KELOMPOK 9
TENTANG KONSEP MTBM
Disusun oleh:
Nama kelompok : RIKA INDRIANTI
NILA PUTRI SARI
HARMILA
SRI PUSPITASARI
WIWIN INDRIANI
Tingkat/semester :2/3
Matkul : KEBIJAKAN KESEHATAN NASIONAL
Dosen pembimbing : HJ. RINI HENDARI,S.Kep.Ns.M.kes
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...............................................................................................i
Daftar Isi ....................................................................................................... ii
Bab 1 Pendahuluan
a. Latar belakang.....................................................................................1
b. Rumusan Masalah...............................................................................1
c. Tujuan..................................................................................................1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Manajemen Terpadu Bayi Muda merupakan pendekatan yang digunakan dengan
konsep yang terpadu untuk bayi muda yang usianya 1-2 bulan baik yang berkondisi
sehat ataupun sakit. Dalam pendekatan ini juga menggunakan suatu persepsi untuk
menggunakan fasilitas rawat jalan untuk pelayanan kesehatan dasar yang dilakukan
dengan mengunjungi bayi muda yang tergolong neonatal oleh petugas kesehatan.
Bayi muda mudah sekali menjadi sakit, cepat menjadi berat dan serius bahkan
meninggal terutama pada satu minggu pertama kehidupan bayi. Penyakit yang terjadi
pada 1 minggu pertama kehidupan bayi hampir selalu terkait dengan massa kehamilan
dan persalinan. Keadaan tersebut merupakan karakteristik khusus yang harus
dipertimbangkan pada saat membuat klasifikasi penyakit. Pada bayi yang lebih tua pola
penyakitnya sudah merupakan campuran dengan pola penyakit pada anak.Sebagian
besar ibu mempunyai kebiasaan untuk tidak membawa Bayi Muda ke fasilitas
kesehatan. Guna mengantisipasi kondisi tersebut program Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA) memberikan pelayanan kesehatan pada bayi baru lahir melalui kunjungan rumah
oleh petugas kesehatan.
Melalui kegiatan ini bayi baru lahir dapat dipantau kesehatannya dan dideteksi dini.
Jika ditemukan masalah petugas kesehatan dapat menasehati dan mengajari ibu untuk
melakukan Asuhan Dasar Bayi Muda dirumah, bila perlu merujuk bayi segera. Proses
penanganan bayi muda tidak jauh berbeda dengan menangani balita sakit umur 2 bulan
sampai 5 tahun.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian MTBM?
2. Bagaimana cara melaksanakan MTBM?
3. Apa tindakan dan pengobatan?
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian MTBM
2. Agar bisa melakukan cara melaksanakan MTBM
3. Untuk mengetahui tindakan dan pengobatannya
BAB II
KONSEP DASAR TEORI
1.1 pengertian MTBM
Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) merupakan suatu pendekatan yang
terpadu dalam tatalaksana bayi umur 1-2 bulan, baik yang sehat maupun yang sakit,
baik yang datang ke fasilitas rawat jalan maupun yang dikunjungi oleh tenaga
kesehatan pada saat kunjungan neonatal.
1.2 tujuan MTBM
a. meningkatkan keterampilan petugas
b. menilai, mengklasifikasi dan mengetahui resiko dari penyakit yang timbul
c. memperbaiki praktek keluarga dan masyarakat dalam perawatan dirumah
d. sebagai pedoman kerja bagi petugas dalam pelayanan balita sakit
e. memperbaiki sistem kesehatan
1.3 ruang lingkup MTBS
penilaian , klasifikasi dan pengobatan bayi muda umur 1 hari-2 bulan
pengobatan yang telah ditetapkan dalam bagan penilaian dan klasifikasi
konseling bagi ibu
tindakan dan pengobatan
masalah dan pemecahan dan pelayanan tindak lanjut
1.4 protap layanan MTBS
anamnesa: wawancara terhadap orang tua bayi dan balita mengenai keluhan
utama, lamanya sakit, pengobatan yang telah diberikan dan riwayat penyakit
lainnya.
Pemeriksaan : untuk bayi 1 hari-2 bulan periksa kemungkinan kejang,
gangguan nafas, suhu tubuh, adanya infeksi, ikterus, gangguan pencernaan,
BB, status imun.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian MTBM
Manajemen Terpadu Bayi Muda merupakan pendekatan yang digunakan dengan
konsep yang terpadu untuk bayi muda yang usianya 1 hari – 2 bulan baik yang
berkondisi sehat ataupun sakit. Dalam pendekatan ini juga menggunakan suatu persepsi
untuk menggunakan fasilitas rawat jalan untuk pelayanan kesehatan dasar yang
dilakukan dengan mengunjungi bayi muda yang tergolong neonatal oleh petugas
kesehatan. Dengan mengunjungi bayi muda yang tergolong neonatal oleh petugas
kesehatan.
Bayi muda mudah sekali menjadi sakit, cepat menjadi berat dan serius bahkan
meninggal terutama pada satu minggu pertama kehidupan bayi. Penyakit yang terjadi
pada 1 minggu pertama kehidupan bayi hampir selalu terkait dengan massa kehamilan
dan persalinan. Keadaan tersebut merupakan karakteristik khusus yang harus
dipertimbangkan pada saat membuat klasifikasi penyakit. Pada bayi yang lebih tua pola
penyakitnya sudah merupakan campuran dengan pola penyakit pada anak.Sebagian
besar ibu mempunyai kebiasaan untuk tidak membawa Bayi Muda ke fasilitas
kesehatan. Guna mengantisipasi kondisi tersebut program Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA) memberikan pelayanan kesehatan pada bayi baru lahir melalui kunjungan rumah
oleh petugas kesehatan.
Melalui kegiatan ini bayi baru lahir dapat dipantau kesehatannya dan dideteksi dini.
Jika ditemukan masalah petugas kesehatan dapat menasehati dan mengajari ibu untuk
melakukan Asuhan Dasar Bayi Muda dirumah, bila perlu merujuk bayi segera. Proses
penanganan bayi muda tidak jauh berbeda dengan menangani balita sakit umur 2 bulan
sampai 5 tahun.
B. Pelaksanaan MTBM
Proses manajemen kasus disajikan dalam bagan yang memperlihatkan urutan
langkah-langkah penjelasan cara pelaksanaannya:
1. Penilaian dan klasifikasi
2. Tindakan dan pengobatan
3. Konseling bagi ibu
4. Pelayanan tindak lanjut
Dalam pendekatan MTBM tersedia “formulir pencatatan” untuk bayi muda dan untuk
kelompok umur 2 bulan sampai 5 tahun. Kedua formulir pencatatan ini mempunyai cara
pengisian yang sama.
1. Penilaian berarti melakukan penilaian dengan cara anamnesis dan pemeriksaan fisik
2. Klasifikasi membuat keputusan mengenai kemungkinan penyakit atau masalah serta
tingkat keparahannya dan merupakan suatu kategori untuk menentukan tindakan
bukan sebagai diagnosis spesifik penyakit.
3. Tindakan dan pengobatan berarti menentukan tindakan dan memberi pengobatan
difasilitasi kesehatan sesuai dengan setiap klasifikasi.
4. Konseling juga merupakan menasehati ibu yang mencakup bertanya, mendengar
jawaban ibu, memuji, memberi nasehat relevan, membantu memecahkan masalah dan
mengecek pemahaman.
5. Pelayanan tindak lanjut berarti menentukan tindakan dan pengobatan pada saat anak
datang untuk kunjungan ulang.
Menanyakan kepada ibu mengenai bayi muda. Tentukan pemeriksaan ini
merupakan kunjungan atau kontak pertama dengan bayi muda atau kunjungan ulang
untuk masalah yang sama. Jika merupakan kinjungan ulang akan diberikan pelayanan
tindak lanjut yang akan dipelajari pada materi tindak lanjut.
Kunjungan pertama lakukan pemeriksaan berikut:
a. Memeriksa kemungkinan penyakit sangat berat atau infeksi bakteri.
Selanjutnya dibuatkan klasifikasi berdasarkan tanda dan gejalanya yang
ditemukan. Infeksi pada bayi muda dapat terjadi secara sistemik atau lokal, infeksi
sistemik gejalanya tidak terlalu khas, umumnya menggambarkan gangguan fungsi
system organ seperti : gangguan kesadaran sampai kejang, gangguan nafas, bayi
malas minum, tidak bisa minum atau muntah, diare demam, atau hipotermia. Pada
infeksi lokal biasanya bagian yang terinfeksi teraba panas, begkak, merah.
Memeriksa gejala kejang
Pemeriksaan ini dilakukan pada semua bayi muda merupakan gejala kelainan
susunan saraf pusat dan merupakan keadaan darurat. Kejang pada bayi muda umur
kurang dari 2 hari berhubungan dengan asfiksia, trauma lahir dari kelainan
bawaan, sedangkan kejang pada umur lebih dari dua hari dikaitkan dengan tetanus
neonatorum, infeksi dan kelainan metabolik seperti kurangnya kadar gula darah
pada bayi kurang bulan,kejang lebih sering disebabkab oleh perdarahan
intracranial.
b. Menanyakan pada ibu apakah bayinya DIARE, jika diare periksa tanda dan
gejalanya yang terkait. Klasifikasikan balita muda untuk DEHIDRASI nya dan
klasifikasikan juga untuk diare persisten dan kemungkinan disentri.
Memeriksa dan mengklasifikasikan diare
Menilai diare
Bayi yang dehodrasi biasanya gelisah atau rewel. Jika dehidrasi berlanjut,
bayi menjadi letargis atau tidak sadar. Karena bayi kehilangan cairan,
matanya mungkin kelihatan kuning. Jika kulit perut dicubit, kulitnya akan
lambat kembali.
Cara memeriksanya yaitu:
TANYA : apakah bayi diare?
LIHAT : keadaan umum bayi?
1. Apakah bayi letargis atau tidak sadar?
2. Apakah bayi gelisah atau rewel?
3. Apakah mata cekung?
PERIKSA : dengan mencubit kulit perut untuk mengetahui turgor
(apakah kembalinya sangat lambat >2 detik atau lambat)
Klasifikasi diare
Jika terdapat 2 atau lebih tanda yang terdapat pada baris atau dengan
penilaian dan klasifikasi, klasifikasi status dehidrasi bayi sebagai diare
dehidrasi berat. Jika tidak ada tanda sebagai mana tercantum pada baris
atas, lihat baris bawah berikutnya. Jika ditemukan 2 atau lebih tanda
gejala pada baris kedua, klasifikasikan bayi muda sebagai diare dehidrasi
ringan atau sedang. Jika tidak cukup tanda dan gejala untuk diare
dehidrasi berat atau ringan/sedang maka bayi diklasifikasikan sebagai
diare tanpa dehidrasi.
c. Memeriksa ikterus dan klasifikasikan berdasarkan gejala yang ada
Memeriksa dan mengklasifikasikan ikterus
Ikterus adalah perubahan warna kulit atau selaput mata menjadi
kekuningan, yang diakibatkan oleh penumpukan bilirubin, sebagian
lainnya karena ketidak cocokan golongan darah ibu dan bayi peningkatan
kadar bilirubin dapat diakbitkan oleh pembentukan yang berlebih atau ada
gangguan pengeluarannya.
Menilai ikterus
Untuk menilai derajat kekuningan pada kulit bayi digunakan cara
sederhana yaitu metode “kramer” pada waktu memeriksa sebaiknya
dibawah cahaya/sinar dan kulit ditekan sedikit.
Cara memeriksanya yaitu:
TANYA : apakah bayi kuning?jika ya, pada umur berapa timbul
kuning?
TANYA,LIHAT : apakah warna tinja bayi pucat?
LIHAT : tentukan warna kuning sampai didaerah tubuh mana?
Lakukan tindakan/pengobatan pra rujuk sebagai berikut sebelum merujuk bayi muda
dengan klasifikasi merah:
Membebaskan jalan nafas dan memberi oksigen (jika ada)
Menangani kejang dengan obat anti kejang
Mencegah agar gula daraj tidak turun
Memberi cairan intravena
Memberi dosis pertama antibiotik intramuskular
Menghangatkan tubuh bayi segera
Menasehati ibu cara menjaga bayi tetap hangat selama perjalanan ke tempat
rujukan dengan metode kanguru
Menyertakan contoh darah ibu jika bayi mempunyai klasifikasi ikterus berat
Memasang pipa lambung pada bayi dengan klasifikasi diare dehidrasi berat
B. Saran
Bagi pembaca yang sudah mengetahui MTBM dan cara menggunakan MTBM harap di
laksanakan dengan benar dan bisa dijadikan pedoman bagi BALITA MUDA . dan dengan
mempelajari makalah mengenai manajemen terpadu bayi muda diharapkan mahasiswa
khususnya perawat dapat mengurangi angka kematian anak .
DAFTAR PUSTAKA
1. Aprilia Asri R, S. Kep, Ners. Diktat Kuliah Keperawatan Anak 1. 2011
2. Dr. Soedjatmiko, SpA (K), Msi, 2009, Materi presentase pada “Pelatihan Program
Kesehatan Balita Bagi Penanggung Jawab Program Kesehatan Anak”. Bogor. 2009.
Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Gangguan Tumbuh Kembang Balita.
3. Soetjiningsih, (1998), Tumbuh Kembang Anak, EGC, Jakarta.