rt 003/003 desa montor
kecamatan Pagelaran Kabupaten Pandeglang sudah dilakukan
4. Penatalaksanaan kebidanan pada Ny M umur 35 tahun P2A0 dengan
kebutuhan konseling tehnik menyusui di kp montor barat rt 003/003 desa
montor kecamatan Pagelaran Kabupaten Pandeglang sudah dilakukan

B. Saran
Adapun saran yang ingin disampaikan oleh penyusun antara lain:
1. Institusi pendidikan
Agar meningkatkan kualitas pendidikan dalam asuhan kebidanan sehingga
dapat menghasilkan calon bidan yang professional dan terampil
2. Institusi Praktek
Agar lebih meningkatkan pelayanan dan fasilitas kesehatan terhadap
masyarakat sehingga masyarakat lebih mudah mendapatkan pelayanan
asuhan kebidanan pada ibu menyusui yang maksimal terutama dibidang
pelayanan komunitas
3. Mahasiswa
Agar mahasiswa lebih meningkatkan kualitas pengetahuan mengenai asuhan
kebidanan pada ibu menysusui dan kemampuannya dalam melakukan asuhan
kebidanan komunitas.

32
4. Klien
Agar klien atau Ny M bisa mengimplementasikan ilmu yang telah diberikan
dalam sehari hari saat menyusui bayi nya

33
DAFTAR PUSTAKA

1 Ambarwati, Retna Eni. 2009. AsuhanKebidananNifas. Yogjakarta :BukuKesehatan


Damayanti. 2009. AsuhanKebidanan Ibu Nifas. Jakarta : SalembaMedika
2 Dewi, Vivian Nanny Lia &Sunarsih,tri. 2011 AsuhanKebidananPada Ibu Nifas.
Jakarta : Salemba medika
3 Maryunani, Anik.2009. Asuhan Pada Ibu Dalam Masa Nifas (Pospartum).Jakarta:TIM
4 Suherni, dkk. 2009.Perawatan Masa Nifas.Yogyakarta:Fitramaya, Poernomosidik et ella,
(2004)
5 WHO.2016 Breastfeeding.http:// www.who.int/breastfeeding
6 Depkes RI 2018.Buku Kesehatan ibu dan anak ,jilid A Jakarta
7 Astutik 2016 , Payudara dan laktasi Jakarta: Salemba Medika
8 Baskoro 2018. ASI : Panduan Praktis Ibu menyusui. Yogyakarta: Banyu Medika
9 Roesli Utami 2018. ASI atau Formula Jakarta : Flasbook
10 .Profil dinas kesehatan Kabupaten Pandeglang (2021)
11 .Profil Puskesmas Pagelaran (2021)

34
SATUAN ACARA KEGIATAN

KELUARGA BINAAN

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat tugas Magang


Praktik Manajemen Kebidanan di Komunitas

Oleh:

NAMA : Fitria Mutiara


NPM : 07210400290

PROGAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI


FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS INDONESIA MAJU
2022

35
JOB SHEET

PROGRAM STUDI : DIPLOMA IV

KEGIATAN KETERAMPILAN : TEHNIK MENYUSUI

DOSEN PAMONG : RIZKIA PUTRI STR M.KEB

NAMA MAHASISWA : FITRIA MUTIARA

Nilailahsetiapkinerjalangkah yang diamatidenganmenggunakanskalasbb :


1. Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau
dihilangkan.
2. Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau pelatih perlu
membantu atau mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.
3. Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu – ragu atau tanpa
perlu bantuan dan sesuai dengan urutan.
T/S : Tindakan atau langkah-langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi
yang sedang dihadapi.

PENUNTUN
BELAJAR

KASUS
NO LANGKAHKERJA 1 2 3 4 5
PERSIAPAN
1 Memberikan informed consent
.
2 Menyiapkanalatsesuaidenganurutanpenggunaannya
.
3 Mencucitangan di bawah air mengalir dan keringkandenganhanduk
.
Bersih

36
4 Mengenakanpakaian dan bra yang memudahkandalammenyusui
.
5 Memilihposisi yang nyamanuntukmenyusui
.

37
PELAKSANAAN
1 Membersihkanpayudaradenganhandukkecil yang telahdibasahi
.
dengan air matang (hangat)
2 Mengoleskansedikit ASI pada putting dan areola
.
3 Membaringkanbayi di atasbantaldenganposisisalingberhadapan
.
4 Memegangbayi pada belakangbahunyadengan 1 lengan dan kepala
.
bayi pada lengkung siku ibu
5 Menyentuh pipi dan sisimulutbayi (berirangsangan) untuk
.
Membukamulut
6 Memasukkan putting dan areola kemulutbayi. Menopangpayudara
.
dengantangankiriatautangankanan
7 Melepaskan putting susu darimulutbayidengantidakmenariknya
.
8 Mengulangitindakan pada langkah ke-7
.
SKOR NILAI = ∑ NILAI
X 100%
45
TANGGAL

PARAF PEMBIMBING

38
DOKUMEN JOB SHEET(JS)

UNIVERSITAS INDONESIA MAJU

JOB SHEET

Program Studi : Diploma IV Kebidanan

Kegiatan/Keterampilan : Teknik Menyusui


ObjektifPerilakuSiswa : daftar tilik, mahasiswadapat :
(OPS)
1. Mempersiapkanalat dan bahan yang
diperlukandalamteknikmenyusui
2. Melakukanteknikmenyusuidenganbenarsesuaistandard.
DosenPamong : RIZKIA PUTRI STR M,KEB

Nama Mahasiswa : FITRIA MUTIARA

Peralatan : Peralatan:

1. Handuk Kecil

2. Bantal

Referensi : Suherni, dkk. 2009.Perawatan Masa


Nifas.Yogyakarta:FitramayaMaryunani, Anik.2009. Asuhan
Pada Ibu Dalam Masa Nifas (Pospartum). Jakarta:TIM
Ambarwati, Retna Eni. 2009. AsuhanKebidananNifas.
Yogjakarta

:Buku Kesehatan

Damayanti. 2009. AsuhanKebidanan Ibu Nifas.


Jakarta :SalembaMedika.

Teknik Menyusui
Menyusui adalah keterampilan yang dipelajari ibu dan bayi, dimana keduanya
membutuhkan waktu dan kesabaran untuk pemenuhan nutrisi pada bayi. Menyusui adalah
proses pemberian susu pada anak bayi atau anak kecil dengan air susu ibu (ASI) dari
payudara ibu.

39
Cara menyusui sangat mempengaruhi kenyamanan bayi menghisap air susu.
Bidan atau perawat perlu mamberikan bimbingan pada ibu dalam tentang cara-cara
menyusui yang sebenarnya agar tidak menimbulkan masalah.
PERSIAPAN

1. Pastikan bahwa praktik ini penting untuk mengetahui cara teknik menyusui

yang baik dan benar.

2. Periksa dan pastikan semua alat yang diperlukan sudah tersedia sesuai dengan
jobsheet.
3. Letakkan alat pada tempat yang mudah dijangkau.

PETUNJUK

1. Baca dan pelajari lembar kerja yang tersedia dengan baik.

2. Siapkan alat –alat secara lengkap sebelum tindakan dimulai.

3. Ikutilah petunjuk yang ada pada jobsheet.

4. Lakukan secara teliti.

5. Tanyakan pada dosen bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti atau
dipahami.
6. Laporkan hasil kerja setelah selesai melakukan latihan.

KESELAMATAN KERJA

1. Patuhi prosedur pekerjaan.

2. Bertindak lembut dan hati- hati pada saat melakukan tindakan.

3. Letakkan peralatan pada tempat yang mudah terjangkau.


40
4. Lakukan secara benar

41
SATUAN ACARA KEGIATAN

MATAKULIAH/PRAKTIKUM : KEBIDANAN KOMUNITAS

SEMESTER : GENAP(8)

SASARAN : MAHASISWA SEMESTER 8

MATERIPOKOK : TEKNIKMENYUSUSI

WAKTU/ PERTEMUAN : 30MENIT

PROGRAMSTUDI : DIVKEBIDANAN

A. StandarKompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator


1. StandarKompetensi :
Tujuan pembelajaran dapat melakukan asuhan kebidanan teknik menyusui
dengan langkah-langkah praktik.
2. KompetensiDasar :
Setelah mengikuti pelatihan, diharapkan mahasiswa mampu melakukan
asuhan kebidanan teknik menyusui dengan langkah-langkah praktik.
3. Indikator:
Setelah diberikan pendidikan di harapkan mahasiswa memahami:
a. Dapat melakukan langkah-langkah teknik menyusui yang baik dan benar.
b. Dapat mempraktikan langkah-langkah teknik menyusui.

c. Dapat memahami pengertian teknik menyusui dan mampu


mengaplikasikanya dengan benar.
B. Materi
Menyusui adalah proses pemberian susu pada anak bayi atau anak kecil
dengan air susu ibu (ASI) dari payudara ibu. Bayi menggunakan reflek
smenghisap untuk mendapatkan dan menelan susu. Air susu ibu (ASI)
merupakan suatu jenis makanan yang mencukupi seluruh unsur kebutuhan bayi
baik fisik, psikologi, social maupun spiritual. ASI mengandung nutrisi, hormone,
unsure kekebalan, factor pertumbuhan, anti alergi serta anti inflamasi. Zat-zat
anti infeksi yang terkandung dalam ASI membantu melindungi bayi terhadap
penyakit, selain itu terdapat hubungan penting antara menyususi dengan
penjarangan kehamilan(KB).

42
Keunggulan ASI tersebutperlu di tunjang dengan cara pemberian ASI yang
benar, antara lain pemberian ASI segera setelah lahir atau IMD (30 menit
pertama bayi harus sudah di sususkan). Kemudian pemberian ASI saja sampai
umur 6 bulan (ASI Ekslusif) selanjutnya pemberian ASI sampai 2 tahun dengan
pemberian makanan pendamping ASI yang benar. Sehingga diperlukan usaha-
usaha atau pengelolaan yang benar. Agar setiap IBU dapat menyusui sendiri
bayinya
C. Langkah-langkah menyusui yang benar sebagai berikut:

a. Cuci tangan yang bersih dengan sabun, sebelum menyusui bersihkan puting
susu dan areola dengan kapas DTT, langkah selanjutnya ASI dikeluarkan
sedikit kemudian dioleskan pada puting susu dan areola sekitarnya. Cara ini
mempunyai manfaat sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban puting susu
b. Bayi diletakkan menghadap payudara.
1. Ibu duduk atau berbaring santai. Bila duduk lebih baik menggunakan
kursi yang rendah agar kaki ibu tidak tergantung dan punggung ibu
bersandar pada sandaran kursi.
2. Bayi dipegang dengan satu lengan, kepala bayi terletak pada
lengkung siku ibu dan bokong bayi terletak pada lengan. Kepala bayi
tidak boleh terlalu tengadah dan bokong bayi ditahan dengan telapak
tangan ibu.
3. Satu tangan bayi diletakan di belakang badan ibu, dan yang satu di
depan.
4. Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara (tidak
hanya membelokkan kepala bayi).
5. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
6. Ibu menatap bayi dengan kasih sayang.
c. Payudara dipegang dengan ibu jari di atas dan jari yang lain menopang
di bawah, jangan menekan puting susu atau areola nyasaja.
d. Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut
(rootingreflex) dengan cara:
1. Menyentuh pipi dengan putingsusu.
2. Menyentuh sisi mulut bayi.

e. Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan

43
kepayudara ibu dengan puting serta areola dimasukkan kemulut bayi.
1. Usahakan sebagian besar areola dapat masuk kedalam mulut bayi,
sehingga puting susu berada di bawah langit-langit dan lidah bayi
akan menekan ASI keluar dari tempat penampungan ASI yang
terletak di bawah areola.
f. Setelah menyusui pada satu payudara sampai terasa kosong, sebaiknya
ganti menyusui pada payudara yang lain.
g. Cara melepas isapan bayi yaitu:
1. Jari kelingking ibu dimasukkan kemulut bayi melalui sudut mulut
bayi.
2. Dagu bayi ditekan kebawah.
h. Setelah selesai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan
pada puting susu dan areola sekitarnya. Biarkan kering dengan
sendirinya.
i. Menyendawakan bayi untuk mengeluarkan udara dari lambung supaya
bayi tidak muntah. Cara menyendawakan bayi,yaitu:
1. Bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian
punggungnya ditepuk perlahan-lahan.
2. Bayi tengkurap pangkuan ibu kemudian punggungnya diditepuk-
tepuk perlahan

D. Metode dan Media

1. Metode : Demonstrasi, Tanya jawab

2. Media : Gambar teknik menyusui

44
E. Langkah Pembelajaran
N TahapKegiatan
KegiatanPenyuluhan KegiatanMahasiswa
o. Penyuluhan Kesehatan Kesehatan
1. Pembukaan 1. Memberikan salam. 1.Mahasiswa
5 menit
Ev: menjawab salam
2.Mahasiswa

Ev: mengetahui ama


2. Menjelaskan identitas. mentor

3. Mahasiswa

Ev: mengerti akan


3. Menjelaskan tujuan. tujuan penyuluhan

4.Mahasiswa

Ev: mampu
mengetahui lebih
4. Menggali tingkat .
dalam tentang
pengetahuan mahasiswa
Teknik menyusui.
tentang langkah-langkah
teknik menyusui yang baik
dan benar.
Pembahasan 1. Menjelaskan tentang 1.Mahasiswa
20 menit langkah- langkah teknik
Ev: mengerti dan
menysuusi yang baik dan
memahami apa yang
2. benar, mempraktikan teknik
sudah di jelaskan
menysuusi, dan
mengaplikasikan

teknik
Menysusui dengan baik
dan

45
benar pada ibu menysusui.
2. Mahasiswa

Ev: mahasiswa
memahami

2. Memberi kesempatan pada


d
mahasiswa untuk bertanya
a
tentanghal yang kurang di
p
mengerti.
a
t
Penutup 1. Mengevaluasi tujuan 1. Evaluasimahasiswa:
5 menit penyuluhan kesehatan.
3 a. Mahasiswa mampu

. membangun
interaksi dan
komunikasi dengan
baik
b. Mahasiswa mampu
memahami materi
yang telah
dijelaskan
c. Mahasiswa aktif
bertanya akan
Penjelasan yang
2. Mengucapkan terimakasih kurang dimengerti
atas perhatian yang d. Mahasiswa
diberikan dan member cukup mampu
salam penutup. mempraktekan.

1.Mahasiswa
Ev: menjawab penutup

s
a
l

46
a
m

F. Evaluasi
1. Struktural
a. Persiapan tempat dan alat
b. Persiapan Waktu (Kontrak waktu)
c. Persiapan SAP
2. Proses
a. Selama penyuluhan mahasiswa memperhatikan
penjelasan yang disampaikan
b. Selama penyuluhan mahasiswa bertanya tentang
penjelasan yang disampaikan
c. Selama penyuluhan mahasiswa aktif menjawab
pertanyaan yang diajukan
d. Selama penyuluhan mahasiswa memperhatikan demonstrasi yang diberikan.
3. Hasil
a. Mahasiswa mampu memahami mengenai teknik
menyususi yang baikdanbenar.
b. Mahasiswa mampu meredemonstrasikan teknik
menyususi yang baikdan benar pada ibu menyusui

47
 Keluarga dan negara: ekonomi
Pengertian :
selama 6 bulanhanyadiberikan ASI
sajatanpatambahanmakananatauminuma
n lain

Keuntungan ASI

 Nutrisinya yang lengkap dan


seimbang
 PerlindunganterhadapInfeksi
 Perlindunganterhadapalergi dan
penyakitimunologis ,perkembangansa
raf
 Psikologis
(mempereratikatanantaraibu dan
anak)
PosisiMenyusui yang benar
OLEH :  Mempercepatpenurunan BB

Fitria Mutiara setelahmelahirkan 1. Kepala dan badan bayilurus,


Mahasiswakelas G IBI pandeglang  Mengurangirisikokankerpayudara dan 2. Badan bayidekatke badan ibu
Universitas Indonesia Maju kankerindungtelur 3. Disanggaseluruh badan bayi
48
4. Wajahmenghadappayudara, Aturanumum
hidungbayiberhadapandenganputing  Cucitangandengansabun
 Gunakanpompa dan wadah ASI yang
bersih
 membuatibunyaman  Simpandalamporsisekaliminumbayi
 tidakmenimbulkan rasa nyeri  Bolehmencampur ASI
 bayimenyususecaraefektif. Ibu berbedaperasankedalambotol yang
tidakmerasanyeri sama

Tanda-

Cara memegangpayudara: tandabayitidakmenyusudenganbenar :

 Denganjari-jari rata menekan dada  Menghisapcepat, dangkal dan

dibawahpayudara ,jaripertamanyam terdengarsuaraberdecakatauklik

enyanggapayudara ,ibujari di atas  Pipi masukkedalam

 Jari-  Bayi rewel di

jarisebaiknyatidakterlaludekatdenga payudaraatauseringbehenti

nputtin  Ibu merasanyeri Tanda perlekatan yang buruk:

Memeras ASI dengantangan


Perlekatan yang baik  Dagujauhdaripayudara
 Muluttidakterbukalebar

49
 Bibirbawahmencucuatauberputarked  Bilaakandiberikandalamwaktu 72 jam, ASI
disimpan di dalamlemaripendingin (di bawah 5
alam derajat Celsius, bukandibuatdalamkeadaanbeku).
 Areola (bagian yang  Bilaakandiberikandalamwaktu 3 bulan, ASI
disimpan di bagianataslemaripendingin (freezer),
berwarnahitam/lebihgelap)
dibekukan pada suhu di bawah -18 derajat Celsius.
lebihterlihatdibawahdaripadaatas /
samabanyak

Tanda-
tandabayimenyusudenganbenar :
 Menghisapdenganpelan, dalam dan
terdengarsuaramenelan
 Pipi terlihatpenuh dan masukkedalam
 Bayi menyusudengantenang

Bayi menghentikansendiriminumnya dan


terlihatkenyangCara Penyimpanan ASI
 6 jam dalamsuhuruangan, takperludisimpan di
lemaripendingin.
 24 jam. Disimpandalamtermos yang diberi es batu

50
LAMPIRAN

51
52

Anda mungkin juga menyukai