Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN KEBIDANAN

MP-ASI HOMEMADE

DISUSUN OLEH :
NAMA : YUDIA FITRI
KELAS : 22A PJJ
NIM : 2115302202

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN


UNIVERSTAS FORT DE KOCK BUKITTINGI
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha
Kuasa, karena berkat rahmat dan karunia yang telah diberikan, penulis dapat
menyusun dan menyelesaikan Proposal kwirausahaan tentang “MPASI
HOMEMADE”. Penulisan isi makalah ini masih jauh dari sempurna, serta masih
perlu dikembangkan lebih lanjut lagi sebagaimana mestinya, mungkin hal ini
dikarenakan faktor kemampuan dan lain sebagainya yang menghambat proses
pembuatannya penulis berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan yang
terbaik.
Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan dari
semua pihak, guna untuk perbaikan dan kesempurnaan isi dari makalah ini.
Semoga makalah ini mampu memberikan konstribusi positif dan bermakna dalam
proses pembelajaran. Akhir kata kami sebagai penulis mengucapkan terimakasih
bagi semua pihak yang telahmembantu dalam pembuatan makalah ini.

Talu, Desember 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 3
C. Tujuan..................................................................................................... 3
D. Manfaat…………................................................................................... 3
BAB II METODE PELAKSANAAN
A. Pengantar Kewirausahaan Digital ................................................................ 4
BAB III RENCANA PELAKSANAAN ...............................................................12
BAB VI KESIMPULAN ........................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pemberian makanan tambahan pada bayi merupakan salah satu upaya pemenuhan kebutuhan
gizi bayi sehingga bayi dapat mencapai tumbuh kembang yang optimal. Pemberian makanan
tambahan pada bayi adalah pemberian makanan atau minuman yang mengandung zat gizi pada bayi
atau anak usia 6-24 bulan untuk memenuhi kebutuhan gizi setelah pemberian air susu ibu (ASI)
eksklusif. World Health Organization (2019), menetapkan rekomendasi pemberian ASI eksklusif
selama enam bulan. Direkomendasikan oleh WHO untuk memberikan ASI bukannya tanpa alasan. Di
dunia ibu yang memberi makanan tambahan di bawah usia 2 bulan mencakup 64% total bayi yang
ada, 46% padat bayi usia 2-3 bulan dan 14% pada bayi usia 4-6 bulan. UNICEF memperkirakan bahwa
pemberian ASI eksklusif sampai 6 bulan dapat mencegah kematian 1.3 juta anak berusia 5 tahun.
Suatu penelitian di Ghana yang diterbitkan dalam jurnal pediatrcs menunjukkan 16 % kematian bayi
dapat dicegah melalui pemberian ASI bayi sejak pertama kali kelahirannya. Angka ini naik menjadi 2
% jika pemberian ASI dimulai dalam 1 jam pertama setelah kelahiran bayi. Di indonesia hanya (14%)
bayi mendapatkan ASI eksklusif sampai enam bulan, selanjutnya diberikan susu formula dan
makanan tambahan pada bayi (Alhusna, 2021).
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), terdapat empat srategi pemberian MP-ASI yaitu
tepat waktu (dimulai sejak bayi berusia 6 bulan), adekuat (memenuhi kebutuhan energi, protein, dan
mikronutrien), aman dan higienis, serta diberikan secara responsif (diberikan sesuai sinyal lapar dan
kenyang bayi). IDAI juga menyatakan bahwa bayi berusia 6 hingga 9 bulan merupakan kelompok
umur yang dianjurkan untuk mengonsumsi MP-ASI dalam bentuk puree. Menurut Badan
Standarisasi Nasional dalam SNI 01-7111.1-2005, MP-ASI bubuk instan dibuat dari salah satu atau
campuran bahan serealia, umbi – umbian, bahan berpati, kacang – kacangan, biji – bijian, susu, ikan,
daging, unggas, dan buah. WHO membagi sumber MP-ASI menjadi 7 (tujuh) kelompok, yaitu serealia
dan umbi – umbian, kacang – kacangan, dairy products, sumber hewani, telur, buah dan sayur kaya
vitamin A dan buah dan sayur lainnya. WHO juga merekomendasikan bayi usia 6 – 23 bulan untuk
mengonsumsi setidaknya empat dari tujuh kelompok sumber makanan tersebut dengan sumber
hewani sebagai komponen wajib dengan frekuensi minimal tiga kali sehari (minimum acceptable
diet). WHO menjadikan sumber pangan hewani sebagai komponen wajib dikarenakan nilai biologis
proteinnya yang tinggi. Selain itu protein yang berasal dari hewan memiliki komponen asam amino
esensial yang lengkap. Berbeda halnya dengan sumber protein nabati yang tidak mengandung
semua jenis asam amino esensial, bahkan beberapa memiliki sifat asam amino pembatas yang
dianggap tidak mampu mencukupi kebutuhan protein bayi (Ernawati et al., 2016). MP-ASI dalam
bentuk kemasan instan sangat praktis untuk dibawa kemana saja dan dalam keadaan sibuk sekalipun
karena dapat diolah dengan waktu yang singkat. Namun, orang tua terkadang juga khawatir dengan
makanan praktis yang beresiko mengandung garam tinggi, mengandung bahan pengawet dan bahan
tambahan makanan lain yang berbahaya bagi bayi. Pemberian MP-ASI pada anak dianjurkan
memenuhi syarat B2SA yaitu beragam, bergizi, seimbang dan aman (Aulia, 2022). Berdasarkan latar
belakang diatas, saya tertarik untuk melakukan kewirausahaan MP-ASI homemade dengan bahan-
bahan yang sehat dan berkualitas agar memudahkan ibu-ibu dalam pemberian MP-ASI.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Bagaimana rancangan kewirausahaan MP-ASI Homemade?
1.3 TUJUAN
Menciptakan makanan unik dan bernilai gizi tinggi untuk memenuhi kebutuhan
tumbuhkembang anak-anak dengan mengutamakan rasa, mutu terbaik tanpa menggunakan
pengawetdan MSG.
1.4 MANFAAT
1.4.1 Terciptanya produk makanan yang digemari bayi sebagai makanan yang sehat, bergizi
dan berkualitas
1.4.2 Memberikan rasa yang berbeda pada bubur dengan tekstur yang lembut kaya vitamin,
gizi dan sayuran tanpa bahan pengawet
1.4.3 Memberi kemudahan dalam melayani kebutuhan bayi
1.4.4 Membantu para wanita karir agar mereka lebih leluasa bekerja tanpa repot dan khawatir
memikirkan asupan gizi untuk anak-anaknya
1.4.5 Meningkatkan kualitas kesehatan bayi
BAB II
METODE PELAKSANAAN

2.1 LOKASI
Pelayanan Jasa akan dilakasanakan di Talu, Kec. Talamau, Kabupaten Pasaman Barat,
Sumatera Barat. Pemilihan tempat didasarkan pada pertimbangan banyak dilalui orang
(banyak orang yang melakukan aktifitas), di pinggir jalan raya dan dekat toko perbelanjaan.
2.2 ALAT DAN BAHAN
Alat yang dibutuhkan diantaranya, tempat untuk jualan/ gerobak, tempat untuk bubur bayi
(panci), dekelit 3 x 4 m, tisu, sendok + centong, kanebow. Sementara itu untuk bahan yang di
perlukan diantaranya buncis 2kg, beras 2 kg, wortel 1 kg, ayam 1 ekor, labu siam 1 kg, ikan
tuna 1 kg dan bahan lainnya yang kaya akan gizi sebagai pelengkap MP-ASI. Adapun alat
tambahan yang digunakan sebagai media promosi diantaraya :
 Internet dan jejaring sosial (facebook, instagram dan tiktok)
 Melalui brosur dan pamflet.
 Melakukan promo dengan memberikan potongan harga diskon pada pemasaran pertama
untuk menarik minat.
2.3 PELAKSANAAN RENCANA USAHA
 Rencana usaha dimulai dengan survei lokasi yang dilakukan untuk mencari lokasi tempat
usaha yang strategis untuk memudahkan produksi dan distribusi barang.
 Kemudian dilakukan persiapan produksi, proses ini dimulai setelah selesainya survei
lokasi usaha. Dalam proses ini kami menyiapkan tempat serta alat-alat produksi.
 Setalh dipastikan alat dan bahan lengkap, barulah dimulai proses produksi, dalam proses
ini kami mulai produksi barang dengan sebelumnya menimbang peluang pasar yang ada.
 Setelah produk selesai dibuat, dilakukan promosi dengan tujuan memperkenalkan kepada
masyarakat akan produk ini terutama mengenai apa keunggulannya dibandingkan produk
lain dan manfaat apa yang akan diperoleh.
2.4 DESAIN PRODUK

Gambar 1. Desain Produk


BAB III
RENCANA PELAKSANAAN

3.1 DETAIL PELAKSANAAN


 Usaha katering ini dikemas dalam bentuk makanan yang siap disajikan dengan olahan
bahan makanan yang sehat. Ada berbagai macam menu makanan sehat yang akan
ditawarkan seperti dalam bentuk sup untuk anak, olahan daging cincang segar yang
dikukus dan dibentuk secara menarik agar disukai anak, dan berbagai cemilan sehat
untuk anak.
 Jenis usaha makanan anak ini lebih sehat karena lebih mementingkan gizi yang
terkandung dalam olahan makanannya.
 Dalam benak setiap orang, untuk mendapatkan makanan yang sehat perlu merogoh kocek
lebih dalam untuk mendapatkannya. Usaha ini hadir untuk menjawab anggapan ini
dengan menghadirkan olahan makanan sehat untuk anak dengan harga yang bersaing dan
tentunya para ibu tidak perlu repot membuang waktu yang terlalu banyak untuk
mengolah makanan yang sehat untuk anaknya. Biaya produksi akan ditekan seminimal
mungkin tanpa menaikan harga jual pasar dan tanpa perlu mengurangi gizi dalam olahan
makanan agar menghadirkan olahan yang sarat gizi untuk tumbuh kembang anak.
3.2 HASIL RENCANA USAHA
Peluang usaha ini menargetkan kalangan ibu-ibu pekerja. Usaha ini akan berkembang
seiring dengan meningkatnya pemahaman ibu-ibu atas pentingnya kesehatan anak-anak
mereka dengan mengolah bahan makanan dengan bahan-bahan organik yang kaya gizi.
3.3 KONDISI DAN POTENSI PASAR
 Target atau sasaran produk kami sudah jelas yaitu para ibu-ibu pekerja yang ekonominya
menengah ke atas yang gajinya diatas 3 juta, dengan menghadirkan harga produk yang
bersaing dengan pasar.
 Pesaing kami adalah produk-produk makanan instan juga katering lain yang mempunyai
usaha yang sama, tetapi tentu saja kami akan membuat keunikan dan cita rasa yang
berbeda dan jauh lebih sehat dibandingkan dengan usaha lain yang menawarkan produk
yang sama.
3.4 RENCANA PEMASARAN
Untuk rencana pemasaran kami menawarkan produk kami melalui kenalan dekat, media
sosial seperti Facebook, Instagram dan Tiktok dan juga melalui door to door dengan sasaran
para ibu pekerja yang memiliki anak dan tidak mempunyai banyak waktu untuk menyiapkan
MP-ASI. Selain itu kami juga menempelkan brosur contoh olahan makanan kami dengan
kemasan yang mencantumkan komposisi bahan yan digunakan, kemudian disebar ke kantor-
kantor dengan sasaran karyawan wanita yang memiliki balita, puskesmas dan posyandu.
BAB IV
RENCANA ANGGARAN BIAYA
Rancangan anggaran biaya ialah sebagai berikut :
1. Biaya Investasi
Peralatan Harga
Etalase/gerobak Rp 1,784,000
Blender Rp 326,500
Kompor dan gas Rp 335,500
Wajan Rp 291,500
Panic Rp 142,000
Pisau Rp 81,500
Meja Rp 1,564,500
Kursi Rp 792,500
Mesin kulkas Rp 1,782,500
Wadah Rp 104,500
Nampan dan serbet Rp 67,500
Peralatan tambahan yang lainnya Rp 48,500
Jumlah investasi Rp 7,321,000
2. Biaya Operasional Per Bulan
Biaya Tetap Nilai
Penyusutan etalase/gerobak 1/62 x Rp. 1.784.000 Rp 29,000
Penyusutan blender 1/62 x Rp. 326.500 Rp 5,000
Penyusutan kompor dan gas 1/62 x Rp. 335.500 Rp 5,500
Penyusutan wajan 1/62 x Rp. 291.500 Rp 4,500
Penyusutan panci 1/62 x Rp. 142.000 Rp 2,500
Penyusutan pisau 1/44 x Rp. 81.500 Rp 2,000
Penyusutan meja 1/62 x Rp. 1.564.500 Rp 25,000
Penyusutan kursi 1/62 x Rp. 792.500 Rp 13,000
Penyusutan mesin kulkas 1/62 x Rp.1.782.500 Rp 29,000
Penyusutan wadah 1/44 x Rp. 104.500 Rp 2,000
Penyusutan nampan dan serbet 1/44 x Rp. 67.500 Rp 1,500
Penyusutan peralatan tambahan 1/44 x Rp. 48.500 Rp 1,000
Gaji karyawan Rp 650,000
Total Biaya Tetap Rp 770,000
3. Biaya Variabel
Kacang hijau Rp. 16,500 x 30 = Rp. 495,000
Susu formula Rp. 128,500 x 30 = Rp. 3,855,000
Wortel Rp. 8,000 x 30 = Rp. 240,000
Apel Rp. 23,000 x 30 = Rp. 690,000
Tepung beras Rp. 6,000 x 30 = Rp. 180,000
Daun bayam Rp. 5,000 x 30 = Rp. 150,000
Kaldu daging Rp. 24,500 x 30 = Rp. 735,000
Kentang Rp. 18,000 x 30 = Rp. 540,000
Beras merah Rp. 32,000 x 30 = Rp. 960,000
Pepaya Rp. 7,000 x 30 = Rp. 210,000
Jeruk manis Rp. 12,500 x 30 = Rp. 375,000
Jagung manis Rp. 8,500 x 30 = Rp. 255,000
Beras Rp. 27,000 x 30 = Rp. 810,000
Daun bawang Rp. 5,000 x 30 = Rp. 150,000
Alpukat Rp. 15,000 x 30 = Rp. 450,000
Brokoli Rp. 7,000 x 30 = Rp. 210,000
Tahu Rp. 6,500 x 30 = Rp. 195,000
Daging ayam Rp. 27,000 x 30 = Rp. 810,000
Pisang Rp. 16,000 x 30 = Rp. 480,000
Tomat merah Rp. 6,000 x 30 = Rp. 180,000
Stroberi Rp. 14,500 x 30 = Rp. 435,000
Gula pasir Rp. 6,000 x 30 = Rp. 180,000
Pisang ambon Rp. 19,500 x 30 = Rp. 585,000
Pir hijau Rp. 29,000 x 30 = Rp. 870,000
Wadah cup Rp. 18,000 x 30 = Rp. 540,000
Pengemas Rp. 12,500 x 30 = Rp. 375,000
Gas lpg Rp. 17,500 x 30 = Rp. 525,000
Sewa tempat Rp. 15,000 x 30 = Rp. 450,000
Air dan listrik Rp. 12,500 x 30 = Rp. 375,000
Total biaya variabel Rp. 16,305,000
4. Total Biaya Operasional
Biaya tetap + biaya variabel = Rp. 17,075,000
5. Pendapatan Per Bulan
214 porsi x Rp. 3,000 = Rp. 642,000
Rp. 642,000 x 30 hr = Rp. 19,260,000
6. Keuntungan Per Bulan
Laba = Total Pendapatan – Total Biaya Operasional
Rp 19,260,000–17,075,000 = Rp. 2,185,000
7. Lama Balik Modal
Total Investasi / Keuntungan = Rp. 7,321,000 : 2,185,000 = 3 bln

Berdasarkan atas deskripsi dari perhitungan analisa usaha bubur bayi yang tercantum di
atas, dengan melihat asumsi tersebut maka biaya yang akan mengeluarkan sejumlah Rp
7,321,000 yang dialokasikan untuk biaya investasi, serta anggaran alokasi penggunaan biaya
tetap senilai Rp 770,000 untuk kebutuhan biaya variabel Rp 16,305,000 dan juga anggaran Rp
17,075,000 untuk total biaya operasional. Dari analisa usaha bubur bayi ini dapat diasumsikan
untuk waktu satu bulan totalnya penerimaan yang di peroleh dari penjualan bubur bayi sebanyak
214 porsi dalam sehari dengan dibanderol Rp3.000 per porsi akan mendapatkan rata-rata
penjualan bubur bayi perhari dengan mengantongi uang berjumlah Rp 642,000. Namun bila
dihitung dalam waktu satu bulannya usaha bubur bayi akan mendapatkan hasil Rp 2,185,000.
Sehingga dapat dideskripsikan bilamana usaha bubur bayi sangat menguntungkan dengan harga
nilai jual yang terjangkau. Untuk kembali modal berjualan dari bubur bayi ini selama 3 bulan.
BAB V
KEBERLANJUTAN RENCANA BISNIS
Apabila produk yang ditawarkan mendapat respon positif dari masyarakat maka akan
diciptakan inovasi-inovasi lain yang akan memberikan pilihan yang beragam bagi konsumen.
Inovasi yang bisa dikembangkan misalnya merekrut lebih banyak tenaga SDM, sehingga usaha
bubur bayi atau MP-ASI ini akan semakin berkembang, meluas dan dikenal oleh khalayak ramai.
Dalam perkembangan kedepan mungkin akan banyak tantangan yang dihadapi. Seperti akan
adanya pihak swasta lain yang juga meniru ide usaha ini sehingga perlunya penerapan Market
Inteligent yaitu menggunakan hubungan dengan pelanggan untuk membangun kepercayaan klien
dan meningkatkan keuntungan serta menggunakan sumber informasi dan media sosial untuk
memasarkan produk dan memberikan pelayanan yang memuaskan pada konsumen.
BAB VI
SIMPULAN & PENUTUP
Demikian proposal kewirausahaan MP-ASI homemade ini di buat sebagai mana
mestinya, semoga proposal ini memberikan gambaran tentang kegiatan dan produk yang akan
kami laksanakan. Semoga proposal ini dapat diterima oleh semua pihak karena proposal ini
merupakan tahap awal dalam memulai usaha. Dengan adanya produk MP-ASI homemade ini,
diharapkan status gizi dan nutrisi balita akan lebih terpantau dan terfasilitasi dengan baik. Produk
MP-ASI homemade ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi dalam menjaga pola nutrisi
bayi sehingga dapat meningkatkan kualitas pertumbuhan dan perkembangan balita.
DAFTAR PUSTAKA
Alhusna, Lutfianes Mellinia . 2021. Formulasi Makanan Pendamping Asi (Mp-Asi) Instan
Berbahan Dasar Beras Merah, Ikan Gabus Dan Labu Kuning. Skripsi. Program Studi
Teknologi Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas
Sriwijaya.

Aulia, Salsa Putri. 2022. Pengaruh Pemberian Video Audio Visual Edukasi Makanan
Pendamping Asi (Mpasi) Kepada Ibu Terhadap Perbaikan Status Gizi Bayi (6-20 Bulan).
Tesis. Program Studi Magister Ilmu Kebidanan Sekolah Pascasarjana Universitas
Hasanuddin.

Ernawati, F., Prihatini, M. Dan Yuriestia, A., 2016. Gambaran Konsumsi Protein Nabati Dan
Hewani Pada Anak Balita Stunting Dan Gizi Kurang Di Indonesia. Penelitian Gizi Dan
Makanan, 39 (2), 95 – 102.

Anda mungkin juga menyukai