Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN KEBIDANAN

KLINIK TUMBUH KEMBANG

DISUSUN OLEH :
NAMA : MARTA IRENA
KELAS : 22A PJJ
NIM : 2115302150

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN


UNIVERSTAS FORT DE KOCK BUKITTINGI
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha
Kuasa, karena berkat rahmat dan karunia yang telah diberikan, penulis dapat
menyusun dan menyelesaikan Proposal kwirausahaan tentang “klinik tumbuh
kembang”. Penulisan isi makalah ini masih jauh dari sempurna, serta masih perlu
dikembangkan lebih lanjut lagi sebagaimana mestinya, mungkin hal ini
dikarenakan faktor kemampuan dan lain sebagainya yang menghambat proses
pembuatannya penulis berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan yang
terbaik.
Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan dari
semua pihak, guna untuk perbaikan dan kesempurnaan isi dari makalah ini.
Semoga makalah ini mampu memberikan konstribusi positif dan bermakna dalam
proses pembelajaran. Akhir kata kami sebagai penulis mengucapkan terimakasih
bagi semua pihak yang telahmembantu dalam pembuatan makalah ini.

Talu, Desember 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 3
C. Tujuan..................................................................................................... 3
D. Manfaat…………................................................................................... 3
BAB II METODE PELAKSANAAN
A. Pengantar Kewirausahaan Digital ................................................................ 4
BAB III RENCANA PELAKSANAAN ...............................................................12
BAB VI KESIMPULAN ........................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Anak merupakan generasi penerus bangsa, sehingga kualitas generasi penerus tergantung
kualitas tumbuh kembang anak terutama pada bayi usia tiga tahun (balita), karena tiga tahun
pertama kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak masih berlangsung, terjadi
pertumbuhan serabut syaraf dan cabang-cabangnya, sehingga terbentuk jarinfgan syaraf otak
yang kompleks. Jumlah pengaturan hubungan-hubungan syaraf ini akan sangat
mempengaruhi segala kinerja otak, mulai dari kemampuan belajar berjalan, mengenal huruf,
hingga bersosialisasi (Ambarwati, 2018).
Menurut World Healt Organization (WHO), Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi
indikator kesehatan pertama dalam menentukan derajat kesehatan anak karena merupakan
cerminan dari status kesehatan anak pada saat ini serta merupakan salah satu indikator
keberhasilan pembangunan suatu bangsa. Hal ini sesuai dengan program kesehatan yang
dicanangkan dalam Millenium Development Goals (MDGs ) 2015 pada butir ke 4 dalam
rangka menurunkan AKB 24 per 1000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2018).
Jumlah balita yang mencapai 10% dari jumlah penduduk Indonesia yaitu 19.189.866,
menjadikan tumbuh kembang balita sangat penting untuk diperhatikan karena menyangkut
kualitas generasi masa depan bangsa. Berdasarkan hasil pelayanan Stimulasi Deteksi dan
Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) dari lima wilayah Jakarta pada 500 anak
didapatkan 57 anak (11.9%) mengalami kelainan tumbuh kembang. Kelainan tumbuh
kembang yang paling banyak yaitu 22 anak mengalami delayed development (pertumbuhan
yang terlambat), 14 anak mengalami global dela yed , 10 anak kurang gizi, 7 anak mengalami
kelainan berat badan dalam beberapa bulan terakhir (Kemenkes RI, 2018).
Berdasarkan Data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2018 pemantauan pertumbuhan
dan perkembangan balita sangat penting dilakukan untuk mengetahui adanya gangguan
pertumbuhan (growth faltering) secara dini Menurut Soetjiningsih, dalam penelitian yang
ditulis oleh Wina Palasari (2018) Deteksi Dini Tumbuh Kembang Terhadap tumbuh kembang
bayi tahun 2018 diantara waktu yang paling cepat dalam fase pertumbuhan dan
perkembangan anak terjadi dalam tahun pertama kehidupan sehingga anak mulai diarahkan.
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa bayi karena itu pertumbuhan
dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan selanjutnya. Pada masa
balita akan sangat mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya, untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya sekaligus meningkatkan kualitas hidup anak agar
mencapai tumbuh kembang yang optimal baik fisik, mental, emosional maupun sosial,
karena itu masa balita sangat penting untuk diperhatikan agar balita tidak mengalami
keterlambatan dalam pertumbuhan dan perkembangan (Kemenkes RI, 2018).
Angka kejadian keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan balita secara umum
belum diketahui dengan pasti, namun menurut United International Children’s Emergency
Fund (UNICEF) rata-rata 40% anak balita di daerah pedesaan terlambat pertumbuhannya
(UNICEF, 2018). Diperkirakan sekitar 1-3% anak di bawah usia 5 tahun mengalami
keterlambatan tumbuh kembang (IDAI, 2018).
Berdasarkan latar belakang tersebut saya tertarik untuk mengembangkan usaha klinik
tumbuh kembang karena pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita sangat penting
dilakukan untuk mengetahui adanya gangguan pertumbuhan (growth faltering) secara dini.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Bagaimana rancangan kewirausahaan klinik tumbuh kembang anak?
1.3 TUJUAN
1.3.1 Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam deteksi dini tumbuh kembang anak balita
dan anak pra sekolah
1.3.2 Mengoptimalkan tumbuh kembang anak balita dan anak pra sekolah
1.4 MANFAAT
1.4.1 Tersedianya pelayanan jasa perawatan yang ditujukan untuk bayi, balita dan anak pra
sekolah yang terprogram dengan suasana yang nyaman dan fasilitas-fasilitas yang
mendukung
1.4.2 Tersedianya jasa konsultasi tumbuh kermbang untuk bayi, balita dan anak yang
memiliki masalah tumbuh kembang ataupun untuk mengoptimalkan tumbuh kembang
1.4.3 Menarik minat orang tua untuk memberiakn perawatan sedini mungkin untuk bayi atau
anaknya
1.4.4 Memfasilitasi masa tumbuh kembang bayi, balita dan anak pra sekolah agar sehat dan
optimal
BAB II
METODE PELAKSANAAN

2.1 LOKASI
Pelayanan Jasa akan dilakasanakan di Talu, Kec. Talamau, Kabupaten Pasaman Barat,
Sumatera Barat. Pemilihan tempat didasarkan pada pertimbangan :

 Banyaknya perumahan penduduk menengah ke atas di kawasan tersebut.

 Belum adanya klinik bidan atau dokter yang memberikan pelayanan tentang Pemeriksaan
Tumbuh Kembang Anak.

 Tersedia Posyandu dan Puskesmas namun belum meberikan pelayanan tentang


pertumbuhan dan perkembangan anak.

Gambar 1. Sketsa Ruangan Klinik


Keterangan :
Luas Bangunan : 11 x 10 m
Ruang periksa :7x3m+4x4m
Ruang konsul :3x3m
Ruang Bidan :4x3m
Ruang registrasi :4x4m
Kamar mandi (2) : 2 x 1 m/ ruangan
Parkir : 3 x 5,5 m
Taman : 3 x 5,5 m
2.2 ALAT DAN BAHAN
Alat yang dibutuhkan diantaranya, okupasi terapi, alat sensori integrasi, alat fisioterapi,
alat terapi wicara, alat terapi snoezelen/audiovisual, alat peraga edukatif, kids corner,
playground, sensori integrasi. Adapun peralatan tambahan diantaranya :
1. Leaflet
Leaflet digunakan sebagai media pemasaran pelayanan jasa dalam kegiatan X yang akan
disebarluaskan ke beberapa tempat, yaitu :
 Sekolah PAUD
 Posyandu
 Berberapa desa di sekitar wilayah klinik
2. Buku Perubahan (The Changes Book)
The Changes Book ini adalah buku pemantauan tumbuh kembang anak yang nantinya
bisa didapatkan apabila klien pertama kali melakukan Test KPSP. Karena Sistem KPSP
yang diselenggarakan ialah tiap 3 bulanan, sehingga hasil dari setiap pemeriksaan yang
dilakukan dapat tercatat di “Buku Perubahan” sekaligus menjadi alat komunikasi antar
petugas dalam memberikan pelayanan KPSP pada klien. Jadi klien harus membawa The
CB tiap kali datang periksa.

Selain itu langkah ini diambil agar klien datang kembali dan terus datang untuk melakukan
pemantauan KPSP yang mana akan mengahasilkan income bagi Klinik.

2.3 PELAKSANAAN RENCANA USAHA


 Rencana pelayanan jasa yang akan dilakukan yaitu ada beberapa paket, yang isinya
antara lain ialah jasa pengukuran tumbuh kembang anak usia 3-72 bulan dengan
menggunakan tes KPSP , tes IQ minat dan bakat, deteksi dini keterlambatan
perkembangan pada anak, deteksi dini- terapi autism, terapi mengatasi kesulitan belajar
pada anak,dan terapi kestabilan emosi ( EQ).
 Rencana pelayanan jasa ini akan dilaksanakan setiap hari Senin-Jumat pukul 09.00-17.00
WIB dan hari Sabtu-Minggu pukul 08.00-19.00 WIB.
 Rencana pemasaran pelayanan jasa ini akan dilakukan oleh tim bidan dan bekerja sama
dengan dokter spesialis anak/ psikolog anak.
 Dalam melakukan promosi pelayanan jasa ini dengan menggunakan plang, leaflet,
melalui face to face kepada orang tua yang memiliki anak balita dan promosi melalui
media elektronik seperti radio dan internet.
2.4 DESAIN PRODUK

Gambar 2. Desain Produk


BAB III
RENCANA PELAKSANAAN

3.1 DETAIL PELAKSANAAN


Detail pelaksanaan menggunakan konsep AIDA+S yang terdiri dari :
a. Attention
Dalam attention ini seorang pemasar haruslah mampu membuat sebuah media informasi
agar mengandung daya tarik bagi konsumen.Membuat suatu pernyataan yang
mengungkap perhatian orang, membuat kata atau gambar yang powerful yang bisa
menarik perhatian hingga orang berhenti dan memperhatikan isi pesan berikutnya.
 Dalam usaha untuk menerapkan attention yaitu dengan menggunakan plang
berukuran kurang lebih 2×1 m.
 Tampilan plang berisi nama lembaga, info jasa, jenis layanan, dan pemberi layanan
tersebut dibuat semenarik mungkin agar orang tertarik untuk mengunjungi tempat
pelayanan jasa yang akan dilaksanakan.
 Di mulai dari penggunaan warna yang beragam warna warni agar menarik pandangan
anak.
 Bangunan dan pengecatan gedung harus menarik siapa saja yang lewat di depan
klinik. Misalkan bangunan rumah yang mirip terowongan, atau kebun, dan
sebagainya.
b. Interest
Interest adalah langkah setelah seorang penyedia layanan mampu untuk membuat sebuah
media informasi tersebut agar dapat mengandung daya tarik bagi konsumen, seorang
penyedia layanan haruslah memikirkan sebuah media informasi agar dapat mengandung
minat bagi calon pelanggan atau konsumennya tersebut.media informasi yang buruk
melalaikan dalam melakukan tahapan ini, ditahap inilah sebenarnya target atau konsumen
bersedia memberikan waktunya untuk membaca pesan dari penyedia layanan lebih
detail.Bangun minat pembaca dengan memberikan janji solusi atas masalah atau harapan
mereka. Cara yang baik adalah dengan menjelaskan dengan sejelasnya manfaat tersebut
untuk meningkatkan interst. Interest pada jasa Klinik ini adalah :
 Setelah klien datang, akan disambut dengan petugas resepsionis yang ramah, murah
senyuman, dan memberikan informasi mengenai jasa apa yang ditawarkan.
 Penjelasan mengenai jasa yang ditawarkan juga melalui media gambar pelayanan
yang difigura rapi terpajang di dinding. Sehingga dapat membantu klien dalam
memilih pelayanan yang akan dikehendakinya.
 Diperkirakan banyak orang tertarik yang datang dengan membawa anak kecil,
sehingga setiap petugas yang bekerja di Klinik akan mengenakan seragam dengan
warna cerah.
 Di dekat pintu masuk bagian dalam, akan ada sebuah mascot yang menjadi sebuah
ciri khas dari Klinik.
c. Desire
Selanjutnya langkah yang harus dilakukan oleh seorang penyedia pelayanan ialah
memunculkan keinginan untuk mencoba atau memiliki, dimana dalam tahapan ini
penyedia pelayanan haruslah jeli atau pintar membaca target atau konsumen dalam
tahapan ini. Langkah ini untuk membuktikan bahwa seorang penyedia pelayanan mampu
memberikan solusi yang tepat dalam melakukan sebuah keputusan bagi konsumen.
Dalam tahap ini khalayak telah mempunyai motivasi untuk menikmati pelayanan
jasa.Sampai pada tahap ini, seorang penyedia pelayanan telah berhasil menciptakan
kebutuhan calon konsumen. Guna meningkatkan kepercayaan klien pada Klinik, maka
dipajanglah sertifikat/ piagam tentang kemampuan petugas klinik dalam pelayanan yang
diberikan. Pada ruang tunggu, disediakan leaflet, brosur ataupun gambar himbauan yang
terfigura dan menarik tentang pentingnya tumbuh kembang anak.
d. Action
Dalam tahapan yang paling pusat ini seorang penyedia pelayanan haruslah sudah
mengarah pada tindakan untuk memuaskan. Dalam tahapan action ini menjelaskan
langkah apa yangdilakukan oleh seorang penyedia pelayanan dalam menginginkan untuk
konsumen melakukan keputusan untuk menikmati pelayanan jasa. Petugas resepsionis
dapat menawarkan kepada klien untuk memilih pilihan paket paket layanan. Petugas juga
dapat menyodorkan leaflet yang mempermudah klien dalam memilih layanan.
e. Satisfaction
Konsumen akan menentukan apakah puas atau tidak dengan pelayanan jasa yang dibeli,
apabila puas akan kembali lagi ke stand pelayanan jasa. Sehingga pada pelayan jasa di
sini, petugas harus maksimal dalam memberikan pelayanan dan secara paripurna
sehingga klien akan lebih puas dan akan kembali ke klinik
3.2 HASIL RENCANA USAHA
Hasil utama dari rencana usaha ini adalah kepuasan konsumen. Untuk mencapai sasaran
tersebut, ada tiga komponen yang penting :
1. Customerneeds and wants
Untuk mencapai kepuasan konsumen maka pengembangan pelayanan jasa disesuaikan
dengan kebutuhan dan keinginan konsumen, yaitu pemantauan tumbuh kembang anak
secara intensif dari bulan ke bulan. Sehingga pelayanan yang ditawarkan, menggunakan
prinsip “customer is king”.
2. Organizationally integrated marketing strategy
Dalam mencapai kepuasan maka perlu dilakukan strategi pemasaran yang dapat menarik
konsumen untuk datang kembali. Pada usaha jasa klinik ini, dapat dilakukan semacam
pelatihan / training tentang pemantauan tumbuh kembang anak terhadap petugas klinik
secara rutin guna meningkatkan bekal kemampuan petugas dalam melayani klien.
3. Goal Achiement
Dalam mencapai kepuasan konsumen dibutuhkan sebuah tujuan atau targetdalam
pelayanan jasa. Pada klinik ini diharapkan dalam 6 bulan pertama, pemasukan yang
didapatkan dapat menutup / mengembalikan modal awal. Sehingga 6 bulan berikut, dapat
secara jelas dilihat tingkat keuntungan yang didapatkan.

3.3 KONDISI DAN POTENSI PASAR


Berdasarkan analisis SWOT dapat disimpulkan, bahwa :
1. Strength (Kekuatan)
 Ketrampilan mudah dilakukan
 Bahan dan peralatan aman untuk anak dan mudah didapatkan
 Biaya pelayanan jasa yang ditawarkan terjangkau
 Alat permainan tidak habis pakai
 Merupakan sebuah pelayanan jasa yang inovatif ( hoomy )
2. Weakness (Kelemahan)
 Keuntungan yang diperoleh sedikit dan membutuhkan waktu cukup lama untuk
mengembalikan modal awal
 Sulit untuk memprediksi konsumen yang membutuhkan jasa yang ditawarkan
3. Opportunity (Peluang)
 Palayanan jasa yang ditawarkan mudah dilaksanakan dan bermanfaat bagi konsumen.
 Alat yang digunakan mudah didapatkan dan di aplikasikan
 Pelayanan jasa yang ditawarkan bermanfaat untuk jangka panjang
 Masih minimnya Klinik Tumbang di Kota Magelang dan sekitarnya.
4. Treatment (Ancaman)
Adanya pihak swasta lain yang akan ikut meniru mendirikan Klinik tumbang.
3.4 RENCANA PEMASARAN
Pemasaran yang akan dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung.
1. Face to face
Pada awal tahap promosi dilakukan promosi dari mulut ke mulut dengan memanfaatkan
kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain untuk menyebarkan tentang usaha.
2. Media Elektronik
Dengan menggunakan media elektronik seperti radiountuk memasarkan produk jasa
tentang ialah jasa pengukuran tumbuh kembang anak usia 3-72 bulan dengan
menggunakan tes KPSP , tes IQ minat dan bakat, deteksi dini keterlambatan
perkembangan pada anak, deteksi dini- terapi autism, terapi mengatasi kesulitan belajar
pada anak,dan terapi kestabilan emosi ( EQ).
3. Media internet
Banyaknya situs situs web yang dapat memasarkan barang maupun jasa secara online
memudahkan pemasaran Klinik ini. Tentunya harus disertakan mengenai info tentang
Jasa Klinik itu sendiri. Sehingga siapapun orang yang membaca maka akan tertarik dan
penasaran untuk mendatangi klinik.
4. Leaflet
Leaflet digunakan sebagai media pemasaran pelayanan jasa dalam yang akan
disebarluaskan ke beberapa tempat, seperti sekolah PAUD , TK, dan SD, posyandu
balita, dan berberapa desa di sekitar wilayah klinik.
BAB IV
RENCANA ANGGARAN BIAYA
Pelayanan yang akan dilakukan yaitu berupa pelayanan jasa konseling pentingnya
pemeriksaan tumbang dan persetujuan tindakan, penimbangan berat badan anak, pengukuran
tinnggi badan anak, pengukuran Lingkar Kepala (LK), Lingkar Dada (LD) dan Lingkar Lengan
Atas (LILA) anak, pengukuran tumbuh kembang anak usia 3-72 bulan dengan menggunakan tes
KPSP , tes IQ minat dan bakat, deteksi dini keterlambatan perkembangan pada anak, terapi
mengatasi kesulitan belajar pada anak, terapi psikologi – kestabilan emosi ( EQ), deteksi dini-
terapi autism. Rancangan harga tiap jasa yang diberikan ialah sebagai berikut :
NAMA JASA TARIF
Konseling Gratis :*
KPSP Rp 35.000
Tes IQ Minat Bakat Rp 25.000
Terapi Psikologi – EQ Rp 40.000
Deteksi – Terapi Autism Rp 80.000
Biaya daripelayanan jasa yang dilakukan terbagi menjadi beberapa paket layanan yaitu :
PAKET LAYANAN JASA HARGA
Konseling
Hijau Pemeriksaan Tumbang Rp 35.000,00
KPSP
Konseling
Pemeriksaan Tumbang
Biru Rp 60.000,00
KPSP
Tes IQ – Minat Bakat
Konseling
Pemeriksaan Tumbang
Kuning Rp 75.000,00
KPSP
Terapi Psikologi – EQ
Konseling
Merah Pemeriksaan Tumbang Rp. 80.000,00
Deteksi – terapi autism
Estimasi pendapatan dengan memperkirakan klien yang datang :
Jenis Banyaknya Tarif Jumlah dalam
Layanan (klien)/ bulan 1 bulan
Hijau Sen-Jum ( 5×20 hari=100) 100×35.000 3.500.000
Sab-Min (10×8 hari=80) 80×35.000 2.800.000
Biru 1 orang /minggu (1×4 mg = 4 4×60.000 240.000
orang)
Kuning 1 orang/minggu (1×4 mg= 4 orang) 4×75.000 300.000
Merah 2 orang/ minggu (2×4 mg= 8 8×80.000 640.000
orang)
Jumlah 7.480.000
Adapun pengeluaran yang mungkin dikeluarkan setiap bulannya adalah sebagai berikut :

Pengeluaran Banyaknya Harga Jumlah


satuan
Barang habis Gayung 2 4000 8000
Sikat WC 2 5000 10000
Handwash 2 10000 20000
Tissu 2 3000 6000
Pengharum rungan 2 9000 18000
Listrik dan PDAM 200000
Pengadaan Tes IQ 100000
Alat tulis dan warna 75000

Gaji Resepsionis 1 600000 600000


Karyawan Bidan 4 750000 3000000
Psikolog 1 850000 850000
Dokter Spesialis Autis 1 1000000 1000000

Jumlah 5887000

Perhitungan Bagi Hasil dan Pengembalian Modal :


No Bulan Pemasukan Pengeluaran
ke 20% 80%
Cicilan Gaji Tabungan SHU
Pengembalian dan
Modal Barang
Habis
1 Bulan 1 7480000 1496000 5887000 97000 –
2 Bulan 2 7480000 1496000 5887000 97000 –
3 Bulan 3 7480000 1496000 5887000 97000 –
4 Bulan 4 7480000 1496000 5887000 97000 –
5 Bulan 5 7480000 1496000 5887000 97000 –
6 Bulan 6 7480000 1496000 5887000 97000 –
7 Bulan 7 7480000 1024000 5887000 97000 472000
8 Bulan 8 7480000 0 5887000 97000 1496000
Keterangan :
a. Pengembalian modal awal sebesar 10 juta rupiah di cicil selama 7 x dalam 7 bulan, dengan
perbulannya Rp 1.496.000. Sedangkan pada bulan ke 7, hanya kurang Rp 1.024.000
b. Pengeluaran untuk Gaji Petugas dan membeli ulang barang yang habis pakai sebanyak Rp
5.887.000.
c. Tabungan sejak bulan ke I s/d bulan ke VI ialah sebagai simpanan dan tabungan Klinik yang
dapat digunakan sewaktu waktu jika ada kebutuhan yang mendesak maupun untuk
mengembangkan pelayanan klinik itu sendiri.
d. SHU yang di dapatkan pada bulan ke VIII dan selanjutnya, dapat digunakan untuk
meningkatkan tunjangan bagi karyawan sehingga dapat meningkatkan semangat kinerja
karyawan / petugas.
Jadwal Kerja Karyawan
Hari Petugas
Bidan A Bidan B Bidan C Bidan D
Senin P S S S
Selasa S P S P
Rabu P S P P
Kamis S P P S
Jumat P S S P
Sabtu Ps Ps Ps Ps
Minggu Ps Ps Ps Ps
Keterangan Pagi : 08.00 – 13.00 WIB
Siang : 12.00 – 17.00 WIB
BAB V
KEBERLANJUTAN RENCANA BISNIS
Apabila dari pelayanan jasa yang ditawarkan mendapat respon positif dari masyarakat
maka akan diciptakan inovasi-inovasi lain yang akan memberikan pilihan yang beragam bagi
konsumen. Inovasi yang bisa dikembangkan misalnya bekerja sama dengan dokter spesialis dan
psikolog untuk membuka kelas terapi untuk anak-anak autism 2x/minggu, sehingga bukan hanya
terapi individu tetapi juga ada dengan kelasnya. Dalam perkembangan kedepan mungkin akan
banyak tantangab yang dihadapi. Seperti akan adanya pihak swasta lain yang juga meniru
membuka jasa Klinik sehingga perlunya penerapan Market Inteligent, yaitu :
 Menggunakan hubungan dengan pelanggan untuk membangun kepercayaan klien dan
meningkatkan keuntungan.
 Menggunakan informasi untuk memberikan pelayanan yang memuaskan konsumen
BAB VI
SIMPULAN & PENUTUP
Demikian proposal pelayanan klinik tumbuh kembang ini di buat sebagai mana mestinya,
semoga proposal ini memberikan gambaran tentang kegiatan pelayanan klinik tumbuh kembang
yang akan kami laksanakan. Semoga proposal ini dapat diterima oleh semua pihak karena
proposal ini merupakan tahap awal dalam memulai usaha. Dengan adanya klinik tumbuh
kembang anak usia 3- 72 bulan, diharapkan tingkat pencapaian perkembangan anak akan lebih
terpantau dan terfasilitasi dengan baik. Klinik tumbuh kembang ini diharapkan dapat menjadi
percontohan bagi masyarakat dalam pelayanan pemantauan perkembangan anak, sehingga dapat
meningkatkan peran masyarakat dalam perkembangan anak.
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, ER, Yahya, A.P., Sutanto, A.V. (2018) Tingkat Pengetahuan Thu Tentang Stimulasi
Tumbuh Kembang dengan Perkembangan Pada Anak Jurnal Kesehatan "Samodra llmu"
Yogyakarta. Akademi Kebidanan.

IDAI. 2018. Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian Stimulasi dan Perkembangan Anak Pra
Sekolah (3-5 Tahun) di Banda Aceh: Idea Nursing Jurnal.
Kemenkes RI (2018). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2018
tentang Pemantauan Pertumbuhan, Perkembangan dan Gangguan Tumbuh Kembang
Anak. Jakarta: Kemenkes RI
UNICEF, 2016. Laporan Tahunan 2016, Jakarta, UNICEF INDONESIA
Wina Palasari (2018), Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai