DISUSUN OLEH :
SRI WAHYUNI
NIM. 2021080073
i
LEMBAR PENGESAHAN
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang
dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Askeb pada APRAS An. A
denganSDIDTK.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan penulisam laporan ini, khususnya kepada :
1. Agus Adiyono, S.Kep,Nersselaku Kepala Puskesmas Jatikalen yang telah memberikan
kesempatan, fasilitas dan bimbingan kepada kami untuk mengikuti dan menyelesaikan asuhan
kebidanan APRAS di Puskesmas Jatikalen.
2. Kusuma Prihartatik, SST., selaku bidan koordinator dan Pembimbing lahan Praktek wilayah
Puskesmas Jatikalen yang telah membantu pelaksanaan praktek kebidanan.
3. Dra. Hj. Soelijah Hadi, M.Kes. MM.selaku Ketua STIKES Husada Jombang, yang telah
memberikan kesempatan dan fasilitas kepada kami sehingga laporan ini dapat terselesaikan
dengan baik.
4. Zeny Fatmawati, SST., M.PH selaku Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Bidan STIKES
Husada Jombang.
5. Bd. Wahyu Anjas Sari, SST .,M.Kes selaku pembimbing akademik yang telah memberikan
bimbingan serta masukan dalam penyusunan laporan ini.
6. Seluruh staff Puskesmas Jatikalen yang telah membantu kami ketika proses pengambilan data dan
melakukan praktik asuhan kebidanan APRAS.
7. Semua pihak yang telah membantu kami untuk menyusun dan menyelesaikan laporan ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas budi baik semua pihak yang telah memberi
kesempatan, dukungan, dan bantuan dalam menyelesaikan laporan ini.Kami sadari bahwa penulisan
ini masih jauh dari sempurna, namun kami berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan
laporan ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
iii
HALAMANJUDUL.....................................................................................i
LEMBARPENGESAHAN..........................................................................ii
KATAPENGANTAR..................................................................................iii
DAFTARISI.................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang.................................................................................1
1.2 Tujuan.............................................................................................3
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Pembahasan.................................................................................26
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Kesimpulan..................................................................................27
5.2 Saran.............................................................................................27
DAFTARPUSTAKA.................................................................................................29
DOKUMENTASI......................................................................................................30
iv
BAB I
PENDAHULUAN
dilakukan sejak anak masih di dalam kandungan sampai lima tahun pertama
yang optimal. Sebagai generasi calon penerus bangsa dengan jumlah yang
sangat besar yaitu sekitar 10% dari seluruh populasi, maka kualitas
(Nursalam, 2015)
dengan orang dewasa. Plastisitas otak pada balita mempunyai sisi positif dan
negatif. Sisi positifnya adalah otak balita lebih terbuka untuk menerima proses
terutama lingkungan yang tidak mendukung seperti asupan gizi yang tidak
memadai. Oleh karena itu masa lima tahun pertama kehidupan merupakan
masa yang sangat peka terhadap lingkungan dan masa ini berlangsung sangat
pendek serta tidak dapat diulang lagi, sehingga masa ini disebut dengan“masa
1
dan perkembangan sehingga dapat dilakukan intervensi sedini mungkin, agar
pada anak yang dicurigai mempunyai masalah saja, tetapi harus dilakukan
Kegiatan SDIDTK dapat dilakukan oleh siapa saja yang telah terampil dan
2
1.2 Tujuan
1.2.1 TujuanUmum
1.2.2. TujuanKhusus
a. Mampu melakukan pengumpulan data subyektif dan obyektif pada anak pra
sekolah
kembanganak
kembanganak
f. Mampu melakukan implementasi dari rencana asuhan pada anak pra sekolah
g. Mampu mengevaluasi hasil tindakan atau asuhan yang diberikan pada anak pra
sekolah
praktik kebidanan khususnya asuhan kebidanan pada anak pra sekolah dengan
Sebagai salah satu upaya untuk memperoleh gambaran tentang sejauh mana para
3
mahasiswa memahami ilmu yang diperoleh serta keterampilan tentang asuhan
kebidanan pada anak pra sekolah yang telah diberikan oleh institusi pendidikan
selama proses pembelajaran serta menambah bahan bacaan dan ilmu pengetahuan.
Sebagai aplikasi antara teori dan praktik serta menciptakan kerjasama yang saling
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Istilah tumbuh kembang terdiri atas dua peristiwa yang sifatnya berbeda
tetapi saling berkaitan dan sulit untuk dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan
ukuran, besar, jumlah atau dimensi pada tingkat sel, organ maupun individu.
(gram, kilogram), satuan panjang (cm, m), umur tulang, dan keseimbangan
5
dengan organ yang dipengaruhinya. Perkembangan fase awal meliputi
sosial, dan bahasa. Perkembangan pada fase awal ini akan menentukan
terdapat variasi, namun setiap anak akan melewati suatu pola tertentu.
yang terbagi menjadi dua, yaitu masa pranatal dan masa postnatal. Setiap
masa tersebut memiliki ciri khas dan perbedaan dalam anatomi, fisiologi,
biokimia, dankarakternya.
ini dibagi menjadi dua periode, yaitu masa embrio dan masa fetus. Masa
Masa postnatal atau masa setelah lahir terdiri dari lima periode. Periode
masa bayi sampai usia 2 tahun. Masa prasekolah adalah masa anak berusia 2
– 6 tahun. Sampai dengan masa ini, anak laki-laki dan perempuan belum
terdapat perbedaan, namun ketika masuk dalam masa selanjutnya yaitu masa
atau masa remaja lebih awal dibanding anak laki-laki, yaitu pada usia 10
tahun dan berakhir lebih cepat pada usia 18 tahun. Anak laki- laki
56
memulai masa pubertasa pada usia 12 tahun dan berakhir pada usia 20 tahun.
melindunginya, mata, dan telinga berlangsung lebih dini. Otak bayi yang
baru dilahirkan telah mempunyai berat 25% berat otak dewasa, 75% berat
otak dewasa pada umur 2 tahun, dan pada umur 10 tahun telah mencapai
95% berat otak dewasa. Pertumbuhan jaringan limfoid agak berbeda dengan
pertumbuhan lambat pada usia pra remaja, kemudian disusul pacu tumbuh
pesat pada usia remaja. (Tanuwijaya, 2013; Meadow & Newell, 2012;
67
Usia dini merupakan fase awal perkembangan anak yang akan
kasar, motorik halus dan penglihatan, berbicara dan bahasa, serta sosial
emosi dan perilaku. Jika terjadi kekurangan pada salah satu aspek
umur, jenis kelamin, kelainan genetik, dan kelainan kromosom. Anak yang
terlahir dari suatu ras tertentu, misalnya ras Eropa mempunyai ukuran
tungkai yang lebih panjang daripada ras Mongol. Wanita lebih cepat dewasa
sebalinya laki-laki akan tumbuh lebih cepat. Adanya suatu kelainan genetik
78
dan kromosom dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak,
stimulasi, psikologis, dan sosial ekonomi. Gizi merupakan salah satu faktor
anak tergantung pada zat gizi yang terdapat dalam darah ibu. Setelah lahir,
pada usia 6-18 bulan. Penyebab gagal tumbuh tersebut adalah keadaan gizi
ibu selama hamil, pola makan bayi yang salah, dan penyakit infeksi.
tua atau yang selalu merasa tertekan akan mengalami hambatan di dalam
pertumbuhan danperkembangan.
tumbuh kembang anak. Terdapat faktor lain yang meski tidak memberikan
89
2.2 Deteksi Dini TumbuhKembang
Deteksi dini tumbuh kembang anak adalah kegiatan yang dilakukan untuk
awal, maka dapat dilakukan intervensi yang tepat sejak dini untuk mengatasi
maka intervensi akan lebih sulit untuk dilakukan dan hal ini tentunya akan
daya dengar.
perhatian danhiperaktivitas.
Berikut jadwal pemeriksaan dan jenis skrining pada balita dan anak
prasekolah :
Tabel 2.1 Jadwal Pemeriksaan dan Jenis Skrining pada Balita dan Anak
Prasekolah
9 10
Jadwal tersebut dapat berubah sewaktu-waktu pada :
a. Kasusrujukan
menentukan status gizi anak, yang dapat dinilai menggunakan table BB/TB
sesuai usia dan jenis kelamin anak. Pengukuran berat badan dapat
digunakan hingga anak berusia 2 tahun atau selama anak masih dapat
mulai menimbang. Baca angka yang ditunjukkan oleh jarum. Bila bayi/anak
dalam posisi berbaring. Sebaiknya dilakukan oleh dua orang, dimana satu
orang memegang kepala bayi pada batas 0. Orang kedua menekan lutut bayi
dan batas kaki lalu membaca angka hasil pengukuran. Bila pada kelompok
menempel pada dinding atau tiang ukur. Batas pengukur diturunkan hingga
11
10
Berat badan dan panjang/tinggi badan hasil pengukuran kemudian
dinilai menggunakan table BB/TB. Lihat kolom tinggi badan anak sesuai
melihat kategori berat badan anak. Nilai apakah berat badan anak termasuk
Table BB/TB digunakan pada anak dalam kelompok usia 0-24 bulan dan
24-60 bulan. Sedangkan pada kelompok usia 60-72 bulan, penilaian status
gizi dapat dilakukan dengan menghitung indeks masa tubuh menurut umur.
Berat Badan(BB)
11
Gambar 2.2 Tabel BB/TB Usia 24-60 Bulan (Kemenkes RI, 2012)
1213
Gambar 2.3 Standar IMT menurut Umur (Kemenkes, 2012)
b. LINGKARKEPALA
lingkar kepala anak normal. Bila berada diluar jalur hijau, maka
lingkar kepala tidak normal, baik mikrosefal (di bawah garis hijau)
sakit.
terdapatpenyimpangan.
Pemeriksaan KPSP rutin pada usia 3,6,9,12, 15, 18, 21, 24, 30, 36,
16
14
14
42, 48, 54, 60, 66, dan 72 bulan. Jika anak belum mencapai umur
skrining tersebut, minta ibu datang kembali pada umur skrining yang
umur, alat bantu pemeriksaan berupa pensil, kertas, bola sebesar bola
umur anak, kemudian pilih formulir KPSP sesuai usia. Pada formulir
Jelaskan pada orang tua agar tidak ragu-ragu atau takut menjawab.
satu jawaban yakni “iya” atau “tidak”. Catat jawaban pada form KPSP.
- Hitung berapa jumlah jawaban Ya. (Jawaban Ya, bila ibu / pengasuh
anak menjawab anak bisa atau pernah atau sering atau kadang-kadang
belum pernah melakukan atau tidak pernah atau ibu / pengasuh anak
tidaktahu)
tahap perkembangan(S)
15
15
- Jumlah Jawaban Ya = 6 atau kurang, kemungkinan ada
penyimpangan(P)
- Untuk jawaban Tidak, perlu dirinci jumlah jawaban Tidak menurut jenis
dankemandirian)
Intervensi :
posyandu secara teratur sebulan sekali dan setiap ada kegiatan bina
bulan), anak dapat diikutkan pada kegiatan di pusat pendidikan anak usia
(pada usia <24 bulan) dan setiap 6 bulan (pada usia 24-72 bulan)
16
16
daftar KPSP yang sesuai umuranak.
ada penyimpangan.
perkembangan.
TDD dilakukan setiap 3 bulan (pada usia <12bulan) dan setiap 6 bulan
Sebelum melakukan TDD, tanyakan tanggal lahir anak, dan hitung umur
dalam bulan. Kemudian pilih daftar pertanyaan TDD sesuai usia. Pada
Jawaban Tidak adalah jika anak tidak dapat atau tidak mau
melakukanperintah.
daya dengar.
Tes daya lihat bertujuan untuk mendeteksi secara dini kelainan daya
17
17
Menggunakan kartu E berjarak 3 meter dan setinggi mata anak dengan
tunjuk huruf E pada poster mulai baris pertama hingga keempat, atau
sampai baris terkecil yang dapat dilihat. Lakukan hal yang sama pada
matasatunya.
sampai baris ketiga. Bila dengan kedua mata anak tidak dapat melihat
yang berbeda. Bila anak tetap tidak dapat melihat sampai baris yang
ANAKPRASEKOLAH
dengan lambat, jelas, dan nyaring setiap poin pada KMME, catat dan
emosional.
anak. Lakukan evaluasi setelah 3 bulan, bila tidak ada perubahan rujuk.
18
18
B. DETEKSI DINI AUTIS PADA ANAK PRASEKOLAH
Bertujuan mendeteksi sejak dini adanya autis pada anak usia 18- 36
- Keterlambatanbicara
- Gangguankomunikasi
- Perilakuberulang-ulang
Bila jawaban Tidak pada pertanyaan A5, A7, B2, B3, dan B4 maka
menderita autis.
berjumlah 3 atau lebih untuk pertanyaan A1-A4, A6, A8- A9, B1, B5.
Anak berada dalam batas normal bila tidak mengalami salah satu kriteria
di atas.
anak tidak dapat duduk tenang, selalu bergerak tanpa tujuan dan tidak
19
19
kenal lelah, perubahan suasana hati mendadak / impulsive. Pemeriksaan
2.3 Panduan Pelayanan Kesehatan Balita Pada Masa Tanggap Darurat Covid 19 Bagi
Tenaga Kesehatan .
Pelayanan rutin Balita sehat mengikuti kebijakan Pemerintah yang berlaku di wilayah kerja dan
Jenis Pelayanan Kebijakan PSBB (+) atau Kasus Kebijakan PSBB (–) atau Kasus
baku lainnya) di rumah dengan Buku KIA ketat, pencegahan infeksi dan
20
BAB III
TINJAUAN KASUS
No. Register : -
4.1 PENGKAJIANDATA
4.1.1 DATASUBYEKTIF
A. BIODATA
Anak Ke : 1 (satu)
Jumlah Anggota
Keluarga : 3 orang
Alamat : Gowetan
B. ALASANDATANG
33
21
C. RIWAYAT KESEHATAN
D. RIWAYAT KESEHATANTERDAHULU
Anak tidak pernah menderita sakit kuning, demam tinggi, pneumoni, dan
Masa nifas berjalan normal, anak diberi ASI sampai usia 1tahun.
F. RIWAYATIMUNISASI
Campak : 25Juni2021
Nutrisi:
berupa biscuit, roti, buah pada pagi dan sore hari. Minum susu 4-5 botol
22
34
sehari.
Eliminasi:
Hygiene:
Anak dimandikan oleh ibunya 2x sehari. Anak telah diajarkan untuk cuci
Istirahat:
Aktivitas:
Anak aktif bermain pada pagi dan siang hari. Terkadang ingin ikut
Pemeriksaan Umum
Kesadaran :Composmentis
Suhu :36,6oC
Pernafasan : 36x/menit
Pemeriksaan
Antopometri BB :9,8kg
TB :76cm
LKA :49cm
LL : 14,6 cm
IMT : 13
35
23
Pemeriksaan Fisik
Wajah : tidakpucat
Abdomen : tidakkembung
tahap perkembangannya.
4.2 ANALISA
4.3 PENATALAKSANAAN
24
36
4. Memberitahu keluarga untuk melakukan pemeriksaan rutin setiap 6bulan.
Keluarga mengerti.
5. Menyiapkan vaksinpentabio.
10. Memberikan terapi antipiretik ( parasetamol sirup ) jika anak mengalami demam.
25
37
BAB IV
PEMBAHASAN
perkembangan An.A dalam batas normal. Hal ini dapat didukung oleh pola asuh
yang baik, pemenuhan nutrisi yang baik, serta stimulasi yang cukup. Sebagaimana
dan perkembangan anak adalah gizi, stimulasi, psikologis, dan sosial ekonomi.
Namun semua hasil normal yang didapatkan bisa saja rancu karena usia
anak. Dari hasil penghitungan, usia anak 19 bulan. Pada pengkajian dilakukan
skrining menggunakan jadwal balita usia 19 bulan. Hal ini mengacu pada buku
pedoman pelaksanaan deteksi dini tumbuh kembang bahwa bila usia anak bukan
usia skrining, maka pemeriksaan menggunakan KPSP untuk umur skrining terdekat
– yang lebih muda. Namun hal ini seharusnya hanya berlaku pada anak yang
Sebaiknya minta orang tua/pengasuh datang kembali pada umur skrining yang
terdekat untuk pemeriksaan rutin. Pemeriksaan KPSP rutin pada usia 3,6,9,12, 15,
18, 21, 24, 30, 36, 42, 48, 54, 60, 66, dan72 bulan.
38
26
BAB V
KESIMPULAN
5.1 KESIMPULAN
jumlah atau dimensi pada tingkat sel, organ maupun individu. Pertumbuhan
bersifat kuantitatif sehingga dapat diukur dengan satuan berat (gram, kilogram),
satuan panjang (cm, m), umur tulang, dan keseimbangan metabolik (retensi
Bila dari hasil DDTK didapatkan tumbuh kembang anak terdapat penyimpangan,
5.2 SARAN
Agar laporan ini dapat digunakan menjadi referensi, bahan masukan, bahan kajian, serta
asuhan kebidanan berdasarkan pola pikir tujuh langkah varney, dan mampu menganalisa
39
27
3. Saran bagi Tempat Pelayanan Kesehatan
a. Agar dapat memberikan masukan mengenai penatalaksanaan asuhan kebidanan pada anak
pra sekolah.
c. Diharapkan bidan dapat melakukan konseling, informasi, edukasi dan motivasi yang baik
bagi klien.
28
40
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam, dkk. 2005. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak (Untuk Perawat Dan
Bidan). Salemba Medika : Jakarta.
Soetjiningsih. 2006. Skrining Perkembangan dalam Upaya Deteksi Dini dan Meningkatkan
Kualitas Hidup Anak dalam Tumbuh Kembang, Nutrisi dan Endokrin. SMF Ilmu Kesehatan
Anak FK Ulam/RSUD Ulin : Banjarmasin
29
41
DOKUMENTASI
30
42
43
31