DISUSUN OLEH :
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah materi kuliah yang berjudul ASUHAN PADA BAYI, BALITA
SEHAT DAN SAKIT DENGAN PENDEKATAN KONSEP MTBM -
MTBS . Dalam penyusunan laporan studi ini penulis menyadari bahwa masih
banyak terdapat kekurangan dan kekeliruan baik isi maupun cara penulisan
yang dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang penulis
miliki.
Mengingat proses penulisan laporan studi kasus ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka penulis selalu membuka diri untuk menerima berbagai
masukan dan kritik yang membangun sehingga laporan studi ini kelak menjadi
lebih sempurna dan bermanfaat.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN .. 1
BAB I
PENDAHULUAN
Bayi mudah sekali menjadi sakit, cepat menjadi berat dan serius
bahkan meninggal terutama pada satu minggu pertama kehidupan bayi.
Penyakit yang terjadi pada satu minggu pertama kehidupan bayi hampir
selalu terkait dengan masa kehamilan dan persalinan. Keadaan tersebut
merupakan karakteristik khusus yang harus dipertimbangkan pada saat
membuat klasifikasi penyakit. Pada bayi yang lebih tua pola penyakitnya
sudah merupakan campuran dengan pola penyakit pada anak. Sebagian
besar ibu mempunyai kebiasaan untuk tidak membawa bayi muda ke
fasilitas kesehatan. Guna mengantisipasi kondisis tersebut program
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) memnberikan pelayanan kesehatan pada
bayi baru lahir melalui kunjungan rumah oleh petugas kesehatan.
MEMERIKSA IKTERUS
Bayi kuning. Kuning, timbul pada hari pertama setelah lahir (<24jam)
Kuning ditemukan pada umur > 24 jam sampai <14 hari
Kuning ditemukan pada umur lebih dari 14 hari
Kuning sampai lutut/siku atau lebih
Tinja berwarna pucat .
MEMERIKSA KEMUNGKINAN BERAT BADAN RENDAH DAN/ATAU
MASALAH PEMBERIAN ASI
Berat lahir: ____ g *)
- Bayi lahir sangat kecil atau berat lahir kurang dari 2000 g
- Bayi lahir kecil atau berat lahir 2000 g sampai kurang dari 2500 g
Berat badan menurut umur:
- Berat badan menurut umur di bawah garis merah (BGM)
- Berat badan menurut umur pada pita kuning KMS
- Tidak ada masalah berat badan rendah
Bayi tidak bisa minum ASI
Ibu mengalami kesulitan dalam pemberian ASI
Apakah bayi diberi ASI? Ya ____Tidak _
- Jika ya, berapa kali dalam 24 jam? ______ kali.
Apakah bayi biasanya diberi makanan/minuman lain selain ASI? Ya __ Tidak_
- Jika ya, berapa kali dalam 24 jam? ____ kali
- Alat apa yang digunakan untuk memberi minum bayi? _________________
Ada luka atau bercak putih (thrush) di mulut
Ada celah bibir/langit-langit
JIKA BAYI: ada kesulitan pemberian ASI, diberi ASI 8 kali dalam 24 jam,
diberi makanan/minuman lain selain ASI, atau berat badan rendah menurut umur
DAN tidak ada indikasi dirujuk ke rumah sakit.
Tidak melekat sama sekali tidak melekat dengan baik melekat dengan baik
Untuk menilai apakah bayi mengisap dengan efektif, lihat dan dengar :
Bayi mengisap dalam, teratur, diselingi istirahat hanya terdengar suara menelan
MEMERIKSA STATUS VITAMIN K1 (tandai v ) jika sudah diberikan segera Vit K1 diberikan segera
setelah lahir ___
setelah lahir
MEMERIKSA STATUS IMUNISASI (lingkari imunisasi yang dibutuhkan hari Imunisasi yang diberikan hari ini:
ini)
2.2.1 Periode dan Tahap Perkembangan Anak Menurut Umur dan Aspek
Kemampuannya
Perkembangan kemampuan dasar anak-anak berkorelasi dengan
pertumbuhan. Perkembangan kemampuan dasar mempunyai pola yang
tetap dan berlangsung secara berurutan. Oleh karena itu, stimulasi
diberikan kepada anak sesuai dengan pembagian kelompok umur anak
sebagai berikut :
Tekhnik Lisan
Usaha untuk melatih anak dengan cara memberikan instruksi
pada anak dengan kata-kata sebelum dan sesudah buang air.
Cara ini benar dilakukan oleh orangtua dan mempunyai nilai
yang cukup besar dalam memberikan rangsangan untuk buang
air. Dimana kesiapan psikologis anak akan semakin matang
sehingga anak mampu melakukan buang air kecil dan buang
air besar.
Tekhnik Modelling
Usaha untuk melatih anak dalam melakukan buang air dengan
cara memberiian contoh dan anak menirukannya. Cara ini juga
dapat dilakukan dengan membiasakan anak buang air dengan
cara mengajaknya ke toilet dan memberikan pispot dalam
keadaan yang aman. Namun dalam memberikan contoh
orangtua harus melakukannya secara benar dan mengobservasi
saat memberikan contoh toilet training dan memberikan pujian
saat anak berhasil dan tidak memarahi saat anak gagal dalam
melakukan toillet training.
Hal-hal yang perlu diperhatikan selama toilet training :
Hindari pemakaian popok sekali pakai
Ajari anak mengucapkan kata-kata yang berhubungan
dengan buang air kecil dan buang air besar
Motivasi anak untuk melakukan rutinitas ke kamar mandi
seperti cuci tangan dan kaki sebelum tidur dan cuci muka di
saat bangun tidur
Jangan memarahi anak bila gagal dalam melakukan toilet
training
2.3.3. Promosi Kesehatan Bagi Orangtua yang Memiliki Bayi dan Balita
1. Promosi Kesehatan Pada Bayi
Adapun promosi Kesehatan yang dapat diberikan kepada bayi
antara lain :
a) Dalam Pemberian ASI :
Meyakinkan bahwa bayi memperoleh makanan yang tercukupi
dari ASI secara ekslusif 0-6 bulan
Memberikan ASI dan kolostrum saja
Membantu ibu sedemikian rupa sehingga ibu mampu menyusui
bayinya sendiri
Membiarkan bayi bersama ibunya segera setelah lahir selama
beberapa jam pertama
Mengajarkan cara merawat payudara yang sehat pada ibu untuk
mencegah masalah umum yang timbul
Membantu ibu pada waktu pertama kali memberi ASI seperti
mengajarkan posisi menyusui yang benar
Memberikan ASI sesering mungkin kepada bayi
Menempatkan bayi di dekat ibu pada kamar yang sama (rawat
gabung)
Menghindari pemberian susu botol /dot / empeng
b) Mempromosikan vaksinasi
Imunisasi adalah usaha memberikan kekebalan pada bayi dan
anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh
membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu.
Vaksin adalah bahan yang digunakan untuk merangsang
pembentukan zat anti yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui
suntikan ataupun per-oral. Adapun imunisasi yang diberikan
kepada antaralain ; imunisasi BCG (Bacillus Calmette Guerin),
Imunisasi DPT (Diphteri,Pertusis,dan Tetanus), imunisasi campak,
imunisasi Hepatitis B, dan imunisasi Polio.
c) Mengajarkan ibu mengenai perawatan tali pusat
Langkah-langkah perawatan tali pusat pada bayi adalah :
Bersihkan area pusar dengan kassa yang telah dicelupkan air
hangat dan matang. Lakukan dengan lembut, tidak perlu
menggosok atau mendorong pusar. Kemudian keringkan handuk
bersih
Ganti pembalut pusar bayi dengan kain kassa baru. Tidak perlu
panik melihat tetesan darah yang kemudian menghitam,
terutama pada minggu pertama. Pada saat ini, pusar bayi yang
baru lahir biasanya masih tampak seperti luka
Kenakan popok dengan cara melipat bagian atasnya menjauhi
pusar untuk menghindari rembesan urine mengenai pusar.
d) Memberi informasi cara pencegahan hipotermi pada bayi
e) Memberi informasi mengenai tanda-tanda bahaya pada bayi
f) Memberi informasi mengenai pencegahan infeksi
g) Memberi informasi mengenai makanan tambahan saat bayi
memasuki usia lebih dari 6 bulan
2. Promosi Kesehatan Pada Balita
Kegiatan promosi kesehatan yang dilakukan pada sasaran
balita antaralain :
a) Pemeriksaan dan penimbangan anak secara rutin yang dilaksanakan
setiap bulan agar terjamin pertumbuhan dan kesehatannya
b)Memberikan anak balita satu kaspsul vitamin A guna mencegah
kebutaan. Pemberian vitamin A pada anak balita yaitu berupa
kapsul vitamin A berwarna merah dengan dosis 200.000 IU
c) Memberikan makanan seimbang sesuai dengan perkembangan usia
d)Perhatikan kasih sayang dengan mengajak berbicara dan bermain
bersama, agar terpenuhi kebutuhan mental dan emosi anak
e) Memberikan penyuluhan kepada orangtua memyangkut perbaikan
gizi, perbaikan kesehatan lingkungan, pengawasn tumbuh dan
kembang anak
f) Memberikan oralit jika terjadi diare dan perika suhu tubuh anak jika
mengalami panas
g)Pemberian makanan bergizi pada balita
h)Pemberian imunisasi dan upaya pencegahan penyakit
2.3.4. Edukasi Kesehatan Bagi Orangtua yang Memiliki Bayi dan Balita
Prinsip pendidikan kesehatan orangtua yang memiliki bayi dan balita
meliputi antaralain :
a) Mencegah hipotermia
b) Bayi dan ibu menjadi lebih tenang, tidak stress dan pernafasan dan
detak jantung stabil
c) Mengecap dan menjilati permukaan kulit ibu sebelum mulai
menghisap puting adalah cara alami bayi mengumpulkan bakteri-
bakteri baik yang diperlukan untuk membangun sistem kekebalan
tubuhnya
d) Mempererat hubungan ikatan batin antara ibu dan anak
e) Sentuhan tangan bayi diputing susu dan sekitarnya, hisapan dan
jilatan bayi pada puting ibu merangsang pengeluaran hormon
oksitosin
f) Bayi lebih dahulu memiliki kesempatan untuk mendapatkan
kolostrum
g) Perkembangan psikomotorik bayi lebih cepat
h) Menunjang perkembangan kognitif
i) Mencrgah perdarahan pada ibu
j) Mengurangi resiko terkena kanker payudara dan ovarium
2.4.3. Regulasi Suhu Bayi Baru Lahir Dengan Kontak Kulit Ke Kulit
3.1. Kesimpulan
3.2 Saran
3.2.1. Bagi Mahasiwa
Mahasiswa dapat menambah ilmu sebanyak-banyaknya yang
didapat di lahan praktek dengan mengimplementasikan teori-teori
yang didapat dari perkuliahan serta membuat makalah Kebidanan
Patologi untuk menambah pengetahuan terutama mengenai asuhan
Asuhan pada bayi, balita sehat dan sakit dengan pendekatan konsep
MTBM-MTBS .